^29884 PROGRAM SARJANA TEOLOGI SEKOLAH TINGGI …

16
KONSEP MESIAS DALAM MAZMUR 110 DAN PENGGENAPANNYA DALAIM PERJANJIAN BARU; Suatu Studi Eksegesis Mazmur 110 SKRIFSI DIAJUKAN KEPADA SEKOLAH TINGGI TEOLOGI AMANAT AGUNG UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN PERSYARATAN GUNA MEMPEROLEH GELAR SARJANA TEOLOGI OLEH NITA GOTIB 1039812002 1997 ^29884 PROGRAM SARJANA TEOLOGI SEKOLAH TINGGI TEOLOGI AMANAT AGUNG JAKARTA 2002 lMANAT Al .UNG

Transcript of ^29884 PROGRAM SARJANA TEOLOGI SEKOLAH TINGGI …

Page 1: ^29884 PROGRAM SARJANA TEOLOGI SEKOLAH TINGGI …

KONSEP MESIAS DALAM MAZMUR 110

DAN PENGGENAPANNYA DALAIM PERJANJIAN BARU;

Suatu Studi Eksegesis Mazmur 110

SKRIFSI

DIAJUKAN KEPADA

SEKOLAH TINGGI TEOLOGI AMANAT AGUNG

UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN PERSYARATANGUNA MEMPEROLEH GELAR SARJANA TEOLOGI

OLEH

NITA GOTIB

1039812002

1997

^29884PROGRAM SARJANA TEOLOGI

SEKOLAH TINGGI TEOLOGI AMANAT AGUNGJAKARTA

2002

lMANAT Al .UNG

Page 2: ^29884 PROGRAM SARJANA TEOLOGI SEKOLAH TINGGI …

1997

SEKOLAH TINGM:« TEOLOGI

AMANAT AGUNG

Ketua STT AMANAT AGUNG menyatakan bahwa skripsi berjudul:

KONSEP MESIAS DALAM MAZMUR 110 DAN PENGGENAPANNYA

DALAM PERJANJIAN BARU: Suatu Studi Eksegesis Mazmur 110

Dinyatakan Lulus setelah diuji oleh Team Penguji pada tanggal 14 Agustus 2002.

Dosen Pembimbing / Penguji:

1. GL Dedy Wikarsa, M.Th.

2. Pdt. Endang Puspawati Wibowo, M.Div.

3. GI. Yohanes Adrie Hartopo, Ph.D. (Cand.)

Tanda Tan

Jakarta, 14 Agustus 2002

^LYohams Adrie Hartopo;

Ketua

iv, u-u

70

Page 3: ^29884 PROGRAM SARJANA TEOLOGI SEKOLAH TINGGI …

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

I. PENDAHULUAN 1

A. LATAR BELAKANG PENULISAN 1

B. POKOK PERMASALAHAN 4

C. TUJUAN PENULISAN 4

D. ASUMSIDASAR 5

E. PEMBATASAN PENULISAN 5

F. METODOLOGI PENULISAN 6

G. SISTEMATIKA PENULISAN 6

H. DEFINISIISTILAH 8

II. KONSEP MESIAS DALAM PERJANJIAN LAMA 10

A. PENGERTIAN KATA "MESIAS" 10

B. KONSEP MESIAS DALAM PERJANJIAN LAMA 13

1. Raja 15

2. Imam 17

Page 4: ^29884 PROGRAM SARJANA TEOLOGI SEKOLAH TINGGI …

III. KONSEP MESIAS DALAM MAZMUR 110 23

A. LATAR BELAKANG PENULISAN 23

1. Penulis 23

2. Tanggal dan Situasi Penulisan 25

B. STRUKTUR 28

C. EKSEGESIS DAN EKSPOSISI 30

D. KONSEP MESIAS DALAM MAZMUR 110 52

IV. PENGGENAPAN KONSEP MESIAS DARI MAZMUR 110

DALAM PERJANJIAN BARU 58

A SEJARAH PENAFSIRAN 58

B. KUTIPAN MAZMUR 110 DALAM PERJANJIAN BARU 61

1. KitabMarkus 61

2. Kitab Kisah Para Rasul 66

3. Kitab Ibrani 71

4. Bagian-bagian lain dalam Perjanjian Bam gQ

V. KESIMPULAN 81

DAFTAR PUSTAKA ... 84

Page 5: ^29884 PROGRAM SARJANA TEOLOGI SEKOLAH TINGGI …

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG PENULISAN

Yesus Kristus sebagai Sang Mesias merupakan inti berita yang tercatat dalam

Alkitab. Inti berita ini telah dinubuatkan dan dijanjikan sejak beribu-ribu tahun yang

lalu, yang telah tercatat dalam Perjanjian Lama, dan juga telah digenapi dengan

kedatangan Yesus Kristus ke dalam dunia untuk melakukan misi mesianik-Nya. Tetapi

yang lebih penting lagi adalah Yesus Kristus mengklaim diri-Nya sendiri sebagai

perwujudan dari nubuatan mesianik tersebut. Salah satunya dapat kita lihat dalam

perkataan Yesus sendiri kepada murid-murid-Nya pada saat penampakan diri-Nya

setelah kebangkitan: "Inilah perkataan-Ku, yang telah Kukatakan kepadamu ketika Aku

masih bersama-sama dengan kamu, yakni bahwa harm digenapi semua yang ada

tertulis tentang Aku dalam kitab Taurat Musa dan kitab nabi-nabi dan kitab Mazmur"

(Luk 24:44).

Dari ketiga kelompok kitab yang disebutkan Yesus di atas (kitab Taurat Musa,

kitab nabi-nabi, dan Mazmur), dalam skripsi ini penulis lebih tertarik untuk menyelidiki

kitab Mazmur. Kitab Mazmur merupakan kitab yang mengandung unsur ibadah (kultus)

dan penyembahan yang sangat kental, dan diakui sebagai kitab tempat perjumpaan

antara Tuhan dan umat-Nya yang memiliki iatar belakang ibadah bangsa Israel

Walaupun kitab Mazmur ini berlatar belakang dari kebudayaan dan ibadah Israel, kitab

Mazmur tetap menjadi kitab kegemaran gereja-gereja di sepanjang zaman, sehingga

kitab Mazmur sering digunakan dalam pembacaan bertanggapan dalam ibadah. Dengan

rr

'.G

Page 6: ^29884 PROGRAM SARJANA TEOLOGI SEKOLAH TINGGI …

melihat ciri khas seperti ini, sering kali muncul pertanyaan: "Apakah Kitab Mazmur

yang penuh dengan unsur ibadah, nyanyian, dan seni dapat membicarakan atau

menunjuk kepada Mesias?" Hal inilah yang menjadi ketertarikan penulis untuk

menuliskan topik skripsi ini.

Sebenamya pertanyaan ini masih menjadi bahan diskusi dan perdebatan.

Beberapa sarjana, salah satunya adalah Sigmund Mowinckel, tidak menerima beberapa

mazmur sebagai Mazmur Mesianik. Mereka percaya bahwa mazmur-mazmur tersebut

hanya mewakili dan menunjuk kepada raja-raja lokal di Israel dan Yehuda. Pendapat

lain mengatakan bahwa mazmur-mazmur tersebut hanya jenis mazmur raja, yang hanya

memiliki beberapa tipe implikasi dan arti mesianik. Tetapi Paton J. Gloag dalam

bukunya The Messianic Prophecies mengemukakan bahwa ada 43 mazmur yang

memiliki karakter mesianik. Beberapa di antaranya sangat jelas menunjuk kepada

Mesias, sedangkan yang lain lebih bersifat tipologi ataupun analogi.'

Dari beberapa pandangan di atas, penulis lebih setuju dengan pendapat Paton J.

Gloag yang mengatakan bahwa ada beberapa mazmur yang sangat jelas menunjuk

kepada Mesias dan ada beberapa mazmur lainnya yang bersifat tipologi dan analogi dari

Mesias. Setidaknya kita harus mengerti bahwa para pemazmur sendiri sudah memiliki

konsep tentang Mesias pada saat mereka menuHskan mazmumya, dan Allah dapat

mengilhamkan para pemazmur untuk menubuatkan tentang kedatangan Sang Mesias

(membuat Mazmur Mesianik). Dengan demikian^ penulis tidak meragukan lagi bahwa

Kitab Mazmur dapat saja berbicara dan bernubuat tentang Mesias.

' Dikutip oleh Gerard Van Groningen, Messianic Revelation In The Old Testament (GrandRapids: Baker, 1990), 331.

Page 7: ^29884 PROGRAM SARJANA TEOLOGI SEKOLAH TINGGI …

Yesus telah mengatakan kepada murid-murid-Nya bahwa hal-hal yang pasti yang

akan terjadi terhadap diri-Nya telah tertulis dalam kitab Mazmur. Tidak kurang dari 48

pemyataan dari 16 mazmur yang berbeda yang menunjuk kepada Yesus Kristus, baik

secara langsung maupun tidak langsung.^ Bahkan kita dapat melihat secara langsung

bahwa para penulis Perjanjian Baru menceritakan tentang Yesus secara serius dengan

mengutip bagian-bagian ayat dari kitab-kitab Mazmur. Di antara beberapa mazmur yang

diakui sebagai Mazmur Mesianik, dalam skripsi ini penulis secara khusus membahas

Mazmur 110. Hal yang menjadi ketertarikan penulis untuk membahas Mazmur 110 ini

sebagai teks untuk studi eksegesis dan teologi tentang Mesias adalah karena Mazmur

110 merupakan mazmur yang paling banyak dikutip oleh Peijanjian Baru dan

merupakan mazmur yang mempunyai penekanan aplikasi secara eksplisit kepada Pribadi

Mesias dan pekerjaan-Nya dibanding mazmur-mazmur lainnya.^ Kutipan-kutipan

Mazmur 110 yang terdapat dalam Perjanjian Baru baik secara langsung maupun tidak

langsung antara lain: Matius 22:44; 26:64; Markus 12:36; 14:62; Lukas 20:42-43; 22:69;

Kisah Para Rasul 2:34-35; 5:31; 7:55-56; Roma 8:34; 1 Korintus 15:25; Efesus 1:20;

Kolose3:l;Ibrani 1:3,13; 5:6,10; 7:17,21; 8:1; 10:12-13; 12:2; 1 Petrus3:22; dan

Wahyu 3:21. Melalui studi tentang Mesias dalam Mazmur 110 ini, kita akan lebih jelas

melihat apakgih pemazmur sungguh-sungguh berbicara tentang seorang Mesias,

bagaimana konsep Mesianik yang dimaksud oleh pemazmur, dan kita akan lebih

mengertinya dengan kacamata Perjanjian Baru.

^ Robert L. Reymond, Jesus, Divine Messiah: The Old Testament Witness (Geanies House:Christian Focus, 1990), 8.' ibid., 19.

Page 8: ^29884 PROGRAM SARJANA TEOLOGI SEKOLAH TINGGI …

B. POKOK PERMASALAHAN

Mazmur 110 memiliki banyak penafsiran yang cukup bervariasi, tetapi hampir

tidak ada para sarjana yang menyangkal Mazmur 110 ini sebagai Mazmur Mesianik.

Namun tidak dapat disangkaii juga bahwa terdapat beberapa permasalahan dalam

penafsiran Mazmur 110 ini. Beberapa pertanyaan yang menjadi pokok permasalahan

yang akan dibahas dan didiskusikan dalam penulisan skripsi ini antara lain:

1. Apakah Mazmur 110 merupakan Mazmur Mesianik yang berbicara tentang seorang

Mesias yang akan datang dan menghadirkan sosok pemimpin yang ideal sebagai

seorang raja dan imam yang sempuma? Ataukah hanya merupakan mazmur

penobatan sang raja Daud dan para pengganti Daud?

2. Jika Mazmur 110 merupakan Mazmur Mesianik, konsep Mesias seperti apakah yang

digambarkan dalam mazmur ini?

3. Siapakah Mesias yang dinubuatkan mazmur ini dan apakah sudah tergenapi?

C. TUJUAN PENULISAN

1. Untuk menyajikan suatu studi eksegesis Mazmur 110 dan memperlihatkan konsep

Mesias yang terdapat di dalamnya.

2. Agar Mazmur 110 dilihat sebagai salah satu Mazmur Mesianik yang menubuatkan

tentang Sang Mesias dan yang telah digenapi di dalam diri Yesus Kristus.

3. Agar konsep Mesias dalam Mazmur 110 lebih dapat dimengerti melalui kacamata

Perjanjian Baru.

Page 9: ^29884 PROGRAM SARJANA TEOLOGI SEKOLAH TINGGI …

4. Untuk memperlihatkan kesinambungan antara Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru,

yaitu bahwa Mesias yang dijanjikan dan dinubuatkan dalam Perjanjian Lama telah

digenapi dalam Peijanjian Baru melalui diri Yesus Kristus.

D. ASUMSIDASAR

1. Alkitab, Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, adalah Firman Allah yang diilhamkan

oleh Allah, dan ditulis oleh manusia yang diinspirasikaii oleh Roh Kudus.

2. Yesus Kristus adalah Sang Mesias yang telah dinubuatkan dalam Perjanjian Lama

dan telah digenapi dalam Perjanjian Baru.

3. Mazmur 110 adalah Mazmur Mesianik yang menubuatkan tentang seorang Mesias

yang akan datang sebagai Raja dan Imam yang sempuma, dan Sang Mesias tersebut

dimengerti oleh penulis Perjanjian Baru telah digenapi dalam diri Yesus Kristus.

E. PEMBATASAN PENULISAN

Penulisan skripsi ini dibatasi hanya kepada studi eksegesis Mazmur 110. Selain

itu, untuk menemukan konsep Mesias dari Mazmur 110 dalam Perjanjian Baru, penulis

juga akan melakukan penyelidikan terhadap kutipan Mazmur 110 ini dalam Perjanjian

Baru, yaitu secara khusus hanya dalam Markus 12:35-37; Kisah Para Rasul 2:34-36;

Ibrani 1:13; 7. Penulis hanya membahas tiga bagian kitab Perjanjian Baru ini secara

panjang lebar karena hanya ketiga bagian kitab tersebut yang mengutip beberapa ayat

dalam Mazmur 110 secara langsung, sedangkan bagian-bagian lain dalam Perjanjian

Baru hanya mengambil konsepnya saja tanpa mengutipnya secara langsung. Namun,

penulis juga akan membahas secara singkat beberapa bagian lain tersebut yang

Page 10: ^29884 PROGRAM SARJANA TEOLOGI SEKOLAH TINGGI …

berhubungan dengan konsep Mesias yang dimaksud dalam mazmur ini. Di sini penulis

juga hanya membahas kitab Markus mewakili Injil-injil Sinoptik lainnya, karena kitab

Markus diakui sebagai catatan Injil yang tertua dan catatan yang kuat. Lagi pula kutipan

Mazmur 110 dalam Injil-injil Sinoptik tersebut tidak memiliki perbedaan yang penting

dan merupakan kutipan yang saling paralel antara satu dengan yang lain.

F. METODOLOGI PENULISAN

Dalam penulisan skripsi ini, penulis akan menggunakan metode studi dan analisa

literatur atau pustaka, baik itu melalui ensiklopedi, kamus teologi, buku-buku tafsiran,

dan buku-buku teologi lainnya.

G. SISTEMATIKA PENULISAN

BAB I, merupakan pendahuluan yang terdiri dari latar belakang penulisan, pokok

permasalahan, tujuan penulisan, asumsi dasar, pembatasan penulisan, metodologi

penulisan, sistematika penulisan, dan definisi istilah.

BAB II, penulis akan menjelaskan arti kata Mesias dan konsep Mesias dalam

Perjanjian Lama. Dalam bab ini, penulis secara khusus akan memaparkan konsep bangsa

Israel tentang Mesias sebagai Raja dan Imam dengan melihat fiingsi dan peranan raja

dan imam dalam masyarakat Israel sendiri.

BAB 111, penulis akan melakukan studi eksegesis Mazmur 1 ] o dengan melihat

latar belakang, struktur, melakukan analisa terhadap Mazmur 110, serta menjelaskan

konsep Mesias yang terdapat dalam Mazmur 110 tersebut.

Page 11: ^29884 PROGRAM SARJANA TEOLOGI SEKOLAH TINGGI …

BAB IV, penulis akan menjelaskan penggenapan Mesias dalam diri Yesus

Kristus dengan memaparkan kutipan langsung Mazmur 110 dalam Perjanjian Bam. Oleh

karena itu dalam bab ini, penulis secara khusus akan menyelidiki kitab Markus, Kisah

Para Rasul, Ibrani, dan beberapa bagian lain dalam Peijanjian Baru yang

memperlihatkan penggenapan konsep Mesias dalam Mazmur 110.

BAB V, merupakan kesimpulan dari basil analisa terhadap Mazmur 110.

Sistematika penubsan ini dapat disusun dalam outline sebagai berikut:

L PENDAHULUAN

II. KONSEP MESIAS DALAM PERJANJIAN LAMA

A. PENGERTIAN KATA "MESIAS"

B. KONSEP MESIAS DALAM PERJANJIAN LAMA

1. Raja

2. Imam

III. KONSEP MESIAS DALAM MAZMUR 110

A. LATAR BELAKANG PENULISAN

1. Penulis

2. Tanggal dan Situasi Penulisan

B. STRUKTUR

C. EKSEGESIS DAN EKSPOSISI

D. KONSEP MESIAS DALAM MAZMUR 110

IV. PENGGENAPAN KONSEP MESIAS DARI MAZMUR 110 DALAM

PERJANJIAN BARU

Page 12: ^29884 PROGRAM SARJANA TEOLOGI SEKOLAH TINGGI …

A. SEJARAH PENAFSIRAN

B. KUTIPAN MAZMUR 110 DALAM PERJANJTAN BARU

1. Kitab Markus

2. Kitab Kisah Para Rasul

3. Kitab Ibrani

4. Bagian-bagian lain dalam Perjanjian Baru

V. KESIMPULAN

H. DEFINISIISTILAH

Studi Eksegesis. yaitu suatu analisa terhadap teks Alkitab dalam bahasa aslinya,

bahkan juga beberapa terjemahannya untuk mengerti arti teks tersebut dan memberikan

penjelasan secara tepat.'* Proses analisa ini memberikan perhatian kepada hal-hal seperti

penetapan suatu teks, terjemahan dan parafrase, dan interpretasi terhadap struktur,

keadaan, dan tujuan teks tersebut. Adanya gap waktu yang sangat jauh antara zaman

Alkitab dengan zaman kita sekarang ini menyebabkan perlunya suatu studi eksegesis

terhadap teks Alkitab, supaya kita mengerti latar belakang sejarah dan situasi

kebudayaan penulis dan pembaca semula dari setiap kitab. Perhatian utamanya adalah

menggali dan mengerti arti asli yang dimaksud oleh penulis dan yang dipahami oleh

pembaca pertama.^ Dengan demikian, studi eksegesis juga merupakan bagian dari studi

Douglas Stuart, "Exegesis" di The Anchor Bible Dictionary, Vol. 2. ed. D. N. Freedman(London: Doubleday, 1992), 682.

^ Allen C. Myers, ed., "Exegesis" di The Eerdmans Bible Dictionary, eds. Allen C. Myers et al.(Grand Rapids: Eerdmans, 1996), 361.

Page 13: ^29884 PROGRAM SARJANA TEOLOGI SEKOLAH TINGGI …

teologi yang berflingsi sebagai suatu dasar untuk mendapatkan penafsiran dan

pengertian yang tepat terhadap Firman Tuhan.

Mazmur Mesianik. Istilah "Mesianik" dalam Perjanjian Lama biasanya

menimjuk kepada segala sesuatu yang mengacu kepada pengharapan masa depan yang

penuh kemuliaan. Hal inl memberi kesan bahwa pusat dari masa akan datang yang

penuh kemuliaan adalah pengharapan akan datangnya Mesias sebagai Penyelamat dan

Raja.^ Berdasarkan arti kata "Mqsias," maka Mazmur Mesianik berarti mazmur yang

berbicara tentang pribadi dan pekerjaan seseorang yang diurapi dan yang dinanti-

nantikan pada masa akan datang sebagai figur seorang pribadi yang sempuma7 Bagi kita

yang membaca Peijanjian Lama dengan kacamata Perjanjian Baru, akan mengerti dan

mengapiikasikan Mazmur Mesianik tersebut dalam pribadi dan pekerjaan Yesus Kristus

sebagai Sang Mesias yang telah menggenapi nubuatan mesianik dalam Perjanjian Lama.

^ Namun hal ini masih menjadi perdebatan para sarjana yang mengatakan bahwa pengharapankemuliaan pada masa yang akan datang tidak selalu mengarah kepada raja yang akan datang dan hal-haleskatologi, malahan unsur mesianik biasanya berbicara tentang YHWH yang akan bertindak, baik dalampengadilan maupun dalam pembebasan umat-Nya. Masalah yang dihadapi di sini adalah identitas danpekerjaan YHWH serupa atau mungkin overlaps dengan Sang Mesias. Lih. Walter C. Kaiser, Jr., TheMessiah in the Old Testament (Grand Rapids: Zondervan, 1995), 15,

^ Istilah dan konsep "Mesias" akan dibicarakan lebih dijelaskan dalam Bab II.

Page 14: ^29884 PROGRAM SARJANA TEOLOGI SEKOLAH TINGGI …

BAB V

KESIMPULAN

Mazmur 110 merupakan mazmur raja yang sangat kental dengan gambaran dan

motif mesianik. Mesias yang akan datang tersebut digambarkan sebagai Raja dan Imam

yang sempuma dan ideal. Gambaran Mesias sebagai Raja dan Imam ini dipengaruhi oleh

jabatan dan peranan para raja yang memerintah dan para imam yang melayani di Israel.

Raja di Israel dipahami sebagai wakil TUHAN yang menjalankan pemerintah-Nya dan

memimpin umat-Nya ke dalam persekutuan dengan TUHAN dan kehidupan yang

bahagia. Selain itu, raja juga dipahami memiliki peranan sebagai penyelamat dan

pembebas bangsanya. Sedangkan para imam berfungsi sebagai mediator perjanjian

antara TUHAN dan bangsa Israel. Para imam hams memelihara dan meneguhkan

kembali secara konstan kesucian umat perjanjian TUHAN. Gambaran kedua fiingsi

jabatan inilah yang menjadi tipologi dan mempengaruhi konsep bangsa Israel tentang

Sang Mesias.

Namun sayangnya tidak seorang pun yang sanggup secara sempuma

menjalankan fungsinya sebagai raja atau pun imam. Banyak raja dan imam yang justru

membawa umat TUHAN jatuh ke dalam dosa dan pemberontakan kepada TUHAN.

Akhirnya kegagalan demi kegagalan yang dilakukan oleh para raja dan imam tersebut

semakin memperkuat pengharapan bangsa Israel akan datangnya Seorang Raja dan

Imam yang ideal dan sempuma yang akan digenapi pada masa akan datang.

Konsep tentang pengharapan Mesias ini sangat banyak digambarkan dalam

Perjanjian Lama, yang salah satunya dapat terlihgt dalam Mazmur 110 ini. Walaupun

Page 15: ^29884 PROGRAM SARJANA TEOLOGI SEKOLAH TINGGI …

82

banyak pendapat mengatakan bahwa ideologi tentang raja dan kerajaan dalam mazmur

ini seharusnya tidak secara langsung ditafsirkan sebagai gambaran mesianik, tetapi tidak

dapat disangkali juga bahwa mazmur ini sangat jelas menggambarkan tentang seorang

pribadi yang lebih superioritas dibandingkan raja-raja yang pemah ada di Israel. Daud

memanggil-Nya dengan panggilan kehormatan "Tuanku," sehingga Dia adalah Pribadi

yang lebih tinggi dari pada Daud. Pribadi tersebut adalah Raja yang menerima undangan

kehormatan untuk duduk di sebelah kanan TUHAN, suatu undangan yang tidak pemah

ditujukan kepada raja mana pun di dunia. Sang Raja Mesias tersebut akan menjalankan

pemerintahan bersama-sama dengan TUHAN dan menaklukkan segala musuh-musuh-

Nya di bawah tumpuan kaki-Nya.

Selain sebagai Raja yang sempuma, Mesias tersebut juga adalah Imam yang

sempuma. Hal ini semakin mempertegas dan memperlihatkan konsep mesianik yang ada

dalam mazmur ini. Jabatan keimaman dalam bangsa Israel hanya dapat dijabat oleh suku

Lewi, sehingga tidak ada seorang raja pun di Israel yang sekaligus dapat menjabat

sebagai seorang imam. Itulah sebabnya keimaman Sang Raja Mesias ini dikatakan

menurut peraturan Melkisedek, karena keimaman yang diberikan kepada-Nya bukanlah

berdasarkan keturunan dan peraturan manusia, dan tidak ada kurun waktu yang

membatasinya. Keimaman tersebut diberikan kepada-Nya sampai selama-lamanya

dengan sumpah yang dinyatakan oleh TUHAN sendiri. Sumpah yang tidak akan

membuat TUHAN menyesal ini merupakan suatu jaminan yang kuat terhadap keimaman

yang diberikan kepada Sang Raja Mesias, sedangkan keimaman para Lewi sendiri tidak

pernah diberikan dengan pernyataan sumpah dari TUHAN. Konsep-konsep inilah yang

meyakinkan penulis untuk melihat Mazmur 110 ini sebagai Ma2Mnur Mesianik yang

Page 16: ^29884 PROGRAM SARJANA TEOLOGI SEKOLAH TINGGI …

83

menubuatkan tentang datangnya Seorang Mesias sebagai Raja dan Imam yang ideal dan

sempurna, karena dalam mazmur ini sendiri terdapat gambaran-gambaran yang tidak

mungkin menunjuk kepada salah satu raja atau imam di Israel.

Selain itu, Perjanjian Baru lebih eksplisit menyatakan Mazmur 110 sebagai

mazmur yang berbicara tentang Mesias. Para penulis Peijanjian Baru ini secara langsung

mengaplikasikan mazmur ini kepada Yesus yang diakui dan dipercaya sebagai Mesias

yang menggenapi mazmur tersebut. Bahkan Yesus sendiri secara eksplisit menyatakan

bahwa Mazmur 110 itu menimjuk kepada Mesias sebagai Tuan Daud (Mat 22:41-45;

Mrk 15:35-37; Luk 20:41-44). Petrus dalam kotbahnya menyatakan Mazmur 110:1

menunjuk kepada Yesus yang telah naik ke Surga, yang dimuliakan, dan duduk di

sebelah kanan Allah. Demikian juga penulis Ibrani menggunakan mazmur yang sama

untuk menunjukkan kesuperioritasan Yesus dibandingkan para malaikat dan keunggulan

keimaman Yesus dibandingkan keimaman Lewi.

Yesus sendiri telah mengatakan kepada murid-murid-Nya bahwa hal-hal yang

pasti yang akan terjadi terhadap diri-Nya telah tertulis dalam kitab Mazmur (Luk 24:44).

Dengan demikian melalui kacamata Perjanjian Baru, kita semakin melihat Mazmur 110

dengan sudut pandang yang baru dan lebih jelas, yang menubuatkan dan menunjuk

kepada Yesus sebagai Sang Mesias. Kesinambungan antara Perjanjian Lama dan

Perjanjian Baru pun semakin jelas terlihat, yaitu bahwa Mesias yang dijanjikan dan

dinubuatkan dalam Perjanjian Lama telah digenapi dalam Perjanjian Baru melalui diri

Yesus Kristus. Dia adalah Raja segala raja dan Tuhan segala tuhan. Dia juga adalah

Imam Besar sampai selama-lamanya yang duduk di sebelah kanan TUHAN dan menjadi

Pengantara antara TUHAN dan umat-Nya.