Abortus Habitualis

6
Abortus Habitualis

Transcript of Abortus Habitualis

Page 1: Abortus Habitualis

Abortus Habitualis

Page 2: Abortus Habitualis

1) Penyebab Imunologi

Saat kehamilan, sistem pertahanan tubuh ibu berhadapan dengan hasil konsepsi

berupa host-defense reaction berdasar pada pengenalan dari antigen fetal dan

placental. Untuk menghindari rejeksi dari semi-allogenic konseptus, sistem

pertahanan tubuh ibu terdepresi dalam kehamilan yang normal.1

Abortus habitualis dipostulasikan terjadi oleh karena:

1. Human Leucocyte Antigen (HLA) sharing

Pengenalan antigen fetus terganggu dikarenakan adanya gen polimorfik.1

Gambar1. Expression of human leukocyte antigen (HLA) molecules during

pregnancy and interactions between HLA class Ib molecules, natural killer

(NK) receptors and cytokines at the feto–placental interface.2

2. Defisiensi dari blocking antibody

Fetus tidak dapat memicu adanya maternal blocking antibodies dan terjadilah

abortus. Produksi blocking antibodies penting untuk mencegah terjadinya

abortus.1

3. Mekanisme yang melibatkan mediator imun dan sel suppresor

Peningkatan dari aktivitas sel sitotoksik terjadi dari aktivasi natural killer

Page 3: Abortus Habitualis

cells, leukosit, limfosit dan makrofag yang ditemukan pada wanita dengan

abortus habitualis. Makrofag dapat memproduksi sitokin seperti IL-2, Tumor

Necrosis Factor, Interferon, dimana sitokin-sitokin tersebut terjadi

peningkatan produksi pada materno-fetal interface. Sitokin-sitokin tersebut

menyebabkan terjadinya aktivitas embriotoksik maupun perusakan pada

trofoblas placenta.1

4. Antiphospolipid Antibodies

Gambar2. Proposed mechanism for the pathogenic effects of antiphospholipid

antibodies on tissue injury3

Antiphospolipid antibodies mempunyai target pada sel trofoblas plasenta

dimana antibody ini mengaktivasi kaskade komplemen, C3 teraktivasi dan

kemudian C5 teraktivasi. C5a memanggil dan mengaktivasi neutrophil dan

monosit dan menstimulasi pelepasan mediator inflamasi, meliputi oksidan

reaktif, enzim proteolitik, kemokin, sitokin. Kelanjutan dari kejadian tersebut

adalah terjadinya kerusakan sel, dan kematian dari fetus.3

2) Penyebab Infeksi pada Kehamilan

Page 4: Abortus Habitualis

Refferensi :

1. Qublan HS. Habitual Abortion: Causes, Diagnosis and Treatment. Reviews

in Gynaecological Practice 3 2003; 75–80

2. Hviid TVF. HLA-G in human reproduction: aspects of genetics, function

and pregnancy complications. Hum. Reprod. Update 2006; 12; (3): 209-232.

3. Salmon JE et al. The antiphospholipid syndrome as a disorder initiated by

inflammation: implications for the therapy of pregnant patients Nat Clin

Pract Rheumatol 2007 3: 140–147

Page 5: Abortus Habitualis