1985--Sumber Pendapatan Dan Kekayaan Desa, Pengurusan Dan Pengawasannya

9
LEMBARAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 67 TAHUN 1985 SERI D ================================================================ PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA (PERDA DIY) NOMOR : 5 TAHUN 1985 (5/1985) TENTANG SUMBER PENDAPATAN DAN KEKAYAAN DESA, PENGURUSAN DAN PENGAWASANNYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KEPALA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Menimbang : a. bahwa sumber Pendapatan dan Kekayaan Desa merupakan sendi kehidupan dalam penyelenggaraan Pemerintahan Desa yang senantiasa perlu diperbaiki dan ditingkatkan pengaturannya agar dapat tercapai keselarasan dengan pertumbuhan pembangunan dan pelaksanaan Pemerintahan yang berguna bagi peningkatan kesejahteraan rakyat; b. bahwa pengurusan dan pengawasan sumber Pendapatan dan kekayaan Desa merupakan bagian utama dari pada administrasi Pemerintahan Desa yang masih perlu diperbaiki dan ditingkatkan pengaturannya sehingga dapat tercapai tertib administrasi; c. bahwa peranserta rakyat Desa perlu mendapat wadah dan saluran untuk diikutsertakan dalam mewujudkan pendapatan Desa yang sah dan memadai; d. bahwa sebagai pelaksanaan lebih lanjut pasal 21 ayat (3) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1979 telah dikeluarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 1982 tentang Sumber Pendapatan dan Kekayaan Desa, Pengurusan dan Pengawasannya; e. bahwa berdasarkan pertimbangan huruf a, b, c dan d tersebut di atas perlu dikeluarkan Peraturan Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta tentang Sumber Pendapatan dan Kekayaan Desa, Pengurusan dan Pengawasnnya. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1974 tentang

Transcript of 1985--Sumber Pendapatan Dan Kekayaan Desa, Pengurusan Dan Pengawasannya

Page 1: 1985--Sumber Pendapatan Dan Kekayaan Desa, Pengurusan Dan Pengawasannya

LEMBARAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 67 TAHUN 1985 SERI D ================================================================ PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA (PERDA DIY) NOMOR : 5 TAHUN 1985 (5/1985) TENTANG SUMBER PENDAPATAN DAN KEKAYAAN DESA, PENGURUSAN DAN PENGAWASANNYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KEPALA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Menimbang : a. bahwa sumber Pendapatan dan Kekayaan Desa

merupakan sendi kehidupan dalam penyelenggaraan Pemerintahan Desa yang senantiasa perlu diperbaiki dan ditingkatkan pengaturannya agar dapat tercapai keselarasan dengan pertumbuhan pembangunan dan pelaksanaan Pemerintahan yang berguna bagi peningkatan kesejahteraan rakyat;

b. bahwa pengurusan dan pengawasan sumber

Pendapatan dan kekayaan Desa merupakan bagian utama dari pada administrasi Pemerintahan Desa yang masih perlu diperbaiki dan ditingkatkan pengaturannya sehingga dapat tercapai tertib administrasi;

c. bahwa peranserta rakyat Desa perlu mendapat

wadah dan saluran untuk diikutsertakan dalam mewujudkan pendapatan Desa yang sah dan memadai;

d. bahwa sebagai pelaksanaan lebih lanjut pasal

21 ayat (3) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1979 telah dikeluarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 1982 tentang Sumber Pendapatan dan Kekayaan Desa, Pengurusan dan Pengawasannya;

e. bahwa berdasarkan pertimbangan huruf a, b, c

dan d tersebut di atas perlu dikeluarkan Peraturan Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta tentang Sumber Pendapatan dan Kekayaan Desa, Pengurusan dan Pengawasnnya.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1974 tentang

Page 2: 1985--Sumber Pendapatan Dan Kekayaan Desa, Pengurusan Dan Pengawasannya

Pokok-Pokok Pemerintahan di Daerah; 2. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1950 tentang

Pembentukan Daerah Istimewa Yogyakarta jo. Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 1950 sebagaimana telah diubah dan ditambah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 26 Tahun 1959;

3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1979 tentang

Pemerintahan Desa; 5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 tahun

1982 tentang Sumber Pendapatan dan Kekayaan Desa, Pengurusan dan Pengawasannya;

Dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA

YOGYAKARTA TENTANG SUMBER PENDAPATAN DAN KEKAYAAN DESA, PENGURUSAN DAN PENGAWASANNYA.

BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : a. Gubernur ialah Gubernur Kepala Daerah Istimewa Yogyakarta; b. Bupati ialah Bupati Kepala Daerah Tingkat II yang wilayahnya

meliputi Desa yang bersangkutan; c. Camat ialah Kepala Wilayah Kecamatan yang wilayahnya meliputi

Desa yang bersangkutan; d. Kepala Desa ialah kepala Desa di Propinsi Daerah Istimewa

Yogyakarta; e. Pemerintah adalah Pemerintah Pusat; f. Pemerintah Daerah adalah pemerintah Daerah Tingkat I dan

Pemerintah Daerah Tingkat II. g. Pemerintah Desa ialah : a. Kepala Desa; b. Lembaga Musyawarah Desa; h. Desa ialah suatu wilayah yang ditempati oleh sejumlah

penduduk sebagai kesatuan masyarakat termasuk di dalamnya

Page 3: 1985--Sumber Pendapatan Dan Kekayaan Desa, Pengurusan Dan Pengawasannya

kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai organisasi pemerintahan terendah langsung di bawah Camat dan berhak menyelenggarakan rumah tangganya sendiri dalam ikatan Negara Kesatuan Republik Indonesia;

i. Peraturan Daerah adalah Peraturan Daerah Propinsi Daerah

Istimewa Yogyakarta; j. Pendapatan Desa adalah pendapatan asli Desa, pendapatan yang

berasal pemberian Pemerintah dan Pemerintah Daerah serta lain-lain pendapatan yang sah;

k. Kekayaan Desa adalah segala kekayaan dan sumber penghasilan

bagi Desa yang bersangkutan; l. Swadaya masyarakat adalah kemampuan dari suatu masyarakat

dengan kesadaran dan inisiatif sendiri mengadakan ikhtiar ke arah pemenuhan kebutuhan jangka panjang maupun jangka pendek yang dirasakan dalam kelompok masyarakat kita;

m. Gotong royong adalah bentuk kerjasama spontan dan sudah

melembaga serta mengandung unsur-unsur timbal balik yang bersifat sukarela antara warga Desa dan atau warga Desa dengan Pemerintah Desa untuk memenuhi kebutuhan yang insidentil maupun berkelangsungan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan bersama baik materiil maupun spirituil;

n. Pengurusan sumber pendapatan dan kekayaan Desa yang

selanjutnya disebut pengurusan, adalah pengaturan dan perencanaan penggunaan penghasilan dari sumber pendapatan dan kekayaan Desa yang dilakukan oleh Pemerintah Desa untuk penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan Desa dengan baik;

o. Pengawasan sumber pendapatan dan kekayaan Desa yang

selanjutnya disebut pengawasan adalah pemeriksaan yang dilakukan oleh Gubernur, Bupati atau pejabat lain yang ditunjuk olehnya terhadap pengurusan dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan Desa dengan baik;

p. Keputusan Desa adalah Keputusan yang telah ditetapkan oleh

Kepala Desa setelah dimusyawarahkan/dimufakatkan dengan Lembaga Musyawarah Desa serta telah mendapat pengesahan dari Bupati.

BAB II SUMBER PENDAPATAN DAN KEKAYAAN DESA, PENGURUSAN DAN PENGAWASANNYA Bagian Pertama Sumber Pendapatan dan kekayaan Desa Pasal 2

Page 4: 1985--Sumber Pendapatan Dan Kekayaan Desa, Pengurusan Dan Pengawasannya

(1) Sumber Pendapatan Desa terdiri dari : a. Pendapatan asli Desa sendiri; b. Pendapatan yang berasal dari pemberian Pemerintah dan

Pemerintah Daerah; c. Lain-lain pendapatan yang sah. (2) Pendapatan asli Desa sendiri sebagai dimaksud dalam ayat (1)

huruf a, terdiri dari : a. Kekayaan Desa; b. Hasil dari swadaya dan peranserta masyarakat Desa; c. Hasil dari Gotong royong masyarakat Desa; d. Pungutan Desa; e. Lain-lain hasil dari usaha Desa yang sah. (3) Pendapatan yang berasal dari pemberian Pemerintah dan

Pemerintah Daerah sebagai dimaksud dalam ayat (1) huruf b, terdiri dari :

a. Sumbangan dan bantuan Pemerintah; b. Sumbangan dan bantuan Pemerintah Daerah; c. Sebagian dari pajak dan retribusi Daerah yang diberikan

kepada Desa. (4) Lain-lain pendapatan yang sah sebagai dimaksud dalam ayat (1)

huruf c, adalah pendapatan-pendapatan yang berasal dari sumbangan dan atau bantuan dari fihak ketiga yang sah tidak mengikat sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 3 Kekayaan Desa terdiri dari : a. Tanah-tanah Kas Desa; b. Pemandian Umum yang diurus oleh Desa; c. Pasar Desa; d. Obyek-obyek rekreasi yang diurus oleh Desa; e. Bangunan milik Desa; f. Lain-lain kekayaan milik pemerintah Desa. Bagian Kedua Pengurusan dan Pengawasan Pasal 4 Sumber Pendapatan dan Kekayaan Desa diurus oleh Pemerintah Desa dan dimanfaatkan sepenuhnya untuk kepentingan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan di Desa. Pasal 5 (1) Besarnya penghasilan yang diperoleh dari sumber-sumber

Page 5: 1985--Sumber Pendapatan Dan Kekayaan Desa, Pengurusan Dan Pengawasannya

pendapatan Desa sebagai dimaksud dalam pasal 2 ayat (1) huruf a, ditetapkan dengan Keputusan Desa, kecuali ayat (3) huruf c, ditetapkan dengan Peraturan Daerah;

(2) Keputusan Desa sebagai dimaksud dalam ayat (1) berlaku

setelah mendapatkan pengesahan dari Bupati. Pasal 6 Pungutan Desa sebagai dimaksud dalam pasal 2 ayat (2) huruf d, diatur tersendiri dengan Peraturan Daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pasal 7 (1) Perencanaan penggunaan penghasilan dari sumber-sumber

pendapatan Desa sebagai dimaksud dalam pasal 2 dan 3 ditetapkan dalam Anggaran penerimaan dan pengeluaran Keuangan Desa.

(2) Pedoman Penyusunan Anggaran Penerimaan dan pengeluaran

Keuangan Desa sebagai dimaksud dalam ayat (1) diatur tersendiri dengan Peraturan Daerah, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 8 Pengawasan terhadap penggunaan dan pengurusan sumber Pendapatan dan Kekayaan Desa sebagai dimaksud dalam pasal 2 dan 3 dilakukan oleh Bupati dan camat yang bersangkutan atau Pejabat lain yang ditunjuk olehnya. Pasal 9 (1) Tanah-tanah Desa yang berupa tanah Kas Desa, bengkok/lungguh,

pengarem-arem, Kuburan dan lain-lain yang sejenis yang dikuasai oleh dan merupakan kekayaan Desa dilarang untuk dilimpahkan kepada fihak lain, kecuali diperlukan untuk kepentingan proyek-proyek pembangunan yang ditetapkan dengan Keputusan Desa.

(2) Keputusan Desa sebagai dimaksud dalam ayat (1) disahkan oleh

Bupati setelah Desa yang bersangkutan memperoleh : a. Ijin tertulis dari Gubernur; b. Ganti tanah yang senilai dengan tanah yang dilepaskan; c. Penggantian berupa uang yang digunakan untuk membeli

tanah lain yang senilai. BAB III ATURAN PERALIHAN Pasal 10

Page 6: 1985--Sumber Pendapatan Dan Kekayaan Desa, Pengurusan Dan Pengawasannya

(1) Sumber Pendapatan yang ada di Desa yang sebelum berlakunya

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1979 tentang Pemerintahan Desa diurus dan merupakan sumber pendapatan bagi Pemerintah Daerah, maka Pemerintah Daerah berkewajiban memberikan sebagian dari hasil sumber pendapatan dimaksud kepada Pemerintah Desa yang besarnya ditentukan dalam Peraturan Daerah.

(2) Sumber Pendapatan Asli Desa yang sebelum berlakunya Undang-

Undang Nomor 5 Tahun 1979 tentang Pemerintahan Desa diurus dan merupakan sumber pendapatan Desa, maka Pemerintah Daerah berkewajiban untuk membantu mengembangan agar dapat memberikan hasil yang sebesar-besarnya.

Pasal 11 (1) Sumber-sumber pendapatan Desa berupa tanah, bengkok/lungguh

dan yang sejenis yang selama ini merupakan sumber penghasilan langsung bagi Kepala Desa dan Perangkat Desanya, ditetapkan menjadi sumber pendapatan Desa yang pengurusannya ditetapkan melalui Anggaran Penerimaan dan Pengeluaran Keuangan Desa.

(2) Sumber-sumber pendapatan Desa berupa tanah, bengkok/lungguh

dan yang sejenis dari Desa-desa yang statusnya berubah menjadi Kelurahan, pengurusannya dilakukan oleh Pemerintah Daerah Tingkat II sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

BAB IV KETENTUAN PENUTUP Pasal 12 Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini, maka semua ketentuan yang mengatur sumber Pendapatan dan Kekayaan Desa, Pengurusan dan pengawasannya serta ketentuan lain yang bertentangan dengan Peraturan Daerah ini, dinyatakan tidak berlaku. Pasal 13 Hal-hal yang belum diatur di dalam Peraturan Daerah ini sepanjang mengenai pelaksanaannya akan diatur kemudian dengan Keputusan Gubernur. Pasal 14 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Yogyakarta, 15 Mei 1985 Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Wakil Gubernur

Page 7: 1985--Sumber Pendapatan Dan Kekayaan Desa, Pengurusan Dan Pengawasannya

Propinsi Daerah Istimewa Kepala Daerah Istimewa Yogyakarta Yogyakarta Ketua ttd. ttd. DRS. SOEWARDI POESPOJO PAKU ALAM VIII Diundangkan dalam Lembaran Peraturan Daerah ini telah Daerah Propinsi Daerah disahkan dengan Keputusan Istimewa Yogyakarta Menteri Dalam Negeri Seri : D Nomor : 140.34 - 1175 Nomor : 67 Tanggal : 19 - 8 - 1985 Tanggal : 3 Oktober 1985 Sekretaris Wilayah / Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. ttd. DRS. SOEMIDJAN NIP. : 010063425 PENJELASAN PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA (PERDA DIY) NOMOR : 5 TAHUN 1985 TENTANG SUMBER PENDAPATAN DAN KEKAYAAN DESA, PENGURUSAN DAN PENGAWASANNYA I. PENJELASAN UMUM : Daerah Istimewa Yogyakarta dengan luas wilayah 3.185,77 Km2

terdiri dari empat Kabupaten dan satu Kotamadya ber Penduduk 2.884.667 orang berdasarkan Sensus Tahun 1980.

Empat Kabupaten tersebut terdiri dari 393 Desa dengan

penduduk 2.473.383 orang dan Kotamadya terdiri dari 45 Kelurahan dengan Penduduk 411.284 orang. Keadaan ini menunjukkan bahwa Desa merupakan bagian terbesar dari seluruh Wilayah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, dengan kata lain berdasarkan jumlah Penduduk dan luas Wilayah 85 % dari Penduduk Daerah Istimewa Yogyakarta bertempat tingal di Desa-desa. Kepadatan penduduk merupakan salah satu faktor penyebab makin kompleksnya peri kehidupan masyarakat, sehingga makin

Page 8: 1985--Sumber Pendapatan Dan Kekayaan Desa, Pengurusan Dan Pengawasannya

padat penduduknya menuntut diadakannya tata kehidupan yang makin tertib, teratur dan terarah dalam rangka mencapai kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu, segala peraturan perundang-undangan yang mengatur pedesaan hendaknya selalu berorientasi kepada makin bertambahnya kemudahan bagi rakyat di Desa yang bersangkutan untuk mencapai pemenuhan kebutuhan hidupnya baik yang bersifat jasmani maupun rokhani. Dengan demikian maka perlu adanya penanganan mengenai sumber Pendapatan dan Kekayaan Desa serta Pengurusan dan Pengawasannya, untuk terselenggaranya pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan secara berdayaguna dan berhasilguna. Agar dapat tercapai pertumbuhan pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan yang berguna bagi peningkatan kesejahteraan rakyat, maka Sumber Pendapatan dan Kekayaan Desa yang merupakan sendi kehidupan utma dalam penyelenggaraan pemerintahan Desa, masih perlu ditingkatkan dan diperbaiki pengaturannya.

Dalam rangka peningkatan kelancaran penyelenggaraan

pemerintahan dan pembangunan secara berdayaguna dan berhasilguna telah dikeluarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1979 tentang Pemerintahan Desa, dan sesuai dengan pasal 21 ayat (3), telah dikeluarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 1982 tentang Sumber Pendapatan dan Kekayaan Desa, Pengurusan dan Pengawasannya, yang merupakan pedoman dalam penyusunan Rancangan Peraturan Daerah ini.

Selanjutnya yang dimaksud dengan Pengurusan Kekayaan Desa

adalah pengelolaan secara teratur, sistematis dan terus menerus terhadap kekayaan Desa yang berupa : uang, barang bergerak, barang tidak bergerak, ternak dan hewan.

Sedangkan yang dimaksud dengan pengawasan adalah Pngamanan,

Pemeriksaan dan Penelitian secara obyektif mengenai Kekayaan Desa, apakah telah dilaksanakan sesuai dengan maksud/tujuan, peraturan perundang-undangan dan tehnis administratif pengurusan kekayaan.

Di samping itu peran serta Rakyat Desa perlu wadah dan

saluran untuk diikut sertakan dalam mewujudkan bertambahnya penghasilan Desa berupa swadaya dan gotong royong berbentuk tenaga, benda ataupun uang.

Atas dasar pertimbangan tersebut di atas perlu ditetapkan

Peraturan Daerah Propinsi Daerh Istimewa Yogyakarta tentang Sumber Pendapatan dan Kekayaan Desa serta Pengurusan dan pengawasannya.

II. PENJELASAN PASAL DEMI PASAL : Pasal 1 dan 2 : Cukup jelas. Pasal 3 a : Yang dimaksud Tanah-tanah Kas Desa

Page 9: 1985--Sumber Pendapatan Dan Kekayaan Desa, Pengurusan Dan Pengawasannya

adalah Tanah yang semula Kas Desa, Lungguh dan Pengarem-arem.

b s/d c : Cukup jelas. d : Yang dimaksud obyek-obyek rekreasi

adalah obyek-obyek rekreasi sepanjang belum dikelola oleh Pemerintah Daerah.

e dan f : Cukup jelas. Pasal 4 s/d 7 : Cukup jelas. Pasal 8 : Pengawasan dimaksud adalah

pengawasan melekat dengan tidak dengan tidak mengurangi wewenang aparat Pengawasan lainnya untuk melaksanakan tugas.

Pasal 9 ayat (1) : Cukup jelas. Ayat (2) huruf a : Cukup jelas. huruf b : Yang dimaksud senilai adalah

minimal sama luas maupun produktivitasnya yang ditetapkan oleh Panitia Pembebasan Tanah.

huruf c : Apabila tidak ada ganti tanah yang

senilai, untuk tidak menggangu penyelenggaraan pemerintahan Desa, diberikan penggantian yang berupa uang yang sama dengan harga tanah tersebut.

Pasal 10 : Cukup jelas. Pasal 11 ayat (1) : Pengertian Perangkat Desa adalah

berdasarkan Undang-undang Nomor 5 Tahun 1979 jo Peraturan Menteri Dalam negeri No. 1 Tahun 1981 ialah:

a. Sekretariat Desa; b. Kepala-Kepala Dusun. ayat (2) : Cukup jelas. Pasal 12 s/d 14 : Cukup jelas.