96657173 Makalah Terapi Farmakologi Penyakit Saluran Pencernaan

download 96657173 Makalah Terapi Farmakologi Penyakit Saluran Pencernaan

of 22

description

zxcvbnm,.

Transcript of 96657173 Makalah Terapi Farmakologi Penyakit Saluran Pencernaan

  • Landasan teori keterkaitan manusia, masyarakat, dan kebudayaan Page 1

    Kata pengantar

    Puji syukur kita panjatkan khadirat tuhan yang maha kuasa yang telah

    menganugrahkan nikmatnya berupa akal, kesehatan, kesempatan, dan segala sesuatunya yang

    dapat mengsukseskan dalam pembuatan makalah yang berjudul Terapi Farmakologi

    Penyakit Saluran Pencernaan ini tepat pada waktunya.

    Makalah ini ditulis dan disusun berdasarkan ilmu ilmu pengetahuan yang dimiliki

    oleh penulis dan adanya referensi dari dari buku ataupun internet, penulis menyadari bahwa

    makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan

    saran untuk menyusun makalah selanjutnya. Amin

    Tak lupa pula penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang

    terlibat dalam pembuatan makalah ini terutama kepada dosen pembimbing kami Ibu

    Haniarti yang telah memberikan pembelajaran yang menjadi bekal bagi penulis dan

    pembaca.

    Penulis mengharapkan makalah ini berguna dan memiliki banyak manfaat, terutama

    bagi penulis.

    Pare-Pare, 10 juni 2012

    Penulis

    Kelompok 1

  • Landasan teori keterkaitan manusia, masyarakat, dan kebudayaan Page 2

    Daftar isi

    Kata pengantar..........................................................................................................1

    Daftar isi...................................................................................................................2

    BAB I PENDAHULUAN

    A. Latar belakang.......................................................................................................3

    BAB II PEMBAHASAN

    BAB III KESIMPULAN..........................................................................................................

    Daftar pustaka..........................................................................................................................

  • Landasan teori keterkaitan manusia, masyarakat, dan kebudayaan Page 3

    BAB I

    Pendahuluan

    A. Latar Belakang

    Sistem pencernaan makanan dimulai didalam mulut dimana makanan dihaluskan

    sambil diaduk dengan ludah yang mengandung suatu enzim amilase yaitu ptialin, yang

    berfungsi menguraikan karbohidrat. Setelah itu ditelan dan adukan dilanjutkan dengan

    gerakan peristaltik ke lambung dengan bantuan getah lambung yang terdiri dari asam

    lambung dan pepsin, yaitu suatu enzim proteolitik yang disekresi oleh selaput lendir

    lambung.

    Pencernaan dilanjutkan didalam usus yang dibantu oleh enzim-enzim pencernaan yang

    dihasilkan oleh pancreas dan mukosa usus. Setelah terbentuk zat-zat gizi yang sangat halus

    dan mudah diserap oleh tubuh maka sisa makanan masuk ke usus besar dan diolah oleh flora

    normal usus hingga siap untuk dibuang.

    Ada banyak sekali penyakit yang dapat menyerang saluran pencernaan, baik

    dari sumber biologi seperti makanan yang mengandung virus atau bakteri atau

    mikroorganisme lain, sumber kimia seperti kelebihan dosis obat, maupun akibat mekanik

    seperti suhu dan lingkungan. Untuk itu perlu dilakukan terapi farmakologi untuk menagani

    masalah-masalah ini.

    Yang akan dibahas pada bab selanjutnya adalah :

    A. Antasida

    B. Digestiva

    C. Anti diare

    D. Pencahar / laxativa

    E. Anti spasmodika

    F. Kolagoga

    G. Protektor hati

  • Landasan teori keterkaitan manusia, masyarakat, dan kebudayaan Page 4

    BAB II

    Pembahasan

    Terapi farmakologi Penyakit saluran pencernaan

    A. ANTASIDA

    1. Pengertian

    Antasida (anti = lawan, acidus = asam) adalah basa-basa lemah yang digunakan untuk

    menetralisir kelebihan asam lambung yang menyebabkan timbulnya penyakit tukak lambung

    atau sakit maag, dengan gejala nyeri hebat yang berkala.

    Tujuan pengobatan adalah menghilangkan gejala, mempercepat penyembuhan, dan

    mencegah komplikasi lebih lanjut.

    2. Penggolongan.

    Berdasarkan mekanisme kerjanya, obat-obat antasida dapat digolongkan menjadi dua

    yaitu.

    1) Anti Hiperaciditas

    Obat dengan kandungan aluminium dan atau magnesium ini bekerja secara kimiawi

    dengan mengikat kelebihan HCl dalam lambung. Magnesium atau aluminium tidak larut

    dalam air dan dapat bekerja lama di dalam lambung sehingga tujuan pemberian antasida

    sebagian besar dapat tercapai.

    Sediaan yang mengandung magnesium dapat menyebabkan diare (bersifat pencahar)

    sedangkan sediaan yang mengandung aluminium dapat menyebabkan konstipasi (sembelit)

    maka biasanya kedua senyawa ini dikombinasikan.

    Persenyawaan molekul antara Mg dan Al disebut hidrotalsit. (aluminium hidroksida,

    magnesium karbonat, magnesium trisilikat, kompleks aluminium magnesium hidrotalsit).

  • Landasan teori keterkaitan manusia, masyarakat, dan kebudayaan Page 5

    Obat dengan kandungan natrium bikarbonat merupakan antasida yang larut dalam air,

    dan bekerja cepat. Tetapi bikarbonat yang terabsorbsi dapat menyebabkan alkalosis bila

    digunakan dalam dosis berlebih, terlepasnya CO2 dapat menyebabkan sendawa.

    Obat dengan kandungan bismut dan kalsium dapat membentuk lapisan pelindung pada

    luka di lambung tetapi sebaiknya dihindari karena bersifat neurotoksik sehingga dapat

    menyebabkan encefalopatia (kerusakan otak dengan gejala kejang-kejang dan kekacauan)

    juga cenderung menyebabkan konstipasi. Kalsium dapat menyebabkan sekresi asam lambung

    berlebih, kelebihan menyebabkan hiper kalsemia.

    2) Perintang reseptor H2 (antagonis reseptor H2)

    Semua antagonis reseptor H2 menyembuhkan tukak lambung dan duodenum dengan

    cara mengurangi sekresi asam lambung sebagai akibat hambatan reseptor H2. Contoh

    perintang reseptor H2 adalah ratinidin dan simetidin sekarang dikenal senyawa baru famotidin

    dan nizatidin.

    Pengobatan dengan obat-obatan antasida bertujuan untuk mengurangi rasa sakit,

    membuat penderita lebih tenang dan dapat beristirahat, juga agar penderita tidak mengalami

    kembung. Antasida sering dikombinasikan dengan:

    a) Anti kolinergik, yaitu zat yang menekan produksi getah lambung dan melawan

    kejang- kejang (contohnya ekstrak belladonae).

    b) Obat penenang / sedativ, yaitu untuk menekan stress karena dapat memicu sekresi

    asam lambung (contohnya klordiazepoksida)

    c) Spasmolitik, yaitu untuk melemaskan ketegangan otot lambung usus dan

    mengurangi kejang-kejang (contohnya papaverin)

    d) Dimetikon (dimetilpolisiloksan) berfungsi memperkecil gelembung gas yang timbul

    sehingga mudah diserap dengan demikian dapat dicegah masuk angin, kembung, dan

    sering buang angin (flatulensi).

    3. Obat generik, indikasi, kontra indikasi dan efek samping.

  • Landasan teori keterkaitan manusia, masyarakat, dan kebudayaan Page 6

    1. Aluminium Hidroksida

    Indikasi Nyeri radang lambung dan usus 12 jari.

    Kontra indikasi Hipofosfatemia.

    Efek samping -

    Sediaan Antasida DOEN (generik ) tablet, suspensi,

    tablet kunyah.

    Cara penyimpanan Pada suhu kamar.

    2. Simetidin

    Indikasi Tukak lambung dan usus 12 jari sindrom

    Zollinger-Ellison

    Kontra indikasi -

    Efek samping Pusing, ruam kulit,mengubah kebiasaan

    buang air besar

    Sediaan Cimetidin (gererik) tablet 200mg

    3. Famotidin

    Indikasi lihat simetidin

    Kontra indikasi -

    Efek samping lihat simetidin

    Sediaan Famotidin (generik) tablet 20mg, 40 mg

    4. Ranitidin

  • Landasan teori keterkaitan manusia, masyarakat, dan kebudayaan Page 7

    Indikasi Tukak lambung, usus 12 jari, tukak akibat

    anti inflamasi non steroid

    Kontra indikasi -

    Efek samping lihat simetidin

    Sediaan Ranitidin (generik) tablet 150mg, 300mg.

    4. Spesialite obat-obat antasida.

    NO GENERIK DAGANG PABRIK

    1 Aluminium hidroksida Alukol PIM

    2 Kombinasi Al(OH)3

    dan MG(OH)

    Maag tab Erela

    Aludona

    3 Simetikon/Dimetichone Diloxan Bernofarm

    (Dimethylpolosiloxane) Disflatyl Pharos

    Aeroson Soho

    4 Antasida Maalok Rhone P

    Antasida DOEN Indo Farma

    NO GENERIK DAGANG PABRIK

    5 Simetidin Corsamet Corsa

    Ulsikur Kalbe farma

    6 Famotidin Facid Kalbe farma

    Famos Dankos

    Gaster Novartis

    7 Ranitidin (Ranitidini) Zantac Glaxo Wellcome

    Rantin Kalbe Farma

    B. DIGESTIVA

  • Landasan teori keterkaitan manusia, masyarakat, dan kebudayaan Page 8

    1. Pengertian

    Digestiva adalah obat-obat yang digunakan untuk membantu proses pencernaan

    lambung usus terutama pada keadaan defisiensi zat pembantu pencernaan. Disebut juga obat-

    obat pencernaan.

    2. Penggolongan

    1) Obat yang bekerja pada kandung empedu

    Empedu terdiri dari asam empedu (asam kolat) dan asam kenodeoksikolat serta

    kolesterol dan fosfolipid. Guna empedu yang berhubungan dengan pencernaan dan absorbsi

    lemak yaitu :

    membantu proses emulsifikasi dan absorpsi lemak

    mempertinggi daya kerja lipase

    membantu peroses absrobsi vitamin yang larut dalam lemak (A, D, E, K)

    Guna preparat empedu peroral adalah :

    membantu pencernaan dan penyerapan dalam usus (lemak)

    merangsang pengeluaran empedu dari hati (cholereatic)

    melarutkan & mengeluarkan batu empedu (cholagoga)

    mengobati dan melindungi hati terhadap penyakit kuning dan hati yang mengeras.

    2) Enzym pencernaan.

    Yang sering digunakan adalah :

    Asam hidroklorida (HCl)

    Enzym lambung (pepsin)

    Enzym pankreas (pancreatin)

    Penggantian enzym pankreas (pankreatin suplemen) diperlukan bila sekresi pankreas

    terganggu (dapat karena pembedahan pankreas, tersumbatnya pankreas atau karena kancer

    pankreas).

  • Landasan teori keterkaitan manusia, masyarakat, dan kebudayaan Page 9

    Enzym ini terdiri dari :

    1. Amylase (pencernaan K- hidrat)

    2. Trypsin-chemotrypsin (pencerna protein)

    3. Lipase (pencerna lemak dengan bantuan empedu)

    Asam klorida (HCl) adalah suatu cairan yang dikeluarkan oleh dinding lambung yang

    memiliki fungsi utama:

    mengubah pepsinogen yang dihasilkan selaput lambung menjadi pepsin

    membuat suasana lambung jadi asam sehingga mempermudah penguraian protein menjadi

    peptida

    membantu proses absorpsi garam kalsium dan besi

    membantu merangsang pengeluaran getah lambung, pankreas dan hati.

    Pada keadaan kekurangan asam lambung disebabkan aklorhidri, sehingga sebagai

    pengganti perlu diberikan HCl dari luar. Pemakaian HCl tersebut harus dalam keadaan cukup

    encer agar tidak menghancurkan selaput lendir lambung.

    Pepsin adalah enzym yang disekresi mukosa lambung berfungsi menguraikan protein

    menjadi peptida, enzym ini disebut juga protease.

    3. Spesialite obat digestiva.

    NO GENERIK DAGANG PABRIK

    1 Pankreatin, empedu sapi,

    ekstrak lambung.

    Panzynorm Nordmark

    2 Pancreatin, empedu sapi,

    bromealin

    Nutrizym E.Merk

    3 Pancreatin, lipase, amilase Pancreon comp Kimia Farma

    C. ANTI DIARE

    1. Pengertian.

  • Landasan teori keterkaitan manusia, masyarakat, dan kebudayaan Page 10

    Antidiare adalah obat-obatan yang digunakan untuk menanggulangi atau mengobati

    penyakit yang disebabkan oleh bakteri atau kuman, virus, cacing atau keracunan makanan.

    Gejala diare adalah buang air besar berulang kali dengan banyak cairan kadang-kadang

    disertai mulas (kejang-kejang perut) kadang-kadang disertai darah atau lendir.

    Diare terjadi karena adanya rangsangan terhadap saraf otonom di dinding usus sehingga

    menimbulkan reflek mempercepat peristaltik usus, rangsangan ini dapat ditimbulkan oleh :

    infeksi oleh bakteri patogen misalnya bakteri colie

    infeksi oleh kuman thypus (kadang-kadang) dan kolera

    infeksi oleh virus misalnya influenza perut dan travellers diarre

    akibat dari penyakit cacing (cacing gelang, cacing pita)

    keracunan makanan atau minuman

    gangguan gizi

    pengaruh enzym tertentu

    pengaruh saraf (terkejut, takut dan sebagainya)

    Diare juga dapat merupakan salah satu gejala penyakit seperti kanker pada usus

    2. Penggolongan

    Obat obat yang diberikan untuk mengobati diare ini dapat berupa :

    3. Kemoterapi

    4. Obstipansia

    5. Spasmolitik

    Sebelum diberikan obat yang tepat maka pertolongan pertama pengobatan diare akut

    seperti pada gastro enteritis ialah mencegah atau mengatasi pengeluaran cairan atau elektrolit

    yang berlebihan (dehidrasi) terutama pada pasien bayi dan usia lanjut, karena dehidrasi dapat

    mengakibatkan kematian.

    Gejala dehidrasi : haus, mulut dan bibir kering, kulit menjadi keriput (kehilangan

    turgor), berkurangnya air kemih, berat badan turun dan gelisah. Pencegahan dehidrasi

    dilakukan dengan pemberian larutan oralit, yaitu campuran dari :

    NaCl 3,5 gram

    KCl 1,5 gram

  • Landasan teori keterkaitan manusia, masyarakat, dan kebudayaan Page 11

    NaHCO3 2,5 gram

    Glukosa 20 gram

    Atau dengan memberikan larutan infus secara intra vena antara lain

    Larutan NaCl 0,9 % ( normal saline )

    Larutan Na. Laktat majemuk ( ringer laktat )

    Setelah itu dapat diberikan obat-obatan lain yang dipilih berdasarkan jenis penyebab

    diare melalui pemeriksaan yang teliti.

    1) Kemoterapi

    Untuk terapi kausal yaitu memusnahkan bakteri penyebab penyakit digunakan obat

    golongan sulfonamida atau antibiotika

    2) Obstipansia

    Untuk terapi simptomatis dengan tujuan untuk menghentikan diare, yaitu dengan cara :

    menekan peristaltik usus, misalnya loperamid

    menciutkan selaput usus atau adstringen, contohnya tannin

    pemberian adsorben untuk menyerap racun yang dihasilkan bakteri atau racun penyebab

    diare yang lain misalnya, carbo-adsorben, kaolin

    pemberian mucilagountuk melindungi selaput lendir usus yang luka.

    3) Spasmolitika

    Zat yang dapat melemaskan kejang-kejang otot perut (nyeri perut) pada diare misalnya

    Atropin sulfat

    3. Obat generik , indikasi, kontra indikasi, dan efek samping

    1. Oralit

    Indikasi Pencegahan dehidrasi pada diare atau

    kolera dengan cara menggantikan cairan

    tubuh yang hilang

    Kontra indikasi Obstruksi dan perforasi usus

    Efek samping Hiper kalemia

  • Landasan teori keterkaitan manusia, masyarakat, dan kebudayaan Page 12

    Sediaan Oralit (generik),serbuk

    Cara penyimpanan Ditempat kering

    2. Kaolin

    Indikasi Pengobatan diare, bersifat adsorben

    Kontra indikasi -

    Efek samping -

    Sediaan Generik (-)

    Umumnya yang beredar adalah kombinasi

    kaolin dan pectin

    3. Carbo adsorben

    Indikasi Pengobatan diare, bersifat menyerap racun

    Kontra indikasi -

    Efek samping -

    Sediaan Karbo Absorben (Kimia Farma)

    Di Indonesia beredar Attapulgit

    Ada beberapa penyakit infeksi usus lain yang menyebabkan diare, antara lain:

    Kolera

    Penyakit infeksi usus disebabkan bakteri Vibrio cholarae asiatica atau Vibrio cholerae

    eltor. Gejala-gejala kolera adalah diare seperti air beras, muntah-muntah dan kejang-kejang,

    anuria (terhentinya pengeluaran air seni).

  • Landasan teori keterkaitan manusia, masyarakat, dan kebudayaan Page 13

    Pengobatannya adalah dengan pemberian oralit atau teh susu untuk menghindari bahaya

    dehidrasi disusul dengan pemberian antibiotik (tetrasiklin, kloramfenicol) sebagai terapi

    kausal.

    Disentri basiler

    Disebut juga shigellosis adalah penyakit infeksi usus yang diakibatkan oleh beberapa

    jenis basil gram negatif genus shigella.

    Ciri-ciri penyakit :

    - Kejang dan nyeri perut

    - Mulas waktu buang air besar

    - Diare berlendir dan berdarah

    Obat-obat yang biasa dipakai antara lain :

    - Golongan sulfonamida (sulfadiazin dan derivatnya serta kotrimoksazol)

    - Golongan antibiotik (ampisilin, tetrasiklin)

    Thypus

    Disebabkan oleh salmonella typhosa yang menyerang usus penderita dengan gejala

    demam tinggi secara berkala, nyeri kepala, lidah menjadi putih dan bila terjadi perforasi usus,

    terjadi diare berdarah.

    Pengobatan thypus :

    - Chloramfenicol : merupakan obat pilihan (drug of choice) . Efek

    samping mengakibatkan anemia aplastis

    - Kotrimoksazol merupakan obat pilihan lainnya pada pemakaian lama (lebih dari 14

    hari) dapat menimbulkan gangguan darah.

    - Antibiotik lain seperti ampisilin amoksisilin dan tetrasiklin, baru digunakan bila

    terjadi resistensi terhadap chlorampenicol atau kotrimoksazol.

    4. Spesialite obat anti diare

    NO GENERIK DAGANG PABRIK

    1 Oralit Bioralit Indofarma

  • Landasan teori keterkaitan manusia, masyarakat, dan kebudayaan Page 14

    Corsalit Corsa

    2 Kaolin Kaopectate Up John Indonesia

    Neo Diaform Corsa

    Neo Enterostop Kalbe Farma

    3 Attapulgit Biodiar Novartis Indonesia.

    4 Loperamid HCL Imodium Johnson &Johnson

    Lodia Sanbe

    5 Arang Jerap

    (Carbo Adsorbens)

    DOEN

    Bekarbon Kimia Farma

    D. PENCAHAR (Laxativa)

    1. Pengertian

    Pencahar atau laxantia adalah obat-obat / zat yang dapat mempercepat peristaltik usus

    sehingga mempermudah/ melancarkan buang air besar. Mekanisme kerjanya adalah dengan

    cara merangsang susunan saraf otonom para-simpatis agar usus mengadakan gerakan

    peristaltik dan mendorong isinya keluar.

    2. Penggunaan

    Obat pencahar digunakan untuk :

    Pada keadaan sembelit (konstipasi) karena pengaruh efek samping obat kurang minum,

    kurang mengkomsumsi makanan berserat.

    Pada pasien dengan resiko pendarahan, pada angina pektoris atau resiko

    Pendarahan rektal pada hemoroid (wasir).

    Untuk membersihkan saluran cerna sebelum pembedahan dan prosedur radiologi.

    Untuk pengeluaran parasit setelah pemberian antelmentik.

    Penggunaan pencahar pada anak-anak harus dihindari kecuali diresepkan oleh dokter.

  • Landasan teori keterkaitan manusia, masyarakat, dan kebudayaan Page 15

    3. Penggolongan

    Berdasarkan mekanisme kerja dan sifat kimianya, pencahar digolongkan sebagai

    berikut :

    1) Zat-zat perangsang dinding usus

    - Merangsang dinding usus besar misalnya glikosida antrakinon (rhei, sennae, aloe, bisakodil,

    dantron)

    - Merangsang dinding usus kecil misalnya oleum ricini /minyak jarak (sudah tidak dipakai)

    dan kalomel

    2) Zat-zat yang dapat memperbesar isi usus

    - Obat yang bekerja dengan jalan menahan cairan dalam usus secara osmosis

    (pencahar osmotik), contohnya magnesium sulfat (garam Inggris) , natrium fosfat.

    Enema fosfat bermanfaat dalam membersihkan usus sebelum prosedur radiologi,

    endoskopi dan bedah. Natrium sulfat harus dihindari karena pada individu yang

    rentan dapat menyebabkan retensi air dan natrium

    - Obat yang dapat mengembang dalam usus, misalnya agar-agar, carboksil metil

    cellulose (CMC) dan tylose.

    - Serat juga dapat digunakan karena tidak dapat dicernakan, seperti buah-buahan dan

    sayuran.

    3) Zat pelicin atau pelunak tinja

    Zat ini dapat mempermudah defikasi karena memperlunak tinja dan memperlicin

    jalannya defekasi. Contohnya paraffin cair, suppositoria dengan gliserin, klisma dengan

    larutan sabun dll.

    4. Obat generik, indikasi, kontra indikasi dan efek samping

    1. Bisakodil

    Indikasi Konstipasi (tablet bekerja dalam 10 12

    jam, suppositoria bekerja dalam 20 60

  • Landasan teori keterkaitan manusia, masyarakat, dan kebudayaan Page 16

    menit)

    Kontra indikasi -

    Efek samping Penggunaan jangka panjang dapat memicu

    atonia colon

    Sediaan Bisakodil (generik) tabl 5 mg

    2. Dantron

    Indikasi Konstipasi pada pasien gagal jantung,pada

    orang tua

    Kontra indikasi Obstruksi usus, atonia colon.

    Efek samping -

    Sediaan Dantron (generik) tablet 150 gr

    3. Glycerin

    Indikasi Konstipasi

    Kontra indikasi -

    Efek samping -

    Sediaan Glyserin (generik), larutan

    4. Magnesium sulfat /garam Inggris

    Indikasi Konstipasi, pengosongan usus yang cepat

    sebelum prosedur radiologi, endoskopi dan

    bedah.

    Kontra indikasi Penyakit saluran cerna akut; gangguan

    ginjal, gangguan hati, usia lanjut & pasien

  • Landasan teori keterkaitan manusia, masyarakat, dan kebudayaan Page 17

    lemah

    Efek samping Kolik

    Sediaan Magnesium sulfat (generik) serbuk 30 gr

    garam Inggris (generik), serbuk

    5. Spesialite obat-obat pencahar

    NO GENERIK DAGANG PABRIK

    1 Ispaghula Sekam Metamucil Searle

    Mucofalk Darya Varia

    2 Bisakodil Dulcolax Schering Indonesia

    Laxamex Konimex

    3 Glyserin Glyserin Cap Gajah Usaha Sekawan

    Proconsti Soho

    4 Garam Inggris Garam Inggris cap

    Gajah

    Usaha sekawan

    E. ANTI SPASMODIKA

    1. Pengertian

    Antispasmodik ialah zat atau obat-obat yang digunakan untuk mengurangi atau

    melawan kejang-kejang otot, yang sering mengakibatkan nyeri perut (saluran pencernaan).

    Obat golongan ini mempunyai sifat sebagai relaksan otot polos. Termasuk senyawa yang

    memiliki efek anti kolinergik, lebih tepatnya anti muskarinik. Meskipun dapat mengurangi

    spasme usus tapi penggunaannya dalam sindrom ususpencernaan hanya bermanfaat sebagai

    pengobatan tambahan.

    2. Penggolongan

  • Landasan teori keterkaitan manusia, masyarakat, dan kebudayaan Page 18

    Anti spasmodik digolongkan menjadi:

    Atropin dan kelompok alkaloid

    Antimuskarinik sintetik

    3. Obat generik, indikasi, kontra indikasi dan efek samping

    Atropin Sulfat dan Alkaloid Beladona

    Indikasi Relaksan otot polos

    Kontra indikasi Glaukoma sudut sempit

    Efek samping Mulut kering, sulit menelan dan haus,dll

    Sediaan Atropin sulfat (generik), serbuk inj. ekstrak

    beladona (generik) tablet 10mg, 20mg

    4. Spesialite obat-obat anti spasmodik

    NO GENERIK DAGANG PABRIK

    1. Hiosin

    Butilbromida

    Buscopan Schering Indonesia

    Gitas Interbat

    Hyorex Rama

    2 Propantelin

    Bromida

    Pro Banthine Soho

    3 Mebeverine HCL Duspatalin Kimia Farma

    F. KOLAGOGA

  • Landasan teori keterkaitan manusia, masyarakat, dan kebudayaan Page 19

    1. Pengertian

    Kolagoga adalah zat atau obat yang digunakan sebagai peluruh atau penghancur batu

    empedu. Batu empedu merupakan penyakit yang terjadi di saluran atau kandung empedu

    Faktor pencetusnya meliputi hiperkolesterolemia, penyumbatan disaluran empedu dan radang

    saluran empedu.

    Terdapat tiga jenis batu empedu yakni batu kolesterol, batu pigmen dan batu kalsium

    karbonat (kebanyakan yang terjadi batu empedu campuran). Terapi batu empedu dengan obat

    perannya relatif kecil bila dibandingkan dengan tehnik pembedahan atau endoskopi.dan

    laparoskopi.

    Terapi dengan obat cocok untuk pasien:

    Yang gejalanya ringan

    Fungsi kandung empedu tidak terganggu

    Ukuran batu empedu kecil sampai sedang.

    Pencegahan jangka panjang mungkin diperlukan setelah batu empedunya melarut atau

    dibuang, karena dapat terjadi kembali pada sebagian pasien sesudah pengobatan dihentikan.

    2. Pengobatan

    Obat yang sering digunakan untuk membantu melarutkan batu empedu adalah asam

    kenodeoksikolat dan asam ursodeoksikolat. Pasien batu empedu dianjurkan melakukan diet

    kolesterol dan pengobatan dilanjutkan sampai 3 atau 4 bulan sesedah batunya melarut.

    3. Spesialite obat Kolagoga.

    NO GENERIK DAGANG PABRIK

    1 Asam

    Kenodeoksikolat

    Chenofalk Darya Varia

    2 Asam

    Ursodeoksikolat

    Estazor Pratapa Nirmala

    Pramur Prafa

    Urdafalk Darya Varia

    Ursochol Pharos

  • Landasan teori keterkaitan manusia, masyarakat, dan kebudayaan Page 20

    G. PROTEKTOR HATI (HEPATOPROTEKTOR)

    1. pengertian

    Obat-obat protektor hati adalah obat-obat yang digunakan sebagai vitamin tambahan

    untuk melindungi, meringankan atau menghilangkan gangguan fungsi hati kerena adanya

    bahan kimia, penyakit kuning atau gangguan dalam penyaringan lemak oleh hati.

    Pada umumnya obat-obat golongan ini mengandung asam-asam amino, kandungan dari

    tanaman kurkuma (kurkumin) dan zat-zat lipotropik seperti methionin dan cholin. Methionin

    memiliki peranan penting dalam metabolisme hati sehingga digunakan untuk melawan

    keracunan yang disebabkan oleh hepatotoksin. Sedangkan choline adalah suatu zat yang

    dapat mencegah dan menghilangkan perembesan lemak kedalam hati dan juga bekerja

    melawan keracunan.

    Obat-obat ini sebaiknya jangan digunakan pada penderita penyakit hati yang berat

    karena pada dosis besar dapat memperparah keadaan.

    2. Spesialite obat protektor hati

    NO GENERIK DAGANG PABRIK

    1 Methionin dan

    Vitamin

    Methicol Otto

    Methioson Soho

    2 Curcuma Curcuma Soho

    Curson Soho

    Heparviton Tempo Scan P

    Lanagogum Landson

    3 Asam-asam Amino Aminofusin Hepar Baxter Kalbe

  • Landasan teori keterkaitan manusia, masyarakat, dan kebudayaan Page 21

    BAB III

    PENUTUP

    Kesimpulan

  • Landasan teori keterkaitan manusia, masyarakat, dan kebudayaan Page 22

    Daftar Pustaka