BAB 2 LANDASAN TEORI -...

21
7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Internet Menurut Chaffey (2009: 109), Internet adalah jaringan fisik yang menghubungkan komputer ke penjuru dunia. Internet terdiri dari jaringan server yang terinfrastruktur dan communication links diantara jaringan server tersebut yang digunakan untuk memegang dan mengirim informasi diantara para client computer dan web servers. Strauss dan Frost (2012: 28) menyebutkan bahwa ada tiga jenis hubungan internet, yaitu: 1. Public internet, yaitu jaringan global yang dapat diakses oleh siapa saja, dimana saja, dan kapan saja. 2. Intranet, yaitu sebuah jaringan yang berjalan secara internal dalam sebuah perusahaan tetapi menggunakan standar internet seperti HTML dan browser. Bisa dibilang intranet adalah sebuah space kecil yang dihubungkan secara LAN (local area network). 3. .Extranet, yaitu dua atau lebih jaringan eksklusif yang digabungkan dengan tujuan untuk berbagi informasi. Dibawah ini adalah beberapa istilah yang di berubungan dengan internet. Diantaranya adalah : 2.1.1. Website Menurut Chaffey (2009: 124) website merupakan teknik umum untuk menerbitkan informasi melalu internet. Pada umumnya website diakses melalui web browser yang akan menampilkan halaman web beserta dengan grafis serta HTML dan XML.

Transcript of BAB 2 LANDASAN TEORI -...

Page 1: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2015-1-00088-MNSI...penyesuaian konfigurasi pesawat setelah mengevaluasi feedback dari ... Konsep

7

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1. Konsep Dasar Internet

Menurut Chaffey (2009: 109), Internet adalah jaringan fisik yang

menghubungkan komputer ke penjuru dunia. Internet terdiri dari jaringan server

yang terinfrastruktur dan communication links diantara jaringan server tersebut yang

digunakan untuk memegang dan mengirim informasi diantara para client computer

dan web servers.

Strauss dan Frost (2012: 28) menyebutkan bahwa ada tiga jenis hubungan

internet, yaitu:

1. Public internet, yaitu jaringan global yang dapat diakses oleh siapa saja,

dimana saja, dan kapan saja.

2. Intranet, yaitu sebuah jaringan yang berjalan secara internal dalam sebuah

perusahaan tetapi menggunakan standar internet seperti HTML dan browser.

Bisa dibilang intranet adalah sebuah space kecil yang dihubungkan secara

LAN (local area network).

3. .Extranet, yaitu dua atau lebih jaringan eksklusif yang digabungkan dengan

tujuan untuk berbagi informasi.

Dibawah ini adalah beberapa istilah yang di berubungan dengan internet.

Diantaranya adalah :

2.1.1. Website

Menurut Chaffey (2009: 124) website merupakan teknik umum untuk

menerbitkan informasi melalu internet. Pada umumnya website diakses melalui web

browser yang akan menampilkan halaman web beserta dengan grafis serta HTML

dan XML.

Page 2: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2015-1-00088-MNSI...penyesuaian konfigurasi pesawat setelah mengevaluasi feedback dari ... Konsep

8

2.1.2. Browser

Menurut Chaffey (2009: 125), browser atau disebut sebagai web browser

aplikasi yang digunakan untuk menyimpan, mengelola, dan mensuplai informasi

pada World Wide Web.

2.1.3. HTML

Menurut Chaffey (2009:687), HTML merupakan standarisasi yang paling

sering digunakan dalam memproduksi static web content. HTML dapat ditulis

menggunakan text editor biasa maupun menggunakan alat khusus.

2.2. Konsep Sistem

Menurut O’Brien (O'Brien & Marakas, 2014, : 25), Sistem adalah

sekumpulan komponen yang saling terkait, dengan batasan yang didefinisikan

dengan jelas, bekerja bersama untuk mencapai sekumpulan tujuan yang sama dengan

menerima masukan (input) dan mengeluarkan sebuah hasil (output) dalam sebuah

proses transformasi yang terorganisasi. Banyak contoh sistem dapat kita temukan

dalam ilmu fisika, ilmu biologi, dalam teknologi modern, dan kehidupan sehari-hari.

Oleh karena itu, kita dapat membicarakan tentang sistem fisik antara matahari dan

planet-planetnya, sistem biologis dalam tubuh manusia, sistem teknologi kilang

minyak, sistem sosial ekonomi dalam sebuah organisasi bisnis. Pada dasarnya,

sebuah sistem memiliki tiga fungsi dasar yaitu :

1. Input

Fungsi input mencakup penangkapan dan penyusunan elemen-

elemen yang masuk ke sistem untuk di proses. Misalnya, bahan baku,

energi, data, dan usaha manusia harus di amankan serta diorganisasi untuk

pemrosesan.

Page 3: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2015-1-00088-MNSI...penyesuaian konfigurasi pesawat setelah mengevaluasi feedback dari ... Konsep

9

2. Processing

Fungsi processing mencakup proses transformasi yang mengubah

input menjadi output. Misalnya, proses manufaktur, proses pernafasan

manusia, atau perhitungan matematika.

3. Output

Fungsi output mencakup memindahkan elemen-elemen yang telah

dihasilkan oleh sebuah proses transformasi ke destinasi terakhirnya.

Misalnya, produk jadi, layanan manusia, dan informasi manajemen harus

dikirimkan ke pengguna manusianya.

Konsep sistem dapat menjadi lebih berguna dengan menambahkan dua

elemen tambahan yaitu: feedback dan control. Sebuah sistem yang dilengkapi dengan

fungsi feedback dan control sering disebut sebagai sebuah sistem cybernetic, yaitu

sebuah sistem yang dapat memantau diri dan mengatur diri. (O'Brien & Marakas,

2014)

1. Feedback

Feedback adalah data tentang performa dari sistem. Misalnya, data

tentang performa penjualan adalah feedback untuk seorang manajer

penjualan. Data tentang kecepatan, ketinggian, sifat, dan arah sebuah

pesawat adalah feedback bagi pilot maupun auto-pilot dari pesawat

tersebut. mencakup penangkapan dan penyusunan elemen-elemen yang

masuk ke sistem untuk di proses. Misalnya, bahan baku, energi, data, dan

usaha manusia harus di amankan serta diorganisasi untuk pemrosesan.

2. Control

Fungsi control mencakup memantau dan mengevaluasi feedback

untuk menentukan apakah sistem bergerak ke arah pencapaian tujuannya.

Fungsi control kemudian melakukan pengaturan seperlunya kepada input

dari sistem dan komponen pemrosesan untuk memastikan bahwa ia

menghasilkan output yang sesuai. Misalnya, seorang manajer penjualan

melaksanakan kontrol saat memindahkan seorang pramuniaga ke kawasan

penjualan baru setelah mengevaluasi feedback terhadap performa

penjualannya. Seorang pilot pesawat atau auto-pilot pesawat membuat

penyesuaian konfigurasi pesawat setelah mengevaluasi feedback dari

Page 4: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2015-1-00088-MNSI...penyesuaian konfigurasi pesawat setelah mengevaluasi feedback dari ... Konsep

10

peralatan untuk memastikan pesawat berada tepat pada tempat dimana

pilot ingin pesawat itu berada.

2.3. Konsep Sistem Informasi

Menurut Rainer, Turban, Potter (2007: 6), Sistem Informasi adalah “Sistem

yang mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisa, dan menyebarkan

informasi untuk suatu tujuan tertentu.” Sistem Informasi berbasis komputer adalah

suatu sistem informasi yang menggunakan teknologi komputer untuk melakukan

tugas-tugasnya.

Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2012: 4), Sistem Informasi adalah

“Suatu kumpulan dari komponen yang saling berhubungan yang mengumpulkan,

memproses, menyimpan, dan menyediakan output dari suatu informasi yang

dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas bisnis.”

Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2012: 5), Systems analysis atau

analisis sistem adalah “aktivitas yang memungkinkan seseorang untuk dapat

mengerti dan menspesifikasikan apa yang dapat dicapai dari suatu sistem.”

Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2012: 5), Systems design atau

perancangan sistem adalah “aktivitas yang memungkinkan seseorang untuk

mendefinisikan dan mendeskripsikan secara detail akan suatu sistem yang

memenuhi kebutuhan.”

Dalam jurnal yang berjudul “Penelitian Bidang Sistem Informasi Manajemen

Di Indonesia” yang ditulis oleh Rahmat M. Samik (2015) menyebutkan bahwa

Sistem Informasi adalah “Sistem yang menyediakan informasi yang digunakan

untuk mendukung operasi, manajemen, serta pengambilan keputusan sebuah

organisasi)

2.4. Pengertian Data, Informasi dan Knowledge

Menurut Rainer, Turban, Potter (2007: 5) “Data adalah sebuah deskripsi

dasar akan sebuah benda, kejadian, aktivitas, dan transaksi yang terekam,

terklasifikasikan dan tersimpan, namun tidak terorganisir untuk menyampaikan

suatu maksud tertentu.” Data dapat berupa huruf, angka, suara, atau gambar. Contoh

Page 5: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2015-1-00088-MNSI...penyesuaian konfigurasi pesawat setelah mengevaluasi feedback dari ... Konsep

11

dari data adalah misalnya nilai dari seorang murid atau jumlah jam kerja seorang

karyawan pada minggu tertentu.

Menurut Rainer, Turban, Potter (2007: 5), “Informasi adalah data yang telah

diolah maka mereka menjadi memiliki arti, dan nilai tertentu bagi yang

menerimanya.”

Menurut Rainer, Turban, Potter (2007: 5), Knowledge atau pengetahuan

adalah “Data dan atau informasi yang telah dikumpulkan secara terorganisir dan

diproses untuk menyampaikan suatu pengertian, pengalaman, pembelajaran yang

terakumulasi, dan dapat digunakan untuk memecahkan masalah tertentu.”

2.5. Pengertian Database

Menurut Satzinger, Jackson dan Burd (2012: 373) database adalah

“kumpulan dari data yang tersimpan secara terintegrasi, di-manage dan dikontrol

secara terpusat.”

Menurut Rainer, Turban dan Potter (2007: 6) Database adalah “kumpulan file

yang berhubungan atau tabel yang berisi data.”

Menurut Satzinger, Jackson dan Burd (2012: 373) database terdiri dari dua

bagian yang berhubungan; yaitu physical data store dan schema. Physical data

store menampung data bit dan byte mentah yang dibuat dan digunakan oleh sistem

informasi (misalnya nama, harga, saldo). Sedangkan schema menampung informasi

deskriptif tentang data yang ditampung dalam physical data store, yang mencakup:

• Organisasi akan data individual yang tersimpan dalam tabel.

• Asosiasi antara tabel atau class.

• Detail akan organisasi physical data store, mencakup type, lengths, location,

dan indexing dari data tersebut.

• Pengendalian akan akses dan konten, mencakup nilai data yang

diperbolehkan untuk suatu data, ketergantungan nilai antar data, dan daftar

pengguna yang diperbolehkan untuk melakukan read atau write terhadap

suatu data tertentu.

Page 6: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2015-1-00088-MNSI...penyesuaian konfigurasi pesawat setelah mengevaluasi feedback dari ... Konsep

12

2.6. Pengertian E-Commerce

Menurut Rainer, Turban dan Potter (2007: 177), E-commerce adalah “proses

membeli, menjual, mentransfer, atau bertukar barang, ataupun informasi, melalui

jaringan komputer, termasuk internet.”

2.6.1. Jenis-Jenis E-commerce

Menurut Rainer, Turban dan Potter (2007: 179), ada beberapa tipe dari E-

Commerce:

• Business to Consumers (B2C), yaitu tipe e-commerce dimana

perusahaan menjual produk atau layanan yang ditawarkanya kepada

pembeli.

• Business to Business (B2B), yaitu tipe e-commerce dimana penjual

dan pembelinya adalah perusahaan.

• Consumers to Consumers (C2C), yaitu tipe e-commerce dimana

konsumen yang menjual secara langsung ke konsumen. Contoh:

ebay.com. www.800webmall.com. www.auctionanything.com.

• Business to Employee (B2E), tipe e-commerce dimana perusahaan

menggunakannya untuk menyediakan informasi dan layanan kepada

karyawan-nya. Perusahaan mengizinkan karyawan untuk mengelola

tunjangan dan mengambil kelas pelatihan secara elektronik. Selain itu,

karyawan dapat membeli asuransi berdiskon, paket wisata, dan tiket

event pada intranet perusahaan.

• E-Government, yaitu pemerintah menggunakan teknologi internet, e-

commerce, khususnya, untuk menyampaikan informasi tentang

layanan publik kepada masyarakat, dan juga melayani transaksi

dengan partner bisnis.

Page 7: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2015-1-00088-MNSI...penyesuaian konfigurasi pesawat setelah mengevaluasi feedback dari ... Konsep

13

• Mobile commerce (m-commerce), yaitu tipe e-commerce dimana

transaksi dilakukan pada lingkungan yang wireless. Misalnya

penggunaan telepon seluler untuk membeli barang melalui internet.

2.6.2. Dampak Positif Kemunculan Ecommerce

Menurut Dewi (2011) ada beberapa dampak positif yang muncul bersamaan

dengan kemunculan E-Commerce. Dampak-dampak tersebut adalah :

• Memudahkan promosi produk dan jasa secara interaktif dan real time

melalui saluran komunikasi langsung via internet.

• Menciptakan saluran distribusi baru yang bisa menjangkau lebih banyak

pelanggan di hampir semua belahan dunia.

• Memberikan penghematan signifikan dalam hal biaya pengirima informasi

dan produk terdigitalisasi (contoh perangkat lunak dan musik)

• Menekan waktu siklus dan tugas–tugas administratif (terutama untuk

pemasaran internasional) mulai dari pemesanan hingga pengiriman produk.

• Layanan pelanggan yang lebih responsif dan memuaskan, karena pelanggan

bisa mendapatkan informasi lebih rinci dan merespon cepat secara online.

• Memfasilitasi mass customization yang telah diterapkan pada sejumlah

produk seperti kosmetik, mobil, rumah, komputer, kartu ucapan, dan berbagai

macam produk lainnya.

• Memudahkan aplikasi one-to-one atau direct advertising yang lebih efektif

dibandingkan mass advertising.

• Menghemat biaya dan waktu dalam menangani pemesanan, karena sistem

pemesanan elektronik memungkinkan pemrosesan yang lebih cepat dan

akurat.

• Menghadirkan pasar maya/virtual (markespace) sebagai komplemen pasa

tradisional (marketplace).

Page 8: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2015-1-00088-MNSI...penyesuaian konfigurasi pesawat setelah mengevaluasi feedback dari ... Konsep

14

Selain itu, Siti (2013) menyatakan bahwa E-commerce juga dapat

menyebabkan adanya sebuah pengefisienan secara materil dan non-materil.

Dimana secara materil, biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan akan

berkurang dikarenakan penggunaan internet secara penuh sebagai media

promosi dan penawaran barang atau jasa.

2.7. Analytic Hierarchy Process

Chang-Shu (2010: 409-410) mengatakan bahwa AHP merupakan metode pendekatan

keputusan sistematis yang dikembangkan oleh Saaty pada tahun 1971, dimana

metode ini adalah suatu alat yang digunakan untuk memecahkan masalah yang rumit

dan untuk membantu pembuat keputusan dalam memilih alternatif. Metode AHP

meliputi perhitungan bobot prioritas fungsi, definisi faktor evaluasi dan atribut

penting lainnya dari proses pilihan, dan perhitungan prioritas global berbagai atribut

penilaian.

Tabel 2.1. Skala Dasar Angka Absolut Tingkat Kepentingan Definisi

1 Equal importance

2 Weak or slight

3 Moderate importance

4 Moderate plus

5 Strong importance

6 Strong plus

7 Very strong or demonstrated

importance

8 Very, very strong

9 Extreme importance

2.8. Analisa SWOT

Menurut Chaffey (2009: 274), analisa SWOT adalah sebuah alat yang

dapat membantu organisasi menganalisa sumber daya internal mereka dalam

hal kekuatan dan kelemahan kemudian dicocokan dengan lingkungan

eksternal dalam hal peluang dan ancaman yang ada.

Page 9: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2015-1-00088-MNSI...penyesuaian konfigurasi pesawat setelah mengevaluasi feedback dari ... Konsep

15

Dalam jurnal yang berjudul “SWOT Analysis : The Annual Check-Up

For a Business”, Simoneaux & Stroud (2011) berkata bahwa terdapat

beberapa faktor kunci yang perlu diperhatikan dalam melakukan analisa

SWOT, diantaranya:

1. Budaya Perusahaan

2. Tim Manajemen

3. Pengalaman/kemampuan karyawan

4. Efisiensi kerja

5. Kemampuan untuk tumbuh

6. Kualitas kerja

7. Layanan pelanggan

8. Biaya/keuntungan dari produk dan jasa

9. Jalur pemasaran

10. Kestabilan keuangan

2.9. Kerangka Tahap Perumusan Analisis

Berikut adalah 3 tahap yang akan dilakukan dalam perumusan analisis

menurut David (David, 2011:176) :

1. Tahap Masukan

2. Tahap Pencocokan

3. Tahap Keputusan

Gambar 2.1. Kerangka Tahap Perumusan Analisis Sumber: (David, 2011: 177)

Page 10: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2015-1-00088-MNSI...penyesuaian konfigurasi pesawat setelah mengevaluasi feedback dari ... Konsep

16

2.9.1. Tahap Masukan - Matriks EFE (External Factor Evaluation)

Matriks EFE digunakan untuk menyimpulkan dan mengevaluasi

keadaan ekonomi, sosial, budaya, demografi, lingkungan, politik,

pemerintahan, hukum, teknologi, dan persaingan informasi. Matriks EFE

dapat dikembangkan dalam 5 langkah (David, 2011: 80), yaitu:

1. Menentukan daftar kunci faktor eksternal berdasarkan prosess

audit eksternal. Rangkum 15-20 faktor, termasuk peluang dan

ancaman yang dapat mempengaruhi perusahaan dan industrinya.

Buat daftar dari peluang terlebih dahulu dan kemudian ancaman.

Berusalah sedetil mungkin, menggunakan persentase, rasio, dan

angka yang komparatif.

2. Menetapkan nilai pada setiap faktor yang ada diantara 0.0

(tidak penting) sampai 1.0 (sangat penting). Nilai ini

mengindikasikan seberapa penting faktor tersebut terhadap

kesuksesan di industri perusahaan tersebut. Peluang biasanya

mendapat nilai lebih besar dari ancaman, tetapi ancaman dapat

mendapat nilai lebih besar jika sangat berbahaya. Nilai yang

sesuai dapat ditentukan dengan membandingkan perusahaan

kompetitor yang sukses atau dengan perusahaan kompetitor yang

tidak sukses. Jumlah dari semua nilai yang diberikan harus sama

dengan 1.0.

3. Menetapkan peringkat antara 1 sampai 4 pada setiap faktor

eksternal untuk mengindikasikan seberapa efektif faktor – faktor

tersebut terhadap strategi perusahaan sekarang, dimana 4 = Sangat

baik, 3 = baik, 2 = cukup baik, 1 = tidak baik.

4. Kalikan nilai setiap faktor dengan ratingnya untuk

mendapatkan total nilai.

5. Jumlahkan semua nilai untuk setiap variabel untuk

mendapatkan total nilai pada organisasi.

2.9.2. Tahap Masukan - Matriks IFE (In ternal Factor Evaluation)

Page 11: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2015-1-00088-MNSI...penyesuaian konfigurasi pesawat setelah mengevaluasi feedback dari ... Konsep

17

Matriks IFE merangkum dan mengevaluasi kekuatan serta kelemahan

utama pada area fungsional bisnis, dan juga menyediakan dasar untuk

mengidentifikasi dan mengevaluasi hubungan antara setiap bagian di area

tersebut. Matriks IFE dapat dikembangkan dalam 5 langkah (David, 2011:

122), yaitu:

1. Menentukan daftar kunci faktor internal berdasarkan prosess

audit internal.. Buat daftar dari kekuatan terlebih dahulu dan

kemudian kelemahan. Berusahalah sedetail mungkin,

menggunakan persentase, rasio, dan angka yang komparatif.

2. Menetapkan nilai kepada setiap faktor yang ada diantara 0.0

(tidak penting) sampai 1.0 (sangat penting). Nilainya

mengindikasikan seberapa penting faktor tersebut terhadap

kesuksesan di industri perusahaan tersebut. Tanpa memperdulikan

apakah faktor kunci tersebut merupakan kekuatan atau kelemahan

internal, faktor yang dianggap memiliki pengaruh terbesar

terhadap performa perusahaan harus diberikan nilai terbesar. Nilai

yang sesuai dapat ditentukan dengan membandingkan perusahaan

kompetitor yang sukses atau dengan perusahaan kompetitor yang

tidak sukses. Jumlah dari semua nilai yang diberikan harus sama

dengan 1.0.

3. Menetapkan peringkat antara 1 sampai 4 pada setiap faktor

untuk mengindikasikan apakah faktor tersebut menunjukkan

kekuatan utama = 4, kekuatan sekunder = 3, kelemahan sekunder

=2, kelemahan utama = 1. Perhatikan bahwa kekuatan harus

mendapat peringkat 3 atau 4, sedangkan kelemahan harus

mendapat peringkat 1 atau 2.

4. Kalikan nilai setiap faktor dengan ratingnya untuk

mendapatkan total nilai.

5. Jumlahkan semua nilai untuk setiap variabel untuk

mendapatkan total nilai pada organisasi.

2.9.3. Tahap Pencocokan - Matriks SWOT

Page 12: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2015-1-00088-MNSI...penyesuaian konfigurasi pesawat setelah mengevaluasi feedback dari ... Konsep

18

Matriks SWOT merupakan sebuah alat pencocokan yang membantu

manajer dalam mengembangkan 4 (empat) tipe strategi (David, 2011: 178),

yaitu:

1. Strategi SO (Strength – Opportunities)

Strategi dengan menggunakan kekuatan internal

perusahaan untuk mengambil peluang eksternal.

2. Strategi WO (Weakness – Opportunities)

Strategi dengan meningkatkan kelemahan internal dengan

mengambil peluang eksternal.

3. Strategi ST (Strength – Threats)

Strategi dengan menggunakan kekuatan internal untuk

menghindari atau mengurangi ancaman dari luar eksternal.

4. Strategi WT (Weakness – Opportunities)

Strategi untuk mengurangi kelemahan internal dan

menghindari ancaman eksternal.

Gambar 2.2. Matriks SWOT Sumber: http://ctb.ku.edu/en

Terdapat 8 (delapan) langkah yang perlu dilakukan dalam

membangun matriks SWOT (David, 2011: hal. 179), yaitu:

Page 13: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2015-1-00088-MNSI...penyesuaian konfigurasi pesawat setelah mengevaluasi feedback dari ... Konsep

19

1. Tentukan kesempatan perusahan yang berasal dari luar.

2. Tentukan ancaman perusahaan yang berasal dari luar.

3. Tentukan kelemahan perusahaan yang berasal dari dalam.

4. Tentukan kelemahan perusahaan yang berasal dari dalam.

5. Cocokan kekuatan dari dalam dengan kesempatan dari luar, dan

catat hasilnya pada kolom strategi SO.

6. Cocokan kelemahan dari dalam dengan kesempatan dari luar, dan

catat hasilnya pada kolom strategi WO.

7. Cocokan kekuatan dari dalam dengan ancaman dari luar, dan catat

hasilnya pada kolom strategi ST.

8. Cocokan kelemahan dari dalam dengan ancaman dari luar, dan

catat hasilnya pada kolom strategi WT.

2.9.4. Tahap Pencocokan - Matriks IE

Matriks IE (Internal – Eksternal) dibuat berdasarkan pada dua

dimensi: total nilai pada matriks IFE sebagai garis X, dan total nilai pada

matriks EFE sebagai garis Y. Matriks IE dapat dibagi menjadi 3 bidang

utama yang memiliki strategi-strategi berbeda. Pertama, bagian yang berada

dalam kolom I, II, dan IV dapat digolongkan sebagai tumbuh (grow) dan

berkembang (build). Strategi intensif dan integrative sangat sesuai untuk

bidang ini. Kedua, bagian yang berada dalam kolom III, V, dan VII dapat

dikelola dengan baik menggunakan strategi pegang (hold) dan pertahankan

(maintain). Ketiga, bagian yang berada pada kolom VI, VIII, dan IX dapat

digolongkan sebagai hasil (harvest) dan melepaskan / membuang (divest).

Perusahaan yang berhasil adalah perusahaan yang berada pada posisi kolom I

pada matriks IE (David, 2011: 189).

Page 14: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2015-1-00088-MNSI...penyesuaian konfigurasi pesawat setelah mengevaluasi feedback dari ... Konsep

20

Gambar 2.3. Matriks IE Sumber: (David, 2011, p. 189)

2.9.5. Tahap Pengambilan Keputusan - Matriks QSPM

QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix) bertujuan untuk

menentukan alternatif strategi terbaik yang dapat dipilih. QSPM

menggunakan data analisis dari tahap masukan dan tahap pencocokan. QSPM

membantu manajer untuk mengevaluasi strategi altenatif secara objektif.

Gambar 2.4. Quantitative Strategic Planning Matrix – QSPM Sumber: (David, 2011: 193)

Page 15: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2015-1-00088-MNSI...penyesuaian konfigurasi pesawat setelah mengevaluasi feedback dari ... Konsep

21

Terdapat 6 (enam) langkah yang perlu dilakukan untuk membangun

QSPM (David, 2011, hal. 193), yaitu:

1. Buat daftar kunci peluang/ancaman eksternal dan

kekuatan/kelemahan internal dari perusahaan pada kolom sebelah

kiri QSPM.

2. Tentukan nilai dari setiap faktor kunci eksternal dan internal.

3. Uji matriks dari tahap 2 (pencocokan) dan temukan strategi

alternatif yang perusahaan rasa perlu untuk diterapkan.

4. Tentukan nilai daya tarik (Attractiveness Scores – AS) dengan

angka yang menyatakan daya tarik sementara untuk setiap strategi

pada satu alternatif, dimana 4 = sangat menarik, 3 = cukup

menarik, 2 = menarik, 1 = tidak menarik. Jika faktor kunci tidak

berpengaruh terhadap pilihan yang dibuat, gunakan tanda garis (-).

Jika tidak ada nilai pada AS, maka TAS juga harus dikosongkan.

5. Hitung total nilai daya tarik (Total Attractiveness Scores – TAS)

pada setiap baris dengan cara mengkalikan nilai dari langkah 2

dengan nilai daya tarik dari langkah 4.

6. Hitung hasil akhir dari TAS pada setiap strategi alternatif yang

dilakukan. Nilai yang lebih besar menunjukkan strategi yang lebih

menarik.

2.10. Object-Oriented Analysis and Design (OOAD)

Sebelum kita membahas analisa dan perancangan berorientasi objek (object-

oriented analysis and design), kita harus mengetahui dua hal terlebih dahulu, analisa

sistem dan perancangan sistem. Analisa sistem (system analysis) mencakup kegiatan-

kegiatan yang memungkinkan seseorang untuk mengerti dan menentukan apa yang

harus dicapai oleh sebuah sistem. Analisa sistem menjelaskan secara detail “apa”

yang harus dilakukan oleh sistem untuk memenuhi sebuah kebutuhan yang dihadapi

atau menyelesaikan masalah yang dihadapi. Perancangan sistem (system design)

mencakup kegiatan-kegiatan yang memungkinkan seseorang untuk mendeskripsikan

secara mendetail sistem yang menyelesaikan sebuah kebutuhan. Sedangkan

Page 16: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2015-1-00088-MNSI...penyesuaian konfigurasi pesawat setelah mengevaluasi feedback dari ... Konsep

22

perancangan sistem menjelaskan “bagaimana” sebuah sistem harus bekerja.

(Satzinger, Jackson, & Burd, 2012, hal. 5)

Pendekatan berorientasi objek (object-oriented approach) adalah sebuah

pendekatan pengembangan sistem yang berbasis pada pandangan bahwa sebuah

sistem adalah serangkaian objek yang saling berinteraksi dan bekerja sama. Objek

(dalam pendekatan berorientasi objek) adalah sesuatu benda dalam sistem informasi

yang memberikan reaksi terhadap pesan-pesan dengan melakukan fungsi-fungsi atau

metode-metode. Berdasarkan penjelasan itu, Satzinger kemudian mendefinisikan

analisis berorientasi objek sebagai objek-objek yang melakukan pekerjaan dan

menentukan apa interaksi pengguna (user interaction yang disebut use case) apa

yang dibutuhkan untuk menyelesaikan sebuah tugas. Perancangan berorientasi objek

mendefinisikan semua jenis objek tambahan yang dibutuhkan untuk berkomunikasi

dengan orang-orang dan perangkat-perangkat dalam sistem, ia menunjukkan

bagaimana objek-objek berinteraksi untuk menyelesaikan tugas, dan ia memurnikan

definisi setiap jenis objek supaya dapat diimplementasikan pada bahasa

pemrograman atau lingkungan pengembangan tertentu. (Satzinger, Jackson, & Burd,

2012, hal. 241)

2.10.1. Unified Modelling Language

Bahasa pemodelan terpadu (Unified Modelling Language / UML) adalah

sekumpulan standar untuk gagasan model dan notasi yang didefinisikan oleh Object

Management Group (OMG), sebuah organisasi untuk pengembangan sistem. Dengan

menggunakan UML, analis dan pengguna akhir dapat menggambarkan dan mengerti

berbagai jenis diagram spesifik yang digunakan dalam sebuah proyek pengembangan

sistem. Sebelum adanya UML, tidak ada sebuah standar sehingga diagram dapat

sangat membingungkan dan berbeda-beda antara perusahaan dengan perusahaan

(maupun antara buku dengan buku lain). (Satzinger, Jackson, & Burd, 2012, hal. 46)

2.10.2. Activity Diagram

Page 17: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2015-1-00088-MNSI...penyesuaian konfigurasi pesawat setelah mengevaluasi feedback dari ... Konsep

23

Sebuah activity diagram mendeskripsikan berbagai kegiatan pengguna (atau

sistem), siapa yang melakukan setiap kegiatan, dan aliran berurutan dari kegiatan-

kegiatan tersebut. (Satzinger, Jackson, & Burd, 2012, hal. 57)

Simbol-simbol yang terdapat pada activity diagram dapat dilihat pada gambar

di bawah ini.

Gambar 2.5. Simbol pada Activity Diagram Sumber: (Satzinger, Jackson, & Burd, 2012, hal. 58)

2.10.3. Use Case Diagram

Use Case Diagram adalah sebuah model UML yang digunakan untuk

menunjukkan secara grafik use case - use case dan hubungannya kepada pengguna-

pengguna. (Satzinger, Jackson, & Burd, 2012, hal. 78) Sedangkan use case adalah

sebuah aktivitas yang dilakukan oleh sistem, biasanya sebagai balasan terhadap

sebuah permintaan yang dilakukan oleh pengguna. (Satzinger, Jackson, & Burd,

2012, hal. 69)

Simbol-simbol yang terdapat pada use case diagram dapat dilihat pada

gambar di bawah ini.

Page 18: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2015-1-00088-MNSI...penyesuaian konfigurasi pesawat setelah mengevaluasi feedback dari ... Konsep

24

Gambar 2.6. Simbol pada Use Case Diagram Sumber: (Satzinger, Jackson, & Burd, 2012, hal. 81)

2.10.4. Domain Model Class Diagram

Class adalah sebuah kategori atau klasifikasi dari serangkaian objek atau

benda. Domain Class adalah class-class yang mendeskripsikan objek dalam sebuah

wilayah permasalahan. Class Diagram adalah sebuah diagram yang terdiri dari class-

class (contoh, serangkaian objek) dan hubungan antara class-class tersebut. Domain

Model Class Diagram adalah sebuah class diagram yang hanya berisi class-class

dari wilayah permasalahan yang dibahas. (Satzinger, Jackson, & Burd, 2012, hal.

101)

Page 19: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2015-1-00088-MNSI...penyesuaian konfigurasi pesawat setelah mengevaluasi feedback dari ... Konsep

25

Gambar 2.7. Contoh Domain Class Diagram Sumber: (Satzinger, Jackson, & Burd, 2012, hal. 103)

2.10.5. User Interface

Antarmuka pengguna (user interface) adalah input dan output yang lebih

langsung melibatkan seorang pengguna sistem. Sebuah user interface bisa untuk

pengguna internal maupun eksternal. Rancangannya sangat bervariasi bergantung

pada berbagai faktor seperti tujuan antarmuka, karakteristik pengguna, dan

karakteristik dari perangkat antarmuka tertentu. (Satzinger, Jackson, & Burd, 2012,

hal. 189)

Gambar 2.8. Contoh User Interface Sumber: (Satzinger, Jackson, & Burd, 2012, hal. 207)

Page 20: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2015-1-00088-MNSI...penyesuaian konfigurasi pesawat setelah mengevaluasi feedback dari ... Konsep

26

2.11. Kerangka Pemikiran

Gambar 2.9. Kerangka Pemikiran Sumber : Olahan Penulis

Page 21: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2015-1-00088-MNSI...penyesuaian konfigurasi pesawat setelah mengevaluasi feedback dari ... Konsep

27