SKRIPSIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 19. · Landasan Teori...

67
PENGARUH IN HARGA SA FAKU UN SKRIPSI NFLASI DAN KURS RUPIAHTERHA AHAM DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2007 - 2012 RADEN YUSRAN K. DIP JURUSAN MANAJEMEN ULTAS EKONOMI DAN BISNIS NIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2013 i ADAP A

Transcript of SKRIPSIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 19. · Landasan Teori...

Page 1: SKRIPSIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 19. · Landasan Teori ..... 6 2.1.1. Teori Inflasi ... apabila neraca pembayaran kuat dan cadangan valuta

PENGARUH INFLASI DAN KURS RUPIAHTERHADAP

HARGA SAHAM

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNISUNIVERSITAS HASANUDDIN

SKRIPSI

PENGARUH INFLASI DAN KURS RUPIAHTERHADAP

HARGA SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA

TAHUN 2007 - 2012

RADEN YUSRAN K. DIP

JURUSAN MANAJEMENFAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS HASANUDDINMAKASSAR

2013

i

PENGARUH INFLASI DAN KURS RUPIAHTERHADAP

DI BURSA EFEK INDONESIA

Page 2: SKRIPSIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 19. · Landasan Teori ..... 6 2.1.1. Teori Inflasi ... apabila neraca pembayaran kuat dan cadangan valuta

PENGARUH INFLASI DAN KURS RUPIAHTERHADAP

HARGA SAHAM

Sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNISUNIVERSITAS HASANUDDIN

SKRIPSI

PENGARUH INFLASI DAN KURS RUPIAHTERHADAP

HARGA SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA

TAHUN 2007 - 2012

Sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh

Gelar Sarjana Ekonomi

Disusun dan diajukan oleh

RADEN YUSRAN K. DIP

A21107082

JURUSAN MANAJEMENFAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS HASANUDDINMAKASSAR

2013

ii

PENGARUH INFLASI DAN KURS RUPIAHTERHADAP

DI BURSA EFEK INDONESIA

Page 3: SKRIPSIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 19. · Landasan Teori ..... 6 2.1.1. Teori Inflasi ... apabila neraca pembayaran kuat dan cadangan valuta

iii

Page 4: SKRIPSIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 19. · Landasan Teori ..... 6 2.1.1. Teori Inflasi ... apabila neraca pembayaran kuat dan cadangan valuta

iv

Page 5: SKRIPSIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 19. · Landasan Teori ..... 6 2.1.1. Teori Inflasi ... apabila neraca pembayaran kuat dan cadangan valuta

v

PERNYATAAN KEASLIAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini,

Nama : Raden Yusran K. Diponegoro

NIM : A21107082

Jurusan : Manajemen

Dengan ini menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa skripsi yang berjudul

PENGARUH INFLASI DAN KURS TERHADAP HARGA SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2007-2012

Adalah karya ilmiah saya sendiri dan sepanjang pengetahuan saya di dalam

naskah skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang

lain untuk memperoleh gelar akademik di suatu perguruan tinggi, dan tidak

terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis dan diterbitkan oleh orang lain,

kecuali yang secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebutkan dalam

sumber kutipan dan daftar pustaka.

Apabila dikemudian hari ternyata didalam naskah skripsi ini dapat dibuktikan

terdapat unsure-unsur jiplakan, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan

tersebut dan diproses sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang

berlaku (UU No. 20 Tahun 2003, pasal 25 ayat 2 dan pasal 70).

Makassar, Mei 2013

Yang membuat peryataan,

Raden Yusran K. Dip

Page 6: SKRIPSIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 19. · Landasan Teori ..... 6 2.1.1. Teori Inflasi ... apabila neraca pembayaran kuat dan cadangan valuta

vi

PRAKATA

Puji syukur peneliti panjatkan kepada Allah SWT.Atas berkat karunianya

sehinggal skripsi ini dapat terselesaikan.Skripsi ini merupakan tugas akhir untuk

memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Hasanuddin.

Peneliti mengucapkan terima kasih kepada pembimbing kami, Bapak

Prof. Dr. H. Cepi Pahlevi, SE,M.Si dan Drs. Kasman Damang,ME yang telah

memberikan bimbingannya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Peneliti juga

mengucapkan terima kasih kepada Bapak Ketua dan Sekretaris Jurusan

Manajemen yang telah membantu rampungnya skripsi ini.

Terakhir ucapan terima kasih kepada kedua orang tua,istri, saudara dan

teman yang telah memberikan dukungannnya.

Skripsi ini masih jauh dari sempurna, banyak kekurangan di dalamnya

sehingga peneliti sangat mengharapkan kritikan membangun dari pembaca

untuk perbaikan dimasa mendatang.

Makassar, Mei 2013

Peneliti

Page 7: SKRIPSIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 19. · Landasan Teori ..... 6 2.1.1. Teori Inflasi ... apabila neraca pembayaran kuat dan cadangan valuta

vii

ABSTRAK

PENGARUH INFLASI DAN KURS TERHADAP HARGA SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2007-2012

R. Yusran K. DiponegoroCepi Pahlevi

Kasman Damang

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh inflasi dan kurs terhadap

harga saham di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2007-2012. Hipotesis awal

pada penelitian ini adalah adanya hubungan antara inflasi dan kurs terhadap

harga saham baik secara parsial maupun simultan.Data yang digunakan adalah

data sekunder. Data dikumpulkan dari Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Bank

Indonesia. Sampel pada penelitian ini yaitu seluruh perusahaan yang terdaftar

pada BEI yang diwakili oleh angka Indeks yang dikeluarkan oleh BEI. Analisa

data menggunakan persamaan regresi berganda dan uji asumsi klasik.Hasil

pengujian penunjukkan bahwa Inflasi dan Kurs berpengaruh negatif terhadap

harga saham di Bursa Efek Indonesia tahun 2007-2012 baik secara parsial

maupun simultan. Nilai R2 yaitu sebesar 0,45 yang berarti bahwa variabel bebas

dalam penelitian ini dapat menjelaskan 45% variabel terikat dan 55% dijelaskan

oleh variabel lainnya

Keyword : Inflasi, Kurs, Harga Saham

Page 8: SKRIPSIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 19. · Landasan Teori ..... 6 2.1.1. Teori Inflasi ... apabila neraca pembayaran kuat dan cadangan valuta

viii

ABSTRACT

EFFECT OF INFLATION AND KURS ON STOCK PRICE IN INDONESIA STOCK EXCHANGE ON 2007-2012

R. Yusran K. DiponegoroCepi Pahlevi

Kasman Damang

The purpose of this research is investigated and examined the

influence of inflation and kurs toward stock price in Indonesian Stock Exchange

at 2007 -2012. The Hypotesis in this research is there is influence inflation and

kur s toward stock price in Indonesian Stock Exchange at 2007 -2009 as partial

and simultan. Data that used in this reearch is secondary data. Data have

been collected from Indonesian Stock Exchange and Indonesian Banking at

2007 -2012. The sample in this research is all enteprise that listed in Bursa Efek

Indonesia. The analisys that used is multiple regressions, clasic asumption, R2.

The result of t test show that inflation and kurs have negative influence

toward stock price, partial and simultance. The R2 show as 0,45 it means that

independent variable can explain 45% of dependent variable and 55% can be

explained by another variabel.

Keyword : Inflation, Stock Price

Page 9: SKRIPSIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 19. · Landasan Teori ..... 6 2.1.1. Teori Inflasi ... apabila neraca pembayaran kuat dan cadangan valuta

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL .................................................................................... i

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................ iii

LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................. iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN......................................................... v

PRAKATA..................................................................................................... vi

ABSTRAK..................................................................................................... vii

ABSTRACT .................................................................................................. viii

DAFTAR ISI.................................................................................................. ix

DAFTAR TABEL .......................................................................................... x

DAFTAR GAMBAR....................................................................................... xi

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1

1.1. Latar Belakang ........................................................................... 1

1.2. Perumusan Masalah ................................................................. 3

1.3. Tujuan Penelitian........................................................................ 4

1.4. Manfaat Penelitian ..................................................................... 4

1.5. Sistematika Penulisan ................................................................ 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................. 6

2.1. Landasan Teori ......................................................................... 6

2.1.1. Teori Inflasi ....................................................................... 6

2.1.2. Teori Kurs................................................................................ 7

2.1.3. Teori tentang Saham dan Harga Saham. .......................... 8

2.1.4. Inflasi dan Harga Saham. ........................................................ 13

2.1.5. Kurs dan Harga Saham........................................................... 13

2.2. Penelitian Terdahulu ................................................................. 14

2.3.Rangkuman Penelitian Terdahulu. .............................................. 15

2.4.Kerangka Pemikiran Teoritis dan Hipotesis. ................................ 16

Page 10: SKRIPSIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 19. · Landasan Teori ..... 6 2.1.1. Teori Inflasi ... apabila neraca pembayaran kuat dan cadangan valuta

x

BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 18

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................... 18

3.2. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel................................. 18

3.3. Variabel Penelitian ..................................................................... 18

3.4. Metode Analisis.......................................................................... 19

3.4.1 Persamaan Regresi ......................................................... 19

3.4.2Uji Asumsi Klasik ............................................................... 20

BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN.............................................................. 28

4.1. Deskripsi Data ........................................................................... 28

4.1.1 Indeks Harga Saham Gabungan ................................. 28

4.1.2 Inflasi ........................................................................... 29

4.1.3 Kurs ............................................................................. 31

4.2. Analisis Data .............................................................................. 36

4.2.1 Pengujian Normalitas ........................................................ 36

4.2.2 Pengujian Asumsi Klasik................................................... 36

4.2.2.1 Uji Heteroskedastisitas .............................................. 37

4.2.2.2 Uji Multikolinearitas ................................................... 39

4.2.2.3. Uji Autokorelasi......................................................... 40

4.2.4 Goodness of Fit ..................................................................... 41

4.2.4.1 Analisis Koefisien Determinasi.................................. 41

4.2.4.2Uji F ............................................................................ 42

4.2.4.3 Uji t .......................................................................... 43

4.2.5 Regresi Linier Berganda....................................................... 44

4.3 Pembahasan.................................................................................. 45

BAB V PENUTUP ........................................................................................ 47

5.1 Kesimpulan .................................................................................... 47

5.2 Keterbatasan dan Saran Penelitian Berikutnya ............................. 48

5.3 Saran ............................................................................................ 49

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 50

Page 11: SKRIPSIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 19. · Landasan Teori ..... 6 2.1.1. Teori Inflasi ... apabila neraca pembayaran kuat dan cadangan valuta

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1. Indeks Harga Saham Gabungan 2007-2012............................... 29

Tabel 4.2 Inflasi tahun 2007-2012 .............................................................. 31

Tabel 4.3 Kurs tahun 2007-2012 ................................................................ 32

Tabel 4.4 Perbandingan Data IHSG, Inflasi dan Kurs................................. 33

Tabel 4.5 Uji Multikolinieritas...................................................................... 40

Tabel 4.6 Uji Autokorelasi........................................................................... 41

Tabel 4.7 Output Koefisien Determinasi ..................................................... 42

Tabel 4.8 Uji F............................................................................................ 42

Tabel 4.9 Uji T............................................................................................ 43

Tabel 4.10 Persamaan Regresi.................................................................... 44

Page 12: SKRIPSIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 19. · Landasan Teori ..... 6 2.1.1. Teori Inflasi ... apabila neraca pembayaran kuat dan cadangan valuta

xii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Grafik Inflasi dari tahun 2007-2012 ...................................... 7

Gambar 2.2Grafik Pergerakan Kurs dari tahun 2007-2012 ....................... 9

Gambar 2.3 Kerangka Pemikiran Teoritis .................................................... 16

Gambar 3.1 Desain Penelitian ................................................................. 23

Gambar 4.1 Perbandingan IHSG, Inflasi dan Kurs.................................. 35

Gambar 4.2 Uji Normalitas...................................................................... 37

Gambar 4.3 Uji Heterokesdastisitas............................................................ 39

Page 13: SKRIPSIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 19. · Landasan Teori ..... 6 2.1.1. Teori Inflasi ... apabila neraca pembayaran kuat dan cadangan valuta

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Setiap perusahaan yang ingin bersaing dan berkembang di era

globalisasi seperti saat ini harus terjun kedalam bursa saham dan menjual

kepemilikan perusahaannya kepada masyarakat umum untuk mendapatkan

modal tambahan.

Menjadi suatu keharusan bagi para pemegang saham, manajer

keuangan, serta calon investor untuk mengetahui faktor apa saja yang

mempengaruhi naik turunnya harga saham sehingga keuntungan yang

diharapkan dengan adanya saham dapat diperoleh secara maksimal. Secara

umum, yang mempengaruhi harga saham dapat muncul dari dalam perusahaan

(faktor internal) dan faktor luar perusahaan (faktor eksternal) seperti kondisi

makro ekonomi.

Krisis ekonomi tahun 1998 merupakan salah satu contoh pembelajaran

penting, ketika setiap sektor perekonomian Indonesia ambruk terutama di sektor

pasar modal. Perusahaan banyak yang bangkrut karena anjloknya harga saham.

Inflasi menjadi sangat tinggi, timbul krisis kepercayaan pada sektor perbankan

yaitu dalam bentuk penarikan dana besar-besaran (rush) oleh deposan untuk

kemudian disimpan di luar negeri (capital flight). Tingkat suku bunga yang

mencapai 70% dan depresiasi nilai tukar rupiah (kurs) terhadap dollar AS

sebesar 500% mengakibatkan hampir semua kegiatan ekonomi terganggu.

Page 14: SKRIPSIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 19. · Landasan Teori ..... 6 2.1.1. Teori Inflasi ... apabila neraca pembayaran kuat dan cadangan valuta

2

Harga-harga saham menurun secara tajam sehingga menimbulkan kerugian

yang cukup signifikan bagi para investor.

Ada beberapa teori yang dapat digunakan untuk memprediksi perubahan

harga saham terkait dengan kurs valuta asing dan inflasi. Frederic Miskhin

(2008:231) menyatakan dalam teori portofolionya bahwa faktor-faktor yang

mempengaruhi permintaan surat berharga adalah : kekayaan, suku bunga, kurs,

dan tingkat inflasi.

Inflasi merupakan kenaikan harga barang dan jasa yang mempunyai

pengaruh luas demikian juga terhadap harga saham di pasar modal. Dengan

inflasi maka akan terjadi naik turunnya harga saham.

Kurs valuta asing adalah salah satu alat pengukur lain yang digunakan

dalam menilai kekuatan suatu perekonomian. Kurs menunjukan banyaknya uang

dalam negeri yang diperlukan untuk membeli satu unit valuta asing tertentu.

Salah satu faktor penting yang mempengaruhi kurs valuta asing adalah neraca

perdagangan nasional. Neraca perdagangan nasional yang mengalami defisit

cenderung untuk menaikkan nilai valuta asing. Dan sebaliknya, apabila neraca

pembayaran kuat dan cadangan valuta asing yang dimiliki negara terus menerus

bertambah jumlahnya, nilai valuta asing akan bertambah murah. Maka

perubahan-perubahan kurs valuta asing dapat digunakan sebagai salah satu

ukuran menilai kestabilan dan perkembangan suatu perekonomian.

Hasil penelitian Sitinjak dan Kurniasari (2003:46) yang melakukan

penelitian dengan judul : Indikator-indikator pasar saham dan pasar uang

menemukan bahwa nilai tukar berpengaruh negatif terhadap IHSG, dimana

disimpulkan bahwa jika kurs naik satu satuan berarti akan terjadi penurunan

Page 15: SKRIPSIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 19. · Landasan Teori ..... 6 2.1.1. Teori Inflasi ... apabila neraca pembayaran kuat dan cadangan valuta

3

saham satu satuan. Sinaga (1994) juga menemukan dalam penelitiannya bahwa

pergerakan harga saham ditentukan oleh kondisi makro seperti pertumbuhan

ekonomi, Kurs dan Inflasi.

Selanjutnya Gupta (2000:453) yang mengadakan penelitian di Indonesia

dengan menggunakan data periode 1993-1997 menyimpulkan bahwa tidak ada

hubungan kausalitas antara tingkat bunga, nilai tukar dan harga saham.

Dari uraian-uraian diatas maka penelitian ini mengambil judul :

“Pengaruh Inflasi dan Nilai Kurs terhadap Harga Saham di Bursa

Efek Indonesia Tahun 2007 – 2012.”

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan pemaparan diatas, maka perumusan masalah dalam

penelitian ini adalah :

1. Apakah inflasi dan kurs rupiah berpengaruh secara parsial terhadap harga

saham pada Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2007-2012 ?

2. Apakah inflasi dan kurs rupiah berpengaruh secara simultan terhadap harga

saham pada BEI tahun 2007-2012 ?

3. Diantara kedua variabel diatas, variabel mana yang paling dominan

berpengaruh terhadap harga saham pada BEI tahun 2007 – 2012 ?

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk :

Page 16: SKRIPSIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 19. · Landasan Teori ..... 6 2.1.1. Teori Inflasi ... apabila neraca pembayaran kuat dan cadangan valuta

4

a. Untuk mengetahui pengaruh inflasi dan kurs rupiah secara parsial terhadap

harga saham pada BEI tahun 2007 – 2012

b. Untuk mengetahui pengaruh inflasi dan kurs rupiah secara simultan terhadap

harga saham pada BEI tahun 2007-2012.

c. Untuk mengetahui variabel mana yang paling dominan mempengaruhi harga

saham pada BEI tahun 2007 - 2012.

1.4 Manfaat Penelitian

Dengan diadakannya penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat

sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

a. Sebagai bahan kajian dalam Ilmu Manajemen Keuangan khususnya

mengenai perilaku harga saham.

b. Sebagai pelengkap atau pemutakhiran penelitian serupa yang

sebelumnya telah banyak dilakukan namun mungkin dalam kondisi

ekonomi yang berbeda.

c. Sebagai dasar untuk melakukan penelitan lebih lanjut di bidang pasar

modal.

2. Manfaat Praktis

a. Menjadi bahan pertimbangan dan reverensi bagi para manajer keuangan

dan calon investor dalam melihat kondisi pasar modal yang sedang

dihadapi terkait dengan pengambilan keputusan yang menyangkut

dengan harga saham.

b. Memperluas pemahaman dan pandangan mahasiswa terhadap berbagai

permasalahan yang terdapat pada dunia kerja khususnya di pasar modal.

Page 17: SKRIPSIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 19. · Landasan Teori ..... 6 2.1.1. Teori Inflasi ... apabila neraca pembayaran kuat dan cadangan valuta

5

1.5 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dalam penelitian ini terdiri dari :

BAB I PENDAHULUAN menguraikan Latar Belakang, Perumusan

Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian dan Sistematika

Penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA menguraikan tentang tentang

Landasan Teori, Penelitian Terdahulu, Kerangka Pemikiran Teoritis dan

Hipotesis. Pada bab ini diuraikan mengenai Teori Inflasi, Kurs dan harga

saham.

BAB III METODE PENELITIAN menguraikan tentang tentang

Metode Penelitian, Kerangka Pikir, Definisi Operasional Variabel,

Populasi dan Sampel, Metode Pengumpulan Data, Jenis dan Sumber

Data, dan Metode Analisis.

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini membahas mengenai Deskripsi Data, Analisis Data serta

Pembahasan.

BAB V : PENUTUP menguraikan kesimpulan yang ditarik

berdasarkan hasil penelitian dan saran-saran yang berkaitan dengan

penelitian sejenis di masa yang akan datang.

Page 18: SKRIPSIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 19. · Landasan Teori ..... 6 2.1.1. Teori Inflasi ... apabila neraca pembayaran kuat dan cadangan valuta

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Teori Inflasi

Inflasi adalah kenaikan harga secara umum, atau inflasi dapat juga

dikatakan sebagai penurunan daya beli uang. Makin tinggi kenaikan harga

makin turun nilai uang. Definisi diatas memberikan makna bahwa, kenaikan

harga barang tertentu atau kenaikan harga karena panen yang gagal

misalnya, tidak termasuk inflasi. Ukuran inflasi yang paling yang paling

banyak adalah digunakan : “Consumer price indeks” atau “cost of living

indeks’’. Indeks ini berdasarkan pada harga dari satu paket barang yang

dipilih dan mewakili pola pengeluaran konsumen.

Kuncoro (1998:46) adalah : kecenderungan dari harga untuk

meningkat secara umum dan terus menerus. Kenaikan harga dari satu atau

dua barang tidak dapat disebut inflasi, kecuali bila kenaikan tersebut meluas

atau mengakibatkan kenaikan kepada barang lainnya.

Menurut Boediono (1994:155) definisi singkat dari inflasi adalah

kecenderungan dari harga-harga untuk menaik secara umum dan terus

menerus. Kenaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak disebut

inflasi. Syarat adanya kecenderungan menaik yang terus menerus juga perlu

digaris bawahi. Kenaikan harga-harga karena misalnya, musiman,

menjelang hari raya, bencana, dan sebagainya, yang bersifat hanya

sementara tidak disebut inlasi. A.W Phillips dari London School of

Economics berhasil menemukan hubungan yang erat antara tingkat

pengangguran dan tingkat perubahan upah nominal (Samuelson dan

Page 19: SKRIPSIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 19. · Landasan Teori ..... 6 2.1.1. Teori Inflasi ... apabila neraca pembayaran kuat dan cadangan valuta

7

0

0.05

0.1

0.15

Jan

'07

Feb

'07

Juli

'07

Okt

'07

Jan

08'

Apr '

08Ju

li '0

8O

kt '0

8Ja

n '0

9Ap

ril '0

9Ju

li '0

9O

kt '0

9Ja

n '1

0Ap

ril '1

0Ju

li '1

0O

kt '1

0Ja

n '1

1Ap

ril '1

1Ju

li '1

1O

kt '1

1Ja

n '1

2Ap

ril '1

2Ju

li '1

2O

kt '1

2

Inflasi

Inflasi

Nordhaus, 1997:372). Penemuan tersebut diperoleh dari hasil pengolah data

empiric perekonomian Inggris periode 1861-1957 dan kemudian

menghasilkan teori yang dikenal dengan Kurve Phillips.

Gambar 2.1

Inflasi Indonesia Tahun 2007-2012

Sumber : www.bi.go.id, akses tanggal 27 Maret 2013

2.1.2 Teori Kurs/ nilai tukar rupiah

Menurut Fabozzi dan Franco (1996:724) nilai kurs adalah : “an

exchange rate is defined as the amount of one currency that can be

exchange per unit of currency in items of another currency”.

Gregory Mankiw (2003:123) mengemukakan bahwa kurs (exchange

rate) antar dua negara adalah tingkat harga yang disepakati penduduk

kedua negara untuk saling melakukan perdagangan. Sedangkan Tucker

(1995:445) menyatakan bahwa : “the exchange rate is the number of units

one nation’s currency that equals one unit of another nation’s currency,”

yang dapat diartikan bahwa nilai tukar adalah sejumlah mata uang nasional

Page 20: SKRIPSIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 19. · Landasan Teori ..... 6 2.1.1. Teori Inflasi ... apabila neraca pembayaran kuat dan cadangan valuta

8

0.002,000.004,000.006,000.008,000.00

10,000.0012,000.0014,000.00

Jan

'07

Feb

'07

Juli

'07

Okt

'07

Jan

08'

Apr '

08Ju

li '0

8O

kt '0

8Ja

n '0

9Ap

ril '0

9Ju

li '0

9O

kt '0

9Ja

n '1

0Ap

ril '1

0Ju

li '1

0O

kt '1

0Ja

n '1

1Ap

ril '1

1Ju

li '1

1O

kt '1

1Ja

n '1

2Ap

ril '1

2Ju

li '1

2O

kt '1

2

Kurs

Kurs

yang disepakati bernilai sama dengan satu unit uang asing misalnya satu

dollar.

Sedangkan menurut Adiningsih, ddk (1998:155), nilai tukar rupiah

adalah harga uang rupiah terhadap mata uang negara lain. Misalnya nilai

tukar (kurs) rupiah terhadap Dolar AS, nilai tukar rupiah terhadap Yen, dsb.

Kurs inilah sebagai salah satu indikator yang mempengaruhi aktivitas di

pasar saham maupun pasar uang karena investor cenderung akan berhati-

hati untuk melakukan investasi. Menurutnya kurs Rupiah terhadap mata

uang asing khususnya Dollar AS memiliki pengaruh negatif terhadap

ekonomi dan pasar modal.

Gambar 2.2

Pergerakan kurs dari tahun 2007 - 2012

Sumber : www.bi.go.id, akses tanggal 27 Maret 2013

2.1.3 Teori Saham dan Harga Saham

Saham merupakan salah satu sekuritas yang diperdagangkan di

BEI selain obligasi dan sertifikat. Saham menurut Zaki

Page 21: SKRIPSIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 19. · Landasan Teori ..... 6 2.1.1. Teori Inflasi ... apabila neraca pembayaran kuat dan cadangan valuta

9

Baridwan(1992:393) adalah : “Merupakan setoran sejumlah uang dari

pemilik sebagai tanda bukti kepemilikan yang sereahkan pada pihak-

pihak yang mengelola setoran modal, dan mempunyai hak sesuai dengan

jenis saham yang dimiliki”. Sedangkan menurut Simamora (2000:408)

juga mendefenisikan saham sebagai unit kepemilikan dalam sebuah

perusahaan.

Saham merupakan surat bukti penyertaan modal dari investor

terhadap perusahaan yang melakukan penjualan saham atau emisi

saham, tujuan utama perusahaan menjual saham adalah memperoleh

dana yang relatif lebih murah. Ada beberapa jenis saham yang

dikeluarkan oleh perusahaan antara lain : saham biasa dan saham

preferen. Saham biasa merupakan jenis saham yang mempunyai hak

kontrol, hak pembagian keuntungan dan hak suara sedangkan saham

preferen merupakan saham yang memiliki hak istimewa seperti

pembagian keuntungan dimuka atau terdahulu, pembagian hak setelah

liquidasi dan hak kumulatif.

Penentuan harga saham di pasar sekuritas pada dasarnya

ditentukan oleh tarik menarik kekuatan permintaan dan penawaran

terhadap saham di bursa efek. Menurut Sharpe (2000), proses

terbentuknya harga saham dapat dibedakan menjadi 3, yaitu :

a. Demand to Buy Schedule

Investor yang hendak membeli saham akan datang ke pasar

saham.

Biasanya mereka akan memakai jasa para broker atau pialang saham.

Page 22: SKRIPSIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 19. · Landasan Teori ..... 6 2.1.1. Teori Inflasi ... apabila neraca pembayaran kuat dan cadangan valuta

10

Investor dapat memilih saham mana yang akan dibeli dan bisa

menetapkan standar harga bagi investor itu sendiri.

b. Supply to sell schedule

Investor juga dapat menjual saham ke pasar saham. Investor

tersebut dapat menetapkan pada harga berapa saham yang mereka miliki

akan dilepas ke pasaran. Biasanya harga yang tinggi akan lebih disukai

para investor.

c. Interaction of Schedule

Pertemuan antara permintaan dan penawaran menciptakan suatu

titik temu yang biasa disebut sebagai titik ekuilibrium harga. Pada

awalnya perusahaan yang mengeluarkan saham akan menetapkan harga

awal untuk sahamnya. Saham tersebut kemudian akan dijual ke pasar

untuk diperdagangkan. Saat di pasaran, harga saham tersebut akan

berubah karena permintaan dari para investor. Ekspektasi harga yang

dimiliki oleh buyer akan mempengaruhi pergerakan harga saham yang

pada awalnya telah ditawarkan oleh pihak seller. Saat terjadi pertemuan

harga yang ditawarkan oleh seller dan harga yang diminta oleh buyer,

maka akan tercipta harga keseimbangan pasar modal.

Ada dua pendekatan untuk melakukan analisis investasi yang

berkaitan dengan harga saham (Husnan, 1996: 315) yaitu:

Analisis Fundamental - Analisis ini beranggapan bahwa setiap investor

adalah makhluk rasional, karena itu analisis ini mencoba mempelajari

Page 23: SKRIPSIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 19. · Landasan Teori ..... 6 2.1.1. Teori Inflasi ... apabila neraca pembayaran kuat dan cadangan valuta

11

hubungan antara harga saham dengankondisi perubahaan yang

tercermin pada nilai kekayaan bersih perusahaan itu.

Analisis Teknikal - Analisis ini beranggapan bahwa penawaran dan

permintaan menentukan harga saham. Para analis teknikal lebih banyak

menggunakan informasi yang timbul dari luar perusahaan yang memiliki

dampak terhadap perusahaan dari pada informasi intern perusahaan.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) merupakan indeks harga

saham yang digunakan di Bursa Efek Indonesia sebagai indikator utama

untuk memantau pergerakan harga saham secara keseluruhan di bursa

saham Indonesia (Bursa Efek Indonesia). IHSG diperkenalkan pertama

kali pada April 1983, Indeks ini mencakup semua saham biasa maupun

saham preferen.

Menurut Robert Ang (1997:14.6), pengertian IHSG adalah :

“Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) merupakan suatu nilai yang

digunakan untuk mengukur kinerja saham yang tercatat dalam suatu

bursa efek.

Menurut Halim (2003:8), IHSG merupakan ringkasan dari

pengaruh simultan dan kompleks dari berbagai macam variabel yang

berpengaruh, terutama tentang kejadian-kejadian ekonomi. Bahkan saat

ini IHSG tidak saja menampung kejadian-kejadian ekonomi, tetapi juga

menampung kejadian-kejadian sosial, politik, dan keamanan.Dengan

demikian, IHSG dapat dijadikan barometer kesehatan ekonomi suatu

negara dan sebagai dasar melakukan analisis statistik atas kondisi pasar

terakhir (current market).

Page 24: SKRIPSIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 19. · Landasan Teori ..... 6 2.1.1. Teori Inflasi ... apabila neraca pembayaran kuat dan cadangan valuta

12

Kapitalisasi pasar per saham yang di total ini berbeda dengan nilai

kapitalisasi pasar seluruh saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), karena

ada saham-saham yang tidak perhitungkan dalam penghitungan indeks.

Saham-saham yang tidak diperhitungkan ini menjadi rahasia BEI.Pihak

BEI memiliki kriteria sendiri atas saham-saham yang bisa dimasukkan

dalam penghitungan IHSG.Jadi boleh dibilang, IHSG merupakan nilai

representatif atas rata-rata harga seluruh saham di BEI berdasarkan

jumlah saham tercatat.

Rumus yang digunakan untuk menghitung IHSG adalah metode

Rata-rata tertimbang (Value Weighted) dan mengambil hari dasar pada

tanggal 10 Agustus 1982. Dalam perhitungan angka indeks ini digunakan,

yaitu waktu dasar dan waktu yang sedang berjalan. Waktu dasar adalah

waktu yang dimana suatu peristiwa dipergunakan sebagai dasar

perbandingan dengan waktu yang berjalan, sedangkan waktu berjalan

adalah waktu dimana suatu kegiatan atau peristiwa akan dibandingkan

dengan waktu dasarnya.

Formula perhitungan indeks menurut Iskandar Z. Alwi (2003: 89).

= x 100

IHSG = Indeks Harga Saham Gabungan

Nilai Pasar= total harga semua saham pada waktu yang berlaku

Nilai Dasar= total harga semua saham pada waktu dasar

Page 25: SKRIPSIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 19. · Landasan Teori ..... 6 2.1.1. Teori Inflasi ... apabila neraca pembayaran kuat dan cadangan valuta

13

Perhitungan indeks dilakukan setiap hari, yaitu setelah penutupan

perdagangan setiap harinya. Perhitungan indeks mempresentasikan

pergerakan harga saham di pasar/bursa yang terjadi melalui sistim

perdagangan lelang. Harga saham yang digunakan dalam menghitung

IHSG adalah harga saham di pasar regular yang didasarkan pada harga

yang terjadi berdasarkan sistem lelang (www.wapapers.com).

2.1.4 Inflasi dan Harga Saham

Sebelumnya telah dilakukan penelitian untuk melihat pengaruh inflasi

terhadap harga saham namun hampir semua penelitian masih

menyimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara

kedua variabel. Melihat kondisi perekonomian ketika terjadi

ketidakstabilan, misalnya pada tahun 1998 dan 2008, saat itu inflasi

meningkat signifikan sementara harga saham juga jatuh pada angka

yang sangat rendah. Hal ini patut untuk diteliti kembali apakah ada

hubungan diantara kedua variabel.

2.1.5 Kurs dan Harga Saham

Nilai tukar rupiah secara logika dapat mempengaruhi harga saham

jika kita melihat dari sisi investor luar negeri. Ketika harga rupiah

terdepresiasi maka tentu saja nilai dollar menjadi meningkat sehingga

investor asing mungkin saja akan memilih berinvestasi di Indonesia.

Hasi penelitian sebelumnya misalnya dari Ajayi dan Mougoue (1996)

disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antar pasar

uang dan pasar modal.

Page 26: SKRIPSIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 19. · Landasan Teori ..... 6 2.1.1. Teori Inflasi ... apabila neraca pembayaran kuat dan cadangan valuta

14

2.2 Penelitian Terdahulu

Penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi harga

suatu saham yang beredar di bursa telah banyak dilakukan, diantaranya :

1. Ajayi dan Mougoue (1996) melakukan penelitian dengan judul : On

The Dinamic Relation Between Stock Prices and Exchange Rate yang

dimuat pada Journal of Finance Research 19:193-207. Mereka

meneliti hubungan dinamis antara saham dan nilai tukar pada delapan

besar pasar saham dunia. Hasil penelitian mereka menunjukkan

hubungan yang signifikan antara kedua pasar tersebut (pasar uang

dan pasar modal).

2. Gupta (2000) dan kawan kawan yang mengadakan penelitian di

Indonesia dengan judul The Causality Between Interest Rate,

Exchange Rate and Stock Price In Emerging Market : The Case Of

The Jakarta Stock Exchange. Data yang digunakan adalah data 1993-

1997 menyimpulkan bahwa tidak ada kausalitas antara tingkat bunga,

nilai tukar dan harga saham.

3. Sitinjak dan Kurniasari (2003) melakukan penelitian dengan judul :

Indikator Pasar Saham dan Pasar Uang yang Saling Berkaitan

Ditinjau dari Pasar Saham Sedang Bullish dan Bearish yang dimuat

dalam Jurnal Riset Ekonomi dan Manajemen. Vol 3 No. 3,

menyimpulkan bahwa jika kurs (nilai tukar dolar terhadap rupiah) naik

satu satuan berarti akan terjadi penurunan indikator pasar (IHSG)

saham sebesar satu satuan. Terutama pada saat kondisi pasar

sedang Bearish. Sedangkan pada pasar sedang Bullish, indikator

pasar saham dan indikator pasar uang secara bersama-sama

Page 27: SKRIPSIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 19. · Landasan Teori ..... 6 2.1.1. Teori Inflasi ... apabila neraca pembayaran kuat dan cadangan valuta

15

berpengaruh positif. Terutama pada indikator pasar uang SBI,

signifikan positif untuk mempengaruhi pasar saham.

4. Sinaga (1994) melakukan penelitian tentang faktor-faktor yang

mempengaruhi harga saham, menemukan bahwa faktor makro

seperti pertumbuhan ekonomi dan inflasi berpengaruh signifikan

terhadap harga saham.

2.3 Rangkuman Penelitian-penelitan terdahulu

Rangkuman penelitian-penelitan terdahulu mengenai faktor-faktor yang

mempengaruhi harga saham dapat kita lihat pada tabel 2.1 berikut ini :

Tabel 2.1 : Rangkuman Penelitian Terdahulu

No. Nama Peneliti Tahun Judul Hasil Penelitian

1. Sinaga 1994 Analisis Faktor-

faktor yang

mempengaruhi

harga saham

Ada pengaruh

pertumbuhan

ekonomi (PDB)

dan Inflasi

terhadap Harga

Saham

2. Ajayi dan Mougue 1996 The Dinamic

Relation Between

Stock Prices and

Exchange Rate

Terdapat

hubungan yang

signikan antara

pasar uang dan

pasar saham

3. Gupta 2000 The Causality

Between Interest

Rate, Exchange

Rate and Stock

Price In Emerging

Tidak ada

kausalitas antara

tingkat bunga,

nilai tukar dan

harga saham.

Page 28: SKRIPSIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 19. · Landasan Teori ..... 6 2.1.1. Teori Inflasi ... apabila neraca pembayaran kuat dan cadangan valuta

16

Market : The Case

Of The Jakarta

Stock Exchange.

4 Sitinjak dan

Kurniasari

2003 Indikator Pasar

Saham dan Pasar

Uang yang Saling

Berkaitan Ditinjau

dari Pasar Saham

Sedang Bullish

dan Bearish

Terdapat

hubungan negatif

antara nilai tukar

dan harga saham.

2.3 Kerangka Berpikir dan Hipotesis

Atas dasar uraian diatas maka pengaruh dari masing-masing

variabel tersebut terhadap harga saham dapat digambarkan dalam model

paradigma seperti yang ditunjukkan dalam gambar 2.1 :

Gambar 2.3 Kerangka Pemikiran

Keterangan :

- Variabel Independen (X) terdiri dari : inflasi (X1) dan nilai

kurs rupiah (X2)

- Varibel Dependen (Y) : harga saham.

Hipotesis

Hipotesis adalah sebuah dugaan sementara yang akan dibuktikan

kebenarannya. Berdasarkan uraian yang dipaparkan diatas maka

dirumuskan hipotesis sebagai berikut :

Inflasi

Nilai Kurs RupiahHarga Saham

Page 29: SKRIPSIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 19. · Landasan Teori ..... 6 2.1.1. Teori Inflasi ... apabila neraca pembayaran kuat dan cadangan valuta

17

H1 : Ada pengaruh signifikan antara inflasi dan kurs terhadap harga

saham secara parsial di Bursa Efek Indonesia Tahun 2007 –

2012.

H2 : Ada pengaruh signifikan antara inflasi dan kurs terhadap harga

saham secara simultan di Bursa Efek Indonesia Tahun 2007 –

2012.

H3 : Diantara kedua variabel penelitian, inflasi merupakan variabel

yang paling berpengaruh terhadap harga saham di Bursa Efek

Indonesia Tahun 2007 – 2012.

Page 30: SKRIPSIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 19. · Landasan Teori ..... 6 2.1.1. Teori Inflasi ... apabila neraca pembayaran kuat dan cadangan valuta

18

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia pada periode

tahun 2007 sampai dengan tahun 2012.

3.2 Populasi dan Sampel/Subjek Penelitian

Dalam penelitian ini populasi adalah perusahaan yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia/ perusahaan go public yaitu sebanyak 509

perusahaan . Subjek penelitian adalah harga saham yang tercermin dari

indeks harga saham gabungan yang dikeluarkan oleh Bursa Efek

Indonesia dari tahun 2007 sampai dengan tahun 2012.

3.3 Variabel Penelitian

Variabel adalah suatu kuantitas homogeny yang nilainya dapat

berubah pada setiap waktu yang berbeda, variabel dalam penelitian ini

meliputi :

a. Varibel Independen/ Variabel Bebas (X) berupa :

- X1 : Inflasi, merupakan tingkat inflasi per bulan yang diambil dari Bank

Indonesia atau BPS

- X2 : Kurs Rupiah terhadap US$, merupakan nilai tukar per bulan yang

diambil data olahan yang disediakan Bank Indonesia.

Page 31: SKRIPSIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 19. · Landasan Teori ..... 6 2.1.1. Teori Inflasi ... apabila neraca pembayaran kuat dan cadangan valuta

19

b. Varibel Dependen/ Variabel Terikat (Y)

Dalam penelitian ini variabel terikat yaitu harga saham, yang merupakan

harga pada setiap bulan yang disediakan oleh lembaga pemberi informasi

tentang pasar modal.

3.4 Metode Analisis

3.4.1 Persamaan Regresi Berganda

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan alat

analisis regresi berganda. Analisis regresi berganda digunakan untuk

menguji pengaruh antara Tingkat Inflasi dan Kurs terhadap harga saham.

Seberapa besar variabel independen memengaruhi variabel dependen

dihitung dengan menggunakan persamaan garis regresi berganda berikut

:

4 Y =a + b1X1 + b2X2 + e

Keterangan :

Y = Harga Saham

a = konstanta

b = koefisien garis regresi

X1 = Tingkat Inflasi

X2 = Kurs Rupiah

e = margin of error

Page 32: SKRIPSIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 19. · Landasan Teori ..... 6 2.1.1. Teori Inflasi ... apabila neraca pembayaran kuat dan cadangan valuta

20

3.4.2 Uji Asumsi Klasik

1) Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi, variabel terikat dan variabel bebas keduanya memiliki distribusi

normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data

normal atau mendekati normal. Distribusi normal akan membentuk satu

garis lurus diagonal, dan ploting data akan dibandingkan dengan dengan

garis diagonal. Jika distribusi data adalah normal, maka garis yang

menghubungkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya

(Imam Ghozali, 2009: 107). Uji normalitas dilakukan pada variabel

dependen dan independen. Data akan sahih apabila bebas dari bias dan

berdistribusi normal.

2) Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi dilakukan untuk mengetahui apakah dalam

sebuah model regresi terdapat hubungan yang kuat baik positif maupun

negatif antardata yang ada pada variabel – variabel penelitian. Untuk data

cross section, akan diuji apakah terdapat hubungan yang kuat di antara

data pertama dengan kedua dengan ketiga dan seterusnya. Jika ya, telah

terjadi autokorelasi. Hal ini akan menyebabkan informasi yang diberikan

menjadi menyesatkan (spurious atau nonsense regresion) (Husein Umar,

2011; 183). Autokorelasi muncul karena observasi yang beruntun

sepanjang waktu dan berkaitan satu sama lain. Masalah ini timbul karena

residual (kesalahan pengganggu) tidak bebas dari satu observasi ke

Page 33: SKRIPSIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 19. · Landasan Teori ..... 6 2.1.1. Teori Inflasi ... apabila neraca pembayaran kuat dan cadangan valuta

21

observasi lainnya. Hal ini sering ditemukan pada data urut waktu atau

time series karena “gangguan” pada seseorang atau kelompok yang

sama pada periode berikutnya. Pada data crossection (silang waktu),

masalah autokorelasi relatif jarang terjadi pada observasi yang berbeda

karena berasal dari individu atau kelompok berbeda. Model regresi yang

baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi.

Uji autokorelasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji Durbin

Watson (DW test). Uji ini hanya digunakan untuk korelasi tingkat satu (first order

autocorrelation) dan mensyaratkan adanya intercept (Konstanta) dalam model

regresi dan tidak ada variabel lain di antara variabel bebas. Kriteria yang dipakai

(Husein Umar 2011:185) adalah :

- reject H0 jika d < dL

- reject H0 jika d > 4-dL

- no reject H0 jika dU < d > 4-dU

- pengujian tidak meyakinkan jika :

- dL < d < 4-dL

-

3) Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk mengetahui apakah pada

model regresi ditemukan adanya korelasi antarvariabel independen

(Husein Umar, 2011; 177) Model regresi yang baik seharusnya tidak

terjadi korelasi di antara variabel bebas. Model regresi yang mengandung

multikolinearitas berakibat pada kesalahan standar estimasi yang akan

cenderung meningkat dengan bertambahnya variabel independen, tingkat

signifikansi yang digunakan untuk menolak hipotesis nol akan semakin

Page 34: SKRIPSIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 19. · Landasan Teori ..... 6 2.1.1. Teori Inflasi ... apabila neraca pembayaran kuat dan cadangan valuta

22

besar dan probabilitas menerima hipotesis yang salah juga akan semakin

besar.

Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas yang tinggi

antar variabel independen dapat dideteksi dengan cara melihat nilai

tolerance dan variance inflation factor (VIF). Kedua ukuran ini

menunjukkan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh

variabel independen lainnya. Tolerance mengukur variabilitas variabel

independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen

lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi

(karena VIF = 1/Tolerance). Nilai cutoff yang umum dipakai untuk

menunjukkan tidak terjadi multikolinearitas adalah nilai tolerance di atas

0,10 atau sama dengan nilai VIF di bawah 10 (Imam Ghozali, 2009:28).

4) Uji Heterokesdatisitas

Uji heterokesdatisitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam

sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual suatu

pengamatan ke pengamatan lain. Jika varians dari residual suatu

pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut

homoskedastisitas, sementara itu, untuk varians yang berbeda disebut

heteroskedastisitas (Husein Umar, 2011; 179).

Mendeteksi ada atau tidaknya heterokedatisitas adalah dengan

melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel dependen yaitu ZPRED

dengan residualnya SPRESID. Deteksi ada tidaknya heterokedatisitas

dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik

Page 35: SKRIPSIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 19. · Landasan Teori ..... 6 2.1.1. Teori Inflasi ... apabila neraca pembayaran kuat dan cadangan valuta

23

scatterplot antara SPRESID dan ZPRED dimana sumbu X adalah � (Y

yang telah diprediksi (ZPRED)) dan sumbu Y adalah residual atau

SRESID (� – Y) yang telah distudentized (Imam Ghozali, 2009; 37).

3.4.3 Uji Goodness of Fit

Ketepatan fungsi regresi sampel dalam menaksir nilai aktual dapat diukur

dari Goodness of Fit-nya. Secara statistik dapat diukur dengan metode berikut :

1) Koefisien Determinasi

Kd (R2) digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan

model dalam menerangkan variabel dependen. Nilai Kd adalah antara 0

dan 1. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel – variabel

independen dalam menerangkan variabel dependen sangat terbatas. Nilai

yang mendekati 1 berarti variabel independen memberikan hampir semua

informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen.

Kelemahan Kd adalah bias terhadap jumlah variabel independen

yang dimasukkan ke dalam model. Setiap tambahan satu variabel

independen maka R2 pasti akan meningkat walaupun belum tentu

variabel yang ditambahkan berpengaruh secara signifikan terhadap

variabel dependen. Oleh karena itu, digunakan nilai adjusted R2 karena

nilai adjusted R2 dapat naik atau turun apabila satu variabel independen

ditambahkan ke dalam model.

Page 36: SKRIPSIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 19. · Landasan Teori ..... 6 2.1.1. Teori Inflasi ... apabila neraca pembayaran kuat dan cadangan valuta

24

2) Uji t

Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh

pengaruh satu variabel independen terhadap variabel dependen dengan

menganggap variabel independen lainnya konstan (Imam Ghozali: 2009

:17). Untuk mengetahui nilai t statistik tabel ditentukan tingkat signifikansi

5% dengan derajat kebebasan yaitu df = (n-k-1), dimana n = jumlah

observasi dan k = jumlah variabel.

Adapun hipotesisnya yaitu :

H0 = b1, b2 = 0

Yang artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari

variabel independen terhadap variabel dependen.

H1 = b1, b2 ≠ 0

Yang artinya terdapat pengaruh secara signifikan antara

variabel dependen terhadap variabel independen.

Kriteria uji :

Jika t hitung > t tabel maka H0 ditolak dan H1 diterima atau

dikatakan signifikan, artinya secara parsial variabel bebas (Xi)

berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen (Y) =

hipotesis diterima.

Jika t hitung < t tabel (α, n - k), maka H0 diterima dan H1

ditolak maka dikatakan tidak signifikan, artinya secara parsial

variabel bebas (X) berpengaruh tidak signifikan terhadap

variabel dependen (Y) = hipotesis ditolak.

Page 37: SKRIPSIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 19. · Landasan Teori ..... 6 2.1.1. Teori Inflasi ... apabila neraca pembayaran kuat dan cadangan valuta

25

Pada uji t, nilai probabilitas dapat dilihat pada hasil

pengolahan dari program SPSS pada tabel coefficients kolom sig

atau significance. Nilai t-hitung dapat dicari dengan rumus :

ℎ = ( )

Pengambilan keputusan uji hipotesis secara parsial juga

didasarkan pada nilai probabilitas yang didapatkan dari hasil

pengolahan data melalui program SPSS Statistik Parametrik

sebagai berikut :

a). Jika signifikansi > 0,05 maka H0 diterima.

b). Jika signifikansi < 0,05 maka H0 ditolak.

Jika tingkat signifikansi lebih kecil dari 0,05 atau 5% maka

hipotesis yang diajukan diterima atau dikatakan signifikan (H1

diterima dan H0 ditolak), artinya secara parsial variabel bebas (X1

s/d X3) berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen (Y) =

hipotesis diterima, sementara jika tingkat signifikansi lebih besar dari

0,05 atau 5% maka hipotesis yang diajukan ditolak atau dikatakan

tidak signifikan (H1 ditolak dan H0 diterima), artinya secara parsial

variabel bebas (X1 s/d X2) tidak berpengaruh signifikan terhadap

variabel dependen (Y) = hipotesis ditolak.

Page 38: SKRIPSIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 19. · Landasan Teori ..... 6 2.1.1. Teori Inflasi ... apabila neraca pembayaran kuat dan cadangan valuta

26

3) Uji F

Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel

independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara

bersama-sama/simultan terhadap variabel dependen (Imam Ghozali,

2009 : 16). Uji ini digunakan untuk menguji kelayakan model goodness of

fit. Tingkat signifikansi yang digunakan sebesar 5% dengan derajat

kebebasan df = (n-k-1), dimana n = jumlah observasi dan k = jumlah

variabel.

Kriteria uji :

Jika f hitung > f tabel maka H0 ditolak

Jika f hitung < f tabel maka H0 diterima.

Adapun hipotesisnya adalah

H0 = b1, b2 = 0

Artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari

variabel.independen terhadap variabel dependen.

H1 = b1, b2 ≠ 0

Artinya terdapat pengaruh secara bersama-sama antara

variabel independen terhadap variabel dependen.

Pengambilan keputusan uji hipotesis secara simultan

didasarkan pada nilai probabilitas hasil pengolahan data SPSS

sebagai berikut:

a). Jika signifikansi > 0,05 maka H0 diterima.

Page 39: SKRIPSIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 19. · Landasan Teori ..... 6 2.1.1. Teori Inflasi ... apabila neraca pembayaran kuat dan cadangan valuta

27

b). Jika signifikansi < 0,05 maka H0 ditolak.

Jika tingkat signifikansi lebih kecil dari 0,05 atau 5% maka

hipotesis yang diajukan diterima atau dikatakan signifikan (H1

diterima dan H0 ditolak), artinya secara simultan variabel bebas (X1

s/d X2) berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen (Y) =

hipotesis diterima.

Jika tingkat signifikansi lebih besar dari 0,05 atau 5% maka

hipotesis yang diajukan ditolak atau dikatakan tidak signifikan (H1

ditolak dan H0 diterima), artinya secara simultan variabel bebas (X1

s/d X2) tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen (Y)

= hipotesis ditolak.

Page 40: SKRIPSIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 19. · Landasan Teori ..... 6 2.1.1. Teori Inflasi ... apabila neraca pembayaran kuat dan cadangan valuta

28

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Deskripsi Data

Dalam penelitian ini jenis data yang digunakan berupa data sekunder

yaitu Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), Kurs Rupiah terhadap dollar

Amerika Serikat dan tingkat Inflasi. Data ini diperoleh dari website resmi Bank

Indonesia dan Statistik Harga Saham yang dikeluarkan oleh Yahoo finance.

4.1.1 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

Indeks Harga Saham Gabungan menunjukkan pergerakan harga saham

seluruh perusahaan go public secara umum di Bursa Efek Indonesia (BEI). Pada

tabel4.1 berikut akan dikemukakan data bulanan Indeks Harga Saham

Gabungan dari Januari 2007 -Desember 2012. Data ini diperoleh dari website

finance.yahoo.com

Tabel 4.1. Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia

pada tahun 2007 – 2012

Bulan

Tahun

2007

Tahun

2008

Tahun

2009

Tahun

2010

Tahun

2011

Tahun

2012

Indeks Harga Saham Gabungan (Y)

Januari 1757.26 2627.25 1332.67 2610.8 3409.17 3941.69

Februari 1740.97 2721.94 1285.48 2549.03 3470.35 3985.21

Maret 1830.92 2477.3 1434.07 2777.3 3678.67 4121.55

April 1999.17 2304.52 1722.77 2971.25 3819.62 4180.73

Page 41: SKRIPSIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 19. · Landasan Teori ..... 6 2.1.1. Teori Inflasi ... apabila neraca pembayaran kuat dan cadangan valuta

29

BulanTahun

2007

Tahun

2008

Tahun

2009

Tahun

2010

Tahun

2011

Tahun

2012

Indeks Harga Saham Gabungan (Y)

Mei 2084.32 2444.35 1916.83 2796.96 3836.97 3832.82

Juni 2139.28 2349.1 2026.78 2913.68 3888.57 3955.58

Juli 2348.67 2304.51 2323.24 3069.28 4130.8 4142.34

Agustus 2194.34 2165.94 2341.54 3081.88 3841.73 4060.33

September 2359.21 1832.51 2467.59 3501.3 3549.03 4262.56

Oktober 2643.49 1256.7 2367.7 3635.32 3790.85 4350.29

November 2688.33 1241.54 2415.84 3531.21 3715.08 4276.14

Desember 2627.25 1355.41 2534.36 3703.51 3821.99 4316.69

Sumber : http://finance.yahoo.com/, akses tanggal 31 Maret 2013

4.1.2 Inflasi

Secara sederhana inflasi diartikan sebagai meningkatnya harga-harga

secara umum dan terus menerus. Indikator yang sering digunakan untuk

mengukur tingkat inflasi adalah Indeks Harga Konsumen (IHK). Perubahan IHK

dari waktu ke waktu menunjukkan pergerakan harga dari paket barang dan jasa

yang dikonsumsi masyarakat. Sejak Juli 2008, paket barang dan jasa dalam

keranjang IHK telah dilakukan atas dasar Survei Biaya Hidup (SBH) Tahun 2007

yang dilaksanakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Kemudian, BPS akan

memonitor perkembangan harga dari barang dan jasa tersebut secara bulanan

Page 42: SKRIPSIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 19. · Landasan Teori ..... 6 2.1.1. Teori Inflasi ... apabila neraca pembayaran kuat dan cadangan valuta

30

di beberapa kota, di pasar tradisional dan modern terhadap beberapa jenis

barang/jasa di setiap kota (www.bi.go.id)

Berdasarkan data yang diperoleh, pergerakan tingkat inflasi yang tercatat

pada Bank Indonesia periode tahun 2007 – 2012 dapat dilihat pada tabel 4.2.

Tabel 4.2. Inflasi tahun 2007 – 2012

Bulan

Tahun

2007

Tahun

2008

Tahun

2009

Tahun

2010

Tahun

2011

Tahun

2012

Inflasi ((X1)

Januari 0.0626 0.0736 0.0917 0.0372 0.0702 0.0365

Februari 0.063 0.074 0.086 0.0381 0.0684 0.0356

Maret 0.0652 0.0817 0.0792 0.0343 0.0665 0.0397

April 0.0629 0.0896 0.0731 0.0391 0.0616 0.045

Mei 0.0601 0.1038 0.0604 0.0416 0.0598 0.0445

Juni 0.0577 0.1103 0.0365 0.0505 0.0554 0.0453

Juli 0.0606 0.119 0.0271 0.0622 0.0461 0.0456

Agustus 0.0651 0.1185 0.0275 0.0644 0.0479 0.0458

September 0.0695 0.1214 0.0283 0.058 0.0461 0.0431

Oktober 0.0688 0.1177 0.0257 0.0567 0.0442 0.0461

November 0.0671 0.1168 0.0241 0.0633 0.0415 0.0432

Desember 0.0659 0.1106 0.0278 0.0696 0.0379 0.043

Sumber : www.bi.co.id, akses 31 Maret 2013

Page 43: SKRIPSIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 19. · Landasan Teori ..... 6 2.1.1. Teori Inflasi ... apabila neraca pembayaran kuat dan cadangan valuta

31

4.1.3 Kurs

Kurs atau nilai tukar adalah sejumlah mata uang nasional yang disepakati

bernilai sama dengan satu unit uang asing misalnya satu dollar.Data Kurs

berikut diperoleh dari pranala pers Bank Indonesia. Kurs yang digunakan

adalah kurs tengah Rupiah terhadap US Dollar yang disediakan pada

website Bank Indonesia, pergerakan nilai kurs yang tercatat pada Bank

Indonesia periode tahun 2007 – 2012 dapat dilihat pada tabel 4.3.

Tabel 4.3Kurs pada tahun 2007 – 2012

Bulan

Tahun 2007

Tahun 2008

Tahun 2009

Tahun 2010

Tahun 2011

Tahun 2012

Kurs (X2)

Januari 9,066.50 9,406.35 11,167.21 9,275.45 9,037.38 9,109.14

Februari 9,067.80 9,181.15 11,852.75 9,348.21 8,912.56 9,025.76

Maret 9,163.95 9,184.94 11,849.55 9,173.73 8,761.48 9,165.33

April 9,097.55 9,208.64 11,025.10 9,027.33 8,651.30 9,175.50

Mei 8,844.33 9,290.80 10,392.65 9,183.21 8,555.80 9,290.24

Juni 8,983.65 9,295.71 10,206.64 9,148.36 8,564.00 9,451.14

Juli 9,067.14 9,163.45 10,111.33 9,049.45 8,533.24 9,456.59

Agustus 9,366.68 9,149.25 9,977.60 8,971.76 8,532.00 9,499.84

September 9,309.90 9,340.65 9,900.72 8,975.84 8,765.50 9,566.35

Oktober 9,107.06 10,048.35 9,482.73 8,927.90 8,895.24 9,597.14

November 9,264.27 11,711.15 9,469.95 8,938.38 9,015.18 9,627.95

Desember 9,333.60 11,324.84 9,457.75 9,022.62 9,088.48 9,645.89

Sumber : www.bi.co.id, akses 31 Maret 2013

Page 44: SKRIPSIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 19. · Landasan Teori ..... 6 2.1.1. Teori Inflasi ... apabila neraca pembayaran kuat dan cadangan valuta

32

Untuk lebih memudahkan kita dalam melihat bagaimana pengaruh inflasi

dan kurs terhadap harga saham, pada tabel 4.4 berikut diberikan data

perbandingan antara IHSG, inflasi dan kurs dari tahun 2007 sampai dengan

tahun 2012.

Tabel 4.4. : Perbandingan Data IHSG, Inflasi dan Kurs tahun 2007-2012.

Tahun Bulan IHSG Inflasi Kurs

2007 Januari 1757.26 0.0626 9,066.50

Februari 1740.97 0.063 9,067.80

Maret 1830.92 0.0652 9,163.95

April 1999.17 0.0629 9,097.55

Mei 2084.32 0.0601 8,844.33

Juni 2139.28 0.0577 8,983.65

Juli 2348.67 0.0606 9,067.14

Agustus 2194.34 0.0651 9,366.68

September 2359.21 0.0695 9,309.90

Oktober 2643.49 0.0688 9,107.06

November 2688.33 0.0671 9,264.27

Desember 2627.25 0.0659 9,333.60

2008 Januari 2627.25 0.0736 9,406.35

Februari 2721.94 0.074 9,181.15

Maret 2477.3 0.0817 9,184.94

April 2304.52 0.0896 9,208.64

Mei 2444.35 0.1038 9,290.80

Juni 2349.1 0.1103 9,295.71

Juli 2304.51 0.119 9,163.45

Page 45: SKRIPSIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 19. · Landasan Teori ..... 6 2.1.1. Teori Inflasi ... apabila neraca pembayaran kuat dan cadangan valuta

33

Agustus 2165.94 0.1185 9,149.25

September 1832.51 0.1214 9,340.65

Oktober 1256.7 0.1177 10,048.35

November 1241.54 0.1168 11,711.15

Desember 1355.41 0.1106 11,324.84

2009 Januari 1332.67 0.0917 11,167.21

Februari 1285.48 0.086 11,852.75

Maret 1434.07 0.0792 11,849.55

April 1722.77 0.0731 11,025.10

Mei 1916.83 0.0604 10,392.65

Juni 2026.78 0.0365 10,206.64

Juli 2323.24 0.0271 10,111.33

Agustus 2341.54 0.0275 9,977.60

September 2467.59 0.0283 9,900.72

Oktober 2367.7 0.0257 9,482.73

November 2415.84 0.0241 9,469.95

Desember 2534.36 0.0278 9,457.75

2010 Januari 2610.8 0.0372 9,275.45

Februari 2549.03 0.0381 9,348.21

Maret 2777.3 0.0343 9,173.73

April 2971.25 0.0391 9,027.33

Mei 2796.96 0.0416 9,183.21

Juni 2913.68 0.0505 9,148.36

Juli 3069.28 0.0622 9,049.45

Agustus 3081.88 0.0644 8,971.76

September 3501.3 0.058 8,975.84

Oktober 3635.32 0.0567 8,927.90

November 3531.21 0.0633 8,938.38

Page 46: SKRIPSIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 19. · Landasan Teori ..... 6 2.1.1. Teori Inflasi ... apabila neraca pembayaran kuat dan cadangan valuta

34

Desember 3703.51 0.0696 9,022.62

2011 Januari 3409.17 0.0702 9,037.38

Februari 3470.35 0.0684 8,912.56

Maret 3678.67 0.0665 8,761.48

April 3819.62 0.0616 8,651.30

Mei 3836.97 0.0598 8,555.80

Juni 3888.57 0.0554 8,564.00

Juli 4130.8 0.0461 8,533.24

Agustus 3841.73 0.0479 8,532.00

September 3549.03 0.0461 8,765.50

Oktober 3790.85 0.0442 8,895.24

November 3715.08 0.0415 9,015.18

Desember 3821.99 0.0379 9,088.48

2012 Januari 3941.69 0.0365 9,109.14

Februari 3985.21 0.0356 9,025.76

Maret 4121.55 0.0397 9,165.33

April 4180.73 0.045 9,175.50

Mei 3832.82 0.0445 9,290.24

Juni 3955.58 0.0453 9,451.14

Juli 4142.34 0.0456 9,456.59

Agustus 4060.33 0.0458 9,499.84

September 4262.56 0.0431 9,566.35

Oktober 4350.29 0.0461 9,597.14

November 4276.14 0.0432 9,627.95

Desember 4316.69 0.043 9,645.89

Page 47: SKRIPSIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 19. · Landasan Teori ..... 6 2.1.1. Teori Inflasi ... apabila neraca pembayaran kuat dan cadangan valuta

35

Agar lebih jelas dalam melihat pergerakan inflasi, kurs dan IHSG,

berikut ini digambarkan dengan grafik pergerakan ketiga variabel penelitian

tersebut dari tahun 2007 sampai dengan tahun 2012.

Gambar 4.1 : Perbandingan Grafik Harga Saham, Inflasi dan Kurs Tahun 2007 – 2012.

Inflasi

Kurs

Harga Saham (IHSG)

0

0.05

0.1

0.15

Jan

'07

Feb

'07

Juli

'07

Okt

'07

Jan

08'

Apr '

08Ju

li '0

8O

kt '0

8Ja

n '0

9Ap

ril '0

9Ju

li '0

9O

kt '0

9Ja

n '1

0Ap

ril '1

0Ju

li '1

0O

kt '1

0Ja

n '1

1Ap

ril '1

1Ju

li '1

1O

kt '1

1Ja

n '1

2Ap

ril '1

2Ju

li '1

2O

kt '1

2

Inflasi

0.00

5,000.00

10,000.00

15,000.00

Jan

'07

Feb

'07

Juli

'07

Okt

'07

Jan

08'

Apr '

08Ju

li '0

8O

kt '0

8Ja

n '0

9Ap

ril '0

9Ju

li '0

9O

kt '0

9Ja

n '1

0Ap

ril '1

0Ju

li '1

0O

kt '1

0Ja

n '1

1Ap

ril '1

1Ju

li '1

1O

kt '1

1Ja

n '1

2Ap

ril '1

2Ju

li '1

2O

kt '1

2

Series1

010002000300040005000

Jan

'07

Feb

'07

Juli

'07

Okt

'07

Jan

08'

Apr '

08Ju

li '0

8O

kt '0

8Ja

n '0

9Ap

ril '0

9Ju

li '0

9O

kt '0

9Ja

n '1

0Ap

ril '1

0Ju

li '1

0O

kt '1

0Ja

n '1

1Ap

ril '1

1Ju

li '1

1O

kt '1

1Ja

n '1

2Ap

ril '1

2Ju

li '1

2O

kt '1

2

Series1

Page 48: SKRIPSIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 19. · Landasan Teori ..... 6 2.1.1. Teori Inflasi ... apabila neraca pembayaran kuat dan cadangan valuta

36

jika kita melihat grafik perbandingan ketiga variabel penelitian

secara umum kita dapat melihat adanya pengaruh negative antara inflasi

dan kurs terhadap har ga saham, ketika grafik inflasi dan kurs menanjak

maka grafik harga saham turun, hal ini akan kita hitang hitung secara

statistic untuk melihat apakah memang ada hubungan antara variabel

bebas dan terikat pada skripsi ini. Secara umum ketiga variabel

berfluktuasi dari bulan ke bulan dalam angka yang stabil, pergerakan

yang paling signifikan terjadi pada tahun 2008 dan 2009 dimana saat itu

merupakan masa krisis ekonomi dimana Inflasi melonjak menjadi 12,14

% pada bulan September 2008 sementara pada bulan yang sama ditahun

2007 hanya sekitar 6,9 % sebagai perbandingan, pada bulan September

2008 IHSG berada pada posisi 1832/US dollar turun dibandingkan pada

bulan yang sama di tahun 2007 yaitu 2.359/US dollar.

Kurs sendiri terus berfluktuasi dari bulan ke bulan namun pergerakannya

tidak terlalu signifikan, kurs mencapai posisi terendah pada bulan

Februari tahun 2010 yaitu pada angka 11.852/US dollar.

4.2. Analisis Data

4.2.1. Pengujian Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,

variabel terikat dan variabel bebas keduanya memiliki distribusi normal atau

tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau

mendekati normal. Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal,

dan ploting data akan dibandingkan dengan dengan garis diagonal (Imam

Ghozali, 2009: 107).

Page 49: SKRIPSIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 19. · Landasan Teori ..... 6 2.1.1. Teori Inflasi ... apabila neraca pembayaran kuat dan cadangan valuta

37

Gambar 4.2

Uji Normalitas

Dalam grafik normalitas plot terlihat data mengumpul di sekitar garis

diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka dapat disimpulkan variabel

memiliki data yang terdistribusi normal. Hal ini mengindikasikan bahwa penelitian

ini layak menggunakan parametrik, seperti : uji t dalam pembahasannya.

4.2.2. Pengujian Asumsi Klasik

4.2.2.1. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas ditujukan untuk menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan variance dan residual satu pengamatan ke

pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke

pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastis dan jika berbeda

Page 50: SKRIPSIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 19. · Landasan Teori ..... 6 2.1.1. Teori Inflasi ... apabila neraca pembayaran kuat dan cadangan valuta

38

disebut heteroskedastisitas Model regresi yang baik adalah yang

homokedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas.

Cara untuk mendeteksinya adalah dengan cara melihat grafik plot antara

nilai, prediksi variabel terikat (ZPRED) dengan residualnya (SRESID). Deteksi

ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya

pola tertentu pada grafik scaterplot antar SRESID dan ZPRED dimana sumbu X

adalah � (Y yang telah diprediksi) dan sumbu Y adalah residual (� – Y) yang

telah distudentized.

Dasar analisis dari uji heteroskedastis melalui grafik plot adalah sebagai

berikut (Imam Ghozali, 2009: 37):

1). Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola

tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian

menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi

heteroskedastisitas.

2). Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas

dan di bawah angka 0 pada sumbu Y secara acak, maka tidak

terjadi heteroskedastisitas.

Page 51: SKRIPSIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 19. · Landasan Teori ..... 6 2.1.1. Teori Inflasi ... apabila neraca pembayaran kuat dan cadangan valuta

39

Gambar 4.3

Uji Heteroskedastisitas

Dalam gambar 4.3 (scatter plot) terlihat tidak ada pola yang jelas, maka dapat

disimpulkan tidak terjadi heteroskedastisitas.

4.2.2.2. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

ditemukan adanya korelasi yang tinggi atau sempurna antar variabel

bebas/independen (Imam Ghozali, 2009; 25). Untuk mengetahui apakah terjadi

multikolinearitas dalam suatu model regresi dapat dilihat dari nilai VIF (Variance

Inflation Factor). Regresi bebas dari gangguan multikolinieritas apabila nilai

VIF<10. Berdasarkan pengujian uji asumsi multikolinieritas dengan SPSS,

didapatkan output sebagai berikut:

Page 52: SKRIPSIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 19. · Landasan Teori ..... 6 2.1.1. Teori Inflasi ... apabila neraca pembayaran kuat dan cadangan valuta

40

Tabel 4.5

Uji Multikolinieritas

Coefficientsa

Model Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1INFLASI .915 1.093

KURS .915 1.093

a. Dependent Variable: IHSG

Sumber : Data sekunder yang diolah

Hasil yang diperoleh bahwa semua variabel bebas memiliki angka VIF <

10, antara lain untuk VIF pada variabel Inflasi (X1) sebesar 1,093 dan VIF

variabel Kurs (X2) sebesar 1,093. Melihat hasil VIF pada semua variabel bebas

pada penelitian yaitu < 10, maka data-data penelitian digolongkan tidak terdapat

gangguan multikolinearitas dalam model regresinya.

4.2.2.3. Uji Autokorelasi

Uji Autokorelasi dilakukan untuk mengetahui apakah dalam sebuah model

regresi linier terdapat hubungan yang kuat baik positif maupun negatif antar data

yang ada pada variable-variabel penelitian. Kriteria yang dipakai (Husein Umar

2011:185) :

- reject H0 jika d < dL

- reject H0 jika d > 4-dL

- no reject H0 jika dU < d > 4-dU

- pengujian tidak meyakinkan jika :

- dL < d < 4-dL

Page 53: SKRIPSIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 19. · Landasan Teori ..... 6 2.1.1. Teori Inflasi ... apabila neraca pembayaran kuat dan cadangan valuta

41

Tabel 4.6

Uji Autokorelasi

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

Durbin-

Watson

1 .682a .465 .450 677.98681 .100

a. Predictors: (Constant), KURS, INFLASI

b. Dependent Variable: IHSG

Dari tabel hasil perhitungan di atas dapat dilihat nilai Durbin Watson (d)

sebesar 0,100sehingga disimpulkan bahwa model regresi dapat diterima dan

tidak terdapat autokorelasi antar variable karena nilai d < dL(melihat dari kriteri

kedua, dimana dL =1,5611).

4.2.4. Goodness of Fit

4.2.4.1. Analisis Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan

model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai R2 terletak antara 0

sampai dengan 1 (0 ≤ R2 ≤ 1). Tujuan menghitung koefisien determinasi adalah

untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Jika dalam

proses mendapatkan nilai R2 yang tinggi adalah baik, tetapi jika nilai R2 rendah

tidak berarti model regresi jelek (Imam Ghozali, 2009; 15).

Nilai R2 pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel 4.7 :

Page 54: SKRIPSIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 19. · Landasan Teori ..... 6 2.1.1. Teori Inflasi ... apabila neraca pembayaran kuat dan cadangan valuta

42

Tabel 4.7

Output Koefisien Determinasi

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

1 .682a .465 .450 677.98681

a. Predictors: (Constant), KURS, INFLASIb. Dependent Variable: IHSGSumber : Data sekunder yang diolah

Nilai koefisien determinasi (Adjusted R2) sebesar 0,450. Hal ini berarti

variabelInflasi (X1) dan Kurs (X2)dapat menjelaskan Harga Saham (Y) sebesar

45%. Sedangkan sisanya yaitu sebesar 100% - 45% = 55% dijelaskan oleh faktor

– faktor lain selain variabel yang diteliti di atas.

4.2.4.2. Uji F

Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel

independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara

bersama-sama/ simultan terhadap variabel dependen (Imam Ghozali, 2009; 16).

Berikut hasil Uji F yang diolah menggunakan SPSS disajikan dalam tabel 4.8:

Tabel 4.8Uji F

ANOVAa

Model Sum of

Squares

df Mean Square F Sig.

1

Regression 27582211.905 2 13791105.952 30.002 .000b

Residual 31716962.007 69 459666.116

Total 59299173.912 71

a. Dependent Variable: IHSG

b. Predictors: (Constant), KURS, INFLASI

Page 55: SKRIPSIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 19. · Landasan Teori ..... 6 2.1.1. Teori Inflasi ... apabila neraca pembayaran kuat dan cadangan valuta

43

Dari tabel uji F dapat dilihat, nilai signifikansi sebesar 0,00 dan nilai F

hitung sebesar 30,002. Nilai signifikan lebih kecil dari 0,05 (0,00�0,05)

menunjukkan adanya pengaruh Inflasi dan Kurssecara simultan terhadap Harga

Saham. Dasar pengambilan keputusan yang lain adalah nilai F hitung harus lebih

besar dari F tabel untuk menentukan adanya pengaruh secara simultan. Dari

perhitungan, dapat dilihat nilai F hitung (30,002) lebih besar dari nilaiF tabel

(3,15). Makadapat disimpulkan variabel Inflasi dan Kurs berpengaruh secara

simultan terhadap Harga Saham.

4.2.4.3. Uji t

Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh yang signifikan

antara variabel bebas : Inflasi (X1)dan Kurs (X2) terhadap Harga Saham (Y).

Berikut hasil uji t disajikan dalam tabel 4.9 :

Tabel 4.9Uji t

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 9166.095 1038.698 8.825 .000

INFLASI -14036.776 3381.783 -.382 -4.151 .000

KURS -.577 .114 -.465 -5.049 .000

a. Dependent Variable: IHSG

Sumber: Data sekunder yang diolah

Page 56: SKRIPSIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 19. · Landasan Teori ..... 6 2.1.1. Teori Inflasi ... apabila neraca pembayaran kuat dan cadangan valuta

44

Dari tabel 4.7 kita dapat menyimpulkan bahwa kedua variabel bebas (Inflasi

dan Kurs) berpengaruh secara parsial terhadap Harga Saham karena angka

signifikansinya (angka dibawah kolom Sig.) kurang dari 0.05. hal ini juga dapat

kita lihat dari nilai t hitung inflasi (4,151) dan kurs (5,049) yang lebih besar dari t

tabel (1,995).

Untuk mengetahui besar pengaruh dari tiap tiap variabel independen

terhadap variabel dependen, dapat diketahui berdasarkan nilai-nilai dibawah

kolom Beta (Husein Umar 2011:199) maka dapat disimpulkan bahwa variabel

Kurs lebih berpengaruh negatif terhadap Harga Saham dengan Beta sebesar -

0,465 dibandingkan dengan Variabel Kurs yang juga berpengaruh negatif

dengan nilai Beta sebesar -0,382.

4.2.5. Regresi Linier Berganda

Penelitian ini menganalisis pengaruh Inflasi(X1) dan Kurs (X2) terhadap Harga

Saham (Y) pada di BEI periode 2007 – 2012. Hasil persamaan regresi dapat

dilihat pada tabel 4.10 :

Tabel 4.10 Persamaan Regresi

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 9166.095 1038.698 8.825 .000

INFLASI -14036.776 3381.783 -.382 -4.151 .000

KURS -.577 .114 -.465 -5.049 .000

a. Dependent Variable: IHSG

Sumber : Data sekunder yang diolah

Page 57: SKRIPSIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 19. · Landasan Teori ..... 6 2.1.1. Teori Inflasi ... apabila neraca pembayaran kuat dan cadangan valuta

45

Dari tabel diperoleh hasil regresi linier berganda yaitu sebagai berikut :

Y = 9166,1 – 14036,8X1-0,577 X2

Dan pembahasan model regresi tersebut dapat dijelaskan bahwa :

a. konstanta (nilai mutlak y) apabila Inflasi dan Kurs = 0, maka risiko

Harga Saham9166,1.

b. Koefisien regresi X1(Inflasi)sebesar –14036,8 artinya apabila

Inflasinaik sebesar 1 poin akan menyebabkanpenurunan Harga

Saham sebesar 14036,8 poin; bila variabel lain konstan.

c. Koefisien regresiX2 (Kurs) sebesar -0,577 artinya apabila Kurs naik

sebesar 1 poin akan menyebabkan penurunan Harga Saham sebesar

0,577 poin; bila variabel lain konstan.

4.3. Pembahasan

Pada penelitian diajukan tiga hipotesis, berikut disajikan pembahasan dari

hasil penelitian di atas :

1. Hipotesis pertama yang diajukan dalam penelitian ini bahwa ada

pengaruh signifikan antara Inflasi dan Kurs secara parsial terhadap Harga

Saham (IHSG) pada Bursa Efek Indonesia tahun2007 – 2012. Hasil dari

perhitungan menunjukkan bahwa variabel Inflasi dan Kurs berpengaruh

negatif dan signifikan terhadap Harga Saham dengan nilai signifikansi

pada uji t kurang dari 0,05 yakni 0,00 pada kedua variabel. Hasil ini

sesuai dengan hasil penelitian Sinaga (1994) yang menyimpulkan bahwa

ada pengaruh Inflasi terhadap harga saham serta hasil penelitian Sitinjak

dan Kurniasari (2003) yang menyimpulkan bahwa ada hubungan negatif

antara nilai tukar dan harga saham. Secara teori inflasi yang berlebih

Page 58: SKRIPSIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 19. · Landasan Teori ..... 6 2.1.1. Teori Inflasi ... apabila neraca pembayaran kuat dan cadangan valuta

46

akan menurunkan daya beli, sehingga mempengaruhi pendapatan

perusahaan, hal ini dapat mempengaruhi calon investor dalam membeli

saham. Untuk kurs, seperti yang kita ketahui bahwa 70% modal di BEI

adalah modal asing maka jika kurs meningkat (depresiasi rupiah) maka

nilai saham akan menjadi lebih rendah mengikuti nilai rupiah sehingga

dapat mempengaruhi investor asing untuk mengalirkan modalnya keluar

negeri. Kurs yang terdepresiasi akan berdampak buruk pada perusahaan

importir karena bahan baku atau produk yang berasal dari luar negeri

akan naik harganya dalam rupiah.

2. Hipotesis kedua yang diajukan dalam penelitian bahwa ada pengaruh

signifikan antara Inflasi dan Kurs terhadap Harga Saham (IHSG) secara

simultan pada Bursa Efek Indonesia 2007 – 2012. Hasil perhitungan

menunjukkan bahwa kedua variabel bebas berpengaruh negatif secara

simultan terhadap Harga Saham dengan melihat nilai signifikansi pada uji

F yaitu sebesar 0,00 yakni kurang dari 0,05 yang dijadikan patokan. Hal

ini berarti Hipotesis 2 diterima. Ketika terjadi ketidakstabilan ekonomi

yang ditandai dengan inflasi yang berlebih serta depresiasi nilai tukar

yang signifikan misalnya pada tahun 1998 dan tahun 2008/2009 kita

dapat melihat dampak Inflasi dan kurs terhadap harga saham dimana

IHSG mengalami penurunan yang signifikan. Inflasi yang berlebih dan

disertai dengan depresiasi kurs dapat mempengaruhi sikap investor,

membuat bursa menjadi panik modal mengalir keluar negeri (capital

outflow)

3. Hipotesis ketiga yang diajukan dalam penelitian ini adalah variabel Inflasi

merupakan variabel yang paling berpengaruh terhadap Harga Saham.

Hasil perhitungan menunjukkan bahwa variabel Inflasi berpengaruh lebih

Page 59: SKRIPSIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 19. · Landasan Teori ..... 6 2.1.1. Teori Inflasi ... apabila neraca pembayaran kuat dan cadangan valuta

47

kecil dibandingkan Kurs terhadap Harga Saham dengan melihat nilai

koefisien yang telah distandarisasi pada analisa regresi, Inflasi

berpengaruh -0,382 dan Kurs -0,465. Hal ini berarti hipotesis 3 ditolak.

Kurs lebih berpengaruh terhadap IHSG dibandingkan dengan Inflasi hal

ini dikarenakan kurang lebih 70% modal di BEI adalah modal asing.

Sehingga isu nilai mata uang akan lebih cepat berdampak pada

permintaan dan penawaran saham secara keseluruhan.

Selama periode pengamatan, perekonomian Indonesia sedang memasuki

fase krisis dan pertumbuhan perekonomian . Fase krisis terjadi pada awal tahun

2008-2009 yang merupakan dampak dari krisis Eropa dan mulai bangkit lagi

pada tahun 2010. Jika melihat hasil uji-t, Kedua variabel bebas yaitu Inflasi dan

Kurs berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Harga Saham. Hal ini

menandakan bahwa faktor makro ekonomi juga menjadi perhatian para investor

dalam melakukan investasi di pasar modal sehingga mempengaruhi harga

saham. Dari perhitungan analisa SPSS kedua variabel bebas memiliki pengaruh

sebesar 45% terhadap harga saham sementara sisanya 55% dipengaruhi oleh

faktor lain.

Page 60: SKRIPSIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 19. · Landasan Teori ..... 6 2.1.1. Teori Inflasi ... apabila neraca pembayaran kuat dan cadangan valuta

48

BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka ditarik beberapa

kesimpulan pada pengujian pengaruh antara Inflasi (X1) dan Kurs (X2) terhadap

Harga Sahampada perusahaan di Bursa Efek Indonesia periode 2007 – 2012 :

1. Setelah melihat hasil uji statistik dapat disimpulkan bahwa Inflasi (X1)

berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Y (harga saham), hal ini sesuai

dengan penelitian Sinaga (1994).

2. Kurs (X2) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Y (harga saham), hal

ini sesuai dengan hasil penelitian Ajayi dan Mougue (1996) serta Sitinjak dan

Kurniasari (2003) yang menyatakan bahwa ada hubungan yang signifikan

antara pasar uang/nilai tukar dan harga saham.

3. Inflasi (X1) dan Kurs (X2) berpengaruh secara simultan terhadap harga

saham. Jika nilai inflasi berlebihan disertai dengan depresiasi kurs maka

akan memberikan sentimen negatif di pasar saham contoh yang paling jelas

yaitu ketika terjadi ketidakstabilan perekonomian di tahun 1998 dan

2008/2009.

4. Diantara kedua variabel bebas, Inflasi (X1)danKurs (X2), Kurs memiliki

pengaruh yang lebih kuat terhadap harga saham jika dibandingkan dengan

inflasi.

Page 61: SKRIPSIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 19. · Landasan Teori ..... 6 2.1.1. Teori Inflasi ... apabila neraca pembayaran kuat dan cadangan valuta

49

4.2 Keterbatasan dan Saran Bagi Penelitian Berikutnya

Keterbatasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Jumlah variabel bebas yang digunakan dalam penelitian masih kurang

mewakili faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham, sebaiknya

penelitian berikutnya menambah variabel bebas lainnya sehingga model

yang dihasilkan lebih baik.

2. Dalam periode penelitian (2007-2012) perekonomian Indonesia tidak

selalu stabil, krisis ekonomi ditahun 2008/2009 dapa mengganggu model

regresi yang dihasilkan, sehingga sebaiknya penelitian berikutnya

dilakukan pada periode dimana perekonomian stabil

Karena adanya keterbatasan tersebut, maka agenda untuk penelitian

mendatang adalah sebagai berikut :

1. Dengan kemampuan prediksi hanya sebesar 45%, mengindikasikan

perlunya memperhitungkan faktor lain selain faktor makro yang ada pada

penelitian ini. Sehingga untuk penelitian mendatang diharapkan

menambah variabel makro lain atau variabel yang menggunakan

pendekatan fundamental atau aspek internal perusahaan.

2. Melakukan penelitian lanjutan pada tahun-tahun atau periode dimana

perekonomian tidak dalam keadaan krisis.

Page 62: SKRIPSIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 19. · Landasan Teori ..... 6 2.1.1. Teori Inflasi ... apabila neraca pembayaran kuat dan cadangan valuta

50

4.3 Saran

Adapun saran yang dapat diberikan dari penelitian yang telah dilakukan

adalah sebagai berikut:

1. Untuk para investor saham, dengan adanya pengaruh dari variabel

seperti pada kesimpulan di atas, maka dalam pengambilan keputusan

investasi sebaiknya memerhatikan dan mempertimbangkan kondisi makro

ekonomi seperti faktor Inflasi dan Kurs.

2. Untuk para akademisi, hal ini diharapkan menjadi masukan dalam

memahami fluktuasi harga saham.

Page 63: SKRIPSIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 19. · Landasan Teori ..... 6 2.1.1. Teori Inflasi ... apabila neraca pembayaran kuat dan cadangan valuta

51

DAFTAR PUSTAKA

Adiningsih, Sri dkk. 1998. Perangkat Analisis dan Teknik Analisis Investasi di

Pasar Modal Indonesia. Jakarta : PT. Bursa Efek Jakarta.

Ajayi, R.A dan M. Mougoue. 1996. On The Dynamic Relation Between Stock

Prices and Exchange Rate. Journal Of Finance Research. 19:193-207.

Boediono. 1994. Ekonomi Makro. Yogyakarta : Penerbit BPFE.

Eduardus Tandelilin. 2001. Analisis dan Manajemen Portofolio. Edisi

Pertama.Yogyakarta : BPFE

Gupta, Jyoti P., Alain Chevalier and Fran Sayekt. 2000. The Causality Between

Interest Rate, Exchange Rate and Stock Price in Emerging Market : The Case Of

The Jakarta Stock Exchange.Working Paper Series. Athens : EFMA 2000.

Husein, Umar. 2011. Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Edisi 11.

Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Imam, Ghozali. (2009). Ekonometrika: Teori, Konsep, dan Aplikasi dengan SPSS

17. Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

Kuncoro, Mudrajad. 2001. Manajemen Keuangan Internasional. Yogyakarta :

BPFE Yogya.

Lee, SB. 1992. Causal Relations Among Stock Return, Interest Rate, Real

Activity and Inflation. Journal Of Finance, 47: 1591-1603.

Mankiw, Gregory. 2003. Teori Makro Ekonomi, Alih bahasa Imam Nurmawan,

Edisi kelima. Jakarta: Erlangga

Mohammad, Samsul. 2006. Pasar Modal dan Manajemen portofolio. Jakarta:

Erlangga.

Page 64: SKRIPSIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 19. · Landasan Teori ..... 6 2.1.1. Teori Inflasi ... apabila neraca pembayaran kuat dan cadangan valuta

52

Robert, Ang. 1997. Pintar Pasar Modal Indonesia. Jakarta : Mediasoft Indonesia.

Singgih, Santoso , 2002. SPSS versi 10.0 Mengolah Data Statistik Secara

Profesional. Jakarta : PT. Elex Media Komputindo.

Suad , Husnan. 2003. Dasar-Dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas.

Edisi Kedua. Yogyakarta: UPP-AMP YKPN.

Page 65: SKRIPSIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 19. · Landasan Teori ..... 6 2.1.1. Teori Inflasi ... apabila neraca pembayaran kuat dan cadangan valuta

53

Page 66: SKRIPSIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 19. · Landasan Teori ..... 6 2.1.1. Teori Inflasi ... apabila neraca pembayaran kuat dan cadangan valuta

54

Lampiran 1

Regresion

Variables Entered/Removeda

Model Variables Entered

Variables Removed

Method

1 KURS, INFLASIb . Enter

a. Dependent Variable: IHSG

b. All requested variables entered.

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .682a .465 .450 677.98681

a. Predictors: (Constant), KURS, INFLASI

b. Dependent Variable: IHSG

ANOVAa

Model Sum of

Squares

df Mean Square F Sig.

1

Regression 27582211.905 2 13791105.952 30.002 .000b

Residual 31716962.007 69 459666.116

Total 59299173.912 71

a. Dependent Variable: IHSG

b. Predictors: (Constant), KURS, INFLASI

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 9166.095 1038.698 8.825 .000

INFLASI -14036.776 3381.783 -.382 -4.151 .000

KURS -.577 .114 -.465 -5.049 .000

a. Dependent Variable: IHSG

Page 67: SKRIPSIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 11. 19. · Landasan Teori ..... 6 2.1.1. Teori Inflasi ... apabila neraca pembayaran kuat dan cadangan valuta

55

Lampiran 2

Charts