10. Tirasi Pengendapan (Penentuan Klorida)

16
LAPORAN TETAP Praktikum Kimia Terapan Disusun Oleh : NO. NAMA NIM 1. M. Satria Wibowo 061540511897 2. Ridual Hijria Gandha 061540411899 3. Sandy Aditya Putra 061540411900 4. Shanti Novalia 061540411901 5. Tiara Anggrainni 061540411902 6. Veberia Panjaitan 061540411903 7. Wahyu Tri Aji R. 061540411904 8. Agem gurnadi 061540412254 Kelas/kelompok : 1EGC / 3 Instruktur : Dr. Ir Eka Sri Y M.T JURUSAN TEKNIK KIMIA PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN TEKNIK ENERGI POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA 2015/2016

description

polsri jaya

Transcript of 10. Tirasi Pengendapan (Penentuan Klorida)

Page 1: 10. Tirasi Pengendapan (Penentuan Klorida)

LAPORAN TETAPPraktikum Kimia Terapan

Disusun Oleh :NO. NAMA NIM1. M. Satria Wibowo 0615405118972. Ridual Hijria Gandha 0615404118993. Sandy Aditya Putra 0615404119004. Shanti Novalia 0615404119015. Tiara Anggrainni 0615404119026. Veberia Panjaitan 0615404119037. Wahyu Tri Aji R. 0615404119048. Agem gurnadi 061540412254

Kelas/kelompok : 1EGC / 3Instruktur : Dr. Ir Eka Sri Y M.T

JURUSAN TEKNIK KIMIAPROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN TEKNIK

ENERGIPOLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA

2015/2016

TIRASI PENGENDAPAN / ARGENTOMTRI( PENENTUAN KLORIDA )

Page 2: 10. Tirasi Pengendapan (Penentuan Klorida)

I. TUJUAN PERCOBAAN

Mahasiswa mampu melakukan Standardisasi dan penentuan pada Titrasi Pengendapan dengan metode Mohr.

II. RINCIAN KERJA

1.Standardisasi Larutan AgNO3

2.Penentuan kadar klorida pada cuplikan

III. DASAR TEORI

Titrasi pengendapan merupakan titrasi yang didasarkan pada reaksi pembentukan endapan antara analit dengan titran. Hal dasar yang diperlukan dari titrasi jenis ini adalah pencapaian keseimbangan pembentukan yang cepat setiap kali titran ditambahkan pada analit, tidak adanya interfensi yang mengganggu titrasi,dan titik akhir titrasi yang mudah diamati. Dasar titrasi argentometri adalah pembentukan endapan yang tidak mudah larut antara titran dengan analit. Sebagai contoh yang banyak dipakai adalah titrasi penentuan NaCl dimana ion Ag+ dari titran akan bereaksi dengan ion Cl- dari analit membentuk garam yang tidak mudah larut AgCl. Terdapat tiga macam titrasi pengendapan yang diberikan dari indikator yang digunakan :

1. Metode Mohr2. Metode Volhard3. Metode Adsorbsi Pada titrasi yang melibatkan garam-garam perak, ada tiga indikator

yang dapat dipergunakan. Metode Mohr menggunakan ion kromat CrO42-

untuk mengendapkan AgCrO4 berwarna coklat. Metode Volhard menggunakan ion Fe3+ untuk membentuk kompleks berwarna dengan ion tiosianat SCN- dengan metode Fajans menggunakan “ Indicator Absorbsi “.

Seperti suatu sistem asam basa dapat digunakan sebagai suatu indicator untuk titrasi asam basa, maka pembentukan endapan dapat juga digunakan sebagai petunjuk akhir suatu titrasi. Pada metode Mohr, yaitu penentuan klorida dengan ion perak dengan indiktor ion Kromat, penampilan pertama yang tetap dari endapan perak kromat yang berwarna kemerah-merahan dianggap sebagai suatu titik akhir titrasi.

Merupakan hal yang diinginkan bahwa pengendapan indikator dekat pada titik ekuivalen. Perak Kromat lebih larut ( sekitar 8,4 x 10-5 mol/liter ) daripada perak klorida ( 1 x 10-5 mol/liter ). Jika ion perak ditambahkan kepada sebuah larutan yang mengandung ion klorida dalam konsentrasi yang besar dan ion kromat dalam konsentrasi yang kecil, maka perak klorida akan terlebih dahulu mengendap membentuk endapan berwarna putih, perak kromat baru akan terbentuk sesudah konsentrasi ion perak

Page 3: 10. Tirasi Pengendapan (Penentuan Klorida)

meningkat sampai melampaui harga Kkel Perak Kromat.Metode Mohr dapat juga digunakan untuk penentuan ion bromida

dengan perak nitrat,selain itu juga dapat menentukan ion sianida dalam larutan yang sedikit alkalis.

IV. ALAT DAN BAHAN

ALAT YANG DIGUNAKAN

Neraca Analitis Kaca Arloji Erlenmeyer 250 ml Buret 50ml Pipet ukur 25 ml Gelas kimia 100 ml, 250 ml Labu takar 100 ml, 250 ml Spatula Bola karet

BAHAN YANG DIGUNAKAN

AgNO3

Indikator K2CrO4

NaCl p.a Cuplikan yang mengandung Cl

V. LANGKAH KERJA

V.1 Standarisasi Larutan Baku AgNO3

Menimbang 1,7 gram perak nitrat dan menambahkan air Aquadest sampai 100 ml dalam labu takar,jaga jangan sampai terkena sinar matahari. Menimbang dengan teliti tiga cuplikan Natrium Klorida yang murni dan kering seberat 0,20 gram dalam tiga Erlenmeyer 250 ml Melarutkan nya dalam 50 ml air Aquadest lalu mengambil 10 ml alikot lalu menambahkan 2 ml 0,1 M Kalium Kromat. Mentitrasi cuplikan dengan larutan perak nitrat sampai terjadi perubahan warna menjadi kemerah-merahan yang stabil.

Page 4: 10. Tirasi Pengendapan (Penentuan Klorida)

V.2 Penentuan Klorida

Menimbang dengan teliti cuplikan ( CaCl2 dan NaCl ) seberat 0,5 gram,melarutkan kedalam air sampai 50 ml.

Mengambil 10 ml alikot,memasukkan kedalam Erlenmeyer berukuran 250 ml dalam tiga buah erlenmeyer

Menambahkan satu tetes indikator Kalium Kromat pada erlenmeyer pertama, 2 tetes pada erlenmeyer kedua, dan 3 tetes pada erlenmeyer ketiga.

Mentitrasikan dengan larutan baku perak nitrat sampai terjadi perubahan warna menjadi ke merah-merahan yang stabil.

VI. DATA PENGAMATAN6.1 Standarisasi Larutan Baku / Standar AgNO3

No Gram Analit (NaCl)(mg)

Volume Titran (AgNO3) (ml)1 2

1 100 7,5 82 100 7,5 8,53 100 9 8,7Volume titran rata-rata 8 ml 8,4 ml

6.2 Penentuan Cl- dengan AgNO3

No Volume Analit (ml) Volume Indikator K2CrO4 Volume Titran (AgNO3)1 10 1 tetes 17 ml2 10 2 tetes 15 ml3 10 3 tetes 14 mlVolume titran rata-rata 15,3 ml

VII. PERHITUNGAN7.1 Standarisasi Larutan AgNO3

V AgNO3 x N AgNO3

Dik : gr NaCl =100mg = 0.1 gr V AgNO3 = 0.008 l BE NaCl = 58.4 gr/ekDit : N AgNO3 ?Jawab

V AgNO3 x N AgNO3

0.008 l x N AgNO3

0.0017 ek = 0.008 l x N AgNO3

Page 5: 10. Tirasi Pengendapan (Penentuan Klorida)

N AgNO3 = =0.21 ek/l

7.2 Penentuan Klorida dengan AgNO3

Dik : gr NaCl =500mg = 0.5 gr V AgNO3 = 0.01783 l BE NaCl = 58.4 gr/ek

N AgNO3 = 21 ek/lDit : % Cl ?

% Cl =

=

=

= 25.70 %

VIII. ANALISIS DATA

VIII.1 Standardisasi larutan NaCl dengan AgNO3

Dari percobaan Standardisasi Larutan NaCl dengan AgNO3, Larutan AgNO3 ini berperan sebagai titrannya yang dimasukkan kedalam buret 25 ml. Standardisasi larutan baku /standar AgNO3 dengan analit NaCl 200 mg menghasilkan volume titran dengan percobaan pertama rata-rata sebanayak 8 ml,dan percobaaan ke dua rata-rata nya sebanyak 8,4 ml.jadi volume total dan rata-rata nya yaitu 8,2 ml. Pada saat dititrasikan dengan AgNO3.Larutan NaCl semula berwarna bening setelah dicampur 2 ml 0,1 M Kalium Kromat berubah warna menjadi putih susu dan lama kelamaan menjadi warna kemerah-merahan yang stabil serta menghasilkan suatu endapan.

VIII.2 Penentuan Klorida dengan AgNO3

A. Larutan CaCl2

Dari percobaan menentukan Klorida Larutan CaCl2 yang dititrasi dengan AgNO3,mula-mula menimbang 0,5 gram CaCl2 dan

melarutkannya dengan air Aquadest sampai 50 ml dalam gelas kimia.kemudian mengambil alikot sebanyak 10 ml dengan menggunakan pipet ukur untuk dipindahkan pada tiap-tiap Erlenmeyer (3 buah erlenmeyer) kemudian tambahkan 1 tetes indikator Kalium Kromat pada erlenmeyer 1,2 tetes pada erlenmeyer 2,dan 3 tetes pada erlenmeyer 3. Kemudian dititrasi menggunakan

Page 6: 10. Tirasi Pengendapan (Penentuan Klorida)

AgNO3.Semula larutan berwarna kuning,setelah dititrasi berubah warna menjadi putih susu dan akan berubah warna menjadi ke merah-merahan yang stabil serta menghasilkan suatu endapan.

B. Larutan NaCl

Dari percobaan menentukan Klorida Larutan NaCl yang dititrasi dengan AgNO3,mula-mula menimbang 0,5 gram NaCl dan melarutkannya dengan air Aquadest sampai 50 ml dalam gelas kimia.kemudian mengambil alikot sebanyak 10 ml dengan

menggunakan pipet ukur untuk dipindahkan pada tiap-tiap Erlenmeyer (3 buah erlenmeyer) kemudian tambahkan 1 tetes indikator Kalium Kromat pada erlenmeyer 1,2 tetes pada erlenmeyer 2,dan 3 tetes pada erlenmeyer 3. Kemudian dititrasi menggunakan AgNO3.Semula larutan berwarna kuning,setelah dititrasi

berubah warna menjadi putih susu dan akan berubah warna menjadi ke merah-merahan yang stabil serta menghasilkan suatu endapan.

Page 7: 10. Tirasi Pengendapan (Penentuan Klorida)

IX. KESIMPULAN

Dari percobaan dapat disimpulkan bahwa :

- Standardisasi larutan baku AgNO3 menghasilkan volume titran dengan rata-rata sebesar 8,2 ml.

- Penentuan Cl- dengan AgNO3 menghasilkan volume titran dengan rata-rata sebesar 15,3 ml pada sampel CaCl 2 dan 17,33 ml pada sampel NaCl.- Normalitas pada Standardisasi larutan baku AgNO3 adalah 0,20 ek/l.- % Cl pada penentuan Klorida dengan AgNO 3 pada sampel CaCl2 adalah

25,76% sedangkan pada sampel NaCl sebesar 21,70%.

Page 8: 10. Tirasi Pengendapan (Penentuan Klorida)

X. PERTANYAAN

1. Apa yang dimaksud dengan Argentometri?

2. Pada titrasi yang telah dilakukan ,tuliskan apa yang bertindak sebagai : - Standar primer - Standar sekunder- Analit- Indikator

3. Tuliskan titrasi pengendapan yang bukan Argentometri

Jawab :

1. Argentometri adalah bagian metode yang didasarkan pada penggunaan AgNO3 sebagai larutan standar.

2. - Standar primer : Natrium Klorida - Standar Sekunder : AgNO3

- Analit : CaCl2 dan NaCl - Indikator : Klaium Kromat

3.

Ion yang digunakan Titran IndikatorSO4

2- Pb(NO)2

Ba(ClO4)2

BaCl2

Pb(NO3)2

DelicenTorun

Auzanin merahEritkosin B

CrO42- Pb(Al)2 Foeresein

Cl- ,Br- Hg(NO3)2 Biru Bronfenol

Page 9: 10. Tirasi Pengendapan (Penentuan Klorida)

DAFTAR PUSTAKA

- Jobsheet Penuntun Praktikum Kimia Terapan Politeknik Negeri Sriwijaya 2015

- http://sartinichemistry.blogspot.co.id/2013/05/titrasi-pengendapan

Page 10: 10. Tirasi Pengendapan (Penentuan Klorida)

GAMBAR ALAT ( LAMPIRAN )

Corong Gelas Gelas kimia Labu takar

Pipet tetes Buret Spatula

Page 11: 10. Tirasi Pengendapan (Penentuan Klorida)

Bola karet Pengaduk Erlenmeye

Page 12: 10. Tirasi Pengendapan (Penentuan Klorida)
Page 13: 10. Tirasi Pengendapan (Penentuan Klorida)