3. BAB I

download 3. BAB I

of 12

description

pendahuluan

Transcript of 3. BAB I

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seorang dapat dinyatakan sebagai seorang jompo atau lanjut usia setelah yang bersangkutan mencapai umur 55 tahun, tidak mempunyai atau tidak berdaya mencari nafkah sendiri untuk keperluan hidupnya sehari-hari dan menerima nafkah dari orang lain. Lanjut usia adalah suatu proses alami yang tidak dapat dihindari dari usia manusia sebagai makhluk hidup yang terbatas oleh suatu putaran alam dengan batas usia 55 tahun / lebih. Dari banyak penelitian epidemiologi didapatkan bahwa dengan meningkatnya umur hipertensi menjadi masalah pada lansia karena sering ditemukan pada lansia.Pada lansia hipertensi menjadi faktor utama payah jantung dan penyakit jantung koroner. Lebih dari separuh kematian di atas usia 60 tahun disebabkan oleh penyakit jantung dan serebrovaskular. Secara nyata kematian akibat stroke dan mordibitas penyakit kardiovaskuler. Penyakit jantung pada lansia mempunyai penyebab yang multifaktorial yang saling tumpang tindih. Untuk itu kita harus terlebih dahulu memahami mengenai konsep Faktor Resiko dan Penyakit Degeneratif. Faktor resiko adalah suatu kebiasaan, kelainan dan faktor lain yang bila ditemukan atau dimiliki seseorang akan menyebabkan orang tersebut secara bermakna lebih berpeluang menderita penyakit degeneratif tertentu.Inilah yang menyebabkan pembahasan mengenai penyakit jantung pada lansia dapat berkembang sangat luas, yaitu karena adanya keterkaitan yang sangat erat antara penyakit yang satu dengan penyakit yang lain. Berdasarkan data yang didapat dari penelitian di USA pada tahun 2001, penyakit jantung yang sering ditemukan adalah Penyakit Jantung Koroner 13%, Infark Miokard Akut 8%, Kelainan Katup 4%, Gagal jantung 2%, Penyakit Jantung Hipertensif dan Hipertensi 1%.1.2 Tujuan 1. Mengetahui definisi dari kardiovaskuler pada lansia.2. Dapat menjelaskan penyebab terjadinya kardiovaskuler pada lansia.3. Mengetahui cara pencegahan penyakit kardiovaskuler pada lansia.4. Mengetahui cara penanganan lansia yang mengalami penyakit kardiovaskuler.5. Mengetahui askep lansia dengan gangguan kardiovaskuler.1.3Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang

1.2 Tujuan Penulisan

1.3 Sistematika Penulisan

BAB II TINJAUAN TEORI

2.1 Konsep Kardiovaskuler Lansia

2.1.1 Perubahan anatomi fisiologi kardiovaskuler

2.1.2 Definisi Perubahan Kardiovaskuler Pada Lansia2.1.3 Penatalaksanaan

2.1.4 Upaya Pelayanan Kesehatan Terhadap lansia

2.1.5

BAB III ASUHAN KEPERAWATAN

3.1 Pengkajian

3.2Diagnosa Keperawatan

3.3Intervensi

3.4 Implementasi

3.5 Evaluasi

BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan

4.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA BAB II

TINJAUAN TEORI

2.1 KONSEP KARDIOVASKULER LANSIA

2.1.1 Perubahan Anatomi Fisiologi KardiovaskulerElastisitas jantung aorta menurun dengan bertambahnya usia. perubahan ini terjadi akibat adanyaperubahan pada dinding media aorta dan bukan merupakan akibat dari perubahan intima karena arterosklerosis. Pada pembuluh darah perifer jantung arterosklerosis yang berat akan menyebabkan penyumbatan arteri perifer yang menyebabkan pasokan darah ke otot-otottungkai bawah menurunhal ini menyebabkan iskemia jaringan otot.

2.1.2 Definisi Perubahan Kardiovaskuler Pada LansiaPenyakit kardiovaskuler (PKV) merupakan penyebab mortalitas terbesar dan disibilitas pada 65 tahun di seluruh dunia. Di tengah memerangi penyakit infeksi, Indonesia mesti menghadapi isu penting yaitu ancaman penyakit degenerative.

Penyakit degeneratif tersebut adalah penyakit jantung dan hipertensi merupakan faktor resiko stroke. Menuanya organ tubuh tak lebih dari sebuah proses alamiah. Namun, "sangat sulit membedakan antara penuaan normal yang tidak bisa dicegah dengan kerusakan organ akibat penuaan yang sebenarnya dapat dicegah," ungkap dr. A. Muin Rahman, Sp.PD, KGer. dari divisi Geriatri Ilmu Penyakit Dalam FKUI-RSCM. Dari seluruh penyakit yang mendera lansia, penyakit kardiovaskular menempati urutan paling atas. Kerusakan akibat penuaan biasanya akan mengalami dua macam interaksi, yang berasal dari penuaan itu sendiri atau proses patologis yang mengikuti penyakit jantung tersebut. Kelompok ini pun sering mengalami kelainan klinis akibat komorbiditas serta polifarmasi.Penyakit kardiovaskuler yang sering terjadi pada lansia:

1. Hipertensi

2. Penyakit jantung koroner

3. Distritmia

4. Penyakit vaskuler perifer

5. Penyakit katup jantungA. Perubahan-perubahan yang terjadi pada Jantung :a. Pada miokardium terjadi brown atrophy disertai akumulasi lipofusin (aging pigment) pada serat-serat miokardium. b. Terdapat fibrosis dan kalsifikasi dari jaringan fibrosa yang menjadi rangka dari jantung. Selain itu pada katup juga terjadi kalsifikasi dan perubahan sirkumferens menjadi lebih besar sehingga katup menebal. Bising jantung (murmur) yang disebabkan dari kekakuan katup sering ditemukan pada lansia.c. Terdapat penurunan daya kerja dari nodus sino-atrial yang merupakan pengatur irama jantung. Sel-sel dari nodus SA juga akan berkurang sebanyak 50%-75% sejak manusia berusia 50 tahun. Jumlah sel dari nodus AV tidak berkurang, tapi akan terjadi fibrosis. Sedangkan pada berkas His juga akan ditemukan kehilangan pada tingkat selular. Perubahan ini akan mengakibatkan penurunan denyut jantung.d. Terjadi penebalan dari dinding jantung, terutama pada ventrikel kiri. Ini menyebabkan jumlah darah yang dapat ditampung menjadi lebih sedikit walaupun terdapat pembesaran jantung secara keseluruhan. Pengisian darah ke jantung juga melambat.e. Terjadi iskemia subendokardial dan fibrosis jaringan interstisial. Hal ini disebabkan karena menurunnya perfusi jaringan akibat tekanan diastolik menurun. B. Perubahan-perubahan yang terjadi pada Pembuluh darah :a. Hilangnya elastisitas dari aorta dan arteri-arteri besar lainnya. Ini menyebabkan meningkatnya resistensi ketika ventrikel kiri memompa sehingga tekanan sistolik dan afterload meningkat. Keadaan ini akan berakhir dengan yang disebut Isolated aortic incompetence. Selain itu akan terjadi juga penurunan dalam tekanan diastolik.b. Menurunnya respons jantung terhadap stimulasi reseptor -adrenergik. Selain itu reaksi terhadap perubahan-perubahan baroreseptor dan kemoreseptor juga menurun. Perubahan respons terhadap baroreseptor dapat menjelaskan terjadinya Hipotensi Ortostatik pada lansia.c. Dinding kapiler menebal sehingga pertukaran nutrisi dan pembuangan melambat.C. Perubahan-perubahan yang terjadi pada Darah :a. Terdapat penurunan dari Total Body Water sehingga volume darah pun menurun.b. Jumlah Sel Darah Merah (Hemoglobin dan Hematokrit) menurun. Juga terjadi penurunan jumlah Leukosit yang sangat penting untuk menjaga imunitas tubuh. Hal ini menyebabkan resistensi tubuh terhadap infeksi menurun.D. Penyakit Kardiovaskular umum dan Manajemen Pasien Lamaa. Atrial FibrilasiPrevalensi fibrilasi atrium kronis meningkat dari