3. aspek syariah pms

34
Modul Training of Trainer Keuangan Syariah syariah IKNB ASPEK SYARIAH DI PASAR MODAL MODUL TRAINING OF TRAINER KEUANGAN SYARIAH

Transcript of 3. aspek syariah pms

Page 1: 3. aspek syariah pms

Modul Training of Trainer Keuangan Syariah

syariahIKNB

ASPEK SYARIAH DI PASAR MODAL

MODUL TRAINING OF TRAINER KEUANGAN SYARIAH

Page 2: 3. aspek syariah pms

03

Prinsip Dasar Fiqih Muamalah

Aspek Syariah Saham Syariah

Aspek Syariah Sukuk

Aspek Syariah Reksadana Syariah

ASPEK SYARIAH

MODUL TRAINING OF TRAINER KEUANGAN SYARIAH

Page 3: 3. aspek syariah pms

Modul Training of Trainer Keuangan Syariah

Perbankan Syariah Industri Keuangan Non Bank SyariahPasar Modal Syariah

PRINSIP DASAR FIQIH MUAMALAH

Fiqih

Ibadah Muamalah

Prinsip Syariah di Pasar Modal

• Mengatur hubungan manusiadengan Allah Subhana Wa Ta’ala

• Semua TIDAK BOLEH dilakukanKECUALI yang ada perintah atauketentuannya

• Mengatur hubunganantara sesama manusia

• Semua BOLEH dilakukanKECUALI jelas ada larangannya

Page 4: 3. aspek syariah pms

ASPEK SYARIAH

SAHAM Landasan Dibolehkannya Saham Bentuk transaksi yang Dilarang

Page 5: 3. aspek syariah pms

Modul Training of Trainer Keuangan Syariah

Perbankan Syariah Industri Keuangan Non Bank SyariahPasar Modal Syariah

Keputusan Muktamar ke-7 Majma’ Fiqh Islami tahun1992 di Jeddah:

يجوز بيع السهم أو رهنه مع مراعاة ما يقتضى به نظام الشركة

“Boleh menjual atau menjaminkan saham denganmemperhatikan peraturan yang berlaku padaperseroan.”

Pendapat Dr. Wahbah al-Zuhaily

.... التعامل بألسهم جائز شرعا “Bermuamalah dengan (melakukan transaksi atas) saham hukumnya boleh…

LANDASAN DIBOLEHKANNYA SAHAM

Page 6: 3. aspek syariah pms

Modul Training of Trainer Keuangan Syariah

Perbankan Syariah Industri Keuangan Non Bank SyariahPasar Modal Syariah

LANDASAN DIBOLEHKANNYA SAHAM

Fatwa DSN-MUI No. 40 tahun 2003 (Pasal 4 ayat 2)

“Saham Syariah adalah bukti kepemilikan atas suatuperusahaan yang memenuhi kriteria sebagaimanatercantum dalam pasal 3, dan tidak termasuk saham yang memiliki hak istimewa.”

Akadnya adalah Syirkah Al-Musahamah

Page 7: 3. aspek syariah pms

Modul Training of Trainer Keuangan Syariah

Perbankan Syariah Industri Keuangan Non Bank SyariahPasar Modal Syariah

LANDASAN DIBOLEHKANNYA SAHAM

Fatwa DSN-MUI No. 40 tahun 2003 Pasal 3 Kriteria Emiten atau Perusahaan Publik1. Jenis usaha, produk barang, jasa yang diberikan dan akad serta cara pengelolaan perusahaan

Emiten atau Perusahaan Publik yang menerbitkan Efek Syariah tidak boleh bertentangandengan Prinsip-prinsip Syariah.

2. Jenis kegiatan usaha yang bertentangan dengan Prinsip-prinsip Syariah sebagaimanadimaksud dalam Pasal 3 angka 1 di atas, antara lain:a. perjudian dan permainan yang tergolong judi atau perdagangan yang dilarang;b. lembaga keuangan konvensional (ribawi), termasuk perbankan dan asuransi konvensional;c. produsen, distributor, serta pedagang makanan dan minuman yang haram; dand. produsen, distributor, dan/atau penyedia barang-barang ataupun jasa yang merusak moral

dan bersifat mudarat.e. melakukan investasi pada Emiten (perusahaan) yang pada saat transaksi tingkat (nisbah)

hutang perusahaan kepada lembaga keuangan ribawi lebih dominan dari modalnya;

3. Emiten atau Perusahaan Publik yang bermaksud menerbitkan Efek Syariah wajib untukmenandatangani dan memenuhi ketentuan akad yang sesuai dengan syariah atas Efek Syariahyang dikeluarkan.

4. Emiten atau Perusahaan Publik yang menerbitkan Efek Syariah wajib menjamin bahwakegiatan usahanya memenuhi Prinsip-prinsip Syariah dan memiliki Shariah Compliance Officer.

5. Dalam hal Emiten atau Perusahaan Publik yang menerbitkan Efek Syariah sewaktuwaktu tidakmemenuhi persyaratan tersebut di atas, maka Efek yang diterbitkan dengan sendirinya sudahbukan sebagai Efek Syariah.

Page 8: 3. aspek syariah pms

Modul Training of Trainer Keuangan Syariah

Perbankan Syariah Industri Keuangan Non Bank SyariahPasar Modal Syariah

LANDASAN DIBOLEHKANNYA SAHAM

Sharia Standard No. 21: Financial Paper (Shares and Bonds) yang diterbitkan AAOIFI (Accounting and Auditing Organization of Islamic Financial Institution)

Paragraph 2/1

“The issuance of shares is permitted if the objectives for which the corporation was established are lawful according to the sharia…”

Page 9: 3. aspek syariah pms

Modul Training of Trainer Keuangan Syariah

Perbankan Syariah Industri Keuangan Non Bank SyariahPasar Modal Syariah

Paragraph 3/2

It is permitted to buy and sell shares of corporations, on a spot or deferred basis which delay is permitted, if the activity of the corporation is permissible irrespective of its being an investment (that is, the acquisition of the share with the aim of profiting from it) or dealing in it (that is, with the intention of benefiting from the difference in price)

Paragraph 3/7

It is permitted to the buyer of a share to undertake transaction in it by way of sale to another and the like after the completion of the formalities of the sale and the transfer of liability to him even though the final settlement in his favor has not been made.

LANDASAN DIBOLEHKANNYA SAHAM

Page 10: 3. aspek syariah pms

Modul Training of Trainer Keuangan Syariah

Perbankan Syariah Industri Keuangan Non Bank SyariahPasar Modal Syariah

Fatwa No. 80/DSN-MUI/VI/2011 tentang PenerapanPrinsip Syariah dalam Mekanisme Perdagangan EfekBersifat Ekuitas di Pasar Reguler Bursa Efek

Pembeli boleh menjual Efek setelah akad jual beli di nilai sah waulupun settlement di T+3 berdasarkanprinsip qabdh hukmi

Mekanisme jual beli Efek bersifat ekuitasmenggunakan akad bai’ al-musawamah (mekanismetawar menawar yang berkesinambungan untukmencapai harga pasar wajar)

LANDASAN DIBOLEHKANNYA SAHAM

Page 11: 3. aspek syariah pms

Modul Training of Trainer Keuangan Syariah

Perbankan Syariah Industri Keuangan Non Bank SyariahPasar Modal Syariah

BENTUK TRANSAKSI YANG DILARANG

Tadlis adalah tindakan menyembunyikan kecacatan obyek akadyang dilakukan oleh penjual untuk mengelabui pembeli seolah-olah obyek akad tersebut tidak cacatTaghrir adalah upayamempengaruhi orang lain, baik dengan ucapan maupuntindakan yang mengandung kebohongan, agar terdorong untukmelakukan transaksi.

Contohnya:1) Front Running 2) Misleading information (Informasi Menyesatkan)

Page 12: 3. aspek syariah pms

Modul Training of Trainer Keuangan Syariah

Perbankan Syariah Industri Keuangan Non Bank SyariahPasar Modal Syariah

BENTUK TRANSAKSI YANG DILARANG

Taghrir adalah upaya mempengaruhi orang lain, baik denganucapan maupun tindakan yang mengandung kebohongan, agar terdorong untuk melakukan transaksi

Contohnya:1) Wash sale (Perdagangan semu yang tidak mengubah

kepemilikan)2) Pre-arrange trade

Page 13: 3. aspek syariah pms

Modul Training of Trainer Keuangan Syariah

Perbankan Syariah Industri Keuangan Non Bank SyariahPasar Modal Syariah

BENTUK TRANSAKSI YANG DILARANG

Tanajusy/Najsy adalah tindakan menawar barang denganharga lebih tinggi oleh pihak yang tidak bermaksudmembelinya, untuk menimbulkan kesan banyak pihak yang berminat membelinya Ikhtikar adalah membeli suatu barangyang sangat diperlukan masyarakat pada saat harga mahal dan menimbunnya dengan tujuan untuk menjualnya kembali padasaat harganya lebih mahal

Contohnya:1) Pump and Dump2) Hype and Dump3) Creating fake demand/supply (Permintaan/Penawaran

Palsu)

Page 14: 3. aspek syariah pms

Modul Training of Trainer Keuangan Syariah

Perbankan Syariah Industri Keuangan Non Bank SyariahPasar Modal Syariah

BENTUK TRANSAKSI YANG DILARANG

Ihtikar adalah membeli suatu barang yang sangatdiperlukan masyarakat pada saat harga mahal danmenimbunnya dengan tujuan untuk menjualnya kembalipada saat harganya lebih mahal

Contohnya:

1) Pooling interest2) Cornering

Page 15: 3. aspek syariah pms

Modul Training of Trainer Keuangan Syariah

Perbankan Syariah Industri Keuangan Non Bank SyariahPasar Modal Syariah

BENTUK TRANSAKSI YANG DILARANG

Ghisysy adalah penjual menjelaskan/memaparkan keunggulan/keistimewaan barang yang dijual serta menyembunyikan kecacatannya

Contohnya:1) Marking at the close2) Alternate trade

Ghabn Fahisy merupakan ghabn tingkat berat, seperti jual-beliatas barang dengan harga jauh di bawah harga pasar. Ghabnadalah ketidakseimbangan antara dua barang (obyek) yang dipertukarkan dalam suatu akad, baik segi kualitas maupunkuantitasnya

Contohnya: Insider Trading (Perdagangan Orang Dalam)

Page 16: 3. aspek syariah pms

Modul Training of Trainer Keuangan Syariah

Perbankan Syariah Industri Keuangan Non Bank SyariahPasar Modal Syariah

BENTUK TRANSAKSI YANG DILARANG

Bai’ al-Ma’dum adalah jual beli yang obyek (mabi’)-nya tidak adapada saat akad, atau jual beli atas barang (efek) padahal penjualtidak memiliki barang (efek) yang dijualnya

Contohnya: Short Selling (bai’ al-maksyuf/jual kosong)

Riba adalah tambahan yang diberikan dalam pertukaranbarangbarang ribawi (al-amwal al-ribawiyah) dan tambahan yang diberikan atas pokok utang dengan imbalan penangguhanpembayaran secara mutlak

Contohnya: Margin Trading (Transaksi dengan Pembiayaan)

Page 17: 3. aspek syariah pms

ASPEK SYARIAH

SUKUK Pengertian Sukuk Landasan Dibolehkannya Sukuk Asset Based dan Asset Backed Sukuk Hakikat Underlying Asset Kesesuaian Syariah

Page 18: 3. aspek syariah pms

Modul Training of Trainer Keuangan Syariah

Perbankan Syariah Industri Keuangan Non Bank SyariahPasar Modal Syariah

PENGERTIAN SUKUK

1. Asal Kata

Sukuk berasal dari bahasa Arab, yaitu dari kata صكdengan bentuk jamaknya (plural) adalah صكوك , yang berarti ‘certificate’.

2. Sharia Standard yang dikeluarkan oleh AAOIFI

Sukuk diartikan sebagai Investment Sukuk(صكوك اإلستثمار), yang berarti sertifikat yang merepresentasi kepemilikanatas aset atau manfaat.

Page 19: 3. aspek syariah pms

Modul Training of Trainer Keuangan Syariah

Perbankan Syariah Industri Keuangan Non Bank SyariahPasar Modal Syariah

LANDASAN DIPERBOLEHKANNYA SUKUK

Hasil Pleno ke-4 Majma’ Fiqh Al-Islami di Jeddah tahun1988

“Any combination of assets (or the usufruct of such assets) can be represented in the form of written financial instruments that can be sold at a market price, provided that the composition of the group of assets represented by the sukuk consists of a majority of tangible assets.”

Sharia Standard AAOIFI No. 17: Investment Sukuk(Shukuk Al-Ististmar) May 2003, efektif Januari 2004.

Page 20: 3. aspek syariah pms

Modul Training of Trainer Keuangan Syariah

Perbankan Syariah Industri Keuangan Non Bank SyariahPasar Modal Syariah

ASSET BASED VS. ASSET BACKED

• ASSET BASED SUKUK

the sukuk holders rely on the obligor for the principal and return, in the same way as they would under corporate bond issue have no legal recourse to the underlying asset.

• ASSET BACKED SUKUK

sukuk holders rely on the asset of the sukuk issuer for the security sukuk holders’ claims are secured by the ownership of the underlying aseet.

Page 21: 3. aspek syariah pms

Modul Training of Trainer Keuangan Syariah

Perbankan Syariah Industri Keuangan Non Bank SyariahPasar Modal Syariah

HAKIKAT UNDERLYING ASSET

Membedakan Sukuk dengan Surat Hutang

Pendapatan yang dihasilkan Sukuk berasal dariincome stream underlying-nya.

Terbebas dari Riba: Karena setiap kelebihandari hutang adalah riba كل قرض جر منفعة فهو ربا

Page 22: 3. aspek syariah pms

Modul Training of Trainer Keuangan Syariah

Perbankan Syariah Industri Keuangan Non Bank SyariahPasar Modal Syariah

KESESUAIAN SYARIAH

28

Sukuk yang dierbitkan wajib disertai dengan pernyataan kesesuaian syariah dari Dewan Pengawas Syariah (DPS) atau Tim Ahli Syariah (TAS)

Anggota DPS atau TAS wajib memiliki izin ASPM.

Pernyataan kesesuaian syariah atas Sukuk merupakan:

dokumen tambahan yang wajib disertakan dalamPernyataan Pendaftaran

wajib diungkapkan dalam Prospektus

Page 23: 3. aspek syariah pms

Modul Training of Trainer Keuangan Syariah

Perbankan Syariah Industri Keuangan Non Bank SyariahPasar Modal Syariah

KESESUAIAN SYARIAH

28

Sukuk tidak lagi menjadi Efek Syariah jika:

tidak lagi memiliki aset yang menjadi dasar Sukuk; dan/atau

terjadi perubahan jenis Akad Syariah, isi Akad Syariah, dan/atau aset yang menjadi dasar Sukuk, yang menyebabkan bertentangan dengan Prinsip Syariah di Pasar Modal.

Jika terjadi demikian, Sukuk berubah menjadi utang piutang dan Emiten wajib menyelesaikan kewajibannyakepada pemegang Sukuk.

Page 24: 3. aspek syariah pms

Modul Training of Trainer Keuangan Syariah

Perbankan Syariah Industri Keuangan Non Bank SyariahPasar Modal Syariah

FATWA TERKAIT SUKUK

• Fatwa DSN-MUI Nomor 32/DSN-MUI/IX/2002 tentang Obligasi Syariah

• Fatwa DSN-MUI Nomor 33/DSN-MUI/IX/2002 tentang Obligasi SyariahMudharabah

• Fatwa DSN-MUI Nomor 41/DSN-MUI/III/2004 tentang Obligasi Syariah Ijarah

• Fatwa DSN-MUI Nomor 69/DSN-MUI/VI/2008 tentang Surat Berharga SyariahNegara

• Fatwa DSN-MUI Nomor 70/DSN-MUI/VI/2008 tentang Metode Penerbitan SuratBerharga Syariah Negara

• Fatwa DSN-MUI Nomor 95/DSN-MUI/VII/2004 tentang Surat Berharga SyariahNegara (SBSN) Wakalah

• Ketetapan Dewan Syariah Nasional - MUI No. 01/DSN-MUI/III/2012

• Ketetapan Dewan Syariah Nasional - MUI No. 01/DSN-MUI/III/2012 tentangKriteria Proyek Sesuai dengan Prinsip Syariah.

• Fatwa Dewan Syariah Nasional No.69 tentang SBSN

• Fatwa Dewan Syariah Nasional No.70 tentang Metode Penerbitan SBSN

• Fatwa Dewan Syariah Nasional No.71 tentang Sale and Lease Back

• Fatwa Dewan Syariah Nasional No.72 tentang SBSN Ijarah Sale and Lease Back

• Fatwa Dewan Syariah Nasional No.76 tentang SBSN Ijarah Asset To Be Leased

39

Page 25: 3. aspek syariah pms

ASPEK SYARIAH

REKSADANA SYARIAH Fatwa Reksadana Syariah Dewan Pengawas Syariah

Page 26: 3. aspek syariah pms

Modul Training of Trainer Keuangan Syariah

Perbankan Syariah Industri Keuangan Non Bank SyariahPasar Modal Syariah

FATWA REKSA DANA SYARIAH

Fatwa Dewan Syariah Nasional – Majelis Ulama Indonesia No. 20/DSN-MUI/IV/2001 tentang Pedoman Pelaksanaan

Investasi Untuk Reksa Dana Syariah

”Hasil investasi yang dibagikan harus bersih dari unsur non-halal,sehingga Manajer Investasi harus melakukan pemisahan bagianpendapatan yang mengandung unsur non halal dari pendapatan yangdiyakini halal”

Page 27: 3. aspek syariah pms

Modul Training of Trainer Keuangan Syariah

Perbankan Syariah Industri Keuangan Non Bank SyariahPasar Modal Syariah

DEWAN PENGAWAS SYARIAH

Rekomendasi dari Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN MUI)

DPS melakukan review atas seluruh dokumen:

1. Dokumen Perjanjian Kontrak Investasi Kolektif

2. Prospektus, yang merupakan informasi tertulissehubungan dengan Penawaran Umum dengantujuan agar Pihak lain membeli Efek.

Tugas Dewan Pengawas Syariah

1. Mengawasi

2. Memberikan Nasihat

3. Memberikan pertimbangan pemanfaatan dana sosial

4. Edukasi/Promosi/Product Dev

DPS bertugas melakukan supervisi baik sebelum dan setelah peluncuran reksadana.

Page 28: 3. aspek syariah pms

Modul Training of Trainer Keuangan Syariah

Perbankan Syariah Industri Keuangan Non Bank SyariahPasar Modal Syariah

SUPERVISI DEWAN PENGAWAS SYARIAH

Supervisi setelah penerbitan

Supervisi ini mencakup:

1. Penyeleksian Portofolio Efek: penyaringan saham

2. Monitoring Portofolio: investasi pada efek yangtelah ditetapkan.

3. Portfolio Purification: Pemurnian portofolio, yaitumelakukan penyisihan (tafriq) atas pendapatandari pendapatan yang diterima yang masihmengandung unsur non halal.

Page 29: 3. aspek syariah pms

Modul Training of Trainer Keuangan Syariah

Perbankan Syariah Industri Keuangan Non Bank SyariahPasar Modal Syariah

SELEKSI PORTOFOLIO

Saham Sukuk Pasar Uang Syariah

Seleksi Saham:

1. Core Business

Screening

2. Financial Ratio

Screening

Investasi hanyalah

pada sukuk

Pasar Uang yang

digunakan adalah

Pasar Uang

berdasarkan prinsip

syariah.

Diterbitkan oleh OJK/Penerbit DES

Page 30: 3. aspek syariah pms

Modul Training of Trainer Keuangan Syariah

Perbankan Syariah Industri Keuangan Non Bank SyariahPasar Modal Syariah

MONITORING PORTOFOLIO

Monitoring Portofolio

Efek yang dibeli sesuai

dengan kebijakan yang telah

disetujui DPS

Tidak melakukan transaksi yang

terlarang secara syariah:

shortselling, margin trading

1. Cek Laporan

Portofolio

2. Cek Rincian Transaksi

(Transaction Listing)

Adakan interview Portofolio

Manager

Page 31: 3. aspek syariah pms

Modul Training of Trainer Keuangan Syariah

Perbankan Syariah Industri Keuangan Non Bank SyariahPasar Modal Syariah

PURIFIKASI

• Fatwa No.20 Pasal 11(2): ”Hasil investasi yang dibagikan harus bersih dari unsur non-halal, sehingga Manajer Investasi harus melakukan pemisahan bagian pendapatan yang mengandung unsur non halal dari pendapatan yang diyakini halal.

• Standard No. 21 AAOIFI pada butir 3/4/5: “It’s obligatory to eliminate prohibited income specific to the share that is mixed up with the earnings of the corporations…”

Hasil dari purifikasi digunakan sebagai dana sosial untuk kemaslahatan umatsesuai persetujuan DPS

Page 32: 3. aspek syariah pms

Modul Training of Trainer Keuangan Syariah

Perbankan Syariah Industri Keuangan Non Bank SyariahPasar Modal Syariah

PURIFIKASI

Purifikasi dapat terjadi dari:

1. Pendapatan jasa giro dari rekening kas pada Bank Kustodian, hal inikarena pada saat ini masih banyak Reksa Dana Syariah yangmenggunakan jasa Bank Kustodian Konvensional.

2. Pendapatan Dividen pada perusahaan yang merupakan perusahaanyang mixed (seperti perusahaan konglomerasi) atau terdapatpendapatan bunga Emiten ybs sehingga dalam dividen mengandungunsur yang tidak sesuai dengan syariah

Pendapatan (income) yang

tidak sesuai dengan syariah

Dikeluarkan dariNilai Aktiva BersihReksa Dana Syariah

Cek penggunaanhasil Purifikasi

Page 33: 3. aspek syariah pms

Modul Training of Trainer Keuangan Syariah

Perbankan Syariah Industri Keuangan Non Bank SyariahPasar Modal Syariah

LAPORAN DEWAN PENGAWAS SYARIAH

Laporan Dewan Pengawas Syariahmencakup:

a. Monitoring Portofolio ReksaDana Syariah

b. Proses Purifikasic. Dana Purifikasi dan

Penggunaannya.

Page 34: 3. aspek syariah pms

Modul Training of Trainer Keuangan Syariah

Perbankan Syariah Industri Keuangan Non Bank SyariahPasar Modal Syariah

Terima KasihWassalamualaikum Wr Wb

Direktorat Pasar Modal Syariah – Otoritas Jasa KeuanganGedung Sumitro Djojohadikusumo Lt. 2

Jl. Lapangan Banteng Timur No 2 – 4 Jakarta 10710