4. Pembekalan OSCE Psikiatri 2014 - Dr.erikavitri

37
Pembekalan OSCE PSIKIATRI 2014 Erikavitri Yulianti

description

osce

Transcript of 4. Pembekalan OSCE Psikiatri 2014 - Dr.erikavitri

  • Pembekalan OSCE PSIKIATRI 2014Erikavitri Yulianti

  • *PENGGOLONGAN DIAGNOSTIK GANGGUAN JIWAICD (WHO) XDSM (AMERIKA) IVPPDGJ (INDONESIA) III

  • *PPDGJ-IIIPEDOMAN PENGGOLONGAN DAN DIAGNOSIS GANGGUAN JIWA.EDISI I : TAHUN 1973, DIREVISI SETIAP 10 TAHUNDIGUNAKAN SEJAK TAHUN 1995

  • *GANGGUAN JIWA Penyebabnya : organik / fungsionalJumlahnya : tunggal / komorbidUsia : anak-anak lansiaRingan BeratPenanganannya: cepat lama (kompleks)

  • *DIAGNOSIS GANGGUAN JIWAMultiaksial:AXIS I: Gangguan klinis dan kondisi lain yang perlu perhatianAXIS II: ciri-ciri/ggn kepribadian, retardasi mentalAXIS III: gangguan fisikAXIS IV: stresor psikososialAXIS V: taraf tertinggi fungsi penyesuaian satu tahun terakhir

  • *Axis IDiagnosis Gangguan Jiwa(F 1 100)Kondisi lain yang memerlukan perhatian(Kode Z) Contoh: Ketidak patuhan minum obatBisa ditulis lebih dari 1 diagnosis, yang paling mendekati ditulis paling atas

  • *Axis IITerkait PremorbidPola perilaku yang menetap yang digunakan dalam mempertahankan diri menghadapi lingkunganCiri-ciri hingga Gangguan KepribadianPada anak-anak: Retardasi Mental

  • *Axis IIIKondisi medis umumPenyebab Gangguan JiwaCo morbid

  • *Axis IVStressor psikologis dan lingkunganYang dinilai berkaitan dengan munculnya keluhan gangguan jiwa sekarang

  • *Axis VGAF (Global Assesment Functional) ScaleAspek pekerjaanAspek SosialAspek psikologis

  • Status Psikiatrik:

    Kesan umum :Kontak :Kesadaran : Orientasi : Daya ingat :A/E :Proses berpikir : bentuk, arus, isiFungsi kognitif Inteligensi :Persepsi :Psikomotor :Kemauan :

    PASIEN

    FISIK TAK ADA KELAINAN FISIK

    BAGAIMANA PSIKISNYA ???

    PSIKOTIK

    NON-PSIKOTIK

    FUNGSIONAL

    ORGANIK

    (AKUT)

    (KRONIS)

    DELIRIUM DEMENSIA G.M.P. ZAT

    SKIZOFRENIA

    GANGGUAN AFEKTIF

    GANGGUAN WAHAM

    EPISODE DEPRESIF

    SIKLOTIMIA & DISTIMIA

    PSIKOTIK AKUT DAN SEMENTARA

    REAKSI STRES BERAT/AKUT, GGN. PENYESUAIAN

    GGN. ANSIETAS (FOBI, PANIK, OCD)

    GGN. DISOSIASI/KONVERSI

    GGN. SOMATOFORM

    NEURASTHENIA, SINDROMA DEPERSONALISASI-DEREALISASI

    GGN. TIDUR, GGN. MAKAN, GMP MASA NIFAS

    DISFUNGSI SEKSUAL BUKAN KRN. PENYAKIT ORGANIK

    FAKTOR PSIKOLOGIS YG. BERHUBUNGAN DG. GGN. ATAU PENYAKIT/DISFUNGSI OTONOMIK

    GGN . KEPRIB., GGN. KEBIASAAN&IMPULS, GGN. IDENTITAS, PREFERENSI, ORIENTASI SEKS.

  • *GANGGUAN MENTAL ORGANIKGangguan mental (non psikotik/psikotik). Akibat penyakit fisik atau kerusakan / disfungsi otakDemensia, delirium, gangguan kepribadian organik, sindrome pasca contusioOnset akut, gejala fluktuatif

  • *GGN MENTAL DAN PERILAKU AKIBAT ZAT PSIKOAKTIFGangguan mental dan perilaku.Akibat pakai zat psikoaktif.Gejala lepas zat atau intoksikasiAlkohol, opioid, sedatif dan hipnotika, stimulan, dll

  • GANGGUAN PSIKOTIK Semua kondisi terdapatnya hendaya berat (severe impairment) di dalam kemampuan daya nilai realitasOrganik & fungsionalGejala: insight-, waham, halusinasi, inkoheren, agitasi, disorientasi, depresi, rasa salah yang mendalam, autisme, mannerismOnset < 1 bulan

  • *SKIZOFRENIA, SKIZOTIPAL DAN GANGGUAN WAHAMPsikotikFungsionalJenis hebefrenik, simplek, paranoid, katatonik

  • Pedoman Diagnostik Skizofrenia (1):Minimal satu gejala berikut a. Thought echoThought insertion or withdrawalThought broadcastingb. Delusion of controlDelusion of influenceDelusion of passivityDelusion of perceptionc. Halusinasi auditorikd. Waham-waham menetap jenis lainnya

  • Atau paling sedikit 2 gejala:e.Halusinasi yang menetap dari panca-indera apa sajaf. Arus pikiran yang terputus atau mengalami sisipan inkoherensig. Perilaku katatonik: gaduh gelisah, fleksibilitas cerea, negativisme, stupor, mutisme.h. Gejala-gejala negatif: apatis, jarang bicara, afek/emosi tumpul menarik diri dari pergaulan sosial dan kinerja sosial

    Pedoman Diagnostik Skizofrenia (2):

  • Pedoman Diagnostik Skizofrenia (3):Waktunya > 1 bulanHarus ada perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu keseluruhan dari beberapa aspek perilaku pribadi, bermanifestasi: hilangnya minat, hidup tak bertujuan, tidak berbuat sesuatu, larut dalam diri sendiri, dan penarikan diri secara sosial

  • *GANGGUAN MOODGangguan afek dan emosi : depresi dan atau mania.Bisa psikotik.Type manik, depresif dan bipolar.

  • Gejala DepresiAfek depresifHilang minatAnergiaGangguan tidur ( insomnia or sleeping too much)Oversensitive (irritable)Sulit konsentrasi / sulit mengambil keputusanMenyalahkan diri sendiri >>Merasa tidak berharga (self-esteem
  • *GANGGUAN NEUROTIK DAN SOMATOFORMNon psikotik.Terkait stress dan premorbidSomatoform : keluhan fisik tetapi tidak terbukti adanya penyakit Fobia, Ggn.panik, OCD, Ggn.disosiatif, Ggn. Nyeri, somatisasi,dll

  • Anxiety=cemas Fear = takut

    Sering dipakai untuk menyatakan keadaan yang sama (Interchanges)Fear = an emotional and physiological response to recognized external threatAnxiety = is unpleasant emotional state, the source of which are less identifiedSering disertai dgn gejala fisiologis (fisik) fatigue, exhaustion

    Variation:Intensity : minor qualm trembling panic (extreme)Course: peak in a few second minutes daysDuration: a few second hours days or months

    **

  • SOMATOFORMMultiple physical symptomsOver a period of several yearsTidak berhubungan dgn penyakit fisik dan tak ada bukti yg mendukung adanya penyakit fisikShopping doctor (Seen many physicians simultaneously)Sering berkaitan dgn : depression, anxietySering bersamaan dgn adanya kesulitan pekerjaan, interpersonal dan masalah perkawinanKeluhan paling sering ; nyeri, gejala psikoseksual, gejala yg berkaitan dgn neurologik, GI dan sistem reproduksi

    *

  • A.Exposed to traumatic event :1.The person experienced, threatened death2.The person response : fear, helplessness or horrorB.Reexperienced the traumatic event1.Recurrent and distressing recollections of events2.Recurring distressing dream of the event3.Acting or feeling as if the traumatic events are recurring (include a sense of relieving the experience, illusion, hallucination and dissociative flashback)4.Intense psychological distressC.Persistent avoidance of stimuli associated with the trauma1.Effort to avoid thought, feeling or conversation associated with trauma2.Effort to avoid activities, places or people that arouse recollection of the traumaD.Persistent symptoms of increased arousal1.Difficulty falling or staying asleep2.Irritability or outburst of anger3.Difficulty concentrating4.Hypervigilance5.Exaggerated startle responseE.Duration of disturbance B,C,D is more than 1 monthF.The disturbance cause clinically significant distress or impairment in social, occupational or other

    *Post Traumatic Stress Disorder

  • Obsessions : repetitive, intrusive ideas, images or impulsesFokus pada : charming other, acquiring or spreading contamination, losing things, doubt about having performed routine task properly, dan melampaui norma sosial (mis: melakukan aktifitas seksual yg tak bisa diterima norma)Compulsive rituals : repetitive thoughts or acts performed to decrease anxiety and other discomfortMisal: cleaning, repeating, checking, tidying, hoarding and avoiding (hampir tiap waktu saat terjaga)

    **

  • Causes of Chronic Insomnia

  • WAWANCARA PSIKIATRIK (1):

    No.

    TAHAPAN

    ASPEK

    1.

    Introduksi

    Persiapan

    Salam

    Memperkenalkan diri & tujuan wawancara

    Membina hubungan/raport yang baik dengan pasien

    (Data identitas pasien)

    (Menangani distres)

    Meyakinkan kerahasiaan

  • mmmWAWANCARA PSIKIATRIK (2):

    mmm

    2.

    Keluhan Utama

    "Apa yang membawa Bapak/Ibu/Anda datang ke sini?"

    Biarkan pasien bercerita dengan bebas selama 10 menit. Jangan mengintroduksi topik/pertanyaan baru.

    Dengarkan, amati, catat, dan ingat.

    Menyemangati: sikap, anggukan, umpan balik semi verbal.

    Perhatikan kata-kata bermakna, respon non-verbal.

  • WAWANCARA PSIKIATRIK (3):

    3.

    Pengembangan

    Menanyakan riwayat sesuai data dasar dan status psikiatrik.

    "Tadi Bapak/Ibu/Anda mengatakan bahwa....... Tolong dijelaskan lebih jauh."

    Fase ini bertujuan untuk mengembangkan dan memperdalam materi yang didapat sebelumnya.

    Gunakan pertanyaan terbuka.

  • WAWANCARA PSIKIATRIK (4):

    4.

    Pemeriksaan

    Menggunakan pertanyaan tertutup.

    Memeriksa psikopatologi yang belum terungkap pada fase-fase sebelum ini.

    Klarifikasi materi yang telah didapat sebelumnya.

    Dapat menggunakan kuesioner diagnostik.

    5.

    Pemeriksaan Fisik dan Neurologik

  • Keluhan utama 5 W + 1 HKeluhan penyerta/tambahanRiwayat pengobatanRiwayat penyakit keluargaFaktor pramorbid & psikososialTambahan keterangan lain sesuai dengan kondisi pasien

  • mmmYANG PERLU DIOBSERVASI:1. Reaksi umum dan sikap badan:kaku, aneh, biasa, melawan, marah, acuh tak acuh, tidak tenang, berkeringat, lamban, pakaian dan kebersihan, dll.2. Ekspresi muka:kosong, dangkal, tampak sakit, curiga, jengkel, dll.3. Mata:terbuka/tertutup, berkedip-kedip, tak mau menatap, ada tahanan, dll.4.Bicaranya:spontan, berbisik, tidak dimengerti, berputar-putar, melantur, dll.5.Reaksi otot:lemah, melawan/negativisme, lidah menjulur, dll.6.Reaksi emosi disertai komponen fisiologik:sedih : keluar air matamarah : muka merah, nafas tersengal-sengalcemas : berkeringat

    mmm

  • Terima KasihSemoga sukses

    **********Data dasar adalah data yang berangkat dan seputar keluhan utama.