59939550 Bab II Obat Anti Nyeri 1

23
BAB II PEMBAHASAN 1. Definisi Obat adalah semua zat baik dari alam (hewan maupun tumbuhan) atau kimiawi yang dalam takaran (dosis) yang tepat atau layak dapat menyembuhkan, meringankan atau mencegah penyakit atau gejala-gejalanya. Nyeri adalah rasa sensorik tidak nyaman dan pengalaman emosional yang berkaitan dengan kerusakan atau berpotensi untuk kerusakan jaringan atau yang di skripsikan dengan suatu kerusakan. (ISSP, 1986). Obat anti nyeri merupakan obat yang ditujukan untuk mengurangi atau melenyapkan rasa nyeri, misalnya pada sakit kepala, sakit kepala pada migren, sakit gigi, nyeri otot, nyeri haid (dismenorea primer). Beberapa obat anti nyeri atau analgesik memiliki khasiat sebagai penurun demam (antipiretik) dan mengurangi proses peradangan (anti inflamasi). Obat ini digolongkan sebagai obat anti inflamasi non steroid (OAINS). Obat anti nyeri yang beredar sebagai obat bebas adalah untuk sakit yang bersifat ringan, sedangkan untuk sakit yang berat (misalnya sakit

Transcript of 59939550 Bab II Obat Anti Nyeri 1

Page 1: 59939550 Bab II Obat Anti Nyeri 1

BAB II

PEMBAHASAN

1. Definisi

Obat adalah semua zat baik dari alam (hewan maupun tumbuhan) atau

kimiawi yang dalam takaran (dosis) yang tepat atau layak dapat

menyembuhkan, meringankan atau mencegah penyakit atau gejala-gejalanya.

Nyeri adalah rasa sensorik tidak nyaman dan pengalaman emosional yang

berkaitan dengan kerusakan atau berpotensi untuk kerusakan jaringan atau

yang di skripsikan dengan suatu kerusakan. (ISSP, 1986).

Obat anti nyeri merupakan obat yang ditujukan untuk mengurangi atau

melenyapkan rasa nyeri, misalnya pada sakit kepala, sakit kepala pada migren,

sakit gigi, nyeri otot, nyeri haid (dismenorea primer). Beberapa obat anti nyeri

atau analgesik memiliki khasiat sebagai penurun demam (antipiretik) dan

mengurangi proses peradangan (anti inflamasi). Obat ini digolongkan sebagai

obat anti inflamasi non steroid (OAINS). Obat anti nyeri yang beredar sebagai

obat bebas adalah untuk sakit yang bersifat ringan, sedangkan untuk sakit yang

berat (misalnya sakit karena batu empedu, kanker) perlu menggunakan jenis

obat keras yang membutuhkan pemeriksaan dokter.

2. Klasifikasi

a. Klasifikasi Obat

Analgesik dibagi dua yaitu :

1) Analgesik opioid / analgesik narkotika Analgesik opioid merupakan

kelompok obat yang memiliki sifat-sifat seperti opium atau morfin.

Golongan obat ini terutama digunakan untuk meredakan atau

menghilangkan rasa nyeri.

Page 2: 59939550 Bab II Obat Anti Nyeri 1

Tetapi semua analgesik opioid menimbulkan adiksi/ketergantungan,

maka usaha untuk mendapatkan suatu analgesik yang ideal masih tetap

diteruskan dengan tujuan mendapatkan analgesik yang sama kuat

dengan morfin tanpa bahaya adiksi.

Ada 3 golongan obat ini yaitu :

a) Obat yang berasal dari opium-morfin,

b) Senyawa semisintetik morfin, dan

c) Senyawa sintetik yang berefek seperti morfin.

2) Analgesik lainnya, Seperti golongan salisilat seperti aspirin, golongan

para amino fenol seperti paracetamol, dan golongan lainnya seperti

ibuprofen, asam mefenamat, naproksen/naproxen dan banyak lagi.

Biasanya obat yang digunakan untuk menghilangkan rasa nyeri

biasanya terdiri dari tiga komponen, yaitu :

a) analgetik (menghilangkan rasa nyeri),

b) antipiretik (menurunkan demam), dan

c) anti-inflamasi (mengurangi proses peradangan).

Sebagai analgesik, misalnya untuk mengurangi rasa nyeri pada sakit

kepala, sakit gigi, sakit waktu haid dan sakit pada otot.menurunkan

demam pada influenza dan setelah vaksinasi.

b. Klasifikasi Nyeri

1) Berdasarkan sumbernya

a) Cutaneus/ superfisial,

yaitu nyeri yang mengenai kulit/ jaringan subkutan. Biasanya bersifat

burning (seperti terbakar)

ex: terkena ujung pisau atau gunting

Page 3: 59939550 Bab II Obat Anti Nyeri 1

b) Deep somatic/ nyeri dalam,

yaitu nyeri yang muncul dari ligament, pemb. Darah, tendon dan

syaraf, nyeri menyebar & lbh lama daripada cutaneus

ex: sprain sendi

c) Visceral

(pada organ dalam), stimulasi reseptor nyeri dlm rongga abdomen,

cranium dan thorak. Biasanya terjadi karena spasme otot, iskemia,

regangan jaringan.

2) Berdasarkan penyebab

a) Fisik. Bisa terjadi karena stimulus fisik. (Ex: fraktur femur)

b) Psycogenic. Terjadi karena sebab yang kurang jelas/susah

diidentifikasi, bersumber dari emosi/psikis dan biasanya tidak

disadari.

(Ex: orang yang marah-marah, tiba-tiba merasa nyeri pada

dadanya). Biasanya nyeri terjadi karena perpaduan 2 sebab tersebut

3) Berdasarkan lama/durasinya

a) Nyeri akut

Nyeri yang terjadi segera setelah tubuh terkena cidera, atau

intervensi bedah dan memiliki awitan yan cepat, dengan intensitas

bervariasi dari berat sampai ringan . Fungsi nyeri ini adalah sebagai

pemberi peringatan akan adanya cidera atau penyakit yang akan

datang. Nyeri ini terkadang bisa hilang sendiri tanpa adanya

intervensi medis, setelah keadaan pulih pada area yang rusak.

Apabila nyeri akut ini muncul, biasanya tenaga kesehatan sangat

agresif untuk segera menghilangkan nyeri. Nyeri akut secara serius

mengancam proses penyembuhan klien, untuk itu harus menjadi

prioritas perawatan. Rehabilitasi bisa tertunda dan hospitalisasi bisa.

Page 4: 59939550 Bab II Obat Anti Nyeri 1

b) Nyeri kronik

Nyeri kronik adalah nyeri konstan atau intermiten yang menetap

sepanjang suatu periode tertentu, berlangsung lama, intensitas

bervariasi, dan biasanya berlangsung lebih dari enam bulan. Nyeri ini

disebabkan oleh kanker yang tidak terkontrol, karena pengobatan

kanker tersebut atau karena gangguan progresif lain. Nyeri ini bisa

berlangsung terus sampai kematian. Pada nyeri kronik, tenaga

kesehatan tidak seagresif pada nyeri akut. Klien yang mengalami

nyeri kronik akan mengalami periode remisi (gejala hilang sebagian

atau keseluruhan) dan eksaserbasi (keparahan meningkat). Nyeri ini

biasanya tidak memberikan respon terhadap pengobatan yang

diarahkan pada penyebabnya. Nyeri ini merupakan penyebab utama

ketidakmampunan fisik dan psikologis. Sifat nyeri kronik yang tidak

dapat diprediksi membuat klien menjadi frustasi dan seringkali

mengarah pada depresi psikologis. Individu yang mengalami nyeri

kronik akan timbul perasaan yan gtidak aman, karena ia tidak pernah

tahu apa yang akan dirasakannya dari hari ke hari.

Perbedaan karakteristik nyeri akut dan kronik

Nyeri akut Nyeri kronik*Lamanya dalam hitungan menit

*Ditandai peningkatan BP, nadi, dan respirasi

*Respon pasien:Fokus pada nyeri, menyetakan nyeri menangis dan mengerang

*Tingkah laku menggosok bagian yang nyeri

*Lamanyna sampai hitungan bulan, > 6bln*Fungsi fisiologi bersifat normal

*Tidak ada keluhan nyeri

*Tidak ada aktifitas fisik sebagai respon terhadap nyeri

Page 5: 59939550 Bab II Obat Anti Nyeri 1

4) Berdasarkan lokasi/letak

a) Radiating pain

Nyeri menyebar dr sumber nyeri ke jaringan di dekatnya

(ex: cardiac pain)

b) Referred pain

Nyeri dirasakan pada bagian tubuh tertentu yg diperkirakan berasal

dari jaringan penyebab

c) Intractable pain

Nyeri yg sangat susah dihilangkan

(ex: nyeri kanker maligna)

d) Phantom pain

Sensasi nyeri dirasakan pada bagian.Tubuh yg hilang

(ex: bagian tubuh yang diamputasi)

atau bagian tubuh yang lumpuh karena injuri medulla spinalis

5) FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RESPON NYERI

a) Usia

Anak belum bisa mengungkapkan nyeri, sehingga perawat

harus mengkaji respon nyeri pada anak. Pada orang dewasa kadang

melaporkan nyeri jika sudah patologis dan mengalami kerusakan

fungsi. Pada lansia cenderung memendam nyeri yang dialami, karena

mereka mengangnggap nyeri adalah hal alamiah yang harus dijalani

dan mereka takut kalau mengalami penyakit berat atau meninggal

jika nyeri diperiksakan.

Page 6: 59939550 Bab II Obat Anti Nyeri 1

b) Jenis kelamin

Gill (1990) mengungkapkan laki-laki dan wnita tidak berbeda

secara signifikan dalam merespon nyeri, justru lebih dipengaruhi

faktor budaya (ex: tidak pantas kalo laki-laki mengeluh nyeri, wanita

boleh mengeluh nyeri)

c) Kultur

Orang belajar dari budayanya, bagaimana seharusnya mereka

berespon terhadap nyeri. (ex: suatu daerah menganut kepercayaan

bahwa nyeri adalah akibat yang harus diterima karena mereka

melakukan kesalahan, jadi mereka tidak mengeluh jika ada nyeri)

d) Makna nyeri

Berhubungan dengan bagaimana pengalaman seseorang

terhadap nyeri dan dan bagaimana mengatasinya.

e) Perhatian

Tingkat seorang klien memfokuskan perhatiannya pada nyeri

dapat mempengaruhi persepsi nyeri. Menurut Gill (1990), perhatian

yang meningkat dihubungkan dengan nyeri yang meningkat,

sedangkan upaya distraksi dihubungkan dengan respon nyeri yang

menurun. Tehnik relaksasi, guided imagery merupakan tehnik untuk

mengatasi nyeri.

f) Ansietas

Cemas meningkatkan persepsi terhadap nyeri dan nyeri bisa

menyebabkan seseorang cemas.

Page 7: 59939550 Bab II Obat Anti Nyeri 1

g) Pengalaman masa lalu

Seseorang yang pernah berhasil mengatasi nyeri dimasa

lampau, dan saat ini nyeri yang sama timbul, maka ia akan lebih

mudah mengatasi nyerinya. Mudah tidaknya seseorang mengatasi

nyeri tergantung pengalaman di masa lalu dalam mengatasi nyeri.

h) Pola koping

Pola koping adaptif akan mempermudah seseorang mengatasi

nyeri dan sebaliknya pola koping yang maladaptive akan menyulitkan

seseorang mengatasi nyeri.

i) Support keluarga dan social

Individu yang mengalami nyeri seringkali bergantung kepada

anggota keluarga atau teman dekat untuk memperoleh dukungan,

bantuan dan perlindungan.

3. Patofisiologi Nyeri

"Nyeri didefinisikan sebagai pengalaman sensorik baik fisik atau emosional

tidak menyenangkan yang berhubungan dengan kerusakan jaringan aktual atau

potensial. Pada sudut pandang kedokteran, nyeri telah selalu disebut sebagai

tanda vital 5 Patofisiologi rasa sakit ini. Biasanya dibagi menjadi 4 tahap yang

berbeda : (1) transduksi, (2) transmisi, (3) modulasi nyeri, dan (4) persepsi Otak

dapat menghambat atau memfasilitasi intensitas dan propagasi dari rangsangan

nyeri melalui jalur saraf tertentu Fungsi modulasi dari rekening otak untuk..

variasi dalam persepsi nyeri dari individu-individu yang berbeda yang menopang

cedera identik dan sebagai respons terhadap terapi obat.

Page 8: 59939550 Bab II Obat Anti Nyeri 1

Transduksi terjadi di tingkat sensorik, ketika stimulus diubah menjadi sinyal

saraf. Transmisi adalah fungsi utama dari saraf dengan bertindak sebagai

saluran mentransfer informasi sakit dari saraf perifer ke sistem saraf pusat

modulasi Pain mengacu. dengan fungsi sel-sel saraf untuk menghambat,

mengurangi, atau mengurangi aktivitas modulatory intrinsik dari sistem saraf

pusat, sehingga mengurangi rangsangan yang menyakitkan Persepsi adalah.

kesadaran sadar, biasanya lokal di daerah tertentu dari tubuh. Tingkat persepsi

nyeri tergantung pada faktor-faktor seperti pengalaman pribadi, lingkungan

sekitar, dan pengaruh sosial-budaya. "

4. Contoh Obat Anti Nyeri

1) PARACETAMOL

Parasetamol yang dijual dengan berbagai nama dagang. Beberapa

diantaranya adalah Sanmol, Pamol, Fasidol, Panadol, Itramol dan lain lain.

Menurut peraruran Depkes, semua obat yang dijual bebas harus menuliskan

nama generik di bawah nama dagangnya yang dicantumkan di bawah

“kandungan”. Namun, patut diingat bila gejalanya hanya demam, tidak

dibenarkan untuk menggunakan parasetamol yang dicampur dengan bahan

aktif lain, misalnya untuk pilek, batuk, dan sebagainya. Tambahan bahan lain

itu selain tidak ada gunanya, juga menjadikan obat lebih mahal. Belum lagi

bila menimbulkan efek sampingan, akan menjadi mubazir.

Merupakan derivat para amino fenol. Di Indonesia penggunaan

parasetamol sebagai analgesik dan antipiretik, telah menggantikan

penggunaan salisilat. Sebagai analgesik, parasetamol sebaiknya tidak

digunakan terlalu lama karena dapat menimbulkan nefropati analgesik.

Jika dosis terapi tidak memberi manfaat, biasanya dosis lebih besar

tidak menolong. Dalam sediaannya sering dikombinasi dengan cofein yang

berfungsi meningkatkan efektivitasnya tanpa perlu meningkatkan dosisnya.

Page 9: 59939550 Bab II Obat Anti Nyeri 1

Paracetamol adalah sebuah obat analgetik untuk pasien yang tak tahan

asetosal (dikenal dengan nama populer : aspirin)

Kontra Indikasi:

Hipersensitif terhadap parasetamol dan defisiensi glokose-6-fosfat

dehidroganase.tidak boleh digunakan pada penderita dengan gangguan

fungsi hati.

Deskripsi:

Paracetamol adalah derivat p-aminofenol yang mempunyai sifat

antipiretik/analgesik

Sifat antipiretik disebabkan oleh gugus aminobenzen dan mekanismenya

diduga berdasarkan efek sentral. Sifat analgesik parasetamol dapat

menghilangkan rasa nyeri ringan sampai sedang. Sifat antiinflamasinya

sangat lemah sehingga sehingga tindak digunakan sebagai antirematik.

Segera ke dokter bila salah satu dari tanda berikut muncul setelah anda

minum paracetamol. Tanda tanda itu antara lain : terjadi perdarahan ringan

sampai berat, keluhan demam dan nyeri tenggorokan tidak berkurang yang

kemungkinan disebabkan oleh karena infeksi sehingga perlu penanganan

lebih lanjut.

Jika tidak ada masalah di organ hati, dosis maksimum paracetamol

untuk orang dewasa adalah 4 gram (4000mg) per hari atau 8 tablet

paracetamol 500mg. Bila karena suatu sebab yang tidak jelas pasien bandel

minum obat ini melebih dosis maksimum tadi maka jangan heran bila kelak

terjadi kerusakan hati yang fatal. Gejala kerusakan hati yang perlu

mendapatkan perhatian dan harus segera ke dokter antara lain : mual sampai

muntah, kulit dan mata berwarna kekuningan, warna air seni yang pekat

seperti teh, nyeri di perut kanan atas, dan rasa lelah dan lemas.

Page 10: 59939550 Bab II Obat Anti Nyeri 1

Beberapa reaksi alergi yang dilaporkan sering muncul antara lain :

kemerahan pada kulit, gatal, bengkak, dan kesulitan bernafas/sesak. Seperti

biasa, bila mengalami tanda tanda diatas setelah minum paracetamol, segera

ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan saat menjalani pengobatan

dengan paracetamol antara lain, sebelum minum paracetamol, sampaikan ke

dokter anda kalau anda sebelumnya pernah mengalami alergi setelah

mengkonsumsi paracetamol atau alergi yang disebabkan oleh sebab lain.

Selain itu, informasikan pula ke dokter bila anda mempunyai riwayat

penyakit khronis seperti penyakit hati, ketergantungan alkohol, dan lain lain.

Paracetmol dapat merusak hati, maka bila ditambah dengan mengkonsumsi

alkohol secara berlebihan maka akan mempercepat terjadinya kerusakan

hati.

Paracetamol sering dikombinasikan dengan aspirin untuk mengatasi

rasa nyeri pada rematik sebab paracetamol tidak mempunyai efek anti

inflamasi seperti aspirin sehingga bila kedua obat ini digabung maka akan

didapatkan sinergi pengobatan yang bagus pada penyakit rematik.

Paracetamol aman diberikan pada wanita hamil dan menyusui namun tetap

dianjurkan pada wanita hamil untuk meminum obat ini bila benar benar

membutuhkan dan dalam pengawasan dokter.

2) NEURALGIN

Indikasi:

Meringankan rasa nyeri pada sakit kepala, sakit kepala pada migrain,

nyeri otot, sakit gigi dan nyeri haid.

Page 11: 59939550 Bab II Obat Anti Nyeri 1

Kontra Indikasi:

Hipersensitif terhadap paracetamol atau ibuprofen dan anti-inflamasi

non steroid (AINS) lainnya serta caffeine.penderita dengan ulkus peptikum

(tukak lambung dan usus 12jari) yang berat dan aktif.

Penderita dimana bila menggunakan acetosal atau obat-obat anti-inflamasi

non-steroid lainnya akan timbul gejala asma, rinitis(selesma) atau urtikana.

Wanita pada kehamilan tiga bulan terakhir.

Komposisi:

Tiap tablet mengandung:

Paracetamol …………………. 350 mg

Ibuprofen …………………… 200 mg

Cafeine …………………….. 50 mg

Cara Kerja Obat:

Paracetamol merupakan analgesik-antipiretik dan ibuprofen merupakan

obat analgetik, antipiretik dan anti-inflamasi non-steroid (AINS) yang

memiliki efek analgetik (menghilangkan rasa nyeri), antipiretik

(menurunkan demam), dan anti-inflamasi (mengurangi proses peradangan).

Efek Samping:

Yang paling sering adalah gangguan saluran cerna seperti mual,

muntah, nyeri ulu hati, kemerahan pada kulit, trobositopenia, limfopenia,

dll. Dapat terjadi reaksi hipersensitivitas, terutama pada penderita dengan

riwayat asma, atau reaksi alergi lain terhadap golongan anti-inflamasi

nonsteroid (AINS).

Penggunaan jangka lama dan dosis besar dapat menimbulkan

krusakan fungsi hati. Penggunaan pada penderita yang mengkonsumsi

alkohol dapat meningkatkan risiko kerusakan fungsi hati.

Page 12: 59939550 Bab II Obat Anti Nyeri 1

Penurunan ketajaman penglihatan dan kesulitan membedakan warna

dapat terjadi, tetapi sangat jarang dan akan sembuh bila penggunaan

dihentikan.

Peringatan dan Perhatian:

Hati-hati penggunaan pada penderita tukak lambung dan pendarahan

saluran cerna (aktif/riwayat), penyakit hati dan ginjal berat, wanita hamil

(tidak dianjurkan) terutama pada kehamilan usia lanjut, wanita menyusui

(tidak dianjurkan), dan penderita dengan ketergantungan alkohol, gagal

jantung, hipertensi, dan penyakit lain yang menyebabkan retensi cairan

tubuh, ganguan pembekuan darah, asma, lupus eritomatosus sistemik.

Pada penderita dengan tukak lambung dan pendarahan saluran cerna

(aktif/riwayat) sebaiknya diminum setelah makan.

Jika selama menggunakan obat ini terjadi efek yang tidak diinginkan atau

setelah 5 hari nyeri tidak hilang segera hubungi dokter atau unit pelayanan

kesehatan.

Selama menggunakan obat ini jangan mengkonsumsi obat lain yang

mengandung Paracetamol/Asetosal/ibuprofen, juga obat antikuogulan

golongan Warfarin.

Interaksi Obat:

* Pemberian ibuprofen bersama-sama dengan methotrexate atau litium

harus dilakukan dengan hati-hati; penderita harus diawasi secara ketat

terhadap tanda-tanda toksik dari methotrexate atau litium.

* Risiko terjadi efek toksik dari paracetamol dapat meningkat apabila

diberikan bersama-sama dengan obat yang bersifat toksik terhadap hati

(hepatotoksik).

Penyimpanan:

Simpan pada suhu kamar (di bawah 30 derajat C).

Page 13: 59939550 Bab II Obat Anti Nyeri 1

3) Ibuprofen

Asetosal (dikenal sebagai aspirin) tidak dianjurkan bila lambung pasien

tidak tahan karena sifat asamnya. Asetosal dalam dosis 1 tablet dewasa

menyebabkan darah menjadi encer sehingga perdarahan (seperti dalam

haid atau terluka) akan sulit berhenti karena darah tidak dapat membeku.

Asetosal juga tidak dianjurkan bila penyebab demam adalah virus (campak,

cacar air, dan sebagainya), terutama pada anak karena asetosal

dihubungkan dengan komplikasi fatal yang disebut Reye syndrome.

Ibuprofen merupakan derivat asam propionat yang diperkenalkan

banyak negara. Obat ini bersifat analgesik dengan daya antiinflamasi yang

tidak terlalu kuat. Efek analgesiknya sama dengan aspirin.

Ibuprofen tidak dianjurkan diminum oleh wanita hamil dan menyusui.

4) Asam mefenamat

(Tidak termasuk golongan obat bebas kecuali yang 250 mg untuk orang

dewasa). Asam mefenamat digunakan sebagai analgesik. Asam mefenamat

sangat kuat terikat pada protein plasma, sehingga interaksi dengan obat

antikoagulan harus diperhatikan. Efek samping terhadap saluran cerna

sering timbul misalnya dispepsia dan gejala iritasi lain terhadap mukosa

lambung.

5) Tramadol

Tramadol adalah senyawa sintetik yang berefek seperti morfin.

Tramadol digunakan untuk sakit nyeri menengah hingga parah. Sediaan

tramadol pelepasan lambat digunakan untuk menangani nyeri menengah

hingga parah yang memerlukan waktu yang lama.

Minumlah tramadol sesuai dosis yang diberikan, jangan minum

dengan dosis lebih besar atau lebih lama dari yang diresepkan dokter.

Jangan minum tramadol lebih dari 300 mg sehari.

Page 14: 59939550 Bab II Obat Anti Nyeri 1

6) Benorylate

Benorylate adalah kombinasi dari parasetamol dan ester aspirin. Obat

ini digunakan sebagai obat antiinflamasi dan antipiretik. Untuk pengobatan

demam pada anak obat ini bekerja lebih baik dibanding dengan parasetamol

dan aspirin dalam penggunaan yang terpisah. Karena obat ini derivat dari

aspirin maka obat ini tidak boleh digunakan untuk anak yang mengidap

Sindrom Reye.

7) Fentanyl

Fentanyl termasuk obat golongan analgesik narkotika. Analgesik

narkotika digunakan sebagai penghilang nyeri. Dalam bentuk sediaan injeksi

IM (intramuskular) Fentanyl digunakan untuk menghilangkan sakit yang

disebabkan kanker.

Menghilangkan periode sakit pada kanker adalah dengan

menghilangkan rasa sakit secara menyeluruh dengan obat untuk

mengontrol rasa sakit yang persisten/menetap. Obat Fentanyl digunakan

hanya untuk pasien yang siap menggunakan analgesik narkotika.

Fentanyl bekerja di dalam sistem syaraf pusat untuk menghilangkan

rasa sakit. Beberapa efek samping juga disebabkan oleh aksinya di dalam

sistem syaraf pusat. Pada pemakaian yang lama dapat menyebabkan

ketergantungan tetapi tidak sering terjadi bila pemakaiannya sesuai dengan

aturan.

Ketergantungan biasa terjadi jika pengobatan dihentikan secara

mendadak. Sehingga untuk mencegah efek samping tersebut perlu

dilakukan penurunan dosis secara bertahap dengan periode tertentu

sebelum pengobatan dihentikan.

Page 15: 59939550 Bab II Obat Anti Nyeri 1

8) Naproxen

Naproxen termasuk dalam golongan antiinflamasi nonsteroid.

Naproxen bekerja dengan cara menurunkan hormon yang menyebabkan

pembengkakan dan rasa nyeri di tubuh.

9) Obat lainnya

Metamizol, Aspirin (Asetosal/ Asam asetil salisilat), Dypirone/Methampiron,

Floctafenine, Novaminsulfonicum, dan Sufentanil.

Page 16: 59939550 Bab II Obat Anti Nyeri 1

Daftar Pustaka

1. http://dikaameliaifani.blogspot.com/2010/05/bijak-mengkonsumsi-obat-

anti-nyeri.html

2. http://forbetterhealth.wordpress.com/2009/01/20/klasifikasi-nyeri/

3. http://ishak.unpad.ac.id/?p=886

4. http://reference.com/motif/Health/pathophysiology-of-pain