5. Tumbuh Kembang Gigi

7/16/2019 5. Tumbuh Kembang Gigi

http://slidepdf.com/reader/full/5-tumbuh-kembang-gigi 1/37

Drg Sandy Christiono SpKGAFakultas Kedokteran Gigi

Universitas Islam Sultan Agung



Referensi

Mc Donald, Dentistry for the Child and

Adolescent,7 thedition,

Anatomi gigi, penerbit buku kedokteran : EGCAngus, Hand book of pediatric dentistry



Siklus kehidupan dari gigi

1. tahap pertumbuhan

Tahap inisiasi: ephitelial bud stage

Tahap proliferasi : cap stage

Tahap Histodiferensiasi : enamel Ameloblast dan

Dentin,pulpa odontoblast

Tahap morfodiferensiasi

2. Erupsi Intraoseus

Tahap aposisi : Pengendapan dari matriks enamel dandentin

Tahap Kalsifikasi : pengerasan dari matriks oleh

pengendapan garam-garam kalsium

3. Tahap Erupsi



Gigi Mulaikalsifikasi

(minggudlm

uterus)

Mahkota

selesai

(bulan)

Erupsi

(bulan)

Insisivus 13-16 1,5-3 6-9

Kaninus 15-18 9 18-20

Molarpertama 14-17 6 12-15

Molarkedua 16-23 10-11 24-36

Perkembangan Gigi Geligi Susu

Dimulai setelah 4-5 bulan kehidupan intra

uterin



PerkembanganOklusi



Variations in the sequence of

eruption

The mandibular first permanent molars are

often the first permanent teeth to erupt

followed by the mandibular central isncisor.

Carlos and gittelsoh conclude that lower

insisor was earlier than first molar by about 1,5

months in both boys and girls.

Gender diference in the eruption sequence of

permanent teeth



Lingual eruption of mandibular

permanent incisors

Retained primary incisors is often a source of

concern for parent

When lingually erupted permanent mandibular incisors are seen in an older child and the

radiograf shown no resorption of the primary

teeth, primary teeth should be removed.

Extraction of other primary teeth in the area is

not recommended, however, it will relieve the

crowding



Teething and difficult eruption

In most children the eruption of primary teeth

is preceded by increased salivation, and the

child willwant put the hand and finger into themouth.

Many concition of eruption is diarrhe, fever,

primary herpetic gingivostomatitis,

convulsions, broncitis

Inflammation of the gingival tissues before

complete crown may causes a temporary

painful condition.



The surgical is not indicated

The parent can apply the anesthetic topikal to

the affected tissues four times a day.



Space pada gigi sulung

Bentuk lengkung gigi yang ditempati gigi sulung biasanya berbentuk oval, celah atau space terjadidi segmen anterior.

Tipe space pada gigi desidui:

1.

2.

3.

Interdental spasing → space yang terdapat diantaragigi sulung, biasanya terdapat di anterior untuk

persiapan erupsi gigi insisivus permanen.

Primate spasing → space spesifik yang terdapat

disebelah distal gigi kaninus sulung rahang bawah,dan disebelah mesia kaninus sulung RA.

Leeway space



Interdental space

•Total space bervariasi antara 0-8

mm, rata-rata 4mm pada rahang atas

• Total space bervariasi antara 1-7

mm, rata-rata 3mm pada rahang bawah



Primate Spaces

Space yg terletak antara:

- gigi insisiv lateral dan caninussulung rahang atas

- gigi m1 dan caninus sulung

rahang bawah



Leeway space

Leeway space → space yang ada akibat selisih

besarnya ukuran mesiodistal gigi-gigi kaninus sulung,

gigi molar pertama sulung dan gigi molar kedua

sulung dengan gigi-gigi kaninus permanen, gigi premolar pertama dan gigi premolar kedua permanen→dibandingkan dengan pengukuran jarak lengkung

antara mesial pada molar bawah dan distal insisivus

lateral pada quadrant yang sama.

Leeway space RA : 0,9 mm

Leeway space RB : 1,7 mm



Leeway space RA: 0,9 mm

Leeway space RB: 1,7 mm

Memerlukan foto periapikal lengkap



Kegunaan spasing pada periode gigi

desidui

Membebaskan crowding gigi insisivus

permanen yang ukurannya lebih lebar daripada

gigi sulung.

Memungkinkan erupsinya gigi kaninus

permanen, premolar pertama dan premolar

kedua.

Memungkinkan gigi molar pertama permanen

shifting ke mesial untuk mencapai oklusi

normal.



Tahap-Tahap Perkembangan Ideal

Tahap I → erupsi gigi-gigi insisivus dan molar

pertama 6-8 tahun. Insisivus lebih proklinasi dari

insisivus sulung. Molar pertama beroklusi dgn

permukaan distal berada pada bidang vertikal yangsama. Gigi-gigi molar bawah bergerak lebih kedepan

daripada gigi atas sewaktu molar kedua sulung

tanggal.

Tahap 2 → erupsi gigi-gigi kaninus, premolar , dan

molar kedua (10-14 tahun).

Tahap 3 → erupsi gigi-gigi molar ketiga (18-24

tahun).



Oklusi gigi ideal anak usia 7

tahun Interdigitasi Klas I Molar dan

Caninus

Overjet anterior posterior 2mm

Overbite anterior 2mm

Garis median gigi yang tepat



Pola ideal lengkung gigi anak

usia 7 tahun

Kontak proximal yang rapat

Tidak ada rotasi

Specific buccal- lingual axial maloklusiSpecific mesial-distal axial inclinasi

Even marginal ridge vertically

Flat occlusal plane

Excess (positive) lee way space



Pengaruh pencabutan dini terhadap tumbuh

kembang gigi

Pencabutan dini akan mempengaruhi sistem

imun dan jaringan ikat

Adanya early onset periodontitis delayed

eruption



Resorbsi Fisiologis Gigi

Sulung



Osteoclasts

Resorpsi akar merupakan prosesfisiologis yang terjadi pada gigi sulung

Osteoclast berperan dalam resorpsipada jaringan kerasOsteoclast merupakan prekursor dari

multinucleated giant cells yangberasal dari hematopoietic monocyteatau macrophage



Ada 2 faktor yang menstimulasipembentukan osteoclast, yaitu :

RANK (receptor activator of nuclearfactor kappa B), RANKL (ligand)

OPG (Osteoprotegerin)

Kontak antara osteoblast atau sel

stroma dan progenitor osteoclastmenyebabkan interaksi antara RANK dan RANKL yang penting untukaktivasi dan pembentukan osteoclast



M-CSF (Macrophage colony-stimulating factor) merupakan

hematopoietic growth factor yangdiproduksi oleh fibroblast, endothelialcell, macrophage dan monocytes

M-CSF berperan dalam proliferasidifferensiasi hematopoietic(macrophage, osteoclast, fibroblastdan endothelial cell)

Aktivasi osteoclast distimulasi olehcytokine (TNF-α, interleukin (IL)-1α, IL-β, IL-6, IL-11 dan IL-17)



Produk dari osteoclast ( lysosomalenzymes, metelloproteinase-(cathepsines, particularly cathepsin K)

berperan penting dalam proses boneremodeling



Resorpsi Gigi Sulung

Tekanan dari gigi permanen berperandalam resorpsi gigi sulung, tetapi tidakselalu mengawali proses resorpsi.

Gigi sulung tanpa tekanan gigipermanen

tetap

teresorpsi

meskipun

waktu exfoliasi lebih lambat dariseharusnya



Proses erupsi gigi permanendipengaruhi oleh faktor-faktor seperti :

kelenjar endokrin (hypophysis, thymus,thyroid gland)Nutrisi ( Ca, Mg, Vit A, C dan D)

Oleh karena itu pada anak denganhypothyroidism, pituitary dwarfism dan

malnutrisi kronik mengalamiketerlambatan erupsi gigi permanen



Dental follicle dan stellate reticulum

berperan penting dalam resorpsi akargigi sulung. Tekanan erupsi gigipermanen menyebabkan differensiasidan aktivasi odontoclast

Jalur erupsi yang melibatkan resorpsi

tulang dan resorpsi akar gigi sulungtampaknya telah terprogram secara

genetik, jadi tidak selalu tergantungtekanan dari gigi yang erupsi



Pada saat proses erupsi, sel stellatereticulum dari gigi mengeluarkan

parathyroid hormone (PTH) – relatedprotein (PTHrP).

PTHrP merupakan molekul regulatoryang diperlukan untuk erupsi gigi

PTHrP yang dikeluarkan, mengikatparacrine dengan reseptor PTHrP yangdiekspresikan oleh sel dari dentalfollicle



Interleukin α juga disekresikan oleh

stellate epithelium dan mengikatreseptor IL-1α yang ditemukan didental follicle

Setelah stimulasi di dental follice,monocyte mensekresi colony factor-1,monocyte protein-1 atau vascularendothelial growth factor



Dibawah pengaruh faktor-faktor inilah,monocyte

diambil

dari

perbatasan

dental follicle yang kaya denganpembuluh darah ke bagian mahkota.

Monocyte di dental follicle meleburdan berdifferensiasi menjadi sel yangmeresorpsi jaringan keras→osteoclast

atau odontoblast yang kemudiankontak dengan RANKL-expressing cell



Terima Kasih Bagian Ilmu Kedokteran Gigi Anak FKG Unair

5. Tumbuh Kembang Gigi

Documents

Transcript of 5. Tumbuh Kembang Gigi