02. Ketentuan Umum

39
II - 1 LAPORAN AKHIR Penyusunan Rencana Rinci Tata Ruang KSK Samawa Rea (5 Kecamatan) Kabupaten Sumbawa B A B KETENTUAN UMUM 2.1 ISTILAH DAN DEFINISI Istilah dan definisi dalam Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kawasan Strategis Perkotaan Samawa Rea di Kawasan Strategis Kabupaten Samawa Rea Kabupaten Sumbawa, meliputi : 1. Kabupaten adalah Kabupaten Sumbawa; 2. Kawasan Strategis Kabupaten (KSK) adalah wilayah yang penataan ruangnya diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat penting dalam lingkup kabupaten terhadap ekonomi, sosial, budaya, dan/atau lingkungan 3. Kawasan strategis kabupaten (KSK) merupakan kawasan yang dapat didorong pertumbuhannya atau dilindungi kelestariannya agar I

description

SAMAWA REA

Transcript of 02. Ketentuan Umum

Page 1: 02. Ketentuan Umum

II - 1

LAPORAN AKHIRPenyusunan Rencana Rinci Tata Ruang KSK Samawa Rea (5 Kecamatan)Kabupaten Sumbawa

B A B KETENTUAN UMUM

2.1 ISTILAH DAN DEFINISI

Istilah dan definisi dalam Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi

Kawasan Strategis Perkotaan Samawa Rea di Kawasan Strategis Kabupaten Samawa Rea

Kabupaten Sumbawa, meliputi :

1. Kabupaten adalah Kabupaten Sumbawa;

2. Kawasan Strategis Kabupaten (KSK) adalah wilayah yang penataan ruangnya

diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat penting dalam lingkup kabupaten

terhadap ekonomi, sosial, budaya, dan/atau lingkungan

3. Kawasan strategis kabupaten (KSK) merupakan kawasan yang dapat didorong

pertumbuhannya atau dilindungi kelestariannya agar nilai strategis kawasan tersebut

memberikan manfaat sebesar-besarnya kepada masyarakat kabupaten. KSK telah

ditetapkan dalam RTRW Kab/Kota

4. Kawasan Strategis Kabupaten (KSK) Samawa Rea adalah Kawasan Strategis

Kabupaten Sumbawa berfungsi Ekonomi perkotaan mecangkup 5 Kecamatan.

5. Kecamatan adalah yang tercakup dalam KSK Samawa Rea yaitu Kecamatan

Sumbawa, Kecamatan Labuhan Badas, Kecamatan Unteriwes, Kecamatan Moyo

Hilir, Kecamatan Moyo Utara;

II

Page 2: 02. Ketentuan Umum

II - 2

LAPORAN AKHIRPenyusunan Rencana Rinci Tata Ruang KSK Samawa Rea (5 Kecamatan)Kabupaten Sumbawa

6. Desa adalah Desa yang tercakup pada kecamatan dalam KSK Samawa Rea

7. Kawasan perkotaan Samawa Rea adalah bagian dari kawasan Strategis Kabupaten

Samawa Rea yang memiliki ciri perkotaan dan merupakan gabungan dari 5

kecamatan yang ada di KSK Samawa Rea;

8. Ruang adalah wadah yang meliputi ruang darat, ruang laut, dan ruang udara,

termasuk uang di dalam bumi sebagai satu kesatuan wilayah, tempat manusia dan

makhluk lain hidup, melakukan kegiatan, dan memelihara kelangsungan hidupnya.

9. Rencana Tata Ruang adalah hasil perencanaan tata ruang.

10. Penataan Ruang adalah suatu sistem proses perencanaan tata ruang, pemanfaatan

ruang, dan pengendalian pemanfaatan ruang.

11. Perencanaan Tata Ruang adalah suatu proses untuk menentukan struktur ruang dan

pola ruang yang meliputi penyusunan dan penetapan rencana tata ruang.

12. Struktur Ruang adalah susunan pusat-pusat permukiman dan sistem jaringan

prasarana dan sarana yang berfungsi sebagai pendukung kegiatan sosial ekonomi

masyarakat yang secara hierarkis memiliki hubungan fungsional.

13. Pola Ruang adalah distribusi peruntukan ruang dalam suatu wilayah yang meliputi

peruntukan ruang untuk fungsi lindung dan peruntukan ruang untuk fungsi budi daya.

14. Pemanfaatan Ruang adalah upaya untuk mewujudkan struktur ruang dan pola ruang

sesuai dengan rencana tata ruang melalui penyusunan dan pelaksanaan program

beserta pembiayaannya.

15. Izin Pemanfaatan Ruang adalah izin yang dipersyaratkan dalam kegiatan

pemanfaatan ruang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

16. Pengendalian Pemanfaatan Ruang adalah upaya untuk mewujudkan tertib tata

ruang.

17. Peraturan Zonasi adalah ketentuan yang mengatur tentang persyaratan pemanfaatan

ruang dan ketentuan pengendaliannya dan disusun untuk setiap blok/zona

peruntukan yang penetapan zonanya dalam rencana rinci tata ruang.

18. Penggunaan Lahan adalah fungsi dominan dengan ketentuan khusus yang

ditetapkan pada suatu kawasan, blok peruntukan, dan/atau persil.

19. Rencana tata ruang wilayah (RTRW) kabupaten adalah rencana tata ruang yang

bersifat umum dari wilayah kabupaten, yang merupakan penjabaran dari RTRW

provinsi, dan yang berisi tujuan, kebijakan, strategi penataan ruang wilayah

kabupaten, rencana struktur ruang wilayah kabupaten, rencana pola ruang wilayah

kabupaten, penetapan kawasan strategis kabupaten, arahan pemanfaatan ruang

wilayah kabupaten, dan ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah

kabupaten.

Page 3: 02. Ketentuan Umum

II - 3

LAPORAN AKHIRPenyusunan Rencana Rinci Tata Ruang KSK Samawa Rea (5 Kecamatan)Kabupaten Sumbawa

20. Rencana Detail Tata Ruang yang selanjutnya disingkat RDTR adalah rencana secara

terperinci tentang tata ruang wilayah kabupaten yang dilengkapi dengan peraturan

zonasi kabupaten.

21. Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan yang selanjutnya disingkat RTBL adalah

panduan rancang bangun suatu lingkungan/kawasan yang dimaksudkan untuk

mengendalikan pemanfaatan ruang, penataan bangunan dan lingkungan, serta

memuat materi pokok ketentuan program bangunan dan lingkungan, rencana umum

dan panduan rancangan, rencana investasi, ketentuan pengendalian rencana, dan

pedoman pengendalian pelaksanaan pengembangan lingkungan/kawasan.

22. Wilayah adalah ruang yang merupakan kesatuan geografis beserta segenap unsur

terkait yang batas dan sistemnya ditentukan berdasarkan aspek administratif

dan/atau aspek fungsional.

23. Bagian Wilayah Perkotaan yang selanjutnya disingkat BWP adalah bagian dari

kabupaten dan/atau kawasan strategis kabupaten yang akan atau perlu disusun

rencana rincinya, dalam hal ini RDTR, sesuai arahan atau yang ditetapkan di dalam

RTRW kabupaten yang bersangkutan, dan memiliki pengertian yang sama dengan

zona peruntukan sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Pemerintah Nomor 15

Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang.

24. Sub Bagian Wilayah Perkotaan yang selanjutnya disebut Sub BWP adalah bagian

dari BWP yang dibatasi dengan batasan fisik dan terdiri dari beberapa blok, dan

memiliki pengertian yang sama dengan subzona peruntukan sebagaimana dimaksud

dalam Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan

Penataan Ruang.

25. Kawasan Perkotaan adalah wilayah yang mempunyai kegiatan utama bukan

pertanian dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat permukiman perkotaan,

pemusatan dan distribusi pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial, dan

kegiatan ekonomi.

26. Kawasan Strategis Kabupaten adalah wilayah yang penataan ruangnya diprioritaskan

karena mempunyai pengaruh sangat penting dalam lingkup kabupaten terhadap

ekonomi, sosial, budaya, dan/atau lingkungan.

27. Kawasan Budi Daya adalah wilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama untuk

dibudidayakan atas dasar kondisi dan potensi sumber daya alam, sumber daya

manusia, dan sumber daya buatan.

28. Kawasan Lindung adalah wilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama melindungi

kelestarian lingkungan hidup yang mencakup sumber daya alam dan sumber daya

buatan.

Page 4: 02. Ketentuan Umum

II - 4

LAPORAN AKHIRPenyusunan Rencana Rinci Tata Ruang KSK Samawa Rea (5 Kecamatan)Kabupaten Sumbawa

29. Permukiman adalah bagian dari lingkungan hunian yang terdiri atas lebih dari satu

satuan perumahan yang mempunyai prasarana, sarana, utilitas umum, serta

mempunyai penunjang kegiatan fungsi lain di kawasan perkotaan atau kawasan

perdesaan.

30. Perumahan adalah kumpulan rumah sebagai bagian dari pemukiman, baik perkotaan

maupun pedesaan, yang dilengkapi dengan prasarana, sarana, dan utilitas umum

sebagai hasil upaya pemenuhan rumah yang layak huni.

31. Prasarana adalah kelengkapan dasar fisik lingkungan hunian yang memenuhi

standar tertentu untuk kebutuhan bertempat tinggal yang layak, sehat, aman, dan

nyaman.

32. Jaringan adalah keterkaitan antara unsur yang satu dan unsur yang lain.

33. Blok adalah sebidang lahan yang dibatasi sekurang-kurangnya oleh batasan fisik

yang nyata seperti jaringan jalan, sungai, selokan, saluran irigasi, saluran udara

tegangan ekstra tinggi, dan pantai, atau yang belum nyata seperti rencana jaringan

jalan dan rencana jaringan prasarana lain yang sejenis sesuai dengan rencana kota,

dan memiliki pengertian yang sama dengan blok peruntukan sebagaimana dimaksud

dalam Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan

Penataan Ruang.

34. Subblok adalah pembagian fisik di dalam satu blok berdasarkan perbedaan subzona.

35. Zona adalah kawasan atau area yang memiliki fungsi dan karakteristik spesifik.

36. Subzona adalah suatu bagian dari zona yang memiliki fungsi dan karakteristik

tertentu yang merupakan pendetailan dari fungsi dan karakteristik pada zona yang

bersangkutan.

37. Koefisien Dasar Bangunan yang selanjutnya disingkat KDB adalah angka persentase

perbandingan antara luas seluruh lantai dasar bangunan gedung dan luas

lahan/tanah perpetakan/daerah perencanaan yang dikuasai sesuai rencana tata

ruang dan RTBL.

38. Koefisien Daerah Hijau yang selanjutnya disingkat KDH adalah angka persentase

perbandingan antara luas seluruh ruang terbuka di luar bangunan gedung yang

diperuntukkan bagi pertamanan/penghijauan dan luas tanah perpetakan/daerah

perencanaan yang dikuasai sesuai rencana tata ruang dan RTBL.

39. Koefisien Lantai Bangunan yang selanjutnya disingkat KLB adalah angka persentase

perbandingan antara luas seluruh lantai bangunan gedung dan luas tanah

perpetakan/daerah perencanaan yang dikuasai sesuai rencana tata ruang dan RTBL.

40. Garis Sempadan Bangunan yang selanjutnya disingkat GSB adalah sempadan yang

membatasi jarak terdekat bangunan terhadap tepi jalan; dihitung dari batas terluar

saluran air kotor (riol) sampai batas terluar muka bangunan, berfungsi sebagai

Page 5: 02. Ketentuan Umum

II - 5

LAPORAN AKHIRPenyusunan Rencana Rinci Tata Ruang KSK Samawa Rea (5 Kecamatan)Kabupaten Sumbawa

pembatas ruang, atau jarak bebas minimum dari bidang terluar suatu massa

bangunan terhadap lahan yang dikuasai, batas tepi sungai atau pantai, antara massa

bangunan yang lain atau rencana saluran, jaringan tegangan tinggi listrik, jaringan

pipa gas, dsb (building line).

41. Ruang Terbuka Hijau yang selanjutnya disingkat RTH adalah area memanjang/jalur

dan/atau mengelompok, yang penggunaannya lebih bersifat terbuka, tempat tumbuh

tanaman, baik yang tumbuh secara alamiah maupun yang sengaja ditanam.

42. Ruang Terbuka Non Hijau yang selanjutnya disingkat RTNH adalah ruang terbuka di

bagian wilayah perkotaan yang tidak termasuk dalam kategori RTH, berupa lahan

yang diperkeras atau yang berupa badan air, maupun kondisi permukaan tertentu

yang tidak dapat ditumbuhi tanaman atau berpori.

43. Upaya pengelolaan lingkungan hidup dan upaya pemantauan lingkungan hidup yang

selanjutnya disebut UKL-UPL adalah pengelolaan dan pemantauan terhadap usaha

dan/atau kegiatan yang tidak berdampak penting terhadap lingkungan hidup yang

diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha

dan/atau kegiatan.

44. Analisis Dampak Lalu Lintas (ANDALALIN) adalah serangkaian kegiatan kajian

mengenai dampak lalu lintas dari pembangunan pusat kegiatan, permukiman, dan

infrastruktur yang hasilnya dituangkan dalam bentuk dokumen hasil analisis dampak

lalu lintas.

45. Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan adalah bidang lahan pertanian yang

ditetapkan untuk dilindungi dan dikembangkan secara konsisten guna menghasilkan

pangan pokok bagi kemandirian, ketahanan, dan kedaulatan pangan nasional.

2.2 KEDUDUKAN RDTR DAN PERATURAN ZONASI KAWASAN PERKOTAAN

SAMAWA REA

Sesuai ketentuan Pasal 59 Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang

Penyelenggaraan Penataan Ruang, setiap RTRW Kabupaten harus menentapkan bagian

dari wilayah kabupaten yang perlu disusun RDTR-nya. Bagian dan wilayah yang akan

disusun RDTR tersebut merupakan kawasan perkotaan atau kawasan strategis kabupaten.

Kawasan strategis kabupaten dapat disusun RDTR apabila merupakan :

a. Kawasan yang mempunyai ciri perkotaan atau direncanakan menjadi kawasan

perkotaan; dan

b. Memenuhi kreteria lingkup wilayah perencanaan RDTR yang ditetapkan dalam

pedoman Peraturan Menteri Perkerjaan Umum No 20. Tahun 2011.

Untuk lebih jelasnya tentang kedudukan RDTR dalam sistem perencanaan tata

ruang dan sistem perencanaan pembangunan nasional dapat dilihat pada gambar 2.1.

Page 6: 02. Ketentuan Umum

II - 6

LAPORAN AKHIRPenyusunan Rencana Rinci Tata Ruang KSK Samawa Rea (5 Kecamatan)Kabupaten Sumbawa

Gambar 2.1

Kedudukan RDTR dalam Sistem Perencanaan Tata Ruang dan Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional

Rencana Rinci Tata Ruang KSK Samawa Rea disusun apabila sesuai kebutuhan,

RTRW Kabupaten perlu dilengkapi dengan acuan lebih detail pengendalian pemanfaatan

ruang kabupaten. Dalam hal ini RTRW Kabupaten Sumbawa memerlukan Rencana Rinci

Tata Ruang Kawasan StrategisKabupaten (KSK) Samawa Rea yang memuat materi lengkap

termasuk peraturan zonasi sebagai salah satu dasar dalam pengendalian pemanfaatan

ruang dan sekaligus menjadi dasar penyusunan RTBL bagi zona-zona yang pada Rencana

Rinci Tata Ruang Kawasan StrategisKabupaten (KSK) Samawa Rea ditentukan sebagai

zona yang penanganannya diprioritaskan.

Rencana Rinci Tata Ruang Kawasan StrategisKabupaten (KSK) Samawa Rea

merupakan rencana yang menentapkan blok pada kawasan fungsional sebagai penjabaran

kegiatan ke dalam wujud ruang yang memperhatikan keterkaitan antar kegiatan dalam

kawasan fungsional agar tercipta lingkungan yan harmonis antar kegiatan utama dan

kegiatan penujang dalam kawasan fungsional.

2.3 FUNGSI DAN MANFAAT RDTR DAN PERATURAN ZONASI KAWASAN

PERKOTAAN SAMAWA REA

Rencana Rinci Tata Ruang Kawasan StrategisKabupaten (KSK) Samawa Rea

Tahun 2013-2033, berfungsi sebagai:

Page 7: 02. Ketentuan Umum

II - 7

LAPORAN AKHIRPenyusunan Rencana Rinci Tata Ruang KSK Samawa Rea (5 Kecamatan)Kabupaten Sumbawa

a. Kendali mutu pemanfaatan ruang wilayah kabupaten berdasarkan RTRW Kabupaten

Sumbawa;

b. Acuan bagi kegiatan pemanfaatan ruang yang lebih rinci dari kegiatan pemanfaatan

ruang yang diatur dalam RTRW Kabupaten Sumbawa;

c. Acuan bagi kegiatan pengendalian pemanfaatan ruang;

d. Acuan bagi penerbitan izin pemanfaatan ruang; dan

e. Acuan dalam penyusunan RTBL.

2.4 KRITERIA DAN LINGKUP WILAYAH PERENCANAAN RDTR DAN

PERATURAN ZONASI KAWASAN PERKOTAAN SAMAWA REA

Rencana Detail Tata Ruang disusun apabila:

a. RTRW kabupaten dinilai belum efektif sebagai acuan dalam pelaksanaan

pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang karena tingkat ketelitian

petanya belum mencapai 1:5.000; dan/atau

b. RTRW kabupaten sudah mengamanatkan bagian dari wilayahnya yang perlu disusun

RDTR-nya.

c. Apabila ketentuan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan b tidak terpenuhi, maka

dapat disusun peraturan zonasi, tanpa disertai dengan penyusunan RDTR yang

lengkap.

2.4.1 Analisa Lingkup Wilayah Perencanaan

Aturan mengenai RTR KSK diatur oleh UU Nomor 2 Tahun 2007 tentang

Penataan Ruang. Dalam Pasal 14 ayat 3 UU 26/2007 disebutkan bahwa RTR KSK

merupakan rencana rinci dari RTRW Kabupaten yang disusun sebagai perangkat

operasional RTRW Kabupaten. Hal ini mengandung arti bahwa RTR KSK

bermanfaat dalam membantu perwujudan rencana struktur dan pola ruang yang

diarahkan oleh RTRW Kabupaten.

Kawasan strategis kabupaten (KSK) adalah wilayah yang penataan ruangnya

diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat penting dalam lingkup kabupaten

terhadap ekonomi, sosial, budaya, dan/atau lingkungan. Penetapan KSK bisa

dilakukan pada saat penyusunan RTRW, tepatnya ketika menyusun “Rencana

Kawasan yang Diprioritaskan Penanganannya” atau dilakukan setelah RTRW selesai

ditetapkan. Pada kasus kedua, RTR KSK ditetapkan dengan tidak merubah fungsi

kawasan yang diatur oleh RTRW yang melingkupinya.

Page 8: 02. Ketentuan Umum

II - 8

LAPORAN AKHIRPenyusunan Rencana Rinci Tata Ruang KSK Samawa Rea (5 Kecamatan)Kabupaten Sumbawa

KSK merupakan kawasan yang dapat didorong pertumbuhannya atau

dilindungi kelestariannya agar nilai strategis kawasan tersebut memberikan manfaat

sebesar-besarnya kepada masyarakat kabupaten. Penyusunan rencana rinci pada

KSK didahulukan agar potensi kawasan dapat segera dirasakan oleh masyarakat

melalui kegiatan pembangunan. Mengingat KSK biasanya adalah kawasan yang

diminati oleh masyarakat untuk dikembangkan, keberadaan RTR KSK juga

bermanfaat dalam memastikan bahwa pembangunan dilakukan sesuai dengan asas

penataan ruang, yaitu menciptakan ruang yang aman, nyaman, produktif dan

berkelanjutan.

Bentuk KSK memiliki keunikan, yaitu bentuknya yang tidak selalu berbentuk

kawasan. Umumnya, sebuah rencana rinci berupa sebuah kawasan yang didelineasi dengan

pertimbangan batas administrasi atau fungsi tertentu. Namun untuk KSK, ada alternatif

bentuk kedua, yaitu KSK berbasis obyek strategis. RTR KSK dapat dibuat hanya untuk

sebuah obyek yang dianggap memiliki nilai strategis. Dengan adanya RTR KSK pada obyek

strategis tersebut, maka pembangunan di wilayah penyangga dapat diselaraskan untuk

menunjang perwujudan fungsi obyek yang bersangkutan. Penjelasan umum mengenai

bentuk KSK adalah sebagai berikut:

1) KSK berbasis kawasan

KSK berbasis kawasan dicirikan oleh keberadaan wilayah yang direncanakan relatif luas

dalam satu kesatuan entitas kawasan fungsional, dapat meliputi satu atau lebih wilayah

administrasi kecamatan. RTR KSK jenis ini disusun untuk mewujudkan fungsi tertentu

yang diarahkan oleh RTRW Kabupaten yang melingkupinya. Delineasi untuk RTR KSK

jenis ini disesuaikan dengan kebutuhan pengembangan fungsi tersebut di masa

mendatang.

2) KSK berbasis obyek strategis

KSK berbasis obyek strategis dicirikan oleh keberadaan obyek strategis, berkaitan

dengan fungsi strategis obyek yang ditetapkan sebagai KSK. RTR KSK jenis ini disusun

untuk mendukung optimalisasi kinerja dari obyek strategis yang direncanakan. Delineasi

untuk RTR KSK jenis ini disesuaikan dengan kebutuhan untuk mempertahankan dan

mengembangkan fungsi dari obyek yang bersangkutan.

Page 9: 02. Ketentuan Umum

II - 9

LAPORAN AKHIRPenyusunan Rencana Rinci Tata Ruang KSK Samawa Rea (5 Kecamatan)Kabupaten Sumbawa

Dalam menentukan lingkup wilayah perencanaan (Bagian Wilayah Perkotaan)

Samawa Rea perlu diidentifikasi fungsi dalam Kawasan Strategis Kabupaten Samawa Rea

yaitu dengan melihat luas wilayah KSK yang sangat LUAS KSK : 840,69 Km2 = 84.069 Ha.

Wilayah Perencanaan RRTR KSK adalah BASIS KAWASAN (GABUNGAN PERKOTAAN 5

KECAMATAN) yang memiliki ciri perkotaan maka ditentukan fungsi perkotaan sebagai area

pengembangan dan fungsi penyangga, dengan gambar sebagai berikut :

Page 10: 02. Ketentuan Umum

II - 10

LAPORAN AKHIRPenyusunan Rencana Rinci Tata Ruang KSK Samawa Rea (5 Kecamatan)Kabupaten Sumbawa

2.4.2 Batas Administrasi KSK Samawa Rea (Makro) dan Perkotaan Samawa Rea

(Mikro)

Wilayah Kawasan Strategis Kabupaten (KSK) Samawa Rea terdiri dari 5

kecamatan, dan meliputi 39 Desa/ Kelurahan. Ke-5 Kecamatan tersebut adalah Kecamatan

Sumbawa, Kecamatan Unter Iwes, Kecamatan Labuhan Badas, Kecamatan Moyo Utara

dan Kecamatan Moyo Hilir dengan luas keseluruhan KSK Samawa Rea 84.069 Ha = 840.69

Km2.

Wilayah perencanaan RRTR KSK Samawa Rea atau RDTR kawasan Perkotaan

Samawa Rea disebut sebagai BWP Samawa Rea. Lingkup ruang BWP Samawa Rea

berdasarkan aspek fungsional dengan luas kurang lebih 9713,232 hektar beserta ruang

udara diatas dan ruang udara di dalam bumi. Untuk lebih jelasnya lihat tabel dan peta

berikut :

Tabel 2.1 Luasan Wilayah Perkotaan Samawa Rea Tahun 2013

Page 11: 02. Ketentuan Umum

II - 11

LAPORAN AKHIRPenyusunan Rencana Rinci Tata Ruang KSK Samawa Rea (5 Kecamatan)Kabupaten Sumbawa

Page 12: 02. Ketentuan Umum

II - 12

LAPORAN AKHIRPenyusunan Rencana Rinci Tata Ruang KSK Samawa Rea (5 Kecamatan)Kabupaten Sumbawa

Page 13: 02. Ketentuan Umum

II - 13

LAPORAN AKHIRPenyusunan Rencana Rinci Tata Ruang KSK Samawa Rea (5 Kecamatan)Kabupaten Sumbawa

2.4.3 Karakteristik Fisik Kawasan Strategis Samawa Rea

2.4.3.1 Kondisi Fisik Dasar

Dalam uraian mengenai kondisi fisik dasar dibatasi hanya menyangkut kondisi

topografi dan hidrologi. Hal ini dikaitkan dengan relevansi kebutuhan data dan informasi

dalam tahap analisa. Peranan topografi dalam perencanaan sangat penting, sebab faktor ini

akan sangat berpengaruh pada jenis guna lahan yang akan dilokasikan.

Kawasan Strategis Kabupaten (KSK) Samawa Rea merupakan daerah dataran

rendah berupa persawahan dan daerah berbukit dengan ketinggian ± 0 – 40 meter diatas

permukaan laut dengan kemiringan relatif datar antara 2 – 15 % dengan relief permukaan

bergelombang. Jenis tanah yang ada di kecamatan ini adalah komplek litosol, mediteran

coklat kemerahan dan alluvial dengan tekstur sedang dan kedalaman lebih dari 60 - 90 cm

dan tidak ada erosi sehingga cocok untuk lahan pertanian .

Kondisi sawahnya sebagian besar merupakan sawah irigasi. Curah hujan berkisar

antara ± 800 - 1300 mm per tahun. Musim penghujan berlangsung antara Desember s/d

April dan musim kemarau antara Mei s/d November.

Kualitas air tanah untuk memenuhi kebutuhan penduduk di Kawasan Strategis

Kabupaten (KSK) Samawa Rea cukup baik oleh karena itu sumur-sumur gali banyak

terdapat di Kawasan Strategis Kabupaten (KSK) Samawa Rea. Kebutuhan air juga diperoleh

dari adanya sumur pompa dengan kedalaman sedang dan mata air yang didistribusikan

melalui perpipaan oleh PDAM yang dialirkan dari Bendung Pungka. Umumnya debit air

berkurang pada musim kemarau mengingat curah hujan yang cukup rendah, namun tidak

sampai habis sehingga pemanfaatannya secara optimal perlu dilakukan. Kondisi fisik Dasar

KSK Samawa Rea dapat dilihat pada PETA 2.2 – PETA 2.6

Page 14: 02. Ketentuan Umum

II - 14

LAPORAN AKHIRPenyusunan Rencana Rinci Tata Ruang KSK Samawa Rea (5 Kecamatan)Kabupaten Sumbawa

Page 15: 02. Ketentuan Umum

II - 15

LAPORAN AKHIRPenyusunan Rencana Rinci Tata Ruang KSK Samawa Rea (5 Kecamatan)Kabupaten Sumbawa

Page 16: 02. Ketentuan Umum

II - 16

LAPORAN AKHIRPenyusunan Rencana Rinci Tata Ruang KSK Samawa Rea (5 Kecamatan)Kabupaten Sumbawa

Page 17: 02. Ketentuan Umum

II - 17

LAPORAN AKHIRPenyusunan Rencana Rinci Tata Ruang KSK Samawa Rea (5 Kecamatan)Kabupaten Sumbawa

Page 18: 02. Ketentuan Umum

II - 18

LAPORAN AKHIRPenyusunan Rencana Rinci Tata Ruang KSK Samawa Rea (5 Kecamatan)Kabupaten Sumbawa

Page 19: 02. Ketentuan Umum

II - 19

LAPORAN AKHIRPenyusunan Rencana Rinci Tata Ruang KSK Samawa Rea (5 Kecamatan)Kabupaten Sumbawa

Page 20: 02. Ketentuan Umum

II - 20

LAPORAN AKHIRPenyusunan Rencana Rinci Tata Ruang KSK Samawa Rea (5 Kecamatan)Kabupaten Sumbawa

Page 21: 02. Ketentuan Umum

II - 21

LAPORAN AKHIRPenyusunan Rencana Rinci Tata Ruang KSK Samawa Rea (5 Kecamatan)Kabupaten Sumbawa

Page 22: 02. Ketentuan Umum

II - 22

LAPORAN AKHIRPenyusunan Rencana Rinci Tata Ruang KSK Samawa Rea (5 Kecamatan)Kabupaten Sumbawa

Page 23: 02. Ketentuan Umum

II - 23

LAPORAN AKHIRPenyusunan Rencana Rinci Tata Ruang KSK Samawa Rea (5 Kecamatan)Kabupaten Sumbawa

2.4.3.2 Pola Penggunaan Lahan

Pola penggunaan lahan di Kawasan Strategis Kabupaten (KSK) Samawa Rea secara

umum masih didominasi oleh daerah untuk peruntukan pertanian seperti persawahan

sederhana dan tegalan produktif yang sekaligus berfungsi sebagai sumber mata

pencaharian utama penduduk Kawasan Strategis Kabupaten (KSK) Samawa Rea dan juga

merupakan penunjang utama sistem perekonomian di Kawasan Strategis Kabupaten (KSK)

Samawa Rea. Kawasan Strategis Kabupaten (KSK) Samawa Rea memiliki areal daerah

terbangun sekitar 679,32 ha dan kondisi ini mengalami perubahan dari tahun ke tahun. Luas

penggunaan lahan untuk perladangan relatif lebih besar, yaitu 3348,20 ha. Sementara

penggunaan lahan yang dominan lainnya adalah sawah sederhana yaitu sekitar 950 ha.

Selanjutnya perkembangan pola penggunaan lahan di Kawasan Strategis Kabupaten (KSK)

Samawa Rea dapat dilihat pada Tabel 2.1 dan Peta 2.7.

Tabel 2.1Pola Penggunaan Lahan Kawasan Strategis Kabupaten (KSK) Samawa Rea

Tahun 2011 (Ha)

Kecamatan Desa/ Kelurahan

Lahan Tanah Ladang Tambak Lain-

JumlahTerbangun

Sawah Tegalan /Kolam Lain

Sumbawa

Samapuin 29.00 118.00 118.00 0.02 842.98 1,108.00

Brang Bara 56.89 50.00 - 0.20 132.91 240.00

Pekat 30.60 4.00 120.20 - 75.20 230.00

Seketeng 58.00 43.00 454.00 - 245.00 800.00

Bugis 56.00 - 2.00 - 142.00 200.00

Lempeh 48.00 82.00 20.00 0.50 504.50 655.00

Br. Biji 43.40 138.00 166.00 - 702.60 1,050.00

Uma sima 60.00 6.00 36.00 0.10 97.90 200.00

Unter Iwes

Pelat 17.60 133.00 574.00 - 1,075.40 1,800.00

Kerekeh 21.00 133.00 638.00 - 1,508.00 2,300.00

Boak 8.50 588.00 825.00 - 1,280.50 2,702.00

Jorok 16.00 93.50 146.00 0.75 221.75 478.00

Kerato 35.00 132.25 337.00 1.06 178.69 684.00

Uma Beringin 27.00 25.25 19.00 - 294.75 366.00

Pungkak 8.43 45.00 6.00 - 250.57 310.00

Persiapan nijang*) - - - - - -

Labuhan Badas

Labuahan Badas 28.00 - 1,249.00 5.00 1,518.00 2,800.00

Karang Dima 64.00 168.00 675.00 3.00 2,304.00 3,214.00

Labuhan Sumbawa 147.00 45.00 4.00 434.00 630.00

Labuhan Aji 27.00 57.00 3,476.00 -25,620.0

0 29,180.00

Sebotok 14.00 - 579.00 - 4,407.00 5,000.00

Bajo Medang 27.00 - 514.00 - 324.00 865.00

Bugis Medang 22.00 - 503.00 - 1,375.00 1,900.00

Kecamatan Desa/ Kelurahan Tanah sawah Tanah Kering Jumlah

Moyo Utara**) Sebewe 172.00 921.00 1,093.00

Pungkit 211.48 1,597.52 1,809.00

Kukin 137 963 1,100.00

Page 24: 02. Ketentuan Umum

II - 24

LAPORAN AKHIRPenyusunan Rencana Rinci Tata Ruang KSK Samawa Rea (5 Kecamatan)Kabupaten Sumbawa

Baru Tahan 550 417 967.00

Penyaring 556 2122 2,678.00

Songkar 167.52 1265.48 1,433.00

Moyo Hilir**) Serading 1225 1410 2,635.00

Kakiang 378 710 1,088.00

Moyo 347 353 700.00

Poto 670 690 1,360.00

Berare 370 394 764.00

Ngeru 262 472 734.00

Olat Rawa 367.5 518.5 886.00

Batu Bangka 318 477 795.00

Moyo Mekar 275 240 515.00

Pers.Lab.Ijuk - 50 50.00

*) Data belum tersedia

**) Data Tersaji Hanya Berupa Lahan Kering dan Tanah Sawah

Sumber : Kecamatan Dalam Angka Tahun 2012

Apabila ditinjau di lapangan, maka pola penggunaan lahan di Kawasan Strategis

Kabupaten (KSK) Samawa Rea juga masih memiliki kondisi yang prototype, yaitu

berkembang secara linear di sepanjang jalan kolektor primer dalam lingkungan kota.

Kawasan Strategis Kabupaten (KSK) Samawa Rea merupakan daerah yang

perkembangannya mengarah pada pola wilayah urban dengan dominasi penggunaan lahan

pada wilayah perkotaan berupa kawasan terbangun yang terdiri atas perumahan, fasilitas

umum dan lainnya. Perkembangan kawasan terbangun yang paling pesat terdapat di

wilayah kelurahan Pekat, Kelurahan Seketeng dan Kelurahan Bugis karena wilayah –

wilayah tersebut merupakan kawasan pusat kota.

Secara spasial pola penggunaan lahan di Kawasan Strategis Kabupaten (KSK)

Samawa Rea dapat dijabarkan sebagai berikut :

a. Sebagai pusat kegiatan dan orientasi utama Kawasan Strategis Kabupaten (KSK)

Samawa Rea dalam hal ini dapat dikategorikan menjadi dua, berdasarakan fungsi

kegiatannya yaitu:

Pusat Kegiatan Ekonomi dan Jasa yaitu terkonsentrasi di Kelurahan Seketeng,

tepatnya di kawasan pasar Seketeng, kegiatan – kegiatan yang ada di kawasan

berupa kegiatan perdagangan dan jasa.

Pusat Pemerintahan, dimana dalam kawasan ini terdapat kantor Bupati dan

Bappeda Kabupaten Sumbawa, Rumah Sakit Umum Sumbawa, Polres

Sumbawa, dan sepanjang Jalan Garuda

b. Sub Pusat pelayanan dapat mengurangi terjadinya pemusatan kegiatan komersial

pada wilayah pusat kota, dimana sub pusat pelayanan yang berkembang yaitu sub

pelayanan Kerato di Desa Sering, Kelurahan Brang Biji yaitu di Jalan Cendrawasih,

desa Labuan Sumbawa yaitu di Pertigaan pasar Labuan,

Page 25: 02. Ketentuan Umum

II - 25

LAPORAN AKHIRPenyusunan Rencana Rinci Tata Ruang KSK Samawa Rea (5 Kecamatan)Kabupaten Sumbawa

Page 26: 02. Ketentuan Umum

II - 26

LAPORAN AKHIRPenyusunan Rencana Rinci Tata Ruang KSK Samawa Rea (5 Kecamatan)Kabupaten Sumbawa

Page 27: 02. Ketentuan Umum

II - 27

LAPORAN AKHIRPenyusunan Rencana Rinci Tata Ruang KSK Samawa Rea (5 Kecamatan)Kabupaten Sumbawa

c. Kawasan terbangun lainnya berupa perumahan, yang akhir – akhir ini mulai

berkembang dengan pesat dengan lokasi menyebar dan cenderung mengarah

kebagian timur di wilayah Kelurahan Seketeng yaitu di perempatan BTN Bukit Permai

dan Raberas. Sedangkan untuk permukiman keberadaannya menyebar diseluruh

wilayah Kawasan Strategis Kabupaten (KSK) Samawa Rea.

d. Untuk kegiatan pendidikan yaitu disekitar Kelurahan Bugis, Kelurahan Labuan

Sumbawa dimana pada wilayah ini terdapat beberapa sarana pendidikan berupa

TK, SD, SMP, dan SMU. Disamping itu juga terdapat perguruan tinggi yaitu

Universitas Samawa yang berada di Desa Jorok.

Selama empat tahun terakhir pola penggunaan lahan di wilayah Kawasan Strategis

Kabupaten (KSK) Samawa Rea mengalami perkembangan yang cukup signifikan. Hal ini

terutama dipacu oleh fungsi Kawasan Strategis Kabupaten (KSK) Samawa Rea sebagai

pusat Kegiatan dalam lingkup wilayah Sumbawa secara keseluruhan.

Secara efektif dari 10.165 ha luas wilayah Kawasan Strategis Kabupaten (KSK)

Samawa Rea maka hanya sekitar 679,32 ha atau sekitar 7 % saja yang merupakan

daerah terbangun sedangkan sisanya merupakan areal persawahan sederhana

sekitar 9% dan tegalan produktif dengan persentase sekitar 21%.

2.4.4 Karakteristik Kependudukan

Jumlah penduduk Kawasan Strategis Kabupaten (KSK) Samawa Rea dari tahun

2007 sampai tahun 2011 mengalami peningkatan. Jumlah penduduk sampai ahir tahun 2005

sebesar 111.041 jiwa, kemudian pada tahun 2006 mengalami peningkatan dengan jumlah

penduduk mencapai 122.578 jiwa, pada tahun 2007 sebesar 126.699, tahun 2008 sebesar

128.776 jiwa dan pada tahun 2009 sebesar 130.949 jiwa. Dilihat dari kondisi kependudukan

tersebut maka untuk Kawasan Strategis Kabupaten (KSK) Samawa Rea terdapat laju

perkembangan penduduk secara total adalah sebesar 1.71 % dalam kurun waktu 5 tahun

terakhir. Jika dilihat per wilayah kelurahan maka laju pertumbuhan penduduk tertinggi

terdapat di Kelurahan Uma Beringin yaitu sebesar 4,83 % sedangkan laju pertumbuhan

penduduk terendah terdapat di Kelurahan Kerato yang mengalami penurunan yaitu sebesar -

8,25%.

Kepadatan penduduk diperoleh dari perbandingan antara jumlah penduduk dengan luas

wilayah. Selanjutnya perkembangan kepadatan penduduk di wilayah Perkotaan Kawasan

Strategis Kabupaten (KSK) Samawa Rea Besar dapat dilihat pada Tabel 2.2.

Page 28: 02. Ketentuan Umum

II - 28

LAPORAN AKHIRPenyusunan Rencana Rinci Tata Ruang KSK Samawa Rea (5 Kecamatan)Kabupaten Sumbawa

Tabel 2.2Kepadatan Penduduk Perkotaan

Kawasan Strategis Kabupaten (KSK) Samawa ReaTahun 2011

Luas Wilayah Jumlah Penduduk Kepadatan Penduduk

(ha) 2011 jiwa/ha

1 Samapuin 240 3.954 162 Brang Bara 230 6.498 273 Pekat 800 5.278 224 Seketeng 200 10.801 455 Bugis 655 7.874 336 Lempeh 1.108 5.086 217 Br. Biji 200 11.642 498 Uma sima 1.050 6.477 279 Boak 2.300 1.753 710 Jorok 478 1.173 511 Kerato 457 3.774 1612 Labuahan Badas 2.800 3.994 1713 Karang Dima 3.214 7.130 3014 Labuhan Sumbawa 630 12.487 5215 Sebewe 1.093 1.453 616 Pungkit 1.809 1.305 517 Penyaring 2.678 2.495 1018 Kakiang 3.769 2.774 1219 Moyo 1.130 2.024 820 Poto 1.367 2.550 1121 Berare 531 2.905 1222 Ngeru 2.314 1.543 6

29.053 104.970 4

Moyo Utara

Moyo Hilir

Jumlah

No. Kecamatan Desa

Sumbawa

Unteriwes

Labuhan Badas

Sumber : Hasil Analisa

5 15 25 35 45 55Samapuin

Brang Bara

Pekat Seketeng

Bugis Lem-peh

Br. Biji

Uma sima

Boak Jorok Ker-ato

Labuahan

Badas

Karang

Dima

Labuhan

Sum-bawa

Se-bewe

Pungkit

Pen-yaring

Kakiang

Moyo Poto Be-rare

Ngeru

Series1

16.475

27.075

21.991666666666

7

45.004166666666

7

32.808333333333

3

21.191666666666

7

48.508333333333

3

26.9875

7.3041666666666

7

4.8875

15.725

16.641666666666

7

29.708333333333

3

52.029166666666

7

6.0541666666666

7

5.4375

10.395833333333

3

11.558333333333

3

8.4333333333333

3

10.625

12.104166666666

7

6.4291666666666

7

Page 29: 02. Ketentuan Umum

II - 29

LAPORAN AKHIRPenyusunan Rencana Rinci Tata Ruang KSK Samawa Rea (5 Kecamatan)Kabupaten Sumbawa

Page 30: 02. Ketentuan Umum

II - 30

LAPORAN AKHIRPenyusunan Rencana Rinci Tata Ruang KSK Samawa Rea (5 Kecamatan)Kabupaten Sumbawa

Page 31: 02. Ketentuan Umum

II - 31

LAPORAN AKHIRPenyusunan Rencana Rinci Tata Ruang KSK Samawa Rea (5 Kecamatan)Kabupaten Sumbawa

2.5 MASA BERLAKU RDTR KAWASAN PERKOTAAN SAMAWA REA

Dalam hal ini penyusunan Rencana Rinci Tata Ruang Kawasan Strategis

Kabupaten (KSK) Samawa Rea dan Peraturan Zonasi Kawasan Perkotaan Samawa Rea

memiliki demensi waktu perencanaan. Dimensi waktu perencanaan akan dijelaskan pada

uraian dibawah ini

1. RDTR dan Peraturan Zonasi Kawasan Perkotaan Samawa Rea berlaku 20 (dua puluh)

tahun.

2. RDTR dan Peraturan Zonasi Kawasan Perkotaan Samawa Rea ditinjau kembali

setiap 5 (lima) tahun.

3. RDTR dan Peraturan Zonasi Kawasan Perkotaan Samawa Rea dapat ditinjau kembali

kurang dari 5 (lima) tahun apabila:

a. Terjadi perubahan RTRW Kabupaten yang mempengaruhi BWP RDTR; atau

b. Terjadi perubahan lingkungan strategis beruapa bencana alam skala besar yang

ditetapkan dengan peraturan perundang-undangan dan/atau perubahan batas

teritorial Negara atau batas wilayah daerah yang ditetapkan dengan undang-

undang.

c. RDTR dan Peraturan Zonasi Kawasan Perkotaan Samawa Rea dapat ditinjau

kembali dengan mengacu pada hasil peninjauan kembali RTRW Kabupaten

Sumba Tengah.