2008-2-00437-MNSI Bab 1

6
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi (TI) yang makin berkembang pesat menciptakan banyak manfaat di dalam dunia bisnis, dan secara perlahan-lahan menjadikannya suatu kebutuhan mutlak. Secara umum, dengan penggunaan TI yang tepat maka perusahaan akan mampu menghasilkan suatu keunggulan bersaing serta dapat melakukan pembaharuan secara terus menerus. Pada era informasi sekarang ini, perusahaan harus dapat mengatasi masalah dan persaingan yang terjadi secara cepat dan sesuai sasaran. Oleh karena itu, faktor yang harus pula diperhatikan tidak hanya berfokus pada pengelolaan informasi semata, melainkan juga harus terus menjaga dan meningkatkan mutu perusahaan, baik dalam hal manajemen perusahaan maupun mutu dari produk atau jasa yang dihasilkan. Dalam konteks ini, informasi dapat dikatakan menjadi kunci untuk mendukung dan meningkatkan manajemen perusahaan agar dapat memenangkan persaingan yang semakin lama akan semakin meningkat. Salah satu metode pengelolaan TI yang digunakan secara luas adalah tata kelola teknologi informasi yang terdapat pada COBIT (Control Objectives for Information and Related Technology). COBIT dapat dikatakan sebagai kerangka kerja TI yang dipublikasikan oleh ISACA (Information System Audit and Control Association). COBIT berfungsi mempertemukan semua kebutuhan manajemen dengan cara menjembatani pemisah yang ada di antara resiko bisnis, kebutuhan pengendalian dan isu-isu teknik. Di samping itu, COBIT juga dirancang agar dapat

description

vvbcvc

Transcript of 2008-2-00437-MNSI Bab 1

Page 1: 2008-2-00437-MNSI Bab 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan teknologi informasi (TI) yang makin berkembang pesat

menciptakan banyak manfaat di dalam dunia bisnis, dan secara perlahan-lahan

menjadikannya suatu kebutuhan mutlak. Secara umum, dengan penggunaan TI yang

tepat maka perusahaan akan mampu menghasilkan suatu keunggulan bersaing serta

dapat melakukan pembaharuan secara terus menerus.

Pada era informasi sekarang ini, perusahaan harus dapat mengatasi masalah

dan persaingan yang terjadi secara cepat dan sesuai sasaran. Oleh karena itu, faktor

yang harus pula diperhatikan tidak hanya berfokus pada pengelolaan informasi

semata, melainkan juga harus terus menjaga dan meningkatkan mutu perusahaan,

baik dalam hal manajemen perusahaan maupun mutu dari produk atau jasa yang

dihasilkan. Dalam konteks ini, informasi dapat dikatakan menjadi kunci untuk

mendukung dan meningkatkan manajemen perusahaan agar dapat memenangkan

persaingan yang semakin lama akan semakin meningkat.

Salah satu metode pengelolaan TI yang digunakan secara luas adalah tata

kelola teknologi informasi yang terdapat pada COBIT (Control Objectives for

Information and Related Technology). COBIT dapat dikatakan sebagai kerangka

kerja TI yang dipublikasikan oleh ISACA (Information System Audit and Control

Association). COBIT berfungsi mempertemukan semua kebutuhan manajemen

dengan cara menjembatani pemisah yang ada di antara resiko bisnis, kebutuhan

pengendalian dan isu-isu teknik. Di samping itu, COBIT juga dirancang agar dapat

Page 2: 2008-2-00437-MNSI Bab 1

2

menjadi alat bantu yang dapat memecahkan permasalahan seperti pemahaman dan

pengelolaan risiko serta keuntungan yang berhubungan dengan sumber daya

informasi perusahaan. Pemilihan kerangka kerja COBIT didasarkan pada

kelebihannya dibanding kerangka kerja yang lainnya, misalnya:

• Memiliki konsep searah/sejalan dengan perspektif bisnis.

• Pendefinisiannya mendetil dan lengkap, mulai dari sasaran aktifitas,

sasaran proses sampai pada sasaran bisnis.

• Memiliki konsep hubungan kausal yang erat, sehingga memudahkan

pengarahan sasaran teknis sampai sasaran strategis, serta memperinci

penelusuran masalah dari yang lingkup besar ke lingkup yang lebih

kecil.

PT. Carrefour Indonesia dalam proses bisnisnya sangat fokus pada basis

teknologi informasi dan menitikberatkan pada arus transfer informasi dengan mitra

bisnisnya dalam hal ini para pemasok. Pemasok yang ingin menjadi mitra bisnis PT.

Carrefour Indonesia akan melakukan perjanjian kontrak termasuk didalamnya

kebijakan pemakaian keseragaman fasilitas EDI (Electronic Data Interchange) dari

PT. Carrefour Indonesia sebagai format standar transfer data seperti transaksi

pembayaran, informasi stok barang, dll. Namun keluhan muncul dari para pemasok

dan dirasakan pula oleh manajer puncak berkaitan dengan jaringan telekomunikasi

Indonesia yang mahal tetapi kontribusinya belum optimal. Hal ini ditunjukkan

dengan adanya tingkat kegagalan koneksi yang mencapai 3% per tahun.

Permasalahan ini menimbulkan dampak lanjutan seperti keterlambatan pasokan dari

pemasok ke Carrefour atau tidak terpenuhinya target penjualan.

Page 3: 2008-2-00437-MNSI Bab 1

3

Perusahaan beranggapan bahwa permasalahan jaringan telekomunikasi tidak

semata-mata karena faktor eksternal saja, tetapi juga karena faktor-faktor teknologi

informasi secara internal. Perusahaan mengindikasikan bahwa permasalahan juga

terjadi pada perjanjian kontrak dengan penyedia jaringan telekomunikasi,

konfigurasi teknologi informasi dan jaringan keamanan komputasi perusahaan.

Namun dikarenakan budaya divisi teknologi informasi perusahaan yang cenderung

pasif, yaitu hanya menggerakkan teknologi informasi paketan dari induk perusahaan

dan sedikit melakukan penelitian dan pengembangan, maka perusahaan kesulitan

untuk mengetahui secara jelas dan terperinci mengenai area-area teknologi informasi

mana saja yang membutuhkan perhatian lebih terkait masalah di atas. Untuk itu,

dibutuhkan suatu standar atau kerangka kerja yang mampu memberikan gambaran

sekaligus penilaian terhadap pengelolaan teknologi informasi yang juga bermanfaat

sebagai arahan strategi pengembangan.

Permasalahan tersebut menarik minat penulis untuk meneliti lebih dalam

demi mengetahui apakah pengelolaan TI pada PT. Carrefour Indonesia telah

memenuhi standar atau belum. Penggunaan standarisasi berdasarkan kerangka kerja

COBIT diharapkan dapat mempermudah penelitian ini dan mampu memberikan

masukan-masukan mengenai penggelolaan teknologi informasi yang nantinya dapat

membatu penyelesaian masalah ini. Berhubung PT. Carrefour telah melalui tahap

perencanaan dan implementasi TI serta masalah yang muncul berada pada area

proses kerja TI, maka kerangka kerja COBIT pada penelitian ini difokuskan pada

domain Deliver & Support.

Page 4: 2008-2-00437-MNSI Bab 1

4

1.2 Perumusan Masalah

Secara umum PT. Carrefour Indonesia sebenarnya mengetahui bahwa

kendala yang dihadapi sebagian besar dikarenakan oleh faktor fasilitas TI yang ada

di Indonesia. Tidak hanya dikarenakan kualitas TI yang ada di Indonesia kurang bisa

mengikuti standar sistem TI yang berasal dari pusat, tetapi juga mahalnya biaya yang

perlu dikeluarkan. Tetapi PT. Carrefour tidak ingin terlalu fokus pada masalah

eksternal tersebut dan ingin memperkuat unit teknologi informasinya secara internal.

Untuk itu pihak manajemen ingin mengetahui :

o Bagaimana cara mengetahui bahwa manfaat unit TI yang ada telah sesuai

dengan prioritas/sasaran bisnis?

o Apakah biaya TI sudah digunakan secara optimal berdasarkan pencapaian

target TI?

o Bagaimanakah cara mengetahui area-area unit TI yang telah berjalan baik

dan yang belum optimal agar pengelolaan TI bisa lebih terarah?

1.3 Ruang Lingkup

Pada cakupan COBIT secara keseluruhan, terdapat 4 domain, yaitu Plan &

Organise, Acquire & Implement, Deliver & Support, dan Monitor & Evaluate.

Penjabaran 4 domain tersebut dituangkan ke dalam 34 proses. Dalam penelitian kali

ini, ruang lingkup dibatasi hanya pada domain Deliver & Support. Pembatasan ini

dilakukan karena PT. Carrefour Indonesia telah melalui proses perencanaan, akuisisi

dan implementasi teknologi informasi, ditambah pula dengan munculnya keluhan

ketika sistem telah berjalan. Pemilihan domain Deliver & Support juga memperkuat

penyelesaian masalah PT. Carrefour karena domain ini berfokus pada penyampaian

kebutuhan berbagai layanan, seperti layanan keamanan, layanan dukungan bagi para

Page 5: 2008-2-00437-MNSI Bab 1

5

pengguna, manajemen data dan fasilitas operasional, yang memang menyentuh

permasalahan yang sedang dialami PT. Carrefour saat ini.

Adapun batasan masalah dalam penulisan ini dapat dijelaskan sebagai berikut:

- Pedoman dalam penilaian pengelolaan teknologi informasi yang dilakukan

menggunakan standar COBIT.

- Standar COBIT yang digunakan merupakan COBIT versi 4 yang lebih

menekankan pada sisi tata kelola unit teknologi informasi.

- Proses yang tercakup dalam domain Deliver & Support , yaitu:

• Pendefinisian dan Pengelolaan Tingkatan Pelayanan (Define and Manage

Service Levels)

• Pengelolaan Pelayanan pada Pihak Ketiga (Manage Third Party Service)

• Pengelolaan Kinerja dan Kapasitas (Manage Performance and Capacity)

• Memastikan Pelayanan yang Berkesinambungan (Ensure Continuous

Service)

• Memastikan Sistem Keamanan (Ensure System Security)

• Identifikasi dan Alokasi Biaya (Identify and Allocate Costs)

• Mendidik dan Melatih Pengguna (Educate and Train Users)

• Pengelolaan Meja Layanan dan Insiden (Manage Service Desk and Incidents)

• Pengelolaan Konfigurasi (Manage the Configurations)

• Pengelolaan Permasalahan (Manage Problems)

• Pengelolaan Data (Manage Data)

• Pengelolaan Lingkungan Fisik (Manage the Physical Environment)

• Pengelolaan Operasi (Manage Operation)

Page 6: 2008-2-00437-MNSI Bab 1

6

- Proses yang akan dikerjakan terbatas pada proses yang menurut hasil analisis

nanti diperlukan untuk dijadikan pedoman pengelolaan teknologi informasi.

Dalam penelitian ini diasumsikan bahwa bagian dari domain yang lainnya

telah mempunyai pengendalian yang baik dan telah tersedia kerangka kerja, sasaran

pengendalian, serta panduan manajemen yang sesuai kaidah dan kebijakan

perusahaan.

1.4 Tujuan dan Manfaat

Adapun tujuan dari penelitian ini:

- Menganalisa pengelolaan TI yang sedang berjalan di perusahaan.

- Menganalisa tingkat sasaran pengendalian (control objective) pada aktivitas

pengelolaan unit TI, dan membandingkannya dengan target yang distandarkan

perusahaan.

Manfaat dari penelitian ini:

- Memberikan penilaian dan arahan yang berorientasi pada bisnis dengan

menggunakan standar COBIT terhadap kebutuhan pengendalian bagi pihak

manajemen.

- Memberikan rekomendasi yang membangun kepada PT. Carrefour Indonesia

dari hasil analisis yang telah dilakukan untuk kebutuhan bagi perusahaan di masa

mendatang.

- Proses dan hasil penelitian dapat dijadikan arah untuk menuju penerapan

pengelolaan TI yang baik bagi perusahaan.