analisis melalui pengendapan

20
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FARMASI DASAR I NAMA ANGGOTA : 1. Apridinata 2. Chintya Arditta 3. Esa Sismarela 4. Okta Hafsy JURUSAN / KELOMPOK : FARMASI / VII PERCOBAAN : ANALISIS MELALUI PENGENDAPAN LABORATORIUM KIMIA DASAR FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2011

Transcript of analisis melalui pengendapan

Page 1: analisis melalui pengendapan

LAPORAN PRAKTIKUM

KIMIA FARMASI DASAR I

NAMA ANGGOTA : 1. Apridinata

2. Chintya Arditta

3. Esa Sismarela

4. Okta Hafsy

JURUSAN / KELOMPOK : FARMASI / VII

PERCOBAAN : ANALISIS MELALUI PENGENDAPAN

LABORATORIUM KIMIA DASAR

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2011

Page 2: analisis melalui pengendapan

LAPORAN PENDAHULUAN

PRAKTIKUM KIMIA DASAR I

I . Nomor Percobaan : VII (Tujuh)

II . Nama Percobaan : Analisis Melalui Pengendapan

III. Tujuan Percobaan :

1. Mengendapkan BaCl2 dan menentukan prosentase hasil Ba CrO4.

2. Menentukan prosentase BaCl2 dalam campuran.

3. Mendalami hukum stoikiometri.

4. Menggembangkan keterampilan menyaring dan memindahkan endapan.

IV. Dasar Teori

Endapan merupakan zat yang memisahkan diri dari larutan, berfase padat,

terbentuk jika larutan lewat jenuh. Suatu zat akan mengendap jika hasil kali kelarutan

ion-ionnya lebih besar dari Ksp. Kelarutan (s) didefinisikan sebagai konsentrasi molar

dari larutan jenuhnya.

Pembentukan endapan adalah salah satu teknik untuk memisahkan analit dari

zat lain,dan endapan ditentukan dengan cara ditimbang dan dilakukan perhitungan

stoikiometri. Cara ini dikenal dengan nama Gravimetri.Gravimetri berdasar pada

reaksi beriut : aA + rR → AaRr

dengan :

A = Molekul analit A

R = Molekul analit R

AaRr = Zat yang mengendap

Pereaksi R berlebih biasanya untuk menekan kelarutan endapan. Keberhasilan analisa

gravimetri tergantung pada :

1. Kesempurnaan proses pemisahan hingga kuantitas yang tidak mengendap tak

ditemukan (biasanya 0,1 mg)

2. Zat yang ditimbang mempunyai susunan tertentu yang diketahui dan murni.

Page 3: analisis melalui pengendapan

(Bakti, Rivai, dkk . 2011. Penuntun Praktikum Kimia Dasar I. Inderalaya :

Universitas Sriwijaya)

Stoikiometri mempelajari aspek kuantitatif dari zat kimia dalam suatu reaksikimia, yang

meliputi pengukuran massa, volume, jumlah partikel dari besarankuantitatif lainnya seperti partikel

yang menyangkut atom, molekul, ion serta partikel renik lainnya.

Hukum-Hukum Dasar Kimia

1. Hukum Gay Lussac (Hukum Perbandingan Volume) : Perbandingan volume gas-gas

sesuai dengan koefisien masing-masing gas.Untuk 2 buah gas (misal gas A dan gas B) :

volume A/volume B = koefisien A/koefisien B

2. Hukum Avogadro : Gas-gas pada suhu dan tekanansama bila diukur pada volume yang

sama mempunyai jumlah molekul yang sama

3. Hukum Lavoiser : Massa suatu zat sebelum dansesudah reaksi adalah sama

4. Hukum Prousthttp : Perbandingan massa unsur-unsurdalam setiap senyawa adalah

tetap.

(Anonim.2009.Stoikiometri Kimia.http://www.scribd.com/)

Titrasi Pengendapan

Titrasi pengendapan merupakan titrasi yang melibatkan pembentukan endapan

dari garam yang tidak mudah larut antara titrant dan analit. Hal dasar yang diperlukan

dari titrasi jenis ini adalah pencapaian keseimbangan pembentukan yang cepat setiap

kali titran ditambahkan pada analit, tidak adanya interferensi yang menggangu titrasi,

dan titik akhir titrasi yang mudah diamati.

Salah satu jenis titrasi pengendapan yang sudah lama dikenal adalah

melibatkan reaksi pengendapan antara ion halida (Cl-, I-, Br-) dengan ion perak Ag+.

Titrasi ini biasanya disebut sebagai Argentometri yaitu titrasi penentuan analit yang

berupa ion halida (pada umumnya) dengan menggunakan larutan standart perak nitrat

AgNO3. Titrasi argentometri tidak hanya dapat digunakan untuk menentukan ion

halide akan tetapi juga dapat dipakai untuk menentukan merkaptan (thioalkohol),

asam lemak, dan beberapa anion divalent seperti ion fosfat PO43- dan ion arsenat

AsO43-.

Page 4: analisis melalui pengendapan

Dasar titrasi argentometri adalah pembentukan endapan yang tidak mudah

larut antara titran dengan analit. Sebagai contoh yang banyak dipakai adalah titrasi

penentuan NaCl dimana ion Ag+ dari titran akan bereaksi dengan ion Cl- dari analit

membentuk garam yang tidak mudah larut

AgCl.Ag(NO3)(aq) + NaCl(aq) -> AgCl(s) + NaNO3(aq)

Setelah semua ion klorida dalam analit habis maka kelebihan ion perak akan

bereaksi dengan indicator. Indikator yang dipakai biasanya adalah ion kromat CrO42-

dimana dengan indicator ini ion perak akan membentuk endapan berwarna coklat

kemerahan sehingga titik akhir titrasi dapat diamati. Inikator lain yang bisa dipakai

adalah tiosianida dan indicator adsorbsi. Berdasarkan jenis indicator dan teknik titrasi

yang dipakai maka titrasi argentometri dapat dibedakan atas Argentometri dengan

metode Mohr, Volhard, atau Fajans. Selain menggunakan jenis indicator diatas maka

kita juga dapat menggunakan metode potensiometri untuk menentukan titik

ekuivalen.

Ketajaman titik ekuivalen tergantung dari kelarutan endapan yang terbentuk

dari reaksi antara analit dan titrant. Endapan dengan kelarutan yang kecil akan

menghasilkan kurva titrasi argentometri yang memiliki kecuraman yang tinggi

sehingga titik ekuivalen mudah ditentukan, akan tetapi endapan dengan kelarutan

rendah akan menghasilkan kurva titrasi yang landai sehingga titik ekuivalen agak

sulit ditentukan. Hal ini analog dengan kurva titrasi antara asam kuat dengan basa

kuat dan anatara asam lemah dengan basa kuat. http://kimiaanalisa.web.id/titrasi-

pengendapan-argentometri/

Stokiometri Larutan

Sebagian besar reaksi kimia dapat berlangsung lebih cepat apabila pereaksi

dalam bentuk larutan. Mengapa demikian? Apa yang membedakan reaksi kimia

dalam larutan (campuran homogen) dengan campuran heterogen? Sebelum

pembahasan tentang stoikiometri larutan maka kita akan bahas terlebih dahulu

tentang konsentrasi larutan.

1. Konsentrasi Larutan

Page 5: analisis melalui pengendapan

a. Pengertian Konsentrasi Larutan

Konsentrasi adalah istilah umum untuk menyatakan banyaknya bagian zat

terlarut dan pelarut yang terdapat dalam larutan. Konsentrasi dapat dinyatakan secara

kuantitatif maupun secara kualitatif. Untuk ukuran secara kualitatif, konsentrasi

larutan dinyatakan dengan istilah larutan pekat (concentrated) dan encer (dilute).

Kedua isitilah ini menyatakan bagian relatif zat terlarut dan pelarut dalam larutan.

Larutan pekat berarti jumlah zat terlarut relatif besar, sedangkan larutan encer berarti

jumlah zat terlarut relatif lebih sedikit. Biasanya, istilah pekat dan encer digunakan

untuk membandingkan konsentrasi dua atau lebih larutan.

Dalam ukuran kuantitatif, konsentrasi larutan dinyatakan dalam g/mL (sama

seperti satuan untuk densitas). Namun, dalam perhitungan stoikiometri satuan gram

diganti dengan satuan mol sehingga diperoleh satuan mol/L. Konsentrasi dalam

mol/L atau mmol/mL dikenal dengan istilah molaritas atau konsentrasi molar.

b. Molaritas

Molaritas atau kernolaran menyatakan jumlah mol zat terlarut (n) dalam satu

liter larutan (L) atau milimol zat terlarut (n) dalam setiap satu mililiter larutan

(mL).Suatu larutan dapat dibuat dengan cara melarutkan zat terlarut murniatau

mengencerkan dari larutan pekatnya: Agar lebih jelas, perhatikanlah contoh berikut:

1) Penentuan Molaritas dengan Cara Pelarutan

Jika kita ingin membuat 250 mL larutan K2CrO4 0,25 M dari bentuk kristal,

caranya adalah dengan menghitung massa zat yang akan dilarutkan.

mol K2CrO4 = 250 mL x 0,25 M = 0,0625 mol

g K2CrO4 = 0,0625 mol x 194 g / mol = 12,125 g

Jadi, yang harus dilakukan adalah melarutkan 12,125 g kristal K2CrO4 ke dalam 250

mL air.

2) Penentuan Molaritas dengan Cara Pengenceran

Jika larutan di atas akan diubah konsentrasinya menjadi 0,01 M K2CrO4,

caranya adalah dengan cara pengenceran. Dalam pengenceran kita akan mengubah

volume dan kemolaran larutan, namun tidak mengubah jumlah mol zat terlarut.

Page 6: analisis melalui pengendapan

nl =n2 → n = MV → M1 V1 =M2V2

Keterangan:

M1 = konsentrasi sebelum pengenceran

V1 = volume sebelum pengenceran

M2 = konsentrasi setelah pengenceran

V2 = volume setelah pengenceran

Perhitungan Kimia

a. Mol dan Persamaan Reaksi

Kita telah memahami bahwa satu mol suatu senyawa mengandung 6,02 x

1023 partikel senyawa tersebut. Jika diterapkan untuk atom atau molekul, maka:

1 mol = 6,02 x 1023 atom / molekul

b. Perhitungan Massa Zat Reaksi

Jika kamu ingin mengerjakan suatu reaksi di laboratorium, kamu pasti akan

mengukur bahan pereaksi dalam satuan gram atau liter sebelum rnereaksikannya.

Oleh karena itu, pekerjaan di laboratorium akan selalu berkaitan dengan perhitungan

massa.

Penentuan jumlah produk dan reaktan yang terlibat dalam reaksi harus

diperhitungkan dalam satuan mol. Artinya, satuan-¬satuan yang diketahui harus

diubah ke dalam bentuk mol. Metode yang sering dipergunakan dalam perhitungan

kimia ini disebut metoda pendekatan mol.

(Anonim.2009.http://achmadkimia.blogspot.com/2009/11/hukum-hukum-dasar-

kimia-dan perhitungan.html)

Filtrasi (penyaringan)

Filtrasi adalah proses pemisahan dari campuran heterogen yang mengandung

cairan dan partikel-partikel padat dengan menggunakan media filter yang hanya

meloloskan cairan dan menahan partikel-partikel padat. Proses filtrasi yang sederhana

adalah proses penyaringan dengan dengan media filter kertas saring, Kertas saring

kita potong melingkar jika masih bentuk lembaran empat persegi panjang atau kubus,

jika telah berbentuk lingkaran lipat dua, sebanyak tiga atau empat kali. Selanjutnya

Page 7: analisis melalui pengendapan

buka dan letakkan dalam corong pisah sehingga tepat melekat dengan corong pisah.

Tuangkan campuran heterogen yang akan dipisahkan, sedikit demi sedikit, kira-kira

banyaknya campuran tersebut adalah sepertiga dari tinggi kertas. Lakukan berulang-

ulang, sehingga kita dapat memisahkan partikel padat dengan cairannya. Hasil filtrasi

adalah zat padat yang disebut residen dan zat cairnya disebut dengan filtrat.

Pemisahan dengan kertas saring tanpa tekanan (adanya grafitasi)

Proses pemisahan dengan cara filtrasi dapat kita bedakan berdasarkan adanya

tekanan dan tanpa tekanan. Contoh diatas merupakan proses pemisahan tanpa

tekanan, dimana cairan mengalir karena adanya gaya grafitasi. Pemisahan ini sangat

cocok untuk campuran heterogen dimana jumlah cairannya lebih besar dibandingkan

partikel zat padatnya. Proses pemisahan dengan tekanan, umumnya dengan cara di

vakumkan (disedot dengan pompa vakum). Proses pemisahan dengan teknik ini

sangat tepat dilakukan, jika jumlah partikel padatnya lebih besar dibandingkan

dengan cairannya.

Komposisi Zat Secara Teoritis

Komposisi zat secara teoritis merupakan komposisi zat yang ditentukan dari rumus

kimianya. Untuk zat berupa senyawa, komposisinya secara teoritis dapat dinyatakan

dalam persen massa unsur dalam senyawa. (Anonim. 2008. Zat.http://www.chem-is-

try.org/)

Page 8: analisis melalui pengendapan

V . Alat dan Bahan :

Alat :

1. Gelas piala 250 ml

2. Gelas ukur 10 ml

3. Pipet tetes

4. Kertas saring

5. Corong

6. Pengaduk

7. Timbangan

8. Alat pemanas

Bahan :

1. Larutan BaCl2

2. Larutan

3. Air Suling

Page 9: analisis melalui pengendapan

VI. Prosedur Percobaan

A. Penentuan endapan teoritis dan persen hasil

diuji

Gelas piala 250 ml

1 gr BaCl2

Gelas piala

Catat bobotnya

25 ml air suling

25 ml K2CrO4 0,2 M

Amati endapan

Berikan K2CrO4 beberapa tetes

Jika endapan BaCrO4 masih terbentuk,

tambahkan trus

Hingga endapannya hilang

Gelas piala

ditimbang

Dimasukkan ke dalam

ditimbang

Diaduk hingga homogen

diaduk

Dipanaskan hingga mendidih

Page 10: analisis melalui pengendapan

B. Penentuan endapan teoritis dan persen hasil

dicatat

Jauhkan dari api

Kertas saring whatman

Endapan BaCrO4

Hasil teoritis dan persen

hasilnya

Catat bobotnya

Dapatkan campuran yang

mengandung BaCl2

bobotnya

Ulangi prosedur A

Massa dan persentase BaCl2

dalam campuran itu

dihitung

dikeringkan

disaring

dihitung

Page 11: analisis melalui pengendapan

VII . Pertanyaan Prapraktek :

1) Berikan defenisi untuk : Filtrasi, % komposisi, endapan, stoikiometri,

supernatan, dan hasil teoritis?

- Filtrasi : proses pemisahan antara zat padat dan zat cair.

- % komposisi : persentase dari suatu zat yang terdapat dalam suatu larutan.

- Endapan : zat yang memisahkan diri dari larutan berfase padat yang

terbentuk jika larutan lewat jenuh.

- Stoikiometri : pengukuran dan penentuan unsur-unsur dalam materi

kuantitatif.

- Hasil teoritis : hasil dari percobaan yang berdasarkan teori.

- Supernatan : zat yang mengendap sebagai hasil reaksi dari pereaksi.

2) Bagaimana menguji endapan yang telah sempurna?

Apabila endapan itu tidak hilang jika diberi suatu larutan lain. Karena endapan

akan terbentuk jika larutan lewat jenuh dan endapan sempurna jika hasil kali

kelarutan ion-ion lebih besar dari Ksp.

3) Apa yang terjadi jika endapan tidak sempurna?

Endapan itu akan hilang jika diberi suatu larutan lain dan endapan itu akan

bercampur secara homogen. Biasanya endapan tidak terbentuk pada larutan tak

jenuh.

4) Apa yang anda lakukan jika partikel endapan terlihat dalam filtrat?

Bila endapan terlihat pada filtrat maka harus mengulangi proses filtrasi

kembali.

Page 12: analisis melalui pengendapan

VIII . Data Hasil Pengamatan :

Massa gelas piala : 62,04 gram

Massa kertas + endapan : 1,5712 gram

Massa kertas saring : 0,9795 gram

Page 13: analisis melalui pengendapan

IX . Reaksi dan Perhitungan :

Reaksi

Perhitungan

W. kertas kosong: 0,9795 gram

W. endapan + k. Saring: 1,5712gram

W. endapan = (W. Endapan + k. Saring) – (W. Saring kosong)

= 1,5712 – 0,9795

= 0, 5917 gram

Mol =

=

= 0,0024 mol

mol mol

W. teori = mol x Mr.

= 0,0024 x 253 gr/mol

= 0,6072 gram

% hasil =

=

= 97,45%

% kesalalahan =

=

= 2,55%

Page 14: analisis melalui pengendapan

X . Pembahasan :

Percobaan analisis melalui pengendapan ini merupakan suatu cara analisis

melalui metode gravimetri,dimana pengukuran sample berdasarkan bobot dari sample

yang berubah selama proses reaksi. Pada dasarnya, proses pengendapan terjadi

melalui dua proses.Pada proses pertama terbentuk zarah-zarah yang sangat kecil

sedangkan proses kedua inti-inti tersebut menjadi zarah-zarah yang lebih besar.

Inti tersebut tidak muncul segera setelah zat mengendap ditambahkan kedalam

larutan zat yang akan diendapkan,tetapi hampir selalui ada massa imbas,yaitu antara

massa penambahan zat pengendapan dengan munculnya endapan. Massa imbas ini

selalu berbeda untuk setiap endapan.

Endapan merupakan zat yang dapat amemindahkan diri dari larutan sebagai

fase padat atau terbentuk jika larutan menjadi terlalu jenuh dengan zat yang

bersangkutan. Kelarutan merupakan banyaknya mol zat terlartut tiap liternya. Zat

elektrolit yang sukar larut, membentuk kesetimbangan.Supernatan merupakan produk

larutan atau cairan yang terdapat diatas endapan sebelum terjadi endapan. Filtrat

merupakan hasil dari penyaringan.

“Like dissolve like” maksudnya pelarut polar hanya bisa melarutkan senyawa

polar begitupun sebaliknya. Larutan dikatakan polar karena adanya ikatan hydrogen.

Endapan terletak dibawah dikarenakan massa jenis endapan lebih besar dari pada

massa jenis supernatant. Pada perfcobaan adanya proses pemanasan berguna untuk

mempercepat proses kelarutan yang mempengaruhi suatu zat.

Analisa kualitatif merupakan analisa untuk mengetahui ada tidaknya suatu zat

dalam suatu campuran berdasarkan sifat fisiknya contoh warna dan bau. Analisa

kuantitatif merupakan analisa melalui mperhitungan. Pada percobaan ini

menggunakan analisa kuantitatif.

Metode gravimetric merupakan cara pemeriksaan jumlah zat yang paling

sederhana, karena jumlah zat ditentukan dengan menimbang langsung massa zat yang

dipisahkan dari zat-zat lain. Dengan demikian,melalui metode pengendapan yang

Page 15: analisis melalui pengendapan

merupakan bagian dari metode gravimetric,dapat kita tentukan persentase hasil dari

suatu produk endapan,sehingga dapat kita gunakan jika kita ingin memperhitungkan

berapa banyak pereaksi yang kita butuhkan untuk mendapatkan produk yang

maksimal.

Jika hasil kali konsentrasi ion-ion lebih besar dari Ksp-nya maka larutan

disebut lewat jenuh dan terjadi endapan. Jika hasil kali konsentrasi ion-ionnya sama

dengan Ksp-nya maka larutan disebut tepat jenuh dan belum terbentuk endapan. Jika

hasil kali konsentrasi ion-ion kecil dari Ksp maka larutan disebut belum jenuh dan

tidak terjadi endapan.

Untuk mendapatkan hasil perhitungan yang baik dan akurat, baik itu berat

endapannya maupun perhitungan persentasenya maka kita harus teliti dalam

melakukan percobaan terutama pada saat pemanasan, penimbangan dan pengeringan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kelarutan seperti suhu, jumlah zat pelarut, jumlah

zat terlarut, tekanan, pengadukan dan luas permukaan.

Page 16: analisis melalui pengendapan

XI . Kesimpulan :

1 Endapan adalah zat yang memisahkan diri dari suatu larutan sebagai fase padat

dan terbentuk apabila larutan terlalu jenuh pada zat yang bersangkutan.

2 Suatu zat akan mengendap jika hasil kelarutan ion-ionnya lebih besar dari Ksp-

nya.

3 Filtrasi adalah suatu cara atau tehnik penyaringan untuk memisahkan zat terlarut

dengan pelarutnya.

4 Tujuan dari filtrasi adalah untuk memperoleh pengendapan.

5 Stoikiometri adalah pengukuran dan penentuan unsur-unsur di dalam materi

kuantitatif.

Page 17: analisis melalui pengendapan

DAFTAR PUSTAKA

Anonim . Filtrasi (Penyaringan). http://chemistry35.blogspot.com/2011/07/penge

rtian-filtrasi-penaringan.html (Diakses 09 Desember 2011 Pukul.19:15)

Anonim . Komposisi Zat Secara Teoritis . http://www.chem-is-try.org/materi_kim

Ia-sma-ma/komposisi-zat-secara-teoritis/ (Diakses 09 Desember 2011

Pukul. 19:13)

Anonim . Stoikiometri . http://www.scribd.com/doc/20999992/STOIKIOM-ETRI

(Diakses 09 Desember 2011 Pukul. 19:22)

Anonim . Stokiometri Larutan . http://achmadkimia.blogspot.com/2009/11/huku

m-hukum-dasar-kimia-dan-perhitungan.html (Diakses 09Desember2011

Pukul. 19:20)

Anonim . Titrasi Pengendapan . http://kimiaanalisa.web.id/titrasi-pengendapan-ar

gentometri/ (Diakses 09 Desember 2011 Pukul. 19:25)

Bakti , Rivai, dkk . 2011. Penuntun Praktikum Kimia Dasar I. Inderalaya

Universitas Sriwijaya

Page 18: analisis melalui pengendapan

Gambar Alat :

Gelas Piala Gelas Ukur

Kertas Saring Pengaduk

Pipet Tetes Corong

Page 19: analisis melalui pengendapan

Penangas Air Timbangan

Page 20: analisis melalui pengendapan