PUTUSANsimkara.pt-pekanbaru.go.id/files_perdata/92fb0c6d1758261...Hal 2 dari hal 43.Putusan...
Transcript of PUTUSANsimkara.pt-pekanbaru.go.id/files_perdata/92fb0c6d1758261...Hal 2 dari hal 43.Putusan...
Hal 1 dari hal 43.Putusan No.153/PDT/2014/PT.PBR
PUTUSANNOMOR : 153/PDT/2014/PT.PBR
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA;
Pengadilan Tinggi Pekanbaru yang memeriksa dan mengadili perkara-
perkara perdata dalam peradilan tingkat banding telah menjatuhkan putusan
sebagai berikut dibawah ini dalam perkara antara :
1. MARTINIS, usia 55 Tahun, Laki- laki, No. KTP : 1471010103580021/NPWP
14.778.171.0-221.000, alamat Dusun Muara Talawo RT.004/
RW.00l Desa Mentulik, Kecamatan Kampar Kiri Hilir, Kabupaten
Kampar, yang selanjutnya disebut sebagai PEMBANDING I semula PELAWAN I ;
2. FIRDAUS, usia 46 Tahun, No. KTP : 1401080604610001, Dusun Muara
Talawo RT.002/RW.001 Desa Mentulik, Kecamatan Kampar Kiri
Hilir, Kabupaten Kampar, yang selanjutnya disebut sebagai
PEMBANDING II semula PELAWAN II;3. ALIMARDANI, usia 35 Tahun, Laki- laki, No. KTP : 1401160709780003,
alamat Pantai Raja RT.001/RW.003 Desa Pantai Raja,
Kecamatan Perhentian Raja, Kabupaten Kampar, yang
selanjutnya disebut sebagai PEMBANDING III semula
PELAWAN III;4. BAKAR, usia 54 Tahun, Laki- laki, No. KTP : 1401080405590004, Dusun
Muara Talawo RT.003/RW.001 Desa Mentulik, Kecamatan
Kampar Kiri Hilir, Kabupaten Kampar, yang selanjutnya disebut
sebagai PEMBANDING IV semula PELAWAN IV;
5. DARUS, usia 49 Tahun, Laki- laki, No. KTP : 1401060112640004,
Pangkalan Baru Timur RT.001/RW.004 Desa Pangkalan Baru,
Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar, yang selanjutnya
disebut sebagai PEMBANDING V semula PELAWAN V ;
Seluruhnya disebut sebagai PARA PEMBANDING semula
PARA PELAWAN;
Dalam hal ini dalam tingkat banding diwakili Kuasanya PATAR PANGASIAN, SH, Advokat & Konsultan Hukum pada Kantor
Advokat dan Konsultan Hukum PATAR PANGASIAN & REKAN,
Hal 2 dari hal 43.Putusan No.153/PDT/2014/PT.PBR
beralamat di Jl. Suka Jaya Komplek Arengka Lestari Blok. J No.
07 Pekanbaru, juga berkantor di Hotel Surya Jln. Sudirman Duri-
Riau 28884, berdasarkan surat Kuasa Khusus tertanggal 20 Mei
2014 yang telah terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Negeri
Bangkinang pada hari Senin tanggal 26 Mei 2014 di bawah
Register Nomor : 76/SK/2014/PN.BKN;
M e l a w a n :
1.PT. RIMBA SERAYA UTAMA, beralamat di Jl. Dr. Sutomo No. 62 Pekanbaru,
Riau, yang selanjutnya disebut sebagai TERBANDING I semula
TERLAWAN PENYITA;
Dalam hal ini diwakili Kuasanya Johanes Bagus Dharmawan, SH
Dkk Advokat pada Firma Hukum Adnan Kelana Haryanto &
Hermanto (“AKHH”), beralamat di Chase Plaza Lt.18
Jln.Jend.Sudirman Kav 21 Jakarta dan Jln. Raden Patah,
Komplek Sumber Jaya Blok A No. 5-6 Nagoya Batam,
berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 17 September 2013,
yang telah terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Negeri
Bangkinang pada hari Rabu tanggal 9 Oktober 2013 dibawah
Nomor : 15/SK/2013/PN.BKN ;
2. PT. AIR JERNIH, beralamat di Jl. Tuanku Tambusai Komplek Puri Nangka
Sari Blok E/4 Pekanbaru, Riau, yang selanjutnya disebut sebagai
TERBANDING II semula TERLAWAN TERSITA I ;3. NUR ALI, Kepala Desa Bangun Sari, beralamat di Desa Bangun Sari,
Kecamatan Kampar Kiri Hilir, Kabupaten Kampar, yang
selanjutnya disebut sebagai TERBANDING III semula
TERLAWAN TERSITA II ;4. SYAFRIAL .N, beralamat di Desa Pantai Raja, Kecamatan Kampar Kiri Hilir,
Kabupaten Kampar, yang selanjutnya disebut sebagai
TERBANDING IV semula TERLAWAN TERSITA III;5. DALHARI, Ketua Koperasi Usaha Tani Jaya, beralamat di Desa Bangun Sari,
Kecamatan Kampar Kiri Hilir, Kabupaten Kampar, yang
selanjutnya disebut sebagai TERBANDING V semula
TERLAWAN TERSITA IV;
Hal 3 dari hal 43.Putusan No.153/PDT/2014/PT.PBR
PENGADILAN TINGGI TERSEBUT;
Telah membaca : 1. Surat Penetapan Ketua Pengadilan Tinggi Pekanbaru tanggal 6 Oktober
2014 Nomor: 153/Pen.Pdt/2014/PT.PBR, tentang penunjukan Majelis Hakim
yang memeriksa dan mengadili perkara antara kedua belah pihak tersebut
diatas;
2. Berkas perkara berikut surat-surat lainnya yang berhubungan dengan perkara
tersebut serta turunan resmi putusan Pengadilan Negeri Bangkinang
Nomor : 35/Pdt/PLW/2013/PN.BKN tanggal 13 Mei 2014;
TENTANG DUDUKNYA PERKARA :
Menimbang, bahwa Pelawan dengan surat Perlawannnya bertanggal 19
September 2013, didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Bangkinang
pada tanggal 19 September 2013, dibawah Register Nomor : 35/Pdt/Plw/2013/
PN.BKN., telah mengajukan perlawanan yang isinya berbunyi sebagai berikut :
1. Bahwa Pelawan I adalah pemilik sebidang tanah beserta tanaman kelapa
sawit yang berdiri diatasnya, terletak di Rimba Tik Tiung Dusun I Desa
Mentulik, Kecamatan Kampar Kiri Hilir, Kabupaten Kampar, Riau; dengan
total luas hak tanah + 8 Ha (delapan hektar) a.n MARTINIS sebagaimana
ditunjuk Surat Keterangan Kepala Desa Mentulik sebagai berikut :
1.1. Surat tanah Nomor : 594/SK/072/VIII/2005 tertanggal 11 Agustus 2005,
dengan batas-batas, Utara : Pirdaus (72,84M), Timur : Martinis (178,97
M), Selatan : Parit (138,13 M), dan Barat : Kebun Karet masyarakat
Mentulik (108,33 M) (Bukti : P-1);
1.2. Surat tanah Nomor : 594/SK/073/VIII/2005 tertanggal 1l Agustus 2005,
dengan batas-batas, Utara : Pirdaus (108,49 M), Timur : Abasri (188,83
M), Selatan : Parit (108,96 M), dan Barat : Martinis (178,97 M) (Bukti :
P-2);
1.3. Surat tanah Nomor : 594/SK/072/VIII/2005 tertanggal 11 Agustus 2005,
dengan batas-batas, Utara : Pirdaus (92,32 M), Timur : Martinis (219,53
M), Selatan : Parit (92,50 M), dan Barat : Abasri(213,76 M) (Bukti : P-3);
1.4. Surat tanah Nomor : 594/SK/072/VIII/2005 tertanggal 11 Agustus 2005,
dengan batas-batas, Utara : Pirdaus (90,22 M), Timur : Zulhenri
Hal 4 dari hal 43.Putusan No.153/PDT/2014/PT.PBR
(221,67), Selatan : Parit (90,36 M), dan Barat : Martinis (219,53 M)
(Bukti : P-4);
2. Bahwa Pelawan II adalah pemilik sebidang tanah beserta tanaman kelapa
sawit yang berdiri diatasnya, terletak di Rimba Tik Tiung Dusun I Desa
Mentulik, Kecamatan Kampar Kiri Hilir, Kabupaten Kampar, Riau; dengan
total luas hak tanah + 18 Ha (delapan belas hektar) a.n FIRDAUS,
sebagaimana ditunjuk Surat Keterangan Kepala Desa Mentulik sebagai
berikut:
2.1. Surat tanah Nomor : 594/SK/077/VIII/2005 tertanggal 11 Agustus2005,
dengan batas-batas, Utara : Bakar (100 M), Timur : Pirdaus (200 M),
Selatan: Martinis (100 M), dan Barat: Pirdaus (200) (Bukti : P-5);
2.2. Surat tanah Nomor : 594/SK/086/VIII/2005 tertanggal 11 Agustus2005,
dengan batas-batas, Utara : Bakar (100 M), Timur : Pirdaus (200 M),
Selatan : Abasri (100 M), dan Barat : Pirdaus (200 M) (Bukti : P-6);
2.3. Surat tanah Nomor : 594/SK/121/VIII/2005 tertanggal 11 Agustus 2005,
dengan batas-batas, Utara : Bakar (100 M), Timur : Pirdaus (200 M),
Selatan : Abasri (100 M), dan Barat : Pirdaus (200 M) (Bukti : P-7);
2.4. Surat tanah Nomor : 594/SK/122/VIII/2005 tertanggal 11 Agustus2005,
dengan batas-batas, Utara : Bakar (100 M), Timur : Pirdaus(200 M),
Selatan : Abasri (100 M), dan Barat : Pirdaus (200 M) (Bukti : P-8);
2.5. Surat tanah Nomor : 594/SK/l23/VIII/2005 tertanggal 11 Agustus2005,
dengan batas-batas, Utara : Muhardi (100 M), Timur : Pirdaus(200 M),
Selatan : Abasri (100 M), dan Barat : Pirdaus (200 M)(Bukti : P-9);
2.6. Surat tanah Nomor : 594/SK/l24/VIII/2005 tertanggal 11 Agustus2005,
dengan batas-batas, Utara : Muhardi (100 M), Timur : pirdaus (200 M),
Selatan : Abasri (100 M), dan Barat : Pirdaus (200 M) (Bukti : P-10);
2.7. Surat tanah Nomor : 594/SK/l25/VIII/2005 tenanggal 11 Agustus 2005,
dengan batas-batas, Utara : Muhardi (100 M), Timur : pirdaus(200 M),
Selatan: Abasri (100 M), dan Barat: Pirdaus (200 M) (Bukti : P-11);
2.8. Surat tanah Nomor : 594/SK/l26/VIII/2005 tertanggal 11 Agustus 2005,
dengan batas-batas, Utara : Muhardi (100 M), Timur : Pirdaus (200 M),
Selatan : Muhardi (100 M), dan Barat : Pirdaus (200M) (Bukti: P-12);
2.9. Surat tanah Nomor : 594/SK/l27/VIII/2005 tertanggal 1l Agustus 2005,
dengan batas-batas, Utara: Muhardi (100 M), Timur : Pirdaus (200 M),
Selatan: Muhardi (100 M), dan Barat : Zulhenri (200 M) (Bukti : P-13)
3. Bahwa Pelawan III adalah pemilik sebidang tanah beserta tanaman kelapa
sawit dan bangunan tempat tinggal yang berdiri diatasnya, terletak di Rimba
Hal 5 dari hal 43.Putusan No.153/PDT/2014/PT.PBR
Tik Tiung Dusun I Desa Mentulik, Kecamatan Kampar Kiri Hilir, Kabupaten
Kampar, Riau; dengan total luas + 34 Ha (tiga puluh empat hektar) a.n ALI
MARDANI, sebagaimana ditunjuk Surat Keterangan Kepala Desa Mentulik
sebagai berikut :
3.1. Surat tanah Nomor : 594/SK/101/VIII/2005 tertanggal 11 Agustus 2005,
dengan batas-batas, Utara: Tangguk ( 95,8 M ), Timur : Parit (292,34
M), Selatan : Edirianto/Doni (65,03 M), Barat : Doni/AliMardani (158,51
M) (Bukti : P-14);
3.2. Surat tanah Nomor : 594/SK/102/VIII/2005 tertanggal 1l Agustus 2005,
dengan batas-batas, Utara : Hutan (130,16 M), Timur : Ali Mardani
(144,97 M), Selatan : Sarman (113,09 M), Barat : Ali Mardani (209,39
M) (Bukti : P-15);
3.3. Surat tanah Nomor : 594/SK/103/VIII/2005 tertanggal 11 Agustus 2005,
dengan batas- batas, Utara : Hutan (94,63 M), Timur : Ali Mardani
(209,38 M), Selatan : Sarman (87,41 M), Barat : Ali Mardani/Marzuki
(127,56M) (Bukti : P-16);
3.4. Surat tanah Nomor : 594/SK/104/VIII/2005 tertanggal 11 Agustus2005,
dengan batas-batas, Utara : Marzuki (156,79 M), Timur : Ali Mardani
(127 ,56 M), Selatan : Sarman (156,79 M), Barat : Marzuki (127,56 M)
(Bukti : P-17);
3.5. Surat tanah Nomor : 594/SK/105/VIII/2005 tertanggal 11 Agustus 2005,
dengan batas-batas, Utara : Tangguk (165,54 M), Timur: Ali Mardani
(119,49 N4), Selatan : Bakar (164,97 M), Barat : Ali Mardani (128,37 M)
(Bukti : P-18);
3.6. Surat tanah Nomor : 594/SK/106/VIII/2005 tanggal 1l Agustus 2005,
dengan batas-batas, Utara: Tangguk (149,88 M), Timur: Ali Mardani
(128,37 M), Selatan : Bakar (148,93 M), Barat : AliMardani (138,17 M)
(Bukti : P-19);
3.7. Surat tanah Nomor : 594/SK/107/VIII/2005 tertanggal 11 Agustus2005,
dengan batas-batas, Utara: Tangguk (136,43 M), Timur : Ali Mardani
(138,17 M), Selatan : Bakar (134,88 M), Barat : Ali Mardani (158,67 M)
(Bukti : P-20);
3.8. Surat tanah Nomor : 594/SK/108/VIII/2005 tertanggal 11 Agustus2005,
dengan batas-batas, Utara : Tangguk (162,53 M), Timur : Ali Mardani
(158,67 M), Selatan : Bakar (103,36 M), Barat :Ali Mardani (231,70 M)
(Bukti : P-21);
Hal 6 dari hal 43.Putusan No.153/PDT/2014/PT.PBR
3.9. Surat tanah Nomor : 594/SK/362/VIII/2005 tertanggal 11 Agustus 2005,
dengan batas- batas, Utara : Jalan (63M), Timur : Ali mardi (231 M),
Selatan : Sarlis (72 M), Barat : Jalan (274 M) (Bukti : P-22);
3.10. Surat tanah Nomor : 594/SK/363/VIII/2005 tertanggal 11 Juli 2005,
dengan batas-batas, Utara : Jalan (81 M), Timur : Saparudin (245M),
Selatan : Putra Abadi (81 M), dan Barat : Ali Mardani (244 M) (Bukti:
P-23);
3.11. Surat tanah Nomor : 594/SK/364/VIII/2005 tertanggal 11 Juli 2005,
dengan batas-batas, Utara : Jalan (82 M), Timur : Ali Mardani (244M),
Selatan : Putra Abadi (82 M), dan Barat : Ali Mardani(242M) (Bukti :
P-24);
3,12. Surat tanah Nomor : 594/SK/365/VIII/2005 tertanggal 11 Juli
2005,dengan batas-batas, Utara : Jalan (82 M), Timur : Ali Mardani
(242 M), Selatan : Putra Abadi (82 M), dan Barat : Ali Mardani (240 M)
(Bukti : P-25);
3.13. Surat tanah Nomor : 594/SK/366/VIII/2005 tertanggal 11 Juli 2005,
dengan batas-batas, Utara: Jalan (83 M), Timur : Ali Mardani (240M),
Selatan : Putra Abadi (83 M), dan Barat : Ali Mardani (23 M)(Bukti : P-
26);
3.14. Surat tanah Nomor : 594/SK/367/VIII/2005 tertanggal dengan batas-
batas, Utara : Jalan (84 M), Timur (238M), Selatan : Putra Abadi (84 M),
dan Barat (236M) (Bukti : P-27);
3.15. Surat tanah Nomor : 594/SK/368/VIII/2005 tertanggal 11 Juli 2005
dengan batas-batas Utara : Jalan (85 M), Timur (235M), Selatan : Putra
Abadi (85 M) dan Barat (233M) (Bukti : P-28);
3.16. Surat tanah Nomor : 594/SK/369/VIII/2005 tertanggal 11 Juli 2005,
dengan batas-batas, Utara : Jalan (86 M), Timur : Ali Mardani (233M),
Selatan : Sarlis (86 M), dan Barat : Ali Mardani (231 M) (Bukti : P-29);
3.17. Surat tanah Nomor : 594/SK/370/VIII/2005 tertanggal 11 Juli 2005,
dengan batas- batas, Utara : Jalan (84 M), Timur : Ali Mardani (236M),
Selatan : Putra Abadi (84 M), dan Barat : Ali Mardani (235 M) (Bukti : P-
30);
4. Bahwa Pelawan IV adalah pemilik sebidang tanah beserta tanaman kelapa
sawit yang berdiri diatasnya, terletak di Rimba Tik Tiung Dusun I Desa
Mentulik, Kecamatan Kampar Kiri Hilir, Kabupaten Kampar, Riau; dengan
total luas + 20 Ha (dua puluh hektar) a.n BAKAR, sebagaimana ditunjuk
Surat Keterangan Kepala Desa Mentulik sebagai berikut :
Hal 7 dari hal 43.Putusan No.153/PDT/2014/PT.PBR
4.1. Surat tanah Nomor : 594/SK/076/VIII/2005 tertanggal 11 Agustus 2005,
dengan batas-batas, Utara: Sarman (100 M), Timur : Bakar (200 M),
selatan : Pirdaus ( 100 M), dan Barat : Muhardi (200 M)(Bukti : P-31);
4.2. Surat tanah Nomor : 594/SK/085/VIII/2005 tertanggal 11 Agustus 2005,
dengan batas-batas, Utara: Ali Mardani (100 M), Timur :Doni (200 M),
selatan : Abasri (100 M), dan Barat : Bakar (200 M) (Bukti: P-32);
4.3. Surat tanah Nomor : 594/SK/088/VIII/2005 tenanggal 1l Agustus 2005,
dengan batas-batas, Utara : Samsir (100 M), Timur : Bakar(200 M),
Selatan: Pirdaus (100 M), dan Barat: Bakar (200 M)(Bukti : P-33);
4.4. Surat tanah Nomor : 594/SK/090/VIII/2005 tertanggal 11 Agustus 2005,
dengan batas-batas, Utara : Ali Mardani (100 M), Timur :Bakar (200 M),
selatan : Pirdaus (100 M), dan Barat: Bakar (200M) (Bukti: P-34);
4.5. Surat tanah Nomor : 594/SK/092/VIII/2005 terfanggal 11 Agustus 2005,
dengan batas-batas, Utara : Ali Mardani (100 M), Timur :Bakar (200 M),
Selatan : Abasri (100 M), dan Barat : Bakar(200M) (Bukti : P-35);
4.6. Surat tanah Nomor : 594/SK/093/VIII/2005 tertanggal 11 Agustus 2005,
dengan batas-batas, Utara : Samsir (100 M), Timur : Bakar(200 M),
Selatan: Pirdaus (100 M), dan Barat: Bakar (200 M) (Bukti : P-36);
4.7. Surat tanah Nomor : 594/SK/094/VIII/2005 tertanggal 11 Agustus 2005,
dengan batas-batas, Utara : Ali Mardani (100 M), Timur : Bakar (200M),
Selatan: Abasri (100 M), dan Barat : Bakar (200M) (Bukti : P-37);
4.8. Surat tanah Nomor : 594/SK/095/VIII/2005 tertanggal 11 Agustus 2005,
dengan batas-batas, Utara : Ali Mardani (100 M), Timur :Bakar (200 M),
Selatan : Pirdaus (100 M), dan Barat : Bakar (200M) (Bukti : P-38);
4.9. Surat tanah Nomor : 594/SK/097/VIII/2005 tertanggal 11 Agustus 2005,
dengan batas-batas, Utara : Ali mardani (100 M), Timur :Bakar (200 M),
Selatan : Abasri (100 M), dan Barat : Bakar (200M) (Bukti : P-39);
4.10. Surat tanah Nomor : 594/SK/099/VIII/2005 tertanggal 11 Agustus
2005, dengan batas-batas, Utara : Ali mardani (100 M), Timur : Bakar
(200 M), Selatan : Abasri (100 M), dan Barat : Bakar (200M) (Bukti : P-
40);
5. Bahwa Pelawan V adalah pemilik sebidang tanah beserta tanaman kelapa
sawit yang berdiri diatasnya, terletak di Rimba Tik Tiung Dusun I Desa
Mentulik, Kecamatan Kampar Kiri Hilir, Kabupaten Kampar, Riau; dengan
total luas ± 8 Ha (delapan hektar) a.n DARUS, sebagaimana ditunjuk Surat
Keterangan Kepala Desa Mentulik sebagai berikut :
Hal 8 dari hal 43.Putusan No.153/PDT/2014/PT.PBR
5.1.Surat tanah Nomor : 594/SK/352/VII/2005 tertanggal 11 Juli 2005,
dengan batas-batas, Utara : Jalan (169 M), Timur : Jalan (103 M),
Selatan : Sudarman (178 M), dan Barat : Darus (103 M) (Bukti : P-41);
5.2. Surat tanah Nomor : 594/SK/327/VII/2005 tertanggal 11 Juli 2005,
dengan batas-batas, Utara: Jalan (157 M), Timur: Miin (152 M),Selatan :
Abasri (127 M), dan Barat : Jalan (131 M) (Bukti :P-42);
5.3. Surat tanah Nomor : 594/SK/350/VII/2005 tertanggal 11 Juli 2005,
dengan batas-batas, Utara : Darus (89 M), Timur : Jalan (227 M),
Selatan : S.Sugiarto (86 M), dan Barat : Putra Abadi (227M) (Bukti :
P-43);
5.4. Surat tanah Nomor : 594/SK/352/VII/2005 tertanggal 11 Juli 2005,
dengan batas-batas, Utara : Jalan (193 M), Timur : Darus (103 M),
Selatan : Darus (157 M), dan Barat : Jalan (124 M) (Bukti-44);
6. Bahwa pemilikan Para Pelawan atas sebidang tanah a quo adalah hasil
pembukaan hutan melalui tebas dan tebang semenjak tahun 1992 s.d 1993
yang dilakukan secara berkelompok dengan bantuan seluruh anggota
keluarga Para Pelawan;
7. Bahwa semenjak lahan Para Pelawan tersebut berhasil dibuka/
dibersihkan,Para Pelawan telah menanami diatas hak tanah miliknya
tersebut dengan tanaman karet, kelapa, jengkol, tanaman perladangan, dll.,
dan hasilnya telah dipergunakan untuk kehidupan keluarga Para Pelawan;
8. Bahwa oleh karena hak tanah milik Para Pelawan tidak pemah bermasalah
dengan pihak manapun, sehingga pada tahun 2005 Perangkat Desa
Mentulik beserta Kepala Desa Mentulik, dan Camat Kampar Kiri Hilir
Kabupaten Kampar telah menerbitkan dan memberikan surat keterangan
tanah kepada Para Pelawan sebagai bukti kebenaran pemilikan hak tanah
a quo (VideBukti : P-1 s.d P-45);
9. Bahwa semenjak tahun 2006 s.d 2007 Para Pelawan menanami dan
menjadikan seluruh hak tanah miliknya menjadi tanaman perkebunan
kelapa sawit, dan sampai dengan saat ini kebun kelapa sawit Para Pelawan
telah berbuah dan hasilnya dipanen secara terus menerus oleh Para
Pelawan; (Lihat dan Bandingkan : Yurisprudensi MA No. 695 K/Sip/1969
tanggal 12 Agustus 1970)
10. Bahwa Yurisprudensi Mahkamah Agung RI No. 783 K/Sip/1973 tanggal29
Januari 1976 dalam pertimbangannya, pada pokoknya menegaskan
:“Penggugat/Terbanding yang telah menduduki tanah tersebut untuk waktu yang lama, tanpa gangguan dan bertindak sebagai pemilik yang
Hal 9 dari hal 43.Putusan No.153/PDT/2014/PT.PBR
jujur (rechthebbende te goeder trouw) harus dilindungi oleh hukum."
Incasu Para Pelawan secara nyata menggarap dan menduduki secara
efektif hak tanah miliknya untuk jangka waktu yang lama yaitu selama 21
(duapuluh satu tahun);
11. Bahwa telah temyata pada tanggal 03 Juni 2013 Jurusita Pengadilan Negeri
Bangkinang telah melakukan dan meletakkan Sita Eksekusi diatas hak
tanah Para Pelawan atas dasar Penetapan Ketua Pengadilan Negeri
Bangkinang No. 02/Eks-Pdt/2011/PN.BKN tanggal 22 Oktober 2012 dalam
perkara perdata No. 19/PDT.G/2007/PN.BKN tanggal 13 Mei 2008;
12. Bahwa kemudian pada tanggal l8 Juni 2013 An Para Pelawan melihat
sendiri hak tanah Para Pelawan diukur ulang oleh dan atas perintah
Pengadilan Negeri Bangkinang, dan berdasarkan keterangan petugas ukur
tersebut pengukuran ulang yang dilakukannya adalah sebagai tindak lanjut
peletakan sita eksekusi tanggal 03 Juni 2013, sehingga pada saat itu Para
Pelawan melarang petugas tersebut masuk dan melanjutkan pengukuran
diatas hak tanah milik Para Pelawan;
13. Bahwa Para Pelawan tidak pernah mengetahui adanya sengketa
keperdataan antara Terlawan Penyita dengan Para Terlawan Tersita,
terlebih Para Pelawan tidak pernah digugat atau dijadikan pihak yang
berperkara dalam perkara mereka No. 19/PDT.G/2007/PN.BKN tanggal 13
Mei 2008 ;
14. Bahwa berdasarkan amar putusan perkara perdata No. 19/PDT.G/2007/
PN.BKN jo. No. 113/PDT/2008/PTR jo. No. 2240 K/PDT/ 2009 yang menjadi
pokok perkara antara Terlawan Penyita dengan Terlawan Tersita I, II, III,
dan IV; amar pada point No. 4 putusan adalah :
4. "...dst., tanah terperkara seluas + 1036,77 Helaar terletak di Desa
Bangun Sari.Kecamatan Kampar Kiri Hilir Kabupaten Kampar”;
in casu a quo hak tanah Para Pelawan adalah terletak dan berada di Desa
Mentulik, Kecamatan Kampar Kiri Hilir, Kabupaten Kampar; sedangkan
objek sengketa dan putusan perkara Para Terlawan telah dibatasi terletak di
Desa Bangun Sari; in casu adalah objek yang berbeda tempat dari hal-hal
yang disengketakan Para Terlawan,
15. Bahwa mengenai sengketa perdata No. 19PDT.G/2007/PN.BKN di
Pengadilan Negeri Bangkinang antara Terlawan Penyita sebagai penggugat
dengan Terlawan Tersita I, II, III, dan IV sebagai tergugat, adalah persoalan
hukum mereka sendiri dan tidak boleh membawa akibat apapun yang dapat
merugikan kepentingan Para Pelawan selaku pihak ketiga;
Hal 10 dari hal 43.Putusan No.153/PDT/2014/PT.PBR
16. Bahwa Para Pelawan in casu Kuasa Hukumnya telah melihat dan
memeriksa berita acara sita eksekusi tanggal 03 Juni 2013 atas dasar
penetapan No. 02/Eks-Pdt/2011/PN.BKN, telah ternyata sita eksekusi
tersebut tidak mencantumkan secara terang, jelas, dan kongkrit mengenai
batas-batas mauptm ukuran objek sita eksekusi, sehingga secara hukum
peletakan sita eksekusi tersebut sangat diduga (ernstig vermoeden) telah
menyalahi ketentuan yang berlaku dan diletakkan secara salah diatas hak
tanah Para Pelawan;
17. Bahwa sebagaimana yang telah diuraikan diatas dan oleh karena
pelaksanaan sita eksekusi tanggal 03 Juni 2013 atas dasar penetapan
No.02/Eks-Pdt/20l1/PN.BKN tanggal 22 Oktober 2012 telah keliru diletakkan
diatas tanah Para Pelawan, maka pantas dan patut serta beralasan secara
hukum jika sita eksekusi tersebut diangkat seluruhnya atau setidak-tidaknya
diangkat sepanjang mengenai hak tanah Para Pelawan;
18. Bahwa bukan saja Para Pelawan yang berkeberatan dan sangat dirugikan
atas peletakan sita eksekusi No. 02/Eks-Pdt/2011/PN.BKN tanggal 22
Oktober 2012, melainkan masih ada hak tanah masyarakat lainnya yang
turut terkena sita eksekusi dan bukan merupakan pihak dalam perkara
terdahulu antara Terlawan Penyita dengan Para Terlawan Tersita terdahulu
No. 19/PDT.G/2007/PN.BKN;
19. Bahwa untuk mencegah kerugian lebih lanjut yang mungkin timbul atas diri
Para Pelawan sehubungan dengan Penetapan Ketua Pengadilan Negeri
Bangkinang No. 02/Eks-Pdt/2011/PN.BKN tanggal 22 Oktober 2012;
dengan hormat kami mohonkan kepada Yang Mulia Majelis Hakim yang
memeriksa perkara o quo supaya berkenan menerbitkan putusan provisionil
yaitu :
- Membatalkan atau setidak-tidaknya menangguhkan pelaksanaan sita
eksekusi" Pengadilan Negeri Bangkinang No.02/Eks-Pdt/2011/PN.BKN
tanggal 22 Oktober 2012;
Berdasarkan hal-hal tersebut diatas, Para Pelawan memohon kepada Bapak
Ketua Pengadilan Negeri Bangkinang Cq. Yang Mulia Majelis Hakim yang
memeriksa dan memutus perkara a quo, berkenan memeriksa perkara ini dan
berkenan memutuskan dengan amarnya :
DALAM PROVISIMembatalkan atau setidak-tidaknya menangguhkan pelaksanaan sita eksekusi
No. 02/Eks-Pdt/2011/PN.BKN tanggal 22 Oktober 2012;
Hal 11 dari hal 43.Putusan No.153/PDT/2014/PT.PBR
DALAM POKOK PERKARA1. Menerima dan mengabulkan Perlawanan Para Pelawan untuk seluruhnya;
2. Menyatakan hukumnya Para Pelawan adalah Pelawan yang jujur dan
benar;
3. Menyatakan hukumnya bahwa :
- Pelawan I adalah Pemilik sebidang tanah seluas + 8 Ha (delapan hektar)
beserta tanaman perkebunan kelapa sawit diatasnya;
- Pelawan II adalah Pemilik sebidang tanah seluas + 18 Ha (delapan belas
hektar) beserta tanaman perkebunan kelapa sawit diatasnya;
- Pelawan III adalah Pemilik sebidang tanah seluas +34 Ha (tiga puluh
empat hektar) beserta tanaman perkebunan kelapa sawit dan bangunan
tempat tinggal diatasnya;
- Pelawan IV adalah Pemilik sebidang tanah seluas + 20 Ha (dua puluh
hektar) beserta tanaman perkebunan kelapa sawit diatasnya;
- Pelawan V adalah Pemilik sebidang tanah seluas + 8 Ha (delapan hektar)
beserta tanaman perkebunan kelapa sawit diatasnya
Seluruhnya terletak di Rimba Tik Tiung Dusun I Desa Mentulik,Kecamatan
Kampar Kiri Hilir, Kabupaten Kampar, Riau; sebagai mana ditunjuk dan
ditegaskan oleh surat keterangan tanah pada point 4. dibawahini.
4. Menyatakan Sah dan Berharga seluruh surat keterangan tanah :
- Nomor : 594/SK/072/VIII/2005 tertanggal 11 Agustus 2005
- Nomor : 594/SK/073/VIII/2005 tertanggal 11 Agustus 2005
- Nomor : 594/SK/074/VIII/2005 tertanggal 11 Agustus 2005
- Nomor : 594/SK/075/VIII/2005 tertanggal 11 Agustus 2005
MILIK PELAWAN I- Nomor :594/SK/077/VIII/2005 tertanggal 11 Agustus 2005
- Nomor : 594/SK/086/VIII/2005 tertanggal 11 Agustus 2005
- Nomor : 594/SK/121/VIII/2005 tenanggal 11 Agustus 2005
- Nomor : 594/SK/122/VIII/2005 tertanggal 11 Agustus 2005
- Nomor : 594/SK/123/VIII/2005 tertanggal 11 Agustus 2005
- Nomor : 594/SK/124/VIII/2005tertanggal 11 Agustus 2005
- Nomor : 594/SK/125/VIII/2005 tertanggal 11 Agustus 2005
- Nomor : 594/SK/126/VIII/2005 tertanggal 11 Agustus 2005
- Nomor : 594/SK/127/VIII/2005 tertanggal 11 Agustus 2005
MILIK PELAWAN II- Nomor : 594/SK/101/VIII/2005 tertanggal 11 Agustus 2005
- Nomor : 594/SK/102/VIII/2005 tertanggal 11 Agustus 2005
Hal 12 dari hal 43.Putusan No.153/PDT/2014/PT.PBR
- Nomor : 594/SK/103/VIII/2005 tertanggal 11 Agustus 2005
- Nomor : 594/SK/104/VIII/2005 tertanggal 11 Agustus 2005
- Nomor : 594/SK/105/VIII/2005 tertanggal 11 Agustus 2005
- Nomor : 594/SK/106/VIII/2005 tertanggal 11 Agustus 2005
- Nomor : 594/SK/107/VIII/2005 tertanggal 11 Agustus 2005
- Nomor : 594/SK/108/VIII/2005 tertanggal 11 Agustus 2005
- Nomor : 594/SK/362/VIII/2005 tertanggal 11 Agustus 2005
- Nomor : 594/SK/363/VII/2005 tertanggal 11 Juli 2005
- Nomor : 594/SK/364/VII/2005 tertanggal 11 Juli 2005
- Nomor : 594/SK/365/VII/2005 tertanggal 11 Juli 2005
- Nomor : 594/SK/366/VII/2005 tertanggal 11 Juli 2005
- Nomor : 594/SK/367/VII/2005 tertanggal 11 Juli 2005
- Nomor : 594/SK/368/VII/2005 tertanggal 11 Juli 2005
- Nomor : 594/SK/369/VII/2005 tertanggal 1l Juli 2005
- Nomor : 594/SK/370/VII/2005 tertanggal 1l Juli 2005
MILIK PELAWAN III- Nomor : 594/SK/076/VIII/2005 tertanggal 11 Agustus 2005
- Nomor : 594/SK/085/VIII/2005 tefianggal 11 Agustus 2005
- Nomor : 594/SK/088/VIII/2005 tertanggal 11 Agustus 2005
- Nomor : 594/SK/090/VIII/2005 tertanggal 11 Agustus 2005
- Nomor : 594/SK/092/VIII/2005 tenanggal 11 Agustus 2005
- Nomor : 594/SK/093/VIII/2005 tertanggal l1 Agustus 2005
- Nomor : 594/SK/094/VIII/2005 tertanggal 11 Agustus 2005
- Nomor : 594/SK/095/VIII/2005 tertanggal 11 Agustus 2005
- Nomor : 594/SK/097/VIII/2005 tertanggal 11 Agustus 2005
- Nomor : 594/SK/099/VIII/2005 tertanggal 11 Agustus 2005
MILIK PELAWAN IV- Nomor : 594/SK/352/VII/2005 tertanggal 11 Juli 2005
- Nomor : 594/SK/327/VII/2005 tertanggal 11 Juli 2005
- Nomor : 594/SK/350/VII/2005 tertanggal 11 Juli 2005
- Nomor : 594/SK/353/VII/2005 tertanggal 11 Juli 2005
MILIK PELAWAN V5. Memerintahkan untuk mengangkat kembali penetapan sita eksekusi.
No.02/Eks-Pdt/2011/PN.BKN tanggal 22 Oktober 2012 atau setidak-
tidaknya mengangkat sita eksekusi sepanjang mengenai hak tanah Para
Pelawan sebagai mana petitum diatas;
Hal 13 dari hal 43.Putusan No.153/PDT/2014/PT.PBR
6. Menghukum Para Terlawan secara tanggung renteng untuk membayar
biaya perkara;
7. Menyatakan hukumnya bahwa putusan perkara,ini dapat dijalankan terlebih
dahulu atau serta merta (uit voerbaar bij vooraad) walaupun ada upaya
hukum verzet, banding, kasasi maupun upaya hukum lainnya dari Para
Terlawan;
Atau,
apabila Ketua Pengadilan Negeri Cq. Majelis Hakim yang memeriksa dan
mengadili perkara a quo berpendapat lain Para Pelawan memohon putusan
yang seadil-adilnya.
Menimbang, bahwa terhadap surat gugatan Pelawan tersebut, Kuasa
Terlawan Penyita telah mengajukan Jawabannya tertanggal 3 Desember 2013,
berbunyi sebagai berikut :
I. DALAM EKSEPSI1. Exceptio Litis Pendentis
PARA PIHAK DAN OBJEK DALAM PERLAWANAN PARA
PELAWAN/DERDEN VERZET (PERKARA NO.35/PDT.G/2013/
PN.BKN), TERDAPAT KESAMAAN DENGAN PERKARA NOMOR
25/PDT-G/2013/PN.BKN YANG SEDANG DIPERIKSA OLEH
PENGADILAN NEGERI BANGKINANG,DENGAN DEMIKIAN HARUS
DINYATAKAN TIDAK DAPAT DITERIMA (NIET ONVANTKELIJKE
VERKLAARD)
Bahwa Para Pihak yang dilibatkan dalam perlawanan Para
Pelawan/Derden Verzet (Perkara No.35/PDT.G /2013 /PN.BKN),
terdapat kesamaan dengan Perkara Nomor 25 /PDT-G /2013/PN.BKN,
sebagai berikut :
Perkara
No.35/Pdt.G/2013/PN.BknPerkara No.25/Pdt.G/2013/PN.Bkn
PARA PELAWAN- Martinis (Pelawan I)
- Firdaus (Pelawan II)
- Alimardani (Pelawan III)
- Bakar (Pelawan IV)
- Darus (Pelawan V)
PARA TERLAWAN
PARA PELAWAN- Darus (Pelawan I)
- Pirdaus (Pelawan II)
- Alar Alias Alimardani (Pelawan
III)
- Hanafi (Pelawan IV)
PARA TERLAWAN
Hal 14 dari hal 43.Putusan No.153/PDT/2014/PT.PBR
- PT Rimba Seraya Utara
(Terlawan Penyita)
- Nur Ali (Terlawan Tersita II)
- Syafrizal N (Terlawan Tersita
III)
- Dalhari (Terlawan Tersita IV)
- PT Rimba Seraya Utama
(Terlawan Penyita)
Bahwa objek perkara dalam Perlawanan Para Pelawan Derden Verzet
(Perkara No.35/PDT.G/2013/PN.BKN), sama dengan PERKARA
NOMOR25/PDT-G /2013/PN. BKN, yakni Pelaksanaan Sita Eksekusi
berdasarkan Berita Acara Sita Eksekusi dan Penetapan Pengadilan
Negeri Bangkinang Nomor : 02/EKS-PDT/2012/PN.BKN Io. Nomor
19/PDT.G/2007/PN.BKN tanggal 22 Oktober 2013.
Bahwa menurut M. Yahya Harahap, SH, dalam bukunya yang berjudul
Hukum Acara Perdata, tentang Gugatan, Persidangan,
Penyitaan,Pembuktian, dan Putusan Pengadilan, pada halaman 461,
Exceptio litispendentis, Sengketa yang digugat penggugat. sama
dengan perkara yang sedang diperiksa oleh pengadilan. Disebut juga
eksepsi sub-judice yang berarti gugatan yang diajukan masih
tergantung (aanhangig) atau masih berlangsung atau sedang berjalan
pemeriksaannya di pengadilan.(under judicial consideration)
Memperhatikan Yurisprudensi, Putusan Pengadilan Negeri Denpasar
Nomor :28/Pdt/G/2012/PN.Dps, tanggal 20 Maret 2013, Sumber
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia (vide bukti),
Dimana Majelis Hakim dalam pertimbangannya menyatakan hal-hal
sebagai berikut:
Menimbang, bahwa setelah Majelis Hakim membaca dan mempelajari
bukti T.19 (Putusan Pengadilan Negeri Amlapura No.
69/Pdt.G/2011/PN.AP. dan T.20 (Putusan Pengadilan Negeri
Amlapura No. 75/Pdt.G/2012/PN.AP.) ternyata pihak-pihak yang
tertera dan tercantum dalam perkara tersebut adalah sama dengan
pihak-pihak tertera dan tercantum dalam perkara Aquo (Perkara No.
28/Pdt.G/2012/PN.Dps), objek pun sama yaitu tentang saham milik
PT. Bali Bias Putih dan perjanjian kredit (pinjam uang) oleh PT. Bali
Bias Putih khususnya perkara No.69/Pdt.G/2011/PN.AP. Perkara-
perkara tersebut masih dalam taraf pemeriksaan tingkat Banding dan
tidak dibantah oleh para Penggugat.Dengan demikian Majelis Hakim
Hal 15 dari hal 43.Putusan No.153/PDT/2014/PT.PBR
berpendapat oleh karena perkara No.69/Pdt.G/2011/PN.AP dan No.
75/Pdt.G/2012/PN.AP masih dalam taraf pemeriksaan tingkat Banding,
dan untuk menghindari adanya putusan yang tumpang tindih dan
saling bertentangan dikemudian hari. Maka seharusnya para
Penggugat menunggu dulu perkara-perkara tersebut mempunyai
kekuatan hukum yang tetap barulah mengambil langkah-langka hukum
selanjutnya. Oleh karena itu Eksepsi para Tergugat pada point 2 dapat
dibenarkan dan diterima.
Menimbang, bahwa oleh karena Eksepsi dari Para Tergugat
dinyatakan dapat diterima karena gugatan Penggugat kurang pihak
dan kabur serta adanya perkara yang masih dalam taraf pemeriksaan
tingkat Banding.perkara mana sama subjek dan objeknya dengan
perkara ini. Dimana pokok perkara antara kedua belah pihak
berperkara tidak perlu dipertimbangkan lebih lanjut dan gugatan para
Penggugat harus dinyatakan tidak dapat diterima serta para
Penggugat dinyatakan sebagai pihak yang kalah dan dihukum untuk
membayar biaya yang timbul dalam perkara ini.
Oleh karena Para Pihak dan Objek dalam Perlawanan Para Pelawan/
Derden Verzet (Perkara No.35/PDT.G/2013/PN.BKN), terdapat
kesamaan dengan Perkara Nomor 25/PDT-G/2013/PN.BKN yang
sedang diperiksa oleh Pengadilan Negeri Bangkinang, maka
Perlawanan Para Pelawan/Derden Verzet (Perkara No.35/PDT.G/
2013/PN.BKN). dapat mengakibatkan adanya putusan yang tumpang
tindih dan saling bertentangan dikemudian hari. dengan demikian
harus dinyatakan tidak dapat diterima (niet onvantkelijke verklaard);
2. Eksepsi Prosesual (Processuele Exceptie):PERLAWANAN PARA PELAWAN (DERDEN VERZET)
MENGANDUNG CACAT FORMIL SEHINGGA PERLAWANAN PARA
PELAWAN TIDAK SAH,DAN DENGAN DEMIKIAN HARUS
DINYATAKAN TIDAK DAPAT DITERIMA NIET ONVANTKELIJKE
VERKLAARD)
2.1. Bahwa dasar hukum atau Rechtsgrond dari Perlawanan Para
Pelawan adalah Derden Verzet/perlawanan pihak ketiga
berdasarkan Pasal 195 HIR (Herziene Inlandsch Reglement),
terhadap Penetapan Nomor 02/EKS-PDT/2011/PN.BKN, terkait
dengan eksekusi objek perkara Putusan Mahkamah Agung RI
Nomor: 2240 K/Pdt/2009. Tanggal21 Juli 2010 jo Putusan
Hal 16 dari hal 43.Putusan No.153/PDT/2014/PT.PBR
Pengadilan Tinggi Riau Nomor :113/PDT/2008/PTR. tanggal 19
Desember 2008 jo Putusan Pengadilan Negeri Bangkinang
Nomor: 19/Pdt.G/2007/PN.BKNtanggal 13 Mei 2008, yang telah
berkekuatan hukum tetap atau inkrahctvan gewijsde;
2.2. Bahwa menurut M. Yahya Harahap, SH, dalam bukunya yang
berjudul Hukum Acara Perdata, tentang Gugatan, Persidangan,
Penyitaan,Pembuktian, dan Putusan Pengadilan, pada halaman
300, Apabila perkara yang dilawan sudah memperoleh putusan
yang berkekuatan hukum tetap, upaya hukum yang dapat
dilakukan pihak ketiga atas penyitaan itu, bukan derden verzet,
tetapi gugatan perdata biasa. Demikian pula, dikemukakan dalam
Putusan MARI No.2584K/Pdt/1986, tanggal 14 April 1988, yang
menyatakan bahwa:
“Karena Pembantah mengajukan bantahannya setelah putusan
Pengadilan Negeri Jakarta Barat dan Selatan Nomor 178/1977
tanggal 19 Juni 1978 mempunyai kekuatan hukum yang tetap.
Maka sesuai dengan yurisprudensi selama ini, gugat dinyatakan
tidak dapat diterima. (vide bukti)
Oleh karena Perlawanan Para Pelawan/Derden Verzet diajukan
terhadap Sita Eksekusi atas putusan yang berkekuatan hukum tetap
atau inkrahctvangewijsde, mengandung cacat formil, serta
memperhatikan Yurisprudensi, Putusan MARI No. 2584K/Pdt/1986,
tanggal 14 April 1988, maka Perlawanan Para Pelawan/Derden Verzet
yang diajukan tidak sah, dengan demikian harus dinyatakan tidak
dapat diterima (niet onvantkelijkeverklaard);
SURAT KUASA KHUSUS MELANGGAR PASAL 15 UNDANG-
UNDANG NOMOR 18 TAHUN 2003 TENTANG ADVOKAT JO PASAL
5 HURUF D DAN E DARI KODE ETIK ADVOKAT, MAKA SURAT
KUASA KHUSUS TIDAK SAH SESUAI DENGAN PASAL 1320 DAN
1337 KITA UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA;
2.3. Bahwa pada tanggal 14 Juni 2013, melalui Surat Kuasa Khusus
No.059/SK/E-ADV/Vl/2013, Firdaus (Pelawan II), Alimardani
(Pelawan III), Darus (Pelawan V) telah menunjuk dan memberi
kuasa kepada Kantor Advokat EVA NORA & ASSOCIATES untuk
mengajukan.upaya hukum Perlawanan Pihak Ketiga (Derden
Verzet) terkait dengan Pelaksanaan Eksekusi berdasarkan Berita
Acara dan Penetapan ksekusi Pengadilan Negeri Bangkinang
Hal 17 dari hal 43.Putusan No.153/PDT/2014/PT.PBR
Nomor : 02/EKS-PDT/2012/PN.BKN Jo. Nomor 19/PDT.G/2007/
PN.BKN. tanggal22 Oktober 2013.
2.4. Bahwa pada tanggal 19 Agustus 2013, melalui Surat Kuasa
Khusus,Firdaus (Pelawan II), Alimardani (Pelawan III), Darus
(Pelawan V) telah menunjuk dan memberi kuasa kepada Kantor
Advokat PATAR PANGASIAN & REKAN untuk mengajukan
upaya hukum Perlawanan Pihak Ketiga (Derden Verzet) terkait
dengan Pelaksanaan Eksekusi berdasarkan Berita Acara dan
Penetapan Eksekusi Pengadilan Negeri Bangkinang Nomor :
02/EKS-PDT/2012/PN.BKN Jo.Nomor 19/PDT.G/ 2007/PN.BKN.
tanggal22 Oktober 2013.
2.5. Memperhatikan Pasal 15 Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2003
tentang Advokat, yang menyatakan bahwa Advokat bebas dalam
menjalankan tugas profesinya untuk membela perkara yang
menjadi tanggung jawabnya dengan tetap berpegang pada kode
etik profesi dan peraturan perundang-undangan
2.6. Memperhatikan Pasal 5 Huruf d dan e dari Kode Etik Advokat,
menyatakan sebagai berikut;
d. Advokat tidak diperkenankan menarik atau merebut seorang
Klien dari teman sejawat;
e. Apabila Klien hendak mengganti Advokat, maka Advokat
yang baru hanya dapat menerima perkara itu setelah
menerima bukti pencabutan pemberian kuasa kepada
Advokat semula dan berkewajiban mengingatkan Klien untuk
memenuhi kewajibannya apabila masih ada terhadap
Advokat semula.
2.7. Bahwa Surat Kuasa Khusus tertanggal 19 Agustus 2013, telah
secara jelas dan terang, menunjukkan bahwa Kantor Advokat
PATAR PANGASIAN & REKAN, telah merebut klien dari Kantor
Advokat EVANORA & ASSOCIATES yakni ; oleh karena Surat
Kuasa Khusus No.059/SK/E-ADV/Vl/2013 tanggal 14 Juni 2013,
belum dibatalkan oleh Firdaus (Pelawan II), Alimardani (Pelawan
III), Darus (PelawanV) selaku pemberi kuasa.
2.8. Memperhatikan Pasal 1320 dan Pasal 1337 Kitab Undang-
Undang Hukum Perdata, yang menyatakan bahwa :
Pasal 1320
Hal 18 dari hal 43.Putusan No.153/PDT/2014/PT.PBR
Supaya terjadi persetujuan yang sah, perlu dipenuhi empat
syarat;
1. Kesepakatan mereka yang mengikatkan dirinya ;
2. Kecakapan untuk membuat suatu perikatan;
3. Suatu pokok persoalan tertentu;
4. Suatu sebab yang tidak terlarang.
Pasal 1337
Suatu sebab adalah terlarang, jika sebab itu dilarang oleh
undang-undang atau bila sebab itu bertentangan dengan
kesusilaan atau dengan ketertiban umum
2.9. Oleh karena Surat Kuasa Khusus dari Para Pelawan tertanggal
19 Agustus 2013 terkait dengan sebab yang dilarang oleh Pasal
15 Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2003 tentang Advokat Jo
Pasal 5 Huruf d dan e dari Kode Etik Advokat, maka Surat Kuasa
tidak sah sesuai dengan Pasal 1320 dan Pasal 1337 Kitab
Undang-Undang Hukum Perdata, dengan demikian Perlawanan
Para Pelawan harus dinyatakan tidak dapat diterima (niet
onvantkelijke verklaard)
3. Exceptio Obscuur Libel;DASAR HUKUM DALIL PERLAWANAN PARA PELAWAN TIDAK
JELAS, DENGAN DEMIKIAN HARUS DINYATAKAN TIDAK DAPAT
DITERIMA (NIET ONVANTKELIIKE VERKLAARD)
3.1 Bahwa menurut M. Yahya Harahap, SH, dalam bukunya yang
berjudul Hukum Acara Perdata, tentang Gugatan, Persidangan,
Penyitaan,Pembuktian, dan Putusan Pengadilan, pada halaman
449, Posita atau fundamentum petendi, tidak menjelaskan dasar
hukum (rechtsgrond) dan kejadian atau peristiwa yang mendasari
gugatan. Bisa juga, dasar hukum jelas, tetapi tidak dijelaskan
dasar fakta (fetelijke grond). Dalil gugatan seperti itu tidak
memenuhi syarat formil.
3.2 Bahwa berdasarkan Surat Edaran Ketua Mahkamah Agung
Nomor 07 Tahun 2012, tertanggal 12 September 2012 tentang
Rumusan Hukum Hasil Rapat Pleno Kamar Mahkamah Agung
Sebagai Pedoman Pelaksanaan Tugas Bagi Pengadilan, yang
ditujukan Kepada Ketua Pengadilan Tingkat Banding dan Ketua
Pengadilan Tingkat Pertama di Seluruh Indonesia; pada bagian
VII. tentang Perlawanan, point B menyatakan bahwa Perlawanan
Hal 19 dari hal 43.Putusan No.153/PDT/2014/PT.PBR
pihak ketiga/derden verzet, berdasarkan Pasal 195 ayat (6) Jo.
Pasal 208 HIR. hanya dapat diajukan karena alasan
"kepemilikan" (HM. HGB. HGU. HP dan Gadai tanah).
KEWENANGAN KEPALA DESA UNTUK MENERBITKAN SURAT
KETERANGAN TANAH, TELAH DINYATAKAN DILARANG ATAU
DICABUT ATAU TIDAK BERLAKU LAGI. TERHITUNG SEJAK
TAHUN 1984. BERDASARKAN INSTRUKSI MENTERI DALAM
NEGERI NOMOR: 593/5707/SITANGGAL 22 MEI 1984 DAN
PERATURAN MENTERI NEGARA AGRARIA/KEPALA BADAN
PERTANAHAN NASIONAL NOMOR : 3 TAHUN 1999
3.1 Bahwa dalil pada angka 1, 2, 3,4, dan 5 dalam Perlawanan Para
Pelawan/Derden Verzet, yang pada intinya Para Pelawan
mendalilkan selaku pemilik bidang-bidang tanah beserta tanaman
kelapa sawit yang berdiri diatasnya, terletak di Rimba Tik Tiung
Dusun I Desa Mentulik, Kecamatan Kampar Kiri Hilir, Kabupaten
Kampar, Riau,sesuai dengan Surat Keterangan Kepala Desa
Mantulik vide bukti P-1 sampai dengan P-44, yang diterbitkan
pada tahun 2005.
3.2 Bahwa Kewenangan Kepala Desa/Kepala Kecamatan dalam
menerbitkan Surat Keterangan Tanah ("SKT"), berdasarkan pada
Pasal 11 dari Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 6 Tahun
1972 tentang Pelimpahan Wewenang Pemberian Hak Atas
Tanah, yang menyatakan bahwa "Kepala Kecamatan memberi
keputusan mengenai ijin membuka tanah jika luasnya tidak lebih
dari 2 Ha (dua hektar) dengan memperhatikan pertimbangan
Kepala Desa yang bersangkutan atau pejabat yang setingkat
dengan itu".
3.3 Bahwa pada tahun 1984, Menteri Dalam Negeri (Mendagri)
menerbitkan Instruksi Menteri.No. 593/5707 /SJ, tanggal 22 Mei
1984, menginstruksikan kepada para Gubernur, untuk melarang
para camat menggunakan kewenangan ijin membuka tanah
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 PMDN No.6 Tahun
1972;
3.4. Bahwa pada tahun 1999, sesuai dengan Pasal 17 dari Peraturan
Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional
Nomor 3Tahun 1999 Tentang Pelimpahan Kewenangan
Hal 20 dari hal 43.Putusan No.153/PDT/2014/PT.PBR
Pemberian Dan Pembatalan Keputusan Pemberian Hak Atas
Tanah Negara, yang menyatakan bahwa:
"Pasal 17
Dengan berlakunya peraturan ini, maka:
1. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 6 tahun 1972 ,tentang
Pelimpahan Kewenangan Pemberian Hak Atas Tanah dan
2. semua ketentuan yang bermaksud melimpahkan
kewenangan.pemberian hak atas tanah dalam peraturan/
keputusan lainnya, dinyatakan tidak berlaku."
3.5. Oleh karena Kewenangan Kepala Desa Mentulik untuk memberi
keputusan mengenai ijin membuka tanah atau dikenal dengan
"Surat Keterangan Tanah", telah DILARANG berdasarkan pada
Instruksi Menteri Dalam Negeri No. 593/5707 /Sl, tanggal 22 Mei
1984; dan telah DICABUT atau DINYATAKAN TIDAK BERLAKU
lagi berdasarkan pada Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala
Badan Pertanahan Nasional Nomor 3 Tahun 1999 Tentang
Pelimpahan Kewenangan Pemberian Dan Pembatalan
Keputusan Pemberian Hak Atas Tanah Negara; maka terhitung
sejak tanggal 22 Mei 1984, Kepada Desa Mantulik tidak
berwenang dan tidak memiliki dasar hukum untuk menerbitkan
Surat Keterangan Tanah. Oleh Karena itu, Seluruh Surat
Keterangan Kepala Desa Mantulik vide bukti P-1sampai dengan
P-44. yang diterbitkan pada tahun 2005. TIDAK SAH DAN
CACAT HUKUM.
3.6. Demikian pula, dikemukakan dalam Surat Kepala Badan
Pertanahan Nasional Nomor 110-1316, perihal Penyampaian dan
Penjelasan Presiden R.I. Nomor 34 Tahun 2003, tentang
Kebijakan Nasional di Bidang Pertanahan tanggal 31 Mei 2003,
yang menyatakan bahwa :
h. Pemberian ijin membuka tanah.
Ijin membuka tanah yang semula diatur dalam Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 6 Tahun 1972 tentang Pelimpahan
Wewenang Pemberian Hak Atas Tanah dinyatakan tidak berlaku
berdasarkan Instruksi Menteri Dalam Negeri tanggal 22 Mei 1984
Nomor 593/5707/SJ dan Peraturan Menteri Negara Agraria/
Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 3 tahun1999. Sampai
saat ini ijin membuka tanah belum diatur kembali sehingga
Hal 21 dari hal 43.Putusan No.153/PDT/2014/PT.PBR
penataan dan penertiban kegiatan pembukaan tanah menjadi
tidak terkendali. Hal ini terlihat dari banyaknya.pembukaan tanah
yang dilakukan oleh masyarakat di kawasan-kawasan hutan.
taman nasional, kawasan lindung dan kawasan konservasi
lainnya.Berdasarkan keputusan presiden ini perlu dilakukan
pencegahan terhadap kerusakan tanah dan lingkungan dengan
mengatur kembali ijin membuka tanah sebagai upaya untuk
meningkatkan ketahanan pangan nasional bin membuka tanah
harus memperhatikan ketentuan perundang-undangan yang
berlaku,misalnya pembukaan tanah dalam kawasan hutan
memerlukan ijin pelepasan kawasan hutan dari Menteri
Kehutanan.
3.7 Bahwa terhitung sejak tahun 1999 sampai dengan tahun 2011,
Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten/Kotamadya yang
berwenang untuk memberi keputusan mengenai pemberian Hak
Milik (Pasal 3), Hak Guna Bangunan (Pasal 4), dan Hak Pakai
(Pasal 5) dari Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan
Pertanahan Nasional Nomor 3Tahun 1999 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Pemberian Dan Pembatalan Keputusan Pemberian
Hak Atas Tanah Negara, sebagai berikut:
Pasal 3
Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten/Kotamadya memberi
keputusan mengenai:
1. pemberian Hak Milik atas tanah pertanian yang luasnya tidak
lebih dari 2 Ha (dua hektar);
2. pemberian Hak Milik atas tanah non pertanian yang luasnya
tidak lebih dari 2.000 M2 (dua ribu meter persegi), kecuali
mengenai tanah bekas Hak Guna Usaha;
3. pemberian Hak Milik atas tanah dalam rangka pelaksanaan
program:
a. transmigrasi;
b. redistribusi tanah;
c. konsolidasi tanah;
d. pendaftaran tanah secara massal baik dalam rangka
pelaksanaan pendaftaran tanah secara sistematik maupun
sporadik.
Pasal 4
Hal 22 dari hal 43.Putusan No.153/PDT/2014/PT.PBR
Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten/Kotamadya memberi
keputusan mengenai:
a. pemberian Hak Guna Bangunan atas tanah yang luasnya
tidak lebihdari 2.000 M2 (dua ribu meter persegi), kecuali
mengenai tanah bekas Hak Guna Usaha;
b. semua pemberian Hak Guna Bangunan atas tanah Hak
Pengelolaan.
Pasal 5
Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten/Kotamadya memberi
keputusan mengenai:
a) pemberian Hak Pakai atas tanah pertanian yang luasnya
tidak lebih dari 2 Ha (dua hektar);
b) pemberian Hak Pakai atas tanah non pertanian yang luasnya
tidak lebih dari 2.000 M2 (dua ribu meter persegi), kecuali
mengenai tanah bekas Hak Guna Usaha;
c) semua pemberian Hak Pakai atas tanah Hak Pengelolaan
3.8 Oleh karena kewenangan pemberian Hak Milik, Hak Guna
Bangunan, dan Hak Pakai BUKAN kewenangan dari Kepala
Desa Mentulik, berdasarkan Peraturan Menteri Negara Agraria/
Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 3 Tahun 1999
Tentang Pelimpahan Kewenangan Pemberian Dan Pembatalan
Keputusan Pemberian Hak Atas Tanah Negara, serta tidak timbul
dari hutang piutang (Hak Gadai), maka Alasan kepemilikan dari
Para Pelawan BUKAN Hak Milik, Hak Guna Bangunan, Hak
Pakai, dan Hak Gadai sebagaimana dipersyaratkan dalam Surat
Edaran Ketua Mahkamah Agung Nomor 07 Tahun 2012,
tertanggal 12 September 2012 tentang Rumusan Hukum Hasil
Rapat Pleno Kamar Mahkamah Agung Sebagai Pedoman
Pelaksanaan Tugas Bagi Pengadilan, yang dituiukan Kepada
Ketua Pengadilan Tingkat Banding dan Ketua Pengadilan Tingkat
Pertama di Seluruh Indonesia; pada bagian VII.
SURAT KETERANGAN KEPALA DESA MENTULIK TIDAK CUKUP
UNTUK MEMBUKTIKAN KEPEMILIKAN HAK ATAS OBJEK
PERKARA AQUO,SESUAI DENGAN PASAL 24 DARI PP NOMOR 24
TAHUN 1997 TENTANG PENDAFTARAN TANAH:
3.9 Bahwa Sertipikat Hak atas Tanah merupakan surat-surat tanda
bukti hak, yang berlaku sebagai alat pembuktian yang kuat
Hal 23 dari hal 43.Putusan No.153/PDT/2014/PT.PBR
berdasarkan pada Pasal 19 ayat 2 c dari Undang-Undang Nomor
5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria.
3.10 Oleh karena Surat Keterangan-Kepala Desa tidak dikenal atau
bukan merupakan alat pembuktian yang kuat menurut Undang-
Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-
Pokok Agraria,maka Hak-Hak atas Tanah dari Para Pelawan
harus terlebih dahulu dibuktikan dengan alat-alat bukti yang
diatur dalam Pasal 24 dari Peraturan Pemerintah Nomor 24
Tahun 1997 tentang PendaftaranTanah, sebagai berikut :
Pasal 24
(1) Untuk keperluan pendaftaran hak, hak atas tanah yang
berasal darikonversi hak-hak lama dibuktikan dengan alat-
alat bukti mengenai adanya hak tersebut berupa bukti-bukti
tertulis, keterangan saksi dan atau pernyataan yang
bersangkutan yang kadar kebenarannya oleh Panitia
Ajudikasi dalam pendaftaran tanah secara sistematik atau
boleh Kepala Kantor Pertanahan dalam pendaftaran tanah
secara sporadili dianggap cukup untuk mendaftar hak,
pemegang hak dan hak-hak pihak lain yang membebaninya.
(2) Dalam hal tidak atau tidak lagi tersedia secara lengkap alat-
alat pembuktian sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
pembukuan hak dapat dilakukan berdasarkan kenyataan
penguasaan fisik bidang tanah yang bersangkutan selama
20 (dua puluh) tahun atau lebih secara berturut-turut oleh
pemohon pendaftaran dan pendahulu pendahulunya,
dengan syarat :
a. penguasaan tersebut dilakukan dengan itikad baik dan
secara terbuka oleh yang bersangkutan sebagai yang
berhak atas tanah, serta diperkuat oleh kesaksian orang
yang dapat dipercaya.
b. penguasaan tersebut baik sebelum maupun selama
pengumuman sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26
tidak dipermasalahkan oleh masyarakat hukum adat
atau desa/kelurahan yang bersangkutan ataupun pihak
lainnya.
3.11 Berdasarkan seluruh uraian-uraian tersebut diatas, tanpa
memerlukan pemeriksaan pokok perkara terlebih dahulu, telah
Hal 24 dari hal 43.Putusan No.153/PDT/2014/PT.PBR
terbukti secara jelas dan terang, bahwa Para Pelawan sebagai
Para Pelawan yang tidak benar. dengan demikian Perlawanan
Para Pelawan harus dinyatakan tidak dapat diterima (niet
onvantkeliike verklaard).
JUDEX FACTIE HANYA BERKEWAJIBAN UNTUK MEMERIKSA
MATERI TERKAIT DENGAN PELAKSANAAN EKSEKUSI
PUTUSAN AQUO, BUKAN MATERI POKOK PUTUSAN AQUO.
3.12 Bahwa pada angka 14 dalam Perlawanan Para Pelawan/Derden
Verzet, yang pada intinya menyatakan bahwa "in casu a quo hak
tanah Para Pelawan adalah terletak dan berada di Desa Mentulik,
Kecamatan Kampar Kiri Hilir, Kabupaten Kampar; sedangkan
objek sengketa dan putusan perkara Para Terlawan telah dibatasi
terletak di Desa Bangun Sari; in casu adalah objek yang berbeda
tempat dari hal-hal yang di sengketakan Para Terlawan".
3.13 Bahwa dalil pada angka 13 dalam Perlawanan Para Pelawan/
Derden Verzet, yang pada intinya menyatakan bahwa "Para
Pelawan tidak pernah mengetahui adanya sengketa keperdataan
antara Terlawan Penyita dengan Para Terlawan Tersita"
3.14 Oleh karena Para Pelawan tidak mengetahui dan tidak turut serta
dalam proses pemeriksaan materi pokok putusan a quo, maka
Para Pelawan tidak sepatutnya mengartikan atau menafsirkan
sendiri petikan amar pada point 4 putusan a quo. Karena dapat
merubah makna. isi. dan tujuan dari Putusan a quo tersebut;
3.15 Bahwa perlu Para Pelawan ketahui, pada proses perkara
terlawan telah menujukkan lokasi atau letak lahan melalui bukti
P-10, yakni Foto Copy Peta Situasi HTI Trans PT.Rimba Seraya
Utama, yang menunjukkan lokasi areal 1036,77 Ha yang menjadi
objek sengketa, yang telah dipertimbangkan oleh Judex Factie,
pada halaman 61 Putusan perkara a quo sebagai berikut:
" .......... Dari bukti - bukti tersebut khususnya bukti
P.1,P.2,P.4,P.5,P.6,P.7, Dan P.10 diperoleh fakta-fakta
3.16 Bahwa Yurisprudensi, Putusan MARI, tangal 1 Agustus 1973
No.1038K/Sip/1973 menentukan bahwa perkara perlawanan ini
merupakan perkara bantahan terhadap eksekusi perkara
no.91a/Pdt/S.G./1964, maka yang harus diperiksa hanyalah
eksekusinya saja dan bukan materi pokoknya. Eksekusi berlainan
dengan hak eksekusi dari pihak eksekutan mempunyai 2 bidang:
Hal 25 dari hal 43.Putusan No.153/PDT/2014/PT.PBR
- Yang menyangkut peraturan-peraturan/cara-cara yang harus
dipergunakan untuk eksekusi;
- Pelaksanaan dari eksekusi itu sendiri yang harus tepat sesuai
dengan sasaran yang ditetapkan dalam penetapan/perintah
eksekusi;
3.17 Oleh karena dalil pada angka 13 dalam Perlawanan Para
Pelawan/Derden Verzet adalah berkaitan dengan pembuktian
yang telah dipertimbangkan secara cermat oleh Judex Factie
perkara a quo yang telah berkekuatan hukum tetap, serta
memperhatikan Putusan MARI,tangal l Agustus 1973 No.
1038K/Sip/1973, maka pemeriksaan lebih lanjut terkait dengan
letak objek perkara, melebihi kewenangan dari Judex Factie (on
bevoegd atau ultra petita)
II. DALAM POKOK PERKARAHal-hal yang tercantum pada bagian eksepsi diatas mohon dianggap sebagai
satu kesatuan dengan bagian pokok perkara ini sehingga tidak perlu diulangi
lagi.
Terlawan tetap pada pendirian bahwa Perlawanan Para Pelawan (Derden
Verzet) sama dengan Perkara Nomor 25/PDT-G/2013/PN.BKN, mengandung
cacat formil dan dasar pengajuan gugatan kabur, sehingga Perlawanan
ParaPelawan/Derden Verzet haruslah ditolak atau setidak-tidaknya
dinyatakan tidak dapat diterima. Namun demikian, apabila Majelis Hakim
berpendapat lain, Terlawan mohon untuk dipertimbangkan hal-hal sebagai
berikut:
PARA PELAWAN MERUPAKAN PARA PELAWAN YANG TIDAK
BENAR,BERDASARKAN PADA HUKUM ACARA PERDATA.
2.1. Bahwa dalil pada angka 1, 2, 3, 4, dan 5 dalam Perlawanan Para
Pelawan/Derden Verzet, yang pada intinya Para Pelawan mendalilkan
selaku pemilik bidang-bidang tanah beserta tanaman kelapa sawit yang
berdiri diatasnya, terletak di Rimbo Tik Tiung Dusun I Desa Mentulik,
Kecamatan Kampar Kiri Hilir, Kabupaten Kampar, Riau, sesuai dengan
Surat Keterangan Kepala Desa Mentulik vide bukti P-1.sampai dengan
P-44, yang diterbitkan pada tahun 2005.
2.2. Bahwa Kewenangan Kepala Desa/Kepala Kecamatan dalam
menerbitkan Surat Keterangan Tanah ("SKT"), berdasarkan pada Pasal
11 dari Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 6 Tahun 1972 tentang
Pelimpahan Wewenang Pemberian Hak Atas Tanah, yang
Hal 26 dari hal 43.Putusan No.153/PDT/2014/PT.PBR
menyatakanbahwa "Kepala Kecamatan memberi keputusan mengenai
ijin membuka tanah jika luasnya tidak lebih dari 2 Ha (dua hektar)
dengan memperhatikan pertimbangan Kepala Desa yang bersangkutan
atau pejabat yang setingkat dengan itu".
2.3. Kewenangan Kepala Desa Mentulik untuk memberi keputusan
mengenai ijin membuka tanah atau dikenal dengan "Surat Keterangan
Tanah", telah DILARANG berdasarkan pada Instruksi Menteri Dalam
Negeri No. 593/5707/SJ, tanggal 22 Mei 1984; dan telah DICABUT atau
DINYATAKAN TIDAK BERLAKU lagi berdasarkan pada Peraturan
Menteri Negara Agraria/Kepala BadanPertanahan Nasional Nomor 3
Tahun 1999 Tentang Pelimpahan Kewenangan Pemberian Dan
Pembatalan Keputusan Pemberian Hak Atas Tanah Negara; maka
terhitung sejak tanggal 22 Mei 1984,Kepada Desa Mantulik tidak
berwenang dan tidak memiliki dasar hukum untuk menerbitkan Surat
Keterangan Tanah. Oleh Karena itu Seluruh Surat Keterangan Kepala
Desa Mantulik vide bukti P-1sampai dengan P-44. yang diterbitkan pada
tahun 2005, TIDAKSAH DAN CACAT HUKUM.
o Instruksi Menteri Dalam Negeri No. 593/5707/SJ, tanggal 22 Mei
1984, menginstruksikan kepada para Gubernur, untuk melarang
para camat menggunakan kewenangan ijin membuka tanah
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 PMDN No. 6 Tahun 1972.
o Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan
Nasional Nomor 3 Tahun 1999 Tentang Pelimpahan Kewenangan
Pemberian Dan Pembatalan Keputusan Pemberian Hak Atas
Tanah.Negara, yang menyatakan bahwa:
"Pasal 17
Dengan berlakunya peraturan ini, maka:
1. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 6 tahun 1972 tentang,
tentang Pelimpahan Kewenangan Pemberian Hak Atas Tanah
dan
2. semua ketentuan yang bermaksud melimpahkan kewenangan
pemberian hak atas tanah dalam peraturan/keputusan lainnya,
di nyatakan tidak berlaku."
o Surat Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 110-1316, perihal
Penyampaian dan Penjelasan Presiden R.I. Nomor 34 Tahun
2003,tentang Kebijakan Nasional di Bidang Pertanahan tanggal 31
Mei2003, yang menyatakan bahwa:
Hal 27 dari hal 43.Putusan No.153/PDT/2014/PT.PBR
h. Pemberian ijin membuka tanah.
Ijin membuka tanah yang semula diatur dalam Peraturan Menteri
Dalam negeri Nomor 6 Tahun 1972 tentang Pelimpahan
Wewenang Pemberian Hak Atas Tanah dinyatakan tidak berlaku
berdasarkan Instruksi Menteri Dalam negeri tanggal 22 Mei 1984
Nomor 593/5707/SJ dan Peraturan Menteri Negara
Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 3 tahun1999.
Sampai saat ini ijin membuka tanah belum diatur kembali
sehingga penataan dan penertiban kegiatan pembukaan tanah
menjadi tidak terkendali. Hal ini terlihat dari banyaknya
pembukaan tanah yang dilakukan oleh masyarakat di kawasan-
kawasan hutan. taman nasional, kawasan lindung dan kawasan
konservasi lainnya.
2.4. Kewenangan pemberian Hak Milik, Hak Guna Bangunan, dan HakPakai
BUKAN kewenangan dari Kepala Desa Mentulik, berdasarkanPeraturan
Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 3
Tahun 1999 Tentang Pelimpahan Kewenangan Pemberian Dan
Pembatalan Keputusan Pemberian Hak Atas Tanah Negara, sebagai
berikut :
Pasal 3
Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten/Kotamadya memberi keputusan
mengenai:
1. pemberian Hak Milik atas tanah pertanian yang luasnya tidak lebih
dari 2 Ha (dua hektar);
2. pemberian Hak Milik atas tanah non pertanian yang luasnya tidak
lebih dari 2.000 M2 (dua ribu meter persegi), kecuali mengenai
tanah bekas Hak Guna Usaha;
3. pemberian Hak Milik atas tanah dalam rangka pelaksanaan
program:
a. transmigrasi;
b. redistribusi tanah;
c. konsolidasi tanah;
d. pendaftaran tanah secara massal baik dalam rangka
pelaksanaan pendaftaran tanah secara sistematik maupun
sporadik.
Pasal 4
Hal 28 dari hal 43.Putusan No.153/PDT/2014/PT.PBR
Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten/Kotamadya memberi keputusan
mengenai:
a. pemberian Hak Guna Bangunan atas tanah yang luasnya tidak
lebihdari 2.000 M1 (dua ribu meter persegi), kecuali mengenai tanah
bekas Hak Guna Usaha;
b. semua pemberian Hak Guna Bangunan atas tanah Hak
Pengelolaan
Pasal 5
Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten/Kotamadya memberi keputusan
mengenai:
a) pemberian Hak Pakai atas tanah pertanian yang luasnya tidak lebih
dari 2 Ha (dua hektar);
b) pemberian Hak Pakai atas tanah non pertanian yang luasnya tidak
lebih dari 2.000 M2 (dua ribu meter persegi), kecuali mengenai
tanah bekas Hak Guna Usaha;
c) semua pemberian Hak Pakai atas tanah Hak Pengelolaan.
2.5. Bahwa Hak atas Tanah Lama harus terlebih dahulu dibuktikan dengan
alat-alat bukti yang diatur dalam Pasal 24 dari Peraturan Pemerintah
Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah, sebagai berikut:
Pasal 24
(1) Untuk keperluan pendaftaran hak, hak atas tanah yang berasal
darikonversi hak-hak lama dibuktikan dengan alat-alat bukti
mengenai adanya hak tersebut berupa bukti-bukti tertulis,
keterangan saksi dan atau pernyataan yang bersongkutan yang
kadar kebenarannya oleh Panitia Ajudikasi dalam pendaftaran tanah
secara sistematik atau oleh Kepala Kantor Pertanahan dalam
pendaftaran tanah secara sporadik, dianggap cukup untuk
mendaftar hak, pemegang hak dan hak-hak pihak lain yang
membebaninya.
(2) Dalam hal tidak atau tidak lagi tersedia secara lengkap alat-alat
pembuktian sebagaimana dimaksud pada ayat (1), pembukuan hak
dapat dilakukan berdasarkan kenyataan penguasaan fisik bidang
tanah yang bersangkutan selama 20 (dua puluh) tahun atau lebih
secara berturut-turut oleh pemohon pendaftaran dan pendahulu
pendahulunya, dengan syarat :
a. penguasaan tersebut dilakukan dengan itikad baik dan secara
terbuka oleh yang bersangkutan sebagai yang berhak atas
Hal 29 dari hal 43.Putusan No.153/PDT/2014/PT.PBR
tanah, serta diperkuat oleh kesaksian orang yang dapat
dipercaya
b. penguasaan tersebut baik sebelum maupun selama
pengumuman sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 tidak
dipermasalahkan oleh masyarakat hukum adat atau desa/
kelurahan yang bersangkutan ataupun pihak lainnya.
2.6. Bahwa berdasarkan Surat Edaran Ketua Mahkamah Agung Nomor 07
Tahun 2012, tertanggal 12 September 2012 tentang Rumusan Hukum
Hasil Rapat Pleno Kamar Mahkamah Agung Sebagai Pedoman
Pelaksanaan Tugas Bagi Pengadilan, yang ditujukan Kepada Ketua
Pengadilan Tingkat Banding dan Ketua Pengadilan Tingkat Pertama di
Seluruh Indonesia; pada bagian VII. tentang Perlawanan, point B
menyatakan bahwa Perlawanan pihak ketiga derden verzet.
berdasarkan Pasal 195 ayat (6) Jo. Pasal 208 HIR. hanya dapat
diajukan karena alasan "kepemilikan" (HM. HGB. HGU. HP dan Gadai
tanah).
PELAKSANAAN SITA EKSEKUSI TELAH SESUAI DENGAN PROSEDUR
SITA EKSEKUSI YANG DIATUR DALAM HUKUM ACARA PERDATA
2.7. Bahwa sesuai dengan Penetapan Nomor 02/EKS-PDT/2011/PN.BKN,
terkait dengan eksekusi objek perkara, dalam perkara perdata Putusan
Mahkamah Agung RI Nomor:2240 K/Pdt/2009 tanggal 21 Juli 2010 Jo
Putusan Pengadilan Tinggi Riau Nomor:113/PDT/2008/PTR, tanggal 19
Desember 2008 Jo Putusan Pengadilan Negeri Bangkinang
Nomor:19/PDT.G/2007/PN.BKN, tanggal 13 Mei 2008, yang telah
berkekuatan hukum tetap atau inkrahct van gewijsde; Pelawan telah
mengajukan permintaan kepada Ketua Pengadilan Negeri Bangkinang,
melalui Surat Permohonan tanggal 27 Juni2011, yang telah didaftarkan
di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Bangkinang pada tanggal 04 Juli
2011; Selanjutnya Para Termohon Eksekusi pada tanggal 17 Nopember
2011, telah dipanggil secara patut untuk menghadap Ketua Pengadilan
Negeri Bangkinang, dan pada tanggal 15 Desember 2013, telah
dipanggil lagi untuk yang kedua menghadap Ketua Pengadilan Negeri
Bangkinang yang mana Para Termohon Eksekusi tidak hadir untuk
diberikan Aanmaning (Teguran) supaya ia/Mereka memenuhi isi
Putusan tersebut diatas dalam tenggang waktu yang ditentukan oleh
Undang-Undang. Sehingga telah memenuhi ketentuan sebagai berikut :
Pasal 196 Herziene Inlandsch Reglement (HIR)
Hal 30 dari hal 43.Putusan No.153/PDT/2014/PT.PBR
Jika pihak yang dikalahkan tidak mau atau lalai memenuhi keputusan
itu dengan baik, maka pihak yang dimenangkan mengajukan
permintaan kepada ketua pengadilan negeri tersebut pada pasal
195.ayat (1), baik dengan lisan maupun dengan surat, supaya
keputusan itu dilaksanakan. Kemudian ketua itu akan memanggil pihak
yang kalah itu serta menegurnya, supaya ia memenuhi keputusan itu
dalam waktu yang ditentukan oleh ketua itu, selama-lamanya delapan
hari. (Rv.439,443; IR.94, 113, 130.)
Pasal 197 Herziene Inlandsch Reglement (HIR)
(1) Jika sudah lewat waktu yang ditentukan itu, sedangkan orang yang
kalah itu belum juga memenuhi keputusan itu,atau jika orang itu,
sesudah dipanggil dengan sah, tidak juga menghadap, maka ketua,
karena jabatannya, akan memberi perintah dengan surat supaya disita
sekian barang bergerak dan jika yang demikian tidak ada atau ternyata
tiada cukup, sekian barang takbergerak kepunyaan orang yang kalah
itu, sampai dianggap cukup menjadi pengganti jumlah uang tersebut
dalam keputusan itu dan semua biaya untuk melaksanakan keputusan
itu.
2.8. Bahwa sesuai dengan Penetapan Nomor 02/EKS-PDT /2011/PN.BKN
Jo Nomor 19/PDT.G/2007lPN.BKN, Ketua Pengadilan Negeri
Bangkinang memerintahkan kepada Panitera/Jurusita Pengadilan
Negeri Bangkinang jika berhalangan diwakili oleh wakilnya yang sah
supayadisertai 2 (dua) orang saksi yang mempunyai syarat-syarat
menurut Pasal 209 Rbg untuk melaksanakan Sita Eksekusi terhadap
objek eksekusi jika perlu dengan pertolongan Polisi. Selanjutnya luru
Sita melakukan Sita Eksekusi atas obiek Eksekusi dan membuat Berita
Acara Sita Eksekusi Nomor 02/EKS-PDT/2011/PN.BKN Jo Nomor
19/PDT.G/2007/PN.BKN. Sehingga telah memenuhi ketentuan sebagai
berikut:
Pasal l97 Herziene Inlandsch Reglement (HIR)
(2) Penyitaan dijalankan oleh panitera pengadilan negeri.
(3) Bila panitera itu berhalangan karena tugas dinas atau karena alasan
yang lain, maka ia digantikan oleh seorang yang cakap atau dapat
dipercaya, yang ditunjuk untuk itu oleh ketua atas atas permintaannya
oleh kepala pemerintahan setempat (dalam hal ini asisten-residen);
dalam hal menunjuk orang itu menurut cara tersebut jika dianggap perlu
Hal 31 dari hal 43.Putusan No.153/PDT/2014/PT.PBR
memuat keadaan, ketua berkuasa juga untuk menghemat ongkos
sehubungan dengan jauhnya tempat penyitaan itu.
(4) Penunjukon orang itu dilakukan hanya dengan menyebutkan atau
dengan mencatatnya dalam surat perintah tersebut pada ayat (1) pasal
ini.
(5) Panitera itu atau orang yang ditunjuk sebagai gantinya, hendaklah
membuat berita acara-tentang tugasnya, dan memberitahukan maksud
isi berita acara itu kepada orang yang disita barangnya itu, kalau ia
hadir.
2.9. Bahwa dalam Berita Acara Sita Eksekusi Nomor 02/EKSPDT/2011/
PN.BKN Jo Nomor 19/PDT.G/2007IPN.BKN disebutkan bahwa untuk
melakukan Sita Eksekusi atas Objek eksekusi, juru sita disertai 2 (dua)
orang saksi yang telah dewasa dan dapat dipercaya :
1. Syuhailis, SmHk, Pekerja Pegawai Pengadilan Negeri Bangkinang
tempat tinggal di Bangkinang.
2. Saryo Fernando, SH., Pekerja Pegawai Pengadilan Negeri
Bangkinang tempat tinggal di Bangkinang.
Sehingga telah memenuhi ketentuan sebagai berikut :
Pasal197 Herziene Inlandsch Reglement (HIR)
(6) Penyitaan itu dilakukan dengan bantuan dua orang saksi, yang
disebutkan namanya, pekerjaannya dan tempat diamnya dalam berita
acara itu, dan yang ikut menandatangani berita acara itu dan salinannya.
(7) (s d. u. dg. S. 1932-42,) Saksi itu harus penduduk Indonesia, telah
berumur 21 tahun dan dikenal oleh penyita itu sebagai orang yang dapat
dipercaya, atau diterangkan demikian oleh seorang pamong.praja bangsa
Eropa atau Indonesia.
BATAS-BATAS MAUPUN UKURAN OBJEK SITA EKSEKUSI TELAH
DIUKUR OLEH BADAN PERTANAHAN NASIONAL C.Q. KANTOR
WILAYAH PROPINSI RIAU. DAN TERGAMBAR SECARA TERANG. JELAS.
DAN KONKRIT DALAM GAMBAR PETA BIDANG TANAH NOMOR : 04-
05.05-2013, TANGGAL 27 JUNI 2013, YANG TERLAMPIR DALAM BERITA
ACARA SITA EKSEKUSI NOMOR 02IEKS-PDT/201I/PN.BKN Nomor
19/PDT.G/2007/PN.BKN.
2.10.Bahwa dalil pada angka 16 dalam Perlawanan Para Pelawan/Derden
Verzet, yang pada intinya menyatakan bahwa "Berita Acara Sita
Eksekusi Nomor 02/EKS-PDT/2011-/PN.BKN Jo Nomor 19/PDT.G/
2007/PN.BKN tidak mencantumkan secara terang, jelas, dan kongkrit
Hal 32 dari hal 43.Putusan No.153/PDT/2014/PT.PBR
mengenai batas-batas maupun ukuran objek sita eksekusi" adalah
TIDAK BENAR dan MENGADA-ADA.
2.11. Bahwa Berita Acara Sita Eksekusi-Nomor 02/EKS-PDT /2011/PN.BKN
JoNomor 19/PDT.G/2007/PN.BKN telah secara terang dan jelas
dinyatakan bahwa Tanah objek sita eksekusi sesuai dengan Putusan
tersebut diatas dengan LUAS kurang lebih 1036,77 Hektar. sedangkan
untuk melakukan pengukuran dan gambar/sket tanah serta ukurannya
akan dibuat langsung oleh Kanwil Pertanahan Nasional Kota Pekanbaru
selaku Pengukur (Gambar Terlampir).
2.12. Bahwa Peta Bidang Tanah yang diterbitkan oleh Badan Pertanahan
Nasional c.q. Kantor Wilayah Propinsi Riau, nomor : 04-05.05-2013,
tanggal 27 Juni 2013, yang ditanda tangani oleh Kepala Bidang Survei,
pengukuran, dan pemetaan, Ir.Herjon C. M. Panggabean, M. Si.
Merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dengan Berita
Acara SitaEksekusi Nomor 02/EKS-PDT/2011/PN.BKN Jo Nomor 19
/PDT.G/2007/PN.BKN. Peta Bidang Tanah tersebut telah
menggambarkan secara.terang dan jelas tenang Luas : 1035,9 Hektar
dan batas - batas dari lahan yang dinyatakan dalam titik koordinat.
SITA EKSEKUSI TELAH DITETAKKAN PADA LETAK DAN LOKASI YANG
TEPAT. SESUAI DENGAN PUTUSAN AQUO.
2.13.Bahwa dalil pada angka 14 dalam Perlawanan Para Pelawan/Derden
Verzet, yang pada intinya menyatakan bahwa "in casu a quo hak tanah
Para Pelawan adalah terletak dan berada di Desa Mentulik, Kecamatan
Kampar Kiri Hilir, Kabupaten Kampar; sedangkan objek sengketa dan
putusan perkara Para Terlawan telah dibatasi terletak di Desa Bangun
Sari ; in casu adalah objek yang berbeda tempat dari hal-hal yang
disengketakan Para Terlawan", adalah TIDAK BENAR DAN
MENGADA-ADA. Karena pada materi pokok Putusan aquo, Terlawan
telah menujukkan lokasi atau letak lahan melalui bukti P-10. yakni Foto
Copy Peta Situasi HTI Trans PT. Rimba Seraya Utama. yang
menunjukkan lokasi areal 1036.77 Ha yang menjadi obiek sengketa,
yang telah di pertimbangkan oleh judex Factie. pada halaman 61
Putusan perkara a quo, yang kemudian diukur kembali oleh Badan
Pertanahan Nasional c.q. Kantor Wilayah Propinsi Riau, atas
permintaan dari Pengadilan Negeri Bangkinang, dan Judex Factie
Putusan aquo telah meyakini bahwa lokasi areal l036,77 Ha tersebut
Hal 33 dari hal 43.Putusan No.153/PDT/2014/PT.PBR
terletak di Desa Bangun Sari, BUKAN Desa Mantulik sebagaimana
didalilkan oleh Para Pelawan.
2.l4. Bahwa dalil pada angka 16 dalam Perlawanan Para Pelawan/Derden
Verzet, yang pada intinya menyatakan bahwa sehingga secara hukum
peletakan sita eksekusi tersebut sangat diduga (ernstig vermoeden)
telah menyalahi ketentuan yang berlaku dan diletakkan secara salah
diatas hak tanah Para Pelawan", adalah TIDAK BENAR DAN
MENGADA-ADA. Karena Para Pelawan tidak turut serta dalam proses
pemeriksaan materi pokok putusan a quo dan tidak mengetahui objek
yang diperkarakan oleh ParaTerlawan dalam pemeriksaan materi pokok
Putusan a quo.
2.15. Bahwa sebelum diletakkannya Sita Eksekusi diatas objek perkara a
quo, Juru Sita bersama para saksi telah melakukan Pemeriksaan
setempat atas objek perkara a quo, dimana kepada juru sita dan pasa
saksi ditunjukkan titik 0 atau batas awal berupa "parit gajah", batas
samping lahan berupa"jalan tanah dan parit", dan terdapat pondok
kebun yang diketahui sebagai "camp air jernih", dimana seluruh
kegiatan tersebut direkam dalam video oleh terlawan, dan diketahui oleh
aparat dari Polsek Kampar yang mengawal secara langsung
pelaksanaan sita eksekusi.
2.16. Bahwa batasan-batasan seperti parit gajah, jalan tanah, dan parit-parit,
kemudian digambarkan sebagai titik-titik koordinat dalam Peta
Bidangyang diterbitkan oleh Badan Pertanahan Nasional c.q. Kantor
Wilayah Propinsi Riau, Nomor: 04-05.05-2013, tanggal 27 Juni 2013,
dengan mempergunakan alat ukur satelit dan metode pengukuran, yang
memiliki tingkat ketelitian dan keakuratan tinggi.
PARA PELAWAN TERBUKTI BERITIKAD TIDAK BAIK DENGAN
MENGAJUKAN GUGATAN PERLAWANAN ATAS PUTUSAN MAHKAMAH
AGUNG RI NOMOR : 2240 K/PDT/2009 TANGGAL 21 JULI 2010 JO
PUTUSAN PENGADILAN TINGGI RIAU NOMOR : 113/PDT/2008/PTR.
TANGGAL 19 DESEMBER 2008 JO PUTUSAN PENGADILAN NEGERI
BANGKINANG NOMOR: 19/PDT.G/2007/PN.BKN. TANGGAL 13 MEI
2008.YANG TELAH BERKEKUATAN HUKUM TETAP ATAU INKRAHCT
VAN GEWIJSDE SEMATA-MATA UNTUK MENGHALANG-HALANGI
PELAKSANAAN EKSEKUSI DAN PENGOSONGAN ATAS OBJEK
EKSEKUSI.
Hal 34 dari hal 43.Putusan No.153/PDT/2014/PT.PBR
2.17. Bahwa dalil-dalil yang dinyatakan oleh Para Pelawan dalam Surat
Gugatan Perlawanan, tidak didasari dengan dasar hukum yang relevan.
Sehingga patut dianggap bahwa Para Pelawan hanya mencari-cari
alasan yang MENGADA-ADA untuk MENUNDA PELAKSANAAN
EKSEKUSI atas Putusan Mahkamah Agung RI Nomor: 2240
K/Pdt/2009 tanggal 21 Juli2010 Jo Putusan Pengadilan Tinggi Riau
Nomor : 113/PDT/2008/PTR, tanggal l9 Desember 2008 Jo Putusan
Pengadilan Negeri Bangkinang Nomor: 19/Pdt.G/2007/PN.BKN, tanggal
13 Mei 2008; dan PENGOSONGAN ATAS LAHAN yang menjadi objek
eksekusi.
2.18.Bahwa Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 599/Kpts-II/I996,
tertanggal 16 September 1996, tentang Pemberian Hak Pengusahaan
Hutan Tanaman Industri Pola Transmigrasi atas Areal Hutan seluas
kurang lebih 12.600 (Dua Belas Ribu Enam Ratus) Hektar Di Propinsi
Daerah Tingkat I Riau Kepada PT. Rimba Seraya Utama. Bahwa
dengan demikian maka sejak tahun 1996 lahan tersebut adalah areal
Hutan Tanaman Industri Terlawan, apabila benar Para Pelawan adalah
warga disekitar areal tersebut, maka patut dianggap Para Pelawan telah
mengetahui Alokasi lahan tersebut dan Pelawan telah menunjukkan
itikad buruk dengan memohonkan Surat Keterangan kepada Kepala
Desa Mentulik pada tahun 2005, untuk menguasai lahan Terlawan
tersebut.
2.19. Bahwa pada pelaksanaan Sita Eksekusi Pertama, hari Senin, tanggal
19 Nopember 2012, Sita Eksekusi tidak dapat dilaksanakan, oleh
karena Keamanan tidak kondusif dengan adanya massa yang
menghalangi/menutup akses jalan menuju ke lokasi objek perkara
(Eksekusi), serta terhalangnya akses jalan menuju lokasi objek eksekusi
sebagaimana dinyatakan dalam Berita Acara Sita Eksekusi Gagal
Nomor 02/EKSPDT/2011/PN.BKN Jo Nomor 19/PDT.G/2007/PN.BKN,
tertanggal 19Nopember 2012.
OLEH KARENA PERLAWANAN DIAJUKAN TERHADAP EKSEKUSI ATAS
PUTUSAN YANG TELAH BERKEKUATAN HUKUM TETAP MEMBUKTIKAN
BAHWA PERLAWANAN PELAWAN TIDAK BERDASAR HUKUM DAN
PELAWAN ADALAH PELAWAN YANG BERITIKAD TIDAK BAIK;
- Bahwa oleh karena Gugatan Perlawanan Para Pelawan diajukan atas
Eksekusi terhadap Putusan Mahkamah Agung RI Nomor: 2240
K/Pdt/2009tanggal 21Juli 2010 Jo Putusan Pengadilan Tinggi Riau
Hal 35 dari hal 43.Putusan No.153/PDT/2014/PT.PBR
Nomor: 113/PDT/2008/PTR, tanggal 19 Desember 2008 Jo Putusan
Pengadilan Negeri Bangkinang Nomor :19/Pdt.G/2007/PN.BKN, tanggal
13 Mei 2008, yang telah berkekuatan hukum tetap atau inkrahct van
gewijsde membuktikan bahwa Pelawan tidak beritikad baik karena
sepatutnyalah Pelawan dan/atau Kuasa Hukumnya mengetahui bahwa
Perlawanan ini tidak tepat atau tidak sesuai dengan Hukum Acara
Perdata tentang TataCara Pengajuan Derden Verzet/ Perlawanan pihak
ketiga, yang diatur dalam Yurisprudensi, No. Putusan MARI No.
2584K/Pdt/1986, tanggal 14 April1988.
- Bahwa Para Pelawan juga tidak mempunyai legal standing yang jelas
untuk mengajukan perlawanan terkait dasar kepemilikan dan/atau
penguasaan atas tanah sehingga tidak cukup untuk membuktikan hak
Para Pelawan atas tanah, yang menjadi objek eksekusi, dan dengan
demikian maka perlawanan Para Pelawan a quo tidak memenuhi Surat
Edaran Ketua Mahkamah Agung (SEMA) Nomor 07 Tahun 2012,
tertanggal 12 September 2012 tentang Rumusan Hukum Hasil Rapat
Pleno Kamar Mahkamah Agung Sebagai Pedoman Pelaksanaan Tugas
Bagi Pengadilan Berdasarkan hal-hal tersebut diatas, maka
sepatutnyalah Tuntutan Pelawan ini harus ditolak.
BAHWA PENETAPAN SITA EKSEKUSI NOMOR: 02/EKS-PDT/2011
/PN.BKN TANGGAL 22 OKTOBER 2012 TETAH DITETAPKAN MENURUT
TATA CARA DAN PROSEDUR SESUAI ATURAN YANG BERLAKU.
Bahwa Penetapan Sita Eksekusi Nomor : 02/Eks-Pdt/2011/Pn.Bkn Tanggal
22 Oktober 2012, telah diterbitkan sesuai Hukum Acara Perdata tentang
Eksekusi Putusan yang berkekuatan Hukum tetap sebagaimana diatur dalam
Pasal 196 dan Pasal 197 ayat (1) dari Herziene Inlandsch Reglement (HIR).
Bahwa Penetapan Sita Eksekusi Nomor: 02/Eks-Pdt/2011/Pn.Bkn Tanggal 22
Oktober 2012, diterbitkan untuk melaksanakan atau mengeksekusi Putusan
Mahkamah Agung RI Nomor: 2240 K/Pdt/2009 tanggal 21 Juli 2010 Jo
Putusan Pengadilan Tinggi Riau Nomor: I13/PDT/2008/PTR, tanggal 19
Desember 2008 Jo Putusan Pengadilan Negeri Bangkinang Nomor:19
/Pdt.G/2007/PN.BKN, tanggal 13 Mei 2008, yang telah berkekuatan hukum
tetap atau inkrahctvan gewijsde.
Oleh karena itu tuntutan Para Pelawan yang meminta agar menyatakan
Penetapan Sita Eksekusi tidak benar dan tidak berdasar hukum serta
permintaan untuk mengangkat sita haruslah ditolak karena Penetapan dan
pelaksanaan Sita Eksekusi telah sesuai dengan Hukum Acara Perdata
Hal 36 dari hal 43.Putusan No.153/PDT/2014/PT.PBR
tentang Sita Eksekusi, sebagaimana diatur dalam Pasal 197 Herziene
Inlandsch Reglement (HIR).
Bahwa dengan berdasarkan alasan-alasan dan fakta-fakta hukum tersebut
diatas dengan ini Terlawan mohon agar kiranya Majelis Hakim yang terhormat
berkenan memutuskan :
I. DALAM EKSEPSI- Menerima Eksepsi Terlawan
- Menyatakan perlawanan atau Derden Verzet dari para pelawan tidak
dapat diterima
II. DALAM POKOK PERKARA- Menyatakan Para Pelawan sebagai Para Pelawan yang Tidak Benar
- Menolak Perlawanan dari Para Pelawan untuk seluruhnya;
- Menyatakan Sah dan Berharga Penetapan Sita Eksekusi Nomor:
02/Eks-Pdt/2011/Pn.Bkn Tanggal 22 Oktober 2012;
- Menyatakan Sah dan Berharga Sita Eksekusi Yang Telah Diletakkan
sesuai Berita Acara Sita Eksekusi Nomor : 02/EKS-PDT/PN.BKN Jo
Nomor : 19/PDT.G/2007/PN.BKN
- Menghukum Para Pelawan untuk membayar selutuh biaya perkara.
Atau apabila Majelis Hakim Yang Terhormat berpendapat lain, Terlawan mohon
putusan yang seadil-adilnya (ex aequo et bono);
Mengutip dan memperhatikan tentang hal-hal yang tercantum dalam
turunan resmi Pengadilan Negeri Bangkinang Nomor: 35/Pdt/PLW/2013/
PN.BKN tanggal 13 Mei 2014, yang amarnya berbunyi sebagai berikut :
Dalam Eksepsi :- Menolak Eksepsi Terlawan penyita untuk seluruhnya ;
Dalam Provisi :- Menolak Provisi para Pelawan untuk seluruhnya ;
Dalam Pokok Perkara :- Menyatakan para pelawan sebagai pelawan yang tidak benar;
- Menolak Gugatan para Pelawan untuk seluruhnya;
- Menghukum para Pelawan untuk membayar biaya yang timbul dalam
perkara ini sebesar Rp. 3.344.000,- (tiga juta tiga ratus empat puluh
empat ribu rupiah);
Menimbang, bahwa sesuai dengan Risalah Pernyataan Permohonan
Banding Nomor: 12/PDT/Bdg/2014/PN.Bkn jo Nomor : 35/PDT/PLW/2013/
Hal 37 dari hal 43.Putusan No.153/PDT/2014/PT.PBR
PN.Bkn yang ditanda tangani oleh Panitera Pengadilan Negeri Bangkinang,
yang menerangkan bahwa pada hari Senin tanggal 26 Mei 2014, Kuasa Para
Pembanding semula Para Pelawan telah menyatakan banding terhadap
putusan Pengadilan Negeri Bangkinang Nomor: 35/PDT/PLW/2013/PN.BKN
tanggal 13 Mei 2014 ;
Menimbang, bahwa berdasarkan Relaas Pemberitahuan Pernyataan
Banding Nomor: 35/Pdt/PLW/2013/PN.BKN yang ditanda tangani oleh Jurusita
Pengadilan Negeri Pekanbaru dan Jurusita Pengganti Pengadilan Negeri
Bangkinang, pengajuan permohonan banding oleh Kuasa Para Pembanding
semula Para Pelawan tersebut diatas, telah diberitahukan secara sah dan
seksama kepada Terbanding I semula Terlawan Penyita pada tanggal 10 Juni
2014, kepada Terbanding II semula Terlawan Tersita I pada tanggal 10 Juni
2014, kepada Terbanding III semula Terlawan Tersita II pada tanggal 20 Juni
2014 melalui Kepala Desa Bangun Sari, kepada Terbanding IV semula
Terlawan Tersita III pada tanggal 20 Juni 2014 melalui Pemerintah Kabupaten
Kampar/Desa Pantai Raja dan kepada Terbanding V semula Terlawan Tersita
IV pada tanggal 20 Juni 2014;
Menimbang, bahwa untuk melengkapi permohanan bandingnya,Kuasa
Hukum Para Pembanding semula Para Pelawan telah mengajukan Memori
Banding tertanggal 18 Juni 2014 yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan
Negeri Bangkinang pada hari Rabu tanggal 18 Juni 2014, dimana berdasarkan
Relaas Pemberitahuan Penyerahan Memori Banding Nomor : 35/Pdt.PLW/2013/
PN.BKN yang ditanda tangani Jurusita Pengadilan Negeri Pekanbaru dan
Jurusita Pengganti Pengadilan Negeri Bangkinang, Memori Banding tersebut
telah diberitahukan dan diserahkan secara patut kepada Terbanding I semula
Terlawan Penyita pada tanggal 1 Juli 2014, kepada Terbanding II semula
Terlawan Tersita I pada tanggal 2 Juli 2014, kepada Terbanding III semula
Terlawan Tersita II pada tanggal 20 Juni 2014 melalui Pemerintah Kabupaten
Kampar/Kepala Desa Bangun Sari, kepada Terbanding IV semula Terlawan
Tersita III pada tanggal 20 Juni 2014 melalui Pemerintah Kabupaten
Kampar/Desa Pantai Raja dan kepada Terbanding V semula Terlawan Tersita
IV pada tanggal 20 Juni 2014;
Menimbang, bahwa untuk menanggapi memori banding dari kuasa
hukum Para Pembanding semula Para Pelawan tersebut, Kuasa Hukum
Terbanding I semula Terlawan Penyita, telah mengajukan Kontra Memori
Banding tertanggal 28 Agustus 2014 yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan
Negeri Bangkinang pada tanggal 28 Agustus 2014, selanjutnya sesuai dengan
Hal 38 dari hal 43.Putusan No.153/PDT/2014/PT.PBR
Relaas Pemberitahuan dan Penyerahan Kontra Memori Banding Nomor :
35/PDT.PLW/2013/PN.BKN yang dibuat dan ditanda tangani Jurusita
Pengadilan Negeri Pekanbaru, Kontra Memori Banding tersebut telah
diberitahukan dan diserahkan kepada Kuasa Hukum Para Pembanding semula
Para Pelawan pada hari Jumat tanggal 5 September 2014 ;
Menimbang, bahwa berdasarkan Relaas Pemberitahuan Memeriksa
Berkas tanggal 11 Juli 2014 yang ditanda tangani oleh Jurusita Pengadilan
Negeri Pekanbaru, tanggal 2 Juli 2014 melalui Pemerintah Kabupaten
Kampar/Sekretariat Desa Bangun Sari dan Kepala Desa Pantai Raja serta
tanggal 2 Juli 2014 yang ditanda tangani Jurusita Pengganti Pengadilan Negeri
Bangkinang masing-masing Nomor :35/Pdt.PLW/2013/ PN.BKN, kepada Kuasa
Hukum Para Pembanding semula Para Pelawan, kepada Terbanding I semula
Terlawan Penyita, kepada Terbanding II semula Terlawan Tersita I, kepada
Terbanding III semula Terlawan Tersita II, kepada Terbanding IV semula
Terlawan Tersita III, kepada Terbanding V semula Terlawan Tersita IV, masing-
masing telah diberikan kesempatan untuk mempelajari/memeriksa berkas
perkara (inzage) di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Bangkinang, sebelum
berkas perkara tersebut dikirimkan ke Pengadilan Tinggi Pekanbaru untuk
diperiksa dalam tingkat banding;
TENTANG PERTIMBANGAN HUKUMNYA :
Menimbang, bahwa karena permohonan banding dari Kuasa Hukum Para
Pembanding semula Para Pelawan diajukan dalam tenggang waktu dan tata
cara serta syarat-syarat yang ditentukan oleh peraturan perundang-undangan,
maka permohonan banding tersebut, secara formal dapat diterima;
Menimbang, bahwa pihak Pembanding dengan alasan-alasan yang
disebutkan dalam memori bandingnya pada pokoknya antara lain mohon agar
Majelis Hakim Pengadilan Tinggi yang memeriksa, mengadili dan memutus
perkara ini, berkenan memberikan putusan yang amarnya berbunyi sebagai
berikut :
DALAM EKSEPSI :Menolak Eksepsi Terbanding I/Terlawan Penyita untuk seluruhnya atau setidak-
tidaknya menyatakan Eksepsi Terbanding I/Terlawan Penyita tidak dapat
diterima ;
Hal 39 dari hal 43.Putusan No.153/PDT/2014/PT.PBR
DALAM PROVISI :Membatalkan atau setidak-tidaknya menangguhkan pelaksanaan sita eksekusi
No. 02/Eks-Pdt/2011/PN.BKN tanggal 22 Oktober 2012 ;
DALAM POKOK PERKARA :
1 . Menerima dan mengabulkan Perlawanan Para Pelawan untuk seluruhnya;
2. Menyatakan hukumnya Para Pembanding/Para Pelawan adalah Pelawan
yang jujur dan benar ;
3. Menyatakan hukumnya bahwa :
- Pembanding I/Pelawan I adalah Pemilik sebidang tanah seluas + 8 Ha
(delapan hektar) beserta tanaman perkebunan kelapa sawit diatasnya ;
- Pembanding II/Pelawan II adalah Pemilik sebidang tanah seluas 18 Ha
(delapan belas hektar) beserta tanaman perkebunan kelapa sawit
diatasnya ;
- Pembanding III/Pelawan III adalah Pemilik sebidang tanah seluas 34 Ha
(tiga puluh empat hektar) beserta tanaman perkebunan kelapa sawit dan
bangunan tempat tinggal diatasnya :
- Pembanding IV/Pelawan IV adalah Pemilik sebidang tanah seluas 20 Ha
(dua puluh hektar) beserta tanaman perkebunan kelapa sawit diatasnya :
- Pembanding V/Pelawan V adalah Pemilik sebidang tanah seluas 8 Ha
(delapan hektar) beserta tanaman perkebunan kelapa sawit diatasnya :
Seluruhnya terletak di Rimba Tik Tiung Dusun I Desa Mentulik, Kecamatan
Kampar Kiri Hilir, Kabupaten Kampar, Riau, sebagaimana ditunjuk dan
ditegaskan oleh surat keterangan tanah pada point 4, dibawah ini :
4. Menyatakan Sah dan Berharga seluruh surat keterangan tanah :
- Nomor : 594/SK/072/VIII/2005 tertanggal 11 Agustus 2005
- Nomor : 594/SK/073/VIII/2005 tertanggal 11 Agustus 2005
- Nomor : 594/SK/074/VIII/2005 tertanggal 11 Agustus 2005
- Nomor : 594/SK/075/VIII/2005 tertanggal 11 Agustus 2005
MILIK PEMBANDING I/PELAWAN I- Nomor :594/SK/077/VIII/2005 tertanggal 11 Agustus 2005
- Nomor : 594/SK/086/VIII/2005 tertanggal 11 Agustus 2005
- Nomor : 594/SK/121/VIII/2005 tenanggal 11 Agustus 2005
- Nomor : 594/SK/122/VIII/2005 tertanggal 11 Agustus 2005
- Nomor : 594/SK/123/VIII/2005 tertanggal 11 Agustus 2005
- Nomor : 594/SK/124/VIII/2005tertanggal 11 Agustus 2005
- Nomor : 594/SK/125/VIII/2005 tertanggal 11 Agustus 2005
- Nomor : 594/SK/126/VIII/2005 tertanggal 11 Agustus 2005
Hal 40 dari hal 43.Putusan No.153/PDT/2014/PT.PBR
- Nomor : 594/SK/127/VIII/2005 tertanggal 11 Agustus 2005
MILIK PEMBANDING II/PELAWAN II- Nomor : 594/SK/101/VIII/2005 tertanggal 11 Agustus 2005
- Nomor : 594/SK/102/VIII/2005 tertanggal 11 Agustus 2005
- Nomor : 594/SK/103/VIII/2005 tertanggal 11 Agustus 2005
- Nomor : 594/SK/104/VIII/2005 tertanggal 11 Agustus 2005
- Nomor : 594/SK/105/VIII/2005 tertanggal 11 Agustus 2005
- Nomor : 594/SK/106/VIII/2005 tertanggal 11 Agustus 2005
- Nomor : 594/SK/107/VIII/2005 tertanggal 11 Agustus 2005
- Nomor : 594/SK/108/VIII/2005 tertanggal 11 Agustus 2005
- Nomor : 594/SK/362/VIII/2005 tertanggal 11 Agustus 2005
- Nomor : 594/SK/363/VII/2005 tertanggal 11 Juli 2005
- Nomor : 594/SK/364/VII/2005 tertanggal 11 Juli 2005
- Nomor : 594/SK/365/VII/2005 tertanggal 11 Juli 2005
- Nomor : 594/SK/366/VII/2005 tertanggal 11 Juli 2005
- Nomor : 594/SK/367/VII/2005 tertanggal 11 Juli 2005
- Nomor : 594/SK/368/VII/2005 tertanggal 11 Juli 2005
- Nomor : 594/SK/369/VII/2005 tertanggal 1l Juli 2005
- Nomor : 594/SK/370/VII/2005 tertanggal 1l Juli 2005
MILIK PEMBANDING III/PELAWAN III- Nomor : 594/SK/076/VIII/2005 tertanggal 11 Agustus 2005
- Nomor : 594/SK/085/VIII/2005 tefianggal 11 Agustus 2005
- Nomor : 594/SK/088/VIII/2005 tertanggal 11 Agustus 2005
- Nomor : 594/SK/090/VIII/2005 tertanggal 11 Agustus 2005
- Nomor : 594/SK/092/VIII/2005 tenanggal 11 Agustus 2005
- Nomor : 594/SK/093/VIII/2005 tertanggal l1 Agustus 2005
- Nomor : 594/SK/094/VIII/2005 tertanggal 11 Agustus 2005
- Nomor : 594/SK/095/VIII/2005 tertanggal 11 Agustus 2005
- Nomor : 594/SK/097/VIII/2005 tertanggal 11 Agustus 2005
- Nomor : 594/SK/099/VIII/2005 tertanggal 11 Agustus 2005
MILIKPEMBANDING IV/PELAWAN IV- Nomor : 594/SK/352/VII/2005 tertanggal 11 Juli 2005
- Nomor : 594/SK/327/VII/2005 tertanggal 11 Juli 2005
- Nomor : 594/SK/350/VII/2005 tertanggal 11 Juli 2005
- Nomor : 594/SK/353/VII/2005 tertanggal 11 Juli 2005
MILIK PEMBANDING/PELAWAN V
Hal 41 dari hal 43.Putusan No.153/PDT/2014/PT.PBR
5. Memerintahkan untuk mengangkat kembali penetapan sita eksekusi.
No.02/Eks-Pdt/2011/PN.BKN tanggal 22 Oktober 2012 atau setidak-tidaknya
mengangkat sita eksekusi sepanjang mengenai hak tanah Para Pelawan
sebagai mana petitum diatas;
6. Menghukum Para Terlawan secara tanggung renteng untuk membayar biaya
perkara;
Menyatakan hukumnya bahwa putusan perkara,ini dapat dijalankan terlebih
dahulu atau serta merta (uit voerbaar bij vooraad) walaupun ada upaya hukum
verzet, banding, kasasi maupun upaya hukum lainnya dari Para Terlawan;
Atau,
apabila Ketua Pengadilan Negeri Cq. Majelis Hakim yang memeriksa dan
mengadili perkara a quo berpendapat lain Para Pelawan memohon putusan
yang seadil-adilnya.
Menimbang, bahwa sebaliknya Kuasa Hukum Terbanding I dengan kontra
memori bandingnya pada pokoknya antara lain mohon agar Majelis Hakim pada
Pengadilan Tinggi yang memeriksa perkara ini untuk menolak semua dalil-dalil
dari Para Pembanding semula Para Pelawan dan menguatkan putusan
Pengadilan Negeri Bangkinang Nomor : 35/Pdt/PLW/2013/PN.BKN tertanggal
13 Mei 20143 ;
Menimbang, bahwa setelah memeriksa dan mempelajari secara seksama
memori banding dari Kuasa Para Pembanding semula Para Pelawan dalam
memori bandingnya maupun kontra memori banding dari Kuasa Terbanding I
semula Terlawan Penyita, Pengadilan Tinggi Pekanbaru berpendapat bahwa
semua yang dikemukakan dalam memori banding maupun dalam kontra memori
banding tersebut pada dasarnya tidak mengungkapkan hal yang baru melainkan
hanya merupakan pengulangan tentang apa yang sudah pernah dikemukakan
dalam persidangan tingkat pertama dan semuanya telah dipertimbangkan dalam
putusan Pengadilan Negeri Bangkinang Nomor : 35/Pdt/PLW/2013/PN.BKN
tanggal 13 Mei 2014;
Menimbang, bahwa setelah memeriksa dan mempelajari secara seksama
memori banding dari kuasa Para Pembanding semula Para Pelawan dan
Kontra memori banding dari Kuasa Terbanding I semula Terlawan Penyita, dan
setelah mempelajari berkas perkara beserta turunan resmi putusan Pengadilan
Negeri Bangkinang Nomor: 35/Pdt/PLW 2013/PN.BKN tanggal 13 Mei 2014,
maka Majelis Hakim Tingkat Banding dapat menyetujui dan membenarkan
putusan Pengadilan Tingkat Pertama karena apa yang dikemukakan dalam
Hal 42 dari hal 43.Putusan No.153/PDT/2014/PT.PBR
memori banding dari Kuasa Pembanding dan kontra memori banding dari
Kuasa Terbanding I telah dipertimbangkan oleh Pengadilan Tingkat Pertama
karena dalam pertimbangan hukumnya telah memuat dan menguraikan dengan
tepat dan benar semua keadaan maupun alasan yang menjadi dasar putusan
tersebut;
Menimbang, bahwa karena pertimbangan hukum yang dijadikan dasar
putusan Pengadilan Tingkat Pertama dianggap tepat dan benar, maka
pertimbangan hukum tersebut diambil alih dan dijadikan sebagai
pertimbangannya sendiri oleh Pengadilan Tinggi dalam memutus perkara ini
ditingkat banding ;
Menimbang, bahwa berdasarkan uraian pertimbangan diatas, Majelis
Hakim Tingkat Banding berpendapat bahwa putusan Pengadilan Negeri
Bangkinang Nomor: 35/Pdt/PLW/2013/PN.BKN tanggal 13 Mei 2014 patut
dipertahankan dan harus dikuatkan;
Menimbang, bahwa karena putusan Pengadilan Tingkat Pertama harus
dikuatkan, maka Para Pembanding semula Para Pelawan harus dihukum untuk
membayar biaya perkara yang timbul dalam kedua tingkat peradilan;
Mengingat dan memperhatikan ketentuan dan peraturan perundangan-
undangan serta peraturan lain yang bersangkutan dengan perkara ini ;
M E N G A D I L I :
-- Menerima permohonan banding dari Para Pembanding semula Para Pelawan;
-- Menguatkan putusan Pengadilan Negeri Bangkinang Nomor: 35/PDT/PLW/
2013/ PN.BKN tanggal 13 Mei 2014 yang dimohonkan banding tersebut ;
-- Menghukum Para Pembanding semula Para Pelawan secara tanggung
renteng untuk membayar biaya perkara yang timbul dalam kedua Tingkat
Peradilan, yang dalam tingkat banding sebesar Rp.150.000,- (seratus lima
puluh ribu rupiah);
Demikianlah diputuskan pada hari Jum’at tanggal 5 Desember 2014
dalam musyawarah Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Pekanbaru dengan
susunan H. DASNIEL, SH., MH sebagai Hakim Ketua, ERWAN MUNAWAR, SH.,MH dan AGUNG WIBOWO,SH.,MHum masing-masing sebagai Hakim
Anggota, yang ditunjuk untuk memeriksa dan mengadili perkara ini dalam
tingkat banding berdasarkan Penetapan Ketua Pengadilan Tinggi Pekanbaru
Hal 43 dari hal 43.Putusan No.153/PDT/2014/PT.PBR
tanggal 6 Oktober 2014 Nomor: 153/Pen.Pdt/2014/PT.PBR, putusan mana
pada hari Kamis tanggal 11 Desember 2014 telah diucapkan dalam
persidangan yang terbuka untuk umum oleh Hakim Ketua dengan dihadiri oleh
para Hakim Anggota tersebut diatas, dengan dibantu oleh TABRANI, SmHk
Panitera Pengganti pada Pengadilan Tinggi Pekanbaru, tanpa dihadiri oleh
kedua belah pihak yang berperkara dan kuasanya.
HAKIM ANGGOTA, HAKIM KETUA,
ERWAN MUNAWAR, SH.,MH H. DASNIEL, SH.,MH
AGUNG WIBOWO,SH.,MHum
PANITERA PENGGANTI,
TABRANI,SmHk Biaya proses :1.Meterai ………………. Rp. 6.000,-2.Redaksi ……………… Rp. 5.000,-3.Biaya Administrasi …. Rp.139.000,- Jumlah ………………. Rp.150.000,- (seratus lima puluh ribu rupiah)