Laporan Individu Home Visite Lindut

41
LAPORAN INDIVIDU HOME VISITE RW 1KELURAHAN JATIMULYO Disusun untuk Memenuhi Ujian Individu Profesi Ners Departemen Gerontik di RW 1 Desa Kelurahan Jatimulyo OLEH: Herlinda Dwi Ningrum NIM. 105070204111004

description

gerontik

Transcript of Laporan Individu Home Visite Lindut

Page 1: Laporan Individu Home Visite Lindut

LAPORAN INDIVIDU HOME VISITERW 1KELURAHAN JATIMULYO

Disusun untuk Memenuhi Ujian Individu Profesi Ners Departemen Gerontik di RW 1 Desa Kelurahan Jatimulyo

OLEH:

Herlinda Dwi NingrumNIM. 105070204111004

JURUSAN ILMU KEPERAWATANFAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS BRAWIJAYA

2015

Page 2: Laporan Individu Home Visite Lindut

LAPORAN PENDAHULUAN HOME VISIT

1. Latar Belakang LansiaNy. W adalah salah satu lansia di RT 05 RW I Kelurahan Jatimulyo, Kecamatan

Lowokwaru. Menurut keterangan RT setempat, Ny. W sudah berusia sangat tua dan

tinggal bersama anak, cicit dan cucunya Anak Ny. W mengatakan bahwa Ny. W tidak

pernah memeriksakan kesehatannya ke posyandu dikatenakan terkendala fisik dan

tidak ada yang mengantar. Pernyataan keluarga Ny. W sesuai dengan rekap data

absensi yang didokumentasikan oleh kader lansia bahwa Ny. W memeng sudah lama

tidak dateng ke posyandu lansia dan saat ini Ny. W pusing dan gatal gatal karena alergi

Perceptee tertarik untuk mengunjungi Ny. W karena menurut keterangan

dikarenakan Ny W sudah tidak pernah memeriksakan keadaanya ke posyandu.

Setelah dilakukan pengecekan, ternyata salah satu penyebab ketidakstabilan tekanan

darah pada Ny. W adalah kepatuhan terkait diet hipertensi. Dalam melakukan asuhan

keperawatan terkait diet hipertensi, preceptee membagi topik hipertensi sesuai dengan

rekomendasi diet DASH.

.

Page 3: Laporan Individu Home Visite Lindut

2. Recana keperawatan

a. Diagnosa keperawatan : Ketidakefektifan manajemen kesehatan diri

b. Tujuan Umum

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x1 minggu manajemen kesehatan

diri lansia efektif

c. Tujuan Khusus

Lansia menyatakan mengerti tentang posyandu lansia dan hipertensi

Lansia menyatakan mengerti tentang pola hidup sehat pada lansia

Lansia menyatakan mengerti tentang nutrisi dan diet sehat hipertensi

Tekanan darah lansia setelah dilakukan intervensi megalami penurunan

Lansia dapat mempraktekan kembali apa yang sudah diajarkan

3. Rencana Kegiatan

No Topik Metode Media Tempat waktu

1 Hipertensi Pendidikan

kesehatan,

Tanya jawab

Ceramah Rumah Ny. W Kamis, 17 juni

2015

2 Pola hidup

sehat lansia

Pendidikan

kesehatan,

Tanya jawab

Ceramah Rumah Ny. W Jumat, 18 juni

2015

3

4

Diet sehat

hipertensi

dan hipertensi

Diet DASH

dan makanan

yang dapat

mengurangi

hipertensi

Pendidikan

kesehatan,

Tanya jawab

Simulasi

oleh

mahaiswa

Ceramah Rumah Ny. W

Rumah Ny. W

Sabtu, 19 Juni

2015

Rabu, 24 juni

2015

5 Evaluasi Ceramah Rumah Ny. W Kamis, 25 juni

2015

Page 4: Laporan Individu Home Visite Lindut

4. Kriteria Evaluasi

a. Evaluasi Struktur

Materi telah dipersiapkan

Suasana tenang

b. Evaluasi Proses

Selama proses berlangsung diharapkan lansia dapat

mengikuti seluruh kegiatan

Selama kegiatan berlangsung diharapkan lansia aktif

c. Evaluasi Hasil

Lansia dapat menyebutkan pentingnya posyandu lansia

Lansia dapat menyebutkan pengertian lansia sehat

Lansia dapat menyebutkan ciri-ciri lansia sehat

Lansia dapat menyebutkan pola hidup sehat di usia lanjuti

Lansia dapat menyebutkan pengertian penyakit hipertensi

Lansia dapat menyebutkan tanda dan gejala hipertensi

Lansia dapat menyebutkan pencegahan dan cara diet untuk

hipertensi

Lansia dapat menyebutkan diit hipertensi apa saja

Lansia dapat mempraktekan kembali apa yang sudah

diajarkan (pijat punggung)

Page 5: Laporan Individu Home Visite Lindut

LAMPIRAN MATERI

Secara sederhana tekanan darah dihasilkan dari curah jantung (jumlah

darah yang dipompakan jantung setiap menit atau volume sekuncup dikalikan

dengan denyut jantung tiap menit) dikalikan dengan tahan pembuluh darah

perifer. Asupan garam (natrium) mempengaruhi tekanan darah melalui faktor

tersebut diatas dengan cara berikut : 1). Kelebihan natrium akan mengakibatkan

pelepasan digitalis like factor pada pembuluh darah arteri/arteriol, dimana akan

mengakibatkan vasokontriksi/penyempitan pembuluh darah sehingga

meningkatkan tahan pembuluh darah perifer. 2).Pada otak dan susunan saraf

pusat, peningkatan natrium akan merangsang aktivitas saraf simpatis yang

menyebabkan peningkatan laju denyut jantung, meningkatkan kontraktilitas

jantung, dan meningkatkan tahanan perifer secara umum. 3). Kelebihan garam

akan mengakibatkan retensi natrium sehingga meningkatkan volume darah balik

yang akan mengakibatkan peningkatan volume sekuncup.

Dengan demikian jelas bahwa peningkatan volume sekuncup,

peningkatan denyut jantung dan peningkatan tahanan pembuluh darah perifer

akibat dari konsumsi garam/natrium yang berlebihan akan mengakibatkan

peningkatan tekanan darah. Badan Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan

untuk mengkonsumsi garam sebanyak lebih kecil atau sama dengan 5 gr/hr.

Rekomendasi ini berdasarkan pada fisibilitas bukan pada efek maksimum

terhadap penurunan tekanan darah. Penelitian yang dilakukan American Heart

Association oleh Feng J dkk menyimpulkan bahwa, pengurangan konsumsi

garam sampai < 3gr (sebagai perbandingan, satu sendok teh mengandung

kurang lebih 2,4gr garam) memberikan efek yang lebih menguntungkan baik

terhadap hipertensi maupun terhadap komplikasinya seperti stroke dan penyakit

jantung koroner.

Sumber natrium lain yang utama yaitu garam dapur, penyedap rasa

(vitsin), ikan asin, kecap. Pada kecap terdapat kandungan natrium benzoad yang

digunakan sebagai bahan pengawet. Kandungan natrium benzoad yang

berlebihan dapat mempengaruhi tekanan darah seperti mekanisme pada

pengaruh natrium pada tekanan darah.

Page 6: Laporan Individu Home Visite Lindut

DAFTAR PUSTAKA

1. Price, Sylvia A dan Wilson, Lorrain M, 2005, Patofisiologi Konsep Klinis Proses- proses Penyakit, edisi 6, Jakarta: EGC.

2. Rani A, dkk, 2008, Panduan Pelayanan Medik, Jakarta : PB PABDI

3. Sudoyo, Aru W, dkk, 2007, Ilmu Penyakit Dalam, jilid I, edisi IV, Jakarta: Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Indonesia.

Page 7: Laporan Individu Home Visite Lindut

LAPORAN HOME VISIT

KUNJUNGAN KE-2

LATAR BELAKANG

1.1 Karakteristik LansiaTn. Is telah mendapatkan pengetahuan terkait diet hipertensi yang

harusnya dilakukan. Topik diet hipertensi yang telah diberikan terkait pola konsumsi garam, sumber natrium lain, dan vitcin. Dalam kunjungan kali ini preceptee melakukan observasi pada klien untuk mengetahui kepatuhan diet hipertensi yang telah didiskusikan sebelumnya.

1.2 Hal yang Akan DigaliHal yang akan digali adalah observasi hasil intervensi pertemuan pertama

yaitu :

Garam

Sumber natrium (Kecap)

Vitsin (MSG)

RENCANA KEPERAWATAN

Diagnosa Keperawatan No. 1

Ketidakefektifan manajemen kesehatan diri b.d perilaku ketidakpatuhan diet hipertensi

Tujuan :

Dalam waktu 9x24 jam klien dan keluarga mematuhi anjuran petugas kesehatan.

Kriteria Hasil :

Klien / keluarga dapat :

Selalu berdiskusi mengenai regimen terapi

Mematuhi anjuran diet hipertensi tentang garam, sumber natrium

(kecap), dan vitsin (MSG)

No. Indikator 1 2 3 4

Page 8: Laporan Individu Home Visite Lindut

1

2

3

Garam Dapur

Sumber Natrium (Kecap)

Vitsin (MSG)

Keterangan :

Garam dapur Sumber Natrium (Kecap) Vitsin (MSG)

1 > 3 sdt 2 sdt 2 sdt

2 3 sdt 1 ½ sdt 1 ½ sdt

3 2 sdt 1 sdt 1 sdt

4 1 sdt ½ sdt ½ sdt

5 < 1 sdt < ½ sdt < ½ sdt

Intervensi :

1. Tunjukan sikap empati, kehangatan dan ketulusan.

2. Tentukan lamanya konseling.

3. Tetapkan tujuan.

4. Berikan privasi dan jamin kerahasiaan.

5. Observasi hasil konseling tentang garam dapur, sumber natrium (kecap),

dan vitsin (MSG)

6. Lakukan pengukuran tekanan darah

7. Berikan dukungan dan motivasi tentang :

Pengaturan penggunaan garam dapur

Perilaku konsumsi sumber-sumber natrium selain garam dapur (kecap

dan vitsin)

RENCANA KEGIATAN

Page 9: Laporan Individu Home Visite Lindut

Topik : Observasi intervensi garam dan sumber natrium (kecap,

vitsin) Metode : Tatap muka dan wawancara

Media : Tensi meter, stetoskop, lembar observasi

Waktu : Tanggal 6 November 2014 pukul 08.00

Tempat : di rumah Klien, Desa Kendung Kandang RT/RW 07/03

RENCANA EVALUASI1. Evaluasi struktur : tensimeter, stetoskop, lembar observasi

2. Evaluasi proses : klien bersedia diperiksa, klien dan keluarga terbuka

dalam menceritakan keadaan klien, klien mau mematuhi anjuran dari

petugas kesehatan

3. Evaluasi Output : form observasi terisi

.

Lampiran Lembar Observasi

Page 10: Laporan Individu Home Visite Lindut

Tanggal : Jumat, 18 juni 2015

Tekanan Darah :

LEMBAR OBSERVASI KEPATUHAN DIET

Nama: Jns Kelamin:

Usia Alamat:

NO INDIKATOR BATAS TOLERANSI YA TIDAK

1 Garam dapur (1 sdt = 6 gram) √

2 Sumber natrium (kecap=1/2 sdt=3gram) √

3 Vitsin, MSG (1/2 sdt=3gram) √

LAPORAN PENDAHULUAN HOME VISIT

KUNJUNGAN KE-3

Page 11: Laporan Individu Home Visite Lindut

1. LATAR BELAKANG1.1 Karakteristik Lansia

Setelah diberikan intervensi mengenai diat hipertensi drngan topik prnggunaan garam dapur, sumber natrium lain, dan vitsin, selanjutnya preceptee memberikan intervensi terkait diet hipertensi dengan topik yang berbeda. Topik kali ini terkait diet hipertensi yang akan dibahas dengan Tn. Is adalah konsumsi mie instan dan keripik. Selain memberikan intervensi terkait diet hipertensi dengan topik baru, preceptee juga melakukan obeservasi untuk diet hipertensi yang telah diajarkan yaitu tentang topik garam dapur, sumber natrium lain, dan vitsin.

Saat diberikan pengetahuan terkait diet hipertensi yang baiknya dilakukan, klien sangat memahami dan mau mencoba menera[kan dalam kehidupan sehari-hari. Hasil observasi terkait diet hipertensi sebelumnya adalah klien telah mengurangi penggunaan garam, sumber natrium lain,danvitsin meskipun belum mencapai batas normal yang direkomendasikan oleh diet DASH.

1.2 Data yang perlu dikajiData yang perlu dikaji lebih lanjut adalah banyaknya konsumsi kripik dan mie

instant setiap hari.

2. RENCANA ASUHAN KEPERAWATANDiagnosa Keperawatan No. 1

Defisiensi pengetahuan b.d kurangnya sumber informasi terkait hipertensi

Tujuan :

Dalam waktu 1x30 menit terjadi peningkatan pengetahuan klien dan keluarga terhadap konsumsi kripik dan mie instant sesuai dengan standard yang dianjurkan untuk pasien hipertensi.

Kriteria Hasil :

Klien/keluarga dapat:

- Memahami pembatasan konsumsi kripik dan mie instant untuk pasien

hipertensi

- Terbuka terhadap anjuran petugas kesehatan

- Melaksanakan anjuran petugas kesehatan

Indikator Tahu Tdk tahu

Page 12: Laporan Individu Home Visite Lindut

Pengetahuan tentang mie instant dan kripik

Intervensi:

1. Bangun hubungan terapeutik berdasarkan rasa percaya dan hormat.

2. Tunjukan sikap empati, kehangatan dan ketulusan.

3. Tentukan lamanya edukasi dan konseling.

4. Tetapkan tujuan.

5. Berikan privasi dan jamin kerahasiaan.

6. Kaji tingkat pengetahuan klien tentang diet hipertensi

7. Berikan kesempatan pada klien untuk bertanya

Jelaskan dengan baik kepada klien tentang makanan yang dilarang dan

makanan yang diperbolehkan untuk pasien hipertensi

- KIE tentang makanan-makanan sumber natrium seperti kecap

Diagnosa Keperawatan No.2:

Ketidakefektifan manajemen kesehatan diri b.d perilaku ketidakpatuhan diet hipertensi

Tujuan :

Dalam waktu 1x30 menit terjadi peningkatan perilaku klien dalam mematuhi terapi diet meningkat.

Kriteria Hasil :

Klien/keluarga dapat:

- Memahami pembatasan konsumsi kripik dan mie instant untuk pasien

hipertensi

- Terbuka terhadap anjuran petugas kesehatan

- Melaksanakan anjuran petugas kesehatan

Indikator 1 2 3 4 5

Garam dapur

Kecap

Vitsin , MSG

Mie instan

Kripik

Page 13: Laporan Individu Home Visite Lindut

Keterangan Garam

dapur 1. > 3

sdt2. 3 sdt3. 2 sdt4. 1 sdt5. < 1

sdt

Kecap - 2 sdt- 1 ½

sdt - 1 sdt- ½ sdt- < ½

sdt

Vitsin, MSG- 2 sdt- 1 ½

sdt - 1 sdt- ½ sdt- < ½

sdt

Intervensi:1. Bangun hubungan terapeutik berdasarkan rasa percaya dan hormat.

2. Tunjukan sikap empati, kehangatan dan ketulusan.

3. Tentukan lamanya konseling.

4. Tetapkan tujuan.

5. Berikan privasi dan jamin kerahasiaan.

6. Berikan dukungan dan motivasi dalam pengaturan penggunaan garam

dapur

7. Berikan dukungan dan motivasi klien tentang perilaku konsumsi sumber-

sumber natrium selain garam dapur (kecap, kripik, mie instan dan vitsin)

8. Anjurkan klien untuk rutin mengontrol hipertensi ke penyedia pelayanan

kesehatan.

9. Dorong untuk mengekspresikan perasaan.

10. Mengajak klien untuk berkomitmen dalam mematuhi diet Hipertensi klien

11. Minta klien untuk mengidentifikasi apa yang bisa/tidak bisa klien lakukan

terhadap masalah yang dihadapi.

12. Tentukan bagaimana perilaku keluarga dapat mempengaruhi pasien.

13. Identifikasi derajat dukungan keluarga

14. Tentukan sistem dukungan yang saat ini digunakan

15. Berikan pelayanan dalam merawat dan perilaku suportif

16. Libatkan keluarga atau teman dalam perawatan dan perencanaan

3. RENCANA KEGIATAN

Page 14: Laporan Individu Home Visite Lindut

1. Topik : monitor TD,

konseling pembatasan kripik dan mie instant, observasi pembatasan garam,

kecap, vitsin, kripik, dan mie instant

2. Metode :

diskusi tatap muka

3. Media : materi dan

lembar observasi

4. Waktu : Selasa, 23

Juni 2015

5. Tempat : di

rumah Klien, RI 05 RW 01 Kelurahan Jatimulyo

4. RENCANA EVALUASI1. Evaluasi struktur :

tensimeter, stetoskop, lembar observasi, materi

2. Evaluasi proses :

klien bersedia

diperiksa, klien dan keluarga terbuka dalam menceritakan keadaan klien.

klien dan keluarga

hadir dan memperhatikan.

3. Evaluasi Output :

Klien dan keluarga

mampu menjawab pertanyaan

Keluarga bersedia

mendorong klien untuk memeriksakan kesehatan klien secara teratur,

terutama di posyandu lansia.

Keluarga bersedia

mendorong klien untuk mengikuti anjuran diet klien dengan hipertensi

Daftar pustaka

Arif Mansjoer dkk. 2000. Kapita Selekta Kedokteran Jilid I. Jakarta: Media Aesculapius.

Page 15: Laporan Individu Home Visite Lindut

Muttaqin, A. 2009. Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Kardiovaskular dan Hematologi. Jakarta : Salemba Medika.

Wolff, Hans Peter. 2009. Hipertensi – cara mendeteksi dan Mencegah Tekanan darah Tinggi Sejak Dini. Jakarta: Buana Ilmu Populer.

LAPORAN HOME VISIT

KUNJUNGAN KE-4

LATAR BELAKANG

1.1 Karakteristik LansiaSebelumnya klien telah mendapatkan pengetahuan terkait diet hipertensi

dengan topik garam, sumber natrium lain, dan kecap pada hari pertama preceptee melakukan home visit dan pengetahuan dengan topik kripik dan mie instan. Sekarang preceptee melakukan observasi terkait topik yang telah diberikan sebelumnya. Dari hasil observasi terakhir didapatkan perilaku mendekati kriteria sesuai dengan diat DASH.

Tn. Is mengatakan mengalami perbaikan terkait keluhan yang dialami dan mengatakan akan terus berusaha untuk memetuhi diat hipertensi yang diberikan. Keluarga dari Tn. Is mengatakan bahwa Tn. Is membedakan menu makanan dengan keluarga yang lain sesuai dengan rekomendasi dari preceptee.

1.2 Hal yang Akan DigaliHal yang akan digali adalah observasi hasil intervensi pertemuan pertama

yaitu :

Garam

Sumber natrium (Kecap)

Vitsin (MSG)

RENCANA KEPERAWATAN

Diagnosa Keperawatan No. 1

Ketidakefektifan manajemen kesehatan diri b.d perilaku ketidakpatuhan diet hipertensi

Tujuan :

Dalam waktu 6 x 24 jam klien dan keluarga mematuhi anjuran petugas kesehatan.

Page 16: Laporan Individu Home Visite Lindut

Kriteria Hasil :

Klien / keluarga dapat :

Selalu berdiskusi mengenai regimen terapi

Mematuhi anjuran diet hipertensi tentang garam, sumber natrium (kecap), vitsin

(MSG), keripik (singkong, kerupuk), dan mie instan

No. Indikator 1 2 3 4

1

2

3

4

5

Garam Dapur

Sumber Natrium (Kecap)

Vitsin (MSG)

Keripik (singkong, kerupuk)

Mie Instan

Keterangan :

Garam dapur

Sumber Natrium

(Kecap)

Vitsin (MSG)

1 > 3 sdt 2 sdt 2 sdt

2 3 sdt 1 ½ sdt 1 ½ sdt

3 2 sdt 1 sdt 1 sdt

4 1 sdt ½ sdt ½ sdt

5 < 1 sdt < ½ sdt < ½ sdt

Intervensi :

1. Tunjukan sikap empati, kehangatan dan ketulusan.

2. Tentukan lamanya konseling.

3. Tetapkan tujuan.

4. Berikan privasi dan jamin kerahasiaan.

5. Observasi hasil konseling tentang garam dapur, sumber natrium (kecap),

vitsin (MSG), keripik (singkong, kerupuk), mie instans

Page 17: Laporan Individu Home Visite Lindut

6. Lakukan pengukuran tekanan darah

7. Berikan dukungan dan motivasi tentang :

Pengaturan penggunaan garam dapur

Perilaku konsumsi sumber-sumber natrium selain garam dapur (kecap,

vitsin, keripik, mie instan)

RENCANA KEGIATAN

1. Topik : Observasi intervensi garam, sumber natrium (kecap,

vitsin), keripik (singkong, kerupuk, dan mie instan2. Metode : Tatap muka dan wawancara

3. Media : Tensi meter, stetoskop, lembar observasi

4. Waktu : Rabu, 24 juni 2015

5. Tempat : di rumah Klien, Desa Kendung Kandang RT/RW 05/03

RENCANA EVALUASI1. Evaluasi struktur : tensimeter, stetoskop, lembar observasi

2. Evaluasi proses : klien bersedia diperiksa, klien dan keluarga terbuka

dalam menceritakan keadaan klien, klien mau mematuhi anjuran dari

petugas kesehatan

3. Evaluasi Output : form observasi terisi

.

Page 18: Laporan Individu Home Visite Lindut

Lampiran Lembar Observasi

Tanggal : Rabu, 24 juni 2015

Tekanan Darah :

LEMBAR OBSERVASI KEPATUHAN DIET

Nama: Jns Kelamin:

Usia Alamat:

NO INDIKATOR BATAS TOLERANSI YA TIDAK

1 Garam dapur (1 sdt = 6 gram) √

2 Sumber natrium (kecap=1/2 sdt=3gram) √

3 Vitsin, MSG (1/2 sdt=3gram) √

Page 19: Laporan Individu Home Visite Lindut

LAPORAN PENDAHULUAN HOME VISIT

KUNJUNGAN KE-5

1. LATAR BELAKANG1.1 Karakteristik Lansia

Setelah diberikan intervemsi terkait diet hipertensi dengan topik garam dapur, sumber natrium lain, vitsin, kripik, dan mie intan selanjutkan klien diberikan pengetahuan terkait diet hipertensi dengan topik yang berbeda. Topik selanjutnya yang akan diberikan kepada klien terkait diet sayur dan buah. Namun dari keterangan keluarga, klien memiliki kebiasaan makan yang kurang baik kopi (3-4 gelas sehari), dan merokok ± 3 batang per hari. Selain itu kopi yang diminum klin juga merupakan kopi hitam kental. Klien mengatakan tidak doyan kopi yang bening dan encer. Setiap diberi tahu, klien selalu memiliki alasan dan sulit untuk mengubah pola makannya. Hal ini berpengaruh pada tekanan darah klien, pada saat kunjungan kedua didapatkan tekanan darah klien 180/100 mmHg.

Pada kunjungan kali ini preceptee memberikan buah belimbing sebanyak 3 buah untuk dikonsumsi selama 3 hari. Pemberian buah belimbing diharapkan terjadi penurunan tekanan darah sesuai dengan rekomendasi jurnal yang telah ditelaah.

1.2 Data yang perlu dikajiData yang perlu dikaji lebih lanjut adalah konsumsi buah dan sayur

2. RENCANA ASUHAN KEPERAWATANDiagnosa Keperawatan No. 1

Defisiensi pengetahuan b.d kurangnya sumber informasi terkait hipertensi

Tujuan :

Dalam waktu 1x30 menit terjadi peningkatan pengetahuan klien dan keluarga terhadap konsumsi buah dan sayur sesuai dengan standard yang dianjurkan untuk pasien hipertensi.

Page 20: Laporan Individu Home Visite Lindut

Kriteria Hasil :

Klien/keluarga dapat:

- Memahami manfaat konsumsi buah dan sayur untuk pasien

hipertensi

- Terbuka terhadap anjuran petugas kesehatan

- Melaksanakan anjuran petugas kesehatan

Indikator Tahu Tdk tahu

Pengetahuan tentang konsumsi buah untuk penderita hipertensi

Pengetahuan tentang konsumsi sayur untuk penderita hipertensi

Intervensi:

1. Bangun hubungan terapeutik berdasarkan rasa percaya dan hormat.

2. Tunjukan sikap empati, kehangatan dan ketulusan.

3. Tentukan lamanya edukasi dan konseling.

4. Tetapkan tujuan.

5. Berikan privasi dan jamin kerahasiaan.

6. Kaji tingkat pengetahuan klien tentang tentang diet hipertensi

- Kaji tingkat pengetahuan klien tentang konsumsi buah

- Kaji tingkat pengetahuan klien tentang konsumsi sayur

7. Berikan kesempatan pada klien untuk bertanya

8. Jelaskan dengan baik kepada klien tentang buah dan sayur yang dianjurkan

dan tidak diperbolehkan

Diagnosa Keperawatan No.2:

Ketidakefektifan manajemen kesehatan diri b.d perilaku ketidakpatuhan diet hipertensi

Page 21: Laporan Individu Home Visite Lindut

Tujuan :

Dalam waktu 1x30 menit terjadi peningkatan perilaku klien dalam mematuhi terapi diet meningkat.

Kriteria Hasil :

Klien/keluarga dapat:

- Memahami pembatasan konsumsi garam dapur, sumber natrium

(kecap dan vitsin) kripik, mie instant, buah dan sayur untuk pasien hipertensi

- Terbuka terhadap anjuran petugas kesehatan

- Melaksanakan anjuran petugas kesehatan

Intervensi:

1. Bangun hubungan terapeutik berdasarkan rasa percaya dan hormat.

2. Tunjukan sikap empati, kehangatan dan ketulusan.

3. Tentukan lamanya konseling.

4. Tetapkan tujuan.

Indikator 1 2 3 4 5

Garam dapur

Kecap

Vitsin , MSG

Garam dapur

- > 3 sdt

- 3 sdt

- 2 sdt

- 1 sdt

- < 1 sdt

Keterangan

- Kecap

- 2 sdt

- 1 ½ sdt

- 1 sdt

- ½ sdt

- < ½ sdt

Vitsin, MSG

- 2 sdt

- 1 ½ sdt

- 1 sdt

- ½ sdt

- < ½ sdt

Page 22: Laporan Individu Home Visite Lindut

5. Berikan privasi dan jamin kerahasiaan.

6. Berikan dukungan dan motivasi

7. Berikan dukungan dan motivasi dalam pengaturan penggunaan garam dapur

8. Berikan dukungan dan motivasi klien tentang perilaku konsumsi sumber-

sumber natrium selain garam dapur (kecap, kripik, mie instan dan vitsin)

9. Berikan dukungan dan motivasi klien untuk mengkonsumsi buah dan sayur

sesuai anjuran secara rutin

10. Anjurkan klien untuk rutin mengontrol hipertensi ke penyedia pelayanan

kesehatan.

11. Dorong untuk mengekspresikan perasaan.

12. Mengajak klien untuk berkomitmen dalam mematuhi diet hipertensi klien

13. Minta klien untuk mengidentifikasi apa yang bisa/tidak bisa klien lakukan

terhadap masalah yang dihadapi.

14. Tentukan bagaimana perilaku keluarga dapat mempengaruhi pasien.

15. Identifikasi derajat dukungan keluarga

16. Tentukan sistem dukungan yang saat ini digunakan

17. Berikan pelayanan dalam merawat dan perilaku suportif

18. Libatkan keluarga atau teman dalam perawatan dan perencanaan

4. RENCANA KEGIATAN6. Topik : Monitor TD,

konseling tentang konsumsi buah dan sayur, observasi pembatasan garam,

kecap, vitsin, kripik, dan mie instant

7. Metode :

diskusi tatap muka

8. Media : materi dan

lembar observasi

1. Waktu :

Kamis, 25 juni 2015

9. Tempat : di

rumah Klien, RI 05 RW 01 Kelurahan Jatimulyo

5. RENCANA EVALUASI4. Evaluasi struktur :

tensimeter, stetoskop, lembar observasi, materi

5. Evaluasi proses :

Page 23: Laporan Individu Home Visite Lindut

Klien bersedia

diperiksa

Klien dan keluarga

terbuka dalam menceritakan keadaan klien.

Klien dan keluarga

memperhatikan penjelasan perawat.

6. Evaluasi Output :

Klien dan keluarga

mampu menjawab pertanyaan

Keluarga bersedia

mendorong klien untuk memeriksakan kesehatan klien secara teratur,

terutama di posyandu lansia.

Keluarga bersedia

mendorong klien untuk mengikuti anjuran diet klien dengan hipertensi

6. MATERIBUAH DAN SAYURAN UNTUK PENDERITA HIPERTENSI

Pedoman penanggulangan hipertensi yang dibuat oleh organisasi dunia, seperti JNC VII dan organisasi nasional, seperti Perhimpunan Hipertensi Indonesia (PERHI) menyatakan kunci pencegahan dan penanggulangan hipertensi adalah gaya hidup sehat. Salah satu contoh perubahan gaya hidup sehat yaitu dengan menerapkan pola makan Dietary Approaches to Stop Hypertension(DASH) dengan mengkonsumsi buah-buahan dansayur - sayuran yang bervariasi (JNC VII, 2003; Farmacia, 2007).

Buah dan sayur dahulu hanya dikonsumsi sebagai pelengkap makanan, tetapi dengan perkembangan ilmu pengetahuan, diketahui mengandung zat kimia aktif dan nutrisi yang bermanfaat untuk kesehatan, seperti untuk menurunkan tekanan darah. Buah - buahan yang berpotensi untuk menurunkan tekanan darah seperti belimbing wuluh, belimbing manis, semangka, pisang, apel, dan kiwi. Sedangkan sayuran berpotensi menurunkan tekanan darah antara lain tomat, wortel, seledri, ketimun, dan labu siam. Buah - buah dan sayuran tersebut umumnya sudah diteliti dalam sediaan tunggal dan terbukti menurunkan tekanan darah.

Buah – buahan yang dapat menurunkan tekanan darah pasien hipertensi antara lain :

1. Belimbing

Page 24: Laporan Individu Home Visite Lindut

Buah belimbing mengandung kadar kalium yang tinggi serta natrium yang rendah sebagai obat anti hipertensi. Kandungan kalium (potassium) dalam 1 buah belimbing (127 gram) adalah sebesar 207 mg. Hal ini menunjukkan bahwa kalium dalam buah belimbing mempunyai jumlah yang paling banyak dari jumlah mineral yang ada dalam kandungan 1 buah belimbing (Afrianti, 2010).

Terjadinya penurunan tekanan darah responden disebabkan oleh karena kandungan buah belimbing yang kaya akan kalium dan rendah natrium. Dimana dalam hal ini awal mula terjadinya hipertensi adalah melalui terbentuknya Angiostensin I yang diubah menjadi Angiostensin II oleh ACE (Angiostensin I – Converting Enzyme) yang memiliki peran dalam menaikkan tekanan darah melalui 2 aksi utama, yaitu menurunnya cairan intraseluler dan meningkatnya cairan ekstraseluler dalam tubuh. Namun dengan pemberian terapi buah belimbing yang tinggi kalium dan rendah natrium kepada responden yang menderita hipertensi, maka 2 aksi utama tersebut telah mengalami perubahan arah dari semula. Dimana dengan tingginya kalium akan mampu menurunkan produksi atau sekresi hormon antidiuretik (ADH) dan rasa haus. Hormon ini bekerja pada ginjal untuk mengatur osmolalitas dan volume urine. Dengan menurunnya ADH, maka urine yang diekskresikan keluar tubuh akan meningkat, sehingga menjadi encer dengan osmolalitas yang rendah. Untuk memekatkannya, volume cairan intraseluler akan ditingkatkan dengan cara menarik cairan dari bagian ekstraseluler. Sedangkan menurunnya konsentrasi NaCl akan dipekatkan dengan cara menurunkan cairan ekstraseluler yang kemudian akan menurunkan tekanan darah (Astawan Made, 2010).

2. TomatTomat (Lycopersicum esculentumMill.) mengandung potasium, vitamin

C dan serat. Yang bermanfaat untuk menurunkan tekanan darah tinggi. Tomat sudah diteliti oleh Marsita Lita tahun 2011, hasil menunjukkan jus tomat menurunkan tekanan darah sistol sebesar 8,5%, dan tekanan darah diastol sebesar 8,28% (Ivan Jethro Oslan, 2005, Marsita Lia, 2011). Tomat kaya akan karotenoid yang merupakan pigmen alami yang menyebabkan warna merah atau jingga. Salah satu tipenya yang terkenal adalah Betakaroten yang merupakan salah satu senyawa antioksidan. Dimana antioksidan ini berfungsi menetralisir radikal bebas sehingga salah satu risiko akibat hipertensi yaitu penyakit kardiovaskuler dapat dicegah (Yeny Sulistyowati, 2006).

3. Buah BeriBuah beri dikenal kaya manfaat karena kandungan potasiumnya yang

tinggi. Satu mangkuk buah beri mengandung 200 mg potasium. Termasuk dalam kelompok buah-buahan ini adalah strawbery, blueberry, blackberry,

Page 25: Laporan Individu Home Visite Lindut

dan raspberry. Selain potasium, buah beri juga mengandung serat dan vitamin C. Untuk mengatasi darah tinggi anda setiap hari setidaknya dibutuhkan 4.700 mg asupan potasium.

4. JerukJeruk selain dikenal kaya akan vitamin C, juga ternyata, juga banyak

mengandung potasium, serat, dan rendah sodium.

5. PisangBuah pisang sangat dianjurkan untuk dikonsumsi sebagai upaya

menurunkan tekanan darah tinggi. Buah pisang memiliki kandungan Potasium yang banyak, yang sangat bermanfaat untuk menurunkan takanan darah tinggi.

6. KurmaDidalam satu butir kurma terdapat kandungan 167 miligram kalium,

kalium ini sangat bermanfaat untuk menurunkan tekanan darah tinggi, namun buah ini tidak dianjurkan bagi orang memiliki kelebihan kadar gula dalam darah.

7. MelonTiap satu potong buah melon mengandung sekita 358 miligram kalium,

buah ini juga sangat dianjurkan untuk dikonsumsi, agar tekanan darah tinggi menurun.

8. PepayaDisamping pepaya kaya akan Vitamin C, juga buah pepaya memiliki

kandungan kalium yang bermanfaat untuk menurunkan tekanan darah tinggi.

9. BlewahBlewah kaya akan kandungan potassium, baik untuk mengurangi

tekanan darah tinggi dan juga baik untuk masalah ginjal/kandung kemih. Beberapa buah/tumbuhan yang mempunya kandungan sama dengan blewah: peach atau persik, strawberi, raspberi, daun turnip dan wheat grass.

10. Mengkudu (Morinda citrifolia L.)Mengkudu sebagai buah yang memiliki manfaat : menurunkan

kolesterol tinggi, menurunkan tekanan darah tinggi, menurunkan kadar gula darah

Sayuran yang dapat menurunkan tekanan darah pasien hipertensi antara lain :

Page 26: Laporan Individu Home Visite Lindut

1. WortelWortel ( Daucus carota L.) banyak mengandung beta-karoten serta

kalium yang dapat memberikan manfaat terhadap fungsi ginjal dan membantu mengendalikan denyut jantung. Wortel efeknya terhadap tekanan darah, sudah diteliti oleh Ivan Jethro Oslan tahun 2005, hasilnya menunjukkan jus wortel menurunkan tekanan darah sistol sebesar 7,85% dan tekanan darah diastol sebesar 8,06%.

Wortel kaya akan karotenoid yang merupakan pigmen alami yang menyebabkan warna merah atau jingga. Salah satu tipenya yang terkenal adalah Betakaroten yang merupakan salah satu senyawa antioksidan. Dimana antioksidan ini berfungsi menetralisir radikal bebas sehingga salah satu risiko akibat hipertensi yaitu penyakit kardiovaskuler dapat dicegah (Yeny Sulistyowati, 2006).

2. SeledriSelain mengandung kalium, seledri juga mengandung phthalide, yakni

suatu senyawa yang dapat meningkatkan aliran darah dan melemaskan dinding arteri. Senyawa tersebut juga dapat mengurangi hormon stres yang diakibatkan oleh tekanan darah tinggi. Selain itu, seledri juga bisa membantu mengelola tekanan darah saat sedang tinggi.

3. BayamBayam adalah salah satu sayuran yang sering kita jumpai. Kandungan

gizi dan nutrisinya memberikan manfaat bagi kesehatan. Magnesium yang terkandung di dalamnya dinilai dapat mengontrol dan bahkan menurunkan tekanan darah saat sedang tinggi. Apabila dikonsumsi secara rutin, bayam dapat membantu menjaga pembuluh arteri dan meningkatkan aliran darah. Pada akhirnya, bayam diyakini dapat membantu mengatur dan mengelola hipertensi seseorang.

4. Daun Salam (Syzigium polyanthum)Selain dijadikan sebagai bumbu dapur untuk menambah cita rasa

masakan, ternyata salam memiliki fungsi dan khasiat yang tidak kalah luar biasanya, yaitu mampu: menurunkan koesterol dan tekanan darah tinggi, menurunkan kadar gula darah tinggi.

5. KetimunKetimun mengandung kalium yang tinggi, magnesium dan serat, juga

merupakan sumber Vitamin A dan K, folat, asam caffeic, dan silika. Selain itu juga mengandung vitamin C, yaitu antioksidan kuat yang juga dapat membantu untuk menurunkan tekanan darah.

Page 27: Laporan Individu Home Visite Lindut

Rendah sodium

Salah satu alasan lain penggunaan mentimun untuk hipertensi adalah karena ia hanya sedikit mengandung sodium. Asupan sodium berlebihan dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, serta menyulitkan untuk diturunkan kembali. Dengan demikian, membantu menurunkan tekanan darah tinggi dengan mentimun adalah pilihan yang tepat.

Mengandung kalium

Kalium merupakan mineral yang sangat penting untuk mengontrol tekanan darah. Mentimun adalah sumber terbaik kalium, yaitu menyediakan sekitar 442 mg kalium. Asupan kalium yang direkomendasikan setidaknya adalah 4.700 mg per hari.

Kontrol berat Badan

Mentimun sangat baik untuk membantu mengurangi kelebihan berat badan atau obesitas yang merupakan faktor resiko untuk hipertensi. Jika berat badan menjadi normal, maka kemungkinan besar darah tinggi yang dialami juga akan membaik.  Mentimun dengan kulit, dengan berat 301 g atau hampir 11 on hanya mengandung 45 kalori. Lebih dari 95 persen dari berat mentimun adalah air, yaitu yang merupakan nutrisi bebas kalori yang dapat menekan nafsu makan alami.

Daftar pustaka

Afrianti, Leni Herliani. 2010. 33 Macam Buah-Buahan Untuk Kesehatan. Bandung : Alfabeta

Astawan, Made. 2009. Cegah Hipertensi Dengan Pola Makan. http://zamagung.student.umm.ac.id/2010/07/09/artikel-kesehatan-blitar/ Beevers, D. G. (2000). Tekanan Darah. Jakarta : Dian Rakyat

Panduan 13 Pesan Dasar Gizi Seimbang. 2005. Depkes RI; Jakarta,

Pedoman Makan Untuk Kesehatan Jantung Indonesia. 2002. PERKI Pusat dan Yayasan Jantung Indonesia : Jakarta.

Penuntun Diet. 2006. Bagian Gizi RSCM dan PERSAGI : Jakarta

Page 28: Laporan Individu Home Visite Lindut

LAPORAN HOME VISIT

KUNJUNGAN KE-6

LATAR BELAKANG

1.1 Karakteristik LansiaPada kunjungan kali ini preceptee melakukan observasi terkait perilaku

Tn. Is berhubungan dengan pengetahuan diet hipertensi yang telah diberikan. Observasi yang dilakukan meliputi perilaku Tn. Is dalam penggunaan garam dapur, sumber natrium lain, vitcin, kripik, mie instan, buah-buahan dan sayur. Terkait topik diet hipertensi sebelumnya yang telah diajarkan Tn. Is menanyakan apakah hanya buah belimbing saja yang dapat menurunkan tekanan darah. Tn. Is mengatakan bahwa badannya lebih enakan setelah makan buah belimbing dan merasakan tekanan darahnya mengalami penurunan.

1.2 Hal yang Akan DigaliHal yang akan digali adalah observasi hasil intervensi pertemuan pertama

yaitu :

Garam

Sumber natrium (Kecap)

Vitsin (MSG)

Keripik (Singkong, Kerupuk)

Mie Instan

Buah

Page 29: Laporan Individu Home Visite Lindut

Sayur

RENCANA KEPERAWATAN

Diagnosa Keperawatan No. 1

Ketidakefektifan manajemen kesehatan diri b.d perilaku ketidakpatuhan diet hipertensi

Tujuan :

Dalam waktu 6 x 24 jam klien dan keluarga mematuhi anjuran petugas kesehatan.

Kriteria Hasil :

Klien / keluarga dapat :

Selalu berdiskusi mengenai regimen terapi

Mematuhi anjuran diet hipertensi tentang garam, sumber natrium (kecap), vitsin

(MSG), keripik (singkong, kerupuk), mie instan, buah, dan sayur

No. Indikator 1 2 3 4

1

2

3

4

5

6

7

Garam Dapur

Sumber Natrium (Kecap)

Vitsin (MSG)

Keripik (singkong, kerupuk)

Mie Instan

Buah – buahan

Sayur

Page 30: Laporan Individu Home Visite Lindut

Keterangan :

Garam dapur

Sumber Natrium

(Kecap)

Vitsin (MSG)

Buah – Buahan

Sayur

1 > 3 sdt 2 sdt 2 sdt 7 ptg bsr 3,5 gelas

2 3 sdt 1 ½ sdt 1½ sdt 6 ptg bsr 3 gelas

3 2 sdt 1 sdt 1 sdt 5 ptg bsr 2,5 gelas

4 1 sdt ½ sdt ½ sdt 4 ptg bsr 2 gelas

5 < 1 sdt < ½ sdt <½ sdt 3 ptg bsr 1,5 gelas

Intervensi :

1. Tunjukan sikap empati, kehangatan dan ketulusan.

2. Tentukan lamanya konseling.

3. Tetapkan tujuan.

4. Berikan privasi dan jamin kerahasiaan.

5. Observasi hasil konseling tentang garam dapur, sumber natrium (kecap), vitsin (MSG),

keripik (singkong, kerupuk), mie instan, buah-buahan, sayur

6. Lakukan pengukuran tekanan darah

7. Berikan dukungan dan motivasi tentang :

Pengaturan penggunaan garam dapur

Perilaku konsumsi sumber-sumber natrium selain garam dapur (kecap, vitsin,

keripik, mie instan)

Perilaku konsumsi buah-buahan terhadap pengaruh hipertensi

Kkonsumsi sayuran yang berpengaruh terhadap hipertensi

RENCANA KEGIATAN

1. Topik : Observasi intervensi garam, sumber natrium (kecap,

vitsin, keripik, mie instan), buah-buahan, dan sayur2. Metode : Tatap muka dan wawancara

3. Media : Tensi meter, stetoskop, lembar observasi

4. Waktu : Tanggal 11 November 2014 pukul 08.00

5. Tempat : di rumah Klien, Desa Kendung Kandang RT/RW 05/03

Page 31: Laporan Individu Home Visite Lindut

RENCANA EVALUASI1. Evaluasi struktur : tensimeter, stetoskop, lembar observasi

2. Evaluasi proses : klien bersedia diperiksa, klien dan keluarga terbuka dalam

menceritakan keadaan klien, klien mau mematuhi anjuran dari petugas kesehatan

3. Evaluasi Output : form observasi terisi

Lampiran Lembar Observasi

Tanggal : Kamis, 25 juni 2015

Tekanan Darah :

LEMBAR OBSERVASI KEPATUHAN DIET

Nama: Jns Kelamin:

Usia Alamat:

NO INDIKATOR BATAS TOLERANSI YA TIDAK

1 Garam dapur (1 sdt = 6 gram) √

2 Sumber natrium (kecap=1/2 sdt=3gram) √

3 Vitsin, MSG (1/2 sdt=3gram) √

4 Kripik (singkong, krupuk) (3 potong tipis=3gram) √

5 Mie instant (1x/minggu atau tdk sama sekali) √

6 Buah-buahan (3potong bsr/hr= 300gram) √

7 Sayur (1,5gelas/hr=150gram) √