92841368-Apendisitis-infiltrat

5
Nama : R. Natalia Dedetuwitri Nim : 0608120133 Apendisitis Infiltrat Definisi Periapendikular infiltrat (PAI) adalah proses radang apendiks yang penyebarannya dapat dibatasi oleh omentum dan usus-usus dan peritoneum disekitarnya sehinggamembentuk massa (appendiceal mass). Umumnya massa apendiks terbentuk pada hari ke-4 sejak peradangan mulai apabila tidak terjadi peritonitis umum. Massa apendiks lebih sering dijumpai pada pasien berumur lima tahun atau lebih karena daya tahan tubuh telah berkembang dengan baik dan omentum telah cukup panjang dan tebal untuk membungkus proses radang. Periapendikular infiltrat (PAI) merupakan tahap patologi apendisitis yang dimulai dimukosa dan melibatkan seluruh lapisan dinding apendiks dalam waktu 24-48 jam pertama, ini merupakan usaha pertahanan tubuh dengan membatasi proses radang dengan menutup apendiks dengan omentum, usus halus, atau adneksa sehingga terbentuk massa periapendikular. Didalamnya dapat terjadi nekrosis jaringan berupa abses yang dapat mengalami perforasi. Jika tidak terbentuk abses, apendisitis akan sembuh dan massa periapendikular akan menjadi tenang untuk selanjutnya akan mengurai diri secara lambat Pada anak-anak, karena omentum lebih pendek dan apendiks lebih panjang, dinding apendiks lebih tipis. Keadaan tersebut ditambah dengan daya tahan tubuh yang masih kurang memudahkan terjadinya perforasi. Sedangkan pada orang tua perforasi mudah terjadi karena telah ada gangguan pembuluh darah. Kecepatan rentetan peristiwa tersebut tergantung pada virulensi mikroorganisme, dayatahan tubuh, fibrosis pada dinding apendiks, omentum, usus yang lain,

description

tyyy

Transcript of 92841368-Apendisitis-infiltrat

Page 1: 92841368-Apendisitis-infiltrat

Nama : R. Natalia Dedetuwitri

Nim : 0608120133

Apendisitis Infiltrat

Definisi

Periapendikular infiltrat (PAI) adalah proses radang apendiks yang penyebarannya dapat

dibatasi oleh omentum dan usus-usus dan peritoneum disekitarnya sehinggamembentuk massa

(appendiceal mass). Umumnya massa apendiks terbentuk pada hari ke-4 sejak peradangan mulai

apabila tidak terjadi peritonitis umum. Massa apendiks lebih sering dijumpai pada pasien berumur

lima tahun atau lebih karena daya tahan tubuh telah berkembang dengan baik dan omentum telah

cukup panjang dan tebal untuk membungkus proses radang.

Periapendikular infiltrat (PAI) merupakan tahap patologi apendisitis yang dimulai

dimukosa dan melibatkan seluruh lapisan dinding apendiks dalam waktu 24-48 jam pertama, ini

merupakan usaha pertahanan tubuh dengan membatasi proses radang dengan menutup apendiks

dengan omentum, usus halus, atau adneksa sehingga terbentuk massa periapendikular. Didalamnya

dapat terjadi nekrosis jaringan berupa abses yang dapat mengalami perforasi. Jika tidak terbentuk

abses, apendisitis akan sembuh dan massa periapendikular akan menjadi tenang untuk selanjutnya

akan mengurai diri secara lambat

Pada anak-anak, karena omentum lebih pendek dan apendiks lebih panjang, dinding

apendiks lebih tipis. Keadaan tersebut ditambah dengan daya tahan tubuh yang masih kurang

memudahkan terjadinya perforasi. Sedangkan pada orang tua perforasi mudah terjadi karena telah

ada gangguan pembuluh darah. Kecepatan rentetan peristiwa tersebut tergantung pada virulensi

mikroorganisme, dayatahan tubuh, fibrosis pada dinding apendiks, omentum, usus yang lain,

Page 2: 92841368-Apendisitis-infiltrat

peritoneum parietale dan juga organ lain seperti vesika urinaria, uterus tuba, mencoba membatasi

dan melokalisir proses peradangan ini. Bila proses melokalisir ini belum selesai dan sudah terjadi

perforasi maka akantimbul peritonitis. Walaupun proses melokalisir sudah selesai tetapi masih

belum cukup kuatmenahan tahanan atau tegangan dalam cavum abdominalis, oleh karena itu

pendeita harus benar-benar istirahat (bedrest).

Diagnosis klinis

Riwayat penyakit dan pemeriksaan fisik masih merupakan dasar diagnosis apendisitis dan

komplikasinya. Penegakkan diagnosis terutama didasarkan pada riwayat penyakit dan pemeriksaan

fisik. Pemeriksaan tambahan hanya dikerjakan bila ada keragu-raguan atau untuk menyingkirkan

diagnosis. Kesalahan diagnosis lebih sering terjadi pada perempuan dibanding laki-laki,

perempuan dua kali lebih banyak mempunyai apendiks normal daripada laki-laki dalam kasus

apendektomi, Hal-hal penting yang dapat membantu penegakkan diagnosis apendisitis akut adalah

bahwa apendisitis biasanya mempunyai perjalanan akut atau cepat. Dalam beberapa jam sudah

timbul gejala atau bahkan memburuk oleh karena nyeri, penderita biasanya cenderung

mempertahankan posisi untuk tidak bergerak. Penderita tampak apatis dan menahan nyeri. Oleh

karena nyeri yang sangat, penderita segera dibawa ke rumah sakit.

Gejala Klinis

Periapendikular infiltrat didahului oleh keluhan appendisitis akut yang kemudian disertai

adanya massa periapendikular. Gejala klasik apendisitis akut biasanya bermula dari nyeri di daerah

umbilikus atau periumbilikus yang berhubungan dengan muntah dan anoreksia. Dalam 2-12 jam

nyeri beralih ke kuadran kanan, yang akan menetap dan diperberat bila berjalan atau batuk. Nyeri

menetap dan terus menerus, tapi tidak begitu berat dan diikuti dengan kejang ringan didaerah

epigastrium, kadang diikuti pula dengan muntah, kemudian beberapa saat nyeri pindah ke

Page 3: 92841368-Apendisitis-infiltrat

abdomen kanan bawah. Nyeri menjadi terlokalisir, yang menyebabkan ketidakenakan waktu

bergerak, jalan atau batuk. Penderita kadang juga mengalami konstipasi. Sebaliknya karena ada

gangguan fungsi usus bisa mengakibatkan diare, dan hal ini sering dikacaukan dengan

gastroenteritis acute. Penderita appendicitis acute biasanya ditemukan terbaring di tempat tidur

serta memberikan penampilan kesakitan. Mudah tidaknya gerakan penderita untuk

menelentangkan diri merupakan tanda ada atau tidaknya rangsang peritoneum ( somatic pain).

Pemeriksaan pada abdomen kanan bawah, menghasilkan nyeri terutama bila penderita disuruh

batuk.. Pada palpasi dengan satu jari di regio kanan bawah ini, akan teraba defans musculer

ringan . Tujuan palpasi adalah untuk menentukan apakah penderita sudah mengalami iritasi

peritoneum atau belum. Pada pemeriksaan auskultasi, peristaltik usus masih dalam batas normal,

atau kadang sedikit menurun. Suhu tubuh sedikit naik, kira-kira 7,8 der.C, pada kasus appendix

yang belum mengalami komplikasi. Nyeri di epigastrium kadang merupakan awal dari appendicitis

yang letaknya retrocaecal/ retroileal Untuk appendix yang terletak retrocaecal tersebut,kadang

lokasi nyeri sulit ditentukan bahkan tak ada nyeri di abdomen kanan bawah. Karena letak appendix

yang dekat dengan uretra pada lokasi retrocaecal ini, sehingga menyebabkan frekuensi urinasi

bertambah dan bahkan hematuria. Sedang pada appendix yang letaknya pelvical, kadang

menimbulkan gejala seperti gastroenteritis akut.

Massa apendiks dengan proses radang yang masih aktif ditandai dengan:

1. keadaan umum pasien masih terlihat sakit, suhu tubuh masih tinggi;

2. pemeriksaan lokal pada abdomen kuadran kanan bawah masih jelas terdapat tanda-tanda

peritonitis

3. laboratorium masih terdapat lekositosis dan pada hitung jenis terdapat pergeseran ke kiri.

Page 4: 92841368-Apendisitis-infiltrat

Massa apendiks dengan proses radang yang telah mereda dengan ditandai dengan

1. keadaan umum telah membaik dengan tidak terlihat sakit, suhu tubuh tidak tinggi lagi;

2. pemeriksaan lokal abdomen tenang, tidak terdapat tanda-tanda peritonitis dan hanyateraba

massa dengan batas jelas dengan nyeri tekan ringan

3. laboratorium hitung lekosit dan hitung jenis normal.

Untuk appendisitis akut yang telah mengalami komplikasi, misal perforasi,

peritonitis dan infiltrat atau abses, gejala klinisnya seperti dibawah ini (Ellis, 1989).

1 . P e r f o r a s i :

Terjadi pada 20% penderita terutama usia lanjut. Rasa nyeri bertambah

dasyat danmulai dirasa menyebar, demam tinggi (rata-rata 38,3 der. C).

Jumlah lekosit yang meninggi merupakan tanda khas kemungkinan sudah terjadi

perforasi.

2. Peritonitis :

Peritonitis lokal merupakan akibat dari mikroperforasi dari

appendicitis yang telah mengalami gangrene. Sedangkan peritonitis umum

adalah merupakan tindak lanjut dari pada peritonitis lokal tersebut.

Bertambahnya rasa nyeri, defans musculer yang meluas, distensi abdomen, bahkan

ileus paralitik, merupakan gejala-gejala peritonitis u m u m . B i l a d em a m m a k i n

t i n g g i d a n t i m b u l g e j a l a - g e j a l a s ep s i s , m en u n j u k k a n peritonitis yang

makin berat.

Page 5: 92841368-Apendisitis-infiltrat

3. Abses / infiltrat

Merupakan akibat lain dari perforasi. Teraba masa lunak di abdomen kanan bawah.

S ep e r t i t e r s e b u t d i a t a s k a r e n a p e r f o r a s i t e r j a d i l a h “ w a l l i n g o f f ”

( p em b e n t u k a n dinding) oleh omentum atau viscera lainnya, sehingga

terabalah massa (infiltrat) dir e g i o a b d o m e n k a n a n b a w a h t e r s e b u t .

M a s a m u l a - m u l a b i s a b e r u p a p l e gm o n , kemudian berkembang menjadi rongga

yang berisi pus. Dengan USG bisa dideteksi adanya bentukan abses ini. Untuk massa atau

infiltrat ini, beberapa ahli menganjurkan antibiotika dulu, setelah 6 minggu kemudian

dilakukan appendektomi. Hal ini untuk menghindari penyebaran infeksi.