3. Hasil Home Visite

30
LAPORAN HASIL KUNJUNGAN RUMAH Berdasarkan surat tugas No. 074/ 148/ DKLT/ RSJ/ 2014 dari RSJ Sambang Lihum Banjarmasin telah dilaksanakan tugas pelayanan kesehatan jiwa pada : Hari / Tanggal : Sabtu / 9 Mei 2015 Waktu : 09.30-14.30 WITA Tempat : S Kegiatan ini dilaksanakan untuk melanjutkan perawatan pada: Nama : Tn. B Umur : 32 tahun No RM : 00. 69. xx Ruang : Mahoni Tenang Pria 2 dari Rumah Sakit Jiwa Sambang Lihum Penanggung Jawab: Nama : Tn. R Umur : 40 tahun Pekerjaan : Petani Status : Menikah Alamat : No. Telp : 085252660xxx 1

description

hv

Transcript of 3. Hasil Home Visite

Page 1: 3. Hasil Home Visite

LAPORAN HASIL KUNJUNGAN RUMAH

Berdasarkan surat tugas No. 074/ 148/ DKLT/ RSJ/ 2014 dari RSJ

Sambang Lihum Banjarmasin telah dilaksanakan tugas pelayanan kesehatan jiwa

pada :

Hari / Tanggal : Sabtu / 9 Mei 2015

Waktu : 09.30-14.30 WITA

Tempat : S

Kegiatan ini dilaksanakan untuk melanjutkan perawatan pada:

Nama : Tn. B

Umur : 32 tahun

No RM : 00. 69. xx

Ruang : Mahoni Tenang Pria 2 dari Rumah Sakit Jiwa Sambang Lihum

Penanggung Jawab:

Nama : Tn. R

Umur : 40 tahun

Pekerjaan : Petani

Status : Menikah

Alamat :

No. Telp : 085252660xxx

Layanan Kesehatan:

Puskesmas : Puskesmas Aluh-Aluh

Alamat :

Kecamatan :

No. Telp :

1

Page 2: 3. Hasil Home Visite

Adapun tujuan kunjungan rumah tersebut adalah :

1. Tujuan Umum

Keluarga mendapatkan edukasi tentang cara merawat anggota keluarga

dengan resiko perilaku kekerasan yang sedang dirawat di Rumah Sakit Jiwa

Sambang Lihum.

2. Tujuan Khusus

a. Memberitahukan informasi kepada keluarga tentang cara merawat

anggota keluarga dengan resiko perilaku kekerasan yang sedang dirawat

di Rumah Sakit Jiwa Sambang Lihum.

b. Memvalidasi data dan melengkapi yang diperoleh dari Pasien dan data

sekunder mengenai:

1) Pasien

a) Alasan masuk atau dirawat di Rumah Sakit.

b) Kebiasaan Pasien

c) Faktor predisposisi dan presipitasi.

2) Keluarga

a) Genogram keluarga.

b) Alasan Pasien dirawat

c) Keadaan ekonomi

d) Keharmonisan keluarga

e) Orang yang terdekat dengan Pasien dalam keluarga

f) Support sistem dalam keluarga

g) Komunikasi dalam keluarga

h) Harapan keluarga terhadap Pasien

i) Pengetahuan keluarga tentang perawatan Kpasien.

j) Persiapan keluarga tentang kepulangan Pasien.

3) Lingkungan.

a) Fasilitas ibadah

b) Pendapat masyarakat tentang penyakit Pasien

c) Tempat pelayanan kesehatan terdekat.

2

Page 3: 3. Hasil Home Visite

d) Pemanfaatan keluarga dengan pelayanan kesehatan

c. Mengkaji pengetahuan keluarga tentang perawatan pasien dengan resiko

perilaku kekerasan di rumah dikaitkan dengan 5 fungsi keluarga yaitu :

1) Keluarga dapat mengenal masalah yang menyebabkan pasien kambuh.

2) Keluarga dapat mengambil keputusan dalam melakukan perawatan

terhadap Pasien.

3) Keluarga dapat merawat Pasien dirumah.

4) Keluarga dapat memodifikasi lingkungan yang terapeutik dalam

merawat Pasien.

5) Keluarga dapat memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada di

masyarakat untuk merawat kesehatan Pasien

d. Memberikan pendidikan kepada keluarga sesuai dengan masalah yang

ditemukan saat pengkajian.

e. Memotivasi keluarga untuk melanjutkan perawatan di rumah.

Kegiatannya yaitu :

Keluarga (ibu dan adik kandung pasien) menyambut dengan baik

kunjungan rumah yang dilakukan. Mahasiswa dan keluarga berbincang-bincang

mengenai pasien dan memberikan pendidikan kesehatan pada keluarga mengenai

keadaan yang sedang terjadi pada pasien dan cara perawatannya. Hasil

selengkapnya laporan kunjungan rumah, tercantum di bawah ini :

A. Hasil validasi data pasien

1. Alasan masuk atau dirawat di Rumah Sakit.

Pasien mengamuk, bicara kacau, melempar barang seperti membanting

pintu, menendang dinding, memecahkan piring.

2. Kebiasaan Pasien.

Sebelum sakit pasien sehari-hari dapat bersosialisasi dengan orang

lain, bekerja sebagai petani. Kakak pasien mengatakan pasien tinggal

dengan istrinya. Setelah pasien menikah selama 3 bulan, pasien

3

Page 4: 3. Hasil Home Visite

menunjukan perilaku yang menyimpang, berbicara kacau, linglung, suka

marah-marah tidak jelas, menendang dinding.

3. Faktor presipitasi.

Pada tanggal 11 april pada malam hari pasien mengamuk sampai

masuk rumah sakit, pasien mengeluarkan kata-kata tidak jelas, pasien

mengamuk tetapi tidak sampai menyakiti atau menyerang orang sekitar,

menurut penjelasan dari saudara laki-laki pasien, pasien tidak meminum

obat sejak 2 hari yang lalu dan tidak di ketahui sudah berapa lama

kebiasaan menyembunyikan obat itu dilakukan pasien.

4. Faktor Predisposisi.

Tahun 2011, pasien berperilaku menyimpang dengan kondisi linglung,

suka marah tidak jelas, membanting pintu, menendang dinding dan bicara

kacau setelah pasien menikah selama 3 bulan. Keluarga membawa pasien

ke Martapura dengan pengobatan alternatif. Selama itu pasien mengalami

perubahan. Setahun kemudian pasien kembali kambuh lagi dan keluarga

membawa pasien berobat ke Kapuas, karena tidak ada perubahan maka

keluarga membawa pasien ke rumah sakit jiwa Sambang Lihum. Sampai

sekarang pasien sudah 5 kali masuk RS jiwa Sambang Lihum karena

putus obat.

4

Page 5: 3. Hasil Home Visite

B. Hasil Pengkajian terhadap keluarga

1. Keluarga

a. Genogram keluarga.

Keterangan :

: Laki- Laki : Meninggal dunia

: Perempuan : garis keturunan

:Tinggal serumah : bercerai

: Pasien

b. Pasien dirawat

Sebelum masuk Rumah Sakit Jiwa Sambang Lihum pasien

dirawat ibu. Pasien tinggal serumah dengan keluarganya. Keluarga

tetap memenuhi kebutuhan pokok pasien walaupun pasien sudah

tidak bekerja lagi.

c. Keadaan ekonomi

Pasien memiliki masalah ekonomi, stasus ekonomi keluarga

pasien adalah menengah ke bawah. Ibu pasien hanya beternak itik

dibantu oleh adiknya untuk meningkatkan penghasilan keluarga.

Pasien terkendala masalah ekonomi karena tidak bekerja dan

5

Page 6: 3. Hasil Home Visite

keluarga yang memenuhi kebutuhannya saat ini. Biaya perawatan di

rumah sakit pasien menggunakan BPJS.

d. Keharmonisan keluarga

Keluarga pasien berasal dari suku banjar, ayah pasien

berasal Kurau dan ibu pasien berasal dari Kalua. Setelah menikah,

pasien memutuskan untuk tinggal terpisah dari orangtua. Namun,

pasien kembali tinggal dirumah orang tuanya karena ditinggal sang

istri, istri dan mertua tidak menerima kondisi dari pasien. Selama

pasien di rawat di RSJ Sambang Lihum, pasien telah dikunjungi

adik kandung pasien satu kali di Ruang Pinus. Hubungan antara

sesama anggota keluarga cukup baik.

e. Orang yang terdekat dengan pasien dalam keluarga

Orang yang paling dekat dengan pasien adalah ibu dan adik

kandung pasien, pasien lebih sering berkomunikasi dengan ibunya

karena keluarga yang lain jauh dari rumah pasien.

f. Support sistem dalam keluarga

Support keluarga terhadap pasien baik dikarenakan keluarga

mengetahui cara membujuk pasien agar tenang dengan cara minum

obat secara teratur. Pada awalnya, keluarga mampu memberikan

obat secara teratur pada pasien namun lama kelamaan pasien tidak

mau lagi minum obat karena merasa bosan.

g. Komunikasi dalam keluarga

Komunikasi dalam keluarga cukup baik, pasien kadang

berbicara dengan kakanya jika kakaknya berkunjung ke rumah.

h. Harapan keluarga terhadap Pasien

Keluarga sangat mengharapkan agar pasien cepat sembuh

dan bisa bekerja serta bisa beraktivitas normal.

i. Pengetahuan keluarga tentang perawatan pasien.

Keluarga mengatakan tidak mengetahui penyebab pasien

sakit karena apa. Keluarga menceritakan bahwa pasien sebelumnya

6

Page 7: 3. Hasil Home Visite

pernah mengikuti kegiatan agama di pesantren, lalu pasien menikah.

Awalnya perilaku pasien saat menikah baik-baik saja tidak ada yang

aneh, namun selama pasien ikut kegiatan agama di pesantren dan

selama 3 bulan pernikahan pasien dengan istrinya, pasien mulai

berperilaku menyimpang dengan bicara kacau, suka marah,

membanting pintu, menendang dinding dan terlihat linglung.

Keluarga membawa pasien ke Martapura untuk menjalani

pengobatan alternatif. Selama 2 tahun pasien kembali kambuh,

karena sudah tidak bisa lagi dengan pengobatan alternatif, pasien

dibawa keluarga ke RSJ Sambang Lihum.

j. Persiapan keluarga tentang kepulangan Pasien.

Ketika kunjungan rumah, keluarga mengatakan siap untuk

merawat pasien kembali jika pasien sudah benar-benar dinyatakan

pulih dari penyakitnya dan mau minum obat.

2. Lingkungan

a. Fasilitas ibadah

Sekitar tempat tinggal pasien tidak terdapat tempat ibadah. Ibu

pasien mengatakan sebelum dan setelah sakit pasien hanya

beribadah di rumah saja.

b. Pendapat masyarakat tentang penyakit Pasien

Menurut warga sekitar tempat tinggal pasien, pasien tidak

mengganggu kenyamanan masyarakat dan masyarakat setempat

memberikan respon positif dengan keadaan pasien saat ini.

c. Tempat pelayanan kesehatan terdekat

Terdapat Puskesmas Aluh-Aluh dengan menggunakan klotok

sekitar 45 menit dari rumah pasien. Wilayah kerja Puskesmas Aluh-

Aluh adalah Kelurahan Sungai Musang Kecamatan Aluh-Aluh

Kabupaten Banjar. Tidak terdapat Poliklinik Jiwa di Puskesmas,

jika ada pasien jiwa yang ingin berobat langsung dirujuk ke Rumah

Sakit. Terdapat 1 orang petugas yang bertanggung jawab untuk

7

Page 8: 3. Hasil Home Visite

melakukan program rujukan jika ada pasien gangguan jiwa yang

datang ke puskesmas. Puskesmas menyediakan beberapa obat-

obatan gangguan jiwa seperti CPZ saja.

d. Pemanfaatan keluarga dengan pelayanan kesehatan

Menurut penjelasan keluarga bahwa selama mengalami gangguan

jiwa pasien pernah di periksa ke puskesmas setempat dan keluarga

diminta langsung membawa pasien ke Rumah Sakit Jiwa Sambang

Lihum pada saat kondisi pasien tidak stabil dan berisiko

membahayakan orang lain.

C. Memberikan informasi tentang keadaan pasien.

Setelah 8 hari pasien di rawat di Ruang akut (Pinus) Rumah Sakit Jiwa

Sambang Lihum, kemudian pasien di pindahkan ke ruang tenang (Mahoni)

sudah dapat berinteraksi dengan baik, pasien mengatakan kalau ia sudah

mengontrol perilakunya dan sudah merasa tenang, sehingga atas persetujuan

perawat di ruangan pasien sudah dapat pindah ke ruang tenang. Di ruang

tenang, sudah dapat mengikuti terapi aktivitas kelompok dan membantu di

ruangan seperti menyapu sehingga pasien mengharapkan untuk dapat di

jemput keluarga dan segera pulang.

8

Page 9: 3. Hasil Home Visite

D. Melakukan Rencana Tindakan tentang Diagnosa Keperawatan.

Dx

Keperawatan

Perencanaan

Tujuan Kriteria Hasil Intervensi Rasional

Risiko Perilaku Kekerasan

TUM: Keluarga dapat menerima dan merawat anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa sesuai dengan kondisi pasien berdasarkan asuhan keluarga yang ada.

TUK:1. Keluarga dapat

membina hubungan saling percaya dengan perawat

1. Setelah 1 kali interaksi, Keluarga menunjukkan tanda-tanda percaya kepada/terhadap perawat:o Wajah cerah,

tersenyumo Mau berkenalano Ada kontak matao Bersedia menceritakan

perasaano Bersedia

mengungkapkan masalahnya

1. Bina hubungan saling percaya dengan menggunakan prinsip komunikasi terapeutik: Beri salam saat

berinteraksi Perkenalkan nama,

nama panggilan perawat dan tujuan perawat berkenalan

Tanyakan dan panggil nama kesukaan Keluarga

Tunjukkan sikap jujur dan menepati janji setiap kali berinteraksi

Tanyakan perasaan Keluarga dan masalah yang dihadapi Keluarga

BHSP merupakan suatu

langkah awal dalam

interaksi dengan

Keluarga. Dengan BHSP

yang baik diharapkan

asuhan keperawatan yang

dijalankan akan mudah

terlaksana.

9

Page 10: 3. Hasil Home Visite

Buat kontrak interaksi yang jelas

Dengarkan dengan penuh perhatian ekspresi perasaan Keluarga

2. Pasien mendapat dukungan keluarga untuk mengontrol perilaku kekerasan

2. Setelah 1x pertemuan keluarga:o Menjelaskan cara

merawat pasien dengan perilaku kekerasan

o Mengungkapkan rasa puas dalam merawat pasien

2.1. Diskusikan pentingnya peran serta keluarga sebagai pendukung pasien untuk mengatasi perilaku kekerasan.

2.2. Diskusikan potensi keluarga untuk membantu pasien mengatasi perilaku kekerasan

2.3. Jelaskan pengertian, penyebab, akibat dan cara merawat pasien perilaku kekerasan yang dapat dilaksanakan oleh keluarga.

2.4. Peragakan cara merawat pasien

Meningkatkan peran serta keluarga dalam membantu pasien meningkatkan kesehatan

10

Page 11: 3. Hasil Home Visite

(menangani PK )2.5.Beri kesempatan

keluarga untuk memperagakan ulang

2.6. Beri pujian kepada keluarga setelah peragaan

2.7. Tanyakan perasaan keluarga setelah mencoba cara yang dilatihkan

3. Keluarga dapat mengawasi pasien menggunakan obat sesuai program yang telah ditetapkan

3.1 Keluarga pasien menyebutkan:

o Manfaat minum obato Kerugian tidak

minum obat o Nama obato Bentuk dan warna

obat o Dosis yang diberikan

kepadanyao Waktu pemakaiano Cara pemakaiano Efek yang dirasakan

3.2 Pasien menggunakan obat sesuai program

3.1. Jelaskan manfaat menggunakan obat secara teratur dan kerugian jika tidak menggunakan obat

3.2. Jelaskan kepada keluarga:

Jenis obat (nama, wanrna dan bentuk obat)

Dosis yang tepat untuk pasien

Waktu pemakaian Cara pemakaian Efek yang akan

dirasakan pasien3.3. Anjurkan keluarga:

Menambah pengetahuan pasien tentang obat dan fungsinya

11

Page 12: 3. Hasil Home Visite

Mengawasi pengunaan obat tepat waktu

Lapor ke perawat/dokter jika mengalami efek yang tidak biasa

Ajarkan memberi pujian terhadap kedisplinan pasien menggunakan obat.

12

Page 13: 3. Hasil Home Visite

E. Melakukan Tindakan Keperawatan (Implementasi / Pelaksanaannya):

1. Menganjurkan keluarga untuk menjenguk pasien minimal 2 minggu

sekali.

2. Menjelaskan kepada keluarga yang harus dilakukan saat menjenguk

pasien

a. Tanyakan keadaan dan perasaan pasien saat ini.

b. Tanyakan kegiatan positif yang telah di lakukan

c. Tanyakan apa keperluan pasien yang berhubungan pemenuhan

ADL seperti sabun mandi, sikat gigi, alat sisir, bedak dll.

d. Dan melakukan SP keluarga seperti berikut ;

SP I k

1) Mendiskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat

pasien

2) Menjelaskan pengertian PK, tanda dan gejala, serta proses terjadinya

PK

3) menjelaskan cara merawat pasien dengan PK

SP II k

1) Melatih keluarga mempraktekkan cara merawat pasien dengan PK

2) melatih keluarga melakukan cara merawat langsung kepada pasien PK

SP III k

1) Membantu keluarga membuat jadwal aktivitas di rumah termasuk

minum dan obat (discharge planning)

2) menjelaskan follow up pasien setelah pulang

13

Page 14: 3. Hasil Home Visite

F. CATATAN PERKEMBANGAN

IMPLEMENTASI EVALUASI

Tanggal : 9 Mei 2015

Data :

Pasien : Tn. B

S:

Keluarga mengatakan siap menerima

pasien kembali ke rumah asalkan pasien

tidak mengamuk lagi dan mau minum

obat secara teratur.

Keluarga mengatakan mengerti tentang

penyebab, tanda dan gejala PK yakni

jika pasien tidak bisa tidur tidak minum

obat yang menyebabkan pasien gelisah,

tidak bisa tidur, dan pasien mengamuk.

Keluarga mengatakan belum

mengetahui cara merawat pasien.

O:

Keluarga terlihat bingung ketika

ditanyakan tentang pengertian PK,

penyebab serta tanda dan gejalanya

Keluarga bertanya bagaiamana jika

pasiennya tidak mau minum obat

Diagnosa Keperawatan :

Risiko perilaku kekerasan

S: (Pasien dan Keluarga)

Keluarga mengatakan merasa senang

atas kunjungan yang dilakukan oleh

mahasiswa

Keluarga mengatakan ingin pasien

benar-benar sembuh dan diharapkan

tidak kembali lagi ke RS

Keluarga mengerti:

- Pengertian, tanda dan gejala serta

proses terjadinya PK

- Cara merawat pasien dengan risiko PK

Keluarga bersedia untuk merawat

pasien

Keluarga bersedia untuk membuat

jadwal aktivitas di rumah untuk pasien.

Keluarga berencana untuk melakukan

kegiatan rumah seperti membersihkan

rumah, mengurus itik.

Keluarga mengatakan kepada perawat

untuk membantu memotivasi pasien

untuk teratur minum obat agar tidak

terulang lagi kejadian putus obat.

Keluarga mengerti tentang tindakan

yang harus dilakukan ketika pasien

menunjukkan tanda dan gejala ingin

14

Page 15: 3. Hasil Home Visite

Tindakan Keperawatan:

SP I k

1. Mendiskusikan masalah yang

dirasakan keluarga dalam merawat

pasien

2. Menjelaskan pengertian, tanda dan

gejala PK yang dialami pasien

beserta proses terjadinya PK

3. Menjelaskan cara-cara merawat

pasien dengan PK

Rencana Tindak Lanjut :

Keluarga:

SP II k

1. Melatih keluarga mempraktekkan cara merawat pasien dengan PK

2. Melatih keluarga melakukan cara merawat langsung kepada pasien PK

SP III k1. Membantu keluarga membuat

jadwal aktivitas di rumah termasuk minum dan obat (discharge planning)

2. menjelaskan follow up pasien setelah pulang

melakukan PK

Keluarga mengatakan akan menerima

dengan senang hati jika mahasiswa bisa

kembali berkunjung ke rumah.

O: (Pasien dan Keluarga)

Keluarga mampu menjawab pertanyaan

dari mahasiswa tentang pengertian PK,

penyebab serta tanda dan gejalanya

Keluarga kooperatif dan menunjukkan

sikap terbuka kepada mahasiswa

(menjabarkan secara jelas keadaan yang

terjadi pada pasien)

Sikap keluarga bersahabat

Keluarga antusias mendengarkan

penjelasan yang diberikan oleh

mahasiswa

A:

BHSP terjalin dengan baik

Keluarga mampu mendiskusikan

masalah yang dirasakan dalam

merawat pasien

Keluarga mengerti:

- Pengertian PK, penyebab serta

tanda dan gejalanya

Keluarga bersedia untuk merawat

pasien jika pasien sudah pulang ke

rumah

P:

15

Page 16: 3. Hasil Home Visite

Keluarga:

SP II k

1. Melatih keluarga mempraktekkan cara merawat pasien dengan PK

2. melatih keluarga melakukan cara merawat langsung kepada pasien PK

SP III k1. Membantu keluarga membuat

jadwal aktivitas di rumah termasuk minum dan obat (discharge planning)

2. menjelaskan follow up pasien setelah pulang

Mengetahui,

Pembimbing Lahan

Mahasiswa,

F. Evaluasi

1. Evaluasi Struktur

a) Mahasiswa sudah membuat proposal kegiatan kunjungan rumah

(home visite) sebelum pelaksanaan dan sudah berkonsultasi dengan

pembimbing.

b) Mahasiswa sudah membuat surat izin pelaksanaan kunjungan rumah

(home visite) 3 hari sebelum pelaksanaan, baik surat izin dari institusi

pendidikan dan Rumah Sakit serta surat tersebut telah selesai 1 hari

sebelum pelaksanaan kunjungan rumah

16

Page 17: 3. Hasil Home Visite

c) Mahasiswa tidak mengalami kesulitan untuk mencari alamat keluarga

pasien karena sebelumnya mahasiswa telah berkoordinasi dengan

Kelurahan setempat.

d) Mahasiswa mengalami kesulitan untuk menuju ke rumah keluarga

pasien karena akses jalan ke sana belum memadai harus

menggunakan kelotok.

2. Evaluasi Proses

a) Mahasiswa melakukan kunjungan ke rumah pasien setelah

berkunjung ke Puskesmas setempat, kantor Kelurahan, serta rumah

Ketua RT setempat dan telah mendapatkan izin dari petugas

kesehatan di Puskesmas dan semua Perangkat Kelurahan yang

berwenang untuk melakukan kunjungan rumah (home visite) ke

rumah keluarga pasien. Mahasiswa diantarkan oleh Ketua RT

setempat untuk menuju ke rumah keluarga pasien.

b) Saat pelaksanaan kunjungan, Ketua RT memberikan informasi

tentang keadaan pasien.

c) Saat pelaksanaan kunjungan, mahasiswa diterima dengan baik oleh

kelurga yang tinggal serumah dengan pasien selama ini (Ibu)

d) Selama pelaksanaan kegiatan kunjungan rumah (home visite)

keluarga pasien bersedia memberikan informasi yang diketahuinya

tentang pasien.

e) Mahasiswa juga menanyakan tentang pasien pada tetangga didekat

rumah pasien.

f) Mahasiswa memberikan penjelasan mengenai kondisi pasien di RSJ

Sambang Lihum saat ini.

g) Ibu dan adik pasien antusias dalam mendengarkan penjelasan tentang

kondisi pasien.

h) Pelaksanaan kunjungan rumah berlangsung selama 4 jam (11.00-

15.00 WITA).

17

Page 18: 3. Hasil Home Visite

3. Evaluasi Hasil

a) Keluarga mengerti dengan penjelasan yang diberikan oleh perawat

b) Keluarga bersedia menjelaskan kondisi pasien sebelum masuk RSJ

Sambang Lihum dan alasan pasien masuk RSJ Sambang Lihum.

c) Keluarga bersedia untuk merawat pasien

G. Simpulan dan Saran

Simpulan1. Keluarga peduli untuk ikut melakukan cara merawat pasien dengan

memberikan semangat dan pujian serta mencegah pasien melakukan

perilaku kekerasan.

2. Keluarga bersedia untuk mencari sumber masalah jika suatu saat

pasien mengalami hal yang sama dan tidak membiarkannya

menyendiri.

3. Keluarga bersedia untuk merawat pasien di rumah dengan cara tidak

membiarkan pasien tinggal sendirian di kamar.

4. Keluarga diminta dan diberi penkes pengertian dan cara perawatan

untuk siap menerima pasien di rumah.

5. Keluarga diberi penkes untuk menjadi PMO suatu saat jika pasien

dipulangkan dan melakukan pemeriksaan kembali secara rutin dengan

membawa pasien saat konsultasi.

Saran

Melihat banyaknya kasus kambuh kembali karena perawatan

keluarga yang kurang efektif dan mekanisme koping yang tepat untuk

digunakan, maka perawat perlu menekankan lagi upaya promotif, dalam hal

ini konseling pada keluarga-keluarga pasien baik pada saat kunjungan

keluarga ketika menjenguk atau pada saat keluarga pasien mengambil obat

di poliklinik, dengan membuat pojok konseling tentang pentingnya

Pengawasan Minum Obat (PMO), Penyuluhan tentang pentingnya

18

Page 19: 3. Hasil Home Visite

Pengawasan Minum Obat dan penjelasan cara–cara menangani gangguan

jiwa berkaitan dengan dukungan keluarga. Serta peningkatan kerja pekerja

puskesmas dalam survei menjaring serta melakukan perawatan terhadap

warganya atau sebagai PMO pasien yang mengalami gangguan jiwa di

rumah. Perlunya dilakukan promosi kesehatan ditingkat Desa agar tidak

mengambil mekanisme koping yang tidak tepat seperti menggunakan obat-

obat terlarang dan meminum alkohol.

19

Page 20: 3. Hasil Home Visite

20