Home Visite Scabies Nagin

54
Aditya Kusuma - 06700062 SCABIES

description

hgdthfdthgf

Transcript of Home Visite Scabies Nagin

HOME VISITE

Aditya Kusuma - 06700062

SCABIES

Latar BelakangKasus ini masih banyak ditemukan Kurangnya pengetahuan tentang ScabiesKetidakpatuhan pengobatan scabiesKetidak tahuan dalam paparan scabies

IDENTITAS PENDERITA Nama: An. EUmur: 6 tahunJenis kelamin: PerempuanPekerjaan: PelajarPendidikan: SDAgama: IslamAlamat: Ds. Kesambi RT.08 RW.02 Suku : Jawa Tanggal periksa: 30 Maret 2015

ANAMNESA Keluhan Utama: Gatal-gatal di dada dan sela-sela jari tangan.

Riwayat Penyakit Sekarang: Kurang lebih satu bulan yang lalu penderita mulai merasa gatal-gatal di sela jari tangan kanannya. Lalu timbul bercak bercak yang makin lama makin besar, bercak tersebut ada yang pecah karena digaruk dan keluar cairan bening. Bercak awalnya muncul di jari tangan kanan lalu menjalar ke seluruh tangan kanan, muncul juga di tangan kiri dan akhirnya menjalar ke seluruh tubuh. Rasa gatal makin parah pada malam hari. Pasien datang ke Puskesmas Kedungsolo dan diobati dengan salep tetapi hanya hilang sebentar lalu muncul lagi.Pasien menderita penyakit ini secara tiba tiba, pada awalnya pasien tidak sepulang dari suatu tempat, tidak menginap di tempat yang bukan rumahnya, dan teman teman di sekolahnya tidak ada yg menderita sakit seperti ini.

Riwayat Penyakit DahuluRiwayat darah tinggi: disangkalRiwayat asma : disangkalRiwayat alergi obat/makanan : disangkalRiwayat penyakit jantung : disangkalRiwayat penyakit Diabetes: disangkal

RIWAYAT PENYAKIT KELUARGARiwayat keluarga dengan penyakit serupa : disangkalRiwayat sakit sesak nafas : disangkalRiwayat hipertensi : disangkalRiwayat sakit gula : disangkal

RIWAYAT KEBIASAANRiwayat merokok : disangkal Riwayat olah raga : disangkalRiwayat pengisian waktu luang dengan berbincang bincang dengan keluarga.

RIWAYAT SOSIAL EKONOMIPenderita adalah seorang anak dari pasangan Tn. W dan Ny. S. pasien juga tinggal serumah dengan dua saudara (kakak pertama usia 12 tahun dan yang kedua 9 tahun). Penderita masih sekolah di taman kanak-kanak. Ayah dan Ibu bekerja sebagai serabutan. Pasien tinggal di rumah milik keluarga sendiriPenghasilan @bulan: Rp. 1.000.000,00RIWAYAT GIZI Penderita makan sehari-harinya biasanya antara 1-3 kali sehari dengan nasi sepiring, sayur, dan lauk pauk seperti ayam, tahu, tempe, Kesan status gizi cukup.

PEMERIKSAAN FISIKCukup, kesadaran compos mentis (GCS E4V5M6), Kesan gizi cukupTensi:130/90 mmHgNadi:110 x/menit, regulerPernafasan :26 x/menitSuhu :36,7 oC

BMI :BB = 26 = TB2 1,052

UnderweightKeadaan UmumTanda Vital & Status GiziKEPALA / LEHERMataConjungtiva anemis (-/-)Sklera ikterik (-/-)Pupil ishokor (3mm/3mm)Reflek kornea (+/+)Conjungtivitis (-/-)HidungPCH (-/-)Sekret (-/-)Epistaksis (-/-)Deformitas (-/-)MulutBibir pucat, lidah kotor, tepi hiperemis (-)

TelingaSekret (-/-). Othorea (-/-)Tenggorokan Tonsil dbn, faring

JVP tidak Kelenjar tiroid dan limfe dbnBekas Operasi (-)THORAXSimetris (+/+), Retraksi (-)COR:I : Ictus cordis tampakP : Ictus cordis kuat angkatP : batas kiri atas: ICS II Parasternal line Sinistrabatas kanan atas: ICS II Parasternal lineDextra batas kiri bawah: ICS IV Medclavicular line Sinistrabatas kanan bawah : ICS IV Parasternal line Dextrabatas jantung kesan tidak melebarA : S1 tunggal, S2 tunggal. Murmur (-), bising (-)PULMO:Pemeriksaan di lakukan dari depan dan belakang, posisi berbaring dan dudukI : Simetris +/+P :Fremitus raba kiri = kananP :sonor/sonorA :vesikuler (+/+)ronkhi (-/-), whezing (-/-)

I : Scar (-), bekas operasi (-) Spidernevi (-)P : Supel, nyeri tekan (-), hepar dan lien tak terabaP: Timpani seluruh lapang perutA: Bising usus (N)

Akral hangat (+)CTR < 2ABDOMENEXTREMITASPEMERIKSAAN PENUNJANGTidak dilakukan.foto

RESUMESeorang perempuan 6 tahun gatal-gatal di badan sejak sekitar sebulan yang lalu, gatal-gatal paling dirasakan waktu malam hari. Ditemukan luka kemerahan memanjang sekitar 3cm di bagian dada. Dan ditemukan luka kemerahan di sekitar jari-jari tangan. Pasien belum pernah merasakan gatal-gatal seperti ini sebelumnya.

DIAGNOSADiagnosa BiologisScabiesDiagnosi Sosial Ekonomi & Budaya Status ekonomi cukup.Penyakit mengganggu aktifitas sehari-hari.Kondisi lingkungan dan rumah yang tidak sehat.

PENATALAKSANAANNon MedikamentosaEdukasiMengurangi stres tertentuMedikamentosaKrim permetrin 5% Loratadine 2mg Salicyl talcFOLLOW UP ITanggal 30 Maret 2015

S: Penderita masih tetap gatal-gatal, mual (-), Muntah (-), O:KU : Cukup , compos mentis.Tanda vital :T : 110/80 R :26x/menitN :80x/menit S :36,3C Status Generalis : Pulmo: I : Simetris +/+ P :Fremitus raba kiri = kanan P :sonor/sonor A :vesikuler (+/+) ronkhi (-/-), whezing (-/-) Status Neurologis : dalam batas normal. Status Psikiatri : dalam batas normal A : ScabiesP : Krim permetrin 5%, Loratadine 2mg dan edukasi untuk kontrol ke puskesmas, minum obat teratur, dan menjaga hygine

Tanggal 31 Maret 2015

S: Sehari sebelumnya penderita kontrol ke puskesmas dan masih terasa gatal sedikit berkurang. O:KU : Baik , compos mentis.Tanda vital :T : 110/80 R :24x/menitN :87x/menit S :36 C

Status Generalis : Pulmo:I : Simetris +/+ P :Fremitus raba kiri = kanan P :sonor/sonor A :vesikuler (+/+) ronkhi (-/-), whezing (-/-) Status Neurologis : dalam batas normal. Status Psikiatri : dalam batas normal A : ScabiesP : Krim permetrin 5%, Loratadine 2mg dan edukasi untuk kontrol ke puskesmas, minum obat teratur, dan menjaga hygine.FUNGSI KELUARGA HolistikFungsi Biologis. Keluarga terdiri Ayah dan Ibu penderita. Penderita juga tinggal dengan dua saudara kandung yang lain. Yaitu kakak berusia 13 tahun, dan satu lagi berusia 9 tahun.

Fungsi PsikologisHubungan keluarga mereka terjalin akrab satu dengan yang lainnya. Namun, penderita kadang merasa takut jika tinggal sendirian di rumah sehingga meminta suami untuk selalu menemani.Permasalahan yang timbul dalam keluarga dipecahkan secara musyawarah, antara penderita, dan suami.

Fungsi SosialAnggota masyarakat biasa.Penderita sudah tidak aktif dalam kegiatan sosial. Penderita seseorang yang ramah, murah senyum dan mudah bergaul dengan masyarakat di sekitarnya seperti halnya anggota masyarakat yang lainFungsi Ekonomi dan Pemenuhan KebutuhanPenghasilan keluarga berasal dari warung kopi yang mereka miliki rata-rata Rp 600.000,00 perbulannyaWarung kopi yang dimiliki, dalam sehari hanya berjualan 2-3 jam di pagi hari. Penghasilan tersebut digunakan untuk kehidupan sehari-hari 3 orang anggota keluarga + biaya sekolah anak terakhirBiaya pengobatan menggunakan JAMKESMASKebutuhan air untuk mandi, masak dan cuci pakaian dari sumur, yang letaknya di depan kamar mandi dan dekat dapur.Fungsi Penguasaan Masalah dan Kemampuan BeradaptasiPenderita termasuk pribadi yang terbuka sehingga bila mengalami masalah penderita sering bercerita kepada suami.

FUNGSI KELUARGA FisiologisSkor untuk masing masing kategori adalah : 0= jarang / tidak sama sekali 1= kadang kadang 2= sering / selalu

Terdapat tiga kategori penilaian, yaitu nilai rata -rata 5 kurang, 6 7 cukup, dan 8 10 adalah baik.

APGAR 9 = B A I KFUNGSI KELUARGA PatologisSCREEMSosial ( -)Cultural ( -)Religius ( -)Ekonomi (+)Edukasi ( +)Medical (-)Ket: + Ada masalahGENOGRAMNy. S54 tahunTn. W 64 tahunINTERAKSI KELUARGAKeterangan : hubungan baikhubungan tidak baik Ny. S, 54thTn. W, 64 thAn. D 13 th

1

2

3

KEADAAN RUMAH5 meterTampak belakang8 meterTampak DepanUSKamar TidurR. TamuDapurwc

PERMASALAHANNy. S54 tahunLingkungan rumah yg tidak sehatResiko penularanRendahnya pengetahuan ttg penyakitKetidakpatuhanminum obatPHBSRendahnya tingkat ekonomiTINJAUAN PUSTAKA LATAR BELAKANGDEFINISITuberkulosis adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman Tuberkulosis (Mycobacterium tuberculosis). Sebagian besar kuman TB menyerang paru, akan tetapi dapat juga mengenai organ tubuh lainnya (Depkes RI, 2002).

ETIOLOGICara penularanSumber penularan adalah pasien TB BTA positif.Pada waktu batuk atau bersinUmumnya penularan terjadi dalam ruangan dimana percikan dahak berada dalam waktu yang lama. Makin tinggi derajat kepositifan hasil pemeriksaan dahak, makin menular pasien tersebut.

Risiko penularanPasien TB paru dengan BTA positif memberikan kemungkinan risiko penularan lebih besar dari pasien TB paru dengan BTA negatif. Infeksi TB dibuktikan dengan perubahan reaksi tuberkulin negatif menjadi positif.

Risiko menjadi sakit TBDaya tahan tubuh yang rendah, diantaranya infeksi HIV/AIDS dan malnutrisi (gizi buruk)PATOFISIOLOGI1. TB Primer:Penularan terjadi karena kuman dibatukkan atau dibersinkan keluar menjadi droplet nuclei dalam udara. Bila partikel infeksi ini terisap oleh orang sehat, ia akan menempel pada jalan nafas atau paru-paru.Bila kuman menetap di jaringan paru maka akan membentuk sarang TB pneumonia kecil dan disebut sarang primer atau afek primer2. TB Post PrimerKuman yang dormant pada TB primer akan muncul bertahun-tahun kemudian sebagai infeksi endogen menjadi TB dewasa (TB post primer). TB post primer ini dimulai dengan sarang dini yang berlokasi di region atas paru-paruKLASIFIKASI

GEJALA KLINIS

DIAGNOSISPENATALAKSANAAN Tujuan utama pengobatan pasien TB adalah menurunkan angka kematian dan kesakitan serta mencegah penularan dengan cara menyembuhkan pasien (DepKes 2007)1. Prinsip pengobatanPengobatan tuberkulosis dilakukan dengan prinsip - prinsip sebagai berikut (DepKes 2007) :OAT harus diberikan dalam bentuk kombinasi beberapa jenis obat, dalam jumlah cukup dan dosis tepat sesuai dengan kategori pengobatan. Jangan gunakan OAT tunggal (monoterapi). Pemakaian OAT-Kombinasi Dosis Tetap (OAT-KDT) lebih menguntungkan dan sangat dianjurkan.Untuk menjamin kepatuhan pasien menelan obat, dilakukan pengawasan langsung (DOT = Directly Observed Treatment) oleh seorang Pengawas Menelan Obat (PMO).Pengobatan TB diberikan dalam 2 tahap, yaitu tahap intensif dan lanjutan.

Fase sisipanPaket sisipan KDT adalah sama seperti paduan paket untuk tahap intensif kategori 1 yang diberikan selama sebulan (28 hari) (DepKes 2007).

KONDISI YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENULARAN TB PARUKepatuhan minum obatRumah Sehat harus:Memenuhi kebutuhan fisiologisMemenuhi kebutuhan psikologisMemenuhi persyaratan pencegahan penyakitMemenuhi persyaratan pencegahan kecelakaan Kepadatan HunianPencahayaan VentilasiJenis Lantai, jenis dinding.Kebiasaan KESIMPULAN Penderita yang mulai tidak patuh minum obat karena takut dengan efek samping dariLingkungan rumah penderita dan sekitarnya yang tidak sehat, serta ketidakpedulian terhadapa PHBSRendahnya tingat ekonomiKecenderungan penderita untuk menularkan penyakitnya pada orang-orang disekitarnya, dalam hal ini keluarga dan lingkungan sekitarnya.

SARANHealth Promotion: Edukasi penderita dan keluarga mengenai TB Paru dan pengobatannya oleh petugas kesehatan atau dokter yang menangani. Specific Protection: Mengedukasi untuk mengubah kebiasaanEarly Diagnosis: dilakukan contact tracingPrompt Treatment : saat ini penderita memasuki pengobatan fase lanjutan + PMO Rehabilitation : mengembalikan kepercayaan diri Ny. S sehingga tetap memiliki semangat untuk sembuh

TERIMA KASIH