8241405200509251.doc

38
*** Prarancangan Pabrik Formaldehid dari Metanol dan Udara dengan Proses Formox kapasitas 30.000 ton/tahun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia sebagai negara berkembang banyak melakukan pembangunan di segala bidang. Sampai saat ini pembangunan sektor industri di Indonesia mengalami peningkatan, salah satunya adalah pembangunan sub sektor industri kimia. Namun ketergantungan impor luar negeri masih lebih besar dibandingkan ekspornya. Indonesia masih banyak mengimpor bahan baku atau produk-produk suatu industri kimia dari luar negeri. Akibat dari ketergantungan impor ini menyebabkan devisa negara berkurang, sehingga diperlukan suatu usaha untuk menanggulangi ketergantungan terhadap impor, salah satunya adalah dengan mendirikan pabrik untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Dengan berdirinya pabrik, BAB I Pendahuluan *** 1

description

8241405200509251.doc

Transcript of 8241405200509251.doc

Page 1: 8241405200509251.doc

*** Prarancangan Pabrik Formaldehiddari Metanol dan Udara dengan Proses Formoxkapasitas 30.000 ton/tahun

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia sebagai negara berkembang banyak melakukan

pembangunan di segala bidang. Sampai saat ini pembangunan sektor

industri di Indonesia mengalami peningkatan, salah satunya adalah

pembangunan sub sektor industri kimia. Namun ketergantungan impor

luar negeri masih lebih besar dibandingkan ekspornya. Indonesia masih

banyak mengimpor bahan baku atau produk-produk suatu industri kimia

dari luar negeri.

Akibat dari ketergantungan impor ini menyebabkan devisa negara

berkurang, sehingga diperlukan suatu usaha untuk menanggulangi

ketergantungan terhadap impor, salah satunya adalah dengan mendirikan

pabrik untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Dengan berdirinya

pabrik, akan menghemat devisa negara dan membuka peluang berdirinya

pabrik lain yang menggunakan produk pabrik tersebut. Selain itu dapat

membuka kesempatan untuk alih teknologi, membuka lapangan kerja baru

dalam usaha ikut mengurangi angka pengangguran dan kemiskinan,

karena untuk mendirikan pabrik diperlukan tenaga ahli terdidik, dan

meningkatkan pendapatan asli daerah setempat.

Formaldehid merupakan senyawa dari gugus aldehid yang paling

sederhana. Biasanya dijual dalam bentuk larutan yang mengandung 37 %

BAB I Pendahuluan ***

1

Page 2: 8241405200509251.doc

*** Prarancangan Pabrik Formaldehiddari Metanol dan Udara dengan Proses Formoxkapasitas 30.000 ton/tahun

berat gas formaldehid dalam air dan mengandung 10-15 % metanol yang

ditambahkan untuk mencegah polimerisasi. Larutan formaldehid juga

terkenal sebagai formalin 100 % atau formalin 40 (The Merck Index,

1983).

Formaldehid mempunyai banyak kegunaan terutama untuk

menghasilkan resin bersama dengan urea, melamin, dan phenol, dan

sebagai bahan intermediet untuk sintesis senyawa kimia lainnya seperti 1,4

butanadiol, trimethylol propan, neopentil glikol, penta erytrhitol, Nitrilo

Triacetic Acid (NTA), EDTA (Ehtylen Diamine Tetraacetic Acid), dan

hexamethylen tetramin (Ullman’s, vol.A11, 1988). Penggunaan

formaldehid secara langsung sebagai penghambat korosi, desinfektan,

bahan pengawet, elektroplating, juga digunakan dalam industri kosmetik

(Ullman’s, vol.A11, 1988). Selain itu turunan-turunan formaldehid banyak

digunakan dalam industri lain, seperti dimetilol dihidroksi etilen dalam

industri tekstil untuk menghasilkan kain tekan permanent, piridin untuk

industri bahan kimia pertanian, paraformaldehid untuk penghambat korosi,

pencari hydrogen sulfide, dan biosida dalam produksi minyak (Othmer,

vol.11, 1994).

1.2 Kapasitas Perancangan

Dalam penentuan kapasitas rancangan pabrik diperlukan beberapa

pertimbangan yaitu kebutuhan produk, ketersediaan bahan baku, dan

kapasitas rancangan minimum. Pada prarancangan pabrik formaldehid dari

BAB I Pendahuluan ***

2

Page 3: 8241405200509251.doc

*** Prarancangan Pabrik Formaldehiddari Metanol dan Udara dengan Proses Formoxkapasitas 30.000 ton/tahun

metanol dan udara dengan proses formox ini drencanakan berkapasitas

30.000 ton/tahun, dengan pertimbangan sebagai berikut :

1.2.1 Kebutuhan Formaldehid

Berdasarkan data Statistik Perdagangan Luar Negeri Indonesia Impor,

kebutuhan formaldehid di Indonesia cukup banyak. Tabel 1.1 menyajikan

data impor formaldehid di Indonesia dari tahun 1997-2002.

Tabel 1.1 Data impor formaldehid di Indonesia tahun 1997-2002

Tahun Kebutuhan (kg/tahun)

1997

1998

1999

2000

2001

2002

4.318.809

3.446.745

5.001.957

10.007.642

10.068.257

6.399.174

(Biro Pusat Statistik, 1997-2002)

Dari data impor formaldehid Indonesia di atas, dengan mengabaikan

penurunan kebutuhan formaldehid akibat krisis ekonomi karena hal

tersebut adalah suatu kasus tertentu, memperlihatkan bahwa impor

formaldehid di Indonesia dari tahun ke tahun cenderung mengalami

kenaikan sesuai dengan persamaan garis lurus y = 106 x + 3.106 dimana y

adalah impor formaldehid pada tahun tertentu dalam kg, sedangkan x

adalah tahun. Grafik impor formaldehid dapat dilihat pada grafik 1.1.

BAB I Pendahuluan ***

3

Page 4: 8241405200509251.doc

Grafik Impor Formaldehid Indonesia

y = 1E+06x + 3E+06

0

2.000.000

4.000.000

6.000.000

8.000.000

10.000.000

12.000.000

1997 1998 1999 2000 2001 2002

Tahun

*** Prarancangan Pabrik Formaldehiddari Metanol dan Udara dengan Proses Formoxkapasitas 30.000 ton/tahun

Gambar 1.1 Grafik Impor Formaldehid di Indonesia Tahun 1997-2002

Dari persamaan y = 106 x + 3.106, besarnya impor formaldehid di

Indonesia untuk tahun 2011 adalah sebesar 18.000 ton, sehingga

prarancangan pabrik berkapasitas 30.000 ton/tahun mampu mencukupi

kebutuhan impor tersebut, sedangkan sisanya untuk ekspor.

1.2.2 Ketersediaan Bahan Baku

Bahan baku utama pembuatan formaldehid adalah metanol. Kebutuhan

metanol dapat dipenuhi dari PT Kaltim Metanol Indonesia dan PN

Pertamina Pulau Bunyu Kalimantan Timur.

1.2.3 Kapasitas Minimum Pabrik Formaldehid

Kapasitas rancangan minimum pabrik formaldehid dapat diketahui dari

data kapasitas pabrik formaldehid yang telah berdiri di Indonesia pada

tabel 1.2.

BAB I Pendahuluan ***

4

Impor (kg/thn)

Page 5: 8241405200509251.doc

*** Prarancangan Pabrik Formaldehiddari Metanol dan Udara dengan Proses Formoxkapasitas 30.000 ton/tahun

Tabel 1.2 Daftar pabrik produsen formaldehid di Indonesia

Nama Perusahaan LokasiKapasitas

ton/thPT. Batu Penggal Chemical Industry Samarinda 28.000

PT. Benua Multi Lestari Pontianak 68.000

PT. Cakram Utama Jaya Samarinda 10.492

PN. Duta Pertiwi Nusantara Pontianak 50.000

PT. Arjuna Utama Kimia Surabaya 24.540

PT. Dover Chemical Serang 50.000

PT. Dyno Mugi Indonesia Aceh Timur 28.000

PT. Gelora Citra Kimia Banjarmasin 48.000

PT. Giat Ultra Chemical Industry Barito Kuala 20.000

PT. Intan Wijaya Chemical Industry Banjarmasin 61.500

PT. Kayu Lapis Indonesia Sorong 40.000

PT. Korindo Abadi Tanjung Pinang 15.000

PT. Korindo Ariabima Sari Pangkalan Bun 15.000

PT. Kurnia Kapuas Utama Glue

Industries

Pontianak 38.000

PT. Lakosta Indah Samarinda 30.000

PT. Nusa Prima Pratama Maluku Tengah 28.000

PT. Palmolite Adhesive Industry - 36.000

PT. Sabak Indah Jambi 45.000

PT. Superin Medan 28.000

PT. Sumsel Prima Permai Palembang 38.000

PT. Uforin Prajen Adhesive Muba - Sumsel 30.000

PT. Wiranusa Trisatya Maluku Utara 90.000

Total 821.532

Rata - rata 37.342,36

Sumber : ikah.dprin.go.id

BAB I Pendahuluan ***

5

Page 6: 8241405200509251.doc

*** Prarancangan Pabrik Formaldehiddari Metanol dan Udara dengan Proses Formoxkapasitas 30.000 ton/tahun

Berdasarkan tabel 1.2, kapasitas pabrik formaldehid di Indonesia berkisar

10.000-90.000 ton/tahun, sehingga kapasitas rancangan minimum pabrik

formaldehid yang masih layak didirikan adalah 10.000 ton/tahun.

1.3 Pemilihan Lokasi Pabrik

Penentuan lokasi pabrik yang tepat, ekonomis, dan menguntungkan

dipengaruhi oleh banyak faktor. Idealnya, lokasi yang dipilih harus dapat

memberikan kemungkinan memperluas atau memperbesar pabrik dan

memberikan keuntungan untuk jangka panjang. Lokasi pabrik yang dipilih

adalah Bontang-Kalimantan Timur, dengan mempertimbangkan faktor-

faktor berikut :

1.3.1 Faktor Primer

1.3.1.1 Bahan Baku

Lokasi bahan baku sangat mempengaruhi kelangsungan hidup suatu

pabrik. Lokasi pabrik harus dekat dengan sumber bahan baku. Bahan baku

metanol diperoleh dari PT Kaltim Metanol Indonesia dan PN Pertamina

Pulau Bunyu Kaltim.

1.3.1.2 Pemasaran

Pemasaran produk sebagian besar untuk mencukupi kebutuhan impor

dalam negeri dengan prioritas utama pemasaran formaldehid antara lain

pabrik tekstil, plastik, insektisida, dan resin, dan sebagian lagi untuk tujuan

ekspor ke negara lain.

BAB I Pendahuluan ***

6

Page 7: 8241405200509251.doc

*** Prarancangan Pabrik Formaldehiddari Metanol dan Udara dengan Proses Formoxkapasitas 30.000 ton/tahun

1.3.1.3 Utilitas

Utilitas yang dibutuhkan adalah keperluan tenaga listrik, air dan bahan

bakar. Kebutuhan tenaga listrik didapat dari PLN setempat dan dari

generator pembangkit yang dibangun sendiri. Kebutuhan air dapat diambil

dari air laut atau sumur dalam. Kebutuhan bahan bakar dapat diperoleh

dari Pertamina dan distributornya sebagai pemasok bahan bakar solar.

1.3.1.4 Tenaga Kerja

Bontang berpenduduk padat sehingga penyediaan tenaga kerja kasar dan

menengah dapat terpenuhi dari masyarakat sekitar, sedangkan tenaga ahli

dapat didatangkan dari luar.

1.3.1.5 Transportasi dan Telekomunikasi

Lokasi pabrik dekat dengan pelabuhan sehingga mempermudah

pemasokan bahan baku dan pemasaran produk baik untuk dalam negeri

maupun luar negeri (ekspor). Transportasi lewat darat juga dapat

dilakukan dengan mudah. Telekomunikasi di daerah Bontang cukup baik

dan berjalan dengan lancar.

1.3.2 Faktor Sekunder

1.3.2.1 Buangan Pabrik

Buangan pabrik berupa tail gas yang keluar dari top absorber dapat

langsung dibuang ke atmosfer karena kandungan gas yang berbahaya

masih dibawah ambang batas yang ditentukan. Buangan air pendingin

yang berasal dari air laut bisa dialirkan kembali ke laut. Sedangkan limbah

cair yang mengandung bahan kimia yang berasal dari larutan regenerant

BAB I Pendahuluan ***

7

Page 8: 8241405200509251.doc

*** Prarancangan Pabrik Formaldehiddari Metanol dan Udara dengan Proses Formoxkapasitas 30.000 ton/tahun

ion exchanger dinetralkan terlebih dahulu sebelum dialirkan ke

pembuangan.

1.3.2.2 Kebijakan Pemerintah

Bontang merupakan kawasan industri dan berada dalam teritorial negara

Indonesia, sehingga kebijakan pemerintah dalam hal perijinan, lingkungan

masyarakat sekitar, faktor sosial dan perluasan pabrik memungkinkan

untuk berdirinya pabrik formaldehid.

1.3.2.3 Tanah dan Iklim

Penentuan suatu kawasan industri terkait dengan masalah tanah, yaitu

tidak rawan terhadap bahaya tanah longsor, gempa maupun banjir, jadi

pemilihan lokasi pendirian pabrik di kawasan industri Bontang tepat,

walaupun masih diperlukan kajian lebih lanjut tentang masalah tanah

sebelum pabrik didirikan. Kondisi iklim di Bontang seperti iklim di

Indonesia pada umumnya dan tidak membawa pengaruh yang besar

terhadap jalannya proses produksi.

1.3.2.4 Keadaan Masyarakat

Masyarakat Kalimantan Timur merupakan campuran dari berbagai suku

bangsa yang hidup saling berdampingan. Pembangunan pabrik di lokasi

tersebut dipastikan akan mendapat sambutan baik dan dukungan dari

masyarakat setempat, dan dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat.

BAB I Pendahuluan ***

8

Page 9: 8241405200509251.doc

*** Prarancangan Pabrik Formaldehiddari Metanol dan Udara dengan Proses Formoxkapasitas 30.000 ton/tahun

1.4 Tinjauan Pustaka

1.4.1 Macam-Macam Proses Pembuatan Formaldehid

Formaldehid dengan rumus kimia HCHO kali pertama disintesis

pada tahun 1859 ketika Betrelov menghidrolisis metilen asetat dan

mencatat adanya bau khas dari larutan yang dihasilkan. Tahun 1867

Hofmann mengidentifikasi formaldehid yang dia peroleh dengan

melewatkan uap metanol dan udara di atas spiral platinum yang

dipanaskan. Metode ini masih merupakan dasar cara pembuatan

formaldehid meskipun dengan katalis lain (Ullman’s, vol.A11, 1988).

Pemilihan suatu proses didasarkan pada proses yang memberikan

keuntungan yang lebih besar dipandang dari segi teknik maupun

ekonomis. Untuk menentukan pemilihan proses yang tepat diperlukan

beberapa macam proses pembuatan formaldehid.

Proses yang banyak digunakan dalam pembuatan formaldehid

secara komersial sebagai berikut :

1.4.1.1 Proses Dengan Katalis Perak (Silver Catalyst Processes)

Proses pembuatan formaldehid dari metanol dengan menggunakan

katalis perak biasanya dilakukan pada tekanan atmosferis dan suhu 600-

720oC. Suhu reaksi tergantung pada excess metanol dalam campuran

metanol-udara. Komposisi campuran harus diluar batas yang dapat

menyebabkan terjadinya ledakan.

Reaksi utama yang terjadi selama proses :

CH3OH CH2O + H2 ΔH = +84 kJ/mol …..(1)

BAB I Pendahuluan ***

9

Page 10: 8241405200509251.doc

*** Prarancangan Pabrik Formaldehiddari Metanol dan Udara dengan Proses Formoxkapasitas 30.000 ton/tahun

H2 + ½ O2 H2O ΔH = -243 kJ/mol …..(2)

CH3OH + ½ O2 CH2O + H2O ΔH = -159 kJ/mol …..(3)

Produk samping yang juga terbentuk yaitu :

CH2O CO + H2 ΔH = +12,5 kJ/mol …..(4)

CH3OH + 1½ O2 CO2 + 2 H2O ΔH = -674 kJ/mol …..(5)

CH2O + O2 CO2 + H2O ΔH = -519 kJ/mol …..(6)

Produk samping lain yang penting adalah metil formiat, metana dan asam

formiat.

Reaksi dehidrogenasi endotermis (1) sangat tergantung suhu,

konversi naik dari 50 % pada 400oC menjadi 90 % pada 500oC dan

menjadi 99 % pada 700oC (Ullman’s, vol.A11, 1988).

Proses pembuatan formaldehid dari metanol dengan menggunakan

katalis perak dapat dibedakan menjadi dua yaitu :

a. Proses BASF (Complete Conversion of Methanol)

Proses ini adalah proses dehidrogenasi dan oksidasi parsial

dengan adanya kristal perak, steam, dan excess metanol pada suhu

680-720oC. Konversi metanol 97-98 %. Katalis dapat diregenerasi

secara elektrolitik setelah 3-4 bulan (Ullman’s, vol.A11, 1988).

Unit proses yang digunakan adalah evaporator, reaktor dan

kolom absorpsi. Umpan metanol-air, udara segar dan off gas hasil atas

kolom absorpsi masuk secara terpisah ke evaporator untuk diuapkan,

selanjutnya dilewatkan bed tebal 25-30 mm berisi kristal perak

dimana terjadi reaksi oksidasi metanol menjadi formaldehid.

BAB I Pendahuluan ***

10

Page 11: 8241405200509251.doc

*** Prarancangan Pabrik Formaldehiddari Metanol dan Udara dengan Proses Formoxkapasitas 30.000 ton/tahun

Kemudian dialirkan ke kolom absorpsi 4 stage untuk menyerap

formaldehid dengan menggunakan pelarut air. Produk akhir

mengandung 40-55 % berat formaldehid, 1,3 % berat metanol dan

0,01 % berat asam formiat. Yield proses 89,5-90,5 % mol (Ullman’s,

vol.A11, 1988).

b. Proses ICDRM (Incomplete Conversion and Distillative Recovery of

Methanol)

Proses ini hampir sama dengan proses BASF, tetapi konversi

metanol tidak sempurna, konversi disempurnakan dengan mendistilasi

produk dan merecycle metanol yang tak bereaksi. Reaksi terjadi pada

suhu 600-650oC, konversi metanol awal 77-87 % (Ullman’s, vol.A11,

1988).

Umpan metanol murni dan udara dimasukkan ke evaporator

selanjutnya diumpankan ke reaktor setelah dicampur dengan steam.

Reaktor berupa bed tipis berisi katalis kristal perak. Konversi reaksi

tidak sempurna dan terjadi pada suhu 590-650oC, sehingga untuk

menyempurnakan konversi dilakukan distilasi dalam Menara Distilasi

(MD) setelah melewati kolom absorpsi. Metanol direcover pada

bagian atas MD dan direcycle ke bagian bawah evaporator. Produk

akhir mengandung formaldehid sampai 55 % berat, dan metanol

kurang dari 1 % berat. Yield proses 91-92 % mol (Ullman’s, vol.A11,

1988).

BAB I Pendahuluan ***

11

Page 12: 8241405200509251.doc

*** Prarancangan Pabrik Formaldehiddari Metanol dan Udara dengan Proses Formoxkapasitas 30.000 ton/tahun

1.4.1.2 Proses Formox (Formox Process)

Dalam proses formox, oksida logam yaitu iron, molybdenum atau

vanadium oxide digunakan sebagai katalis. Proses oksidasi terjadi dengan

menggunakan udara berlebih pada suhu 250-400oC. Konversi metanol

mencapai 98-99 %. Biasanya campuran oksida mempunyai rasio atom

Mo : Fe = 1,5-2 dan V2O5, CuO, Cr2O3, CoO, dan P2O5 juga ada tetapi

dalam jumlah yang sedikit.

Proses formox digambarkan sebagai reaksi oksidasi 2 langkah

dalam wujud gas dengan melibatkan katalis oksidasi (Kox) dan reduksi

(Kred), sebagai berikut :

CH3OH (g) + Kox CH2O (g) + H2O (g) + Kred

Kred + ½ O2 (g) Kox ΔH = -159 kJ/mol

Pada suhu 270-400oC konversi pada tekanan atmosferis hampir sempurna,

tetapi pada suhu > 400oC terjadi reaksi samping sebagai berikut :

CH2O + ½ O2 CO + H2O ΔH = -215 kJ/mol

Umpan metanol dimasukkan ke evaporator berpemanas steam

bersama dengan campuran udara dan off gas recycle dari kolom absorpsi

setelah dipanaskan terlebih dahulu. Selanjutnya dilewatkan pipa-pipa

berisi katalis dalam Heat-Exchanging Reactor. Proses oksidasi

menggunakan udara berlebih dan temperatur dijaga sekitar 340oC dengan

menggunakan minyak bertitik didih tinggi yang disirkulasikan di lur pipa

untuk menyerap panas yang ditimbulkan selama reaksi. Umpan metanol-

udara adalah campuran yang mudah terbakar, tetapi kandungan oksigen

BAB I Pendahuluan ***

12

Page 13: 8241405200509251.doc

*** Prarancangan Pabrik Formaldehiddari Metanol dan Udara dengan Proses Formoxkapasitas 30.000 ton/tahun

dapat dikurangi sampai sekitar 10 % mol dengan cara mengganti udara

dengan gas buang dari menara absorpsi. Setelah meninggalkan reaktor,

gas-gas didinginkan sampai 110oC dan selanjutnya diumpankan ke bagian

bawah kolom absorpsi untuk menyerap formaldehid dengan menggunakan

pelarut air. Hasil akhir mengandung formaldehid sampai 55 % berat dan

0,5-1,5 % berat metanol. Konversi metanol sekitar 95-99 % mol, dan yield

pabrik overall 88-91 % mol (Ullman’s, vol.A11, 1988).

1.4.2 Alasan Pemilihan Proses

Dari beberapa proses pembuatan formaldehid, masing-masing

terdapat kelebihan dan kekurangan. Proses formox mempunyai beberapa

kelebihan yaitu temperatur operasi rendah (250-400oC) dan tekanan

operasi atmosferis sehingga memungkinkan selektivitas katalis tinggi,

konversi metanol 99 % dapat dipertahankan, hasil reaksi samping berupa

karbon monoksida dan dimetil eter sangat kecil, dan cara untuk

membangkitkan steam sangat sederhana sehingga proses kontrol mudah.

Proses formox cocok digunakan untuk skala kecil (beberapa ribu

ton/tahun) dan paling banyak dipakai di seluruh dunia (Ullman’s, vol.A11,

1988). Selain itu tidak memerlukan methanol recovery tower dan masa

hidup katalisnya lebih lama yaitu 12-18 bulan (Othmer, vol.11, 1994).

Pada proses BASF, yield relatif rendah dan hanya cocok untuk pabrik

formaldehid skala besar, sedangkan pada proses ICDRM memerlukan

methanol recovery tower dan hidrogen yang keluar sebagai off gas lebih

banyak sehingga biaya produksi lebih tinggi (Ullman’s, vol.A11, 1988).

BAB I Pendahuluan ***

13

Page 14: 8241405200509251.doc

*** Prarancangan Pabrik Formaldehiddari Metanol dan Udara dengan Proses Formoxkapasitas 30.000 ton/tahun

Aspek ekonomi yang diperhatikan pada pemilihan proses yaitu :

Tabel 1.3 Perbandingan faktor ekonomi antara Proses BASF, ICDRM dan

Formox

Kebutuhan BASF ICDRM Formox

Metanol (t/t)

Air proses (t/t)

Air pendingin (m3/t)

Air umpan boiler (t/t)

Steam (t/t)

1,215

1,38

41

3,0

-

1,176

0,32

148

1,5

2,2

1,162

1,92

26

-

-

(Ullman’s, vol.A11, 1988)

Dari data di atas, dapat disimpulkan bahwa proses formox :

Membutuhkan bahan baku relatif lebih sedikit

Tidak memerlukan air umpan boiler dan steam

Membutuhkan air pendingin relatif sedikit

Tetapi membutuhkan air proses lebih banyak

Dengan memperhatikan hal-hal di atas maka dipilih proses formox.

Selain hal-hal di atas, alasan lain menggunakan proses formox

adalah digunakannya katalis iron molybdenum (Fe2O3MoO3Cr2O3) atau

logam Fe dan Mo yang dipromosikan dengan Cr. Beberapa keistimewaan

dari katalis iron molybdenum (Fe2O3MoO3Cr2O3) antara lain :

• Pressure drop rendah dan cukup stabil

• Uniform packing of tube

• Umur katalis sekitar 18 bulan

BAB I Pendahuluan ***

14

Page 15: 8241405200509251.doc

*** Prarancangan Pabrik Formaldehiddari Metanol dan Udara dengan Proses Formoxkapasitas 30.000 ton/tahun

• Selektivitas tinggi

• Tidak mudah beracun

(Subekti, A., 1995)

1.4.3 Kegunaan Produk

Kegunaan formaldehid dalam industri kimia yaitu :

a. Resin, formaldehid banyak digunakan untuk menghasilkan resin

bersama dengan urea, melamin, dan phenol. Resin-resin ini dipakai

dalam pembuatan particleboards, plywood dan furnitur. Juga sebagai

bahan baku untuk pelapis permukaan (coating), sebagai bahan

pembantu dalam industri textil, kulit, karet, dan semen.

b. Bahan intermediet untuk sintesis senyawa kimia lain, seperti 1,4

butanadiol, trimetilol propan, neopentil glikol, penta erythritol,

hexametilen tetramin, NTA (Nitrilo Triacetic Acid), EDTA (Ethylene

Diamine Tetraacetic Acid), dan MDI (4,4 diphenylmethane

diisocyanate).

c. Penggunaan langsung formaldehid sebagai penghambat korosi,

electroplating dan finishing kaca dalam industri logam,

pengembangan film dalam industri fotografi, bahan pengawet dan

desinfektan dalam dunia kedokteran dan kosmetik. Lebih lanjut,

formaldehid digunakan untuk menghambat pertumbuhan bakteri

selama proses recovery sirup dalam industri gula.

(Ullman’s, vol.A11, 1988)

BAB I Pendahuluan ***

15

Page 16: 8241405200509251.doc

*** Prarancangan Pabrik Formaldehiddari Metanol dan Udara dengan Proses Formoxkapasitas 30.000 ton/tahun

1.4.4 Sifat Fisis dan Kimia Reaktan dan Produk Reaksi

1.4.4.1 Reaktan

a. Metanol

Sifat Fisis :

Rumus Molekul : CH3OH

Wujud : cairan tak berwarna, netral, polar

Larut dalam air, alkohol, ester dan pelarut organik lain

Berat Molekul : 32,04 g/gmol

Titik didih (1 atm) : 64,7oC

Titik lebur (1 atm) : -97,68oC

Temperatur kritis : 239,49oC

Tekanan kritis : 8,097 MPa (79,9 atm)

Batas eksplosif di udara : 5,5-44 % vol

Densitas pada 25oC : 0,78664 g/cm3

Viskositas pada 25oC

Cairan : 0,5513 mPa.s

Gas : 9,68 x 10-3 mPa.s

(Ullman’s, vol.A16, 1990)

Data termodinamika :

ΔHf o 298 (gas) = -201,17 kJ/mol

ΔGo 298 (gas) = -162,51 kJ/mol

Cp gas (100-1500oK) = 40,046 - 3,8287.10-2 T + 2,4529.10-4 T2 –

2,1679.10-7 T3 + 5,9909.10-11 T4 J/gmol.oK

BAB I Pendahuluan ***

16

Page 17: 8241405200509251.doc

*** Prarancangan Pabrik Formaldehiddari Metanol dan Udara dengan Proses Formoxkapasitas 30.000 ton/tahun

µ gas (240-1000oK) = -14,236 + 3,8935.10-1 T – 6,2762.10-5 T2

micropoise

k gas (273-684oK) = 0.00234 + 5,434.10-6 T + 1,3154.10-7 T2 W/m.oK

(Yaws, 1999)

Sifat Kimia :

» Metanol adalah gugus alkohol alifatik yang paling sederhana.

Reaktivitasnya ditentukan oleh gugus hidroksil. Reaksi dengan

metanol terjadi melalui pecahnya ikatan C-O atau ikatan O-H dan

bercirikan reaksi subtitusi gugus –H dan –OH (Ullman’s, vol.A16,

1990).

» Reaksi metanol yang penting dalam industri :

1) Dehidrogenasi dan dehidrogenasi oksidatif dengan katalis

silver/molybdenum oksida membentuk formaldehid

CH3OH + ½ O2 HCHO + H2O

2) Karbonilasi dengan katalis kobalt/rhodium membentuk asam

asetat

CH3OH + CO CH3COOH

3) Dehidrasi dengan katalis asam membentuk dimethyl eter dan air

2 CH3OH CH3OCH3 + H2O

(Othmer, vol.16, 1995)

BAB I Pendahuluan ***

17

Page 18: 8241405200509251.doc

*** Prarancangan Pabrik Formaldehiddari Metanol dan Udara dengan Proses Formoxkapasitas 30.000 ton/tahun

b. Udara

Tabel 1.4 Komposisi udara (gas)

Komponen % Volume

Nitrogen

Oksigen

Argon

Karbon Dioksida

Air

78,084 + 0,004

20,946 + 0,002

0,934 + 0,001

0,033 + 0,003

0,1 - 2,8

(Othmer, vol.17, 1996)

Sifat Fisis Oksigen :

Rumus Molekul : O2

Wujud : gas tak berwarna, tak berasa dan tak

berbau

Jika didinginkan sampai -182,812oC menjadi cairan kebiru-biruan,

dan menjadi padatan berwarna biru jika didinginkan lebih lanjut

Berat Molekul : 32 g/gmol

Titik didih (1 atm) : -182,812oC

Titik lebur (1 atm) : -218,78oC

Temperatur kritis : -118,419oC

Tekanan kritis : 5,043 MPa (49,77 atm)

Densitas gas pada 21oC : 1,327 g/cm3

Viskositas gas pada 25oC : 0,20639 mPa.s

(Othmer, vol.17, 1996)

BAB I Pendahuluan ***

18

Page 19: 8241405200509251.doc

*** Prarancangan Pabrik Formaldehiddari Metanol dan Udara dengan Proses Formoxkapasitas 30.000 ton/tahun

Data termodinamika :

Cp gas (50-1500oK) = 29,526 – 8,8999.10-3 T + 3,8083.10-5 T2 –

3,2629.10-8 T3 + 8,8607.10-12 T4 J/gmol.oK

µ gas (150-1500oK) = 44,224 + 5,62.10-1 T – 1,13.10-4 T2 micropoise

k gas (80-1500oK) = 0,00121 + 8,6157.10-5 T -1,3346.10-8 T2 W/m.oK

(Yaws, 1999)

Sifat Kimia Oksigen :

» Bereaksi dengan semua elemen lain kecuali gas helium, neon, dan

argon.

» Untuk elemen tertentu seperti alkali logam rubidium, cesium, energi

aktivasi pada suhu kamar mencukupi, dan reaksi berjalan secara

spontan.

» Bahan yang akan direaksikan dengan oksigen harus dipanaskan

terlebih dahulu sampai suhu tertentu untuk pembakaran awal.

» Jika direksikan dengan petroleum, gas alam, atau batu bara akan

dihasilkan panas, CO2, H2O.

(Othmer, vol.17, 1996)

Sifat Fisis Nitrogen :

Rumus Molekul : N2

Wujud : gas tak berwarna, tak berasa

dan tak berbau

Berat Molekul : 28,0134 g/gmol

Titik didih (1 atm) : -195,65oC

BAB I Pendahuluan ***

19

Page 20: 8241405200509251.doc

*** Prarancangan Pabrik Formaldehiddari Metanol dan Udara dengan Proses Formoxkapasitas 30.000 ton/tahun

Temperatur kritis : -146,8oC

Tekanan kritis : 3,399 MPa (33,55 atm)

Densitas relatif (udara) pada 273,15oK : 0,967

Viskositas dinamik pada 273,5oK : 15,9.10-3 mPa.s

(Othmer, vol.17, 1996)

Data termodinamika :

Cp gas (50-1500oK) = 29,342 – 3,5395.10-3 T + 1,0076.10-5 T2 –

4,3116.10-9 T3 + 2,5935.10-13 T4 J/gmol.oK

µ gas (150-1500oK) = 42,606 + 4,75.10-1 T – 9,88.10-5 T2 micropoise

k gas (78-1500oK) = 0,00309 + 7,593.10-5 T -1,1014.10-8 T2 W/m.oK

(Yaws, 1999)

1.4.4.2 Produk Reaksi

a. Formaldehid

Sifat Fisis :

Rumus Molekul : HCOH

Wujud (temperatur ambient) : gas, tak berwarna, berbau menyegat

(membuat susah bernafas)

Larut dalam air, alkohol, dan pelarut polar lain

Kelarutan pada 25oC : 106 ppm (mol maupun wt)

Berat Molekul : 30,026 g/gmol

Titik didih (1 atm) : -19oC

Titik lebur (1 atm) : -118oC

Temperatur kritis : 137,2-141,2oC

BAB I Pendahuluan ***

20

Page 21: 8241405200509251.doc

*** Prarancangan Pabrik Formaldehiddari Metanol dan Udara dengan Proses Formoxkapasitas 30.000 ton/tahun

Tekanan kritis : 6,784-6,637 MPa (66,95-65,5 atm)

Batas eksplosif di udara : 7,0-73 % mol

Densitas pada -20oC : 0,8153 g/cm3

(Othmer, vol.11, 1994)

Data termodinamika :

ΔHf o 298 (gas) = -115,9 kJ/mol

ΔGo 298 (gas) = -109,91 kJ/mol

Cp gas (50-1500oK) = 34,428 – 2,9779.10-2 T + 1,5104.10-4 T2 –

1,2733.10-7 T3 + 3,3887.10-11 T4 J/gmol.oK

µ gas (254-1000oK) = -6,439 + 4,4802.10-1 T – 1,013.10-4 T2

micropoise

k gas (254-994oK) = 0,00171 + 1,9431.10-5 T + 9,5287.10-8 T2

W/m.oK

(Yaws, 1999)

Sifat Kimia :

» Dapat terdekomposisi menjadi CO dan H2.

» Dapat membentuk CH3OH melalui proses hidrogenasi.

» Pada temperatur 80-100oC relatif stabil tetapi perlahan-lahan akan

terjadi polimerisasi pada temperatur rendah.

» Dapat teroksidasi membentuk CO2, H2O, dan asam formiat.

» Dapat terkondensasi dengan macam-macam senyawa membentuk

turunan methylol dan methylen.

(Othmer, vol.11, 1994)

BAB I Pendahuluan ***

21

Page 22: 8241405200509251.doc

*** Prarancangan Pabrik Formaldehiddari Metanol dan Udara dengan Proses Formoxkapasitas 30.000 ton/tahun

b. Carbon Monoksida

Sifat Fisis :

Rumus Molekul : CO

Wujud : gas

Berat Molekul : 28,011 g/gmol

Titik lebur : -204,91oC

Titik didih : -191,35oC

Temperatur kritis : -140,1oC

Tekanan kritis :3,496 MPa (34,5 atm)

Batas eksplosif di udara :

Pada 573oK (300oC) : 12,4-75 %

Pada 673oK (400oC) : 11,4-77,5 %

Densitas pada 273oK : 1,2501 g/L

(Othmer, vol.5, 1993)

Data termodinamika :

ΔHfo 298 (gas) = -138,41 kJ/mol

ΔGo 298 (gas) = -137,28 kJ/mol

Cp gas (60-1500oK) = 29,556 – 6,5807.10-3 T + 2,013.10-5 T2 –

1,2227.10-8 T3 + 2,2617.10-12 T4 J/gmol.oK

µ gas (68-1250oK) = 23,811 + 5,3944.10-1 T – 1,5411.10-4 T2

micropoise

k gas (70-1250oK) = 0,00158 + 8,2511.10-5 T – 1,9081.10-8 T2

W/m.oK

(Yaws, 1999)

BAB I Pendahuluan ***

22

Page 23: 8241405200509251.doc

*** Prarancangan Pabrik Formaldehiddari Metanol dan Udara dengan Proses Formoxkapasitas 30.000 ton/tahun

Sifat Kimia :

» Bereaksi dengan air melewati katalis (Water Gas Shift Reaction)

CO + H2O H2 + CO2

» Oksidasi tanpa atau dengan katalis membentuk CO2

» Disproporsionasi menjadi unsur karbon dan CO2 di permukaan katalis

2CO C + CO2

» Pembentukan phosgene dengan katalis karbon aktif

CO +Cl2 COCl2

» Pembentukan methanol dengan katalis copper chromite

CO + 2H2 CH3OH

» Karbonilasi metanol berkatalis homogen membentuk asam asetat

CH3OH + CO CH3COOH

(Othmer, vol.5, 1993)

c. Air (vapour)

Sifat Fisis :

Rumus Molekul : H2O

Berat Molekul : 18,015 g/gmol

Viskositas pada 20oC : 96.10-6 mPa.s

(Othmer, vol.25, 1998)

Data termodinamika :

ΔHf o 298 (gas) = -241,8 kJ/mol

ΔGo 298 (gas) = -228,6 kJ/mol

BAB I Pendahuluan ***

23

Page 24: 8241405200509251.doc

*** Prarancangan Pabrik Formaldehiddari Metanol dan Udara dengan Proses Formoxkapasitas 30.000 ton/tahun

Cp gas (100-1500oK) = 33,933 – 8,4186.10-3 T + 2,9906.10-5 T2 –

1,7825.10-8 T3 + 3,6934.10-12 T4 J/gmol.oK

µ gas (280-1073oK) = -36,826 + 4,29.10-1 T – 1,62.10-5 T2 micropoise

k gas (275-1073oK) = 0,00053 + 4,7093.10-5 T + 4,9551.10-8 T2

W/m.oK

(Yaws, 1999)

1.4.5 Tinjauan Proses Secara Umum

Sebagian besar formaldehid diproduksi dengan bahan baku

metanol dan udara. Reaksi oksidasi metanol dan udara dengan katalis Fe-

Mo oksida terjadi pada fase gas, sehingga reaktor yang dipilih berbentuk

fixed bed multi tubular.

Pembuatan formaldehid dengan bahan baku metanol dan udara

dengan pertimbangan :

a. Metanol banyak tersedia

b. Reaksi yang terjadi hanya oksidasi

c. Konversi tinggi (95-99 %) (Ullman’s, vol.A11, 1988)

d. Suhu reaksi tidak terlalu tinggi (250-400oC)(Ullman’s, vol.A11, 1988)

e. Biaya relatif rendah

Oksidasi metanol dengan udara menjadi formaldehid pada fase gas

menggunakan katalisator Fe-Mo oksida mengikuti 2 langkah reaksi yaitu :

Reaksi I (oksidasi metanol)

CH3OH (g) + ½ O2 (g) HCHO (g) + H2O (g)

BAB I Pendahuluan ***

24

Page 25: 8241405200509251.doc

*** Prarancangan Pabrik Formaldehiddari Metanol dan Udara dengan Proses Formoxkapasitas 30.000 ton/tahun

Reaksi II (oksidasi formaldehid)

HCHO (g) + ½ O2 (g) HCOOH (g) CO (g) + H2O (g)

(Subekti, 1995)

Besarnya konversi 97 %, selektivitas reaksi (1) sebesar 98,49116 % pada

kondisi operasi :

Suhu reaksi : 300-400oC

Tekanan : 1,2 atm

(Ullman’s, vol.A11, 1988)

BAB I Pendahuluan ***

25