10_bab II Tinjauan Umum Perusahaan Fix

41
BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Singkat Unit Bisnis Pembangkit (UBP) Kamojang PT. INDONESIA POWER UNIT BISNIS PEMBANGKITAN (UBP) Kamojang adalah Badan Usaha Milik Negara dan merupakan Objek Vital Daerah (OBVITDA) yang mengelola Plant Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) yang terdiri dari 3 Unit yaitu Unit PLTP Kamojang, Darajat dan Unit PLTP Gunung Salak. Unit Bisnis Pembangkit Kamojang berlokasi di daerah perbukitan sekitar 1500 meter dari permukaan laut dan 42 km kearah tenggara kota Bandung, terdiri dari Unit Bisnis Pembangkitan, yakni UBP Kamojang, UBP Darajat, dan UBP Gunung Salak. Unit bisnis ini mengelola dan mengoperasikan tujuh pusat listrik tenaga panas bumi (PLTP). Unit Bisnis Pembangkit Kamojang mulai beroperasi pada 22 Oktober 1982 walaupun secara resmi Presiden Soeharto baru meresmikan operasi unit 1 pada tanggal 7 Februari 1983. Kemudian, unit 2 dan unit 3 beroperasi masing-masing pada bulan Juli dan November 1987. Pengembangan PLTP di UBP Darajt diselesaikan pada 1993, mulai beroperasi pada 6 Oktober 1994 diikuti Ahmad Robby Nur Muslim Jurusan Teknik Elektro Insitut Teknologi Nasional - Bandung

description

j

Transcript of 10_bab II Tinjauan Umum Perusahaan Fix

Page 1: 10_bab II Tinjauan Umum Perusahaan Fix

BAB II

TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

2.1. Sejarah Singkat Unit Bisnis Pembangkit (UBP) Kamojang

PT. INDONESIA POWER UNIT BISNIS PEMBANGKITAN (UBP)

Kamojang adalah Badan Usaha Milik Negara dan merupakan Objek Vital Daerah

(OBVITDA) yang mengelola Plant Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi

(PLTP) yang terdiri dari 3 Unit yaitu Unit PLTP Kamojang, Darajat dan Unit

PLTP Gunung Salak.

Unit Bisnis Pembangkit Kamojang berlokasi di daerah perbukitan sekitar

1500 meter dari permukaan laut dan 42 km kearah tenggara kota Bandung, terdiri

dari Unit Bisnis Pembangkitan, yakni UBP Kamojang, UBP Darajat, dan UBP

Gunung Salak. Unit bisnis ini mengelola dan mengoperasikan tujuh pusat listrik

tenaga panas bumi (PLTP).

Unit Bisnis Pembangkit Kamojang mulai beroperasi pada 22 Oktober 1982

walaupun secara resmi Presiden Soeharto baru meresmikan operasi unit 1 pada

tanggal 7 Februari 1983. Kemudian, unit 2 dan unit 3 beroperasi masing-masing

pada bulan Juli dan November 1987.

Pengembangan PLTP di UBP Darajt diselesaikan pada 1993, mulai

beroperasi pada 6 Oktober 1994 diikuti dengan pembangunan PLTP di UBP

Gunung Salak yang terdiri dari unit 1 dan unit 2 yang mulai beroperasi pada

tanggal 12 Maret 1994, serta unit 3 yang mulai beroperasi pada tanggal 16 Juli

1997.

Pada awal operasinya Unit Gunung Salak 1, 2, dan 3 kapasitas yang

terpasang masing – masing unit adalah 55 MW. Pada tahun 2005, masing-masing

kapasitas unit ditingkatkan menjadi 60 MW.

Panas Bumi adalah energi terbarukan yang bersih dan memiliki beberapa

keunggulan : mudah didapat secara kontinyu dalam jumlah besar, ketersediaanya

tidak terpengaruh oleh cuaca, bebas polusi udara karena tidak menghasilkan gas

Ahmad Robby Nur MuslimJurusan Teknik ElektroInsitut Teknologi Nasional - Bandung

Page 2: 10_bab II Tinjauan Umum Perusahaan Fix

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

berbahaya. Lapangan panas bumi kamojang diperkirakan memiliki potensi energi

sebesar 300 MW.

Indonesia merupakan negara dengan potensi panas bumi terbesar di dunia

dengan potensi energi panas bumi sebesar 27 GW (potensi panas bumi dunia 50

GW). Potensi ini perlu dikembangkanuntuk memenuhi kebutuhan energi dalam

negeri dan mengurangi ketergantungan terhadap energi fosil yang semakin

menipis.

Saat ini UBP Kamojang mengoperasikan PLTP dengan kapasitas total daya

sebesar 375 MW.

Tabel 2.1 Asset Unit Bisnis Pembangkitan PLTP

Generation UnitInstalled

CapacityManufactured

Initial

Operation

Kamojang 1 30 MW Mitsubishi 1982

Kamojang 2 55 MW Mitsubishi 1987

Kamojang 3 55 MW Mitsubishi 1987

Darajat 55 MW Mitsubishi 1994

Gunung Salak 1 60 MW Ansaldo 1994

Gunung Salak 2 60 MW Ansaldo 1994

Gunung Salak 3 60 MW Ansaldo 1997

Ahmad Robby Nur MuslimJurusan Teknik ElektroInsitut Teknologi Nasional - Bandung

Page 3: 10_bab II Tinjauan Umum Perusahaan Fix

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

2.2. Lokasi PLTP UBP – Kamojang

Unit Bisnis Pembangkit Kamojang berada di daerah perbukitan sekitar 1500

meter dari permukaan laut dan 42 Km ke arah tenggara kota Bandung. Kontur

permukaaan dan letak geografis mendukung kualitas atau mutu uap yang

dihasilkan. Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi Kamojang merupakan yang

terbaik di Indonesia. Karena uap yang dikeluarkan sangat kering.

PT Indonesia Power Unit Bisnis Pembangkit Kamojang berlokasi di

Kampung Pangkalan Kecamatan Ibun Desa Laksana Kabupaten Bandung Provinsi

Jawa Barat dengan alamat perusahaan yaitu komplek perumahaan PLTP

Kamojang kotak pos 125 Garut 44101.

Ahmad Robby Nur MuslimJurusan Teknik ElektroInsitut Teknologi Nasional - Bandung

Page 4: 10_bab II Tinjauan Umum Perusahaan Fix

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

Gambar 2.1 Lay Out Indonesia Power UBP – Kamojang

PLTP Kamojang ini menempati area seluas + 126.536 m2, dikelilingi

perbukitan, dengan batas - batas sebagai berikut :

1) Sebelah Timur berbatasan dengan jalan raya kamojang.

2) Sebelah Selatan berbatasan dengan tanah perhutani III RPH Paseh dan

PPA kamojang.

3) Sebelah Barat berbatasan dengan tanah perhutani III RPH paseh dan

PPA kamojang.

4) Sebelah Utara berbatasan dengan tanah perhutani III RPH paseh dan

PPA kamojang.

Ahmad Robby Nur MuslimJurusan Teknik ElektroInsitut Teknologi Nasional - Bandung

Page 5: 10_bab II Tinjauan Umum Perusahaan Fix

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

2.3. Paradigma, Visi, Misi, Tujuan, dan Moto Perusahaan

2.3.1 Paradigma Perusahaan

Hari ini lebih Baik dari hari kemarin, hari esok lebih baik dari hari ini.

2.3.2 Visi Perusahaan

Menjadikan Perusahaan publik dengan kinerja kelas dunia dan bersahabat

dengan lingkungan.

2.3.3 Misi Perusahaan

Melakukan usaha dalam bidang ketenagalistrikan dan mengembangkan

usaha – usaha lainnya yang berkaitan, berdasarkan kaidah industri dan niaga yang

sehat, guna menjamin keberadaan dan pengembangan perusahaan dalam jangka

panjang.

2.3.4 Moto Perusahaan

Bersama.... Kita Maju.

2.3.5 Tujuan Perusahaan

1. Menciptakan mekanisme peningkatan efisiensi yang terus – menerus

dalam penggunaan sumber daya perusahaan.

2. Meningkatkan pertumbuhan perusahaan secara berkesinambungan

dengan bertumpu pada usaha penyediaan tenaga listrik dan sarana

penunjang yang berorientasi pada permintaan pasar yang berwawasan

lingkungan.

3. Menciptakan kemampudan dan peluang memperoleh pendanaan dari

berbagai sumber yang saling menguntungkan.

4. Mengoperasikan pembangkit tenaga listrik secara kompotetif serta

mencapai standar kelas dunia dalam hal keamanan, keandalan, efisiensi

maupun kelestarian lingkungan.

5. Mengembangkan budaya perusahaan yang sehat diatas saling menghargai

antar karyawan, mitra kerja, serta masyarakat di lingkungan pembangkit

Ahmad Robby Nur MuslimJurusan Teknik ElektroInsitut Teknologi Nasional - Bandung

Page 6: 10_bab II Tinjauan Umum Perusahaan Fix

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

UBP – Kamojang yang mendukung prosesnya operasional unit

pembangkit.

2.4. Budaya Perusahaan, Lima Filosofi Perusahaan, dan Tujuh Nilai

Perusahaan PT. Indonesia Powe (IP-HaPPPI)

2.2.1 Budaya Perusahaan

Salah satu aspek dari pengembangan sumber daya manusia perusahaan

adalah pembentukan budaya perusahaan. Unsur – unsur budaya perusahaan :

1. Perilaku akan ditunjukan seseorang akibat adanya suatu keyakinan akan

nilai – nilai atau filosofi.

2. Nilai adalah bagian dari budaya atau culture.

3. Perusahaan yang dirumuskan untuk membantu upaya mewujudkan

budaya perusahaan tersebut. Di Indonesia Power, nilai ini disebut dengan

“Filosofi Perusahaan”.

4. Paradigma adalah suatu kerangka berpikir yang melandasi cara seseorang

menilai sesuatu. Budaya perusahaan diarahkan untuk membentuk sikap

dan perilaku yang didasarkan pada 5 filosofi dasar dan lebih lanjut,

filosofi dasar ini diwujudkan dalam tujuh nilai perusahaan PT. Indonesia

Power (IP-HaPPPI).

2.2.2 Lima Filosofi Perusahaan

1. Mengutamakan pasar dan pelanggan. Berorientasi kepada pasar serta

memberikan pelayana yang terbaik dan nilai tambah kepada pelanggan.

2. Menciptakan keunggulan untuk memenangkan persaiangan. Menciptakan

keunggulan melalui sumber daya manusia, teknologi financial dan proses

bisnis yang handal dengan semangat untuk memenangkan persaiangan.

3. Mempelopori pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi. Terdepan

dalam memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

secara optimal.

4. Menjunjung tinggi etika bisnis. Menerapkan etika bisniss sesuai standar

etika bisnis internasional.

Ahmad Robby Nur MuslimJurusan Teknik ElektroInsitut Teknologi Nasional - Bandung

Page 7: 10_bab II Tinjauan Umum Perusahaan Fix

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

5. Memberi penghargaan atas prestasi. Memberikan Penghargaan atas

prestasi untuk mencapai kinerja perusahaan yang maksimal.

2.2.3 Tujuh Nilai Perusahaan PT. Indonesia Power ( IP-HaPPPI)

1. Integritas

Sikap Moral yang mewujudkan tekad untuk memberikan yang terbaik

kepada perusahaan.

2. Profesional

Menguasai pengetahuan, keterampilan, dan kode etik sesuai bidang.

3. Harmoni

Serasi, selaras, seimbang, dalam :

a. Pengembangan kualitas pribadi.

b. Hubungan dengan pihak terkait (stake holder).

c. Hubungan dengan lingkungan hidup.

4. Pelayanan Prima

Memberikan pelayanan yang memenuhi kepuasan pelanggan melebihi

harapan pihak terkait (stake holder).

5. Peduli

Peka – tanggap dan bertindak untuk melayani pihak terkait (stake

holder), serta memelihara lingkungan sekitar.

6. Pembelajar

Terus – menerus meningkatkan pengetahuan dan keterampilan serta

kualitas diri yang mencakup fisik, mental, sosial, agama, dan kemudian

berbagi dengan orang lain.

7. Inovatif

Terus – menerus dan berkesinambungan menghasilkan gagasan baru

dalam usaha melakukan pembaharuan untuk penyempurnaan baik proses,

maupun produk dengan tujuan peningkatan kinerja.

2.2.4 Sasaran dan Program Kerja Bidang Produksi

Ahmad Robby Nur MuslimJurusan Teknik ElektroInsitut Teknologi Nasional - Bandung

Page 8: 10_bab II Tinjauan Umum Perusahaan Fix

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

Sasaran dari bidang ini adalah mendukung pemenuhan rencana penjualan

dengan biaya yang optimal dan kompetitif serta meningkatkan pelayanan pasokan.

Untuk mencapai sasaran tersebut, strateginya adalah sebagai berikut :

1. Melakukan optimalisasi kemampuan produksi terutama pembangkit

beban dasar dengan biaya murah.

2. Meningkatkan efisiensi operasi pembangkit baik biaya bahan maupun

biaya pemeliharaan.

3. Meningkatkan optimalisasi pola operasi pembangkit.

4. Meningkatkan kehandalan pola pembangkit.

5. Meningkatkan kehandalan dengan meningkatkan availability, menekan

gangguan dan memperpendek waktu pemeliharaan.

Adapun program kerja di bidang produksi :

a. Mengoptimalkan kemampuan produksi.

b. Meningkatkan efisiensi operasi dan pemeliharaan pembangkit : efisiensi

termal, efisiensi pemeliharaan, dan pengawasan volume dan mutu bahan

bakar.

c. Melakukan optimasi biaya bahan bakar.

d. Meningkatkan keandalan pembangkit.

e. Meningkatkan waktu operasi pemeliharaan.

2.5. Makna dan Bentuk Logo Perusahaan

2.2.1 Bentuk Logo Perusahaan

Logo dari PT. Indonesia Power Adalah Sebagai Berikut :

Ahmad Robby Nur MuslimJurusan Teknik ElektroInsitut Teknologi Nasional - Bandung

Page 9: 10_bab II Tinjauan Umum Perusahaan Fix

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

Gambar 2.2 Logo PT. Indonesia Power

a. INDONESIA dan POWER ditampilkan dengan menggunakan dasar jenis

huruf FUTURA BOOK atau REGULAR dan FUTURAN BOLD

menandakan font yang kuat dan tegas.

b. Aplikasi bentuk kilatan petir pada huruf “O” melambangkan “TENAGA

LISTRIK” yang merupakan lingkup usaha utama perusahaan.

c. Titik atau bulatan merah (red dot) diujung kilat petir merupaka simbol

perusahaan yang telah digunakan sejak masih bernama PT. PLN PJB I.

Titik ini merupakan simbol yang digunakan di sebagian besar materi

komunikasi perusahaan.

2.2.2 Warna Logo Perusahaan

a. Merah

Diaplikasikan pada kata INDONESIA, menunjukan identitas yang kuat

dan kokoh sebagai pemilik sumber daya untuk memproduksi tenaga

listrik guna dimanfaatkan di Indonesia.

b. Biru

Diaplikasikan pada kata POWER, pada dasarnya warna biru

menggambarkan sifat pintar dan bijaksana, dengan aplikasi pada kat

POWER, makna warna ini menunjukan produk tegangan listrik yang

dihasilkan perusahaan memiliki ciri – ciri yaitu berteknologi tinggi,

efisien, aman dan ramah lingkungan.

Ahmad Robby Nur MuslimJurusan Teknik ElektroInsitut Teknologi Nasional - Bandung

Page 10: 10_bab II Tinjauan Umum Perusahaan Fix

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

2.6. Struktur Organisasi Perusahaan

Adapun struktur organisasi PLTP Kamojang yang ada pada awalnya

bernaung di bawah PT. PLN Unit Pembangkitan Listrik Jawa Bali (PT. PLN PJB)

kemudian tahun 2000 beruah namanya menjadi PT. Indonesia Power UBP

Kamojang.

2.2.1 General Manager

Tugas dari seorang GM adalah memimpin dan mengurus unit pembangkitan

sesuai dengan tujuan dan lapangan usahanya, dengan berusaha meningkatkan

kinerja unit pembangkitan dan mempunyai tugas sebagai berikut :

1. Mengevaluasi perkembangan unit pembangkitan dan lingkungan yang

mempengaruhi serta melaksanakan identifikasi kekuatan, kelemahan,

peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan PLTP Kamojang.

2. Menyusun rencana strategi PLTP Kamojang untuk mencapai tujuan

sesuai dengan lapangan usahanya, dengan memperhatikan strategi dan

kebijaksanaan perusahaan dan memproses pengesahan Direksi.

3. Mengarahkan dan membina program-program operasi dan pemeliharaan

unit pembangkit.

4. Menentapkan standar – standar prosedur pelaksanaan meliputi operasi,

pemeliharaan, logistik, anggaran keuangan, dan akuntansi dengan

memperlihatkan ketentuan yang lebih tinggi.

2.2.2 Manager Engineering

Membantu GM dalam penyusunan anggaran keuangan dan akuntasi,

pembinaan, pengembangan, manajemen pengelolaan lingkungan, serta

melaksanakan evaluasi dari realisasi dan pencapaian target kinerjanya. Dengan

membuat suatu analisis dan masukan kepada GM. Peranan di perusahaan adalah

memimpin dan mengelola bidang masing – masing untuk mencapai target dan

sasaran unit bisnis. Manajer Engineer dibantukan oleh beberapa ahli bidang,

diantaranya :

1. Ahli madya manajemen risiko.

2. Ahli madya sistem manajemen terpadu.

Ahmad Robby Nur MuslimJurusan Teknik ElektroInsitut Teknologi Nasional - Bandung

Page 11: 10_bab II Tinjauan Umum Perusahaan Fix

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

3. Ahli madya engineer sipil.

4. Ahli madya engineer panas bumi.

5. Ahli madya engineer mesin.

6. Ahli madya engineer listrik.

7. Ahli madya engineer kontrol dan instrument.

8. Ahli madya engineer K3, Kimia & lingkungan.

9. Supervisor senior perencanaa unit dan kinerja, dibantukan oleh

beberapa bidang :

a. Ahli muda pengelolaan RJP dan kinerja unit.

b. Ahli muda perencanaan dan pengendalian.

c. Ahli muda knowledge management dan inovasi.

10. Supervisor senior reliability dan system owner, dibantukan oleh

beberapa bidang :

a. Ahli muda reliability.

b. Ahli muda muda turbin.

c. Ahli muda generator.

11. Supervisor senior condition based maintenace, dibantukan oleh

beberapa bidang :

a. Ahli muda predictive.

b. Ahli muda predictive maintenace.

c. Teknisi senior predictive maintenace.

12. Supervisor senior sistem informasi, dibantukan oleh beberapa bidang :

a. Ahli muda sistem informasi.

b. Pelaksanaan senior infrastruktur.

c. Pelaksanaan senior admin dan help desk.

2.2.3 Manager Operasi dan Niaga

Mempunyai tugas mengkoordinasikan pengelolaan operasi dan niaga unit

pembangkitan dengan kegiatan utama sebagai berikut :

1. Penyusunan rencana kegiatan operasional bidang operasi.

2. Penyusunan rencana operasional penggunaan uap.

Ahmad Robby Nur MuslimJurusan Teknik ElektroInsitut Teknologi Nasional - Bandung

Page 12: 10_bab II Tinjauan Umum Perusahaan Fix

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

3. Pengembangan sistem dan prosedur operasi.

4. Pengkoordinasian pelaksanaan operasi.

5. Pengelolaan penjualan energi.

6. Pengendalian keandalan dan efisiensi pengoperasian.

7. Pembinaan kompetensi bidang operasi pembangkitan.

2.2.4 Manager Keuangan dan Administrasi

Mempunyai tugas mengkoordinasikan pengelolaan sumber daya manusia

dan sistem informasi unit bisnis pembangkitan dengan kegiatan utama sebagai

berikut :

1. Pengembangan organisasi.

2. Perencanaa dan pengadaan pegawai.

3. Pengembangan kompetensi.

4. Administrasi kepegawaian.

5. Pengelolaan implementasi budaya perusahaan.

6. Penyusunan anggaran unit bisnis.

7. Pengelolaan keuangan.

8. Pengembangan sistem administrasi keuangan dan penyusunan laporan

keuangan.

2.2.5 Manager Unit PLTP Gunung Salak

Mempunyai tugas mengelola kegiatan pengoperasian dan pemeliharaan

PLTP yang menjadi pengawasannya dengan kegiatan utama sebagai berikut :

1. Penyusunan rencana pengoperasian dan pemeliharaan PLTP.

2. Pengendalian pelaksanaan sistem dan prosedur operasi serta

pemeliharaan.

3. Pengawasan kegiatan operasi dan pemeliharaan PLTP sesuai

kebutuhan sistem.

Ahmad Robby Nur MuslimJurusan Teknik ElektroInsitut Teknologi Nasional - Bandung

Page 13: 10_bab II Tinjauan Umum Perusahaan Fix

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

4. Pengawasan kegiatan administrasi umum dan keamanan.

1.1. Deskripsi Umum PLTP Kamojang

1.1.1.Sistem Pembangkitan PLTP Kamojang

Gambar 2.3 Flow Diagram PLTP Kamojang

Dari Pertamina sebagai pemasok, uap yang akan digunakan oleh PLTP

Kamojang disalurkan melalui empat pipa yaitu Pipe Line (PL 401, 402, 403, 404),

yang langsung dipasang pada steam receving header. Pipa tersebut mempunyai

diameter antara 600 – 1000 mm. Pipa – pipa tersebut ditempatkan di atas

Ahmad Robby Nur MuslimJurusan Teknik ElektroInsitut Teknologi Nasional - Bandung

Page 14: 10_bab II Tinjauan Umum Perusahaan Fix

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

permukaan tanah, tidak di dalam tanah. Hal ini ditujukan untuk mempermudah

pengecekan apabila terjadi kebocoran pada pipa– pipa tersebut.

Uap dari sumur produksi mula-mula dialirkan ke Stream Receiving Header

(1), yang berfungsi menampung uap panas bumi yang disupply dari beberapa

lapangan sumur produksi uap (Vent structured) yang berfungsi untuk menjaga

tekanan pasokan uap ke pembangkit apabila terjadi perubahan pasokan dari sumur

prosukdi maupun terjadi perubahan pemebebanan dari pembangkit. Selanjutnya,

melalui Flow Meter (2) dialirkan ke Separator (3) yang berfungsi untuk

memisahkan partikel padat yang terbawa dari sumur produksi dan Demister (4)

untuk memisahkan butiran air dari uap panas bumi. Hal ini dilakukan untuk

menghindari terjadinya vibrasi erosi dan pembentukan kerak pada sudu dan

nozzle turbin.

Uap yang telah dibersihkan itu dialirkan melalui Main Steam

Valve/Governor Valve (5) menuju ke Turbine (6). Didalam turbine, uap tersebut

berfungsi untuk memutarkan Double Flow Condensing yang dikopel dengan

Generator (7), pada kecepatan 3000 rpm. Proses ini menghasilkan energi listrik

dengan arus 3 phase, frekuensi 50 z, dan tegangan 11,8 kV. Melalui Step-up

transformer (8), arus listrik dinaikan teganganya hingga 150 kV, selanjutnya

dihubungkan secara pararel dengan system penyaluran Jawa-Bali (9).

Agar turbin bekerja secara efesien, maka Exhaust steam yang keluar dari

turbin harus dalam kondisi vakum (0,10 bar), dengan mengkondensasikan uap

dalam Condenser (10) kontak langsung yang dipasang dibawah turbine. Exhaust

Steam dari turbin masuk dari sisi atas condenser, kemudian terkondensasi sebagai

akibat peyerapan panas oleh air pendingin yang diinjeksikan lewat Spray-nozzle.

Lewat kondensat dijaga selalu dalam kondisi normal oleh dua buah Cooling

Water Pump (11), lalu didinginkan dalam Cooling Water (12) sebelum

disirkulasikan kembali.

Untuk menjaga kevakuman condenser, gas yang tidak terkondensasi harus

dikeluarkan secara kontinyu oleh system ekstrasi gas. Gas-gas ini mengandung :

CO2 85-90% wt ; H2S 3,5% wt ; sisanya adalah N2 dan gas-gas lainnya. Di

Kamojang dan Gunung Salak, system ekstrasi gas terdiri atas frist-stage dan

Ahmad Robby Nur MuslimJurusan Teknik ElektroInsitut Teknologi Nasional - Bandung

Page 15: 10_bab II Tinjauan Umum Perusahaan Fix

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

second-stage (13) sedangkan di Darajat terdiri dari ejector dan liquid ring Vacuum

pump.

Sistem pendingin di PLTP merupakan system pendingin dengan sirkulasi

tertutup dari air hasil kondensasi uap, dimana kelebihan kondensat yang terjadi

direinjeksi ke dalam sumur reinjeksi (14). Prinsip penyerapan energi panas dari air

yang disirkulasikan adalah dengan arah aliran tegak lurus, menggunakan 5 forced

draft fan. Proses ini terjadi di dalam cooling water.

Sekitar 70% uap yang terkondensasi akan hilang karena penguapan dalam

cooling water, sedangkan sisanya diinjeksikan kembali ke dalam reservoir (15).

Reinjeksi dilakukan untuk mengurangi pengaruh pencemaran lingkungan,

mengurangi ground subsidence, menjaga tekanan, serta recharge water bagi

reservoir. Aliran air dari reservoir disirkulasikan lagi oleh primary pump (16).

Kemudian melalui after condenser dan intercondenser (17) dimasukan kembali ke

dalam kondenser.

1.1.2.Perangkat Utama PLTP Kamojang

Bagian–bagian utama dari Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi Unit

Bisnis Pembangkitan Kamojang adalah sebagai beikut ini :

A. Vent Structure

Merupakan bangunan pelepas uap dengan peredam suara. Vent structure

terbuat dari beton bertulang berbentuk bak persegi panjang, bagian bawahnya

disekat dan bagian atasnya diberi tumpukan batu agar pada saat pelepasan uap ke

udara tidak mencemari lingkungan. Dengan menggunakan nozzle diffuser maka

getaran dan kebisingan dapatdiredam. Vent structure dilengkapi dengan katup –

katup pengatur yang sistem kerjanya pneumatic. Udara bertekanan yang

digunakan untuk membuka untuk membuka dan menutup katup diperoleh dari dua

buah kompresor yang terdapat di dalam rumah vent structure.

Ahmad Robby Nur MuslimJurusan Teknik ElektroInsitut Teknologi Nasional - Bandung

Page 16: 10_bab II Tinjauan Umum Perusahaan Fix

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

Gambar 2.4 Vent Structure

Pengoperasian vent structure dapat dioperasikan dengan cara manual

ataupun otomatis (sistem remote) yang dapat dilakukan dari panel ruangan kontrol

(control room).

Adapun fungsi dari vent structure adalah sebagai berikut:

a. Sebagai pengatur tekanan (agar tekanan uap masuk turbin selalu

konstan),

b. Sebagai pengaman yang akan membuang uap bila terjadi tekanan lebih

di steam receiving header.

c. Membuang kelebihan uap jika terjadi penurunan beban atau unit stop.

B. Steam Receiving Header

Merupakan suatu tabung yamg berdiameter 1800 mm dan panjang 19.500

mm yang berfungsi sebagai pengumpul uap sementara dari beberapa sumur

produksi sebelum didistribusikan ke turbin. Steam Receiving Header dilengkapi

dengan sistem pengendalian kestabilan tekanan (katup) dan rufture disc yang

berfungsi sebagai pengaman dari tekanan lebih dalam sistem aliran uap. Dengan

adanya steam receiving header ini maja pasokan uap tidak akan mengalami

gangguan meskipun terdapat perubahan pasokan uap dari sumur produksi.

Ahmad Robby Nur MuslimJurusan Teknik ElektroInsitut Teknologi Nasional - Bandung

Page 17: 10_bab II Tinjauan Umum Perusahaan Fix

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

Gambar 2.5 Steam Receiving Header

C. Separator

Separator adalah suatu alat yang berfungsi sebagai pemisah zat – zat padat,

silica, bintik – bintik air, dan zat lain yang bercampur dengan uap yang masuk ke

dalam separator.

Kemudian kotoran dan zat lain yang terkandung dalam uap yang masuk

kedalam separator akan terpisah. Separator yang dipakai adalah jenis cyclone

berupa silinder tegak dimana pipa tempat masuknya steam dirancang sedemikian

rupa sehingga membentuk arah aliran sentrifugal. Uap yang masuk separator akan

berputar akibat adanya perbedaan berat jenis, maka kondensat dan partikel –

partikel padat yang ada dalam aliran uap akan terpisah dan jatuh ke bawah dan

ditampung dalam dust collector sampai mencapai maksimum atau sampai waktu

yang telah ditentukan. Sedangkan uap yang lebih bersih akan keluar melalui pipa

bagian atas dari separator. Kotoran yang ada dalam dust collector di – drain secara

berkala baik otomatis ataupun manual. Hal ini dilakukan untuk menghindari

terjadinya korosi, erosi dan pembentukan kerak pada turbin.

Ahmad Robby Nur MuslimJurusan Teknik ElektroInsitut Teknologi Nasional - Bandung

Page 18: 10_bab II Tinjauan Umum Perusahaan Fix

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

Gambar 2.6 Separator

Tabel 2.2 Data-data Separator

Data-data Separator

Code ASME Sect. VII dev. 1

Desain Tekanan 1.0 Mpa

Desain Temperatur 205 0C

Pabrik Burges Miure Co. Ltd

D. Demister

Demister adalah sebuah alat yang berbentuk tabung silinder yang berukuran

14.5 m3 didalamnya terdapat kisi – kisi baja yang berfungsi untuk mengeliminasi

butir – butir air yang terbawa oleh uap dari sumur – sumur panas bumi. Di bagian

bawahnya terdapat kerucut yang berfungsi untuk menangkap air dan partikel –

partikel padat lainnya yang lolos dari separator, sehingga uap yang akan dikirim

ke turbin merupakan uap yang benar– benar uap yang kering dan bersih. Karena

jika uap yang masuk ke turbin tidak kering dan kotor, akan menyebabkan

Ahmad Robby Nur MuslimJurusan Teknik ElektroInsitut Teknologi Nasional - Bandung

Page 19: 10_bab II Tinjauan Umum Perusahaan Fix

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

terjadinya vibrasi, erosi dan pembentukkan kerak pada turbin. Uap masuk dari

atas demister langsung menabrak kerucut, karena perbedaan tekanan dan berat

jenis maka butiran air kondensat dan partikel – partikel padat yang terkandung

dalam di dalam uap akan jatuh. Uap bersih akan masuk ke saluran keluar yang

sebelumnya melewati saringan terlebih dahulu dan untuk selanjutnya diteruskan

ke turbin.

Demister ini dipasang pada jalur uap utama setelah alat pemisah akhir (final

separator) yang ditempatkan pada bangunan rangka besi yang sangat kokoh dan

terletak di luar gedung pembangkit.

Gambar 2.7 Demister

E. Turbin

Hampir di semua pusat pembangkit tenaga listrik memilii turbin sebagai

penghasil gerakkan mekanik yang akan diubah menjadi energi listrik melalui

generator. Turbin yang digunakan disesuaikan dengan keadaan dimana turbin

tersebut digunakan. Pada sistem PLTP Kamojang mempergunakan turbin jenis

Ahmad Robby Nur MuslimJurusan Teknik ElektroInsitut Teknologi Nasional - Bandung

Page 20: 10_bab II Tinjauan Umum Perusahaan Fix

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

silinder tunggal dua aliran ( single cylinder double flow ) yang merupakan

kombinasi dari turbin aksi ( impuls ) dan reaksi. Yang membedakan antara turbin

aksi dan reaksi adalah pada proses ekspansi dari uapnya. Pada turbin aksi, proses

ekspansi (penurunan tekanan) dari fluida kerja hanya terjadi di dalam baris sudu

tetapnya saja, sedangkan pada reaksi proses dari fluida kerja terjadi baik di dalam

baris sudu tetap maupun sudu beratnya.

Turbin tersebut dapat menghasilkan daya listrik sebesar 55 MW per unit

aliran ganda dengan putaran 3000 rpm. Turbin ini dirancang dengan

memperhatikan efisiensi, dan performanya disesuaikan dengan kondisi dan

kualitas uap panas bumi.

Gambar 2.8 Turbin

Turbin di PLTP Kamojang dilengkapi dengan peralatan Bantu lainnya,

yaitu:

a. Turbin Valve yang terdiri dari Main Steam Valve ( MSV ) dan Governor

Valve, yang berfungsi untuk mengatur jumlah aliran uap yang masuk ke

turbin.

Ahmad Robby Nur MuslimJurusan Teknik ElektroInsitut Teknologi Nasional - Bandung

Page 21: 10_bab II Tinjauan Umum Perusahaan Fix

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

b. Turning Gear ( Barring Gear ) yang berfungsi untuk memutar poros

turbin pada saat unit dalam kondisi stop atau pada saat pemanasan

sebelum turbin start agar tidak terjadi distorsi pada poros akibat

pemanasan / pendinginan yang tidak merata.

c. Peralatan pengaman, yang berfungsi untuk mengamankan badian –

bagian peralatan yang terdapat dalam turbin jika terjadi gangguan

ataupun kerusakan operasi pada turbin. Peralatan pengamn tersebut

adalah : Eccentricity, Differential Expansion, tekanan minyak bantalan

aksial, vibrasi bantalan, temperature metal bantalan, temperature minyak

keluar bantalan, over speed, emergency hand trip.

Adapun data teknis atau spesifikasi turbin yang digunakan di PLTP

Kamojang adalah sebagai berikut :

Tabel 2.3 Data Teknis atau Spesifikasi dari Turbin

URAIANKAMOJANG

UNIT 1 UNIT 2 & 3

Pabrik PembuatMitsubishi Heavy

Industry. Ltd

Mitsubishi Heavy

Industry. Ltd

TipeDouble Flow, 5 stage

Condensing Turbin

Double Flow, 5 stage

Condensing Turbin

Kapasitas 30 MW 55 MW

Tekanan Uap Masuk 6,5 Bar 6,5 Bar

Tekanan Uap Keluar 0,1 Bar 0,1 Bar

Temperatur Uap 161,9 0C 161,9 0C

Rotasi / Putaran 3.000 rpm 3.000 rpm

Flow Uap 240.000 Kg/J 388.300 Kg/J

F. Generator

Generator adalah sebuah alat yang berfungsi untuk merubah energi mekanik

putaran poros turbin menjadi energi listrik. PLTP kamojang mempergunakan

Ahmad Robby Nur MuslimJurusan Teknik ElektroInsitut Teknologi Nasional - Bandung

Page 22: 10_bab II Tinjauan Umum Perusahaan Fix

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

generator jenis hubung langsung dan didinginkan dengan air, memiliki 2 kutub, 3

fasa, 50 Hz dengan putaran 3000 rpm.

Sistem penguatan yang digunakan adalah rotating brushless type AC dengan

rectifier, sedangkan tegangannya diatur dengan automatic voltage regulator

( AVR ). Kemampuan generator maksimum untuk unit 1 adalah 30 MW,

sedangkan untuk unit 2 dan 3 adalah 55 MW.

Generator akan menghasilkan energi listrik bolak balik sebesar 11,8 kV

ketika turbin yang berputar dengan putaran 3000 rpm mengkopel terhadap

generator. Perputaran pada generator tersebut akan menghasilkan perpotongan

gaya gerak magnet yang menghasilkan energi listrik.

Gambar 2.9 Generator

Adapun data teknis atau spesifikasi dari generator yang digunakan di PLTP

Kamojang adalah sebagai berikut :

Tabel 2.4. Data Teknis atau Spesifikasi dari Generator

URAIANKAMOJANG

UNIT 1 UNIT 2 & 3

Pabrik PembuatMitsubishi Electric

Corp

Mitsubishi Electric

Corp

Ahmad Robby Nur MuslimJurusan Teknik ElektroInsitut Teknologi Nasional - Bandung

Page 23: 10_bab II Tinjauan Umum Perusahaan Fix

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

Phase 3 3

Frekuensi 50 Hz 50 Hz

Tegangan pada Terminal 11.800 Volt 11.800 Volt

Rotasi / Putaran 3.000 rpm 3.000 rpm

Arus pada Beban Nominal 1.835 Amp 3.364 Amp

Kapasitas 37.500 kVA 68.750 kVA

G. Transformer

Trafo utama yang digunakan adalah type ONAN dengan tegangan 11,8 kV

pada sisi primer dan 150 kV pada sisi sekunder. Tegangan output generator 11,8

kV ini kemudian dinaikkan ( step up trafo ) menjadi 150 kV dan dihubungkan

secara parallel dengan sistem Jawa – Bali. Kapasitas dari trafo utama adalah

70.000 kVA.

Gambar 2.10 Transformer Utama

Aux. Tranformer adalah trafo bantu. Trafo ini adalah trafo step-down yang

nantinya menghubungkan dengan peralatan-peralatan pemakaian sendiri pada sisi

Ahmad Robby Nur MuslimJurusan Teknik ElektroInsitut Teknologi Nasional - Bandung

Page 24: 10_bab II Tinjauan Umum Perusahaan Fix

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

unit pembangkitan. Adapun Aux. Transformer di PLTP kamojang terbagi dua

bagian yaitu :

1. Dari sisi tegangan 11,8 kV pada sisi primer dan 6,3 kV pada sisi

sekunder, untuk peralatan swithboard, seperti : MCWP (Main Cooling

Water Pump)

2. Dari sisi tegangan 6,3kV pada sisi primer dan 380/220 kV pada sisi

sekunder, untuk peralatan swithboard, seperti : JOP, BG, AOP, dll.

Gambar 2.11 Aux. Transformer

H. Switch Yard

Switch yard adalah perangkat yang dberfungsi sebagai pemutus dan

penghubung aliran listrik yang berada di wilayah PLTP maupun aliran yang akan

didistribusikan melalui sistem inter koneksi Jawa – Bali.

Ahmad Robby Nur MuslimJurusan Teknik ElektroInsitut Teknologi Nasional - Bandung

Page 25: 10_bab II Tinjauan Umum Perusahaan Fix

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

Gambar 2.12 Switch Yard

I. Kondensor

Kondensor adalah suatu alat untuk mengkondensasikan uap bekas dari

turbin dengan kondisi tekanan yang hampa.. Uap bekas dari turbin masuk dari sisi

atas kondensor, kemudian mengalami kondensasi sebagai akibat penyerapan

panas oleh air pendingin yang diinjeksikan melalui spray nozzle. Uap bekas yang

tidak terkondensasi dikeluarkan dari kondensor oleh ejector. Ejector ini juga

berfungsi untuk mempertahankan hampa kondensor pada saat operasi normal dan

membuat hampa kondensor sewaktu start awal. Air kondensat dipompakan oleh

dua buah pompa pendingin utama ( Main Cooling Water Pump ) ke menara

pendingin ( Cooling Tower ) untuk didinginkan ulang sebelum disirkulasikan

kembali ke kondensor.

Ahmad Robby Nur MuslimJurusan Teknik ElektroInsitut Teknologi Nasional - Bandung

Page 26: 10_bab II Tinjauan Umum Perusahaan Fix

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

Gambar 2.13 Kondensor

Pada saat sedang operasi normal, tekanan dalam kondensor adalah 0,133

bar, dan kebutuhan air pendingin adalah 11.800 m3/jam. PLTP Kamojang

menggunakan kondensor kontak langsung yang dipasang dibawah turbin, karena

kondensor kontak langsung memiliki efisiensi perpindahan panas yang jauh lebih

besar daripada kondensor permukaan, sehingga ukuran dan biaya investasinya

juga lebih kecil. Pemakaian kondensor ini sangat cocok karena pembangkit listrik

tenaga panas bumi memiliki siklus terbuka sehingga tidak diperlukan sistem

pengambilan kembali kondensat seperti yang dilakukan oleh PLTU konvesional.

J. Main Cooling Water Pump (MCWP)

Main cooling water pump ( MCWP ) adalah pompa pendingin utama yang

berfungsi untuk memompakan air kondensat dari kondensor ke cooling tower

untuk kemudian didinginkan. Jenis pompa yang digunakan di PLTP Kamojang

adalah Vertical Barriel type 1 Stage Double Suction Centrifugal Pamp, dengan

jumlah dua buah pompa untuk setiap unit.

Ahmad Robby Nur MuslimJurusan Teknik ElektroInsitut Teknologi Nasional - Bandung

Page 27: 10_bab II Tinjauan Umum Perusahaan Fix

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

Gambar 2.14 Main Cooling Water Pump

K. Cooling Tower

Cooling tower ( menara pendingin ) yang terpasang di PLTP Kamojang

merupakan bangunan yang terbuat dari kayu yang telah diawetkan sehingga tahan

air. Terdiri dari 3 ruang dan 3 kipas untuk unit 1, sedangkan untuk unit 2 dan 3

terdiri dari 5 ruang dengan 5 kipas hisap paksa. Jenis yang digunakan adalah

Mechanical Draught Crossflow Tower.

Air yang dipompakan dari kondensor didistribusikan kedalam bak (Hot

Water Basin) yang terdapat di bagian atas cooling tower. Bak tesebut juga

dilengkapi dengan noozle yang berfungsi utuk memancakan air sehingga menjadi

butiran butiran halus dan didinginkan dengan cara kontak langsung dengan udara

pendingin. Setelah terjadi proses pendinginan, air akan turun karena gaya gravitasi

untuk seterusnya menuju bak penampung air ( Cool Water Basin ) yang terdapat

di bagian bawah dari cooling tower dan seterusnya dialirkan ke kndensor yang

sebelumnya melewati 4 buah screen untk menyaring kotoran – kotoran yang

terdapat dalam air.

Ahmad Robby Nur MuslimJurusan Teknik ElektroInsitut Teknologi Nasional - Bandung

Page 28: 10_bab II Tinjauan Umum Perusahaan Fix

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

Aliran udara yang melewati tiap ruang pendingin dihisap ke atas dengan

kipas hisap paksa tipe aksial. Setiap kipas digerakkan oleh motor listrik induksi

dengan perantaraan gigi reduksi ( Reduction Gear ). Cooling tower dilengkapi

dengan sisem pembasah (Wetting Pump Sistem) yang gunanya untuk

memompakan air dari cool water basin dan disemprotkan ke semua bagian dari

cooling tower agar kondisi kayu tetap basah.

Gambar 2.15 Colling Tower

1.1.3.Sistem Kelistrikan PLTP Kamojang

Listrik yang dihasilkan dari generator adalah sebesar 11,8 kV. Sebelum

didistribusikan melalui sistem interkoneksi Jawa – Bali, listrik tersebut diolah

diolah dengan memperhatikan karakteristik dan listrik itu sendiri.

1.1.1.1 Sistem 150 kV

Listrik yang dihasilkan dari PLTP Kamojang Unit 1, 2, dan 3 dengan

total daya yang dihasilkan yakni mencapai 140 MW akan dialirkan ke berbagai

wilayah di pulau Jawa dan Bali melalui jaringan transmisi listrik 150 kV.

Tegangan sebesar 150 kV tersebut dapat dihasilkan dengan cara menaikan

tegangan 11,8 kV yang keluar dari generator dengan menggunakan trafo utama

Ahmad Robby Nur MuslimJurusan Teknik ElektroInsitut Teknologi Nasional - Bandung

Page 29: 10_bab II Tinjauan Umum Perusahaan Fix

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

(step – up transformator) pada masing–masing unit ( T21 dan T31 ). Hal ini

dilakukan untuk mengantisipasi kehilangan daya pada saluran transmisi.

1.1.1.2 Sistem 11,8 kV

Sistem tegangan 11,8 kV merupakan hasil dari pembangkitan dari

generator unit 1, unit 2, dan unit 3. Tegangan 11,8 kV ini kemudian akan dialirkan

ke trafo utama step–up untuk dinaikkan menjadi sebesar 150 kV.

1.1.1.3 Sistem 6,3 kV

Untuk mendapatkan tegangan sebesar 6,3 kV, dipasang beberapa

transformator yaitu transformator T8 (step-down transformator) yang

menghasilkan listrik dengan tegangan 6,3 kV dari tegangan primer 150 kV.

Kapasitas trafo ini adalah 7 MWA yang berfungsi untuk menyediakan listrik pada

saat start up, baik unit 1, unit 2, maupun unit3.

Trafo T22 dan T32 (step-down transformator) yang menghasilkan

tegangan listrik 6,3 kV dari tegangan generator 11,8 kV. Tegangan dari kedua

trafo ini akan digunakan setelah unit beroperasi normal.

1.1.1.4 Sistem 380/220 V

Sistem tegangan 380/220 V, dipasang beberapa trafo yaitu trafo T5, T6,

T13, T23, dan T33 yang menghasilkan listrik dengan tegangan 380/220 V dari

tegangan primer 6,3 kV. Trafo ini digunakan untuk mensuplai peralatan-peralatan

yang berkapasitas daya di bawah 380/220 V. Seperti : Motor-motor PS, dan

perlatan gedung lainnya.

Ahmad Robby Nur MuslimJurusan Teknik ElektroInsitut Teknologi Nasional - Bandung