Pemboran DIDI

13
Praktikum Teknik Pemboran 2014 BAB III PENGENALAN ALAT DAN PELAKSANAAN PRAKTIKUM 3.1. Tujuan Praktikum Adapun tujuan dari praktikum pengenalan alat dan pelaksanaan praktikum kali ini adalah : 1. Praktikan dapat memahami macam-macam jenis alat bor dan cara kerjanya. 2. Praktikan dapat melaksanakan kegiatan pengeboran di lapangan. 3.2. Prosedur Kerja Adapun prosedur kerja dari praktikum kali ini adalah : 1. Menyiapkan peralatan yang dibutuhkan untuk praktikum ke tempat akan dilakukan kegiatan pengeboran. 2. Menentukan titik yang akan dilakukan pengeboran. 3. Membersihkan rumput dan batuan kecil di sekitar titik pengeboran dengan alat cangkul. 4. Merangkai alat bor, lalu meletakkannya di atas titik yang akan dilakukan pengeboran. Kelompok V

description

/

Transcript of Pemboran DIDI

Page 1: Pemboran DIDI

Praktikum Teknik Pemboran 2014

BAB III

PENGENALAN ALAT DAN PELAKSANAAN PRAKTIKUM

3.1. Tujuan Praktikum

Adapun tujuan dari praktikum pengenalan alat dan pelaksanaan praktikum

kali ini adalah :

1. Praktikan dapat memahami macam-macam jenis alat bor dan cara kerjanya.

2. Praktikan dapat melaksanakan kegiatan pengeboran di lapangan.

3.2. Prosedur Kerja

Adapun prosedur kerja dari praktikum kali ini adalah :

1. Menyiapkan peralatan yang dibutuhkan untuk praktikum ke tempat akan

dilakukan kegiatan pengeboran.

2. Menentukan titik yang akan dilakukan pengeboran.

3. Membersihkan rumput dan batuan kecil di sekitar titik pengeboran dengan

alat cangkul.

4. Merangkai alat bor, lalu meletakkannya di atas titik yang akan dilakukan

pengeboran.

5. Batang bor diletakkan tegak lurus di atas titik pengeboran, mengusahakan

tetap tegak lurus selama pengeboran terjadi.

6. Menghidupkan mesin bor dan pompa air.

7. Melakukan pengeboran sampai kedalaman lubang bor yang telah ditentukan.

8. Setelah tabung terisi tanah, tabung diangkat dan dilepas kemudian tutup

kedua ujung tabung ditutup dengan plastik dan diikat dengan karet.

9. Lalu hal yang sama dilakukan pada titik kedua (jika titik pengeboran lebih

dari satu titik).

Kelompok V

Page 2: Pemboran DIDI

Praktikum Teknik Pemboran 2014

3.3. Dasar Teori

Dalam kegiatan pengeboran sendiri terdapat lima sistem yang sangat

penting dalam kelancaran proses pengeboran, yaitu :

1. Sistem Tenaga ( Power System )

Terdiri dari power supply equipments, yang dihasilkan oleh mesin –

mesin besar yang dikenal dengan nama “prime mover” dan distribution

equipments. Berfungsi untuk mendukung jalannya kegiatan pengeboran.

Penggunaan prime mover ditentukan oleh besarnya tenaga pada sumur yang

didasarkan pada casing program dan kedalaman sumur.

*Sumber : Laboratorium Teknologi Pertambangan

Gambar 3.1. Power System

*Sumber : Laboratorium Teknologi Pertambangan

Gambar 3.2. Mesin Pompa

Kelompok V

Page 3: Pemboran DIDI

Praktikum Teknik Pemboran 2014

2. Sistem Angkat ( Hoisting System )

Fungsi utama dari sistem ini adalah memberikan ruang kerja yang

cukup untuk pengangkatan dan penurunan rangkaian pipa bor dan peralatan

lainnya.

*Sumber : Laboratorium Teknologi Pertambangan

Gambar 3.3. Kerangka Dasar Alat BorSistem angkat terdiri dari dua bagian utama, yaitu :

a. Supporting Structure ( Rig )

Merupakan konstruksi menara yang ditempatkan di atas titik bor.

Fungsi utamanya sebagai penyangga peralatan – peralatan pengeboran

dan memberi ruang yang cukup untuk operasi pengeboran. Terdiri dari

drilling tower, sub structure, dan rig floor. Drilling tower berfungsi untuk

mendapatkan ruang vertikal yang cukup untuk menaikkan dan

menurunkan rangkaian pipa bor dan casing ke dalam lubang bor selama

operasi pengeborang berlangsung. Ada tiga jenis dari drilling tower,

yaitu:

1) Conventional Standard Derrick

2) Portable Skid Mast

3) Mobile atau Treiler Mounted Type Mast

Kelompok V

Page 4: Pemboran DIDI

Praktikum Teknik Pemboran 2014

*Sumber : Laboratorium Teknologi Pertambangan

Gambar 3.4. Drilling Tower

Sub structure adalah konstruksi kerangka baja sebagai platform

yang dipasang langsung diatas titik bor. Tinggi substructure ditentukan

oleh jenis rig dan ketinggian blow out preventer stack. Rig floor

ditempatkan diatas sub structure. Berfungsi untuk menampung peralatan

– peralatan pemboran yang kecil, tempat berdirinya menara, mendudukan

drawwork, tempat kerja driller, dan rotary helper. Susunan lantai bor

sendiri terdiri dari :

1) Rotary drive (meneruskan daya dari drawwork ke meja putar)

2) Drawwork (hoisting mechanisme pada rotary drilling rig)

3) Drilles console ( pusat instrumentasi drilling rig)

4) Make Up and Break Out Tongs (penyambung atau pelepas drill pipe

dan drill collar)

5) Mouse hole (tempat dimana drill pipe diletakkan saat dilakukan

penyambungan pada kelly dan rangkaian pipa bor)

6) Rat hole (dimana kelly ditempatkan saat berlangsung cabut pasang

pipa)

7) Dog house (rumah kecil yang digunakan sebagai ruang kerja driller

dan penyimpanan alat – alat kecil)

Kelompok V

Page 5: Pemboran DIDI

Praktikum Teknik Pemboran 2014

8) Pipe Ramp ( jembatan penghubung antara catwalk dengan rig floor )

9) Catwalk (untuk menyimpan pipa yang akan ditarik ke lantai bor lewat

pipe ramp)

10) Hydraulic cathead (untuk menyambung dan melepas sambungan jika

dipasang drill pipe atau drill collar akan ditambahkan atau dikurangi

dari drill steam pada saat tripping yaitu masuk atau keluar dari sumur

bor)

(Rachmat, 2014).

3. Sistem Putar (Rotary System)

Fungsi utamanya adalah untuk memutar rangkaian pipa bor dan juga

memberikan beratan di atas pahat untuk member suatu formasi.

a. Swivel

Ujung teratas rangkaian pipa bor. Berfungsi untuk memberikan

kebebasan pada pipa bor untuk berputar, memberikan perpaduan gerak

vertikal dengan gerak berputar dapat bekerja bersama – sama.

*Sumber : Laboratorium Teknologi Pertambangan

Gambar 3.5. Drilling Swivel

b. Drill pipe

Drill pipe merupakan rangkaian pipa bor terpanjang (jumlah

paling banyak dalam satu rangkaian pipa bor), fungsinya untuk

menghubungkan kelly dengan drill collar dan mata bor di dasar lubang

bor, memberikan rangkaian panjang pipa bor, memungkinkan naik

turunnya mata bor, meneruskan putaran dari meja putar ke meja bor,

Kelompok V

Page 6: Pemboran DIDI

Praktikum Teknik Pemboran 2014

meneruskan aliran lumpur bor dari swivel ke mata bor. Terdapat dua tipe

utama dari drill pipe, yaitu :

1) Standart Drill Pipe ( digunakan di permukaan sampai top drill collar )

2) Heavy Weight Drill Pipe ( digunakan pada kondisi khusus )

Drill pipe juga memiliki tiga range yang berbeda, yang fungsinya

untuk mempermudah pemesanan dan pemasangannya.

*Sumber : Laboratorium Teknologi Pertambangan

Gambar 3.6. Drill Pipe

c. Mata Bor

Merupakan ujung dari rangkaian pipa bor yang langsung

menyentuh formasi dengan fungsi menghancurkan dan menembus formasi.

Jenis – jenis mata bor yaitu :

1) Drag Bit (mempunyai roda yang dapat bergerak dan member dengan

gaya keruk dari blandeznya)

2) Roller – Cone Bit (bit yang mempunyai kerucut yang dapat berputar

untuk menghancurkan batuan)

3) Diamond Bit (membor batuan berdasarkan penggoresan dari butir –

butir intan yang dipasang pada matrix besi.

Kelompok V

Page 7: Pemboran DIDI

Praktikum Teknik Pemboran 2014

*Sumber : Laboratorium Teknologi Pertambangan

Gambar 3.5. Bit

3. Sistem Sirkulasi (Circulation System)

Tersusun oleh empat sub komponen utama, yaitu :

a. Drilling Fluid (Lumpur Pengeboran)

Lumpur pengeboran pada mulanya berfungsi sebagai pembawa

cutting dari dasar lubang bor ke permukaan. Lumpur pengeboran

mempunyai fungsi penting dalam operasi pengeboran, antara lain :

1) Mengangkat cutting ke permukaan

2) Mengontrol tekanan formasi

3) Mendinginkan dan melumasi bit dan drill string

4) Memberi dinding pada lubang bor dengan mud cake

5) Menahan cutting saat sirkulasi dihentikan

6) Mengurangi sebagian berat rangkaian pipa bor

7) Melepas cutting dan pasir di permukaan

8) Mendapatkan informasi ( mud logging, sample log )

9) Sebagai media logging

b. Preparation Area

Ditempatkan pada tempat dimulainya sirkulasi lumpur, yaitu di

dekat pompa lumpur, terdiri dari peralatan – peralatan yang diatur untuk

memberikan fasilitas persiapan atau treatment lumpur bor yang meliputi

mud house, steel mud pits, mixing hopper, chemical mixing barrel, water

tanks, dan reserve pit.

Kelompok V

Page 8: Pemboran DIDI

Praktikum Teknik Pemboran 2014

c. Circulating Equipment

Berfungsi mengalirkan lumpur dari mud pit ke rangkaian pipa bor

dan nail ke annulus membawa serbuk bor ke permukaan menuju ke solid

control equipments, sebelum kembali ke mud pits untuk disirkulasikan

kembali. Peralatannya terdiri dari mud pit, mud pump, pump discharge

and return line, stand pipe, dan rotary hose.

d. Solid Control Equipment

Ditempatkan didekat rig. Terdiri dari peralatan – peralatan

khusus yang digunakan untuk ”clean up” lumpur bor setelah keluar dari

lubang bor. Fungsi utamanya adalah memisahkan lumpur dari cutting dan

gas yang terikut.

(Anonim, 2014)

Kelompok V

Page 9: Pemboran DIDI

Praktikum Teknik Pemboran 2014

4. . Data Hasil Perhitungan

Diketahui : Data hasil pengukuran sampel

Material Lanau (cm) Material Lempung (cm)

10 16.5

35 10

9 10.5

21 7.5

4.5 12

10 33

9.5 9.5

15 7.5

4.5 19

29.5 18.5

148 144

Ditanya : RQD sampel 1 dan 2 = ….. ?

Jawab :

a. Sampel 1 ( Material Lanau )

Dari data yang didapat sampel yang lebih dari sama

dengan 10 cm yaitu : 10, 35, 21, 10, 15 dan 29.5

RQD = Sampel ≥ 10 cm

Panjang sampel

= ( 10 + 35 + 21 + 10 + 15 + 29.5 )

148

= 0,8040 x 100 % = 80,40 %

b. Sampel 1 ( Material Lempung )

Dari data yang didapat sampel yang lebih dari sama

dengan 10 cm yaitu : 16.5, 10, 10.5, 12, 33, 19 dan 18.5

RQD = Sampel ≥ 10 cm

Panjang sampel

= ( 16.5 + 10 + 10.5 + 12 + 33 + 19 + 18.5)

144

= 0,8298 x 100 % = 82,98 %Kelompok V