3.Divisi pemboran

download 3.Divisi pemboran

of 16

description

drilling production operation

Transcript of 3.Divisi pemboran

  • INTEGRATED MATERIAL & LOGISTIC MANAGEMENT FOR SUPPORT DRILLING PRODUCTION OPERATIONSBAB IIIDIVISI PEMBORANIr. Tutuka Ariadji, M.Sc., Ph.D.

  • Divisi pemboran adalah divisi yang sangat penting peranannya dalam hal peningkatan cadangan terbukti suatu perusahaan.

    Pemboran ada dua macam yaitu:Pemboran eksplorasi (wild cat drilling).Pemboran pengembangan, baik sebagai sumur produksi maupun sumur injeksi.

  • Kegiatan divisi pemboran :Melakukan pemboran, baik exploration drilling maupun development drillingMelakukan kegiatan work overMelakukan proses stimulasi dgn pengasaman (acidizing) atau hydraulic fracturingMembantu dalam proses perbaikan alat-alat produksi produksi.

  • Kegiatan PemboranProses pemboran adalah suatu proses yang terdiri atas: proses pengangkatan, proses pemutaran dan proses sirkulasiKetiga proses tersebut dilengkapi dgn sistem tenaga (prime mover) dan sistem BOP.

  • Sistem pengangkat (Hoisting system) Supporting stuctureHoisting equipment Sistem pemutar (Rotating system) Rotary assembly Rotary tableMaster bushingKelly bushingKelly dan SwivelDrill stem

  • Sistem sirkulasi (Circulating system) Mud tankMud Hopper Mud-mixerMud pumpStang pipeRotary hoseSwivelKellyDrill pipe

    Drill collarBitAnnulusMud return lineMud gas saparatorShale shakerDegasserDesanderDesilter

  • Sistem Tenaga (Power system)Sumber tenaga utama (prime mover )Berupa motor sumber tenaga (500 sampai 5000 HP).Transmisi tenagaSistem pencegahan sembur liar (BOP System)BOP stack dan accumulator, terdiri atas annular preventer, drilling spool, pipe ram preventer, dan blind ram preventerChock manifold dan kill line

  • Lumpur PemboranDefinisi: campuran fluida yang komplek yang terdiri atas zat kimia dan padatan yang secara terus menerus dipompakan dan disirkulasikan dari mud pits dgn tekanan tinggi ke lubang sumur melalui drill string dan kembali ke permukaan melalui annulus selama proses pemboran.

  • Fungsi lumpur pemboran :Mengangkat cutting dari dasar sumurMelumasi drill string sehingga bisa mengurangi panas yang dideritaMendinginkan bit dan drill stringMemberikan informasi tentang lubang ke permukaan, kemungkinan adanya oil showMengontrol tekanan hidrostatikMencegah terjadinya collapse dari dinding sumur, dll.

    Lumpur pemboran terdiri atas tanah liat (clay), air atau minyak, bahan-bahan kimia, gas, udara, ataupun busa deterjent tergantung pada keadaan formasi yang sedang ditembus oleh bit pemboran.

  • Istilah lumpur pemboran:Oil base : fluida yang digunakan berupa oil yang sudah diolah (mempunyai sifat aniline number yang tinggi, flash point yang tinggi, pour point yang rendah). Pemakaian oil base mud akan menyulitkan dalam mengetahui oil show tapi dilakukan untuk menghindari damage yang diakibatkan proses drilling. Water base : fluida pelarutnya adalah air.

    Emulsion mud.

  • Zat padat yang digunakan :Reactive solid : padatan yang bereaksi dgn zat cair lumpur sehingga menjadikan kental. Contoh : bentonite dgn air tawar dan bila air laut (+ attapulgite). Inert solid : padatan yang tidak bereaksi dgn zat cair lumpur dan akan menambah berat jenis lumpur. Contoh : barite, galena, ilemanite dan ottewa sand.

    Zat kimia yang digunakan tergantung dari formasi yang sedang ditembus oleh bit. Fungsi : mengontrol sifat-sifat dari lumpur dan menurunkan viskositasnya. Contoh : spersene, solid acid phyro phosphate, sodium tetra phosphate, quebbracho, mythan, lignite, alkaline tannate, bentonite, chrome lignite, attapulgite, kapur semen dan minyak serta zat-zat lainnya.

  • PenyemenanPenyemenan atau cementing adalah sutau proses pendorongan bubur semen ke dalam lubang sumur melalui casing menuju annulus casing-formasi dan dibiarkan untuk beberapa saat hingga mengering dan mengeras sehingga dapat melekatkan casing dgn formasi. Semen : zat yang mampu mengeras didalam air.

  • Tujuan penyemenan casing adalah:Melekatkan casing dengan formasiMencegah terjadinya hubungan antar formasiMenjaga dari tekanan formasi yang berlebihanMencegah korosiMengisolasi zona berbahaya, agar pemboran dapat dilanjutkan.

  • Primary cementingSecondary cementingProses penyemenan untuk memperbaiki penyemenan pertama yang tidak sempurna (terdapat celah-celah yang tidak tersemen), menutup lubang perforasi, dan menutup formasi untuk membelokkan lubang pemboran.Untuk melihat kualitas dari proses primary cementing dan secondary cementing dilakukan dgn CBL. Untuk mendapatkan kualitas bubur semen yang baik maka perlu ditambahkan zat additif yang sesuai dengan keadaan formasi.

    Komponen dari bubur semen antara lain:Zat cair (air atau minyak)Semen.

  • Semen tersusun atas:Tricalcium Silicate (CaOSiO2) atau C3S Berfungsi sebagai pemberi streng terbesar.

    Dicalcium Silicate (2CaOSiO2) atau C2S Mempunyai sifat tidak tahan terhadap korosi dan sulfate.

    Tricalcium Aluminate (3CaOAl2O3) atau C3A Tidak tahan terhadap sulfat sehingga disarankan untuk menggunakannya tidak > 3% sebagai campuran dalam semen.

    Tetracalcium Alumino Ferite (4CaOAl2O3Fe2O3) atau C4AF. Mampu memberikan memberikan panas hydrasi yang cukup rendah.

  • Work overWork over atau setting ulang adalah usaha untuk meningkatkan produktivitas sumur dengan melakukan perbaikan pada peralatan yang sudah diset di dalam sumur.

    Work over dilakukan pada:Perbaikan peralatan produksi (pompa reda atau pompa angguk)Adanya perubahan mekanis sumur atau kerusakan:ReperforasiSqueeze cementingRecompletion.Stimulation (acidizing atau fracturing)