54 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN -...
-
Upload
truongtruc -
Category
Documents
-
view
217 -
download
0
Transcript of 54 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN -...
54
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada Bab IV penulis akan membahas mengenai hasil penelitian yang
meliputi pengolahan data, analisis data dan pembahasan hasil penelitian mengenai
Manfaat Kompetensi “Melakukan Komunikasi Dalam Pelayanan Jasa” pada
Kesiapan Prakerin di Restoran (Penelitian Terbatas Pada Peserta Didik Kelas XI
Program Keahlian Restoran SMKN2 Baleendah), secara lengkap dan terperinci
akan diuraikan sebagai berikut :
A. Hasil Penelitian
Pengolahan data dilakukan untuk manjabarkan hasil perhitungan
persentase dari penyebaran instrumen mengenai Manfaat Kompetensi “Melakukan
Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada Kesiapan Prakerin di Restoran berkaitan
dengan aspek kognitif (pengetahuan), afektif (sikap) dan psikomotor
(keterampilan) akan dibahas secara lengkap dan terperinci pada Tabel 4.1 sampai
dengan tabel 4.30.
1. Hasil Penelitian Data Manfaat Kompetensi “Melakukan Komunikasi Dalam Pelayanan Jasa” Berkaitan dengan Aspek Kognitif (Pengetahuan) Pada Kesiapan Prakerin di Restoran
Data hasil penelitian manfaat kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam
Pelayanan Jasa” bagi responden berkaitan dengan aspek kognitif (pengetahuan)
pada kesiapan prakerin di restoran ditunjukkan pada Tabel 4.1 sampai dengan
Tabel 4.10.
55
Tabel 4.1 Persentase Nilai Manfaat Kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada Kesiapan
Prakerin di Restoran Berkaitan dengan Aspek Kognitif tentang Pengertian Komunikasi
No item Alternatif Jawaban
Menjawab Tidak
menjawab Jumlah
f % f % n % 1 a Percakapan dua orang atau lebih yang memiliki
makna yang sama 27 77 8 23 35 100
b Suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain agar terjadi saling mempengaruhi di antara keduanya
25 71 10 29 35 100
c Proses dimana seorang individu atau komunikator mengoperkan stimulan biasanya dengan lambang-lambang bahasa (verbal maupun non verbal) untuk mengubah tingkah laku orang lain
24 69 11 31 35 100
d Seni menyampaikan informasi, ide-ide dan sikap seseorang kepada orang lain
19 54 16 46 35 100
e Penyampaian informasi dan ide-ide sebagai sikap/emosi dari seseorang kepada orang lain terutama melalui simbol-simbol
21 60 14 40 35 100
Rata- rata 66 34 100 Sumber : hasil pengolahan data dari angket, pertanyaan no.1, boleh memilih lebih dari satu jawaban
Data pada Tabel 4.1 menunjukkan bahwa manfaat kompetensi
”Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada kesiapan prakerin di
restoran berkaitan dengan aspek kognitif tentang pengertian komunikasi adalah
sebagai berikut : sebagian besar (77%) responden mengungkapkan komunikasi
merupakan percakapan dua orang atau lebih yang memiliki makna yang sama.
Lebih dari setengahnya masing-masing 71% responden mengungkapkan
komunikasi merupakan suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan)
dari satu pihak kepada pihak lain agar terjadi saling mempengaruhi di antara
keduanya, sebanyak 69% responden mengungkapkan komunikasi merupakan
proses dimana seorang individu atau komunikator mengoperkan stimulan
biasanya dengan lambang-lambang bahasa (verbal maupun non verbal) untuk
mengubah tingkah laku orang lain, sebanyak 60% responden mengungkapkan
komunikasi merupakan penyampaian informasi dan ide-ide sebagai sikap/emosi
56
dari seseorang kepada orang lain terutama melalui simbol-simbol, dan 54%
responden mengungkapkan komunikasi merupakan seni menyampaikan
informasi, ide-ide dan sikap seseorang kepada orang lain.
Data hasil pengolahan angket no.1 seperti pada Tabel 4.1 menunjukkan
bahwa nilai rata-rata persentase manfaat kompetensi ”Melakukan Komunikasi
dalam Pelayanan Jasa” berkaitan dengan aspek kognitif tentang pengertian
komunikasi pada kesiapan prakerin di restoran sebesar 66% berada pada kriteria
bermanfaat.
Tabel 4.2 Persentase Nilai Manfaat Kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada Kesiapan
Prakerin di Restoran Berkaitan dengan Aspek Kognitif tentang Komponen Komunikasi
No item Alternatif Jawaban
Menjawab Tidak
menjawab Jumlah
f % f % n % 2 a Communicator (komunikator) 29 83 6 17 35 100
b Message (pesan, ide, gagasan) 20 57 5 43 35 100 c Channel (saluran, media) 25 71 10 29 35 100 d Communicant (komunikan0 20 57 15 43 35 100 e Effect (efek) 21 51 14 49 35 100
Rata- rata 64 36 100 Sumber : hasil pengolahan data dari angket, pertanyaan no.2, boleh memilih lebih dari satu jawaban
Data pada Tabel 4.2 menunjukkan bahwa manfaat kompetensi
”Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada kesiapan prakerin di
restoran berkaitan dengan aspek kognitif tentang komponen komunikasi adalah
sebagai berikut : sebagian besar (83%) responden mengungkapkan komponen
komunikasi antara lain communicator (komunikator). Lebih dari setengahnya
masing-masing 71% responden mengungkapkan komponen komunikasi antara
lain channel (saluran, media), sebanyak 57% responden mengungkapkan
komponen komunikasi antara lain message (pesan, ide, gagasan) dan
57
communicant (komunikan), dan sebanyak 51% responden mengungkapkan
komponen komunikasi antara lain effect (efek).
Data hasil pengolahan angket no.2 seperti pada Tabel 4.2 tersebut
menunjukkan bahwa nilai rata-rata persentase manfaat kompetensi ”Melakukan
Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” bagi responden berkaitan dengan aspek
kognitif tentang komponen komunikasi pada kesiapan prakerin di restoran sebesar
64% berada pada kriteria cukup bermanfaat.
Tabel 4.3 Persentase Nilai Manfaat Kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada Kesiapan
Prakerin di Restoran Berkaitan dengan Aspek Kognitif tentang pengertian Pelayanan Prima
No item Alternatif Jawaban
Menjawab Tidak
menjawab Jumlah
f % f % n % 3 a Tertuju pada calon pembeli atau pelanggan dan
pelanggan tetap 22 63 13 37 35 100
b Bertujuan memberi kepuasan kepada pelanggan dengan sasaran naiknya grafik penjualan, berubahnya status calon pembeli menjadi pelanggan tetap
31 89 4 11 35 100
c Baik dan komplit kepada pembeli atau pelanggan baru
22 63 13 37 35 100
d Berhubungan dengan kualitas produk yang berupa barang dan jasa
20 57 15 43 35 100
e Baik termasuk lingkungan yang asri, parkir, mekanisme kerja, penampilan menarik, sopan, berkomunikasi yang baik, memahami perilaku pembeli
21 60 14 40 35 100
Rata- rata 66 34 100 Sumber : hasil pengolahan data dari angket, pertanyaan no.3, boleh memilih lebih dari satu jawaban
Data pada Tabel 4.3 menunjukkan bahwa manfaat kompetensi
”Melakukan Komunikasi Dalam Pelayanan Jasa” pada kesiapan prakerin di
restoran berkaitan dengan aspek kognitif tentang pengertian pelayanan prima
adalah sebagai berikut : sebagian besar (89%) responden mengungkapkan
pengertian pelayanan prima merupakan pelayanan yang bertujuan memberi
kepuasan kepada pelanggan dengan sasaran naiknya grafik penjualan, berubahnya
status calon pembeli menjadi pelanggan tetap. Lebih dari setengahnya masing-
58
masing 63% responden mengungkapkan pengertian pelayanan prima merupakan
pelayanan yang tertuju pada calon pembeli atau pelanggan dan pelanggan tetap
dan pelayanan yang baik dan komplit kepada pembeli atau pelanggan baru,
sebanyak 60% responden mengungkapkan pengertian pelayanan prima merupakan
pelayanan yang baik termasuk lingkungan yang asri, parkir, mekanisme kerja,
penampilan menarik, sopan, berkomunikasi yang baik, memahami perilaku
pembeli, dan sebanyak 57% responden mengungkapkan pengertian pelayanan
prima merupakan pelayanan yang berhubungan dengan kualitas produk yang
berupa barang dan jasa.
Data hasil pengolahan angket no.3 seperti pada Tabel 4.3 tersebut
menunjukkan bahwa nilai rata-rata persentase manfaat kompetensi ”Melakukan
Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” bagi responden berkaitan dengan aspek
kognitif tentang pengertian pelayanan prima pada kesiapan prakerin di restoran
sebesar 66% berada pada kriteria bermanfaat.
Tabel 4.4 Persentase Nilai Manfaat Kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada Kesiapan
Prakerin di Restoran Berkaitan dengan Aspek Kognitif tentang Fungsi Media Komunikasi
No item Alternatif Jawaban
Menjawab Tidak
menjawab Jumlah
f % f % n % 4 a Mempermudah penyampaian pesan atau
informasi kepada yang membutuhkan 30 86 5 14 35 100
b Memperjelas isi dan maksud informasi yang akan disampaikan
30 86 5 14 35 100
c Mengefektifkan proses penyampaian informasi 17 49 18 51 35 100 d Mempersingkat waktu penyampaian informasi 17 49 18 51 35 100 e Membangkitkan daya tarik terhadap informasi
atau pesan yang akan disampaikan 18 51 15 49 35 100
Rata- rata 64 36 100 Sumber : hasil pengolahan data dari angket, pertanyaan no.4, boleh memilih lebih dari satu jawaban
Data pada Tabel 4.4 menunjukkan bahwa manfaat kompetensi
”Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada kesiapan prakerin di
59
restoran berkaitan dengan aspek kognitif tentang fungsi media komunikasi adalah
sebagai berikut : sebagian besar (86%) responden mengungkapkan fungsi media
komunikasi yaitu dapat mempermudah penyampaian pesan atau informasi kepada
yang membutuhkan dan memperjelas isi dan maksud informasi yang akan
disampaikan. Lebih dari setengahnya (51%) responden mengungkapkan fungsi
media komunikasi yaitu dapat membangkitkan daya tarik terhadap informasi atau
pesan yang akan disampaikan. Lebih dari setengahnya (49%) responden
mengungkapkan fungsi media komunikasi yaitu dapat mengefektifkan proses
penyampaian informasi dan mempersingkat waktu penyampaian informasi.
Data hasil pengolahan angket no.4 seperti pada Tabel 4.4 menunjukksn
bahwa nilai rata-rata persentase manfaat kompetensi ”Melakukan Komunikasi
dalam Pelayanan Jasa” bagi responden berkaitan dengan aspek kognitif tentang
fungsi media komunikasi pada kesiapan prakerin di restoran sebesar 79% berada
pada kriteria bermanfaat.
Tabel 4.5 Persentase Nilai Manfaat Kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada Kesiapan
Prakerin di Restoran Berkaitan dengan Aspek Kognitif tentang Karakter Pelanggan
No item Alternatif Jawaban
Menjawab Tidak
menjawab Jumlah
f % f % n % 5 a Extraverted (terbuka) 35 100 - - 35 100
b Intraverted (tertutup) 35 100 - - 35 100 c Sensory (spontanitas) 29 83 6 17 35 100 d Intuitive (pengilham) 30 86 5 1 35 100 e Thinker (pemikir) 22 63 13 37 35 100
Rata- rata 86 14 100 Sumber : hasil pengolahan data dari angket, pertanyaan no.5, boleh memilih lebih dari satu jawaban
Data pada Tabel 4.5 menunjukkan bahwa manfaat kompetensi
”Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada kesiapan prakerin di
restoran berkaitan dengan aspek kognitif tentang karakter pelanggan adalah
60
sebagai berikut : seluruhnya (100%) responden mengungkapkan karakter
pelanggan antara lain extraverted (terbuka) dan intraverted (tertutup). Sebagian
besar masing-masing 86% responden mengungkapkan karakter pelanggan antara
lain intuitive (pengilham), dan sebanyak 83% responden mengungkapkan karakter
pelanggan antara lain sensory (spontanitas). Lebih dari setengahnya (63%)
responden mengungkapkan karakter pelanggan antara lain thinker (pemikir).
Data hasil pengolahan angket no.5 seperti pada Tabel 4.5 tersebut
menunjukkan bahwa nilai rata-rata persentase manfaat kompetensi ”Melakukan
Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” bagi responden berkaitan dengan aspek
kognitif tentang karakter pelanggan sebesar 86% berada pada kriteria sangat
bermanfaat.
Tabel 4.6 Persentase Nilai Manfaat Kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada Kesiapan
Prakerin di Restoran Berkaitan dengan Aspek Kognitif tentang Komunikasi yang Efektif
No item Alternatif Jawaban
Menjawab Tidak
menjawab Jumlah
f % f % n % 6 a Bersikap dengan benar sehingga tujuan utama
dapat tercapai 30 86 5 14 35 100
b Menyampaikan pesan dengan benar sehingga tujuan utama dapat tercapai
30 86 5 14 35 100
c Mengucapkan pesan dengan benar sehingga tujuan utama dapat tercapai
20 57 15 43 35 100
d Menyampaikan keinginan dengan benar sehingga tujuan utama dapat tercapai
17 49 18 51 35 100
e Mengucapkan keinginan dengan benar sehingga tujuan utama dapat tercapai
18 51 17 49 35 100
Rata- rata 66 34 100 Sumber : hasil pengolahan data dari angket, pertanyaan no.6, boleh memilih lebih dari satu jawaban
Data pada Tabel 4.6 menunjukkan bahwa manfaat kompetensi
”Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada kesiapan prakerin di
restoran bagi responden yang didapatkan berkaitan dengan aspek kognitif tentang
komunikasi yang efektif adalah sebagai berikut : sebagian besar (86%) responden
mengungkapkan berkomunikasi yang efektif yaitu bersikap dengan benar
61
sehingga tujuan utama dapat tercapai dan menyampaikan pesan dengan benar
sehingga tujuan utama dapat tercapai. Lebih dari setengahnya masing-masing
57% responden mengungkapkan berkomunikasi yang efektif yaitu mengucapkan
pesan dengan benar sehingga tujuan utama dapat tercapai, dan sebanyak 51%
responden mengungkapkan berkomunikasi yang efektif yaitu mengucapkan
keinginan dengan benar sehingga tujuan utama dapat tercapai. Kurang dari
setengahnya (49%) responden mengungkapkan berkomunikasi yang efektif yaitu
menyampaikan keinginan dengan benar sehingga tujuan utama dapat tercapai.
Data hasil pengolahan angket no.6 seperti pada Tabel 4.6 tersebut dapat
ditafsirkan bahwa nilai rata-rata persentase manfaat kompetensi ”Melakukan
Komunikasi dalam Pelyanan Jasa” bagi responden berkaitan dengan aspek
kognitif tentang komunikasi yang efektif pada kesiapan prakerin di restoran
sebesar 64% berada pada kriteria cukup bermanfaat.
Tabel 4.7 Persentase Nilai Manfaat Kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada Kesiapan
Prakerin di Restoran Berkaitan dengan Aspek Kognitif tentang Jenis-Jenis Kebutuhan Pelanggan
No item Alternatif Jawaban
Menjawab Tidak
menjawab Jumlah
f % f % n % 7 a Fisiologi 30 86 5 14 35 100
b Keamanan 25 71 10 29 35 100 c Cinta 28 80 7 20 35 100 d Penghargaan 24 69 11 31 35 100 e Mewujudkan sendiri 24 69 11 31 35 100
Rata- rata 75 15 100 Sumber : hasil pengolahan data dari angket, pertanyaan no.7, boleh memilih lebih dari satu jawaban
Data pada Tabel 4.7 menunjukkan bahwa manfaat kompetensi
”Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada kesiapan prakerin di
restoran bagi responden yang didapatkan berkaitan dengan aspek kognitif tentang
jenis-jenis kebutuhan pelanggan adalah sebagai berikut : sebagian besar masing-
62
masing 86% responden mengungkapkan jenis-jenis kebutuhan pelanggan antara
lain kebutuhan fisiologi, dan sebanyak 80% responden mengungkapkan jenis-
jenis kebutuhan pelanggan antara lain kebutuhan cinta. Lebih dari setengahnya
masing-masing 71% responden mengungkapkan jenis-jenis kebutuhan pelanggan
antara lain kebutuhan keamanan, dan sebanyak 69% responden mengungkapkan
jenis-jenis kebutuhan pelanggan antara lain kebutuhan penghargaan dan
mewujudkan sendiri.
Data hasil pengolahan angket no.7 seperti pada Tabel 4.7 tersebut dapat
ditafsirkan bahwa nilai rata-rata persentase manfaat kompetensi ”Melakukan
Komunikasi dalam Pelyanan Jasa” bagi responden berkaitan dengan aspek
kognitif tentang jenis-jenis kebutuhan pelanggan pada kesiapan prakerin di
restoran sebesar 75% berada pada kriteria bermanfaat.
Tabel 4.8 Persentase Nilai Manfaat Kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada Kesiapan Prakerin di Restoran Berkaitan dengan Aspek Kognitif tentang Pembagian Kerja Tim dalam Kelompok
No item
Alternatif Jawaban Menjawab
Tidak menjawab Jumlah
f % f % n % 8 a Membagi kerja tim dalam kelompok sebagai ketua, wakil
kelas, sekertaris, bendahara dan seksi-seksi yang satu sama lain saling membantu
28
80
7
20
35
100
b Mengatur setiap anggota tim dengan tidak membeda-bedakan, sesuai dengan pekerjaannya
18 51 17 49 35 100
c Berpikiran positif terhadap para karyawan atau anggota bahwa mereka akan bekerja lebih giat sehingga dampaknya akan meningkatkan produktivitas kerja, semangat kerja dan hasil yang diperoleh lebih baik
23 66 12 34 35 100
d Membentuk tim dalam kelompok untuk menangani satu masalah dalam waktu singkat atau jika perlu bekerja sama untuk waktu yang lama
23 66 12 34 35 100
e Membentuk anggota tim agar dapat berkomunikasi dengan baik sehingga pada saat berkomunikasi tidak terjadi kesalahpahaman serta dapat mempererat kekompakan dalam bekerja
20 57 15 43 35 100
Rata- rata 64 36 100 Sumber : hasil pengolahan data dari angket, pertanyaan no.8, boleh memilih lebih dari satu jawaban
Data pada Tabel 4.8 menunjukkan bahwa manfaat kompetensi
”Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada kesiapan prakerin di
63
restoran bagi responden yang didapatkan berkaitan dengan aspek kognitif tentang
pembagian kerja tim dalam kelompok pada kesiapan prakerin di restoran adalah
sebagai berikut : sebagian besar (80%) responden mengungkapkan pembagian
kerja tim yaitu dengan membagi kerja tim dalam kelompok sebagai ketua, wakil
kelas, sekertaris, bendahara dan seksi-seksi yang satu sama lain saling membantu.
Lebih dari setengahnya masing-masing 66% responden mengungkapkan
pembagian kerja tim yaitu dengan berpikiran positif terhadap para karyawan atau
anggota bahwa mereka akan bekerja lebih giat sehingga dampaknya akan
meningkatkan produktivitas kerja, semangat kerja dan hasil yang diperoleh lebih
baik dan membentuk tim dalam kelompok untuk menangani satu masalah dalam
waktu singkat atau jika perlu bekerja sama untuk waktu yang lama, sebanyak 57%
responden mengungkapkan pembagian kerja tim yaitu dengan membentuk
anggota tim agar dapat berkomunikasi dengan baik sehingga pada saat
berkomunikasi tidak terjadi kesalahpahaman serta dapat mempererat kekompakan
dalam bekerja, dan sebanyak 51% responden mengungkapkan pembagian kerja
tim yaitu dengan mengatur setiap anggota tim dengan tidak membeda-bedakan,
sesuai dengan pekerjaannya.
Data hasil pengolahan angket no.8 seperti pada Tabel 4.8 menunjukkan
bahwa nilai rata-rata persentase manfaat kompetensi ”Melakukan Komunikasi
dalam Pelayanan Jasa” bagi responden berkaitan dengan aspek kognitif tentang
pembagian kerja tim dalam kelompok pada kesiapan prakerin di restoran sebesar
64% berada pada kriteria cukup bermanfaat.
64
Tabel 4.9 Persentase Nilai Manfaat Kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada Kesiapan
Prakerin di Restoran Berkaitan dengan Aspek Kognitif tentang Kebersihan Tubuh
No item Alternatif Jawaban
Menjawab Tidak
menjawab Jumlah
f % f % n % 9 a Rambutnya yang disisir rapi dan tidak
berketombe 27 77 8 23 35 100
b Kuku yang dipotong pendek dan bersih 25 71 10 29 35 100 c Wajahnya yang segar, tidak kusam 21 60 14 40 35 100 d Pakaian yang bersih, rapi dan tidak bernoda 30 86 5 14 35 100 e Kumis dan janggut yang selalu dicukur rapi
(bagi pria) 20 57 14 43 35 100
Rata- rata 70 30 100 Sumber : hasil pengolahan data dari angket, pertanyaan no.9, boleh memilih lebih dari satu jawaban
Data pada Tabel 4.9 menunjukkan bahwa manfaat kompetensi
”Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada kesiapan prakerin di
restoran bagi responden yang didapatkan berkaitan dengan aspek kognitif tentang
kebersihan tubuh pada kesiapan prakerin di restoran adalah sebagai berikut :
sebagian besar masing-masing 86% responden mengungkapkan kebersihan tubuh
dapat dilihat dari pakaian yang bersih, rapi,dan tidak bernoda, dan sebanyak 77%
responden mengungkapkan kebersihan tubuh dapat dilihat dari rambutnya yang
disisir rapi dan tidak berketombe. Lebih dari setengahnya masing-masing 71%
responden mengungkapkan kebersihan tubuh dapat dilihat dari kuku yang
dipotong pendek dan bersih, sebanyak 60% responden mengungkapkan
kebersihan tubuh dapat dilihat dari wajahnya yang segar, tidak kusam, dan
sebanyak 57% responden mengungkapkan kebersihan tubuh seseorang dapat
dilihat dari kumis dan janggut yang selalu dicukur rapi (bagi pria).
Data hasil pengolahan angket no.9 seperti pada tabel 4.9 menunjukkan
bahwa nilai rata-rata persentase manfaat kompetensi ”Melakukan Komunikasi
dalam Pelayanan Jasa” bagi responden berkaitan dengan aspek kognitif tentang
65
kesehatan tubuh pada kesiapan prakerin di restoran sebesar 70% berada pada
kriteria bermanfaat.
Tabel 4.10 Persentase Nilai Manfaat Kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada Kesiapan
Prakerin di Restoran Berkaitan dengan Aspek Kognitif tentang kesehatan tubuh
No item Alternatif Jawaban
Menjawab Tidak menjawab
Jumlah
f % f % n % 10 a Wajahnya yang segar 26 74 9 26 35 100
b Wajahnya yang tidak pucat 26 74 9 26 35 100 c Kegesitan dalam bergerak 20 57 15 43 35 100 d Kondisi badannya yang tidak lemah 17 49 18 51 35 100 e Sikap badannya yang tidak loyo 24 69 11 31 35 100
Rata- rata 65 35 100 Sumber : hasil pengolahan data dari angket, pertanyaan no.10, boleh memilih lebih dari satu jawaban
Data pada Tabel 4.10 menunjukkan bahwa manfaat kompetensi
”Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada kesiapan prakerin di
restoran bagi responden yang didapatkan berkaitan dengan aspek kognitif tentang
kesehatan tubuh adalah sebagai berikut : sebagian besar (74%) responden
mengungkapkan kesehatan tubuh seseorang dapat dilihat dari wajahnya yang
segar dan tidak pucat. Lebih dari setengahnya masing-masing 69% responden
mengungkapkan kesehatan tubuh seseorang dapat dilihat dari sikap badannya
yang tidak loyo, dan sebanyak 57 responden mengungkapkan kesehatan tubuh
seseorang dapat dilihat dari kegesitan dalam bergerak. Kurang dari setengahnya
(49%) responden mengungkapkan kesehatan tubuh seseorang dapat dilihat dari
kondisi badannya yang tidak lemah.
Data hasil pengolahan angket no.10 seperti pada Tabel 4.10 menunjukkan
bahwa nilai rata-rata persentase manfaat kompetensi ”Melakukan Komunikasi
dalam Pelayanan Jasa” bagi responden berkaitan dengan aspek kognitif tentang
kesehatan tubuh sebesar 65% berada pada kriteria cukup bermanfaat.
66
2. Hasil Penelitian Data Manfaat Kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” Berkaitan dengan Aspek Afektif (Sikap) Pada Kesiapan Prakerin di Restoran
Data hasil penelitian manfaat kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam
Pelayanan Jasa” bagi responden berkaitan dengan aspek afektif (sikap) pada
kesiapan prakerin di restoran ditunjukkan pada Tabel 4.11 sampai dengan Tabel
4.20.
Tabel 4.11 Persentase Nilai Manfaat Kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada Kesiapan
Prakerin di Restoran Berkaitan dengan Aspek afektif tentang Sikap dalam Menerima Pelanggan
No item Alternatif Jawaban
Menjawab Tidak menjawab Jumlah
f % f % n % 11 a Bersikap ramah ketika kedatangan pelanggan
dengan menyambut tamu yang datang ke restoran dengan selalu tersenyum
32
91
3
9
35
100
b Mengingat dan memanggil dengan mengebut nama tamu terutama kepada tamu langganan
25 71 10 29 35 100
c Segera menanyakan maksud dan tujuan pelanggan dan membiasakan penggunaan ungkapan-ungkapan seperti: “selamat pagi”, “silahkan” dan lain-lain
30 86 5 14 35 100
d Mempersilahkan duduk dan memberi kesempatan berbicara kepada pelanggan
27 77 8 23 35 100
e Menghindari penggunaan kata-kata yang tidak dapat dimengerti oleh pelanggan 28 80 7 20 35 100
Rata- rata 81 19 100 Sumber : hasil pengolahan data dari angket, pertanyaan no.11, boleh memilih lebih dari satu jawaban
Data pada Tabel 4.11 menunjukkan bahwa manfaat kompetensi
”Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada kesiapan prakerin di
restoran berkaitan dengan aspek afektif tentang sikap dalam menerima pelanggan
adalah sebagai berikut : sebagian besar masing-masing 91% responden
mengungkapkan akan bersungguh-sungguh bersikap ramah ketika kedatangan
pelanggan dengan menyambut tamu yang datang ke restoran dengan selalu
tersenyum, sebanyak 80% responden mengungkapkan akan bersungguh-sungguh
menghindari penggunaan kata-kata yang tidak dapat dimengerti oleh pelanggan,
67
sebanyak 86% responden mengungkapkan akan bersungguh-sungguh segera
menanyakan maksud dan tujuan pelanggan dan membiasakan penggunaan
ungkapan-ungkapan seperti: “selamat pagi”, “silahkan” dan lain-lain, dan
sebanayak 77% responden mengungkapkan akan bersungguh-sungguh
mempersilahkan duduk dan memberi kesempatan berbicara kepada pelanggan.
Lebih dari setengah (71%) responden mengungkapkan akan bersungguh-sungguh
mengingat dan memanggil dengan mengebut nama tamu terutama kepada tamu
langganan.
Data hasil pengolahan angket no.11 seperti pada Tabel 4.11 menunjukkan
bahwa nilai rata-rata persentase manfaat kompetensi ”Melakukan Komunikasi
dalam Pelayanan Jasa” bagi responden berkaitan dengan aspek afektif tentang
sikap dalam menerima pelanggan pada kesiapan prakerin di restoran sebesar 81%
berada pada kriteria bermanfaat.
Tabel 4.12 Persentase Nilai Manfaat Kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada Kesiapan Prakerin di Restoran Berkaitan dengan Aspek Afektif tentang Memberikan Perhatian Penuh kepada
Pelanggan
No item Alternatif Jawaban
Menjawab Tidak menjawab Jumlah
f % f % n % 12 a Mendengarkan dengan baik setiap tutur kata yang
disampaikan pelanggan dalam menyampaikan pesanan atau kebutuhan pelanggan
25 71 10 29 35 100
b Menerima dan menghargai perilaku pelanggan apa adanya
28 80 7 20 35 100
c Menjelaskan kembali setiap pesanan, keluhan atau kebutuhan pelanggan
26 74 9 26 35 100
d Menyesuaikan diri dengan perilaku pelanggan 27 77 8 23 35 100 e Mendiskusikan dan membahas perbedaan paham
atau persepsi dengan pelanggan serta memenuhi kebutuhan pelanggan akan barang atau jasa yang dipesannya
30 86 5 14 35 100
Rata- rata 78 22 100 Sumber : hasil pengolahan data dari angket, pertanyaan no.12, boleh memilih lebih dari satu jawaban
68
Data pada Tabel 4.12 menunjukkan bahwa manfaat kompetensi
”Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada kesiapan prakerin di
restoran berkaitan dengan aspek afektif tentang sikap dalam memberikan
perhatian penuh kepada pelanggan adalah sebagai berikut : sebagian besar
masing-masing 86% responden mengungkapkan menjadi lebih mampu
mendiskusikan dan membahas perbedaan paham atau persepsi dengan pelanggan
serta memenuhi kebutuhan pelanggan akan barang atau jasa yang dipesannya,
sebanyak 80% responden mengungkapkan menjadi lebih mampu menerima dan
menghargai perilaku pelanggan apa adanya, dan sebanyak 77% responden
mengungkapkan menjadi lebih mampu menyesuaikan diri dengan perilaku
pelanggan. Lebih dari setengahnya masing-masing 74% responden
mengungkapkan menjadi lebih mampu menjelaskan kembali setiap pesanan,
keluhan atau kebutuhan pelanggan, dan sebanyak 71% responden mengungkapkan
menjadi lebih mampu mendengarkan dengan baik setiap tutur kata yang
disampaikan pelanggan dalam menyampaikan pesanan atau kebutuhan pelanggan.
Data hasil pengolahan angket no.12 seperti pada Tabel 4.12 menunjukkan
bahwa nilai rata-rata persentase manfaat kompetensi ”Melakukan Komunikasi
dalam Pelayanan Jasa” bagi responden berkaitan dengan aspek afektif tentang
memberikan perhatian penuh kepada pelanggan pada kesiapan prakerin di restoran
sebesar 78% berada pada kriteria bermanfaat.
69
Tabel 4.13 Persentase Nilai Manfaat Kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada Kesiapan
Prakerin di Restoran Berkaitan dengan Aspek Afektif tentang Berpikiran Positif kepada Pelanggan
No item
Alternatif Jawaban Menjawab
Tidak menjawab
Jumlah
f % f % n % 13 a Menyapa dengan ekspresi tersenyum apabila
kedatangan pelanggan 26 74 9 26 35 100
b Menanyakan dan mencatat keperluan pelanggan 30 85 5 15 35 100 c Mengusahakan kebutuhan pelanggan dapat
terpenuhi 32 91 3 9 35 100
d Tidak besikap apriori terhadap pelanggan (bersikap masa bodoh)
35 100 - - 35 100
e Tidak mencari atau memanfaatkan kelemahan pelanggan 35 100 - - 35 100
Rata- rata 90 100 Sumber : hasil pengolahan data dari angket, pertanyaan no.13, boleh memilih lebih dari satu jawaban
Data pada Tabel 4.13 menunjukkan bahwa manfaat kompetensi
”Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada kesiapan prakerin di
restoran berkaitan dengan aspek afektif tentang berpikiran positif kepada
pelanggan adalah sebagai berikut : seluruhnya (100%) responden mengungkapkan
melayani pelanggan secara terhormat dengan tidak bersikap apriori terhadap
pelanggan (bersikap masa bodoh) dan tidak mencari atau memanfaatkan
pelanggan. Sebagian besar masing-masing 91% responden mengungkapkan
melayani pelanggan secara terhormat dengan mengusahakan kebutuhan pelanggan
dapat terpenuhi, dan sebanyak 80% responden mengungkapkan melayani
pelanggan secara terhormat dengan menanyakan dan mencatat kebutuhan
pelanggan. Lebih dari setengahnya (74%) responden mengungkapkan melayani
pelanggan secara terhormat dengan ekspresi tersenyum apabila kedatangan
pelanggan.
Data hasil pengolahan angket no.13 seperti pada Tabel 4.13 tersebut dapat
ditafsirkan bahwa nilai rata-rata persentase manfaat kompetensi ”Melakukan
Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” bagi responden berkaitan dengan aspek
70
afektif tentang berpikiran positif kepada pelanggan pada kesiapan prakerin di
restoran sebesar 90% berada pada kriteria sangat bermanfaat.
Tabel 4.14 Persentase Nilai Manfaat Kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada Kesiapan
Prakerin di Restoran Berkaitan dengan Aspek Afektif tentang Sikap Menghargai Pelanggan
No item
Alternatif Jawaban Menjawab Tidak
menjawab Jumlah
f % f % n % 14 a Sebaik-baiknya 32 91 3 9 35 100
b Mendengarkan dan mencatat setiap permintaan atau kebutuhan pelanggan
26 74 9 26 35 100
c Menggunakan tutur bahasa yang baik disertai senyuman
32 91 3 9 35 100
d Menunjukkan sikap simpatik dan perasaan senang dalam menghadapi pelanggan
35 100 - - 35 100
e Mendengarkan dengan penuh perhatian apabila pelanggan mengemukakan saran atau pendapatnya
34 97 1 3 35 100
Rata- rata 91 9 100 Sumber : hasil pengolahan data dari angket, pertanyaan no.14, boleh memilih lebih dari satu jawaban
Data pada Tabel 4.14 menunjukkan bahwa manfaat kompetensi
”Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada kesiapan prakerin di
restoran berkaitan dengan aspek afektif tentang sikap menghargai dalam
melayani pelanggan adalah sebagai berikut : seluruhnya (100%) responden
mengungkapkan akan bersungguh-sungguh dalam menghargai pelanggan dengan
menunjukkan sikap simpatik dan perasaan senang dalam menghadapi pelanggan.
Sebagian besar masing-masing 97% responden mengungkapkan akan bersungguh-
sungguh dalam menghargai pelanggan dengan mendengarkan dengan penuh
perhatian apabila pelanggan mengemukakan saran atau pendapatnya, dan
sebanyak 91% responden mengungkapkan akan bersungguh-sungguh dalam
menghargai pelanggan dengan sebaik-baiknya dan menggunakan tutur bahasa
yang baik disertai senyuman. Lebih dari setengahnya (74%) responden
mengungkapkan akan bersungguh-sungguh dalam menghargai pelanggan dengan
mendengarkan dan mencatat setiap permintaan atau kebutuhan pelanggan.
71
Data hasil pengolahan angket no.14 seperti pada Tabel 4.14 menunjukkan
bahwa nilai rata-rata persentase manfaat kompetensi ”Melakukan Komunikasi
dalam Pelayanan Jasa” bagi responden berkaitan dengan aspek afektif tentang
sikap menghargai dalam melayani pelanggan pada kesiapan prakerin di restoran
sebesar 91% berada pada kriteria sangat bermanfaat.
Tabel 4.15 Persentase Nilai Manfaat Kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada Kesiapan
Prakerin di Restoran Berkaitan dengan Aspek Afektif tentang Sikap Menghadapi Kemarahan Pelanggan
No item
Alternatif Jawaban Menjawab
Tidak menjawab
Jumlah
f % f % n % 15 a Tetap tenang 35 100 - - 35 100
b Cukup pengetahuan dan keterampilan tentang pekerjaan/tugasnya
22 63 13 37 35 100
c Melakukan pendekatan yang baru untuk mengendalikan kemarahan pelanggan
35 100 - - 35 100
d Mencari pokok permasalahan setelah kemarahannya reda
29 83 6 17 35 100
e Mencari jalan keluar untuk menyelesaikan permasalahan
24 67 11 31 35 100
Rata- rata 83 17 100 Sumber : hasil pengolahan data dari angket, pertanyaan no.15, boleh memilih lebih dari satu jawaban
Data pada Tabel 4.15 menunjukkan bahwa manfaat kompetensi
”Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada kesiapan prakerin di
restoran berkaitan dengan aspek afektif tentang sikap dalam menghadapi
kemarahan pelanggan adalah sebagai berikut : seluruhnya (100%) responden
mengungkapkan dapat menguasai keadaan dengan tetap tenang dan melakukan
pendekatan yang baru untuk mengendalikan kemarahan pelanggan. Sebagian
besar masing-masing 83% responden mengungkapkan dapat menguasai keadaan
dengan mencari pokok permasalahan setelah kemarahannya reda, dan sebanyak
69% responden mengungkapkan dapat menguasai keadaan dengan mencari jalan
keluar untuk menyelesaikan permasalahan. Lebih dari setengahnya (63%)
72
responden mengungkapkan dapat menguasai keadaan dengan cukup pengetahuan
dan keterampilan tentang pekerjaan/tugasnya.
Data hasil pengolahan angket no.15 seperti pada Tabel 4.15 menunjukkan
bahwa nilai rata-rata persentase manfaat kompetensi ”Melakukan Komunikasi
dalam Pelayanan Jasa” bagi responden berkaitan dengan aspek afektif tentang
sikap dalam menghadapi kemarahan pelanggan pada kesiapan prakerin di restoran
sebesar 83% berada pada kriteria bermanfaat.
Tabel 4.16 Persentase Nilai Manfaat Kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada Kesiapan
Prakerin di Restoran Berkaitan dengan Aspek Afektif tentang Sikap Menjaga Penampilan Personal dalam Ekspresi Wajah
No item Alternatif Jawaban
Menjawab Tidak menjawab Jumlah
f % f % n % 16 a Melakukan kontak mata secara langsung dengan
pelanggan, selalu dengan senyuman dan tetap santun 35 100 - -
35
100
b Menampilkan tatapan mata yang bersahabat dengan menghindari mata berkerut
20 57 15 43 35 100
c Menyembunyikan kekecewaan dengan menghindari bibir rapat dan selalu tersenyum
34 97 1 3 35 100
d Memposisikan kepala dengan wajar, agar tidak terkesan sombong
32 91 3 9 35 100
e Menganggukkan kepala sebagai rasa hormat kepada pelanggan
25 100 - - 35 100
Rata- rata 89 11 100 Sumber : hasil pengolahan data dari angket, pertanyaan no.16, boleh memilih lebih dari satu jawaban
Data pada Tabel 4.16 menunjukkan bahwa manfaat kompetensi
”Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada kesiapan prakerin di
restoran berkaitan dengan aspek afektif tentang sikap menjaga penampilan
personal dalam ekspresi wajah yaitu seluruhnya (100%) responden
mengungkapkan akan bersungguh-sungguh melakukan kontak mata secara
langsung dengan pelanggan dan selalu dengan senyuman, tetap santun dan
menganggukkan kepala sebagai rasa hormat kepada pelanggan. Sebagian besar
masing-masing 97% responden mengungkapkan akan bersungguh-sungguh
73
menyembunyikan kekecewaan dengan menghindari bibir rapat dan selalu
tersenyum, dan sebanyak 91% responden mengungkapkan akan bersungguh-
sungguh memposisikan kepala dengan wajar, agar tidak terkesan sombong. Lebih
dari setengahnya (57%) responden mengungkapkan akan bersungguh-sungguh
menampilkan tatapan mata yang bersahabat dengan menghindari mata berkerut.
Data hasil pengolahan angket no.16 seperti pada Tabel 4.16 menunjukkan
bahwa nilai rata-rata persentase manfaat kompetensi ”Melakukan Komunikasi
dalam Pelayanan Jasa” bagi responden berkaitan dengan aspek afektif tentang
sikap menjaga penampilan personal dalam ekspresi wajah pada kesiapan prakerin
di restoran sebesar 89% berada pada kriteria sangat bermanfaat.
Tabel 4.17 Persentase Nilai Manfaat Kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada Kesiapan
Prakerin di Restoran Berkaitan dengan Aspek Afektif tentang menangani problem kebutuhan pelanggan
No item
Alternatif Jawaban Menjawab
Tidak menjawab
Jumlah
f % f % n % 17 a Menjelaskan duduk persoalan dengan bijaksana 33 94 2 6 35 100
b Mengusulkan beberapa alternatif sebagai jalan keluar
33 94 2 6 35 100
c Meminta bantuan rekan lain yang lebih mampu/ berwenang untuk mengatasi persoalan tersebut
26 74 9 26 35 100
d Meyakinkan pelanggan tentang tindak lanjut yang akan dilakukan untuk mengatasi persoalan pelanggan
32 91 3 9 35 100
e Melaksanakan tindak lanjut sesegera mungkin 33 94 2 6 35 100 Rata- rata 90 10 100
Sumber : hasil pengolahan data dari angket, pertanyaan no.17, boleh memilih lebih dari satu jawaban
Data pada Tabel 4.17 menunjukkan bahwa manfaat kompetensi
”Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada kesiapan prakerin di
restoran berkaitan dengan aspek afektif tentang menangani problem kebutuhan
pelanggan adalah sebagai berikut : sebagan besar masing-masing 94% responden
mengungkapkan cermat dalam menjelaskan duduk persoalan dengan bijaksana,
mengusulkan beberapa alternatif sebagai jalan keluar dan melaksanakan tindak
74
lanjut sesegera mungkin, dan sebanyak 91% responden mengungkapkan cermat
dalam meyakinkan pelanggan tentang tindak lanjut yang akan dilakukn untuk
mengatasi persoalan pelanggan. Dan lebih dari setengahnya (74%) responden
mengungkapkan cermat dalam meminta bantuan rekan lain yang lebih
mampu/berwenang untuk mengatasi persoalan tersebut.
Data hasil pengolahan angket no.17 seperti pada Tabel 4.17 tersebut dapat
ditafsirkan bahwa nilai rata-rata persentase manfaat kompetensi ”Melakukan
Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” bagi responden berkaitan dengan aspek
afektif tentang menangani problem kebutuhan pelanggan pada kesiapan prakerin
di restoran sebesar 90% berada pada kriteria sangat bermanfaat.
Tabel 4.18 Persentase Nilai Manfaat Kompetensi ”Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada Kesiapan Prakerin di Restoran Berkaitan dengan Aspek Afektif tentang seikap menjadi pendengar yang efektif
No item Alternatif Jawaban
Menjawab Tidak
menjawab Jumlah
f % f % n % 18 a Memperhatikan kontak mata pada saat berbicara (eye
contact) 19 54 16 46
35
100
b Menyimak isi pembicaraan bukan pembicaranya 35 100 - - 35 100 c Menunjukkan pemahaman tentang isi pembicaraan
dengan komentar positif 30 86 5 14 35 100
d Bersikap tenang dan sabar, serta menghindari sikap tergesa-gesa dan memotong pembicaraan
31 89 4 11 35 100
e Menghindari dalam mengalihkan pembicaraan secara tiba-tiba
31 89 4 11 35 100
Rata- rata 84 16 100 Sumber : hasil pengolahan data dari angket, pertanyaan no.18, boleh memilih lebih dari satu jawaban
Data pada Tabel 4.18 menunjukkan bahwa manfaat kompetensi
”Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada kesiapan prakerin di
restoran berkaitan dengan aspek afektif tentang sikap menjadi pendengar yang
efektif yaitu seluruhnya (100%) responden mengungkapkan teliti dalam
menyimak isi pembicaraan bukan pembicaranya. Sebagian besar masing-masing
89% responden mengungkapkan teliti dalam bersikap tenang dan sabar, serta
75
menghindari sikap tergesa-gesa dan memotong pembicaraan, dan menghindari
dalam mengalihkan pembicaraan secara tiba-tiba, sebanyak 86% responden
mengungkapkan teliti dalam menunjukkan pemahaman tentang isi pembicaraan
dengan komentar positif. Dan lebih dari setengahnya (54%) responden
mengungkapkan akan teliti dalam memperhatikan kontak mata pada saat berbicara
(eye contact).
Data hasil pengolahan angket no.18 seperti pada Tabel 4.18 menunjukkan
bahwa nilai rata-rata persentase manfaat kompetensi ”Melakukan Komunikasi
dalam Pelayanan Jasa” bagi responden berkaitan dengan aspek afektif tentang
sikap menjadi pendengar yang afektif pada kesiapan prakerin di restoran sebesar
84% berada pada kriteria bermanfaat.
Tabel 4.19 Persentase Nilai Manfaat Kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada Kesiapan
Prakerin di Restoran Berkaitan dengan Aspek Afektif tentang Sikap Sopan
No item Alternatif Jawaban
Menjawab Tidak menjawab Jumlah
f % f % n % 19 a Sikap pada waktu berbicara dengan atasan, orang lain
yang lebih tua atau dengan lain jenis 35 100 - - 35 100
b Volume suara dalam berkomunikasi sehingga tidak terlalu keras atau terlalu pelan
35 100 - - 35 100
c Sikap badan pada waktu berbicara di depan orang banyak
30 86 5 14 35 100
d Pandangan mata pada waktu berbicara melihat dagu lawan bicara dan hanya sekali-kali melihat matanya
32 91 3 9 35 100
e Mimik muka atau roman muka jangan terlalu serius atau tegang dan juga tidak terlalu santai 35 100 - - 35 100
Rata- rata 95 5 100 Sumber : hasil pengolahan data dari angket, pertanyaan no.19, boleh memilih lebih dari satu jawaban
Data pada Tabel 4.29 menunjukkan bahwa manfaat kompetensi
”Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada kesiapan prakerin di
restoran berkaitan dengan aspek afektif tentang sikap sopan adalahsebagai berikut
: seluruhnya (100%) responden mengungkapkan dapat memperhatikan sikap pada
waktu berbicara dengan atasan, orang lain yang lebih tua atau dengan lain jenis,
76
volume suara dalam berkomunikasi sehingga tidak terlalu keras atau terlalu pelan,
dan mimik muka atau roman muka jangan terlalu serius atau tegang dan juga tidak
terlalu santai. Sebagian besar masing-masing 91% responden mengungkapkan
dapat memperhatikan pandangan mata pada waktu berbicara melihat dagu lawan
bicara dan hanya sekali-kali melihat matanya, dan sebanyak 86% responden
mengungkapkan dapat memperhatikan sikap badan pada waktu berbicara di depan
orang banyak.
Data hasil pengolahan angket no.19 seperti pada Tabel 4.19 menunjukkan
bahwa nilai rata-rata persentase manfaat kompetensi ”Melakukan Komunikasi
dalam Pelayanan Jasa” bagi responden berkaitan dengan aspek afektif tentang
sikap sopan pada kesiapan prakerin di restoran sebesar 95% berada pada kriteria
sangat bermanfaat.
Tabel 4.20 Persentase Nilai Manfaat Kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada Kesiapan
Prakerin di Restoran Berkaitan dengan Aspek Afektif tentang Menjaga Kesehatan Tubuh
No item Alternatif Jawaban
Menjawab Tidak menjawab Jumlah
f % f % n % 20 a Mandi 2 kali dalam sehari agar tubuh selalu bersih 30 86 5 14 35 100
b Mengganti pakaian secara teratur agar terhindar dari kuman-kuman dari pakaian
30 86 5 14 35 100
c Menggosok gigi secara teratur dengan menggunakan pasta gigi
25 71 10 29 35 100
d Mencuci tangan dengan sabun setelah buang air untuk menghindari kuman-kuman yang menempel pada tangan setelah beraktivitas
26 74 9 26 35 100
e Mencuci rambut 2 kali dalam seminggu agar rambut selalu bersih dan tidak berketombe
28 80 7 20 35 100
Rata- rata 80 20 100 Sumber : hasil pengolahan data dari angket, pertanyaan no.20, boleh memilih lebih dari satu jawaban
Data pada Tabel 4.20 menunjukkan bahwa manfaat kompetensi
”Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada kesiapan prakerin di
restoran berkaitan dengan aspek afektif tentang sikap menjaga kesehatan tubuh
yaitu sebagian besar masing-masing 86% responden mengungkapkan menjaga
77
kesehatan tubuh dengan mandi 2 kali dalam sehari agar tubuh selalu bersih dan
mengganti pakaian secara teratur agar terhindar dari kuman-kuman dari pakaian,
dan sebanyak 80% responden mengungkapkan menjaga kesehatan tubuh dengan
mencuci rambut 2 kali dalam seminggu agar rambut selalu bersih dan tidak
berketombe. Lebih dari setengahnya masing-masing 74% responden
mengungkapkan menjaga kesehatan tubuh dengan mencuci tangan dengan sabun
setelah buang air untuk menghindari kuman-kuman yang menempel pada tangan
setelah beraktivitas, dan sebanyak 71% responden mengungkapkan menjaga
kesehatan tubuh dengan menggosok gigi secara teratur dengan menggunakan
pasta gigi.
Data hasil pengolahan angket no.20 seperti pada Tabel 4.20 menunjukkan
bahwa nilai rata-rata persentase manfaat kompetensi ”Melakukan Komunikasi
dalam Pelayanan Jasa” bagi responden berkaitan dengan aspek afektif tentang
sikap menjaga kesehatan tubuh pada kesiapan prakerin di restoran sebesar 80%
berada pada kriteria bermanfaat.
3. Hasil Penelitian Data Manfaat Kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” Berkaitan dengan Aspek Psikomotor (Keterampilan) Pada Kesiapan Prakerin di Restoran
Data hasil penelitian manfaat kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam
Pelayanan Jasa” bagi responden berkaitan dengan aspek psikomotor
(keterampilan) pada kesiapan prakerin di restoran ditunjukkan pada Tabel 4.21
sampai dengan Tabel 4.30.
78
Tabel 4.21 Persentase Nilai Manfaat Kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada Kesiapan
Prakerin di Restoran Berkaitan dengan Aspek psikomotor tentang Pelayanan Prima Berdasarkan Konsep Action (Tindakan)
No item
Alternatif Jawaban Menjawab
Tidak menjawab
Jumlah
f % f % n % 21 a Mengingat dan memanggil dengan menyebut nama
tamu, terutama tamu-tamu langganan 30 86 5 14 35 100
b Membiasakan menggunakan ungkapan-ungkapan seperti selamat pagi/siang/malam, silahkan, terima kasih tuan/nyonya
35 100 - - 35 100
c Menanyakan bantuan tanpa menunggu diminta, seperti ada yang dapat saya bantu ?
35 100 - - 35 100
d Menerima kedatangan pelanggan dengan menyambutnya, seperti selamat datang
35 100 - - 35 100
e Menanyakan maksud dan tujuan pelanggan dengan menggunakan tutur bahasa yang baik, seperti silahkan duduk / silahkan masuk , mau pesan apa tuan/nyonya ?
32 91 3 9 35 100
Rata- rata 95 5 100 Sumber : hasil pengolahan data dari angket, pertanyaan no.21, boleh memilih lebih dari satu jawaban
Data pada Tabel 4.21 menunjukkan bahwa manfaat kompetensi
”Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada kesiapan prakerin di
restoran berkaitan dengan aspek psikomotor tentang keterampilan dalam
pelayanan prima yaitu seluruhnya (100%) responden mengungkapkan menjadi
terampil dalam membiasakan menggunakan ungkapan-ungkapan seperti selamat
pagi/siang/malam, silahkan, terima kasih tuan/nyonya. Menanyakan bantuan tanpa
menunggu diminta, seperti ada yang dapat saya bantu ? dan Menerima kedatangan
pelanggan dengan menyambutnya, seperti selamat datang. Sebagian besar
masing-masing 91% responden mengungkapkan menjadi terampil dalam
(menanyakan maksud dan tujuan pelanggan dengan menggunakan tutur bahasa
yang baik, seperti silahkan duduk / silahkan masuk , mau pesan apa tuan/nyonya
?, dan sebanyak 86% responden mengungkapkan menjadi terampil dalam
mengingat dan memanggil dengan menyebut nama tamu, terutama tamu-tamu
langganan.
79
Data hasil pengolahan angket no.21 seperti pada Tabel 4.21 menunjukkan
bahwa nilai rata-rata persentase manfaat kompetensi ”Melakukan Komunikasi
dalam Pelayanan Jasa” bagi responden berkaitan dengan aspek psikomotor
tentang keterampilan dalam pelayanan prima pada kesiapan prakerin di restoran
sebesar 95% berada pada kriteria sangat bermanfaat.
Tabel 4.22 Persentase Nilai Manfaat Kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada Kesiapan
Prakerin di Restoran Berkaitan dengan Aspek Psikomotor tentang Mencatat Kebutuhan Pelanggan
No item Alternatif Jawaban
Menjawab Tidak
menjawab Jumlah
f % f % n % 22 a Sebagai tindakan yang menghargai kebutuhan
pelanggan dengan langsung mencatat apa yang dipesan oleh pelanggan
32 91 3 9 35 100
b Dengan menegaskan kembali apa yang dipesan pelanggan agar tidak terjadi kesalahan 34 97 1 3 35 100
c Dengan ekspresi wajah tersenyum dan segera menanyakan kebutuhan pelanggan kemudian mencatatnya dan mengulang apa yang telah dicatat sesuai dengan pesanan dan menanyakan kembali apakah masih ada tambahan pesanan
35 100 - - 35 100
d Dengan menanyakan kembali apakah masih ada tambahan pesanan ? 32 91 3 9 35 100
e Menggunakan tutur bahasa yang baik dalam menanyakan kebutuhan pelanggan dan segera mencatat pesanannya secara jelas, sehingga tidak menimbulkan kekeliruan
26 74 9 26 35 100
Rata- rata 91 9 100 Sumber : hasil pengolahan data dari angket, pertanyaan no.22, boleh memilih lebih dari satu jawaban
Data pada Tabel 4.22 menunjukkan bahwa manfaat kompetensi
”Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada kesiapan prakerin di
restoran berkaitan dengan aspek psikomotor tentang mencatat kebutuhan
pelanggan adalah sebagai berikut : seluruhnya (100%) responden mengungkapkan
terampil dalam mencatat kebutuhan pelanggan dengan ekspresi wajah tersenyum
dan segera menanyakan kebutuhan pelanggan kemudian mencatatnya dan
mengulang apa yang telah dicatat sesuai dengan pesanan dan menanyakan
kembali apakah masih ada tambahan pesanan. Sebagian besar masing-masing
97% responden mengungkapkan terampil dalam mencatat kebutuhan pelanggan
80
dengan menegaskan kembali apa yang dipesan pelanggan agar tidak terjadi
kesalahan, sebanyak 91% responden mengungkapkan terampil dalam mencatat
kebutuhan pelanggan sebagai tindakan yang menghargai kebutuhan pelanggan
dengan langsung mencatat apa yang dipesan oleh pelanggan dan dengan
menanyakan kembali apakah masih ada tambahan pesanan?. Lebih dari
setengahnya (74%) responden mengungkapkan terampil dalam mencatat
kebutuhan pelanggan menggunakan tutur bahasa yang baik dalam menanyakan
kebutuhan pelanggan dan segera mencatat pesanannya secara jelas, sehingga tidak
menimbulkan kekeliruan.
Data hasil pengolahan angket no.22 seperti pada Tabel 4.22 menunjukkan
bahwa nilai rata-rata persentase manfaat kompetensi ”Melakukan Komunikasi
dalam Pelayanan Jasa” bagi responden berkaitan dengan aspek psikomotor
tentang mencatat kebutuhan pelanggan pada kesiapan prakerin di restoran sebesar
84% berada pada kriteria bermanfaat.
Tabel 4.23 Persentase Nilai Manfaat Kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada Kesiapan
Prakerin di Restoran Berkaitan dengan Aspek Psikomotor tentang Menentukan Cara Berjalan
No item Alternatif Jawaban
Menjawab Tidak menjawab Jumlah
f % f % n % 23 a Pandangan mata ke depan tidak menengadah 32 91 3 9 35 100
b Pandangan mata ke depan tidak menunduk 34 97 1 3 35 100 c Tidak membusungkan dada 30 86 5 14 35 100 d Tidak membungkuk 32 91 3 9 35 100 e Berjalan dengan tubuh tegak dan bersemangat 35 100 - - 35 100
Rata- rata 93 7 100 Sumber : hasil pengolahan data dari angket, pertanyaan no.23, boleh memilih lebih dari satu jawaban
Data pada Tabel 4.23 menunjukkan bahwa manfaat kompetensi
”Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada kesiapan prakerin di
restoran berkaitan dengan aspek psikomotor tentang menentukan caraa berjalan
adalah sebagai berikut : seluruhnya (100%) responden mengungkapkan lebih
81
terampil menentukan cara berjalan yaitu yaitu berjalan dengan tubuh tegak dan
bersemangat. Sebagian besar masing-masing 97% responden mengungkapkan
lebih terampil dalam menentukan cara berjalan yaitu pandangan mata ke depan
tidak membungkuk, sebanyak 91% responden mengungkapkan terampil dalam
menentukan cara berjalan yaitu pandangan mata ke depan tidak menengadah dan
tidak membungkuk, dan sebanyak 86% responden mengungkapkan terampil
dalam menentukan cara berjalan yaitu tidak membusungkan dada.
Data hasil pengolahan angket no.23 seperti pada Tabel 4.23 menunjukkan
bahwa nilai rata-rata persentase manfaat kompetensi ”Melakukan Komunikasi
dalam Pelayanan Jasa” bagi responden berkaitan dengan aspek psikomotor
tentang menentukan cara berjalan pada kesiapan prakerin di restoran sebesar 93%
berada pada kriteria sangat bermanfaat.
Tabel 4.24 Persentase Nilai Manfaat Kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada Kesiapan
Prakerin di Restoran Berkaitan dengan Aspek Psikomotor tentang Menentukan Cara Berpakaian
No item
Alternatif Jawaban Menjawab Tidak
menjawab Jumlah
f % f % n % 24 a Seragam yang telah ditentukan 30 86 5 14 35 100
b Yang selalu rapih dan wangi 22 63 13 37 35 100 c Yang selalu bersih dan tidak bernoda 35 100 - - 35 100 d Yang serasi dan selalu memakai uniform
(seragam) kerja 35 100 - - 35 100
e Selalu mengenakan atribut yang telah ditetapkan manajemen seperti name tag dan simbol perusahaan
27 77 8 23 35 100
Rata- rata 85 15 100 Sumber : hasil pengolahan data dari angket, pertanyaan no.24, boleh memilih lebih dari satu jawaban
Data pada Tabel 4.24 menunjukkan bahwa manfaat kompetensi
”Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada kesiapan prakerin di
restoran berkaitan dengan aspek psikomotor tentang menentukan cara berpakaian
adalah sebagai berikut : seluruhnya (100%) responden mengungkapkan terampil
82
dalam menentukan cara berpakaian dengan menggunakan pakaian seragam yang
telah ditentukan, yang serasi dan selalu memakai uniform (seragam) kerja dan
dengan menggunakan pakaian yang selalu bersih dan tidak bernoda. Sebagian
besar masing-masing 86% responden mengungkapkan terampil dalam
menentukan cara berpakaian dengan menggunakan seragam yang ditentukan, dan
sebanyak 77% responden mengungkapkan terampil dalam menentukan cara
berpakaian dengan menggunakan pakaian selalu mengenakan atribut yang telah
ditetapkan manajemen seperti name tag dan simbol perusahaan. Lebih dari
setengahnya (63%) responden mengungkapkan terampil dalam menentukan cara
berpakaian yaitu menggunakan pakaian yang selalu rapi dan wangi.
Data hasil pengolahan angket no.24 seperti pada Tabel 4.24 tersebut dapat
ditafsirkan bahwa nilai rata-rata persentase manfaat kompetensi ”Melakukan
Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” bagi responden berkaitan dengan aspek
psikomotor tentang menentukan cara berpakaian pada kesiapan prakerin di
restoran sebesar 85% berada pada kriteria sangat bermanfaat.
Tabel 4.25 Persentase Nilai Manfaat Kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada Kesiapan
Prakerin di Restoran Berkaitan dengan Aspek Psikomotor tentang Menentukan Cara Berbicara
No item Alternatif Jawaban
Menjawab Tidak
menjawab Jumlah
f % f % n % 25 a Dalam berbicara memperhatikan dengan siapa kita
bicara (tua,muda) berbicara secara wajar 27 77 8 23 35 100
b Bicara sambil tersenyum menandakan bahwa kita adalah orang yang baik dan ramah
30 86 5 14 35 100
c Dengan menggunakan tutur bahasa yang baik agar dimengerti oleh pelanggan
28 80 7 20 35 100
d Memperhatikan pandangan mata pada waktu berbicara sebaiknya melihat dagu lawan bicara dan hanya sekali-kali melihat matanya
35 100 - - 35 100
e Bersikap sopan dengan memperhatikan volume suara dalam berkomunikasi sehingga tidak terlalu keras/pelan
26 74 9 26 35 100
Rata- rata 83 17 100 Sumber : hasil pengolahan data dari angket, pertanyaan no.25, boleh memilih lebih dari satu jawaban
83
Data pada Tabel 4.25 menunjukkan bahwa manfaat kompetensi
”Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada kesiapan prakerin di
restoran berkaitan dengan aspek psikomotor tentang keterampilan dalam
pelayanan prima yaitu seluruhnya (100%) responden mengungkapkan terampil
dalam menentukan cara bicara yaitu memperhatikan pandangan mata pada waktu
berbicara sebaiknya melihat dagu lawan bicara dan hanya sekali-kali melihat
matanya. Sebagian besar masing-masing 86% responden mengungkapkan
terampil dalam menentukan cara berbicara yaitu bicara sambil tersenyum
menandakan bahwa kita adalah orang yang baik dan ramah, sebanyak 80%
responden mengungkapkan terampil dalam menentukan cara berbicara yaitu
dengan menggunakan tutur bahasa yang baik agar dimengerti oleh pelanggan, dan
sebanyak 77% responden mengungkapkan terampil dalam menentukan cara
berbicara yaitu dalam berbicara memperhatikan dengan siapa kita bicara
(tua,muda) berbicara secara wajar. Lebih dari setengahnya (74%) responden
mengungkapkan terampil dalam menentukan cara berbicara yaitu bersikap sopan
dengan memperhatikan volume suara dalam berkomunikasi sehingga tidak terlalu
keras atau pelan.
Data hasil pengolahan angket no.25 seperti pada Tabel 4.25 menunjukkan
bahwa nilai rata-rata persentase manfaat kompetensi ”Melakukan Komunikasi
dalam Pelayanan Jasa” bagi responden berkaitan dengan aspek psikomotor
tentang keterampilan dalam pelayanan prima pada kesiapan prakerin di restoran
sebesar 83% berada pada kriteria bermanfaat.
84
Tabel 4.26 Persentase Nilai Manfaat Kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada Kesiapan Prakerin di Restoran Berkaitan dengan Aspek Psikomotor tentang Melakukan Komunikasi Langsung
No item
Alternatif Jawaban Menjawab
Tidak menjawab
Jumlah
f % f % n % 26 a Volume suara tidak terlalu keras atau tertalu pelan 27 77 8 23 35 100
b Pandangan mata pada waktu berbicara melihat dagu lawan bicara dan hanya sekali-kali melihat matanya
30 86 5 14 35 100
c Mimik muka atau roman muka tidak terlalu serius atau tegang dan juga tidak terlalu santai
30 86 5 14 35 100
d Bila berbicara dengan atasan tidak sering menggerak-gerakkan tangan seperti sedang memberi perintah
26 74 9 26 35 100
e Pada waktu berbicara di depan orang banyak sikap badan tidak tegang, gugup atau gemeteran 29 83 6 17 35 100
Rata- rata 81 19 100 Sumber : hasil pengolahan data dari angket, pertanyaan no.26, boleh memilih lebih dari satu jawaban
Data pada Tabel 4.26 menunjukkan bahwa manfaat kompetensi
”Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada kesiapan prakerin di
restoran berkaitan dengan aspek psikomotor tentang melakukan komunikasi
langsung adalah sebagai berikut : sebagian besar rmasing-masing 86% responden
mengungkapkan terampil dalam berkomunikasi langsung yaitu pandangan mata
pada waktu berbicara melihat dagu lawan bicara dan hanya sekali-kali melihat
matanya dan mimik muka atau roman muka tidak terlalu serius atau tegang dan
juga tidak terlalu santai, sebanyak 77% responden mengungkapkan terampil
dalam berkomunikasi langsung yaitu volume suara tidak terlalu keras atau terlalu
pelan, dan sebanyak 83% responden mengungkapkan terampil dalam
berkomunikasi langsung yaitu pada waktu berbicara di depan orang banyak sikap
badan tidak tegang, gugup atau gemeteran. Lebih dari setengahnya masing-masing
74% responden mengungkapkan terampil berkomunikasi langsung yaitu bila
berbicara dengan atasan tidak sering menggerak-gerakkan tangan seperti sedang
memberi perintah.
85
Data hasil pengolahan angket no.26 seperti apda Tabel 4.26 menunjukkan
bahwa nilai rata-rata persentase manfaat kompetensi ”Melakukan Komunikasi
dalam Pelayanan Jasa” bagi responden berkaitan dengan aspek psikomotor
tentang melakukan komunikasi langsung pada kesiapan prakerin di restoran
sebesar 81% berada pada kriteria bermanfaat.
Tabel 4.27 Persentase Nilai Manfaat Kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada Kesiapan Prakerin di Restoran Berkaitan dengan Aspek Psikomotor tentang Menyatakan Terima Kasih kepada
Pelanggan
No item
Alternatif Jawaban Menjawab
Tidak menjawab
Jumlah
f % f % n % 27 a Berkunjung, sekalipun tidak membeli, misalnya
terima kasih atas kunjungannya 32 91 3 9 35 100
b Memesan pesanan, misalnya terima kasih saya akan segera membawakan pesanan anda
31 89 4 11 35 100
c Membeli barang dalam jumlah besar, misalnya terima kasih atas pembeliannya karena anda membeli dalam jumlah besar kami akan memberikan bonus
30 86 5 14 35 100
d Menyerahkan barang kepada pelanggan, misalnya terima kasih silahkan berkunjung kembali
29 83 6 17 35 100
e Membayar atau saat costumer service memberikan pengembalian uang, misalnya terima kasih semoga anda senang dengan pelayanan kami
28 80 7 20 35 100
Rata- rata 86 14 100 Sumber : hasil pengolahan data dari angket, pertanyaan no.17, boleh memilih lebih dari satu jawaban
Data pada Tabel 4.27 menunjukkan bahwa manfaat kompetensi
”Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada kesiapan prakerin di
restoran berkaitan dengan aspek psikomotor tentang menyatakan terima kasih
kepada pelanggan adalah sebagai berikut : sebagian besar masing-masing 91%
responden mengungkapkan terampil dalam menyatakan terima kasih saat
pelanggan berkunjung, sekalipun tidak membeli, misalnya terima kasih atas
kunjungannya, dan sebanyak 89% responden mengungkapkan terampil dalam
menyatakan terima kasih saat pelanggan memesan pesanan, misalnya terima kasih
saya akan segera membawakan pesanan anda, 86% responden mengungkapkan
terampil dalam menyatakan terima kasih saat pelanggan membeli barang dalam
86
jumlah besar, misalnya terima kasih atas pembeliannya karena anda membeli
dalam jumlah besar kami akan memberikan bonus, sebanyak 83% responden
mengungkapkan terampil dalam menyatakan terima kasih saat menyerahkan
barang kepada pelanggan, misalnya terima kasih silahkan berkunjung kembali,
dan sebanyak 80% responden mengungkapkan terampil dalam menyatakan terima
kasih saat pelanggan membayar atau saat costumer service memberikan
pengembalian uang, misalnya terima kasih semoga anda senang dengan pelayanan
kami.
Data hasil pengolahan angket no.27 seperti pada Tabel 4.27 menunjukkan
bahwa nilai rata-rata persentase manfaat kompetensi ”Melakukan Komunikasi
dalam Pelayanan Jasa” bagi responden berkaitan dengan aspek psikomotor
tentang menyatakan terima kasih kepada pelanggan pada kesiapan prakerin di
restoran sebesar 72% berada pada kriteria bermanfaat.
Tabel 4.28 Persentase Nilai Manfaat Kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada Kesiapan
Prakerin di Restoran Berkaitan dengan Aspek Psikomotor tentang Meningkatkan Kesehatan Tubuh
No item Alternatif Jawaban
Menjawab Tidak menjawab Jumlah
f % f % n % 28 a Berolah raga secara teratur 31 89 4 11 35 100
b Makan makanan yang seimbang dan bergizi 32 91 3 9 35 100 c Istirahat yang cukup 28 80 7 20 35 100 d Menghindari pola berpikir negative 29 83 6 17 35 100 e Memelihara tubuh dan lingkungan tetap bersih 29 83 6 17 35 100
Rata- rata 85 15 100 Sumber : hasil pengolahan data dari angket, pertanyaan no.28, boleh memilih lebih dari satu jawaban
Data pada Tabel 4.28 menunjukkan bahwa manfaat kompetensi
”Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada kesiapan prakerin di
restoran berkaitan dengan aspek psikomotor tentang meningkatkan kesehatan
tubuh yaitu sebagian besar masing-masing 91% responden mengungkapkan
87
terampil dalam meningkatkan kesehatan tubuh dengan cara makan makanan yang
seimbang dan bergizi, sebanyak 89% responden mengungkapkan terampil dalam
meningkatkan kesehatan tubuh dengan cara berolah raga secara teratur, sebanyak
83% responden mengungkapkan terampil dalam meningkatkan kesehatan tubuh
dengan cara menghindari pola berpikir negatif dan memelihara tubuh dan
lingkungan tetap bersih, dan sebanyak 80% responden mengungkapkan terampil
dalam meningkatkan kesehatan tubuh dengan cara istirahat yang cukup.
Data hasil pengolahan angket no.28 seperti pada Tabel 4.28 menunjukkan
bahwa nilai rata-rata persentase manfaat kompetensi ”Melakukan Komunikasi
dalam Pelayanan Jasa” bagi responden berkaitan dengan aspek psikomotor
tentang meningkatkan kesehatan tubuh pada kesiapan prakerin di restoran sebesar
85% berada pada kriteria bermanfaat.
Tabel 4.29 Persentase Nilai Manfaat Kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada Kesiapan Prakerin di Restoran Berkaitan dengan Aspek Psikomotor tentang Bekerja dalam Tim atau Kelompok
No item
Alternatif Jawaban Menjawab Tidak
menjawab Jumlah
f % f % n % 29 a Pembagian tugas yang jelas 27 77 8 23 35 100
b Saling mengemukakan pendapat agar mencapai tujuan
30 86 5 14 35 100
c Berdiskusi antar anggota kelompok untuk menyelesaikan suatu permasalahan
31 89 4 11 35 100
d Saling membantu satu sama lain 29 83 6 17 35 100 e Saling mendengarkan pendapat satu sama lain
agar terjalin hubungan yang baik antar anggota kelompok
28 80 7 20 35 100
Rata- rata 80 20 100 Sumber : hasil pengolahan data dari angket, pertanyaan no.29, boleh memilih lebih dari satu jawaban
Data pada Tabel 4.29 menunjukkan bahwa manfaat kompetensi
”Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada kesiapan prakerin di
restoran berkaitan dengan aspek psikomotor tentang bekerja dalam tim atau
kelompok adalah sebagai berikut : sebagian besar masing-masing 89% responden
88
mengungkapkan terampil bekerja dalam kelompok dengan berdiskusi antar
anggota kelompok untuk menyelesaikan suatu permasalahan, sebanyak 86%
responden mengungkapkan terampil bekerja dalam kelompok dengan saling
mengemukakan pendapat agar mencapai tujuan, sebanyak 83% responden
mengungkapkan terampil bekerja dalam saling membantu satu sama lain,
sebanyak 80% responden mengungkapkan terampil bekerja dalam kelompok
dengan saling mendengarkan pendapat satu sama lain agar terjalin hubungan yang
baik antar anggota kelompok, dan sebanyak77% responden mengungkapkan
terampil bekerja dalam kelompok dengan pembagian tugas yang jelas.
Data hasil pengolahan angket no.29 seperti pada Tabel 4.29 menunjukkan
bahwa nilai rata-rata persentase manfaat kompetensi ”Melakukan Komunikasi
dalam Pelayanan Jasa” bagi responden berkaitan dengan aspek psikomotor
tentang bekerja dalam tim atau kelompok pada kesiapan prakerin di restoran
sebesar 80% berada pada kriteria bermanfaat.
Tabel 4.30 Persentase Nilai Manfaat Kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada Kesiapan
Prakerin di Restoran Berkaitan dengan Aspek Psikomotor Tentang Cara Menangani Keluhan Pelanggan
No item Alternatif Jawaban
Menjawab Tidak
menjawab Jumlah
f % f % n % 30 a Menghindari konflik dengan mengatakan
“Bagaimana saya dapat membantu anda…?” 26 74 9 26 35 100
b Mendengarkan keluhan dengan seksama dan membiarkan pelanggan mengungkapkan keluhan mereka
34 97 1 3 35 100
c Memperlihatkan simpati dengan mengajukan permintaan maaf dan memperlihatkan kepedulian terhadap keluhan pelanggan
32 91 3 9 35 100
d Mengajukan pertanyaan yang relevan dengan meyakinkan pelanggan bahwa anda telah mendapatkan cara pemecahan yang ia setujui
34 97 3 14 35 100
e Memperoleh semua fakta dan informasi melalui pertanyaan yang diajukan kepada pelanggan kemudian mencari jalan keluarnya
26 74 9 26 35 100
Rata- rata 87 13 100 Sumber : hasil pengolahan data dari angket, pertanyaan no.20, boleh memilih lebih dari satu jawaban
89
Data pada Tabel 4.30 menunjukkan bahwa manfaat kompetensi
”Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada kesiapan prakerin di
restoran berkaitan dengan aspek psikomotor tentang cara menghadapi keluhan
pelanggan yaitu sebagian besar masing-masing 97% responden mengungkapkan
kreatif dalam menangani keluhan pelanggan dengan cara mendengarkan keluhan
dengan seksama dan membiarkan pelanggan mengungkapkan keluhan mereka dan
mengajukan pertanyaan yang relevan dengan meyakinkan pelanggan bahwa anda
telah mendapatkan cara pemecahan yang ia setujui, dan sebanyak 91% responden
mengungkapkan kreatif dalam menghadapi keluhan pelanggan dengan cara
memperlihatkan simpati dengan mengajukan permintaan maaf dan
memperlihatkan kepedulian terhadap keluhan pelanggan. Lebih dari setengahnya
(74%) responden mengungkapkan kreatif dalam menghadapi keluhan pelanggan
dengan cara menghindari konflik dengan mengatakan “Bagaimana saya dapat
membantu anda…?” dan memperoleh semua fakta dan informasi melalui
pertanyaan yang diajukan kepada pelanggan kemudian mencari jalan keluarnya
Data hasil pengolahan angket no.30 seperti pada Tabel 4.30 menunjukkan
bahwa nilai rata-rata persentase manfaat kompetensi ”Melakukan Komunikasi
dalam Pelayanan Jasa” bagi responden berkaitan dengan aspek psikomotor
tentang menentukan langkah-langkah menghadapi keluhan pelanggan pada
kesiapan prakerin di restoran sebesar 87% berada pada kriteria sangat bermanfaat.
90
4. Rata-rata Persentase Manfaat Kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” Pada Kesiapan Prakerin di Restoran Berkaitan dengan Aspek Kognitif, Afektif dan Psikomotor
Hasil pengolahan data bahwa nilai rata-rata persentase sebagai manfaat
dari aspek kognitif, efektif dan psikomotor dirata-ratakan untuk mengetahui
pengetahuan, sikap dan keterampilan responden tentang kompetensi ”Melakukan
Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada kesiapan prakerin di restoran.
Tabel 4.31 Rata-rata Persentase Manfaat Kompetensi ”Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada
Kesiapan Prakerin di Restoran Berkaitan dengan Aspek Kognitif
No No
Tabel Indikator Rata-rata
% Kriteria
1 4.1 Presentase Nilai Manfaat kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada kesiapan prakerin di restoran berkaitan dengan aspek kognitif tentang pengertian komunikasi
66 Bermanfaat
2 4.2 Presentase Nilai Manfaat kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada kesiapan prakerin di restoran berkaitan dengan aspek kognitif tentang komponen komunikasi
64 Cukup
bermanfaat
3 4.3
Presentase Nilai Manfaat kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada kesiapan prakerin di restoran berkaitan dengan aspek kognitif tentang pengertian pelayanan prima
66 Bermanfaat
4 4.4
Presentase Nilai Manfaat kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada kesiapan prakerin di restoran berkaitan dengan aspek kognitif tentang fungsi media komunikasi
79 Bermanfaat
5 4.5 Presentase Nilai Manfaat kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” berkaitan dengan aspek kognitif tentang karakter pelanggan
86 Sangat
bermanfaat
6 4.6 Presentase Nilai Manfaat kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada kesiapan prakerin di restoran berkaitan dengan aspek kognitif tentang komunikasi yang efektif
64 Cukup
bermanfaat
7 4.7
Presentase Nilai Manfaat kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada kesiapan prakerin di restoran berkaitan dengan aspek kognitif tentang jenis-jenis kebutuhan pelanggan
75 Bermanfaat
8 4.8
Presentase Nilai Manfaat kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada kesiapan prakerin di restoran berkaitan dengan aspek kognitif tentang pembagian tim dalam kelompok
64 Cukup
bermanfaat
9 4.9
Presentase Nilai Manfaat kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” kognitif pada kesiapan prakerin di restoran berkaitan dengan aspek knowledge tentang kebersihan tubuh
70 Bermanfaat
10 4.10 Presentase Nilai Manfaat kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada kesiapan prakerin di restoran berkaitan dengan aspek kognitif tentang kesehatan tubuh
65 Cukup
bermanfaat
Rata-rata 70 Bermanfaat Sumber: Hasil pengolahan angket no. 1-10
91
Data pada Tabel 4.31 menunjukkan rata-rata persentase manfaat
kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada kesiapan
prakerin di restoran berupa aspek kognitif 70% berada pada kriteria bermanfaat.
Tabel 4.32 Rata-rata Persentase Manfaat Kompetensi ”Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada
Kesiapan Prakerin di Restoran Berkaitan dengan Aspek Afektif (Sikap)
No No Tabel Indikator Rata-rata
% Kriteria
1 4.11
Presentase Nilai Manfaat kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada kesiapan prakerin di restoran berkaitan dengan aspek afektif tentang sikap dalam menerima pelanggan
81 Bermanfaat
2 4.12
Presentase Nilai Manfaat kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada kesiapan prakerin di restoran berkaitan dengan aspek afektif tentang memberikan perhatian penuh kepada pelanggan
78 Bermanfaat
3 4.13
Presentase Nilai Manfaat kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada kesiapan prakerin di restoran berkaitan dengan aspek afektif tentang berpikiran positif kepada pelanggan
90 Sangat
bermanfaat
4 4.14 Presentase Nilai Manfaat kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” berkaitan dengan aspek afektif tentang menghargai pelanggan
91 Sangat
bermanfaat
5 4.15
Presentase Nilai Manfaat kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada kesiapan prakerin di restoran berkaitan dengan aspek afektif tentang menghadapi kemarahan pelanggan
83 Bermanfaat
6 4.16 Presentase Nilai Manfaat kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” berkaitan dengan aspek afektif tentang menjaga penampilan personal
89 Sangat
bermanfaat
7 4.17
Presentase Nilai Manfaat kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada kesiapan prakerin di restoran berkaitan dengan aspek afektif tentang menangani problem kebutuhan pelanggan
90 Sangat
bermanfaat
8 4.18
Presentase Nilai Manfaat kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” afektif pada kesiapan prakerin di restoran berkaitan dengan aspek attitude tentang menjadi pendengar yang efektif
84 Bermanfaat
9 4.19 Presentase Nilai Manfaat kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada kesiapan prakerin di restoran berkaitan dengan aspek afektif tentang sikap sopan
95 Sangat
bermanfaat
10 4.20 Presentase Nilai Manfaat kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada kesiapan prakerin di restoran berkaitan dengan aspek afektif tentang menjaga kebersihan tubuh
80 Bermanfaat
Rata-rata 86 Sangat
bermanfaat Sumber: Hasil pengolahan angket no.11-20
Data pada Tabel 4.32 menunjukkan rata-rata persentase manfaat
kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada kesiapan
92
prakerin di restoran berupa aspek afektif 86% berada pada kriteria sangat
bermanfaat.
Tabel 4.33 Rata-rata Persentase Manfaat Kompetensi ”Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada
Kesiapan Prakerin di Restoran Berkaitan dengan Aspek Psikomotor (Keterampilan)
No No Tabel
Indikator Rata-rata %
Kriteria
1 4.21
Presentase Nilai Manfaat kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada kesiapan prakerin di restoran berkaitan dengan aspek psikomotor tentang pelayanan prima berdasarkan konsep action (tindakan)
95 Sangat
bermanfaat
2 4.22 Presentase Nilai Manfaat kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada kesiapan prakerin di restoran berkaitan dengan aspek psikomotor tentang mencatat kebutuhan pelanggan
91 Sangat
bermanfaat
3 4.23 Presentase Nilai Manfaat kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada kesiapan prakerin di restoran berkaitan dengan aspek psikomotor tentang menentukan cara berjalan
93 Sangat
bermanfaat
4 4.24 Presentase Nilai Manfaat kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada kesiapan prakerin di restoran berkaitan dengan aspek psikomotor tentang menentukan cara berpakaian
85 Bermanfaat
5 4.25 Presentase Nilai Manfaat kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada kesiapan prakerin di restoran berkaitan dengan aspek psikomotor tentang menentukan cara berbicara
83 Bermanfaat
6 4.26 Presentase Nilai Manfaat kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada kesiapan prakerin di restoran berkaitan dengan aspek psikomotor tentang melakukan komunikasi langsung
81 Bermanfaat
7 4.27
Presentase Nilai Manfaat kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada kesiapan prakerin di restoran berkaitan dengan aspek psikomotor tentang menyatakan terima kasih kepada pelanggan
86 Sangat
bermanfaat
8 4.28 Presentase Nilai Manfaat kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada kesiapan prakerin di restoran berkaitan dengan aspek psikomotor tentang meningkatkan kesehatan tubuh
85 Bermanfaat
9 4.29 Presentase Nilai Manfaat kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada kesiapan prakerin di restoran berkaitan dengan aspek psikomotor tentang bekerja dalam tim atau kelompok
80 Bermanfaat
10 4.30
Presentase Nilai Manfaat kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada kesiapan prakerin di restoran berkaitan dengan aspek psikomotor tentang menentukan cara menangani keluhan pelanggan
87 Sangat
bermanfaat
Rata-rata 87 Sangat
bermanfaat Sumber: Hasil pengolahan angket no. 21-30
Data pada Tabel 4.32 menunjukkan rata-rata persentase manfaat
kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada kesiapan
prakerin di restoran berupa aspek psikomotor 87% berada pada kriteria sangat
bermanfaat.
93
Tabel 4.34 Rata-rata Persentase Manfaat Kompetensi ”Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada
Kesiapan Prakerin di Restoran Berkaitan dengan Aspek Kognitif, Afektif, dan Psikomotor
No No
Tabel Indikator Rata-rata
% Kriteria
1 4. 31 Rata-rata Persentase Manfaat Kompetensi ”Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada Kesiapan Prakerin di Restoran Berupa Aspek Kognitif
70 Bermanfaat
2 4. 32 Rata-rata Persentase Manfaat Kompetensi ”Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada Kesiapan Prakerin di Restoran Berupa Aspek Afektif
86 Sangat
bermanfaat
3 4. 33 Rata-rata Persentase Manfaat Kompetensi ”Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada Kesiapan Prakerin di Restoran Berupa Aspek Psikomotor
87 Sangat
bermanfaat
Sumber: Hasil pengolahan berdasarkan Tabel 4.31 - 4.33
Data pada Tabel 3.34 menunjukkan rata-rata persentase manfaat
kompetensi ”Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada kesipaan
prakerin di restoran berupa aspek kognitif 70% berada pada kriteria bermanfaat,
afektif 86% berada pada kriteria sangat bermanfaat, dan psikomotor 87% berada
pada kriteria sangat bermanfaat.
B. Pembahasan
Hasil penelitian tentang ”Manfaat Kompetensi Melakukan Komunikasi
Dalam Pelayanan Jasa Pada Kesiapan Prakerin Di Restoran”, dapat dijadikan
sebagai masukan dan bahan evaluasi atau penilaian tentang keberhasilan
kompetensi ”Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa”, untuk mengetahui
tercapai tidaknya tujuan kompetensi meliputi aspek kognitif (pengetahuan), afektif
(sikap) dan psikomotor (keterampilan) sebagai umpan balik yang berguna bagi
tindakan berikutnya dan bagi pendidik, evaluasi berguna dalam mengatur
keberhasilan proses mengajar bagi pendidik.
Hasil penelitian tentang manfaat kompetensi “Melakukan Komunikasi
dalam Pelayanan Jasa” pada kesiapan prakerin di restoran berkaitan dengan aspek
kognitif (pengetahuan) dirasakan bermanfaat bagi peserta didik, sehingga dengan
94
pengetahuan yang diperoleh setelah pembelajaran kompetensi tersebut peserta
didik siap dalam melaksanakan prakerin di restoran, khususnya dalam :
Data pada tabel 4.31 point 4.1 berkaitan dengan aspek kognitif tentang
pengertian komunikasi dirasakan manfaatnya pada kesiapan prakerin di restoran
dengan rata-rata persentase 66%, manfaat tersebut dirasakan responden yaitu
mengetahui tentang pengertian komunikasi merupakan percakapan dua orang atau
lebih yang memiliki makna yang sama.
Materi pada kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa”
ternyata memberikan manfaat bagi responden berkaitan dengan aspek kognitif
tentang pengertian pelayanan prima pada kesiapan prakerin di restoran dengan
rata-rata persentase 66%, menunjukkan bahwa responden mengetahui pengertian
pelayanan prima merupakan pelayanan yang bertujuan memberi kepuasan kepada
pelanggan dengan sasaran naiknya grafik penjualan dan berubahnya status
pembeli menjadi pelanggan tetap.
Data pada tabel 4.31 point 4.4 berkaitan dengan fungsi media komunikasi
memberikan manfaat bagi responden pada kesiapan prakerin di restoran dengan
rata-rata persentase 79%, menunjukkan responden memahami fungsi media
komunikasi yaitu dapat mempermudah penyampaian pesan atau informasi kepada
yang membutuhkan dan memperjelas isi dan maksud informasi yang akan
disampaikan.
Data pada tabel 4.31 point 4.7 mengenai jenis-jenis kebutuhan pelanggan
pada kesiapan prakerin di restoran berkaitan dengan aspek kognitif tentang jenis-
jenis kebutuhan pelanggan dapat ditafsirkan berada pada kriteria bermanfaat
95
dengan rata-rata persentase 75%, dilihat dari pemahaman responden terhadap
materi jenis-jenis kebutuhan pelanggan yaitu kebutuhan fisiologi. Seperti yang
dikemukakan oleh Kartini dalam modul kompetensi “Melakukan Komunikasi
dalam Pelayanan Jasa” (2009), bahwa:
Setiap pelanggan memiliki kebutuhan yang berbeda – beda. Kebutuhan ini bersifat fisiologis dan dapat dipelajari. Secara umum, perusahaan dapat menangani permintaan pelanggan dengan memberikan apa yang mereka inginkan, atau apa yang mereka butuhkan, atau apa yang benar-benar mereka butuhkan. Pelanggan yang sangat puas mampu menjadikan konsumen lebih setia, membeli lebih banyak jika perusahaan memperkenalkan produk baru dan menyempurnakan produk yang ada.
Data pada tabel 4.31 point 4.9 setelah responden mempelajari materi
tentang kebersihan tubuh dari kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam
Pelayanan Jasa” ternyata memberikan manfaat bagi responden pada kesiapan
prakerin di restoran dengan rata-rata persentase 70%, menunjukkan responden
menilai kebersihan tubuh dapat dilihat dari pakaian yang bersih, rapi dan tidak
bernoda. Kebersihan tubuh bagi seseorang merupakan keharusan bagi CS yang
setiap hari berhubungan, berkomunikasi, bertatap muka dengan pelanggan.
Data hasil penelitian kompetensi ”Melakukan Komunikasi dalam
Pelayanan Jasa” menunjukkan fakta bahwa dapat ditafsirkan pengetahuan
responden tentang Kompetensi ”Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa”
pada kesiapan prakerin di restoran berkaitan dengan aspek kognitif (pengetahuan)
berada pada kriteria bermanfaat, artinya peserta didik sudah memperoleh manfaat
dari pembelajaran kompetensi tersebut yang menimbulkan kesiapan peserta didik
melaksanakan prakerin di restoran, seperti halnya yang dikemukakan oleh
96
Sudjana (2001:31) bahwa ”Peserta didik dianggap berhasil apabila sanggup
menerapkan pengetahuan ke dalam kehidupannya”.
Hasil penelitian tentang manfaat kompetensi “Melakukan Komunikasi
dalam Pelayanan Jasa” pada kesiapan prakerin di restoran berkaitan dengan aspek
afektif (sikap) dirasakan sangat bermanfaat bagi peserta didik, sehingga dengan
sikap yang diperoleh setelah pembelajaran kompetensi tersebut peserta didik siap
dalam melaksanakan prakerin di restoran, khususnya dalam :
Data pada tabel 4.33 point 4.13 tentang manfaat yang dirasakan responden
setelah mendapatkan pembelajaran kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam
Pelayanan Jasa” berkaitan dengan aspek afektif tentang berpikiran positif kepada
pelanggan pada kesiapan prakerin di restoran dapat ditafsirkan berada pada
kriteria sangat bermanfaat dengan rata-rata persentase 90%, manfaat yang
dirasakan yaitu responden melayani pelanggan secara terhormat dengan tidak
bersikap apriori terhadap pelanggan (bersikap bodoh) sebab pelanggan menjadi
kecewa, merasa kesal atau merasa tidak dihargai dan tidak mencari kelemahan
pelanggan karena dapat mengakibatkan kemunduran dunia usaha perdagangan.
Manfaat yang dirasakan responden setelah mendapatkan pembelajaran
kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” berkaitan dengan
sikap menghargai pelanggan pada kesiapan prakerin di restoran berada pada
kriteria sangat bermanfaat dengan rata-rata persentase 91%, menunjukkan
responden bersungguh-sungguh menunjukkan sikap simpati dan perasaan senang
dalam menghadapi pelanggan.
97
Data pada tabel 4.33 point 26 tentang manfaat yang dirasakan responden
setelah mendapatkan pembelajaran kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam
Pelayanan Jasa” pada kesiapan prakerin di restoran berkaitan dengan aspek afektif
tentang sikap menjaga penampilan personal dalam ekspresi wajah dapat
ditafsirkan berada pada kriteria sangat bermanfaat dengan rata-rata persentase
89%, menunjukkan responden bersungguh-sungguh dalam menganggukkan
kepala sebagai rasa hormat kepada pelanggan.
Data pada tabel 4.33 point 4.17 tentang manfaat yang dirasakan responden
setelah mendapatkan pembelajaran kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam
Pelayanan Jasa” berkaitan dengan sikap menangani problem kebutuhan pelanggan
pada kesiapan prakerin di restoran dapat ditafsirkan berada pada kriteria sangat
bermanfaat dengan rata-rata persentase 90%, manfaat yang dirasakan yaitu
responden teliti dalam menjelaskan duduk persoalan dengan bijaksana,
mengusulkan beberapa alternatif sebagai jalan keluar dan melaksanakan tindak
lanjut sesegera mungkin, dengan hal tersebut maka responden telah dibekali
kesiapan melaksanakan prakerin di restoran.
Manfaat yang dirasakan responden setelah mendapatkan pembelajaran
kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” berkaitan dengan
sikap sopan pada kesiapan prakerin di restoran dapat ditafsirkan berada pada
kriteria sangat bermanfaat dengan rata-rata persentase 95%, menunjukkan
responden memperhatikan sikap pada waktu berbicara dengan atasan, orang lain
dan lain jenis, volume suara tidak terlalu keras atau terlalu pelan, dan mimik muka
atau roman muka tidak terlalu serius atau tegang dan juga tidak terlalu santai.
98
Data hasil penelitian menunjukkan rata-rata persentase manfaat
kompetensi ”Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” bagi responden pada
kesiapan prakerin di restoran yang berkaitan dengan aspek attitude berada pada
kriteria sangat bermanfaat. Aspek afektif (sikap) dapat berupa pola pembiasaan
yang ada pada diri responden didapat dari pembelajaran, seperti halnya yang
dikemukakan oleh Surya (2003:89) bahwa ”Sikap adalah perilaku yang sifatnya
otomatis dan sudah menetap dalam diri individu dengan melakukan proses
pembelajaran akan diperoleh perilaku yang baru”.
Hasil penelitian tentang manfaat kompetensi “Melakukan Komunikasi
dalam Pelayanan Jasa” pada kesiapan prakerin di restoran berkaitan dengan aspek
psikomotor (kemampuan) dirasakan sangat bermanfaat bagi peserta didik,
sehingga dengan keterampilan yang diperoleh setelah pembelajaran kompetensi
tersebut peserta didik siap dalam melaksanakan prakerin di restoran, khususnya
dalam :
Data pada tabel 4.32 point 4.21 tentang manfaat yang dirasakan responden
setelah mendapatkan pembelajaran kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam
Pelayanan Jasa” pada kesiapan prakerin di restoran berkaitan dengan aspek
psikomotor tentang pelayanan prima berdasarkan konsep action (tindakan) dapat
ditafsirkan berada pada kriteria sangat bermanfaat dengan rata-rata persentase
95%, menunjukkan responden terampil membiasakan menggunakan ungkapan-
ungkapan seperti selamat pagi/siang/malam, silahkan, terima kasih tuan/nyonya,
menanyakan bantuan tanpa menunggu diminta seperti ada yang dapat bantu?, dan
menerima kedatangan pelanggan dengan menyambutnya seperti selamat datang.
99
Manfaat yang dirasakan responden setelah mendapatkan pembelajaran
kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” berkaitan dengan
keterampilan dalam menentukan cara berjalan pada kesiapan prakerin di restoran
dapat ditafsirkan berada pada kriteria sangat bermanfaat dengan rata-rata
persentase 93%, hal ini menunjukkan responden lebih terampil berjalan dengan
tubuh tegak dan bersemangat.
Data pada tabel 4.32 point 4.22 menunjukkan bahwa materi mencatat
kebutuhan pelanggan yang telah dipelajari memberikan manfaat bagi responden
pada kesiapan prakerin di restoran ditafsirkan berada pada kriteria sangat
bermanfaat dengan rata-rata persentase 91%, menunjukkan responden lebih
terampil dalam mencatat kebutuhan pelanggan dengan ekspresi wajah tersenyum
dan segera menanyakan kebutuhan pelanggan kemudian mencatatnya dan
mengulang apa yang telah dicatat sesuai dengan pesanan dan menanyakan
kembali apakah masih ada tambahan pesanan.
Data pada tabel 4.32 point 4.27 menunjukkan bahwa materi menyatakan
terima kasih kepada pelanggan yang telah dipelajari memberikan manfaat bagi
responden pada kesiapan prakerin di restoran ditafsirkan berada pada kriteria
sangat bermanfaat dengan rata-rata persentase 86%, menunjukkan responden lebih
terampil dalam menyatakan terima kasih kepada pelanggan yang berkunjung,
sekalipun tidak membeli, misalnya terima kasih atas kunjungannya.
Data pada tabel 4.32 point 4.30 tentang manfaat yang dirasakan responden
setelah mendapatkan pembelajaran kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam
Pelayanan Jasa” berkaitan dengan keterampilam menentukan cara menangani
100
keluhan pelanggan pada kesiapan prakerin di restoran dapat ditafsirkan berada
pada kriteria sangat bermanfaat dengan rata-rata persentase 87%, menunjukkan
responden terampil dalam mendengarkan keluhan dengan seksama dan
membiarkan pelanggan mengungkapkan keluhan mereka serta mengajukan
pertanyaan yang relevan dengan meyakinkan pelanggan bahwa anda telah
mendapatkan cara pemecahan yang ia setujui. Seperti yang dikemukakan oleh
Kartini dalam modul kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa”
(2009), bahwa:
Menangani keluhan pelanggan secara lebih dini adalah suatu sikap yang bijaksana dan tepat karena perusahaan akan lebih mampu mengantisipasi hal-hal yang dapat merugikan. Sekecil apapun kekecewaan pelanggan merupakan keluhan yang harus segera ditangani. Disinilah para petugas pelayanan harus mampu mengatasi keluhan tersebut agar tidak semakin membesar dan berdampak kurang baik bagi perusahaan.
Data hasil penelitian menunjukkan rata-rata persentase manfaat
kompetensi ”Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” bagi responden pada
kesiapan prakerin di restoran yang berkaitan dengan aspek psikomotor berada
pada kriteria sangat bermanfaat, artinya peserta didik memiliki keterampilan yang
bermanfaat pada kesiapan prakerin di restoran, pendapat ini sesuai dengan yang
dikemukakan oleh Mulyasa (2006:39) bahwa: “Keterampilan dan kemampuan
yang dikuasai oleh seseorang yang telah menjadi bagian dari dirinya sangat
menentukan dalam melaksanakan suatu pekerjaan”.