2. Ketentuan Umum Kontrak

49
Pekerjaan Pembangunan Gerbang Tol, Kantor Gerbang Tol dan Bangunan Pendukung PT Marga Harjaya Infrastruktur Page KU‐1 KETENTUAN UMUM KONTRAK DEFINISI DAN INTERPRETASI G.01.1 Definisi dan Interpretasi Apabila di dalam Ketentuan Umum Kontrak ini atau di dalam Dokumen Kontrak yang lain digunakan istilah-istilah, singkatan-singkatan atau kata-kata seperti di bawah ini, maka maksud dan artinya haruslah ditafsirkan sebagai berikut : (i) (a) PROYEK : Pekerjaan Pembangunan Gerbang Tol, Kantor Gerbang Tol dan Bangunan Pendukung di lokasi Mojokerto Barat dan Penompo (b) PENGGUNA JASA : PT Marga Harjaya Infrastruktur (c) DIREKSI PEKERJAAN : Orang yang ditunjuk dan diberi wewenang oleh Pengguna Jasa, yang bertindak dalam ruang lingkup tugas dan wewenang tertentu. (d) PENYEDIA JASA : Perusahaan yang penawarannya telah diterima oleh Pengguna Jasa. (e) SUB PENYEDIA JASA : Perusahaan, organisasi atau orang yang diberi tugas oleh Penyedia Jasa, dengan ijin tertulis dari Direksi Pekerjaan, untuk melaksanakan sebagian dari Pekerjaan menurut Kontrak. (f) PELAKSANA / GENERAL SUPERINTENDENT : Wakil dari Penyedia Jasa untuk menerima dan melaksanakan perintah dari Direksi Pekerjaan dan Konsultan Supervisi dalam melaksanakan Pekerjaan menurut Kontrak. (g) KONSULTAN SUPERVISI : Badan Yang ditunjuk oleh Penggun Jasa dengan tugas mengawasi, memeriksa, mengontrol mutu dan volume serta mengendalikan biaya, memonitor kemajuan pekerjaan yang kemudian diberitahukan secara tertulis kepada Penyedia Jasa melalui Direksi Pekerjaan. (h) Tim Verifikasi : adalah tim penerimaan barang dan/atau jasa yang ditetapkan dengan keputusan direksi Pengguna Jasa. (ii) (a) KONTRAK : Surat Perjanjian antara Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa tentang pelaksanaan Proyek termasuk Jaminan Pelaksanaan, Gambar dan semua dokumen kontrak yang tercantum dalam Instruksi Kepada Penawar. Dokumen Kontrak ini mencakup dokumen-dokumen yang dikeluarkan selama jangka waktu pelelangan dan juga persetujuan tertulis yang ditetapkan untuk menyelesaikan pekerjaan.

description

2. Ketentuan Umum Kontrak

Transcript of 2. Ketentuan Umum Kontrak

  • Pekerjaan Pembangunan Gerbang Tol, Kantor Gerbang Tol dan Bangunan Pendukung

    PTMargaHarjayaInfrastruktur PageKU1

    KETENTUAN UMUM KONTRAK

    DEFINISI DAN INTERPRETASI

    G.01.1 Definisi dan Interpretasi

    Apabila di dalam Ketentuan Umum Kontrak ini atau di dalam Dokumen Kontrak yang lain digunakan istilah-istilah, singkatan-singkatan atau kata-kata seperti di bawah ini, maka maksud dan artinya haruslah ditafsirkan sebagai berikut :

    (i) (a) PROYEK : Pekerjaan Pembangunan Gerbang Tol, Kantor

    Gerbang Tol dan Bangunan Pendukung di lokasi Mojokerto Barat dan Penompo

    (b) PENGGUNA JASA : PT Marga Harjaya Infrastruktur

    (c) DIREKSI PEKERJAAN : Orang yang ditunjuk dan diberi wewenang oleh

    Pengguna Jasa, yang bertindak dalam ruang lingkup tugas dan wewenang tertentu.

    (d) PENYEDIA JASA : Perusahaan yang penawarannya telah diterima oleh

    Pengguna Jasa.

    (e) SUB PENYEDIA JASA : Perusahaan, organisasi atau orang yang diberi tugas oleh Penyedia Jasa, dengan ijin tertulis dari Direksi Pekerjaan, untuk melaksanakan sebagian dari Pekerjaan menurut Kontrak.

    (f) PELAKSANA /

    GENERAL SUPERINTENDENT : Wakil dari Penyedia Jasa untuk menerima dan

    melaksanakan perintah dari Direksi Pekerjaan dan Konsultan Supervisi dalam melaksanakan Pekerjaan menurut Kontrak.

    (g) KONSULTAN SUPERVISI : Badan Yang ditunjuk oleh Penggun Jasa dengan

    tugas mengawasi, memeriksa, mengontrol mutu dan volume serta mengendalikan biaya, memonitor kemajuan pekerjaan yang kemudian diberitahukan secara tertulis kepada Penyedia Jasa melalui Direksi Pekerjaan.

    (h) Tim Verifikasi : adalah tim penerimaan barang dan/atau jasa yang ditetapkan dengan keputusan direksi Pengguna Jasa.

    (ii) (a) KONTRAK : Surat Perjanjian antara Pengguna Jasa dan

    Penyedia Jasa tentang pelaksanaan Proyek termasuk Jaminan Pelaksanaan, Gambar dan semua dokumen kontrak yang tercantum dalam Instruksi Kepada Penawar. Dokumen Kontrak ini mencakup dokumen-dokumen yang dikeluarkan selama jangka waktu pelelangan dan juga persetujuan tertulis yang ditetapkan untuk menyelesaikan pekerjaan.

  • Pekerjaan Pembangunan Gerbang Tol, Kantor Gerbang Tol dan Bangunan Pendukung

    PTMargaHarjayaInfrastruktur PageKU2

    (b) SPESIFIKASI : Pedoman dan petunjuk dalam melaksanakan Proyek.

    (c) SPESIFIKASI UMUM : Dokumen Kontrak Buku II yang berisi spesifikasi

    teknis berbagai jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan dalam lingkup Proyek.

    (d) GAMBAR

    RENCANA : Gambar teknis yang berupa situasi, tampak,

    potongan, penampang melintang, penampang memanjang, peta, dan tabel, dari pekerjaan dalam lingkup Proyek, dan setiap perubahan pada gambar tersebut yang telah disetujui secara tertulis oleh Direksi Pekerjaan serta gambar-gambar semacam lainnya yang disetujui secara tertulis oleh Direksi Pekerjaan.

    (e) GAMBAR KERJA

    (SHOP DRAWING) : Gambar Teknis yang dibuat oleh Penyedia Jasa

    untuk memudahkan pelaksanakan Pekerjaan, yang disetujui secara tertulis oleh Konsultan Supervisi untuk melengkapi dan merinci Gambar Rencana yang disediakan oleh Pengguna Jasa.

    (f) GAMBAR TERLAKSANA

    (AS BUILT DRAWING) : Gambar Teknis sesuai dengan kenyataan

    pelaksanaan pekerjaan, yang harus selalu dibuat secara kumulatif berdasarkan hasil kemajuan pekerjaan bulanan nyata dan sudah harus selesai menjadi gambar yang lengkap sebelum Serah Terima Sementara.

    (g) DISETUJUI : Disetujui secara tertulis untuk menegaskan

    persetujuan lisan sebelumnya, dan persetujuan berarti persetujuan tertulis untuk menegaskan persetujuan lisan sebelumnya pula.

    (h) INSTRUKSI : Perintah tertulis resmi, atau perintah tertulis tidak

    resmi yang ditegaskan selanjutnya secara resmi, yang dikeluarkan oleh Direksi Pekerjaan atau Konsultan Supervisi kepada Penyedia Jasa, yang meminta pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan Kontrak.

    (i) KONTRAK

    (AGREEMENT) : Penyedia Jasa, setelah menerima Surat Perintah

    Mulai Kerja secara tertulis, harus sudah membubuhkan tandatangannya pada Perjanjian Kontrak pada waktu yang telah ditetapkan dan bilamana perlu dengan perubahan. Perjanjian atau Kontrak ini selanjutnya ditandatangani oleh orang yang berhak dari PihakPengguna Jasa.

    (j) ADENDA / ADENDUM

    : Kesepakatan tertulis antara Pengguna Jasa dan

    Penyedia Jasa yang mensahkan suatu perubahan dalam Dokumen Kontrak yang diajukan langsung oleh Pengguna Jasa atau dengan suatu Perintah Perubahan yang dikeluarkan oleh Direksi Pekerjaan.

  • Pekerjaan Pembangunan Gerbang Tol, Kantor Gerbang Tol dan Bangunan Pendukung

    PTMargaHarjayaInfrastruktur PageKU3

    (iii) (a) TANGGAL PENANDATANGANAN KONTRAK

    : Tanggal ditandatanganinya Kontrak oleh Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa.

    (b) SURAT PERINTAH MULAI

    KERJA : Pemberitahuan tertulis dari Pengguna Jasa kepada

    Penyedia Jasa untuk memulai pekerjaan teknis dan disanggupi oleh Penyedia Jasa.

    (c) TANGGAL PELAKSANAAN

    PEKERJAAN / DIMULAINYA PEKERJAAN

    : Tanggal pelaksanaan pekerjaan ditetapkan sesuai dengan tanggal penerbitan Surat Perintah Mulai Kerja yang dikeluarkan olehPengguna Jasa, dan menjadi tanggal awal waktu Pelaksanaan.

    (d) BERITA ACARA

    PEMERIKSAAN PEKERJAAN

    : Berita acara pemeriksaan Pekerjaan yang dibuat oleh Penyedia Jasa dan disetujui oleh Direksi Pekerjaan, atas pencapaian kemajuan Pekerjaan sesuai dengan tahapan yang telah disepakati..

    (e) BERITA ACARA SERAH

    TERIMA PEKERJAAN : Berita acara serah terima Pekerjaan, yang dibuat

    oleh Tim Verifikasi dan diketahui oleh Direksi Pekerjaan serta disetujui Direksi Pengguna Jasa dan Direksi Penyedia Jasa, atas hasil akhir Pekerjaan (final hand over).

    (f) TANGGAL PENYELESAIAN : Tanggal saat Pekerjaan dianggap selesai. Tanggal

    ini merupakan tanggal keluarnya Sertifikat Penyelesaian Akhir oleh Pengguna Jasa.

    (g) FINAL HAND OVER (FHO) : Penyerahan atas hasil akhir Pekerjaan dari Penyedia Jasa kepada Pengguna Jasa.

    (h) JANGKA WAKTU

    PERJANJIAN : Waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan hak

    dan kewajiban Para Pihak.

    (i) JANGKA WAKTU PELAKSANAAN

    : Waktu yang telah disepakati oleh Para Pihak untuk menyelesaikan Pekerjaan.

    (j) JANGKA WAKTU

    PEMELIHARAAN : Jangka waktu dari tanggal Serah Terima

    Pekerjaan/Provisional Hand Over (PHO) yang diterima oleh Pengguna Jasa hingga selesainya Jangka Waktu Serah Terima Akhir/Final Hand Over (FHO).

    (iii) (a) JAMINAN PELAKSANAAN : Jaminan dalam bentuk surety bond atau asuransi

    yang harus diserahkan oleh Penyedia Jasa kepada Pengguna Jasa guna menjamin terlaksananya Pekerjaan, yang diterbitkan oleh bank atau perusahaan asuransi yang terdaftar di Kementerian Keuangan Republik Indonesia dimana proses pengajuan klaimnya dapat dilaksanakan di kantor pusat atau kantor cabang yang berlokasi di salah satu wilayah yaitu Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Surabaya, Mojokerto atau Jombang.

  • Pekerjaan Pembangunan Gerbang Tol, Kantor Gerbang Tol dan Bangunan Pendukung

    PTMargaHarjayaInfrastruktur PageKU4

    (b) JAMINAN PEMELIHARAAN : Jaminan atas hasil Pekerjaan Penyedia Jasa yang ditahan oleh Pengguna Jasa selama Masa Pemeliharaan dalam bentuk retensi money (uang retensi) sebagaimana dimaksud pada Syarat Khusus Perjanjian, dan dalam hal diperlukan oleh Pengguna Jasa disertai dengan surat pernyataan bermeterai yang menyatakan Penyedia Jasa bertanggung jawab dan menyanggupi pemeliharaan atas hasil Pekerjaan selama Masa Pemeliharaan

    (c) JAMINAN UANG MUKA : Jaminan yang diberikan oleh Penyedia Jasa kepada

    Pengguna Jasa sebelum Penyedia Jasa menerima uang muka untuk melakukan Pekerjaan, dalam bentuk bank garansi yang diterbitkan oleh bank yang terdaftar di Bank Indonesia serta memiliki peringkat tidak kurang dari A yang dinilai oleh lembaga pemeringkat di Republik Indonesia dimana proses pengajuan klaimnya dapat dilaksanakan di kantor pusat atau kantor cabang yang berlokasi di salah satu wilayah yaitu Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi, Surbaya, Mojokerto atau Jombang, dan hanya berlaku apabila ada uang muka yang diserahkan oleh Pengguna jasa kepada Penyedia Jasa

    (c) NILAI KONTRAK : Sejumlah uang yang disebutkan dalam Perjanjian

    /Kontrak sesuai dengan tambahan atau pengurangan yang mungkin telah dibuat menurut Adenda.

    (d) MATA PEMBAYARAN : Satuan Pekerjaan yang diuraikan secara khusus

    dimana Harga Satuan ditetapkan dalam daftar Kuantitas dan Harga dalam Kontrak, sehingga permintaan pembayaran dilakukan oleh Penyedia Jasa sesuai dengan kuantitas satuan pekerjaan yang telah dikerjakan.

    (e) UANG RETENSI : Sebesar 5% dari Jumlah Nilai Kontrak yang ditahan

    oleh Pengguna Jasa untuk menjamin kesanggupan Penyedia Jasa untuk memelihara pekerjaan yang telah diselesaikan.

    (f) DAFTAR KUANTITAS DAN

    HARGA : Format tabulasi yang dimasukkan dalam Jadwal

    Pelelangan, yang berisi satuan pekerjaan dan kolom kosong untuk Kuantitas dan Harga Lelang yang akan diisi oleh Peserta Penawaran dan akan dipakai hanya bila hal tersebut perlu atau diinginkan.

    (g) HARGA SATUAN : Harga tetap dari setiap mata pembayaran yang

    diuraikan dalam Daftar Harga Pelelangan dan Daftar Kuantitas dan Harga.

    (iv) (a) JADWAL / DAFTAR PEKERJAAN

    : Pekerjaan sebagaimana yang ditetapkan dalam Dokumen Kontrak.

  • Pekerjaan Pembangunan Gerbang Tol, Kantor Gerbang Tol dan Bangunan Pendukung

    PTMargaHarjayaInfrastruktur PageKU5

    (b) PEKERJAAN : Penyediaan tenaga kerja, bahan, peralatan, dan pengeluaran-pengeluaran lain yang perlu untuk penyelesaian Proyek yang ditugaskan kepada Penyedia Jasa sesuai Kontrak.

    (c) PEKERJAAN PERMANEN : Bagian dari pekerjaan sebagaimana disyaratkan

    dalam Kontrak yang harus diselesaikan oleh Penyedia Jasa.

    (d) PEKERJAAN SEMENTARA : Segala macam pekerjaan sementara yang harus

    dikerjakan Penyedia Jasa dalam masa pelaksanaan dan pemeliharaan.

    (e) PERALATAN KONSTRUKSI

    (CONSTRUCTIONAL PLANT) : Segala mesin-mesin, peralatan atau barang-barang

    yang diperlukan di dalam atau untuk pelaksanaan Pekerjaan dan Pekerjaan Sementara dalam masa pelaksanaan dan masa pemeliharaan, tetapi tidak termasuk di dalamnya material yang akan dipergunakan untuk mewujudkan seluruh atau sebagian dari Pekerjaan Permanen.

    (f) BAHAN : Setiap dan semua bahan yang diperuntukkan atau

    dimaksudkan diperuntukkan dalam Pekerjaan.

    (g) PRODUK : Bahan, mesin, peralatan dan perlengkapan tetap yang merupakan bagian dari Pekerjaan Permanen.

    (h) LAPANGAN : Lahan dan tempat, dimana Pekerjaan akan

    dilaksanakan dan lahan atau tempat lain yang disediakan oleh Pengguna Jasa untuk tujuan Pekerjaan.

    (i) DAERAH MILIK JALAN : Istilah umum yang menunjukkan lahan, bangunan,

    atau properti lain yang ada di dalamnya, yang didapatkan atau diperuntukkan untuk jalan.

    (vi) (a) HARI : Hari kalender sesuai dengan kalender Gregorius,

    termasuk hari Minggu dan hari libur, yang berawal dan berakhir pada tengah malam. pukul 24.00 atau 00.00.

    (b) RUPIAH : Rupiah Indonesia yang merupakan mata uang sah

    yang berlaku di Indonesia.

    (c) PERISTIWA KOMPENSASI : Adalah seperti yang didefinisikan dalam Pasal G.73. G.01.2 Bentuk Tunggal dan Jamak

    Kata yang bermakna tunggal juga bisa mempunyai arti jamak dan sebaliknya bila konteks kalimatnya menghendaki demikian, misalnya kata works (pekerjaan) dan soils (tanah sebagai bahan) yang bisa berarti tunggal maupun jamak.

    G.01.3 Judul atau Catatan

  • Pekerjaan Pembangunan Gerbang Tol, Kantor Gerbang Tol dan Bangunan Pendukung

    PTMargaHarjayaInfrastruktur PageKU6

    Judul atau catatan dalam Ketentuan Umum Kontrak ini tidak boleh dianggap menjadi bagian dari isinya atau digunakan untuk menafsirkan isi tersebut dalam kontrak ini.

    G.01.4 Biaya

    Kata biaya harus dianggap meliputi biaya overhead baik di dalam atau di luar lapangan.

    WEWENANG DIREKSI PEKERJAAN & KONSULTAN SUPERVISI

    G.02.1 Wewenang Direksi Pekerjaan

    Tugas dan wewenang Direksi Pekerjaan secara umum berada pada lingkup manajemen konstruksi dan bertanggung-jawab dalam pengendalian tercapainya pekerjaan sesuai ketentuan di dalam Kontrak.

    Secara lebih rinci tugas dan hak Direksi Pekerjaan, walau tidak terbatas pada hal-hal berikut ini, antara lain:

    (a) menangguhkan Pekerjaan secara keseluruhan atau sebagian akibat kegagalan Penyedia Jasa atau ancaman terhadap pekerja atau masyarakat atau akibat cuaca yang tidak layak,

    (b) memberikan rekomendasi kepada manajemen atas penagihan pembayaran dari Penyedia Jasa melalui Sertifikat Pembayaran, Sertifikat Serah Terima Sementara dan Sertifikat Serah Terima Akhir,

    (c) memberikan persetujuan dan rekomendasi kepada manajemen bahwa Serah Terima Sementara dan Serah Terima Akhir sudah bisa dilaksanakan,

    (d) memberi dan mengeluarkan Perintah Perubahan terhadap Kontrak kepada Penyedia Jasa sebagai akibat tuntutan dan/atau keadaan lapangan.

    G.02.2 Wewenang dan Tugas dari Konsultan Supervisi

    Secara umum Konsultan Supervisi mempunyai wewenang di dalam rekayasa teknik lapangan dan rekayasa teknik sesuai Dokumen Kontrak, dan mempunyai tugas mengawasi hasil pekerjaan yang dilakukan oleh Penyedia Jasa. Secara lebih rinci tugas dan hak Konsultan Supervisi, walau tidak terbatas pada hal-hal berikut ini, antara lain:

    (a) Menyelenggarakan pengujian mutu terhadap bahan dan/atau hasil suatu pekerjaan Penyedia Jasa dan memberikan penolakan atau persetujuan atas hasil pengujian mutu tersebut,

    (b) Memberikan persetujuan atau penolakan terhadap penyelesaian suatu Pekerjaan,

    (c) Menolak bahan yang cacat atau tidak memenuhi spesifikasi dan memerintahkan penghentian dan atau menunda setiap pekerjaan yang sedang dikerjakan secara tidak layak teknis,

    (d) Turut memperhatikan waktu pelaksanaan pekerjaan yang diajukan Penyedia Jasa agar dapat dicapai jadwal yang direncanakan,

    (e) Memeriksa kuantitas rencana dan hasil Pekerjaan serta memberikan hasil pemeriksaannya kepada Direksi Pekerjaan dan atau Penyedia Jasa untuk selanjutnya dapat diproses untuk pengajuan Seritifikat atau laporan kemajuan,

    (f) Memberikan rekomendasi, diminta ataupun tidak diminta, kepada Direksi Pekerjaan atas usulan suatu perubahan pekerjaan di lapangan,

    (g) Mengendalikan adminitrasi teknis lapangan dan penyelesaian pekerjaan yang memuaskan.

  • Pekerjaan Pembangunan Gerbang Tol, Kantor Gerbang Tol dan Bangunan Pendukung

    PTMargaHarjayaInfrastruktur PageKU7

    (h) Melakukan rapat mingguan dengan penyedia jasa untuk melakukan monitor rencana kerja dan kualitas pekerjaan yang dilaksanakan oleh penyedia jasa

    (i) Membuat laporan mingguan, bulanan dan akhir pekerjaan yang selanjutnya diserahkan ke Direksi Pekerjaan

    Seluruh hak, wewenang dan kewajiban di atas yang diberikan kepadanya adalah sebatas yang sudah ditetapkan di dalam Dokumen Kontrak. Konsultan Supervisi tidak mempunyai wewenang untuk membebaskan Penyedia Jasa dari segala kewajiban atau tanggung-jawab yang tercantum dalam Dokumen Kontrak, dan tidak mempunyai wewenang untuk memerintahkan suatu pekerjaan menyangkut penundaan atau setiap pembayaran tambahan oleh Pengguna Jasa atau melakukan perubahan dari atau dalam Pekerjaan ini.

    Setiap perintah atau persetujuan tertulis yang diberikan oleh Konsultan Supervisi kepada Penyedia Jasa harus mengikat Penyedia Jasa dan Pengguna Jasa yang ditetapkan sebagai berikut:

    (a) Apabila Konsultan Supervisi tidak dapat atau tidak mampu untuk tidak menyetujui setiap bahan atau pekerjaan tidak mengurangi kekuasaan Direksi Pekerjaan sesudah itu untuk tidak menyetujui pekerjaan atau bahan sejenis dan memerintahkan untuk meruntuhkan, memindahkan atau membongkarnya.

    (b) Jika Penyedia Jasa tidak puas dengan keputusan yang diambil oleh Konsultan Supervisi atas dasar alasan yang dapat dibuktikannya, Penyedia Jasa berhak untuk menyerahkan masalah tersebut kepada Direksi Pekerjaan yang setelah itu menegaskan atau mengubah keputusan tersebut.

    G.02.3 Konsultan Supervisi dalam Keadaan Darurat

    Dengan tidak mengesampingkan syarat-syarat yang tercantum dalam Pasal 2 (1) di atas, apabila Konsultan Supervisi berpendapat bahwa telah timbul keadaan darurat yang akan mengancam keselamatan hidup manusia, kelangsungan pekerjaan, harta milik di sekitar tempat pekerjaan, maka Konsultan Supervisi dapat memerintahkan Penyedia Jasa untuk melaksanakan segala tindakan atau usaha yang menurut pendapatnya dianggap perlu guna meringankan atau mengurangi resiko tersebut. Penyedia Jasa dengan segera tanpa kecuali harus patuh atas segala pengarahan Konsultan Supervisi.

    G.03.1 Penyerahan Pekerjaan oleh Penyedia Jasa

    Penyedia Jasa tidak dibenarkan menyerahkan seluruh atau sebagian dari Pekerjaan tanpa persetujuan terlebih dahulu dari Pengguna Jasa yang sebelumnya memberitahukan kepada Direksi Pekerjaan.

    G.03.2 Penyerahan Pekerjaan oleh Sub Penyedia Jasa

    Sub Penyedia Jasa tidak diperbolehkan menyerahkan Pekerjaan atau mengeluarkan Perjanjian Sub Penyedia Jasa atau sebagian darinya.

    G.03.3 Penyerahan Pekerjaan

    (a) Penyedia Jasa diperbolehkan mempekerjakan Sub Penyedia Jasa setelah mendapat persetujuan dari Direksi pekerjaan, tetapi tidak boleh menyerahkan Pekerjaan tersebut lebih dari 20% (dua puluh persen) dari Nilai Kontrak kepada Pihak Ketiga atau besaran lain yang ditentukan oleh Direksi Pekerjaan.

    (b) Penyedia Jasa dapat menyerahkan sebagian dari Pekerjaannya baik berupa penyediaan tenaga kerja dan bahan, maupun penyediaan tenaga kerja saja atas dasar satu macam pekerjaan.

    (c) Meskipun Direksi Pekerjaan belum melarang penyerahan pekerjaan dari Penyedia Jasa kepada Sub Penyedia Jasa, Direksi pekerjaan berhak dan berwenang untuk melarang setiap Sub Penyedia Jasa dan memberhentikannya dari pekerjaan tersebut.

  • Pekerjaan Pembangunan Gerbang Tol, Kantor Gerbang Tol dan Bangunan Pendukung

    PTMargaHarjayaInfrastruktur PageKU8

    (d) Penyerahan sebagian dari pekerjaan tersebut tidak membebaskan Penyedia Jasa dari tanggung-jawab atau kewajibannya menurut Kontrak.

    (e) Penyedia Jasa harus memberikan keterangan-keterangan yang diminta oleh Direksi Pekerjaan mengenai Sub Penyedia Jasa yang dipekerjakan atau yang akan dipekerjakan dalam pekerjaan tersebut kepada Direksi Pekerjaan.

    KONTRAK

    G.04.1 Lingkup Kontrak

    Lingkup Kontrak meliputi kegiatan pelaksanaan dan penyelesaian serta pemeliharaan pekerjaan, dan termasuk di dalamnya penyediaan tenaga kerja, bahan, peralatan konstruksi, pekerjaan sementara dan segala sesuatu yang berbentuk sementara atau tetap (permanen) yang diperlukan dalam atau untuk pelaksanaan, penyelesaian dan pemeliharaan pekerjaan sebagaimana tercantum dalam Kontrak.

    G.04.2 Bahasa

    Bahasa Indonesia dan sistem ukuran metrik, harus digunakan dalam semua korespondensi dan hal-hal yang berkenaan dengan Kontrak. Pelaksana harus bisa berbicara dalam Bahasa Indonesia dengan baik agar mereka dapat dipahami oleh Direksi Pekerjaan dan sebaliknya mereka harus dapat dengan jelas memahami Direksi Pekerjaandan Konsultan Supervisi.

    G.04.3 Undang-undang yang Mengatur Kontrak

    Kontrak harus dibuat dan ditafsirkan sesuai dengan Hukum Republik Indonesia. Semua syarat yang dinyatakan dalam Kontrak, sebagaimana telah ditetapkan dalam Kontrak adalah mengikat dan berlaku sebagai undang-undang bagi kedua belah pihak sesuai dengan ketentuan Pasal 1338 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (Burgerlijk Wetboek). Apabila kedua belah pihak tidak menjalankan kewajibannya sesuai dengan ketentuan dan syarat-syarat yang diatur dalam Kontrak, maka kedua belah pihak sepakat untuk mengesampingkan ketentuan Pasal 1266 dan 1267 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata .

    Bagi Penyedia Jasa Asing yang ikut serta dalam cara apapun dalam Kontrak ini dapat digugat dan/atau dituntut di Pengadilan Republik Indonesia sesuai dengan yurisdiksi untuk setiap persoalan atau masalah yang timbul dari dokumen-dokumen, proses penetapan pemenang, pelaksanaan kontrak dan segala sesuatu yang berhubungan dengan Pekerjaan. Untuk tujuan ini setiap karyawan atau wakil dari Penyedia Jasa Asing tersebut yang ada di wilayah Republik Indonesia dapat dipanggil untuk segala proses yang diperlukan oleh Pengadilan atas nama Penyedia Jasa Asing meskipun ada pelarangan atau pembatasan yang ditentukan oleh Penyedia Jasa Asing tersebut atas karyawan atau wakilnya.

    G.04.4 Dokumen-Dokumen Saling Berkaitan Satu Sama Lain

    Kecuali bila ditetapkan lain dalam Kontrak, Ketentuan-ketentuan yang ada dalam Ketentuan Umum Kontrak harus berlaku pada semua Dokumen Kontrak lainnya.

    Dokumen-dokumen Kontrak harus dianggap sebagai saling berkaitan dan saling menunjang satu dengan yang lainnya tetapi dalam hal timbul keraguan dan perbedaan pendapat, maka akan dijelaskan dan dipertimbangkan oleh Direksi Pekerjaan yang kemudian mengeluarkan instruksi kepada Penyedia Jasa yang mengarahkan dengan cara bagaimana pekerjaan itu harus dilaksanakan.

    Penyedia Jasa harus melaksanakan pekerjaan sesuai dengan maksud Gambar dan Spesifikasi, dan tidak boleh mengambil keuntungan karena adanya kesalahan atau kelalaian dalam Gambar, atau adanya ketidakcocokan antara Gambar dan Spesifikasi.

  • Pekerjaan Pembangunan Gerbang Tol, Kantor Gerbang Tol dan Bangunan Pendukung

    PTMargaHarjayaInfrastruktur PageKU9

    G.04.5 Informasi Tidak Boleh Dibocorkan

    Tidak satupun dari dokumen-dokumen yang berkaitan dengan Kontrak boleh digunakan oleh salah satu pihak untuk tujuan apapun selain daripada Kontrak, dan baik Penyedia Jasa,Konsultan Supervisi, Direksi Pekerjaan maupun Pengguna Jasa tidak boleh membocorkan atau menggunakan informasi yang tercantum dalam dokumen kecuali untuk tujuan Kontrak. Informasi dan atau tulisan-tulisan mengenai pekerjaan atau foto-foto pekerjaan boleh diterbitkan kecuali jika dengan persetujuan tertulis dari Pengguna Jasa.

    GAMBAR RENCANA

    G. 05.1 Penyimpanan Gambar Rencana

    Gambar Rencana harus tetap berada dalam penjagaan Direksi Pekerjaan dan untuk kepentingan pelaksanaan pekerjaan Penyedia Jasa diberi dua salinan. Penyedia Jasa harus menyediakan dan membuat atas biaya sendiri atas penggandaan salinan tersebut yang dibutuhkannya. Pada saat penyelesaian Kontrak, Penyedia Jasa harus mengembalikan semua Gambar Rencana kepada Direksi Pekerjaan sesuai dengan yang ditetapkan dalam Kontrak.

    G. 05.2 Satu Salinan Gambar Rencana Harus disimpan di Lapangan

    Satu salinan Gambar Rencana yang disediakan untuk Penyedia Jasa atau sebagaimana yang disebut sebelumnya harus disimpan oleh Penyedia Jasa di lapangan dan Gambar Rencana yang sama pada waktu yang tepat disediakan untuk keperluan pemeriksaan dan digunakan oleh Direksi Pekerjaan dan Konsultan Supervisi dan oleh orang lain yang diberi wewenang oleh Direksi Pekerjaan secara tertulis.

    G.05.3 Perubahan Gambar Rencana dan Instruksi Lebih Lanjut

    Harus diantisipasi bahwa perbaikan Gambar Rencana akan dilakukan oleh Direksi Pekerjaan melalui Konsultan Supervisi selama Jangka Waktu Pelaksanaan. Setiap adanya perubahan mendasar Gambar Rencana akibat kondisi lapangan, akan ditentukan oleh Direksi Pekerjaan meskipun Penyedia Jasa harus meminta perhatian Direksi Pekerjaan terhadap penyimpangan tersebut untuk dipertimbangkan.

    Direksi Pekerjaan mempunyai kekuasaan dan wewenang penuh untuk menyediakan Gambar Rencana dan instruksi lebih lanjut tentang Gambar Rencana kepada Penyedia Jasa kapanpun selama pelaksanaan Pekerjaan karena diperlukan untuk tujuan pelaksanaan Pekerjaan dan untuk pemeliharaan Pekerjaan yang layak dan memadai, dan Penyedia Jasa harus melaksanakan dan terikat oleh hal tersebut.

    Instruksi tersebut boleh dikeluarkan oleh Direksi Pekerjaan untuk memerintahkan memulai, memberhentikan dan memulai lagi pekerjaan, memerintahkan setiap jenis Pembayaran dalam Kontrak, menjelaskan Dokumen Kontrak atau untuk jenis pekerjaan yang ditetapkan secara terpisah. Instruksi boleh mencakup gambar terinci (detailed drawing), garis pedoman teknis yang melengkapi atau informasi serupa lainnya yang dianggap perlu oleh Direksi Pekerjaan untuk menjelaskan informasi yang telah disediakan dalam Dokumen Kontrak. Instruksi semacam ini, bagaimanapun, tidak akan mengubah Dokumen Kontrak atau mengubah Kuantitas yang ditetapkan dalam Daftar Pelelangan.

    Pelaksanaan perubahan kuantitas memerlukan keluarnya Perintah Perubahan atau Adenda, sebagaimana ditetapkan menurut Pasal G. 51 dalam Ketentuan Umum Kontrak ini.

    Instruksi disiapkan oleh Konsultan Supervisi dan dikeluarkan oleh Direksi Pekerjaan secara tertulis dan Penyedia Jasa akan segera mengakui menerima setiap instruksi dengan menandatangani dan mengembalikan salinannya kepada Direksi Pekerjaan. Penyedia Jasa diwajibkan untuk memenuhi semua instruksi yang dikeluarkan oleh Direksi Pekerjaan.

  • Pekerjaan Pembangunan Gerbang Tol, Kantor Gerbang Tol dan Bangunan Pendukung

    PTMargaHarjayaInfrastruktur PageKU10

    Jika karena suatu alasan Direksi Pekerjaan harus memberikan instruksi secara lisan, Penyedia Jasa harus memenuhi perintah lisan tersebut. Perintah lisan yang diberikan oleh Direksi Pekerjaan harus ditegaskan secara tertulis dalam waktu 2 (dua) hari, dan penegasan tertulis tersebut apakah dikeluarkan sebelum atau sesudah melaksanakan perintah lisan tersebut harus dianggap sebagai suatu instruksi. Bila perintah lisan tersebut telah ditegaskan secara tertulis, maka oleh Penyedia Jasa konfirmasi yang dibuat secara tertulis tersebut tidak boleh bertentangan dengan maksud dari Direksi Pekerjaan. Konfirmasi tersebut harus dianggap sebagai suatu instruksi dalam pengertian Pasal ini.

    G.05.4 Gambar Rencana yang Diminta oleh Penyedia Jasa

    Penyedia Jasa memberitahukan secara tertulis kepada Direksi Pekerjaan bila perencanaan atau kemajuan Pekerjaan kemungkinan tertunda atau terganggu, kecuali jika suatu Gambar Rencana atau perintah lebih lanjut, termasuk pengarahan, instruksi atau persetujuan oleh Direksi Pekerjaan tersebut dalam kurun waktu yang layak. Pemberitahuan tersebut harus meliputi rincian gambar atau perintah yang diminta dan mengenai apa dan kapan pemberitahuan tersebut diminta dan mengenai penundaan atau gangguan yang kemungkinan dialami jika hal tersebut terlambat.

    G. 05.5 Gambar Kerja (shop drawing) yang Diminta dari Penyedia Jasa

    Penyedia Jasa harus menyiapkan dan menyerahkan Gambar Kerja (shop drawing) beserta salinannya termasuk salinan Pekerjaan Sementara kepada Konsultan Supervisi. Setelah mendapat persetujuan dari Konsultan Supervisi, dan sebanyak 2 (dua) set salinan gambar, bergaris hitam di atas putih, yang telah disetujui konsultan supervisi harus diserahkan kepada Direksi Pekerjaan. Pada saat Penyedia Jasa menyerahkan gambar, surat pengantar yang dikirimkan beserta gambar harus secara jelas menyatakan setiap rincian yang tidak cocok dengan gambar yang disetujui sebelumnya atau syarat-syarat dan ketentuan dalam Kontrak.

    Apabila setelah disetujui oleh Konsultan Supervisi ternyata gambar kerja yang diserahkan oleh Penyedia Jasa tersebut tidak sesuai dengan Kontrak atau terjadi perbedaan yang mendasar dengan Kontrak, maka Direksi Pekerjaan berhak membatalkan Gambar Kerja tersebut.

    G.05.6 Gambar Terlaksana

    Sebelum inspeksi Lapangan oleh Panitia Serah Terima Sementara sebagaimana ditetapkan dalam Pasal G.48.1, Penyedia Jasa harus memperbaharui, mengganti atau menyajikan kembali Gambar Rencana sehingga gambar-gambar tersebut secara tepat menggambarkan Pekerjaan yang telah dilaksanakan. Gambar Terlaksana ini selain didasarkan pada salinan Gambar Kerja (Shop drawing), juga harus merupakan hasil pengukuran hasil pekerjaan di lapangan, dan diajukan kepada Konsultan Supervisi untuk mendapat persetujuan.

    Sajian Gambar Terlaksana ini di atas kertas plain ukuran A-3 dan soft copy dalam piranti lunak AutoCAD. Setelah Gambar Terlaksana disetujui dan ditandatangani, gambar-gambar ini direproduksi di atas kertas cetak biru atau cetak hitam (blue print/black print) ukuran yang sama A-3 dan masing-masing 5 (lima) set, dan diserahkan kepada Konsultan Supervisi 4 (empat) set dan Direksi Pekerjaan 1 (satu) set.

    G. 06 Tanggung Jawab Umum Penyedia Jasa

    Penyedia Jasa harus, dengan penuh ketelitian dan ketekunan, merancang, melaksanakan dan menyelesaikan Pekerjaan dan memperbaiki setiap kerusakannya sesuai dengan Kontrak. Penyedia Jasa harus menyediakan semua pengawas pekerjaan, pekerja, bahan-bahan, peralatan konstruksi dan semua hal apakah yang bersifat sementara ataupun permanen yang disyaratkan untuk perancangan, pelaksanaan dan penyelesaian tersebut dan perbaikan setiap kerusakan, sejauh kebutuhan untuk menyediakan hal-hal tersebut ditetapkan di dalamnya atau secara layak ditafsirkan berdasarkan Kontrak.

  • Pekerjaan Pembangunan Gerbang Tol, Kantor Gerbang Tol dan Bangunan Pendukung

    PTMargaHarjayaInfrastruktur PageKU11

    Baik diperiksa ataupun tidak diperiksa oleh Konsultan Supervisi dan atau Direksi Pekerjaan, setiap pekerjaan sementara atau permanen ataupun persiapan, tetap menjadi tanggung-jawab sepenuhnya Penyedia Jasa.

    G. 07 Pelaksanaan di Lapangan dan Metode Pelaksanaan

    Penyedia Jasa harus bertanggung-jawab penuh terhadap kecukupan, stabilitas dan keamanan atas semua kegiatan dan metode pelaksanaan di lapangan dengan ketentuan bahwa Penyedia Jasa tidak harus bertanggung-jawab terhadap desain atau Spesifikasi Pekerjaan Permanen, atau terhadap desain Spesifikasi Pekerjaan Sementara yang disediakan oleh Pengguna Jasa, kecuali bila dinyatakan lain dalam Kontrak. Meskipun demikian, Penyedia Jasa bertanggung-jawab memberitahukan kepada Konsultan Supervisi dengan tembusan kepada Direksi Pekerjaan dan Pengguna Jasa setiap menemukan kemungkinan adanya ketidakcukupan atau ketidaktepatan dalam desain dan pada saat yang sama mengusulkan perbaikan yang sesuai. Metode pelaksanaan harus diajukan kepada Konsultan Supervisi untuk mendapat persetujuan sebelum suatu Pekerjaan dimulai.

    Penyedia Jasa wajib mencari alternatif lain untuk jalan kerja apabila pada masa konstruksi terdapat lahan rencana trase jalan yang belum bebas yang mengakibatkan terputusnya jalan kerja untuk pelaksanaan pekerjaan, sehingga kelangsungan/kelancaran pekerjaan pada lahan (rencana trase jalan) yang sudah bebas tidak mengalami hambatan.

    G. 08 Perjanjian Pemborongan

    Setelah menerima Pemberitahuan tertulis Penetapan Pemenang, Penyedia Jasa harus membubuhkan tandatangannya dalam waktu selambat-lambatnya 15 (lima belas) hari kalender sesuai dengan rancangan Surat Perjanjian Pemborongan yang sudah disampaikan sebelumnya. Perjanjian ini ditandatangani oleh penandatangan yang berhak dari Kedua Belah Pihak.

    G.09.1 Jaminan Pelaksanaan

    Berkenaan dengan semua jaminan yang ditetapkan dalam Kontrak atau Dokumen Kontrak, Penyedia Jasa harus menyerahkan Jaminan Pelaksanaan dalam jangka waktu sebagaimana ditentukan dalam Surat Perjanjian Kerja.

    Jaminan Pelaksanaan dalam bentuk Surety Bond/Asuransi bersifat finalty. Jumlah Jaminan Pelaksanaan sebesar 10 % (sepuluh persen ) dari Nilai Kontrak, sebagai Jaminan Pelaksanaan Pekerjaan. Jaminan Pelaksanaan diterbitkan oleh bank atau perusahaan asuransi yang terdaftar di Kementerian Keuangan Republik Indonesia dimana proses pengajuan klaimnya dapat dilaksanakan di kantor pusat atau kantor cabang yang berlokasi di salah satu wilayah yaitu Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Surabaya, Mojokerto atau Jombang. .

    Jaminan Pelaksanaan yang diserahkan harus berlaku sejak diterbitkannya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) sampai dengan berakhirnya Jangka Waktu Pelaksanaan ditambah 45 (empat puluh lima) Hari Kalender. Jaminan Pelaksanaan diserahkan kepada Pengguna Jasa (c.q. Departemen Keuangan dan Anggaran) selambat-lambatnya 7 (tujuh) Hari Kalender setelah tanggal diterbitkannya SPMK.

    Dalam hal Jangka Waktu Pelaksanaan mungkin diperpanjang oleh Pengguna Jasa sesuai dengan Pasal G.44 dari Ketentuan Umum Kontrak, atau seandainya Penyedia Jasa pada hakekatnya gagal menyelesaikan Pekerjaan dalam waktu yang diberikan, atau karena alasan lainnya, maka dalam waktu sekurang-kurangnya 30 (tiga puluh) hari sebelum tanggal Jaminan Pelaksanaan berakhir, Penyedia Jasa harus memberikan Jaminan Pelaksanaan menurut syarat-syarat yang sama agar mencakup waktu perpanjangan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut. Kegagalan oleh Penyedia Jasa untuk memenuhi waktu dari ketentuan ini akan menyebabkan Pengguna Jasa menunda pelaksanaan pembayaran. Biaya pengadaan Jaminan Pelaksanaan tersebut dan

  • Pekerjaan Pembangunan Gerbang Tol, Kantor Gerbang Tol dan Bangunan Pendukung

    PTMargaHarjayaInfrastruktur PageKU12

    perpanjangan yang dibutuhkan dari Jaminan tersebut menjadi tanggung-jawab Penyedia Jasa.

    Apabila diperlukan Pengguna Jasa akan mengembalikan Jaminan Pelaksanaan paling lambat 30 (tiga puluh) hari setelah tanggal penerimaan Serah Terima Sementara (PHO) dan adanya surat permohonan pengembalian dari Penyedia Jasa.

    G.09.2 Jaminan Uang Muka

    Pengguna Jasa menyediakan Uang Muka kepada Penyedia Jasa maksimum 15 % (lima belas persen ) dari Nilai Kontrak keseluruhan. Pemberian Uang Muka disediakan dalam mata uang rupiah Indonesia.

    Jaminan Uang Muka diberikan oleh Penyedia Jasa kepada Pengguna Jasa sebelum Penyedia Jasa menerima uang muka untuk melakukan Pekerjaan dalam bentuk bank garansi senilai uang muka yang diterbitkan oleh bank yang terdaftar di Bank Indonesia serta memiliki peringkat tidak kurang dari A yang dinilai oleh lembaga pemeringkat di Republik Indonesia dimana proses pengajuan klaimnya dapat dilaksanakan di kantor pusat atau kantor cabang yang berlokasi di salah satu wilayah yaitu Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi, Surbaya, Mojokerto atau Jombang, dan hanya berlaku apabila ada uang muka yang diserahkan oleh Pengguna Jasa kepada Penyedia Jasa. Jaminan Uang Muka harus berlaku sejak penerimaan uang muka sampai pengembalian uang muka ditambah 45 hari kalender. Pengembalian uang muka oleh Penyedia Jasa dilakukan pemotongan secara proporsional setiap tagihan, yang lunas pada saat progres pekerjaan tercapai 75% (tujuh puluh lima persen).

    G.10 Pemeriksaan Lapangan

    Penyedia Jasa dianggap telah memeriksa dan mengamati lapangan dan sekitarnya yang berkaitan dengan lokasi pekerjaan, seperti;

    (a) Penggunaan jalan Desa, jalan Kabupaten/Kota untuk keperluan akses jalan. Apabila terjadi kerusakan maka Penyedia Jasa wajib memperbaiki jalan tersebut dengan sifat perbaikan rekonstruksi (mengembalikan seperti semula);

    (b) Perijinan untuk kebutuhan pelaksanaan pekerjaan, baik itu ijin dari instansi terkait maupun perijinan pada lingkungan sekitarnya (RT/RW), muspida/muspika dan lain sebagainya;

    (c) Pengendalian dampak lingkungan, selama pelaksanaan pekerjaan Penyedia Jasa wajib mengendalikan seluruh dampak lingkungan yang terjadi meliputi; Air, udara, bising, getaran dan geohidrologi, sehingga dampak-dampak yang terjadi/ pencemaran masih dibawah ambang yang disyaratkan oleh instansi yang berwenang;

    (d) Penanganan dan pengendalian demonstrasi, yang diakibatkan oleh kelalaian, ataupun karena dampak pelaksanaan pekerjaan maka seluruh tanggung jawab penanganan dan pengendalian demonstrasi serta segala bentuk akibat terjadinya demonstrasi tersebut menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa;

    (e) Pemindahan semua fasilitas umum yang berada di trase jalan/jembatan yang mengganggu aktivitas pelaksanaan pekerjaan harus dilakukan upaya-upaya sebagaimana yang disyaratkan oleh instansi terkait, upaya-upaya tersebut bisa berupa pemindahan, perlindungan dan lain-lain. Segala resiko dari upaya upaya tersebut baik berupa koodinasi dan perijinan sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa;

    (f) Sudah memperhitungkan segala kemungkinan yang diakibatkan oleh kondisi bawah permukaan tanah, kondisi hidrologi dan iklim, tingkat dan sifat pekerjaan, bahan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan, kondisi sosial sepanjang lapangan, sarana mencapai lapangan dan akomodasi yang mungkin diperlukan dan secara umum harus dianggap telah memperoleh semua informasi yang diperlukan, termasuk mengenai resiko, dan seluruh keadaan lain yang mungkin mempengaruhi

  • Pekerjaan Pembangunan Gerbang Tol, Kantor Gerbang Tol dan Bangunan Pendukung

    PTMargaHarjayaInfrastruktur PageKU13

    penawarannya. Penyedia Jasa harus mempertanggung-jawabkan sendiri interpretasinya atas seluruh kondisi lapangan dan harus melengkapinya dengan hasil penyelidikannya sendiri jika diperluka;

    (g) Segala biaya yang timbul akibat kondisi diatas harus sudah termasuk dalam proposal penawaran harga yang diajukan

    G.11 Kecukupan Penawaran dan Hambatan serta Kondisi Fisik yang Tidak Diketahui Sebelumnya

    Penyedia Jasa harus dianggap telah menyadari dengan sebaik-baiknya dan merasa puas sebelum mengajukan penawaran mengenai kebenaran dan kecukupan Penawarannya terhadap Pekerjaan dan mengenai nilai dan harga yang dinyatakan dalam Daftar Pelelangan dan Daftar Kuantitas dan Harga dimana nilai dan harga tersebut, kecuali ditetapkan lain dalam Kontrak, harus mencakup semua kewajibannya sesuai Kontrak dan semua hal yang diperlukan untuk melaksanakan dan memelihara Pekerjaan secara layak.

    Meskipun demikian, jika selama pelaksanaan pekerjaan, Penyedia Jasa harus menghadapi kondisi fisik, selain dari kondisi iklim di lapangan, atau hambatan lain, yang atas pendapatnya, kondisi atau hambatan tersebut kemungkinan belum diketahui sebelumnya secara layak oleh Penyedia Jasa yang berpengalaman, Penyedia Jasa harus memberikan pemberitahuan tertulis mengenai hal tersebut kepada Konsultan Supervisidan Direksi Pekerjaan dengan tembusan kepadaPengguna Jasa, dan jika menurut pendapat Direksi Pekerjaan, kondisi dan hambatan lain tersebut belum diketahui sebelumnya secara layak oleh Penyedia Jasa yang berpengalaman, maka Direksi Pekerjaan, setelah mendapat masukan dari Konsultan Supervisi serta berkonsultasi secara seksama dengan Pengguna Jasa, memutuskan:

    (a) Tambahan waktu, bila memang dibutuhkan, yang mana Penyedia Jasa berhak memperolehnya sesuai Pasal G.44, dan

    (b) Memberi pengesahan atas sejumlah biaya tambahan yang layak yang telah dimasukkan oleh Penyedia Jasa akibat kondisi tersebut, dan harus memberitahukan Penyedia Jasa tentang keputusannya dengan tembusan kepada Pengguna Jasa. Keputusan tersebut harus memperhatikan setiap instruksi yang dikeluarkan Direksi Pekerjaan kepada Penyedia Jasa berkaitan dengan kondisi dan hambatan di atas, dan setiap langkah-langkah yang tepat dan layak yang dapat diterima Direksi Pekerjaan yang kemungkinan diambil oleh Penyedia Jasa dalam keadaan tidak adanya instruksi khusus Direksi Pekerjaan, sebagai akibat kondisi dan hambatan yang sedang dihadapi.

    G. 12 Pekerjaan Harus Memenuhi Kepuasan Direksi Pekerjaan

    Kecuali sejauh secara hukum atau secara fisik tidak memungkinkan, Penyedia Jasa harus melaksanakan, menyelesaikan dan menjamin pekerjaan ketat sesuai dengan Kontrak hingga memuaskan Direksi Pekerjaan dan harus memenuhi dan mengikuti secara ketat instruksi dan pengarahan Direksi Pekerjaan mengenai setiap hal (apakah disebutkan dalam Kontrak atau tidak), berkenaan dengan pekerjaan. Penyedia Jasa hanya akan mengikuti instruksi dan pengarahan dari Direksi Pekerjaan atau menurut Pasal G.02.

    G.13 Program yang Harus Disediakan

    Dalam waktu 3 (tiga) hari sejak Surat Penetapan Pemenang keluar Penyedia Jasa harus menemui Direksi Pekerjaan dan membahas Jadwal Pelaksanaan yang diserahkan beserta dengan Penawaran, dan juga Peralatan Konstruksi dan Staf Penyedia Jasa. Setelah membahas hal tersebut, Penyedia Jasa harus menyiapkan dan meminta persetujuan jadwal pelaksanaan berikut ini:

    (a) Dalam waktu 3 (tiga) hari sejak tanggal Penetapan Pemenang, Program Mobilisasi sebagaimana yang diminta menurut Spesifikasi Khusus.

  • Pekerjaan Pembangunan Gerbang Tol, Kantor Gerbang Tol dan Bangunan Pendukung

    PTMargaHarjayaInfrastruktur PageKU14

    (b) Dalam waktu 3 (tiga) hari sejak tanggal Penetapan Pemenang, Jadwal Pelaksanaan sebagaimana yang diminta menurut Spesifikasi Khusus yang memperlihatkan urutan prosedur dan metode untuk melaksanakan Pekerjaan oleh Penyedia Jasa.

    Direksi Pekerjaan atau Pengguna Jasa, setelah mengulas program program dan jadwal tersebut di atas, harus memberikan persetujuan akhir sebelum tanggal penandatanganan Kontrak.

    (c) Dalam waktu 3 (tiga) hari setelah penandatangan Persetujuan Kontrak suatu detail program yang memperlihatkan urutan prosedur dengan CPM - NETWORK dimana Penyedia Jasa bertujuan melaksanakan Pekerjaan sebagaimana yang diminta menurut Spesifikasi Khusus.

    Bilamana diminta oleh Direksi Pekerjaan, Penyedia Jasa harus menyediakan informasi lain-lainnya secara tertulis mengenai persiapan untuk melaksanakan pekerjaan dan termasuk Peralatan Konstruksi Serta Pekerjaan Sementara yang diusulkannya.

    Pengajuan kepada dan persetujuan oleh Direksi Pekerjaan mengenai Program, Jadwal dan hal-hal lain tidak akan membebaskan Penyedia Jasa dari setiap kewajiban dan tanggung-jawab Kontraknya.

    G. 14 Wakil Pelaksana Penyedia Jasa/General Superintendent

    Penyedia Jasa harus memberikan dan menyediakan semua pelaksana yang diperlukan selama pelaksanaan Pekerjaan dan selama Direksi Pekerjaan menganggap perlu untuk memenuhi secara layak kewajiban Penyedia Jasa menurut Kontrak. Wakil Penyedia Jasa atau orang yang kompeten dan wakil yang diberi wewenang di sini selanjutnya dinamakan Pelaksana atau General Superintendent harus diusulkan dalam Penawaran dan harus disetujui secara tertulis oleh Direksi Pekerjaan sebelum memulai Pekerjaan, yang persetujuannya setiap saat dapat ditarik, dan harus secara tetap berada di lapangan dan harus memberikan semua waktunya kepada Pelaksana. Jika persetujuannya harus ditarik oleh Direksi Pekerjaan, Penyedia Jasa berkenaan dengan ketentuan-ketentuan penggantiannya yang disebutkan di sini, setelah menerima pemberitahuan tertulis atas penarikan tersebut harus sesegera mungkin memberhentikan wakilnya dari Pekerjaan dan harus tidak mempekerjakan lagi pada pekerjaan ini dalam kapasitas apa saja dan harus menggantikannya dengan wakil lain yang disetujui oleh Direksi Pekerjaan. Wakil yang diberi hak ini harus cakap berbahasa Indonesia dan harus menerima arahan dan instruksi dari Direksi Pekerjaandan Konsultan Supervisi, atas nama Penyedia Jasa. Wakil Pelaksana harus memiliki wewenang penuh dari Penyedia Jasa untuk bertindak di lapangan atas nama Penyedia Jasa.

    G. 15 Pegawai Penyedia Jasa

    Penyedia Jasa menyediakan dan mempekerjakan orang di lapangan berhubungan dengan pelaksanaan dan pemeliharaan pekerjaan:

    (a) Hanya pelaksana, insinyur dan teknisi terampil dan berpengalaman dalam masing masing bidangnya serta wakil kepala, mandor dan pimpinan-pimpinan di lapangan yang mampu memberikan supervisi yang tepat pada pekerjaan yang diminta untuk supervisi; dan

    (b) Tenaga kerja terampil, semi terampil dan tidak terampil bilamana diperlukan agar pelaksanaan dan jaminan pekerjaan layak dan tepat waktu.

    Pegawai utama yang dirinci dalam Penawaran harus disetujui oleh Direksi Pekerjaan sebelum memulai pekerjaan dan harus selalu berada di lapangan kerja selama Jangka Waktu Konstruksi. Penyedia Jasa tidak boleh memberhentikan atau menggantikan pegawai yang terinci dalam Dokumen Penawaran dari Pekerjaan tanpa persetujuan tertulis dari Direksi Pekerjaan. Khusus Penyedia Jasa asing boleh memilih staf atas pilihannya sendiri, tetapi dianjurkan untuk mempekerjakan sebanyak mungkin orang Indonesia pada posisi kunci sejauh pegawai tersebut memenuhi syarat untuk Proyek ini.

  • Pekerjaan Pembangunan Gerbang Tol, Kantor Gerbang Tol dan Bangunan Pendukung

    PTMargaHarjayaInfrastruktur PageKU15

    Dalam memilih pegawainya, bilamana mungkin Penyedia Jasa diminta untuk mempekerjakan orang yang memenuhi syarat yang berdomisili di daerah dimana proyek ini berada.

    Semua pegawai lokal Penyedia Jasa, pada semua jenjang pekerjaan digaji sesuai dengan peraturan Pemerintah RI mengenai pedoman pemberian gaji yang layak, yang berlaku.

    Semua kewajiban Penyedia Jasa sebagaimana ditetapkan dalam Pasal ini juga berlaku bagi semua Sub-Penyedia Jasa.

    G. 16 Penolakan Pegawai Penyedia Jasa

    Direksi Pekerjaan bebas untuk menolak dan meminta Penyedia Jasa untuk memberhentikan dari Pekerjaan setiap orang yang dipekerjakan oleh Penyedia Jasa pada pelaksanaan atau jaminan Pekerjaan yang menurut pendapat Direksi Pekerjaan, berbuat tidak baik, atau tidak mampu atau mengabaikan tugas - tugasnya, atau sebaliknya jabatannya dianggap oleh Direksi Pekerjaan tidak diinginkan dan orang seperti ini agar tidak lagi dipekerjakan atas Pekerjaan ini tanpa persetujuan tertulis dari Direksi Pekerjaan. Setiap orang yang diberhentikan dari pekerjaan harus diganti sesegera mungkin oleh seorang pengganti yang mampu yang disetujui oleh Direksi Pekerjaan.

    G. 17 Pematokan Lapangan (Setting-Out)

    (a) Setelah penyerahan lapangan atau sebagian darinya, Penyedia Jasa harus segera melakukan survai ulang alinemen keseluruhan, mengambil penampang melintang yang baru dari terrain di bawah supervisi Konsultan Supervisi. Bila pekerjaan ini telah selesai, Penyedia Jasa harus menarik penampang melintang muka tanah dan profil muka tanah dan menetapkan garis ketinggian yang didasarkan pada gambar desain yang diterima dari Direksi Pekerjaan. Profilnya harus diserahkan kepada Konsultan Supervisi untuk dimintakan persetujuannya dengan tembusan kepada Direksi Pekerjaan, Setelah disetujui oleh Konsultan Supervisi, profil - profil ini beserta dengan penampang melintang yang telah diambil, akan menjadi dasar perhitungan kuantitas.

    (b) Penyedia Jasa bertanggung-jawab terhadap kebenaran dan ketepatan pemasangan patok (Setting Out) dari Pekerjaan berkenaan dengan titik titik asli, garis dan tinggi referensi yang diberikan oleh Konsultan Supervisi secara tertulis dan untuk kebenarannya, sesuai dengan yang tersebut di atas mengenai posisi, tinggi, ukuran dan alinemen dari semua bagian Pekerjaan dan penyediaan semua perlengkapan, alat-alat dan tenaga kerja yang diperlukan berkenaan dengan hal tersebut.

    (c) Jika, suatu waktu selama kemajuan Pekerjaan, terjadi kesalahan dalam hal posisi, tinggi, ukuran ataupun alinemen dari suatu bagian pekerjaan, Penyedia Jasa yang dalam hal ini diminta melakukan oleh Konsultan Supervisi, atas biayanya sendiri harus meralat kesalahan tersebut hingga memuaskan Konsultan Supervisi, kecuali jika kesalahan tersebut didasarkan pada data yang salah yang diberikan oleh Konsultan Supervisi secara tertulis, maka biaya pembetulan hal yang sama tersebut akan ditanggung oleh Pengguna Jasa.

    (d) Pemeriksaan setiap pemasangan patok atau setiap garis atau tinggi oleh Konsultan Supervisi tidak boleh dalam suatu cara yang membebaskan Penyedia Jasa dari tanggung-jawabnya untuk membetulkannya, dan Penyedia Jasa harus secara hati-hati menjaga dan melindungi semua bench-marks (patok ikat), sight rails, pasak (pegs) dan benda benda lain yang digunakan dalam pemasangan patok (setting out) Pekerjaan.

    (e) Penyedia Jasa bertanggung-jawab menjaga kabel listrik, kabel telepon, pipa, lobang, garis utilitas lain dan semacamnya, serta harus mengirimkan pemberitahuan kepada Konsultan Supervisi dengan tembusan kepada Direksi Pekerjaan tepat pada waktunya dalam rangka untuk memindahkannya bilamana perlu.

    (f) Penyedia Jasa, sebelum menyerahkan penawarannya, harus dianggap telah memahami sepenuhnya keadaan yang berkenaan dengan utilitas yang harus dijaga

  • Pekerjaan Pembangunan Gerbang Tol, Kantor Gerbang Tol dan Bangunan Pendukung

    PTMargaHarjayaInfrastruktur PageKU16

    selama pekerjaannya berlangsung dan perlunya untuk memudahkan pekerjaan Penyedia Jasa utilitas lain selama jangka Kontrak.

    G.18 Lubang Bor dan Penggalian Eksplorasi

    Jika suatu waktu selama pelaksanaan Pekerjaan Direksi Pekerjaan memerintahkan Penyedia Jasa untuk membuat lubang bor atau melaksanakan penggalian eksplorasi, maka perintah seperti ini harus dibuat secara tertulis dan harus dianggap menjadi tambahan yang diperintahkan menurut ketentuan Pasal G.51 di sini, kecuali jika pekerjaan yang diantisipasi tersebut harus dimasukkan dalam Daftar Penawaran.

    G.19 Penjagaan dan Penerangan

    Penyedia Jasa berkenaan dengan pekerjaan ini harus menyediakan dan memelihara atas biayanya sendiri seluruh penerangan, penjagaan, pemagaran dan pengawasan bilamana perlu atau diminta oleh Direksi Pekerjaan atau oleh pihak yang berwajib untuk melindungi Pekerjaan atau untuk keamanan dan kenyamanan masyarakat atau lain-lain.

    Penyedia Jasa harus melaporkan dengan segera dan dengan tepat kepada Direksi Pekerjaan segera setelah menerima dan menemukan suatu informasi atau data, apakah terbukti atau tidak, berkaitan dengan kejadian keamanan fisik, kriminal dan pelanggaran hukum, termasuk tetapi tidak terbatas pada pembunuhan sengaja atau tidak sengaja, pencurian, pembongkaran, penggunaan narkotik atau obat-obat terlarang, pengrusakan harta benda milik Pemerintah, penipuan, sabotase, subversi, pengkhianatan dan spionase. Penyedia Jasa harus mengenali dan memenuhi semua undang-undang dan peraturan-peraturan yang dikeluarkan oleh Pemerintah lndonesia.

    G.20.1 Perlindungan Pekerjaan

    Dari saat memulai dan menyelesaikan Pekerjaan, Penyedia Jasa harus bertanggung-jawab terhadap perlindungan hasil kerjanya dan atas semua Pekerjaan Sementara dan dalam hal kerusakan, kehilangan atau kecelakaan yang akan terjadi selama Pekerjaan, atau sebagian darinya atau terhadap pekerjaan sementara dari akibat apa saja. Kecuali resiko yang diperkecualikan sebagaimana ditetapkan pada butir (2) dari Pasal ini, maka atas biaya sendiri, harus memperbaiki dan membuatnya bagus kembali, sehingga pada saat penyelesaian Pekerjaan harus dalam susunan dan keadaan yang baik serta sesuai dengan setiap dengan ketentuan dalam Kontrak dan sesuai dengan instruksi Direksi Pekerjaan. Dalam hal kerusakan tersebut, kehilangan dan kecelakaan yang terjadi dari setiap resiko yang diperkecualikan, Penyedia Jasa, hingga tingkatan tertentu diminta oleh Direksi Pekerjaan dan dengan mematuhi ketentuan ketentuan dari Pasal G.65 di sini, harus memperbaiki dan membuatnya bagus kembali sebagaimana dinyatakan semula atas biaya Pengguna Jasa. Penyedia Jasa juga harus bertanggung-jawab terhadap setiap kerusakan terhadap pekerjaan yang disebabkan olehnya dalam setiap kegiatan yang di-laksanakan olehnya untuk tujuan memenuhi kewajibannya menurut Pasal G.49 atau G.50 di sini.

    G.20.2 Resiko yang Diperkecualikan

    Resiko yang Diperkecualikan ini adalah gempa bumi, peperangan (apakah perang yang diproklamasikan atau tidak), adanya serbuan musuh, perbuatan musuh asing, pemberontakan, revolusi, huru hara atau perebutan kekuasaan, perang sipil.

    G. 21 Asuransi Pekerjaan

    Tanpa membatasi kewajiban dan tanggung-jawabnya menurut Pasal G.20, sebelum mulai melaksanakan Pekerjaan Penyedia Jasa harus mengasuransikan atas nama bersama antara Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa terhadap semua risiko kerugian atau kerusakan atas semua pekerjaan, barang, bahan konstruksi dan benda lainnya yang dipergunakan dalam konstruksi, termasuk bahan konstruksi dan barang dalam perjalanan menuju Ruang Milik Jalan Tol dengan nilai pertanggungan asuransi untuk penggantian sepenuhnya (selain daripada Resiko yang diperkecualian sebagaimana disebutkan dalam Pasal G.20.2 yang menjadi tanggung-jawabnya menurut pasal-pasal dalam Kontrak dalam suatu cara dimana Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa tercakup selama

  • Pekerjaan Pembangunan Gerbang Tol, Kantor Gerbang Tol dan Bangunan Pendukung

    PTMargaHarjayaInfrastruktur PageKU17

    Jangka Waktu Konstruksi Pekerjaan dan selama Jangka Waktu Jaminan karena kehilangan atau kerusakan yang ditimbulkan oleh sebab yang terjadi sebelum mulai Jangka Waktu Jaminan dan untuk setiap kehilangan atau kerusakan yang disebabkan oleh Penyedia Jasa selama suatu kegiatan yang dilaksanakan olehnya dengan tujuan memenuhi kewajibannya menurut Pasal G.49 atau G.50 dalam Dokumen ini.

    (a) Pekerjaan dan Pekerjaan Sementara hingga nilai penuh dari pekerjaan yang dilaksanakan setiap saat

    (b) Bahan, peralatan konstruksi dan harta benda lainnya yang dibawa ke lapangan oleh Penyedia Jasa hingga nilai penuh dari bahan, peralatan konstruksi dan barang-barang lain.

    Demikian juga tanpa membatasi kewajiban dan tanggung-jawabnya menurut Pasal G.20 dari Ketentuan Umum Kontrak ini, Penyedia Jasa dalam polis asuransi kedua harus mengasuransikan Pekerjaan yang telah diselesaikan atas nama bersama antara Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa terhadap semua kehilangan atau kerusakan oleh sebab apapun yang timbul selama Jangka Waktu Jaminan.

    Asuransi semacam ini disebut CAR Constractors All Risk yang harus memiliki masa berlaku terhitung sejak tanggal SPMK sampai dengan berakhirnya jangka waktu pelaksanaan ditambah 45 (empat puluh lima) Hari Kalender dan dapat diperpanjang apabila diperlukan. Salinan polis berikut bukti pembayaran premi harus diserahkan oleh Penyedia Jasa kepada Pengguna Jasa (c.q. Departemen Keuangan dan Anggaran) selambat-lambatnya 7 (tujuh) Hari Kerja terhitung sejak tanggal diterbitkannya SPMK untuk Pekerjaan. Pengajuan klaim atas Asuransi CAR (Contractors All Risk) tersebut harus bisa dilaksanakan di kantor pusat atau kantor cabang yang berlokasi di salah satu wilayah yaitu Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Surabaya, Mojokerto atau Jombang. Polis Asuransi CAR (Contractors All Risk) harus diterbitkan oleh perusahaan asuransi yang terdaftar di Departemen Keuangan Republik Indonesia dengan nilai pertanggungan Asuransi atas segala resiko kontraktor tersebut minimal sebesar nilai pekerjaan. Penyedia Jasa harus memperbaharui polis yang habis masa berlakunya selama Jangka Waktu Kontrak, keterlambatan dalam hal perpanjangan Polis Asuransi berakibat penangguhan pembayaran oleh Pengguna Jasa.

    Apabila terjadi resiko (sesuai cakupan asuransi) di lokasi pekerjaan, maka penggantian perbaikan dan pembangunan kembali harus dilaksanakan dalam suatu cara yang sesuai dengan Dokumen Kontrak dan bahwa waktu penyelesaian Pekerjaan bisa diperpanjang untuk jangka waktu yang dianggap layak, sesuai dengan keadaan umum dari kasus tersebut dan sesuai dengan Pasal G.44, jika waktu penyelesaian tidak diperpanjang, maka Pekerjaan tersebut harus diselesaikan dalam waktu yang telah ditentukan.

    G. 22.1 Kerugian Terhadap Orang atau Harta Benda

    Penyedia Jasa (kecuali jika dan sejauh Dokumen Kontrak menetapkan sebaliknya) harus melindungi dan tetap mengganti kerugian kepada Pengguna Jasa terhadap semua kehilangan dan tuntutan karena kecelakaan atau kerusakan terhadap setiap orang atau setiap harta benda apa saja (selain daripada atau kerusakan lain terhadap lahan atau tanaman yang berada di lapangan dan kerugian yang dialami akibat penyewa maupun petani ) yang mungkin timbul atau sebagai akibat dari konstruksi dan pemeliharaan Pekerjaan, dan terhadap semua klaim, tuntutan, pengaduan, kerusakan, biaya, tagihan dan pengeluaran-pengeluaran apapun berkenaan dengan hal tersebut.

    Selalu ditetapkan bahwa tidak satupun yang tercantum di bawah ini menjadikan Penyedia Jasa bertanggung-jawab terhadap atau harus mengganti kerugian Pengguna Jasa terhadap setiap kerugian atau kerusakan berkenaan dengan:

    (a) Penggunaan permanen atau penempatan lahan oleh Pekerjaan atau setiap bagian darinya atau (kecuali di sini selanjutnya ditetapkan) permukaan atau kerusakan lain seperti tersebut di atas;

  • Pekerjaan Pembangunan Gerbang Tol, Kantor Gerbang Tol dan Bangunan Pendukung

    PTMargaHarjayaInfrastruktur PageKU18

    (b) Hak Pengguna Jasa untuk membangun Pekerjaan atau sebagian darinya pada, di atas, di bawah, di dalam atau melalui suatu lahan;

    (c) Gangguan sementara maupun gangguan permanen berkenaan dengan hak atas cahaya, udara, jalan atau air atau ketenteraman lain yang merupakan akibat yang tidak bisa dihindari dari pembangunan Pekerjaan sesuai dengan Kontrak;

    (d) Cedera atau kerugian terhadap orang atau barang yang diakibatkan oleh setiap tindakan atau keteledoran yang telah dilakukan selama berlakunya Kontrak oleh Pengguna Jasa, wakilnya, pegawainya atau Penyedia Jasa lain (yang sedang tidak dipekerjakan oleh Penyedia Jasa) atau untuk atau berkenaan dengan setiap klaim, tuntutan, pengaduan, kerusakan, biaya, tagihan dan pengeluaran-pengeluaran berkaitan dengannya.

    Ditetapkan lebih lanjut bahwa untuk tujuan dari Pasal ini ungkapan Lapangan harus dianggap terbatas pada daerah yang ditetapkan dalam Spesifikasi atau diperlihatkan dalam gambar dimana lahan dan tanaman akan terganggu atau rusak sebagai akibat yang tidak bisa dihindari dalam pelaksanaan Pekerjaan.

    G.22.2 Ganti Rugi oleh Pengguna Jasa

    Pengguna Jasa akan memberi ganti rugi kepada Penyedia Jasa dari dan terhadap semua klaim, tuntutan, pengaduan, kerusakan, biaya tagihan dan pengeluaran-pengeluaran berkenaan dengan hal-hal yang dimaksudkan dalam ketentuan pada butir (1) dalam Pasal ini.

    G.22.3 Ketentuan Ganti Rugi Terhadap Pengguna Jasa

    Syarat-syarat asuransi Penyedia Jasa harus mencakup ketentuan dalam hal suatu tuntutan dimana Penyedia Jasa berhak menerima ganti rugi menurut polis yang dibuat terhadap PenggunaJasa, sehingga perusahaan asuransi akan memberi ganti rugi kepada Pengguna Jasa terhadap tuntutan dan biaya, pungutan serta pengeluaran berkenaan dengan hal tersebut.

    G.22.4 Tanggung Jawab Pribadi Pengguna Jasa

    Dalam melaksanakan setiap ketentuan dari Ketentuan Umum Kontrak ini, atau dalam menjalankan setiap kekuasaan atau wewenang yang diberikan kepada meraka dalam ruang lingkup Kontrak, pertanggung jawaban tidak terbebankan pada pegawai Pengguna Jasa atau wakil yang diberi wewenang, secara pribadi atau sebagai pegawai Pengguna Jasa, seperti diketahui bahwa dalam segala hal mereka hanya bertindak sebagai wakil dariPengguna Jasa.

    G.23.1 Asuransi Pihak Ketiga (Third Party Liability)

    Sebelum memulai palaksanaan Pekerjaan, tetapi tanpa membatasi kewajiban dan tanggung-jawabnya menurut Pasal G.22, Penyedia Jasa harus mengasuransikan terhadap cidera badan, kematian, kerusakan harta benda, dan gangguan yang terjadi di dalam Ruang Milik Jalan Tol semua kerusakan, kehilangan atau kecelakaan yang mungkin terjadi pada setiap harta benda (termasuk milik Pengguna Jas) atau setiap orang (termasuk pegawai dariPengguna Jasa) yang timbul karena pelaksanaan Pekerjaan atau Pekerjaan Sementara atau dalam melaksanakan Kontrak selain daripada karena hal-hal yang dimaksudkan dalam ketentuan pada Pasal G.22.1 di sini tetapi sesuai dengan Pasal G.22.3.

    Penyedia Jasa harus membelikan polis asuransi terhadap kecelakaan kepada Pihak Ketiga, seperti kematian, kecelakaan, kerusakan terhadap barang yang berkaitan dengan penggunaan mobil, truk dan construction plant milik Penyedia Jasa.

    G.23.2 Jumlah Minimal Asuransi Pihak Ketiga (Third Party Liability)

    Asuransi harus dijamin oleh Perusahaan Asuransi dan dalam syarat-syarat yang disetujui oleh Pengguna Jasa dan harus dalam jumlah rupiah dengan batas penutupan Rp 2,500,000,000,- (dua miliar lima ratus juta rupiah) untuk setiap peristiwa yang terjadi

  • Pekerjaan Pembangunan Gerbang Tol, Kantor Gerbang Tol dan Bangunan Pendukung

    PTMargaHarjayaInfrastruktur PageKU19

    mencakup cidera badan, kematian, kerusakan harta benda, dan gangguan yang terjadi di dalam Ruang Milik Jalan Tol.

    Salinan polis berikut bukti pembayaran premi harus diserahkan oleh Penyedia Jasa kepada Pengguna Jasa (c.q. Departemen Keuangan dan Anggaran) selambat-lambatnya 7 (tujuh) Hari Kerja terhitung sejak tanggal diterbitkannya SPMK untuk Pekerjaan.

    Penyedia Jasa harus memperbaharui polis asuransi yang habis masa berlakunya selama Jangka Waktu Kontrak.

    G.24.1 Kecelakaan atau Cedera yang Menimpa Para Pekerja

    Pengguna Jasa tidak dapat dikenai tanggung-jawab dari setiap kerusakan atau kerugian yang dapat dibayarkan berdasarkan hukum sebagai akibat dari kejadian atau cedera pada setiap pekerja atau orang lain yang dipekerjakan oleh Penyedia Jasa atau Sub-Penyedia Jasa, kecuali kecelakaan atau cedera yang diakibatkan oleh tindakan atau kesalahan Pengguna Jasa, wakil atau pegawainya, maka Penyedia Jasa harus memberi ganti rugi kepada Pengguna Jasa terhadap semua kerusakan dan kerugian, kecuali sebagaimana tersebut di atas (tetapi sesuai dengan Pasal G.22.3, dan terhadap semua klaim, tuntutan, pengaduan, biaya, pungutan dan pengeluaran apapun berkenaan dengannya.

    G.24.2 Asuransi Kecelakaan dan Lain-lain Terhadap Para Pekerja

    Penyedia Jasa harus mengasuransikan pada perusahaan asuransi dan harus melanjutkan asuransi tersebut selama orang tersebut dipekerjakan olehnya pada Pekerjaan ini dan salinan polis berikut bukti pembayaran premi harus diserahkan oleh Penyedia Jasa kepada Pengguna Jasa (c.q. Departemen Keuangan dan Anggaran) selambat-lambatnya 7 (tujuh) Hari Kerja terhitung sejak tanggal diterbitkannya SPMK untuk Pekerjaan.

    Selalu ditetapkan bahwa, berkenaan dengan setiap orang yang dipekerjakan oleh Sub-Penyedia Jasa, kewajiban Penyedia Jasa adalah menjamin sebagaimana tersebut di atas menurut alinea dalam Pasal ini harus terpenuhi bahwa Sub-Penyedia Jasa telah mengasuransikan orang tersebut dalam suatu cara sehingga Pengguna Jasa diberi ganti rugi menurut polis tersebut dan Penyedia Jasa harus meminta Sub-Penyedia Jasa untuk memperlihatkan kepada Direksi Pekerjaan polis asuransi dan tanda terima pembayaran premi yang berlaku sekarang.

    G.24.3 Asuransi Tenaga Kerja

    Asuransi yang dijabarkan dalam alinea (2) dari Pasal ini semuanya harus memenuhi berbagai ketentuan peraturan Undang-Undang No.3/1992 dan Peraturan Pemerintah No.14/1993. Dan asuransi yang digunakan adalah asuransi BPJS Ketenagakerjaan

    G.25 Sanksi Terhadap Kelalaian Penyedia Jasa untuk Membayar Asuransi

    Bilamana Penyedia Jasa lalai dalam hal kewajiban mengasuransikan seperti yang dimaksudkan dalam Pasal G.21, G.22 dan G.24 di atas atau asuransi lainnya yang diperlukan sesuai dengan syarat-syarat Kontrak, maka dalam hal ini Penguna Jasa boleh mengasuransikan dan membayar premi yang diperlukan untuk tujuan itu dan setiap saat dapat memotong dari yang dibayarkan oleh Pengguna Jasa apa yang menjadi kewajiban Penyedia Jasa, atau menutup biaya tersebut sebagai hutang yang harus dibayar oleh Penyedia Jasa.

    Pengguna Jasa berhak mengadakan asuransi di atas karena kelalaian Penyedia Jasa untuk mengasuransikan, tetapi Pengguna Jasa tidak diwajibkan melakukannya dan tanggung-jawab penuh atas tanggung-jawab ada pada Penyedia Jasa sendiri.

    G.26.1 Pemberitahuan dan Pembayaran Ongkos-ongkos

    Kecuali pembebasan tanah untuk Daerah Milik Jalan yang disediakan dan dibayarkan untuk dan oleh Pengguna Jasa, dan kecuali jika disetujui lain dalam adenda, Penyedia Jasa harus memperhatikan dan membayar semua ongkos yang diperlukan untuk diberikan atau dibayarkan sesuai dengan peraturan undang-undang negara atau hukum-

  • Pekerjaan Pembangunan Gerbang Tol, Kantor Gerbang Tol dan Bangunan Pendukung

    PTMargaHarjayaInfrastruktur PageKU20

    hukum lain atau peraturan lainnya yang berkaitan dengan peraturan-peraturan setempat atau peraturan-peraturan resmi lainnya, sehubungan dengan pelaksanaan Pekerjaan atau Pekerjaan Sementara dan dengan ketentuan-ketentuan dan peraturan peraturan yang besangkutan dengan semua badan hukum dan perusahaan yang harta benda milik dan hak-haknya akan terkena atau mungkin dapat terkena dalam segala bentuknya oleh Pekerjaan Permanen dan Pekerjaan Sementara.

    G.26.2 Pemenuhan Terhadap Undang-undang, Peraturan-peraturan, dan Lain-lain

    Penyedia Jasa harus memenuhi semua hal berkenaan dengan ketentuan dari setiap Undang-undang, Peraturan setempat atau Hukum seperti tersebut di atas dan Peraturan-peraturan dari Pemerintah Daerah atau pihak yang berwenang yang bisa diterapkan pada Pekerjaan tersebut atau pada Pekerjaan Sementara dan dengan undang-undang dan peraturan-peraturan dari badan badan dan perusahaan-perusahaan milik negara seperti tersebut di atas dan harus menjaga Pengguna Jasa tetap diberi ganti rugi terhadap segala hukuman dan tanggung-jawab dari setiap macam pelanggaran terhadap undang-undang, Peraturan Setempat, Hukum, Peraturan-peraturan atau menurut hukum.

    Ditetapkan bahwa Pengguna Jasa akan membayar kembali atau mengijinkan Penyedia Jasa sejumlah nilai yang harus disertifikasi oleh Direksi Pekerjaan agar dapat dibayarkan secara layak dan dibayar oleh Penyedia Jasa berkenaan dengan ongkos tersebut.

    G.27 Fosil, Benda Antik dan Lain-lain

    Semua fosil, uang logam, benda-benda antik yang bernilai dan bangunan-bangunan atau peninggalan sejarah, dan struktur arkeologi dan sisa-sisa lain atau benda-benda yang menyangkut kepentingan penyelidikan geologi atau arkeologi yang ditemukan di daerah kerja pada saat pelaksanaan pekerjaan sepenuhnya adalah hak Pemerintah Republik Indonesia. Penyedia Jasa harus melakukan hal-hal yang dapat mencegah serta menjaga agar para pekerja serta orang lain agar tidak membongkar atau merusak benda-benda tersebut dan segera setelah penemuan benda-benda itu memberitahukannya kepada Direksi Pekerjaan dan melaksanakan pekerjaan pembongkaran sesuai petunjuk Direksi Pekerjaan, serta memperhitungkan pekerjaan tersebut atas tanggungan biaya Pengguna Jasa.

    G.28 Hak Paten dan Royalti

    Penyedia Jasa harus menjaga untuk tidak merugikan dan melindungi Pengguna Jasa dari segala tuntutan untuk menanggung persoalan yang menyangkut pelanggaran terhadap hak-hak paten, hak cipta atau hak lain yang dilindungi yang berkenaan dengan peralatan konstruksi, mesin-mesin atau bahan-bahan yang digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut atau bagian dari padanya dan dari segala klaim, tuntutan, pengaduan, kerusakan, tagihan dan biaya serta pengeluran-pengeluaran apapun mengenai atau sehubungan dengan itu. Kecuali bila ditetapkan lain, Penyedia Jasa harus membayar segala restribusi dan pungutan, sewa dan pembayaran lain atau ganti rugi, jika ada, dalam rangka untuk mendapatkan batu, pasir, kerikil, tanah atau bahan lain yang dibutuhkan dalam Pekerjaan atau Pekerjaan Sementara.

    G.29.1 Gangguan Terhadap Lalu-lintas dan Terhadap Harta Benda

    Semua kegiatan yang diperlukan untuk pelaksanaan Pekerjaan dan pembangunan Pekerjaan Sementara, sejauh memenuhi syarat-syarat dalam Kontrak, harus dilaksanakan apabila tidak akan menimbulkan gangguan terhadap ketenteraman umum, atau mengurangi kapasitas atau kondisi atau fungsi jalan yang sedang ditingkatkan, atau mengurangi akses, kegunaan dan pemakaian jalan umum atau jalan pribadi dan jalur penjalan kaki atau harta benda apakah milik Pengguna Jasa atau milik orang lain. Penyedia Jasa harus menjaga ketertiban dan melindungi Pengguna Jasa berkaitan dengan semua klaim, tuntutan, pengaduan, kerusakan, biaya, pungutan dan pengeluaran pengeluaran apapun yang diakibatkannya, atau berkaitan dengan setiap hal yang menjadi tanggung-jawab Penyedia Jasa.

  • Pekerjaan Pembangunan Gerbang Tol, Kantor Gerbang Tol dan Bangunan Pendukung

    PTMargaHarjayaInfrastruktur PageKU21

    G.29.2 Pelayanan dan Utilitas Umum

    Penyedia Jasa harus mengetahui dengan pasti dari setiap utilitas umum dan dinas yang berwenang mengenai keberadaan dan lokasi semua pelayanan umum yang mungkin terkena oleh Pekerjaan. Ketidakberadaan informasi tersebut pada Gambar tidak akan membebaskan Penyedia Jasa dari tanggung-jawabnya menurut pasal ini. Penyedia Jasa harus bertanggung-jawab untuk memberi saran kepada dinas yang berwenang dan Direksi Pekerjaan mengenai utilitas yang mungkin terkena oleh Pekerjaan dan pengaturan waktu yang direncanakan atas kegiatan yang berkaitan dengannya. Biaya pemindahan utilitas tersebut agar memungkinkan pelaksanaannya akan ditanggung, dan pekerjaan tersebut akan dilaksanakan oleh dinas yang tepat kecuali bila ditetapkan se-baliknya dalam Kontrak.

    G.29.3 Perlindungan Terhadap Utilitas

    Penyedia Jasa harus melakukan kegiatan, membuat persiapan yang diperlukan, mengambil langkah pencegahan yang memadai dan menyelenggarakan semua pekerjaan insidental yang diperlukan guna melindungi dan menghindari gangguan terhadap transmasi listrik dan utilitas lain di daerah operasinya berkaitan dengan Kontrak ini, dan biaya tersebut harus ditanggung oleh Penyedia Jasa. Penyedia Jasa harus menjaga ketertiban dan melindungi Pengguna Jasa berkenaan dengan semua klaim, tuntutan, kerusakan, biaya, tagihan dan pengeluaran-pengeluaran yang ditimbulkan oleh atau berkenaan dengan kegiatan pembangunan atau gangguan dengan transmisi listrik atau utilitas lainnya.

    Apabila terjadi kerusakan terhadap utilitas Penyedia Jasa harus segera memberitahu pihak yang terkait dan Direksi Pekerjaan. Biaya perbaikan yang diperlukan harus ditanggung oleh Penyedia Jasa jika Direksi Pekerjaan menyatakan bahwa kerusakan tersebut disebabkan oleh tindakan atau kesalahan Penyedia Jasa.

    G.29.4 Hambatan Arus dalam Saluran Air

    Penyedia Jasa harus melaksanakan kegiatannya sedemikian rupa sehingga hambatan arus pada saluran air bisa dijaga sekecil mungkin. Penyedia Jasa harus mencermati semua undang-undang dan peraturan-peraturan dari pihak yang paling berwenang berkenaan dengan gangguan dan pemeliharaan arus pada saluran air semua klaim, tuntutan, pengaduan, kerusakan, biaya, tagihan dan pengeluaran-pengeluaran apapun yang timbul dari atau berkenaan dengan kegiatan konstruksi atau gangguan terhadap arus air.

    G.29.5 Persiapan Pengaturan dengan Dinas/Instansi Terkait

    Penyedia Jasa harus mempersiapkan semua perijinan dan pengaturan dengan dinas/instansi lain yang terkait dalam rangka penyelesaian pekerjaan sehingga tidak mengganggu jalannya operasional Pengguna Jasa. Dimana biaya yang timbul akibat perijinan dan pengaturan tersebut menjadi tanggung jawab penyedia jasa.

    G.30.1 Lalu-lintas Luar Biasa

    Penyedia Jasa harus menggunakan sarana yang layak untuk mencegah agar jalan atau jembatan yang menghubungkan dengan atau yang terletak pada jalan yang menuju ke lokasi Pekerjaan tidak rusak sebagai akibat dari lalu-lintas Penyedia Jasa atau Sub-Penyedia Jasanya.

    Penyedia Jasa harus memilih rute, dan memilih serta menggunakan kendaraan dan melarang dan membagi beban atau muatan sedemikian rupa sehingga lalu-lintas luar biasa yang timbul karena pemindahan instalasi dan bahan dari dan ke Lapangan dapat dibatasi sejauh memungkinkan, sehingga kerusakan yang tidak perlu pada jalan dan jembatan dapat dihindari.

    G.30.2 Beban-beban Istimewa

    Dalam bahwa pemindahan atau penggunaan Peralatan Konstruksi atau pembongkaran bahan oleh Penyedia Jasa kemungkinan dianggap akan merusak jalan atau jembatan

  • Pekerjaan Pembangunan Gerbang Tol, Kantor Gerbang Tol dan Bangunan Pendukung

    PTMargaHarjayaInfrastruktur PageKU22

    kecuali jika perlindungan dan penguatan khusus telah dilakukan, maka Penyedia Jasa sebelum memindahkan beban pada jalan atau pada jembatan harus memberitahukan kepada Direksi Pekerjaan mengenai berat dan hal-hal khusus lain mengenai muatan yang akan dipindahkan dan usulan-usulannya untuk melindungi atau memperkuat jalan dan jembatan dimaksud. Kecuali jika dalam 14 (empat belas) hari kalender sejak menerima pemberitahuan tersebut Direksi Pekerjaan melalui surat balasan mengarahkan bahwa perlindungan dan perkuatan tersebut tidak perlu, maka Penyedia Jasa melaksanakan usulan tersebut atau melakukan modifikasi yang diminta oleh Direksi Pekerjaan.

    G.30.3 Penyelesaian Terhadap Klaim-klaim Akibat Lalu-lintas Istimewa

    Jika selama pelaksanaan Pekerjaan atau pada waktu setelahnya Penyedia Jasa harus menerima klaim yang timbul dari pelaksanaan Pekerjaan berkenaan dengan kerusakan pada jalan atau jembatan dia harus segera melaporkan hal yang sama kepada Direksi Pekerjaan dan setelahnya Pengguna Jasa harus merundingkan penyelesaiannya dan membayar semua nilai yang harus dibayar bekenaan dengan klaim tersebut dan harus melindungi Penyedia Jasa berkenaan dengan hal tersebut dan berkenaan dengan semua klaim, pengaduan, kerusakan, biaya, tagihan dan pengeluaran-pengeluaran berkenaan dengannya. Selalu ditetapkan bahwa jika dan sejauh klaim atau sebagian darinya, menurut pendapat Direksi Pekerjaan merupakan kesalahan pihak Penyedia Jasa untuk mengawasi dan menyelenggarakan kewajiban sesuai dengan butir (1) dan (2) dari Pasal ini, maka Direksi Pekerjaan boleh meminta agar kerusakan semacam itu diperbaiki oleh tenaga ahli Pihak Ketiga dan Penyedia Jasa menanggung semua biayanya. Direksi Pekerjaan boleh memerintahkan agar Penyedia Jasa segera memperbaiki atas biayanya sendiri kerusakan sesuai dengan perintah Direksi Pekerjaan.

    G. 31 Kesempatan-kesempatan bagi Penyedia Jasa Lain

    Penyedia Jasa, sesuai dengan permintaan dari Direksi Pekerjaan, harus mengusahakan pemberian kesempatan yang layak terhadap pelaksanaan pekerjaan mereka pada Penyedia Jasa lain yang dipekerjakan oleh Pengguna Jasa dan pekerjanya serta pekerja dari Pengguna Jasa dan pihak berwenang lainnya yang mungkin dipekerjakan dalam pelaksanaan pekerjaan atau berdekatan dengan Lapangan dari pekerjaan yang dimaksudkan dalam Kontrak atau dari setiap Kontrak yang ada kaitannya dengan Pekerjaan atau tambahan terhadap Pekerjaan tersebut. Jika atas permintaan tertulis Direksi Pekerjaan, maka Penyedia Jasa harus menyediakan bagi Penyedia Jasa lain, atau bagi Pengguna Jasa, atau yang berwenang atas jalan untuk pemeliharaan yang menjadi tanggung-jawab Penyedia Jasa selama Jangka Waktu Konstruksi, atau mengijinkan penggunaan perancah atau instalasi lain di lapangan milik Penyedia Jasa, atau menyediakan jasa lain apapun sifatnya, Pengguna Jasa harus membayar kepada Penyedia Jasa berkenaan dengan penggunaan dan layanan tersebut dalam jumlah yang menurut pendapat Direksi Pekerjaan layak.

    G.32.1 Penyediaan Peralatan Konstruksi, Bahan dan Tenaga Kerja

    Kecuali ditetapkan sebaliknya, Penyedia Jasa atas biayanya sendiri harus menyediakan peralatan konstruksi dan bahan (untuk Pekerjaan Permanen dan Sementara), tenaga kerja (termasuk pengawasannya), angkutan ke dan dari Lapangan dan di dan di sekitar Pekerjaan serta barang-barang lain apa saja yang diperlukan untuk penyelesaian pekerjaan konstruksi dan jaminan Pekerjaan.

    G.32.2 Tempat untuk Kegiatan Penyedia Jasa

    Penyedia Jasa harus memilih, mengatur, dan menanggung semua biaya dan pungutan dari setiap lahan, bangunan dan kepentingan yang ada di sini yang digunakan sebagai jalan masuk ke Lapangan, jalan memutar (detour), pekerjaan jalan sementara, tempat untuk kantor, penginapan, tempat pencampuran (mixing plant), penyimpanan peralatan dan bahan, atau untuk setiap tujuan lain yang diperlukan untuk pelaksanaan Pekerjaan. Sebelum lahan menjadi milik Pemerintah atau lahan milik pribadi digunakan untuk tujuan yang berkaitan dengan pelaksanaan Pekerjaan, maka persetujuan dari Direksi Pekerjaan harus didapatkan.

  • Pekerjaan Pembangunan Gerbang Tol, Kantor Gerbang Tol dan Bangunan Pendukung

    PTMargaHarjayaInfrastruktur PageKU23

    G.33.1 Penyedia Jasa Harus Menjaga Kebersihan Lapangan

    Selama jangka Pelaksanaan Pekerjaan, Penyedia Jasa harus menjaga Lapangan bebas dari semua halangan yang tidak perlu dan harus menyimpan peralatan konstruksi atau membuang bahan-bahan yang tidak terpakai dan menyingkirkan serta memindahkan dari Lapangan semua rongsokan, sisa buangan beton, sampah atau Pekerjaan Sementara yang tidak diperlukan lagi.

    G.33.2 Perlindungan Terhadap Lingkungan

    Penyedia Jasa harus mengambil segala tindakan pencegahan sepantasnya untuk menghindari kerusakan terhadap mahluk hidup dan lingkungan kerja. Pencegahan seperti ini harus mencakup tetapi tidak terbatas pada hal-hal tersebut di bawah ini :

    (a) Pengadaan fasilitas sanitasi untuk menghindari polusi biologi atau polusi undara dari Lapangan atau jalan air, saluran, sumur, tanki, reservoir atau persediaan air.

    (b) Pencegahan terhadap kerusakan flora dan fauna

    (c) Pencegahan terhadap gas berbahaya yang berlebihan atau asap buangan dari instalasi dan kegiatan yang berkaitan dengan Pekerjaan;

    (d) Pencegahan terhadap kerusakan atau gangguan terhadap saluran air, saluran irigasi dan saluran drainase;

    (e) Pencegahan terhadap suara buangan yang berlebihan;

    (f) Pencegahan terhadap debu dan abu dari tempat kerja;

    Jika Direksi Pekerjaan, Konsultan Supervisi mempertimbangkan bahwa pencegahan yang dilakukan kurang memadai untuk memenuhi syarat-syarat ini, Penyedia Jasa harus melakukan pencegahan atau langkah-langkah lebih lanjut sebagaimana diarahkan oleh Direksi Pekerjaan serta Konsultan Supervisi.

    G.33.3 Pembersihan Lapangan Pada Saat Penyelesaian

    Pada saat penyelesaian Pekerjaan, Penyedia Jasa harus membersihkan dan memindahkan semua peralatan konstruksi, bahan-bahan tak terpakai, puing puing dan Pekerjaan Sementara dari Lapangan, dan meninggalkan Lapangan dan Pekerjaan dalam keadaan bersih dan sehat sehingga memuaskan Direksi Pekerjaan.

    TENAGA KERJA

    G.34.1 Perjanjian Pemakaian Tenaga Kerja

    Penyedia Jasa harus mengatur sendiri perjanjian pemakaian semua tenaga kerja, dan harus melakukannya sesuai dengan Peraturan Tenaga Kerja yang berlaku di Indonesia serta melibatkan tenaga kerja lokal yang berasal dari penduduk setempat

    G.34.2 Persediaan Air

    Penyedia Jasa, sejauh bisa melaksanakan selayaknya yang berkaitan dengan keadaan setempat, menyediakan persediaan air yang memadai di Lapangan untuk minum dan air lain yang digunakan untuk pegawai Penyedia Jasa dan tenaga kerja hingga memuaskan Direksi Pekerjaan.

    G.34.3 Minuman Keras (Alkohol) atau Obat-obat Terlarang

    Sesuai dengan Undang-undang, Peraturan Setempat dan Peraturan resmi lainnya yang berlaku, Penyedia Jasa tidak boleh mengimpor, menjual, memberikan, melakukan barter atau sebaliknya, membuang minuman keras atau obat-obat terlarang atau mengijinkan melakukan pemasukan (importasi), penjualan, barter, atau pembuangan oleh Sub-Penyedia Jasanya, agen atau pegawainya.

  • Pekerjaan Pembangunan Gerbang Tol, Kantor Gerbang Tol dan Bangunan Pendukung

    PTMargaHarjayaInfrastruktur PageKU24

    G.34.4 Senjata dan Amunisi

    Sesuai dengan Undang-undang, Peraturan Setempat dan Peraturan Resmi lainnya yang berlaku, Penyedia Jasa tidak boleh memberikan, melakukan barter atau sebaliknya, membuang kepada seseorang atau orang-orang segala macam senjata dan amunisi atau mengijinkan atau mendapatkan hal-hal seperti tersebut di atas.

    G.34.5 Perayaan dan Adat Istiadat Keagamaan

    Dalam pengaturan terhadap tenaga kerja atau pekerjanya, Penyedia Jasa harus menghormati semua perayaan, hari libur dan adat istiadat keagamaan resmi.

    G.34.6 Epidemi

    Apabila terjadi perjangkitan penyakit yang bersifat mewabah, Penyedia Jasa harus memenuhi dan melaksanakan peraturan, tata tertib dan ketentuan ketentuan yang dibuat oleh Pemerintah, atau dinas kesehatan setempat untuk tujuan menangani dan memecahkan masalah tersebut.

    G.34.7 Kerusuhan

    Penyedia Jasa, setiap saat, harus mengambil tindakan pencegahan untuk menghindari perbuatan huru hara dan kerusuhan melawan hukum oleh atau di antara pekerjanya dan menjaga ketentraman dan melindungi orang serta harta benda di sekitar Pekerjaan terhadap tindakan melawan hukum tersebut.

    G.34.8 Ketaatan Hukum oleh Sub-Penyedia Jasa

    Penyedia Jasa harus bertanggung-jawab terhadap ketaatan hukum Sub-Penyedia Jasanya atas ketentuan-ketentuan hukum yang berlaku.

    G.34.9 Keadaan Lain yang Mempengaruhi Tenaga Kerja dan Upah

    Penyedia Jasa juga harus mengambil langkah-langkah untuk memahami dan menyesuaikan dengan semua peraturan tenaga kerja yang dikeluarkan oleh Departemen Tenaga Kerja atau yang berwenang lainnya yang terkait.

    G. 35 Laporan Pengiriman Tenaga Kerja dan Lain-lain

    Jika diminta oleh Direksi Pekerjaan, Penyedia Jasa harus mengirimkan kepada Direksi Pekerjaan daftar formulir pengiriman secara terinci dan dengan interval sebagaimana ditentukan Direksi Pekerjaan mengenai staf pengawas dan jumlah beberapa kelas tenaga kerja yang dipekerjakan oleh Penyedia Jasa di Lapangan serta informasi berkenaan dengan peralatan konstruksi yang diminta oleh Direksi Pekerjaan.

    BAHAN DAN CARA PENGERJAAN

    G. 36.1 Mutu Bahan, Pengerjaan dan Pengujiannya

    Semua mutu bahan dan cara pengerjaan harus sesuai dengan setiap ketentuan dari jenis yang diuraikan dan dirinci dalam Dokumen Kontrak dan sesuai dengan perintah Direksi Pekerjaan, dan sewaktu-waktu dapat melakukan pengujian bila diarahkan oleh Direksi Pekerjaan di tempat pembuatannya atau pabriknya atau di Lapangan atau pada tempat yang telah disepakati bersama. Penyedia Jasa harus menyediakan bantuan berupa, peralatan, mesin, tenaga kerja dan bahan yang biasa digunakan untuk mengamati, mengukur dan menguji setiap pekerjaan serta komposisi, mutu, berat atau kuantitas bahan yang digunakan dan harus menyediakan contoh bahan yang mungkin akan dipilih dan diminta oleh Direksi Pekerjaan untuk pengujian sebelum dimasukkan dalam Pekerjaan.

    G.36.2 Kesesuaian Bahan

    Penyedia Jasa harus menentukan sendiri kesesuaian dari semua bahan termasuk bahan quarry dan jumlah serta jenis peralatan dan pekerjaan yang diperlukan untuk menghasilkan, mengangkut dan menempatkan bahan yang diperlukan untuk pekerjaan

  • Pekerjaan Pembangunan Gerbang Tol, Kantor Gerbang Tol dan Bangunan Pendukung

    PTMargaHarjayaInfrastruktur PageKU25

    agar sesuai dengan Spesifikasi. Penyedia Jasa harus melaksanakan pengujian yang dianggapnya perlu atau yang diperlukannya untuk menegaskan spesifikasi mutu yang diberikan Dalam Dokumen Kontrak ini atau yang mungkin diperintahkan sebaliknya oleh Direksi Pekerjaan. Bahan tidak boleh dimasukkan dalam Pekerjaan tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Direksi Pekerjaan. Persetujuan terlebih dahulu tersebut oleh Direksi Pekerjaan mengenai penggunaan bahan tidak boleh ditafsirkan sebagai persetujuan atau penerimaan mutu dari bahan tersebut atau dari pekerjaan tersebut dimana bahan tersebut dimasukkan, ataupun ditafsirkan membebaskan Penyedia Jasa dari tanggung-jawabnya untuk menyediakan bahan yang memenuhi spesifikasi atau membebaskan dari keharusan meralat atas biayanya sendiri pekerjaan yang tidak memuaskan sebagai akibat dari kurangnya mutu bahan.

    G.36.3 Biaya Contoh Bahan

    Semua contoh bahan harus disediakan oleh Penyedia Jasa atas biayanya sendiri, apakah contoh tersebut diambil atas prakarsanya sendiri atau untuk memenuhi ketentuan-ketentuan Spesifikasi atau memenuhi permintaan Direksi Pekerjaan.

    G.36.4 Biaya Pengujian

    Biaya pengadaan pengujian di luar pengujian rutin yang dilaksanakan Konsultan Supervisi harus ditanggung oleh Penyedia Jasa jika macam pengujian tersebut ditetapkan dalam Dokumen Kontrak atau diminta, yang menurut pendapat Direksi Pekerjaan, perlu untuk menegaskan sifat-sifat teknik atau hasil yang ditetapkan dalam Dokumen Kontrak ini.

    G.36.5 Biaya Pengujian yang Tidak Disyaratkan, dan Lain-lain

    Jika suatu pengujian diadakan atas permintaan Direksi Pekerjaan sedang pengujian tersebut:

    (a) tidak disyaratkan atau dijabarkan atau yang tidak dinyatakan secara langsung perlu menurut Dokumen Kontrak; atau

    (b) meski ditetapkan, dijabarkan atau dimasukkan menurut Dokumen Kontrak diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan akan dilaksanakan oleh orang yang independen atau di suatu tempat selain daripada di Lapangan atau di tempat pembuatan atau pembikinan dari bahan yang diuji tersebut;

    maka biaya pengujian tersebut harus ditanggung oleh Pengguna Jasa kecuali jika pengujian tersebut memperlihatkan cara pengerjaan atau bahan yang tidak sesuai dengan ketentuan dari Dokumen Kontrak atau instruksi Direksi Pekerjaan dalam hal ini biaya dari pengujian tersebut harus ditanggung oleh Penyedia Jasa.

    G.37 Hak untuk Masuk ke Tempat Pekerjaan

    Direksi Pekerjaan, Konsultan Supervisi atau orang lain yang diberi wewenang olehnya setiap saat mempunyai hak untuk masuk ke tempat Pekerjaan dan ke Lapangan dan ke semua bengkel-bengkel dan tempat dimana pekerjaan sedang dipersiapkan atau dimana bahan, barang-barang jadi atau mesin-mesin didatangkan untuk keperluan Pekerjaan, dan Penyedia Jasa dalam hal yang demikian haruslah berusaha memberikan segala fasilitas dan bantuan untuk mendapatkan hak tersebut.

    G.38.1 Pemberitahuan Kegiatan

    Pemberitahuan yang lengkap secara tertulis harus diberikan oleh Penyedia Jasa kepada Konsultan Supervisi, dengan tembusan kepada Direksi Pekerjaan sebelum waktu kegiatan agar Konsultan Supervisi dapat melakukan persiapan yang dianggap perlu untuk melakukan inspeksi.

    G.38.2 Pemeriksaan Pekerjaan sebelum Ditutup atau Ditimbun

    Pekerjaan tidak boleh ditutup atau menjadikan sesuatu macam pekerjaan terhalang dari pandangan tanpa persetujuan Konsultan Supervisi dan Penyedia Jasa harus memberikan

  • Pekerjaan Pembangunan Gerbang Tol, Kantor Gerbang Tol dan Bangunan Pendukung

    PTMargaHarjayaInfrastruktur PageKU26

    kesempatan penuh kepada Konsultan Supervisi untuk memeriksa dan mengukur suatu pekerjaan yang akan ditutup atau ditimbun atau menjadi terhalang dari pandangan dan memberi kesempatan untuk memeriksa pondasi sebelum pekerjaan permanen ditempatkan. Penyedia Jasa harus memberitahukan kepada Konsultan Supervisi bilamana pekerjaan tersebut sudah siap untuk diperiksa. Jika Penyedia Jasa harus menutup suatu pekerjaan tanpa memenuhi ketentuan di atas, Konsultan Supervisi boleh meminta pekerjaan tersebut dibuka kembali untuk diperiksa dan Penyedia Jasa tidak diperboleh-kan meminta ganti rugi.

    G. 39.1 Pembongkaran Terhadap Pekerjaan dan Bahan yang Tidak Layak

    Selama berlangsungnya pekerjaan, Direksi Pekerjaan sewaktu-waktu berwenang untuk memerintahkan secara tertulis:

    (a) Pembongkaran dan pemindahan dari tempat Pekerjaan dalam jangka waktu tertentu segala bahan yang menurut pendapat Konsultan Supervisi tidak sesuai dengan syarat-syarat dalam Dokumen Kontrak;

    (b) Penggantian bahan-bahan yang layak dan sesuai; dan

    (c) Pembongkaran dan pelaksanaan kembali secara layak (meskipun sudah ada pengujian sebelumnya atau pembayaran sementara) dari pekerjaan yang berkenaan dengan bahan atau pengerjaan, yang menurut pendapat Konsultan Supervisi, tidak sesuai dengan Dokumen Kontrak.

    G. 39.2 Kelalaian Pada Pihak Penyedia Jasa

    Apabila terjadi kelalaian pada pihak Penyedia Jasa, Pengguna Jasa berhak untuk mempekerjakan dan membayar orang lain untuk melaksanakan hal yang sama dan semua pengeluaran yang timbul karenanya harus ditanggung oleh Penyedia Jasa dan biaya tersebut dapat diminta langsung oleh Pengguna Jasa dari Penyedia Jasa atau dengan memotong atau mengurangi jumlah uang yang diperuntukkan bagi pembayaran kepada Penyedia Jasa.

    G. 40.1 Penundaan Pekerjaan

    Penyedia Jasa berdasar perintah tertulis dari Direksi Pekerjaan harus menunda kemajuan pekerjaan atau bagian pekerjaan dalam waktu atau waktu tertentu, dan dalam cara sedemikian rupa yang dianggap perlu oleh Direksi Pekerjaan dan selama jangka waktu penundaan itu Penyedia Jasa diharuskan untuk melindungi dan mengamankan pekerjaan secara layak, sejauh menurut pendapat Direksi Pekerjaan perlu. Biaya-biaya tambahan termasuk semua upah yang harus tetap dibayarkan di lapangan, gaji, depresiasi dan pemeliharaan alat-alat di tempat pekerjaan, biaya overhead yang dikeluarkan Penyedia Jasa dalam mentaati perintah Direksi Pekerjaan seperti yang disebutkan dalam Pasal ini akan dipertimbangkan oleh Pengguna Jasa, kecuali jika penundaan tersebut :

    (a) Memang disyaratkan dalam Kontrak,

    (b) Diperlukan untuk mendapatkan pekerjaan secara semestinya atau disebabkan oleh alasan-alasan keadaan cuaca yang akan mempengaruhi keselamatan, keamanan dan mutu pekerjaan atau disebabkan oleh kelalaian yang dilakukan oleh Penyedia Jasa.

    Ditetapkan bahwa Penyedia Jasa tidak berhak untuk mendapatkan kembali biaya tambahan apapun, kecuali apabila Penyedia Jasa memberitahu secara tertulis akan maksud untuk mengklaim dalam waktu 28 (dua puluh delapan) hari setelah instruksi dari Direksi Pekerjaan keluar. Direksi Pekerjaan harus menyelesaikan dan menentukan pembayaran tambahan tersebut agar dilakukan kepada P