Pemboran Horizontal Slide

70
TEKNIK PEMBORAN SUMUR HORISONTAL

description

mengetahui Pemboran Horizontal Slide lebih baik

Transcript of Pemboran Horizontal Slide

Page 1: Pemboran Horizontal Slide

TEKNIK PEMBORAN

SUMUR HORISONTAL

Page 2: Pemboran Horizontal Slide

Untuk sumur horisontal ada 3 pola yang digunakan pada masa kini (Gb.1) 1.Long radius, 2o – 6o/100 ft, radius 3000 sampai 1000’ (900 – 300 m). Rata-rata panjang horisontal 3000’ atau 1070 m. 2. Medium radius dilakukan untuk angle build up 8 – 50o/100 ft, radius 700’ sampai 125’ (200 – 40m) dan panjang horisontalnya sampai 3000’ atau 800 m. 3. Short radius dilakukan untuk angle build up 1½- 3o/ft, radius 40 sampai 20 ft (12-6 m) dan panjang horisontalnya sekitar 800 ft (240 m)4. Ultra Short Radius: R=1-2ft,L-100-200ft.

Page 3: Pemboran Horizontal Slide

Gb. 1. Tiga Pola Sumur Horisontal. 24

Page 4: Pemboran Horizontal Slide

Selain itu ada yang dinamakan ultrashort (URSS) yang dikembangkan terakhir untuk membuat beberapa cabang sekaligus mendatar.

Radius belok 1-2ft, BUR 45 – 60o/ft. Disini 100-200 ft lubang dibor dengan water jets (maksimum 400 ft

Page 5: Pemboran Horizontal Slide

Gb.2. Ultra ShortWater jet DrillingTechnique(Joshie).

Page 6: Pemboran Horizontal Slide

Seperti terlihat di Gambar 2, draiholes dibuat melalui lubang 7-10ft, di underream sampai berdiameter 2 ft.

Diameter tubing di drainhole 1-1/4-1-1/2” Setelah pemboran, tubing di perforasi atau dilakukan gravel pack.

Lalu tubing dipapas dan lubang lain dibuat lagi pada elevasi yang sama. Dengan ini bisa dibuat beberapa sumur datar pada suatu elevasi.

Page 7: Pemboran Horizontal Slide

II. DEFINISIDibawah ini akan diberikan beberapa definisi untuk sumur directional dan horisontala.       Measured depth (MD): Hasil pengukuran kedalam sumur berdasarkan panjang drill string.b.      True Vertical Depth (TVD): Kedalaman berdasarkan pengukuran jarak vertikal antara titik didasar lubang dengan lantai rig (atau Rotary Kelly Bushing, RKB).

Page 8: Pemboran Horizontal Slide

c.Kick-off Point (KOP): Kedalaman padamana diadakan pembelokan pertama kalinya (atau pertama kali dipasang alat pembelok).d.Drift angle atau inklinasi () adalah sudut antara sumur dengan as vertikal.e.Drift angle build up=build up rate (BUR): Laju kenaikan drift angle yang dinyatakan dalam o/ft.

Page 9: Pemboran Horizontal Slide

f.       Direction (): Yaitu arah kompas dari lubang bor tsb yang dihitung dengan 2 cara: 1. Dengan sudut dari utara ke Timur atau Utara ke Barat atau Selatan ke Barat atau Selatan ke Timur. Misalnya N45oE, artinya arah Timur Laut . S45oW artinya Barat Daya. Contoh lain S23oE. N87oW dll. 2. Azimuth: Sudut relatif terhadap Utara searah jarum jam, Timur Laut misalnya adalah 45o Azimuth. Barat Daya tadi adalah 225o Azimuth.

Page 10: Pemboran Horizontal Slide

g.      Survey: Suatu pengukuran drift angle berserta directionnya dengan alat-alat pengukur seperti kompas, single shot, multishot, MWD dll.

Page 11: Pemboran Horizontal Slide

h.Drift=Throw=Horisontal Displacement ( H) : Jarak horisontal antara sesuatu titik di sumur dengan sumbu vertikal melalui wellhead, ini disebut pula deviation atau horizontal deflection,vertical section..i.Closure: Data jarak drift beserta data sudutnya.j.Target: Suatu titik tertentu di formasi yang menjadi tujuan dan harus dilalui oleh pemboran directional tsb.

Page 12: Pemboran Horizontal Slide

k.Target tolerance: Kesalahan maksimum pada mana target boleh meleset (berubah).

l.Tangent Section: Bagian lubang bor, dimana setelah kenaikan drift angle, bagian ini adalah tempat dimana drift angle sudah konstant demikian pula directionnya.

Page 13: Pemboran Horizontal Slide

m. Dog leg: Suatu perubahan sudut antara dua titik survey. Dog leg yang besar bisa diakibatkan oleh drift angle maupun direction ataupun keduanya. Pada dua titik survey, dog leg dapat dihitung berdasarkan:3

cos DL = cos (2 - 1)- sin 1 sin 2 [1- cos

(2 - 1)] . . . . . . (1)

 Dimana: DL = sudut dog leg = drift angle, = direction dan 1= survey 1, 2== survey 2n. Dog leg severity: Perubahan sudut leg dalam derajat per satuan MD.

Page 14: Pemboran Horizontal Slide

III DEFLECTION TOOL/ALAT PEMBELOK Deviasi dari vertikal dimulai dengan alat spesial untuk mulai membelokkan (deviation tool).

Banyak alat yang digunakan di industri tergantung dari formasinya dan persediaannya...

Page 15: Pemboran Horizontal Slide

Misalnya disini adalah bent sub, whipstock, jet bit dll.

Pada masa dahulu dipakai knuckle joint, Badger bit, spud bit dll dan sekarang banyak yang telah ditinggalkan dan tidak akan dibahas disini..

Page 16: Pemboran Horizontal Slide

1. Bent Sub: Adalah suatu collar kecil dengan penyambung yang dibuat seperti pada Gambar 3.

Page 17: Pemboran Horizontal Slide

Bagian atas dibuat searah dengan as(poros) drill string, tetapi bagian bawahnya dibelokkan 1-3o terhadap as bagian atasnya.

Bent sub digunakan bersama dengan down hole motor, dan arah dari bent sub akan menjadi arah sumur berbelok. Bent sub juga bisa diberi muleshoe orienting sleeve (alat perubah orientasi) dan suatu kunci sehingga bisa diubah arahnya (dipermukaan).

Page 18: Pemboran Horizontal Slide

Orienting sleeve digunakan untuk mengetahui arah yang benar kemana.

Survey instrument dengan kamera untuk mengambil arah dari orientasi bent sub sleeve. Hasil ini dikirim ke permukaan dan dianalisa setelah bent sub didasar lubang.

Setelah semuanya di cek bagus baru bisa di lakukan pemboran directional ini. Kalau masih salah maka drill string diputar sehingga akhirnya arahnya akan benar dan dengan ini pemboran dapat dimulai.

Page 19: Pemboran Horizontal Slide

2. Whipstock.Whipstock adalah alat yang memanjang dengan bentuk konkaf sehingga BHA bisa meluncur didalamnya untuk membuat sudut permulaan.

Whipstock biasanya dipasang pada spiral stabiliser yang bisa dilepaskan dengan shearing pin kalau WOB dikerjakan.

Whipstock juga mempunyai baji untuk menancap di cement plug atau formasi sehingga tak ikut berputar.

Page 20: Pemboran Horizontal Slide

Dalam kerjanya suatu drill string dengan whipstock diturunkan ke sumur dan WOB dikerjakan untuk memutuskan shear pin dan whipstock akan melekat didasar sumur.

Suatu bit kecil akan bergeser didalam whipstock untuk mulai membuat lubang pilot. Lubang pilot ini dibor sedalam 10-15 ft lalu dilakukan survey.

Kalau sudah benar arahnya maka pemboran dilakukan dengan bit biasa. Ada 3 macam whipstock (Gambar 4).

Page 21: Pemboran Horizontal Slide

1.Standard (Gambar 4a) untuk mulai membuat belokan. Diambil lagi setelah dipakai.2. Circulating. Dimana adanya sirkulasi digunakan untuk membersihkan dasar lubang bor agar whipstock kuat menggigit di dasar. Ini terutama kalau lubangnya mengandung endapan (fills) (Gambar 4b).3. Permanent casing whipstock, untuk melewati casing yang collapse atau fish di lubang dengan sudah dipasang casing (Gambar 4c).

Page 22: Pemboran Horizontal Slide

Gb.4. Tiga Macam Whipstock

Page 23: Pemboran Horizontal Slide

3. Jet BitIni sebenarnya adalah suatu modifikasi dari bit yaitu satu nozzle besar dengan ukuran ¾ - 7/8” dan 2 nozzle kecil(Gambar 5).

Setelah itu bit ditaruh didasar dan diarahkan jet besarnya lalu sirkulasi diberikan dengan effek jet akan membuka lubang pilot disitu.

Page 24: Pemboran Horizontal Slide

Jet bit hanya untuk formasi lunak biasanya kurang dari 3000 ft dalamnya.

Setelah disurvey, kalau benar maka pemboran dilanjutkan dengan BHA dengan bent housing dll.

Alat ini dipakai kalau diinginkan pemboran dilanjutkan tanpa tripping.

Page 25: Pemboran Horizontal Slide

Gb.5. Jet bit

Page 26: Pemboran Horizontal Slide

4. Downhole Motor

Defleksi dapat dilakukan dengan downhole motor yang dijalankan oleh aliran sirkulasi fluida.

Karena rotasi dilakukan di motor ini didekat bit, maka tidak dilakukan rotasi di permukaan.

Page 27: Pemboran Horizontal Slide

Downhole motor disambungkan ke bit dan diatasnya diberi bent sub dengan sudut belok yang diinginkan.

Ada dua macam motor, turbine (Dyna drill) dan positive displacement motor (PDM) yang paling umum saat ini.

Gambar 6 memperlihatkan susunan downhole motor ini (PDM).

Page 28: Pemboran Horizontal Slide

Gb. 6. Peralatan Susunan Dengan Downhole Motor.21

Page 29: Pemboran Horizontal Slide

Keuntungan penggunaan downhole motor adalah (a) dapat membor cukup halus di belokannya baik untuk build up atau drop off (kembali ke vertikal).

Lebih baik dalam mengurangi dog leg severity dan lubangnya cukup baik.

Bisa menggunakan survey dengan MWD sehingga survey bisa kontinu dan langsung terbaca.

Gambar 7 adalah suatu contoh jenis motor ini.

Page 30: Pemboran Horizontal Slide

Gb. 7. Drillex Turbine Motor dari Baker Hughes

Page 31: Pemboran Horizontal Slide
Page 32: Pemboran Horizontal Slide

Pada peralatan ini ditambahkan dump valve agar selama menaikkan drill string lumpur dapat turun kebawah.

Kalau tekanan kecil maka ia akan membuka (0 – 25 psi).

Motor semacam ini bisa dipakai dengan lumpur, gas atau udara.

Juga bisa dilewati LCM sampai 10%.

Page 33: Pemboran Horizontal Slide

Sekitar tahun 1990 yang lalu telah dikembangkan navidrill, navitrak atau steerable motor dimana selama pemboran bisa dilakukan logging (gamma ray-resistivity terutama, bisa pula neutron dan density log) dan pada pemboran horisontal tipis naik turun formasinya bisa diikuti supaya pemboran tetap berlaku di formasinya (geosteer a well supaya pemboran tetap di formasinya)(Gambar 8). Gambar 9 memperlihatkan peralatan Teleco.

Page 34: Pemboran Horizontal Slide

Gb. 8. Membor Lewat Geosteering (Schlumberger-Anadril).

Page 35: Pemboran Horizontal Slide

Motor yang dipakai ada dua macam: 1. Turbine (khususnya untuk HP tinggi) dan 2. Yang paling umum adalah Positive Displacement Motor.

Page 36: Pemboran Horizontal Slide

Gb. 9. Teleco Magna-Double Motor,Stabilized dan Steerable Motor.20

Page 37: Pemboran Horizontal Slide

Alat Survey Sumur vertikal maupun directional dan horisontal perlu disurvey karena hal sbb:

1.Untuk memonitor sumur, bagaimana inklinasi dan arah untuk directional well dan kalau menyimpang jauh perlu diperbaiki.

Pada sumur vertikal survei bisa memberikan hasil apakah sumur tetap lurus atau jadi miring.

Page 38: Pemboran Horizontal Slide

2. Untuk mencegah sumur yang sedang dibor menubruk sumur disebabkan terutama pemboran dari satu platform.(Unocal melakukannya dan platformnya terbakar 1998).(close approach analkysis dilakukan)3. Untuk menentukan berapa jumlah orientasi yang diperlukan untuk menempatkan deflection tool pada arah benar.

Page 39: Pemboran Horizontal Slide

4. Untuk mendapatkan data dimana letak dasar sumur dalam hal TVD, MD, inklinasi dan directionnya.

5.Untuk menghitung dog leg severity.

Page 40: Pemboran Horizontal Slide

Alat yang tersedia banyak, antara lain magnetic single-shot dan multishot, serta gyroscope.

Peralatan ini bisa dijatuhkan dari atas atau dapat diturunkan dengan wireline sampai pada non-magnetic drill collar (biasanya dari K-Monel).

Gyroscope juga dipakai dan tidak perlu menggunakan non magnetic drill collar tsb.

Page 41: Pemboran Horizontal Slide

Magnetic Single ShotAlat ini mengukur secara bersamaan inklinasi dan direction. Pada alat ini ada kartu bergambarkan kompas dan alat pendulum. Kompas ini mempunyai gambar 360o.

Dari pendulum akan didapat inklinasi dan dari kompas magnit akan didapatkan direction.

Gb. 10 memperlihatkan skematik alat ini dan hasil surveynya

Page 42: Pemboran Horizontal Slide

Gb. 10. Single Shot 21

Page 43: Pemboran Horizontal Slide

Magnetic single shot diturunkan melalui wireline atau dijatuhkan dari permukaan dimana diatas bit telah diberi tempat “mendarat”.

Hasil survey dipotret dengan kamera lalu film itu diangkat keatas bersama peralatannya dan di proses dan bisa dibaca inklinasi maupun directionnya

Page 44: Pemboran Horizontal Slide

Gambar 11 adalah contoh langsung pembacaan hasil survey single shot ini.

Karena pada single shot sebetulnya diukur berdasarkan medan magnit bumi di Utara yang tidak tepat di Utara, maka perlu dikoreksi untuk lokasi pemboran tsb.

Misalnya kalau meleset 4o maka kita juga harus mengoreksi balik 4o.

Pembacaan dengan single shot harus dilakukan di non-magnetic drill collar.

Page 45: Pemboran Horizontal Slide

Magnetic Multishot Alat ini dasarnya seperti single shot, tetapi pengambilan foto dilakukan berkali-kali pada interval 15 sampai 20 detik dengan multiframe camera atau kameranya diganti ke movie camera.

Peralatan inilah yang menjadi alat untuk MWD sekarang dengan downhole memory.

Seperti single shot diperlukan non-magnetic drill collar untuk menggunakan alat ini. Gb. 12 memperlihatkan multishot ini.

Page 46: Pemboran Horizontal Slide

Gb. 12. Peralatan Multishot(Eastman Christensen).

Page 47: Pemboran Horizontal Slide

Gyroscope Gyroscope mengukur kompas tanpa menggunakan magnit bumi .

Karena itu bisa digunakan tanpa non-magnetic drill collar dan bisa merecord di drill pipe, drill collar, casing dll.

Drift angle diukur dengan cara biasa.Gyroscope yang berputar selalu akan miring kearah tertentu terhadap gravity dan putaran bumi. Dan ini sebagai referensi.

Page 48: Pemboran Horizontal Slide

Alat ini diturunkan ke lubang dan berhenti sebentar untuk melakukan pengukuran.

Peralatan ini sering dipakai untuk survey kalau diragukan hasil survei selama pemboran dan setelah dipasang casing akan dilakukan survey lagi.

Gambar 13 memperlihatkan skematik peralatan ini. 

Page 49: Pemboran Horizontal Slide

Gb. 13. Peralatan Gyroscope21

Page 50: Pemboran Horizontal Slide

Steering Tool MWDSteering tool mengukur drift, direction dan tool face (menghadapnya alat selama pemboran) selain mungkin akan mengukur Gamma ray, resistivity, neutron log, density log dll.

Page 51: Pemboran Horizontal Slide

Untuk pengukur drift angle dan direction tetap dengan prinsip modified multishot yang diubah ke digital dan bisa dikirim ke permukaan datanya.

Selain itu steering tool juga mengukur torque di bit dll.Peralatan ini bisa menggunakan kabel atau pada saat ini sudah umum digunakan mud pulse untuk mengirim data ke permukaan.

Gambar 19 menunjukkan peralatan ini.

Page 52: Pemboran Horizontal Slide

Gb. 14. Suatu Skematik dan Dimensi Pada Steering Tool.21

Page 53: Pemboran Horizontal Slide

Pada steering tool ini terdapat turbine generator atau baterai untuk mencatat data yang akan dikirimkan ke permukaan dengan peralatan seperti pada Gambar 15.

Peralatan ini mempunyai mud pulser yang mengirimkan data dengan high-frequency pressure pulses pada kolom lumpur dengan menggunakan tekanan diferensial antara didalam dan diluar drill collar.

Page 54: Pemboran Horizontal Slide

Gb. 15. Pulsar Unit (Halliburton).

Page 55: Pemboran Horizontal Slide

Tabel 1 memperlihatkan data yang diperoleh oleh LWD (Logging While Drilling) pada saat ini. Beberapa data disini memerlukan adanya lumpur cair.

LWD adalah pengembangan dari MWD dan diperuntukkan pemboran modern pada saat ini.

Dengan peralatan ini maka logging tidak terlalu penting untuk dilakukan lagi terutama untuk sumur development.

Page 56: Pemboran Horizontal Slide

Kemungkinan untuk gagal logging dapat dikurangi walaupun kalau alat ini terjepit dan tertinggal di sumur maka akan mahal bisa sekitar $600,000. Tetapi ini bisa ditanggulangi oleh asuransi. Tabel 2 memperlihatkan contoh spesifikasi range pengukuran log dan

Page 57: Pemboran Horizontal Slide

Tabel 3 memperlihatkan parameter operasi untuk LWD ini.

Dari waktu ke waktu dan setiap service Co. akan mempunyai specifikasi sendiri.

Beberapa alat akan sensitif terhadap lost circulation material dan harus dirundingkan dengan Service Co.nya.

Page 58: Pemboran Horizontal Slide
Page 59: Pemboran Horizontal Slide
Page 60: Pemboran Horizontal Slide
Page 61: Pemboran Horizontal Slide

Istilah MWD digunakan untuk pengukuran parameter yang berhubungan dengan drift angle dan direction.

Sedangkan LWD adalah untuk menggantikan pengukuran logging, seperti resistivity log, radioactive log (neutron, density, gamma ray).

Page 62: Pemboran Horizontal Slide

IV. BOTTOM-HOLE ASSEMBLY(BHA) BHA atau Bottom Hole Assembly adalah peralatan bagian bawah dari drill string yang digunakan untuk membuat drift angle, meningkatkan atau memantapkan sudut tsb untuk tangent section (inklinasi konstant) atau menurunkan kembali drift anglenya (pada S type).

BHA ini untuk directional well dan horisontal well mungkin sama.

Page 63: Pemboran Horizontal Slide

Sebagai contoh pada masa lalu peralatannya adalah:1. Built-up Section: Bit/near bit stabiliser,/dua atau tiga non-magnetic DC/stabiliser/ DC/stabiliser/3 DC/stabiliser/DC seperlunya/heavy walled DP (HWDP)/ drill pipe.

Page 64: Pemboran Horizontal Slide

2. Tangent (locked in) Section: Bit/near-bit sub/non-magnetic Drill Collar/ stabiliser//DC/stabiliser/DC/stabiliser/ 3 DC/stabiliser/DC seperlunya/HWDP/DP

3. Drop-off Section (balik ke vertikal): Bit/non-magnetic DC /DC /stabiliser / DC/stabiliser/ 3DC /stabiliser / DC seperlunya/HWDP/ DP

Page 65: Pemboran Horizontal Slide

Type lain adalah dengan packed-hole assembly, yang dilakukan dengan prinsip ada dua tempat kontak yang mengikuti kurva yang tajam.

Kalau ada titik kontak, akan terjadi garis lurus.

Gambar 16 memperlihatkan prinsip ini.

Page 66: Pemboran Horizontal Slide

Gambar 16. Prinsip Packed BHA Bahwa Tiga Titik Kontak Akan Lurus Dan Kalau Dua Akan Bisa Bengkok.25

Page 67: Pemboran Horizontal Slide

Maka diperlukan tiga stabilizer dekat bit bila ingin menstabilkan sudut inklinasi (tanpa BUR=build up rate).

Sedangkan untuk BUR diperlukan hanya dua stabiliser. Type lain untuk mengembalikan sudut ke vertikal adalah dengan pendulum assembly.

Page 68: Pemboran Horizontal Slide

Selain BHA diatas, pada saat ini telah digunakan downhole motor, dimana daya putar diberikan oleh sirkulasi lumpur.

Downhole motor tsb yang sekarang berkembang ke steerable system mempunyai dua cara:

Page 69: Pemboran Horizontal Slide

1. Sliding Mode, dimana pada saat tsb drill string tidak dirotasikan, pemboran karena putaran dari motor dan sudut inklinasi akan terjadi selama pemboran dengan terus meningkat. 2 Rotary Mode, dimana drill string dirotasikan dan dengan ini maka inklinasi lubang tak akan berubah (note: Karena bit agak meleset arahnya terhadap poros maka akibatnya lubang berdiamater lebih besar sedikit.

Page 70: Pemboran Horizontal Slide

Tabel 4. Perbandingan Relatif Kesulitan Pemboran Directional/Horisontal21. 

Pola Pemboran Tingkat Kesulitan Biaya % Kenaikan

Vertikal standard 0

Directional    

Satu belokan (single bend) mudah +25

Dua belokan (double bend) Agak sulit +50

Komplex Sulit +100

Extended Reach Sulit ke sulit sekali +150

Sudut besar Sulit +200

Slant Lumayan Sulit +50

Horisontal Long radius Sulit +200

Short Radius Sulit +200

Medium Radius Agak sulit ke Sulit +150