8. Bab IV Diskusi Kasus (2)

6
BAB IV DISKUSI KASUS Pasien datang dengan keluhan bercak kemerahan disertai rasa gatal pada tungkai bawah sebelah kiri yang muncul sejak 1 bulan yang lalu. Awalnya muncul bintil-bintil kecil diatas kulit kemerahan, semakin hari semakin melebar akibat garukan. Keluhan bintil- bintil kecil disertai nyeri, perih dan gatal yang semakin memberat hingga meluas dan menyatu membentuk bulat lonjong. Sebelumnya luka basah dan berair. Ia sudah pernah mengoleskann obat salep di lukanya tetapi tidak membaik. Dermatitis numularis adalah dermatitis berupa lesi berbentuk mata uang atau agak lonjong, berbatas tegas dengan efloresensi berupa papulvesikel, biasanya mudah pecah sehingga basah. Etiologi dari dermatitis numularis belum diketahui, diduga adalah Staphylococcus sp. dan Micrococcus sp. selain itu juga didahului trauma fisis dan kimiawi, stress, minuman yang mengandung alkohol, lingkungan dengan kelembapan rendah. Dermatitis numularis memiliki gambaran klinis yaitu rasa yang sangat gatal, Lesi akut berupa papulavesikel dan vesikel (0,3-1cm) yang membesar dengan cara berkonfluens (meluas kesamping) dan membentuk lesi karakteristik seperti uang logam, eritematosa, sedikit edematosa, dan berbatas tegas. 14

description

nbm,

Transcript of 8. Bab IV Diskusi Kasus (2)

17

BAB IV

DISKUSI KASUS

Pasien datang dengan keluhan bercak kemerahan disertai rasa gatal pada tungkai bawah sebelah kiri yang muncul sejak 1 bulan yang lalu. Awalnya muncul bintil-bintil kecil diatas kulit kemerahan, semakin hari semakin melebar akibat garukan. Keluhan bintil-bintil kecil disertai nyeri, perih dan gatal yang semakin memberat hingga meluas dan menyatu membentuk bulat lonjong. Sebelumnya luka basah dan berair. Ia sudah pernah mengoleskann obat salep di lukanya tetapi tidak membaik. Dermatitis numularis adalah dermatitis berupa lesi berbentuk mata uang atau agak lonjong, berbatas tegas dengan efloresensi berupa papulvesikel, biasanya mudah pecah sehingga basah. Etiologi dari dermatitis numularis belum diketahui, diduga adalah Staphylococcus sp. dan Micrococcus sp. selain itu juga didahului trauma fisis dan kimiawi, stress, minuman yang mengandung alkohol, lingkungan dengan kelembapan rendah.

Dermatitis numularis memiliki gambaran klinis yaitu rasa yang sangat gatal, Lesi akut berupa papulavesikel dan vesikel (0,3-1cm) yang membesar dengan cara berkonfluens (meluas kesamping) dan membentuk lesi karakteristik seperti uang logam, eritematosa, sedikit edematosa, dan berbatas tegas. Ukuran garis tengah dapat mencapai 5 cm, jarang sampai 10 cm. Penyembuhan dimulai dari tengah sehingga terkesan menyerupai lesi dermatomikosis. Lesi lama berupa likenifikasi dan skuama.

Pasien laki-laki berusia 49 tahun. Keluhan dialami pasien sejak 1 bulan yang lalu. Pasien belum pernah mengalami keluhan yang sama sebelumnya. Dermatitis numularis mungkin muncul tiba-tiba untuk pertama kalinya di usia menengah, baik secara spontan atau setelah penyakit kulit yang sudah ada sebelumnya. Dermatitis numularis biasanya timbul pada orang dewasa dan lebih sering terjadi pada laki-laki. Insidensi paling tinggi yaitu pada usia 50 hingga 60 tahun. Pada pemeriksaan fisik pada status generalis semua dalam batas normal. Pada status dermatologis didapatkan pada regio cruris sinistra tampak plak eritematous, berbatas tegas, tepi irreguler, bentuk numularis ukuran plakat dengan skuama halus diatasnya, jumlah tunggal, distribusi regional. Hal ini sesuai dengan teori dimana gambaran lesi dermatitis numularis berupa plak eritematous berbatas tegas yang berbentuk seperti koin (bulat), dan terdapat papul maumun papulovesikel diatasnya, kadang didapatkan krusta yang menutupi seluruh lesi. Lesi kronik biasanya dijumpai lesi yang kering, bersisik dan terdapat likenifikasi. Ukuran lesi bervariasi mulai lentikuler hingga plakat.Diagnosis dermatitis numularis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik. Pada anamnesis didapatkan lesi kulit pada tungkai kiri bawah yang telah berlangsung selama 1 bulan, timbul secara tiba-tiba. Dari awal lesi yang terasa gatal (keluhan subjektif) berupa papul yang kemudian menjadi vesikel, dan oleh karena garukan lesi menjadi berair yang merupakan keluhan subjektif pasien. Lesi awalnya berbentuk bulat berukuran lentikular, yang kemudian semakin membesar. Lesi kulit ini juga awalnya basah. Lesi berbentuk bulat menggambarkan dermatitis numularis. Ini sesuai dengan perjalanan dermatitis numularis. Pada pasien ini tidak dilakukan pemeriksaan penunjang dikarenakan gold standard dari dermatitis numularis adalah berdasarkan gejala klinis. Adapun usulan pemeriksaan yang diajukan adalah untuk menyingkirkan diagnosis banding. Tatalaksana yang diberikan dibagi menjadi 2 yaitu sistemik dan topikal. Pada pengobatan sistemik diberikan antihistamin yang bertujuan mengurangi gejala subjektif pasien yaitu gatal dan mencegah perburukan lesi akibat garukan. Pada pasien ini diberikan Cetirizine tablet 10 mg diminum 1 kali sehari 1 tablet selama 7 hari. Untuk pengobatan topikal diberikan campuran kortikosteroid untuk menekan proses inflamasi dan antibiotik untuk mencegah terjadinya infeksi sekunder. Antibiotik yang diberikan adalah Tiamfenikol yang memiliki efek bakteriostatik terhadap bakteri gram positif dan negatif. Sedangkan kortikosteroid dipilih golongan potensi tinggi yaitu desoximetasone 0,25%. Kedua krim ini dicampur dalam satu tube, dioleskan 2 kali sehari tipis-tipis setelah mandi pada tempat yang gatal, dengan tujuan setelah mandi adalah kulit masih lembab sehingga penyerapan obat baik. Diagnosis bandingDefinisi dan gambaran

klinisGambaran lesiGambar

Dermatitis numularisDermatitis yang penyebabnya tidak diketahui, dengan efloresensi berupa papul dan vesikel, dengan dasar eritematosa, berbentuk mata uang (coin), berbatas tegas, umumnya mengenai tungkai bawah. Jumlah lesi dapat satu atau lebih. Biasanya mudah pecah sehingga basah (oozing), bisa disertai krusta dan skuamaLesi berupa plak ukuran numularisLesi akut :

Lesi berwarna merah gelap, nemtuk polimorf.

Lesi Kronis :

Kering, berskuama, dan likenifikasi

Tinea KorporisInfeksi dermatofit pada kulit halus (glabrous skin). Bentuk tersering : bentuk annular dan bentuk iris.Lesi biasanya berupa makula eritematus berbatas jelas, tepi polisiklis, aktif (meninggi, ada papul, vesikel, meluas ), sembuh ditengah ( central healing) tertutup skuama.

Psoriasis vulgarisSuatu penyakit kulit yang bersifat kronik dan residif, ditandai dengan adanya makula eritematus yang meninggi (plak) berbatas tegas, dan tertutup skuama tebal, berlapis-lapis dan transparan. Lokasi predikleksi: skalp, kuku, ekstremitas bagian ekstensor, umbilikus dan sakrum. Lesi disertai rasa gatal atau terbakar.Lesi biasanya berupa plak eritematous dengan ukuran bervariasi dari gutata, numularis sampai palakat yang tertutup skuama tebal, kasar, kering, transparan dan berlapis yang berwarna putih keperakan

Dermatitis Kontak AlergikaDermatitis kontak alergika (DKA) adalah inflamasi pada kulit melalui mekanisme imunologik, disebabkan kulit terpapar bahan alergen eksogen. Efloresensi DKA polimorf, batas tegas, dimana alergen kuat selalu menyebabkan pembentukan vesikel, sedangkan alergen yang lemah ditandai dengan adanya papula

Pada pasien diberikan edukasi tentang personal hygiene pasien dan menyarankan untuk mandi dengan air dingin, sehingga kulit pasien tidak terlalu kering. Pemakaian obat yang diberikan harus diberikan rutin sesuai aturan agar mencapai penyembuhan maksimal dan selalu menjaga kebersihan luka dan kondisi kering pada luka agar tidak terjadi infeksi sekunder. Penjelasan akan kemungkinan infeksi berulang atau kambuh kembali walaupun dengan pengobatan tetap diberikan mengingat dermatitis numularis belum diketahui pasti penyebabnya. 14