96690289-asfiksia-baru

23
DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN FORENSIK DAN MEDIKOLEGAL FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA RSUP H. ADAM MALIK MEDAN ASFIKSIA Dr.H.Guntur Bumi Nasution,SpF

description

AAA

Transcript of 96690289-asfiksia-baru

Page 1: 96690289-asfiksia-baru

DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN FORENSIK DAN MEDIKOLEGALFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

RSUP H. ADAM MALIKMEDAN

ASFIKSIA

Dr.H.Guntur Bumi

Nasution,SpF

Page 2: 96690289-asfiksia-baru

ASFIKSIAASFIKSIA

Definisi Definisi Suatu keadaan : Suatu keadaan :

Gangguan pertukaran udaraGangguan pertukaran udara Karena berkurangnya oksigen darah Karena berkurangnya oksigen darah

(hipoksia)(hipoksia) Disertai peningkatan karbondioksida Disertai peningkatan karbondioksida

(hiperkapnea)(hiperkapnea) Akibatnya jaringan tubuh mengalami Akibatnya jaringan tubuh mengalami

kekurangan oksigen(hipoksia hipoksik) dan kekurangan oksigen(hipoksia hipoksik) dan terjadi terjadi

kematiankematian

Page 3: 96690289-asfiksia-baru

Etiologi asfiksia Etiologi asfiksia Penyebab alamiahPenyebab alamiah

Laryngitis difteri, fibrosis paruLaryngitis difteri, fibrosis paru Trauma mekanik, yang mengakibatkan asfiksia Trauma mekanik, yang mengakibatkan asfiksia

mekanik.mekanik. Mis: Mis:

Emboli udara venaEmboli udara venaEmboli lemak Emboli lemak Pneumotorak bilateral Pneumotorak bilateral Sumbatan saluran nafasSumbatan saluran nafas

Bahan racunBahan racunYang mengakibatkan defresi pusat pernafasan.Yang mengakibatkan defresi pusat pernafasan.

BarbituratBarbiturat NarkotikaNarkotika

Page 4: 96690289-asfiksia-baru

Asfiksia Mekanik Terjadi Akibat Kekerasan Asfiksia Mekanik Terjadi Akibat Kekerasan Mekanik Penutupan Saluran Pernafasan AtasMekanik Penutupan Saluran Pernafasan Atas

1.1. Smothering (Pembekapan)Smothering (Pembekapan)2.2. Gagging (dalam orofaring)Gagging (dalam orofaring)3.3. Choking (lebih dalam pada laringofaring) Choking (lebih dalam pada laringofaring)

Penekanan dinding saluran pernafasanPenekanan dinding saluran pernafasan

4.4. Strangulation (Penjeratan)Strangulation (Penjeratan)5.5. Throttling/manual strangulation Throttling/manual strangulation

(Pencekikan)(Pencekikan)6.6. Hanging (Gantung diri)Hanging (Gantung diri)

Page 5: 96690289-asfiksia-baru

Lanjutan…Lanjutan…

Asfiksia traumatik Asfiksia traumatik (Penekanan dinding dada dari luar)(Penekanan dinding dada dari luar)

DrowningDrowning(Tenggelam karena saluran nafas (Tenggelam karena saluran nafas terisi air)terisi air)

Catatan:Catatan:Ada pakar yang tidak memasukkan Ada pakar yang tidak memasukkan drowning sebagai asfiksia mekanik, drowning sebagai asfiksia mekanik, ada dibicarakan tersendiri.ada dibicarakan tersendiri.

Page 6: 96690289-asfiksia-baru

4 Fase asfiksia4 Fase asfiksia

1.1. Fase dispnea (O2 dalam darah menurun)Fase dispnea (O2 dalam darah menurun)

2.2. Fase konvulsi CO2 meningkat, Fase konvulsi CO2 meningkat, merangsang SSPmerangsang SSPkejangkejang

3.3. Fase apnea Fase apnea depresi pusat pernafasan depresi pusat pernafasan pernafasan pernafasan melemahmelemah

4.4. Fase akhir Fase akhir paralisis pusat pernafasanparalisis pusat pernafasan

Page 7: 96690289-asfiksia-baru

Klasifikasi asfiksia menurut GORDONKlasifikasi asfiksia menurut GORDON

1.1. Anoksik anoksiaAnoksik anoksia

2.2. Anemik anoksiaAnemik anoksia

3.3. Stagnant anoksiaStagnant anoksia

4.4. Histotoksik anoksiaHistotoksik anoksia

Page 8: 96690289-asfiksia-baru

Lama kematianLama kematian

Saat timbul asfiksia sampai kematian Saat timbul asfiksia sampai kematian dapat bervariasidapat bervariasi

Umumnya 4-5 menitUmumnya 4-5 menit Fase 1-2 kira-kira 3-4 menitFase 1-2 kira-kira 3-4 menit

Page 9: 96690289-asfiksia-baru

Pemeriksaan post mortemPemeriksaan post mortem

Pemeriksaan luarPemeriksaan luar

• Sianosis pada bibir, ujung jari dibawah Sianosis pada bibir, ujung jari dibawah kuku akibat menurunnya tekanan O2 kuku akibat menurunnya tekanan O2 dan peningkatan Hb tereduksidan peningkatan Hb tereduksi

• Lebam mayat merah kebiruan gelapLebam mayat merah kebiruan gelap• Busa halus pada mulut dan hidung Busa halus pada mulut dan hidung

(akibat aktifitas pada fase 1) kadang-(akibat aktifitas pada fase 1) kadang-kadang bercampur darahkadang bercampur darah

• Petichie pada conjunctiva bulbi, palpebra Petichie pada conjunctiva bulbi, palpebra dan sub serosa laindan sub serosa lain

Page 10: 96690289-asfiksia-baru

Pemeriksaan dalamPemeriksaan dalam

1.1. Darah warna lebih gelap dan lebih encerDarah warna lebih gelap dan lebih encer2.2. Busa halus dalam saluran pernafasanBusa halus dalam saluran pernafasan3.3. Pembendungan organ dalam. Organ Pembendungan organ dalam. Organ

lebih berat, lebih gelap dan pada lebih berat, lebih gelap dan pada pengirisan banyak mengeluarkan darahpengirisan banyak mengeluarkan darah

4.4. Jantung kanan penuh darah, gelap dan Jantung kanan penuh darah, gelap dan jantung kiri kurang mengeluarkan darahjantung kiri kurang mengeluarkan darah

5.5. Petichie pada usus halus dan visceral lainPetichie pada usus halus dan visceral lain6.6. Udema paruUdema paru7.7. Kelainan akibat kekerasan. Misalnya Kelainan akibat kekerasan. Misalnya

faktor laring, perdarahan faringfaktor laring, perdarahan faring

Page 11: 96690289-asfiksia-baru

HANGING (Gantung diri)HANGING (Gantung diri)

Definisi :Definisi :Bentuk kematian karena tergantungya sebagian Bentuk kematian karena tergantungya sebagian atau seluruh tubuh akibat berat badan korban atau seluruh tubuh akibat berat badan korban sendiri.sendiri.

Mekanikanisme kematian :Mekanikanisme kematian :

1.1. Kerusakan pada batang otak dan medula spinalis Kerusakan pada batang otak dan medula spinalis (akibat dislokasi atau fraktur vertebra)(akibat dislokasi atau fraktur vertebra)

2.2. Asfiksia akibat terhambatnya aliran udara Asfiksia akibat terhambatnya aliran udara pernafasanpernafasan

3.3. Iskemia otak, akibat terhambatnya aliran arteri-Iskemia otak, akibat terhambatnya aliran arteri-arteri leherarteri leher

4.4. Refleks vagalRefleks vagal

Page 12: 96690289-asfiksia-baru

Posisi korban gantung diriPosisi korban gantung diri

1.1. Kedua kaki tergantung (complete hanging)Kedua kaki tergantung (complete hanging)

2.2. Duduk berlututDuduk berlutut

3.3. BerbaringBerbaring

Jenis gantung diri :Jenis gantung diri :

1.1. Typical hanging, titik gantung diatas Typical hanging, titik gantung diatas daerah oksiputdaerah oksiput

2.2. Atypical hanging, titik gantung terletak di Atypical hanging, titik gantung terletak di sampingsamping

3.3. Letak titik gantung di depan atau di daguLetak titik gantung di depan atau di dagu

Page 13: 96690289-asfiksia-baru

Pemeriksaan post mortemPemeriksaan post mortemPemeriksaan luarPemeriksaan luar

1.1. Bila arteri leher tertutup muka pucat dan tidak ada Bila arteri leher tertutup muka pucat dan tidak ada petichie pada kulit maupun konjungtivapetichie pada kulit maupun konjungtiva

2.2. Bila hambatan hanya pada saluran pernafasan dan Bila hambatan hanya pada saluran pernafasan dan aliran vena dari kepala ke leher, maka pembendungan aliran vena dari kepala ke leher, maka pembendungan pada sebelah atas ikatan dijumpai petichie pada pada sebelah atas ikatan dijumpai petichie pada konjungtiva dan kulitkonjungtiva dan kulit

3.3. Kadang-kadang perdarahan pada tepi jejas jerat. Kadang-kadang perdarahan pada tepi jejas jerat. Memar pada konjungtiva bawah kulit dan otot bagian Memar pada konjungtiva bawah kulit dan otot bagian dalamdalam

4.4. Tulang lidah dan atau tulang rawan gondok patahTulang lidah dan atau tulang rawan gondok patah5.5. Lebam mayat, pada kaki,tangan dan genitalia eksterna.Lebam mayat, pada kaki,tangan dan genitalia eksterna.

Pada wanita, labium membesar dan lebamPada wanita, labium membesar dan lebam Pada laki-laki penis seolah ereksi, keluar semen dan Pada laki-laki penis seolah ereksi, keluar semen dan

lebam pada scrotum lebam pada scrotum

Page 14: 96690289-asfiksia-baru

Aspek medikolegal Aspek medikolegal

1.1. Suicidium (bunuh diri)Suicidium (bunuh diri)

2.2. Accidental (kecelakaan)Accidental (kecelakaan)

3.3. Homicidal (pembunuhan pada Homicidal (pembunuhan pada judicial hanging)judicial hanging)

Page 15: 96690289-asfiksia-baru

Drowning (Tenggelam)Drowning (Tenggelam)

Definisi : Definisi :

Kematian akibat asfiksia karena Kematian akibat asfiksia karena terhalangnya udara masuk ke paru-terhalangnya udara masuk ke paru-paru akibat adanya cairan di saluran paru akibat adanya cairan di saluran pernafasan.pernafasan.

Page 16: 96690289-asfiksia-baru

Mekanisme kematianMekanisme kematian Bila orang jatuh ke dalam air ia akan tenggelam Bila orang jatuh ke dalam air ia akan tenggelam

beberapa saat. Korban berusaha muncul kembali beberapa saat. Korban berusaha muncul kembali dengan menggerakkan seluruh tubuh terutama kaki dengan menggerakkan seluruh tubuh terutama kaki dan tangan.dan tangan.

Setelah kepala muncul di permukaan air, maka air Setelah kepala muncul di permukaan air, maka air akan tertelan dan masuk ke lambung dan paru-paru.akan tertelan dan masuk ke lambung dan paru-paru.

Keadaan ini merangsang refleks batuk untuk Keadaan ini merangsang refleks batuk untuk mengeluarkan air yang masuk.mengeluarkan air yang masuk.

Muncul lagi ke permukaan air untuk menghirup Muncul lagi ke permukaan air untuk menghirup udara, namun air terlebih dulu masuk ke paru-paru.udara, namun air terlebih dulu masuk ke paru-paru.

Demikian berlangsung berulang kali.Demikian berlangsung berulang kali. Korban kejang-kejang.Korban kejang-kejang. Akhirnya meninggal karena kehabisan oksigen.Akhirnya meninggal karena kehabisan oksigen.

Page 17: 96690289-asfiksia-baru

Klasifikasi drowningKlasifikasi drowning

1.1. Typical drowning (wet drowning)Typical drowning (wet drowning)2.2. Atypical drowningAtypical drowning

Dry drowningDry drowning, , air hanya masuk sedikit ke air hanya masuk sedikit ke nasofaring dan sedikit ke paru-parunasofaring dan sedikit ke paru-paruImmersion syndromImmersion syndrom Korban terlalu lama terendam air dingin, Korban terlalu lama terendam air dingin, menyebabkan jantung berhenti.menyebabkan jantung berhenti.SubmersionSubmersionKorban pingsan karena mungkin menderita Korban pingsan karena mungkin menderita epilepsi, penyakit jantung hipertensi, alkoholik, epilepsi, penyakit jantung hipertensi, alkoholik, munculnya aneurisma serebralmunculnya aneurisma serebral

Page 18: 96690289-asfiksia-baru

Pemeriksaan post mortemPemeriksaan post mortemPemeriksaan luarPemeriksaan luar1.1. Korban basah, mungkin berpasir dan lumpurKorban basah, mungkin berpasir dan lumpur2.2. Busa halus pada hidung dan mulut, kadang-Busa halus pada hidung dan mulut, kadang-

kadang berdarahkadang berdarah3.3. Mata setengah terbukaMata setengah terbuka4.4. Lebam mayat warna merah muda pada kepala, Lebam mayat warna merah muda pada kepala,

leher dan dada (jarang perdarahan konjungtiva)leher dan dada (jarang perdarahan konjungtiva)5.5. Kutis anserina pada kulitKutis anserina pada kulit6.6. Washer women’s hand pada telapak kaki dan Washer women’s hand pada telapak kaki dan

tangantangan7.7. Cadaveric spasmCadaveric spasm8.8. Luka lecet (ante dan post mortem)Luka lecet (ante dan post mortem)9.9. Retraksi penis dan scrotumRetraksi penis dan scrotum

Page 19: 96690289-asfiksia-baru

Pemeriksaan dalamPemeriksaan dalam1.1. Pada trakhea dan bronchus dijumpai busa halus Pada trakhea dan bronchus dijumpai busa halus

dan benda asing:lumpur,pasirdan benda asing:lumpur,pasir2.2. Paru-paru membesar sampai menutup kantung Paru-paru membesar sampai menutup kantung

jantung ( balloning pulmonum)jantung ( balloning pulmonum)3.3. Pada paru-paru dijumpai petichie. Mungkin ada Pada paru-paru dijumpai petichie. Mungkin ada

bercak Partauf (akibat robeknya alveoli)bercak Partauf (akibat robeknya alveoli)4.4. Tanda-tanda pembendungan pada otak, ginjal Tanda-tanda pembendungan pada otak, ginjal

dan hatidan hati5.5. Lambung membesar, dijumpai air dan lumpurLambung membesar, dijumpai air dan lumpur

Pemeriksaan laboratoriumPemeriksaan laboratorium : :1.1. Pemeriksan diatome Pemeriksan diatome 2.2. Pemeriksaan destruksi (digesti asam pada paru)Pemeriksaan destruksi (digesti asam pada paru)3.3. Pemeriksaan getah paru Pemeriksaan getah paru

Page 20: 96690289-asfiksia-baru

Pemeriksaan darah jantungPemeriksaan darah jantungBerat jenis dan elektrolit darah yang berasal dari Berat jenis dan elektrolit darah yang berasal dari bilik jantung kiri, bilik jantung kananbilik jantung kiri, bilik jantung kanan

Tenggelam dalam air tawar :Tenggelam dalam air tawar :

1.1. Apnea selama 1-2 menitApnea selama 1-2 menit2.2. Konsentrasi elektrolit rendah maka terjadi Konsentrasi elektrolit rendah maka terjadi

hemodilusihemodilusi3.3. Air masik aliran darah, maka terjadi hemolisisAir masik aliran darah, maka terjadi hemolisis4.4. Kalium ion meningkatKalium ion meningkat5.5. Akibat keseimbangan K dan Ca terjadi fibrilasi Akibat keseimbangan K dan Ca terjadi fibrilasi

ventrikel dan penurunan tekanan darah drastis.ventrikel dan penurunan tekanan darah drastis.6.6. Terjadi serebral asfiksiaTerjadi serebral asfiksia7.7. Kematian dalam waktu 5 menitKematian dalam waktu 5 menit

Page 21: 96690289-asfiksia-baru

Tenggelam dalam air lautTenggelam dalam air laut

1.1. Air akan ditarik dari sirkulasi Air akan ditarik dari sirkulasi pulmonal ke dalam interstisial parupulmonal ke dalam interstisial paru

2.2. Akibatnya udem pulmonal, Akibatnya udem pulmonal, hemokonsentrasi, hipovolemia, dan hemokonsentrasi, hipovolemia, dan kadar magnesium meningkatkadar magnesium meningkat

3.3. Sirkulasi melambatSirkulasi melambat

4.4. Payah jantungPayah jantung

5.5. Kematian dalam waktu 8-9 menitKematian dalam waktu 8-9 menit

Page 22: 96690289-asfiksia-baru

Pemeriksaan elektrolitPemeriksaan elektrolit

Pemeriksaan elektrolit darah yang Pemeriksaan elektrolit darah yang diambil dari bilik kanan dan kiri jantungdiambil dari bilik kanan dan kiri jantung

Bila kadar Cl jantung kanan < jantung Bila kadar Cl jantung kanan < jantung kiri, berarti tenggelam di air lautkiri, berarti tenggelam di air laut

bila > jantung kiri di air tawarbila > jantung kiri di air tawar

Aspek medikolegal :Aspek medikolegal :

1.1. Accidental (kecelakaan)Accidental (kecelakaan)

2.2. Homicide(pembunuhan)Homicide(pembunuhan)

3.3. Suicide (bunuh diri)Suicide (bunuh diri)

Page 23: 96690289-asfiksia-baru