analisis melalui pengendapan
-
Upload
karina-zulkarnain -
Category
Documents
-
view
347 -
download
3
Transcript of analisis melalui pengendapan
LAPORAN PRAKTIKUM
KIMIA FARMASI DASAR I
NAMA ANGGOTA : 1. Apridinata
2. Chintya Arditta
3. Esa Sismarela
4. Okta Hafsy
JURUSAN / KELOMPOK : FARMASI / VII
PERCOBAAN : ANALISIS MELALUI PENGENDAPAN
LABORATORIUM KIMIA DASAR
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2011
LAPORAN PENDAHULUAN
PRAKTIKUM KIMIA DASAR I
I . Nomor Percobaan : VII (Tujuh)
II . Nama Percobaan : Analisis Melalui Pengendapan
III. Tujuan Percobaan :
1. Mengendapkan BaCl2 dan menentukan prosentase hasil Ba CrO4.
2. Menentukan prosentase BaCl2 dalam campuran.
3. Mendalami hukum stoikiometri.
4. Menggembangkan keterampilan menyaring dan memindahkan endapan.
IV. Dasar Teori
Endapan merupakan zat yang memisahkan diri dari larutan, berfase padat,
terbentuk jika larutan lewat jenuh. Suatu zat akan mengendap jika hasil kali kelarutan
ion-ionnya lebih besar dari Ksp. Kelarutan (s) didefinisikan sebagai konsentrasi molar
dari larutan jenuhnya.
Pembentukan endapan adalah salah satu teknik untuk memisahkan analit dari
zat lain,dan endapan ditentukan dengan cara ditimbang dan dilakukan perhitungan
stoikiometri. Cara ini dikenal dengan nama Gravimetri.Gravimetri berdasar pada
reaksi beriut : aA + rR → AaRr
dengan :
A = Molekul analit A
R = Molekul analit R
AaRr = Zat yang mengendap
Pereaksi R berlebih biasanya untuk menekan kelarutan endapan. Keberhasilan analisa
gravimetri tergantung pada :
1. Kesempurnaan proses pemisahan hingga kuantitas yang tidak mengendap tak
ditemukan (biasanya 0,1 mg)
2. Zat yang ditimbang mempunyai susunan tertentu yang diketahui dan murni.
(Bakti, Rivai, dkk . 2011. Penuntun Praktikum Kimia Dasar I. Inderalaya :
Universitas Sriwijaya)
Stoikiometri mempelajari aspek kuantitatif dari zat kimia dalam suatu reaksikimia, yang
meliputi pengukuran massa, volume, jumlah partikel dari besarankuantitatif lainnya seperti partikel
yang menyangkut atom, molekul, ion serta partikel renik lainnya.
Hukum-Hukum Dasar Kimia
1. Hukum Gay Lussac (Hukum Perbandingan Volume) : Perbandingan volume gas-gas
sesuai dengan koefisien masing-masing gas.Untuk 2 buah gas (misal gas A dan gas B) :
volume A/volume B = koefisien A/koefisien B
2. Hukum Avogadro : Gas-gas pada suhu dan tekanansama bila diukur pada volume yang
sama mempunyai jumlah molekul yang sama
3. Hukum Lavoiser : Massa suatu zat sebelum dansesudah reaksi adalah sama
4. Hukum Prousthttp : Perbandingan massa unsur-unsurdalam setiap senyawa adalah
tetap.
(Anonim.2009.Stoikiometri Kimia.http://www.scribd.com/)
Titrasi Pengendapan
Titrasi pengendapan merupakan titrasi yang melibatkan pembentukan endapan
dari garam yang tidak mudah larut antara titrant dan analit. Hal dasar yang diperlukan
dari titrasi jenis ini adalah pencapaian keseimbangan pembentukan yang cepat setiap
kali titran ditambahkan pada analit, tidak adanya interferensi yang menggangu titrasi,
dan titik akhir titrasi yang mudah diamati.
Salah satu jenis titrasi pengendapan yang sudah lama dikenal adalah
melibatkan reaksi pengendapan antara ion halida (Cl-, I-, Br-) dengan ion perak Ag+.
Titrasi ini biasanya disebut sebagai Argentometri yaitu titrasi penentuan analit yang
berupa ion halida (pada umumnya) dengan menggunakan larutan standart perak nitrat
AgNO3. Titrasi argentometri tidak hanya dapat digunakan untuk menentukan ion
halide akan tetapi juga dapat dipakai untuk menentukan merkaptan (thioalkohol),
asam lemak, dan beberapa anion divalent seperti ion fosfat PO43- dan ion arsenat
AsO43-.
Dasar titrasi argentometri adalah pembentukan endapan yang tidak mudah
larut antara titran dengan analit. Sebagai contoh yang banyak dipakai adalah titrasi
penentuan NaCl dimana ion Ag+ dari titran akan bereaksi dengan ion Cl- dari analit
membentuk garam yang tidak mudah larut
AgCl.Ag(NO3)(aq) + NaCl(aq) -> AgCl(s) + NaNO3(aq)
Setelah semua ion klorida dalam analit habis maka kelebihan ion perak akan
bereaksi dengan indicator. Indikator yang dipakai biasanya adalah ion kromat CrO42-
dimana dengan indicator ini ion perak akan membentuk endapan berwarna coklat
kemerahan sehingga titik akhir titrasi dapat diamati. Inikator lain yang bisa dipakai
adalah tiosianida dan indicator adsorbsi. Berdasarkan jenis indicator dan teknik titrasi
yang dipakai maka titrasi argentometri dapat dibedakan atas Argentometri dengan
metode Mohr, Volhard, atau Fajans. Selain menggunakan jenis indicator diatas maka
kita juga dapat menggunakan metode potensiometri untuk menentukan titik
ekuivalen.
Ketajaman titik ekuivalen tergantung dari kelarutan endapan yang terbentuk
dari reaksi antara analit dan titrant. Endapan dengan kelarutan yang kecil akan
menghasilkan kurva titrasi argentometri yang memiliki kecuraman yang tinggi
sehingga titik ekuivalen mudah ditentukan, akan tetapi endapan dengan kelarutan
rendah akan menghasilkan kurva titrasi yang landai sehingga titik ekuivalen agak
sulit ditentukan. Hal ini analog dengan kurva titrasi antara asam kuat dengan basa
kuat dan anatara asam lemah dengan basa kuat. http://kimiaanalisa.web.id/titrasi-
pengendapan-argentometri/
Stokiometri Larutan
Sebagian besar reaksi kimia dapat berlangsung lebih cepat apabila pereaksi
dalam bentuk larutan. Mengapa demikian? Apa yang membedakan reaksi kimia
dalam larutan (campuran homogen) dengan campuran heterogen? Sebelum
pembahasan tentang stoikiometri larutan maka kita akan bahas terlebih dahulu
tentang konsentrasi larutan.
1. Konsentrasi Larutan
a. Pengertian Konsentrasi Larutan
Konsentrasi adalah istilah umum untuk menyatakan banyaknya bagian zat
terlarut dan pelarut yang terdapat dalam larutan. Konsentrasi dapat dinyatakan secara
kuantitatif maupun secara kualitatif. Untuk ukuran secara kualitatif, konsentrasi
larutan dinyatakan dengan istilah larutan pekat (concentrated) dan encer (dilute).
Kedua isitilah ini menyatakan bagian relatif zat terlarut dan pelarut dalam larutan.
Larutan pekat berarti jumlah zat terlarut relatif besar, sedangkan larutan encer berarti
jumlah zat terlarut relatif lebih sedikit. Biasanya, istilah pekat dan encer digunakan
untuk membandingkan konsentrasi dua atau lebih larutan.
Dalam ukuran kuantitatif, konsentrasi larutan dinyatakan dalam g/mL (sama
seperti satuan untuk densitas). Namun, dalam perhitungan stoikiometri satuan gram
diganti dengan satuan mol sehingga diperoleh satuan mol/L. Konsentrasi dalam
mol/L atau mmol/mL dikenal dengan istilah molaritas atau konsentrasi molar.
b. Molaritas
Molaritas atau kernolaran menyatakan jumlah mol zat terlarut (n) dalam satu
liter larutan (L) atau milimol zat terlarut (n) dalam setiap satu mililiter larutan
(mL).Suatu larutan dapat dibuat dengan cara melarutkan zat terlarut murniatau
mengencerkan dari larutan pekatnya: Agar lebih jelas, perhatikanlah contoh berikut:
1) Penentuan Molaritas dengan Cara Pelarutan
Jika kita ingin membuat 250 mL larutan K2CrO4 0,25 M dari bentuk kristal,
caranya adalah dengan menghitung massa zat yang akan dilarutkan.
mol K2CrO4 = 250 mL x 0,25 M = 0,0625 mol
g K2CrO4 = 0,0625 mol x 194 g / mol = 12,125 g
Jadi, yang harus dilakukan adalah melarutkan 12,125 g kristal K2CrO4 ke dalam 250
mL air.
2) Penentuan Molaritas dengan Cara Pengenceran
Jika larutan di atas akan diubah konsentrasinya menjadi 0,01 M K2CrO4,
caranya adalah dengan cara pengenceran. Dalam pengenceran kita akan mengubah
volume dan kemolaran larutan, namun tidak mengubah jumlah mol zat terlarut.
nl =n2 → n = MV → M1 V1 =M2V2
Keterangan:
M1 = konsentrasi sebelum pengenceran
V1 = volume sebelum pengenceran
M2 = konsentrasi setelah pengenceran
V2 = volume setelah pengenceran
Perhitungan Kimia
a. Mol dan Persamaan Reaksi
Kita telah memahami bahwa satu mol suatu senyawa mengandung 6,02 x
1023 partikel senyawa tersebut. Jika diterapkan untuk atom atau molekul, maka:
1 mol = 6,02 x 1023 atom / molekul
b. Perhitungan Massa Zat Reaksi
Jika kamu ingin mengerjakan suatu reaksi di laboratorium, kamu pasti akan
mengukur bahan pereaksi dalam satuan gram atau liter sebelum rnereaksikannya.
Oleh karena itu, pekerjaan di laboratorium akan selalu berkaitan dengan perhitungan
massa.
Penentuan jumlah produk dan reaktan yang terlibat dalam reaksi harus
diperhitungkan dalam satuan mol. Artinya, satuan-¬satuan yang diketahui harus
diubah ke dalam bentuk mol. Metode yang sering dipergunakan dalam perhitungan
kimia ini disebut metoda pendekatan mol.
(Anonim.2009.http://achmadkimia.blogspot.com/2009/11/hukum-hukum-dasar-
kimia-dan perhitungan.html)
Filtrasi (penyaringan)
Filtrasi adalah proses pemisahan dari campuran heterogen yang mengandung
cairan dan partikel-partikel padat dengan menggunakan media filter yang hanya
meloloskan cairan dan menahan partikel-partikel padat. Proses filtrasi yang sederhana
adalah proses penyaringan dengan dengan media filter kertas saring, Kertas saring
kita potong melingkar jika masih bentuk lembaran empat persegi panjang atau kubus,
jika telah berbentuk lingkaran lipat dua, sebanyak tiga atau empat kali. Selanjutnya
buka dan letakkan dalam corong pisah sehingga tepat melekat dengan corong pisah.
Tuangkan campuran heterogen yang akan dipisahkan, sedikit demi sedikit, kira-kira
banyaknya campuran tersebut adalah sepertiga dari tinggi kertas. Lakukan berulang-
ulang, sehingga kita dapat memisahkan partikel padat dengan cairannya. Hasil filtrasi
adalah zat padat yang disebut residen dan zat cairnya disebut dengan filtrat.
Pemisahan dengan kertas saring tanpa tekanan (adanya grafitasi)
Proses pemisahan dengan cara filtrasi dapat kita bedakan berdasarkan adanya
tekanan dan tanpa tekanan. Contoh diatas merupakan proses pemisahan tanpa
tekanan, dimana cairan mengalir karena adanya gaya grafitasi. Pemisahan ini sangat
cocok untuk campuran heterogen dimana jumlah cairannya lebih besar dibandingkan
partikel zat padatnya. Proses pemisahan dengan tekanan, umumnya dengan cara di
vakumkan (disedot dengan pompa vakum). Proses pemisahan dengan teknik ini
sangat tepat dilakukan, jika jumlah partikel padatnya lebih besar dibandingkan
dengan cairannya.
Komposisi Zat Secara Teoritis
Komposisi zat secara teoritis merupakan komposisi zat yang ditentukan dari rumus
kimianya. Untuk zat berupa senyawa, komposisinya secara teoritis dapat dinyatakan
dalam persen massa unsur dalam senyawa. (Anonim. 2008. Zat.http://www.chem-is-
try.org/)
V . Alat dan Bahan :
Alat :
1. Gelas piala 250 ml
2. Gelas ukur 10 ml
3. Pipet tetes
4. Kertas saring
5. Corong
6. Pengaduk
7. Timbangan
8. Alat pemanas
Bahan :
1. Larutan BaCl2
2. Larutan
3. Air Suling
VI. Prosedur Percobaan
A. Penentuan endapan teoritis dan persen hasil
diuji
Gelas piala 250 ml
1 gr BaCl2
Gelas piala
Catat bobotnya
25 ml air suling
25 ml K2CrO4 0,2 M
Amati endapan
Berikan K2CrO4 beberapa tetes
Jika endapan BaCrO4 masih terbentuk,
tambahkan trus
Hingga endapannya hilang
Gelas piala
ditimbang
Dimasukkan ke dalam
ditimbang
Diaduk hingga homogen
diaduk
Dipanaskan hingga mendidih
B. Penentuan endapan teoritis dan persen hasil
dicatat
Jauhkan dari api
Kertas saring whatman
Endapan BaCrO4
Hasil teoritis dan persen
hasilnya
Catat bobotnya
Dapatkan campuran yang
mengandung BaCl2
bobotnya
Ulangi prosedur A
Massa dan persentase BaCl2
dalam campuran itu
dihitung
dikeringkan
disaring
dihitung
VII . Pertanyaan Prapraktek :
1) Berikan defenisi untuk : Filtrasi, % komposisi, endapan, stoikiometri,
supernatan, dan hasil teoritis?
- Filtrasi : proses pemisahan antara zat padat dan zat cair.
- % komposisi : persentase dari suatu zat yang terdapat dalam suatu larutan.
- Endapan : zat yang memisahkan diri dari larutan berfase padat yang
terbentuk jika larutan lewat jenuh.
- Stoikiometri : pengukuran dan penentuan unsur-unsur dalam materi
kuantitatif.
- Hasil teoritis : hasil dari percobaan yang berdasarkan teori.
- Supernatan : zat yang mengendap sebagai hasil reaksi dari pereaksi.
2) Bagaimana menguji endapan yang telah sempurna?
Apabila endapan itu tidak hilang jika diberi suatu larutan lain. Karena endapan
akan terbentuk jika larutan lewat jenuh dan endapan sempurna jika hasil kali
kelarutan ion-ion lebih besar dari Ksp.
3) Apa yang terjadi jika endapan tidak sempurna?
Endapan itu akan hilang jika diberi suatu larutan lain dan endapan itu akan
bercampur secara homogen. Biasanya endapan tidak terbentuk pada larutan tak
jenuh.
4) Apa yang anda lakukan jika partikel endapan terlihat dalam filtrat?
Bila endapan terlihat pada filtrat maka harus mengulangi proses filtrasi
kembali.
VIII . Data Hasil Pengamatan :
Massa gelas piala : 62,04 gram
Massa kertas + endapan : 1,5712 gram
Massa kertas saring : 0,9795 gram
IX . Reaksi dan Perhitungan :
Reaksi
Perhitungan
W. kertas kosong: 0,9795 gram
W. endapan + k. Saring: 1,5712gram
W. endapan = (W. Endapan + k. Saring) – (W. Saring kosong)
= 1,5712 – 0,9795
= 0, 5917 gram
Mol =
=
= 0,0024 mol
mol mol
W. teori = mol x Mr.
= 0,0024 x 253 gr/mol
= 0,6072 gram
% hasil =
=
= 97,45%
% kesalalahan =
=
= 2,55%
X . Pembahasan :
Percobaan analisis melalui pengendapan ini merupakan suatu cara analisis
melalui metode gravimetri,dimana pengukuran sample berdasarkan bobot dari sample
yang berubah selama proses reaksi. Pada dasarnya, proses pengendapan terjadi
melalui dua proses.Pada proses pertama terbentuk zarah-zarah yang sangat kecil
sedangkan proses kedua inti-inti tersebut menjadi zarah-zarah yang lebih besar.
Inti tersebut tidak muncul segera setelah zat mengendap ditambahkan kedalam
larutan zat yang akan diendapkan,tetapi hampir selalui ada massa imbas,yaitu antara
massa penambahan zat pengendapan dengan munculnya endapan. Massa imbas ini
selalu berbeda untuk setiap endapan.
Endapan merupakan zat yang dapat amemindahkan diri dari larutan sebagai
fase padat atau terbentuk jika larutan menjadi terlalu jenuh dengan zat yang
bersangkutan. Kelarutan merupakan banyaknya mol zat terlartut tiap liternya. Zat
elektrolit yang sukar larut, membentuk kesetimbangan.Supernatan merupakan produk
larutan atau cairan yang terdapat diatas endapan sebelum terjadi endapan. Filtrat
merupakan hasil dari penyaringan.
“Like dissolve like” maksudnya pelarut polar hanya bisa melarutkan senyawa
polar begitupun sebaliknya. Larutan dikatakan polar karena adanya ikatan hydrogen.
Endapan terletak dibawah dikarenakan massa jenis endapan lebih besar dari pada
massa jenis supernatant. Pada perfcobaan adanya proses pemanasan berguna untuk
mempercepat proses kelarutan yang mempengaruhi suatu zat.
Analisa kualitatif merupakan analisa untuk mengetahui ada tidaknya suatu zat
dalam suatu campuran berdasarkan sifat fisiknya contoh warna dan bau. Analisa
kuantitatif merupakan analisa melalui mperhitungan. Pada percobaan ini
menggunakan analisa kuantitatif.
Metode gravimetric merupakan cara pemeriksaan jumlah zat yang paling
sederhana, karena jumlah zat ditentukan dengan menimbang langsung massa zat yang
dipisahkan dari zat-zat lain. Dengan demikian,melalui metode pengendapan yang
merupakan bagian dari metode gravimetric,dapat kita tentukan persentase hasil dari
suatu produk endapan,sehingga dapat kita gunakan jika kita ingin memperhitungkan
berapa banyak pereaksi yang kita butuhkan untuk mendapatkan produk yang
maksimal.
Jika hasil kali konsentrasi ion-ion lebih besar dari Ksp-nya maka larutan
disebut lewat jenuh dan terjadi endapan. Jika hasil kali konsentrasi ion-ionnya sama
dengan Ksp-nya maka larutan disebut tepat jenuh dan belum terbentuk endapan. Jika
hasil kali konsentrasi ion-ion kecil dari Ksp maka larutan disebut belum jenuh dan
tidak terjadi endapan.
Untuk mendapatkan hasil perhitungan yang baik dan akurat, baik itu berat
endapannya maupun perhitungan persentasenya maka kita harus teliti dalam
melakukan percobaan terutama pada saat pemanasan, penimbangan dan pengeringan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kelarutan seperti suhu, jumlah zat pelarut, jumlah
zat terlarut, tekanan, pengadukan dan luas permukaan.
XI . Kesimpulan :
1 Endapan adalah zat yang memisahkan diri dari suatu larutan sebagai fase padat
dan terbentuk apabila larutan terlalu jenuh pada zat yang bersangkutan.
2 Suatu zat akan mengendap jika hasil kelarutan ion-ionnya lebih besar dari Ksp-
nya.
3 Filtrasi adalah suatu cara atau tehnik penyaringan untuk memisahkan zat terlarut
dengan pelarutnya.
4 Tujuan dari filtrasi adalah untuk memperoleh pengendapan.
5 Stoikiometri adalah pengukuran dan penentuan unsur-unsur di dalam materi
kuantitatif.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim . Filtrasi (Penyaringan). http://chemistry35.blogspot.com/2011/07/penge
rtian-filtrasi-penaringan.html (Diakses 09 Desember 2011 Pukul.19:15)
Anonim . Komposisi Zat Secara Teoritis . http://www.chem-is-try.org/materi_kim
Ia-sma-ma/komposisi-zat-secara-teoritis/ (Diakses 09 Desember 2011
Pukul. 19:13)
Anonim . Stoikiometri . http://www.scribd.com/doc/20999992/STOIKIOM-ETRI
(Diakses 09 Desember 2011 Pukul. 19:22)
Anonim . Stokiometri Larutan . http://achmadkimia.blogspot.com/2009/11/huku
m-hukum-dasar-kimia-dan-perhitungan.html (Diakses 09Desember2011
Pukul. 19:20)
Anonim . Titrasi Pengendapan . http://kimiaanalisa.web.id/titrasi-pengendapan-ar
gentometri/ (Diakses 09 Desember 2011 Pukul. 19:25)
Bakti , Rivai, dkk . 2011. Penuntun Praktikum Kimia Dasar I. Inderalaya
Universitas Sriwijaya
Gambar Alat :
Gelas Piala Gelas Ukur
Kertas Saring Pengaduk
Pipet Tetes Corong
Penangas Air Timbangan