HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI DIPREDIKSI DARI/Hasil...hasil belajar kognitif biologi diprediksi...

82
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI DIPREDIKSI DARI EMOTIONAL QUOTIENT (EQ) DAN KESIAPAN BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 7 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh : RESTY HERMITA NIM K4308111 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA JULI 2012

Transcript of HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI DIPREDIKSI DARI/Hasil...hasil belajar kognitif biologi diprediksi...

Page 1: HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI DIPREDIKSI DARI/Hasil...hasil belajar kognitif biologi diprediksi dari emotional quotient (eq) dan kesiapan belajar siswa kelas x sma negeri 7 surakarta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user i

HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI DIPREDIKSI DARI

EMOTIONAL QUOTIENT (EQ) DAN KESIAPAN BELAJAR

SISWA KELAS X SMA NEGERI 7 SURAKARTA

TAHUN PELAJARAN 2011/2012

SKRIPSI

Oleh :

RESTY HERMITA

NIM K4308111

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

JULI 2012

Page 2: HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI DIPREDIKSI DARI/Hasil...hasil belajar kognitif biologi diprediksi dari emotional quotient (eq) dan kesiapan belajar siswa kelas x sma negeri 7 surakarta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Resty Hermita

NIM : K4308111

Jurusan/Program Studi : PMIPA/Pendidikan Biologi

menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “HASIL BELAJAR KOGNITIF

BIOLOGI DIPREDIKSI DARI EMOTIONAL QUOTIENT (EQ) DAN

KESIAPAN BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 7 SURAKARTA

TAHUN PELAJARAN 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil karya saya

sendiri. Selain itu, sumber informasi yang dikutip dari penulis lain telah

disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka.

Apabila pada kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini hasil

jiplakan, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya.

Surakarta, Juli 2012

Yang membuat pernyataan

Resty Hermita

Page 3: HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI DIPREDIKSI DARI/Hasil...hasil belajar kognitif biologi diprediksi dari emotional quotient (eq) dan kesiapan belajar siswa kelas x sma negeri 7 surakarta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI DIPREDIKSI DARI

EMOTIONAL QUOTIENT (EQ) DAN KESIAPAN BELAJAR

SISWA KELAS X SMA NEGERI 7 SURAKARTA

TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Oleh:

RESTY HERMITA

K4308111

SKRIPSI

Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mandapatkan gelar Sarjana

Pendidikan Program Pendidikan Biologi Jurusan Pendidikan

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

JULI 2012

Page 4: HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI DIPREDIKSI DARI/Hasil...hasil belajar kognitif biologi diprediksi dari emotional quotient (eq) dan kesiapan belajar siswa kelas x sma negeri 7 surakarta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 5: HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI DIPREDIKSI DARI/Hasil...hasil belajar kognitif biologi diprediksi dari emotional quotient (eq) dan kesiapan belajar siswa kelas x sma negeri 7 surakarta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 6: HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI DIPREDIKSI DARI/Hasil...hasil belajar kognitif biologi diprediksi dari emotional quotient (eq) dan kesiapan belajar siswa kelas x sma negeri 7 surakarta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ABSTRAK

Resty Hermita. Hasil Belajar Kognitif Biologi Diprediksi dari Emotional

Quotient (EQ) dan Kesiapan Belajar Siswa Kelas X SMA Negeri 7 Surakarta

Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi. Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan. Universitas Sebelas Maret. Juli 2012.

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan antara: 1)

Emotional Quotient (EQ) dengan hasil belajar kognitif biologi siswa kelas X

SMA Negeri 7 Surakarta tahun pelajaran 2011/2012, 2) kesiapan belajar dengan

hasil belajar kognitif biologi siswa kelas X SMA Negeri 7 Surakarta tahun

pelajaran 2011/2012, 3) Emotional Quotient (EQ) dan kesiapan belajar dengan

hasil belajar kognitif biologi siswa kelas X SMA Negeri 7 Surakarta tahun

pelajaran 2011/2012

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif korelasional. Populasi adalah

seluruh siswa kelas X SMA Negeri 7 Surakarta tahun pelajaran 2011/2012.

Sampel diambil dengan teknik simple random sampling sejumlah 74 sampel.

Pengumpulan data diambil dengan tiga metode, meliputi tes, dokumentasi, dan

angket. Pengumpulan data emotional quotient (EQ) menggunakan metode tes,

hasil belajar kognitif menggunakan metode dokumentasi, dan kesiapan belajar

diukur dengan angket. Teknik analisis yang digunakan adalah statistik analisis

korelasi regresi dengan SPSS 17.

Hasil penelitian ini adalah 1) terdapat hubungan antara Emotional Quotient

(EQ) dengan hasil belajar kognitif biologi siswa kelas X SMA Negeri 7 Surakarta

tahun pelajaran 2011/2012, 2) terdapat hubungan antara kesiapan belajar dengan

hasil belajar kognitif biologi siswa kelas X SMA Negeri 7 Surakarta tahun

pelajaran 2011/2012, 3) terdapat hubungan antara Emotional Quotient (EQ) dan

kesiapan belajar secara bersama-sama dengan hasil belajar kognitif biologi siswa

kelas X SMA Negeri 7 Surakarta tahun pelajaran 2011/2012. Hubungan dari

ketiga hipotesis tersebut bernilai positif dan signifikan.

Kata kunci : Emotional Quotient (EQ), kesiapan belajar, hasil belajar kognitif

biologi, analisis korelasi regresi

Page 7: HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI DIPREDIKSI DARI/Hasil...hasil belajar kognitif biologi diprediksi dari emotional quotient (eq) dan kesiapan belajar siswa kelas x sma negeri 7 surakarta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ABSTRACT

Resty Hermita. Biology Cognitive Learning Achievement Predicted From

Student’s Emotional Quotient (EQ) and Learning Readiness in X Grade of

SMA Negeri 7 Surakarta in Academic Year 2011/2012. Thesis. Surakarta.

Teacher and Training Education Faculty. Sebelas Maret University. July 2012.

The aims of this research are certain the relationship of 1) emotional

quotient (EQ) with student’s cognitive learning achievement of biology in X

grade of SMA Negeri 7 Surakarta in academic year 2011/2012, 2) learning

readiness with student’s cognitive learning achievement of biology in X grade of

SMA Negeri 7 Surakarta in academic year 2011/2012, 3) emotional quotient (EQ)

and learning readiness with student’s cognitive learning achievement of biology in

X grade of SMA Negeri 7 Surakarta in academic year 2011/2012.

This was a correlational quantitive research. The population were all of the

students in X grade of SMA Negeri 7 Surakarta in academic year of 2011/2012.

The sample was taken among 74 samples of student using simple random

sampling technique. The data was collected by test, documentation, and

questionnaire. Test was used to knowing student’s emotional quotient (EQ),

documentation was used to getting student’s cognitive learning achievement, and

learning readiness was measured by using questionnaire. Analyze uses correlation

regression analysis with SPSS 17.

The result showed that 1) there is a relationship between emotional

quotient (EQ) and student’s cognitive learning achievement of biology in X grade

of SMA Negeri 7 Surakarta in academic year 2011/2012, 2) there is a relationship

between learning readiness and student’s cognitive learning achievement of

biology in X grade of SMA Negeri 7 Surakarta in academic year 2011/2012, 3)

there is a relationship both of emotional quotient (EQ) and learning readiness

with student’s cognitive learning achievement of biology in X grade of SMA

Negeri 7 Surakarta in academic year 2011/2012. The three aforementioned

correlation are considered as significant and positive valuable.

Keywords: Emotional Quotient (EQ), learning readiness, cognitive learning

outcome of biology, correlation regression analysis

Page 8: HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI DIPREDIKSI DARI/Hasil...hasil belajar kognitif biologi diprediksi dari emotional quotient (eq) dan kesiapan belajar siswa kelas x sma negeri 7 surakarta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

MOTTO

”Hidup hanya sekali, jalanilah dengan baik, hidup adalah perjuangan, hargailah

setiap detiknya, lakukan yang terbaik dengan penuh semangat”.

”Jangan pernah berhenti untuk belajar, karena siapa pun yang terus belajar akan

tetap muda”.

“Lancarkanlah urusan orang lain, maka Allah akan memperlancar urusanmu”.

Page 9: HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI DIPREDIKSI DARI/Hasil...hasil belajar kognitif biologi diprediksi dari emotional quotient (eq) dan kesiapan belajar siswa kelas x sma negeri 7 surakarta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan karya ini untuk:

Ibu terkasih, tercinta, dan tersayang, doa dan kasih sayangmu menjadikan

kekuatan dan kelancaran di setiap langkahku....terima kasih tiada tara

untukmu Ibu.

Bapak, terima kasih atas dukungan dan segala pengertian serta

pengorbanan Bapak…terima kasih sedalam-dalamnya.

Kakakku “Nela Rofisian” terkasih dan keponakanku “Hafiza Naya”

tercinta….kalian yang telah mewarnai kehidupanku dengan segala

keceriaan….terima kasih atas motivasi dan senyumannya.

Pak Puguh dan Bu Alvi, terima kasih atas bimbingan, nasehat, dan

kesabarannya.

Evi NH, Rahma, Fety, Shelly, Iva Yuni, Ita Widya….teman

berbagi….kalian tempat mencurahkan uneg-uneg dan kepenatan…tanpa

kalian aku tidak ada artinya….terima kasih atas semangat dan

kesabarannya….i love u.

Anisa Nur Khasanah, Afi, Isnaini, Fatimah, Novita (AFNIRA)....terima

kasih teman diskusi dan tawaku....kalian memang teman yang

solid...kalian membuatku hidup dan nyaman...aku merasa menjadi

seseorang yang lebih berarti...i love u ANFISMAN Holic.

Someone yang ada disana....terima kasih atas semangatmu...i miss u.

Semua siswa kelas X SMA Negeri 7 Surakarta....terima kasih atas

partisipasi dan kerjasamanya.

Teman-teman P. Biologi 2008, terima kasih atas kebersamaan dan

perjuangan yang tak akan terlupakan.

Almamater tercinta.

Page 10: HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI DIPREDIKSI DARI/Hasil...hasil belajar kognitif biologi diprediksi dari emotional quotient (eq) dan kesiapan belajar siswa kelas x sma negeri 7 surakarta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

KATA PENGANTAR

Segala Puji bagi Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang atas segala

rahmat, hidayah serta inayah-Nya. Atas kehendak-Nya penulis dapat

menyelesaikan penyusunan skripsi dengan judul “HASIL BELAJAR

KOGNITIF BIOLOGI DIPREDIKSI DARI EMOTIONAL QUOTIENT

(EQ) DAN KESIAPAN SISWA KELAS X SMA NEGERI 7 SURAKARTA

TAHUN PELAJARAN 2011/2012”.

Penulisan skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari prasyarat

untuk mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Program Biologi, Jurusan

Pendidikan Matetatika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penulis menyadari sepenuhnya

bahwa penulisan skripsi dapat terselesaikan dengan baik atas bantuan, bimbingan,

serta pengarahan berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis ingin

menyampaikan rasa terima kasih kepada:

1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

2. Ketua Jurusan Pendidikan Matematika Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Ketua Program Pendidikan Biologi, Jurusan Pendidikan Matematika Ilmu

Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

Sebelas Maret Surakarta.

4. Puguh Karyanto, S.Si, M.Si, Ph.D., selaku Pembimbing I, yang selalu

memberikan motivasi, pengarahan dan bimbingan dalam menyusun skripsi

ini.

5. Dra. Hj. Alvi Rosyidi, M.Pd., selaku Pembimbing II, yang selalu memberikan

bimbingan, pengarahan dan saran dalam menyusun skripsi ini.

6. Kepala SMA Negeri 7 Surakarta, yang telah memberikan kesempatan dan

tempat guna pengambilan data dalam penelitian.

7. Guru Biologi Kelas X SMA Negeri 7 Surakarta yang telah membantu dan

memberikan dukungan pada saat jalannya penelitian.

Page 11: HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI DIPREDIKSI DARI/Hasil...hasil belajar kognitif biologi diprediksi dari emotional quotient (eq) dan kesiapan belajar siswa kelas x sma negeri 7 surakarta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8. Siswa-siswi kelas X dan keluarga besar SMA Negeri 7 Surakarta atas segala

partisipasi dan dukungannya selama penelitian.

9. Semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak

mungkin disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa ini masih jauh dari kesempurnaan karena

keterbatasan penulis. Meskipun demikian, penulis berharap semoga skripsi ini

bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca umumnya.

Surakarta, Juli 2012

Penulis

Page 12: HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI DIPREDIKSI DARI/Hasil...hasil belajar kognitif biologi diprediksi dari emotional quotient (eq) dan kesiapan belajar siswa kelas x sma negeri 7 surakarta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .................................................................................... i

HALAMAN PERNYATAAN ...................................................................... ii

HALAMAN PENGAJUAN .......................................................................... iii

HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... iv

HALAMAN PENGESAHAN........................................................................ v

HALAMAN ABSTRAK .............................................................................. vi

HALAMAN ABSTRACT ............................................................................ vii

HALAMAN MOTTO ................................................................................... viii

HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... ix

KATA PENGANTAR .................................................................................. x

DAFTAR ISI ................................................................................................. xii

DAFTAR TABEL ......................................................................................... xv

DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xvii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ..................................................... 1

B. Perumusan Masalah ............................................................. 5

C. Tujuan Penelitian ................................................................ 5

D. Manfaat Penelitian .............................................................. 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Pustaka dan hasil penelitian yang relevan ................ 7

1. Emotional Quotient (EQ) ............................................... 7

a. Pengertian Emotional Quotient (EQ) ........................ 7

b. Ciri-Ciri Emotional Quotient (EQ) ........................... 8

c. Skala Emotional Quotient (EQ) ............................... 9

2. Kesiapan Belajar ............................................................ 11

a. Pengertian Kesiapan Belajar .................................... 11

Page 13: HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI DIPREDIKSI DARI/Hasil...hasil belajar kognitif biologi diprediksi dari emotional quotient (eq) dan kesiapan belajar siswa kelas x sma negeri 7 surakarta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

b. Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap

Kesiapan Belajar ......................................................

12

c. Aspek-Aspek Kesiapan Belajar ............................... 13

d. Prinsip-Prinsip Kesiapan Belajar .............................. 14

3. Belajar dan Hasil Belajar ............................................... 16

a. Pengertian Belajar .................................................... 16

b. Pengertian Hasil Belajar ........................................... 17

c. Ranah Hasil Belajar .................................................. 18

1) Ranah Kognitif ................................................... 18

2) Ranah Afektif ..................................................... 20

3) Ranah Psikomotorik ........................................... 21

d. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar .... 21

4. Teori Belajar .................................................................. 23

a. Pengertian Teori Belajar ........................................... 23

b. Penggolongan Teori Belajar .................................... 24

5. Hasil Penelitian yang Relevan ....................................... 26

B. Kerangka Berpikir ................................................................ 28

C. Hipotesis ............................................................................... 30

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................. 32

1. Tempat Penelitian ............................................................ 32

2. Waktu Penelitian .............................................................. 32

B. Rancangan Penelitian .............................................................. 33

C. Populasi dan Sampel ............................................................... 34

D. Teknik Pengambilan Sampel ................................................... 35

E. Pengumpulan Data .................................................................. 35

1. Variabel Penelitian ........................................................... 35

2. Metode Pengumpulan Data .............................................. 36

3. Teknik Penyusunan Instrumen ......................................... 37

F. Validasi Instrumen Penelitia .................................................. 39

a. Uji Validitas Item Angket .................................................. 39

Page 14: HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI DIPREDIKSI DARI/Hasil...hasil belajar kognitif biologi diprediksi dari emotional quotient (eq) dan kesiapan belajar siswa kelas x sma negeri 7 surakarta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

b. Uji Reliabilitas Angket ...................................................... 40

G. Analisis Data ........................................................................... 40

1. Uji Prasyarat Analisis Regresi .......................................... 40

a. Uji Normalitas ........................................................... 41

b. Uji Linearitas dan Keberartian Regresi .................... 41

c. Uji Homoskedastisitas .............................................. 42

d. Uji Multikolinearitas ................................................. 42

2. Uji Hipotesis .................................................................... 43

3. Uji Lanjut ......................................................................... 47

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data ......................................................................... 49

1. Emotional Quotient (X1) ................................................... 49

2. Kesiapan Belajar (X2) ........................................................ 51

3. Hasil Belajar Kognitif Biologi (Y) .................................... 52

B. Pengujian Persyaratan Analisis .............................................. 53

1. Uji Normalitas ................................................................. 53

2. Uji Linearitas dan Keberartian .......................................... 53

3. Uji Homoskedastisitas ...................................................... 53

4. Uji Multikolinearitas ......................................................... 53

C. Pengujian Hipotesis ................................................................. 54

1. Uji Hipotesis Pertama ...................................................... 54

2. Uji Hipotesis Kedua ......................................................... 55

3. Uji Hipotesis Ketiga ......................................................... 57

D. Pembahasan Hasil Analisis Data ............................................ 57

BAB IV SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Simpulan ............................................................................. 65

B. Implikasi .................................................................................. 66

C. Saran ........................................................................................ 66

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 68

LAMPIRAN .............................................................................................. 71

Page 15: HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI DIPREDIKSI DARI/Hasil...hasil belajar kognitif biologi diprediksi dari emotional quotient (eq) dan kesiapan belajar siswa kelas x sma negeri 7 surakarta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1 Posisi Penelitian yang Dilaksanakan Peneliti ................................ 21

Tabel 2 Aspek dan Indikator Emotional Quotient (EQ) ............................... 37

Tabel 3 Validitas Konstruk Angket Kesiapan Belajar ................................. 38

Tabel 4 Rangkuman Uji Validitas Hasil Tes Try Out .................................. 39

Tabel 5 Rangkuman Uji Reliabilitas Hasil Tes Try Out .............................. 40

Tabel 6 Deskripsi Data .................................................................................. 49

Tabel 7 Distribusi Frekuensi Data Skor Emotional Quotient (EQ) ............. 50

Tabel 8 Distribusi Frekuensi Data Kesiapan Belajar ................................... 51

Tabel 9 Distribusi Frekuensi Data Hasil Belajar Kognitif Biologi .............. 52

Tabel 10 Hasil Uji Prasyarat Penelitian ....................................................... 53

Tabel 11 Hasil Analisis Uji Hipotesis Pertama .......................................... 54

Tabel 12 Hasil Analisis Uji Hipotesis Kedua ................................................ 55

Tabel 13 Hasil Analisis Uji Hipotesis Ketiga ............................................... 57

Page 16: HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI DIPREDIKSI DARI/Hasil...hasil belajar kognitif biologi diprediksi dari emotional quotient (eq) dan kesiapan belajar siswa kelas x sma negeri 7 surakarta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1 Hubungan antar Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil

Belajar ..........................................................................................

30

Gambar 2 Jadwal Penelitian ......................................................................... 32

Gambar 3 Bagan Paradigma Penelitian ........................................................ 33

Gambar 4 Histogram Distribusi Frekuensi Skor EQ .................................... 50

Gambar 5 Histogram Distribusi Frekuensi Kesiapan Belajar ...................... 51

Gambar 6 Histogram Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Kognitif Biologi... 52

Gambar 7 Diagram Pencar Regresi Linier Sederhana Skor EQ dengan

Hasil Belajar Kognitif Biologi ...................................................

55

Gambar 8 Diagram Pencar Regresi Linier Sederhana Kesiapan belajar

dengan Hasil Belajar Kognitif Biologi .......................................

56

Page 17: HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI DIPREDIKSI DARI/Hasil...hasil belajar kognitif biologi diprediksi dari emotional quotient (eq) dan kesiapan belajar siswa kelas x sma negeri 7 surakarta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Instrumen Penelitian

a. Kisi-Kisi Angket Kesiapan Belajar .................................... 71

b. Angket Kesiapan Belajar .................................................... 72

Lampiran 2. Analisis Instrumen

a. Uji Validitas Angket Kesiapan Belajar .............................. 76

b. Uji Reliabilitas Angket Kesiapan Belajar ......................... 100

c. Daftar Nama Sampel Try Out ............................................. 122

Lampiran 3. Data Hasil Penelitian

a. Hasil Tes Emotional Quotient (EQ) ................................. 123

b. Data Awal Kesiapan Belajar ............................................. 130

c. Daftar Nilai UH 1 dan UH 2 Semester Genap ................... 151

d. Daftar Responden Penelitian .............................................. 154

e. Daftar EQ, Kesiapan Belajar, dan Hasil Belajar Kognitif

Biologi .................................................................................

156

f. Deskripsi Data .................................................................... 159

Lampiran 4. Hasil Uji Prasyarat

a. Uji Normalitas .................................................................... 162

b. Uji Linearitas ...................................................................... 165

c. Uji Homoskedastisitas ....................................................... 167

d. Uji Multikolinearitas ........................................................... 168

e. Nilai Kritik Uji Lilliefors .................................................... 169

Lampiran 5. Analisis Data

a. Uji Hipotesis Pertama ........................................................ 170

b. Uji Hipotesis Kedua ........................................................... 172

c. Uji Hipotesis Ketiga ........................................................... 174

Lampiran 6. Uji Lanjut ................................................................................. 176

Lampiran 7. Surat Perijinan ........................................................................ 177

Page 18: HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI DIPREDIKSI DARI/Hasil...hasil belajar kognitif biologi diprediksi dari emotional quotient (eq) dan kesiapan belajar siswa kelas x sma negeri 7 surakarta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Belajar adalah suatu proses penting bagi perubahan tingkah laku manusia

mencakup segala sesuatu yang dipikirkan dan dikerjakan sehingga terbentuk

pengalaman dan peningkatan kemampuan (kompetensi) serta kematangan pribadi

(Slameto, 2003:2). Terdapat tiga komponen utama dalam belajar yaitu input,

proses, dan output. Input merupakan segala sesuatu yang ada pada diri siswa yaitu

motivasi, minat, bakat, inteligensi. Proses belajar merupakan proses yang sifatnya

kompleks dan menyeluruh yaitu berupa model atau strategi pembelajaran yang

digunakan pada saat proses belajar, serta sarana prasarana yang mendukung.

Model pembelajaran dan sarana prasarana yang mendukung dapat menciptakan

proses belajar yang optimal dan menghasilkan hasil belajar yang baik. Input yang

berpengaruh pada output pembelajaran dapat meningkatkan proses belajar yaitu

berupa perubahan tingkah laku dan hasil belajar.

Hasil belajar merupakan tujuan proses pembelajaran yang terdiri dari 3

ranah yaitu kognitif, afektif, psikomotorik. Ranah kognitif berhubungan dengan

kemampuan intelektual siswa yang menjadi kunci keberhasilan dalam proses

pembelajaran. Ranah afektif berhubungan dengan sikap, nilai, minat, motivasi,

dan apresiasi siswa. Ranah psikomotor berhubungan dengan keterampilan-

keterampilan yang dimiliki setiap individu (Roestiyah, 2007:110). Dari ketiga

ranah tersebut, ranah kognitif merupakan ranah yang paling mendominasi dan

menonjol karena berhubungan dengan kemampuan siswa dalam menguasai materi

pelajaran, serta sering dijadikan sebagai tolok ukur keberhasilan siswa (Sudjana,

2010:23). Ranah kognitif memiliki enam kategori dimensi proses kognitif yang

meliputi C1 sampai C6 yaitu mengingat, memahami, mengaplikasikan,

menganalisis, mngevaluasi, dan mencipta (Anderson, 2010:99). Ketercapaian

keenam jenjang kognitif menunjukkan keberhasilan pencapaian hasil belajar

kognitif seseorang. Setiap individu memiliki kemampuan kognitif berbeda,

sehingga membedakan individu satu dengan individu lainnya. Individu yang

Page 19: HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI DIPREDIKSI DARI/Hasil...hasil belajar kognitif biologi diprediksi dari emotional quotient (eq) dan kesiapan belajar siswa kelas x sma negeri 7 surakarta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

memiliki kemampuan kognitif berbeda akan berpengaruh terhadap hasil belajar

kognitif sebagai subyek belajar.

Faktor yang mempengaruhi hasil belajar dapat digolongkan menjadi dua

yaitu faktor internal dan faktor eksternal (Slameto, 2003:54). Faktor internal

merupakan faktor yang berasal dari dalam diri siswa, meliputi dua faktor yaitu

faktor fisiologis dan faktor psikologis. Faktor fisiologis lebih berhubungan dengan

kondisi fisik. Faktor psikologis berhubungan dengan kondisi jiwa seseorang yang

meliputi tujuh komponen utama yaitu intelegensi, bakat, minat, motivasi,

perhatian, kelelahan, dan kesiapan (Slameto, 2003:54). Faktor eksternal

merupakan faktor yang berasal dari luar diri siswa, meliputi faktor keluarga,

sekolah, dan masyarakat. Di antara kedua faktor yang mempengaruhi hasil belajar,

faktor yang paling dominan mempengaruhi hasil belajar adalah faktor internal

yaitu sebesar 70% sedangkan faktor eksternal hanya mempengaruhi 30% (Clark,

1981 dalam Sudjana, 2005:39). Faktor internal tersebut dapat mempengaruhi hasil

belajar siswa. Beberapa faktor internal yang berperan penting dalam menentukan

hasil belajar adalah intelegensi dan kesiapan. Sulaeman (2008:45) mendapatkan

hasil bahwa intelegensi memberi pengaruh dan menunjang terhadap hasil belajar

siswa. Putri (2011:62), Fatchurrochman (2011:68), dan Darso (2011:159)

mendapatkan hasil bahwa kesiapan belajar berpengaruh positif terhadap hasil

belajar, dengan kesiapan belajar yang lebih baik dan matang dapat menghasilkan

hasil belajar yang baik juga.

Salah satu faktor internal (aspek psikologis) yang mempengaruhi hasil

belajar adalah inteligensi. Inteligensi memiliki tiga jenis kecakapan yaitu

kecakapan menyesuaikan diri dalam situasi yang baru, kemampuan abstrak dan

mengkombinasikan sesuatu yang dapat dinilai dan diukur (J.P.Chaplin, 1971

dalam Slameto, 2003:56). Inteligensi berpengaruh pada kemajuan belajar. Siswa

dengan inteligensinya tinggi berpeluang untuk lebih berhasil dibanding siswa

dengan inteligensinya rendah.

Selain kemungkinan di atas, ternyata siswa dengan tingkat inteligensinya

tinggi belum tentu berhasil dalam belajarnya. Hal tersebut disebabkan karena

inteligensi hanya merupakan satu faktor diantara banyak faktor yang

Page 20: HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI DIPREDIKSI DARI/Hasil...hasil belajar kognitif biologi diprediksi dari emotional quotient (eq) dan kesiapan belajar siswa kelas x sma negeri 7 surakarta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

mempengaruhi hasil belajar. Taraf inteligensi bukan merupakan satu-satunya

faktor yang menentukan keberhasilan seseorang, karena ada faktor lain yang

mempengaruhi. Menurut Goleman (2003:44), kecerdasan intelektual (IQ) hanya

menyumbang 20% bagi kesuksesan sedangkan 80% adalah sumbangan faktor

kekuatan-kekuatan lain, diantaranya adalah kecerdasan emosional (EQ) yakni

kemampuan memotivasi diri sendiri, mengatasi frustasi, mengontrol desakan hati,

mengatur suasana hati, berempati serta kemampuan bekerja sama. Menurut Bar-

On (2005:4), dalam EQ terdapat 5 skala yaitu skala intrapersonal, skala

interpersonal, skala kemampuan penyesuaian diri (adaptability), skala manajemen

stress, dan skala suasana hati umum (general mood).

EQ (Emotional Quotient) merupakan hasil dari aktivitas individu dalam

melatih fungsi-fungsi emosional diri sendiri maupun orang lain yang melibatkan

kemampuan perasaan dan emosi sehingga memperoleh hasil belajar optimal

(Aunurrahman, 2009:87). Kecerdasan emosional yang tidak berfungsi maksimal

maka hasil belajar yang diperoleh juga tidak maksimal. Kecerdasan emosional

merupakan faktor penting yang mempengaruhi hasil belajar, jika kecerdasan

emosi berkembang baik maka dapat meningkatkan hasil belajar. Kecerdasan

emosional berpengaruh dan berperan penting dalam meningkatkan hasil belajar

(Ogundokun & Adeyemo, 2010:135). Hal ini senada dengan hasil penelitian

Wahyuningsih (2004:64) bahwa EQ berhubungan positif dan signifikan terhadap

hasil belajar, dimana kecerdasan emosional tinggi maka hasil belajar tinggi.

Pembelajaran yang memperhatikan emosi dapat membantu mempercepat

siswa dalam memahami materi pelajaran. Memahami emosi siswa juga membuat

pelajaran lebih berarti dan permanen, karena siswa akan hadir baik secara fisik

maupun psikis. Kecerdasan emosional juga mampu memaksimalkan fungsi

kecerdasan intelektualnya sehingga mampu menunjukkan prestasi yang lebih

baik.

Selain inteligensi, faktor internal lain yang mempengaruhi belajar adalah

kesiapan belajar. Kesiapan belajar merupakan prasyarat dalam belajar bagi

seseorang untuk dapat berinteraksi dan memberi respons dengan cara dan kondisi

tertentu (Slameto, 2003:113). Kesiapan belajar dipengaruhi oleh beberapa kondisi

Page 21: HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI DIPREDIKSI DARI/Hasil...hasil belajar kognitif biologi diprediksi dari emotional quotient (eq) dan kesiapan belajar siswa kelas x sma negeri 7 surakarta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

mencakup kondisi fisik (keadaan, lelah, alat indera), mental (kecerdasan),

emosional. Kesiapan belajar memiliki dua dimensi yaitu kesiapan jasmani dan

rohani (mental) (Aunurrahman, 2009:52). Kesiapan belajar juga perlu

diperhatikan, dengan kesiapan belajar yang baik dan lebih matang, akan

mendapatkan hasil belajar yang lebih baik (Huhn, 1980:30). Tanpa kesiapan

belajar tujuan belajar tidak akan tercapai secara optimal.

Kesiapan belajar tidak hanya diartikan dalam kesiapan fisik dan psikis

saja, tetapi juga diartikan siap dalam materiil. Kesiapan materiil merupakan alat

bantu yang mendukung pembelajaran seperti adanya bahan yang dipelajari berupa

buku, catatan pelajaran, modul untuk pembelajaran (Djamarah, 2002:35).

Kesiapan siswa dalam belajar merupakan kondisi diri siswa yang telah

dipersiapkan untuk suatu kegiatan belajar. Sehingga kesiapan belajar merupakan

kebutuhan yang disadari mendorong usaha untuk mencapai tujuan belajar.

Terdapat hubungan erat antara kesiapan belajar dengan hasil belajar. Hal tersebut

dinyatakan oleh Long dan Agyekum (1984:710) bahwa terdapat beberapa hal

dalam kesiapan belajar khususnya aspek mental dan emosional meliputi

kecerdasan, kemandirian, kepercayaan diri, kegigihan, inisiatif, kreativitas,

kemampuan untuk kritis mengevaluasi diri sendiri, keinginan untuk belajar, dan

orientasi tugas yang berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka peneliti ingin meneliti

mengenai hubungan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap hasil belajar

terutama faktor internal yaitu Emotional Quotient (EQ) dan kesiapan belajar,

dimana kedua faktor internal tersebut menunjang pencapaian hasil belajar siswa,

sehingga peneliti merumuskan judul penelitian sebagai berikut:

“HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI DIPREDIKSI DARI EMOTIONAL

QUOTIENT (EQ) DAN KESIAPAN BELAJAR SISWA KELAS X SMA

NEGERI 7 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012”.

Page 22: HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI DIPREDIKSI DARI/Hasil...hasil belajar kognitif biologi diprediksi dari emotional quotient (eq) dan kesiapan belajar siswa kelas x sma negeri 7 surakarta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan dari uraian latar belakang yang telah dikemukakan di atas,

untuk merujuk prediksi masalahnya dapat dirumuskan dalam bentuk regresi

sebagai berikut:

1. Adakah hubungan antara Emotional Quotient (EQ) dengan hasil belajar

kognitif biologi siswa kelas X SMA Negeri 7 Surakarta tahun pelajaran

2011/2012?

2. Adakah hubungan antara kesiapan belajar dengan hasil belajar kognitif biologi

siswa kelas X SMA Negeri 7 Surakarta tahun pelajaran 2011/2012?

3. Adakah hubungan antara Emotional Quotient (EQ) dan kesiapan belajar

dengan hasil belajar kognitif biologi siswa kelas X SMA Negeri 7 Surakarta

tahun pelajaran 2011/2012?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka

peneliti menetapkan beberapa tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui

adanya:

1. Hubungan antara Emotional Quotient (EQ) dengan hasil belajar kognitif

biologi siswa kelas X SMA Negeri 7 Surakarta tahun pelajaran 2011/2012.

2. Hubungan antara kesiapan belajar dengan hasil belajar kognitif biologi siswa

kelas X SMA Negeri 7 Surakarta tahun pelajaran 2011/2012.

3. Hubungan antara Emotional Quotient (EQ) dan kesiapan belajar dengan hasil

belajar kognitif biologi siswa kelas X SMA Negeri 7 Surakarta tahun pelajaran

2011/2012.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

Secara teoritis penelitian ini dapat memberikan sumbangan informasi mengenai

faktor internal dalam mempengaruhi belajar yaitu EQ dan kesiapan belajar

Page 23: HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI DIPREDIKSI DARI/Hasil...hasil belajar kognitif biologi diprediksi dari emotional quotient (eq) dan kesiapan belajar siswa kelas x sma negeri 7 surakarta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

dalam memprediksi hasil belajar kognitif biologi siswa sehingga dapat

dijadikan tolok ukur dalam pencapaian hasil belajar kognitif biologi siswa.

2. Manfaat Praktis

a. Guru

Guru mengetahui EQ dan kesiapan belajar siswa sehingga dapat

memprediksi hasil belajar siswa.

b. Siswa

Siswa mengetahui EQ dan kesiapan belajar turut memprediksi hasil belajar

siswa sehingga dapat mencapai hasil belajar yang maksimal pada mata

pelajaran biologi. Siswa dapat mengelola emosi dengan baik, tidak mudah

menyerah dan putus asa saat menghadapi kesulitan dalam belajar sehingga

dapat mencapai hasil belajar kognitif dengan baik.

c. Orang Tua

Dapat membimbing dan memotivasi anak supaya mampu mengelola emosi

dengan baik sehingga dapat meningkatkan hasil belajar kognitif yang

dicapai.

d. Institusi Terkait

Memberikan masukan dan kontribusi pada institusi dan sekolah bahwa hasil

belajar dipengaruhi oleh banyak faktor. Dengan demikian sekolah dapat

melakukan perbaikan pada proses belajar mengajar di sekolah menengah

selanjutnya untuk mencapai hasil belajar yang maksimal.

e. Peneliti Lain

Sebagai penelitian lanjutan untuk mengetahui faktor-faktor internal yang

mempengaruhi hasil belajar siswa selain kedua faktor yang telah diteliti.

Page 24: HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI DIPREDIKSI DARI/Hasil...hasil belajar kognitif biologi diprediksi dari emotional quotient (eq) dan kesiapan belajar siswa kelas x sma negeri 7 surakarta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori dan Hasil Penelitian yang Relevan

1. Emotional Quotient (EQ)

a. Pengertian Emotional Quotient (EQ)

Salah satu faktor internal yang mempengaruhi hasil belajar adalah

emotional quotient (EQ). Emotional quotient atau dikenal dengan

kecerdasan emosional merupakan bagian dari aspek kejiwaan seseorang

yang paling mendalam, dan merupakan suatu kekuatan, karena dengan

adanya emosi itu manusia dapat menunjukkan keberadaannya dalam

masalah-masalah manusia. Aunurrahman menegaskan bahwa, “Emotional

quotient (EQ) lebih merupakan hasil dari aktivitas individu dalam melatih

fungsi-fungsi emosional diri sendiri atau oleh orang lain sehingga lebih

merupakan hasil belajar” (2009:87). Hasil dari melatih fungsi emosional

tersebut berupa kemampuan seseorang mengatur kehidupan emosinya

dengan inteligensi, menjaga keselarasan emosi dan pengungkapannya

melalui keterampilan kesadaran diri, pengendalian diri, motivasi diri, empati

dan keterampilan sosial. Kecerdasan emosi berperan penting dalam

menunjang pencapaian keberhasilan seseorang (Aunurrahman, 2009:88).

Seseorang yang memiliki kecerdasan emosional berarti memiliki

kemampuan dalam menggunakan emosi-emosi seseorang yang dapat

membantu memecahkan masalah, mampu mengendalikan emosi, tenang dan

stabil, berpikir positif, bisa memahami orang lain dan pandai bergaul, serta

menjalani kehidupan secara lebih efektif.

Kecerdasan emosional sangat dipengaruhi oleh lingkungan, tidak

bersifat menetap, dapat berubah-ubah setiap saat. Untuk itu peranan

lingkungan terutama orang tua pada masa kanak-kanak sangat

mempengaruhi dalam pembentukan kecerdasan emosional. Selain itu, EQ

tidak begitu dipengaruhi oleh faktor keturunan. Keterampilan dasar

Page 25: HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI DIPREDIKSI DARI/Hasil...hasil belajar kognitif biologi diprediksi dari emotional quotient (eq) dan kesiapan belajar siswa kelas x sma negeri 7 surakarta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

emosional tidak dapat dimiliki secara tiba-tiba tetapi membutuhkan proses

dalam mempelajarinya dan lingkungan yang membentuk kecerdasan

emosional tersebut besar pengaruhnya. Hal positif akan diperoleh bila anak

diajarkan keterampilan dasar kecerdasan emosional, secara emosional akan

lebih cerdas, penuh pengertian, mudah menerima perasaan-perasaan dan

lebih banyak pengalaman dalam memecahkan permasalahannya sendiri,

sehingga pada saat remaja akan lebih banyak sukses di sekolah dan dalam

berhubungan dengan teman sebaya (Gottman, 1999:250).

b. Ciri-Ciri Emotional Quotient (EQ)

Menurut Goleman (2003:45) menegaskan bahwa ciri-ciri emotional

quotient meliputi “Kemampuan seperti kemampuan untuk memotivasi diri

sendiri dan tidak melebih-lebihkan kesenangan; mengatur suasana hati dan

menjaga agar beban stress tidak melumpuhkan kemampuan berpikir;

berempati dan berdoa”. Seseorang dapat mengaplikasikan ciri emotional

quotient yang terdapat pada diri seseorang meliputi kemampuan memotivasi

diri sendiri, ketahanan menghadapi frustasi, kemampuan mengendalikan

dorongan hati dan tidak melebih-lebihkan kesenangan, serta kemampuan

menjaga suasana hati. Kemampuan memotivasi diri sendiri merupakan

kemampuan internal pada diri seseorang berupa kekuatan mendorong

seseorang untuk mampu menggerakkan kemampuan atau potensi fisik dan

mental dalam melakukan aktivitas tertentu sehingga mampu mencapai

keberhasilan yang diharapkan. Ketahanan menghadapi frustasi, mencakup

kemampuan menghadapi frustasi dengan cara menghadapi suatu masalah

sehingga memiliki daya tahan lebih tinggi dalam menghadapi persoalan

yang kompleks. Kemampuan mengendalikan dorongan hati dan tidak

melebih-lebihkan kesenangan, mencakup mengendalikan emosi agar tidak

depresi dan selalu optimis untuk mencapai keberhasilan. Ketika menghadapi

kesuksesan seseorang harus melihat keadaan lingkungan sekitar dan tidak

memperlihatkan sikap yang berlebih-lebihan. Kemampuan menjaga suasana

hati, kemampuan ini terkait dengan kemampuan mengatasi masalah, karena

Page 26: HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI DIPREDIKSI DARI/Hasil...hasil belajar kognitif biologi diprediksi dari emotional quotient (eq) dan kesiapan belajar siswa kelas x sma negeri 7 surakarta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

seseorang yang telah mampu mengatasi masalah-masalah yang dihadapi

akan lebih dewasa dalam menghadapi persoalan-persoalan yang lebih berat.

Kemampuan-kemampuan ini ternyata mampu memberikan

kontribusi yang lebih besar terhadap diri seseorang untuk mampu mengatasi

berbagai masalah kehidupan. Menurut Goleman menegaskan bahwa “Bukan

hanya satu jenis kecerdasan yang monolitik yang penting untuk meraih

sukses dalam kehidupan, melainkan ada spektrum kecerdasan yang lebar,

dengan tujuh varietas utama” (2003:50). Kecerdasan ini dinamakan oleh

Gardner sebagai kecerdasan pribadi yang oleh Goleman disebut sebagai

kecerdasan emosional. Berdasarkan kecerdasan yang dinyatakan Gardner

(Goleman, 2003:57) dasar untuk mengungkap kecerdasan emosional pada

diri individu yaitu kecerdasan interpersonal dan kecerdasan intrapersonal.

c. Skala Emotional Quotient (EQ)

Kecerdasan pribadi Gardner dalam definisi dasar tentang kecerdasan

emosional, Goleman menegaskan, “Menempatkan kecerdasan emosional

dan memperluas kemampuan tersebut menjadi lima kemampuan utama,

meliputi: mengenali emosi diri, mengelola emosi, memotivasi diri sendiri,

mengenali emosi orang lain, membina hubungan” (2003:57). Mengenali

emosi diri merupakan suatu kemampuan untuk mengenali perasaan diri pada

saat perasaan itu terjadi, mampu menggunakannya untuk membuat

keputusan diri sendiri, mempunyai kemampuan diri dan kepercayaan diri

yang kuat. Mengelola emosi merupakan kemampuan individu dalam

menangani perasaan, mengekspresikan dan mengendalikan emosi sehingga

tercapai keseimbangan dalam diri individu. Kemampuan ini mencakup

kemampuan untuk menghibur diri, melepaskan kecemasan, kemurungan dan

akibat-akibat yang ditimbulkannya serta kemampuan untuk bangkit dari

perasaan-perasaan yang menekan. Memotivasi diri sendiri adalah

kemampuan untuk membangkitkan semangat dan tenaga untuk mencapai

kehidupan yang lebih baik, mampu menghadapi kegagalan dan frustasi,

berusaha menerima atau menolak sesuatu yang diinginkan maupun yang

tidak diinginkan, serta mampu mengambil inisiatif. Untuk mendapatkan

Page 27: HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI DIPREDIKSI DARI/Hasil...hasil belajar kognitif biologi diprediksi dari emotional quotient (eq) dan kesiapan belajar siswa kelas x sma negeri 7 surakarta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

hasil belajar yang optimal maka harus dilalui dengan dimilikinya motivasi

dalam diri individu, yang berarti memiliki ketekunan untuk menahan diri

terhadap kepuasaan dan mengendalikan dorongan hati, serta mempunyai

perasaan motivasi yang positif.

Kemampuan untuk mengenali emosi orang lain disebut juga empati.

Empati merupakan kemampuan merasakan apa yang dirasakan orang lain,

dan mampu menimbulkan hubungan saling percaya. Individu yang memiliki

kemampuan empati lebih mampu menangkap sinyal-sinyal sosial yang

tersembunyi yang mengisyaratkan apa-apa yang dibutuhkan orang lain

sehingga ia lebih mampu menerima sudut pandang orang lain, peka terhadap

perasaan orang lain dan lebih mampu mendengarkan keluh kesah orang lain.

Membina hubungan merupakan keterampilan yang menciptakan dan

mempertahankan hubungan dengan orang lain, kepemimpinan, dan

keberhasilan antarpribadi (Goleman, 2003:59). Dalam membina hubungan

individu harus mampu menangani emosi dengan baik ketika berhubungan

dengan orang lain, menciptakan serta mempertahankan hubungan dengan

orang lain, dan mampu memimpin. Merujuk pada Ogundokun dan Adeyemo

(2010:135) bahwa kecerdasan emosional saling berkaitan dengan

keberhasilan akademik. Kompetensi kecerdasan emosional, seperti

kemampuan untuk mengatur perasaan seseorang, menghadapi masalah,

kecerdasan intrapersonal dan interpersonal berhubungan erat dengan

keberhasilan akademik.

Merujuk pada Bar-On (2005:4) instrument Bar-On EQ-I membagi

EQ ke dalam lima skala dan 15 subskala. Bar-On (2005:4) menegaskan

bahwa, “Lima skala tersebut antara lain skala intrapersonal (intrapersonal),

skala interpersonal (interpersonal), skala kemampuan penyesuaian diri

(adaptability), skala manajemen stress (skala management), skala suasana

hati umum (general mood)”. Stein dan Book (2002) dalam Armansyah

(2002:25) skala intrapersonal (intrapersonal), meliputi: penghargaan diri,

emosional kesadaran diri, ketegasan, kebebasan, aktualisasi diri. Skala

interpersonal (interpersonal), meliputi: empati, hubungan interpersonal.

Page 28: HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI DIPREDIKSI DARI/Hasil...hasil belajar kognitif biologi diprediksi dari emotional quotient (eq) dan kesiapan belajar siswa kelas x sma negeri 7 surakarta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Skala kemampuan penyesuaian diri (adaptability), meliputi: tes kenyataan,

fleksibilitas, pemecahan masalah. Skala manajemen stress (stress

management), meliputi: daya tahan stress, kontrol impuls. Skala suasana

hati umum (general mood), meliputi: optimisme, kebahagiaan.

2. Kesiapan belajar

a. Pengertian Kesiapan Belajar

Kesiapan belajar juga merupakan faktor internal yang mempengaruhi

hasil belajar. Kesiapan belajar merupakan kemauan individu untuk

berkembang dan membutuhkan waktu yang lama untuk mencapainya.

Menurut Slameto (2003:113), menegaskan bahwa, “Kesiapan adalah

keseluruhan kondisi seseorang yang membuatnya siap untuk memberi

respons/jawaban di dalam cara tertentu terhadap suatu situasi”. Kesiapan

belajar merupakan prasyarat dalam belajar bagi seseorang untuk dapat

berinteraksi dan memberi respons dengan cara dan kondisi tertentu. Untuk

mencapai tingkat kesiapan maksimal diperlukan kondisi fisik dan psikologis

yang saling menunjang kesiapan individu tersebut dalam proses

pembelajaran. Kesiapan sangat penting untuk memulai suatu aktivitas,

karena dengan memiliki kesiapan, aktivitas atau pekerjaan apapun dapat

teratasi dan dikerjakan dengan lancar sehingga mampu memperoleh suatu

hasil yang baik pula. Kesiapan merupakan salah satu faktor yang penting

dalam proses pembelajaran terutama pada pembelajaran berbasis

kompetensi, mengingat dalam rancangan pembelajaran kompetensi

menitikberatkan pada pengembangan kemampuan untuk melakukan tugas-

tugas tertentu sesuai standar yang telah ditetapkan.

Mengenai kemampuan dalam kesiapan belajar, Aunurrahman

berpendapat, “Kesiapan mencakup kemampuan menempatkan diri dalam

suatu keadaan dimana akan terjadi suatu gerakan atau rangkaian gerakan”

(2009:52). Kemampuan ini mencakup aktivitas jasmani dan rohani

(Aunurrahman, 2009:52). Kesiapan adalah kondisi-kondisi sebelum adanya

kegiatan belajar. Tanpa kesiapan belajar, proses belajar tidak akan

Page 29: HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI DIPREDIKSI DARI/Hasil...hasil belajar kognitif biologi diprediksi dari emotional quotient (eq) dan kesiapan belajar siswa kelas x sma negeri 7 surakarta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

terlaksana secara optimal. Hal-hal yang dilakukan siswa yang ditunjukkan

oleh perilaku siswa sebelum terjadinya proses belajar, hal tersebut perlu

dilakukan oleh siswa agar lebih mendukung terlaksananya proses belajar

yang lebih optimal, jika dibandingkan dengan siswa yang tidak memiliki

kesiapan dalam menghadapi proses belajar tersebut.

Kesiapan belajar menghasilkan tindakan untuk mencapai tujuan.

Tanpa kesiapan belajar tujuan belajar tidak akan tercapai secara optimal

(Slameto, 2003:114). Kesiapan belajar merupakan tingkat perkembangan

yang harus dicapai oleh seseorang untuk dapat menerima suatu pelajaran

baru. Sebelum menerima pelajaran baru dibutuhkan kesiapan belajar yang

matang. Sehingga kesiapan belajar erat hubungannya dengan kematangan.

Kesiapan belajar akan tercapai apabila seseorang telah mencapai tingkat

kematangan tertentu maka seseorang akan siap untuk menerima pelajaran-

pelajaran baru (Nurkancana, 1986:221). Kondisi awal siswa yang

mendukung, maka keterlaksanaan proses belajar dapat berjalan dengan baik,

sehingga siswa siap untuk memberi respons yang ada pada diri siswa dalam

mencapai tujuan pengajaran tertentu.

b. Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Kesiapan Belajar

Menurut Soemanto (2006:191), menegaskan bahwa “Kesiapan

dalam belajar melibatkan beberapa faktor yang bersama-sama membentuk

kesiapan yaitu: kesehatan dan motivasi”. Motivasi dapat membentuk

kesiapan belajar berupa motivasi yang terkait kebutuhan, minat, serta tujuan

untuk mengembangkan diri. Kesehatan dapat membentuk kesiapan belajar

berupa kondisi tubuh sehat yang memungkinkan siswa untuk menyelesaikan

tugas dengan baik. Kesiapan belajar terbentuk dalam periode tertentu

selama masa pembentukan dan perkembangan, serta dibentuk melalui

kebiasaan belajar (Slameto, 2003:115). Sehingga kesiapan belajar juga

memiliki faktor lainnya meliputi sejarah dan latar belakang perkembangan

individu. Berdasarkan pendapat diatas bahwa kesiapan belajar dipengaruhi

oleh beberapa faktor meliputi motivasi, kesehatan, sejarah, latar belakang

perkembangan individu, serta kebiasaan belajar.

Page 30: HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI DIPREDIKSI DARI/Hasil...hasil belajar kognitif biologi diprediksi dari emotional quotient (eq) dan kesiapan belajar siswa kelas x sma negeri 7 surakarta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

c. Aspek-Aspek Kesiapan Belajar

Untuk mendapatkan hasil belajar yang optimal diperlukan persiapan

siswa dalam belajar yang baik pula. Persiapan siswa dalam belajar

merupakan prasyarat yang harus oleh siswa dalam mencapai hasil belajar.

Untuk siap melakukan aktivitas belajar ada dua aspek yang perlu

diperhatikan, yaitu aspek kesiapan fisik dan psikologis (Slameto, 2003:113).

Menurut Aunurrahman (2009:52) kesiapan belajar dibagi menjadi dua aspek

meliputi aspek kesiapan jasmani dan rohani. Djamarah menegaskan bahwa,

“Kesiapan belajar terdiri dari tiga aspek meliputi aspek kesiapan fisik,

psikis, dan materiil (2002:35)”. Kesiapan fisik merupakan kondisi yang

berkaitan dengan kesehatan tubuh seseorang. Seperti kondisi fisik yang

bebas dari gangguan penyakit, lesu, mengantuk, kurang gizi dan rasa lapar

(Djamarah, 2002:35). Oleh karena itu, anak yang kondisi badannya tidak

sehat (sering sakit) maka prestasinya akan menurun. Sehingga kondisi fisik

sangat mempengaruhi hasil belajar siswa. Kesiapan psikis merupakan hasrat

ingin tahu seseorang pada suatu kondisi, seperti hasrat untuk belajar,

percaya diri, dan berkonsentrasi. Kondisi psikis harus terhindar atau bebas

dari gangguan konflik kejiwaan, tekanan masalah atau ketegangan

emosional (Surya, 2009:24). Kesiapan psikis berhubungan dengan mental

dan emosional (Slameto, 2003:113). Kesiapan materiil misalnya ada bahan

yang harus dipelajari atau dikerjakan, dapat berupa buku bacaan, catatan

pelajaraan, modul, dan sebagainya (Djamarah, 2002:35).

Merujuk pada Long dan Agyekum (1983:78) kesiapan psikis

membutuhkan kemampuan-kemampuan untuk mempersiapkan diri sebelum

melakukan aktivitas belajar. Kemampuan tersebut meliputi intelegensi,

kemandirian, percaya diri, ketekunan, inisiatif, kreatif, kemampuan untuk

kritis mengevaluasi diri sendiri, kesabaran, keinginan untuk belajar dan

orientasi tugas. Kesiapan fisik dan kesiapan psikis adalah kondisi yang

saling menunjang kesiapan individu tersebut dalam proses pembelajaran

untuk mencapai tingkat kesiapan yang maksimal (Slameto, 2003:113).

Page 31: HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI DIPREDIKSI DARI/Hasil...hasil belajar kognitif biologi diprediksi dari emotional quotient (eq) dan kesiapan belajar siswa kelas x sma negeri 7 surakarta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Selain aspek tersebut, ada faktor lain yang menjadi aspek kesiapan

belajar meliputi aspek kesiapan lingkungan dan kesiapan perilaku. Kesiapan

lingkungan merupakan faktor penting dalam kesiapan belajar seperti

lingkungan tempat belajar yang kondusif. Beberapa aspek kesiapan belajar

diatas, ada yang tergolong aspek kesiapan intrinsik dan ekstrinsik. Aspek

kesiapan yang berasal dari dalam diri adalah aspek kesiapan intrinsik

meliputi aspek kesiapan fisik dan psikis. Aspek kesiapan yang berasal dari

luar adalah aspek kesiapan ektrinsik meliputi aspek kesiapan materiil,

lingkungan, dan perilaku. Merujuk Darso (2011:159); Fatchurrochman

(2011:68); dan Putri (2011:62) bahwa antara kesiapan belajar dengan hasil

belajar terdapat hubungan yang positif dan signifikan. Hal ini menunjukkan

bahwa kesiapan belajar memiliki hubungan erat terhadap pencapaian hasil

belajar.

d. Prinsip-Prinsip Kesiapan Belajar

Kesiapan belajar memiliki prinsip-prinsip kesiapan yang

mempengaruhi perilaku belajar siswa, Slameto menegaskan bahwa,

“Prinsip-prinsip kesiapan belajar meliputi semua aspek perkembangan

berinteraksi, kematangan jasmani dan rohani, pengalaman-pengalaman,

kesiapan belajar untuk kegiatan tertentu” (2003:115). Kematangan adalah

proses akibat dari pertumbuhan dan perkembangan yang menimbulkan

perubahan tingkah laku. perlu adanya kematangan jasmani dan rohani untuk

memperoleh manfaat dari pengalaman. Pengalaman-pengalaman

mempunyai pengaruh positif terhadap kesiapan belajar. Kesiapan belajar

untuk kegiatan tertentu terbentuk dalam periode tertentu selama masa

pembentukan dalam masa perkembangan. Tanpa kesiapan belajar, proses

belajar tidak akan terjadi. Kesiapan belajar terdiri atas perhatian, motivasi,

dan perkembangan kesiapan.

Perhatian adalah kondisi jiwa dari seseorang yang terfokus pada

suatu hal tertentu terutama dalam hal belajar, maka hasil belajar yang

disertai dengan perhatian yang baik diharapkan akan mencapai hasil belajar

yang baik pula. Sedangkan perhatian yang tidak terfokus dalam proses

Page 32: HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI DIPREDIKSI DARI/Hasil...hasil belajar kognitif biologi diprediksi dari emotional quotient (eq) dan kesiapan belajar siswa kelas x sma negeri 7 surakarta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

pembelajaran, maka hasilnya pun tidak akan sebaik bila dibandingkan

dengan seseorang siswa yang memfokuskan perhatiannya. Perhatian tidak

hanya pada saat siswa mendengarkan penjelasan guru, tetapi bahan yang

dipelajarinya juga merupakan suatu perhatian. Untuk dapat menjamin hasil

belajar yang baik, maka siswa harus mempunyai perhatian terhadap bahan

yang dipelajarinya, jika bahan pelajaran tidak menjadi perhatian siswa,

maka timbullah kebosanan sehingga menyebabkan ketidak senangan

terhadap belajar. Beberapa prinsip penting yang berkaitan dengan perhatian

(Slameto, 2003:106) yaitu: perhatian seseorang tertuju pada hal-hal yang

baru; perhatian seseorang tertuju pada hal-hal yang rumit; perhatian

seseorang tertuju pada hal-hal yang dikehendakinya

Motivasi adalah dorongan dalam diri sendiri untuk melakukan

sesuatu dalam bentuk aktivitas untuk mencapai kebutuhan dan tujuan

tertentu (Winkels, 1987, Siregar dan Nara, 2010:48). Agar motivasi dari

dalam diri dapat tergerakkan, maka harus ada alasan tertentu yang

merangsang perbuatan tersebut. Sebaliknya aktivitas yang tidak didasari

motivasi yang kuat, akan menimbulkan ketidakseriusan dan perhatian tidak

optimal sehingga menimbulkan dorongan untuk mengalihkan aktivitas

tersebut ke aktivitas yang lain. Jadi motivasi yang kuat menjadi alasan yang

kuat agar memotivasi diri sendiri untuk giat belajar (Nasution, 1995:73).

Perkembangan kesiapan adalah suatu proses yang dapat

menimbulkan perubahan pada diri seseorang, perubahan itu terjadi karena

adanya pertumbuhan dan perkembangan sesuai dengan bertambahnya usia

dari seseorang itu. Kesiapan merupakan sebagai kematangan membentuk

sifat dan kekuatan dalam diri untuk bereaksi dengan cara tertentu. Dan

kematangan itu sendiri adalah suatu proses yang menimbulkan perubahan

tingkah laku sebagai akibat dari pertumbuhan dan perkembangan (Slameto,

2003:115). Perkembangan kesiapan dapat menunjang terhadap kemampuan

pengetahuan, keterampilan dan sikap siswa dalam menguasai kompetensi

lainnya. Dalam aktivitas belajar ketiga komponen perhatian, motivasi, dan

perkembangan sikap merupakan faktor yang mempengaruhi dalam kesiapan

Page 33: HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI DIPREDIKSI DARI/Hasil...hasil belajar kognitif biologi diprediksi dari emotional quotient (eq) dan kesiapan belajar siswa kelas x sma negeri 7 surakarta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

belajar, jika ketiga komponen tersebut tidak optimal, maka akan mengalami

kesulitan dalam konsentrasi belajar (Nasution, 1995:73).

3. Belajar dan Hasil Belajar

a. Pengertian Belajar

Belajar merupakan proses penting bagi perubahan perilaku manusia

disebabkan pengalaman yang berulang-ulang dengan jangka waktu tertentu.

Aunurrahman berpendapat, “Belajar adalah suatu proses yang dilakukan

individu untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang baru secara

keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri di dalam

interaksi dengan lingkungannya” (2009:35). Belajar merupakan suatu proses

yang berlangsung secara aktif dan integratif dengan menggunakan berbagai

usaha yang bertujuan (Soemanto, 2006:104). Tujuan belajar sebagai salah

satu ciri proses mengubah perilaku adalah untuk memperoleh hasil belajar

dan pengalaman hidup. Menurut Sudjana (2010:22) bahwa “Hasil belajar

adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima

pengalaman belajar”. Hasil belajar didapat dari pengalaman-pengalaman

belajar selama proses belajar berlangsung, dan hasil belajar biasanya diukur

melalui seperangkat test pengukuran pencapaian. Pengalaman belajar

berupa pemahaman siswa terhadap materi mencakup tiga ranah yaitu ranah

kognitif, afektif dan psikomotorik (Dimyati dan Mudjiono, 2002:22).

b. Pengertian Hasil Belajar

Menurut Sudjana (2010:22); Aunurrahman (2009:35) hasil belajar

ditandai adanya perubahan tingkah laku, perubahan tingkah laku pada diri

individu terjadi karena adanya interaksi antara individu dengan individu dan

individu dengan lingkungannya, dan merupakan akibat proses belajar

berupa kecakapan, sikap, kebiasaan, kepribadian/pengertian. Hasil belajar

terjadi setelah adanya pengalaman belajar selama proses belajar

berlangsung, dimana hasil belajar ditandai adanya perubahan tingkah laku

maupun terbentuknya kemampuan-kemampuan tertentu.

Page 34: HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI DIPREDIKSI DARI/Hasil...hasil belajar kognitif biologi diprediksi dari emotional quotient (eq) dan kesiapan belajar siswa kelas x sma negeri 7 surakarta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Hasil belajar ini dapat diketahui besarnya melalui pengukuran hasil

belajar. Hasil belajar dapat dikategorikan menjadi lima macam meliputi

informasi verbal, keterampilan intelektual, strategi kognitif, sikap, dan

keterampilan motoris (Sudjana, 2010:22). Sudjana (2010:22) membagi tiga

macam hasil belajar meliputi keterampilan dan kebiasaan, pengetahuan atau

pengertian, sikap dan cita-cita. Masing-masing jenis belajar dapat diisi

dengan bahan yang telah ditetapkan dalam kurikulum.

Salah satu tujuan belajar adalah pencapaian hasil belajar yang

meliputi ranah kognitif (mencakup pengetahuan dan fakta), afektif

(mencakup sikap), psikomotorik (mencakup keterampilan bertindak)

(Sudjana, 2010:22). Ketiga ranah hasil belajar tersebut merupakan satu

kesatuan utuh. Biologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang makhluk

hidup, interaksi satu sama lain, dan interaksi dengan lingkungannya.

Karakterisitik ilmu biologi ditentukan oleh objek dan permasalahan yang

dikaji. Berdasarkan pernyataan tersebut maka dapat didefinisikan bahwa

hasil belajar biologi merupakan hasil yang dicapai siswa sebagai akibat dari

proses belajar mengenai ilmu tentang makhluk hidup untuk mencapai

tujuan yang telah ditetapkan. Tujuan pembelajaran biologi harus sejalan

dengan hasil belajar biologi. Ketiga ranah hasil belajar diatas dikaitkan

dengan pembelajaran biologi yaitu siswa tidak hanya mempelajari

pengetahuan dan fakta berupa produk kognitif, tetapi dalam prosesnya siswa

juga harus terlibat aktif dalam aspek intelektual, sikap, dan keterampilan

dalam pembelajaran biologi.

c. Ranah Hasil Belajar

Hasil belajar sebagai output pembelajaran memiliki tingkatan jenis

perilaku belajar, Aunurrahman berpendapat, “Penggolongan atau tingkatan

jenis perilaku belajar terdiri dari tiga ranah atau kawasan, yaitu ranah

kognitif (Bloom, dkk), ranah afektif, ranah psikomotor” (2009:49).

1) Ranah Kognitif

Ranah kognitif berhubungan dengan hasil belajar intelektual siswa.

Ranah kognitif paling banyak dinilai karena selain ranah yang paling

Page 35: HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI DIPREDIKSI DARI/Hasil...hasil belajar kognitif biologi diprediksi dari emotional quotient (eq) dan kesiapan belajar siswa kelas x sma negeri 7 surakarta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

menonjol juga ranah yang langsung berhubungan dengan kemampuan

siswa dalam menguasai materi pelajaran (Sudjana, 2010:23). Ranah

kognitif berdasarkan taksonomi Bloom yang telah direvisi Anderson dan

Krathwohl (2010:99) berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang

terdiri dari enam kategori dimensi proses kognitif, yakni mengingat

(remember), memahami (understand), mengaplikasikan (apply),

menganalisis (analyze), mengevaluasi (evaluate) dan mencipta (create).

Mengingat (remember) merupakan menarik kembali informasi

yang tersimpan dalam memori jangka panjang. Mengingat merupakan

dimensi proses kognitif yang paling rendah tingkatannya. Pengetahuan

Mengingat penting sebagai bekal untuk belajar yang bermakna dan

menyelesaikan masalah karena pengetahuan dapat dipakai dalam tugas-

tugas yang lebih kompleks. Kategori ini mencakup dua macam proses

kognitif yaitu mengenali (recognizing) dan mengingat kembali

(recalling). Memahami (understand) adalah mengkonstruksi makna atau

pengertian dari materi pembelajaran termasuk apa yang dijelaskan oleh

guru. Kategori memahami mencakup tujuh proses kognitif yaitu

menafsirkan (interpreting), memberikan contoh (exemplifying),

mengklasifikasikan (classifying), meringkas (summarizing), menarik

inferensi (inferring), membandingkan (comparing), dan menjelaskan

(explaining). Mengaplikasikan (apply) mencakup penggunaan suatu

prosedur guna menyelesaikan masalah atau mengerjakan tugas, sehingga

mengaplikasikan berkaitan erat dengan pengetahuan prosedural. Kategori

mengaplikasikan mencakup 2 macam proses kognitif yaitu mengeksekusi

(executing) dan mengimplementasikan (implementing). Menganalisis

(analyze) menguraikan suatu permasalahan menjadi bagian-bagian

penyusunnya dan menentukan bagaimana hubungan antar bagian dan

antara setiap bagian dan struktur keseluruhannya. Kategori menganalisis

mencakup tiga macam proses kognitif yaitu membedakan

(differentiating), mengorganisasi (organizing), dan mengatribusikan

(attributing). Mengevaluasi (evaluate) adalah mengambil suatu

Page 36: HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI DIPREDIKSI DARI/Hasil...hasil belajar kognitif biologi diprediksi dari emotional quotient (eq) dan kesiapan belajar siswa kelas x sma negeri 7 surakarta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

keputusan berdasarkan kriteria dan standar yang ada. Proses kognitif

yang tercakup dalam kategori ini ada dua macam yaitu memeriksa

(checking) dan mengkritik (critiquing). Mencipta (create) adalah

memadukan beberapa unsur sehingga membentuk sesuatu yang baru dan

satu kesatuan. Proses kognitif yang tergolong dalam kategori mencipta

ada tiga macam yaitu merumuskan (generating), merencanakan

(planning), dan memproduksi (producing).

Keenam tingkatan di atas menggambarkan tingkatan kemampuan

yang dimiliki seseorang. Keenam tingkatan tersebut merupakan tingkatan

terendah yang sebaiknya dimiliki terlebih dahulu sebelum mempelajari

tingkatan yang lebih tinggi. Seseorang yang belajar adalah suatu proses

menuju perubahan yang bermula dari kemampuan dan tingkatan yang

lebih rendah, kemudian akan meningkat pada kemampuan-kemampuan

yang lebih tinggi. Proses ini merupakan proses yang dinamis, dimana

siswa melalui keaktifannya akan dapat secara terus-menerus

mengembangkan kemampuannya untuk mencapai tingkatan-tingkatan

kemampuan yang lebih tinggi melalui proses belajar yang dilakukan

(Aunurrahman, 2009:49).

2) Ranah Afektif

Ranah afektif berhubungan dengan sikap dan nilai. Ranah afektif

yang tampak pada siswa berupa sikap atau tingkah laku meliputi

perhatian siswa terhadap pelajaran, disiplin, motivasi belajar, menghargai

guru dan teman, kebiasaan belajar, dan hubungan sosial. Ranah afektif

berkenaan dengan hasil belajar terdiri dari lima kategori meliputi

penerimaan, penanggapan, penilaian, organisasi, dan internalisasi nilai

(Sudjana, 2010:30).

Penerimaan merupakan kemampuan peka dalam menerima

rangsangan dari luar dalam bentuk masalah, situasi, atau gejala.

Penanggapan merupakan kemampuan seseorang memberikan tanggapan

terhadap stimulus dari luar. Penilaian berkenaan dengan nilai dan

kepercayaan terhadap gejala atau stimulus dari luar. Organisasi

Page 37: HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI DIPREDIKSI DARI/Hasil...hasil belajar kognitif biologi diprediksi dari emotional quotient (eq) dan kesiapan belajar siswa kelas x sma negeri 7 surakarta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

merupakan kemampuan mengembangkan kemampuan dari nilai ke dalam

satu sistem organisasi. Internalisasi nilai merupakan keterpaduan semua

sistem nilai yang dimiliki seseorang sehingga dapat mempengaruhi dan

membentuk sikap (tingkah laku) positif dan kepribadian seseorang

(Sudjana, 2010:30).

3) Ranah Psikomotorik

Ranah psikomotorik berhubungan dengan hasil belajar

keterampilan dan kemampuan bertindak. Terdapat enam kategori ranah

psikomotorik meliputi gerakan refleks, keterampilan gerakan dasar,

kemampuan perseptual, kemampuan di bidang fisik, gerakan–gerakan

skill, serta gerakan ekspresif dan interpretatif. Gerakan refleks, mencakup

keterampilan pada gerakan yang tidak sadar. Kemampuan perceptual,

mencakup membedakan visual, membedakan auditif, motoris.

Kemampuan di bidang fisik, mencakup kekuatan, keharmonisan, dan

ketepatan. Gerakan–gerakan skill mencakup keterampilan sederhana

sampai pada keterampilan yang kompleks. Gerakan ekspresif dn

interpretatif mencakup kemampuan yang berkenaan dengan komunikasi

non-decursive (Sudjana, 2010:31).

d. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Hasil belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor. Menurut Slameto

(2003:54) hasil belajar siswa dipengaruhi oleh dua faktor utama yaitu faktor

internal (meliputi aspek fisiologis dan aspek psikologis) dan faktor eksternal

(melalui pendekatan dan strategi pembelajaran yang diterapkan guru).

Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam diri siswa berupa

kemampuan yang dimiliki siswa tersebut. Faktor eksternal merupakan faktor

yang berasal dari luar diri siswa, biasanya juga ada kaitannya dengan

lingkungan. Hasil belajar siswa lebih ditentukan oleh faktor internal sebesar

70%, sedangkan faktor eksternal hanya mempengaruhi 30% (Clark, 1981,

dalam Sudjana, 2005:39). Menurut Slameto (2003:54), faktor internal dibagi

menjadi tiga faktor meliputi faktor jasmaniah, faktor psikologis, faktor

kelelahan.

Page 38: HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI DIPREDIKSI DARI/Hasil...hasil belajar kognitif biologi diprediksi dari emotional quotient (eq) dan kesiapan belajar siswa kelas x sma negeri 7 surakarta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Faktor jasmaniah berhubungan dengan kondisi fisik individu

meliputi faktor kesehatan dan cacat tubuh. Seseorang yang kondisi

kesehatan tubuhnya baik, maka terwujud belajar yang baik dan nyaman

sehingga hasil belajar yang dicapai baik pula. Cacat tubuh adalah kondisi

tubuh seseorang yang kurang sempurna atau kurang baik. Keadaan cacat

tubuh seseorang akan mempengaruhi hasil belajar seseorang (Slameto,

2003:55).

Faktor psikologis meliputi tujuh faktor yaitu inteligensi, perhatian,

minat, bakat, motivasi, kematangan, kesiapan. Inteligensi berpengaruh pada

kemajuan belajar. Siswa dengan inteligensinya tinggi berpeluang untuk

lebih berhasil dibanding siswa dengan inteligensinya rendah. Seseorang

yang mempunyai intelegensi tinggi umumnya mudah belajar dan hasilnya

cenderung baik (Sulaeman, 2008:37). Dalam proses belajar juga perlu

adanya perhatian dan konsentrasi yang kuat. Perhatian dan konsentrasi yang

kuat dalam proses belajar akan menghasilkan hasil belajar yang optimal.

Faktor lain yaitu minat, siswa yang memiliki minat besar akan berpengaruh

terhadap proses belajar sehingga berpengaruh pula terhadap hasil belajar.

Bakat merupakan kemampuan siswa untuk belajar. Motivasi dapat

mempengaruhi hasil belajar, dimana motivasi yang kuat akan menciptakan

proses belajar dengan semangat, sehingga menghasilkan hasil belajar yang

baik. Kematangan merupakan proses perubahan tingkah laku sebagai akibat

dari pertumbuhan dan perkembangan. Kematangan dan kesiapan belajar

saling erat hubungannya. Kematangan membuat siswa menjadi lebih siap

belajar (Slameto, 2003:115). Kesiapan belajar mempengaruhi proses dan

hasil belajar (Huhn, 1980:30). Kesiapan perlu diperhatikan dalam proses

belajar, karena jika pada diri siswa sudah ada kesiapan untuk belajar maka

hasil belajar akan optimal. Faktor internal ketiga adalah faktor kelelahan,

apabila kondisi siswa baik dan bebas dari kelelahan, maka siswa akan dapat

belajar dengan baik. Belajar yang baik akan memudahkan ketercapaian hasil

belajar yang baik.

Page 39: HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI DIPREDIKSI DARI/Hasil...hasil belajar kognitif biologi diprediksi dari emotional quotient (eq) dan kesiapan belajar siswa kelas x sma negeri 7 surakarta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Selain faktor internal, hasil belajar siswa juga dipengaruhi oleh

faktor eksternal. Faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar

diri siswa yang dapat mendorong siswa untuk belajar dan pada akhirnya

memperoleh hasil belajar yang optimal. Menurut Slameto (2003:60), faktor

eksternal yang mempengaruhi hasil belajar siswa dibedakan menjadi tiga

faktor meliputi faktor keluarga, faktor sekolah, faktor masyarakat. Faktor

keluarga mencakup cara orang tua mendidik, hubungan antar anggota

keluarga, suasana rumah dan keadaan ekonomi keluarga. Lingkungan

keluarga berpengaruh terhadap keberhasilan belajar, dimana akan

memberikan pengaruh positif dan negatif terhadap keberhasilan belajar.

Faktor sekolah mencakup metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan

siswa, relasi siswa dengan siswa, displin sekolah, alat pelajaran, waktu

sekolah, standar pelajaran, keadaan gedung, metode belajar, dan tugas

rumah. Faktor masyarakat mencakup kegiatan siswa dalam masyarakat,

mass media, teman bergaul, dan bentuk kehidupan masyarakat.

4. Teori Belajar

a. Pengertian Teori Belajar

Belajar merupakan kegiatan siswa sehari-hari berupa perilaku yang

kompleks (Dimyati dan Mudjiono, 2002:17). Kegiatan belajar yang berupa

perilaku kompleks telah lama menjadi objek penelitian ilmuwan. Perilaku

kompleks tersebut menimbulkan berbagai teori belajar. Teori belajar

menunjukkan hubungan antara aktivitas siswa dengan proses psikis siswa.

Siregar dan Nara berpendapat, “Teori belajar mengungkapkan hubungan

antara kegiatan siswa dengan proses-proses psikologis dalam diri siswa,

atau teori belajar mengungkapkan hubungan antara fenomena yang ada

dalam diri siswa” (2010:24). Merujuk pada Suprijono (2011:16) teori

belajar ditujukan untuk memberikan hasil sebagai akibat dari proses belajar.

Teori belajar menunjukkan hubungan antar variabel yang menentukan hasil

belajar. Tujuan utama teori belajar lebih menjelaskan proses belajar, dimana

di dalam proses belajar itu terdapat variabel-variabel yang mempengaruhi

Page 40: HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI DIPREDIKSI DARI/Hasil...hasil belajar kognitif biologi diprediksi dari emotional quotient (eq) dan kesiapan belajar siswa kelas x sma negeri 7 surakarta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

belajar dan proses belajar menghasilkan perubahan tingkah laku berupa

hasil belajar. Fungsi teori belajar adalah memberi kerangka konseptual

belajar, memberi rujukan menyusun rancangan pelaksanaan belajar,

mendiagnosis masalah-masalah dalam proses belajar, mengkaji kejadian

belajar dalam diri siswa, mengkaji faktor eksternal yang berpengaruh

terhadap hasil belajar (Suprijono, 2011:15).

b. Penggolongan Teori Belajar

Merujuk pada Siregar dan Nara (2010:25) bahwa teori belajar dapat

dibedakan menjadi empat yaitu teori belajar behavioristik, teori belajar

kognitif, teori belajar humanistik, teori belajar konstruktivisme. Belajar

menurut teori belajar behavioristik dapat diartikan sebagai proses perubahan

tingkah laku yang berasal dari interaksi antara stimulus dan respons. Teori

belajar behavioristik sering disebut juga dengan stimulus-respons, dimana

lingkungan mempengaruhi tingkah laku manusia berupa hadiah dan

penguatan (Suprijono, 2011:17). Beberapa ilmuwan yang menganut teori

belajar behavioristik meliputi Pavlov, Thorndike, Watson, Guthrie, dan

Skinner.

Teori belajar yang dikembangkan Pavlov adalah teori conditioning.

Belajar menurut teori belajar Pavlov merupakan proses perubahan tingkah

laku karena adanya syarat yang menimbulkan reaksi. Proses perubahan pada

teori ini karena adanya latihan dan pengulangan (Suprijono, 2011:19). Teori

conditioning kemudian dikembangkan Guthrie bahwa tingkah laku manusia

dapat berubah, yang baik diubah menjadi buruk dan sebaliknya. Guthrie

percaya bahwa hukuman merupakan peranan penting dalam proses belajar

(Siregar dan Nara, 2010:26). Merujuk pada Siregar dan Nara (2010:26)

bahwa terdapat tiga metode pengubahan tingkah laku menurut Guthrie yaitu

metode respons bertentangan, metode membosankan, metode mengubah

lingkungan. Teori conditioning dikembangkan lebih lanjut oleh Watson

bahwa perubahan tingkah laku karena adanya latihan terhadap stimulus

yang diterima. Stimulus dan respons yang diterima berbentuk tingkah laku

yang mudah diamati. Teori conditioning selanjutnya dikembangkan oleh

Page 41: HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI DIPREDIKSI DARI/Hasil...hasil belajar kognitif biologi diprediksi dari emotional quotient (eq) dan kesiapan belajar siswa kelas x sma negeri 7 surakarta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Skinner bahwa tingkah laku siswa perlu memahami hubungan antara

stimulus dengan stimulus lainnya, respons, dan perubahan tingkah laku

sebagai akibat dari konsekuensi dari respons (Siregar dan Nara, 2010:27).

Faktor penting dalam belajar menurut teori ini adalah reinforcement yaitu

suatu penguat sebagai konsekuensi perilaku sehingga perilaku tertentu

menjadi semakin kuat. Skinner memandang bahwa belajar adalah suatu

perilaku. Perilaku belajar dapat dilihat dari segi perilaku teramati (Dimyati

dan Mudjiono, 2004:9). Teori belajar Thorndike lebih dikenal dengan teori

connectionism. Belajar menurut Thorndike adalah interaksi antara stimulus

dan respons. Belajar dalam teori ini dilakukan dengan cara coba-coba (trial

and error). Thorndike mengemukakan tiga hukum tentang belajar yaitu Law

of Readiness, Law of Exercise, dan law of Effect (Suprijono, 2011:20).

Salah satu aspek belajar yang berkaitan dengan teori belajar

behavioristik adalah kesiapan belajar. Menurut Thorndike kesiapan

merupakan prasyarat dalam belajar bagi seseorang untuk dapat berinteraksi

dan memberi respons dengan cara dan kondisi tertentu, sehingga siap untuk

belajar berikutnya, ini merupakan belajar asosiatif (Slameto, 2003:114).

Kesiapan belajar adalah kondisi awal siswa yang mendukung terlaksananya

proses belajar dengan baik, sehingga siswa siap untuk memberi respons

yang ada pada diri siswa dalam mencapai tujuan pengajaran tertentu.

Kesiapan belajar termasuk aspek teori belajar behaviorisitik, yaitu sebagai

proses perubahan tingkah laku yang berasal dari interaksi antara stimulus

dan respons.

Teori belajar kognitif menekankan belajar sebagai proses belajar

terutama proses internal. Belajar menurut teori ini adalah suatu perubahan

tingkah laku yang melibatkan proses berpikir yang sangat kompleks dan

proses mental yang aktif untuk memperoleh pengetahuan. Beberapa tokoh

yang mengemukakan konsep terpenting dalam teori kognitif yaitu Jean

Piaget tentang adaptasi intelektual, Bruner tentang discovery learning,

Ausubel tentang reception learning (Suprijono, 2011:22). Belajar menurut

Piaget adalah interaksi antara individu dengan lingkungan sehingga terjadi

Page 42: HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI DIPREDIKSI DARI/Hasil...hasil belajar kognitif biologi diprediksi dari emotional quotient (eq) dan kesiapan belajar siswa kelas x sma negeri 7 surakarta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perkembangan intelek individu (Dimyati dan Mudjiono, 2002:13). Belajar

menurut Bruner dengan discovery learning, yaitu siswa mengorganisasi

bahan yang dipelajari sesuai tingkat kemajuan siswa dengan suatu bentuk

akhir (Soemanto, 2006:134). Teori belajar humanistik adalah teori yang

paling abstrak dimana siswa diberikan kebebasan dalam melakukan proses

belajar (Siregar dan Nara, 2010:34). Belajar menurut teori belajar

konstruktivisme adalah proses pembentukan pengetahuan oleh siswa.

Pengetahuan berasal dari dalam diri siswa melalui pengalaman (Siregar dan

Nara, 2010:39).

5. Hasil Penelitian yang Relevan

Penelitian tentang hubungan kecerdasan emosional (EQ) dengan hasil

belajar telah banyak dilakukan oleh beberapa peneliti terdahulu. Wahyuningsih

(2004:64) mendapatkan bahwa terdapat korelasi antara kecerdasan emosional

dengan prestasi belajar dengan arah hubungan positif. Artinya, jika kecerdasan

emosional tinggi, maka prestasi belajar tinggi dan sebaliknya. Berdasarkan

hasil tersebut, diketahui bahwa kecerdasan emosional berhubungan dengan

prestasi belajar dimana kecerdasan emosional tinggi akan meningkatkan

prestasi belajar siswa. Purnaningtyas (2009:12) mendapatkan bahwa terdapat

hubungan yang positif dan signifikan antara kecerdasan emosi dengan prestasi

belajar siswa. Artinya, antara kecerdasan emosi dan prestasi belajar siswa

terdapat korelasi yang signifikan. Korelasi yang signifikan tersebut dapat

diartikan bahwa semakin tinggi kecerdasan emosi juga akan semakin tinggi

prestasi belajarnya, sedangkan semakin rendah kecerdasan emosi maka prestasi

belajar siswa juga semakin rendah. Ogundokun dan Adeyemo (2010:135)

mendapatkan bahwa terdapat hubungan signifikan antara kecerdasan emosional

dengan prestasi belajar. Hidayat (2009:12) mendapatkan bahwa tingkat

kecerdasan rasional dan aspek pengendalian diri dari kecerdasan emosional

yang berperan secara signifikan dengan prestasi belajar.

Penelitian tentang hubungan kesiapan belajar dengan hasil belajar telah

banyak dilakukan oleh beberapa peneliti terdahulu. Darso (2011:159)

Page 43: HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI DIPREDIKSI DARI/Hasil...hasil belajar kognitif biologi diprediksi dari emotional quotient (eq) dan kesiapan belajar siswa kelas x sma negeri 7 surakarta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

mendapatkan bahwa kesiapan belajar siswa berpengaruh secara signifikan

terhadap prestasi belajar. Siswa yang kesiapan belajarnya lebih matang maka

akan menunjukkan prestasi belajar yang baik. Fatchurrochman (2011:68)

mendapatkan bahwa kesiapan belajar siswa memberikan pengaruh positif

terhadap pencapaian kompetensi siswa, semakin tinggi kesiapan belajar siswa

maka akan berdampak pada hasil pencapaian kompetensi siswa menjadi lebih

baik. Putri (2011:62) mendapatkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan

signifikan antara kesiapan belajar dengan prestasi belajar.

Penelitian tentang hubungan EQ dan kesiapan belajar dengan hasil

belajar telah dilakukan oleh peneliti terdahulu. Putri (2011:62) mendapatkan

bahwa terdapat hubungan positif dan signifikan antara kecerdasan emosional

(EQ) dengan prestasi belajar, terdapat hubungan positif dan signifikan antara

kesiapan belajar dengan prestasi belajar, terdapat hubungan kecerdasan

emosional (EQ) dan kesiapan belajar dengan prestasi belajar. Penelitian Putri

(2011:62) tersebut menunjukkan hubungan secara simultan antara kecerdasan

emosional (EQ) dan kesiapan belajar dengan prestasi belajar.

Penelitian terdahulu telah dijelaskan di atas dan dapat digambarkan

pada Tabel 1.

Tabel 1 Posisi Penelitian yang Dilaksanakan Peneliti

Hubungan Emotional

Quotient

Kesiapan

Belajar

Hasil Belajar

Kognitif Afektif Psikomotor

Emotional Quotient

Kesiapan Belajar

Hasil

Belajar

Kognitif

Afektif

Psikomotor

Page 44: HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI DIPREDIKSI DARI/Hasil...hasil belajar kognitif biologi diprediksi dari emotional quotient (eq) dan kesiapan belajar siswa kelas x sma negeri 7 surakarta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

B. Kerangka Berpikir

Berdasarkan tinjauan pustaka dan hasil penelitian yang relevan yang

telah dikemukakan di atas, peneliti dapat membuat kerangka pemikiran untuk

menentukan hipotesi penelitian sebagai berikut:

Hasil belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor yang meliputi faktor

internal dan faktor eksternal. Faktor internal merupakan faktor yang lebih

menentukan hasil belajar siswa, yaitu memberikan kontribusi sebesar 70%.

Faktor internal meliputi faktor jasmaniah, faktor psikologis, dan faktor

kelelahan. Intelegensi merupakan salah satu faktor psikologis, salah satu di

dalamnya adalah EQ. Hal tersebut menunjukkan bahwa emotional quotient

(EQ) berhubungan dengan hasil belajar seperti penelitian yang telah dilakukan

yaitu penelitian Wahyuningsih (2004:64), Purnaningtyas (2009:12),

Ogundokun & Adeyemo (2010:135), Hidayat (2009:12). Sedangkan faktor

internal lainnya yang berpengaruh terhadap hasil belajar adalah kesiapan

belajar. Sebelum melakukan kegiatan belajar siswa harus mempunyai kesiapan

belajar agar siswa siap menerima pelajajaran berikutnya. Dengan kesiapan

belajar diharapkan hasil belajar siswa dapat tercapai secara optimal. Hal

tersebut menunjukkan kesiapan belajar berhubungan dengan hasil belajar

seperti penelitian yang telah dilakukan yaitu Putri (2011:62), Darso

(2011:159), Fatchurrochman (2011:68).

Intelegensi mempunyai pengaruh yang besar terhadap kemajuan belajar

seseorang. Seseorang yang mempunyai intelegensi yang baik, maka seseorang

cenderung akan lebih mudah belajar dan hasil belajar dapat diperoleh secara

optimal. Selain IQ, faktor intelegensi yang mempengaruhi hasil belajar adalah

emotional quotient (EQ). Sulaeman (2008:35) keberhasilan belajar tidak hanya

ditentukan dari kecerdasan intelektual maupun hasil tes tertulis saja, namun ada

faktor lain yang lebih banyak berpengaruh yaitu faktor emosi, yang meliputi

daya tahan, kemampuan menjalin kerjasama, motivasi tinggi, dan dimensi

emosional lainnya. Dalam kegiatan belajar dan pembelajaran, tidak hanya

dimensi individual anak saja yang harus tersentuh secara menyeluruh tetapi

dimensi-dimensi emosional juga harus tersentuh secara menyeluruh. Merujuk

Page 45: HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI DIPREDIKSI DARI/Hasil...hasil belajar kognitif biologi diprediksi dari emotional quotient (eq) dan kesiapan belajar siswa kelas x sma negeri 7 surakarta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

pada penelitian Ogundokun dan Adeyemo (2010:135) bahwa kecerdasan

emosional saling berkaitan dengan keberhasilan akademik. Kompetensi

kecerdasan emosional, seperti kemampuan untuk mengatur perasaan seseorang,

menghadapi masalah, kecerdasan intrapersonal dan interpersonal berhubungan

erat dengan keberhasilan akademik.

Selain inteligensi, kesiapan perlu diperhatikan dalam proses belajar,

karena jika siswa belajar dan pada diri siswa sudah ada kesiapan maka hasil

belajar akan optimal. Hal ini diperkuat oleh oleh Fatchurrochman (2011:68)

dalam penelitiannya melaporkan bahwa terdapat hubungan positif antara

kesiapan belajar dengan hasil belajar. Hal ini sejalan dengan penelitian yang

dilakukan Putri (2011:62) bahwa ada hubungan yang positif dan signifikan

antara kecerdasan emosi dan kesiapan belajar dengan prestasi belajar.

Untuk memperjelas kerangka pemikiran tersebut, maka dapat dilihat

dalam bentuk Gambar 1.

Page 46: HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI DIPREDIKSI DARI/Hasil...hasil belajar kognitif biologi diprediksi dari emotional quotient (eq) dan kesiapan belajar siswa kelas x sma negeri 7 surakarta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Gambar 1 Hubungan antar Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Dari gambar diatas, kotak variabel ditebalkan menunjukkan variabel yang diteliti.

C. Hipotesis

Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir, maka hipotesis penelitian

dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Terdapat hubungan antara emotional quotient (EQ) dengan hasil belajar

kognitif biologi siswa kelas X SMA Negeri 7 Surakarta tahun pelajaran

2011/2012.

2. Terdapat hubungan antara kesiapan belajar dengan hasil belajar kognitif

biologi siswa kelas X SMA Negeri 7 Surakarta tahun pelajaran 2011/2012.

Hasil

belajar

Kognitif

70%

Faktor

internal

Faktor

jasmani

Faktor

psikologis

Faktor

kelelahan

Kesehatan

Cacat tubuh

Intelegensi.

Perhatian

Minat

Bakat

Motif

Kematangan

EQ

Faktor

yang

memp-

ngaruhi

belajar

30%

Faktor

eksternal

Kesiapan

belajar Kesiapan.

Tanpa

kesiapan

belajar

tujuan

belajar tidak

akan

tercapai

secara

optimal

(Slameto,

2003:114)

EQ mampu memprediksi

seberapa tinggi hasil

belajar yang dicapai

seseorang (Goleman

2003:52)

Tanpa kesiapan belajar

tujuan belajar tidak akan

tercapai secara optimal

(Slameto, 2003:114).

Page 47: HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI DIPREDIKSI DARI/Hasil...hasil belajar kognitif biologi diprediksi dari emotional quotient (eq) dan kesiapan belajar siswa kelas x sma negeri 7 surakarta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3. Terdapat hubungan emotional quotient (EQ) dan kesiapan belajar dengan

hasil belajar kognitif biologi siswa kelas X SMA Negeri 7 Surakarta tahun

pelajaran 2011/2012.

Page 48: HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI DIPREDIKSI DARI/Hasil...hasil belajar kognitif biologi diprediksi dari emotional quotient (eq) dan kesiapan belajar siswa kelas x sma negeri 7 surakarta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian telah dilaksanakan di SMA Negeri 7 Surakarta yang beralamat di

Jl Mr. Muhammad Yamin No. 79.

2. Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran 2011/2012.

Pelaksanaan penelitian dilaksanakan menurut tahap-tahap sebagai berikut:

a. Tahap persiapan meliputi pengajuan judul, penyusunan proposal, seminar

proposal, dan perijinan penelitian yang dilaksanakan pada bulan Oktober 2011

sampai Januari 2012 (perijinan penelitian dilampirkan pada Lampiran 7).

b. Tahap penelitian meliputi semua kegiatan utama yang dilaksanakan di tempat

penelitian meliputi uji coba instrumen (try out), pelaksanaan tes EQ,

pengambilan data kesiapan belajar dengan teknik angket, dan pengambilan data

nilai kognitif biologi siswa dengan teknik dokumentasi yang dilaksanakan

bulan Januari sampai Maret 2012.

c. Tahap penyelesaian meliputi analisis data dan pembahasan atas data yang

diambil berdasarkan hasil analisis yang ada dan teori-teori, yang dilaksanakan

bulan April 2012 sampai Mei 2012.

Tahap-tahap di atas dapat ditabulasikan dalam Gambar 2.

No Kegiatan Waktu Pelaksanaan

Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei

1 Tahap Persiapan

- Pengajuan Judul

- Penyusunan proposal

- Seminar proposal

- Perijinan penelitian

2 Tahap pelaksanaan

- Uji coba instrumen

- Tes EQ

- Pengumpulan data

3 Tahap penyelesaian

- Analisa data

- Pembahasan

Gambar 2 Jadwal Penelitan

Page 49: HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI DIPREDIKSI DARI/Hasil...hasil belajar kognitif biologi diprediksi dari emotional quotient (eq) dan kesiapan belajar siswa kelas x sma negeri 7 surakarta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

B. Rancangan Penelitian

Penelitian bersifat kuantitatif korelasional. Merupakan penelitian

korelasional karena bertujuan untuk meneliti suatu hubungan antar variabel

didasarkan atas koefisien korelasinya (Suwarto dan Slamet, 2007:33). Adapun

bagan paradigma penelitian ini dapat disajikan dalam Gambar 3.

Ŷ = a + bX1

Ŷ = a + bX1+ bX2

Ŷ = a + bX2

Gambar 3 Bagan Paradigma Penelitian

Keterangan :

X1 : Emotional Quotient (EQ)

X2 : Kesiapan Belajar

Y : Hasil belajar kognitif biologi

: garis prediksi

Ŷ = a + bX : persamaan regresi

Merujuk Gambar 3, dapat dijelaskan bahwa penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui hubungan variabel X1 terhadap Y, X2 terhadap Y, X1 dan X2 terhadap

Y. Variabel X adalah variabel bebas (variabel independent) dan variabel Y adalah

variabel terikat (variabel dependent). Variabel X menentukan nilai variabel Y.

Dimana variabel X1 adalah Emotional Quotient (EQ), variabel X2 adalah kesiapan

belajar, dan variabel Y adalah hasil belajar kognitif biologi. Analisis yang dipakai

dalam penelitian ini adalah regresi linear berganda. Model analisis regresi linier

yang digunakan dalam penelitian ini menurut Winarsunu (2002:191)

menggunakan persamaan rumus sebagai berikut:

(1) Regresi linier sederhana

Ŷ = a + bX

Keterangan:

Ŷ = Kriterium

X = Prediktor

a = Intersep (konstanta regresi)

b = Koefisien regresi

X1

X2

Y

Page 50: HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI DIPREDIKSI DARI/Hasil...hasil belajar kognitif biologi diprediksi dari emotional quotient (eq) dan kesiapan belajar siswa kelas x sma negeri 7 surakarta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

(2) Regresi linier ganda

Ŷ = a + b1X1 + b2X2

Keterangan:

X1 = Emotional Quotient (EQ)

X2 = Kesiapan Belajar

Y = Hasil belajar kognitif biologi siswa

a = Intersep (konstanta regresi)

b = Koefisien regresi

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi Penelitian

Populasi penelitian yang ditetapkan adalah seluruh siswa kelas X SMA

Negeri 7 Surakarta tahun pelajaran 2011/2012 sejumlah 286 siswa. Populasi

penelitian mempunyai karakteristik seperti tingkat akademik yang cukup tinggi, k

peminat di SMA Negeri 7 Surakarta cukup tinggi karena kualitas sekolah yang

menonjol dengan kelulusan 100% setiap tahunnya.

2. Sampel Penelitian

Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan berbagai

pertimbangan dari peneliti yaitu keterbatasan biaya dan waktu penelitian. Jumlah

total sampel yang diambil harus representatif terhadap populasi penelitian ini.

Dalam penelitian ini, jumlah sampel diambil menurut Bungin (2008:105) dengan

formula sebagai berikut:

N

N (d)2

+ 1

Dimana:

n = Jumlah sampel yang dicari

N = Jumlah populasi

d = 0,1

Berdasarkan rumus tersebut, maka jumlah sampel adalah:

n =

Page 51: HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI DIPREDIKSI DARI/Hasil...hasil belajar kognitif biologi diprediksi dari emotional quotient (eq) dan kesiapan belajar siswa kelas x sma negeri 7 surakarta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

286

( 286 ) (0,1)2

+ 1

= 74,09 -> 74 siswa

Hasil penghitungan dengan rumus diatas didapatkan jumlah total sampel

minimum yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas X sebanyak 74

siswa. Ukuran tersebut memenuhi ukuran sampel minimum dalam penelitian

korelasional yang berjumlah 50 sampel (Wilson dan Morgan, 2007:48). Menurut

perhitungan, sampel diambil secara acak dengan undian nomor induk siswa.

Pengambilan undian akan dikembalikan untuk pengambilan sampel selanjutnya

sampai didapatkan 74 sampel.

D. Teknik Pengambilan Sampel

Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik simple random sampling.

Simple random sampling adalah teknik pengambilan sampel secara acak

sederhana tanpa memperhatikan strata (tingkatan) dalam anggota populasi

tersebut (Riduwan, 2004:58). Jumlah total sampel yang diambil harus

representatif terhadap populasi penelitian ini. Pengambilan sampel dilakukan

secara acak dengan undian.

E. Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini data yang digunakan bersifat data primer dan sekunder.

Beberapa teknik pengumpulan data disajikan sebagai berikut:

1. Variabel Penelitian

Pada penelitian ini terdapat dua variabel bebas (independen) dan satu

variabel terikat (dependen). Variabel-variabel tersebut adalah sebagai berikut:

a. Variabel Bebas (independen)

Variabel bebas dalam penelitian adalah Emotional Quotient (EQ) dan kesiapan

belajar.

b. Variabel Terikat (dependen)

Variabel terikat dalam penelitian adalah hasil belajar siswa ranah kognitif.

n =

Page 52: HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI DIPREDIKSI DARI/Hasil...hasil belajar kognitif biologi diprediksi dari emotional quotient (eq) dan kesiapan belajar siswa kelas x sma negeri 7 surakarta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2. Metode Pengumpulan Data

Data penelitian diambil dengan beberapa cara yaitu

a. Metode Tes

Metode tes dilakukan untuk mendapatkan data Emotional Quotient (EQ).

Tes ini dilakukan oleh lembaga yang sudah memiliki standarisasi dalam tes

Emotional Quotient (EQ) yaitu lembaga tes psikologi Jaspi. Menurut Riduwan

(2004: 105) tes sebagai instrumen pengumpulan data merupakan serangkaian

pertanyaan atau latihan yang digunakan untuk mengukur ketrampilan

pengetahuan, inteligensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki individu atau

kelompok. Tes Emotional Quotient (EQ) merupakan tes yang digunakan untuk

mengukur kecerdasan emosi seseorang. Tes Emotional Quotient (EQ) ini

merupakan tes yang sudah terstandarisasi oleh lembaga tes psikologi dan sudah

diujicobakan berkali-kali sehingga dijamin atau dikatakan cukup baik.

b. Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi dilakukan untuk mendapatkan data sekunder berupa

data capaian hasil belajar biologi ranah kognitif. Data tersebut diperoleh melalui

nilai ulangan harian I dan nilai ulangan harian II pada mata pelajaran biologi kelas

X semester genap siswa SMA Negeri 7 Surakarta tahun pelajaran 2011/2012.

c. Metode angket

Metode angket dilakukan untuk mendapatkan data primer berupa kesiapan

belajar. Angket merupakan alat pengukuran yang tepat untuk mengukur kesiapan

belajar. Angket yang digunakan pada penelitian mengikuti kaidah angket menurut

Likert dengan merujuk pada Riduwan (2004:86) dengan rubrik pengisian sebagai

berikut:

1) Pernyataan Positif

SS : jawaban sangat setuju dengan skor 5

S : jawaban setuju dengan skor 4

N : jawaban netral dengan skor 3

TS : jawaban tidak setuju dengan skor 2

STS : jawaban sangat tidak setuju dengan skor 1

Page 53: HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI DIPREDIKSI DARI/Hasil...hasil belajar kognitif biologi diprediksi dari emotional quotient (eq) dan kesiapan belajar siswa kelas x sma negeri 7 surakarta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2) Pernyataan Negatif

SS : jawaban sangat setuju dengan skor 1

S : jawaban setuju dengan skor 2

N : jawaban netral dengan skor 3

TS : jawaban tidak setuju dengan skor 4

STS : jawaban sangat tidak setuju dengan skor 5

3. Teknik Penyusunan Instrumen

a. EQ (Emotional Quotient)

EQ (Emotional Quotient) terdiri atas 2 aspek, meliputi kecerdasan

intrapersonal dan kecerdasan antarpersonal diukur dengan menggunakan alat test

psikologi oleh Lembaga test psikologi yang telah terstandarisasi. Aspek dan

indicator kecerdasan emosional dapat dilihat pada Tabel 2 sebagai berikut:

Tabel 2 Aspek dan Indikator EQ (Emotional Quotient)

Aspek Indikator

Kecerdasan

intrapersonal

Kecerdasan

antarpersonal

- Kemampuan untuk sadar

terhadap diri sendiri

- Kemampuan

mengendalikan dorongan

hati

- Kemampuan untuk

memotivasi diri sendiri

- Kemampuan untuk tetap

bersikap optimis

- Kemampuan berhubungan

dengan orang lain

- Kemampuan berempati

dengan orang lain

(Sumber : Lembaga Jaspi Jasa Psikologi Indonesia)

b. Kesiapan belajar

Kesiapan belajar meliputi kesiapan fisik, mental dan emosional, serta

materiil diukur menggunakan angket dengan validitas konstruk dapat dilihat pada

Tabel 3 sebagai berikut:

Page 54: HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI DIPREDIKSI DARI/Hasil...hasil belajar kognitif biologi diprediksi dari emotional quotient (eq) dan kesiapan belajar siswa kelas x sma negeri 7 surakarta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Tabel 3 Validitas Konstruk Angket Kesiapan Belajar

Konstruk Dimensi Aspek Indikator

Kesiapan belajar

merupakan

prasyarat dalam

belajar bagi

seseorang untuk

dapat

memberikan

respons dengan

cara dan kondisi

tertentu. Kondisi

tersebut meliputi

kondisi fisik dan

psikis (Slameto,

2003:113).

Kesiapan

mencakup

kemampuan

menempatkan

diri pada suatu

keadaan

sebelum

terjadinya

aktivitas

pembelajaran.

Kemampuan ini

mencakup

kesiapan

jasmani dan

rohani

(Aunurrahman,

2009:52).

Sedangkan

menurut

Djamarah

(2002:35)

kesiapan belajar

mencakup

kesiapan fisik,

kesiapan psikis,

kesiapan

materiil.

a. Jasmani

b. Rohani

c. Materiil

Kesiapan

fisik

(Surya,

2009:24)

Mental dan

Emosional

Long dan

Agyekum

(1983:78)

Materiil

(Djamarah,

2002:35)

1) Kondisi fisik yang

mendukung

1) Kecerdasan

2) Kemandirian

3) Kepercayaan diri

4) Kegigihan

5) Inisiatif

6) Kreativitas

7) Kemampuan untuk kritis

mengevaluasi diri sendiri

8) Keinginan untuk belajar

9) Orientasi tugas

1) Bahan yang harus

dipelajari

2) Catatan

3) Modul

4) Media yang mendukung

Instrumen untuk mengukur kesiapan belajar dapat dilihat pada Lampiran 1.

Page 55: HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI DIPREDIKSI DARI/Hasil...hasil belajar kognitif biologi diprediksi dari emotional quotient (eq) dan kesiapan belajar siswa kelas x sma negeri 7 surakarta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

c. Hasil belajar

Hasil belajar dapat diperoleh dari dokumentasi yang berupa nilai ulangan

harian I dan nilai ulangan harian II mata pelajaran biologi kelas X SMA Negeri 7

Surakarta semester genap tahun pelajaran 2011/2012.

F. Validasi Instrumen Penelitian

Instrumen diujicobakan terlebih dahulu untuk menguji validitas dan

reliabilitas item pada angket. Hasil uji validitas dan reliabilitas disajikan sebagai

berikut:

a. Uji Validitas Item Angket

Validitas yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan validitas

item/butir. Validitas butir angket dihitung dengan menggunakan rumus koefisien

Product moment dari Karl Pearson sebagai berikut:

Dengan :

xyr= koefisien korelasi antara variabel X dan Y

X = skor item

Y = skor total

n = cacah subyek

Jika harga rxy < rtabel maka korelasi tidak signifikan sehingga item instrumen

dikatakan tidak valid. Dan sebaliknya, jika rxy > rtabel maka item instrumen

dinyatakan valid (Arikunto, 2010:75).

Hasil try out untuk validitas item angket kesiapan belajar secara lengkap

disajikan dalam Tabel 4 dan selengkapnya pada lampiran 2.

Tabel 4 Rangkuman Uji Validitas Hasil Tes Try Out

Penilaian Jumlah

Butir

Keputusan Uji Validitas

Valid Invalid

Kesiapan Belajar 56 54 2

2222 YYnXXn

YXXYnrxy

Page 56: HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI DIPREDIKSI DARI/Hasil...hasil belajar kognitif biologi diprediksi dari emotional quotient (eq) dan kesiapan belajar siswa kelas x sma negeri 7 surakarta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

b. Uji Reliabilitas Angket

Untuk menghitung tingkat reliabilitas item angket, dalam penelitian ini

digunakan rumus Alpha dari Cronbach. Formula dapat disajikan dalam Rumus

sebagai berikut:

r11=

1n

n

2

2

1t

i

S

S

Keterangan:

r11 = koefisien reliabilitas

Si2 = varians skor tiap-tiap butir soal

St2

= varians skor total

1 = bilangan konstan

Kriteria reliabilitas menurut Riduwan (2004:110) adalah sebagai berikut:

Antara 0,800 sampai dengan 1,000 : Sangat Tinggi

Antara 0,600 sampai dengan 0,799 : Tinggi

Antara 0,400 sampai dengan 0,599 : Cukup Tinggi

Antara 0,200 sampai dengan 0,399 : Rendah

Antara 0,000 sampai dengan 0,199 : Sangat Rendah

Hasil try out untuk reliabilitas angket kesiapan belajar secara lengkap

disajikan dalam Tabel 5 dan selengkapnya pada lampiran 2.

Tabel 5 Rangkuman Uji Reliabilitas Hasil Tes Try Out

Penilaian Jumlah

Item

Indeks

Reliabilitas Keputusan Uji

Kesiapan Belajar 54 0,961431 Korelasi sangat tinggi

Berdasarkan pada Tabel 6 diatas hasil koefisien reliabilitas kesiapan belajar

mempunyai korelasi yang sangat tinggi, sehingga angket tersebut dapat digunakan

untuk penelitian.

G. Analisis Data

1. Uji Prasyarat Analisis Regresi

Uji prasyarat yang digunakan untuk analisis regresi yaitu uji normalitas, uji

linearitas, uji homoskedastisitas, dan uji multikolinearitas. Uji normalitas

digunakan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal. Uji linearitas

digunakan untuk mengetahui apakah ada hubungan linear di antara variabel bebas

Page 57: HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI DIPREDIKSI DARI/Hasil...hasil belajar kognitif biologi diprediksi dari emotional quotient (eq) dan kesiapan belajar siswa kelas x sma negeri 7 surakarta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

(X) dan variabel terikat (Y). Uji homoskedastisitas digunakan untuk menguji

varian setiap nilai variabel Y sama atau hampir sama untuk setiap nilai variable X

atau dengan kata lain bahwa varian kesalahan pada semua nilai X adalah konstan.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah data terdistribusi

normal. Sebelum data dianalisis lebih lanjut maka data harus berasal dari populasi

yang berdistribusi normal, untuk itu dilakukan uji normalitas dengan metode

Liliefors (Budiyono, 2009:170) sebagai berikut:

zi =

statistik uji untuk metode ini adalah

L = Maks F(zi) - S(zi)

Dengan

F(zi) = P(Z ≤ zi); Z ~ N(0,1);

S(zi) = proporsi cacah Z ≤ zi terhadap seluruh zi

Sebagai daerah kritis untuk uji ini adalah:

DK = {L L > La;n} dengan n adalah ukuran sampel.

Untuk beberapa α dan n, nilai La;n dapat dilihat pada lampiran 4.

Uji kenormalan dapat dilakukan secara computerized dengan bantuan

program SPSS 17 dengan melihat nilai p (signifikansi) pada uji Liliefors apabila

nilai p > 0,05 maka data terdistribusi normal dan apabila p < 0,05 maka data tidak

terdistribusi normal.

b. Uji Linearitas dan Keberartian Regresi

Uji linearitas regresi antara variabel X dan Y menggunakan rumus linearitas

dari Sudjana (2002:332) sebagai berikut:

Page 58: HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI DIPREDIKSI DARI/Hasil...hasil belajar kognitif biologi diprediksi dari emotional quotient (eq) dan kesiapan belajar siswa kelas x sma negeri 7 surakarta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1) Uji Linearitas Regresi

Keterangan:

F = Harga bilangan F untuk uji liniearitas regresi

S2

TC = Varians tuna cocok

S2

G = Varians galat

Kriteria uji Fhitung < Ftabel maka linearitas diterima.

2) Uji Keberartian Regresi

Keterangan:

Freg = Harga bilangan F untuk regresi

S2

reg = Rerata kuadrat garis regresi

S2

res = Rerata kuadrat garis residu

Kriteria uji Fhitung > Ftabel maka regresi tersebut berarti.

Uji linearitas dapat diketahui dengan test of linearity yaitu dengan uji Anova

(F test). Bila diperoleh nilai p > 0,05 pada Deviation from Linearity, maka model

berbentuk linier.

c. Uji Homoskedastisitas

Asumsi homoskedastisitas dapat diketahui dengan melihat plot diagram

pencar residual pada scatterplot yang menunjukkan selisih antara nilai Y prediksi

dengan Y penelitian. Pada plot residual dilihat tebarannya. Bila titik tebaran tidak

mempunyai pola tertentu dan menyebar merata di sekitar garis titik nol residual,

maka varian homogeny pada setiap nilai X, sehingga asumsi homoskedastisitas

terpenuhi. Tetapi jika tebaran membentuk pola tertentu seperti kelompok di

bawah atau di atas garis titik nol maka asumsi homoskedastisitas tidak terpenuhi

(Wijaya, 2009:124).

d. Uji Multikolinearitas

Persyaratan ketiga adalah antara masing-masing variabel bebas harus saling

independent (bebas). Pada penelitian ini, antara EQ harus saling bebas dengan

Page 59: HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI DIPREDIKSI DARI/Hasil...hasil belajar kognitif biologi diprediksi dari emotional quotient (eq) dan kesiapan belajar siswa kelas x sma negeri 7 surakarta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Kesiapan belajar. Uji independensi variabel bebas antara EQ (X1) dan Kesiapan

belajar (X2) menggunakan korelasi product moment dari Arikunto (2002:243)

sebagai berikut:

Keterangan:

= Koefisien korelasi antara variabel X1 dan X2

∑X1 = jumlah skor variabel X1

∑X2 = jumlah skor variabel X2

∑X1X2 = jumlah skor variabel X1 dan X2

Harga r hitung kemudian dikonsultasikan pada harga r product moment taraf

signifikansi 5%. Jika rx1x2 < rkritik maka antara variabel bebas saling independen.

Nilai Y (variabel dependen) secara statistik pada tiap individu tidak

tergantung antara satu dengan yang lain. Untuk mengetahui asumsi independensi

dilakukan uji Multikolinieritas. Nilai VIF masing-masing variabel bebas < 10

menunjukkan antara variabel bebas saling independen (tidak terjadi

multikolinieritas).

2. Uji Hipotesis

Penelitian dilakukan untuk menguji tiga hipotesis yaitu hipotes pertama dan

kedua mempunyai cara yang sama yaitu dengan regresi linier sederhana,

sedangkan hipotesis ketiga dengan cara sendiri yaitu dengan regresi linier ganda.

Untuk hipotesis kerja yang diajukan, maka perlu dilakukan uji korelasi

regresi linier dengan hipotesis sebagai berikut:

Hipotesis Pertama

1) H0: Tidak terdapat hubungan antara Emotional Quotient (EQ) terhadap hasil

belajar kognitif biologi siswa kelas X SMA Negeri 7 Surakarta Tahun

Pelajaran 2011/2012.

Ha: Terdapat hubungan antara Emotional Quotient (EQ) terhadap hasil belajar

kognitif biologi siswa kelas X SMA Negeri 7 Surakarta Tahun Pelajaran

2011/2012.

Page 60: HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI DIPREDIKSI DARI/Hasil...hasil belajar kognitif biologi diprediksi dari emotional quotient (eq) dan kesiapan belajar siswa kelas x sma negeri 7 surakarta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Hipotesis Kedua

2) H0: Tidak terdapat hubungan antara kesiapan belajar terhadap hasil belajar

kognitif biologi siswa kelas X SMA Negeri 7 Surakarta Tahun Pelajaran

2011/2012.

Ha: Terdapat hubungan antara kesiapan belajar terhadap hasil belajar kognitif

biologi siswa kelas X SMA Negeri 7 Surakarta Tahun Pelajaran 2011/2012.

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis korelasi

regresi linier dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Hipotesis Pertama

1) Mencari persamaan regresi linier sederhana antara variabel X1 dengan Y

dengan persamaan regresi dari Sudjana (2002:315) sebagai berikut:

Ŷ = a1 + b1X1

Dimana:

2) Pengujian keberartian regresi linier sederhana antara variabel X1 dengan Y

menggunakan rumus dari Sudjana (2002:332) sebagai berikut:

Keterangan:

F : harga bilangan F untuk Keberartian regresi

: varians regresi

: varians residu

Kriteria uji Fhitung > Ftabel (α = 0.05), maka garis regresi linier berarti.

3) Penentuan koefisien korelasi dalam regresi antara kriterium Y dengan

prediktor X1 dengan rumus dari Sudjana (2002:369) sebagai berikut:

Page 61: HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI DIPREDIKSI DARI/Hasil...hasil belajar kognitif biologi diprediksi dari emotional quotient (eq) dan kesiapan belajar siswa kelas x sma negeri 7 surakarta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Keterangan:

rxy = koefisien korelasi antara prediktor dengan kriterium

X = jumlah skor prediktor

Y = jumlah skor kriterium

N = jumlah subjek

4) Menguji keberartian koefisien korelasi, dengan menggunakan rumus

student dari Sudjana (2002:380) sebagai berikut:

Keterangan:

t = standar uji statistik untuk keberartian koefisien korelasi

r = koefisien korelasi antara prediktor dengan kriterium

n = jumlah subjek

Kriteria uji: jika thitung > ttabel (α = 0.05), maka terdapat korelasi yang berarti antara X1

dengan Y.

b. Hipotesis Kedua

1) Mencari persamaan regresi linier sederhana antara variabel X2 dengan Y

dengan persamaan regresi dari Sudjana (2002:315) sebagai berikut:

Ŷ = a2 + b2X2

Dimana:

2) Pengujian keberartian regresi linier sederhana antara variabel X2 dengan Y

menggunakan rumus dari Sudjana (2002:332) sebagai berikut:

Keterangan:

F : harga bilangan F untuk Keberartian regresi

: varians regresi

: varians residu

Kriteria uji Fhitung > Ftabel (α = 0.05), maka garis regresi linier berarti.

Page 62: HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI DIPREDIKSI DARI/Hasil...hasil belajar kognitif biologi diprediksi dari emotional quotient (eq) dan kesiapan belajar siswa kelas x sma negeri 7 surakarta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3) Penentuan koefisien korelasi dalam regresi antara kriterium Y dengan

prediktor X2 dengan rumus dari Sudjana (2002:369) sebagai berikut:

Keterangan:

rxy = koefisien korelasi antara prediktor dengan kriterium

X = jumlah skor prediktor

Y = jumlah skor kriterium

N = jumlah subjek

4) Menguji keberartian koefisien korelasi, dengan menggunakan rumus

student dari Sudjana (2002:380) sebagai berikut:

Keterangan:

t = standar uji statistik untuk keberartian koefisien korelasi

r = koefisien korelasi antara prediktor dengan kriterium

n = jumlah subjek

Kriteria uji: jika thitung > ttabel (α = 0.05), maka terdapat korelasi yang berarti antara X2

dengan Y.

c. Hipotesis Ketiga

1) Mencari persamaan regresi linier ganda antara variabel X1, X2 dengan Y

dengan persamaan regresi dari Sudjana (2002:387) sebagai berikut:

Ŷ = b0 + b1X1 + b2X2

2) Pengujian keberartian regresi linier ganda menggunakan rumus dari

Sudjana (2002:355) sebagai berikut:

Keterangan:

F = Harga bilangan F untuk garis regresi

= Jumlah kuadrat regresi

= Jumlah kuadrat sisa

k = Cacah variabel sampel

n = Cacah sampel

Kriteria uji, jika Fhitung > Ftabel (α = 0.05), maka garis regresi berarti.

Page 63: HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI DIPREDIKSI DARI/Hasil...hasil belajar kognitif biologi diprediksi dari emotional quotient (eq) dan kesiapan belajar siswa kelas x sma negeri 7 surakarta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3) Penentuan koefisien korelasi dalam regresi ganda antara kriterium Y

dengan prediktor X1, X2 menggunakan rumus dari Hadi (2001:33) sebagai

berikut:

Keterangan:

Ry = Koefisien Korelasi

= Jumlah kuadrat kriterium Y

4) Uji keberartian koefisien korelasi ganda, dengan menggunakan rumus dari

Sudjana (2002:385), sebagai berikut:

Keterangan:

F = Standar uji statistik

Koefisien determinasi ganda

n = Ukuran sampel

k = Banyaknya peubah bebas

Kriteria uji, jika Fhitung > Ftabel (α = 0.05), maka terdapat korelasi yang berarti antara

X1 dan X2 terhadap Y.

Untuk menguji hipotesis dengan analisis regresi linier ganda (multiple linear

regression) dapat dilakukan secara computerized dengan menggunakan program

SPSS 17. Kemudian menentukan persamaan regresi ganda dan koefisien

korelasinya (rY(1,2)). Untuk mengetahui apakah harga rY(1,2) signifikan atau tidak,

maka harus dilakukan analisis regresi sehingga ditemukan harga F. Jika harga F <

0,05 maka harga rY(1,2) signifikan.

3. Uji Lanjut

a. Sumbangan Relatif (SR%)

Penghitungan sumbangan relatif (SR%) digunakan rumus dari Hadi

(2001:41) sebagai berikut:

Page 64: HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI DIPREDIKSI DARI/Hasil...hasil belajar kognitif biologi diprediksi dari emotional quotient (eq) dan kesiapan belajar siswa kelas x sma negeri 7 surakarta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

SR% total = SR%X1 + SR%X2

b. Sumbangan Efektif (SE%)

Sumbangan efektif adalah sumbangan prediktor yang dihitung dari

keseluruhan efektivitas regresi. Untuk menghitung sumbangan efektif (SE%)

dengan rumus Hadi (2001:41) sebagai berikut:

SE%X1 = SR%X1 x R2

SE%X2 = SR%X2 x R2

SE% total = SE%X1 + SE%X2

Keterangan:

SR% = Sumbangan Relatif

SE% = Sumbangan Efektif

R2

= Koefisien determinan

ai = Koefisien garis regresi

JK(reg) = Jumlah kuadrat regresi

Setelah memperoleh persaman regresi dan koefisien regresi dinyatakan

signifikan, kemudian peneliti menentukan besarnya sumbangan relatif dan

sumbangan efektif dari emotional quotient (EQ) dan kesiapan belajar terhadap

hasil belajar kognitif biologi secara computerized dengan menggunakan rumus

menurut Hadi (2001:41) dengan bantuan program SPSS 17.

Page 65: HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI DIPREDIKSI DARI/Hasil...hasil belajar kognitif biologi diprediksi dari emotional quotient (eq) dan kesiapan belajar siswa kelas x sma negeri 7 surakarta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data

Sebelum dilakukan analisis data maka data yang terkumpul perlu

dideskripsikan terlebih dahulu. Data dalam penelitian ini disajikan dalam bentuk

deskripsi data dari semua variabel, meliputi (1) Variabel Emotional Quotient (X1),

(2) Variabel kesiapan belajar (X2), dan (3) Variabel hasil belajar kognitif biologi

(Y). Deskripsi data sampel dari ketiga variabel pada penelitian dilakukan dengan

menggunakan program computer Statistical Package for Social Science (SPSS)

17 dapat dilihat pada Tabel 6.

Tabel 6 Deskripsi Data

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

EMOTIONAL 74 102.00 165.00 137.34 11.48

KESIAPAN 74 161.00 246.00 202.39 16.68

KOGNITIF 74 66.00 88.50 78.67 5.42

Valid N (listwise) 74

Tabel 6 diatas menyajikan deskripsi data sampel keseluruhan secara

statistik. Sampel pada penelitian sejumlah 74 siswa ditunjukkan dengan simbol N,

angka minimum menunjukkan nilai terendah setiap variabel, dan angka

maksimum menunjukkan nilai tertinggi setiap variabel. Nilai rata-rata (mean)

diperoleh dari penjumlahan seluruh nilai data dan membaginya dengan jumlah

data. Nilai dispersi dapat dilihat dari deviasi standar. Jika nilai deviasi standar

kecil hal ini berarti nilai-nilai data berkisar mendekati rata-rata, semakin besar

nilai standar deviasi maka nilai data tersebar semakin jauh dari nilai rata-ratanya

sehingga dapat dikatakan populasi mendekati kebenaran.

1. EQ (Emotional Quotient)

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, diperoleh data skor EQ

sebagai berikut: (1) skor tertinggi 165; (2) skor terendah 102; (3) rerata

sebesar 137.34; (4) standar deviasi 11.485; (5) panjang kelas interval 8.

Page 66: HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI DIPREDIKSI DARI/Hasil...hasil belajar kognitif biologi diprediksi dari emotional quotient (eq) dan kesiapan belajar siswa kelas x sma negeri 7 surakarta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Perhitungan selanjutnya dapat dilihat pada lampiran 3. Data merupakan data

interval maka dibuat distribusi frekuensi dan histogram. Selanjutnya

distribusi frekuensi dari data tersebut dapat dilihat pada Tabel 7.

Tabel 7 Distribusi Frekuensi Data Skor EQ

Interval Batas Nyata Kelas Interval Fo Fkum

102 - 109 109.5 2 2

110 - 117 117.5 0 2

118 - 125 125.5 7 9

126 - 133 133.5 17 26

134 - 141 141.5 17 43

142 - 149 149.5 24 67

150 - 157 157.5 4 71

158 - 165 165.5 3 74

Gambar 4 Histogram Distribusi Frekuensi Skor EQ

SKOR EQ

Page 67: HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI DIPREDIKSI DARI/Hasil...hasil belajar kognitif biologi diprediksi dari emotional quotient (eq) dan kesiapan belajar siswa kelas x sma negeri 7 surakarta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2. Kesiapan Belajar

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, diperoleh data skor kesiapan

belajar sebagai berikut: (1) skor tertinggi 246; (2) skor terendah 161; (3)

rerata sebesar 202.39; (4) standar deviasi 16.681; (5) panjang kelas interval

11. Perhitungan selanjutnya dapat dilihat pada lampiran 3. Data merupakan

data interval maka dibuat distribusi frekuensi dan histogram. Selanjutnya

distribusi frekuensi dari data tersebut dapat dilihat pada Tabel 8.

Tabel 8 Distribusi Frekuensi Data Kesiapan Belajar

Interval Batas Nyata Kelas Interval Fo Fkum

161-171 171.5 4 4

172-182 182.5 3 7

183-193 193.5 12 19

194-204 204.5 22 41

205-215 215.5 18 59

216-226 226.5 11 70

227-237 237.5 2 72

238-248 248.5 2 74

Gambar 5 Histogram Distribusi Frekuensi Skor Kesiapan Belajar

SKOR KESIAPAN BELAJAR

Page 68: HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI DIPREDIKSI DARI/Hasil...hasil belajar kognitif biologi diprediksi dari emotional quotient (eq) dan kesiapan belajar siswa kelas x sma negeri 7 surakarta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3. Hasil Belajar Kognitif Biologi

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, diperoleh data nilai hasil

belajar kognitif biologi sebagai berikut: (1) skor tertinggi 88.5; (2) skor

terendah 66; (3) rerata sebesar 78.67; (4) standar deviasi 5.424; (5) panjang

kelas interval 3. Perhitungan selanjutnya dapat dilihat pada lampiran 3. Data

merupakan data interval maka dibuat distribusi frekuensi dan histogram.

Selanjutnya distribusi frekuensi dari data tersebut dapat dilihat pada Tabel 9.

Tabel 9 Distribusi Frekuensi Data Hasil Belajar Kognitif

Interval Batas Nyata Kelas Interval Fo Fkum

66 - 68 68.5 2 2

69 - 71 71.5 6 8

72 - 74 74.5 9 17

75 - 77 77.5 14 31

78 – 80 80.5 10 41

81 – 83 83.5 17 58

84 - 86 86.5 11 69

87 - 89 89.5 5 74

Gambar 6 Histogram Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Kognitif Biologi

SKOR HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI

Page 69: HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI DIPREDIKSI DARI/Hasil...hasil belajar kognitif biologi diprediksi dari emotional quotient (eq) dan kesiapan belajar siswa kelas x sma negeri 7 surakarta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

B. Pengujian Persyaratan Analisis

Uji prasyarat penelitian yang digunakan dalam penelitian ini meliputi uji

normalitas, uji linieritas, uji multikolinieritas (uji independensi antar variabel

bebas), uji homokedastisitas, dan uji keberartian regresi. Hasil uji prasyarat

tersebut dapat dilihat pada Tabel 10 (perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada

lampiran 4).

Tabel 10 Hasil Uji Prasyarat Penelitian

Uji Prasyarat Variabel

Hasil

Perhi

tungan

Kriter

ia

Keputusan

Uji (H0) Keterangan

1. Uji

Normalitas

Y 0,200 >

0,05

Diterima Data berasal dari

sampel yang

terdistribusi

normal

2. Uji Linieritas

X1Y 0,242 >

0,05

Diterima Data Linier

X2Y 0,770 >

0,05

Diterima Data Linier

3. Uji

Independensi

X1 X2 1,159 < 10 Tidak terjadi

multikolinieritas

(saling

independen)

4. Uji

Homokedasti

sitas

Terjadi

homokedastisita

s karena titik

menyebar secara

acak di atas dan

di bawah angka

0 sumbu Y

5. Uji

Keberartian

Regresi

X1Y 0,001 < 0,05 Ditolak Terdapat

hubungan positif

dan signifikan

X2Y 0,003 < 0,05 Ditolak Terdapat

hubungan positif

dan signifikan

Page 70: HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI DIPREDIKSI DARI/Hasil...hasil belajar kognitif biologi diprediksi dari emotional quotient (eq) dan kesiapan belajar siswa kelas x sma negeri 7 surakarta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

C. Pengujian Hipotesis

1. Uji Hipotesis Pertama

Berdasarkan pengujian hipotesis pertama secara keseluruhan diperoleh

hasil seperti pada Tabel 11.

Tabel 11 Hasil Analisis Uji Hipotesis Pertama

Uji Variabel Hasil

Perhitungan

Data

Tabel

Kriteria Keputusan

uji (H0)

1. Persamaan

Regresi

Linier

Sederhana

X1Y Ŷ = 55,003 +

0,172 X1

-- -- --

2. Uji

keberartian

Regresi

Linier

Sederhana

X1Y Fhitung = 11,057

Ftabel

(0,05;1,74) =

3, 97

Fhitung >

Ftabel

ditolak

3. Koefisien

Korelasi

Sederhana

X1Y R = 0, 365 -- -- --

4.

Keberartian

Koefisien

Korelasi

X1Y Thitung = 3,325 -- -- --

5. Uji Lanjut X1Y SR = 55,83 %

SE = 10,1%

-- -- --

Dari hasil yang diperoleh menunjukkan hipotesis nihil (Ho) ditolak berarti

hipotesis yang berbunyi terdapat prediksi positif emotional quotient (EQ) terhadap

hasil belajar kognitif biologi dapat diterima.

Untuk lebih memperjelas korelasi di atas, disajikan diagram pencar regresi

sederhana antara skor EQ dengan hasil belajar kognitif biologi dapat disajikan

seperti Gambar 7.

Page 71: HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI DIPREDIKSI DARI/Hasil...hasil belajar kognitif biologi diprediksi dari emotional quotient (eq) dan kesiapan belajar siswa kelas x sma negeri 7 surakarta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Gambar 7 Diagram Pencar Regresi Linier Sederhana Skor EQ dengan Hasil

Belajar Kognitif Biologi

2. Uji Hipotesis Kedua

Berdasarkan pengujian hipotesis kedua secara keseluruhan diperoleh hasil

seperti pada Tabel 12.

Tabel 12 Hasil Analisis Uji Hipotesis Kedua

Uji Variabel Hasil Perhitungan Data Tabel Kriteria Keputusan

uji (H0)

1.

Persamaan

Regresi

Linier

Sederhana

X2Y Ŷ = 56,420 +

0,110 X2

-- -- --

2. Uji

keberartian

Regresi

Linier

Sederhana

X2Y Fhitung = 9,291

Ftabel

(0,05;1,74) =

3, 97

Fhitung >

Ftabel

ditolak

3. Koefisien

Korelasi

Sederhana

X2Y R = 0, 338 -- -- --

Page 72: HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI DIPREDIKSI DARI/Hasil...hasil belajar kognitif biologi diprediksi dari emotional quotient (eq) dan kesiapan belajar siswa kelas x sma negeri 7 surakarta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Uji Variabel Hasil Perhitungan Data Tabel Kriteria Keputusan

uji (H0)

4.

Keberartian

Koefisien

Korelasi

X2Y Thitung = 3,048 -- -- --

5. Uji

Lanjut

X2Y SR = 44,17 %

SE = 8 %

-- -- --

Dari hasil yang diperoleh menunjukkan hipotesis nihil (Ho) ditolak berarti

hipotesis yang berbunyi terdapat prediksi positif kesiapan belajar terhadap hasil

belajar kognitif biologi dapat diterima.

Untuk lebih memperjelas korelasi di atas, disajikan diagram pencar regresi

sederhana antara skor kesiapan belajar dengan hasil belajar kognitif biologi dapat

disajikan seperti Gambar 8.

Gambar 8 Diagram Pencar Regresi Linier Sederhana Skor kesiapan belajar

dengan Hasil Belajar Kognitif Biologi

Page 73: HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI DIPREDIKSI DARI/Hasil...hasil belajar kognitif biologi diprediksi dari emotional quotient (eq) dan kesiapan belajar siswa kelas x sma negeri 7 surakarta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3. Uji Hipotesis Ketiga

Berdasarkan perhitungan uji hipotesis ketiga secara keseluruhan diperoleh

hasil seperti pada Tabel 13.

Tabel 13 Hasil Analisis Uji Lanjut

Uji Variabel Hasil

Perhitungan

Data

Tabel

Kriteria Keputusan

uji (H0)

1. Persamaan

Regresi

Linier Ganda

X1,X2

X1,X2

dengan

Y

Ŷ = 45,167 +

0,131 X1 +

0,077 X2

-- -- --

2. Uji

keberartian

Regresi

Linier Ganda

X1,X2

X1,X2

dengan

Y

Fhitung = 7,840 Ftabel

(0,05;1,74) =

3, 97

Fhitung >

Ftabel

ditolak

3. Koefisien

Korelasi

Ganda X1,X2

X1,X2

dengan

Y

R = 0, 425 -- -- --

4.

Keberartian

Koefisien

Korelasi

Ganda X1,X2

X1

dengan

Y

Thitung = 2,403 -- -- --

X2

dengan

Y

Thitung = 2,035

5. Uji Lanjut X1,X2

dengan

Y

SR = 100 %

SE = 18,1 %

-- -- --

D. Pembahasan Hasil Analisis Data

Berdasarkan hasil uji normalitas, maka dapat dijelaskan bahwa seluruh

sampel yang diambil berasal dari populasi yang normal. Sedangkan hasil uji

multikolinieritas (indepedensi) antara variabel bebas X1 dengan Y dan X2 dengan

Y masing-masing saling independen (tidak terjadi multikolinieritas). Hubungan

regresi antara X1 dengan Y dan X2 dengan Y berdasarkan diagram pencar

menunjukkan hubungan yang linier. Hasil uji homokedastisitas menunjukkan

bahwa terjadi homokedastisitas karena titik-titik menyebar secara acak dan

tersebar di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Terpenuhinya keempat

uji prasyarat analisis di atas, maka dapat dilanjutkan untuk pengujian hipotesis.

Page 74: HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI DIPREDIKSI DARI/Hasil...hasil belajar kognitif biologi diprediksi dari emotional quotient (eq) dan kesiapan belajar siswa kelas x sma negeri 7 surakarta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1. Hipotesis Pertama

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis pertama maka diperoleh

persamaan regresi antara X1 dengan Y adalah sebagai berikut : Ŷ = 55,003 +

0,172 X1. Persamaan tersebut menunjukkan hubungan yang linier antara X1

dengan Y, sehingga skor EQ dapat digunakan untuk memprediksi hasil belajar

kognitif biologi. Berdasarkan hasil uji keberartian regresi linier sederhana

antara X1 dengan Y diperoleh Ho ditolak dan Ha diterima. Sehingga dapat

dikatakan regresi linier antara X1 dengan Y adalah bermakna. Berdasarkan

analisis data yang dilakukan dapat diketahui bahwa Fhitung = 11,057 > Ftabel =

3,97, harga koefisien korelasi R = 0,365 > Rtabel = 0,229 maka Ho ditolak yang

artinya terdapat hubungan positif dan signifikan antara skor EQ dengan hasil

belajar kognitif biologi siswa. Persamaan diatas memprediksi bahwa semakin

tinggi skor EQ siswa maka semakin besar kecenderungan siswa tersebut

memiliki hasil belajar kognitif biologi yang tinggi. Sebaliknya, jika semakin

rendah skor EQ siswa maka semakin besar kecenderungan siswa tersebut

memiliki hasil belajar kognitif biologi yang rendah. Hal tersebut senada dengan

hasil penelitian Ogundokun & Adeyemo (2010:135); Putri (2011:62) yaitu

terdapat hubungan positif dan signifikan antara kecerdasan emosional dengan

hasil belajar.

EQ merupakan salah satu faktor internal yang mempengaruhi hasil

belajar. EQ termasuk faktor utama penentu keberhasilan belajar karena 80%

kesuksesan seseorang dalam prestasi belajar dipengaruhi oleh EQ. Sedangkan

IQ hanya menyumbang 20% bagi kesuksesan seseorang. Tanpa penghayatan

emosional siswa terhadap mata pelajaran yang disampaikan di sekolah,

intelektual siswa tidak berfungsi dengan baik. Sehingga keberhasilan belajar

lebih banyak ditentukan oleh kemampuan siswa dalam mengelola emosi yang

dimiliki. Kemampuan mengelola emosi berarti siswa telah siap secara fisik dan

psikis untuk menerima pelajaran. Semangat, ketekunan, serta motivasi untuk

belajar merupakan faktor penting yang mendorong siswa untuk mencapai hasil

belajar optimal. Keberhasilan dan kesuksesan seseorang tidak hanya dipandang

cerdas secara intelektual saja namun dapat mengelola emosional diri sendiri

Page 75: HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI DIPREDIKSI DARI/Hasil...hasil belajar kognitif biologi diprediksi dari emotional quotient (eq) dan kesiapan belajar siswa kelas x sma negeri 7 surakarta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

dan menjalin hubungan baik dengan lingkungannya. EQ berperan penting

dalam menunjang pencapaian keberhasilan siswa karena EQ mencakup

kemampuan yang berbeda-beda, tetapi saling melengkapi dengan kecerdasan

akademik (IQ) yaitu kemampuan kognitif murni yang diukur dengan IQ

(Ogundokun dan Adeyemo, 2010:135).

Hasil perhitungan hipotesis pertama di atas menunjukkan bahwa

terdapat hubungan positif dan signifikan antara skor EQ dengan hasil belajar

kognitif biologi. Semakin tinggi skor EQ siswa maka semakin tinggi pula hasil

belajar kognitif biologi siswa. Sebaliknya semakin rendah skor EQ siswa maka

semakin rendah pula hasil belajar kognitif biologi siswa.

2. Hipotesis Kedua

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis kedua diperoleh persamaan garis

regresi antara X2 dengan Y adalah sebagai berikut : Ŷ = 56,420 + 0,110 X2.

Persamaan tersebut menunjukkan hubungan yang linier antara X2 dengan Y,

sehingga kesiapan siswa dapat digunakan untuk memprediksi hasil belajar

kognitif biologi. Berdasarkan hasil uji keberartian regresi linier sederhana

antara X2 dengan Y diperoleh Ho ditolak dan Ha diterima. Sehingga dapat

dikatakan regresi linier antara X2 dengan Y adalah bermakna.

Berdasarkan analisis data yang dilakukan dapat diketahui bahwa Fhitung

= 9,291 > Ftabel = 3,97, harga koefisien korelasi R= 0, 338 > R tabel = 0,229

maka Ho ditolak yang artinya terdapat hubungan positif dan signifikan antara

kesiapan belajar dengan hasil belajar kognitif biologi siswa. Persamaan diatas

memprediksi bahwa semakin tinggi kesiapan belajar siswa, maka semakin

besar kecenderungan siswa tersebut memiliki hasil belajar kognitif biologi

yang tinggi. Sebaliknya jika semakin rendah kesiapan belajar siswa, maka

semakin kecil kecenderungan siswa untuk memiliki hasil belajar kognitif

biologi yang tinggi. Hal tersebut senada dengan hasil penelitian Putri

(2011:62), Fatchurrochman (2011:68), dan Darso (2011:159) yang

menyimpulkan bahwa kesiapan belajar terdapat hubungan yang positif dan

signifikan dengan hasil belajar kognitif biologi.

Page 76: HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI DIPREDIKSI DARI/Hasil...hasil belajar kognitif biologi diprediksi dari emotional quotient (eq) dan kesiapan belajar siswa kelas x sma negeri 7 surakarta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Penjelasan diatas menunjukkan bahwa kesiapan belajar merupakan

salah satu faktor internal yang mempengaruhi hasil belajar. Apabila kesiapan

belajar siswa baik maka akan diperoleh pencapaian hasil belajar yang

diinginkan. Faktor kesiapan belajar baik fisik maupun psikis merupakan

kondisi awal suatu kegiatan belajar. Siswa harus benar-benar dalam kondisi

fresh untuk belajar sebelum melakukan aktivitas belajar (Surya, 2009:24).

Kesiapan belajar adalah faktor penting yang harus dimiliki oleh siswa dalam

menghadapi kegiatan belajar mengajar. Mengingat bahwa kegiatan belajar

akan berhasil jika siswa memiliki kesiapan yang tinggi baik menyangkut

pengetahuan, keterampilan dasar maupun perlengkapan yang harus dimiliki

siswa. Apabila siswa memiliki kesiapan belajar yang baik, efektif dan efisien,

maka hasil belajar tinggi, sedangkan bila siswa tidak memiliki kesiapan belajar

yang cukup baik dalam menghadapi kegiatan belajar mengajar, maka hasil

belajar tidak akan tercapai sesuai dengan yang diharapkan. Kesiapan belajar

siswa dalam penelitian terdapat tiga aspek yaitu aspek fisik meliputi kondisi

fisik dan kesehatan, aspek psikis meliputi mental dan emosional, serta aspek

materiil meliputi ada bahan yang harus dipelajari atau dikerjakan. Kedua aspek

yaitu aspek fisik dan aspek psikis merupakan aspek yang bersifat internal,

sedangkan aspek materiil merupakan aspek yang bersifat eksternal.

Kesiapan belajar psikis siswa secara mental dan emosional

menggambarkan siswa sebagai seorang pelajar mandiri menunjukkan inisiatif,

kemandirian, dan ketekunan dalam belajar. Siswa yang memiliki inisiatif,

kemandirian, serta ketekunan dalam belajar berarti siswa tersebut dapat

mengarahkan diri untuk bertanggung jawab dalam menghadapi permasalahan

belajar. Permasalahan belajar tersebut bukan sebagai hambatan siswa dalam

belajar melainkan sebagai tantangan siswa dalam belajar. Selain itu,

pembelajar mandiri juga memiliki keingintahuan dan disiplin diri. Apabila

siswa memiliki keingintahuan yang kuat untuk belajar, dan adanya rasa

percaya diri yang dimiliki siswa, maka dapat mempengaruhi intensitas siswa

dalam belajar, strategi siswa untuk menyelesaikan tugas dan rasa senang untuk

belajar. Kesiapan juga dapat memberikan orientasi terhadap siswa untuk

Page 77: HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI DIPREDIKSI DARI/Hasil...hasil belajar kognitif biologi diprediksi dari emotional quotient (eq) dan kesiapan belajar siswa kelas x sma negeri 7 surakarta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

mencapai tujuan belajar. Orientasi tersebut berupa orientasi tugas siswa (Long

dan Agyekum, 1984:710). Siswa yang memiliki kesiapan belajar dapat

merumuskan tujuan pembelajaran yang tercemin pada hasil belajar yang

diperoleh siswa.

Hasil perhitungan hipotesis kedua di atas menunjukkan bahwa terdapat

hubungan positif dan signifikan antara kesiapan belajar dengan hasil belajar

kognitif biologi. Semakin tinggi kesiapan belajar siswa maka semakin tinggi

pula hasil belajar kognitif biologi siswa. Sebaliknya semakin rendah kesiapan

belajar siswa maka semakin rendah pula hasil belajar kognitif biologi siswa.

3. Hipotesis Ketiga

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis ketiga diperoleh persamaan garis

linier antara X1, X2 dengan Y adalah sebagai berikut Ŷ = 45,167 + 0,131 X1 +

0,077 X2. Setelah diuji keberartian regresi linier ganda antara X1 dengan Y dan

X2 dengan Y pada taraf signifikansi 5% diperoleh Ho ditolak dan Ha diterima.

Berarti regresi linier antara X1 , X2 terhadap Y adalah bermakna. Harga

koefisien korelasi ganda R = 0,425. Kemudian dibandingkan dengan R tabel

dengan N = 74 pada taraf signifikansi 5% diperoleh R tabel = 0,229. Karena R

hitung = 0,426 > R tabel = 0,229, maka koefisien korelasi adalah berarti atau

signifikan. Hal ini menunjukkan ada prediksi positif yang bermakna antara X1,

X2 dengan Y. Hasil ini menunjukkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima yang

berarti terdapat hubungan yang bermakna positif dan signifikan antara skor EQ

dan kesiapan belajar dengan hasil belajar kognitif biologi siswa. Skor EQ

memiliki hubungan positif dan signifikan dengan hasil belajar kognitif biologi

siswa. Kesiapan belajar ternyata juga memiliki hubungan positif dan signifikan

dengan hasil belajar kognitif biologi siswa. EQ dan kesiapan belajar memiliki

hubungan erat dengan hasil belajar kognitif biologi siswa. Dari persamaan di

atas memprediksi bahwa kecerdasan emosional (EQ) dan kesiapan belajar

memiliki hubungan yang erat dengan hasil belajar kognitif biologi siswa. Hal

ini senada dengan hasil penelitian Putri (2011:62) menyimpulkan bahwa ada

hubungan yang positif dan signifikan antara kecerdasan emosi dan kesiapan

belajar dengan prestasi belajar.

Page 78: HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI DIPREDIKSI DARI/Hasil...hasil belajar kognitif biologi diprediksi dari emotional quotient (eq) dan kesiapan belajar siswa kelas x sma negeri 7 surakarta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Belajar dipengaruhi oleh banyak faktor yang berpengaruh pada hasil

belajar kognitif biologi yang diperoleh siswa SMA N 7 Surakarta kelas X.

Faktor yang berpengaruh besar dalam menentukan hasil belajar adalah faktor

internal yaitu faktor yang berasal dari dalam diri siswa. Dalam penelitian faktor

internal yang mempengaruhi hasil belajar adalah Emotional Quotient (EQ) dan

kesiapan belajar. Skor EQ memiliki hubungan positif dan signifikan dengan

hasil belajar kognitif biologi siswa. Kesiapan belajar ternyata juga memiliki

hubungan positif dan signifikan dengan hasil belajar kognitif biologi siswa.

Dari persamaan diatas diprediksi bahwa faktor internal yang memberikan

sumbangan terbesar terhadap hasil belajar kognitif biologi siswa kelas X SMA

Negeri 7 Surakarta adalah EQ. Hal ini diperkuat oleh Gottman (1999:250)

bahwa emotional quotient (EQ) merupakan faktor penting yang menentukan

hasil belajar siswa, dengan memiliki emotional quotient (EQ) seseorang akan

lebih memiliki kesiapan dan motivasi untuk belajar.

Sumbangan relatif (SR%) dan sumbangan efektif (SE%) dari masing-

masing variabel bebas terhadap variabel terikat berbeda. Hal tersebut

ditunjukkan dengan sumbangan relatif skor EQ terhadap hasil belajar kognitif

biologi sebesar 55,83%, sumbangan relatif kesiapan belajar terhadap hasil

belajar kognitif biologi sebesar 44,17%. Berdasarkan hasil tersebut, ternyata

EQ memberikan sumbangan yang relatif lebih besar daripada kesiapan belajar.

Hal tersebut senada dengan Stein dan Book (2004:34) bahwa EQ menyumbang

lebih besar sekitar 27-45% dalam keberhasilan belajar. Hoerr (2007:109) EQ

berperan penting dalam kehidupan karena mempengaruhi konsentrasi dan

proses berpikir. Kemampuan dalam berkonsentrasi dapat mempengaruhi proses

belajar siswa. Siswa dapat belajar dengan baik apabila mampu berkonsentrasi

dengan baik, serta adanya suasana batin dan pikiran yang baik. Akibat dari

proses belajar yang baik adalah hasil belajar yang baik pula.

Sumbangan efektif yang diberikan oleh variabel skor EQ sebesar 10,1%

dan kesiapan belajar sebesar 8% dengan total sumbangan efektif sebesar 18,1%

dari keseluruhan variabel bebas pada penelitian. Hal ini berarti masih ada

81,9% dipengaruhi oleh faktor lain yang turut menentukan hasil belajar

Page 79: HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI DIPREDIKSI DARI/Hasil...hasil belajar kognitif biologi diprediksi dari emotional quotient (eq) dan kesiapan belajar siswa kelas x sma negeri 7 surakarta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

kognitif biologi yang tidak dapat dijelaskan dalam penelitian, baik faktor

internal maupun faktor eksternal.

Berdasarkan hasil diatas, besarnya sumbangan baik sumbangan relatif

maupun sumbangan efektif yang diberikan, EQ memiliki sumbangan lebih

besar dalam menentukan hasil belajar kognitif biologi siswa kelas X SMA

Negeri 7 Surakarta. Hal ini dikarenakan di dalam EQ terdapat 5 aspek yang

berperan dalam proses pembelajaran. Aspek-aspek tersebut meliputi skala

intrapersonal (intrapersonal), skala interpersonal (interpersonal), skala

kemampuan penyesuaian diri (adaptability), skala manajemen stress (stress

management), dan skala suasana hati umum (general mood). EQ yang

mencakup 5 skala tersebut lebih menentukan hasil belajar kognitif biologi

siswa yang ternyata proses belajar biologi tidak bisa lepas dari lima komponen

tersebut. Pembelajaran biologi juga diperlukan adanya interaksi dan kerjasama,

optimisme dalam belajar, adanya motivasi dalam belajar, dapat mengendalikan

emosi diri maupun orang lain, serta mengontrol mood. Semua hal yang ada

dalam pembelajaran biologi tersebut merupakan hal yang tercakup dalam EQ.

Hal tersebut senada dengan Ogundokun dan Adeyemo (2010:135) bahwa

kecerdasan emosional saling berhubungan erat dengan keberhasilan akademik,

dimana terdapat kompetensi di dalam kecerdasan emosional. Kompetensi

kecerdasan emosional, seperti kemampuan untuk mengatur perasaan seseorang,

menghadapi masalah, kecerdasan intrapersonal dan interpersonal, interaksi dan

kerjasama berhubungan erat dengan keberhasilan akademik. Aspek-aspek yang

tercakup dalam EQ memiliki peranan penting, jika siswa sudah dapat

menerapkan kelima aspek tersebut dengan efektif maka hasil belajar yang

dicapai pun akan lebih baik.

Page 80: HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI DIPREDIKSI DARI/Hasil...hasil belajar kognitif biologi diprediksi dari emotional quotient (eq) dan kesiapan belajar siswa kelas x sma negeri 7 surakarta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan

sebagai berikut:

1. Terdapat hubungan positif dan signifikan antara emotional quotient (EQ)

dengan hasil belajar kognitif biologi siswa kelas X SMA Negeri 7 Surakarta

tahun pelajaran 2011/2012, semakin tinggi emotional quotient (EQ) maka

hasil belajar kognitif biologi cenderung semakin tinggi.

2. Terdapat hubungan positif dan signifikan antara kesiapan belajar dengan hasil

belajar kognitif biologi siswa kelas X SMA Negeri 7 Surakarta tahun

pelajaran 2011/2012, semakin tinggi kesiapan belajar maka hasil belajar

kognitif biologi cenderung semakin tinggi.

3. Terdapat hubungan positif dan signifikan antara emotional quotient (EQ) dan

kesiapan belajar dengan hasil belajar kognitif biologi siswa kelas X SMA

Negeri 7 Surakarta tahun pelajaran 2011/2012, semakin tinggi emotional

quotient (EQ) dan kesiapan belajar maka hasil belajar kognitif biologi

cenderung semakin tinggi.

B. Implikasi

1. Implikasi Teoritis

a. Hasil penelitian secara teoritis dapat digunakan sebagai dasar

pengembangan dan referensi pada penelitian selanjutnya.

b. Hasil penelitian secara teoritis dapat digunakan sebagai wawasan guru

bahwa emotional quotient (EQ) dan kesiapan belajar merupakan faktor

yang mempengaruhi hasil belajar kognitif biologi sehingga guru dapat

Page 81: HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI DIPREDIKSI DARI/Hasil...hasil belajar kognitif biologi diprediksi dari emotional quotient (eq) dan kesiapan belajar siswa kelas x sma negeri 7 surakarta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

menerapkan kedua faktor yaitu emotional quotient (EQ) dan kesiapan

belajar dalam pembelajaran biologi di kelas.

2. Implikasi Praktis

a. Hasil penelitian ini dapat diterapkan guru di dalam kelas pada saat

pembelajaran biologi untuk mempersiapkan diri siswa dengan cara sering

memberikan tugas untuk materi pelajaran biologi selanjutnya.

b. Hasil penelitian ini dapat diterapkan guru di dalam kelas pada saat

pembelajaran biologi dengan memperhatikan dan memahami emosi siswa.

Pembelajaran biologi yang memperhatikan dan memahami emosi siswa

dapat membantu mempercepat siswa dalam memahami materi. Memahami

emosi siswa juga membuat pelajaran lebih berarti dan permanen, karena

siswa akan hadir baik secara fisik maupun psikis.

C. Saran

Berkaitan dengan kesimpulan dan implikasi di atas, maka dapat diajukan

saran sebagai berikut:

1. Siswa dapat meningkatkan emotional quotient (EQ) sehingga hasil belajar

kognitif biologi siswa tercapai optimal. Telah diketahui pada penelitian ini

bahwa terdapat hubungan positif dan signifikan antara emotional quotient (EQ)

dengan hasil belajar kognitif biologi siswa sehingga siswa dapat meningkatkan

emotional quotient (EQ) dengan cara meningkatkan motivasi, mengendalikan

dorongan hati dan emosi, selalu bersikap optimis, menjalin hubungan dan

kerjasama, berempati dengan orang lain agar hasil belajar kognitif biologi

dapat tercapai optimal. Guru juga perlu memperhatikan emosi siswa dengan

cara memahami emosi siswa, selain itu guru juga perlu meningkatkan

emotional quotient (EQ) siswa.

Page 82: HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI DIPREDIKSI DARI/Hasil...hasil belajar kognitif biologi diprediksi dari emotional quotient (eq) dan kesiapan belajar siswa kelas x sma negeri 7 surakarta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2. Agar siswa dapat meningkatkan kesiapan belajar dengan mempersiapkan diri

lebih matang secara fisik, psikis, dan materiil sebelum kegiatan belajar

mengajar biologi dimulai sehingga hasil belajar kognitif biologi tercapai

optimal.