7. BAB II -...

9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Urinalisa Urinalisa adalah suatu metoda analisa untuk mendapatkan bahan-bahan atau zat-zat yang dimungkinkan terkandung di dalam urine, dan juga untuk melihat adanya kelainan pada urine. 1. Definisi Urine Urine atau air seni atau air kencing adalah cairan sisa yang diekskresikan oleh ginjal yang kemudian akan dikeluarkan dari dalam tubuh melalui proses urinalisasi. Eksreksi urine diperlukan untuk membuang molekul-molekul sisa dalam darah yang disaring oleh ginjal dan untuk menjaga homeostasis cairan tubuh. Dalam mempertahankan homeostasis tubuh peranan urin sangat penting, karena sebagian pembuangan cairan oleh tubuh adalah melalui sekresi urin. (Iqbal ali, 2008) 2. Komposisi Zat-zat Dalam Urine Komposisi zat-zat dalam urine bervariasi tergantung jenis makanan serta air yang diminumnya. Urine normal berwarna jernih transparan, sedang warna urine kuning muda urine berasal dari zat warna empedu (bilirubin dan biliverdin). Urin normal pada manusia terdiri dari air, urea, asam urat, amoniak, kreatinin, asam 6

Transcript of 7. BAB II -...

Page 1: 7. BAB II - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/107/jtptunimus-gdl-yenniprayo... · adanya kelainan pada urine. ... Urine sewaktu ini cukup baik untuk pemeriksaan

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Urinalisa

Urinalisa adalah suatu metoda analisa untuk mendapatkan bahan-bahan atau

zat-zat yang dimungkinkan terkandung di dalam urine, dan juga untuk melihat

adanya kelainan pada urine.

1. Definisi Urine

Urine atau air seni atau air kencing adalah cairan sisa yang diekskresikan

oleh ginjal yang kemudian akan dikeluarkan dari dalam tubuh melalui proses

urinalisasi. Eksreksi urine diperlukan untuk membuang molekul-molekul sisa

dalam darah yang disaring oleh ginjal dan untuk menjaga homeostasis cairan

tubuh. Dalam mempertahankan homeostasis tubuh peranan urin sangat penting,

karena sebagian pembuangan cairan oleh tubuh adalah melalui sekresi urin.

(Iqbal ali, 2008)

2. Komposisi Zat-zat Dalam Urine

Komposisi zat-zat dalam urine bervariasi tergantung jenis makanan serta air

yang diminumnya. Urine normal berwarna jernih transparan, sedang warna urine

kuning muda urine berasal dari zat warna empedu (bilirubin dan biliverdin). Urin

normal pada manusia terdiri dari air, urea, asam urat, amoniak, kreatinin, asam

Page 2: 7. BAB II - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/107/jtptunimus-gdl-yenniprayo... · adanya kelainan pada urine. ... Urine sewaktu ini cukup baik untuk pemeriksaan

 

laktat, asam fosfat, asam sulfat, klorida, garam-garam terutama garam dapur, dan

zat-zat yang berlebihan di dalam darah misalnya vitamin C dan obat-obatan.

Semua cairan dan materi pembentuk urin tersebut berasal dari darah atau cairan

interstisial. Komposisi urin berubah sepanjang proses reabsorpsi ketika molekul

yang penting bagi tubuh, misal glukosa, diserap kembali ke dalam tubuh melalui

molekul pembawa. (Kus Irianto, Kusno Waluyo, 2004)

3. Mekanisme Pembentukan Urine

Urine berasal dari darah yang dibawa arteri renalis masuk ke dalam ginjal

dengan melalui glomerulus berfungsi sebagai ultrafiltrasi pada simpai Bowman,

berfungsi untuk menampung hasil filtrasi dari glomerulus. Pada tubulus ginjal

akan terjadi penyerapan kembali zat-zat yang sudah disaring pada glomerulus, sisa

cairan akan diteruskan ke piala ginjal terus berlanjut ke ureter. (Syaifuddin, 2003)

Ada 3 Tahap Pembentukan Urine

a. Proses Filtrasi

Proses ini terjadi di glomerulus, proses filtrasi terjadi karena permukaan

aferen lebih besar dari permukaan eferen sehingga terjadi penyerapan darah.

Sedangkan sebagian yang tersaring adalah bagian cairan darah kecuali

protein. Cairan yang tersaring ditampung oleh simpai Bowman yang terdiri

dari glukosa, air, natrium, klorida, sulfat, bikarbonat dll, yang diteruskan ke

tubulus ginjal. (Syaifuddin, 2003)

Page 3: 7. BAB II - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/107/jtptunimus-gdl-yenniprayo... · adanya kelainan pada urine. ... Urine sewaktu ini cukup baik untuk pemeriksaan

 

b. Proses Reabsorbsi

Fungsi utama tubulus proksimal adalah reabsorpsi yaitu proses

dikembalikannya air bersama dengan glukosa, asam amino, asam urat dan

protein yang berhasil menembus filter glomerulus ke aliran darah. Tubulus

proksimal juga mengembalikan elektrolit, natrium, chlorida dan bikarbonat.

Simpai Henle mereabsopsi air dan natrium. Tubulus distal secara halus

mengatur konsentrasi ion-ion natrium, kalium, bikarbonat, fosfat dan

hydrogen. (Frances K. Widmann, 1995)

c. Proses Sekresi

Proses ini adalah proses penyerapan urine sisa dari filtrasi dan

reabsorpsi. Proses penyerapan urine ini terjadi pada tubulus dan diteruskan ke

piala ginjal selanjutnya diteruskan ke ureter masuk ke vesika urinaria.

(Syaifuddin, 2003)

4. Macam Sampel Urine

a. Urine Sewaktu

Adalah urine yang dikeluarkan pada satu waktu yang tidak ditentukan

dengan khusus. Urine sewaktu ini cukup baik untuk pemeriksaan rutin yang

menyertai pemeriksaan badan tanpa pendapat khusus. (R. Gandasoebrata,

2006)

Page 4: 7. BAB II - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/107/jtptunimus-gdl-yenniprayo... · adanya kelainan pada urine. ... Urine sewaktu ini cukup baik untuk pemeriksaan

 

b. Urine Pagi

Adalah urine yang pertama-tama dikeluarkan pada pagi hari setelah

bangun tidur. Urine ini lebih pekat dari urine yang dikeluarkan siang hari,

jadi baik untuk pemeriksaan sediment, berat jenis, protein, tes kehamilan dan

lain-lain. (Pusdiknakes, 1989)

c. Urine Postprandial

Adalah urine yang pertama kali dilepaskan 11/2 - 3 jam sehabis makan.

Urine ini berguna untuk pemeriksaaan terhadap glukosuria. (Pusdiknakes,

1989)

d. Urine 24 Jam

Adalah urine yang dikumpulkan selama 24 jam. Urine yang pertama

keluar dari jam 7 pagi dibuang, berikutnya ditampung termasuk juga urine

jam 7 pagi esok harinya. (R. Gandasoebrata, 2006)

e. Urine 3 gelas dan urine 2 gelas pada laki-laki

Urine ini dipakai pada pemeriksaan urologik yang dimaksudkan untuk

mendapatkan gambaran tentang letaknya radang atau lesi yang

mengakibatkan adanya nanah atau darah dalam urine laki-laki.

Urine 3 gelas adalah urine yang waktu keluar langsung ditampung ke

dalam 3 gelas sediment (gelas yang dasarnya menyempit) tanpa

menghentikan aliran urinnya. Ke dalam gelas pertama ditampung 20 – 30 ml

Page 5: 7. BAB II - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/107/jtptunimus-gdl-yenniprayo... · adanya kelainan pada urine. ... Urine sewaktu ini cukup baik untuk pemeriksaan

10 

 

urin yang mula-mula keluar, ke dalam gelas kedua dimasukkan urin

berikutnya, beberapa ml terakhir ditampung dalam gelas ketiga.

Untuk mendapat urine 2 gelas, caranya sama seperti urine 3 gelas,

dengan perbedaan: gelas ketiga ditiadakan dan ke dalam gelas pertama

ditampung 50 – 70 ml urine. (R. Gandasoebrata, 2006)

B. Berat Jenis Urine

Penentuan berat jenis urine merupakan barometer untuk mengukur jumlah

solid yang terlarut dalam urine dan digunakan untuk mengetahui daya konsentrasi

dan daya ilusi ginjal. (Pusdiknakes, 1989)

Berat jenis urine tergantung dari jumlah zat yang larut di dalam urine atau

terbawa di dalam urine. Berat jenis plasma (tanpa protein) adalah 1010. Bila ginjal

mengencerkan urine (misalnya sesudah minum air) maka berat jenisnya kurang

dari 1010. Bila ginjal memekatkan urine (sebagaimana fungsinya) maka berat

jenis urine naik di atas 1010. (Evelin C. Pearce, 2006)

Pemeriksaan berat jenis urin bertalian dengan faal pemekatan ginjal, dapat

dilakukan dengan berbagai cara yaitu dengan memakai falling drop, gravimetri,

menggunakan pikno meter, refraktometer dan reagens pita'. Berat jenis urin

berhubungan erat dengan diuresa, makin besar diuresa makin rendah berat

jenisnya dan sebaliknya. Makin pekat urin makin tinggi berat jenisnya, jadi berat

jenis bertalian dengan faal pemekat ginjal. Urin yang mempunyai berat jenis lebih

Page 6: 7. BAB II - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/107/jtptunimus-gdl-yenniprayo... · adanya kelainan pada urine. ... Urine sewaktu ini cukup baik untuk pemeriksaan

11 

 

dari normal dapat disebabkan karena demam dan dehidrasi. Sedangkan berat jenis

urin kurang dari normal dapat  disebabkan oleh intake cairan yang berlebihan,

hipotermi, alkalosis dan kegagalan ginjal yang menahun. (R. Wirawan, dkk)

Metode Pemeriksaan Berat Jenis Urine:

1. Metode Refraktometer

Cara menentukan berat jenis urine dengan menggunakan refraktometer

makin banyak dipakai karena cara ini hanya memerlukan beberapa tetes urine

saja. Index refraksi suatu cairan bertambah secara linier dengan banyaknya zat

larut, jadi index refraksi urine mempunyai hubungan erat dengan berat jenis urine

yang juga ditentukan oleh kadar zat larut. Refraktometer yang khusus dibuat

untuk pemakaian dalam laboratorium klinik mempunyai skala berat jenis

disamping skala index refraksi, sehingga hasil penetapan dapat dibaca langsung.

Berat jenis yang dibaca pada refraktometer dipengaruhi oleh glukosa dan protein

dalam urine. Refraktometer tidak memerlukan koreksi untuk suhu. (R.

Gandasoebrata, 2006)

2. Metode Urinometer

Di dalam laboratorium klinik berat jenis urine ditentukan dengan suatu alat

yang disebut urinometer (Pusdiknakes, 1989). Penetapan berat jenis urine

biasanya cukup teliti dengan urino meter. Prinsip penetapan berat jenis urine ini

adalah berat jenis diukur dengan alat urino meter yang mempunyai skala 1000 –

Page 7: 7. BAB II - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/107/jtptunimus-gdl-yenniprayo... · adanya kelainan pada urine. ... Urine sewaktu ini cukup baik untuk pemeriksaan

12 

 

1060 dimana temperature urine harus diperhatikan koreksinya terhadap hasil yang

diperoleh. (R. Gandasoebrata, 2006)

C. Kalsium Urine

Kalsium urine adalah kalsium yang berada di dalam urine yang berasal dari

pengendapan garam kalsium di dalam rongga ginjal, saluran ginjal atau kandung

kemih yang berbentuk Kristal yang tidak dapat larut. (Kus Irianto, Kusno Waluyo,

2004)

Dari semua mineral yang ada di dalam tubuh jumlah kalsium menempati

urutan paling atas. Sembilan puluh sembilan persen dari banyaknya kalsium di

dalam tubuh terdapat pada tulang dan gigi. Satu persen yang lain terlibat dalam

proses pengentalan darah, stimulasi syaraf dan otot, mengatur fungsi hormon

paratiroid dan metabolisme vitamin D. (Amos Simorangkir, Anneke G.

Simorangkir)

Pada pria dewasa kebutuhan kalsium sangat rendah, sekitar 300 – 400 mg

setiap hari. Sebaliknya pada wanita pascamenopause kalsium yang dibutuhkan

tinggi, berkisar antara 1200 – 1500 mg setiap hari. Hal ini dapat disebabkan oleh

menurunnya absorpsi kalsium secara bertahap akibat usia lanjut. (Robert E. Olson,

1998)

Page 8: 7. BAB II - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/107/jtptunimus-gdl-yenniprayo... · adanya kelainan pada urine. ... Urine sewaktu ini cukup baik untuk pemeriksaan

13 

 

Cara Pemeriksaan Kalsium Urine :

1. Cara Sulkowitch

Reagens Sulkowitch yang terbuat dari asam oxalat 2,5 g; ammonium oxalate

2,5 g; asam acetat glacial 5,0 ml dan aquadest ad 150 ml ini mengendapkan

calcium dalam bentuk calcium oxalat tanpa kalsium fosfat oleh pH reagens

tersebut. Pemeriksaan cara Sulkowitch ini barguna dalam kelainan faal ginjal.

parathiroid dan gangguan metabolismus kalsium pada umumnya. (R.

Gandasoebrata, 2006)

2. Metoda O – cresolphthlein – complekxon

Ion kalsium bereaksi dengan O – cresolphthlein – complekxon dalam

suasana basa dan membentuk warna ungu komplek.Absorban komplek ini sesuai

dengan konsentrasi kalsium dalam sampel.

D. Hubungan Kalsium Urine dengan Berat Jenis Urine

Pengukuran berat jenis dipengaruhi oleh adanya zat-zat bermolekul besar

yang terlarut dalam urine. Zat-zat tersebut dapat berasal dari dalam tubuh

(endogenous) misalnya glukosa, protein atau kalsium atau yang sengaja

dimasukkan dari luar (exogenous) yang nantinya akan keluar bersama urine,

misalnya kontras X(ray atau dextran). (Pusdiknakes, 1989)

Page 9: 7. BAB II - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/107/jtptunimus-gdl-yenniprayo... · adanya kelainan pada urine. ... Urine sewaktu ini cukup baik untuk pemeriksaan

14 

 

Kalsium urine berasal dari oksalat yang berada dalam ginjal yang dipecah

menjadi beberapa kristal yaitu : kristal asam urat, kalsium oksalat, triple fosfat dan

bahan amorf merupakan kristal yang sering ditemukan dalam sedimen. Kristal-

kristal itu merupakan hasil metabolisme yang normal. Terdapatnya unsur tersebut

tergantung dari jenis makanan, banyak makanan, kecepatan metabolisme dan

kepekatan urin. Pekatnya urine tersebut tergantung pada faal pemekat ginjal yang

dapat mempengaruhi pemeriksaan berat jenis urine. (R. Wirawan, dkk)