2008-2-00437-MNSI Bab 1
description
Transcript of 2008-2-00437-MNSI Bab 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan teknologi informasi (TI) yang makin berkembang pesat
menciptakan banyak manfaat di dalam dunia bisnis, dan secara perlahan-lahan
menjadikannya suatu kebutuhan mutlak. Secara umum, dengan penggunaan TI yang
tepat maka perusahaan akan mampu menghasilkan suatu keunggulan bersaing serta
dapat melakukan pembaharuan secara terus menerus.
Pada era informasi sekarang ini, perusahaan harus dapat mengatasi masalah
dan persaingan yang terjadi secara cepat dan sesuai sasaran. Oleh karena itu, faktor
yang harus pula diperhatikan tidak hanya berfokus pada pengelolaan informasi
semata, melainkan juga harus terus menjaga dan meningkatkan mutu perusahaan,
baik dalam hal manajemen perusahaan maupun mutu dari produk atau jasa yang
dihasilkan. Dalam konteks ini, informasi dapat dikatakan menjadi kunci untuk
mendukung dan meningkatkan manajemen perusahaan agar dapat memenangkan
persaingan yang semakin lama akan semakin meningkat.
Salah satu metode pengelolaan TI yang digunakan secara luas adalah tata
kelola teknologi informasi yang terdapat pada COBIT (Control Objectives for
Information and Related Technology). COBIT dapat dikatakan sebagai kerangka
kerja TI yang dipublikasikan oleh ISACA (Information System Audit and Control
Association). COBIT berfungsi mempertemukan semua kebutuhan manajemen
dengan cara menjembatani pemisah yang ada di antara resiko bisnis, kebutuhan
pengendalian dan isu-isu teknik. Di samping itu, COBIT juga dirancang agar dapat
2
menjadi alat bantu yang dapat memecahkan permasalahan seperti pemahaman dan
pengelolaan risiko serta keuntungan yang berhubungan dengan sumber daya
informasi perusahaan. Pemilihan kerangka kerja COBIT didasarkan pada
kelebihannya dibanding kerangka kerja yang lainnya, misalnya:
• Memiliki konsep searah/sejalan dengan perspektif bisnis.
• Pendefinisiannya mendetil dan lengkap, mulai dari sasaran aktifitas,
sasaran proses sampai pada sasaran bisnis.
• Memiliki konsep hubungan kausal yang erat, sehingga memudahkan
pengarahan sasaran teknis sampai sasaran strategis, serta memperinci
penelusuran masalah dari yang lingkup besar ke lingkup yang lebih
kecil.
PT. Carrefour Indonesia dalam proses bisnisnya sangat fokus pada basis
teknologi informasi dan menitikberatkan pada arus transfer informasi dengan mitra
bisnisnya dalam hal ini para pemasok. Pemasok yang ingin menjadi mitra bisnis PT.
Carrefour Indonesia akan melakukan perjanjian kontrak termasuk didalamnya
kebijakan pemakaian keseragaman fasilitas EDI (Electronic Data Interchange) dari
PT. Carrefour Indonesia sebagai format standar transfer data seperti transaksi
pembayaran, informasi stok barang, dll. Namun keluhan muncul dari para pemasok
dan dirasakan pula oleh manajer puncak berkaitan dengan jaringan telekomunikasi
Indonesia yang mahal tetapi kontribusinya belum optimal. Hal ini ditunjukkan
dengan adanya tingkat kegagalan koneksi yang mencapai 3% per tahun.
Permasalahan ini menimbulkan dampak lanjutan seperti keterlambatan pasokan dari
pemasok ke Carrefour atau tidak terpenuhinya target penjualan.
3
Perusahaan beranggapan bahwa permasalahan jaringan telekomunikasi tidak
semata-mata karena faktor eksternal saja, tetapi juga karena faktor-faktor teknologi
informasi secara internal. Perusahaan mengindikasikan bahwa permasalahan juga
terjadi pada perjanjian kontrak dengan penyedia jaringan telekomunikasi,
konfigurasi teknologi informasi dan jaringan keamanan komputasi perusahaan.
Namun dikarenakan budaya divisi teknologi informasi perusahaan yang cenderung
pasif, yaitu hanya menggerakkan teknologi informasi paketan dari induk perusahaan
dan sedikit melakukan penelitian dan pengembangan, maka perusahaan kesulitan
untuk mengetahui secara jelas dan terperinci mengenai area-area teknologi informasi
mana saja yang membutuhkan perhatian lebih terkait masalah di atas. Untuk itu,
dibutuhkan suatu standar atau kerangka kerja yang mampu memberikan gambaran
sekaligus penilaian terhadap pengelolaan teknologi informasi yang juga bermanfaat
sebagai arahan strategi pengembangan.
Permasalahan tersebut menarik minat penulis untuk meneliti lebih dalam
demi mengetahui apakah pengelolaan TI pada PT. Carrefour Indonesia telah
memenuhi standar atau belum. Penggunaan standarisasi berdasarkan kerangka kerja
COBIT diharapkan dapat mempermudah penelitian ini dan mampu memberikan
masukan-masukan mengenai penggelolaan teknologi informasi yang nantinya dapat
membatu penyelesaian masalah ini. Berhubung PT. Carrefour telah melalui tahap
perencanaan dan implementasi TI serta masalah yang muncul berada pada area
proses kerja TI, maka kerangka kerja COBIT pada penelitian ini difokuskan pada
domain Deliver & Support.
4
1.2 Perumusan Masalah
Secara umum PT. Carrefour Indonesia sebenarnya mengetahui bahwa
kendala yang dihadapi sebagian besar dikarenakan oleh faktor fasilitas TI yang ada
di Indonesia. Tidak hanya dikarenakan kualitas TI yang ada di Indonesia kurang bisa
mengikuti standar sistem TI yang berasal dari pusat, tetapi juga mahalnya biaya yang
perlu dikeluarkan. Tetapi PT. Carrefour tidak ingin terlalu fokus pada masalah
eksternal tersebut dan ingin memperkuat unit teknologi informasinya secara internal.
Untuk itu pihak manajemen ingin mengetahui :
o Bagaimana cara mengetahui bahwa manfaat unit TI yang ada telah sesuai
dengan prioritas/sasaran bisnis?
o Apakah biaya TI sudah digunakan secara optimal berdasarkan pencapaian
target TI?
o Bagaimanakah cara mengetahui area-area unit TI yang telah berjalan baik
dan yang belum optimal agar pengelolaan TI bisa lebih terarah?
1.3 Ruang Lingkup
Pada cakupan COBIT secara keseluruhan, terdapat 4 domain, yaitu Plan &
Organise, Acquire & Implement, Deliver & Support, dan Monitor & Evaluate.
Penjabaran 4 domain tersebut dituangkan ke dalam 34 proses. Dalam penelitian kali
ini, ruang lingkup dibatasi hanya pada domain Deliver & Support. Pembatasan ini
dilakukan karena PT. Carrefour Indonesia telah melalui proses perencanaan, akuisisi
dan implementasi teknologi informasi, ditambah pula dengan munculnya keluhan
ketika sistem telah berjalan. Pemilihan domain Deliver & Support juga memperkuat
penyelesaian masalah PT. Carrefour karena domain ini berfokus pada penyampaian
kebutuhan berbagai layanan, seperti layanan keamanan, layanan dukungan bagi para
5
pengguna, manajemen data dan fasilitas operasional, yang memang menyentuh
permasalahan yang sedang dialami PT. Carrefour saat ini.
Adapun batasan masalah dalam penulisan ini dapat dijelaskan sebagai berikut:
- Pedoman dalam penilaian pengelolaan teknologi informasi yang dilakukan
menggunakan standar COBIT.
- Standar COBIT yang digunakan merupakan COBIT versi 4 yang lebih
menekankan pada sisi tata kelola unit teknologi informasi.
- Proses yang tercakup dalam domain Deliver & Support , yaitu:
• Pendefinisian dan Pengelolaan Tingkatan Pelayanan (Define and Manage
Service Levels)
• Pengelolaan Pelayanan pada Pihak Ketiga (Manage Third Party Service)
• Pengelolaan Kinerja dan Kapasitas (Manage Performance and Capacity)
• Memastikan Pelayanan yang Berkesinambungan (Ensure Continuous
Service)
• Memastikan Sistem Keamanan (Ensure System Security)
• Identifikasi dan Alokasi Biaya (Identify and Allocate Costs)
• Mendidik dan Melatih Pengguna (Educate and Train Users)
• Pengelolaan Meja Layanan dan Insiden (Manage Service Desk and Incidents)
• Pengelolaan Konfigurasi (Manage the Configurations)
• Pengelolaan Permasalahan (Manage Problems)
• Pengelolaan Data (Manage Data)
• Pengelolaan Lingkungan Fisik (Manage the Physical Environment)
• Pengelolaan Operasi (Manage Operation)
6
- Proses yang akan dikerjakan terbatas pada proses yang menurut hasil analisis
nanti diperlukan untuk dijadikan pedoman pengelolaan teknologi informasi.
Dalam penelitian ini diasumsikan bahwa bagian dari domain yang lainnya
telah mempunyai pengendalian yang baik dan telah tersedia kerangka kerja, sasaran
pengendalian, serta panduan manajemen yang sesuai kaidah dan kebijakan
perusahaan.
1.4 Tujuan dan Manfaat
Adapun tujuan dari penelitian ini:
- Menganalisa pengelolaan TI yang sedang berjalan di perusahaan.
- Menganalisa tingkat sasaran pengendalian (control objective) pada aktivitas
pengelolaan unit TI, dan membandingkannya dengan target yang distandarkan
perusahaan.
Manfaat dari penelitian ini:
- Memberikan penilaian dan arahan yang berorientasi pada bisnis dengan
menggunakan standar COBIT terhadap kebutuhan pengendalian bagi pihak
manajemen.
- Memberikan rekomendasi yang membangun kepada PT. Carrefour Indonesia
dari hasil analisis yang telah dilakukan untuk kebutuhan bagi perusahaan di masa
mendatang.
- Proses dan hasil penelitian dapat dijadikan arah untuk menuju penerapan
pengelolaan TI yang baik bagi perusahaan.