RESUME Tumbuh Kembang

25
RESUME Kelainan Pubertas Pada Remaja Perempuan Skenario D : Ibu A membawa anak perempuannya yang berumur 13 tahun ke dokter karena mendapat haid sebanyak 2 kali dalam 1 bulan. Anaknya mendapat haid pertama pada umur 12 tahun dan selama ini haid anaknya memang tidak teratur. Tinggi badan anaknya sekarang 160 cm dan telah melebihi tinggi badan ibunya. Uraian : Salah satu ciri khas dari makhluk hidup adalah kemampuannya untuk bertumbuh dan berkembang. Tumbuh-kembang adalah peristiwa yang terjadi sejak masa pembuahan sampai masa dewasa yang mencakup perubahan dalam besar, jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun individu, pematangan bentuk dan fungsi organ, serta perubahan aspek sosial dan emosional akibat pengaruh lingkungan. Oleh sebab itu, proses tumbuh-kembang dapat dibedakan atas tumbuh-kembang fisis, tumbuh –kembang intelektual, dan tumbuh-kembang emosional. Tumbuh-kembang fisis meliputi : perubahan ukuran besar dan fungsi organ atau individu, mulai dari tingkat molekuler sampai metabolisme yang kompleks dan perubahan fisik sampai masa 1

Transcript of RESUME Tumbuh Kembang

Page 1: RESUME Tumbuh Kembang

RESUME

Kelainan Pubertas

Pada Remaja Perempuan

Skenario D :

Ibu A membawa anak perempuannya yang berumur 13 tahun ke dokter karena mendapat

haid sebanyak 2 kali dalam 1 bulan. Anaknya mendapat haid pertama pada umur 12 tahun dan

selama ini haid anaknya memang tidak teratur. Tinggi badan anaknya sekarang 160 cm dan

telah melebihi tinggi badan ibunya.

Uraian :

Salah satu ciri khas dari makhluk hidup adalah kemampuannya untuk bertumbuh dan

berkembang. Tumbuh-kembang adalah peristiwa yang terjadi sejak masa pembuahan sampai

masa dewasa yang mencakup perubahan dalam besar, jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel,

organ maupun individu, pematangan bentuk dan fungsi organ, serta perubahan aspek sosial dan

emosional akibat pengaruh lingkungan. Oleh sebab itu, proses tumbuh-kembang dapat dibedakan

atas tumbuh-kembang fisis, tumbuh –kembang intelektual, dan tumbuh-kembang emosional.

Tumbuh-kembang fisis meliputi : perubahan ukuran besar dan fungsi organ atau individu,

mulai dari tingkat molekuler sampai metabolisme yang kompleks dan perubahan fisik sampai

masa pubertas. Tumbuh-kembang intelektual berkaitan dengan kemampuan berkomunikasi dan

menangani berbagai masalah abstrak dan simbolik, seperti berbicara, bermain, berhitung, atau

membaca. Tumbuh-kembang emosional berkaitan dengan kemampuan membentuk ikatan batin,

kasih sayang, mengelola rangsang dari luar serta kemampuan menangani kegelisahan akibat

suatu kegagalan.

Perubahan-perubahan yang terjadi selama proses tumbuh-kembang, baik itu perubahan

fisis, intelektual, maupun emosional, dimulai dari masa anak-anak sampai dewasa dan terus

1

Page 2: RESUME Tumbuh Kembang

berlanjut hingga tahap lansia (lanjut usia). Perubahan yang sangat kompleks dapat dilihat pada

masa tumbuh-kembang remaja karena masa remaja adalah masa transisi antara masa anak-anak

dengan masa dewasa. Pada masa ini terjadi pacu tumbuh, timbul ciri-ciri seks sekunder, tercapai

fertilitas dan terjadi perubahan-perubahan kognitif dan psikologis. Peristiwa yang penting

semasa remaja adalah pubertas, yaitu perubahan morfologis, dan fisiologis, yang pesat dari masa

anak-anak ke masa dewasa, terutama maturasi sistem reproduksi. Perubahan psikososial yang

menyertai pubertas disebut adolesen.

Setiap remaja akan mengalami pubertas, yang juga merupakan masa awal pematangan

seksual, yakni suatu periode di mana seorang anak mengalami perubahan fisik, hormonal, dan

seksual serta mampu mengadakan proses reproduksi. Pada awal masa pubertas, kadar hormon

LH (luteinizing hormone) dan FSH (follicle-stimulating hormone) akan meningkat, sehingga

merangsang pembentukan hormon seksual. Pada remaja putri, peningkatan kadar hormon

tersebut menyebabkan pematangan payudara, ovarium, rahim, dan vagina serta dimulainya siklus

menstruasi. Di samping itu juga timbulnya ciri-ciri seksual sekunder, misalnya tumbuhnya

rambut kemaluan dan rambut ketiak.

Pubertas pada remaja perempuan umumnya terjadi pada usia 9-16 tahun. Tampaknya usia

pubertas dipengaruhi oleh faktor kesehatan dan gizi, juga faktor sosial-ekonomi dan keturunan.

Remaja perempuan yang gemuk cenderung mengalami siklus menstruasi pertama lebih awal.

Sedangkan remaja perempuan yang kurus dan kekurangan gizi cenderung mengalami siklus

menstruasi pertama lebih lambat. Siklus menstruasi pertama juga terjadi lebih awal pada remaja

putri yang tinggal di kota. Hal yang khas pada masa pubertas remaja perempuan adalah ketika

seorang gadis mengalami menstruasi. Menstruasi merupakan proses pelepasan dinding rahim

(endometrium) yang disertai dengan perdarahan dan terjadi secara berulang setiap bulan kecuali

pada saat kehamilan. Menstruasi yang berulang setiap bulan tersebut pada akhirnya akan

membentuk siklus menstruasi.

Menstruasi pertama (menarche) pada remaja putri sering terjadi pada usia 11-12 tahun.

Namun tidak tertutup kemungkinan terjadi pada rentang usia 8-16 tahun. Menstruasi merupakan

pertanda masa reproduktif pada kehidupan seorang perempuan, yang dimulai dari menarke

2

Page 3: RESUME Tumbuh Kembang

sampai terjadinya menopause. Awal siklus menstruasi dihitung sejak terjadinya perdarahan pada

hari ke-1 dan berakhir tepat sebelum siklus menstruasi berikutnya. Umumnya, siklus menstruasi

yang terjadi berkisar antara 21-40 hari. Hanya 10-15% wanita yang memiliki siklus 28 hari.

Jarak antara siklus yang paling panjang biasanya terjadi sesaat setelah menarche dan sesaat

sebelum menopause.

Bagi remaja putri, mengalami siklus menstruasi yang tidak teratur pada masa-masa awal

adalah hal yang normal. Mungkin saja remaja putri mengalami jarak antar 2 siklus berlangsung

selama 2 bulan atau dalam 1 bulan terjadi 2 siklus. Namun, setelah beberapa lama siklus

menstruasi akan menjadi lebih teratur.

Setiap bulan, setelah hari ke-5 dari siklus menstruasi, endometrium mulai tumbuh dan

menebal sebagai persiapan terhadap kemungkinan terjadinya kehamilan. Sekitar hari ke-14

terjadi pelepasan telur dari ovarium (disebut ovulasi). Sel telur ini masuk ke dalam salah satu

tuba falopii. Di dalam tuba falopii dapat terjadi pembuahan oleh sperma. Jika terjadi pembuahan,

sel telur akan masuk ke dalam rahim dan mulai tumbuh menjadi janin sehingga terjadilah

kehamilan.

Pada sekitar hari ke-28, jika tidak terjadi pembuahan, maka endometrium akan dilepaskan

dan terjadilah perdarahan atau disebut sebagai siklus menstruasi. Siklus dapat berlangsung

selama 3-5 hari, terkadang sampai 7 hari. Proses pertumbuhan dan penebalan endometrium

kemudian dimulai lagi pada siklus berikutnya.

3

Page 4: RESUME Tumbuh Kembang

Siklus menstruasi dibagi menjadi 3 fase, yakni fase folikuler, fase ovulatoir, dan fase

luteal.

Fase Folikuler

Fase folikuler dimulai dari hari ke-1 sampai sesaat sebelum kadar LH meningkat dan terjadi

pelepasan sel telur (ovulasi). Dinamakan fase folikuler karena pada saat ini terjadi

pertumbuhan folikel di dalam ovarium. Pada pertengahan fase folikuler, kadar FSH sedikit

meningkat sehingga merangsang pertumbuhan sekitar 3-30 folikel yang masing-masing

mengandung 1 sel telur. Tetapi hanya 1 folikel yang terus tumbuh, yang lainnya hancur.

Pada suatu siklus, sebagian endometrium dilepaskan sebagai respon terhadap penurunan kadar

hormon estrogen dan progesteron. Endometrium terdiri dari 3 lapisan. Lapisan paling atas dan

lapisan tengah dilepaskan, sedangkan lapisan dasarnya tetap dipertahankan dan menghasilkan

sel-sel baru untuk kembali membentuk kedua lapisan yang telah dilepaskan.

Perdarahan menstruasi berlangsung selama 3-7 hari, rata-rata selama 5 hari. Darah yang

hilang sebanyak 28-283 gram. Darah menstruasi biasanya tidak membeku kecuali jika

perdarahannya sangat hebat.

Fase Ovulatoir

4

Page 5: RESUME Tumbuh Kembang

Fase ovulatoir dimulai ketika kadar LH meningkat dan pada fase ini dilepaskan sel telur. Sel

telur biasanya dilepaskan dalam waktu 16-32 jam setelah terjadi peningkatan kadar LH.

Folikel yang matang akan menonjol dari permukaan ovarium, akhirnya pecah dan melepaskan

sel telur. Pada saat ovulasi ini beberapa wanita merasakan nyeri tumpul pada perut bagian

bawahnya, nyeri ini dikenal sebagai mittelschmerz, yang berlangsung selama beberapa menit

sampai beberapa jam.

Fase Luteal

Fase ini terjadi setelah ovulasi dan berlangsung selama sekitar 14 hari. Setelah melepaskan

telurnya, folikel yang pecah kembali menutup dan membentuk korpus luteum yang

menghasilkan sejumlah besar progesteron. Progesteron menyebabkan suhu tubuh sedikit

meningkat selama fase luteal dan tetap tinggi sampai siklus yang baru dimulai. Peningkatan

suhu ini bisa digunakan untuk memperkirakan terjadinya ovulasi. Setelah 14 hari, korpus

luteum akan hancur dan siklus yang baru akan dimulai, kecuali jika terjadi pembuahan. Jika

telur dibuahi, korpus luteum mulai menghasilkan HCG (human chorionic gonadotropin).

Hormon ini memelihara korpus luteum yang menghasilkan progesteron sampai janin bisa

menghasilkan hormonnya sendiri. Tes kehamilan didasarkan kepada adanya peningkatan

kadar HCG.

Siklus menstruasi pada remaja perempuan sering juga tidak selalu normal. Keadaan

dimana siklus haid tidak seperti keadaan normal baik dalam hal banyaknya pendarahan,

durasi,maupun rasa nyeri. Normalnya siklus haid 21-35 hari (rata- rata 28 hari) dengan durasi 3-

5 hari, dan jumlah darah haid 60 – 80 ml ( 3- 5 pembalut/hari ).

 Beberapa kelainan haid yang sering terjadi

Polimenorea

5

Page 6: RESUME Tumbuh Kembang

            Pada polimenorea, siklus haid lebih pendek dari normal (kurang dari 21 hari). Jumlah

perdarahan kurang-lebih sama dengan haid biasa. Polimenorea dapat disebabkan oleh

gangguan hormonal yang mengakibatkan gangguan ovulasi.

Hipermenorea ( Menoragia )

Adalah perdarahan haid yang lebih banyak dari normal (ganti pembalut sampai > 6 kali

sehari), atau lebih lama dari normal (lebih dari 6 hari). Kelainan ini dapat disebabkan

karena adanya kelainan dalam uterus, seperti mioma uteri, polip endometrium dan

sebagainya.

Hipomenorea dan brakimenorea

      Brakimenora adalah jika jumlah hari haid yang lebih pendek dari normal (< 2 hari).

Hipomenorea adalah bila jumlah darah haid sangat sedikit (ganti pembalut < 2 kali

sehari). Sering disebabkan karena gangguan endokrin.

Amenorea (sekunder)

Bila seorang wanita usia reproduksi yang pernah mengalami haid, namun haidnya

berhenti untuk sedikitnya 3 bulan berturut-turut.Tidak datang bulan adalah normal pada

keadaan ; belum akil balik, hamil, menopause. Penyebab tidak datangnya haid dapat

disebabkan oleh organ-organ yang bertanggung jawab terhadap proses terjadinya siklus

haid dan terhadap proses pengeluaran darah haid itu sendiri. ( rahim,indung

telur,pengaturan hormone di otak )

Dismenorea

Dismenorea atau nyeri haid, merupakan gejala paling sering yang menyebabkan wanita

muda pergi ke dokter untuk konsultasi pengobatan. Dismenore dapat disebabkan karena

adanya infeksi pada organ reproduksi, tetapi juga bisa disebababkan oleh factor

kejiwaan.  

Perkembangan pubertas juga ditandai dengan adanya perubahan fisik pada tubuh remaja

perempuan, termasuk perkembangan alat reproduksinya, serta munculnya tanda-tanda seks

sekunder pada dirinya.

6

Page 7: RESUME Tumbuh Kembang

Tanda seks sekunder pada remaja perempuan

Adapun aspek kronogis pubertas pada perempuan diawali dengan proses percepatan

pertumbuhan badan, kemudian menyusul pertumbuhan mammae (payudara) dan rambut

pubis, rambut axilla (ketiak), dan terakhir yaitu menarche (menstruasi pertama). Terdapat 5

tahapan perkembangan payudara yang diuraikan oleh Dr. James Tanner, yang juga dikenal

dengan Skala Tanner. Tahapan itu antara lain :

Tahap 1 : Pubertas, belum tampaknya jaringan payudara

Tahap 2 : Tahap bakal payudara:  gundukan kecil jaringan payudara dibawah puting

susu, pertumbuhan areola sedikit yang bisa diabaikan.

Tahap 3 : Selama pembesaran payudara dan areola tapi tidak terpisah dari strukturnya.

Tahap 4 : Bentuk areola dan putting susu sedikit terpisah diatas posisi payudara.

Tahap 5 : Pematangan sempurna payudara dewasa, dengan hanya proyeksi puting susu

di atas posisi payudara.

Skala Tanner juga dapat menggambarkan luasnya perkembangan rambut pubis seperti di

bawah ini :

Tahap 1 : Tidak ada rambut pubis

Tahap 2 : Pertumbuhan tipis, rambut hitam, tegang/keriting, dan disepanjang vagina

luar.

Tahap 3 : Rambut lebih hitam dan lebih keriting dan sekarang penyebarnnya secara

tipis di atas simpisis pubis.

Tahap 4 : Rambut lebih tebal dan terlihat seperti orang dewasa, tapi menutupi sebagian

besar daerah.

Tahap 5 : Rambut dewasa baik dalam jumlah dan jenisnya, menyebar diseluruh daerah

segitiga, atas dan bawah.

Perkembangan alat reproduksi

Alat reproduksi wanita terdiri dari alat genital externa dan alat genital interna.

1. Organ-organ Internal, terdiri dari :

    - Dua ovarium (indung telur)

    - Dua tuba fallopii (saluran telur)

7

Page 8: RESUME Tumbuh Kembang

    - Uterus (rahim)

    - Vagina

2. Organ-organ eksternal, terdiri dari :

    - Mons pubis

    - Labia Mayora

    - Labia Minora

    - Klitoris

    - Vestibulum

    - Meatus Uretra

    - Introitus vagina

Perkembangan alat reproduksi wanita juga dipengaruhi oleh perkembangan hormon.

Hormon-hormon yang berpengaruh terhadap perkembangan alat reproduksi wanita antara lain :

Estrogen

Estrogen dihasilkan oleh ovarium. Ada banyak jenis dari estrogen tapi yang paling

penting untuk reproduksi adalah estradiol. Estrogen berguna untuk pembentukan ciri-

ciri perkembangan seksual pada wanita yaitu pembentukan payudara, lekuk tubuh,

rambut kemaluan,dan lain-lain. Estrogen juga berguna pada siklus menstruasi dengan

membentuk ketebalan endometrium, menjaga kualitas dan kuantitas cairan cerviks dan

vagina sehingga sesuai untuk penetrasi sperma.

Progesterone

Hormon ini diproduksi oleh korpus luteum. Progesterone mempertahankan ketebalan

8

Page 9: RESUME Tumbuh Kembang

endometrium sehingga dapat menerima implantasi zygot. Kadar progesterone terus

dipertahankan selama trimester awal kehamilan sampai plasenta dapat membentuk

hormon HCG.

Gonadotropin Releasing Hormone

GNRH merupakan hormon yang diproduksi oleh hipotalamus diotak. GNRH akan

merangsang pelepasan FSH (folikl stimulating hormone) di hipofisis. Bila kadar

estrogen tinggi, maka estrogen akan memberikan umpanbalik ke hipotalamus sehingga

kadar GNRH akan menjadi rendah, begitupun sebaliknya.

FSH (Folikel Stimulating Hormone) dan LH (Luteinizing Hormone)

Kedua hormon ini dinamakan gonadotropoin hormon yang diproduksi oleh hipofisis

akibat rangsangan dari GNRH. FSH akan menyebabkan pematangan dari folikel. Dari

folikel yang matang akan dikeluarkan ovum. Kemudian folikel ini akan menjadi

korpus luteum dan dipertahankan untuk waktu tertentu oleh LH.

Perkembangan fisik tubuh pada masa pubertas remaja perempuan.

Segera sebelum pubertas, kecepatan pertumbuhan tinggi badan menurun, tetapi pada masa

pubertas, terjadi percepatan pertumbuhan tinggi badan yang disebut pacu tumbuh (height

spurt) sehingga mencapai kecepatan puncak tinggi badan selama 2 tahun yang diikuti

dengan penurunan kecepatan tinggi badan selama 3 tahun. Pertumbuhan remaja pada

umumnya mengikuti pola kaudorostral, di mana ukuran sepatu akan lebih dahulu membesar,

kemudian diikuti ukuran celana, dan diakhiri dengan peningkatan ukuran baju.

Pada remaja perempuan, rata-rata pacu tumbuh adalah pada usia 9 tahun dan kecepatan

puncak tinggi badan sekitar umur 11,5 tahun. Sebelum pacu tumbuh, rata-rata kecepatan

pertambahan tinggi badan perempuan adalah 5,5 cm/tahun, sedangkan setelah mencapai

puncak tinggi badan, kecepatan pertambahan tinggi badan remaja perempuan mencapai 8

cm/tahun sampai 6-12 bulan sebelum menarche, kemudian dalam 2 tahun berikutnya

mengalami penurunan kecepatan.

9

Page 10: RESUME Tumbuh Kembang

Pertambahan berat badan tidak mencerminkan perubahan pertumbuhan yang substantif,

karena berat badan menggambarkan jumlah massa berbagai jaringan tubuh. Apalagi dengan

adanya pandangan saat ini bahwa badan yang langsing merupakan badan yang ideal,

sehingga berat badan normal seringkali tidak tercapai. Pada masa prasekolah, kecepatan

peningkatan berat badan adalah 2 kg/tahun, kemudian pada masa pra-pubertas 3-3,5

kg/tahun dan pada puncak pacu tumbuh berat badan pada remaja perempuan mencapai 8

kg/tahun.

Selama pubertas, juga terjadi pertumbuhan panggul remaja perempuan, yang walaupun

secara kuantitatif sama dengan pertumbuhan panggul laki-laki, tetapi karena pertumbuhan

badan remaja perempuan lebih kecil daripada laki-laki, amaka akan tampak panggul remaja

perempuan lebih besar daripada panggul remaja laki-laki. Pada masa pubertas, semua otot

juga mengalami pertumbuhan. Namun, pertumbuhan otot ini terjadi terutama pada remaja

laki-laki. Hal ini juga merupaka peran dari hormon androgen yang berperan untuk

pertumbuhan massa otot dan kekuatan otot.

Pertumbuhan jaringan lemak pada remaja laki-laki berbeda dari remaja perempuan. Pada

umumnya, remaja laki-laki mengalami penurunan jaringan lemak selama masa pubertas,

terutama pada daerah anggota gerak, sedangkan pada remaja perempuan tidak pernah

kehilangan massa lemak selama pubertas, bahkan terjadi penambahan jaringan lemak yang

kontinyu. Akumulasi lemak pada remaja perempuan terutama perdapat pada anggota gerak,

tubuh bagian bawah dan paha bagian belakang, sehingga dicapai bentuk tubuh perempuan

dewasa. Selain itu,  jerawat yang sering tumbuh pada awal mulainya pubertas dan dapat

terjadi sepanjang masa remaja (10 tahun). Hal ini sering lebih baik/ tergambar pada akhir

masa remaja. Pada dewasa muda seharusnya membersihkan wajah mereka tiap hari dengan

sabun dan air agar kulit selalu bersih. Demikian pula dengan bau yang baru di daerah axilla

dan tempat-tempat lainnya pada tubuh mungkin berkembang. Bau tubuh ini didapat pada

tiap-tiap orang. Hormon pubertas yang mempengaruhi kelenjar pada kulit dan kelenjar-

kelenjar tersebut akan membuat zat-zat kimia yang membuat bau menjadi lebih keras.

Mandi dan mencuci badan tiap hari dapat menolong menurunkan bau badan ini, begitu juga

dengan deodorant.

10

Page 11: RESUME Tumbuh Kembang

Selama pubertas orang-orang muda merasa lebih sensitif atau menjadi mudah tersinggung.

Perasaan cemas mengenai bagaimana perubahan yang terlihat pada tubuhnya adalah satu

dari beberapa hal pada orang muda yang lebih sensitif. Kehilangan watak lebih sering dan

marah pada teman-taman dan anggota keluarga lainnya terjadi sangat mudah. Juga sering

merasa sedih dan kadang-kadang depresi. Orang-orang muda seharusnya berbicara pada

orang dewasa secara jujur mengenai perasaan marah, sedih atau depresi yang mereka alami.

Selain adanya perkembangan tanda seks sekunder, perkembangan alat reproduksi, dan

perkembangan fisik pada tubuh, remaja yang sedang pubertas juga mengalami perkembangan

dalam bidang kognitif / intelektual dan dalam psikososial.

Masa remaja seringkali dianggap sebagai masa yang penuh dengan penentangan dan

pemberontakan, karena banyaknya perubahan yang harus dihadapi oleh remaja dibandingkan

dengan masa-masa sebelumnya. Salah satu perkembangan yang harus dihadapi oleh remaja

adalah kemampuannya berpikir secara lebih dewasa dan rasional serta memiliki pertimbangan

yang lebih matang dalam menyelesaikan suatu masalah yang dihadapinya. Kemampuan berpikir

dan mengamati dalam memecahkan suatu permasalahan atau rangsang dari luar disebut kognitif.

Manusia mengalami perkembangan kognitif secara bertahap. Keating menyatakan bahwa ada 5

ciri kemampuan kognitif remaja, yaitu :

1. Mampu berpikir tentang kemungkinan-kemungkinan, baik yang telah terjadi maupun

kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi.

2. Berpikir dengan hipotesis.

3. Berpikir jauh ke depan, membuat rencana ke depan, dan merencanakan suatu strategi yang

tepat.

4. Metakognisi, yaitu berpikir tentang berpikir, mampu mengukur kemampuan diri, memiliki

tujuan serta mampu menganalisa alternatif pemecahan masalah.

5. Berpikir tanpa batas dan bersifat abstrak, misal : agama, politik, moral, dan hubungan

antarmanusia.

Remaja harus dapat menyesuaikan dirinya terhadap 3 lingkungan, yaitu keluarga, sekolah,

dan teman sebaya. Seringkali remaja mengharapkan kebebasan dari lingkunagn keluarga dan

kemampuan untuk mandiri yang tidak jarang menimbulkan konflik dengan orang tua dan akan

11

Page 12: RESUME Tumbuh Kembang

menimbulkan depresi bila tidak dapat diselesaikan dengan baik. Remaja biasanya belum dapat

menentukan norma-normanya sendiri, sehingga ia mengharapkan bimbingan dari orang tua,

guru, atau orang dewasa di lingkungannya. Remaja juga tidak mudah berkomunikasi, sangat

sensitif, dan mudah tersinggung. Selain itu, remaja juga mulai senang berkumpul dengan

kelompok sebayanya dan ini cenderung berperan untuk meningkatkan berbagai kegiatan

bersama, seperti keagamaan, kelompok belajar, olah raga, kesenian, dan sebagainya.

Perkembangan yang sangat penting pada masa remaja adalah pembentukan identitas diri

yang merupakan proses yang panjang dan kompleks serta dipengaruhi oleh lingkungan sosial di

mana remaja tersebut berkembang, baik di lingkungan keluarga, tetangga, sekolah, maupun,

lingkungan kecil dalam kelompok-kelompok kegiatan yang dimasuki remaja tersebut. Proses

identitas diri akan semakin panjang akibat bertambah lamanya ketergantungan dan masa

pendidikan formal.

Perkembangan fisik remaja seringkali menimbulkan permasalahan sendiri, di mana remaja

perempuan takut tubuhnya terlalu gemuk, sementara yang laki-laki takut tubuhnya terlalu

pendek. Untuk itu, remaja harus berusaha untuk menerima dan mensyukuri keadaan tubuhnya

dan menggunakannya secara efektif. Dengan demikian, remaja tidak akan rendah diri, tidak akan

merasa terkucil, dan tidak akan timbul keinginan untuk menentang dan memberontak.

Dengan makin berkembangnya remaja menuju kedewasaan, maka mereka mulai

mengevaluasi dirinya serta perubahan-perubahan di sekitarnya. Perasaan ingin memberontak

yang sering muncul pada masa-masa sebelumnya sudah mulai mereda, mereka mulai mendekati

keluarga walaupun dengan sikap yang berbeda dibandingkan dengan masa sebelumnya. Selain

itu, juga mulai timbul kemampuan untuk melakukan hubungan interpersonal yang empatik dan

keinginan mengembangkan konsep-konsep yang obyektif dan independen.

Adapun beberapa faktor yang mempengaruhi tumbuh-kembang pada remaja, antara lain :

1. Faktor genetik

Faktor genetik adalah faktor-faktor yang diturunkan melalui gen. Anak yang tinggi

seringkali berasal dari keluarga yang tinggi juga, demikian pula dengan anak yang pendek.

Jenis kelamin juga mempengaruhi tumbuh-kembang, anak perempuan akan mencapai

pubertas lebih dahul dibandingkan anak laki-laki. Aspek genetik lain dalam tumbuh-

12

Page 13: RESUME Tumbuh Kembang

kembang adalah adanya variabilitas bentuk tubuh yang dapat dibagi atas 3 kelompok, yaitu

ektomorfik, mesomorfik, dan endomorfik. Somatotipe ektomorfik ditandai oleh bentuk

tubuh yang langsing, tulang tipis dan renggang, serta massa jaringan tubuh yang relatif

kurang dibandingkan dengan tinggi badan. Somatotipe endomorfik ditandai oleh bentuk

tubuh yang pendek, gemuk dan banyak mengandung jaringan lunak. Sedangkan ciri

somatotipe mesomorfik terletak di antara somatotipe ektomorfik dan endomorfik.

2. Faktor hormonal

Faktor hormonal yang turut berperan pada proses tumbuh-kembang dapat dibagi dalam 2

kelompok, yaitu faktor hormonal pranatal dan pasca natal. Faktor hormonal pranatal adalah

somatotropin (growth hormone, GH), hormon plasenta, hormon tiroid, insulin, dan insulin-

like growth factors (IGFs). Sedangkan faktor hormonal pasca natal adalah hormon

pertumbuhan, tiroid, glukokortikoid, dan hormon seks. Hormon pertumbuhan somatotropin

dihasilkan oleh hipofisis sejak minggu ke-9 kehidupan janin dan merupakan pengatur utama

pertumbuhan somatis pasca natal, terutama pertumbuhan tulang, tetapi perannya pada

pertumbuhan pranatal masih belum jelas. Hormon tiroid juga berperan pada pertumbuhan

dan maturasi tulang pasca natal. Hormon plasenta dihasilkan oleh plasenta dan tidak dapat

masuk ke tubuh janin; fungsinya untuk mengatur nutrisi plasenta. Glukokortikoid

mempunyai efek negatif terhadap tumbuh kembang pasca natal, yaitu menghambat

pertumbuhan dan menyebabkan osteoporosis. Hormon seks, baik testosteron,

dehidroandrosteron, maupun estrogen, akan memacu pertumbuhan pada masa pubertas,

tetapi sesudah beberapa lama justru akan menghentikan pertumbuhan.

3. Faktor lingkungan (gizi, psikologis, dan kesehatan)

Faktor gizi sangat berpengaruh dalam proses tumbuh-kembang, juga pada masa pubertas.

Asupan gizi yang adekuat dan baik akan menyokong pertumbuhan dan perkembangan yang

optimal pada diri seseorang. Khususnya pada seorang remaja perempuan yang sedang

memasuki masa-masa pubertas. Seperti yang diketahui bahwa bila seorang remaja

perempuan memasuki masa pubertas, dia akan mengalami menarche (menstruasi pertama).

Dalam hal ini, status gizi seorang remaja perempuan bisa menentukan terjadinya menarche

pada dirinya. Pada waktu terjadi pubertas, maka salah satu perubahan yang khas pada

13

Page 14: RESUME Tumbuh Kembang

seorang perempuan yaitu meningkatnya jaringan lemak secara merata pada tubuhnya.

Lemak tubuh yang ada berkisar 20-24%, minimal 17%. Bila terjadi kekurangan gizi atau

nilai lemaknya di bawah / <17%, maka menarchenya pun akan jadi terlambat. Sebaliknya,

bila terjadi kelebihan gizi atau obesitas, maka proses menarche atau menstruasinya pun

cepat terjadi.

Pola makan anak remaja sangat kompleks dan dipengaruhi oleh banyak faktor :

Lingkungan : sos-bud, keluarga, teman, dan model / idola

Pendapatan dan pendidikan keluarga

Gaya hidup dan pola makan keluarga

Hubungan dengan orang tua dan keluarga

Pendapatan sendiri

Keperluan waktu

Makanan siap santap yang tidak terlalu bergizi

Pengaruh personal atau individual

Kebutuhan faali

Harga diri

Kepercayaan dan pengetahuan gizi

Kebutuhan psikologis

Jati diri

Gambaran tubuh (takut gemuk)

Kepercayaan, tahyul/ pantangan makanan berhubungan dengan kewanitaan/

kejantanan, kesuburan, misal buah dan sayuran tertentu.

Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan makanan terdiri atas 3 tingkatan, antara lain :

Tingkat I : faktor-faktor- terpenting

Rasa lapar

Nafsu makan

Kurang waktu makan oleh karena kegiatan sekolah atau olah raga

Kemudahan memperoleh makanan

Tingkat II : faktor-faktor yang tidak terlalu penting

14

Page 15: RESUME Tumbuh Kembang

Keberadaan / availabilitas makanan

Makanan keluarga tidak selalu tersedia

Pengaruh orang tua

Tingkat III : faktor-faktor kurang penting

Keadaan emosi (mood)

Gambaran tubuh

Harga (makanan murah sering hanya terdiri dari karbohidrat saja)

Media

Gaya hidup vegetarian

Makanan selingan tidak terlalu perlu

Aspek psikologis juga berpengaruh pada masa-masa pubertas dan sering berdampak pada

kehidupan remaja tersebut. Pada masa puber, biasanya kejiwaan remaja adalah sebagai

berikut :

Kesadaran dan kecemasan mendalam akan perubahan tubuh

Pandangan belum matang

Perilaku ragu-ragu

Keinginan pengakuan, cinta kasih, pengertian, dan bimbingan orang tua

Keinginan menunjukkan jati diri

Sering frustasi dan stres yang dapat menyebabkan kebiasaan makan buruk dan

gangguan pencernaan.

Perkembangan pubertas terkadang tidak selalu normal. Dalam masa-masa pubertas ada

beberapa kelainan yang menyertainya, antara lain :

a) Pubertas terlambat

Pada perempuan, pubertas terlambat adalah tidak membesarnya payudara sampai umur

13 tahun atau tidak adanya menstruasi sampai umur 15 tahun. Sedangkan, pada laki-laki,

pubertas terlambat adalah bila panjang testis tidak mencapai 2,5 cm dan volume testis tidak

mencapai 4 ml. Namun, sebagian besar keterlambatan pubertas masih dalam batas normal,

tetapi sebagian disebabkan oleh kelainan hormonal.

b) Pubertas prekoks

15

Page 16: RESUME Tumbuh Kembang

Pubertas prekoks adalah ditemukannya tanda-tanda pubertas pada anak perempuan

sebelum berumur 8 tahun atau pada anak laki-laki sebelum berumur 9 tahun. Tanda-tanda

perkembangan seksual yang terlalu cepat dan abnormal adalah :

Pembesaran payudara sebelum berumur 8 tahun

Menarche sebelum umur 10 tahun

Tumbuh rambut yang kasar dan tebal di pubis dan ketiak

Pembesaran penis atau clitoris yang tidak sesuai dengan umur anak

Gejala pubertas lainnya, seperti pertumbuhan rambut wajah, acne, perubahan suara,

pigmentasi putting susu, dan pigmentasi alat kelamin.

Ada 2 macam pubertas prekoks, yaitu :

Pubertas prekoks sejati, disebabkan oleh aktivasi prematur aksis hipotalamus-hipofisis,

ditandai oleh pertumbuhan ciri seks sekunder yang lebih cepat, pembesaran gonad

disertai pembentukan spermatozoa dan ovum yang matang. Kelaina ini dapat disebabkan

oleh kelainan cerebral (tumor, ensephalitis, hidrocephalus).

Pubertas prekoks semu, disebabkan oleh sekresi gonadotropin ektopik atau sekresi steroid

seks otonom; ditandai oleh pertumbuhan ciri seks sekunder yang lebih cepat, tanpa

disertai pematangan gonad maupun pembentukan spermatozoa dan ovum. Kelainan ini

dapat disebabkan oleh tumor yang menghasilkangonadotropin, tumor yang menghasilkan

estrogen, produksi androgen yang berlebihan, hipotiroidisme berat, dan kista ovarium.

16

Page 17: RESUME Tumbuh Kembang

Daftar  Pustaka

1. Harijanto, P.N. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Ed.4. Jilid I. Jakarta : Pusat Penerbitan

Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI. 2006 : 94-9

2. Sherwood, L. Fisiologi Manusia : Dari Sel ke Sistem. Ed.2. Jakarta : Penerbit Buku

Kedokteran EGC. 2001 : 710-17

3. Modul Blok 13 : TUMBUH KEMBANG

4. http://www.litbang.depkes.go.id/aktual/kliping/PertumbuhanAnak030106.htm

5. http://situs.kesrepro.info/krr/referensi3.htm   

6. http://www.medicastore.com/nutrafor/balance/isi.php

7. perpus-akmr.blog.co.uk/2008/11/15/remaja-dan-pubertas

8. http://www.majalah-farmacia.com

9. sehatkita.com/artikel.php?kategori=Kandungan&idartikel=14

17