Abortus Dan Menstrual Regulation Menurut Hukum Di Indonesia

4
 Abortus dan Menstrual Regulation Menurut hukum Di Indonesia Abortus menurut Sardikin Ginaputra (Fakultas Kedokteran UI), ialah pengakhiran kehamilan atau hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup di luar kandungan. Dan menurut or!ono "eksodipura (Faultas #ukum UI) ialah pengeluaran hasil konsepsi dari rahim sebelum $aktun!a (sebelum dapat lahir se%ara alamiah). etode !ang di pakai untuk abortus biasan!a ialah& '. uratage Dilatage (D). *. Dengan alat khusus, mulut rahim di lebarkan, kemudian janin di kiret (di+%uret) dengan alat seperti sendok ke%il. . Aspirasi, pen!edotan isi rahim dengan pompa ke%il. -. #!sterotami (melalui operasi). Abortus (pengguguran) ada * (dua) ma%am, ialah& '. Abortus spontan (spontaneus abortus), ialah abortus !ang t idak di sengaja. Abotus spontan bisa terjadi karena pen!akit s!philis, ke%elakaan dan sebagain!a. *. Abortus !ang disengaja (abortus proo%atus/indu%ed proabortion). Dan abortus ma%am kedua ini ada * (dua) ma%am, ialah& a. Abortus arti0i%ialis therapi%us, !akni abortus !ang dilakukan oleh dokteer atas dasar indikasi m edis. isaln!a jika kehamilan diterusan bisa m embaha!akan ji$a si %alon ibu, karena mi saln!a pen!akit+  pen!akit !ang berat, antara lain 12 !ang berat dan pen!akit gijal !ang berat.  b. Abortus proo%atus %riminalis, ialah abortus !ang dilakukan tanpa dasar indikasi medi. isaln!a abortus !ang dilakukan unatuk meniadakan hasil hubungan seks di luar perka$inan atau untuk mengakhiri kehmilan !ang tidak dikehaendaki enstrual regulation se%ara har0iah artin!a pengaturan menstruasi/datang bulan/had, tetapi dalam praktek mentual regulation ini dil aksanakan terhadap $anita !ang merasa terhambat $aktu menstruasi, dan  berdasarkan hasil pemeriksaan laboratoris tern! ata positi0 dan mulai mengandung, kemudian ia minta 3dibereskan janinn!a4 itu. aka jelaslah bah$a m enstrual regulation itu pada hakikatn!a adalah abortus  proo%atus %riminalis, sekalipun dilakukan oleh dokter. Kare na itu, abortus dan mentrual regulation itu  pada hakikkatn!a adalah pembunuhan janin se%ara terselubung. Karena itu, berdasar kan Kitab Undang+ undang #ukum 5idana (KU#5) 5asal *66, -7, -8 dan -6 negara melarang abortus, termasuk menstrual regulation dan sangsi hukumann!a %ukupberat, bahkan hukumann!a tidak han!a di tujukan kepada $anita !ang bersangkutan, tetapi semua orang !ang terlibat dalam kejahatan ini dapat di tuntut, seperti dokter, dukun ba!i, tukang obat dan sebagain!a !ang mengobati atau men!uruh atau !ang mambantu atau !ang melakukanna!a sendiri. arilah kita perhatikan pasal+pasal KU#5 !ang berkaitan dengan abortus (pengguguran) sebagai berikut. 5asal *66 (') &2arang siapa dengan sengaja mengobati seorang $anita atau men!uruhn!a supa!a diobati, dengan diberitahukan atau ditimbulakan harapan, bah$a dengan pengobatan it u hamiln!a dapat digugurkan, di an%am dengan pidana penjara paling lama empat tahun atau denda paling ban!ak tiga ribu rupiah. (*) 9ika !ang bersalah, berbuat demikian untuk men%ari keuntungan, atau menjadikan perbuatan tersebut sebagai pen%arian atau kebiasaan, atau jika ia seorang tabib, bidan atau juru obat: pi danan!a dapat ditambah sepertiga. () 9ika !ang bersalah, melakuakan kejahatan tersebut: dalam mejalankan pen%arian, maka dapat di %abut hakn!a untuk melakukan pen%arian itu. 5asal -7& Seorang $anita !ang sengaja m enggugurkan atau mematikan kandungann!a atau men!uruh

Transcript of Abortus Dan Menstrual Regulation Menurut Hukum Di Indonesia

Page 1: Abortus Dan Menstrual Regulation Menurut Hukum Di Indonesia

7/21/2019 Abortus Dan Menstrual Regulation Menurut Hukum Di Indonesia

http://slidepdf.com/reader/full/abortus-dan-menstrual-regulation-menurut-hukum-di-indonesia 1/4

 

Abortus dan Menstrual Regulation Menurut hukum Di Indonesia

Abortus menurut Sardikin Ginaputra (Fakultas Kedokteran UI), ialah pengakhiran kehamilan atau hasil

konsepsi sebelum janin dapat hidup di luar kandungan. Dan menurut or!ono "eksodipura (Faultas#ukum UI) ialah pengeluaran hasil konsepsi dari rahim sebelum $aktun!a (sebelum dapat lahir se%ara

alamiah).etode !ang di pakai untuk abortus biasan!a ialah&'. uratage Dilatage (D).

*. Dengan alat khusus, mulut rahim di lebarkan, kemudian janin di kiret (di+%uret) dengan alat seperti

sendok ke%il.

. Aspirasi, pen!edotan isi rahim dengan pompa ke%il.-. #!sterotami (melalui operasi).

Abortus (pengguguran) ada * (dua) ma%am, ialah&

'. Abortus spontan (spontaneus abortus), ialah abortus !ang tidak di sengaja. Abotus spontan bisa terjadikarena pen!akit s!philis, ke%elakaan dan sebagain!a.

*. Abortus !ang disengaja (abortus proo%atus/indu%ed proabortion). Dan abortus ma%am kedua ini ada *(dua) ma%am, ialah&

a. Abortus arti0i%ialis therapi%us, !akni abortus !ang dilakukan oleh dokteer atas dasar indikasi medis.isaln!a jika kehamilan diterusan bisa membaha!akan ji$a si %alon ibu, karena misaln!a pen!akit+

 pen!akit !ang berat, antara lain 12 !ang berat dan pen!akit gijal !ang berat.

 b. Abortus proo%atus %riminalis, ialah abortus !ang dilakukan tanpa dasar indikasi medi. isaln!a abortus!ang dilakukan unatuk meniadakan hasil hubungan seks di luar perka$inan atau untuk mengakhiri

kehmilan !ang tidak dikehaendaki

enstrual regulation se%ara har0iah artin!a pengaturan menstruasi/datang bulan/had, tetapi dalam praktek

mentual regulation ini dilaksanakan terhadap $anita !ang merasa terhambat $aktu menstruasi, dan

 berdasarkan hasil pemeriksaan laboratoris tern!ata positi0 dan mulai mengandung, kemudian ia minta3dibereskan janinn!a4 itu. aka jelaslah bah$a menstrual regulation itu pada hakikatn!a adalah abortus

 proo%atus %riminalis, sekalipun dilakukan oleh dokter. Karena itu, abortus dan mentrual regulation itu pada hakikkatn!a adalah pembunuhan janin se%ara terselubung. Karena itu, berdasarkan Kitab Undang+

undang #ukum 5idana (KU#5) 5asal *66, -7, -8 dan -6 negara melarang abortus, termasuk menstrual

regulation dan sangsi hukumann!a %ukupberat, bahkan hukumann!a tidak han!a di tujukan kepada $anita!ang bersangkutan, tetapi semua orang !ang terlibat dalam kejahatan ini dapat di tuntut, seperti dokter,

dukun ba!i, tukang obat dan sebagain!a !ang mengobati atau men!uruh atau !ang mambantu atau !ang

melakukanna!a sendiri.

arilah kita perhatikan pasal+pasal KU#5 !ang berkaitan dengan abortus (pengguguran) sebagai berikut.5asal *66 (') &2arang siapa dengan sengaja mengobati seorang $anita atau men!uruhn!a supa!a diobati,

dengan diberitahukan atau ditimbulakan harapan, bah$a dengan pengobatan itu hamiln!a dapatdigugurkan, di an%am dengan pidana penjara paling lama empat tahun atau denda paling ban!ak tiga riburupiah.

(*) 9ika !ang bersalah, berbuat demikian untuk men%ari keuntungan, atau menjadikan perbuatan tersebut

sebagai pen%arian atau kebiasaan, atau jika ia seorang tabib, bidan atau juru obat: pidanan!a dapatditambah sepertiga.

() 9ika !ang bersalah, melakuakan kejahatan tersebut: dalam mejalankan pen%arian, maka dapat di %abut

hakn!a untuk melakukan pen%arian itu.

5asal -7& Seorang $anita !ang sengaja menggugurkan atau mematikan kandungann!a atau men!uruh

Page 2: Abortus Dan Menstrual Regulation Menurut Hukum Di Indonesia

7/21/2019 Abortus Dan Menstrual Regulation Menurut Hukum Di Indonesia

http://slidepdf.com/reader/full/abortus-dan-menstrual-regulation-menurut-hukum-di-indonesia 2/4

orang lain untuk itu, dian%am dengan pidana penjara paling lama empat tahun.

5asal -; (')& 2arang siapa dengan sengaja menggugurkan atau mematikan kandungan seorang $anitatanpa persetujuann!a, dian%am dengan pidana penjara paling lama dua belas tahun. (*) 9ika perbuatan itu

mengakibatkan matin!a $anita tersebut, dikenakan pidina penjara paling lama lima belas tahun.

5asal -8 (')& 2arang siapa menggugurkan kandungan atau mematikan seoramg $anita dengan persetujuann!a, dian%am dengan pidana penjara paling lama lima tahun enam bulan.

(*) 9ika perbutan itu mengakibatkan matin!a $anita tersebut, dikenakan pidana penjara palang lama tujuh

tahun.

5asal -6& 9ika seorang dokter, bidan atau juru obat membantu melakukan kejahatan !ang tersebut pasal-7, atau pun melakukan membantu melakukan salah satu kejahatan !ang diterangkan dalam pasal -; dan

-8, maka pidana !ang di tentukan dalam pasal itu dapat di tambah dengan sepertiga atau di %abut hak

untuk menjalankan pen%arian dalam mana kejahatan di lakukan. )5asal+pasal tersebut merumuskan dengan tegas tanpa penge%ualian bah$a barang siapa memenuhi unsur+

unsur kejahatan tersebut dia%am dengan hukuman sampai lima belas tahun: bahkan bagi dokter, bidan atau

tukang obat !ang melakukan atau membantu melakukan abortus, pidanan!a bisa di tambah sepertiga dan bisa di%abut hakn!a untuk melakukan praktek pro0esin!a.

1euku Amir #am<ah dalam disertasin!a berjudul& Segi+segi #ukum 5idana pengaturan Kehamilan dan

5engguguran Kandungan menganggap perumusan KU#5 tersebut sangat ketat dan kaku, dan hal ini sangattidak menguntungkan bagi pro0esi dokter serta dapat menimbulkan rasa %emas dalam melakukan

 pro0esin!a.

Di satu pihak dokter harus senantiasa mengingat ke$ajibann!a melindungi hidup insani sesuai dengan

sumpahn!a: namu, dilain pihak dokter diba!angi an%aman hukuman. enurut #am<ah, ada beberapaalasan !ang membenarkan pengguguran kandungan dengan pertimbangan kesehatan, antara lain sebagi

 berikut&

'. Ajaran si0at mela$an hukum meteriil sesuai dengan =urisprudensi ahkamah Agung "I nomor *-K/Kr*67> tanggal 8 9anuari '677 dan =urisprudensi ahkamah Agung "I nomor 8'K/Kr '6; tanggak ?

aret '6;;. Ajaran si0at mela$an hukum materiil dimaksud adalah, 3Sesuatu tindakan pada umumn!a

dapat hilang si0atn!a sebagai mela$an hukum bukan han!a berdasarakan sesuatu ketentuan dalam perundang+undangan, melainkan juga berdasarkan asas+asas keadilan atau asas hukum !ang tidak tertulis

dan bersi0at umum !ang mengandung unsur+unsur& negara ini dirugikan, kepentingan umum dila!ani dan

terdak$a tidak mendapat untung.

*. 5enjelasan pasal '? Kode @tik Kedokteran Indinesia '68, !ang men!atakan, larangan penggugurankandungan tidak mutlak si0atn!aa, dan dapat dibenarkan sebagai tindakan pengobatan, !aitu sebagai satu+

satun!a jalan untuk menolong si ibu.

Akhirn!a, #am<ah men!arankan agar di buat penge%ualian dalam KU#5 sehingga penggugurankandungan !ang dilakukan dokter atas pertimbangan kesehatan dapat dibenarkan dan bukan merupakan

 perbuatan !ang mela$an hukum. )

1etapi sementara ini di kalangan ahli hukum di Indonesia !ang mempun!ai ide atau saran agar abortus itu

dapat dilegalisasi seperti di negara maju/sekuler, berdasarkan pertimbangan antara lain: bah$a ken!ataanabortus tetap dilakukan se%ara ilegal dimana+mana dan keban!akan dilakukan oleh tenaga+tenaga

nonmedis, seperti dukun, sehingga bisa memba$a resiko besar berupa kematian atau %a%at berat bagi$anita !ang bersangkutan. aka sekiran!a abortus dapat dilegalisasi dan dapat dilakukan oleh dokter !ang

ahli, maka resiko tersebut dapat dihindari atau dikurangi.

5endukung ide legalisasi abortus itu menghendaki pasal+pasal KU#5 !ang melarang abortus dengan

sangsi+sangsin!a itu hendak di reisi, kerena juga dapat dipandang bisa menghambat pelaksanaan programKeluarga 2eren%ana dan kependudukan.

Page 3: Abortus Dan Menstrual Regulation Menurut Hukum Di Indonesia

7/21/2019 Abortus Dan Menstrual Regulation Menurut Hukum Di Indonesia

http://slidepdf.com/reader/full/abortus-dan-menstrual-regulation-menurut-hukum-di-indonesia 3/4

enurat penulis, asj0uk uhdi, pasal+pasal KU#5 !ang melarang abortus hendakn!a tetap di pertahankan

dan penulus dapata men!etujui saran #am<ah agar di buat penge%ualian dalam KU#5, sehingga pengguguran kamdungan !ang benar+benar dilakukan atas indikasi medis dapat di benarkan. Dan apabila

tanpa indikasi medis, maka abortus dan juga menstrual regulation merupakan perbutan !ang tidak

manusia$i, bertentangan dengan moral pan%asila dan moral agama, dan menpun!ai dampak !amg sangatnegati0 berupa dekadendi moral terutama di kalangan remaja dan pemuda, sebab legalisasi abortus dapat

medorang keberanian orang untuk melakukan hubungan seksual sebelum nikah (Free seB, Kumpul kebo).

II. Abortus dan Menstrual Regulation Menurut Pandangan Islam

 Apabila abortus dilakukan sebelum diberi ruh/n!a$a pada janin (embrio), !aitu sebelum berumur - bulan,ada beberapa pendapat. Ada ulama !ang membolehkan abortus, antara lain uhammad "amli dalam kitab

Al+Ciha!ah (meninggl tgl '>67) dengan alasan, karena belum ada makhluk !ang bern!a$a. Ada ulama

!ang memandangn!a makruh, dengan alasan karena janin sedang mengalami pertumbuhan. Dan ada pula!ang mengharamkann!a antara lain Inbu #ajar ($apat pada 1h '>7;) dalam kitabn!a Al+1uh0ah dan Al+

Go<ali dalam kitabn!a, Ih!a Ulumuddin. Dan apabila abortus dilakukan sesudah janin bern!a$a atau

 berumur - bulan, maka dikalangan ulama telah ada ijma (konsensus) tentang haramn!a abortus. )

enurut hemat penulis, asj0uk uhdi, pendapat !ang benar adalah seperti !ang diuraikan olehuhammad S!altut eks "ektor Unipersitas Al+A<har esir, bah$a sejak bertemun!a sel sperma (mani

lelaki) dengan oum (sel telur $anita), maka pengguguran adalah suatu kejahatan dan haram hukumn!a,

sekalipun si janin belum diberi n!a$a, sebab sudah ada kehidupan pada kandungan !ang sedangmengalami pertumbuhan dan persiapan untuk menjadi mekhluk baru !ang bern!a$a bernama manusia,

!ang harus di hormati dan dilindungi eksistensin!a. Dan makin jahat dan makin besar dosan!a, apabila

 penggugurang dilakukan setelah janin bern!a$a, apa lagi sangat besar dosan!a kalau sampai di bunuh ataudibuang ba!i !ang baru lahir dari kandungan.

1etapi apabila pengguguran itu dilakukan benar+benar terpaksa demi melindungi/men!elamatkan si ibu,

maka Islam membolehkan, bahkan mengharuskan, kerena Islam mempun!ai prinsip&

E HJL MNO PQRJT3enempuh salah satu tindakan !ang lebih ringan dari dua hal !ang berbaha!a itu adalah $ajib4. 9adi

dalam hal ini, Islam tidak membenarkan tindakan men!elamatkan janin dengan mengorbankan si %alon ibu,

kerena eksistensi si ibu lebih diutamakan mengingit dia merupakan tiang/sendi keluarga (rumah tangga)dan dia telah mempun!ai beberapa hak dan ke$ajiban, baik terhadap 1uhan maupun terhadap sesama

makhluk. 2erbeda dengan si janin, selama ini belum lahir di dunia dalam keadaan hidup, ia tidak/belum

mempun!ai hak, seperti hak $aris, dan juga belum mempun!ai ke$jiban apa pun. )engenai menstrual regulation, Islam juga melarangn!a, karena pada hakikatn!a sama dengan abortus,

merusak/menghan%urkan janin %alon manusia !ang dimuliakan oleh Allah, karena ia tetap berhak surie

lahir dalam keadaan hidup, sekalipun dalam eksistensin!a hasil dari hubungan tidak sah (di luar perka$inan !ang sah). Sebab menurut Islam, bah$a setiap anak lahir dalam keadaan su%i (tidak bernoda). )

Sesuai dengan hadis Cabi& 3Semua anak dilahirkan atas 0itrah, sehingga ia jelas omongann!a. Kemudian

orang tuan!alah !ang men!ebabkan anak itu menjadi =ahudi, Casrani atau ajusi. (#idis ri$a!at Abu=ala, Al+1habrani, dan Al+2aihaVi dari Al+ As$ad bin Sari)4.=ang dimaksud dengan 0itrah dalam hadis ini ada dua pengertian, !aitu&

'. Dasar pemba$aan manusia (human nature) !ang religius dan monoteis, artin!a bah$a manusia itu dari

dasar pemba$aann!a adalah makhluk !ang beragama dan per%a!a pada keesaan Allah se%ara murni (puremonotheism atau tauhid khalis). )

*. Kesu%ian/kebersihan (purit!), artin!a beh$a semua anak manusia di lahirkan dalam keadaan su%i/bersih

Page 4: Abortus Dan Menstrual Regulation Menurut Hukum Di Indonesia

7/21/2019 Abortus Dan Menstrual Regulation Menurut Hukum Di Indonesia

http://slidepdf.com/reader/full/abortus-dan-menstrual-regulation-menurut-hukum-di-indonesia 4/4

dalah segala ma%am dosa.

*) Dikuti0 dari buku "Married by Accident" Wultummedia *??7 X