Asfiksia Pada Bayi Baru Lahir

34
ASFIKSIA PADA BAYI BARU ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR LAHIR

Transcript of Asfiksia Pada Bayi Baru Lahir

Page 1: Asfiksia Pada Bayi Baru Lahir

ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIRASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR

Page 2: Asfiksia Pada Bayi Baru Lahir

BATASANBATASAN

Asfiksia pada bayi baru laAsfiksia pada bayi baru lahir hir (BBL) adalah kegagalan napas (BBL) adalah kegagalan napas secara spontan dan teratur pada secara spontan dan teratur pada saat lahir atau beberapa saat saat lahir atau beberapa saat setelah lahir. setelah lahir.

Page 3: Asfiksia Pada Bayi Baru Lahir

TUJUAN UMUMTUJUAN UMUM

Setelah menyelesaikan bab ini Setelah menyelesaikan bab ini peserta akan mampu peserta akan mampu

menjelaskan tentang Asfiksia menjelaskan tentang Asfiksia bayi baru lahir, penyebab bayi baru lahir, penyebab

melaksanakan manajemen melaksanakan manajemen asfiksia asfiksia

Page 4: Asfiksia Pada Bayi Baru Lahir

TUJUAN KHUSUSTUJUAN KHUSUS

Setelah pelatihan ini, peserta mengetahui dan Setelah pelatihan ini, peserta mengetahui dan mampu :mampu :– Melakukan langkah – langkah resusitasi dengan Melakukan langkah – langkah resusitasi dengan

benar : benar : – Melakukan penilaian bayi baru lahir Melakukan penilaian bayi baru lahir – Melakukan Langkah awal resusitasi Melakukan Langkah awal resusitasi – Melakukan Ventilasi Tekanan positip dengan Melakukan Ventilasi Tekanan positip dengan

menggunakan balon dan sungkup menggunakan balon dan sungkup – Melakukan kompresi dada Melakukan kompresi dada – Memberikan obat-obatan yang diperlukan Memberikan obat-obatan yang diperlukan – Memasang pipa endotrakheal (bagi dokter )Memasang pipa endotrakheal (bagi dokter )– Mengetahui kapan harus menghentikan Mengetahui kapan harus menghentikan

resusitasi resusitasi – Melaksanakan tata laksana pasca resusitasi Melaksanakan tata laksana pasca resusitasi – Mengetahui dan mampu melakukan rujukan Mengetahui dan mampu melakukan rujukan

pada kasus asfiksia pada kasus asfiksia

Page 5: Asfiksia Pada Bayi Baru Lahir

Fisiologi pernapasan bayi baru lahir Fisiologi pernapasan bayi baru lahir

O2 sangat penting O2 sangat penting – Sebelum dan sesudah persalinan. Sebelum dan sesudah persalinan. – Dalam rahim,: melalui mekanisme Dalam rahim,: melalui mekanisme

difusi melalui plasenta yang berasal difusi melalui plasenta yang berasal dari ibu diberikan kepada darah dari ibu diberikan kepada darah janin. janin.

– Sebelum lahir, alveoli paru bayi Sebelum lahir, alveoli paru bayi menguncup dan terisi oleh cairan . menguncup dan terisi oleh cairan . Paru janin tidak tidak berfungsi Paru janin tidak tidak berfungsi sebagai sumber oksigen atau jalan sebagai sumber oksigen atau jalan untuk mengeluarkan CO2 ( karbon untuk mengeluarkan CO2 ( karbon dioksida) sehingga paru tidak perlu dioksida) sehingga paru tidak perlu diperfusi atau dialiri darah dalam diperfusi atau dialiri darah dalam jumlah besar. jumlah besar.

Page 6: Asfiksia Pada Bayi Baru Lahir

Fisiologi pernapasan bayi baru Fisiologi pernapasan bayi baru lahir lahir (lanjutan)(lanjutan)

– Setelah lahir, beberapa saat Setelah lahir, beberapa saat sesudah lahir paru harus segera sesudah lahir paru harus segera terisi oksigen dan pembuluih terisi oksigen dan pembuluih darah paru harus berelaksasi darah paru harus berelaksasi untuk memberikan perfusi pada untuk memberikan perfusi pada alveoli dan menyerap oksigen alveoli dan menyerap oksigen untuk diedarkan ke seluruh untuk diedarkan ke seluruh tubuhtubuh. .

Page 7: Asfiksia Pada Bayi Baru Lahir

Reaksi bayi pada masa transisi normalReaksi bayi pada masa transisi normal

Biasanya BBL menghirup udara ke dalam paru Biasanya BBL menghirup udara ke dalam paru nyanya

Mengakibatkan cairan paru keluar dari alveoli Mengakibatkan cairan paru keluar dari alveoli ke jaringan interstitial di paru sehingga ke jaringan interstitial di paru sehingga oksigen dapat dihantarkan ke arteri pulmonal oksigen dapat dihantarkan ke arteri pulmonal dan menyebabkan arteriol berrelaksasi dan menyebabkan arteriol berrelaksasi

Jika keadaan ini terganggu maka arteriol Jika keadaan ini terganggu maka arteriol pulmonal akan tetap konstriksi dan pembuluh pulmonal akan tetap konstriksi dan pembuluh darah arteri sistemik tidak mendapat oksigen darah arteri sistemik tidak mendapat oksigen sehingga tidak dapat memberikan perfusi ke sehingga tidak dapat memberikan perfusi ke oragan organ tubuh yang penting seperti otak, oragan organ tubuh yang penting seperti otak, jantung , ginjal dan lain lain.jantung , ginjal dan lain lain.

Page 8: Asfiksia Pada Bayi Baru Lahir

Reaksi bayi pada masa transisi Reaksi bayi pada masa transisi normal(lanjutan)normal(lanjutan)

Bila keadaan ini berlangsung Bila keadaan ini berlangsung lama maka akan menyebabkan lama maka akan menyebabkan kerusakan jaringan otak dan kerusakan jaringan otak dan organ lain yang dapat organ lain yang dapat menyebabkan kematian atau menyebabkan kematian atau kecacatan kecacatan

Page 9: Asfiksia Pada Bayi Baru Lahir

Patofisiologi Patofisiologi

Asfiksia adalah keadaan BBL tidak Asfiksia adalah keadaan BBL tidak bernafas secara spontan dan teratur. bernafas secara spontan dan teratur.

Sering sekali seorang bayi yang Sering sekali seorang bayi yang mengalami gawat janin sebelum mengalami gawat janin sebelum persalinan akan mengalami asfiksia persalinan akan mengalami asfiksia sesudah persalinan.sesudah persalinan.

Masalah ini mungkin berkaitan dengan Masalah ini mungkin berkaitan dengan kondisi ibu, masalah pada tali pusat dan kondisi ibu, masalah pada tali pusat dan plasenta atau masalah pada bayi selama plasenta atau masalah pada bayi selama atau sesudah persalinan.atau sesudah persalinan.

Page 10: Asfiksia Pada Bayi Baru Lahir

Fisiologi pernapasan Fisiologi pernapasan BBLlahirBBLlahir

Page 11: Asfiksia Pada Bayi Baru Lahir

Reaksi bayi pada masa Reaksi bayi pada masa transisitransisi

Cairan paru-paru janin

udara

Napas pertama Napas kedua

Napas selanjutny

a

Page 12: Asfiksia Pada Bayi Baru Lahir

PatofisiologiPatofisiologi

Page 13: Asfiksia Pada Bayi Baru Lahir
Page 14: Asfiksia Pada Bayi Baru Lahir

Penyebab AsfiksiaPenyebab Asfiksia

Faktor ibu,Faktor ibu,Faktor bayi Faktor bayi Faktor tali pusat atau Faktor tali pusat atau plasenta plasenta

Page 15: Asfiksia Pada Bayi Baru Lahir

FaktorFaktor ibu ibu ::

Kurangnya aliran darah ibu melalui Kurangnya aliran darah ibu melalui plasenta---- hipoksia janin ----- Gawat Janin plasenta---- hipoksia janin ----- Gawat Janin ----- Asfiksia :----- Asfiksia :

Preeklampsia dan eklampsia Preeklampsia dan eklampsia Perdarahan antepartum abnormal Perdarahan antepartum abnormal ( plasenta previa atau solusio plasenta) ( plasenta previa atau solusio plasenta)

Partus lama atau partus macet Partus lama atau partus macet Demam sebelum dan selama persalinan Demam sebelum dan selama persalinan Infeksi berat ( malaria, sifilid, TBC, HIV) Infeksi berat ( malaria, sifilid, TBC, HIV) Kehamilan lebih bulan ( lebih 42 Kehamilan lebih bulan ( lebih 42 minggu kehamilan minggu kehamilan

Page 16: Asfiksia Pada Bayi Baru Lahir

Faktor plasenta dan talipusatFaktor plasenta dan talipusat

Penurunan aliran darah dan oksigen Penurunan aliran darah dan oksigen melalui talipusat bayi ------- Asfiksia :melalui talipusat bayi ------- Asfiksia :

Infark plasenta Infark plasenta Hematom plasenta Hematom plasenta Lilitan talipusat Lilitan talipusat Talipusat pendekTalipusat pendek Simpul talipusat Simpul talipusat Prolapsus talipusatProlapsus talipusat

Page 17: Asfiksia Pada Bayi Baru Lahir

Faktor bayiFaktor bayi

Keadaan bayi yang dapat Keadaan bayi yang dapat mengalami asfiksia walaupun mengalami asfiksia walaupun kadang kadang tanpa didahului kadang kadang tanpa didahului tanda gawat janin:tanda gawat janin:– Bayi kurang bulan/prematur Bayi kurang bulan/prematur

( kurang 37 minggu kehamilan)( kurang 37 minggu kehamilan)– Air ketuban bercampur mekoniumAir ketuban bercampur mekonium– Kelainan kongenital yang memberi Kelainan kongenital yang memberi

dampak pada pernapasan bayi dampak pada pernapasan bayi

Page 18: Asfiksia Pada Bayi Baru Lahir

DIAGNOSTDIAGNOSTIKIK

Anamnesis :Anamnesis :– Gangguan atau kesulitan waktu lahir (lilitan tali Gangguan atau kesulitan waktu lahir (lilitan tali

pusat, sungsang, ekstraksi vakum, ekstraksi pusat, sungsang, ekstraksi vakum, ekstraksi forsep, dll).forsep, dll).

– Lahir tidak bernafas/menangis.Lahir tidak bernafas/menangis.– Air ketuban bercampur mekoniumAir ketuban bercampur mekonium..

Pemeriksaan fisis :Pemeriksaan fisis :– Bayi tidak bernapas atau napas megap-megap.Bayi tidak bernapas atau napas megap-megap.– Denyut jantung < 100X/menitDenyut jantung < 100X/menit– Kulit sianosis, pucat.Kulit sianosis, pucat.– Tonus otot menurun.Tonus otot menurun.– Untuk diagnosis asfiksia tidak perlu menunggu Untuk diagnosis asfiksia tidak perlu menunggu

nilai Skor Apgar nilai Skor Apgar

Page 19: Asfiksia Pada Bayi Baru Lahir

Lahir

Ketuban bersih tdk ada mekoneum ?Bernafas/Menangis ?Tonus otot baik?Warna Merah Jambu Masa Gestasi cukup?

Hangatkan bayiPosisikan, bebaskan jalan nafas (bila perlu )Keringkan, rangsang taktil, reposisiBeri O2 (bila perlu)

Tidak

Cek respirasi,denyut jantung dan warna kulit

Beri Ventilasi tekanan positip

Atau D J < 100

Perawatan selanjutnya

DJ> 100 & Kemerahan

Perkiraan waktu

Apnu

Page 20: Asfiksia Pada Bayi Baru Lahir

D J < 60 D J > 60

Beri ventilasi tekanan positipLakukan kompresi dada

Berikan epinefrin *

Uji kembali efektifitas :VentilasiKompresi dadaIntubasi Endotrakeal Pemberian epinefrin

Pertimbangkan kemungkinan :HipovolemiaAsidosis metabolik berat

D J < 60 D J < 60

Page 21: Asfiksia Pada Bayi Baru Lahir

ManajemeManajemen n Resusitasi

• Bayi tdk bernapas/menangis

• AK bercampur mekonium

• Kulit biru atau pucat

• Tonus otot lemah

• Bayi prematur

Langkah Awal

• Hangatkan bayi di bwh pemancar panas

• Posisi kan kepala bayi

• Isap lendir dr mulut ---- hidung

• Keringkan sambil dirangsang taktil

• Reposisi kepala

• Nilai bayi : usaha napas, denyut jantung, warna kulit

Skor APGAR

Tidak untuk

Mulai Resusitasi

Page 22: Asfiksia Pada Bayi Baru Lahir

Isap Lendir Isap Lendir

Air Ketuban bersih : Air Ketuban bersih : – Dari mulut ----- hidung Dari mulut ----- hidung – Sekitar orofaring , jangan terlalu dalam Sekitar orofaring , jangan terlalu dalam – Dengan penghisap lendir : kateter masuk : Dengan penghisap lendir : kateter masuk :

maksimal 5 cm maksimal 5 cm Air Ketuban bercampur mekonium : Air Ketuban bercampur mekonium :

– Begitu kepala lahir sebelum melahirkan bahu Begitu kepala lahir sebelum melahirkan bahu – Isap mulut dan hidung Isap mulut dan hidung – Setelah kepala lahir : Setelah kepala lahir :

Bugar : lanjutkan langjkah awal Bugar : lanjutkan langjkah awal Tidak bugar : pasang pipa ET Tidak bugar : pasang pipa ET

Page 23: Asfiksia Pada Bayi Baru Lahir

Nilai bayi Nilai bayi

Napas

Asuhan normal

Tidak napas/menangis

VTP : 40 -60 x/mnt

Napas/nangis

30 detik

Nilai HR

HR < 60 x/mnt

VTP + Kompresi dada

HR > 60 x/mnt

VTP

Page 24: Asfiksia Pada Bayi Baru Lahir

Ventilasi Tekanan Positip Ventilasi Tekanan Positip Bila bayi tidak bernapas lakukan ventilasi Bila bayi tidak bernapas lakukan ventilasi

tekanan positip (VTP) dengan memakai balon tekanan positip (VTP) dengan memakai balon dan sungkup selama 30 detik dengan dan sungkup selama 30 detik dengan kecepatan 40 -60 kali per menit kecepatan 40 -60 kali per menit

Nilai bayi: usaha napas, warna kulit dan Nilai bayi: usaha napas, warna kulit dan denyut jantungdenyut jantung

Bila belum bernapas dan denyut jantung¸ 60 Bila belum bernapas dan denyut jantung¸ 60 x/menit lanjutkan VTP dengan kompresi x/menit lanjutkan VTP dengan kompresi dada secara terkoordinasi selama 30 detikdada secara terkoordinasi selama 30 detik

Nilai bayi: usaha napas, warna kulit dan Nilai bayi: usaha napas, warna kulit dan denyut jantungdenyut jantung– Bila denyut jantung < 60 x/menit, beri epinefrin Bila denyut jantung < 60 x/menit, beri epinefrin

dan lanjutkan VTP dan kompresi dada dan lanjutkan VTP dan kompresi dada – Bila denyut jantung > 60 x/menit kompresi dada Bila denyut jantung > 60 x/menit kompresi dada

dihentikan, VTP dilanjutkandihentikan, VTP dilanjutkan

Page 25: Asfiksia Pada Bayi Baru Lahir

Pemasangan pipa ET bisa Pemasangan pipa ET bisa dilakukan pada setiap tahapan dilakukan pada setiap tahapan resusitasi resusitasi

(lihat Penuntun Belajar / Langkah (lihat Penuntun Belajar / Langkah Klinik di Buku Panduan Peserta Klinik di Buku Panduan Peserta dan Buku Pegangan Pelatih ) dan Buku Pegangan Pelatih )

Page 26: Asfiksia Pada Bayi Baru Lahir

Kompresi dadaKompresi dada- Indikasi : Dj < 60 x/mnt setelah VTP 30 Indikasi : Dj < 60 x/mnt setelah VTP 30

dtkdtk- Dilakukan bersama VTP & terkoordinasiDilakukan bersama VTP & terkoordinasi- KD : VTP = 3: 1 ( 90 KD, 30VTP / mnt)KD : VTP = 3: 1 ( 90 KD, 30VTP / mnt)- Dilakukan selama 30 detikDilakukan selama 30 detik

Nilai bayi Nilai bayi

usaha napas , warna kulit & denyut usaha napas , warna kulit & denyut jantungjantung

Page 27: Asfiksia Pada Bayi Baru Lahir

Terapi medikamentosaTerapi medikamentosa

Epinefrin :Epinefrin : Indikasi: Indikasi:

– Denyut jantung bayi <60x/m setelah Denyut jantung bayi <60x/m setelah paling tidak 30 detik dilakukan paling tidak 30 detik dilakukan ventilasi adekuat dan kompresi dada ventilasi adekuat dan kompresi dada belum ada respons.belum ada respons.

– Asistolik.Asistolik.– Dosis: 0.1-0.3 ml/kg BB dalam larutan Dosis: 0.1-0.3 ml/kg BB dalam larutan

1:10.000 (0.01 mg-0.03 mg/kg BB) 1:10.000 (0.01 mg-0.03 mg/kg BB) – Cara: IV atau endotrakeal. Dapat Cara: IV atau endotrakeal. Dapat

diulang setiap 3-5 menit bila perlu. diulang setiap 3-5 menit bila perlu.

Page 28: Asfiksia Pada Bayi Baru Lahir

Cairan pengganti volume darahCairan pengganti volume darah

IndikasiIndikasi: :

– Bayi mengalami hipovolemia dan tidak ada Bayi mengalami hipovolemia dan tidak ada respon dengan resusitasi.respon dengan resusitasi.

– Hipovolemia : akibat perdarahan atau syok.( Hipovolemia : akibat perdarahan atau syok.( Klinis ditandai adanya pucat, perfusi buruk, Klinis ditandai adanya pucat, perfusi buruk, nadi kecil/lemah )nadi kecil/lemah )

– Jenis cairan :Jenis cairan : Larutan kristaloid yang isotonis (NaCl Larutan kristaloid yang isotonis (NaCl

0.9%, Ringer Laktat)0.9%, Ringer Laktat) Transfusi darah gol.O negatif jika diduga Transfusi darah gol.O negatif jika diduga

kehilangan darah banyak dan bila fasilitas kehilangan darah banyak dan bila fasilitas tersedia tersedia

Dosis: Dosis awal 10 ml/kg BB IV pelan Dosis: Dosis awal 10 ml/kg BB IV pelan selama 5-10 menit. Dapat diulang sampai selama 5-10 menit. Dapat diulang sampai menunjukkan respon klinis. menunjukkan respon klinis.

Page 29: Asfiksia Pada Bayi Baru Lahir

Bikarbonat :Bikarbonat :

Indikasi:Indikasi:– Asidosis metabolik secara klinis ( napas Asidosis metabolik secara klinis ( napas

cepat dan dalam, sianosis) cepat dan dalam, sianosis) – Prasyarat: Bayi telah dilakukan ventilasi Prasyarat: Bayi telah dilakukan ventilasi

dengan efektip dengan efektip – Dosis: 1-2 mEq/kg BB atau 2 ml/KgBB Dosis: 1-2 mEq/kg BB atau 2 ml/KgBB

(4.2%) atau 1 ml /kgbb (7.4%)(4.2%) atau 1 ml /kgbb (7.4%)– Cara: Diencerkan dengan aquabides atau Cara: Diencerkan dengan aquabides atau

dekstrose 5% sama banyak diberikan dekstrose 5% sama banyak diberikan secara intravena dengan kecepatan secara intravena dengan kecepatan minimal 2 menit. minimal 2 menit.

– Efek samping: Pada keadaan Efek samping: Pada keadaan hiperosmolaritas dan kandungan CO2 dari hiperosmolaritas dan kandungan CO2 dari bikarbonat merusak fungsi miokardiumbikarbonat merusak fungsi miokardium dan dan otak.otak.

Page 30: Asfiksia Pada Bayi Baru Lahir

TINDAKAN SETELAH RESUSITASITINDAKAN SETELAH RESUSITASI

Pemantauan Pasca Resusitasi Pemantauan Pasca Resusitasi Dekontaminasi, mencuci dan Dekontaminasi, mencuci dan

mensterilkan alat mensterilkan alat Membuat Catatan Tindakan Membuat Catatan Tindakan

Resusitasi Resusitasi Konseling pada Keluarga Konseling pada Keluarga

Page 31: Asfiksia Pada Bayi Baru Lahir

A. Pemantauan pasca resusitasiA. Pemantauan pasca resusitasi

Bayi harus dipantau secara khusus:Bayi harus dipantau secara khusus:– Bukan dirawat secara Rawat gabung Bukan dirawat secara Rawat gabung – Pantau tanda vital: napas, jantung, kesadaran dan Pantau tanda vital: napas, jantung, kesadaran dan

produksi urin produksi urin – Jaga bayi agar senantiasa hangat (Lihat cara Jaga bayi agar senantiasa hangat (Lihat cara

menghangatkan )menghangatkan )– Bila tersedia fasilitas, periksa kadar gula darahBila tersedia fasilitas, periksa kadar gula darah– Perhatian khusus diberikan pada waktu malam Perhatian khusus diberikan pada waktu malam

hari hari Berikan imunisasi Hepatitis B pada saat bayi Berikan imunisasi Hepatitis B pada saat bayi

masih dirawat dan Polio pada saat pulang.masih dirawat dan Polio pada saat pulang.

Page 32: Asfiksia Pada Bayi Baru Lahir

Kapan harus merujuk :Kapan harus merujuk :

.. Bila Puskesmas tidak mempunyai fasilitas lengkap Bila Puskesmas tidak mempunyai fasilitas lengkap

– Rujuk bila bayi tidak memberi respons terhadap Rujuk bila bayi tidak memberi respons terhadap tindakan resusitasi selama 2- 3 menittindakan resusitasi selama 2- 3 menit

Bila Puskesmas mempunyai fasilitas lengkap :Bila Puskesmas mempunyai fasilitas lengkap :– Rujuk bila telah dilakukan resusitasi secara lengkap, Rujuk bila telah dilakukan resusitasi secara lengkap,

bayi tidak memberi respons bayi tidak memberi respons Bila oleh karena satu dan lain hal bayi tidak dapat Bila oleh karena satu dan lain hal bayi tidak dapat

dirujuk, lakukan tindakan paling optimal dan berikan dirujuk, lakukan tindakan paling optimal dan berikan dukungan emosional kepada ibu dan keluarga dukungan emosional kepada ibu dan keluarga

Bila sampai dengan 10 menit bayi tidak dapat dirujuk Bila sampai dengan 10 menit bayi tidak dapat dirujuk : : – jelaskan kepada orang tua tentang prognosis bayi jelaskan kepada orang tua tentang prognosis bayi

yang kurang baik dan pertimbangan manfaat rujukan yang kurang baik dan pertimbangan manfaat rujukan untuk bayi ini kurang bila terlalu lama tidak segera untuk bayi ini kurang bila terlalu lama tidak segera dirujuk dirujuk

Page 33: Asfiksia Pada Bayi Baru Lahir

Kapan menghentikan Kapan menghentikan resusitasiresusitasi

Resusitasi dinilai tidak berhasil Resusitasi dinilai tidak berhasil jika:jika:

Bayi tidak bernapas spontanBayi tidak bernapas spontan Tidak terdengar denyut jantung Tidak terdengar denyut jantung Setelah dilakukan resusitasi Setelah dilakukan resusitasi

secara efektif selama 15 menit.secara efektif selama 15 menit.

Page 34: Asfiksia Pada Bayi Baru Lahir