BAB I, Bab 2 Dan Bab 3 Keprdibadian Kerja

25
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk hidup yang senantiasa bergaul dan bersosialisasi satu sama lain. Dalam melangsungkan sosialisasi dengan sesamanya, tidak jarang manusia mengalami perbedaan cara pandang dan cara berpikir. Terkadang perbedaan-perbedaan itulah yang membuat manusia sering bersitegang satu sama lain. Jika keduanya sama-sama keras kepala dan tidak mau disalahkan, titik temu perdamaian tidak akan pernah dijumpai sehingga masalah tidak akan selesai. Dalam hal ini, mereka butuh orang lain yang bijak dan mampu membantu mereka menyelesaikan masalah dengan kepala dingin. Penengah ini harus memberi pemahaman kepada pihak yang berseteru bahwa setiap orang punya kepribadian yang berbeda-beda sehingga bisa menimbulkan cara pandang dan cara berpikir yang berbeda pula, sehingga kedua pihak tersebut bisa

description

psikologi industri

Transcript of BAB I, Bab 2 Dan Bab 3 Keprdibadian Kerja

Page 1: BAB I, Bab 2 Dan Bab 3 Keprdibadian Kerja

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Manusia adalah makhluk hidup yang senantiasa bergaul dan bersosialisasi

satu sama lain. Dalam melangsungkan sosialisasi dengan sesamanya, tidak

jarang manusia mengalami perbedaan cara pandang dan cara berpikir.

Terkadang perbedaan-perbedaan itulah yang membuat manusia sering

bersitegang satu sama lain. Jika keduanya sama-sama keras kepala dan tidak

mau disalahkan, titik temu perdamaian tidak akan pernah dijumpai sehingga

masalah tidak akan selesai. Dalam hal ini, mereka butuh orang lain yang bijak

dan mampu membantu mereka menyelesaikan masalah dengan kepala dingin.

Penengah ini harus memberi pemahaman kepada pihak yang berseteru bahwa

setiap orang punya kepribadian yang berbeda-beda sehingga bisa

menimbulkan cara pandang dan cara berpikir yang berbeda pula, sehingga

kedua pihak tersebut bisa lebih bertoleransi kepada perbedaan-perbedaan

yang terjadi diantara mereka.

Tak dapat dipungkiri bahwa kepribadian manusia berperan penting dalam

kelangsungan hidup tiap individu. Kepribadian mempengaruhi banyak hal

seperti yang sudah dipaparkan di atas, yaitu menghasilkan cara pandang dan

cara pikir yang berbeda pada setiap manusia. Kepribadian membuat

seseorang berbeda dengan yang lainnya. Ada yang menganggap bahwa

kepribadian seseorang telah terbentuk semenjak ia lahir. Sedangkan pihak

Page 2: BAB I, Bab 2 Dan Bab 3 Keprdibadian Kerja

lain menganggap kepribadian terbentuk karena pengaruh lingkungan

sekitarnya. Namun, ada pula yang menggabungkan kedua hal tersebut.

Khusus dalam mempelajari kepribadian seseorang tidak hanya dapat

dilihat dari tampak luarnya saja, karena sering kali apa yang terlihat dari luar

tidak sama dengan kenyataan yang terjadi, yang dialami seseorang, dan

semua yang tampak dari luar hanyalah sebagai topeng saja.

Sekian banyak upaya yang telah diarahkan untuk  memahami  manusia.

Tetapi tidak semua upaya tersebut membawa hasil, namun upaya

pemahaman  tentang manusia tetap memiliki arti penting dan tetap harus

dilaksanakan. Bisa dikatakan bahwa kualitas hidup manusia, tergantung

kepada peningkatan pemahaman kita tentang manusia. Dan psikologi, baik

secara terpisah maupun sama-sama dengan ilmu-ilmu lain, sangat berperan 

secara mendalam dalam penganganan masalah kemanusiaan ini.

Kepribadian sering disamakan atau digunakan secara bergantian dengan

istilah watak atau karakter dan tempramen, padahal masing-masing dari hal

tersebut merupakan sesuatu yang berbeda. Watak adalah aspek sosial dari

kepribadian manusia, sedangkan tempramen adalah aspek badaniah dari

kepribadian. Masing-masing hanyalah salah satu aspek kepribadian, di

samping aspek-aspek yang lain.

Menurut ilmu Antropologi, kepribadian ditentukan oleh akal dan jiwa

manusia itu sendiri. Susunan unsur-unsur akal dan jiwa yang menentukan

perbedaan tingkah laku atau tindakan dar itiap-tiap individu manusia itulah

yang disebut sebagai kepribadian atau personality. Hal itu memberikan suatu

Page 3: BAB I, Bab 2 Dan Bab 3 Keprdibadian Kerja

identitas sebagai individu yang khusus kepada masing-masing manusia.

Kepribadian memiliki 3 unsur penting, yaitu pengetahuan, perasaan, dan

dorongan naluri. Tiga unsure inilah yang berperan dalam pembentukan

kepribadian tiap-tiap manusia.

B. Tujuan penulisan

1. Mengetahui pengertian kepribadian?

2. Mengetahui berhubungan dengan kepribadian?

3. Mengetahui unsur-unsur apa saja yang terdapat di dalam kepribadian?

4. Mengetahui faktor apa saja yang membentuk dan mempengaruhi

kepribadian?

5. mengetahui pembagian kepribadian?

6. Mengetahui usaha-usaha untuk mempelajari kepribadian?

C. Manfaat penulisan

1. Dapat memahami pengertian kepribadian.

2. Dapat memahami apa saja yang berhubungan dengan kerpibadian.

3. Dapat memahami unsur-unsur apa saja terdapat dalam kepribadian.

4. Dapat memahami faktor yang membentuk dan mempengaruhi

kepribadian.

5. Dapat memahami pembagian kepribadian.

6. Dapat memahami usaha-usaha untuk mempelajari kepribadian.

Page 4: BAB I, Bab 2 Dan Bab 3 Keprdibadian Kerja

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kepribadian

Istilah kepribadian dalam bahasa Inggris dinyatakan dengan personality.

Istilah ini berasal dari bahasa Yunani, yaitu persona, yang berarti topeng dan

personare, yang artinya menembus. Istilah topeng berkenaan dengan salah

satu atribut yang dipakai oleh para pemain sandiwara pada zaman Yunani

kuno. Dengan topeng yang dikenakan dan diperkuat dengan gerak-gerik dan

apa yang diucapkan, karakter dari tokoh yang diperankan tersebut dapat

menembus keluar, dalam arti dapat dipahami oleh para penonton. Dari sejarah

pengertian kata personality tersebut, kata persona yang semua berarti topeng,

kemudian diartikan sebagai pemaiannya sendiri, yang memainkan peranan

seperti digambarkan dalam topeng tersebut. Dan sekarang ini istilah

personality oleh para ahli dipakai untuk menunjukkan suatu atribut tentang

individu, atau untuk menggambarkan apa, mengapa, dan bagaimana tingkah

laku manusia. Menurut ilmu Antropologi, kepribadian ditentukan oleh akal

dan jiwa manusia itu sendiri. Susunan unsur-unsur akal dan jiwa yang

menentukan perbedaan tingkah laku atau tindakan dari tiap-tiap individu

manusia itulah yang disebut sebagai kepribadian atau personality.

Kepribadian paling sering dideskripsikan dalam istilah sifat yang bisa

diukur yang ditunjukkan oleh seseorang. Pengertian kepribadian menurut

beberapa ahli adalah sebagai berikut:

Page 5: BAB I, Bab 2 Dan Bab 3 Keprdibadian Kerja

1. G.W.Allport

Kepribadian adalah suatu organisasi psikofisik yang dinamis dalam

diri individu, yang menentukan tingkah laku yang khas (unik) dari

orang tersebut.

2. R.B. Cattell

Kepribadian adalah sesuatu yang memungkinkan kita untuk

meramalkan apa yang akan dilakukan oleh seseorang dalam situasi

tertentu.

3. A.Adler

Kepribadian adalah gaya hidup individu, atau cara yang khas dari

individu tersebut dalam respons terhadap masalah-masalah hidup.

4. J.P. Chaplin

Kepribadian adalah integrasi dari sifat-sifat tertentu yang dapat

diselidiki dan dijabarkan, untuk menyatakan kualitas yang unik dari

individu.

Dapat disimpulkan pokok-pokok pengertian kepribadian sebagai

berikut:

a. Kepribadian merupakan kesatuan yang kompleks, yang terdiri

dari aspek psikis, seperti : inteligensi, sifat, sikap, minat, cita-

cita, dst. serta aspek fisik, seperti : bentuk tubuh, kesehatan

jasmani, dst.

b. Kesatuan dari kedua aspek tersebut berinteraksi dengan

lingkungannya yang mengalami perubahan secara terus-

Page 6: BAB I, Bab 2 Dan Bab 3 Keprdibadian Kerja

menerus, dan terwujudlah pola tingkah laku yang khas atau

unik.

c. Kepribadian bersifat dinamis, artinya selalu mengalami

perubahan, tetapi dalam perubahan tersebut terdapat pola-pola

yang bersifat tetap.

d. Kepribadian terwujud berkenaan dengan tujuan-tujuan yang

ingin dicapai oleh individu.1

Sedangkan pengertian kepribadian secara umum adalah sebagai berikut:

Kepribadian adalah sesuatu yang menggambarkan cirri khas (keunikan) dari

seseorang, yang membedakan orang tersebut dari orang lain.

B. Konsep-Konsep Yang Berhubungan Dengan Kepribadian

Abin Syamsuddin (2003) mengemukakan tentang aspek-aspek

kepribadian, yang di dalamnya mencakup :

1. Karakter yaitu konsekuen tidaknya dalam mematuhi etika perilaku,

konsiten tidaknya dalam memegang pendirian atau pendapat.

2. Temperamen yaitu disposisi reaktif seorang, atau cepat lambatnya

mereaksi terhadap rangsangan-rangsangan yang datang dari lingkungan.

3. Sikap yaitu sambutan terhadap objek yang bersifat positif, negatif atau

ambivalen.

4. Stabilitas emosi yaitu kadar kestabilan reaksi emosional terhadap

rangsangan dari lingkungan. Seperti mudah tidaknya tersinggung, marah,

sedih, atau putus asa.1

Page 7: BAB I, Bab 2 Dan Bab 3 Keprdibadian Kerja

5. Responsibilitas (tanggung jawab) adalah kesiapan untuk menerima risiko

dari tindakan atau perbuatan yang dilakukan. Seperti mau menerima

risiko secara wajar atau melarikan diri dari risiko yang dihadapi.

Sosiabilitas yaitu disposisi pribadi yang berkaitan dengan

hubungan interpersonal. Seperti sifat pribadi yang terbuka atau tertutup

dan kemampuan berkomunikasi dengan orang lain.

C. Unsur-Unsur Kepribadian

Unsur-unsur kepribadian ada 3, yaitu:

1. Pengetahuan

Pengetahuan merupakan suatu unsur-unsur yang mengisi akal dan

alam jiwa orang yang sadar. Dalam alam sekitar manusia terdapat

berbagai hal yang diterimanya melalui panca inderanya, yang masuk ke

berbagai sel dibagian-bagian tertentu dari otaknya. Dan didalam otak

tersebutlah semuanya diproses menjadi susunan yang dipancarkan oleh

individu kealam sekitar. Didalam psikologi, hal tersebut dikenal sebagai

“persepsi” yaitu; “seluruh proses akal manusia yang sadar”.

Ada kalanya suatu persepsi yang diproyeksikan kembali menjadi suatu

penggambaran berfokus tentang lingkungan yang mengandung bagian-

bagian. Penggambaran yang terfokus yang terjadi karena pemusatan

secara lebih intensif di dalam pandangan psikologi biasanya disebut

dengan“pengamatan”.

2. Perasaan

Page 8: BAB I, Bab 2 Dan Bab 3 Keprdibadian Kerja

Selain pengetahuan, alam kesadaran manusia juga mengandung

berbagai macam perasaan. Sebaliknya, dapat juga digambarkan seorang

individu yang melihat suatu hal yang buruk atau mendengar suara yang

tidak menyenangkan. Persepsi-persepsi seperti itu dapat menimbulkan

dalam kesadaranya perasaan negatif.

Perasaan, disamping segala macam pengetahuan agaknya juga

mengisi alam kesadaran manusia setiap saat dalam hidupnya. Perasaan

adalah suatu keadaan dalam kesadaran manusia yang karena

pengetahuannya dinilai sebagai keadaan yang positif atau negatif.

3. Dorongan naluri

Kesadaran manusia mengandung berbagai perasaan lain yang tidak

ditimbulkan karena diperanguhi oleh pengetahuannya, tetapi karena

memang sudah terkandung didalam organismenya, khususnya dalam

gennya, sebagai naluri. Dan kemauan yang sudah merupakan naluri

disebut“dorongan”.

Ada 7 macam dorongan naluri:

1. Dorongan untuk mempertahankan hidup.

2. Dorongan seks.

3. Dorongan untuk berupaya mencari makan.

4. Dorongan untuk bergaul atau berinteraksi dengan sesama

manusia.

5. Dorongan untuk meniru tingkah laku sesamanya.

6. Dorongan untuk berbakti.

Page 9: BAB I, Bab 2 Dan Bab 3 Keprdibadian Kerja

7. Dorongan akan keindahan.

D. Faktor Pembentuk Kepribadian

Ada dua pendapat yang bertentangan tentang faktor-faktor pembentuk

kepribadian dan ada satu pendapat yang menggabungkan kedua hal tersebut,

yaitu:

1. Aliran yang percaya bahwa kepribadian seseorang secara murni

ditentukan oleh factor bawaan .

Tokohnya adalah Lombroso, yang dikenal dengan istilahnya “a born

criminal”.Seseorang menjadi penjahat, karena memang ia sudah

dilahirkan sebagai penjahat. Pengaruh lingkungan sama sekali tidak

diperhatikan oleh aliran ini.

Faktor bawaan memang ada kalanya memberikan pengaruh yang

dominan. Kita bias melihat bagaimana misalnya, factor genetik

(kromosom), kelenjar endokrin (hormon) mempengaruhi tingkah laku

atau kepribadian seseorang. Sebagai contoh: seorang anak yang

dilahirkan dengan gen tertentu yang dikenal sebagai “down

syndrome”. Hal ini menyebabkan dimilkinya Intelligence Quotient

(IQ) yang sangat rendah dan mempengaruhi kepribadiannya.

2. Aliran yang mengagungkan pengaruh factor lingkungan.

Tokohnya:

a. John Locke, yang dikenal dengan teori“tabula rasa”.

Page 10: BAB I, Bab 2 Dan Bab 3 Keprdibadian Kerja

Bayi yang dilahirkan adalah ibarat selembar kertas putih.

Lingkunganlah yang dapat menentukan apakah kertas putih itu

akan dijadikan hitam, kuning, merah atau apapun juga.

b. J.B Watson.

Berikan aku 10 orang bayi, dan saya bias membentuk mereka

sesuai dengan keinginan saya. Saya bias menjadikannya sebagai

seorang pengemis, seorang jendral, pengusaha atau apapun saja.

3. Teori kepribadian yang lebih mutakhir menggabungkan kedua aliran

yang muncul terdahulu. Baik factor bawaan maupun factor

lingkungan, sama-sama punyaan didalam membentuk kepribadian.

Pengaruh factor genetika kita sangsikan, dan karena manusia

berinteraksi dengan lingkungannya, serta dapat menarik manfaat dari

hasil pengalamannya itu, maka peran lingkungan dalam pembentukan

kepribadian menjadi jelas adanya.

E. Pembagian Kepribadian

Menurut Renee Baron dan Elizabeth Wagele, kepribadian seseorang dibagi

dalam 9 tipe yaitu:

1. Perfeksionis

Orang dengan tipe ini termotivasi oleh kebutuhan untuk hidup dengan

benar, memperbaiki diri sendiri dan orang lain dan menghindari

marah.

2. Penolong

Tipe kedua dimotivasi oleh kebutuhan untuk dicintai dan dihargai,

Page 11: BAB I, Bab 2 Dan Bab 3 Keprdibadian Kerja

mengekspresikan perasaan positif pada orang lain, dan menghindari

kesan membutuhkan.

3. Pengejar Prestasi

Para pengejar prestasi termotivasi oleh kebutuhan untuk menjadi

orang yang produktif, meraih kesuksesan, dan terhindar dari

kegagalan.

4. Romantis

Orang tipe romantis termotivasi oleh kebutuhan untuk memahami

perasaan diri sendiri serta dipahami orang lain, menemukan makna

hidup, dan menghindari citra.

Pengamat

Orang tipe ini termotivasi oleh kebutuhan untuk mengetahui segala

sesuatu dan alam semesta, merasa cukup dengan diri sendiri dan

5. menjaga jarak, serta menghindari kesan bodoh atau tidak memiliki

jawaban.

6. Pencemas

Orang tipe 6 termotivasi oleh kebutuhan untuk mendapatkan

persetujuan, merasa diperhatikan, dan terhindar dari kesan

pemberontak.

7. Petualang

Tipe 7 termotivasi oleh kebutuhan untuk merasa bahagia serta

merencanakan hal-hal menyenangkan, memberi sumbangsih pada

dunia.

Page 12: BAB I, Bab 2 Dan Bab 3 Keprdibadian Kerja

8. Pejuang

Tipe pejuang termotivasi oleh kebutuhan untuk dapat mengandalkan

diri sendiri, kuat, memberi pengaruh pada dunia, dan terhindar dari

kesan lemah.

9. Pendamai

Para pendamai dimotivasi oleh kebutuhan untuk menjaga kedamaian,

menyatu dengan orang lain dan menghindari konflik.

Dilain pihak Paul Gunadi membagi tipe kepribadian seseorang

menjadi empat jenis yaitu:

a. Tipe Sanguin

Tipe ini mempunyai banyak kekuatan, bersemangat,

mempunyai gairah hidup, bisa membuat lingkungannya gembira,

senang. Tapi kelemahannya adalah cenderung impulsif, bertindak

sesuai emosinyaatau keinginannya. Jadi orang dengan kepribadian

sanguin mudah sekali dipengaruhi oleh lingkungannya dan

rangsangan-rangsangan dari luar dirinya. Dia kurang bisa menguasai

diri atau penguasaan dirinya lemah. Dalam buku milik Tim LaHaye,

orang-orang sanguin cenderung mudah jatuh ke dalam pencobaan,

karena godaan dari luar bisa begitu memikatnya, dan dia bisa masuk

terperosok ke dalamnya.

b. Tipe Flegmatik

Tipe ini adalah orang yang cenderung tenang dan dari luar

cenderung tidak beremosi. Dia tidak menampakkan emosi, misalnya,

Page 13: BAB I, Bab 2 Dan Bab 3 Keprdibadian Kerja

sedih atau senang. Jadi naik turun emosinya tidak nampak dengan

jelas. Orang ini cenderung bisa menguasai dirinya dengan cukup baik

dan introspektif sekali, memikirkan ke dalam, bisa melihat, menatap

dan memikirkan masalah-masalah yang terjadi di sekitarnya. Jadi dia

adalah seorang pengamat yang kuat, penonton yang tajam dan juga

seorang pengkritik yang berbobot. Kelemahannya adalah cenderung

mau ambil mudahnya, tidak mau susah. Kelemahannya ini membuat

dia jadi orang yang kurang mau berkorban bagi yang lain. Maka salah

satu hal yang perlu ditingkatkan dalam dirinya adalah kemurahan hati.

Karena dia cenderung menjadi orang yang egois

c. Tipe Melankolik

Orang yang melankolik adalah orang yang terobsesi dengan

karya yang paling bagus, yang paling sempurna, mengerti estetika

keindahan hidup ini dan perasaannya sangat kuat, sangat sensitif.

Kelemahan orang melankolik adalah orang-orang yang mudah sekali

dikuasai oleh perasaan. Perasaan yang mendasari hidupnya sehari-hari

adalah perasaan yang murung. Tidak mudah bagi orang melankolik itu

untuk terangkat, untuk senang, atau tertawa terbahak-bahak.

d. Tipe Kolerik

Seorang kolerik berorientasi pada pekerjaan, dan pada tugas.

Dia adalah seseorang yang mempunyai disiplin kerja yang sangat

tinggi. Kelebihannya adalah dia bisa melaksanakan tugas dengan setia

dan bertanggung jawab dengan tugas yang diembannya. Kelemahan

Page 14: BAB I, Bab 2 Dan Bab 3 Keprdibadian Kerja

orang kolerik adalah kurangnya kemampuan untuk bisa merasakan

perasaan orang lain, belas kasihannya terhadap penderitaan orang lain

juga minim, karena perasaannya kurang bermain.

F. Usaha-Usaha Mempelajari Kepribadian

Usaha-usaha untuk mengerti perilaku atau menyingkap kepribadian

manusia sudah lama dilakukan, salah satunya adalah dengan cara-cara

yang sederhana.

Dari cara-cara yang sangat sederhana lahirlah pengetahuan-

pengetahuan yang bersifat spekulatif, dalam arti kebenarannya tidak bisa

dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Ada beberapa pengetahuan yang

menjelaskan kepribadian secara spekulatif. Pengetahuan seperti ini disebut

juga ilmu semu (pseudo science). Yang termasuk ilmu-ilmu semu antara

lain sebagai berikut (Sumadi Suryabrata, 2005: 7-8):

1. Chirologi, yaitu pengetahuan yang berusaha mempelajari kepribadian

manusia berdasarkan gurat-gurat tangan.

2. Astrologi, adalah pengetahuan yang berusaha menjelaskan kepribadian

atas dasar dominasi benda-benda angkasa terhadap apa yang sedang

terjadi di alam, termasuk waktu kelahiran seseorang.

3. Grafologi, merupakan pengetahuan yang berusaha menjelaskan kepri-

badian atas dasar tulisan tangan.

4. Phisiognomi, adalah pengetahuan yang berusaha menjelaskan

kepribadian atas dasar keadaan wajah.

Page 15: BAB I, Bab 2 Dan Bab 3 Keprdibadian Kerja

5. Phrenologi, merupakan pengetahuan yang berusaha menjelaskan

kepribadian berdasarkan keadaan tengkorak.

6. Onychology, pengetahuan yang berusaha menjelaskan kepribadian atas

dasar keadaan kuku

BAB II

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Kepribadian paling sering dideskripsikan dalam istilah sifat yang bisa

diukur yang ditunjukkan oleh seseorang. Tetapi, dapat kita pahami bahwa

kepribadianadalahsesuatu yang menggambarkancirikhas (keunikan)

dariseseorang, yang membedakan orang tersebutdari orang lain.

Page 16: BAB I, Bab 2 Dan Bab 3 Keprdibadian Kerja

2. Kepribadian memiliki beberapa aspek, yaitu: karakter, temperamen,

sikap, stabilitas emosi, responsibilitas, dan sosiabilitas, dimana keenam

hal tersebut berkaitan erat dengan kepribadian.

3. Hal-hal yang berperan penting dalam membentuk sebuah kepribadian

adalah pengetahuan, perasaan, dan dorongan naluri.

4. Faktor bawaan dan faktor lingkungan adalah dua aliran bertentangan yang

dianggap mampu membentuk suatu kepribadian. Namun, ada satu

pendapat yang menggabungkan keduanya sehingga keduanya punya andil

dalam membentuk sebuah kepribadian.

5. Macam-macam kepribadian juga dapat dibedakan secara spesifik, seperti

pengamat, perfeksionis, dan lain-lain. Ada pula yang membaginya secara

tidak spesifik, seperti tipe melankolik, flegmatik, dan lain sebagainya.

6. Usaha-usaha untuk menyingkap kepribadian banyak dilakukan dengan

cara sederhana, seperti melihat garis tangan, keadaan/struktur wajah, dan

lain-lain.

B. Saran

Kepribadian adalah materi yang sangat luas jika dipelajari. Tentunya makalah

ini tidak luput dari banyak kekurangan. Maka dari itu, marilah kita cari dan baca

referensi tentang kepribadian di berbagai buku-buku psikologi atau dari internet

agar wawasan kita tentang kepribadian bisa dikembangkan lebih jauh lagi.

DAFTAR PUSTAKA

Prof. Dr. Koentjaraningrat. Pengantar Ilmu Antropologi Edisi Revisi 2009. Jakarta: Rineka Cipta, 2009.

Renee Baron dan Elizabeth Wagele. Eneagram: Mengenal 9 Kepribadian Manusia dengan Lebih Asyik. Jakarta: PT. Serambi Ilmu Semesta, 2005.

Page 17: BAB I, Bab 2 Dan Bab 3 Keprdibadian Kerja

Drs. Kuntjojo, M.Pd. Psikologi Kepribadian. Pendidikan Bimbingan dan Konseling Universitas Nusantara PGRI Kediri, 2009.

Waluyo, S.Pd, MM. Kepribadian, Slide Share. Universitas Pamulang.

http://agungdermawan.blogspot.com/2008/07/makalah-kepribadian.html