51650951 Laporan FL Lansia

17
LAPORAN INDIVIDU FIELD LAB BLOK GERIATRI PENYULUHAN LANSIA : POLA HIDUP BERSIH DAN SEHAT SERTA PENYAKIT DEGENERATIF UNTUK LANSIA DI POSYANDU MELATI 4, PUSKESMAS JENAR Oleh: Nama : Fitra Purnama NIM : G0008097 Kelompok : VIII PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

Transcript of 51650951 Laporan FL Lansia

Page 1: 51650951 Laporan FL Lansia

LAPORAN INDIVIDU

FIELD LAB

BLOK GERIATRI

PENYULUHAN LANSIA : POLA HIDUP BERSIH DAN SEHAT SERTA PENYAKIT DEGENERATIF UNTUK LANSIA DI

POSYANDU MELATI 4, PUSKESMAS JENAR

Oleh:

Nama : Fitra Purnama

NIM : G0008097

Kelompok : VIII

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

Page 2: 51650951 Laporan FL Lansia

2011

LEMBAR PENGESAHAN

Laporan individu Field Lab PMS dengan judul ” Penyuluhan Lansia : Pola

Hidup Bersih dan Sehat Serta Penyakit Degeneratif Untuk Lansia Di Posyandu

Melati 4, Puskesmas Jenar” yang disusun oleh :

Nama : Fitra Purnama

NIM : G0008097

Kelompok : VIII

Telah diperiksa dan disetujui oleh pembimbing/instruktur lapangan,

Pada Hari/tanggal : Rabu, 6 April 2011

Mengetahui,

Instruktur,

Alif Arafah S.

NIP. 19870622 201001 2 012

Kepala Puskesmas Jenar,

dr. Susana Novi

NIP. 19731121 200312 2 001

Page 3: 51650951 Laporan FL Lansia

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Keberhasilan Pembangunan Nasional memberikan dampak

meningkatnya Umur Harapan Hidup waktu lahir (UHH) yaitu dari 68,6 tahun

2004 menjadi 70,6 pada tahun 2009. Meningkatnya UHH menyebabkan

peningkatan jumlah lanjut usia, dimana  pada tahun 2020 diperkirakan

mencapai 28,8 juta jiwa. Undang-undang Kesehatan nomor 36 tahun 2009

menyebutkan bahwa upaya untuk meningkatkan dan memelihara kesehatan

masyarakat termasuk lanjut usia  dilaksanakan  berdasarkan prinsip non

diskriminatif, partisipatif dan berkelanjutan. Setiap upaya untuk

meningkatkan derajat kesehatan masyarakat merupakan investasi bagi

pembangunan negara. Prinsip non diskriminatif mengandung makna bahwa

semua masyarakat harus mendapatkan pelayanan kesehatan termasuk lanjut

usia  (Lansia) (Komnas Lansia, 2011).

Sebagai wujud nyata pelayanan sosial dan kesehatan pada kelompok

usia lanjut ini, pemerintah telah mencanangkan pelayanan pada lansia melalui

beberapa jenjang. Pelayanan kesehatan di tingkat masyarakat adalah

Posyandu lansia, pelayanan kesehatan lansia tingkat dasar adalah Puskesmas,

dan pelayanan kesehatan tingkat lanjutan adalah Rumah Sakit.

Posyandu lansia adalah pos pelayanan terpadu untuk masyarakat usia

lanjut di suatu wilayah tertentu yang sudah disepakati, yang digerakkan oleh

masyarakat dimana mereka bisa mendapatkan pelayanan kesehatan. Posyandu

lansia merupakan pengembangan dari kebijakan pemerintah melalui

pelayanan kesehatan bagi lansia yang penyelenggaraannya melalui program

Puskesmas dengan melibatkan peran serta para lansia, keluarga, tokoh

masyarakat dan organisasi sosial dalam penyelenggaraannya.

Page 4: 51650951 Laporan FL Lansia

Program posyandu lansia ini diharapkan dapat terbentuk pelayanan

kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan lansia dan mendekatkan pelayanan

serta meningkatkan peran serta masyarakat dan swasta dalam pelayanan

kesehatan disamping meningkatkan komunikasi antara masyarakat usia

lanjut. Peran serta dokter sebagai petugas kesehatan sangat diperlukan guna

tercapainya tujuan Posyandu Lansia. Oleh karena itu, kegiatan KIE

Pembinaan Posyandu Lansia Guna Pelayanan Kesehatan Lansia penting

untuk dikuasai seorang dokter.

1.2 Tujuan Pembelajaran

Adapun tujuan pembelajaran dari kegiatan field lab ini adalah

mahasiswa mampu:

a. Melakukan penyuluhan kesehatan komunitas tentang manfaat Posyandu

lansia dalam meningkatkan kesehatan lansia.

b. Melakukan pendataan tentang keberhasilan program pencegahan dan

pengobatan penyakit degeneratif yang umum diderita oleh lansia.

c. Memahami tata laksana diet lansia dan pola hidup sehat lansia.

d. Melakukan pengamatan dan rujukan kasus spesifik penyakit post-power

syndrome pada lansia.

e. Mengidentifikasi model pemberdayaan lansia guna tetap mampu hidup

sehat dan potensial (Tim Field Lab, 2011).

Page 5: 51650951 Laporan FL Lansia

BAB II

KEGIATAN YANG DILAKUKAN

Kegiatan Field Lab topik Komunikasi, Infromasi, Edukasi (KIE) :

Pembinaan Posyandu Lansia Guna Pelayanan Kesehatan Lansia kelompok

kami dilaksanakan di Puskesmas Jenar, Sragen. Kegiatan ini dilaksanakan

selama dua hari, yaitu Rabu, 23 Maret 2011 dan Rabu, 30 Maret 2011.

Adapun kegiatan yang dilaksanakan pada hari pertama yaitu hari Rabu, 23

Maret 2011, yaitu:

1. Pengumpulan data

Pengumpulan data berupa Laporan Kegiatan Program Usia Lanjut

Puskesmas Jenar dan Jumlah Sasaran Lansia data triwulan 4 tahun 2010 di

Puskesmas Jenar.

2. Bimbingan Penyuluhan

Bimbingan penyuluhan berupa kegiatan apa saja yang akan dilakukan saat

melakukan penyuluhan disertai sesi tanya jawab untuk mengetahui

informasi apa yang belum diketahui.

Kegiatan Field Lab hari kedua dilaksanakan pada hari Rabu, 30 Maret

2011. Kegiatan yang dilakukan antara lain:

1. Briefing Penyuluhan

Briefing penyuluhan dilakukan di Puskesmas Jenar mulai dari jam 08.00

WIB hingga jam 10.00 WIB. Briefing dilakukan untuk melakukan

persiapan sebelum penyuluhan di Posyandu Melati 4. Panitia menyiapkan

materi-materi yang akan disampaikan pada saat penyuluhan.

2. Penyuluhan Posyandu Lansia

Penyuluhuan dilakukan di Posyandu Melati 4 dari pukul 10.30 WIB

sampai 11.30 WIB. Materi penyuluhan posyandu lansia yang disampaikan

Page 6: 51650951 Laporan FL Lansia

adalah Pola hidup bersih dan sehat untuk lansia (Fii), Hipertensi

(Abdurahman), Osteoporosis (Shinta), Osteoarthritis (Wieka), dan

Diabetes Melitus (Aulya). Kegiatan penyuluhan dilakukan disela-sela

kegiatan posyandu lansia.

3. Menyimak Kegiatan Posyandu Lansia

Setelah dilakukan penyuluhan lansia dilanjutkan dengan kegiatan

posyandu lansia lainnya. Adapun kegiatan yang dilakukan tersebut, antara

lain:

a. pendaftaran lansia, pengukuran dan penimbangan berat badan dan atau

tinggi badan

b. pencatatan berat badan, tinggi badan, indeks massa tubuh (IMT) pada

KMS lansia

c. konseling

d. pengukuran tensi

e. pengobatan lansia

4. Melaporkan kegiatan penyuluhan

Pelaporan kegiatan penyuluhan dilakukan di Puskesmas Jenar yaitu

berisikan kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan, materi-materi yang

disampaikan, serta kendala dan saran.

Page 7: 51650951 Laporan FL Lansia

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

Puskesmas Jenar memiliki 7 desa, yaitu Ngeringan, Mlale, Dawung,

Kandang Sapi, Banyurip, Jenar, dan Japah. Penyuluhan dilakukan di Desa

Kandang Sapi, berhubung sedang diadakan kegiatan pengobatan posyandu

lansia di tempat tersebut. Berdasarkan data triwulan 4 tahun 2010, di Desa

Kandang Sapi terdapat 3 kelompok sasaran lansia, yaitu untuk usia 45-59

tahun berjumlah 210 pria dan 250 wanita, untuk usia 60-69 tahun berjumlah

74 pria dan 86 wanita, serta untuk usia >70 tahun berjumlah 53 pria dan 76

wanita. Desa kandang sapi memiliki 3 posyandu lansia, yaitu salah satunya

adalah Posyandu Melati 4.

Posyandu Lansia Melati 4 merupakan salah satu posyandu binaan

Puskesmas Jenar yang kami kunjungi. Posyandu ini melaksanakan kegiatan

pemeriksaan kesehatan rutin sebulan sekali dan penyuluhan kesehatan. Saat

pelaksanaan kegiatan Posyandu Lansia Melati 4, jumlah peserta lansia yang

hadir 32 orang dengan jumlah lansia pria 6 orang dan jumlah lansia wanita 26

orang. Namun data pasti jumlah sasaran lansia untuk Posyandu Lansia Melati

4 tidak diketahui, kurang lebih sekitar 35 lansia. Dari hal ini, kita dapat

menghitung target cakupan pelaksanaan posyandu lansia dengan rumus:

Target Cakupan = jumlah sasaran yang ikut posyandu x 100%

Jumlah sasaran lansia

Dari rumus tersebut, didapatkan target cakupan sebesar 91,43%. Hal ini

menunjukkan bahwa target cakupan Posyandu Lansia Melati 4 sudah sangat

Page 8: 51650951 Laporan FL Lansia

baik. Target cakupan posyandu lansia sebesar 80-100% (Tim Field Lab,

2010).

Kegiatan Posyandu Lansia Melati 4 antara lain:

a. pendaftaran lansia, pengukuran dan penimbangan berat badan dan atau

tinggi badan

b. pencatatan berat badan, tinggi badan, indeks massa tubuh (IMT) pada

KMS lansia

c. pengukuran tensi

d. penyuluhan atau konseling;

e. pengobatan lansia.

Kegiatan Posyandu Lansia Melati 4 secara umum sudah berjalan

dengan baik. Hal ini terlihat dari kegiatan posyandu lansia yang dilaksanakan

secara konsisten. Selain itu, antusiasme lansia terlihat tinggi terhadap

kegiatan posyandu lansia. Walaupun, kadang terdapat beberapa kendala

lansia dalam pelaksanaan kegiatan posyandu lansia, diantaranya:

a. Pengetahuan lansia yang rendah tentang manfaat posyandu;

b. Jarak rumah dengan lokasi posyandu yang jauh atau sulit dijangkau;

c. Kurangnya dukungan keluarga untuk mengantar maupun

mengingatkan lansia untuk datang ke posyandu;

d. Sikap yang kurang baik terhadap petugas posyandu (Erfandi, 2008).

Untuk kegiatan penyuluhan lansia di Posyandu Melati 4 berjalan

dengan cukup lancar. Namun terdapat berbagai kendala yang dihadapi ketika

memberikan penyuluhan seperti:

a. Jumlah peserta yang datang tidak semuanya namun sudah sangat baik

sudah mencapai target cakupan yaitu 91,43%.

b. Banyak lansia yang buta huruf sehingga hanya mengerti slide yang

berisi gambar.

Page 9: 51650951 Laporan FL Lansia

c. Keterbatasan bahasa penyuluh sehingga lansia kurang paham maksud

dari penyuluh.

d. Kebanyakan lansia wanita dibanding dengan pria

e. Materinya terlalu banyak karena hanya dilakukan penyuluhan sekali

saja .

Mekanisme Pelayanan Posyandu Lansia

Berbeda dengan posyandu balita yang terdapat sistem 5 meja,

pelayanan yang diselenggarakan dalam posyandu lansia tergantung pada

mekanisme dan kebijakan pelayanan kesehatan di suatu wilayah kabupaten

maupun kota penyelenggara. Ada yang menyelenggarakan posyandu lansia

sistem 5 meja seperti posyandu balita, ada juga hanya menggunakan sistem

pelayanan 3 meja, dengan kegiatan sebagai berikut :

o Meja I : pendaftaran lansia, pengukuran dan penimbangan berat, tinggi

badan serta pengukuran tensi, dan melakukan pencatatan.

o Meja II : Pelayanan kesehatan seperti pengobatan sederhana dan rujukan

kasus juga dilakukan di meja II ini.

o Meja III : melakukan kegiatan injeksi vitamin bagi lansia yang ingin

diinjeksi vitamin.

Bentuk Pelayanan Posyandu Lansia

Pelayanan Kesehatan di posyandu lansia meliputi pemeriksaan

kesehatan fisik dan mental emosional yang dicatat dan dipantau dengan Kartu

Menuju Sehat (KMS) Lanjut Usia untuk mengetahui lebih awal penyakit

yang diderita (deteksi dini) atau ancaman masalah kesehatan yang dihadapi.

Jenis Pelayanan Kesehatan yang diberikan kepada usia lanjut di Posyandu

Lansia Kabupaten Sragen seperti yang tercantum dalam KMS Lanjut Usia

adalah:

a. Pemeriksaan aktivitas kegiatan sehari-hari meliputi kegiatan dasar dalam

kehidupan, seperti makan/minum, berjalan, mandi, berpakaian, naik

turun tempat tidur, buang air besar/kecil dan sebagainya.

Page 10: 51650951 Laporan FL Lansia

b. Pemeriksaan status mental. Pemeriksaan ini berhubungan dengan mental

emosional.

c. Pemeriksaan status gizi melalui penimbangan berat badan dan

pengukuran tinggi badan dan dicatat pada grafik indeks masa tubuh

(IMT).

d. Pengukuran tekanan darah menggunakan tensimeter dan stetoskop serta

penghitungan denyut nadi selama satu menit.

e. Pemeriksaan hemoglobin menggunakan talquist, sahli atau cuprisulfat.

f. Pemeriksaan adanya gula dalam air seni sebagai deteksi awal adanya

penyakit gula (diabetes mellitus) melalui pemeriksaan reduksi urine.

g. Pemeriksaan adanya protein dalam air seni (proteinuria) sebagai deteksi

awal adanya penyakit ginjal.

h. Pelaksanaan rujukan ke Puskesmas bilamana ada keluhan dan atau

ditemukan kelainan pada pemeriksaan butir a hingga g, dan

i. Penyuluhan Kesehatan.

(Dinkes Kabupaten Sragen, 2009)

Page 11: 51650951 Laporan FL Lansia

BAB IV

PENUTUP

IV.1 Simpulan

Dari kegiatan penyuluhan di Posyandu Melati 4, Puskesmas

Jenar, Sragen dapat disimpulkan:

1. Kegiatan Posyandu Lansia Melati 4, Puskesmas Jenar, Sragen

sudah sangat baik ditandai dengan pelaksanaannya yang rutin satu

bulan sekali dan banyaknya lansia yang datang ke posyandu lansia.

2. Kegiatan penyuluhan lansia berjalan dengan cukup lancar dengan

beberapa kendala seperti komunikasi, dan jumlah materi yang

terlalu banyak.

3. Namun ada beberapa kekurangan saat pelaksanaan posyandu lansia

seperti para lansia tidak ada yang mengantar sehingga kesulitan

untuk mengedukasi dan tidak adanya kegiatan senam lansia.

IV.2 Saran

Saran dari kelompok kami untuk kegiatan posyandu lansia dan

kegiatan penyuluhan di Posyandu Melati 4, Puskesmas Jenar, Sragen

adalah:

1. Sebaiknya penyuluhan dilakukan rutin agar yang berkhalangan

hadir bisa menerima penyuluhan juga dan materi yang diberikan

bisa di bagi-bagi sehingga materi dapat diserap dengan baik.

2. Sebaiknya lansia disosialisasikan lebih untuk kedatangannya ke

posyandu lansia mengingat pentingnya posyandu lansia untuk

menjaga kesehatan.

3. Apabila melakukan penyuluhan sebaiknya isinya dibanyakan

gambar-gambar dan ada yang menjelaskannya dengan mudah

dipahami

Page 12: 51650951 Laporan FL Lansia

4. Sebaiknya kegiatan posyandu lansia ditambah lagi seperti senam

lansia dan sebaiknya ada yang mengantar para lansia.

Daftar Pustaka

Dinas Kesehatan Kabupaten Sragen. 2009. Kartu Menuju Sehat (KMS) Lanjut

Usia. Dinas Kesehatan Kabupaten Sragen.

Erfandi, 2008. Pengelolaan Posyandu Lansia. Diunduh dari: http://puskesmas-

oke.blogspot.com/2009/04/pengelolaan-posyandu-lansia.html (20 April

2010).

Komnas Lansia, 2010. Pedoman Pelaksanaan Posyandu Lanjut Usia.

//www.komnaslansia.or.id/d0wnloads/PedomanPPLU.pdf. (28 Maret 2011)

Tim Field Lab. 2011. Manual Field Lab: KIE Pembinaan Posyandu Lansia Guna

Pelayanan Kesehatan Lansia. Surakarta: Bagian Field Lab Fakultas

Kedokteran UNS.