125130101111070_heni Tri Rahmawati_fraktur Transversal Tulang Tibia Pada Kucing

17
TUGAS MAKALAH ILMU BEDAH UMUM FRAKTUR TRANSVERSAL TULANG TIBIA PADA KUCINGDisusun Oleh : Heni Tri Rahmawati 125130101111070 2012 D PROGRAM KEDOKTERAN HEWAN 1

description

FRAKTUR TRANSVERSAL TULANG TIBIA PADA KUCING

Transcript of 125130101111070_heni Tri Rahmawati_fraktur Transversal Tulang Tibia Pada Kucing

Page 1: 125130101111070_heni Tri Rahmawati_fraktur Transversal Tulang Tibia Pada Kucing

TUGAS MAKALAH

ILMU BEDAH UMUM

“FRAKTUR TRANSVERSAL TULANG TIBIA PADA KUCING”

Disusun Oleh :

Heni Tri Rahmawati

125130101111070

2012 D

PROGRAM KEDOKTERAN HEWAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2015

1

Page 2: 125130101111070_heni Tri Rahmawati_fraktur Transversal Tulang Tibia Pada Kucing

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, kami

panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,

dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ILMU BEDAH

UMUM “FRAKTUR TRANSVERSAL TULANG TIBIA PADA KUCING”

Adapun makalah ini telah kami usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan

bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami

tidak lupa menyampaikan bayak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami

dalam pembuatan makalah ini.

Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa ada kekurangan

baik dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karena itu dengan lapang dada dan

tangan terbuka kami membuka selebar-lebarnya bagi pembaca yang ingin memberi saran dan

kritik kepada kami sehingga kami dapat memperbaiki makalah ilmiah biologi ini.

Akhirnya penyusun mengharapkan semoga dari makalah ILMU BEDAH UMUM

“FRAKTUR TRANSVERSAL TULANG TIBIA PADA KUCING” dapat diambil hikmah dan

manfaatnya sehingga dapat memberikan inpirasi terhadap pembaca.

Malang, 01 Januari 2016

 

Penyusun

2

Page 3: 125130101111070_heni Tri Rahmawati_fraktur Transversal Tulang Tibia Pada Kucing

DAFTAR ISI

Halaman Judul...................................................................................................................1

Kata Pengantar...................................................................................................................2

Daftar Isi............................................................................................................................3

BAB I Pendahuluan...........................................................................................................4

1.1 Latar Belakang....................................................................................................4

1.2 Tujuan.................................................................................................................5

1.3 Manfaat...............................................................................................................5

BAB II Pembahasan..........................................................................................................6

2.1 Definisi Fraktur.................................................................................................6

2.2 Etiologi.............................................................................................................6

2.3 Tanda Klinis.....................................................................................................7

2.4 Diagnosis..........................................................................................................7

2.5 Prognosa...........................................................................................................7

2.6 Treatment..........................................................................................................7

2.7 Metode Operasi Penanganan Fraktur...............................................................8

BAB III PENUTUP.........................................................................................................11

Daftar Pustaka..................................................................................................................12

3

Page 4: 125130101111070_heni Tri Rahmawati_fraktur Transversal Tulang Tibia Pada Kucing

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Saat ini banyak hewan peliharaan telah menjadi bagian dari kehidupan suatu keluarga.

Hewan tersebut secara tidak langsung mampu menciptakan kenyamanan dan menghilangkan

stres bagi pemiliknya. Jenis hewan yang umum dipelihara adalah hewan yang memiliki bentuk

fisik dan karakter menarik, serta mudah perawatannya seperti kucing. Kucing atau Felis silvestris

catus adalah hewan karnivora. Kucingtelah berbaur dengan kehidupan manusia kurang lebih

9.500 tahun. Orang mesir kuno dari 3.500 tahun SM telah menggunakan kucing untuk mengusir

tikus atau hewan pengerat lain dari lumbung tempat menyimpan hasil panen. Sampai saat ini

kucing adalah salah satu hewan peliharaan terpopuler di dunia (Driscoll, 2009).

Dalam pemeliharaannya kucing dapat dipelihara dengan dua cara yaitu dikandangkan

atau dibebaskan tanpa dikandangkan. Kucing peliharaan yang dibebaskan sering kali memiliki

potensi untuk terjadinya gangguan traumatik.Gangguan traumatik yang dimaksud dapat berupa

fraktur atau patah tulang. Patah tulang (fraktur) dapat terjadi dibeberapa bagian tubuh kucing,

namun demikian kaki adalah bagian tubuh kucing yang sering mengalami patah tulang (Fossum,

1997). Halini dapat disebabkan oleh karena kaki merupakan anggota gerak yang menopang

tubuh pada saat melakukan aktivitas sehari-hari.

Patah tulang karena trauma dikenal sebagai fraktur traumatika, dimana batas lentur tulang

terlampaui sehingga terjadinya patah tulang (Sudisma dkk, 2006). Pada kasus fraktur dengan

penanganan yang sedini mungkin memiliki tingkat kesembuhan yang baik, namun dalam

beberapa kasus yang tidak ditangani secara cepat dapat memungkinkan terjadinya infeksi

sekunder atau komplikasi seperti gangren akibattertusuk ujung tulang yang patah. Fraktur yang

disertai dengan adanya gangren dapat menyebabkan terjadinya berbagai macam komplikasi yang

dapat mempengaruhi kesembuhan fraktur dan juga kesehatan hewan itu sendiri.

4

Page 5: 125130101111070_heni Tri Rahmawati_fraktur Transversal Tulang Tibia Pada Kucing

Prinsip penanganan fraktur adalah mengembalikan posisi tulang patah ke posisi semula

(reposisi) kemudian mempertahankan posisi tersebut sambil menunggu proses penyembuhan

patah tulang (immobilisasi) agar tulang tersebut dapat tersambung dengan baik dan benar.

Kesembuhan fraktur secara spesifik menghasilkan perbaikan pada struktur dan fungsi jaringan

tulang, berbeda dengan kesembuhan jaringan otot atau kulit, yang tidak dapat memperbaharui

kerusakan tanpa adanya pembentukan jaringan parut. Reduksi dan imobilisasi yang tepat dengan

teknik reduksi spesifik menggunakan instrumen bedah serta penggunaan implan ortopedi

diperlukan untuk mencapai kesembuhan tulang yang optimal dalam perbaikan fraktur.

1.2 Tujuan

Untuk mempelajari dan menambah pengetahuan terhadap penanganan kasus fraktur

transversal tertutup tulang tibia pada kucing.

1.3 Manfaat

Untuk meningkatkan wawasan serta ketrampilan di lapangan dalam penanganan kasus

fraktur transversal tertutup tulang tibia pada kucing.

5

Page 6: 125130101111070_heni Tri Rahmawati_fraktur Transversal Tulang Tibia Pada Kucing

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Fraktur

Fraktur atau patah tulang adalah kerusakan jaringan tulang yang berakibat tulang yang

menderita tersebut kehilangan kontinuitas atau kesinambungannya. Patah tulang disebabkan oleh

suatu trauma atau ruda paksa yang berasal dari luar tubuh, namun ada pula yang disebabkan

oleh suatu penyakit. Perubahan-perubahan yang menyertai dapat terjadi dan dapat

mempengaruhi fungsi normal unit anatomis, sehingga menyebabkan hilangnya fungsi anatomis

(Noble dan Banks, 1986; Banks, 1993).

Berdasarkan ada tidaknya hubungan dengan udara luar, fraktur dibedakan menjadi fraktur

tertutup dan frakturterbuka. Fraktur tertutup adalah fraktur yang tanpa luka dan tidak ada

hubungandengan udara luar. Fraktur terbuka adalah fraktur dengan luka terbuka

sampaimenembus kulit sehingga tulangnya tampak dari luar tubuh dan berhubungan

denganudara luar (Sudisma dkk., 2006).

Lamanya penyembuhan patah tulang ditentukan oleh banyak faktor, antara lain jenis

patah, umur pasien, keadaan kesehatan pasien, sifat patah, tempat kejadian/lokalisasi, dan

infeksi. Berdasarkan arah patahan dan lokasi, fraktur dibagi menjadi tujuh yaitu : fraktur

transversal jika arah patahannya tegak lurus dengan sumbu panjang tulang. Kemudian fraktur

oblique adalah fraktur dengan arah patahan miring, fraktur spiral jika arah patahannya bentuk

spiral. Fraktur impaktive adalah fraktur dimana salah satuujung tulang masuk ke fragmen yang

lain. Fraktur comminutive adalah fraktur dimanatulang terpecah menjadi beberapa bagian.

Fraktur epiphyseal adalah fraktur pada titik pertemuan epiphysis pada batang tulang dan fraktur

condyloid  adalah fraktur dimanabagian condylus yang patah terlepas dari bagian yang lain

(Sudisma dkk., 2006).

2.2 Etiologi

6

Page 7: 125130101111070_heni Tri Rahmawati_fraktur Transversal Tulang Tibia Pada Kucing

Fraktur pada tulang tibia dapat terjadi akibat penyakit pada tulang (contoh : tumor tulang)

dan trauma. Fossum (1997) menyatakan bahwa fraktur tulang tibiasering kali terjadi akibat trauma pada otot

bagian belakang tubuh hewan. Pada beberapa penelitian, fraktur pada tulang tibia dilaporkan

sekitar 20% dari seluruhfraktur yang didokumentasikan. Berdasarkan anamnesa didapati kucing pada kasus ini

mengalami fraktur yang disebabkan oleh trauma pada kaki kiri bagian belakang.

2.3 Tanda Klinis

Tanda klinis yang terlihat adalah ketidak mampuan kucing untuk melompatseperti kucing

pada umumnya, kepincangan, dan kesakitan jika dipalpasi pada tulangtibia dari kaki kucing bagian

kiri.

2.4 Diagnosis

Diagnosis berdasarkan atas ; Anamnesa, pemeriksaan fisik, tanda klinis,pengukuran panjang kaki dan

radiografi. Anamnesa dapat membantu dalamm empresentasikan derajat keparahan berdasarkan mekanisme

terjadinya trauma. Namun demikian sering kali pemilik tidak mengetahui kejadian trauma pada

hewanpeliharaannya. Pada pemeriksaan fisik didapati hewan yang menderita fraktur akan

mengalami pembengkakan dan sakit pada tempat terjadinya fraktur. Radiografi bertujuan untuk

menentukan keparahan kerusakan tulang dan jaringan lunak (GambarA). Pemberian obat penenang dapat diberikan

pada hewan yang mengalami rasa sakityang sangat (Fossum, 1997).

Gambar A : Gambar Hasil Radiography

2.5 Prognosa

Dilihat dari jenis fraktur yang berbentuk transversal, tidak adanya hubungan dengan udara luar dan ditangani

sedini mungkin maka prognosis yang diambil pada kasus bedah ini adalah fausta.

7

Page 8: 125130101111070_heni Tri Rahmawati_fraktur Transversal Tulang Tibia Pada Kucing

2.6 Treatment

Pada dasarnya prinsip dari penanganan kasus fraktur adalah mereduksi fraktur dan menstabilkan reduksi

fraktur menggunakan fiksasi dan konsep yang digunakan adalah ”empat R” yaitu: rekognisi,

reduksi/reposisi, retensi/fiksasi, dan rehabilitasi (Sudisma dkk, 2006). Fiksasi dapat dilakukan

dengan dua cara yaitu fiksasi secaraterbuka (open reduction) dan fiksasi secara tertutup (closed

reduction). Untuk menentukan fiksasi secara terbuka atau tertutup tergantung pada bentuk

patahantulang. Pada kasus bedah ini penanganan yang dilakukan adalah dengan cara fiksasiterbuka atau open

reduction.

2.7 Metode Operasi Penanganan Fraktur

Pre Operasi

Sebelumnya hewan dipuasakan kurang lebih 12 jam. Selanjutnyahewan diberikan premedikasi

anestesi menggunakan atropin sulfat 0.5 ml(dosis terlampir) secara sub kutan (SC) dan anestesi yang

digunakan adalahanestesi umum yaitu ketamin sebanyak 0,2 ml yang dikombinasikan denganxylasin 0,2 ml

secara intra muskular (IM) (dosis terlampir), dan dipeliharadengan anastesi inhalasi

menggunakan isofluran. Setelah teranastesi hewandiposisikan lateral recumbency , kemudian daerah

operasi dipersiapkan denganmencukur rambut, pencucian dan dioleskan betadin pada daerah yang akandilakukan

insisi operasi (Gambar B). Selanjutnya hewan ditutup dengan kaindrape sehingga yang tampak hanya

daerah operasi.

Gambar B : Gambar Pembersihan Daerah Operasi

Operasi

8

Page 9: 125130101111070_heni Tri Rahmawati_fraktur Transversal Tulang Tibia Pada Kucing

Hewan yang telah teranestesi dilakukan insisi berturut - turut padakulit, subkutan dan otot

mengikuti arah tulang (Gambar C). Dilakukanpreparasi untuk memperjelas kedua tepi patahan

tulang (Gambar D). Kemudian dilakukan reposisi fraktur ke kedudukan semula secara manual.Setelah

direposisi kemudian difiksasi atau distabilkan dengan pemasangan pinintrameduler (Gambar E).

Selanjutnya pada daerah operasi, dilakukan pembersihan menggunakancairan NaCl fisiologis lalu

ditetesi dengan antibiotika (ampisilin) secukupnya.Otot yang terinsisi dijahit dengan pola sederhana

menerus menggunakan chromic catgut  2/0, kemudian subkutan dijahit dengan pola sederhanamenerus dan kulit

dijahit dengan pola terputus menggunakan silk  2/0 (Gambar F). Luka bekas jahitan operasi kemudian

dioleskan betadin dan dibungkusdengan kain perban untuk mengurangi terjadinya infeksi

(Gambar G).

Gambar C : Gambar Insisi Pada Daerah Operasi

Gambar D : Gambar Fraktur Tulang Tibia Gambar E : Gambar setelah reposisi dan

pemasangan Pin Intramedulary

9

Page 10: 125130101111070_heni Tri Rahmawati_fraktur Transversal Tulang Tibia Pada Kucing

Gambar F : Gambar pada saat menjahit daerah Gambar G : Gambar setelah selesai operasi

yang telah diinsisi

Pasca Operasi

Untuk mencegah terjadinya infeksi maka hewan diberikan ampisilininjeksi sebanyak 0,4 ml secara

intravena. Pengobatan dilanjutkan denganpemberian antibiotika oral (ampisilin 250 mg) 3 kali sehari

1/2 tablet selama 3hari, selain itu hewan juga dibatasi pergerakannya agar kesembuhannya

dapatberjalan dengan baik dan optimal.

10

Page 11: 125130101111070_heni Tri Rahmawati_fraktur Transversal Tulang Tibia Pada Kucing

BAB III

PENUTUP

Fraktur atau patah tulang adalah kerusakan jaringan tulang yang berakibat tulang yang

menderita tersebut kehilangan kontinuitas atau kesinambungannya. Patah tulang disebabkan oleh

suatu trauma atau ruda paksa yang berasal dari luar tubuh, namun ada pula yang disebabkan

oleh suatu penyakit. Perubahan-perubahan yang menyertai dapat terjadi dan dapat

mempengaruhi fungsi normal unit anatomis, sehingga menyebabkan hilangnya fungsi anatomis.

Berdasarkan anamnesa didapati kucing pada kasus ini mengalami fraktur yang disebabkan oleh trauma pada kaki

kiri bagian belakang . Pada pemeriksaan fisik didapati hewan yang menderita fraktur akan

mengalami pembengkakan dan sakit pada tempat terjadinya fraktur. Dilihat dari jenis fraktur yang

berbentuk transversal, tidak adanya hubungan dengan udara luar dan ditangani sedini mungkin maka prognosis yang

diambil pada kasus bedah ini adalah fausta.

11

Page 12: 125130101111070_heni Tri Rahmawati_fraktur Transversal Tulang Tibia Pada Kucing

DAFTAR PUSTAKA

Banks, W. J. 1993. Applied Veterinary Histology. 3nd Ed. Mosby Tear Book, Toronto pp. 107-126

Driscoll, C. A., J. C. Brock., A. C. Kitchener and S. J. O’Brien. 2009. The Evolutionof House

Cats. Scientific American Magazine.http://en.wikipedia.org/wiki/Cat. 

Fossum, W. T. 1997. Small Animal Surgery. Mosby-Year Book, Inc. Missouri, USA.

Noble, J., and Banks, a. J. 1986. Pengobatan Gawat Darurat Fraktura Ekstremitas Tertutup dan Komplikata. Dalam

Hamilton Bailey Ilmu Bedah Gawat Darurat. Dudley, H. A. F. (Ed.) Edisi ke-11. Penerbit Gadjah Mada

University Press, Yogyakarta. Pp. 780-817

Sudisma, I.G.N, I.G.A.G. P. Pemayun, A.A.G. Jayawarditha, I.W. Gorda. 2006. Ilmu Bedah

Veteriner Dan Teknik Operasi. Fakultas Kedokteran Hewan UniversitasUdayana- Denpasar.

12