Jenis-jenis Pemboran

20
MAKALAH TEKNIK PENGEBORAN DAN PENGGALIAN JENIS-JENIS PEMBORAN Oleh: EDI SETIAWAN NIM. 1102405 Dosen Mata Kuliah: Mulya Gusman, S.T, M.T PROGRAM STUDI S-1 TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2014

description

Makalah Jenis-jenis Pemboran

Transcript of Jenis-jenis Pemboran

  • MAKALAH

    TEKNIK PENGEBORAN DAN PENGGALIAN

    JENIS-JENIS PEMBORAN

    Oleh:

    EDI SETIAWAN

    NIM. 1102405

    Dosen Mata Kuliah: Mulya Gusman, S.T, M.T

    PROGRAM STUDI S-1 TEKNIK PERTAMBANGAN

    FAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS NEGERI PADANG

    2014

  • i

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat dan

    hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Makalah yang berjudul Jenis-jenis

    Pemboran sebagai salah satu syarat memenuhi tugas Mata Kuliah Teknik

    Pengeboran dan Panggalian pada Prodi S1 Teknik Pertambangan, Universitas

    Negeri Padang.

    Pada kesempatan ini penulis juga ingin menyampaikan rasa terima kasih

    yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan serta

    dukungan baik secara moril maupun material.

    Penulis dengan segala keterbatasannya menyadari bahwa masih banyak

    kekurangan dalam penyusunan makalah ini, oleh karena itu penulis menerima

    segala kritik dan saran yang sifatnya membangun dalam penyempurnaan makalah

    ini. Akhir kata, penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi

    pembaca dan dapat digunakan sebaik-baiknya.

    Padang, Oktober 2014

    Penulis

  • ii

    DAFTAR ISI

    KATA PENGANTAR ............................................................................................i

    DAFTAR ISI ..........................................................................................................ii

    DAFTAR GAMBAR ............................................................................................iii

    BAB I PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang ............................................................................................... 1

    B. Identifikasi Masalah....................................................................................... 1

    C. Batasan Masalah ............................................................................................ 1

    D. Rumusan Masalah .......................................................................................... 2

    E. Tujuan Penulisan ........................................................................................... 2

    F. Manfaat Penulisan ......................................................................................... 2

    BAB II PEMBAHASAN

    A. Definisi dan Tujuan Pemboran ...................................................................... 3

    B. Jenis-jenis Pemboran ..................................................................................... 3

    1. Jenis Pemboran Berdasarkan Tujuannya .................................................. 4

    2. Jenis Pemboran Berdasarkan Lokasinya ................................................... 4

    3. Jenis Pemboran Berdasarkan Bentuk Lubangnya ..................................... 5

    4. Jenis Pemboran Berdasarkan Mekanisme Kerjanya ................................. 5

    5. Jenis Pemboran Berdasarkan Sirkulasi Fluidanya .................................. 11

    6. Jenis Pemboran Berdasarkan Jenis Fluida yang Digunakan ................... 12

    BAB III PENUTUP

    A. Kesimpulan .................................................................................................... 14

    B. Saran .............................................................................................................. 15

    DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 16

  • iii

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 1. Bor Spiral (Auger Drill) ....................................................................... 5

    Gambar 2. Bor Bangka ........................................................................................... 6

    Gambar 3. Bor Tumbuk (Percussive Drilling) ...................................................... 7

    Gambar 4. Bor Putar (Australia Drilling Industry, 1996) .................................... 10

    Gambar 5. Bor Hidraulik (Australia Drilling Industry, 1996) ............................. 11

    Gambar 6. Sistem Sirkulasi Fluida Pemboran ..................................................... 12

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Pemboran adalah kegiatan membuat lubang vertikal ke dalam tanah

    yang dalam keadaan tertentu dapat juga dilakukan secara miring (Sudarno,

    1980). Pemboran miring ini disebut juga pemboran berarah (directional

    drilling). Industri pertambangan dalam kegiatannya tidak terlepas dari

    kegiatan pemboran.

    Pemboran merupakan salah satu kegiatan vital yang biaya

    pelaksanaannya tidak murah dalam industri pertambangan. Oleh sebab itu

    pelaksanaannya perlu perencanaan yang matang sesuai peruntukannya apakah

    untuk keperluan eksplorasi, pembuatan lubang isian bahan peledak,

    konstruksi ventilasi dalam tambang bawah tanah, maupun untuk penirisan

    tambang.

    Perencanaan pemboran ini meliputi pemilihan jenis pemboran yang akan

    dilakukan. Pemilihan jenis pemboran yang tepat akan memberikan hasil

    sesuai keinginan dan biaya pelaksanaan yang lebih murah.

    B. Identifikasi Masalah

    Seperti telah disebutkan dalam latar belakang, ada hal yang penting

    dalam hubungan antara pemilihan jenis pemboran dengan efisiensi biaya

    serta kesesuaian hasil. Pemilihan jenis pemboran yang tepat akan

    mengurangi jumlah biaya yang dikeluarkan dengan tidak mempengaruhi

    hasil yang didapat.

    C. Batasan Masalah

    Karena keterbatasan waktu, biaya, dan kemampuan penulis, maka

    selanjutnya masalah yang akan dibahas terbatas mengenai jenis-jenis

    pemboran.

  • 2

    D. Rumusan Masalah

    Adapun rumusan masalah dalam makalah ini diajukan dalam bentuk

    pertanyaan (questions) sebagai berikut:

    1. Apa itu pemboran? Apa tujuan dilakukannya pemboran?

    2. Apa saja jenis-jenis pemboran yang dikenal?

    E. Tujuan Penulisan

    Tujuan penyusunan makalah ini adalah untuk melengkapi Tugas Mata

    Kuliah Teknik Pemboran dan Penggalian dengan dosen pengampu Bpk.

    Mulya Gusman, S.T, M.T disamping dalam upaya pembelajaran dan

    pengenalan mengenai jenis-jenis pemboran secara lebih mendalam.

    F. Manfaat Penulisan

    Manfaat yang diharapkan dari penulisan makalah ini adalah sebagai

    berikut:

    1. Manfaat Praktis

    Bagi penulis, seluruh rangkaian kegiatan penyusunan makalah

    diharapkan dapat memantapkan pemahaman mengenai jenis-jenis

    pemboran.

    2. Manfaat Akademis

    Bagi civitas akademika Universitas Negeri Padang, khususnya di

    Teknik Pertambangan, makalah ini diharapkan dapat menjadi dokumen

    yang berguna untuk dijadikan referensi bacaan maupun acuan

    pembelajaran.

  • 3

    BAB II

    PEMBAHASAN

    A. Definisi dan Tujuan Pemboran

    Menurut Sudarno dalam bukunya yang berjudul Teknik Eksplorasi,

    pemboran adalah kegiatan membuat lubang vertikal ke dalam tanah. Dalam

    keadaan tertentu pemboran dapat juga dilakukan secara miring (directional

    drilling) atau disebut juga pemboran berarah.

    Tujuan pemboran bermacam-macam, pemboran tidak saja dilakukan

    dalam industri pertambangan tetapi juga untuk bidang-bidang lain sehingga

    secara keseluruhan kegiatan pemboran bertujuan sebagai berikut:

    Eksplorasi mineral dan batubara,

    Eksplorasi dan produksi air tanah,

    Eksplorasi dan produksi gas,

    Eksplorasi dan produksi minyak,

    Peledakan,

    Geoteknik,

    Ventilasi tambang,

    Penirisan tambang,

    Keperluan perhitungan cadangan,

    Perolehan data geologi,

    Pengontrolan tambang, dan

    Pembuatan lubang pipa air untuk PDAM dan kabel listrik untuk PLN, dan

    lain-lain.

    C. Jenis-jenis Pemboran

    Jenis-jenis pemboran dapat digolongkan menjadi beberapa kategori, yaitu

    berdasarkan tujuannya, berdasarkan lokasinya, berdasarkan bentuk

    lubangnya, berdasarkan mekanisme kerjanya, berdasarkan sirkulasi fluidanya,

    dan berdasarkan jenis fluida yang digunakannya.

  • 4

    1. Jenis-Jenis Pemboran Berdasarkan Tujuannya

    Tujuan suatu pemboran dapat bermacam-macam, yaitu:

    1. Pemboran Inti, yaitu suatu pemboran yang bertujuan untuk

    memperoleh contoh batuan dalam bentuk inti (core), dari kedalamn 0

    sampai kedalaman tertentu. Pemboran ini biasa disebut dengan

    diamond drilling.

    2. Pemboran Stratigrafi, bertujuan untuk memperoleh gambaran

    mengenai urutan stratigrafi suatu daerah. Di perminyakan pemboran

    semacam ini biasa disebut dengan pemboran lubang kecil (slimhole

    drilling) karena biasanya diameter lubangnya kecil.

    3. Pemboran Struktur, bertujuan untuk mendapatkan gambaran struktur

    geologi suatu tempat.

    4. Pemboran Eksplorasi (Wildcat Drilling), yaitu pemboran uji untuk

    menguji apakah suatu formasi mengandung bahan galian atau tidak.

    Pemboran semacam ini adalah fase yang paling mendebarkan dalam

    pencarian minyak bumi ataupun mineral.

    5. Pemboran Peledakan, pemboran yang dilakukan untuk membuat

    lubang isian bahan peledak.

    6. Pemboran Air Tanah, pemboran yang bertujuan untuk mengetahui

    kondisi akuifer maupun untuk keperluan konstruksi sumur bor.

    2. Jenis-jenis Pemboran Berdasarkan Lokasinya

    a. Pemboran Darat (On Shore)

    Pemboran darat adalah pemboran yang titik lokasinya berada di

    daratan. Istilah lainnya adalah on shore drilling.

    b. Pemboran Lepas Pantai (Off Shore)

    Pemboran lepas pantai adalah pemboran yang titik lokasinya di

    lepas pantai. Akan tetapi dapat dimasukkan juga untuk pemboran lepas

    pantai jika lokasi pemborannya berada di lingkungan yang berair seperti

    di danau, sungai dan rawa.

  • 5

    3. Jenis-jenis Pemboran Berdasarkan Bentuk Lubangnya

    a. Pemboran Lurus (Straight Hole Drilling)

    Dari titik permukaan, lubang dibuat lurus vertikal sampai

    menjangkau titik target. Pemboran digolongkan straight hole drilling,

    apabila:

    - Pemboran masih dalam suatu kerucut dengan sudut 5 derajat, untuk

    ketinggian kerucut 10.000 ft.

    - Lubang boleh membelok asal kemiringannya tidak kurang 3

    derajat/100ft.

    b. Pemboran Berarah (Directional Drilling)

    Pemboran yang dilakukan dengan membelokan pipa ke arah titik

    target yang tidak berada lurus dengan titik permukaan. Faktor penyebab

    dilakukan pemboran berarah adalah geografi dan pertimbangan

    ekonomi.

    4. Jenis-jenis Pemboran Berdasarkan Mekanisme Kerjanya

    a. Pemboran Manual atau Pemboran Tangan (Hand Drill)

    Penggunaan alat ini biasanya pada kegiatan eksplorasi dangkal

    seperti placer deposit, dan residual deposit. Ada dua jenis alat bor ini,

    yaitu bor tangan spiral (auger drill) dan bor bangka.

    1) Bor Spiral (Auger Drill)

    Bor ini bekerja seperti pembuka tutup botol dan dapat di putar

    dengan tang yang hanya dapat mencapai kedalaman beberapa meter

    saja.

    Gambar 1. Bor Spiral (Auger Drill)

  • 6

    2) Bor Bangka

    Alat bor ini di kembangkan di Indonesia, dimana suatu alat

    selubung atau casing di beri platfrom dan di atasnya ada beberapa

    orang sebagai pemberi beban. Prinsip kerja bor bangka sama dengan

    bor spiral atau tumbuk.

    Gambar 2. Bor Bangka

    b. Pemboran Mekanis

    Pemboran mekanis dilakukan dengan menggunakan mesin

    sehingga mampu membor hingga kedalaman sangat dalam dengan

    keadaan bawah permukaan sangat keras sekalipun. Jenis-jenis

    pemboran mekanis, antara lain:

    1) Pemboran Tumbuk (Percussive Drilling)

    Percussive drilling adalah metode pemboran yang

    menggunakan aksi tumbukan untuk melakukan penetrasi terhadap

    batuan. Komponen utama percussive drilling adalah piston. Energi

    tumbukan piston diteruskan ke batang bor dan mata bor dalam

    bentuk gelombang kejut yang bergerak sepanjang batang bor untuk

    meremukkan permukaan batuan.

  • 7

    Gambar 3. Bor Tumbuk (Percussive Drilling)

    Keunggulan mesin bor tumbuk dibandingkan dengan mesin

    bor putar, antara lain:

    1) Lebih ekonomis (Harga murah, biaya operasi rendah, biaya

    transportasi murah dan persiapan rig dapat dilakukan dengan

    cepat

    2) Menghasilkan contoh pemboran yang lebih baik

    3) Lebih mempermudah pengenalan lokasi

    4) Tanpa sistem sirkulasi

    5) Kemungkinan kontaminasi karena proses pemboran relatif kecil

    Sedangkan keterbatasan mesin bor tumbuk dibandingkan

    dengan mesin bor putar antara lain:

    1) ROP (Rate of Penetration atau laju pemboran) sangat rendah

    2) Sling cable tool sering putus

  • 8

    2) Pemboran Putar (Rotary Drilling)

    Rotary drilling adalah metode pemboran yang menggunakan

    aksi putaran untuk melakukan penetrasi terhadap batuan. Pada

    metode ini ada dua jenis mata bor, yaitu tricone bit dengan hasil

    penetrasinya berupa gerusan dan drag bit dengan hasil penetrasinya

    berupa potongan (cutting).

    Teknik pemboran dengan metode rotary drilling dapat

    dikelompokkan kedalam empat metode, yaitu:

    1) Metode Putar dengan Sistem Sirkulasi Langsung (Direct

    Circulation Rotary Methods)

    Prinsip kerja dari teknik pemboran ini adalah memanfaatkan

    momen putar yang berasal dari drill string (stang bor) yang

    dihubungkan dengan prime over melalui gear reduction system.

    Pada down hole system yang ujungnya dipasang mata bor

    (drilling bit) akan berputar di dalam lubang bor dan mendapat

    tekanan dari drill rod. Akibat gesekan dan tumbukan mata bor

    dengan batuan, akan terbentuk potongan-potongan batuan yang

    berukuran kecil yang disebut dengan serbuk pemboran atau

    cutting.

    Lumpur bor yang terdiri dari materials bentonite water base

    atau oil base, keluar melalui mata bor dan selanjutnya ke

    permukaan melalui anulus lubang bor sambil membawa partikel

    hasil pemboran (cutting) ke permukaan. Sesampainya di mud

    drilling tank, partikel yang dibawa dari dasar sumur akan

    diendapkan dan selanjutnya lumpur bor dimasukkan lagi melalui

    pompa lumpur (mud pump).

    2) Metode Putar dengan Udara (Air Rotary Methods)

    Prinsip kerja dari air rotary methods hampir sama dengan

    metode direct rotary methods. Bedanya hanya terletak pada

    fungsi lumpur pemborannya. Pada metode direct rotary methods

    lumpur bor diganti dengan angin dari kompresor. Metode ini

  • 9

    biasanya dilakukan untuk pengeboran pada batuan keras atau

    pada pekerjaan pemboran untuk proses peledakan dinamit atau

    pada pekerjaan pertambangan.

    3) Metode Tumbuk dengan Putaran Udara (Air Rotary Percussion

    Methods)

    Metode ini merupakan kombinasi dari air rotary methods

    dengan teknik percussion. Untuk mengangkat drill cutting dari

    dalam lubang bor ke permukaan menggunakan tekanan angin

    dari kompresor. Sedangkan untuk menumbuk batuan pada saat

    pemboran menggunakan pneumatic hammer yang berputar

    dengan jumlah impact antara 10 15 tumbukan per detik.

    4) Metode Putar dengan Sirkulasi Terbalik (Reverse Circulation

    Rotary Methods)

    Metode ini sama dengan metode direct rotary. Metode ini

    khusus digunakan untuk pengeboran dengan diameter besar

    minimum 401,8 meter dengan kondisi batuan yang

    unconsolidated. Degan metode ini, lumpur dari annulus lubang

    bor dipompa keluar dengan bantuan pompa lain sehingga

    permukaan lumpur selalu berada di level permukaan tanah.

    Dengan demikian, kemungkinan terjadi runtuhan pada dinding

    sumur bor pada saat pemboran dilakukan akan dapat diperkecil.

    Kapasitas pemompaan (kecepatan aliran di dalam pipa stang bor

    harus sekitar 2 m/sec).

  • 10

    Gambar 4. Bor Putar (Australia Drilling Industry, 1996)

    3) Pemboran Putar Hidraulik (Hidraulic Rotary or Rotary-Percussive

    Drilling)

    Rotary-percussive drilling adalah metode pemboran yang

    menggunakan aksi tumbukan yang dikombinasikan dengan aksi

    putaran, sehingga terjadi proses peremukan dan penggerusan

    batuan. Metode ini terbagi menjadi dua, yaitu:

    1. Top hammer

    Pada metode ini, aksi putaran dan tumbukan dihasilkan di

    luar lubang bor yang kemudian ditransmisikan melalui batang

    bor yang menuju mata bor.

    2. Down the hole hammer

    Pada metode ini, aksi tumbukan dihasilkan di dalam lubang

    bor yang dialirkan langsung ke mata bor, sedangkan aksi

    putarannya dihasilkan di luar mata bor yang kemudian

    ditransmisikan melalui batang bor menuju mata bor.

  • 11

    Gambar 5. Bor Hidraulik (Australia Drilling Industry, 1996)

    5. Jenis-jenis Pemboran Berdasarkan Sirkulasi Fluidanya

    Fungsi utama fluida pemboran adalah mengangkat material pahatan

    (cutting) hasil dari mata bor (drill bit) dari dasar sumur ke atas permukaan

    melalui anulus, selain itu fluida pemboran juga berfungsi untuk menjaga

    keseimbangan antara tekanan hidrostatik (hidrostatic pressure) dengan

    tekanan formasi (formation pressure) agar fluida reservoir tidak masuk ke

    dalam lubang bor selama kegiatan pemboran.

    Berikut ini adalah beberapa fungsi lain dari fluida pemboran, yaitu:

    a. Membersihkan lubang bor dari fragmen hasil dari pahatan (bit)

    kemudian membawanya ke permukaan.

    b. Menjaga stabilitas dari dinding lubang pemboran.

    c. Mendinginkan dan melumasi drill string dan bit selama kegiatan

    pemboran.

    Berdasarkan sirkulasi fluidanya, metode pemboran dapat dibagi atas:

  • 12

    a. Sirkulasi Langsung (Direct Circulation)

    Fluida bor dipompakan dari mud pit ke mata bor melalui bagian

    dalam stang bor kemudian kembali lagi ke permukaan akibat tekanan

    pompa melalui rongga anulus.

    b. Sirkulasi Terbalik (Reverse Circulation)

    Fluida bor dari mud pit bergerak melalui rongga anulus, kemudian

    kembali lagi ke permukaan akibat gaya hisap pompa melalui bagian

    dalam stang bor.

    Gambar 6. Komponen Sistem Sirkulasi Pemboran

    6. Jenis-jenis Pemboran Berdasarkan Jenis-jenis Fluida yang Digunakan

    Ada tiga macam jenis fluida pemboran yang umum digunakan, yaitu:

    a. WaterBased Mud

    Lumpur pemboran yang paling banyak digunakan adalah water-

    base mud (80%). Komposisi lumpur ini terdiri dari air tawar atau air

    asin, clay dan chemical additives. Komposisi ini ditentukan oleh

    kondisi lubang bor.

  • 13

    b. OilBased Mud

    Oilbased mud digunakan pada pemboran dalam hot holes, formasi

    shale, dan sebagainya. Lumpur ini lebih mahal, tetapi mengurangi

    terjadinya korosi pada rangkaian pipa bor.

    c. Air or GasBased Mud

    Keuntungan dari lumpur jenis ini terutama adalah dapat

    menghasilkan laju pemboran yang lebih besar. Karena digunakan

    kompressor, kebutuhan peralatan dan ruang lebih sedikit.

  • 14

    BAB III

    PENUTUP

    A. Kesimpulan

    Dari keseluruhan isi makalah, dapat disimpulkan bahwa:

    1. Pemboran adalah kegiatan membuat lubang vertikal ke dalam tanah.

    Dalam keadaan tertentu pemboran dapat juga dilakukan secara miring

    (directional drilling) atau disebut juga pemboran berarah.

    2. Tujuan pemboran bermacam-macam, misalnya untuk eksplorasi,

    peledakan, pengumpulan data geoteknik, ventilasi tambang, penirisan

    tambang, untuk keperluan perhitungan cadangan, pengontrolan tambang,

    pembuatan pipa air PDAM, dan lain sebagainya.

    3. Jenis-jenis pemboran dapat digolongkan menjadi beberapa kategori, yaitu

    berdasarkan tujuannya, berdasarkan lokasinya, berdasarkan bentuk

    lubangnya, berdasarkan mekanisme kerjanya, berdasarkan sirkulasi

    fluidanya, dan berdasarkan jenis fluida yang digunakannya.

    4. Berdasarkan tujuannya, pemboran dapat dibagi atas pemboran inti,

    pemboran stratigrafi, pemboran struktur, pemboran eksplorasi, pemboran

    peledakan, dan pemboran air tanah.

    5. Berdasarkan lokasi kerjanya, pemboran dibagi atas pemboran darat (on

    shore) dan pemboran lepas pantai (off shore).

    6. Berdasarkan bentuk lubangnya, jenis pemboran dibagi atas pemboran

    lurus (straight hole drilling) dan pemboran berarah (directional drilling).

    7. Berdasarkan mekanisme kerjanya, pemboran terbagi atas pemboran

    manual (hand drilling) dan pemboran mekanis. Pemboran manual dibagi

    lagi atas bor manual dan bor bangka, sedang bor mekanis dibagi atas bor

    tumbuk (percussive drilling), bor putar (rotary drilling), dan bor putar

    hidrolik (hydraulic rotary).

    8. Berdasarkan sirkulasi fluidanya, pemboran dapat dibagi atas pemboran

    sirkulasi langsung (direct circulation) dan sirkulasi terbalik (reverse

    circulation).

  • 15

    9. Berdasarkan jenis fluida yang digunakan, pemboran dibagi atas pemboran

    water-based mud, oil-based mud, dan air or gas-based mud.

    B. Saran

    Pemboran merupakan salah satu kegiatan vital yang biaya

    pelaksanaannya tidak murah dalam industri pertambangan. Oleh sebab itu

    pelaksanaannya perlu perencanaan yang matang sesuai peruntukannya apakah

    untuk keperluan eksplorasi, pembuatan lubang isian bahan peledak,

    konstruksi ventilasi dalam tambang bawah tanah, maupun untuk penirisan

    tambang.

    Perencanaan pemboran ini meliputi pemilihan jenis pemboran yang akan

    dilakukan. Pemilihan jenis pemboran yang tepat akan memberikan hasil

    sesuai keinginan dan biaya pelaksanaan yang lebih murah.

  • 16

    DAFTAR PUSTAKA

    Afis. 2014. Metode Pemboran (wawasanpertambangan.blogspot.com, online,

    diakses pada 21 Oktober 2014)

    Anonim. 2013. Sistem Sirkulasi (Circulation System) Fluida

    (ngelmumigas.wordpress.com, online, diakses pada 21 Oktober 2014)

    Deny Juanda Puradimaja. Teknologi Pemboran dan Konstruksi Sumur Bor.

    Bandung: ITB

    Fitri Noviyanti. 2012. Metode pemboran (http://lovelypidh.blogspot.com,

    online, diakses pada 21 Oktober 2014)

    Rachmat Risejet. 2013. Pemboran Tambang Terbuka (Drilling Open Pit)

    (http://rachmatrisejet.blogspot.com/, online, diakses pada 21 Oktober

    2014)

    Savio Keilira. 2013. Pengeboran pada Tambang Terbuka

    (http://websitpertambangan.blogspot.com/, online, diakses pada 21

    Oktober 2014)

    Sudamo, Ign. Iman Wahyono. Teknik eksplorasi 1. Jakarta

    Yoga Ramadhan. 2013. Jenis-Jenis Pemboran Minyak dan Gas Bumi

    (teknikpemboranmigas.blogspot.com, online, diakses pada 21 Oktober

    2014)