A-3_1 Hub-Dr-pasien

19
HUBUNGAN DOKTER- PASIEN KULIAH KEDOKTERAN KOMUNITAS FK MUHAMMADIYAH PALEMBANG November 2013 Achmad Ridwan, MO, Dr, MSc Trisnawarman, Dr, M.Kes

Transcript of A-3_1 Hub-Dr-pasien

Page 1: A-3_1 Hub-Dr-pasien

HUBUNGAN DOKTER- PASIEN

KULIAH KEDOKTERAN KOMUNITAS

FK MUHAMMADIYAH PALEMBANG

November 2013

Achmad Ridwan, MO, Dr, MScTrisnawarman, Dr, M.Kes

Page 2: A-3_1 Hub-Dr-pasien

Setelah menyelesaikan materi ini peserta mampu:

• Memahami Batasan Hub. Dokter-pasien

• Menjelaskan Faktor-faktor yang mempengaruhi hub.Dr-pasien

• Menjelaskan Langkah-langkah untuk mewujudkan hub.Dr-pasien yg baik.

TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS

Page 3: A-3_1 Hub-Dr-pasien

• Latar Belakang

• Batasan Hub. Dokter-pasien

• Faktor-faktor yang mempengaruhi hub.Dr-pasien

• Langkah-langkah untuk mewujudkan hub.Dr-pasien yg baik.

Pokok bahasan

Page 4: A-3_1 Hub-Dr-pasien

• Pentingnya membina hub. Dr-pasien yg baik pd wkt menyelenggarakan yankes ( Salah satu Kode etik kedokteran)

• Alasannya: salah satunya karena banyak dari hasil upaya penanggulangan masalah kesehatan sebenarnya bersifat tidak pasti (uncertainty). Untuk keberhasilan penang-gulangan masalah kes. a.l. adanya kepercayaan serta kerjasama antara Dr dan pasien dpt diwujudkan bila ada hub. baik.

LATAR BELAKANG

Page 5: A-3_1 Hub-Dr-pasien

Salah satu syarat pokok utk. dpt. menyelenggarakan pelayanan

kedokteran menyeluruh: terbinanya hubungan dokter-pasien

Page 6: A-3_1 Hub-Dr-pasien

• Hubungan yang terjadi antara seorang dokter dengan pasien karena adanya tanggung jawab dan kewajiban profesi yang dimilki oleh dokter terhadap pasien tersebut.

• Tanggung jawab kewajiban profesi Dr terhadap pasienya tidak hanya terbatas pd waktu menyelenggarakan pelayanan kedokteran saja, tetapi harus dpt dibina terus menerus dan berkesinambungan, tdk hanya pd wkt sakit tetapi juga pd wkt sehat. Anjuran kunjungan ke rumah pasien.Mencoba mengenal kehidupan pasien selengkapnya.

Batasan

Page 7: A-3_1 Hub-Dr-pasien

Koh et al, 1988: McWhinney, 1981 dalam Azrul Azwar:

• Tg jawab dan kewajiban profesi bukan hanya hub.pelengkap, tetap harus dibina

• Tidak hanya mencakup masalah kesehatan saja

• Karena ruang lingkup luas + ekpektasi pasien sgt beraneka ragammaka peran sebagai ahli kesehatan, konselor, sebagai guru , sebagai teman

• Hubungan biasanya berlangsung jk waktu lama, mencakup banyak anggota keluarga . Perlu pengetahuan cukup lengkap ttg.keadaan keluarga serta dinamika hub. Antar anggota keluarga.

KARAKTERISTIK HUB. DOKTER-PASIEN

Page 8: A-3_1 Hub-Dr-pasien

Kesimpulan:

Hub. Dr-pasien yg baik tidak mengenal adanya pembatas waktu, ataupun ruang lingkup masalah.

Hub. Dr-pasien yg baik harus dpr berlangsung setiap saat yg dibutuhkan pasien (availability), serta harus dpt menampung serta mengatasi setiap masalah yg dikemukakan pasien (ability).

Hub. Dr-pasien tanpa batas waktu dan ruang lingkup masalah dimaksud disini adalah dari sudut tanggung jawab (responsibility)

Dalam arti Dr tsb. Harus dan tetap memiliki tg jawab dlm mengahadpi dan atau mengatasi setiap masalah kes yg dikemukan pasien (McWhinney, 1981 dalam Azrul Azwar)

KARAKTERISTIK HUB. DOKTER-PASIEN

Page 9: A-3_1 Hub-Dr-pasien

Untuk mewujudkan tg jawab tsb:

• Kerjasama dengan dokter lain (Masalah yg luas)

• Konsultasi dan rujukan (waktu)

• Status sosial berbeda paternalis dan otoriter, bukanlah hub.Dr-pasien yg baik. Lakukan Hub. Yg profesional dalam arti saling menghormati hak serta kewajiban masing-masing.

• Hubungan perjanjian yg bersifat legl (kontrak terapeutik). Apabila karena salah satu fihak melanggar perjanjian dapat dimintakan pertanggung jawaban hukumnya (liability)

KARAKTERISTIK HUB. DOKTER-PASIEN

Page 10: A-3_1 Hub-Dr-pasien

1. Dapat mengenal pasien selengkapnya, shg penatalaksanaan masalah kes. Dpt. Dilakukan sebaik-baiknya. Pasien sebagai manusia seutuhnya

2. Dapat menjamin terselenggaranya pelayanan kedokteran secara terus menerus dan berkesinambungan

3. Dapat mempermudah penatalaksanan masalah kesehatan yg dihadapi pasien melalaui kerjasam yg baik.

4. Dapat diatur pelbagai sumber kesehatan yg dimiliki dan atau yg dibutuhkan keluarga secara lb efektif dan efisien.

5. Dapat memperkecil terjadinya silang sengketa dan kesalah fahaman yg brakhir dg. gugatan hukum (liability).

MANFAAT HUBUNGAN HUB. DOKTER-PASIEN

Page 11: A-3_1 Hub-Dr-pasien

1. Perkembangan spesialis dan subspesialis yg tdk dikuti pembenahan sub sistem pelayanan yg terkotak-kotak (fragmented services) renggangnya hub.dr-pasien.

2. Penggunaan pelbagai alat kedokteran canggih. Semula hanya sebagai alat bantu sering menjadi utama—hub jadi renggang.

3. Campur tangan fihak ketiga

Hub. Seyogyanya mandiri. Adanya peraturan per-UU. Peraturan obat generikdokter tdk bebas memberi obat yg sesuai, peraturan askes.

Faktor-faktor yang mempengaruhi hub. Dr-

Pasien

Page 12: A-3_1 Hub-Dr-pasien

4. Sikap dan perilaku dokter.

Sikap dan perilaku dr yg (+) dpt dibentuk apabila Dr melakukan 4 hal:

• Mau dan bersedia memahami dan mengenal diri sendiri,

• mau dan bersedia memahami kepribadian pasien,

• mau dan bersedia memahami maksud kedatangan pasien,

• mau dan bersedia memahami kebutuhan kes.pasien.

5.Sikap dan perilaku pasien

6.Ketrampilan dan reputasi dokter (manjur menyembuhkan)

Faktor-faktor yang mempengaruhi hub. Dr-

Pasien

Page 13: A-3_1 Hub-Dr-pasien

1.Keperibadian pasien

Suka menuntut, tertutup, emsional, sakit berat, sinis, merasa org penting, royal,menggerutu, merasa pintar, menjauhi diri, labil, bingung

2.Maksud kedatangan pasien ketempat praktek

Menderita penyakit/ rs sakit melebihi toleransi, rs khawatir, masalah dl kehidupan dinterpretasikan ggn kes, administrasi, pelayanan pencegahan

Pemahaman Pasien

Page 14: A-3_1 Hub-Dr-pasien

3. Kebutuhan kesehatan pasien

U.dimengerti, menyalurkan perasan, mengubah situasi/jenuh, kembali bekerja, menghilangkan gjl, memp.pengobatan khusus

4. Sikap dan perilaku pasien diruang praktek

Koh, 1988: ekspektasi berlebihan, manipulatif, tidak memerlukan pertolongan kes, beringsan dan tempramen, ketergantungan berlebihan.

Pemahaman Pasien

Page 15: A-3_1 Hub-Dr-pasien

1.Ketergantungan yang berlebihan.

Pasien seolah-olah kehilangan kepercayaan diri dan menyerahkan segalanya kepada keputusan dokter. Untuk hasil optimal sangat dibuthkan kerjasama antar Dr-asien, tentu saja sulit diharapkan bila pasien terlalu tergantung dengan Dr.

2.Kunjungan yang berlebihan

Masalah dalam hub. Dr-Pasien

Mengatasinya:Hubungan yang profesional: jelaskan Hak dan kewajiban dr , hak dan kewajiban pasien

Page 16: A-3_1 Hub-Dr-pasien

1. Memahami diri sendiri

2. Meningkatkan kemampuan komunikasi antar personal (be sensitive, be patient)

3. Memahami pasien selengkapnya (kepribadian, maksud kunjungan, kebutuhan kes dan sikap perilaku pasien)

4. Melakukan komunikasi antar personal yang baik (rapport :hub.atas dasar kepercayaan)

5. Membina komunikasi yang terus menerus dan berkesinambungantlpon, kunjungan rumah)

Langkah-langkah utk mewujudkan hub Dr-pasien yg

baik

Page 17: A-3_1 Hub-Dr-pasien

1. Memahami diri sendiri

2. Meningkatkan kemampuan komunikasi antar personal (be sensitive, be patient)

3. Memahami pasien selengkapnya (kepribadian, maksud kunjungan, kebutuhan kes dan sikap perilaku pasien)

4. Melakukan komunikasi antar personal yang baik (rapport :hub.atas dasar kepercayaan)

5. Membina komunikasi yang terus menerus dan berkesinambungantlpon, kunjungan rumah)

Langkah-langkah utk mewujudkan hub Dr-pasien yg

baik

Page 19: A-3_1 Hub-Dr-pasien

BUKU

Pelatihan Dokter Keluarga, angkatan I6-17 November 2006, Bapelkes Prov. Sumsel, Palembang

1.Azwar Azrul, 1997. Pengantar pelayanan dokter keluarga, Yayasan penerbitan Ikatan Dokter

indonesia.

2.Lee Gan, Goh; Azrul Azwar dan Sugito Wono direkso, 2004: Family Medicine Practice, Onion

Design Pte, Ltd.