titrasi pengendapan Argentometri

24
TITRASI PENGENDAPAN

description

dasar kimia analitik

Transcript of titrasi pengendapan Argentometri

Page 1: titrasi pengendapan Argentometri

TITRASI PENGENDAPAN

Page 2: titrasi pengendapan Argentometri

SYARAT TITRASI PENGENDAPAN

Reaksi zat yang dititrasi dengan pentiter : cepat

Reaksi sempurna secara kuantitatif

Tidak ada reaksi tambahan yang mempengaruhi stokhiometri antara zat yang dititrasi dengan larutan baku primer

Titik akhir titrasi jatuh berdekatan dengan titik ekivalen

Page 3: titrasi pengendapan Argentometri

ARGENTOMETRI

PEREAKSI: LARUTAN AgNO3

BERDASARKAN TERBENTUKNYA ENDAPAN

Cl- + Ag+ AgCl

PUTIH

Br-, PO43-, Oksalat dsb.

Argentometri merupakan titrasi pengendapan sample yang dianalisis dengan menggunakan ion perak.

Biasanya, ion-ion yang ditentukan dalam titrasi ini adalah ion halida (Cl-, Br-, I-).

Page 4: titrasi pengendapan Argentometri

PRINSIP TITRASI ARGENTOMETRI

LAR. DIKET. KONS.

AgNO3 (N)

LAR. SAMPEL/ ANALIT KONS.

AKAN DITETAPKAN

KUANTITATIF/ STOKHIOMETRI

TITIK AKHIR TITRASI

PENTITER

VOLUMENYADIUKUR

(mL)INDIKATOR

+

TITIK EKIVALEN

Page 5: titrasi pengendapan Argentometri

Teori Kurva Titrasi Pengendapan

Semakin kecil Ksp, semakin besar K untuk reaksi.

Page 6: titrasi pengendapan Argentometri

Indikator untuk Titrasi Pengendapan yang Melibatkan Perak

Metode MOHR menggunakan ION KROMAT (CrO4

2- , untuk mengendapkan Ag2CrO4 coklat.

Metode VOLHART menggunakan ion Fe3+ unruk membentuk sebuah kompleks yang berwarna dengan ion, SCN-.

Dan Metoje FAJANS menggunakan indikator-indikator adsorpsi,

Page 7: titrasi pengendapan Argentometri

Mohr Volhard Fajans

pH 6-10 0,2-0,9 N HNO3 7-10

Cara titrasi langsung Tidak langsung langsung

Indikator K2CrO4 Fe3+ Fluorscein

Perubahan pada saat end-point

End. Putih

End. Merah bata

End. Putih

Larutan. Merah Intensif

End. Putih

Suspensi Merah

Page 8: titrasi pengendapan Argentometri

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengendapan

Keberhasilan proses pengendapan sangat dipengaruhi oleh berbagai macam faktor diantaranya– Temperatur, – Pemilihan pelarut,– Efek ion-sekutu– Evek aktifitas – Evek pH, – Evek hidrolisis– Hidrolisis Metal– Efek pembentukan kompleks.

Pengaruh ini dapat kita jadikan sebagai dasar untuk memahami titrasi argentometri dan gravimetri.

Page 9: titrasi pengendapan Argentometri

Kelarutan semakin meningkat dengan naiknya suhu,

jadi dengan meningkatnya suhu maka pembentukan endapan akan berkurang

disebabkan banyak endapan yang berada pada larutannya.

Temperatur

Page 10: titrasi pengendapan Argentometri

Pemilihan Pelarut

Garam anorganik mudah larut dalam air dibandingkan dengan pelarut organik seperti alkohol atau asam asetat.

Perbedaan kelarutan suatu zat dalam pelarut organik dapat dipergunakan untuk memisahkan campuran antara dua zat.

Setiap pelarut memiliki kapasitas yang berbeda dalam melarutkan suatau zat,

begitu juga dengan zat yang berbeda memiliki kelarutan yang berbeda pada pelarut tertentu.

Page 11: titrasi pengendapan Argentometri

Efek Ion-sekutu

Kelarutan endapan akan berkurang jika dilarutkan dalam larutan yang mengandung ion sejenis dibandingkan dalam air saja.

Sebagai contoh kelarutan Fe(OH)3 akan menjadi kecil jika kita larutkan dalam larutan NH4OH dibanding dengan kita melarutkannya dalam air,

Fe(OH)3 Fe3+ + 3OH-

NH4OH NH4+ + OH-

hal ini disebabkan dalam larutan NH4OH sudah terdapat ion sejenis yaitu OH-

sehingga akan mengurangi konsentrasi Fe(OH)3 yang akan terlarut. Efek ini biasanya dipakai untuk mencuci endapan dalam metode

gravimetri.

Page 12: titrasi pengendapan Argentometri

Efek Aktivitas

MOLARITAS KNO3

MOLARITAS AgCl x 105

MOLARITAS BaSO4 x 105

0.000 1.00 1.00

0.001 1.04 1.21

0.005 1.08 1.48

0.010 1.12 1.70

Kelarutan AgCl dan BaSO4 dalam larutan KNO3

Terlihat bahwa dalam 0.010 M KNO3, kelartan dari AgCl meningkat dari nilai dalam air sekitar 12 %, dan di dalam BaSO4 sekitar 70 %

Page 13: titrasi pengendapan Argentometri

Efek pH

Kelarutan endapan garam yang mengandung anion dari asam lemah dipengaruhi oleh pH,

hal ini disebabkan karena penggabungan proton dengan anion endapannya.

Misalnya endapan AgI akan semakin larut dengan adanya kenaikan pH disebabkan H+ akan bergabung dengan I-

membentuk HI.AgI Ag+ + I-

H3O+ H+ + H2O

Page 14: titrasi pengendapan Argentometri
Page 15: titrasi pengendapan Argentometri

Pengaruh hidrolisis

Jika garam dari asam lemah dilarutkan dalam air maka akan dihasilkan perubahan konsentrasi H+

dimana hal ini akan menyebabkan kation garam tersebut mengalami hidrolisis dan

hal ini akan meningkatkan kelarutan garam tersebut.

Page 16: titrasi pengendapan Argentometri
Page 17: titrasi pengendapan Argentometri

Hidroksida Metal

Ketika Sebuah Hidroksida Metal terurai dalam air,disituasi ini anok dengan pembahasan efek hidrolisis, dimana pH dapat berubah secara nyata.

Page 18: titrasi pengendapan Argentometri

Pengaruh ion kompleks

Kelarutan garam yang tidak mudah larut akan semakin meningkat dengan adanya pembentukan kompleks antara ligan dengan kation garam tersebut.

Sebagai contoh AgCl akan naik kelarutannya jika ditambahkan larutan NH3, hal ini disebabkan karena terbentuknya kompleks Ag(NH3)2Cl.

AgCl (s) + NH3 (g) Ag(NH3)2Cl (l)

Page 19: titrasi pengendapan Argentometri

PERHITUNGAN

(V X N) = (V X N)

10,50 mL x 0,1050 = 10,0 mL x NCl

NCl = 1,050 x 0,1050

MCl = 0,1103 mol/L

= 0,1103 x 35,5 g/L

= 0,01103 x 35,5 g/100 mL

= 0,39 %

AgNO3

Cl

PENENTUAN KADAR SAMPEL (MOHR)

AgNO3

Cl 10,0 mL

K2CrO4

10,0 mL

Page 20: titrasi pengendapan Argentometri

CARA KERJA/PERHITUNGAN

(V X N) = 20 x {0,0991X10}/10,20 mgrek

(V X N) = 0,1000 x 11,50 mgrek

(V X N) = 10,0 mL x NCl

1,9424 – (1,150) = 10 x NCl

NCl = {1,9424 - 1,150}/10

= 0,7924/10 = 0,07924

MCl = 0,07924 mol/L

% Cl = 100/1000 X {0,07924 X 35,5}

= 0,28% (g/100 mL)

AgNO3tot

al

PENENTUAN KADAR SAMPEL (VOLHARD)

CNS-

(0,1000N)

AgNO3

Keleb.

Fe3+

AgNO3kelebihan

11,50 mL

AgNO3bereaksi

Page 21: titrasi pengendapan Argentometri

CARA KERJA/PERHITUNGAN

(V X N) = (V X N)

10,20 mL x N = 10,0 mL x 0,0991

N = 0,991/10,2 = 0,0972

M = 0,0972 mol/L

PEMBAKUAN AgNO3 (FAJANS)

AgNO3

NaCl

AgNO

3N ?

NaCl

10,0 mL

AgNO3

AgNO3

+ FLUOROSCEIN

AgNO3

AMILUM

Page 22: titrasi pengendapan Argentometri

KESALAHAN TITRASIDISEBABKAN OLEH: PEMBUATAN LARUTAN BAKU DAN PEMBACAAN SKALA BURET KESALAHAN PENIMBANGAN, MELARUTKAN PADA SAAT

KESALAHAN PENGAMATAN END-POINT, KARENA:

PENGOCOKAN YANG KURANG KUAT JUMLAH INDIKATOR TIDAK TEPAT, TITRASI TERLALU CEPAT, ADANYA PENGARUH CAHAYA ATAU KONTAMINAN REDUKTOR

LAIN

DIATASI DENGAN:• PENGOCOKAN HARUS KUAT

• MENGELIMINASI KESALAHAN SISTEMATIK

• PENGGUNAAN INDIKATOR HARUS TEPAT, PADA SAAT END POINT

TITRASI HARUS DILAKUKAN CERMAT SAMBIL MENGAMATI PERUBAHAN WARNA, MENGHINDARI PENGARUH CAHAYA, MENGHINDARI KONTAMINAN TERUTAMA YANG BERASAL DARI PELARUT (INI DAPAT DIATASI DENGAN TITRASI BLANKO)

Page 23: titrasi pengendapan Argentometri

KELEBIHAN Titrasi Pengendapan

Kelemahan Titrasi PengendapanKekurangan Indikator yang cocok

Jumlah metode titrasi pengendapan tidak sebanyak titrasi asam-basa ataupun titrasi reduksi-oksidasi (redoks).

Komposisi endapan pada titrasi pengendapan seringkali tidak diketahui pasti, terutama jika terdapat efek kopresipitasi.

Penentuan kadar Cl- dalam air sumur

Page 24: titrasi pengendapan Argentometri

TERIMA KASIH