011 akbid gaya kepemimpinan
-
Upload
saswin-usman -
Category
Documents
-
view
292 -
download
0
Transcript of 011 akbid gaya kepemimpinan
5/16/2018 011 akbid gaya kepemimpinan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/011-akbid-gaya-kepemimpinan 1/14
1
BAB I
LATAR BELAKANG
A. Pendahuluan
Aristoteles mengatakan bahwa manusia adalah makhluk "Zoon Politicon" (makhluk
bermasyarakat ) karena dia membutuhkan pergaulan dengan orang lain untuk memenuhi
kebutuhan-kebutuham biologisnya dan kebutuhan psikologisnya.
Dalam usaha memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut manusia tidak urung
mengalami perbedaam kepentingan yang dapat menyebabkan per-tentangan-pertentangan
kepentingan yang selanjutnya membawa situasi kon-plik yang dapat merugikan tidak
hanya yang bersangkutan saja tetapi juga merugikan kepentingan bersama seluruh anggota
kelompok.
Situasi yang demikian menyebabkan timbulnya kebutuhan bersama akan adanya
suatu kelembagaan yang dapat mengatur dan menertibkan anggota- anggotanya dalam
usaha memenuhi kebutuhan, baik yang bersifat individual maupun yang bersifat
kepentingan bersama..
Kelembagaan yang berfungsi mengatur dan menertibkan itu dinamakan
kelembagaan kepemimpinan (leadership). Kelembagaan itu terdapat disetiap kelompok
atau persekutuan hidup mulai dari yang terkecil seperti rumah tangga sampai yang terbesar
seperti negara bahkan yang lebih besar lagi dari negara seperti badan-badan internasional.
5/16/2018 011 akbid gaya kepemimpinan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/011-akbid-gaya-kepemimpinan 2/14
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kepemimpinan
Kepemimpinan akar katanya adalah pemimpin. Pemimpin adalah orang yang
melakukan pekerjaan memimpin yang mengandung arti adanya obyek yang di “pimpin”.
Obyek yang dipimpin itu dinamakam pengikut (followers).
Para ahli banyak membuat definisi tentang kepemimpinan. Definisi itu bermacam-
macam coraknya namun didalamnya akan terdapat pengertian adanya kegiatan pencapaian
tujuan yang dilakukan oleh seseorang bernama pemimpin dengan jalan menggunakan
orang-orang lain yang bernama pengikut.
1. Menurut Karjadi (1983: 2) pemimpin diartikam:
Hubungan yang erat antara seorang dan sekelompok manusia karena adanya
kepentingan bersama. Hubungan itu ditandai dengan tingkah laku yang tertuju dan
terbimbing dari pada manusia yang seorang itu; Manusia atau orang ini biasanya disebut
yang memimpin atau pe-mimpin, sedangkan kelompok manusia yang mengikutinya disebut
yang "dipimpin".
2. RMO. Koesmardjo (1979: 2) mengemukakan bahwa kepemimpinan adalah:
“Daya kemampuan untuk mempengaruhi gerak laku jasmaniah dan kerohanian
manusia sedemikian rupa sehingga bangkit rasa kesadaran, ketaatan dan disiplin untuk
dapat dibawa mencapai tujuan bersama”.
5/16/2018 011 akbid gaya kepemimpinan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/011-akbid-gaya-kepemimpinan 3/14
3
Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa seorang pemimpin haruslah
punya kemampuan melebihi pengikut (anak buahnya) sehingga dia dapat mempengaruhi
dan mengarahkan mereka untuk mencapai tujuan.
B. Fungsi Kepemimpinan
Seorang pemimpin mempunyai nilai-nilai lebih dari orang yang dipim-pinnya, dan
seorang pemimpin punya tugas pokok untuk menghantarkan, me-ngetahui, mempelopori,
memberi petunjuk, mendidik, membimbing dan lain sebagainya. Secara sederhana dapat
dikatakan mempengaruhi mereka yang dipimpin sedemikian rupa sehingga mereka mau
mengikuti hasil atau mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Yang menjadi fungsi utama kepemimpinan terletak pada jenis per-wakilan
kelompok yang dipimpinnya. Seorang pemimpin harus dapat menem-patkan dirinya
melalui saluran~saluran yang khusus direncanakan untuk itu.
Agar kepemimpinan dapat berjalan secara efektif dan efisien hendaklah
memperhatikan fungsi-fungsi pokok kepemimpinan sebagai berikut :
1. Mengambil inisiatif atau prakarsa.
Inisiatif berarti langkah permulaan atau pertama dari sesuatu kegiatan yang bersifat
baru. Pemimpin harus mampu memulai kegiatan baru yang belum pernah dilakukannya dan
belum pernah dilakukan oleh kelompok sebe-lumhya. Dia tampil mempelopori kegiatan
tersebut, karena ia beranggapan bahwa kegiatan tersebut perlu dimulai sebagai salah satu
usaha untuk memecahkan problema-problema yang dihadapi kelompok. Dia tidak puas
dengan cara-cara kerja yang bersifat asal jadi sehingga kegiatan tersebut kehilangan makna,
tidak berjiwa dan terasa hampa dan layu. Oleh sebab itu dia selalu mencari sesuatu yang
baru, karena pada yang baru dia memperoleh kesegaran. Berusaha menciptakan suatu yang
5/16/2018 011 akbid gaya kepemimpinan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/011-akbid-gaya-kepemimpinan 4/14
4
baru disebut berkreasi dan kegiatannya disebut kreatif. Orang kreatif berfikir orisinil tidak
tiru-tiruan atau latah.
Ada beberapa jalan untuk mengambil inisiatif, diantaranya:
a. Berusahalah mulai dengan hal-hal yang baru
b. Biasakan diri membuat catatan-catatan
c. Merangsang timbulnya ilham
2. Mengambil Keputusan
Inti dari pekerjaan memimpin adalah mengambil keputusan. Meng-ambil
keputusan berarti melakukan pilihan atas salah satu alternatif yang dianggap terbaik dalam
rangka pemecahan suatu problema. Dalam kata lain mengambil keputusan adalah proses
berfikir logis.
Efektifitas seorang pemimpin diukur dari cara dia mengambil kepu-tusan (tegas
atau ragu ragu) dan keputusan itu sendiri (tepat atau ngawur, masuk akal atau mustahil).
Ada 6 langkah cara mengambil keputusan yang baik :
a. Menyatakan persoalan sebagaimana terlihat
b. Mengumpulkan fakta-fakta
c. Menenmukan persoalan
d. Membuat alternatif-alternatif
e. Meneliti alternatif-alternatif
f. Memilih pemecahan masalah yang baik
Disamping itu harus diusahakan setiap keputusan agar:
a. Mudah dipahami oleh yang akan melaksanakan
b. Mantap, tidak mudah berobah-obah
5/16/2018 011 akbid gaya kepemimpinan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/011-akbid-gaya-kepemimpinan 5/14
5
c. Tidak diulur-ulur
d. Tidak bertentangan dengan keputusan yang masih berlaku
3. Berkomunikasi
Komunikasi adalah usaha penyampaian ide-ide, informasi kepada orang lain.
Berkomunikasi merupakan tugas pokok seorang pemimpin ka-rena melalui saluran-saluran
komunikasilah pimpinannya dialirkan.
Dalam praktek sehari-hari, pekerjaan memimpin itu terwujud dalam bentuk
memberikan perintah-perintah, instruksi-instruksi, petunjuk-petunjuk, bimbingan,
penjelasan dan sebagainya kepada orang orang yang berada didalam kelompok kerjanya
yang dilakukan dengan lisan atau tulisan dan sebaliknya dia menerima laporan-laporan atas
pelaksanaan perintah-perintah dan petunjuk-petunjuk itu, baik secara lisan atau tulisan.
Dengan demikian jelaslah bahwa wujud pekerjaan memimpin itu adalah berkomunikasi.
Ada 2 tujuan komunikasi dalam kelompok kerja:
Pertama : Penyampaian informasi dan pengertian yang penting bagi usaha kelompok,
agar kemampuan kerja dapat meningkat.
Kedua : Pembinaan sikap-sikap yang diperlakukan untuk motivasi, kerjasama dan
kepuasan kerja, dikalangan kelompok kerja agar kemauan untuk bekerja dan
kegairahan kerja menjadi kuat dan bertambah.
Jika kedua tujuan di atas tercapai, maka berarti komunikasi berjalan lancar dan pelaksanaan
kerja semakin baik.
5/16/2018 011 akbid gaya kepemimpinan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/011-akbid-gaya-kepemimpinan 6/14
6
4. Memotivstsi
Kegiatan pokok keempat dari seorang pemimpin adalah memotivasi para
pengikut atau anak buahnya, agar mereka senantiasa bergairah mela-kukan tugas yang
dipikulkan. Pemimpin yang pandai memotivasi anak buahnya pastilah akan berhasil dalam
melaksanakan tugasnya, oleh karena dapat menciptakan kelompok kerja yang efektif dan
produktif.
Motivasi adalah sesuatu yang mendorong manusia untuk melakukan suatu
tingkah laku atau tindak tanduk dalam bahasa Inggris disebut behavior.
Para ahli ilmu jiwa mengatakan bahwasanya semua tingkah laku manusia adalah
akibat adanya dorongan yang bernama motivasi itu. Tingkah laku di- sini adalah tingkah
laku yang sadar, bukan yang tidak sadar atau yang dilakukan secara reflek. Jadi manusia
melakukan sesuatu karena ada maksud atau tujuan yang ingin dicapai oleh manusia untuk
memenuhi keinginan-keinginanya yang timbul karena ada kebutuhan-kebutuhan (needs).
Para ahli membagi kebutuhan manusia itu kepada tiga kelompok yaitu:
kebutuhan primer (makam, minum, pelepasan kebutuhan biologis dan lain-lain) kebutuhan
sekunder (kegiatan bersama, berkomunikasi dengan sesama, pendidikan dan lain-lain),
kebutuhan integratif (prinsip benar salah, perasaam keyakinan diri dan keberadaan, rekreasi
dam hiburan dan lain-lain).
Seorang ahli bernama A.H. Maslow mengemukakan teorinya bahwa manusia
dalam memenuhi kebutuhan hidupnya melakukan urutan prioritas. Jika kebutuhan pertama
sudah terpenuhi maka kebutuhan kedua akan menyusul begitu seterusnya. Prioritas pertama
diletakkan dalam pemenuhan kebutuhan primer atau kebutuhan dasar.
5/16/2018 011 akbid gaya kepemimpinan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/011-akbid-gaya-kepemimpinan 7/14
7
Bertolak dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa manusia bekerja baik
secara sendiri-sendiri atau berkelompok adalah didorong oleh kebutuhan seperti disebut di
atas. Jadi yang dicari manusia tidak lain dari pemenuhan kebutuhannya. Kewajiban seorang
pemimpin yang bijaksana untuk mengaitkan mencapaian tujuan-tujuan individual tersebut
dengan tujuan kelompok atau organisasi sehingga timbullah perasaan kait berkait, saling
membutuhkan dan mencapai puncaknya pada perasaan integrasi antara kedua macam
tujuan tersebut.
Suatu kelompok atau organisasi akan menjadi efektif kalau integrasi tersebut
telah tercapai, oleh karena semua anggota kelompok tersebut telah termotivasi secara
penuh. Suatu kelompok dikatakan efektif jika di dalam kelompok tersebut terdapat
ketentraman kerja, kegembiraan kerja, minim-nya konplik-konplik dan kuatnya perasaan
memiliki (sense of belonging-ness), rasa tanggungjawab, semangat inovasi dan bekerja
sama.
5. Mengembangkan Anggota
Tanggungjawab terpenting seorang pemimpin adalah pengembangan orang-
orang yang berada dibawah pimpinannya, sehingga mereka dapat me-miliki kemampuan-
kemampuan yang dituntut dari jabatan mereka masing-masing.
Dengan ditunjuknya seseorang untuk memangku jabatan, tidaklah berarti secara
otomatis dia sudah akan mampu memenuhi tuntutan jabatannya. Dia harus dibimbing,
diberi petunjuk bahkan harus dilatih sedemikian rupa. Lebih-lebih kalau diingat bahwa
tuntutan jabatan itu sendiri ikut pula berkembang sesuai dengan perkembangan zaman,
maka latihan itu menjadi mutlak.
5/16/2018 011 akbid gaya kepemimpinan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/011-akbid-gaya-kepemimpinan 8/14
8
Kalau anggota kita tidak dikembangkan secara terus menerus, ada harapan suatu
ketika akan terjadi jurang antara kemampuan mereka dengan tuntutan jabatan yang sifatnya
dinamis yang dapat menimbulkan krisis yang mengakibatkan tidak tercapainya tujuan-
tujuan kelompok atau organisasi.
Banyak pemimpin-pemimpin yang kurang memberikan perhatian atas masalah
perkembangan anggota ini. Pemimpin model ini dalam hatinya timbul kekhawatiran, kalau
anggotanya berkembang suatu ketika bisa membahayakan kedudukannya dan mungkin bisa
menjadi saingannya. Pada hal semestinya seorang pemimpin haruslah bangga karena dalam
kalom-poknya banyak tenaga yang suatu ketika bisa menggantikannya. Kepintaran anggota
dapat dipetik dan dimanfaatkannya untuk pencapaian tujuan kelom-pok atau organisasi
sehingga efektif dan produktif. Kelompok yang demi-kian ditandai dengan banyaknya
kader-kader sebagai pengganti.
Menurut Onong Uchyana (1977: 19), secara umum fungsi-fungsi kepemimpinan
adalah bertujuan:
1. Mengembangkan imajinasi
2. Mengembangkan kesetiaan
3. Pemrakarsaan, penggiatan dan pengawasan rencana
4. Pelaksanaan keputusan
5. Pengawasan
6. Penganugerahan tanda penghargaan
Jadi dapat disimpulkan bahwa jika seorang pemimpin telah menja-lankan fungsi-
fungsinya, maka akan tercapailah apa yang menjadi tujuan dari kelompok atau organisasi
tersebut.
5/16/2018 011 akbid gaya kepemimpinan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/011-akbid-gaya-kepemimpinan 9/14
9
C. Gaya-Gaya Kepemimpinan (Leadership Styles)
Para ahli memformulasikan bahwa ada beberapa cara seseorang pemimpin dalam
menjalankan kepemimpinannya, diantaranya dikemukakan Karjadi (1983:6) yaitu: “(1)
Secara otokratis; (2) Secara militeristis; (3) Secara paternalistis; (4) Secara kharismatis; (5)
Secara free rein atau Laises faire; (6) Secara demokratis (partisipatif)”.
1. Secara Otokratis
Istilah otokratis berasal dari dua kata autos dan kratos. Autos berarti sendiri atau
diri pribadi. Kratos adalah kekuasaan atau kekuatan. Jadi Otokratis berarti berkuasa
sendiri secara mutlak. (centre of authority). Kepemimpinan otokratis merupakan
kepemimpinan nyang dilakukan oleh seorang pemimpin dengan perilaku otoriter.
Gaya otokratis dipakai oleh pemimpin-pemimpin yang melihat bahwa tujuan-
tujuan kerja hanya bisa tercapai kalau orang-orang dapat melaksanakan tugasnya dengan
patuh sesuai dengan ketentuan-ketentuan dan peraturan-peraturan. Penyimpangan-
penyimpangan tidak dapat ditolerir, karena hal itu akan menjauhkan dari pencapaian
tujuan. Disiplin formal akan menjadi pegangan dan kebijaksanaan kurang sekali.
Pimpinan gaya otokratis sangat keras sekali memegang peraturan dan kurang
menghargai harkat insani dari anggota kelompoknya. Oleh karena itu ia memandang
bahwa orang-orang diterima dalam suatu pekerjaan yang untuk itu dia bayar adalah untuk
mencapai tujuan organisasi atau lembaga kerja, bukan untuk memenuhi kebutuhan
masing-masing secara pribadi. Siapa-siapa yang tidak dapat memenuhi kebutuhan
tersebut sewaktu-waktu dapat dikeluarkan dari kelompok. Suasana kerja dibawah gaya
pemimpin otokratis ini pada umumnya terasa kaku dan tegang, orang-orang banyak
merasa tertekan, dan kadang-kadang tidak luput dari ketakutan.
5/16/2018 011 akbid gaya kepemimpinan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/011-akbid-gaya-kepemimpinan 10/14
10
Pemimpin otoriter (diktator) dalam praktik memimpin ia mengutamakan
kekuasaan (power) . Seorang pemimpin bertipe otokratis menganggap dirinya adalah
segala-galanya (people centered) Egonya kokoh menyatakan bahwa dirinya adalah pusat
kekuasaan dan kewenangan sehingga ia berhak menjadikan anak buah sesuai dengan
kehendaknya.
Pemimpin jenis otokratis biasanya sangat perhatian terhadap efisiensi dan
efektivitas kerja, tapi sayang meninggalkan perhatian pada peran anak buah dalam satu
kesatuan gerak guna keberhasilan kepemimpinannya. Bagaimana tipe perilaku atau ciri
pemimpin otokratis ? Untuk menggambarkan hal itu, maka tipe kepemimpinan otokratis
dapat ditelusuri dari perilaku yang merinci ciri-ciri tipe pemimpin yang mempraktekkan
kepemimpinan perilaku otokratis. Pemimpin otokratis dalam memimpin para pengikut
menempatkan dirinya sebagai pusat kekuasaan.
Perilaku memimpin akan menampakkan ciri kepemimpinannya antara lain:
Memegang kewenangan mutlak (bersikap adigang, adigung dan adiguna).
Kuasa dipusatkan pada diri pemimpin (aji mumpung).
Merumuskan sendiri ide, rencana dan tujuan.
Memilih kebijakan sendiri.
Menetapkan keputusan sendiri.
Tipe perilaku pemimpin otokratis memimpin dirinya
Perilaku seorang pemimpin otokratis tampak dari kegiatan perilakunya memimpin anak
buah. Perilaku itu akan menunjukkan tipe kepemimpinannya, antara lain sebagai berikut :
Memraktekkan komunikasi satu arah (one way traffic of comunication)
Pengawasan kepada anak buah ketat.
5/16/2018 011 akbid gaya kepemimpinan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/011-akbid-gaya-kepemimpinan 11/14
11
Saran, pertimbangan, pendapat dari bahawan tertutup sama sekali.
Tipe perilaku otokratis jika menghadapi bawahan:
Tipe pemimpin otokratis tampak dalam kegiatan membina bawahan, dan perilakunya
antara lain berciri berikut dibawah ini. Namun demikian pada situasi dan kondisi tertentu
pemimpin otokratis masih diperlukan. Adapun ciri pemimpin otokratis antara lain
meliputi :
Mementingkan tugas dibandingkan pendekatan kemanusiaan
Memaksa bawahan untuk patuh dan menuntut kesetiaan mutlak
Memaksa, mengancam, menghukum atau bahwkan mengintimidasi terhadap
anak buah
Serba intruksi dan perintah
Kasar dalam pikiran, perasaan dan perbuatan
Kaku dalam pergaulan terutama kepada anak buah
Mencari perhatian ke atasan kalau ia pemimpin tingkat lini dan tingkat
menengah
Lebih banyak kritik dari pada memuji bawahan
Gaya kepemimpinan otokratis. Dalam usaha membawa para pengikutnya ke
tujuan dan cita-cita bersama, pemimpin dapat memegang kekuasaan yang ada pada
tangannya secara mutlak. Dalam gaya ini pemimpin bersikap sebagai penguasa dan yang
dipimpin sebagai yang dikuasai. Termasuk dalam gaya ini adalah pemimpin yang:
Mengatakan segala sesuatu yang harus dikerjakan oleh para pengikutnya. Inilah
gaya pemimpin diktator. Yang dilakukan oleh pemimpin yang mengambil gaya
ini hanyalah memberi perintah, aturan, larangan. Para pengikutnya harus tunduk,
5/16/2018 011 akbid gaya kepemimpinan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/011-akbid-gaya-kepemimpinan 12/14
12
taat, melaksanakan tanpa banyak pertanyaan. Dalam gaya ini, mereka yang
dipimpin dibiasakan setia kepada perintah dan dengan tekun menjalankannya.
Gaya kepemimpinan ini hanya baik untuk situasi di mana keadaan betul-betul
kritis, di mana keselematan mereka yang dipimpin berada di bawah kekuasaan
orang yang memimpin. Gaya ini hanya baik untuk situasi yang kacau demi
pulihnya tata kehidupan yang aman.
Menjual gagasan dan cara kerja kepada kelompok yang dipimpinnya. Inilah gaya
kepemimpinan seorang presiden direktu dalam perusahaan besar. Menurut gaya
ini pemimpin merumuskan masalahnya serta menyodorkan cara pemecahannya
sekaligus. Biasanya, gagasan yang baik dan program kerja yang dirasa
menguntungkan akan disambut dengan semangat. Tetapi kalau gagasan itu dirasa
tidak baik dan program kerjanya dapat mendatangkan suatu kerugian, bawahan
akan menolaknya. Seandainya mereka terpaksa harus menerimanya, biasanya
mereka akan menjalankannya dengan setengah hati.
Kepribadian dasar pemimpin model ini adalah merah. Silahkan baca lebih lanjut
mengenai kelebihan dan kekurangan tipe kepribadian ini di Merah, Si Pengguna
Kekuasaan.
Kelebihan model kepemimpinan otoriter ini ada di pencapaian prestasinya. Tidak
ada satupun tembok yang mampu menghalangi langkah pemimpin ini. Ketika dia
memutuskan suatu tujuan, itu adalah harga mati, tidak ada alasan, yang ada adalah hasil.
Bagaimana caranya ? Lakukan semua yang bisa !
5/16/2018 011 akbid gaya kepemimpinan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/011-akbid-gaya-kepemimpinan 13/14
13
Dunia memang berubah, hanya saja, dia bergerak lebih cepat ! Langkah - langkahnya
penuh perhitungan dan sistematis
Dingin dan sedikit kejam adalah kelemahan pemimpin dengan kepribadian merah
ini. Mereka sangat mementingkan tujuan sehingga tidak pernah peduli dengan cara.
Makan atau dimakan adalah prinsip hidupnya. Nah, disinilah masalahnya. Semua orang
adalah musuh, entah itu bawahannya atau rekan kerjanya. Si otoriter ini kadang kala
menekan bawahannya supaya tidak menjadi ancaman, entah itu dengan kedisiplinan yang
tidak masuk akal atau dengan target yang tak mungkin dicapai.
Gaya kepemimpinan otoriter ini bisa efektif bila :
1. Rasanya gak ada neh...soalnya kepribadian ini memang efektif, paling efektif dari
semua kepribadiaan. Sekaligus paling dingin!
Banyak akibat negatif jika kepemimpinan otokratis ini dijalankan, diantaranya adalah :
1. Perasaan takut dan ketegangan selalu terdapat pada orang-orang yangdipimpin karena
selalu dibayangi oleh ancaman dan hukuman.
2. Akibat rasa takut maka orang yang dipimpin tidak berani mengambilinisiatif dan
keputusan maka kreatif akan tidak pernah tersalurkan dan berkembang.
3. Timbul sikap apatis, menunggu perintah baru bekerja
4. Kegiatan yang berlangsung adalah kegiatan teknis dan rutin, sifatnya statiskarena
mengulangi sesuatu yang dianggap sudah benar
5/16/2018 011 akbid gaya kepemimpinan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/011-akbid-gaya-kepemimpinan 14/14
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Gaya kepemimpinan otoktratis adalah kepemimpinan nyang dilakukan oleh
seorang pemimpin dengan perilaku otoriter. Gaya otokratis dipakai oleh pemimpin-
pemimpin yang melihat bahwa tujuan-tujuan kerja hanya bisa tercapai kalau orang-orang
dapat melaksanakan tugasnya dengan patuh sesuai dengan ketentuan-ketentuan dan
peraturan-peraturan.
Perilaku memimpin akan menampakkan ciri kepemimpinannya antara lain:
Memegang kewenangan mutlak (bersikap adigang, adigung dan adiguna).
Kuasa dipusatkan pada diri pemimpin (aji mumpung).
Merumuskan sendiri ide, rencana dan tujuan.
Memilih kebijakan sendiri.
Menetapkan keputusan sendiri.