2. Abortus & Tatalaksananya

46
Abortus dan Penatalaksanaannya Masalah pada kehamilan muda dan penatalaksanaan kasus sesuai dengan Program APK PELATIHAN OBSTETRI EMERGENSI DASAR (POED) KEPANITERAAN KLINIK DISIPLIN ILMU OBGIN FK UMI / UNISMUH 2015

description

hjvh

Transcript of 2. Abortus & Tatalaksananya

Page 1: 2. Abortus & Tatalaksananya

Abortus dan Penatalaksanaannya

Masalah pada kehamilan muda dan penatalaksanaan kasus sesuai dengan

Program APK

PELATIHAN OBSTETRI EMERGENSI DASAR (POED) KEPANITERAAN KLINIK DISIPLIN ILMU OBGIN FK UMI / UNISMUH 2015

Page 2: 2. Abortus & Tatalaksananya

Latar Belakang

• Abortus merupakan salah satu penyulit pada awal kehamilan

• Menimbulkan dampak psikologis dan biologis bagi wanita yang mengalaminya

• Dampak tersebut sangat ditentukan jenis, derajat dan komplikasi yang terjadi.

Page 3: 2. Abortus & Tatalaksananya

Batasan

• Abortus adalah berakhirnya dan

dilepaskannya kehamilan dengan usia

gestasi < 20 minggu atau berat janin <500

gram dari tempat implantasinya

• Pada literatur tertentu, batasan tersebut

disesuaikan dengan viabilitas janin

ekstrauterin sehingga usia gestasi disebutkan

dibawah 22 minggu

Page 4: 2. Abortus & Tatalaksananya

Batasan

• Abortus spontan (keguguran / miscarriage)

• Abortus buatan atau abortus provokatus

terapetik / provokatus medisinalis

induksi haid atau menstrual regulation

voluntary termination of pregnancy

• Abortus provokatus non-terapetik / kriminalis

Page 5: 2. Abortus & Tatalaksananya

Etiologi Abortus

• Kelainan Perkembangan Zigote

• Faktor Maternal » Infeksi

» Penyakit sistemik yang kronis

» Gangguan hormonal

» Alkohol dan merokok

» Faktor imunologis

» Abnormalitas organ reproduksi

» Trauma fisik dan psikis

• Faktor Paternalistik

Page 6: 2. Abortus & Tatalaksananya

Jenis dan Derajat Abortus Spontan

• Abortus Iminens

• Abortus Insipiens

• Abortus Inkomplit

• Abortus Komplit

• Retensi Embrio (Missed Abortion)

Page 7: 2. Abortus & Tatalaksananya

Indikasi Abortus Medisinalis

• Gangguan kesehatan yang sangat mengancam keselamatan ibu

• Kehamilan akibat perkosaan atau incest

• Dipastikan terjadi cacat berat pada janin (severe physical deformities) atau retardasi mental

Page 8: 2. Abortus & Tatalaksananya

Indikasi dan Frekuensi Abortus Buatan

ABORTUS TERAPETIK

Indikasi dan frekuensi

Sumber: Van Look & von Hertzen, 1990

Alasan medis12.0%

Gawatdarurat 25.0%

Atas permintaan40.0% Aspek sosial

23.0%

Page 9: 2. Abortus & Tatalaksananya

Penatalaksanaan

• Prinsip pengobatan abortus inkomplit adalah pembersihan sisa konsepsi dari dalam kavum uteri

• Evakuasi sisa konsepsimenggunakan AVM & DK dapat dilakukan untuk usia kehamilan 12-14 minggu

• Hasil penelitian aspirasi vakum lebih aman dibandingkan dengan kuret tajam

Page 10: 2. Abortus & Tatalaksananya

Pikirkan terjadinya abortus:

Bila seorang wanita usia reproduksi

datang dengan gejala sebagai berikut:

• terlambat haid

• perdarahan per vaginam

• spasme atau nyeri perut bawah

• keluarnya massa kehamilan/konsepsi

Page 11: 2. Abortus & Tatalaksananya

JENIS ABORTUS

Diagnosis

Perdarahan

Serviks

Besar uterus

Gejala lain

Abortus

iminens

Sedikit

sedang

Tertutup

Lunak

Sesuai usia

kehamilan

Pt positif

Kram ringan

Uterus lunak

Abortus

insipiens

Sedang

banyak

Terbuka

Lunak

Sesuai atau

lebih kecil

Kram sedang/kuat

Uterus lunak

Abortus

inkomplit

Sedikit

banyak

Terbuka

Llunak

usia

kehamilan

Kram kuat

Keluar jaringan

Uterus lunak

Abortus

komplit

Sedikit

tidak ada

Tertutup

Lunak

usia

kehamilan

Sedikit/tanpa kram

Massa kehamilan (+/-)

Uterus agak kenyal

Page 12: 2. Abortus & Tatalaksananya

Prosedur Klinik Evakuasi Sisa Konsepsi

• Penilaian awal

• Stabilisasi, evaluasi medik dan determinasi jenis abortus

• Konseling pra-tindakan dan persetujuan tindakan medik

• Persiapan peralatan

pasien

penolong

• Pemeriksaan bimanual

• Tindakan AVM

• Evaluasi hasil tindakan

• Pemeriksaan jaringan

• Pemeriksaan bimanual pasca-tindakan

• Konseling pasca-tindakan

• Rekam medik dan (asuhan mandiri) instruksi tertulis

Page 13: 2. Abortus & Tatalaksananya

Penilaian Awal Klien APK

• Penilaian awal berkaitan dengan ketepatan diagnosis dan melakukan tindakan resusitasi-stabilisasi

• Kenali berbagai komplikasi yang dapat mengancam keselamatan pasien seperti syok, infeksi/ sepsis, perdarahan hebat (masif) atau trauma intra-abdomen

• Tegakkan diagnosis kerja, lakukan pemeriksaan penunjang diagnosis, dan segera lakukan rencana terapi untuk menyelamatkan jiwa pasien

Page 14: 2. Abortus & Tatalaksananya

Evaluasi Medik RIWAYAT MEDIK

INFORMASI KHUSUS

• Alergi obat

• Gangguan hematologi

• Penggunaan obat jangka panjang

• Minum jamu atau obat-obatan yang tidak jelas

• Kondisi gangguan kesehatan lain

PEMERIKSAAN FISIK

• Tanda vital

• Gangguan kesehatan umum

• Periksa keadaan paru, jantung dan ekstremitas

PEMERIKSAAN ABDOMEN

• Massa atau kelainan intra abdomen lainnya

• Perut kembung dengan bising usus melemah

• Nyeri ulang-lepas

• Nyeri atau kaku dinding perut (pelvik/suprapubik)

PEMERIKSAAN PANGGUL

• Pemeriksaan dengan spikulum (Inspekulo)

• Pemeriksaan bimanual

PEMERIKSAAN LABORATORIUM

• Pemeriksaan golongan darah dan Hb

• Uji kehamilan

Page 15: 2. Abortus & Tatalaksananya

Segera kenali komplikasi

yang dapat mengancam keselamatan ibu

hamil dengan perdarahan pada kehamilan

muda:

– Syok

– Perdarahan hebat

– Infeksi/Sepsis

– Trauma intra abdomen

Page 16: 2. Abortus & Tatalaksananya

Kendali Nyeri Tindakan

• Sebagian besar prosedur AVM untuk kasus abortus inkomplit tidak mememerlukan analgesia, sedativa, ataupun anestesia

• Komunikasi Verbal (Verbocain) cukup efektif untuk tindakan alih nyeri saat prosedur AVM

• Pilih jenis analgesia dan sedativa yang sesuai apabila dibutuhkan

Page 17: 2. Abortus & Tatalaksananya

Masalah teknis sebagai penyebab AVM

tidak bekerja efektif

• Tabung AVM penuh

• Kanula tercabut sebelum proses evakuasi

selesai

• Kanula tersumbat

• Kegagalan membuat tekanan negatif di dalam tabung AVM

Page 18: 2. Abortus & Tatalaksananya

Masalah diagnosis yang mengurangi dan

penyulit dalam prosedur AVM

• Perdarahan bukan akibat kehamilan

• Kehamilan ektopik

• Sindroma pascaabortus (hematometra akut)

• Syok neurogenik (reaksi vaso-vagal)

Page 19: 2. Abortus & Tatalaksananya

Komplikasi selama Prosedur

• Perforasi uterus

• Robekan serviks

• Syok, perdarahan lanjutan yang hebat dan

infeksi pascatindakan

• Emboli udara

Page 20: 2. Abortus & Tatalaksananya

Konsep Kerja Peralatan AVM

• Menggunakan tekanan negatif sekitar 1 atmosfir

(26 inches/660 mmHg)

• Tekanan negatif akan menghisap sisa konsepsi

dari dalam kavum uteri

• Tekanan negatif disalurkan melalui kanula yang

kemudian dirotasikan dan digerakkan maju-

mundur sehingga semua mencakup semua

dinding dalam kavum uteri

Page 21: 2. Abortus & Tatalaksananya

Bagian-Bagian Peralatan AVM

• Tabung pengisap (60 ml) dengan toraks pembuat tekanan negatif, dilengkapi dengan ganjal penahan

• Cincin penahan toraks (collar stop) agar toraks tidak tercabut dari tabung

• Pengatur katub (single/double valves) tekanan vakum yang menyatu dengan konektor kanula

• Berbagai diameter kanula dengan sepasang atau satu lubang pengisap di bagian ujungnya

• Adaptor kanula

Page 22: 2. Abortus & Tatalaksananya

Peralatan AVM

Page 23: 2. Abortus & Tatalaksananya

Mengurangi risiko infeksi

• Cuci tangan sebelum dan setelah bekerja

• Gunakan sarung tangan DTT atau steril

• Pastikan tabung AVM dalam kondisi bersih dan

kanula telah DTT atau steril

• Gunakan antiseptik pada porsio dan teknik

tanpa sentuh untuk memasukkan kanula

• Bekerja secara hati-hati dan hindarkan percikan atau tumpahan darah/sisa konsepsi

Page 24: 2. Abortus & Tatalaksananya

Menyiapkan Tekanan Negatif

Kunci katup penahan

tekanan negatif

Pegang tabung vakum

di bagian tengahnya

Tarik toraks (plunger) hingga ganjalnya

terbuka dan tertahan

baik pada keping

penahan

Page 25: 2. Abortus & Tatalaksananya

Persiapan Klien

• Siapkan kondisi emosional klien

• Minta klien berkemih atau lakukan kateterisasi bila ia tidak mampu untuk melakukannya

• Bersihkan perut bawah, area genitalia, lipat paha dengan sabun dan air bersih

• Jangan melakukan pencukuran rambut pubis, bila mengganggu lapang pandang lakukan pengguntingan

• Pasang alas bokong dan alur darah ke tempat yang telah disediakan

Page 26: 2. Abortus & Tatalaksananya

Upaya Menilai Adanya Penyulit

• Tentukan arah, besar, dan konsistensi uterus

• Perhatikan kondisi vagina dan serviks (kondisi

sekret, adanya pus atau cairan berbau,

perdarahan > 1 minggu, kondisi sisa konsepsi,

gumpalan darah atau jaringan yang terjepit pada

serviks atau tertampung dalam vagina, robekan

atau adanya benda asing pada bukaan serviks)

Page 27: 2. Abortus & Tatalaksananya

Tentukan arah dan besar uterus

Antefleksio

dan

anteversio

Page 28: 2. Abortus & Tatalaksananya

Tentukan arah dan besar uterus

Retrofleksio

dan

retroversio

Page 29: 2. Abortus & Tatalaksananya

Memasukkan kanula

Page 30: 2. Abortus & Tatalaksananya

Mengukur kedalaman dan besar kavum

uteri

Page 31: 2. Abortus & Tatalaksananya

Menghubungkan kanula dengan tabung

AVM

Page 32: 2. Abortus & Tatalaksananya

Membuka katup tekanan negatif

Tekanan negatif akan

segera bekerja saat

katup dibuka

Perhatikan bahwa

sebagian sisa konsepsi

akan terhisap bila

tabung pengisap

berfungsi baik

Page 33: 2. Abortus & Tatalaksananya

Aspirasi Sisa

Konsepsi

Rotasikan dan gerakkan

maju-mundur kanula

(tabung pengisap)

Sisa konsepsi akan

terhisap dan mengisi

tabung (tekanan negatif

akan hilang bila tabung

penuh, terjadi perforasi

atau kanula tercabut

Adanya busa, rasa

bersabut pada dinding

uterus atau jepitan

serviks pada kanula

menunjukkan kavum

uteri telah bersih

Page 34: 2. Abortus & Tatalaksananya

Lepaskan koneksi kanula dan tabung

apabila :

Tabung penuh

dan akan

segera

digunakan

kembali

Prosedur

aspirasi telah

selesai

Page 35: 2. Abortus & Tatalaksananya

Lakukan

Pemeriksaan

Jaringan

Bersihkan darah

dari jaringan

Lakukan pada

alat penyaring

dan bila dengan

air

Perhatikan

adanya korionik

vili atau massa

konsepsi diatas

lampu periksa

Page 36: 2. Abortus & Tatalaksananya

Segera dekontaminasi dan proses

peralatan yang telah terpakai

Page 37: 2. Abortus & Tatalaksananya

Asuhan Pascatindakan

• Pastikan bahwa prosedur evakuasi telah membersihkan seluruh sisa konsepsi

• Observasi keadaan umum dan tanda vital klien minimal 2 jam pascatindakan

• Bacakan, jelaskan, dan berikan Asuhan Mandiri atau Instruksi Tertulis untuk klien dan pastikan klien/keluarganya mengerti isinya, kapan melakukan kunjungan ulang atau mencari klinik atau fasilitas kesehatan untuk pertolongan segera

Page 38: 2. Abortus & Tatalaksananya

Jenis Nyeri

• Nyeri dalam akibat dilatasi serviks atau

rangsangan mekanik pada ostium serviks

• Nyeri sebar atau difus akibat spasme dan

kontraksi atau kerokan pada dinding dalam

uterus

Page 39: 2. Abortus & Tatalaksananya

Penjalaran Sensasi Nyeri dari Serviks dan Uterus

Jalaran sensasi nyeri

difus atau nyeri sebar

Jalaran sensasi nyeri dalam

Page 40: 2. Abortus & Tatalaksananya

KASUS 1

Ny. A. 28 thn datang ke puskesmas tgl 18 Maret 13 dengan keluhan perdarahan pervagianam yang dialami sejak 3 hr yang lalu dan semakin banyak sejak pagi ini. Riwayat HT tgl 10 Januari 13. Ku : lemah, TD 100/60 mmHg, N : 89 dpm, S : 36, 8 C.

Pada pem luar : TFU 2 jr atas SOP. VT : OUI/E terbuka dan teraba jaringan.

Page 41: 2. Abortus & Tatalaksananya

KASUS 2

Ny. B. 21 thn datang ke puskesmas tgl 18 Maret 13 dengan keluhan perdarahan pervagianam sedikit2(Spotting) yang dialami sejak 1 mgg yang lalu dan nyeri perut dirasakan sejak pagi ini. Riwayat HT tgl 28 Januari 13. Ku : Baik. TV Normal

Pada pem luar : TFU ttb. Inspekulo : tanda kehamilan (+) VT : Porsio Bombans dan nyeri tekan (+)

Page 42: 2. Abortus & Tatalaksananya

KASUS 3

Ny. C. 30 thn, GIIIPIIA0 datang ke puskesmas tgl 18 Maret 13 dengan keluhan perdarahan pervagianam sedikit2(Spotting) yang dialami sejak 3 hr yang lalu dan nyeri perut dirasakan sejak pagi ini. Riwayat HT tgl 12 Januari 13. Ku : lemah. TD : 100/60

Pada pem luar : TFU ttb. Inspekulo : tanda kehamilan (+) VT : Hegar (+). Slinger pain (+), Forniks post bombans & nyeri tekan (+). Riwayat Plano tes (+)

Page 43: 2. Abortus & Tatalaksananya

Kasus 4

• Seorang ibu masuk ke kamar bersalin tgl 30 Desember 2013 dengan keluha perdarahan banyak dari jalan lahir sejak 3 hari yg lalu. HPHT tgl 20 Oktober 2013 pada pemeriksaan fisis tanda vital tensi 90/50 mmHg. TFU setinggi 2 jari pusat.

Page 44: 2. Abortus & Tatalaksananya

Kasus 5

• Perempuan 35 tahun GIVPIIIA0, MRS tgl 30 Des 2013 dengan keluhan utama perdarahan dari jalan lahir sedikit-sedikit. Riwayat coitus 2 hari yl HPHT 1 Mei 2013.

Page 45: 2. Abortus & Tatalaksananya

Kasus 6

• Perempuan 28 tahun, GIP0A0 gravid 34-34 mgg masuk kamar bersalin dengan keluhan nyeri perut tiba-tiba dgn perdarahan bercak dari jalan lahir. Tensi 170/100 mmHg. Pada pemeriksaan fisis uterus tegang dan DJJ 188 x/menit. HB 7,5 gr%

Page 46: 2. Abortus & Tatalaksananya

Kasus 7

• Perempuan 30 thn PIIA0 post partum 3 jam yl di Bidan masuk RS dengan keluhan perdarahan dari jalann lahir. TD 90/50 mmHg. Kontraksi uterus tidak baik.