bahan OSCE

20
STATION PEMASANGAN FOLEY BALOON CATHETER PADA PRIA No. Aspek Yang Dinilai Score 0 1 2 Persiapan 1. Posisi dokter dan asisten berdiri di sebelah kanan pasien 2. Menjelaskan tujuan tindakan pemasangan cathether pada pasien 3. Sebelum melakukan desinfeksi, menggunakan hanscoen secara lege artis il. Melakukan Disinfeksi 4. .tepit Xasa steril dengan tang, celupkan ke dalam lodine Povidone 10% kemudian oleskan pada daerah operasi dengan arah dari dalam ke luar selebar mungkin 5.. JepiT kasa iferil dengan tang, celupkan ke dalam Alkohol kemudian oleskan dengan arah yang sama. b. Pasang Doek Steril untuk mempersempit daerah operasi ilt. Memasang Cathether 7. bibantu asisten yang membuka kemasan Foley Baloon Cathether 8. Lakukan tes fungsi balon pada cathether dengan menyuntikan aquadest 5 -10 cc (tergantung ukuran cathethernya) 9. Dibantu asisten yang memencet Jelly Lubricant pada dorsum manus sinistra operator 10. p"gang cathether dengan tangan kanan seperti pensil dan ujungnya dilumurijelly 11. pegang penis dengan ibu jari dan jari telunjuk tangan kiri kemudian tegakkan 12. Pasien diminta bernafas dengan mulut. Masukkan cathether ke dalam orificium urethra externa dengan tangan kanan kemudian dilanjutkan dengan memakai pinset sampai cathether masuk sedalam-dalamnya ke vesica urinaria. 13. Kateter dijepit 14. Pasang urobag lebih rendah dari pasien biar urine tidak keluar kemana- mana 15. Suntikkan aquadest 5-10 cc untuk memompa balon 16. Tarik cathether ke arah luar sampai balon tersangkut di vesica urinaria 17. Lakukan fixasi ke lateral atas dengan plester (hipafix) 18. Melepas Handschoen secara lege artis 19. Melaksanakan semua prosedur sesuai dengan prinsip sterilitas Keterangan: 0 = tidak dilakukan 1 = dilakukan tetapi kurang benar 2 = dilakukan dengan benar

description

BAHAN OSCE

Transcript of bahan OSCE

Page 1: bahan OSCE

STATION PEMASANGAN FOLEY BALOON CATHETER PADA PRIA

No. Aspek Yang Dinilai Score0 1 2

Persiapan1. Posisi dokter dan asisten berdiri di sebelah kanan pasien

2. Menjelaskan tujuan tindakan pemasangan cathether pada pasien

3. Sebelum melakukan desinfeksi, menggunakan hanscoen secara lege

artisil. Melakukan Disinfeksi4. .tepit Xasa steril dengan tang, celupkan ke dalam lodine Povidone 10%

kemudian oleskan pada daerah operasi dengan arah dari dalam ke luar

selebar mungkin5.. JepiT kasa iferil dengan tang, celupkan ke dalam Alkohol kemudian

oleskan dengan arah yang sama.

b. Pasang Doek Steril untuk mempersempit daerah operasi

ilt. Memasang Cathether7. bibantu asisten yang membuka kemasan Foley Baloon Cathether

8. Lakukan tes fungsi balon pada cathether dengan menyuntikan aquadest

5 -10 cc (tergantung ukuran cathethernya)

9. Dibantu asisten yang memencet Jelly Lubricant pada dorsum manus

sinistra operator10. p"gang cathether dengan tangan kanan seperti pensil dan ujungnya

dilumurijelly11. pegang penis dengan ibu jari dan jari telunjuk tangan kiri kemudian

tegakkan12. Pasien diminta bernafas dengan mulut. Masukkan cathether ke dalam

orificium urethra externa dengan tangan kanan kemudian dilanjutkan

dengan memakai pinset sampai cathether masuk sedalam-dalamnya ke

vesica urinaria.

13. Kateter dijepit14. Pasang urobag lebih rendah dari pasien biar urine tidak keluar kemana-

mana15. Suntikkan aquadest 5-10 cc untuk memompa balon

16. Tarik cathether ke arah luar sampai balon tersangkut di vesica urinaria

17. Lakukan fixasi ke lateral atas dengan plester (hipafix)

18. Melepas Handschoen secara lege artis

19. Melaksanakan semua prosedur sesuai dengan prinsip sterilitas

Keterangan:0 = tidak dilakukan1 = dilakukan tetapi kurang benar2 = dilakukan dengan benar

Page 2: bahan OSCE

STATION PEMASANGAN FOLEY BALOON CATHETER PADA WANITA

No. Aspek Yang Dinilai Score0 1 2

t. Persiapan1. posisi Ookter dan asisten berdiri di sebelah kanan pasien

2. MffiiasRan iuJuan tindakan pemasangan cathether pada

pasien

3. Sebetum melakukan desinfeksi, menggunakan hanscoen

secara lege artis

il. Melakukan Disinfeksi4" CFiTTasa steril dengan tang, celupkan ke dalam lodine

Povidone 1oo/o kemudian oleskan pada daerah operasi

dengan arah dari dalam ke luar selebar mungkin (mulai

orifisium urethra ext, labium minor-mayor)

5. ,tepit t<asa steril dengan tang, celupkan ke dalam Alkohol

kemudian oleskan dengan arah yang sama.

6. easang Doek Steril untuk mempersempit daerah operasi

ilt. Memasang Cathether7. OiOantu asisten yang membuka kemasan Foley Baloon

Cathether8. Lakukan tes fungsi balon pada cathether dengan

menyuntikan aquadest 5 -10 cc (tergantung ukuran

cathethernya)

9. OiOantu asisien yang memencet Jelly Lubricant pada

dorsum manus sinistra oPerator

10 pegangcathether dengan tangan kanan seperti pensil dan

ujungnya dilumuri jelly

11. Dengan ibu jari dan jari telunjuk tangan kiri tarik ke arah luar

labia mayor sehingga tampak orificium externa

12. Pasien diminta bernafas dengan mulut. Masukkan cathether

ke dalam orificium urethra externa dengan tangan kanan

kemudian dilanjutkan dengan memakai pinset sampai

cathether masuk sedalam-dalamnya ke vesica urinaria

13. Kateter dijepit14. Pasang urobag lebih rendah dari pasien biar urine tidak

keluar kemana-mana

15. Suntikkan aquadest 5-10 cc untuk memompa balon

16. farif catnether ke arah luar sampai balon tersangkut di

vesica urinaria

17. Lakukan fixasi ke lateral atas dengan plester (hipafix)

18. Melepas Handschoen secara lege artis

19. Melakianakan semua prosedur sesuai dengan prinsip

sterilitas

Keterangan:0 = tidak dilakukan1 = dilakukan tetapi kurang benar

2 = dilakukan dengan benar

Page 3: bahan OSCE

STATION PEMERIKSAAN SISTEM URINARY

No. Aspek Yang DinilaiScore

0 1 2

Pemeriksaan Ginial Kanan

1. Pemeriksa berdiri disebelah kanan penderita

2.Gunakan tangan kiri (dengan cara menempatkan ujung jaripada sudut kostovertebral) untuk mengangkat bagianoinooano bawah seiaiar denqan costa ke 12

3.Angkat dan cobalah untuk memindahkan ginjal kanan ke

anterior

4.Tangan kanan menekan daerah RUQ (Right Upper Quadrant)oaralel denqan otot rektus.

5. Mintalah pasien untuk mengambil napas dalam

6.Pada puncak inspirasitekan dengan tangan kanan secarategas dan dalam pada daerah RUQ dibawah costal margin;dan cobalah "menangkap" ginial diantara dua tangan

7.

Mintalah pasien untuk mengeluarkan napas, kemudianmintalah untuk menghentikan napas sebentar, secaraperlahan kurangitekanan tangan kanan; pada saat yang samarasakan ginial bergeser kembali ke posisi ekspirasi

8.Rasakan bila mungkin ada massa. Ginjal kanan normalmungkin bisa teraba terutama pada wanita yang kurus dandalam keadaan rileks

o Bila ginjal teraba, gambarkan ukurannya, kontur dan adatidaknva nveritekanPemeriksaan GinJal Kiri

10. Pemeriksa berdiri disebelah kanan penderita

11.

Merasakan ginjal kiri dengan cara yang sama denganpemeriksaan lien. Tangan kiri melingkar diatas pinggang kiripenderita. Tempatkan ujung jari pada sudut kostovertebral;kemudian tekan daerah tersebut ke arah anterior

12. Tanqan kanan menekan daerah LUQ (Left Upper Quadrant)13. Mintalah penderita mengambil napas dalam

14.Pada puncak inspirasitekan dengan tangan kanan secarategas dan dalam pada daerah LUQ dibawah costal margin;dan cobalah "menangkap" ginial diantara dua tangan

15.

Mintalah pasien untuk mengeluarkan napas, kemudianmintalah untuk menghentikan napas sebentar, secaraperlahan kurangitekanan tangan kanan; pada saat yang samarasakan ginial bergeser kembali ke posisi ekspirasi

16.Rasakan bila mungkin ada massa. Ginjal kiri biasanya tidakteraba.

17.Bila ginjalteraba, gambarkan ukurannya, kontur dan adatidaknva nveritekanPemeriksaan Nyeri Ginjal / Flank Area

18.Penderita duduk tegak dan rileks. Pemeriksa berdiridibelakanq penderita

19.Jika ada rasa nyeri saat pemeriksaan abdomen, carilahdaerah nveri oada daerah sudut kostovertebral

20.Tekanan dari ujung jari biasanya sudah cukup bisamenunjukkan rasa nyeri. Tetapi bila tidak maka gunakanoerkusi oukulan (kepalan tanqan)

21.Letakkan satu tangan pada daerah sudut kostovertebral danpukullah dengan kepalan tangan bagian ulnar kepada telapaktanoan vano lain

22.Gunakan tenaga yang cukup menimbulkan sensasi nyeritetaoi vano tidak menvakiti.

Page 4: bahan OSCE

Pemeriksaan Kandung Kemih

23. Kandung kemih normalnya tidak dapat diperiksa kecuali bilameregang ("distended") diatas symphysis pubis. Pada palpasi,kubah dari blader vanq tereqanq teraba halus dan bulat

24. Periksa adanva nveri25. Gunakan perkusi untuk mengecek adanya pekak ("dullness")

dan untuk menentukan seberapa tinggi kenaikkan bladerdiatas svmphvsis pubis

Keterangan : 0 : tidakdilakukan1 : dilakukan, tetaPi kurang benar2 : dilakukan dengan benar

Page 5: bahan OSCE

CHECK LIST PEMBACAAN FOTO POTOS ABDOMEN {B.OF.I NORMAT

No. Aspek Yang Dinilai Score

0 t 2

Persiapan

1. Menyalakan lampu box

Memastikan kebenaran identitas pada foto (nama, umur)

2. Memastikan marker "R" ada di sebelah kiri pemeriksa

il Pemeriksa mendeskripsikan

L. Bayangan gas dalam usus normal

2. Hepar dan Lien tak membesar

3. Besar dan contour ginjal kanan dan kiri normal

4. Psoas shadow simetris

5. Tulang-tulang normal (Os

os coccygeus, os pubis)

vertebrae, os coxae, os sacrum,

6. Tak tampak batu opaque ditraktus urinarius

lil Kandidat mengambil kesimpulan: B.O.F. Normal

TOTAL

Keterangan:

0 = tidak dilakukan

1 = dilakukan tetapi kurang benar

2 = dilakukan dengan benar

Page 6: bahan OSCE

CHECK LIST PEMERIKSAAN REFLEKS PATOLOGIS

No. Aspek Yang Dinilai Score

0 1 2

PERSIAPAN

1. Menjelaskan tujuan tindakan pemeriksaan refleks patologis

2. Posisi kandidat berdiri disebelah kanan pasien

3. Pasien dalam posisi duduk diperintahkan melepas cincin,

gelang, jam tangan, dll

PEMERIKSAAN REFLEKS HOFFMANN

4. Jari-jari tangan pasien diperintahkan untuk relaks dan

dorsofleksikan jari tengah

5. Gores kuku jari tengah dengan cepat, perhatikan

responsnya

5. Kandidat menuliskan

kerjanya

hasil pemeriksaan dan diagnosa

PEMERIKSAAN REFTEKS TROMNER

7. Jari-jari tangan pasien diperintahkan untuk relaks dan

dorsofleksikan jari tengah

8. Jari telunjuk kandidat diletakkan di

interphalangeal distal jari tengah pasien

bawah sendi

9. Ketuk (tapping) ujung jari tengah pasien, perhatikan

responsnya

10. Kandidat menuliskan

kerjanya

hasil pemeriksaan dan diagnosa

PEMERIKSAAN REFIEKS BABINSKI

11. Pasien diperintahkan berbaring

t2. Gores dan tekan pada telapak kaki daritumit lateral ke arah

metatarsophalangeal joint bagian medial, perhatikan

responsnya (dorsofleksi ibu jari kaki dan tanning jari-jari

kaki yang lain)

13. Kandidat menuliskan

kerjanya

hasil pemeriksaan dan diagnosa

PEMERIKSAAN REFLEKS CHADDOK

t4. Pasien diperintahkan berbaring

L5. Gores dan tekan mulai dari inferior maleolus lateralis,

perhatikan responsnya

16. Kandidat menuliskan

kerjanya

hasil pemeriksaan dan diagnosa

TOTAL

Keterangan :

0 = tidak dilakukan

1 = dilakukan tetapi kurang benar

2 = dilakukan dengan benar

Page 7: bahan OSCE

CHECK LIST PEMERIKSAAN SARAF CRANIALIS

No. Aspek Yang Dinilai Score

0 L 2

PERSIAPAN

t. Menjelaskan tujuan tindakan pemeriksaan saraf cranialis

2. Posisi kandidat berdiri disebelah kanan pasien

3. Pasien dalam posisi duduk diperintahkan melepas kacamata atau

softlens

PEMERTKSAAN REFTEKS CAHAYA (N. OCULOMOTORIUSI

4" cahaya slitlamp diarahkan dari samping mata untuk melihat

ukuran pupil, isokhor atau tidak

5. Cahaya slitlamp diarahkan pada pupil untuk melihat pupil

konstriksi atau tidak

6. Kandidat menuliskan hasil pemeriksaan dan diagnosa kerjanya

PEMERTKSAAN REFLEKS CORNEA (N. TRIGEMINUSI

7. Pasien diperintahkan melirik ke arah kontralateral atas dengan

kepala dalam posisi fleksi

8. Gores limbus dengan ujung kapas yang sudah diruncingkan,

berkedip atau tidak

9. Kandidat menuliskan hasil pemeriksaan dan diagnosa kerjanya

PEMERIKSAAN N. FACIALIS

L0. Pasien diperintahkan mengangkat alis, perhatikan simetris kanan-

kiri atau tidak

11. Pasien diperintahkan memejamkan mata, perhatikan palpebra

menutup rapat atau tidak

L2. Perhatikan pasien dalam keadaan diam dan perhatikan nasolabial

fold dan sudut mulut simetris atau tidak

L3. Perintahkan pasien dalam keadaan meringis, perhatikan sudut

mulut tertinggal / simetris

14. Kandidat menuliskan hasil pemeriksaan dan diagnosa kerjanya

PEMERIKSAAN N. HYPOGTOSUS

15. Pasien diperintahkan menjulurkan lidah, perhatikan ujung lidah di

tengah atau mengarah ke sisi parese

16. Kandidat menuliskan hasil pemeriksaan dan diagnosa kerjanya

TOTAT

Keterangan :

0 = tidak dilakukan

1 = dilakukan tetapi kurang benar

2 = dilakukan dengan benar

Page 8: bahan OSCE

CHECKUST KETRAMPI tAN PEMERI KSAAN TEtl NGA {OTOSKOPI)

No. Aspek Yang Dinilai Score

0 t 2

t. PERSIAPAN

1. Menyediakan alat-alat:1. Lampu kepala Van Hasselt

2. Otoskop (baterai)

3. Spekulum telinga4. Alat penghisap

5. Haaktajam6. Pemilin kapas

7. Forsep telinga (optional)

8. Balon politzer (optional)

9. Semprit telinga (oPtional)

2. Menjelaskan tujuan pemeriksaan: memeriksa meatus

eksternus (MAE) dan membran timpani (MT)

meneranginya memakai cahaya lampu

akustikusdengan

I. CARA MEMAKAI TAMPU KEPAIA

3" Pasang lampu kepala sehingga tabung lampu berada di antara

kedua mata4. Letakkan telapak tangan kanan pada jarak 30 cm di depan mata

kanan, mata kiri ditutup5. Proyeksi tabung harus tampak terletak medial dari proyeksi

cahaya dan saling bersinggungan

5. Diameter proyeksicahaya kurang lebih 1cm.

il|. CARA DUDUK:7. Persilahkan pasien duduk di depan pemeriksa

8. Lutut kiri pemeriksa berdempetan denga!l lq!!! l<trlpgllen

9. Kepala pasien dipegang dengan ujung jari pemeriksa

10. Waktu memeriksa telinga kontralateral, hanya posisi kepala

penderita yang diubah.Kaki dan lutut pasien/ pemeriksa tetap pada keadaan semula

tv. PEMERIKSAAN TELINGA

11. Amati Aurikulum : ada/ tidak kelainan kongenital (misal:

mikrotia, fistula preaurikula), keradangan (misal: erisipelas,

dermatitis aurikularis, perikondritis, dll), trauma (othaematoma,

oseudo-othaematoma) ataupun tumor (ateroma)

t2. Cara memegang telinga kanan :

Aurikulum dipegang dengan jari I dan ll, jari lain pada planum

mastoid.Aurikulum ditarik ke arah posterosuperior untuk meluruskan MA

13. Cara memegang telinga kiri :

Aurikulum dipegang dengan jari I dan ll dan ditarikpostero-superior. Jari lll, lV dan V di depan aurikulum.

ke arah

v. Pemerikaan Otoskopi

74. Amati MAE: ada/ tidak kelainan

stenosis kongenital), keradangangranulasi), tumor (polip, papiloma,

dan cerumen.

kongenital (misal: atresia/(furunkel, otitis eksterna,

carcinoma), corpus alienum

15. Amati Membran timpani (normal : intack, warna putih seperti

mutiara, ada pantulan cahaya)

a. perubahan warna: hiperemi (radang), putih, kuning ataupun

kehitaman (karena jamur)

b. perubahon posisi:- retraksi : manubrium mallei memendek (tertarik ke medial

dan lebih horizontal), reflek cahaya berubah/ hilang, prosesus

brevis menoniol sehinsea plika anterior tak tampak dan plika

Page 9: bahan OSCE

c.

posterior lebih jelas

- bombans : MT terdesak ke lateral, cembung dan hiperemi

perubohon struktur : perforasi, ruptur (karena trauma),

sikatrik (bekas perforasi yang telah menutup) ataupun

granulasi.

L6. Pemeriksaan menggunakan speculum telinga :

- pilih spekulum telinga yang sesuai dengan besar lumen MAE

- nyalakan lampu otoskoP- masukkan spekulum telinga pada MAE

TOTAL

CHECKTIST KETRAMPI LAN PEM ERI KSAAN RHINOSKOPI ANTERIOR

No. Aspek Yang Dinilai Score

0 1 2

t. PERSIAPAN AIAT1.. Sediakan alat-alat pemeriksaan :

- Spekulum Hartman- Pinset (angulair)- Bayonet (Lucae )

- Aplikator- Pipa penghisap

2. Jelaskan tuiuan pemeriksaan rhinoskopi anterior

ii. PEMERIKSAAN LUAR

3. lnspeksi : ada/tidak deformitas dorsum nasi,

edema, ulkus naso-labial. Bibir atas maserasi

sinusitis dan adenoiditis.

luka-luka, warna,akibat sekresi dari

4. p"tpari Aorsum nasi krepitasi, deformitas {tanda fraktur nasal},

ala nasi nyeri pada furunkel vestibulum nasi, regio frontalis/fosa

ca ni na nyeri pada sinusitis f rontlis/maksilaris

ilt. PELAKSANAAN

5. P"gfig spekulum dengan tangan kiri, ibu jari di atas, telunjuk

untuk memfiksasi pasien, jari lain di bawah, telapak tangan

menghadap ke pasien, posisi spekulum horisontal (mendatar),

tangkai lateral, mulutnya medial (masuk O{@6, memasukkan spekulum :

mulut spekulum dalam keadaan tertutup, masukkan ke dalam

kavum nasi dan mulut spekulum dibuka pelan-pelan.

Terlihat bagian-bagian cavum nasi, conchae, meatus nasi

superior, medius, inferior, septum nasi, dasar cavum nasi, atap

cavum nasi.

7. Mengeluarkan spekulum :

mulut spekulum ditutup 90% (tidak boleh rapat), baru

dikeluarkan. Jika ditutup LOO%, bulu rambut dapat terjepit dart

ikut tercabut keluar.

TOTAT

Keterangan :

0 = tidak dilakukan

1 = dilakukan tetapi kurang benar

2 = dilakukan dengan benar

Page 10: bahan OSCE

CHECKTIST KETRAMPIIAN PEMERIKSMN PHARVNX

No. Aspek Yang Dinilai Score

0 1 2

t. PERSIAPAN AI,AT

L. Sediakan alat-alat pemeriksaan :

- Tongue Spatula (Spatula lidah)plastic

- Baskom cuci- Savlon

terbuat dari logam I

2. Jelaskan tujuan pemeriksaan pharynx

il. PEMERIKSAAN

3. Pegang tongue spatula {spatula lidah) dari plastic/logam dengan

tangan kiri. Posisijari telunjuk dan tengah di atas.

4. Amati (kondisi normal) uvula posisi di tengah, dinding pharynx

tidak hiperemia, tidak ada edema, ada reflex pharynx (muntah)

densan menyentuh dinding pharynx pakai spatula lidah lain

TOTAT

0 = tidak dilakukan1 = dilakukan tetapi kurang benar2 = dilakukan dengan benar

Page 11: bahan OSCE

CHECK LIST PEMERIKSAAN TAJAM PENGLIHATAN/ VISUS

No PROSEDUR KLINIS SKOR

0 1 2

1. @tujuanpemeriksaan,yaituuntukmengetahuitajampenglihatan pasien tersebut

2. Pemeriksaan visus naturalis dilakukan tanpa kaca mata atau soft lense'

Pasien duduk di kursi dengan jarak 5 meter dari kartu Snellen

3. ffiakanan,matakiriditutupolehtanganpenderitaterlebih dahulu, kemudian pasien diminta membaca angka-angka atau

huruf-huruf yang tertera di kartu Snellen, dimulai dari huruf atau angka

yang paling atas( 6/40) samPai6/6

Tiap baris angka-angka mempunyai nilai tajam penglihatan sendiri-sendiri

4. pai baris terbawah atau angka/ huruf terkecil

maka tajam penglihatan pasien 6/6, normal atau emetrop

5. ca baris tertentu dari angka-angka atau huruf,

maka tajam penglihatan pasien tersebut adalah angka atau huruf yang

masih bisa dibaca

6. @esarpadakartuSnellen(6/40)tidakbisadibaca,maka selanjutnya pasien diperiksa tajam penglihatannya dengan

menggunakan pemeriksaan hitung jari dimulai darijarak 1 meter dilanjutkan

bertahap sampai 6 meter (angka yang dikeluarkan diacak)

7 @imenyebutkandalamjaraktertentu,makaitulahtajam penglihatan pasien tersebut (dalam meter)

8. @iiksaan hitung jari fiarak 1 meter) tidak bisa

menyebutkan, maka dilakukan pemeriksaan dengan lambaian tangan (kiri

kanan atau atas bawah, tidak boleh dikibas kibaskan), apabila pasien

mampu menyebutkan arah lambaian tangan (atas bawah, kiri kanan) maka

tajam penglihatan pasien tersebut adalah 1/300

L Bm dengan lambai-n tangan tidak bisa, maka dilakukan pemeriksaan light

perception (LP(+1 atau 1l-, LP (-) atau 0)

9. Untuk pemeriksaan lambaian tangan dan light perception harus dilanjutkan

dengan pemeriksaan proyeksi iluminasi dengan menyebutkan dari mana

arah sinar yang datang (Pl BSA, ragu ragu atau jelek)

10. Pemeriksa menyebutkan hasil pemeriksaan

TOTAL

0 = tidak melakukan1 = melakukan tidak sempurna2 = melakukan sempurna

Page 12: bahan OSCE

CHECK LIST PEMERIKSAAN STRABISMUS

TTINSCHAERG TEST,r ' iuk mengetahui

Pemeriksa menlera6[an-tlilEn pemeriksaan' yaitu un

apakah ada deviasi pada mata pasien secara kuantitatif (apakah ada

tropia Pada mata Pasien)Pasien dengan

meminta pasien untuk melihat glabella pemeriksa. sehingga leflex cahaya

ffigai berikut:

- Bira refreks cahaya tepat di tengah kedua pupil, disebut kondisi

orthoPhoria

- Bila refleks cahaya ditepi pupil' berarti deviasi 15"

- Bila refleks cahaya di antara pupil dan limbus' berarti deviasi 30"

- Bila refleks cahaya ditepi limbus' berarti deviasi 45"

- Bila refleks cahaya di lateral limbus disebut esotropia

.Bilareflekscahayadibagiannasal(medial)limbusdisebutexotropia

; ; l,UK lllEl lyerqr rvl

Pemeriksa menleraG[an-tujuan pemeriksaan' yaitu un'

apakahadadeviasipadamatapasiensecarakualitatif(apakahadaphoria

pada mata Pasien)tu Persatu mata

Pasien denganffian ke glabella Pa

meminta pasien untuk melihat glabella pemeriksa. sehingga refleks cahaya

dapat dilihat pada kornea yang tidak ditutup

ffibagai berikut:

.Setelahtanganpemeriksadibuka,danposisimatabergulirkearah

nasal(medial), maka pasien tersebut dikatakan exophoria

-Setelahtanganpemeriksadibuka,danposisimatabergulirkearah

lateral, maka pasien tersebut dikatakan esophoria

Keterangan0 = tidak melakukan1 = melakukan tidak sempurna

2 = melakukan semPurna

Page 13: bahan OSCE

CHECK LIST PEMERIKSAAN SEGMEN ANTERIOR MATA

PROSEDUR KLINIS

aitu untuk mengetahui

apakah segmen anterior normal atau tidak

ien, fiksasi mata Pasien

dengan melihat snellen atau obyek di depan pasien'

frletafuXan evaluasi sebagai berikut :

- Palpebra : apakah normal atau ada edema, hordeolum, chalazion'

laserasi, dll

-Koniungtiva:apakahjernihatauadahiperemi'pterygium'granuloma, subkonjungtival bleeding, dll (palpebra superior di eversi)

- Kornea : apakah jernih atau ada edema, keruh, ulkus, abses, sikatrik,

corpus alienum, dll

- Bilik Mata Depan : apakah dalam atau dangkal, atau ada hyphema,

hypopion, dll

- lris : radier atau irradier

- Pupil : bentuk bulau tdk bulat, diameter normal (3mm atau

lebih/kurang), Refleks Cahaya + atau I- Lensa : kesan jernih atau keruh, katarak

Keterangan0 = tidak melakukan1 = melakukan tidak sempurna2 = melakukan sempurna

Page 14: bahan OSCE

GHECKLIST KETRAMPILAN PEMERIKSAAN FISIK (THORAX)

NSPCT YANG DINILAI

ffierikan Penjelasqn tenta n vang akan dilakukan

inta pasi ilahkan duduk.

a Lehert sternocleidomastoid'

nafasan aoakah menoniol atau tidakada pembesaran di daerah leher

aloasiiar di lehereraba apakah ada

t iaba trachea di atas

uiaris. npaldn posisinya Oitengah / berge

kukan insPeksi dari dePan ;isi kanan reg'o thorax sebagian

h lobus inferior dani ri regio thorax sebagian

rlah lobus superior dan sedikjt lobus inferior!!Fl!eI

p sisi terluar dalam

dan bernafas (bergerak),- simetris / tidak- terdapat benjolan / tidak- mencembung/ tidak- bentuk dada: pigeon chest, barrel chest, dll

- kelainan (deviasi)- ruang intercostal (melebar / menyempiQ

- garislgaris anatomis sepe*i Midsternal line, Midclavicular line

Anterior axillary line, Midaxillary line, Posterior axillary line

Vertebral line dan ScaPular line

- terdaoat bendungan venar (angulus sterni ke atas

kan inspeksi regio thotgl-l19 h sisi kanan dan kiriiocessus xYPhoideus

h) sisi kanan dan kiriThorax

10. @suara (vokal) kanan-kiri

lua tangan sisi ulnar pada dinding thorax depandengan meleta

Page 15: bahan OSCE

aru) bila menYemPit

n tuberculosis

Page 16: bahan OSCE

0 = tidak melakukani = metat<ukan tidak sesuai prosedur

2 = melakukan sesuai Prosedur

Page 17: bahan OSCE

CHECK LIST PEMBACAAN FOTO THORAX

Mem

Aspek Yang Dinilai

ffiScoreNo

0 1 2

1. Menentukan poSiSi fOto SeCara anatomls Oengan cara mellnal rlrarKer

R pada sudut kiri atasi, jenis kelamin, alamat, tanggal

pembuatan fotoMemperhatikan apakah foto layak Daca: . ..

- Processus -spinosus vertebrae tampak di tengah corpus

vertebrae, jaiak (panjang clavicula) kanan dan kiri sama,

sternum berada di tengah

2.

2

- COTpUS Vertebrae thgragalls tenlnal Sampal oengatl vertsurd.,

Th 4.

Marrr

KedUa SCapUla terbUka, Kedqa SInUS pnrenlco-Gos1alls larIrPa^

semuanYentuh Pertengahan diafragma

kanan, margo meclial scapula berhimpit dengan lateral thoraxalailri olrr rklr tr *kaletal

6..,

fr ^lr"irr ila eosfa dan vertebrae thoracalisf,lam -+tt r^ .^ft tic,s,ne atarr dindino dada seluruhn

8.

9.

hanft rlz fr rll U

6]t nlfac.,:liLan franhaa

10. Memperhatikanberimpitan den(llanilai Dartr

cabang bronchusln Dembuluh darah

Kln (raololuscent) yar19

tue)Kanan/

11. Menilai warna radiolucent dan sudut phrenicocostalis taja41

ovascular Pattern) normal tidakrnalahihi dr ranerfina dari masino-maSi ru

12.

Jbah (convex ke cavum thorax)r{an rela

13

Manilai Jantuno14. ffial iantuns (pada lemttholel JiO15. iung (Cardio Thoracic Ratio), CTR

normal < 50%16. ri; Pinggang jantung dibentuk oleh

ventrikel kanan dan arteri pulmonalis; apex jantung dalam keadaan

normal sudut tumPul17. Memoerhatikan batas iantung kanan

Jumlah

Keterangan :

0 = tidak dilakukan1 = dilakukan tetapi kurang benar2 = dilakukan dengan benar

Page 18: bahan OSCE

cHEcKLISTKETRAMPILANPEMERIKSAANABDoMEN

ASPEKYANG DINILAI

t'nldaktn vans akar19[!g[q!a1

i aerah Pemeriksaan

IBI Ut/^dBerusaha memoua tut dan mengajak

ana Yang PalingMeminta pasien untuk memberikan it

Pemer*sA nerdiridi sebelah kanan

.umuiticus:adaltidakhernia-umbilicalis,Cullensign(sekitar*ain" X"niruan pada perforasisaluran cerna)

- Bentuk Permukaan: datar/cembung- Simetris/tidak- Pembesaran: distensiitidak- Organ / massa : ada tumor/tidak

iri untuk melihat :tak*an inspeksi abdomen dengan pos

- -

kutit: adaitioat< venaectasy (caput medusa) ,.:a^-

AUSKULTASIsi dengan tujuan suPaya

t enum (regiof-eta[fan stetosfoP Pada satu lok

.oioastrium/ tidak dipindah-pindahkan) dengarkqn bising u"stls' --------.-'--,tuk mengevaluasi

bisinq usus dan adanYa suara tambah

epat Pada garistakukan- P tLsi untuk menentukat

llllLll\lqYlt\vrsr

Lakukan perkusi hePar Pada garis

i lar (normal 6-12

be) di garis axillaris

anterior kiri (norral'iv*p"ni, kalau redup atau pekak berarti ada

PALPASI ng-ujung jariara menyeluruh dengan

Lno"n kanan (bisa palpasi dangkal atau palpasidalam)

untuf nveritekan daq

Melakukannghembuskan nafas

lakukan palpasi O"ng;; ,iung-'i'ng jari tangan kanan pada daerah kuadran

Melakukan

rt.rr .oft"'kiti m"l"wati rmbilicus (ffi

enghembuskan nafas

lakukan palpasi o"ng;n u.iunn-;;'ng jari tangan [a1a.n dari SIAS kanan ke

kuadran kiri bawah (EeQdg |.tacbgt

q'vse vvvrs,r..r.ri-!------- - i tembuskan nafas

Pasiendimintamenariknafasdalamkemudiansaatmengllakukanpalpasio"ng'n'uiungjari.lan.gllkanandarikuadrankiriatas

n lakukan Perkusi

oada abdomen (ratal-noi

Page 19: bahan OSCE

Gara undulasi n bantuan asistenMintalah Pasienmenggunakan sisi nie;tl. i.igtn kirinvi menekan p9tYt,!.1:5n^l"l*ilffi#.'t;;.ii.-"n kedua tangan pemeriksa pada sisi. lateral abdomen

pasien dan lakukan Ooiong"n dengin salah satu telapak tangan ke arah

mbilicus ke arah

lateral kiri pasien, d;ft;d; Ju"ti tvmpani t"tq?i ?t99?9,t^t"3':*:l;:1j:;";fi;l,'i.i- ii#ltii-p"0" o"bt"h tersebut' Kemudian mintarah

pasien miring re atJ-p"t"ti'i.t" Oa1,r,a!1{1t"^Ht: lagi kalau terjadi

iJ"t" dari pekak ke tympani berarti ada cairan'kaannYa tidak rata'

maka perlu dilakrX.n rlif.ultasi untuk mentari-"bruit" (bising tidak seirama

0 = tidak melakukan1 = melakukan tidak benar2 = melakukan dengan benar

Page 20: bahan OSCE

CHECK LIST PEMBACAAN I.V.P. NORMAL

f"naiaat mendeskriPsikan

Frftti "ktktesi

ginjal kanan dan kirisegera

@an dan kiritak membesar

@ankiritakmelebarmbatan (obstruksi)

- g"sat dan bentuk normal

- Mukosa out line

- rifting / additional defek

- Post miksisedikit

ffipulan:l.v'P'Normal

Keterangan :

0 = tidak dilakukan

1 = dilakukan tetaPi kurang benar

2 = dilakukan dengan benar