Lampiran 1:Struktur Organisasi Sekolah STRUKTUR ORGANISASI ...
BAB 3 FIX! - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00775-SI-Bab 3.pdf · 3.1.3...
Transcript of BAB 3 FIX! - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00775-SI-Bab 3.pdf · 3.1.3...
44
BAB 3
ANALISIS STRATEGI BISNIS DAN STRATEGI SI/TI
3.1 Gambaran Umum Perusahaan
3.1.1 Sejarah Perusahaan
CV. Dwi Murti berawal dari perusahaan keluarga yang bergerak di
bidang usaha industri konstruksi. Perusahaan ini awalnya berdiri berdasarkan
S.K. MEN.KEH.RI pada tanggal 5 Mei 1987 No.M-44 HT.03.01 TH1987.
Dikarenakan adanya perubahan anggaran dasar yang mengakibatkan jumlah
anggaran menjadi lebih besar dari sebelumnya, maka di dalam AKTA perusahaan
yang dibuat oleh notaris, perusahaan tercatat berdiri pada tanggal 25 Mei 2001,
berdasarkan SK. Menteri Kehakiman Republik Indonesia No : C-545.HT.03.01-
THT.1998. Dengan pesatnya pelaksanaan program pembangunan di Indonesia,
maka semakin majulah industri konstruksi. Saat ini, perusahaan berkantor pusat
di Perum Permata Puri Laguna Blok C7 No.8, Cimanggis,Depok.
CV. Dwi Murti berfokus pada proses jasa konstruksi dan pengadaan
barang. Untuk jasa konstruksi sendiri secara spesifiknya menangani sub bidang
arsitektural, sipil dan tata lingkungan. Sedangkan untuk pengadaan barang,
secara spesifik menangani alat-alat perkantoran,furniture,alat-alat teknologi dan
lain-lain. Sejauh ini CV. Dwi Murti tetap fokus dan terus menjalankan usahanya
di dunia industri konstruksi dengan bekerja sama dengan instansi pemerintah dan
instansi swasta.
44
45
3.1.2 VISI dan MISI PERUSAHAAN
Visi CV. Dwi Murti yaitu Menjadi Perusahaan Industri Konstruksi
Yang Handal dan Terkemuka.
Dan Misi CV. Dwi Murti untuk mencapai misi tersebut adalah sebagai
berikut :
Berperan aktif dalam pelaksanaan pembangunan dan
pengembangan sarana dan prasarana melalui jasa konstruksi.
Mendapatkan kepercayaan dari pelanggan melalui
profesionalisme.
Selalu menjaga kualitas dan kuantitas (output) terhadap
pekerjaan yang telah dikerjakan.
3.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan
Struktur organisasi mutlak harus dimiliki suatu perusahaan karena
suatu struktur organisasi merinci pembagian dari aktivitas kerja tiap-tiap fungsi
dalam perusahaan dan menunjukkan bagaimana fungsi atau kegiatan yang
berbeda-beda itu dihubungkan sampai batas tertentu. Struktur organisasi disusun
sedemikian rupa dengan maksud agar dapat terjadi koordinasi kerja yang baik
antara masing-masing fungsi yang terdapat dalam perusahaan.
46
Gambar 3.1 Struktur Organisasi Perusahaan
Gambar 3.2 Struktur Organisasi Lapangan Perusahaan
Direktur
Wakil Direktur
Tenaga Tekhnik Tugas Penuh
Komisaris
Mandor
Administrasi & Keuangan Site Manager
Logistik
Tenaga Tekhnik Tugas Penuh
Administrasi & Keuangan
Tenaga Tekhnik Non-Luar
Mandor
Site Manager
Logistik
47
3.1.4 Tugas, Wewenang, dan Tanggung Jawab
Uraian tugas dan tanggung jawab masing – masing fungsi (divisi)
sesuai dengan struktur organisasi CV. Dwi Murti di atas adalah sebagai
berikut :
• KOMISARIS adapun tugasnya :
Adalah orang yang memiliki modal usaha atau bisa juga dikatakan
pemegang saham. Seorang komisaris membawahi :
• DIREKTUR adapun tugasnya :
Bertanggung jawab mengawasi dan membawahi para wakil direktur
dan staff-staff pekerja yang melaksanakan fungsinya. Secara singkat
pekerjaan dan tanggung jawab direktur adalah memimpin dan
mengendalikan perusahaan sesuai dengan garis kebijaksanaan yang
ditetapkan oleh dewan komisaris.
• WAKIL DIREKTUR adapun tugasnya :
Mewakili tugas direktur, yang mana tanggung jawabnya hampir sama
dengan direktur yaitu menangani masalah yang ada baik internal
ataupun eksternal perusahaan.
• TENAGA TEKHNIK TUGAS PENUH adapun tugasnya :
Merancang suatu bangunan yang memiliki sertifikasi dari sebuah
asosiasi tenaga teknik Indonesia (Indonesian Institute of Construction
Enginers), bertanggung jawab penuh terhadap rancangan yang
dibuatnya sekaligus terhadap semua proyek yang telah didapatkan
dari lelang, serta mengontrol semua karyawan yang bertugas sesuai
dengan tugasnya masing-masing.
Tenaga Tekhnik Tugas Penuh membawahi :
48
o SITE MANAGER
Bertanggung jawab membantu tenaga tehnik ahli dalam
menjalankan tugasnya serta menjadi supervisor di bagian
Logistik dan juga menyediakan tenaga kerja,melakukan
perekrutan, mengirim karyawan untuk melakukan training di
Asosiasi Tenaga Tekhnik Indonesia, serta menentukan jabatan
dan penggajian karyawan
o LOGISTIK
Bertanggung jawab terhadap masuknya jumlah volume barang
yang sesuai dengan kebutuhan yang ada dan mengecek jumlah
tersebut sesuai atau tidak.
o ADMINISTRASI & KEUANGAN
Bertanggung jawab atas anggaran yang dikeluarkan,
menyusun anggran penawaran pada projek yang akan diikut
sertakan dalam lelang, serta juga mengatur cash flow biaya
operasional perusahaan seperti gaji,biaya kantor dan lain lain.
o MANDOR
Bertanggung jawab atas kinerja para karyawan yang bekerja di
lapangan dan juga bertanggung jawab atas ketepatan waktu
yang telah disesuiakan oleh target yang telah diberikan.
o TENAGA TEKHNIK NON-LUAR
Bertanggung jawab mengontrol kinerja dari mandor. Jika
terjadi permasalahan dalam pekerjaan seorang mandor di
lapangan, tenaga tekhnik non-luar akan diberi informasi
secepatnya agar dapat diputuskan solusinya.
49
3.2 Analisis kondisi lingkungan internal dan eksternal perusahaan
Analisis terhadap kondisi lingkungan internal dan eksternal perusahaan akan
mengacu pada model perencanaan strategi sistem dan teknologi informasi dari John
Ward, sebagaimana telah dijabarkan pada landasan teori bab 2, dimana dari model
tersebut dapat dipahami bahwa dalam sebuah proses perencanaan strategi sistem dan
teknologi informasi dibutuhkan suatu masukan atau input yang akan diproses untuk
menghasilkan suatu output produk perencanaan strategi sistem dan teknologi
informasi. Adapun masukan atau input yang digunakan dalam proses perencanaan
tersebut didapatkan melalui Analisis terhadap beberapa faktor lingkungan internal
dan eksternal perusahaan, baik itu lingkungan bisnis maupun lingkungan SI/TI
perusahaan. Analisis ini dilakukan dengan maksud untuk mendapatkan pemahaman
dan pengetahuan yang menyeluruh dan mendasar tentang kondisi lingkungan
perusahaan saat ini. Berikut ini adalah model perencanaan strategi sistem dan
teknologi informasi pada CV. Dwi Murti.
50
Gambar 3.3 Model Perencanaan Strategi Sistem dan Teknologi Informasi CV. Dwi Murti
3.2.1 Analisis lingkungan eksternal bisnis perusahaan.
Analisis terhadap lingkungan eksternal bisnis perusahaan merupakan
analisis terhadap faktor–faktor eksternal yang mempengaruhi kegiatan
bisnis perusahaan, baik yang dapat mendatangkan dan memperbesar
peluang perusahaan, maupun yang dapat menjadi ancaman bagi
perusahaan.
Analisis yang dilakukan mencakup analisis terhadap persaingan
bisnis perusahaan dengan menggunakan teknik analisis persaingan Porter
dan analisis PEST.
51
3.2.1.1 Analisis PEST
Persaingan bisnis pada saat ini sangat kompetitif, salah satu
penyebabnya adalah pengaruh PEST terhadap bisnis. Lingkungan PEST
yang dapat mengancam perusahaan kami antara lain:
1. Politik
- Situasi politik di Indonesia saat ini yang relatif kurang aman.
- Situasi politik khusus seperti pemilu sangat mempengaruhi
situasi di bisnis ini.
- Dengan keadaan politik yang baik, maka harga barang
cenderung stabil sehingga permintaan konsumen terhadap
produk tetap tinggi. Tetapi jika keadaan politik dalam negeri
tidak stabil maka dapat mempengaruhi kenaikan harga,
sehingga secara tidak langsung dapat mempengaruhi
peningkatan biaya yang dikeluarkan. Selain itu stabilitas
politik yang tidak menentu dapat mempengaruhi kenaikan
harga barang oleh supplier, karena melemahnya nilai rupiah
terhadap dolar akibat stabilitas politik yang tidak stabil secara
tidak langsung mempengaruhi penentuan harga produk.
2. Ekonomi
- Inflasi yang naik turun berpengaruh pada nilai mata uang
rupiah terhadap nilai mata uang dollar, sehingga memberikan
dampak harga bahan baku yang tidak menentu, proses
produksi yang tidak menentu, serta daya beli konsumen yang
tidak menentu pula.
52
- Situasi ekonomi di Indonesia yang tidak stabil sangat
mempengaruhi harga produk ini.
- Nilai tukar mata uang juga sangat berpengaruh, karena apabila
nilai tukar dollar naik maka harga juga ikut naik.
3. Sosial
- Banyak perusahaan yang melakukan pekerjaannya dengan
tidak terlalu memperhatikan kualitas produk yang dihasilkan,
sehingga berdampak buruk pada pembangunan yang ada. Oleh
karena itu CV. Dwi Murti berusaha membangun kepercayaan
kepada klien di instansi pemerintah atau pun pihak swasta
dengan memberikan jaminan bahwa produk & jasa dari CV.
Dwi Murti menggunakan bahan berkualitas dan mutu yang
terjamin, sehingga para klien percaya terhadap jasa yang kita
berikan.
4. Teknologi
- Pada zaman yang menuntut perkembangan teknologi sekarang
ini, banyak perusahaan yang masih ragu untuk mengikuti
kemajuan teknologi karena dianggap membutuhkan biaya
besar. CV. Dwi Murti merupakan salah satu perusahaan yang
belum mengikuti perkembangan teknologi, dimana mereka
masih menggunakan software-software sederhana, seperti
software Microsoft Office untuk mengatur kegiatan
operasional perusahaannya, serta software AutoCAD untuk
pembuatan desain bangunan proyek.
53
Politik
- pajak/tarif
- adanya pemilu
- perundang–undangan
- situasi politik dan keamanan
- terjadinya korupsi
Sosial
- demografi
- tingkah laku konsumen
- kepercayaan dari klien
Ekonomi
- situasi ekonomi dalam negeri
- bunga pinjaman
- tingkat inflasi
- upah regional
- nilai tukar mata uang
Teknologi
- pemanfaatan teknologi yang
masih kurang
- peluang pengembangan teknologi
Tabel 3.1 Analisis PEST
3.2.1.2 Model Persaingan PORTER
Persaingan bisnis pada saat ini cukup ketat karena dipicu oleh sistem
dan teknologi informasi yang juga semakin maju. Perkembangan SI dan
TI yang sangat pesat tersebut mendorong perusahaan untuk terus menerus
meningkatkan kinerja perusahaan dengan cara meningkatkan keunggulan
sistem dan teknologi informasi pada perusahaannya.
Strategi bisnis yang tepat dan didukung oleh SI dan TI yang baik
akan meningkatkan kinerja setiap fungsi pada struktur organisasi yang
ada pada perusahaan.
54
Salah satu cara untuk dapat mendapatkan strategi bisnis yang baik
bagi perusahaan adalah dengan melakukan Analisis PORTER. Berikut ini
adalah Analisis PORTER yang dilakukan pada CV. Dwi Murti :
1. Pendatang Baru
Pendatang baru merupakan suatu ancaman yang berpengaruh pada
perusahaan. Jika pendatang baru mempunyai pelayanan atau
service yang lebih baik, ini bisa membuat pelanggan beralih ke
perusahaan lain. Salah satu ancaman pendatang baru CV. Dwi
Murti adalah perusahaan – perusahaan di industri bisnis yang
sama yang mendirikan anak perusahaan baru.
2. Pesaing
Pesaing–pesaing CV. Dwi Murti antara lain :
PT. Catur Manggu Lestari
CV. ROMIKA
PT. Paramos Rejeki Indah
PT. Termin Tiga Jaya
Cukup banyaknya pesaing bisnis dalam bidang yang sama dapat
mengancam perusahaan kami, karena setiap perusahaan pasti
ingin memenangkan persaingan tersebut.
Agar dapat menciptakan persaingan yang kompetitif maka
perusahaan kami harus bisa memberikan pelayanan atau jasa
service yang baik, memberikan produk yang berkualitas dan juga
55
melengkapi sertifikat yang dikeluarkan oleh asosiasi bidang
industri konstruksi.
3. Produk Pengganti
Ancaman produk pengganti dari bidang industri konstruksi adalah
seorang individu (single fighter), yang menyewa atau meminjam
perusahaan untuk mengikuti proyek yang dilelang dengan
memberikan komisi dari hasil yang didapat dari proyek yang
dikerjakan.
4. Pembeli
Konsumen CV. Dwi Murti antara lain:
Instansi pemerintah:
- BUMN
- Pekerjaan Umum
- Pemerintah Daerah
Instansi swasta:
- PT. HUTAMA KARYA
- PT. WASITA
5. Supplier
Pemasok- pemasoknya antara lain :
Agen atau distributor (pengadaan barang)
Toko material (konstruksi)
Agen pasir,batu,dekos,makadam (konstruksi)
56
Gambar 3.4 Lima Kekuatan Bersaing Porter
Pendatang baru : Anak perusahaan yang mendirikan perusahaan baru.
Produk pengganti : Single Fighter
Pembeli : Instansi pemerintah dan Instansi swasta
Pemasok : - Agen/distributor (pengadaan barang) - Toko material - Agen pasir,batu,dekos,makadam (konstruksi)
Para pesaing industri : - PT. Catur
Manggu Lestari - CV. Romika - PT. Paramos Rejeki Indah
- PT. Termin Tiga Jaya
57
3.2.2 Analisis Lingkungan Internal Bisnis Perusahaan
Analisis terhadap lingkungan internal bisnis perusahaan merupakan
analisis terhadap faktor–faktor internal yang mempengaruhi kegiatan
bisnis perusahaan, baik yang berupa kekuatan internal yang dimiliki
perusahaan yang mana harus digali potensinya sehingga peluang yang ada
dapat dimanfaatkan sebaik mungkin, atau juga berupa kelemahan yang
harus diperbaiki oleh perusahaan agar tidak menjadi ancaman bagi
perusahaan di kemudian hari. Analisis yang dilakukan mencangkup
analisis terhadap rantai nilai perusahaan (value chain), analisis SWOT
(strength, weakness, opportunities, threats), analisis CSF (Critical Success
Factors) dan analisis area, fungsi dan proses bisnis.
3.2.2.1 Rantai Nilai Perusahaan
Rantai nilai digunakan untuk mengidentifikasi dan menilai sumber
daya, serta aktivitas di dalam perusahaan yang diperlukan untuk membuat
perencanaan strategi informasi. Berikut ini adalah rantai nilai CV. Dwi
Murti :
58
Infrastruktur Perusahaan Perencanaan strategi keuangan, manajemen umum, mengatur akuntansi & administrasi perusahaan Manajemen Sumber Daya Manusia Menyediakan tenaga kerja, melakukan perekrutan, pelatihan, serta menentukan jabatan Pengembangan Teknologi Pengembangan SI / TI perusahaan Pembelian Pembelian bahan baku, alat-alat proyek, peralatan kantor Logistik dalam
Penerimaan
bahan – bahan baku dan barang-barang kebutuhan konsumen dari agen /pemasok
Penyimpanan
bahan –bahan baku dan barang tersebut.
Operasi
Pengecekan kualitas bahan baku dan barang
Penjabaran
detail jadwal & biaya proyek
Pembagian
tugas kepada pekerja proyek
Pengerjaan
proyek sesuai dengan kontrak kerja
Logistik keluar
Distribusi barang kepada konsumen
Pembuatan
laporan pengerjaan proyek
Pemasaran
Mencari dan mengikuti lelang-lelang yang ada
Menjalin
kerja sama dengan instansi pemerintah dan swasta
Pelayanan
Memberikan jaminan kualitas dan pemeliharaan produk
Gambar 3.5 Analisis Value Chain
1. Aktivitas Utama
Yang termasuk aktivitas utama di dalam CV. Dwi Murti adalah
A. Logistik dalam, kegiatannya adalah yang berhubungan dengan
persediaan produk yang dimiliki, yaitu penerimaan bahan baku
berupa pasir, semen,dekos, makadam,dan bahan-bahan material
59
lainnya, penerimaan barang – barang kebutuhan konsumen
seperti furniture, alat-alat kantor, dan alat-alat teknologi, serta
penyimpanan baik bahan-bahan baku maupun barang kebutuhan
konsumen tersebut. Saat ini, CV. Dwi Murti belum memiliki
sistem yang dapat menangani masalah persediaan yang ada di
perusahaan, seperti sering terjadinya kesalahan volume
pengiriman bahan baku
B. Operasi, kegiatannya antara lain pengecekan kualitas bahan
baku dan barang, penjabaran detail jadwal dan biaya proyek,
pembagian tugas kepada pekerja proyek, dan pengerjaan proyek
itu sendiri sesuai dengan kontrak kerja yang ada. Saat ini CV.
Dwi Murti belum memiliki sistem informasi yang dapat
mendukung kegiatan – kegiatan operasional bisnis perusahaan
sehingga dibutuhkan sebuah sistem yang dapat meningkatkan
efektifitas dan efisiensi operasi bisnis tersebut.
C. Logistik keluar, kegiatannya adalah mendistribusikan barang
kepada konsumen dan pembuatan laporan pengerjakan proyek.
Saat ini, laporan pengerjaan proyek yang ada di CV. Dwi Murti
belum tersusun secara sistematis sehingga sulit bagi para manajer
dan eksekutif puncak dalam mengakses data-data yang diperlukan
dalam pengambilan keputusan.
60
D. Pemasaran dan Penjualan, kegiatannya menjalin kerjasama
yang baik dengan instansi pemerintah dan swasta dengan
mengikuti lelang-lelang yang dilakukan oleh mereka. Saat ini CV.
Dwi Murti belum memiliki sistem yang jelas dalam memberikan
laporan mengenai lelang-lelang mana saja yang sekiranya
memberikan keuntungan signifikan bagi perusahaan.
E. Pelayanan, adalah kegiatan yang menyangkut penyediaan layanan
untuk memperkuat atau menjaga nilai produk. Dalam hal ini CV.
Dwi Murti berusaha memberikan kepuasan kepada konsumennya
dengan cara memberikan jaminan kualitas pada proyek-proyek
yang dikerjakan serta memberikan pemeliharaan selama 6 bulan di
setiap akhir pengerjaan proyek. Namun pada kenyataan di
lapangan, beberapa kali didapati proyek yang tidak sesuai dengan
kontrak kerja yang ada sehingga merugikan baik konsumen
maupun CV. Dwi Murti sendiri. Penerapan sistem informasi yang
tepat diharapkan dapat meminimalisir hal-hal tersebut.
2. Aktivitas Pendukung
Aktivitas pendukung digunakan untuk mendukung aktivitas utama
di dalam perusahaan. Yang termasuk aktivitas pendukung di
dalam CV. Dwi Murti adalah :
A. Pembelian, Aktivitas pembelian yang dilakukan perusahaan
untuk mendukung aktivitas primer mencakup pembelian bahan
61
baku dan barang kebutuhan konsumen, alat-alat proyek, dan alat-
alat kantor. CV. Dwi Murti membutuhkan suatu sistem yang
memberikan informasi mengenai barang-barang apa saja yang
perlu dibeli sehingga tidak terjadi duplikasi yang merugikan
B. Infrastruktur, terdiri atas sejumlah aktivititas yang meliputi
manajemen umum perusahaan,perencanaan,dan lain-lain,seperti
yang dijabarkan pada struktur organisasi pada subbab 3.1.4 di
atas.
C. Manajemen Sumber Daya Manusia, yang termasuk kegiatan
Manajemen SDM adalah menyediakan tenaga kerja, melakukan
perekrutan, mengirim karyawan untuk melakukan training di
Asosiasi Tenaga Tekhnik Indonesia, serta menentukan jabatan
dan penggajian karyawan. Sejauh ini CV. Dwi Murti belum
memiliki sistem yang menangani hal-hal tersebut.
D. Pengembangan Teknologi, saat ini pemanfaatan teknologi SI
/ TI di CV. Dwi Murti masih sangat minim. Dibutuhkan
pengembangan teknologi seperti pengimplementasian sistem
informasi manajemen dan sistem informasi akuntansi untuk
menangani masalah-masalah operasional perusahaan, dan sistem
informasi eksekutif untuk pengambilan keputusan bagi para
eksekutif puncak.
62
3.2.2.2 Analisis SWOT
Analisis SWOT merupakan salah satu alat yang digunakan untuk
mengetahui keberadaan perusahaan di dalam persaingan bisnis yang
semakin ketat ini. Berikut adalah analisis SWOT pada CV. Dwi Murti :
1. Strengths (Kekuatan)
• Pengendalian mutu bahan secara menyeluruh dan rutin .
• Memiliki tenaga dalam bidangnya yang berpengalaman.
• Telah terdaftar di lembaga / asosiasi terkait
• Detail dalam hal jadwal perusahaan
• Nama perusahaan yang sudah dikenal baik.
2. Weaknesses (Kelemahan)
• Kurangnya perlindungan terhadap para pekerja
Pemanfaatan yang minim pada Sistem Informasi
Dukungan yang kurang maksimal dari para supplier /
stakeholder
3. Opportunities (Peluang)
• Peluang yang besar untuk memperluas cakupan area bisnis
perusahaan.
• Masih sedikitnya pesaing yang menerapkan strategi SI/TI
• Cukup banyak pilihan untuk hal pendanaan dari perbankan
4. Threats (Ancaman)
• Harga barang terlalu murah.
• Terjadi penurunan mutu & kualitas pekerjaan
• Mulai bermunculannya pesaing baru
• Pembajakan SDM oleh perusahaan lain
63
3.2.2.2.1 Matriks IFAS dan EFAS
FAKTOR-FAKTOR STRATEGI INTERNAL
BOBOT RATING BOBOT * RATING
Kekuatan Pengendalian mutu bahan secara menyeluruh dan rutin
0.1 3 0.3
Memiliki tenaga dalam bidangnya yang berpengalaman
0.05 3 0.15
Telah terdaftar di lembaga / asosiasi terkait 0.2 3 0.6
Nama perusahaan yang sudah dikenal baik 0.2 3 0.6
Detail dalam hal jadwal perusahaan 0.05 3 0.15
TOTAL 0.6 30 1.8
FAKTOR-FAKTOR STRATEGI INTERNAL
BOBOT RATING BOBOT * RATING
Kelemahan Kurangnya perlindungan terhadap para pekerja
0.15 -3 -0.45
Pemanfaatan yang minim pada Sistem Informasi
0.1 -1 -0.1
Dukungan yang kurang maksimal dari para supplier / stackholder
0.15 -1 -0.15
TOTAL
0.4 -5 -0.2
Tabel 3.2 Tabel Matriks IFAS
64
FAKTOR-FAKTOR STRATEGI EKSTERNAL
BOBOT RATING BOBOT * RATING
Peluang Peluang yang besar untuk memperluas cakupan area bisnis perusahaan.
0.15 3 0.45
Masih sedikitnya pesaing yang menerapkan strategi SI/TI
0.2 4 0.8
Cukup banyak pilihan untuk hal pendanaan dari perbankan
0.1 3 0.3
TOTAL 0.45 10 1.55
FAKTOR-FAKTOR STRATEGI
EKSTERNAL BOBOT RATING BOBOT *
RATING
Ancaman Harga barang terlalu murah 0.2 -1 -0.2
Terjadi penurunan mutu & kualitas pekerjaan 0.1 -3 -0.3
Mulai bermunculannya pesaing baru
0.1 -3 -0.3
Pembajakan SDM dari perusahaan lain
0.15 -2 -0.3
TOTAL
0.55 -8 -1.1
Tabel 3.3 Tabel Matriks EFAS
65
Perhitungan :
• Jumlah hasil kali bobot dan rating pada kekuatan dan kelemahan
diselisihkan untuk mendapatkan titik X. Dimana pada saat
pembobotan nilai rating dari setiap kelemahan telah diberi nilai
negatif. Sehingga hasil kali bobot dan rating pada kelemahan
bernilai negatif.
Kekuatan = 1.8 ; Kelemahan = -0.2
Titik X = Kekuatan + Kelemahan
= 1.8 + (-0.2)
= 1.6
• Jumlah hasil kali bobot dan rating pada peluang dan ancaman
diselisihkan untuk mendapatkan titik Y. Dimana pada saat
pembobotan nilai rating dari setiap ancaman telah diberi nilai
negatif. Sehingga hasil kali bobot dan rating pada ancaman
bernilai negatif.
Peluang = 1.55 ; Ancaman = -1.1
Titik Y = Peluang + Ancaman
= 1.55 + (-1.1)
= 0.45
66
Gambar 3.6 Grafik IFAS dan EFAS
Peluang
Kelemahan Kekuatan
Ancaman
0.45
1.6
Mendukung strategi agresif SO
67
Tabel 3.4 Analisis SWOT
Strengths Weaknesses • Pengendalian mutu
bahan secara menyeluruh dan rutin.
• Memiliki tenaga dalam bidangnya yang berpengalaman.
• Telah terdaftar di lembaga / asosiasi terkait.
• Nama perusahaan yang sudah dikenal baik
• Detail dalam hal jadwal perusahaan.
• Kurangnya perlindungan terhadap para pekerja.
Pemanfaatan yang minim pada Sistem Informasi.
Dukungan yang kurang maksimal dari supplier / stackholder
Opportunities Strategi SO Stretegi WO • Peluang yang besar
untuk memperluas area cakupan bisnis perusahaan
• Masih sedikitnya pesaing yang menerapkan strategi SI/TI
• Cukup banyak pilihan untuk hal pendanaan dari perbankan
• Penerapan strategi SI/TI yg tepat untuk melakukan pegendalian mutu produk dan jasa secara rutin guna memperluas area cakupan bisnis
• Pemberdayaan SDM yang berkualitas untuk menerapkan strategi SI/TI agar dapat berjalan maksimal
• Meningkatkan mutu kualitas pekerja dengan memberi perlindungan kepada karyawan
• Mengoptimalkan pekerja dengan cara mencari dukungan pendanaan dari perbankan untuk pekerjaan proyek
Threats Stretegi ST Strategi WT • Harga barang terlalu
murah . • Terjadi penurunan
mutu & kualitas pekerjaan .
• Munculnya pesaing baru
• Pembajakan SDM dari perusahaan lain.
• Jika harga semakin murah,maka harus bisa mendapatkan barang yang sesuai standard
• Mengembangkan keahlian dengan cara mengikuti training pada bidangnya
• SDM yang sudah memiliki sertifikat di lembaga terkait akan diberikan fasilitas yang layak.
• Mengatasi kelemahan untuk mencegah ancaman
• Memberikan fasilitas yang memadai terhadap karyawan sesuai dengan posisi & jabatannya.
68
3.2.2.3 Critical Success Factor (CSF)
CSFs (Critical Success Factors) adalah faktor-faktor yang menjadi
penentu keberhasilan sebuah perusahaan dalam pencapaian tujuannya. CSF
adalah faktor yang memerlukan perhatian khusus dari perusahaan, untuk itu
diperlukan suatu ukuran atau indicator (KPI – Key Perfomance Indicator) yang
dapat memberitahukan perusahaan sudah sejauh mana kinerja mereka di dalam
mencapai faktor-faktor penentu keberhasilan tersebut.
Faktor-faktor penting yang merupakan kunci keberhasilan pada CV. Dwi
Murti serta indikator yang dijadikan sebagai alat ukurnya adalah sebagai
berikut :
1) Sumber daya manusia yang berkualitas
Key Performance Indicator :
- CEO yang bekerja secara profesional dan memiliki reputasi yang baik.
- Seorang Kepala Divisi Tenaga Teknik Tugas Penuh yang merupakan bagian
penting dalam struktur organisasi perusahaan diharuskan mengikuti training
dari Asosiasi Tenaga Tekhnik Indonesia dan mempunyai sertifikat resmi.
- Mandor-mandor lapangan yang ditunjuk oleh perusahaan minimal harus
memiliki latar belakang pendidikan di SMK Jurusan Pembangunan
69
2) Produk yang memiliki kualitas yang baik serta sesuai dengan standar dan
kebutuhan yang diminta oleh pelanggan.
Key Performance Indicator :
- Waktu pengerjaan proyek yang selalu sesuai dengan permintaan konsumen
- Proyek yang dikerjakan mampu bertahan dalam waktu yang lama
- Meningkatnya jumlah instansi pemerintah dan instansi swasta yang
menggunakan jasa CV. Dwi Murti.
3) Brand image yang telah tercipta dikalangan konsumen.
Key Performance Indicator :
- Selalu masuk dalam nominasi 10 besar dalam lelang – lelang yang diadakan
instansi pemerintah
- Selain itu, CV. DWI Murti juga sering mendapatkan penunjukan langsung
untuk mengerjakan proyek tanpa harus mengikuti lelang.
3.2.2.4 Analisis Area, Fungsi dan Proses Bisnis Perusahaan
Fungsi bisnis adalah sekumpulan aktivitas didalam perusahaan yang dapat
mendukung pencapaian misi perusahaan. Fungsi bisnis biasanya dikelompokkan
kedalam area-area fungsional perusahaan, yakni area-area utama dimana
sekumpulan aktivitas perusahaan berjalan. Fungsi bisnis dapat dipecah menjadi
proses bisnis, yakni tindakan-tindakan spesifik yang memiliki titik awal dan akhir
atau dapat diartikan memiliki input dan menghasilkan output. Analisis ini
menggunakan diagram seperti diagram dekomposisi fungsi bisnis, diagram
hubungan entitas, dan matrik untuk memodelkan dan merekam data dari semua
70
kegiatan yang ada dalam perusahaan. Analisis ini dilakukan bertujuan untuk
memberikan pemahaman yang jelas tentang hubungan dan interaksi antara aspek-
aspek informasi dalam perusahaan.
3.2.2.4.1 Dekomposisi Area, Fungsi dan Proses Bisnis CV. Dwi Murti
Area Fungsional Fungsi Bisnis Proses Bisnis Tenaga Tekhnik Tugas Penuh
- Perancangan bangunan - Pengontrol keseluruhan jalanya proyek -Pengontrol kinerja dari karayawan
- merancang bangunan yang sesuai dengan keinganan pihak klien - bertanggung jawab terhadap keseluruhan jalanya suatu proyek - bertanggung jawab mengontrol semua karyawan sesuai dengan tugasnya masing-masing
Administrasi dan Keuangan
- akuntansi - perencanaan keuangan - pengelolaan arus kas - proses penggajian
- mengontrol keuangan - membuat laporan keuangan - merencanakan anggaran keuangan - memberikan, menghitung dan membuat laporan gaji
karyawan - pengendalian aktifitas
keuangan - mengendalikan aktifitas keuangan perusahaan
Site Manager - perekrutan karyawan - pelatihan karyawan - absensi karyawan - pengembangan karir
karyawan
- menyeleksi calon karyawan
- memberikan training yang mengembangkan potensi karyawan
- mengecek kehadiran karyawan - menjadi supervisor
terhadap logistik
Logistik
- pengadaan dan pembelian barang dan bahan baku - pengontrolan persediaan
- membeli serta mengecek barang dan bahan baku untuk kebutuhan proyek - mengecek persediaan bahan baku/ alat konstruksi
71
Area Fungsional Fungsi Bisnis Proses Bisnis
Mandor
-memantu kinerja para karyawan lapangan -mengarahkan karyawan terhadap pekerjaannya
- meningkatkan kinerja karyawan lapangan -memberi arahan terhadap pekerjaan yang ada
-memastikan datangnya bahan baku
- memastikan jika bahan baku yang datang sesuai dengan pesanan yang ada
Tabel 3.5 Dekomposisi Area, Fungsi, dan Proses Bisnis
3.2.2.4.2 Matrik Fungsi Bisnis vs Subjek Data
Matrik ini memetakan hubungan antara fungsi bisnis dengan subjek data
yang terkait dengan aktivitas perusahaan. Suatu fungsi bisnis dapat
membaca (read) satu atau beberapa subjek data, selain itu suatu subjek data
juga dapat dibuat/dihasilkan (create), diubah (update) dan dihapus (delete) oleh
suatu fungsi bisnis dalam perusahaan. Adapun subjek data pada divisi-divisi
pada CV. Dwi Murti adalah sebagai berikut :
DEPARTEMEN SUBJEK DATA Tenaga Tekhnik Tugas Penuh Data proyek
Data karyawan Administrasi dan keuangan Data keuangan
Data pembelian Data penjualan Data piutang Data hutang Data penggajian
Site Manager Data karyawan Data absensi Data pelatihan Data kinerja
Logistik Data barang Data bahan baku
Mandor Data karyawan lapangan Data bahan baku
Tabel 3.6 Matrik Fungsi Bisnis vs Subjek Data
72
3.2.3 Analisis lingkungan eksternal SI/TI perusahaan
CV. Dwi Murti merupakan perusahaan yang bergerak dalam industri
konstruksi dan sangat menyadari pentingnya dukungan dari penerapan sistem
informasi yang mutakhir. Sehubungan dengan hal itu, perusahaan terus menerus
melakukan pengembangan sumber daya manusia serta pengelolaan rantai suplai
di bidang konstruksi yaitu dengan adanya penyediaan jasa konstruksi dan layanan
pengadaan barang.
Dimulai pada tahun 2004, CV. Dwi Murti mulai menerapkan peraturan dan
etika pengadaan yang menjabarkan arahan strategis perseroan untuk
pengembangan rantai suplai, kebijakan pengadaaan dan logistik, serta standar
prosedur operasi untuk merencanakan, melaksanakan, dan mengaudit sistem
rantai suplai di dalam organisasi. Alasan CV. Dwi Murti mengembangakan
peraturan dan etika pengadaan adalah untuk memastikan kewajaran dari pihak
klien baik dari instansi pemerintah maupun instansi swasta, bukan hanya
berdasarkan keputusan bisnis semata. Untuk itu, perlu dipastikan bahwa tidak ada
kritikan mengenai adanya hubungan dekat/ khusus pada beberapa klien baik di
instansi pemerintah ataupun instansi swasta yang dapat menuju pada
ketidakadilan dan perlakuan yang tidak seimbang bagi semua pihak ketika proses
seleksi,tender,dan saat negosiasi berlangsung.
CV. Dwi Murti yakin bahwa Sistem Teknologi Informasi (TI) yang tepat
dan dapat diandalkan akan dapat meningkatkan kualitas dan integrasi data dan
informasi yang sangat penting dalam mendukung kinerja dari proses bisnis
perusahaan.
73
3.2.4 Analisis lingkungan internal SI/TI perusahaan
3.2.4.1 Spesifikasi Hardware dan Software Perusahaan
JENIS KETERANGAN JUMLAH HARDWARE PC desktop eksekutif
Processor Pentium IV Memory 512 MB DDR Hard Disk 40 GB Monitor LCD 17” LAN Card
2
PC desktop staff Processor Pentium IV Memory 512 MB SDRAM Hard Disk 80 GB Monitor LCD 15” LAN Card
10
Notebook eksekutif Processor Intel Core 2 Duo Memory 1GB DDR2 Hard Disk 160 GB LCD 14,1”
1
Database (Server) Processor Intel Xeon 2.8 GHZ Memory 4 GB DDR2 Hard Disk 250 GB Monitor LCD 15” LAN Card
1
Printer 2
Switch / hub 1
Modem router 1
SOFTWARE System Genuine Microsft Windows XP
Genuine Microsft Windows Vista
Application Genuine Microsft Office 2007 Windows Server 2007
Tabel 3.7 Spesifikasi Hardware dan Software Perusahaan
74
3.2.4.2 Arsitektur Jaringan
Gambar 3.7 Struktur Jaringan pada CV. Dwi Murti
3.2.4.3 Portfolio aplikasi saat ini
Portfolio aplikasi saat ini adalah Analisis yang digunakan untuk menilai
aplikasi yang digunakan oleh perusahaan saat ini,apakah masuk kategori high
potential, strategic, key operational atau support, sesuai dengan kontribusi yang
diberikan masing-masing aplikasi pada bisnis perusahaan. Berikut adalah
portfolio aplikasi pada CV. Dwi Murti :
75
Strategic High Potential
( ) aplikasi keuangan sederhana
menggunakan MS Excel 2007
( ) aplikasi database sederhana
menggunakan MS Access 2007
(*) MS Office 2007
Key Operational Support
Gambar 3.8 portfolio aplikasi saat ini pada CV. Dwi Murti
Keterangan :
(*) = Aplikasi yang sedang digunakan sekarang
( ) = Aplikasi yang sedang berjalan, namun butuh
pengembangan lebih lanjut.
Dari Analisis portfolio aplikasi yang sedang berjalan bisa dilihat bahwa
CV. Dwi Murti belum memiliki aplikasi yang bersifat strategic ataupun high
potential. Selama ini CV. Dwi Murti hanya menggunakan aplikasi sederhana dan
sebagian besar divisi masih menggunakan cara manual dalam proses bisnisnya.
Ini dipengaruhi oleh sikap perusahaan yang belum memanfaatkan peluang SI/TI
untuk menghasilkan keunggulan kompetitif yang tidak dimiliki oleh perusahaan
lainnaya.
76
Untuk lebih mendayagunakan SI/TI dalam perusahaan, sebaiknya
perusahaan mempunyai aplikasi yang bersifat strategic. Kalaupun resikonya
dianggap terlalu besar, minimal bisa dikategorikan ke dalam kuadran high
potential terlebih dahulu, dan jika manfaatnya bagi perusahaan sudah jelas, baru
bisa dikategorikan ke dalam kuadran strategic dan kemudian diimplementasikan.
3.3 Masalah yang dihadapi oleh CV. Dwi Murti
1. Masalah logistik, yaitu sering terjadi kesalahan volume pengiriman dan
ketidakcocokan kualitas bahan baku dari Agen Material ke Mandor di
lapangan,yang mana dapat menghambat dan menurunkan mutu
pengerjaan proyek.
2. Paper Works, dimana kegiatan operasional perusahaan sebagian besar
masih menggunakan kertas, terutama untuk keperluan dokumentasi,
sehingga agak sulit bagi perusahaan untuk memanage data. Masalah
paper works ini termasuk krusial karena menghambat proses bisnis
perusahaan dan memaksa perusahaan mengeluarkan biaya ekstra.
3. Belum adanya sistem informasi yang mengelola dan menangani masalah-
masalah keuangan internal dan eksternal perusahaan sehingga proses
operasional bisnis di lapangan menjadi sering terhambat.
4. Belum adanya sistem infomasi yang mendukung dalam penyelesaian
masalah dan pengambilan keputusan manajerial.
77
3.4 Usulan perbaikan
1. Mengembangkan aplikasi Management Information System (MIS) yang
dapat memberikan laporan informasi yang mendetail dan rinci kepada
para manajer guna menyelesaikan masalah-masalah operasional bisnis
perusahaan sekaligus untuk mengambil keputusan
2. Mengembangkan aplikasi Sistem Informasi Akuntansi (SIA) untuk
menangani masalah-masalah keuangan perusahaan
3. Menerapkan aplikasi EIS (Executive Information System) untuk
memberikan informasi – informasi krusial bagi para eksekutif puncak,
sekaligus untuk menetapkan tujuan dan strategi bisnis perusahaan ke
depannya.
4. Merancang ulang struktur organisasi dengan cara menambahkan beberapa
divisi yang dirasa perlu untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi
proses bisnis perusahaan