17 Laporan Progress 1 (Edited Format)

64

description

Tugas Besar APP

Transcript of 17 Laporan Progress 1 (Edited Format)

Page 1: 17 Laporan Progress 1 (Edited Format)
Page 2: 17 Laporan Progress 1 (Edited Format)

Produk dan Konsep Perusahaan

1. Produk

Seiring dengan perkembangan jaman, maka tuntutan akan produk yang

inovatif sangatlah tinggi. Produk-produk yang dapat membantu

mempermudah perkerjaan manusia menjadi sebuah kebutuhan utama.

Manusia dengan banyaknya kegiatan dan aktivitas yang harus dilakukan

membutuhkan alat praktis yang bisa melakukan pekerjaannya dengan

cepat. Inovasi terhadap peralatan rumah tangga merupakan salah satu

kebutuhan penting saat ini dikarenakan tingkat penggunaannya yang tinggi.

Salah satu alat rumah tangga yang penggunaannya tinggi adalah

jemuran pakaian. Jemuran pakaian adalah alat yang digunakan sebagai

tempat meletakkan pakaian yang telah selesai dicuci agar kering sempurna.

Namun dalam penggunaannya terkadang ada beberapa kendala yang masih

dihadapi. Salah satu kendala yang dihadapi adalah ketika cuaca yang tidak

mendukung seperti hujan. Ketika hujan turun, orang harus bergegas

mengangkat jemurannya supaya tidak terkena air hujan walaupun

jemurannya belum kering. Namun apabila tidak segera bergegas maka

akibatnya pakaian yang seharusnya kering menjadi kembali basah dan

harus dicuci ulang.

Berangkat dari masalah tersebut maka diperlukan sebuah solusi untuk

jemuran. Dibutuhkan sebuah desain inovatif jemuran sehingga

penggunanya tidak perlu khawatir ketika menjemur walaupun cuaca sedang

hujan.

2. Konsep Perusahaan

Usaha yang dibuat merupakan badan usaha yang termasuk dalam

kategori CV. Nama dari perusahaan adalah CV. Muranium Prima. CV atau

Comanditaire Vennootshcap merupakan bentuk usaha yang dipilih untuk

melakukan kegiatan usaha dengan modal yang terbatas. Pemilihan badan

usaha CV dirasa sesuai mengingat usaha ini adalah pengusaha pemula

dengan modal terbatas. Pertimbangan lain yang mempengaruhi pemilihan

CV dikarenakan beberapa keuntungan dalam mendirikan CV, yakni:

a. Relatif mudah didirikan.

b. Bentuk CV sudah dikenal masyarakat, terutama masyarakat bisnis kecil

dan menengah sehingga memudahkan perusahaan ikut dalam berbagai

kegiatan.

1

Page 3: 17 Laporan Progress 1 (Edited Format)

c. CV lebih mudah dalam memperoleh modal, karena pihak perbankan lebih

mempercayainya.

d. Lebih mudah berkembang karena manajemen dipegang oleh orang yang

ahli dan dipercaya oleh sekutu lainnya.

A. Riset Pemasaran 1

Riset pasar pada perancangan produk jemuran kaca ini dilakukan dalam

beberapa tahap. Penyebaran kuesioner terbuka merupakan tahap pertama

yang dilakukan. Kuesioner terbuka bertujuan untuk menghimpun

pernyataan dan ekspektasi konsumen berkaitan dengan fungsi dan

spesifikasi produk. Kuesioner ini disebarkan kepada 35 responden. Format

kuesioner yang telah disebarkan dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

2

Page 4: 17 Laporan Progress 1 (Edited Format)

Gambar 1 Rancangan kuesioner terbuka

B. Voice of Customer Tentang Value

Setelah menyebarkan kuesioner terbuka tersebut, dilakukan perekapan

dan identifikasi suara konsumen atau voice of customer (VoC) terhadap

hasil kuesioner. Interpretasi penyataan kebutuhan berikut adalah hasil

kuesioner terbuka yang berupa pernyataan pelanggan (customer

statements) yang kemudian diterjemahkan dalam pernyataan kebutuhan

3

Page 5: 17 Laporan Progress 1 (Edited Format)

(customer needs). Responden adalah wanita karir, ibu rumah tangga, dan

mahasiswa. Kuesioner terbuka diberikan kepada 30 responden karena

diharapkan hasil dari pernyataan pelanggan akan bisa mencakup kebutuhan

apa saja yang mereka butuhkan dalam suatu produk tertentu. Rekapan dan

identifikasi VoC berdasarkan hasil kuesioner yang telah disebar dapat dilihat

pada tabel di bawah ini.

Tabel 1 Interpretasi Kebutuhan PelangganNo Pernyataan Pelanggan Pernyataan Kebutuhan

1.Murah, menarik, dan banyak dipasaran.

1. Produk mempunyai harga yang terjangkau

2. Produk tersebut mudah ditemukan atau banyak di pasaran (ketersediaan tinggi)

3. Design bentuk dan warna yang menarik

2.Alat yang membuat pakaian cepat kering

1. Produk dapat diletakkan di luar ruangan (terkena sinar matahari)

3.Alat yang flexible, dapat digerakkan dengan mudah

1. Produk mudah digunakan (user friendly)

2. Produk mudah dipindah-pindahkan3. Design produk ringan4. Produk flexible atau dapat dilipat-lipat5. Produk yang mudah disimpan

4.Alat yang tidak menghabiskan banyak tempat namun cukup untuk banyak pakaian

1. Design produk tidak memakan tempat2. Produk yang bisa memuat banyak

pakaian3. Tersedia dalam berbagai ukuran (kecil

dan besar)

5.Alat yang dilengkapi dengan pelindung dari hujan

1. Produk dapat digunakan baik saat sedang hujan maupun tidak hujan

2. Produk dilengkapi alat pelindung dari hujan

6.Alat untuk membantu mempermudah menggantungkan jemuran

1. Produk dilengkapi alat untuk mempermudah menggantungkan jemuran seperti gantungan baju

8.Kuat dan seimbang atau tidak mudah roboh

1. Produk kuat menopang banyak pakaian2. Produk seimbang atau tidak mudah

roboh9. Produk memiliki garansi 1. Produk memiliki garansi

10.Produk yang tidak berkarat dan kuat

1. Bahan produk yang tidak mudah berkarat

2. Produk tahan lama/awet

4

Page 6: 17 Laporan Progress 1 (Edited Format)

C. Segmentasi Pasar

Untuk melakukan pemasaran terhadap produk dari CV. Muranium Prima,

maka dilakukan segmentasi pasar berdasarkan aspek geografi, demografi,

psikologis dan perilaku sehingga nantinya konsumen potensial didapatkan

dan penjualan produk menjadi tidak sia-sia.

1. Segmentasi pasar secara Geografi

Secara geografis pasar dapat dibedakan menjadi beberapa segmen

yaitu segmen pasar internasional, nasional, lokal, dalam, dan luar kota.

Pada segmen pasar untuk produk jemuran kaca ini memusatkan pemasaran

hasil produksinya ke beberapa daerah geografis, terutama berpusat pada

kota-kota besar di pulau Jawa yakni Jakarta, Surabaya, Bandung, dan

Malang. Dengan berpusat pada kota-kota besar ini hasil penjualan produk

yang diperoleh dari konsumen di kota-kota besar cukup banyak untuk

menutup biaya operasional dan memperoleh keuntungan. Penjualan produk

CV. Muranium Prima ini membatasi daerah operasi bisnisnya hanya pada

kota-kota dan lokasi tertentu saja dengan tujuan agar penjualan produk

lebih efektif.

2. Segmentasi pasar secara Demografi

Secara demografis segmen pasar untuk penjualan produk CV. Muranium

Prima dibedakan menjadi beberapa faktor yakni:

- Jenis Kelamin : Perempuan, karena pekerjaan mencuci banyak

dilakukan oleh perempuan (Ibu rumah tangga)

- Usia : 16 – 40 tahun

- Pekerjaan : Ibu rumah tangga, pengelola kos, dan pemilik

usaha laundry.

- Penghasilan : > Rp. 2.000.000/bulan

3. Segmentasi pasar secara Psikologis

Secara psikologis segmen pasar untuk penjualan produk CV. Muranium

Prima ini adalah masyarakat golongan menengah ke atas (golongan

berdasarkan pendapatan/biaya hidup). Masyarakat golongan bawah tidak

dijadikan menjadi target pemasaran karena persepsi dari masyarakat

golongan bawah yang lebih mengutamakan harga murah sementara

5

Page 7: 17 Laporan Progress 1 (Edited Format)

masyarakat menengah ke atas mengutamakan pengetahuan (pola pikir)

dan sikap yang ingin melakukan pekerjaan secara efektif.

4. Segmentasi pasar secara Perilaku

Dalam segmentasi pasar secara perilaku (behavioristik) konsumen

dibagi menjadi beberapa segmen pasar berdasarkan jadwal pemakaian

produk, manfaat yang ingin diperoleh, intensitas pembelian, dan kesiapan

membeli.

- Kesiapan membeli: Konsumen produk jemuran kaca selalu meluangkan

waktu untuk mengikuti perkembangan produk yang terjadi.

- Jadwal pemakaian produk: setiap hari (sehabis mencuci) tapi lebih

dimanfaatkan pada saat musim hujan.

- Manfaat yang ingin diperoleh : pakaian tetap kering di segala kondisi

cuaca

- Intensitas pembelian: 1 (dengan persepsi sampai produk tidak dapat

digunakan-berkaitan dengan umur produk) dan lebih dari 1 (berdasarkan

persepsi kebutuhan-berkaitan dengan volume pakaian konsumen)

a. Struktur Pasar

Berikut merupakan tabel yang menunjukkan jenis-jenis struktur pasar:

Ciri-ciriPersaingan Sempurna

Monopolistik Oligopoli Monopoli

Jumlah produsen

atau penjual

Banyak penjual, setiap

penjual memiliki

mangsa pasar yang sangat

kecil.

Banyak penjual tetapi arti dari tiap penjual tidak terlalu kecil.

Sedikit Hanya satu

Tingkat diferensiasi

produk

Produk persis sama

(homogen)

Produk mempunyai

keistimewaan tertentu, namun

mungkin saling menggantikan

Beberapa diantaranya

identik, beberapa lainnya

terdiferensiasi

Tidak mempunyai

produk pengganti

Kemampuan produsen

menentukan harga

Tidak dapat menetapkan

harga

Mempunyai kekuasaan

untuk menentukan

harga

Ada beberapa kekuasaan

pengendalian

Kekuasaan untuk

menentukan harga sangat

besarMetode

pemasaran Pertukaran di pasar, lelang

Iklan, persaingan

Iklan, persaingan

Iklan, promosi lewat humas

6

Page 8: 17 Laporan Progress 1 (Edited Format)

atau penjualan

mutu harga, bonus

Keterlibatan sektoral dalam

perekonomian

Dalam sektor pertanian, komoditi-

komoditi yang dipasarkan

secara internasional

Sangat umum di segala

sektor perekonomian

Sangat umum di segala

sektor perekonomian

Sarana dan prasarana (utilities), industri-

industri yang sangat

“dilindungi” karena

pertimbangan khusus

Dari berbagai jenis struktur pasar dan karakteristiknya tersebut,

maka CV. Muranium Prima dapat digolongkan berada pada struktur pasar

persaingan sempurna. Hal ini dikarenakan ada beberapa perusahaan yang

bergerak di bidang yang sama yaitu dalam produk rumah tangga berbahan

alumunium. Perusahaan tersebut antara lain, AS-Tirta Binangkit Multi Teknik

(ABMT), PT.Liquanal Pratama, PT. Milpo Indonesia, UD. Miracle Blessing, dan

lain-lain. Produk dari berbagai perusahaan tidak dapat dibedakan satu sama

lain sehingga merk tidak memiliki arti lebih. Namun CV. Muranium Prima

hadir dengan produk yang memiliki inovasi dan nilai lebih. Dengan

membawa produk inovatif maka CV. Muranium Prima memiliki kesempatan

untuk menentukan harga namun tetap memerlukan usaha promosi dan

periklanan.

7

Page 9: 17 Laporan Progress 1 (Edited Format)

D. Riset Pemasaran 2

Riset Pemasaran 2 ini merupakan analisis persaingan antara produk

yang telah dimiliki dengan kompetitor yang lain. Riset ini bertujuan untuk

memberikan nilai kepentingan yang dibutuhkan oleh pelanggan pada suatu

produk. Riset pemasaran 2 ini akan memberikan output berupa Voice of

Customer.

Setelah mengetahui pasar, maka dilanjutkan dengan riset pemasaran

kedua dengan menggunakan kuesioner tertutup untuk melihat kepentingan

ekspektasi pelanggan terhadap kompetitor dengan memperbandingkan 1

kompetitor yang telah ada untuk produk jemuran kaca. Berikut rancangan

kuesioner tertutup untuk produk ini.

KUESIONER TERTUTUP

Nama : ___________ __________ Jenis Kelamin : ___________Pekerjaan : ___________ __________ Umur : ___________

Aspek yang dinilaiBerikut adalah gambaran dari competitor

GAMBAR COMPETITOR (JEMURAN LIPAT)

Deskripsi:Jemuran lipat adalah alat bantu untuk menjemur dan mengeringkan pakaian yang paling flexible saat ini, produk dapat dilipat, ringan, dan dapat dengan mudah dipindah-pindahkan. Produk ini berskala internasional sehingga sangat mudah di temui di berbagai tempat. Modelnya dan ukurannya juga beragam.

Ekspektasi responden merupakan kriteria produk yang diinginkan responden.

Petunjuk Pengisian KuesionerPada kuesioner tertutup ini, responden memilih tingkat seberapa

penting kebutuhan dalam pernyataan yang telah disediakan. Dengan melingkari (O) level kepentingan yang akan dipilih dengan skala 1 sampai 5.Keterangan:1: Sangat tidak Penting

8

Page 10: 17 Laporan Progress 1 (Edited Format)

2: Tidak penting 3: Penting4: Sangat Penting5: Sangat Penting Sekali

Pernyataan kebutuhan

Tingkat Kepentingan

Ekspektasi Responden

Existing Product

(Jemuran Kaca)

Competitor (Jemuran

Lipat)

1.Produk mempunyai harga yang terjangkau

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

2.Produk tersebut mudah ditemukan atau banyak di pasaran (ketersediaan tinggi)

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

3. Produk mudah dipindah-pindahkan 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

4. Design produk tidak memakan tempat 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

5. Produk mudah digunakan (user friendly) 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

6. Produk flexible atau dapat dilipat-lipat 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

7. Design produk ringan 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

8. Design bentuk dan warna yang menarik 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

9.Produk dapat diletakkan di luar ruangan (terkena sinar matahari)

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

10. Produk yang mudah disimpan 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

11.Tersedia dalam berbagai ukuran (kecil dan besar)

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

12.Produk yang bisa memuat banyak pakaian

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

13.Produk dapat digunakan baik saat sedang hujan maupun tidak hujan

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

14.Produk dilengkapi alat pelindung dari hujan

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

15.Produk dilengkapi alat untuk mempermudah menggantungkan jemuran seperti gantungan baju

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

16. Produk memiliki garansi 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

17.Produk seimbang atau tidak mudah roboh

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

18. Produk kuat menopang banyak pakaian 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

19.Bahan produk yang tidak mudah berkarat

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

20. Produk tahan lama/awet 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

Malang, Oktober 2014Responden

1. Pengujian Data

Hasil dari rekapituulasi kuesioner akan dilakukan beberapa uji

diantaranya uji reliabilitas dan uji validitas.

9

Page 11: 17 Laporan Progress 1 (Edited Format)

a. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah suatu indeks yang menunjukkan konsistensi suatu

alat ukur/instrumen dalam mengukur aspek yang sama dapat dipercaya

atau diandalkan. Reliabilitas juga menunjukkan sejauh mana hasil alat ukur

tersebut dapat diandalkan dan terhindar dari kesalahan pengukuran.

Keandalan alat menunjukkan ketepatan, kemantapan, dan homogenitas alat

ukur yang dipakai (Sumarno, 2011). Setelah dialakukan pengumpulan data

dengan kuesioner selanjutnya dilakuakan uji reliabilitas dengan

mengunakan SPSS. Berikut merupakan hasil dari uji realiabilitas kuesioner

yang disebarkan:

Tabel 2 Output Uji Reliabilitas Ekspektasi Responden

Data dianggap reliabel apabila nilai Cronbach’s Alpha lebih besar dari

0,7. Dari tabel diatas diketahui bahwa nilai Cronbach’s Alpha = 0,839 lebih

besar dari 0,7 sehingga dapat disimpulkan bahwa data tingkat kepuasan

yang telah diambil sudah reliabel.

b. Uji Validitas

Setelah dilakukan uji reliabilitas, langkah selanjutnya adalah melakukan

uji validitas dengan menggunakan SPSS. Tujuannya untuk mengetahui

sejauh mana ketepatan suatu alat ukur dalam mengukur suatu data. Pada

uji validitas kali ini, digunakan nilai α = 0,05. Kuesioner yang digunakan

terdiri atas 20 pernyataan.

10

Page 12: 17 Laporan Progress 1 (Edited Format)

Tabel 3 Output Uji Validitas

Dari tabel output diatas, maka dapat dilihat uji validitas tiap butir

pernyataan yang ada dalam kuesioner. Pernyataan dianggap valid jika nilai

yang tertera pada corrected item-total correlation > r (lihat tabel r) dan

cronbach alpha if item deleted < nilai cronbach alpha (berdasarkan nilai

pada uji reliabilitas). Dalam kasus ini, nilai r adalah 0,361 dan nilai cronbach

alpha menunjukkan nilai sebesar 0.839 lalu nilai tersebut dibandingkan

dengan nilai cronbach alpha if item deleted tiap pernyataan. Jika nilai

Corrected Item-Total Correlation > nilai r TABEL maka pernyataan dapat

dikatakan valid. Sebaliknya jika nilai Corrected Item-Total Correlation ≤ nilai

r TABEL maka pernyataan dikatakan tidak valid. Rekapan hasilnya tertera

seperti pada tabel berikut ini.

Tabel 4 Rekap Uji Validitas

No Pernyataan

Corrected Item-Total

Correlation

Corrected Alpha If

Item Deleted

Valid/Tidak Valid

1.Produk mempunyai harga yang terjangkau

0.412 0.827 Valid

2.Produk tersebut mudah ditemukan atau banyak di pasaran (ketersediaan tinggi)

0.379 0.835 Valid

3. Produk mudah dipindah-pindahkan 0.564 0.824 Valid

4.Design produk tidak memakan tempat

0.645 0.819 Valid

5.Produk mudah digunakan (user friendly)

0.481 0.838 Valid

11

Page 13: 17 Laporan Progress 1 (Edited Format)

6.Produk flexible atau dapat dilipat-lipat

0.378 0.815 Valid

7. Design produk ringan 0.381 0.829 Valid

8.Design bentuk dan warna yang menarik

0.357 0.841Tidak Valid

9.Produk dapat diletakkan di luar ruangan (terkena sinar matahari)

0.190 0.842Tidak Valid

10. Produk yang mudah disimpan 0.433 0.815 Valid

11.Tersedia dalam berbagai ukuran (kecil dan besar)

0.241 0.840Tidak Valid

12.Produk yang bisa memuat banyak pakaian

0.520 0.828 Valid

13.Produk dapat digunakan baik saat sedang hujan maupun tidak hujan

0.588 0.825 Valid

14.Produk dilengkapi alat pelindung dari hujan

0.578 0.823 Valid

15.Produk dilengkapi alat untuk mempermudah menggantungkan jemuran seperti gantungan baju

0.449 0.830 Valid

16. Produk memiliki garansi 0.219 0.844Tidak Valid

17.Produk seimbang atau tidak mudah roboh

0.545 0.825 Valid

18.Produk kuat menopang banyak pakaian

0.728 0.816 Valid

19.Bahan produk yang tidak mudah berkarat

0.491 0.828 Valid

20. Produk tahan lama/awet 0.386 0.833 Valid

Sebuah pernyataan dikatakan valid ketika dibandingkan dengan dua

cara tersebut nilainya valid. Jika salah satunya tidak valid, maka pernyataan

tersebut tidak valid. Dari tabel tersebut dapat terlihat bahwa pernyataan

yang tidak valid adalah pernyataan 8,9, 11,16. Sedangkan pernyataan yang

valid dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 5 Pernyataan yang ValidKODE PERNYATAAN KEBUTUHAN

Q1. Produk mempunyai harga yang terjangkau

Q2. Produk tersebut mudah ditemukan atau banyak di pasaran (ketersediaan tinggi)

Q3. Produk mudah dipindah-pindahkan

Q4. Design produk tidak memakan tempat

Q5. Produk mudah digunakan (user friendly)

Q6. Produk flexible atau dapat dilipat-lipat

Q7. Design produk ringan

Q10. Produk yang mudah disimpan

12

Page 14: 17 Laporan Progress 1 (Edited Format)

Q12. Produk yang bisa memuat banyak pakaian

Q13. Produk dapat digunakan baik saat sedang hujan maupun tidak hujan

Q14. Produk dilengkapi alat pelindung dari hujan

Q15. Produk dilengkapi alat untuk mempermudah menggantungkan jemuran seperti gantungan baju

Q17. Produk seimbang atau tidak mudah roboh

Q18. Produk kuat menopang banyak pakaian

Q19. Bahan produk yang tidak mudah berkarat

Q20. Produk tahan lama/awet

Hasil dari voice of customer ini menjadi dasar dari perancangan produk

yang akan diproduksi agar produk sesuai dengan ekspektasi pelanggan.

13

Page 15: 17 Laporan Progress 1 (Edited Format)

E. Analisa Situasi Usaha

1. Analisis PESTEL

PESTEL analysis, adalah tool untuk memahami segala resiko terkait

dengan pertumbuhan atau penurunan usaha, dan juga posisi, potensi serta

arahan strategis untuk bisnis maupun organisasi.PESTEL Analysis dapat

digambarkan dalam model sebagai berikut:

Gambar 2 PEST(EL) analysis

• Political Secara politis, yang menjadi batasan bisnis adalah adanya

Undang–Undang dan Peraturan Daerah yang mengatur pembatasan

pemanfaatan/ pengolahan aluminium sebagai bahan baku utama produk

jemuran kaca.

• Economy Tahun 2014, pemerintah menargetkan perekonomian

tumbuh menjadi 6-8%. Berdasarkan data Survei Sosial Ekonomi Nasional

diketahui bahwa konsumsi masyarakat Indonesia untuk perumahan dan

fasilitas rumah tangga mengalami kenaikan.

• Social Perekonomian yang membaik berdampak pada peningkatan

gaya hidup masyarakat yang berarti menjadi peluang untuk pemasaran

produk.

• Technology Kemunculan produk yang dapat mempercepat

pengeringan pakaian tanpa menggunakan energi matahari akan

mengancam keberadaan produk.

• Environmental Produksi jemuran kaca akan mengalami gangguan

ketika ketersediaan aluminium semakin menipis.

• Legal Produk jemuran kaca harus memiliki paten supaya tidak ada

usaha lain yang memproduksi produk dengan prinsip serupa.

14

Page 16: 17 Laporan Progress 1 (Edited Format)

2. Porter’s Five Forces Analysis

Model lima kekuatan (five forces) diajukan Potter (1985) sebagai alat

untuk menganalisis lingkungan persaingan industri. Industri dapat

didefinisikan kelompok bisnis tertentu yang memiliki teknik dan metode

yang sama dalam menghasilkan laba dengan memproduksi produk atau

jasa yang sama atau barang pengganti yang dekat. Produk jemuran kaca

memiliki lima model kekuatan sebagai berikut:

Gambar 3 The Five Forces That Shape Industry CompetitionSumber: Aansubhan, 2009. Analisis Five Forces Porter Yang Powerful

1. The threat of the entry of new competitors ( masuknya kompetitor ).

Ancaman akan pesaing baru cukup tinggi karena usaha ini sangat

menjanjikan jika dilihat dari segmentasi pasar yang cukup luas,

disamping itu produk jemuran kaca ini banyak digemari oleh

masyarakat. Namun, adanya inovasi baru dari kompetitor juga bisa

menimbulkan persaingan yang cukup kuat. Oleh karena itu, manajemen

produksi akan selalu berinovasi untuk mempertahankan produk

dipasaran.

2. The threat of a substitute product ( ancaman produk atau jasa

pengganti ).

Substitusi barang lain terhadap produk ini termasuk cukup sulit karena

termasuk produk inovasi yang belum ada di pasaran. Oleh karena itu

desain dan fungsi produk yang berbeda dari produk lain ini menjadi

keuntungan tersendiri bagi perusahaan sehingga tidak mudah

tergantikan oleh produk lain yang sejenis.

15

Page 17: 17 Laporan Progress 1 (Edited Format)

3. The bargaining power of customers ( daya tawar dari pembeli ).

Produk diproduksi dalam jumlah besar sehingga harga murah dapat

ditawarkan kepada konsumen. Manfaat besar yang didapat konsumen

juga dapat menarik konsumen untuk membeli produk.

4. The bargaining power of suppliers ( daya tawar dari supplier )

Produk tidak membutuhkan bahan baku yang bermacam-macam.

Sehingga setiap item bahan baku didapatkan dari supplier yang tetap

dengan jumlah pembelian besar. Hubungan kerja sama jangka panjang

dapat diciptakan dengan supplier sehingga dari sisi harga perusahaan

mendapat harga murah, namun supplier mendapatkan benefit yang

besar pula.

5. The intensity of competitive rivalry ( persaingan di antara pemain yang

sudah ada)

Perusahaan akan membangun hubungan yang baik dengan supplier dan

konsumennya. Perusahaan juga terus meningkatkan kualitas dari

produk sehingga tetap menjadi yang terbaik dibandingkan dengan

kompetitor dan produk sejenis.

3. Analisa Persaingan Usaha

Dari hasil analisa di atas maka bisa diperkirakan siklus hidup produk

jemuran kaca sebagai berikut.

Gambar 4 Siklus hidup produk

Pada fase introduction (perkenalan) jemuran kaca perlahan mulai

diluncurkan ke pasaran. Volume penjualan sedikit demi sedikit ditingkatkan

dengan melakukan strategi promosi yang agresif dan efektif. Fase growth

(pertumbuhan) adalah efek dari fase introduction yang diharapkan

memberikan kontribusi kepada peningkatan penjualan dan laba yang

16

Page 18: 17 Laporan Progress 1 (Edited Format)

didapatkan. Kegiatan promosi tidak dilakukan segencar di awal namun

strategi untuk mempertahankan pasar perlu diperkuat karena persaingan

akan menjadi lebih ketat. Fase maturity (pendewasaan) adalah fase dimana

volume penjualan jemuran kaca sedang berada di posisi puncaknya. Pada

fase ini perlu dirancang strategi promosi baru yang efektif dalam menjaga

kepercayaan konsumen. Lepas dari fase maturity yang mengalami

pelonjakan permintaaan, fase berikutnya yang perlu diantisipasi adalah fase

decline dimana permintaan produk cenderung turun dan dikhawatirkan

tidak mampu bersaing lagi dengan produk lain. Maka dari itu, perlu dibuat

pengembangan konsep produk yang baru dengan melakukan inovasi-

inovasi baik dari sisi teknologi maupun desain.

17

Page 19: 17 Laporan Progress 1 (Edited Format)

F. Target Pasar

Berdasarkan kuesioner yang telah disebar, didapatkan hasil bahwa

responden yang beragam memiliki preferensi yang sama terhadap produk

yang ditawarkan, hal tersebut nampak dari jawaban responden pada

kuesioner tertutup yang memiliki kecenderungan menjawab pada kisaran

jawaban penting dan sangat penting pada beberapa poin pertanyaan yang

diajukan. Terdapat beberapa responden yang memberikan jawaban tidak

penting, namun jumlahnya sedikit dibandingkan responden yang menjawab

penting dan sangat penting. Berdasarkan analisa tersebut dapat

disimpulkan bahwa segmentasi pasar untuk produk jemuran kaca yang akan

dibuat berpola homogenous preference, sebab konsumen yang terwakili

oleh responden kuesioner memiliki preferensi yang sama terhadap produk

yang ditawarkan.

Produk jemuran kaca yang akan dibuat hanya dapat berfungsi secara

maksimal apabila digunakan di negara-negara yang memiliki curah hujan

yang cukup tinggi, oleh karena itu untuk permulaan produk ini akan

dipasarkan di Indonesia. Berdasarkan fungsi utamanya yang sebagai

jemuran produk ini tentunya akan banyak digunakan oleh ibu-ibu rumah

tangga yang memiliki banyak kesibukan dan akan merasa kesulitan ketika

harus menangani jemuran ketika hujan tiba. Selain ibu rumah tangga,

produk ini juga akan berfungsi secara maksimal apabila digunakan oleh

penghuni kos yang pada umumnya adalah mahasiswa dan masih mencuci

sendiri pakaian atau baju mereka untuk menghemat pengeluaran. Namun

seorang mahasiswa tidak mungkin membeli produk jemuran kaca karena

terlalu besar kapasitasnya jika dibanding banyaknya baju yang dicucinya.

Oleh karena itu, yang mungkin membeli produk ini untuk digunakan oleh

mahasiswa adalah pemilik atau pengelola rumah kos.

Berdasarkan penjelasan di atas maka yang menjadi target pasar dari

produk jemuran kaca adalah pemilik/pengelola rumah kos, ibu rumah

tangga, serta pemilik usaha laundry. Pemilihan target pasar tersebut

didasarkan pada pertimbangan pola homogenous preferences yang dimiliki

oleh penghuni kos serta ibu rumah tangga. Pengambilan keputusan

pemilihan ibu rumah tangga serta pengelola/pemilik kos sebagai target

pasar adalah dengan pertimbangan bahwa segmen niche market

merupakan segmen pasar yang tepat.

18

Page 20: 17 Laporan Progress 1 (Edited Format)

G. Value of Bussiness

Produk jemuran kaca merupakan produk yang memiliki inovasi tinggi

serta mengedepankan kebutuhan dan keinginan konsumen dengan tingkat

kesibukan yang sangat tinggi pada saat ini. Produk jemuran kaca memiliki

beberapa kelebihan. Kelebihan tersebut antara lain:

1. Produk jemuran kaca diproduksi dengan bahan alumunium yang sangat

kokoh namun tetap ringan, sehingga dapat diterapkan sistem portable

atau dipindah-pindahkan tanpa memerlukan energy yang besar.

2. Jemuran kaca didesain dengan sistem bongkar pasangnya yang

memudahkan penyimpanan ketika produk jemuran kaca sedang tidak

digunakan

3. Produk jemuran kaca dapat memuat jumlah baju yang cukup banyak

4. Produk jemuran kaca didesain dengan memanfaatkan kondisi alamia

dan sifat asli dari bahan baku. Yakni dengan memanfaatkan panas

matahari agar tetap dapat menyerap panas dan menyebabkan jemuran

kering serta melindungi jemuran dengan menutupinya dengan

mekanisme kaca jendela agar tetap terlindungi dari hujan. Sehingga

konsumen tidak perlu khawatir ketika harus meninggalkan jemuran

pada saat musim hujan atau untuk berpergian, sebab baju yang dijemur

di dalam jemuran kaca akan tetap kering dan terlindungi dari hujan

dengan adanya mekanisme kaca jendela untuk melindungi jemuran.

5. Bahan yang digunakan merupakan bahan yang berkualitas, namun juga

memiliki nilai ekonomis yang tinggi, sebab dapat bertahan untuk waktu

yang lama ketika digunakan

6. Untuk mengantisipasi adanya kerusakan yang timbul maka perusahaan

menyediakan layanan servis gratis untuk 3 bulan pertama pembelian,

sebab adanya layanan purna jual merupakan hal yang menguntungkan

bagi konsumen, juga merupakan pelayanan prima yang ingin disajikan

perusahaan kepada konsumen.

19

Page 21: 17 Laporan Progress 1 (Edited Format)

H. Visi dan Misi Organisasi

VISI

“Menjadi perusahaan aluminium furniture yang unggul, terus berkembang,

dan terkemuka di dunia”

MISI

1. Memproduksi aluminium furniture yang berinovasi sesuai dengan

kebutuhan dan keinginan pelanggan

2. Meningkatkan kinerja organisasi dan sumber daya manusia untuk

memberikan jaminan terhadap kepuasan pelanggan

3. Memberikan kualitas produksi terbaik dengan penggunaan teknologi yang

dipadukan dengan desain produk yang elegan dan ramah lingkungan

4. Memastikan ketersediaan produk kepada pelanggan domestik dan

internasional

5. Membangun kemitraan perusahaan untuk meningkatkan kepercayaan

pemasok, ritel dan pelanggan

6. Meningkatkan nilai investasi pemegang saham dan kesejahteraan

karyawan

I. Strategi Pemasaran

Ada beberapa cara yang bisa digunakan untuk menentukan strategi

yang harus dilakukan perusahaan dilihat dari kondisi yang ada. Tahap

perumusan strategi untuk produk Jemuran Kaca kali ini menggunakan

Matriks SWOT dan BCG.

1. Matriks SWOT

Pada penentuan strategi pemasaran dilakukan dengan analisis

matriks SWOT. Berikut perumusan strategi produk jemuran kaca

berdasarkan matriks SWOT:

20

Page 22: 17 Laporan Progress 1 (Edited Format)

Opportunity (Peluang) Threat (Ancaman)

Produk ini masih jarang di pasaran

Harga penjualan yang tidak terlalu

mahal

Adanya produk sejenis dengan harga

yang lebih murah

Adanya pola pikir masyarakat ingin melakukan segala

sesuatunya dengan mudah, tanpa tenaga

1 2 1 2

Strength (Kekuatan) Strategi SO Strategi STTidak menggunakan tenaga listrik

1 1. Melakukan promosi yang besar seperti iklan, dll, sehingga produk yang masih jarang di pasaran ini dapat diketahui oleh banyak konsumen

2. Lebih menonjolkan kelebihan-kelebihan yang ada pada produk sehingga harapannya dapat diterima oleh kalangan konsumen

3. Pada promo yang dilakukan, memperlihatkan bahwa produk dengan banyak kelebihan ini dapat diperoleh dengan harga yang terjangkau, sehingga dapat menarik minat konsumen

1. Melakukan promosi yang lebih lagi, sehingga penjualannya tidak kalah dengan adanya produk sejenis

2. Lebih mengedepankan kualitas produk, sehingga dengan harga yang sedikit diatas produk lain ini dapat menjadi pilihan utama para konsumen

3. Memberikan pengertian ke konsumen bahwa terdapat manfaat lain dari penggunaan produk ini, yaitu sebagai sarana olahraga kecil-kecilan

4. Memberikan harga diskon pada pembelian tertentu, missal pada saat diadakannya pameran, expo dll

Dapat menghemat pengeluaran biaya

2

Harga terjangkau 3

Volume daya tampung lebih besar

4

Bentuk lebih fleksibel 5

Weakness (Kelemahan) Strategi WO Strategi WTKemampuan mengeringkan pakaian yang lebih lama

1 1. Memperlihatkan sisi keunikan produk yang lain, seperti penghematan yang bisa dilakukan dengan penggunaan produk ini

2. Memberikan pengetahuan ke konsumen bahwa produk ini hanya membutuhkan sedikit saja keluaran tenaga dari manusia, dan dapat melakukan penghematan pada setiap pemakaiannya

1. Memberikan pengertian ke konsumen bahwa tenaga yang dibutuhkan untuk menggunakan produk ini sangat kecil dan sangat mudah dioperasikan

Pada penggunaanya

membutuhkan tenaga manusia2

21

FaktorEkternal

FaktorInternal

Page 23: 17 Laporan Progress 1 (Edited Format)

2. Metode Analisis Boston Consulting Group (BCG)

Metode nalisis Boston Consulting Group (BCG) merupakan metode yang

digunakan dalam menyusun suatu perencanaan unit bisnis strategi dengan

melakukan pengklasifikasian terhadap potensi keuntungan perusahaan

(Kotler, 2002). Matriks BCG terdapat 4 kuadran yang menggambarkan posisi

suatu unit bisnis dipandang dari segi pertumbuhan pasar serta pangsa

pasarnya, keempat kuadran atau kategori tersebut tergambar sebagai

berikut:

Gambar 5 Kuadran Matriks BC

Berikut merupakan penjelasan kondisi untuk produk jemuran kaca saat

ini:

1. Market Share Position:

Posisi perusahaan di pasar yang menjual produk serupa dapat dikatakan

masih rendah. Hal ini dikarenakan produk masih bersifat baru dan

belum dikenal oleh pasar. Jika dibandingkan dengan perusahaan lain,

maka keberadaan produk jemuran kaca masih belum tersebar di pasar,

toko kecil, maupun ritel yang ada.

2. Bussiness Growth Rate:

Dilihat dari pertumbuhan bisnis peralatan rumah tangga berbahan

alumunium, saat ini merupakan bisnis memiliki laju pertumbuhan

tinggi. Meningkatnya jumlah penduduk dan gaya hidup menyebabkan

kebutuhan akan peralatan rumah tangga meningkat pula. Permintaan

akan produk jemuran kaca pun bisa dikatakan tinggi.

22

Page 24: 17 Laporan Progress 1 (Edited Format)

Dari penjelasan di atas maka BCG Matriks untuk produk jemuran kaca

dapat digambarkan sebagai berikut:

BCG MATRIKS UNTUK JEMURAN KACA

Gambar 6 Matriks BCG jemuran kaca

Usaha jemuran kaca dapat dikatakan ada pada kategori Question Mark.

Kategori ini memiliki posisi pangsa pasar relatif yang rendah, tetapi

bersaing dalam industri yang bertumbuh pesat. Biasanya kebutuhan kas

perusahaan ini tinggi seperti harus melakukan banyak promosi produk

jemuran kaca untuk mempertahankan pangsa dan apalagi

meningkatkannya. Bisnis ini disebut tanda tanya karena organisasi harus

memutuskan apakah akan memperkuat usaha dengan menjalankan strategi

intensif atau harus melakukan divestasi. Manajemen harus berpikir keras

tentang tanda tanya mana yang harus dicoba untuk menjadikan produk

jemuran kaca menjadi bintang dan bagian mana yang harus dibuang.

2. Proyeksi Pemasaran

Dalam menentukan strategi pemasaran terhadap suatu produk, maka

perlu dianalisis mengenai siklus hidup produk (Product Life Cycle – PLC).

Menurut Philip Khotler (1995: 442) konsep Product Life Cycle mempengaruhi

pengambilan keputusan dan merupakan sarana yang ampuh dalam

pelaksanaan strategi. Siklus hidup produk (product life cycle-PLC) adalah

perjalanan penjualan dari suatu produk dalam masa hidupnya. Siklus hidup

23

Page 25: 17 Laporan Progress 1 (Edited Format)

produk merupakan suatu konsep penting yang memberikan pemahaman

tentang dinamika kompetitif suatu produk. Siklus hidup terdiri dari 5 tahap:

1. Tahap perkenalan (introduction).

2. Tahap pertumbuhan (growth).

3. Tahap kedewasaan (maturity)

4. Tahap kemunduran (decline)

Berikut merupakan product life cycle produk jemuran kaca serta strategi

untuk tiap tahap produk:

Gambar 7 Diagram Siklus Hidup Produk

Terkait dengan siklus hidup produk, beberapa strategi yang akan

diterapkan pada masing-masing tahapan siklus hidup produk jemuran kaca

ini yaitu:

1. Produk yang baru diperkenalkan di pasar (introduction), strateginya:

a. Menciptakan kesadaran dan keinginan mencoba produk.

b. Mengadakan pengenalan seperti memamerkan produk dengan

inovasi baru melalui pameran, poster maupun media internet social,

serta dengan teknik mouth to mouth.

c. Menyebarkan barang sebanyak-banyaknya ke seluruh toko.

2. Produk yang sudah dikenal (growth) :

a. Berusaha terus mencari segmen baru, menambah jumlah tenaga

penjual, menambah armada traansportasi pengangkut, dan

meningkatkan pangsa pasar.

b. Selalu memperbaiki mutu produk

24

Page 26: 17 Laporan Progress 1 (Edited Format)

c. Mempertimbangkan strategi penurunan harga untuk barang-barang

yang harganya tinggi.

3. Pasar yang sudah matang/ jenuh (masa maturity) :

a. Memaksimalkan laba dan mempertahankan pangsa pasar.

b. Berusaha mencari segmen baru dan segmen-segmen kecil yang

belum terisi, dan menambah jumlah tenaga penjual.

c. Menciptakan produk dengan kemasan besar (grosir).

d. Memperbaiki penampilan produk dengan sesuatu yang baru.

4. Masa penurunan (decline) :

a. Mengurangi pengeluaran dan menghentikan anggaran promosi agar

biaya tidak membengkak.

b. Fokus pada segmen pasar yang masih memiliki potensi besar dan

menghentikan penjualan pada segmen yang sudah tidak berpotensi.

Secara singkat strategi PLC dapat dilihat dari tabel berikut:

Tabel 6 Strategi PLCIntroduction Growth Maturity Decline

ProdukTawaran Produk Dasar

Tawaran perluasan produk, pelayanan, jaminan.

Diversifikasi merk dan model

Lepas jenis produk yang lemah

HargaKenaikan biaya-plus

Harga untuk menembus pasar

Harga sama atau lebih baik dari pesaing

Turunkan harga

Distribusi Buat distribusi selektif

Buat distribusi intensif

Buat lebih banyak distribusi intensif

Selektif lepas toko yang tidak menguntungkan

Pengiklanan

Bangun kesadarn produk diantara pemakai awal dan penyalur

Bangun kesadaran minat di pasar massal

Tekankan perbedaan dan manfaat merk

Kurangi sampai tingkat yang diperlukan untuk mempertahankan pemakai setia

Promosi Penjualan

Gunakan banyak promosi penjualan untuk menarik pencoba

Kurangi untuk mengambil keuntungan dari besarnya permintaan konsumen

Tingkatkan untuk mendorong peralihan merk

Kurangi sampai tingkat minimal

Setelah merencanakan strategi yang akan digunakan, perusahaan

memproyeksikan permintaan akan produk jemuran kaca selama tahun 2015

untuk memperkirakan jumlah produk yang akan diproduksi dan untuk

menilai keadaan pasar jemuran kaca.

25

Page 27: 17 Laporan Progress 1 (Edited Format)

Untuk membuat perkiraan jumlah permintaan, maka dilakukan

perhitungan kuantitatif untuk menentukan dasaran permintaan jumlah yang

dapat diproduksi. Berikut ini adalah perhitungan perkiraan data permintaan

jemuran kaca adalah sebagai berikut:

Tabel 7 Tahapan PLCIntroduction Growth Maturity Decline

Competition Sedikit Mulai banyak Banyak BerkurangProduct Satu macam Satu macam Satu macam Satu macam

Price Penetrasi Market share tumbuh

Pertahanan market share

Keuntungan dipertahankan

Competition Sedikit Mulai banyak Banyak Berkurang

Promotion

Menginformasikan

Mencerdaskan pembeli. Melalui

media social online

Promosi fokus pada

deferensiasi. Situs media

online diperbanyak

Berorientasi pada

mengingatkan pelanggan

Promosi dikurangi

Place 3 toko >7 toko 12 toko >12 toko

Dalam kegiatan pemasaran perlu dilakukan proyeksi terhadap

kemungkinan pertumbuhan permintaan dari tahun ke tahun mendatang

agar dapat direncanakan pengembangan produksi berdasarkan besarnya

kenaikan demand. Proyeksi pemasaran perlu dibagi kedalam ceruk

pemasaran (niche market) terkecil sehingga dapat merepresentasikan

terhadap kondisi pasar sebenarnya.

1. Analisis Dan Proyeksi Pasar Potensial

Konsumen pasar potensial adalah jumlah keseluruhan konsumen yaitu

setiap rumah tangga maupun pengelola tempat kos di Kota Malang,

Bandung, dan Jakarta berpotensi melakukan aktivitas permintaan.

2. Analisis Dan Proyeksi Pasar Target

Konsumen pasar target adalah jumlah konsumen yang mempunyai

kemampuan melakukan permintaan. Konsumen target adalah penduduk

untuk semua kalangan.

3. Analisis dan Proyeksi Pasar Nyata

Di samping melalui pasar potensial dan pasar target, perlu dilakukan

proyeksi pasar nyata dalam proyeksi pemasaran. Proyeksi pasar nyata

sendiri merupakan kemungkinan tumbuhnya demand permintaan

berdasarkan keadaan pasar dengan kriteria mampu dan berkeinginan

untuk membeli produk.

4. Market share

26

Page 28: 17 Laporan Progress 1 (Edited Format)

Nilai market share menunjukkan besar persentase pasar yang dikuasai

oleh sebuah pelaku bisnis dari pasar seluruh pelaku bisnis dalam

industri terkait. Besar market share akan didekati dengan market

growth karena untuk mengetahui besar market share sebuah produk,

diperlukan pula analisis mengenai besar pasar seluruh pelaku bisnis

yang bergerak dalam pasar tersebut dan hal itu cukup sulit untuk

dilakukan. Untuk mengetahui nilai demand potensial dari produk

jemuran kaca, telah dilakukan penelitian pasar terhadap N orang

responden. Penelitian pasar tersebut menunjukkan bahwa terdapat M

orang yang tertarik akan produk jemuran kaca (M/N %).

5. Analisis Pasar Nyata

Konsumen pasar nyata adalah jumlah konsumen yang mempunyai

kemampuan dan berniat melakukan permintaan. Dari hasil penelitian

pasar produk jemuran kaca yang telah dilakukan, diperoleh hasil bahwa

dari A orang responden, terdapat B responden (B/A%) yang

menyatakan bahwa mereka tertarik dan berniat untuk membeli produk

jemuran kaca ini. Pada tahap awal bisnis jemuran kaca tidak seluruh

target pasar akan kami jaring, dikarenakan adanya keterbatasan modal

dalam melakukan proses produksi untuk memenuhi demand

keseluruhan target. Target yang akan dibidik oleh perusahaan adalah

kalangan rumah tangga dan pengelola kos-kosan di kota Malang yang

tertarik dan berniat membeli. Tanggapan konsumen terhadap produk

yang akan diluncurkan mempengaruhi proyeksi pemasaran yang akan

dilakukan oleh tim produksi.

27

Page 29: 17 Laporan Progress 1 (Edited Format)

J. Perancangan dan Pengembangan Produk

1. House Of Quality

Rumah kualitas atau yang biasa disebut House Of Quality (HOQ) biasa

digunakan untuk mengetahui posisi-posisi relatif produk pesaing yang ada

di pasaran. Room-rooim yang terdapat pada HOQ yaitu voice of customer,

voice of the design team, relationship matrix, benchmarking, technical

benchmarking, correlations between the design characteristics, importance

of each characteristic, dan performance standards. Berikut dibawah ini

merupakan bentuk dari HOQ:

Gambar 8 House of Quality (HOQ)

a. Analisa Room 1

Room 1 merupakan voice of costumer dimana berisi data atau informasi

yang diperoleh dari hasil penelitian pasar tentang kebutuhan dan keinginan

konsumen atas produk jemuran kaca. Dalam hal ini keinginan konsumen

diperoleh melalui pernyataan kuesioner yang valid dari riset pemasaran

kedua. Adapun 11 pernyataan kebutuhan pada jemuran kaca yang valid dan

reliable sebagai berikut:

Tabel 8 Analisa Room 1Voice Of Costumer

Produk mempunyai harga yang terjangkauProduk tersebut mudah ditemukan atau banyak di pasaran (ketersediaan tinggi)Produk mudah dipindah-pindahkan

Design produk tidak memakan tempat

Produk mudah digunakan (user friendly)

28

Page 30: 17 Laporan Progress 1 (Edited Format)

Produk flexible atau dapat dilipat-lipat

Design produk ringan

Produk yang mudah disimpan

Produk yang bisa memuat banyak pakaianProduk dapat digunakan baik saat sedang hujan maupun tidak hujanProduk dilengkapi alat pelindung dari hujanProduk dilengkapi alat untuk mempermudah menggantungkan jemuran seperti gantungan bajuProduk seimbang atau tidak mudah roboh

Produk kuat menopang banyak pakaian

Bahan produk yang tidak mudah berkarat

Produk tahan lama/awet

b. Analisa Room 2, 3 dan 6

Berikut merupakan penjelasan lebih detail mengenai room 2,3,6.

a. Room 2

Room 2 merupakan tanggapan dari tim terhadap kebutuhan

pelanggan yang ada di room 1. Langkah selanjutnya dalam

membangun HOQ adalah menyiapkan persyaratan konsumen dan

karakteristik teknis dan menentukan hubungan masing-masing.

Hubungan terbentuk antara pendeskripsian masing-masing

persyaratan pelanggan dapat mempengaruhi satu satu lebih

pendeskripsian teknis dan sebaliknya.

Tabel 9 Analisa Room 2Voice of Costumer Voice of Designer

Produk mempunyai harga yang terjangkauHarga yang terjangkau Produk tersebut mudah ditemukan atau banyak di

pasaran (ketersediaan tinggi)

Produk mudah dipindah-pindahkan Pemberian komponen penggerak

Design produk tidak memakan tempat Design yang sederhana

Produk flexible atau dapat dilipat-lipatProduk yang mudah disimpan

Produk mudah digunakan (user friendly)Dilengkapi buku petunjuk pemakaian

Produk yang bisa memuat banyak pakaianPemberian sejumlah pengait untuk hanger

Produk dilengkapi alat untuk mempermudah menggantungkan jemuran seperti gantungan bajuProduk dapat digunakan baik saat sedang hujan maupun tidak hujan Dilengkapi dengan

pelindung hujanProduk dilengkapi alat pelindung dari hujan

Produk seimbang atau tidak mudah roboh Ketahanan terhadap beban ≤ 5 kgProduk kuat menopang banyak pakaian

Design produk ringan Material yang

29

Page 31: 17 Laporan Progress 1 (Edited Format)

berkualitasBahan produk yang tidak mudah berkaratProduk tahan lama/awet

b. Room 3

Pada room 3 ditunjukkan hubungan kebutuhan konsumen dengan

tanggapan dari tim yang ditunjukkan dengan simbol pemetaan

korelasi. Matriks interaksi merupakan penggabungan atribut

keinginan yang dianggap penting oleh responden dengan

karakteristik atribut yang ditentukan oleh tim desain.

Gambar 9 Analisa room 3

c. Room 6

Pada room 6 merupakan hubungan pernyataan yang ada pada room

2. Analisa room 6 merupakan hubungan antar respon teknis.

30

Page 32: 17 Laporan Progress 1 (Edited Format)

Gambar 10 Analisa room 6

c. Analisa Room 4 dan 5

a. Room 4

Analisa room 4 adalah benchmarking. Benchmarking merupakan

aktivitas untuk memperbaiki kualitas dengan aliansi antar partner

untuk berbagi informasi dalam proses dan pengukuran yang akan

menstimulasi praktek inovatif dan memperbaiki kinerja. Dalam

aktivitas pembuatan produk jemuran kaca ini akan dapat ditemukan

dan diterapkan praktek terbaik yang mempercepat laju perbaikan

dengan memberikan model nyata dan merealisasikan perbaikan

tujuan sehingga praktek baik ini akan mendorong proses yang

bersifat positif, proaktif, terstruktur yang mempengaruhi perubahan

operasi organisasi. Skala ukur pada room 4 adalah 1, 2, 3, 4 dan 5.

Semakin besar skala ukur maka semakin terpenuhi kebutuhan

konsumen terhadap masing-masing produk.

31

Page 33: 17 Laporan Progress 1 (Edited Format)

Gambar 11 Analisa room 4b. Room 5

Analisa room 5 adalah technical benchmarking. Technical

Benchmarking menguraikan informasi pengetahuan mengenai

keunggulan technical response pesaing dan target kinerja

karakteristik teknis dari produk yang akan dikembangkan.

Penyusunan nilai dalam technical benchmarking dilakukan

berdasarkan kebutuhan stakeholder, kemampuaan dari pihak

penyelenggara dan performansi obyek benchmarking. Benchmarking

dilakukan untuk mengungkapkan konsep produk yang sudah ada

yang telah dipakai untuk memecahkan masalah yang berkaitan, dan

juga memberikan informasi mengenai kekuatan dan kelemahan

dalam persaingan.

Gambar 12 Analisa room 5

d. Analisa Room 7 dan 8

a. Room 7

Room 7 merupakan importance of each characteristic dan relative

importance. Importance of each characteristic merupakan nilai

32

Page 34: 17 Laporan Progress 1 (Edited Format)

kepentingan setiap karakteristik berasal dari jumlah nilai yang

didapat dari hasil perkalian antara rata-rata ekspektasi dan Room 3.

b. Room 8

Room 8 merupakan performance standards. Performance standards

merupakan standar persyaratan teknis yang dibutuhkan untuk

memenuhi kebutuhan konsumen.

Gambar 13 Analisa room 7 dan 8

33

Page 35: 17 Laporan Progress 1 (Edited Format)

e. Gambar HOQ Keseluruhan

Dari hasil analisis room 1-8 diatas bila digabungkan akan membentuk

rumah kualitas/House of Quality seperti ditunjukkan dalam gambar berikut:

Gambar 14 House of quality (HOQ)

34

Page 36: 17 Laporan Progress 1 (Edited Format)

2. Diagram FAST

Gambar 15 Diagram FAST jemuran kaca

3. Morphology Chart

Dari diagram FAST yang telah dibuat dapat digunakan sebagai acuan

untuk membuat morphology chart. Berikut merupakan morphology chart

dari produk jemuran kaca.

35

Page 37: 17 Laporan Progress 1 (Edited Format)

Tabel 10 Morphology ChartOption 1 Option 2 Option 3

Jenis Gantungan Baju

Tipe Jemuran

Bahan Baku

(Plastik) (Aluminium) (Kayu)

Tipe

Kaca

36

Page 38: 17 Laporan Progress 1 (Edited Format)

K. Teknologi Proses

1. BOM Tree (Bill Of Material)

Untuk mengetahui bagian-bagian dari produk tersebut akan

dijabarkan melalui bom tree. Bom tree dapat didefinisikan sebagai

suatu rangkaian struktur semua komponen yang digunakan untuk

memproduksi barang jadi, atau dengan kata lain merupakan daftar

dari bahan material atau komponen yang dibutuhkan untuk dirakit

atau membuat produk akhir. Berikut adalah bom tree dari produk

jemuran kaca:

Gambar 16 BOM Tree Produk

Dari BOM Tree (Bill Of Material) di atas maka dapat diketahui bahwa

material yang dibutuhkan untuk membuat jemuran kaca adalah sebagai

berikut:

Tabel 11 Material yang Dibutuhkan No

Nama Gambar Keterangan

1 Kardus Beli

37

Page 39: 17 Laporan Progress 1 (Edited Format)

2 Rubber Beli

3 Lembaran Alumunium

Beli

4 Hanger Alumunium Beli

5 Fiber Glass Beli

6 Roda Penggerak Beli

7 Lem Beli, untuk memasang Rubber ke Alumunium

2. Alat dan Mesin yang Digunakan

Dalam melakukan kegiatan produksi jemuran kaca, beberapa tahapan

proses menggunakan alat bantu maupun mesin. Berikut merupakan daftar

alat dan mesin yang digunakan dalam proses produksi jemuran kaca:

Tabel 12 Mesin yang DigunakanNo Nama Mesin Gambar Fungsi

38

Page 40: 17 Laporan Progress 1 (Edited Format)

1 Alumunium Roll Forming

Mengubah lembaran alumunium menjadi pipa alumunium

2 Driller MachineMemasang mur dan baut untuk menyambung pipa alumunium

3 Bor ListrikMemberi lubang pada alumunium sebelum diberi hanger

4Electric fiberglass Cutter

Memotong fiber glass

5 KikirMenghaluskan alumunium yang dilubangi dan tepian fiberglass yang dipotong

3. Operation Process Chart (OPC)

Peta proses operasi (operation process chart) atau disingkat OPC adalah

peta kerja keseluruhan yang menggambarkan urutan kerja dengan jalan

membagi pekerjaan tersebut ke dalam elemen-elemen operasi. Berikut

merupakan OPC dari proses pembuatan jemuran kaca:

39

Page 41: 17 Laporan Progress 1 (Edited Format)

Gambar 17 Operation Process Chart

40

Page 42: 17 Laporan Progress 1 (Edited Format)

4. Kompetensi Inti Perusahaan

a. Key Activity

Physical asset adalah hal yang meliputi aset fisik seperti fasilitas

fisik, bangunan, kendaraan, mesin, sistem dan jaringan distribusi.

Berikut adalah Physical asset yang dimiliki perusahaan:

a. Bangunan perusahaan: sebagai sarana untuk melakukan aktifitas

produksi dan administrasi. Bangunan untuk sarana penjualan

bukan hak milik perusahaan.

b. Alat transportasi: kendaraan sebagai sarana untuk distribusi

produk berupa truk.

c. Alat administrative: komputer, printer, LCD proyektor, buku tulis,

dan alat lain yang digunakan untuk fungsi administratif.

d. Mesin produksi : Mesin-mesin dan alat-alat yang digunakan

untuk fungsi produksi. Antara lain: Mesin roll forming, mesin bor,

mesin driller, bor listrik, fiberglass cutter, dan kikir.

Intellectual property adalah hal yang menyangkut hak milik, hak

paten, hak cipta, kemitraan, dan customer database sedang

berkembang menjadi komponen penting. Berikut adalah Intellectual

property yang dimiliki perusahaan:

a. Hak paten desain: hak paten desain dari produk jemuran kaca.

b. Hak milik nama dan produk: hak milik nama dan produk yang

dibuat dengan adanya desain jemuran kaca terbaru.

c. Kemitraan dengan organisasi pemerintahan: kerjasama dengan

badan ijin usaha dan badan kepegawaian yang berfungsi untuk

menjalankan usaha.

Human and financial adalah hal yang menyangkut resource yang

dibutuhkan perusahaan dan atau jaminan seperti uang tunai, dan

saham. Berikut adalah Human and financial yang dimiliki perusahaan:

a. Tenaga kerja: staff produksi, staff Human and Quality Assurance,

staff Research and Development, dan staff sekuriti.

41

Page 43: 17 Laporan Progress 1 (Edited Format)

b. Key Resource

Production adalah tenaga kerja yang meliputi atau terlibat dalam

aktivitas mulai dari design, membuat, hingga mengirim produk.

Berikut adalah key resource production yang dimiliki perusahaan:

a. Pengadaan bahan: outsourcing bahan, perakitan part-part

tertentu, quality control produk, finishing produk, distribusi

produk ke konsumen

Problem solving terkait dengan memberikan suatu solusi baru

pada suatu masalah yang dialami customer secara individu. Berikut

adalah problem solving yang dimiliki perusahaan:

a. Brainstorming oleh pihak perusahaan: dari keluhan pelanggan

dibicarakan oleh seluruh departemen yang ada dan dicari

solusinya.

b. Penyampaian kepada pelanggan: impelementasi solusi dari

keluhan pelanggan yang ada.

c. Pembinaan dan penjagaan hubungan baik dengan pelanggan:

komunikasi dengan pelanggan melalui aftersales services dan

customer service untuk menerima pesan dari pelanggan.

Platform and network meliputi perancangan, pembangunan, dan

pengembangan hardware dan software termasuk jaringan internet

dan website. Berikut adalah Platform and network yang dimiliki

perusahaan:

a. Website perusahaan: memuat informasi tentang perusahaan

yang bersifat umum. Berfungsi untuk memperkenalkan

perusahaan kepada stakeholdernya.

Katalog untuk setiap pembelian produk: bagi customer yang telah

membeli produk akan diberikan catalog produk supaya customer

tertarik membeli lagi dan mengajak orang lain membeli produk

jemuran kaca ini.

42

Page 44: 17 Laporan Progress 1 (Edited Format)

L. Kompetensi Inti Perusahaan

M.Struktur Organisasi

1. Struktur Organisasi

Berikut merupakan struktur organisasi yang terdapat pada CV.

Muranium Prima:

43

Page 45: 17 Laporan Progress 1 (Edited Format)

Gambar 18 Struktur Organisasi CV. Muranium Prima

44

Page 46: 17 Laporan Progress 1 (Edited Format)

N. Analisis Jabatan

Analisis Jabatan dilakukan dengan mendeskripsikan tugas-tugas dari

setiap bagian pekerjaan serta spesifikasi dari sumber daya yang melakukan

pekerjaan tersebut.

1. Job description

Job description masing-masing elemen pada CV. Muranium Prima

adalah sebagai berikut:

1. Manager

a. Bertanggung jawab atas segala kegiatan CV. Muranium Prima.

b. Mengawasi seluruh kegiatan CV. Muranium Prima

c. Memberikan saran/ ide terhadap produk yang akan di buat

d. Mengambil keputusan berdasar pertimbangan yang diberikan Ka. Bag

e. Berkoordinasi dengan seluruh Ka.Bag untuk memastikan segala proses

yang terjadi di CV. Muranium Prima Berjalan sesuai keinginan

2. Ketua Bagian Teknik

a. Bertanggung jawab atas divisi Rnd, produksi, dan QC

b. Melakukan pelaporan kepada manager terkait aktivitas perancangan,

pengembangan, produksi dan inspeksi produk

c. Bertanggung jawab atas pelaksanaan perancangan, pengembangan,

produksi dan inspeksi produk sesuai standar CV. Muranium Prima

d. Memberikan ide/masukan kepada manager untuk pengambilan

keputusan

3. Ketua Divisi Research and Development

a. Bertanggung jawab untuk segala aktivitas riset dan pengembangan.

b. Bertanggung jawab mengelola sejumlah dana tertentu yang telah

dianggarkan perusahaan untuk riset dan pengembangan.

c. Melakukan riset dan terus mengembangkan teknologi baru untuk

meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan perusahaan.

d. Merancang produk yang akan diproduksi

e. Melaporkan hasil riset dan perancangan pada Ka. Bag. Teknik

4. Ketua Divisi Produksi

a. Mengoptimalkan semua fasilitas produksi

b. Bertanggung pada kelancaran proses produksi

c. Melaporkan kegiatan produksi pada Ka. Bag Teknik

45

Page 47: 17 Laporan Progress 1 (Edited Format)

d. Memastikan kinerja divisi produksi sesuai kapasitas dan target harian

yang telah ditetapkan

5. Ketua Divisi Quality Control

a. Memilih bahan baku sesuai kualitas dan standart yang ditetapkan.

b. Melaksanakan pengawasan dan semua kegiatan berkaitan dengan

penjaminan mutu produk

c. Bertanggung jawab atas kualitas produk yang dihasilkan oleh CV.

Muranium Prima

d. Melaporkan secara berkala, kualitas produk yang dihasilkan CV.

Muranium Prima

6. Ketua Bagian Human Research and Development (HRD)

a. Bertanggung jawab atas divisi Humas dan HRD

b. Melakukan pelaporan kepada manager terkait segala seusatu yang

berkaitan dengan SDM perusahaan, serta hubungan CV. Muranium

Prima dengan pihak luar

c. Bertanggung jawab atas pelaksanaan segala seusatu yang berkaitan

dengan SDM CV. Muranium Prima, serta hubungan CV. Muranium

Prima dengan pihak luar

d. Memberikan ide/masukan kepada manager untuk pengambilan

keputusan

7. Ketua divisi Hubungan Masyarakat (Humas)

a. Melakukan kegiatan Komunikasi berupa pertukaran ide, pendapat atau

pesan melalui visual, lisan atau tulisan

b. Mendukung divisi pemasaran dalam menjalankan kegiatan pemasaran

c. Identifikasi, monitoring aksi publik atau reaksi publik terhadap

Perusahaan

d. Sebagai penghubung antara perusahaan dengan masyarakat maupun

media

e. Menciptakan branding yang baik atas perusahaan agar memiliki citra

yang baik

f. Meningkatkan hubungan antara organisasi dan masyarakat

g. Meningkatkan hubungan dengan orang-orang yang berada dan

memiliki hubungan di dalam perusahaan.

h. Melaporkan hasil kinerja divisi humas pada Ka.Bag HRD

8. Ketua Divisi HRD

46

Page 48: 17 Laporan Progress 1 (Edited Format)

a. Merencanakan kebutuhan SDM dengan baik sesuai dengan kebutuhan

bisnis CV. Muranium Prima, mengembangkan & mendorong karir

pegawai berdasarkan kompetensi & kinerjanya melalui berbagai

kegiatan pembinaan & kesempatan pengisian jabatan.

b. Melakukan proses seleksi, rekrutmen & penempatan secara efektif

untuk mengisi kebutuhan tenaga CV. Muranium Prima.

c. Mengumpulkan data yang dibutuhkan untuk program pengembangan

karyawan secara periodik.

d. Melaporkan Hasil kerja divisi HRD kepada Ka.Bag

e. Bertanggungjawab atas pemilihan dan penempatan pegawai baru

f. Melakukan evaluasi pada karyawan atas kinerja yang telah dilakukan,

serta memberi rekomndasi kenaikan jabatan atas karyawan yang

memiliki kinerja baik

9. Ketua Bagian Pemasaran

a. Mengkoordinasikan kegiatan pemasaran produk CV. Muranium Prima

untuk mencapai target yang ditetapkan.

b. Merumuskan segmentasi, target & positioning bagi produk CV.

Muranium Prima sesuai dengan strategi yang ditetapkan.

c. Menciptakan jaringan pemasaran yang luas.

d. Melakukan perencanaan, analisis dan evaluasi program pemasaran.

e. Merumuskan kegiatan promosi.

f. Melakukan benchmarking pada usaha sejenis dalam rangka

memenangakan kompetisi.

g. Melakukan inovasi-inovasi baru dalam bidang pemasaran untuk

meningkatkan penjualan produk

10. Ka.Bag Keuangan dan Administrasi

a. Bertanggung jawab atas divisi Keuangan dan Administrasi

b. Melakukan pelaporan kepada manager terkait segala seusatu yang

berkaitan dengan Keuangan dan Administrasi

c. Bertanggung jawab atas pelaksanaan segala seusatu yang berkaitan

Keuangan dan Administrasi CV. Muranium Prima

d. Memberikan ide/masukan kepada manager untuk pengambilan

keputusan

11. Kadiv Keuangan

47

Page 49: 17 Laporan Progress 1 (Edited Format)

a. Mengelola fungsi akuntansi dalam memproses data dan informasi

keuangan untuk menghasilkan laporan keuangan yang dibutuhkan

perusahaan secara akurat dan tepat waktu.

b. Mengkoordinasikan dan mengontrol perencanaan, pelaporan dan

pembayaran kewajiban pajak perusahaan agar efisien, akurat dan

tepat waktu.

c. Merencanakan, mengkoordinasikan dan mengontrol arus kas

perusahaan (cashflow), terutama pengelolaan piutang dan

hutang,sehingga memastikan ketersediaan dana untuk operasional

perusahaan.

d. Merencanakan dan mengkoordinasikan penyusunan anggaran

perusahaan, dan mengontrol penggunaan anggaran tersebut untuk

memastikan penggunaan dana secara efektif dan efisien dalam

menunjang kegiatan operasional perusahaan.

e. Mengkoordinasikan dan melakukan perencanaan dan analisa

keuanganuntuk dapat memberikan masukan dari sisi keuangan bagi

pimpinan perusahaan dalam mengambil keputusan bisnis, baik untuk

kebutuhaninvestasi, ekspansi, operasional maupun kondisi keuangan

lainnya.

f. Melaporkan hasil keuangan perusahaan kepada Ka.Bag Keuangan dan

administrasi

12. Kadiv Administrasi

a. Mengelola administrasi CV. Muranium Prima agar tersusun dan

terorganisis dengan baik

b. Bertanggung jawab atas segala macam kegiatan administrasi di CV.

Muranium Prima

c. Melaporkan hasil kinerja divisi administrasi kepada Ka.Bag Keuangan

dan Administrasi

d. Membantu divisi Humas dalam hal pembuatan surat-menyurat kepada

pihak eksternal

2. Job Specification

Selain deskripsi jabatan terdapat spesifikasi jabatan dimana spesifikasi

ini harus dipenuhi apabila seseorang dalam perusahaan akan menempati

suatu jabatan dalam struktur organisasi. Spesifikasi yang harus dipenuhi

48

Page 50: 17 Laporan Progress 1 (Edited Format)

untuk memenuhi jabatan dalam struktur organisasi ini adalah sebagai

berikut:

1. Ka.Bag Teknik

a. S1 dalam bidang teknik industri

b. Memiliki pengalaman dalam mengelola produksi, perancangan dan

pengembangan produk serta pengendalian kualitas

c. Mampu berkomunikasi dengan baik

d. Mampu bekerja di bawah tekanan target

e. Mampu mengoperasikan Microsoft Office

f. Memiliki pemahaman atas proses produksi di CV. Muranium Prima

g. Memiliki naluri pemimpin

2. Kadiv Produksi

a. S1 dalam bidang teknik industry, teknik mesin,

b. Memiliki pengalaman dalam mengelola produksi

c. Mampu berkomunikasi dengan baik

d. Mampu bekerja di bawah tekanan target

e. Mampu mengoperasikan Microsoft Office

f. Memiliki pemahaman atas proses produksi di CV. Muranium Prima

g. Dapat bekerja secara team maupun individu

3. Kadiv Rnd

a. S1 dalam bidang manajemen, desain produk atau teknik industri

b. Mampu berkomunikasi dengan baik

c. Memiliki kemampuan yang baik dalam hal pemahaman

d. Mampu mengoperasikan Microsoft Office

e. Memiliki keingintahuan yang tinggi

f. Memiliki pengalaman dalam bidang penelitian

4. Kadiv QC

a. S1 semua jurusan

b. Mampu berkomunikasi dengan baik

c. Mampu mengoperasikan Microsoft Office

d. Memperhatikan detail

e. Dapat bekerja secara team maupun individu

f. Dapat bekerja di bawah tekanan

g. Memiliki pengalaman dalam bidang pengendalian kualitas

5. Ka.Bag HRD

49

Page 51: 17 Laporan Progress 1 (Edited Format)

a. S1 dalam bidang manajemen, psikologi, teknik industry atau

komunikasi

b. Memiliki pengalaman tentang pengelolaan sumberdaya manusia

c. Mengetahui kegiatan-kegiatan produksi secara umum

d. Mampu berkomunikasi dengan baik

e. Mampu mengoperasikan Microsoft Office

f. Mampu berbahasa inggris secara aktif

g. Mampu bekerja di bawah tekanan

h. Memiliki naluri pemimpin

6. Kadiv HRD

a. S1 dalam bidang manajemen, psikologi, atau teknik industri

b. Memiliki pengetahuan tentang pengelolaan sumberdaya manusia

c. Mengetahui kegiatan-kegiatan produksi secara umum

d. Mampu berkomunikasi dengan baik

e. Mampu mengoperasikan Microsoft Office

f. Mampu bekerja di bawah tekanan

7. Kadiv Humas

a. S1 dalam bidang manajemen, teknik industry atau komunikasi

b. Mengetahui kegiatan-kegiatan produksi secara umum

c. Mampu berkomunikasi dengan baik

d. Mampu mengoperasikan Microsoft Office

e. Mampu berbahasa inggris secara aktif

8. Ka.Bag Pemasaran

a. S1 dalam bidang manajemen atau teknik industri

b. Mengetahui tentang strategi pasar, riset pasar dan hal-hal lain yang

berhubungan dengan ilmu analisa pasar

c. Pernah melakukan riset pasar sebelumnya

d. Mampu berkomunikasi dengan baik

e. Mampu mengoperasikan Microsoft Office

f. Memiliki naluri pemimpin

9. Ka.Bag Keuangan dan Administrasi

a. S1 dalam bidang akuntansi, manajemen, teknik industry, atau ilmu

administrasi

b. Memiliki pengalaman dalam mengelola keuangan

c. Memiliki pengalaman dalam mengolah dokumen

d. Mampu berkomunikasi dengan baik

50

Page 52: 17 Laporan Progress 1 (Edited Format)

e. Mampu mengoperasikan Microsoft Office

f. Mampu bekerja dibawah tekanan

g. Memiliki naluri pemimpin

h. Mengetahui alur proses produksi di CV. Muranium Prima

10.Kadiv Keuangan

a. S1 dalam bidang akuntansi, manajemen, atau teknik industry

b. Memiliki pengetahuan terkait pengelolaan keuangan

c. Mampu berkomunikasi dengan baik

d. Mampu mengoperasikan Microsoft Office

e. Mampu bekerja dibawah tekanan

11.Kadiv Administrasi

a. S1 dalam bidang teknik industri, atau ilmu administrasi

b. Memiliki pengetahuan terkait pengolahan dokumen

c. Mampu berkomunikasi dengan baik

d. Mampu mengoperasikan Microsoft Office

e. Mampu bekerja dibawah tekanan

51

Page 53: 17 Laporan Progress 1 (Edited Format)

O. Riset Pemasaran 3

P. Peramalan dan Proyeksi Pemasaran

Q. Perencanaan Agregat

R. Kapasitas Produksi

S. Perancangan Stasiun Kerja

T. Alokasi Mesin/Fasilitas/Tenaga Kerja

U. Perencanaan Tata Letak

52