02.70.0139 Ari Indriyanto-Bab I

12
1. PENDAHULUAN Salah satu produk perikanan adalah ikan asin yang telah dikeringkan. Dengan pengeringan, ikan dapat disimpan cukup lama dalam keadaan layak sebagai makanan manusia. Pengeringan akan bertambah baik jika ikan digarami dengan jumlah garam yang cukup untuk menghentikan kegiatan bakteri pembusuk. Seperti ikan segar, ikan asin tidak terlepas dari kemungkinan kerusakan. Penyebabnya yaitu bakteri, jamur atau karena terjadi oksidasi. Pengawetan ikan dengan pengeringan bertujuan mengurangi kadar air dalam daging ikan sampai batas tertentu yang menghambat atau menghentikan perkembangan mikroorganisme (Moeljanto, 1992). Pengolahan ikan asin secara tradisional hampir selalu membutuhkan bantuan sinar matahari untuk mempercepat pengeringan, dan mencegah agar ikan tidak menjadi busuk. Masalahnya matahari tidak selalu bersinar dengan cukup setiap harinya, terutama di musim hujan, dimana awan mendung seringkali menutupi langit. Akibatnya, banyak ikan yang tidak terawetkan dengan baik, menurun kualitasnya, dan bahkan menjadi busuk. Untuk mengurangi kerugian, sering kali pengolah mengambil jalan pintas menggunakan bahan-bahan kimia seperti formalin. Bahan yang berbahaya bagi kesehatan ini digunakan sebagai pengawet untuk mencegah pembusukan. Pemakaian formalin juga ditujukan untuk mencegah pengurangan bobot ikan yang berlebihan akibat menguapnya cairan tubuh ikan yang diasinkan. 1.1. Ikan Asin Kering Umumnya komoditas hasil laut mempunyai kandungan protein yang tinggi yaitu 18% dengan struktur daging lunak, sedikit jaringan pengikat, mengandung asam lemak tak jenuh (Aitken et al., 1982). Oleh karena itu, ikan merupakan salah satu sumber makanan yang dibutuhkan oleh manusia (Hieronymus, 1998). Komoditas hasil laut merupakan salah satu bahan pangan sumber protein selain daging dan unggas (Potter & Hotchkiss, 1995).

description

bab 1

Transcript of 02.70.0139 Ari Indriyanto-Bab I

1.PENDAHULUAN Salahsatuprodukperikananadalahikanasinyangtelahdikeringkan.Dengan pengeringan,ikandapatdisimpancukuplamadalamkeadaanlayaksebagaimakanan manusia.Pengeringanakanbertambahbaikjikaikandigaramidenganjumlahgaram yang cukup untuk menghentikan kegiatan bakteri pembusuk. Seperti ikan segar, ikan asin tidak terlepas dari kemungkinan kerusakan. Penyebabnya yaitu bakteri, jamur atau karena terjadioksidasi.Pengawetanikandenganpengeringanbertujuanmengurangikadarair dalamdagingikansampaibatastertentuyangmenghambatataumenghentikan perkembangan mikroorganisme (Moeljanto, 1992). Pengolahanikanasinsecaratradisionalhampirselalumembutuhkanbantuansinar matahari untuk mempercepat pengeringan, dan mencegah agar ikan tidak menjadi busuk. Masalahnyamataharitidakselalubersinardengancukupsetiapharinya,terutamadi musim hujan, dimana awan mendung seringkali menutupi langit. Akibatnya, banyak ikan yangtidakterawetkandenganbaik,menurunkualitasnya,danbahkanmenjadibusuk. Untukmengurangikerugian,seringkalipengolahmengambiljalanpintasmenggunakan bahan-bahan kimia seperti formalin. Bahan yang berbahaya bagi kesehatan ini digunakan sebagaipengawetuntukmencegahpembusukan.Pemakaianformalinjugaditujukan untukmencegahpenguranganbobotikanyangberlebihanakibatmenguapnyacairan tubuh ikan yang diasinkan. 1.1. Ikan Asin Kering Umumnyakomoditashasillautmempunyaikandunganproteinyangtinggiyaitu18% denganstrukturdaginglunak,sedikitjaringanpengikat,mengandungasamlemaktak jenuh (Aitken et al., 1982). Oleh karena itu, ikan merupakan salah satu sumber makanan yangdibutuhkanolehmanusia(Hieronymus,1998).Komoditashasillautmerupakan salahsatubahanpangansumberproteinselaindagingdanunggas(Potter&Hotchkiss, 1995). Perpustakaan Unika Ikanmerupakankomoditiyangsangatmudahrusak.Ikanakanmulaimengalamiproses pembusukansejakpertamakaliditangkap.Ikansegaradalahikanyangmasih mempunyaisifatsamasepertiikanhidup,baikrupa,bau,rasamaupunteksturnya.Jadi, ikansegarmerupakanikanyangbarusajaditangkapdanbelummengalamiproses pengawetanmaupunpengolahanlebihlanjut,sertaikanyangmasihmempunyaisifat samasepertiketikaditangkapataubelummengalamiperubahanfisikmaupunkimiawi (Botta&Shahidi,1994).IkanmemilikikadarpHyangmendekatinetral.Kondisiini sangatmendukungpertumbuhanmikroorganismepembusukmaupunmikroorganisme yang lain (Sudarisman, 1996). Beberapa kelemahan yang membuat ikan cepat membusuk adalah sebagai berikut : a.Tubuhikanmengandungairdengankadaryangtinggi(80%)danpHtubuh mendekatinetral.Kondisidemikianinimerupakanmediayangbaikuntuk bertumbuhnya bakteri pembusuk ataupun mikroorganisme lain. b.Dagingikanmengandungasamlemaktakjenuhberkadartinggi,yangsifatnya sangatmudahmengalamiprosesoksidasi.Kondisidemikianinisering menimbulkan bau tengik pada tubuh ikan. c.Dagingikanmengandungjaringanpengikatyangsangatsedikit.Kondisi demikianinimenyebabkandagingikanmenjadisangatlunaksehingga mikroorganisme cepat berkembang biak. (Hieronymus, 1998). Prosespembusukanpadaikandapatdisebabkanterutamaolehaktivitasenzimyang terdapat di dalam tubuh ikan sendiri, aktivitas mikroorganisme, atau proses oksidasi pada lemaktubuholehoksigendariudara.Biasanyapadatubuhikanyangtelahmengalami proses pembusukan terjadi perubahan, seperti timbulnya bau busuk, daging menjadi kaku, sorotmatapudar,sertaadanyalendirpadainsangmaupuntubuhbagianluar.Proses pengolahandanpengawetanikanmerupakansalahsatubagianpentingdarimatarantai industriperikanan.Pengolahandanpengawetanbertujuanuntukmempertahankanmutu dankesegaranikanselamamungkindengancaramenghambatataumenghentikansama sekalipenyebabkemunduranmutu(pembusukan)maupunpenyebabkerusakanikan Perpustakaan Unika (misalnyaaktivitasenzim,mikroorganisme,atauoksidasioksigen),agarikantetapbaik sampai ke tangan konsumen(Afrianto & Liviawaty, 1989). Ikanmempunyaisistemantienzimyangdapatmencegahproses-proseshidrolisadan dekomposisidaribagian-bagiantubuhnya.Setelahikanmati,makaantienzimtersebut tidakaktiflagidanterjadilahautolisisolehenzim-enzimproteolitikpadadagingikan, terutama proteinnya, menghasilkan asam-asam amino dan daging ikan itu sendiri menjadi lembek(Harmain&Salmon,1999).Aktivitasbakteriyangterdapatdidalamperutikan dapatkeluardanmenembusdagingikantersebutdisampingbakteri-bakteridariluar (Daniletal.,1999).Meskipundemikian,dengansentuhanteknologisederhana,ikan segardapatdiolahmenjadiprodukolahanyangawetdantetapdigemarikonsumen (Hieronymus, 1998). Pengawetanikandengancarapenggaramansebenarnyaterdiridariduaproses,yaitu prosespenggaramandanprosespengeringan.Adapuntujuanutamadariproses penggaramansamadengantujuanprosespengawetanataupengolahanlainnya,yaitu untukmemperpanjangdayatahandandayasimpanikan.Ikanyangmengalamiproses penggaramanmenjadiawetkarenagaramdapatmenghambatataumembunuhbakteri penyebab pembusukan pada ikan (Afrianto & Liviawaty, 1989). Penggaramanmerupakancarapengawetanikanyangbanyakdilakukandiberbagai negara,termasukIndonesia.Prosesinimenggunakangaramsebagaimediapengawet, baikyangberbentukkristalmaupunlarutan.Ikanyangakandiolahditaburigaramlalu disusunsecaraberlapis-lapis.Setiaplapisanikandiselingilapisangaram.Selanjutnya lapisangaramakanmenyerapkeluarcairandi dalam tubuh ikan, sehingga kristal garam berubahmenjadilarutangaramyangdapatmerendamseluruhlapisanikan.Secaragaris besar,selamaprosespenggaramanberlangsungterjadipenetrasigaramkedalamtubuh ikandankeluarnyacairandaritubuhikankarenaadanyaperbedaankonsentrasi.Cairan inidengancepatakanmelarutkankristalgaramataumengencerkanlarutangaram. Bersamaandengankeluarnyacairandaridalamtubuhikan(osmosis),partikelgaram memasukitubuhikan.Padasaatitulahterjadipengentalancairantubuhyangmasih Perpustakaan Unika tersisadanpenggumpalanproteinsertapengerutansel-seltubuhikansehinggasifat dagingnyaberubah(Afrianto&Liviawaty,1989).Jumlahpenggunaangaram menentukantingkatkeasinandandayasimpanikanasin.Akantetapi,supayagaram meresapratadalamdagingikansebaiknyapenggunaangaramdisesuaikandengan keperluan. Biasanya berkisar antara 20-30% (Moeljanto, 1992). Garamyangmasukdipengaruhiolehbanyakfaktorantaralainspesies,ukuranikan, berat,ketebalanotot,karakteristikotot,komposisi,metodepenggaraman,konsentrasi penggaraman,waktupenggaramansertarasiogaramdanikan.Garammeningkatkan pengeringanproteinikan,mengubahkeseimbanganinteraksiproteindenganproteindan proteindenganair.Waktupenggaramanmeningkatkanpengeringanikan.Garam mengawetkanikandenganpengeringanjaringan,meningkatkanbentukairgaramdan menurunkan aktivitas air (Jittinandana et al., 2000). Setelahdigarami,selanjutnyaikansegeradijemurdibawahsinarmataharilangsung sampaikering.MenurutSNI01-2721-1992,kadarairikanasinkeringadalah35-45%. Prosespengeringaninidilakukanuntukmembantumenurunkankadarcairandidalam tubuhbakteri.Dengandemikian,aktivitasbakteriyangtahanterhadapgaram berkonsentrasitinggidapatdihambat,bahkanbakteridapatterbunuh(Afrianto& Liviawaty, 1989). 1.2. Ketengikan dan Kebusukan Kerusakankimiawiyangterjadiadalahprosesoksidasilemakyangmenyebabkanrasa pahitdanbautengiksertaperubahanwarna.Kerusakankimiawilainadalahreaksi pencoklatanpadaikanasinkeringyangmerupakanreaksiantaraprotein,peptidadan asamaminodenganhasildekomposisilemak.Reaksiinidapatmenurunkannilaigizi protein ikan melalui penurunan nilai cerna dan ketersediaan asam amino (Anonim, 2000). Perpustakaan Unika Ketengikanadalahistilahyangdigunakanuntukmenyatakanrusaknyalemakdan minyak. Pada dasarnya ada dua tipe reaksi yang berperan pada proses ketengikan, yaitu : a.Oksidasi,terjadisebagaihasilreaksiantaratrigliseridatidakjenuhdanoksigen dari udara. Molekul oksigen bergabung pada ikatan ganda molekul trigliserida dan dapat terbentuk berbagai senyawa yang menimbulkan rasa tengik. b.Hidrolisis,terjadikarenaenzimlipasemenghidrolisislemak,memecahnya menjadi gliserol dan asam lemak. Asam lemak bebas yang dihasilkan oleh reaksi inidapatmemberikanrasadanbautidaksedap.Ketengikanhidrolitikmungkin jugaterjadijikalemakatauminyakdipanaskandalamkeadaanadaair,misalnya pada penggorengan bahan makanan yang lembab. (Gaman & Sherrington, 1994). Kerusakanlemakyangutamaadalahtimbulnyaflavortengikyangdisebutproses ketengikan.Halinidisebabkanolehautooksidasiradikalasamlemaktakjenuhdalam lemak.Molekul-molekullemakyangmengandungradikalasamlemaktakjenuh mengalami oksidasi dan menjadi tengik. Bau tengik yang tidak sedap tersebut disebabkan olehpembentukansenyawa-senyawahasilpemecahanhidroperoksidayangbersifat sangattidakstabildanmudahpecahmenjadisenyawadenganrantaikarbonyanglebih pendekolehradiasienergitinggi,energipanas,katalislogamatauenzim.Senyawa-senyawadenganrantaikarbonlebihpendekiniadalahasam-asamlemak,aldehida-aldehidadanketonyangbersifatvolatildanmenimbulkanbautengikpadalemak.Uji ketengikandilakukanuntukmenentukanderajatketengikandenganmengukursenyawa-senyawa hasil oksidasi (Winarno, 1997). Parameteryangmenunjukkanketengikandapatdinyatakansebagaiasamthiobarbiturat (TBA).MenurutKilcast&Subramaniam(2000),ketengikandapatdiukurberdasarkan senyawa hasil oksidasi lemak yang terbentuk. Salah satu senyawa yang merupakan hasil akhir oksidasi adalah malonaldehid (aldehid). Banyaknya malonaldehid dapat ditentukan denganjalandidestilasiterlebihdahulu.Malonaldehidkemudiandireaksikandengan thiobarbituratsehinggaterbentukkomplekswarnamerah.Intensitaswarnamerah tersebutsesuaidenganjumlahmalonaldehiddanditunjukkannilaiabsorbansinya Perpustakaan Unika (spektrofotometerpadapanjanggelombang528nm).SemakinbesarangkaTBA menunjukkan bahan pangan semakin tengik (Sudarmadji et al., 1996). Menurut Kurade & Baranowski(1987)dalamWardhany(2004),batastoleransibahanpanganyangmasih bolehdikonsumsimemilikiangkaTBAmaksimal18molMA/kgatau1,296mg malonaldehid/kg bahan. Pengujiankimiabertujuanuntukmenentukankadarsenyawakimiayangterbentuk selama proses dekomposisi oleh enzim autolitik dan mikrobia sehingga menjadi indikator pembusukan.SenyawatersebutantaralainTVB(TotalVolatileBases),TMA (Trimethylamine),DMA(diproduksiolehenzimautolitikselamapenyimpananbeku), ammoniadarideaminasiasamaminodannukleotidakatabolitik,sertasenyawanitrogen volatil dasar yang berkaitan dengan pembusukan trimetilamin yang merupakan penyebab timbulnyabaubusukpadaikan.TMAdibentukolehbakteripembusukyangmengubah trimetilaminoksida(TMAO)menjadiTMA.TMAdigunakansebagaiindikatorpenting untukpenilaiankualitasikan.Semakintinggikandunganproteinyangteruraimenjadi senyawavolatilyangberbaubusukmakahalinimenunjukkanterjadinyapenurunan kualitasikan.BatasmaksimaluntukTMAikanyangbaikadalah5-10mgTMA/100g bahan (Hadiwiyoto, 1993). MenurutBrogstrom(1965)danHerschdoerfer(1986),kandunganTotalVolatileBases (TVB) dapat digunakan untuk memperkirakan kesegaran ikan yang kandungan lemaknya relatifrendahdanmerekamenyarankan40mgTVB-N/100gbahansebagaibatas maksimaluntukikanairtawarsegardan60mgTVB-N/100gbahansebagaibatas maksimal untuk ikan laut segar. Sedangkan menurut Hernandez-Herrero et al. (2000), 25-35mgTVB-N/100gbahanmerupakanbatasyangdapatditerimauntukikansegar. Sedangkanuntukikanasin100-200mgTVB-N/100gbahanmerupakanbatasanyang dapat diterima. Prosesperubahankimiapadaikandapatjugaterjadikarenaprosesoksidasilemak, sehinggatimbularomatengikyangtidakdiinginkan.Meskipunbautengiktidak berpengaruhterhadapkesehatan,bauinisangatmerugikankarenadapatmenurunkan Perpustakaan Unika mutudandayajualnya.Caramencegahprosesoksidasilemakadalahdengan mengusahakansekecilmungkinterjadinyakontakantaraikandenganudarabebas disekelilingnya.Beberapahalyangdapatdilakukanadalahdenganmenggunakanruang hampaudaradanpembungkuskedapudara,menggunakanantioksidanatau menghilangkan unsur-unsur penyebab oksidasi (Afrianto & Liviawaty, 1989). Untukmenghindariataumengurangiketengikanpadaprodukpangandapatdipakai antioksidan. Pemakaian antioksidan ini untuk mencegah oksidasi lemak pada daging ikan yangdiakibatkanolehudaraataukarenaautooksidasidenganadanyaenzim.Pemakaian antioksidanharusmemperhatikankadarnya,supayadiperolehhasilyanglebihbaik (Moeljanto, 1992). 1.3. Kunyit sebagai Antioksidan Beberapajenisrempahtelahterbuktimemilikiaktivitasantimikrobiadanantioksidan sehinggabanyakdiaplikasikanpadaprodukpangansebagaialternatifsumbersenyawa antimikrobia dan antioksidan alami (Brannen, 1983). Shelef (1980) dan Suwardi (1992), melaporkanbahwakunyitmerupakansalahsatujenisrempahyangmemilikisifat antimikrobia dan antioksidan yang lebih tinggi dibandingkan bawang putih, cabe merah, ladahitam,dankemiri.Komponenantimikobiadanantioksidanalamitersebutdapat diaplikasikan ke dalam produk pangan dalam bentuk konsentrat untuk digunakan sebagai bahan pengawet alami (Brannen, 1983). Kunyit(CurcumalongaL.)adalahtanamandenganrimpangyangdapatdimakan, termasukdalamfamiliZingiberaceae.Kunyitinibiasanyadigunakanuntukbahan memasakataupununtukbahanpengobatan.Tinggitanamankunyitiniberkisar60-100 cm.Kunyitmemilikiwarnaalamikuning.Pewarnaalamitersebutmengandung curcumin,bis(4-hydroxy-3-methoxycinnamoyl)methane.Kunyitmenghasilkansekitar5 %minyakessensialyangmengandungturmerone,asambebas,borneol,cineol, phellandrene, curcumin dan zingerone (Farrell, 1990). Perpustakaan Unika Struktur kimiawi curcumin adalah sebagai berikut : CH2 C = OC = O HC HC CHCH CH2OH CH2OH OHOH Gambar 1. Struktur kimiawi curcumin (Davidek et al., 1990) Turmericmerupakansenyawautamayangterdapatdalamkunyitsebagaigolongan phenolic. Turmeric mengandung tiga pigmen utama yaitu curcumin, demethoxycurcumin, danbidemethoxycurcumin(MacDougall,2000).Kandungancurcumindariturmeric adalah1-5%(Tsao&Yin,2000).Curcumindapatlarutdalametanol,propyleneglycol danasamasetat,namuntidaklarutdalamairdaneter.Curcuminstabilterhadappanas danoksigen,tidakstabilterhadapcahayadanwarnanyaberubahmenjadigelapkarena adanya logam terutama besi. Curcumin memberikan warna kuning pada kondisi pH aam sampai netral, tetapi akan berubah warna menjadi merah kecoklatan pada pH basa (Hirasi & Takemasa, 1998). Turmericsecarasignifikanmencegahperoksidasilemakpadaikanyangdiolah.Proses pemanasanmenghasilkanepoksidamutagenik,hidroperoksidadanaldehidtidakjenuh. Iongaramyangditambahkanpadaikandiketahuiuntukmenguraikanlemakmenjadi radikal peroksil dan alkoksil. Turmeric dengan curcuminoid aktif dan turmerin yang larut air,memilikisifatantioksidandanselanjutnyasangatefektifmencegahradikalbebas, Perpustakaan Unika perusakbiomolekul.Faktabahwaturmericbertindaksebagaiantioksidanyaitudengan prosespencegahan,membuatnyauniksebagaiantioksidanalami(DSouza&Prabhu, 2006). 1.4. Formalin BerdasarkanhasilanalisisBadanPOMantaraFebruari2001hinggaMei2003,dapat disimpulkan bahwa masih ada pangan olahan yang menggunakan bahan kimia berbahaya, antaralainrhodaminB,boraks,danformalin.Darihasilpenelitian,sebanyak51%mie, 22% tahu dan ikan asin yang dianalisis mengandung formalin (BPOM, 2004). Formalinadalahnamadaganglarutanformaldehidadalamairdengankadar36-40%. Formalin biasanya juga mengandung alkohol (metanol) sebanyak 10-15% yang berfungsi sebagaistabilisatorsupayaformaldehidanyatidakmengalamipolimerisasi.Dipasaran, formalinjugadapatdiperolehdalambentuksudahdiencerkanyaitudengankadar formaldehida10%,20%dan30%.Disampingdalambentukcairan,formalindapat diperolehdalambentuktabletyangmasing-masingmempunyaiberat5gram(Winarno, 1997). MenurutLewis(1989),dalambentukgasdengankonsentrasi20ppm,formalinsecara cepatdapatmenyebabkaniritasimatadankulit,gangguanpernapasan,gangguan penciuman,danmenyerangparu-paru. Bila tercium dapat menyebabkan muntah-muntah yangsangathebatsampaijatuhpingsan.Dalambentukcairmudahterbakar.Dalam kondisiperutkosong,formalinbereaksicepatdalamsaluranpencernaan.Formalin merupakanracunprotoplasmik.Racuninimenyerangselhiduppenyusunseluruhtubuh meskipundalammetabolismetubuh,formalinmenjadisalahsatuprodukantaradalam proses oksidasi asetat menjadi CO2. Dalam bahan pangan, formaldehida akan bereaksi dengan protein pada gugus amino dari ikatanprotein.Reaksiformaldehidadenganproteinakanmenyebabkanterjadinya pengerasan pada bahan pangan. Hal ini juga dapat memodifikasi sifat fungsional protein Perpustakaan Unika sepertimempengaruhikelarutannyadalamairdankemampuannyadalammenahanair (Fennema, 1985). Reaksinya dapat dilihat pada gambar 2. HCH2OH R NH2 + 2 C= OR NHCH2OH gugus aminoformaldehidadihydroxymethyl derivative Gambar 2. Reaksi gugus amino dengan formaldehida Reaksi antara formaldehida dengan air adalah sebagai berikut : OHOOH C+H2OC HHHH formaldehidaairmethylenediol Gambar 3. Reaksi formaldehida dengan air KemudiandilanjutkandenganpertukaranionOHdanH+yangmenghasilkanalkohol yaitu metanol. Reaksinya adalah sebagai berikut : HOOHHOH OH CC H+ HHHH methylenediolmethanol Gambar 4. Reaksi pembentukan alkoholMetanolyangterbentukmasihberupaasamlemahkarenamemilikiikatanprotonyang mudah digantikan oleh atom hidrogen (Bush et al., 1978). Perpustakaan Unika 1.5. Umur Simpan Makanankadaluarsaselaluberkaitandengandayasimpan(shelflife)makanantersebut. Dayasimpandiberibatasansebagaikisaranwaktusejakmakananselesaidiolahatau diproduksi, sampai konsumen menerima produk tersebut dalam kondisi mutu yang baik, sesuai dengan harapan konsumen (Labuza et al., 1979; Syarief & Halid, 1993). Ada 3 metode evaluasi umur simpan : (1) actual storage testing, (2) accelerated test, dan (3)simulationandmodel-basedestimation.Teknikacceleratedtestmengukurstabilitas produkdalamkemasanselamaperiodewaktutertentupadakondisipenyimpananyang ekstrim (misal : suhu tinggi) (Taub & Singh,1998). Berbagaiteknikanalisisyangdilakukanuntukmenentukanumursimpanbahanpangan biasanyamemerlukanwaktuyanglama,namunkinitelahdikembangkanteknikASLT (AcceleratedShelfLifeTest).Teknikinidapatdilakukansecaracepatdengan memberikanstimulasiperlakuanyangekstrimdanhasilnyadapatdigunakanuntuk mendeteksi penurunan mutu selama penyimpanan. Pengaturan kondisi penyimpanan pada beberapajenisprodukdisesuaikandengansuhumaksimalpenyimpananprodukpangan (Labuzaetal.,1979).Hubunganantarasuhupenyimpanandankelembabanpada pengujian umur simpan produk pangan dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Hubungan Suhu dengan Kelembaban (RH) pada Pengujian Umur Simpan SuhuKelembaban (RH) Normal 75 oF (25 oC) Dipercepat 85 oF (30 oC) Abusif atau ekstrim 95 oF (35 oC) 50% 75% 90% Untuk menentukan umur simpan produk pangan, maka faktor percepatan harus diketahui. Faktorpercepatan(Q10)adalahkecepatanreaksipadasuhuT+10dibagidengan kecepatanreaksipadasuhuT(Koswara,2002).ModelQ10 digunakanuntukmenduga berapabesarperubahanlajureaksiataulajupenurunanmutuprodukmakananjika produktersebutdisimpanpadasuhutertentu(Syarief&Halid,1993).NilaiQ10 untuk produkmakananyangdikeringkanberkisarantara2-6(Labuzaetal.,1979).Hubungan antara umur simpan dengan suhu dan Q10 dapat dilihat pada Tabel 2. Perpustakaan Unika Tabel 2. Umur Simpan (Minggu) pada Suhu dan Q10 Tertentu Umur simpan pada (oC) Q1022,5345 50 40 30 20 2 4 8 16 2 5 12,5 31,3 2 6 18 54 2 8 32 2,5 2 10 50 4,8 Padaumumnyabentukutamapenurunanmutupadabahanpangankeringadalah:(1) kehilanganzatgizikhususnyavitaminC,B1,danlisin;(2)pencoklatannonenzimatik; (3)oksidasilemak;(4)degradasipigmen;dan(5)peningkatankelembabanhingga mencapaitingkatkritisyangmenyebabkanlembekataulembab.Ikanasinkering termasukdalamkelompokdehydratedfood,sehinggatitikkritisutamanyaadalah oksidasilemak.Untuksemuaprodukpangankering,kadarairsangatmempengaruhi kecepatanreaksipenurunanmutudanjugasensitivitasterhadapperubahansuhu.Faktor lingkungankritisdalampenyimpananprodukpangankeringdiantaranyaadalah kelembaban, suhu, cahaya, dan oksigen (Labuza et al., 1979). 1.6. Tujuan Penelitian Tujuandaripenelitianiniadalahmengevaluasidanmembandingkanumursimpanikan asinkeringyangdiberikunyitdanformalin.Mengetahuipengaruhpenggunaankunyit terhadap tingkat kebusukan dan ketengikan ikan asin kering selama penyimpanan sebagai pengganti formalin.Perpustakaan Unika