106423360 Makalah Kia Dan Kb

22
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Angka kematian bayi. Indonesia juga telah mengalami kemajuan yang signi kan dalam upaya penurunan kematian bayi dalam beberapa dekade terakhir. Pada tahun 1960, Angka Kematian Bayi (AKB) Indonesia adalah 128 per 1.000 kelahiran hidup. Angka ini turun menjadi 68 per 1.000 kelahiran hidup pada 1989, 57 pada 1992 dan 46 pada 1995. Pada dekade 1990-an, rata-rata penurunan lima persen per tahun, sedikit lebih tinggi daripada dekade 1980-an sebesar empat persen per tahun. Walaupun pencapaian telah begitu menggembirakan, tingkat kematian bayi di Indonesia masih tergolong tinggi jika dibandingkan dengan negara-negara anggota ASEAN, yaitu 4,6 kali lebih tinggi dari Malaysia, 1,3 kali lebih tinggi dari Filipina, dan 1,8 kali lebih tinggi dari Thailand. Angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) Indonesia masih tertinggi di Asia. Tahun 2002 kematian ibu melahirkan mencapai 307 per 100.000 kelahiran. Angka ini 65 kali kematian ibu di Singapura, 9,5 kali dari Malaysia. Bahkan 2,5 kali lipat dari indeks Filipina. Angka kematian ibu 1

Transcript of 106423360 Makalah Kia Dan Kb

Page 1: 106423360 Makalah Kia Dan Kb

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Angka kematian bayi. Indonesia juga telah mengalami kemajuan yang

signifikan dalam upaya penurunan kematian bayi dalam beberapa dekade

terakhir. Pada tahun 1960, Angka Kematian Bayi (AKB) Indonesia adalah

128 per 1.000 kelahiran hidup. Angka ini turun menjadi 68 per 1.000

kelahiran hidup pada 1989, 57 pada 1992 dan 46 pada 1995. Pada dekade

1990-an, rata-rata penurunan lima persen per tahun, sedikit lebih tinggi

daripada dekade 1980-an sebesar empat persen per tahun. Walaupun

pencapaian telah begitu menggembirakan, tingkat kematian bayi di Indonesia

masih tergolong tinggi jika dibandingkan dengan negara-negara anggota

ASEAN, yaitu 4,6 kali lebih tinggi dari Malaysia, 1,3 kali lebih tinggi dari

Filipina, dan 1,8 kali lebih tinggi dari Thailand.

Angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) Indonesia

masih tertinggi di Asia. Tahun 2002 kematian ibu melahirkan mencapai 307

per 100.000 kelahiran. Angka ini 65 kali kematian ibu di Singapura, 9,5 kali

dari Malaysia. Bahkan 2,5 kali lipat dari indeks Filipina. Angka kematian ibu

merupakan indikator utama yang membedakan suatu negara digolongkan

sebagai negara maju atau negara berkembang. Rata-rata AKI di dunia dari

100.000 kelahiran tingkat kematian ibu mencapai 400. Di negara maju indeks

AKI mencapai 20 kematian per 100.000 kalahiran. Sedangkan rata-rata di

negara berkembang 440 kematian ibu per 100.000 kelahiran, Target

pemerintah adalah untuk menurunkan AKI dari 390 per 100.000 kelahiran

hidup (SDKI 1994) menjadi 225 per 100.000 pada tahun 1999, dan

menurunkannya lagi menjadi 125 per 100.000 pada tahun 2010.

Berbagai usaha untuk menurunkan AKI telah dilakukan, di antaranya

program Safe Motherhood pada tahun 1988, Gerakan Sayang Ibu pada tahun

1996, Gerakan Nasional Kehamilan yang Aman atau Making Pregnancy

Saver (PMS). Selain itu, atas kerjasama POGI, IDAI, IDI, Ikatan Bidan

1

Page 2: 106423360 Makalah Kia Dan Kb

Indonesia, dan Departemen Kesehatan pada tahun 2002, oleh Yayasan Bina

Pustaka Sarwono Prawirohardjo telah diterbitkan buku Panduan Praktis

Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Buku ini diharapkan dapat

dimanfaatkan secara optimal oleh setiap insan kesehatan (bidan, dokter,

dokter spesialis obstetrik dan ginekologi) di seluruh pelosok tanah air.

Tetapi pada kenyataannya AKI hanya berhasil diturunkan menjadi 334

per 100.000 pada tahun 1997 dan menjadi 307 per 100.000 pada tahun 2003

menurut survei demografi kesehatan Indonesia. Berbagai faktor penyebab

seringkali dijumpai secara bersamaan dan tumpang tindih turut menyebabkan

angka kematian ibu yang terjadi, diantaranya status gizi, higiene, sanitari,

kesadaran hidup sehat, dan jangkauan serta mutu pelayanan kesehatan. Status

ekonomi, pendidikan, ketidaktahuan, tradisi sosial budaya, dan geografis.

Status reproduksi seperti kehamilan risiko tinggi yang tidak disadari

masalahnya oleh ibu hamil.

Tiga penyebab utama kematian ibu dalam bidang obstetri adalah

pendarahan 45%, infeksi 15%, dan hipertensi dalam kehamilan

(preeklampsia) 13%. Sisanya terbagi atas penyebab partus macet, abortus

yang tidak aman, dan penyebab tidak langsung lainnya (SKRT, 1995).

Indonesia berharap dapat menurunkan Angka Kematian Ibu dari 390

menjadi 102 per 100.000 kelahiran hidup, Angka Kematian Bayi dari 69

menjadi 23 per 1.000 kelahiran hidup, dan Angka Kematian Balita 97

menjadi 32 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 2015 dalam rangka

memenuhi MDGs 2015. Seorang dokter umum sebagai dokter layanan primer

dalam penyelenggaraan kesehatan sudah sepatutnya berpartisipasi aktif dalam

mendukung pencapaian target MDGs 2015 ini.

B. TUJUAN

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk kesehatan ibu

dan anak.

2

Page 3: 106423360 Makalah Kia Dan Kb

2. Tujuan Khusus

a. Untuk Memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Kesehatan Masyarakat

b. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang pentingnya Kesehatan Ibu dan

Anak

c. Mahasiswa mengerti indicator yang ada dalam KIA

d. Mahasiswa mampu melaksanakan asuhan kontrasepsi

3

Page 4: 106423360 Makalah Kia Dan Kb

BAB II

TINJAUAN TEORI

I. KESEHATAN IBU DAN ANAK

A. Pengertian upaya Kesehatan Ibu dan Anak

Upaya kesehatan Ibu dan Anak adalah upaya di bidang kesehatan

yang menyangkut pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil, ibu bersalin,

ibu menyusui, bayi dan anak balita serta anak prasekolah.

Pemberdayaan Masyarakat bidang KIA merupakan upaya

memfasilitasi masyarakat untuk membangun sistem kesiagaan

masyarakat dalam upaya mengatasi situasi gawat darurat dari aspek non

klinis terkait kehamilan dan persalinan.

Sistem kesiagaan merupakan sistem tolong-menolong, yang

dibentuk dari, oleh dan untuk masyarakat, dalam hal penggunaan alat

transportasi/ komunikasi (telepon genggam, telpon rumah), pendanaan,

pendonor darah, pencatatan-pemantaun dan informasi KB.

Dalam pengertian ini tercakup pula pendidikan kesehatan kepada

masyarakat,  pemuka masyarakat serta menambah keterampilan para

dukun bayi serta pembinaan kesehatan  di taman kanak-kanak.

B. Tujuan Program Kesehatan Ibu dan Anak

1. Tujuan Umum

Tujuan program kesehatan ibu dan anak adalah tercapainya

kemampuan hidup sehat melalui peningkatan derajat kesehatan yang

optimal bagi ibu dan keluarganya untuk atau mempercepat

pencapaian target Pembangunan Kesehatan Indonesia yaitu Indonesia

Sehat 2015, serta meningkatnya derajat kesehatan anak untuk

menjamin proses tumbuh kembang optimal yang merupakan landasan

bagi peningkatan kualitas manusia seutuhnya.

4

Page 5: 106423360 Makalah Kia Dan Kb

2. Tujuan Khusus

a. Meningkatnya kemampuan ibu (pengetahuan, sikap dan perilaku)

dalam mengatasi kesehatan diri dan keluarganya dengan

menggunakan teknologi tepat guna dalam upaya pembinaan

kesehatan keluarga, Desa Wisma, penyelenggaraan Posyandu dan

sebagainya.

b. Meningkatnya upaya pembinaan kesehatan balita dan anak

prasekolah secara mandiri di dalam lingkungan keluarga, Desa

Wisma, Posyandu dan Karang Balita, serta di sekolah TK.

c. Meningkatnya jangkauan pelayanan kesehatan bayi, anak balita,

ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas dan ibu menyusui.

d. Meningkatnya mutu pelayanan kesehatan bagi ibu hamil, ibu

bersalin, ibu nifas, ibu menyusui, bayi dan anak balita.

e. Meningkatnya kemampuan dan peran serta masyarakat, keluarga

dan seluruh anggotanya untuk mengatasi masalah kesehatan ibu,

balita, anak prasekolah, terutama melalui peningkatan peran ibu

dalam keluarganya.

C. Kegiatan dalam Program KIA

1. Pemeliharaan kesehatan ibu hamil dan menyusui serta bayi, anak balita

dan anak prasekolah.

2. Deteksi dini faktor resiko ibu hamil.

3. Pemantauan tumbuh kembang balita.

4. Imunisasi Tetanus Toxoid 2 kali pada ibu hamil serta BCG, DPT 3

kali, Polio 3 kali dan campak 1 kali pada bayi.

5. Penyuluhan kesehatan meliputi berbagai aspek dalam mencapai tujuan

program KIA.

5

Page 6: 106423360 Makalah Kia Dan Kb

6. Pengobatan bagi ibu, bayi, anak balita dan anak pra sekolah untuk

macam-macam penyakit ringan.

7. Kunjungan rumah untuk mencari ibu dan anak yang memerlukan

pemeliharaan serta bayi-bayi yang lahir ditolong oleh dukun selama

periode neonatal (0-30 hari).

8. Pengawasan dan bimbingan kepada taman kanak-kanak dan para

dukun bayi serta kader-kader kesehatan.

D. Sistem Kesiagaan Di Bidang KIA di Tingkat Masyarakat

Sistem kesiagaan di bidang KIA di tingkat masyarakat terdiri atas:

1. Sistem pencatatan-pemantauan

2. Sistem transportasi-komunikasi

3. Sistem pendanaan

4. Sistem pendonor darah

5. Sistem Informasi KB

Proses Pemberdayaan Masyarakat bidang KIA ini tidak hanya proses

memfasilitasi masyarakat dalam pembentukan sistem kesiagaan itu saja,

tetapi juga merupakan proses fasilitasi yang terkait dengan upaya

perubahan perilaku, yaitu:

1. Upaya mobilisasi sosial untuk menyiagakan masyarakat saat situasi

gawat darurat, khususnya untuk membantu ibu hamil saat bersalin.

2. Upaya untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam menurunkan

angka kematian maternal.

3. Upaya untuk menggunakan sumberdaya yang dimiliki oleh masyarakat

dalam menolong perempuan saat hamil dan persalinan.

4. Upaya untuk menciptakan perubahan perilaku sehingga persalinan

dibantu oleh tenaga kesehatan profesional.

6

Page 7: 106423360 Makalah Kia Dan Kb

5. Merupakan proses pemberdayaan masyarakat sehingga mereka mampu

mengatasi masalah mereka sendiri.

6. Upaya untuk melibatkan laki-laki dalam mengatasi masalah kesehatan

maternal.

7. Upaya untuk melibatkan semua pemanggku kepentingan

(stakeholders) dalam mengatasi masalah kesehatan.

E. Manajemen Kegiatan KIA

Pemantauan kegiatan KIA dilaksanakan melalui Pemantauan Wilayah

Setempat – KIA (PWS-KIA). Pemantauan Wilayah Setempat KIA adalah

alat untuk pengelolaan kegiatan KIA serta alat untuk motivasi dan

komunikasi kepada sektor lain yang terkait dan dipergunakan untuk

pemantauan program KIA secara teknis maupun non teknis, yaitu :

1. Indikator Pemantauan Teknis

Indikator ini digunakan oleh para pengelola program dalam lingkungan

kesehatan yang terdiri dari :

a. Indikator Akses

b. Indikator Cakupan Ibu Hamil

c. Indikator Cakupan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan

d. Indikator Penjaringan Dini Faktor Resiko oleh Masyarakat

e. Indikator Penjaringan Faktor resiko oleh Tenaga Kesehatan

f. Indikator Neonatal.

2. Indikator Pemantauan Non teknis

Indikator ini dimaksudkan untuk motivasi dan komunikasi kemajuan

maupun masalah operasional kegiatan KIA kepada para penguasa di

wilayah, sehingga dimengerti dan mendapatkan bantuan sesuai

keperluan. Indikator-indikator ini dipergunakan dalam berbagai tingkat

administrasi, yaitu :

a. Indikator pemerataan pelayanan KIA

7

Page 8: 106423360 Makalah Kia Dan Kb

Untuk ini dipilih indikator AKSES (jangkauan) dalam pemantauan

secara teknis memodifikasinya menjadi indikator pemerataan

pelayanan yang lebih dimengerti oleh para penguasa wilayah.

b. Indikator efektivitas pelayanan KIA

Untuk ini dipilih cakupan (coverage) dalam pemantauan secara

teknis dengan memodifikasinya menjadi indikator efektivitas

program yang lebih dimengerti oleh para penguasa wilayah.

Kedua indikator tersebut harus secara rutin dijabarkan per bulan, per

desa serta dipergunakan dalam pertemuan-pertemuan lintas sektoral

untuk menunjukkan desa-desa mana yang masih ketinggalan.

Pemantauan secara lintas sektoral ini harus diikuti dengan suatu tindak

lanjut yang jelas dari para penguasa wilayah perihal : peningkatan

penggerakan masyarakat serta penggalian sumber daya setempat yang

diperlukan.

II. KELUARGA BERENCANA (KB)

1. PROGAM KB

Program KB adalah bagian yang terpadu (integral) dalam program

pembangunan nasional dan bertujuan untuk menciptakan kesejahteraan

ekonomi, spiritual dan sosial budaya penduduk Indonesia agar dapat

dicapai keseimbangan yang baik dengan kemampuan produksi nasional

(Depkes,1999).

2. TUJUAN MELAKSANAKAN PROGAM KB

8

Page 9: 106423360 Makalah Kia Dan Kb

A. Penjarangan kehamilan ,meningkatkan derajat kesehatan ibu dan bayi

serta mewujudkan keluarga kecil yang bahagia dan sejahtera melalui

pengendalian kelahiran dan pertumbuhan penduduk Indonesia.

B. Terciptanya penduduk yang berkualitas, sumber daya manusia yang

bermutu dan meningkatkan kesejahteraan keluarga.

3. MACAM-MACAM KONTRASEPSI

A. Metode Amenorea Laktasi (MAL)

Metode Amenorea Laktasi (MAL) adalah kontrasepsi yang

mengandalkan pemberian Air Susu Ibu (ASI) secara eksklusif. Cara

kerja MAL dengan penundaan/penekanan ovulasi.

MAL dapat dipakai sebagai kontrasepsi bila menyusui secara penuh

(full breast feeding) , lebih efektif bila pemberian lebih 8x sehari,

belum haid, umur bayi kurang dari 6 bulan, Efektif sampai 6 bulan dan

harus dilanjutkan dengan metode kontrasepsi lainnya.

B. Metode Keluarga Berencana Alamiah (KBA)

Seorang ibu harus mengerti kapan masa suburnya berlangsung, efektif

bila dipakai dengan tertib, tidak ada efek samping, pasangan secara

sukarela menghindari senggama pada masa subur ibu, atau senggama

pada masa subur utuk mencapai kehamilan.

Macam KBA

Metode lender serviks atau lebih dikenal sebagai Metode Ovulasi

Billings /MOB atau metode 2 hari mukosa servik dan metode simti

termal adalah yang paling efektif. Cara yang kurang efektif

misalnyasistem kalender atau pantang berkala karena kegagalannya

9

Page 10: 106423360 Makalah Kia Dan Kb

sudah cukup tinggi lebih dari 20 %. Metode tersebut tidak diajarkan

lagi oleh pengajar KBA.

C. Senggama Terputus

Metode kontrasepsi tradisional yang dilakukan dengan cara

mengeluarkan penis dari vagina sebelum ejakulasi. Sperma tidak

masuk dalam vagina sehingga pembuahan dapat dicegah.

D. Metode Barier

a) Kondom

Selubung tipis dari karet, vinil atau produk alamiah yang diberi

spermisida untuk perlindungan tambahan. Selubung itu

dipasangkan pada penis pada saat penis ereksi. Kondom berbeda-

beda kualitasnya tergantung bentuk, warna, lubrikasi/ pelumasan,

ketebalan, tekstur dan penambahan spermisidanya (biasanya

nonoxynol-9).

b) Diafragma

Alat kontrasepsi dari lateks (karet) berbentuk kubah yang

dimasukkan ke dalam vagina sebelum melakukan hubungan

seksual dan berfungsi untuk menutupi servik.

c) Spermisida

Definisi: Bahan kimia (biasanya nonixynol-9) yang dapat

menonaktifkan atau membunuh sperma.

Jenis-Jenis:

Aerosol (busa), Tablet Vaginal, suppositoria atau lapisan tipis yang

bisa larut (dissolvable film) ,Krim.

10

Page 11: 106423360 Makalah Kia Dan Kb

E. Kontrasepsi Kombinasi Oral (Hormon Estrogen dan progesteron)

a. Jenis KKO :

a) Monofasik pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet

mengandung hormone aktif estrogen/progestin dalam dosis

yang sama, dengan 7 tabet tampa hormone aktif.

b) Bifasik pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung

hormone aktif estrogen/progestin dalam dosis yang berbeda,

dengan 7 tabet tampa hormone aktif.

c) Trifasik pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet

mengandung hormone aktif estrogen/progestin dalam 3 dosis

yang berbeda, dengan 7 tabet tampa hormone aktif.

b. Suntikan Kombinasi

a) 25 mg depo medroksiprogesteron asetat dan 5 mg estradiol

valerat.

b) 50 mg noretindron enantat dan 5 mg estradiol valerat.

c) Efektivitas: 0.1–0.4 kehamilan per 100 wanita.

F. Kontrasepsi Progestin

a. Suntikan Progestin

a) Depo-ProveraÒ (DMPA): 150 mg depot-medroxyprogesterone

acetate yang diberikan setiap 3 bulan

b) NoristeratÒ (NET-EN): 200 mg norethindrone enanthate yang

diberikan setiap 2 bulan

b. Mini pil

a) Kemasan 35-pil: 300 µg levonorgestrel atau 350 µg norethindrone

11

Page 12: 106423360 Makalah Kia Dan Kb

b) Kemasan 28-pil: 75 µg norgestrel

c. Implan

a) NORPLANT

Terdiri dari 6 kapsul

Mengandung 36 mg levonorgestrel

Lama kerja: 5 tahun

b) INDOPLAN/JEDE

Terdiri dari 2 batang kapsul

Mengandung 75 mg levonorgestrel

Lama kerja 3 tahun

c) IMPLANON

Terdiri dari 1 batang kapsul

Mengandung 68 mg 3-keto-desogestrel

Lama kerja 3 tahun

G. Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR)

MACAM-MACAM AKDR

Tanpa obat (inert devices)

Misal : grafenberg ring, Ota ring, Marguiles coil, Lippes loop, Saf-t-

coil, Delta loop

Dengan obat (bio-active devices) Mengandung hormon

Misal : Progestasert dan LNG-20

Mengandung logam

AKDR-Cu generasi pertama

Misal : CuT-200, Cu-7, MLCu-250

AKDR-Cu generasi kedua

12

Page 13: 106423360 Makalah Kia Dan Kb

Misal : CuT-380A, CuT-380Ag, CuT-220C, Nova-T,Delta-T,

MLCu-375

AKDR masa depan

Misal : Ombrelle-250, Ombrelle-380, Cu-Fix

GAMBAR JENIS AKDR

H. Kontrasepsi Mantap

a. Vasektomi

13

Page 14: 106423360 Makalah Kia Dan Kb

Vasektomi di Amerika Serikat Merupakan metoda kontraseptif

yang paling populer digunakan oleh 13% dari pasangan kawin dari

usia subur. Penggunaan bertambah tiga kali lebih cepat dibanding

penggunaan pil kontraseptif oral

b. Tubektomi

Dengan menutup tuba fallopii (mengikat dan memotong,

memasang cincin, menjepit atau melakukan electro-cautery),

sperma akan dicegah agar tidak dapat mencapai ova dan

menyebabkan terjadinya pembuahan

c. Rekanalisasi

Operasi rekanalisasi dengan teknik bedah mikro sudah banyak

dikembangkan. Teknik ini tidak saja menyambung kembali tuba

fallopi dengan baik, tetapi juga menjamin keembalinya fungsi tuba.

Hal ini disebabkan oleh teknik bedah mikro yang secara akurat

menyambung kembali tuba dengan trauma yang minimal,

mengurangi perlekatan pasca operasi, mempertahankan fisiologi

tuba, menjamin vibrae tuba tetap bebas sehingga fungsi

penangkapan ovum masih tetap baik.

14

Page 15: 106423360 Makalah Kia Dan Kb

DAFTAR PUSTAKA

http://myhealing.wordpress.com/2010/08/02/upaya-pembangunan-kesehatan-ibu-dan-

anak-di-indonesia/ (Diakses tanggal 19 Maret 2012 jam 16.15 WIB)

http://www.scribd.com/doc/48087379/JURNAL-KESEHATAN-IBU-DAN-ANAK (Diakses

tanggal 19 Maret 2012 jam 16.30)

Soekir, soekami.Buku Panduan Praktis Pelayan Kontrasepsi.2010.PT : Bina Pustaka

Sarwono Prawiroharjo : Jakarta.

15