01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah...

357
PENGEMBANGAN MODUL ANALISIS VOLUMETRI DENGAN MODEL LEARNING CYCLE 5 FASE UNTUK SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN PROGRAM KEAHLIAN ANALISIS KIMIA SKRIPSI Oleh TASRIFAH NIM 105331479019 UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA Februari 2010

Transcript of 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah...

Page 1: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

PENGEMBANGAN MODUL ANALISIS VOLUMETRI DENGAN MODEL

LEARNING CYCLE 5 FASE UNTUK SEKOLAH MENENGAH

KEJURUAN PROGRAM KEAHLIAN ANALISIS KIMIA

SKRIPSI

Oleh TASRIFAH

NIM 105331479019

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

Februari 2010

Page 2: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

PENGEMBANGAN MODUL ANALISIS VOLUMETRI DENGAN MODEL

LEARNING CYCLE 5 FASE UNTUK SEKOLAH MENENGAH

KEJURUAN PROGRAM KEAHLIAN ANALISIS KIMIA

SKRIPSI

Diajukan kepada Universitas Negeri Malang

untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan program Sarjana Pendidikan Kimia

Oleh

TASRIFAH

NIM 105331479019

UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA Februari 2010

  

 

Page 3: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

Skripsi oleh Tasrifah ini

telah diperiksa dan disetujui untuk diuji

Malang, 29 Januari 2010

Pembimbing I

Drs. Darsono Sigit, M.Pd

NIP 195409111980021002

Malang, 29 Januari 2010

Pembimbing II

Dra. Nazriati, M.Si

NIP 196709231998022001

Page 4: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

Skripsi oleh Tasrifah ini

telah dipertahankan di depan dewan penguji

pada tanggal 8 Februari 2010

Dewan Penguji

Dra. Hayuni Retno W., M.Si Ketua NIP 196408051990012001

Drs. Darsono Sigit, M.Pd Anggota

NIP 195409111980021002

Dra. Nazriati, M.Si Anggota

NIP 196709231998022001

     

Mengetahui,

Ketua Jurusan Kimia

Drs. Prayitno, M.Pd

NIP 195103081976031002

Mengesahkan,

Dekan Fakultas MIPA

Dr. H. Istamar Syamsuri, M.Pd

NIP 194908231979031001

Page 5: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

ABSTRAK

Tasrifah. 2010. Pengembangan Modul Analisis Volumetri dengan Model Learning Cycle 5 Fase untuk Sekolah Menengah Kejuruan Program Keahlian Analisis Kimia. Skripsi, Jurusan Kimia, FMIPA, Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Drs. Darsono Sigit, M.Pd, (II) Dra. Nazriati, M.Si.

Kata Kunci: Modul, RPP, Analisis Volumetri, Learning Cycle 5 Fase, SMK.

Tinggi rendahnya kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dipengaruhi oleh sistem pendidikannya. Salah satu upaya dalam meningkatkan kualitas SDM di Indonesia adalah dengan meningkatkan jumlah SMK yang diharapkan menghasilkan lulusan yang berkompeten. Adanya keterbatasan dalam bahan ajar menjadi hambatan dalam pelaksanaannya. Oleh karenya, diperlukan suatu program pengembangan bahan ajar untuk SMK. Pengembangan yang dilakukan dapat berupa modul. Agar pembelajaran dengan modul berjalan efektif maka hasil pengembangan dilengkapi dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) bagi guru. Modul dan RPP yang dikembangkan mengacu pada model Learning Cycle 5 fase. Tujuan penelitian pengembangan antara lain: (1) mengetahui bentuk dan isi modul analisis volumetri, (2) mengetahui bentuk dan isi RPP analisis volumetri, dan (3) mengetahui kelayakan modul analisis volumetri dan RPP analisis volumetri dengan validasi isi.

Model pengembangan yang digunakan peneliti dalam mengembangkan modul adalah model Borg dan Gall yang memiliki sepuluh tahapan pengembangan. Akan tetapi, karena keterbatasan waktu dan biaya untuk penelitian, maka pengembangan dibatasi sampai langkah ketiga. Ketiga tahapan tersebut adalah penelitian dan pengumpulan data, perencanaan pengembangan produk, dan pengembangan produk awal. Uji validasi yang dilakukan untuk mengukur kelayakan produk pengembangan hanya sebatas uji validasi isi oleh validator dan belum dilakukan uji validasi empirik. Validasi isi dilakukan oleh 1 orang dosen kimia Universitas Negeri Malang dan 2 orang guru SMK Negeri 7 Malang. Instrumen pengumpulan data berupa angket dan teknik analisis data menggunakan analisis persentase.

Hasil penelitian pengembangan adalah (1) modul analisis volumetri yang terdiri dari beberapa bagian yaitu, pra pendahuluan, pendahuluan, kegiatan belajar, umpan balik, kunci jawaban, dan suplemen materi, (2) RPP analisis volumetri dikembangkan menjadi lima RPP antara lain, RPP I membahas tentang dasar-dasar analisis volumetri, RPP II membahas tentang analisis berdasarkan reaksi penetralan yang dikhususkan pada titrasi asidi-alkalimetri, RPP III membahas tentang analisis berdasarkan reaksi pengendapan yang dikhususkan pada titrasi argentometri, RPP IV membahas tentang analisis berdasarkan reaksi oksidasi-reduksi yang dikhususkan pada titrasi iodo-iodimetri, dan RPP V membahas tentang analisis berdasarkan reaksi pembentukan kompleks yaitu titrasi kompleksometri, (3) hasil validasi terhadap modul analisis volumetri dan RPP menunjukkan persentase rata-rata sebesar 77,49% yang berarti valid dan 75,67% yang berarti cukup valid, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa modul dan RPP Analisis Volumetri dengan pembelajaran Learning Cycle 5 fase layak untuk

Page 6: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

dilakukan uji lapangan atau validasi empirik oleh guru dalam pembelajaran analisis volumetri di kelas XI SMK program keahlian analisis kimia.                                            

Page 7: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan

hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“Pengembangan Modul Analisis Volumetri dengan Model Learning Cycle 5

Fase Untuk Sekolah Menengah Kejuruan dalam Program Keahlian Analisis

Kimia”. Skripsi disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh

gelar Sarjana Pendidikan program studi Pendidikan Kimia.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan terselesaikan tanpa bantuan,

bimbingan, dan pengarahan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan

terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Dr. H. Istamar Syamsuri, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam Universitas Negeri Malang yang telah memberikan ijin

penelitian.

2. Drs. Prayitno, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Kimia yang telah memberikan

kemudahan dalam perijinan penggunaan sarana dan prasarana jurusan kimia.

3. Drs. Darsono Sigit, M.Pd, selaku Pembimbing I dan Dra. Nazriati, M.Si,

selaku Pembimbing II atas kesediaan waktu, arahan, bimbingan dan saran

yang diberikan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi.

4. Dra. Hayuni Retno W., M.Si, selaku Penguji Utama yang telah memberikan

koreksi, masukan dan saran untuk perbaikan skripsi.

5. Drs. Moh. Shodiq Ibnu, M.Si, Tri Pangastuti, S.Pd, Yanuarita Tri Harini, S.Si

selaku validator instrumen penelitian.

Page 8: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

6. Kepala SMK Negeri 7 Malang, yang telah memberikan kemudahan pada

penulis dalam melaksanakan penelitian di SMK Negeri 7 Malang.

7. Orangtua penulis Alm. Bapak Ngasito dan Ibu Mukatini. Tak ada kata yang

bisa penulis ungkapkan untuk menyatakan rasa terima kasih yang sebesar-

besarnya kepada Alm. bapak dan ibu tercinta, yang telah memberikan materi,

perhatian, kasih sayang dan doa yang tak pernah putus.

8. Keluarga di Trenggalek, mbak Isna dan mas Machrum, terima kasih atas

perhatian, semangat, doa, dan kasih sayangnya.

9. Sahabat tercinta (Ndung, Limit, Pino, Ann, Taro) terima kasih atas kasih

sayang, cinta, doa dan semangat yang telah diberikan.

10. Teman-teman kimia (pendidikan dan non pendidikan) angkatan 2005

khususnya off A, atas semangat yang telah diberikan.

11. Teman-teman dan adik kos 469, terima kasih untuk kebersamaannya.

12. Semua pihak yang telah membantu kelancaran studi dan skripsi baik secara

langsung maupun tidak langsung.

Penulis menyadari skripsi yang telah tersususn masih kurang sempurna,

untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan. Akhirnya

penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Amin.

Malang, Februari 2010

Penulis

  

Page 9: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK .......................................................................................................... i KATA PENGANTAR ....................................................................................... iii DAFTAR ISI ....................................................................................................... v DAFTAR TABEL ............................................................................................. vii DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... viii DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... ix BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................... 1 B. Rumusan Masalah .......................................................................... 3 C. Tujuan Pengembangan ................................................................... 4 D. Spesifikasi Produk .......................................................................... 5 E. Pentingnya Pengembangan............................................................. 5 F. Asumsi Pengembangan .................................................................. 6 G. Keterbatasan Pengembangan .......................................................... 6 H. Definisi Operasional ....................................................................... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) ............................................. 8 B. Program Keahlian Analisis Kimia .................................................. 9 C. Modul Pembelajaran..................................................................... 10 D. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ............................................. 11 E. Model Pembelajaran Learning Cycle 5 Fase ................................ 14 F. Langkah-langkah Penelitian dan Pengembangan ......................... 17 G. Tinjauan Materi Analisis Volumetri............................................. 20 H. Pengembangan Modul Analisis Volumetri dengan Model

Learning Cycle 5 Fase .................................................................. 21 BAB III METODE PENELITIAN

A. Model Pengembangan .................................................................. 23 B. Prosedur Pengembangan .............................................................. 24 C. Validasi Produk Pengembangan ................................................... 27 D. Jenis Data ..................................................................................... 28 E. Instrumen Pengumpulan Data ...................................................... 29 F. Teknik Analisis Data .................................................................... 29

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN

A. Penyajian Data .............................................................................. 31 B. Analisis Data dan Pembahasan ..................................................... 52 C. Revisi Produk Pengembangan ...................................................... 62

Page 10: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................... 64 B. Saran ............................................................................................. 65

DAFTAR RUJUKAN ....................................................................................... 66

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ........................................................ 68

LAMPIRAN-LAMPIRAN ................................................................................ 69

RIWAYAT HIDUP ......................................................................................... 329

                                  

Page 11: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman 2.1 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Materi Analisis Volumetri ... 21 3.1 Kriteria Persentase Validitas ...................................................................... 30 4.1 Kriteria Tingkat Keberhasilan Belajar ....................................................... 39 4.2 Data Hasil Validasi Modul Analisis Volumetri ......................................... 48 4.3 Komentar dan Saran dari Validator tentang Modul Analisis Volumetri .... 50 4.4 Data Hasil Validasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Analisis

Volumetri ................................................................................................... 51 4.5 Komentar dan Saran dari Validator tentang Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) Analisis Volumetri .................................................... 52 4.6 Revisi Modul Analisis Volumetri .............................................................. 62 4.7 Revisi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Analisis Volumetri ..... 63                      

Page 12: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

 

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

4.1 Persentase Rata-rata Hasil Validasi Modul terhadap Aspek Penilaian ...... 49 4.2 Persentase Rata-rata Hasil Validasi RPP terhadap Aspek Penilaian .......... 51                                  

Page 13: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

 

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman 1 Data Nilai Persentase Hasil Validasi Modul Analisis Volumetri ........... 69

2 Data Nilai Persentase Hasil Validasi RPP Analisis Volumetri ............... 74 3 Rekapan Hasil Validasi Modul Analisis Volumetri ................................ 76 4 Rekapan Hasil Validasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Analisis Volumetri .................................................................................. 78 5 Angket Validasi ....................................................................................... 79 6 Surat-surat ............................................................................................. 100 7 Modul Analisis Volumetri .................................................................... 103 8 Suplemen Modul ................................................................................... 227 9 Silabus ................................................................................................... 265 10 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ..................................................... 267 11 Lembar Penilaian .................................................................................. 322                  

Page 14: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

 

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membawa pengaruh

yang sangat besar bagi kehidupan manusia, khususnya dalam kualitas Sumber

Daya Manusia (SDM). Tinggi rendahnya kualitas Sumber Daya Manusia (SDM)

erat kaitannya dengan sistem pendidikan dalam suatu negara. Sistem pendidikan

yang mampu mendukung pembangunan adalah pendidikan yang mampu

mengembangkan potensi peserta didik sehingga yang bersangkutan mampu

menghadapi dan memecahkan masalah kehidupan yang dihadapinya. Dalam hal

ini, pemerintah Indonesia selalu berusaha meningkatkan sistem pendidikan

nasional agar tidak tertinggal dibanding negara lain. Salah satunya dengan

menambah keberadaan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan sekaligus

meningkatkan kualitas lulusannya. Akan tetapi, dalam pelaksanaanya terdapat

beberapa kendala, misalnya adanya keterbatasan bahan ajar bagi guru. Kendala ini

dapat diatasi dengan melakukan pengembangan dan penyusunan terhadap bahan

ajar yang sesuai untuk SMK.

Salah satu bahan ajar yang dianjurkan untuk digunakan dalam sistem

pembelajaran konstruktivistik adalah modul. Penggunaan media pembelajaran

yang tepat akan memusatkan perhatian siswa (Arifin, 2005:149). Penggunaan

modul dalam kegiatan pembelajaran memungkinkan siswa menjadi lebih aktif dan

Page 15: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

mandiri dalam belajar, sehingga tugas guru hanya sebagai fasilitator dan

pembimbing siswa. Salah satu model yang dikembangkan dalam pembelajaran

konstruktivistik adalah model Learning Cycle 5 Fase. Model pembelajaran

Learning Cycle 5 Fase menghubungkan pengetahuan awal siswa untuk

membentuk pengetahuan baru melalui beberapa tahapan atau fase yaitu

engagement (membangkitkan minat dan rasa keingintahuan), exploration

(eksplorasi), explanation (penjelasan konsep), elaboration (penerapan konsep),

dan evaluation (evaluasi). Agar proses pembelajaran dengan menggunakan modul

sebagai media pembelajaran berjalan dengan lancar dan efektif, maka perlu

dikembangkan suatu Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) terhadap materi

tertentu.

Beberapa modul yang telah dikembangkan dengan menggunakan model

Learning Cycle 5 Fase, diantaranya adalah Pengembangan Modul Termokimia

Model Learning Cycle 5-E untuk SMA/MA Kelas XI Semester I sebagai

Penunjang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (Masyrufah, 2007),

Pengembangan Modul Pemisahan Campuran untuk SMP/MTs Kelas VII Semester

I dengan Model Learning Cycle 5 Fase berdasarkan Penunjang Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan (Nikmah, 2008), dan Pengembangan Modul

Perubahan Fisika dan Kimia Untuk SMP/MTs Kelas VII dengan Model Belajar

Learning Cycle 5 Fase Sebagai Penunjang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

(Yustisia, 2008). Dari beberapa pengembangan modul tersebut diketahui bahwa

pengembangan modul masih terbatas untuk tingkat Sekolah Menengah Pertama

dan Sekolah Menengah Atas.

Page 16: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) menyelenggarakan pendidikan dan

pelatihan berbagai program keahlian yang disesuaikan dengan kebutuhan

lapangan kerja. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dengan program keahlian

analisis kimia mempunyai beberapa kompetensi yang harus dipelajari oleh siswa.

Salah satu kompetensinya adalah analisis volumetri. Hasil observasi dan

wawancara kepada beberapa guru di SMK program keahlian analisis volumetri

menunjukkan bahwa bahan pengajaran pada materi analisis volumetri memiliki

kendala yaitu keterbatasan bahan ajar. Dikembangkannya modul analisis

volumetri yang menggunakan model Learning Cycle 5 Fase, diharapkan dapat

memudahkan siswa dalam memahami konsep analisis volumetri.

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti ingin menyusun dan

mengembangkan modul yang dilengkapi dengan rencana pelaksanaan

pembelajaran (RPP) untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) program keahlian

analisis kimia dengan judul penelitian adalah “Pengembangan Modul Analisis

Volumetri dengan Model Learning Cycle 5 Fase untuk SMK Program

Keahlian Analisis Kimia”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka rumusan

masalah dalam penelitian pengembangan adalah sebagai berikut.

1. Bagaimanakah bentuk dan isi modul analisis volumetri yang dikembangkan

dengan model Learning Cycle 5 Fase untuk Sekolah Menengah Kejuruan

(SMK) program keahlian analisis kimia?

Page 17: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

2. Bagaimanakah bentuk dan isi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

analisis volumetri yang dikembangkan dengan model Learning Cycle 5 Fase

untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) program keahlian analisis kimia?

3. Apakah bentuk modul analisis volumetri dan Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) yang dikembangkan sesuai atau layak berdasarkan

validasi isi?

C. Tujuan Pengembangan

Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan, maka tujuan dari

penelitian pengembangan adalah sebagai berikut.

1. Menghasilkan produk berupa modul analisis volumetri dengan model

Learning Cycle 5 Fase untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) program

keahlian analisis kimia.

2. Menghasilkan produk berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

analisis volumetri dengan model Learning Cycle 5 Fase untuk Sekolah

Menengah Kejuruan (SMK) program keahlian analisis kimia.

3. Mengetahui kesesuaian atau kelayakan modul analisis volumetri dan Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dikembangkan dengan model

Learning Cycle 5 Fase untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) program

keahlian analisis kimia.

Page 18: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

D. Spesifikasi Produk

Spesifikasi produk yang diharapkan dalam penelitian pengembangan

antara lain:

1. Modul yang dikembangkan adalah modul analisis volumetri dengan model

Learning Cycle 5 Fase untuk kelas XI Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

dalam program keahlian analisis kimia.

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dikembangkan adalah

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada materi analisis volumetri

dengan model Learning Cycle 5 Fase yang dapat digunakan bagi guru dalam

proses pembelajaran di kelas XI Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dalam

program keahlian analisis kimia.

E. Pentingnya Pengembangan

Pentingnya pengembangan modul dan Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) analisis volumetri adalah sebagai berikut.

1. Manfaat pengembangan bagi guru antara lain, membantu guru dalam

menerapkan pembelajaran konstruktivistik di kelas, memudahkan guru

dalam menyampaikan materi analisis volumetri dalam proses belajar

mengajar, dan sebagai masukan bagi guru dalam menyusun suatu bahan ajar

yang mengacu pada kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang

berlaku.

2. Manfaat pengembangan bagi siswa antara lain, dapat memudahkan siswa

dalam mempelajari dan memahami materi analisis volumetri secara aktif

dan mandiri, dan memperkaya sumber belajar siswa.

Page 19: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

3. Manfaat pengembangan bagi peneliti adalah menjadi suatu pengalaman baru

untuk mengembangkan bahan ajar berbasis konstruktivistik dengan model

Learning Cycle 5 Fase sebagai bekal untuk pembelajaran analisis kimia di

SMK, dan sebagai sarana dalam penyelesaian tugas akhir kuliah.

4. Manfaat pengembangan bagi peneliti yang lain adalah dapat digunakan

untuk penelitian selanjutnya yaitu implementasi pembelajaran dengan

modul atau sebagai bahan pertimbangan untuk pengembangan modul

dengan model Learning Cycle 5 Fase pada kompetensi lain di Sekolah

Menengah Kejuruan (SMK).

F. Asumsi Pengembangan

Asumsi penelitian pengembangan modul dan Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) analisis volumetri adalah sebagai berikut.

1. Dosen yang menjadi validator memahami materi analisis volumetri dan

mengetahui model pembelajaran Learning Cycle 5 Fase.

2. Guru yang menjadi validator berpengalaman dalam mengajar analisis

volumetri.

G. Keterbatasan Pengembangan

Keterbatasan dalam penelitian pengembangan modul dan Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) analisis volumetri adalah sebagai berikut.

1. Penelitian pengembangan terbatas pada materi analisis volumetri untuk

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) program keahlian analisis kimia.

2. Pengembangan produk hanya dilakukan validasi isi, karena adanya

keterbatasan waktu dan biaya.

Page 20: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

3. Penelitian pengembangan hanya dibatasi pada tahap ketiga dari model Borg

dan Gall.

H. Definisi Operasional

Agar tidak terjadi kesalahpahaman antara peneliti dengan pihak-pihak

yang akan memanfaatkan produk hasil pengembangan maka perlu definisi istilah

sebagai berikut.

1. Modul adalah salah satu bahan ajar yang bersifat mandiri disusun secara

sistematis, operasional, dan terarah mengenai suatu bahasan tertentu agar

dapat digunakan oleh siswa dan guru serta dilengkapi petunjuk

penggunaannya (Mulyasa, 2003:43).

2. Model Learning Cycle 5 Fase adalah model pembelajaran yang terdiri dari 5

fase. Fase-fase dalam Learning Cycle 5 Fase yaitu Engagement (menarik

perhatian siswa dan mendorong kemampuan berfikirnya), Exploration

(eksplorasi), Explanation (penjelasan konsep), Elaboration (penerapan

konsep) ,dan Evaluation (evaluasi) (Dasna, 2006:79-84).

3. Validasi isi menunjukkan hasil dari penggunaan instrumen. Suatu instrumen

dikatakan valid atau memiliki validitas bila instrumen tersebut benar-benar

mengukur aspek atau segi yang akan diukur (Sukmadinata, 2005:228).

           

Page 21: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

Sekolah menengah kejuruan (SMK) sebagai bentuk satuan pendidikan

kejuruan sebagaimana ditegaskan dalam penjelasan Pasal 15 UU SISDIKNAS,

merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama

untuk bekerja dalam bidang tertentu. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No.22

tahun 2006, untuk mencapai standar kompetensi yang telah ditetapkan, materi

yang diajarkan di SMK dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu :

1. Program Normatif

Program normatif adalah kelompok mata diklat yang berfungsi

membentuk peserta didik menjadi pribadi utuh, yang memiliki norma-norma

kehidupan sebagai makhluk individu maupun makhluk sosial (anggota

masyarakat) baik sebagai warga negara Indonesia maupun sebagai warga dunia.

Program ini berisi materi yang lebih menitikberatkan pada norma, sikap, dan

perilaku yang harus diajarkan, ditanamkan, dan dilatihkan pada peserta didik, di

samping kandungan pengetahuan dan keterampilan yang ada di dalamnya. Materi

pada kelompok normatif berlaku untuk semua program keahlian. Materi yang

diajarkan meliputi Pendidikan Agama, Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa

Indonesia, Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan, dan Seni Budaya.

Page 22: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

2. Program Adaptif

Program adaptif adalah kelompok materi yang berfungsi membentuk

peserta didik sebagai individu agar memiliki dasar pengetahuan yang luas dan

kuat untuk menyesuaikan diri atau beradaptasi dengan perubahan yang terjadi di

lingkungan sosial, lingkungan kerja, serta mampu mengembangkan diri sesuai

dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Materi dalam

program adaptif sama untuk semua program keahlian, tetapi ada beberapa materi

yang hanya berlaku bagi program keahlian tertentu sesuai dengan kebutuhan

masing-masing program keahlian. Program adaptif terdiri atas mata pelajaran

Bahasa Inggris, Matematika, IPA, IPS, Keterampilan Komputer dan Pengelolaan

Informasi, dan Kewirausahaan.

3. Program produktif

Program produktif terdiri atas sejumlah pengetahuan yang membekali

siswa agar memiliki kompetensi kerja sesuai kebutuhan tiap program keahlian dan

berfungsi membekali peserta didik agar memiliki kompetensi kerja sesuai standar

Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI). Program produktif diajarkan

secara spesifik sesuai dengan kebutuhan tiap program keahlian.

B. Program Keahlian Analisis Kimia

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) menyelenggarakan pendidikan dan

pelatihan berbagai program keahlian yang disesuaikan dengan kebutuhan

lapangan kerja. Program keahlian tersebut dikelompokkan menjadi bidang

keahlian sesuai dengan kelompok bidang industri/usaha/profesi. Tujuan program

keahlian analisis kimia secara umum mengacu pada isi Undang-undang Sistem

Pendidikan Nasional (UU SPN) pasal 3 mengenai Tujuan Pendidikan Nasional

Page 23: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

dan penjelasan pasal 15 yang menyebutkan bahwa pendidikan kejuruan

merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama

untuk bekerja dalam bidang tertentu. Tujuan khusus dari Program Keahlian

Analisis Kimia adalah membekali peserta didik dengan keterampilan,

pengetahuan, dan sikap agar berkompeten dalam, (1) mengelola laboratorium, (2)

membuat larutan, (3) melakukan sampling laboratorium, (4) melakukan analisis

bahan, (5) melakukan verifikasi dan validasi, dan (6) mengelola usaha di bidang

analisis kimia. Standar kompetensi yang digunakan sebagai acuan adalah Standar

Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) pada Bidang Kimia Analisa.

C. Modul Pembelajaran

Modul merupakan suatu paket belajar mandiri yang meliputi serangkaian

pengalaman belajar yang direncanakan dan dirancang secara sistematik untuk

membantu siswa mencapai tujuan belajar. Dari pengertian tersebut modul

mempunyai satu ciri yaitu merupakan suatu paket belajar yang disediakan untuk

belajar mandiri. Kegiatan pembelajaran dengan menggunakan modul

memungkinkan siswa untuk lebih aktif dan mandiri dalam belajar, sehingga tugas

guru dalam hal ini hanyalah sebagai fasilitator dan pembimbing siswa.

Pembelajaran dengan sistem modul memiliki beberapa keunggulan.

Mulyasa (2003:46) menarik kesimpulan sebagai berikut.

1. Berfokus pada kemampuan individual peserta didik, karena pada hakekatnya mereka memiliki kemampuan untuk bekerja sendiri dan lebih bertanggung jawab atas tindakan-tindakannya.

2. Adanya kontrol terhadap hasil belajar melalui penggunaan standar kompetensi dalam setiap modul yang harus dicapai oleh peserta didik.

3. Relevansi kurikulum ditunjukkan dengan adanya tujuan dan cara pencapaiannya, sehingga peserta didik dapat mengetahui keterkaitannya antara pembelajaran dan hasil yang akan diperolehnya.

Page 24: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

Di samping keunggulan, Mulyasa (2003:47) juga menuturkan

keterbatasan modul sebagai berikut.

1. Penyusunan modul yang baik membutuhkan keahlian tertentu. Sukses atau gagalnya suatu modul tergantung pada penyusunannya. Modul mungkin saja memuat tujuan dan alat ukur berarti, akan tetapi pengalaman belajar yang termuat di dalamnya tidak ditulis dengan baik atau tidak lengkap. Modul yang demikian kemungkinan besar akan ditolak oleh peserta didik, atau lebih parah lagi peserta didik harus berkonsultasi dengan fasilitator. Hal ini tentu saja menyimpang dari karakteristik utama sistem modul.

2. Sulit menentukan proses penjadwalan dan kelulusan, serta membutuhkan manajemen pendidikan yang sangat berbeda dari pembelajaran konvensional, karena setiap peserta didik menyelesaikan modul dalam waktu yang berbeda-beda, bergantung pada kecepatan dan kemampuan masing-masing.

3. Dukungan pembelajaran berupa sumber belajar, pada umumnya cukup mahal, karena setiap peserta didik harus mencarinya sendiri. Berbeda dengan pembelajaran konvensional, sumber belajar seperti alat peraga dapat digunakan bersama-sama dalam pembelajaran.

Setiap penyusunan suatu modul yang merupakan salah satu sumber

belajar memang memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusunan suatu modul

yang baik membutuhkan keahlian tertentu diantaranya memahami konsep materi

pelajaran, teori tentang modul, dan strategi tertentu untuk meminimalkan

keterbatasan modul sehingga penyusunan modul dapat terlaksana.

D. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah suatu rencana yang

menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai

satu kompetensi dasar yang ditetapkan dalam Standar Isi dan dijabarkan dalam

silabus (Mulyasa, 2006:212). Fungsi dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP) yaitu mendorong guru lebih siap melakukan kegiatan pembelajaran dengan

perencanaan yang matang dan mampu mengefektifkan proses pembelajaran sesuai

dengan apa yang direncanakan (Mulyasa, 2006:213).

Page 25: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

Adapun komponen dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

antara lain:

a. Standar Kompetensi

Standar kompetensi merupakan kualifikasi kemampuan minimal dari

peserta didik yang menggambarkan penguasaan pengetahuan, sikap, dan

keterampilan yang diharapkan dicapai pada setiap kelas atau semester pada suatu

materi. Standar kompetensi merupakan arah dan landasan untuk mengembangkan

materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian hasil.

b. Kompetensi Dasar

Kompetensi dasar adalah sejumlah kemampuan yang harus dikuasai

peserta didik dalam mata pelajaran tertentu sebagai rujukan penyusunan indikator

hasil belajar dalam suatu materi. Langkah penting yang harus dilakukan oleh guru

adalah harus mampu menjabarkan kompetensi dasar ke dalam indikator

kompetensi, yang siap dijadikan pedoman pembelajaran dan acuan penilaian.

c. Indikator Hasil Belajar

Indikator hasil belajar adalah perilaku yang dapat diukur atau

diobservasi untuk menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar tertentu yang

menjadi acuan penilaian terhadap materi. Indikator hasil belajar dirumuskan

dengan menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur yang

mencakup pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Indikator hasil belajar dapat

menunjukkan keberhasilan pembentukan kompetensi peserta didik.

d. Uraian Materi

Page 26: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

Uraian materi mencakup materi-materi yang berkaitan dengan topik

yang akan dibahas dalam proses pembelajaran yang berlangsung. Seorang guru

harus mampu mengidentifikasi uraian materi yang akan diajarkan berdasarkan

kompetensi dari silabus.

e. Metode Pembelajaran

Metode pembelajaran digunakan oleh guru untuk mewujudkan suasana

belajar dan proses pembelajaran. Hal ini bertujuan untuk memudahkan peserta

didik mencapai kompetensi yang telah ditetapkan.

f. Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan pembelajaran adalah bentuk proses pembelajaran oleh guru di

kelas. Kegiatan pembelajaran meliputi pendahuluan merupakan kegiatan awal

dalam suatu pertemuan pembelajaran yang bertujuan untuk membangkitkan

motivasi, kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai

kompetensi, dan kegiatan penutup merupakan kegiatan yang dilakukan untuk

mengakhiri aktivitas pembelajaran.

g. Penilaian

Penilaian pembelajaran dilakukan untuk mengetahui kemampuan siswa

dalam ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik terhadap pembelajaran yang telah

dilakukan. Penilaian berfungsi mengukur pembentukan kompetensi dan

menentukan tindakan yang harus dilakukan apabila kompetensi belum tercapai.

E. Model Pembelajaran Learning Cycle 5 Fase

Page 27: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

Siklus belajar Learning Cycle adalah suatu strategi belajar yang

melibatkan siswa secara langsung pada kegiatan penelitian (investigation) secara

aktif . Model Learning Cycle menuntun siswa untuk mengembangkan

pemahamannya terhadap suatu konsep dengan kegiatan mencoba (hand-on

activities) sebelum diperkenalkan dengan kata-kata melalui diskusi atau

memperoleh informasi dari buku. Oleh sebab itu, Learning Cycle dapat

mengembangkan keterampilan proses siswa, memberi kesempatan siswa

melakukan percobaan sains secara langsung, dan membuat pembelajaran menjadi

bermakna.

Model pembelajaran Learning Cycle merupakan salah satu model

pembelajaran yang dilaksanakan dengan pendekatan konstruktivistik. Model

Learning Cycle dikembangkan dari teori perkembangan kognitif Piaget. Piaget

menyatakan bahwa belajar merupakan perkembangan aspek kognitif yang

meliputi tiga aspek yaitu: struktur, isi, dan fungsi. Struktur intelektual merupakan

organisasi-organisasi mental tingkat tinggi yang memudahkan individu untuk

memecahkan masalah-masalah dalam lingkungan. Isi merupakan perilaku khas

individu dalam merespon suatu masalah yang dihadapi. Fungsi dalam

perkembangan intelektual mencakup adaptasi dan organisasi (Arifin, 2005:73-74).

Model pembelajaran Learning Cycle menyarankan agar proses

pembelajaran dapat melibatkan siswa dalam kegiatan belajar yang aktif sehingga

terjadi proses asimilasi, akomodasi, dan organisasi dalam struktur kognitif siswa.

Bila terjadi proses konstruksi pengetahuan dengan baik maka pembelajaran akan

dapat meningkatkan pemahamannya terhadap materi yang dipelajari. Model siklus

belajar pada mulanya terdiri dari tiga fase yaitu: eksplorasi, pengenalan konsep,

Page 28: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

dan penerapan konsep. Fase eksplorasi paralel dengan tahap asimilasi dan

ketidakseimbangan kognitif, fase pengenalan konsep sesuai dengan tahap

akomodasi, dan fase penerapan konsep merupakan tahap organisasi dalam teori

Piaget. Fase-fase Learning Cycle kemudian berkembang menjadi 4 fase dan 5

fase.

Menurut Lorsbach (dalam Dasna, 2006:79-84) tahap-tahap Learning

Cycle 5 Fase adalah sebagai berikut.

1. Fase Pendahuluan (Engagement)

Kegiatan pada fase pendahuluan bertujuan untuk mendapatkan perhatian

siswa, mendorong kemampuan berpikirnya, dan membantu mereka mengakses

pengetahuan awal yang telah dimilikinya. Hal penting yang perlu dicapai oleh

guru pada fase pendahuluan adalah timbulnya rasa ingin tahu siswa tentang tema

atau topik yang akan dipelajari. Keadaan tersebut dapat tercapai dengan

mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada siswa tentang fakta atau fenomena

yang berhubungan dengan materi yang akan dipelajari. Metode pembelajaran

yang dapat diterapkan pada fase engagement antara lain: demonstrasi,

menganalisis bacaan, menunjukkan gambar dan lain sebagainya.

2. Fase Eksplorasi (Exploration)

Fase eksplorasi memberikan siswa kesempatan untuk bekerja baik secara

mandiri maupun kelompok tanpa instruksi atau pengarahan langsung dari

pengajar. Siswa bekerja memanipulasi suatu objek, melakukan percobaan (secara

ilmiah), melakukan pengamatan, mengumpulkan data, sampai pada membuat

suatu kesimpulan dari percobaan yang dilakukan. Dalam kegiatan eksplorasi guru

Page 29: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

berperan sebagai fasilitator membantu siswa agar bekerja pada lingkup

permasalahan.

3. Fase Penjelasan (Explanation)

Kegiatan belajar pada fase penjelasan bertujuan untuk melengkapi,

menyempurnakan, dan mengembangkan konsep yang diperoleh siswa. Guru

memotivasi siswa untuk menjelaskan konsep yang telah diperoleh dengan kata-

kata sendiri, memberikan contoh-contoh yang berhubungan dengan konsep untuk

melengkapi penjelasannya. Pada fase penjelasan sangat penting adanya diskusi

antar kelompok untuk mengkritisi penjelasan konsep dari siswa yang satu dengan

yang lain.

4. Fase Penerapan Konsep (Extend/Elaboration)

Kegiatan belajar pada fase penerapan konsep mengarahkan siswa

menerapkan konsep yang telah dipahami dan ketrampilan yang dimiliki pada

situasi yang baru. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman siswa

tentang apa yang mereka ketahui, dengan menerapkan konsep yang telah

diperoleh pada situasi yang baru, siswa dapat melakukan akomodasi melalui

hubungan antar konsep sehingga pemahaman siswa lebih mantap. Fase penerapan

konsep dapat dilaksanakan dengan kegiatan menjawab soal-soal latihan.

5. Fase Evaluasi (Evaluation)

Terdapat dua hal yang ingin diketahui pada fase evaluasi yaitu;

(1) pengalaman yang telah diperoleh siswa; (2) refleksi untuk melakukan siklus

lebih lanjut yaitu untuk pembelajaran pada konsep berikutnya. Pada tujuan yang

pertama, guru mengamati perubahan pada siswa sebagai akibat kegiatan belajar.

Page 30: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

Penilaian kelas meliputi penilaian proses dan evaluasi penguasaan konsep oleh

siswa dilakukan dengan menggunakan lembar observasi dan mengadakan tes.

Pada tujuan kedua, guru dapat mengajukan pertanyaan terbuka yang dapat

dijawab dengan menggunakan observasi, fakta, dan data penjelasan sebelumnya

yang dapat diterima.

F. Langkah-langkah Penelitian dan Pengembangan

Borg dan Gall (1989, dalam Sukmadinata, 2005:169-182)

mengemukakan langkah-langkah pelaksanaan strategi penelitian dan

pengembangan adalah sebagai berikut.

1. Penelitian dan Pengumpulan Data (Research and Information

Collecting)

Penelitian dan pengumpulan data meliputi: pengukuran kebutuhan, studi

literatur, penelitian dalam skala kecil, dan pertimbangan-pertimbangan dari segi

nilai. Pengukuran kebutuhan merupakan pemilihan produk yang dikembangkan

berdasarkan kebutuhan pendidikan terhadap produk, kesesuaian produk yang

dikembangkan dengan bidang keahlian dan kemampuan pengembang, kelayakan

waktu, peralatan, dan biaya. Studi literatur yaitu mempelajari literatur tentang

konsep-konsep atau teori-teori yang berkaitan dengan produk yang akan

dikembangkan.

2. Perencanaan (Planning)

Tahap perencanaan meliputi perencanaan rancangan produk yang akan

dikembangkan dan proses pengembangan berdasarkan pada hasil-hasil dari tahap

penelitian dan pengumpulan data. Rancangan produk yang akan dikembangkan

Page 31: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

mencakup tujuan penggunaan produk, siapa pengguna produk, dan komponen-

komponen produk dan penggunaannya. Dalam proses pengembangan perlu

dirumuskan langkah pengembangan produk awal sampai distribusi dan diseminasi

produk yang akan dihasilkan. Dalam proses pengembangan juga perlu

dipertimbangkan perhitungan biaya, orang-oarang yang membantu dan

berpartisipasi dalam pengembangan, alat dan bahan yang diperlukan, serta

perkiraan waktu yang diperlukan untuk melaksanakan semua kegiatan penelitian

dan pengembangan.

3. Pengembangan Draft Produk Awal (Develop Preliminary Form)

Pengembangan draft produk awal meliputi pengembangan bahan

pembelajaran, proses pembelajaran dan instrumen evaluasi. Pengembangan draft

produk awal dilakukan oleh pengembang yang bekerja sama atau dibantu oleh

para ahli. Sebelum diuji cobakan di lapangan, diperlukan uji coba di atas meja

yang bersifat perkiraan, berdasarkan analisis dan pertimbangan logika dari para

ahli.

4. Uji Coba Lapangan Awal (Preliminary Field Testing)

Uji coba lapangan awal merupakan uji coba lapangan terhadap produk

yang telah disempurnakan berdasar hasil uji coba di atas meja. Uji coba dilakukan

pada 1 sampai 3 sekolah dengan 6 sampai 12 subjek uji coba. Selama uji coba

diadakan pengamatan, wawancara dan pengedaran angket.

Page 32: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

5. Penyempurnaan Produk Awal (Main Product Revision)

Revisi hasil uji coba dilakukan untuk memperbaiki atau

menyempurnakan hasil uji coba. Revisi produk dapat berupa masukan, komentar,

kritik, dan saran-saran bagi penyempurnaan produk.

6. Uji coba lapangan (main field testing)

Uji coba lapangan menggunakan sampel yang lebih besar daripada uji

coba yang pertama karena sampel harus mewakili populasi baik dalam jumlah

maupun karakteristiknya. Data kuantitatif yang diujicobakan dikumpulkan. Hasil-

hasil pengumpulan data dievaluasi dan kalau mungkin dibandingkan dengan

kelompok pembanding.

7. Menyempurnakan Produk Hasil Uji Lapangan (Operasional Product

Revision)

Penyempurnaan produk hasil uji lapangan dilakukan berdasarkan hasil

uji coba lapangan atau uji coba tahap kedua. Masukan, hasil pengamatan, dan

diskusi dengan pengamat menjadi bahan dalam rapat para pengembang bagi

penyempurnaan produk.

8. Uji Pelaksanaan Lapangan (Operasional Field Testing)

Dilaksanakan pada 10 sampai dengan 30 sekolah melibatkan 40 sampai

dengan 200 subjek. Pengujian dilakukan melalui angket, wawancara, dan

observasi.

Page 33: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

9. Penyempurnaan Produk Akhir (Final Product Revision)

Penyempurnaan didasarkan masukan dari uji pelaksanaan lapangan

tahap kedelapan dari Borg dan Gall. Penyempurnaan dilakukan untuk

menghasilkan produk final.

10. Diseminasi dan Implementasi (Disemination and Implementation)

Langkah terakhir merupakan kegiatan melaporkan hasil dalam

pertemuan profesional dan dalam jurnal, bekerja sama dengan penerbit untuk

penerbitan, dan memonitor penyebaran untuk pengontrolan kualitas. Apabila

kesepuluh langkah penelitian pengembangan diikuti dengan benar, maka produk

yang dihasilkan dapat dipertanggungjawabkan dan siap dioperasikan di sekolah-

sekolah.

G. Tinjauan Materi Analisis Volumetri

Kurikulum sains disempurnakan untuk meningkatkan kualitas

pendidikan, khususnya ilmu kimia yang merupakan salah satu mata pelajaran

sains yang diajarkan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Dalam proses

pembelajarannya, kimia menyediakan pengalaman belajar yang mencakup baik

konsep maupun proses sains dimana ada keseimbangan antara kemampuan

konseptual dan kemampuan prosedural. Standar kompetensi yang digunakan

sebagai acuan pengembangan kurikulum SMK adalah Standar Kompetensi Kerja

Nasional Indonesia (SKKNI) pada bidang Kimia Analisa.

Konsep analisis volumetri meliputi dasar-dasar analisis volumetri, titrasi

berdasarkan reaksi penetralan, titrasi berdasarkan reaksi pengendapan, titrasi

berdasarkan reaksi oksidasi reduksi, dan titrasi berdasarkan reaksi pembentukan

Page 34: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

kompleks. Materi analisis volumetri dalam kurikulum Sekolah Menengah

Kejuruan (SMK) mempunyai satu standar kompetensi dan lima kompetensi

dasar. Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) tersebut

ditunjukkan dalam Tabel 2.1.

Tabel 2.1 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Materi Analisis Volumetri

H. Pengembangan Modul Analisis Volumetri dengan Model Learning

Cycle 5 Fase

Pengembangan modul dengan model Learning Cycle 5 Fase diawali

dengan menelaah Standar Kompetensi (SK), Kompetensi Dasar (KD), dan materi

yang tertuang dalam Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Berdasar

hal tersebut, dapat ditentukan pengalaman belajar yang disesuaikan dengan materi

pokok yang dibutuhkan siswa untuk menguasai materi yang akan diajarkan.

Pengalaman-pengalaman belajar tersebut, ditransformasikan dalam bentuk

kegiatan-kegiatan belajar berdasarkan model Learning Cycle 5 Fase. Pada setiap

kegiatan belajar perlu evaluasi untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa

terhadap materi yang akan dipelajari.

Modul analisis volumetri dikembangkan dengan empat kegiatan belajar

antara lain : kegiatan belajar I (Titrasi Asidi-Alkalimetri), kegiatan belajar II

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

Melaksanakan analisis volumetri

1. Menjelaskan dasar-dasar analisis volumetri 2. Melaksanakan analisis volumetri berdasar reaksi

penetralan3. Melaksanakan analisis volumetri berdasar reaksi

pengendapan 4. Melaksanakan analisis volumetri berdasar reaksi

oksidasi reduksi 5. Melaksanakan analisis volumetri berdasar reaksi

pembentukan kompleks

Page 35: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

(Titrasi Argentometri), kegiatan belajar III ( Titrasi Iodo-Iodimetri), dan kegiatan

belajar IV (Titrasi Kompleksometri). Tiap-tiap kegiatan belajar terdiri dari 5 fase,

yaitu fase pendahuluan (engagement), fase eksplorasi (exploration), fase

penjelasan (explanation), fase penerapan konsep (elaboration), dan fase evaluasi

(evaluation).

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dikembangkan sebagai

pelengkap dalam pembelajaran modul analisis volumetri. Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) digunakan bagi guru sebagai acuan dalam melaksanakan

proses belajar mengajar dengan menggunakan modul, khususnya pada materi

analisis volumetri. Model pembelajaran dalam Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) menggunakan model Learning Cycle 5 Fase. Berdasarkan

Tabel 2.2 diketahui bahwa terdapat lima Kompetensi Dasar (KD) pada materi

analisis volumetri. Oleh karena itu, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

analisis volumetri dikembangkan menjadi lima Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) dengan alokasi waktu yang berbeda-beda.

               

Page 36: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

 

BAB III

METODE PENGEMBANGAN

Bab III akan diuraikan tentang model pengembangan, prosedur

pengembangan dan uji ahli produk.

A. Model Pengembangan

Model pengembangan mengacu pada kesepuluh langkah penelitian dan

pengembangan menurut Borg dan Gall (1989, dalam Sukmadinata, 2005:170-

181). Akan tetapi, karena keterbatasan waktu dan biaya untuk penelitian dan

pengembangan yang dilakukan hanya dibatasi sampai pada langkah ketiga.

Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian pengembangan adalah sebagai

berikut.

1. Penelitian dan pengumpulan data

Tahap penelitian dan pengumpulan data meliputi pengukuran kebutuhan,

studi literatur, dan penelitian dalam skala kecil.

2. Perencanaan pengembangan produk

Tahap perencanaan pengembangan meliputi rancangan produk yang

mencakup tujuan penggunaan produk, dan proses pengembangan, alat dan bahan

yang diperlukan, serta waktu yang diperlukan untuk melaksanakan semua

kegiatan-kegiatan pengembangan.

Page 37: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

3. Pengembangan produk awal

Tahap pengembangan produk awal meliputi penyusunan produk awal.

Meskipun masih merupakan produk awal yang bersifat draft kasar tetapi sudah

disusun selengkap dan sesempurna mungkin. Selanjutnya dilakukan validasi isi

oleh para ahli sehingga diperoleh masukan-masukan sebagai bahan pertimbangan

penyempurnaan produk awal.

B. Prosedur Pengembangan

Prosedur pengembangan modul dan rancangan pelaksanaan

pembelajaran dilakukan melalui beberapa tahap antara lain.

1. Penelitian dan Pengumpulan Data

Pada tahap penelitian dan pengumpulan data dilakukan pengukuran

kebutuhan, studi literatur, dan penelitian dalam skala kecil. Peningkatan jumlah

SMK dengan berbagai jenis program keahlian memberikan banyak kendala dalam

sistem pembelajarannya. Terutama kendala mengenai bahan ajar yang akan

digunakan sebagai acuan bagi guru untuk mengajar dan sebagai panduan belajar

bagi siswa pada materi tertentu. Hal ini didukung dari hasil observasi dan

wawancara yang telah dilakukan kepada beberapa guru kimia di SMK Negeri 7

Malang, bahwa guru-guru kimia mengalami kesulitan dalam menetapkan materi

yang akan diajarkan. Oleh karena itu, pengembang berkeinginan untuk

mengembangkan bahan ajar untuk SMK dalam program keahlian analisis kimia

berdasarkan kurikulum SMK yang berlaku. Bahan ajar yang dikembangkan

berupa modul dan rencana pelaksanaan pembelajaran. Modul yang dikembangkan

bertujuan agar siswa dapat belajar secara aktif dan mandiri. Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) dikembangkan bagi guru sebagai acuan dalam mengajar.

Page 38: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

Studi literatur yang dilakukan dalam mengembangkan modul dan

rencana pelaksanaan pembelajaran antara lain mengkaji Kurikulum Sekolah

Menengah Kejuruan (SMK) khususnya dalam program keahlian analisis kimia,

Standar Kompetensi (SK), Kompetensi Dasar (KD) khususnya dalam materi

analisis volumetri, dan mengkaji model pembelajaran yang digunakan yaitu

Learning Cycle 5 Fase, serta mencari referensi buku-buku kimia atau artikel-

artikel yang relevan dengan materi yang dikembangkan.

Pengembangan modul dan rencana pelaksanaan pembelajaran dengan

model Learning Cycle 5 Fase diharapkan dapat membantu siswa menkonstruksi

pengetahuannya melalui fase-fase Learning Cycle 5 Fase. Dengan adanya produk

pengembangan berupa modul dan recana pelaksanaan pembelajaran diharapkan

proses pembelajaran dapat sesuai dengan paradigma pembelajaran

konstruktivistik.

2. Perencanaan Pengembangan Produk

Tahap perencanaan produk meliputi perumusan tujuan pengembangan

yang hendak dicapai dan rancangan komponen-komponen produk yang

dikembangkan. Tujuan pengembangan adalah menghasilkan produk berupa modul

dan rencana pelaksanaan pembelajaran dengan model Learning Cycle 5 Fase pada

materi analisis volumetri. Komponen-komponen modul yang dikembangkan

adalah sebagai berikut.

a. Halaman depan atau cover

b. Kata pengantar

c. Daftar isi, daftar tabel dan daftar gambar

d. Petunjuk penggunaan modul

Page 39: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

e. Kegiatan belajar meliputi tahap-tahap kegiatan belajar dengan model

Learning Cycle 5 Fase.

f. Rangkuman, untuk mempermudah siswa dalam mengingat kembali konsep

yang telah dipelajari dalam modul

g. Soal pendalaman, untuk mengetahui pemahaman siswa mengenai konsep

dalam modul dan juga sebagai refleksi untuk siswa mampu melanjutkan pada

modul berikutnya.

h. Umpan balik, untuk mengetahui sejauh mana tingkat penguasaan siswa

terhadap materi dipelajari

i. Kunci jawaban, agar siswa dapat mengetahui tingkat-tingkat penguasaan

terhadap materi yang telah dipelajari.

j. Suplemen materi, digunakan sebagai panduan bagi siswa dalam mempelajari

konsep dan menjawab pertanyaan di tiap-tiap kegiatan belajar dalam modul.

Komponen-komponen dari rencana pelaksanaan pembelajaran yang

dikembangkan antara lain.

h. Standar kompetensi

i. Kompetensi dasar

j. Indikator pencapaian kompetensi

k. Uraian Materi

l. Metode pembelajaran

m. Kegiatan pembelajaran

n. Lembar Penilaian

Page 40: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

3. Pengembangan Produk Awal

Tahap pengembangan produk awal meliputi penyusunan produk

pengembangan (modul dan rencana pelaksanaan pembelajaran), melakukan

validasi, analisis data, dan melakukan revisi. Pengembangan produk awal

merupakan kegiatan utama dari tahap pengembangan.

C. Validasi Produk Pengembangan

Validasi produk merupakan suatu tindakan atau proses pengujian

terhadap kesahihan isi produk pengembangan berdasarkan kriteria-kriteria

tertentu. Validasi produk pengembangan terdiri dari beberapa bagian, antara lain.

1. Desain Validasi

Desain uji coba yang biasa digunakan untuk menguji bahan ajar terdiri

dari validasi isi (content) dan validasi empirik. Validasi isi berarti dilakukan uji

coba dengan para ahli di bidangnya. Validasi empirik yang berarti dilakukannya

uji coba di lapangan. Validasi isi dilakukan dengan memberi angket penilaian

terhadap produk pengembangan yang dikembangkan kepada validator. Validasi

untuk produk pengembangan berupa modul analisis volumetri terdiri dari 1 dosen

kimia Universitas Negeri Malang, yaitu Drs. Muhammad Shodiq Ibnu, M.Si dan 2

guru kimia SMK Negeri 7 Malang, yaitu Tri Pangastuti, S.Pd dan Yanuarita Tri

Harini, S.Si. Validasi untuk produk pengembangan berupa Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) terdiri dari 2 guru kimia SMK Negeri 7 Malang, yaitu Tri

Pangastuti, S.Pd dan Yanuarita Tri Harini, S.Si. Pengembangan hanya sampai

tahap validasi isi dan belum dilakukan validasi empirik atau uji coba lapangan

mengingat keterbatasan dalam segi biaya dan waktu.

Page 41: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

2. Subyek Validasi

Subjek validasi atau validator hasil pengembangan adalah dosen jurusan

kimia dan guru kimia SMK Negeri 7 Malang. Beberapa ketentuan dari subjek

validasi antara lain.

a. Dosen

Dosen yang menjadi validator untuk produk pengembangan merupakan

dosen jurusan kimia di perguruan tinggi, menguasai bidang sesuai dengan materi

yang akan dikembangkan dalam bahan ajar, dan mengetahui tentang model

pembelajaran Learning Cycle 5 Fase.

b. Guru

Guru yang menjadi validator untuk produk pengembangan merupakan guru yang

mengajar di SMK Negeri 7 Malang, berpengalaman mengajar materi analisis

volumetri, dan mengetahui model pembelajaran Learning Cycle 5 Fase.

D. Jenis Data

Data yang dihasilkan adalah data kuantitatif dan data kualitatif. Data

kuantitatif berupa nilai persentase yang diperoleh dari angket validasi yang

disusun dengan skala Likert (skala bertingkat). Data kualitatif berupa saran dan

komentar yang dituangkan dalam angket dari validator. Data yang dihasilkan

berkaitan dengan kelayakan atau kesesuaian modul untuk digunakan sebagai

bahan ajar dengan model Learning Cycle 5 Fase dalam pembelajaran analisis

volumetri di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

Page 42: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

E. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen pengumpulan data yang digunakan berupa angket atau

kuesioner. Angket yang digunakan terdiri dari dua bagian yaitu, bagian I berupa

angket penilaian dan bagian II berupa lembar komentar, tanggapan, saran, kritik

dari validator terhadap produk pengembangan yang diuji kelayakannya. Jawaban

dari angket penilaian menggunakan skala Likert. Skala Likert yang digunakan

terdiri dari 4 kategori pilihan dengan alternatif sebagai berikut.

Angka 4 berarti = sangat baik/menarik/layak/mudah/sesuai/tepat

Angka 3 berarti = baik/menarik/layak/mudah/sesuai/tepat

Angka 2 berarti = kurang baik/menarik/layak/mudah/sesuai/tepat

Angka 1 berarti = sangat kurang baik/menarik/layak/mudah/sesuai/tepat

F. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan untuk menganalisis data hasil

validasi adalah dengan menggunakan perhitungan persentase. Rumus yang

digunakan untuk menghitung hasil angket dari validator adalah perhitungan nilai

persentase yang disusun dari rumus perhitungan persentase sebagai berikut.

P = ∑∑

xix

x 100%

Keterangan : P = Persentase

∑x = Jumlah Jawaban Penilaian

∑xi = Jumlah Jawaban Tertinggi

Kriteria validasi berdasarkan teknik analisis persentase yang dihasilkan

dari perhitungan terdapat pada Tabel 3.1.

Page 43: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

Tabel 3.1 Kriteria Persentase Validitas

Persentase Kriteria validitas 76-100 Valid 56-75 Cukup valid 40-55 Kurang valid (perlu revisi) 0-39 Tidak valid (revisi total)

(diadaptasi dari Arikunto,1993:210)

 

                                  

Page 44: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

BAB IV

HASIL PENGEMBANGAN

Bab IV akan diuraikan tentang deskripsi hasil pengembangan, data hasil

validasi, analisis data, dan revisi produk. Adapun produk pengembangan modul

dan rencana pelaksanaan pembelajaran analisis volumetri dapat dilihat pada

bagian Lampiran 7 dan Lampiran 10.

A. Penyajian Data

1. Deskripsi Hasil Pengembangan

a. Modul Analisis Volumetri

Produk hasil pengembangan berupa modul analisis volumetri yang dapat

digunakan sebagai bahan ajar untuk pembelajaran analisis volumetri. Materi yang

terdapat dalam modul meliputi : titrasi asidi-alkalimetri, titrasi argentometri, titrasi

iodo-iodimetri, dan titrasi kompleksometri. Modul yang dikembangkan terdiri dari

beberapa bagian, yaitu pra pendahuluan, pendahuluan, kegiatan belajar, umpan

balik, kunci jawaban, dan suplemen materi.

1) Pra Pendahuluan

Bagian pra pendahuluan dalam modul meliputi halaman depan (cover),

kata pengantar, petunjuk penggunaan modul (petunjuk untuk guru dan siswa),

tahap-tahap penggunaan modul, daftar isi, daftar gambar, dan daftar tabel.

Page 45: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

2) Bagian Pendahuluan

Bagian pendahuluan berisi Standar Kompetensi (SK), Kompetensi Dasar

(KD), dan indikator pencapaian hasil belajar. Bagian pendahuluan terletak di awal

masing-masing kegiatan belajar yang bertujuan agar siswa dapat mengetahui

tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

3) Kegiatan Belajar

Berdasarkan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) dalam

analisis volumetri, maka kegiatan belajar dalam modul dikembangkan menjadi

empat kegiatan belajar yaitu kegiatan belajar I (Titrasi Asidi-Alkalimetri),

kegiatan belajar II (Titrasi Argentometri), kegiatan belajar III (Titrasi Iodo-

Iodimetri), dan kegiatan belajar IV (Titrasi Kompleksometri). Tiap-tiap kegiatan

belajar terdiri dari lima fase, yaitu fase pendahuluan (engagement), fase eksplorasi

(exploration), fase penjelasan (explanation), fase penerapan konsep (elaboration),

dan fase evaluasi (evaluation). Adanya fase-fase tersebut menunjukkan model

Learning Cycle 5 Fase yang digunakan dalam modul. Masing-masing kegiatan

belajar siswa dapat dideskripsikan sebagai berikut.

a) Kegiatan Belajar I

Kegiatan belajar I bertujuan agar siswa mampu memahami konsep titrasi,

mengidentifikasi larutan baku standar, titik ekivalen dan titik akhir titrasi serta

kurva titrasi, mampu mengidentifikasi analisis volumetri berdasarkan reaksi

penetralan, dan melakukan perhitungan berdasarkan titrasi asidi-alkalimetri.

Page 46: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

Deskripsi kegiatan belajar I tentang titrasi asidi-alkalimetri dalam tiap

fasenya adalah sebagai berikut.

• Fase Pendahuluan (Engagement)

Fase pendahuluan bertujuan untuk mengarahkan siswa menuju konsep

titrasi asidi-alkalimetri melalui contoh-contoh dalam kehidupan sehari-hari. Siswa

diminta menjawab beberapa pertanyaan sehingga mendapatkan gambaran tentang

titrasi asidi-alkalimetri.

• Fase Eksplorasi (Exploration)

Fase eksplorasi dalam modul disajikan dalam bentuk kegiatan praktikum.

Kegiatan praktikum yang dilakukan berkaitan dengan titrasi asidi-alkalimetri,

yaitu (1) pembuatan larutan standar NaOH, (2) standarisasi larutan NaOH, (3)

standarisasi larutan HCl dengan menggunakan larutan standar NaOH, dan (4)

penentuan kadar larutan asam cuka dengan teknik titrasi asidi-alkalimetri.

Prosedur percobaan dalam modul disusun secara acak agar siswa dapat belajar

lebih aktif dan mandiri. Fase ini dilengkapi beberapa pertanyaan yang berkaitan

dengan kegiatan praktikum yang dilakukan.

• Fase Penjelasan (Explanation)

Fase penjelasan bertujuan untuk melengkapi, menyempurnakan, dan

mengembangkan konsep yang diperoleh siswa. Pada fase penjelasan siswa

dijelaskan tentang pengertian titrasi asidi-alkalimetri, titik ekivalen, titik

akhir,larutan standar, berat ekivalen, perhitungan pH larutan, dan perhitungan

analisis berdasarkan titrasi asidi-alkalimetri.

Page 47: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

• Fase Penerapan Konsep (Elaboration)

Kegiatan belajar yang dilakukan siswa dalam fase penerapan konsep

adalah menyelesaikan beberapa soal terapan yang berhubungan dengan konsep

titrasi asidi-alkalimetri.

• Fase Evaluasi (Evaluation)

Adanya beberapa soal evaluasi yang diberikan kepada siswa bertujuan

untuk mengetahui tingkat pemahaman yang telah diperoleh siswa.

b) Kegiatan Belajar II

Kegiatan belajar II bertujuan agar siswa mampu memahami konsep titrasi

pengendapan khususnya titrasi argentometri atau pengendapan. Kompetensi lain

yang harus tercapai yaitu mampu mengidentifikasi analisis volumetri berdasarkan

reaksi pengendapan, dan melakukan perhitungan berdasarkan titrasi argentometri.

Deskripsi kegiatan belajar II tentang titrasi argentometri dalam tiap fasenya adalah

sebagai berikut.

• Fase Pendahuluan (Engagement)

Fase pendahuluan mengandung beberapa pertanyaan yang mengarahkan

siswa menuju konsep titrasi argentometri melalui contoh-contoh dalam kehidupan

sehari-hari. Siswa diminta menjawab beberapa pertanyaan sehingga mendapatkan

gambaran tentang titrasi argentometri.

• Fase Eksplorasi (Exploration)

Kegiatan praktikum yang dilakukan dalam fase eksplorasi berkaitan

dengan titrasi argentometri, yaitu pembuatan larutan standar AgNO3, pembuatan

larutan standar NH4CNS, standarisasi larutan AgNO3 dengan NaCl 0,1 N

menggunakan indikator K2CrO4, standarisasi larutan AgNO3 dengan NaCl 0,1 N

Page 48: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

menggunakan indikator Fluorescein, standarisasi larutan AgNO3 dengan NH4CNS

0,1 N, penentuan kadar berat Cl- dalam NaCl, dan penetapan bromida dalam KBr.

Prosedur percobaan yang terdapat dalam modul disusun dalam bentuk bagan agar

memudahkan siswa dalam mempelajari kegiatan praktikum yang dilakukan.

• Fase Penjelasan (Explanation)

Fase penjelasan menjabarkan tentang pengertian titrasi argentometri, cara

penentuan titik akhir yaitu cara Mohr, Fajans, dan Volhard, berat ekivalen, dan

perhitungan analisis berdasarkan titrasi argentometri. Penjelasan tentang konsep

tersebut disajikan dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan yang bertujuan agar siswa

dapat berfikir dan belajar secara aktif. Pertanyaan-pertanyaan tersebut juga

dikaitkan dengan kegiatan praktikum yang terdapat dalam fase eksplorasi.

• Fase Penerapan Konsep (Elaboration)

Kegiatan belajar yang dilakukan siswa dalam fase penerapan konsep

adalah menyelesaikan beberapa soal terapan yang terkait dengan artikel yang

berhubungan dengan konsep titrasi argentometri.

• Fase Evaluasi (Evaluation)

Fase evaluasi bertujuan untuk mengetahui tingkat pemahaman yang telah

diperoleh siswa. Terdapat beberapa soal evaluasi yang diberikan yang telah

mencakup konsep titrasi argentometri.

c) Kegiatan Belajar III

Kegiatan belajar III bertujuan agar siswa mampu memahami konsep

mengenai titrasi oksidasi-reduksi khususnya titrasi iodo-iodimetri, mampu

mengidentifikasi analisis volumetri berdasarkan reaksi oksidasi-reduksi, dan

Page 49: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

melakukan perhitungan berdasarkan titrasi iodo-iodimetri. Deskripsi kegiatan

belajar III tentang titrasi iodo-iodimetri dalam tiap fasenya adalah sebagai berikut.

• Fase Pendahuluan (Engagement)

Konsep titrasi iodo-iodimetri diberikan kepada siswa dalam bentuk

pertanyaan yang berkaitan dengan masalah yang terdapat dalam kehidupan sehari-

hari. Siswa diminta menjawab beberapa pertanyaan sehingga mendapatkan

gambaran tentang titrasi iodo-iodimetri.

• Fase Eksplorasi (Exploration)

Fase eksplorasi mengarahkan siswa dalam melakukan beberapa kegiatan

praktikum yang berhubungan dengan titrasi iodo-iodimetri. Kegiatan praktikum

tersebut meliputi pembuatan larutan standar Na2S2O3, standarisasi larutan

Na2S2O3 dengan K2Cr2O7 0,1 N, pembuatan larutan baku I2 0,1 N, standarisasi

larutan I2 dengan larutan standar Na2S2O3, penetapan kadar klor aktif dalam

kaporit (Iodometri), dan penentuan kadar vitamin C (Iodimetri). Pada tiap-tiap

kegiatan praktikum terdapat prosedur percobaan yang disusun secara acak

sehingga siswa dapat belajar lebih aktif dengan menyusun prosedur percobaan

yang benar.

• Fase Penjelasan (Explanation)

Fase penjelasan bertujuan untuk melengkapi, menyempurnakan, dan

mengembangkan konsep yang diperoleh siswa. Konsep yang harus dipelajari oleh

siswa meliputi pengertian titrasi iodo-iodimetri, perbedaan iodometri dengan

iodimetri, larutan standar yang digunakan, larutan indikator, berat ekivalen, dan

perhitungan analisis berdasarkan titrasi iodo-iodimetri. Penjelasan tentang konsep

tersebut disajikan dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan yang bertujuan agar siswa

Page 50: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

dapat berfikir dan belajar secara aktif. Pertanyaan-pertanyaan tersebut juga

berkaitan dengan kegiatan praktikum yang terdapat dalam fase eksplorasi.

• Fase Penerapan Konsep (Elaboration)

Fase penerapan konsep bertujuan untuk memperkuat pengetahuan dan

memperdalam pemahaman siswa terhadap konsep titrasi iodo-iodimetri. Kegiatan

belajar yang dilakukan siswa adalah menyelesaikan beberapa soal terapan yang

terkait dengan artikel yang berhubungan dengan konsep titrasi iodo-iodimetri.

• Fase Evaluasi (Evaluation)

Tingkat pemahaman yang telah diperoleh siswa mengenai konsep titrasi

iodo-iodimetri diketahui dengan menjawab beberapa soal dalam fase evaluasi.

d) Kegiatan Belajar IV

Kegiatan belajar IV bertujuan agar siswa mampu memahami konsep

mengenai titrasi kompleksometri, mampu mengidentifikasi analisis volumetri

berdasarkan reaksi pembentukan senyawa kompleks, dan melakukan perhitungan

berdasarkan titrasi kompleksometri. Adapun deskripsi kegiatan belajar IV tentang

titrasi kompleksometri dalam tiap fasenya adalah sebagai berikut.

• Fase Pendahuluan (Engagement)

Konsep titrasi kompleksometri diberikan kepada siswa dalam bentuk

pertanyaan yang berkaitan dengan masalah yang terdapat dalam kehidupan sehari-

hari. Siswa diminta menjawab beberapa pertanyaan sehingga mendapatkan

gambaran tentang titrasi kompleksometri.

• Fase Eksplorasi (Exploration)

Fase eksplorasi memberikan pengarahan bagi siswa dalam melakukan

beberapa kegiatan praktikum yang berkaitan dengan titrasi kompleksometri.

Page 51: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

Beberapa kegiatan praktikum tentang titrasi kompleksometri meliputi :

(1) pembuatan larutan EDTA, (2) pembuatan larutan standar kalsium,

(3) standarisasi larutan EDTA dengan indikator EBT, (4) penetapan kesadahan

total (Ca2+ + Mg2+), dan (5) penetapan kesadahan tetap terhadap air sadah.

Prosedur percobaan dalam kegiatan praktikum disusun secara skematis yang

memudahkan siswa memahami kegiatan praktikum yang akan dilakukan.

• Fase Penjelasan (Explanation)

Konsep titrasi kompleksometri yang meliputi pengertian titrasi

kompleksometri, indikator melakromatik, kesadahan air dalam titrasi

kompleksometri, dan perhitungan analisis berdasarkan titrasi kompleksometri

dipaparkan dalam bentuk pertanyaan. Hal ini bertujuan agar siswa dapat berfikir

dan belajar secara aktif. Pertanyaan-pertanyaan yang terdapat pada fase ini juga

masih berkaitan dengan kegiatan praktikum yang terdapat dalam fase eksplorasi.

• Fase Penerapan Konsep (Elaboration)

Kegiatan belajar yang dilakukan siswa adalah dengan menyelesaikan

beberapa soal terapan yang terkait dengan artikel yang berhubungan dengan

konsep titrasi kompleksometri.

• Fase Evaluasi (Evaluation)

Fase evaluasi bertujuan untuk mengetahui tingkat pemahaman yang telah

diperoleh siswa. Terdapat beberapa soal evaluasi yang diberikan yang telah

mencakup konsep titrasi kompleksometri.

4) Umpan Balik

Lembar umpan balik berisi tentang cara penilaian untuk mengukur sejauh

mana pemahaman yang dicapai siswa pada materi analisis volumetri dalam modul

Page 52: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

khususnya pada fase evaluasi dan soal pendalaman. Setelah mengerjakan soal-soal

tersebut, siswa dapat mengetahui tingkat keberhasilannya dengan menghitung

skor sesuai rumusan yang terdapat pada lembar umpan balik yang telah tersedia.

Adapun contoh kriteria tingkat keberhasilan belajar tertera pada tabel 4.1.

Tabel 4.1 Kriteria Tingkat Keberhasilan Belajar

Skor Kriteria ≥ 91 Istimewa

82 – 90 Baik Sekali 65 – 81 Baik 55 – 64 Cukup Baik

< 54 Kurang Baik (Harus Mengulang)

Apabila hasil yang diperoleh siswa sudah memenuhi kriteria yang telah

ditentukan, maka siswa dapat melanjutkan ke materi berikutnya. Apabila hasil

yang diperoleh siswa belum memenuhi kriteria yang ditentukan, maka siswa

sebaiknya mengulang kegiatan-kegiatan dalam modul yang belum dipahami

dengan baik.

5) Kunci Jawaban

Kunci jawaban yang disediakan dalam modul analisis volumetri

merupakan kunci jawaban pada fase evaluasi (evaluation) dan soal pendalaman.

Adanya kunci jawaban diharapkan dapat memudahkan siswa untuk mengetahui

tingkat keberhasilan belajarnya dan tingkat penguasaan terhadap konsep materi.

6) Suplemen Materi

Sumplemen materi berisi uraian materi tentang konsep analisis volumetri.

Suplemen materi berfungsi sebagai panduan bagi siswa dalam mengerjakan

pertanyaan-pertanyaan dalam modul dan mempermudah pemahaman siswa

Page 53: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

mengenai konsep. Suplemen materi berisi lima bab yang terdiri dari dasar-dasar

analisis volumetri, titrasi asidi-alkalimetri, titrasi argentometri, titrasi iodo-

iodimetri, dan titrasi kompleksometri.

b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Produk hasil pengembangan selain modul adalah Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) analisis volumetri. RPP dikembangkan untuk melengkapi

pengembangan modul analisis volumetri. RPP dapat digunakan sebagai acuan

bagi guru dalam melaksanakan proses pembelajaran dengan modul, khususnya

pada pembelajaran analisis volumetri.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dikembangkan

menggunakan model Learning Cycle 5 Fase sesuai dengan kajian dalam modul

analisis volumetri. RPP tentang materi analisis volumetri dikembangkan menjadi

lima RPP yang disesuaikan dengan kurikulum dari Sekolah Menengah Kejuruan

(SMK) program keahlian analisis kimia. Masing-masing RPP tentang materi

analisis volumetri dapat dideskripsikan sebagai berikut.

a) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran I

Proses pembelajaran dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) I

direncakan selama 4 kali pertemuan atau 8 jam pelajaran, dimana 1 jam pelajaran

adalah 45 menit. Materi yang diajarkan tentang dasar-dasar analisis volumetri

yang meliputi pengertian analisis volumetri, berat ekivalen, jenis-jenis titrasi,

pengertian larutan standar, dan syarat-syarat reaksi dalam titrasi. Pembelajaran

dilakukan dengan model Learning Cycle 5 fase.

Page 54: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

Deskripsi rencana pelaksanaan pembelajaran I dalam tiap fasenya adalah

sebagai berikut.

• Fase Pendahuluan (Engagement)

Guru mengakses pengetahuan awal siswa dengan mengingatkan siswa

pada materi sebelumnya yaitu standarisasi larutan yang telah diajarkan. Siswa

diberi beberapa pertanyaan yang mengarah pada materi yang akan diajarkan yaitu

tentang dasar-dasar analisis volumetri yang meliputi pengertian analisis volumetri,

berat ekivalen, jenis-jenis titrasi, pengertian larutan standar, dan syarat-syarat

reaksi dalam titrasi.

• Fase Eksplorasi (Exploration)

Pada fase eksplorasi siswa dalam kelompok diberi kesempatan untuk

mengumpulkan informasi dengan cara mencari bahan-bahan di perpustakaan atau

browsing melalui internet tentang dasar-dasar analisis volumetri yang meliputi

pengertian analisis volumetri, berat ekivalen, jenis-jenis titrasi, pengertian larutan

standar, dan syarat-syarat reaksi dalam titrasi.

• Fase Penjelasan (Explanation)

Kegiatan belajar pada fase penjelasan dilakukan dengan mengarahkan

siswa untuk melakukan diskusi kelompok tentang hasil pada tahap eksplorasi.

• Fase Penerapan Konsep (Elaboration)

Fase penerapan konsep bertujuan untuk memperkuat pengetahuan dan

memperdalam pemahaman siswa terhadap materi. Adapun kegiatan belajar yang

dilakukan siswa yaitu melakukan diskusi kelompok untuk membahas soal yang

diberikan oleh guru. Apabila terdapat soal yang belum terselesaikan, maka

pembahasan soal akan dilanjutkan dalam kegiatan diskusi kelas.

Page 55: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

• Fase Evaluasi (Evaluation)

Fase evaluasi bertujuan untuk mengetahui tingkat pemahaman yang telah

diperoleh siswa. Pada fase ini dilakukan penilaian atau evaluasi terhadap tingkat

pemahaman siswa mengenai materi dasar-dasar analisis volumetri.

b) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran II

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) II dialokasikan dalam 7 kali

pertemuan atau 18 jam pelajaran, dimana 1 jam pelajaran adalah 45 menit. Proses

pembelajaran yang direncanakan berkaitan dengan beberapa kegiatan praktikum

di laboratorium. Materi yang diajarkan tentang analisis berdasarkan reaksi

penetralan yang meliputi pengertian titrasi asidi-alkalimetri, berat ekivalen,

indikator asam basa, larutan standar dalam titrasi asidi-alkalimetri, dan

perhitungan dalam analisis volumetri dalam titrasi asidi-alkalimetri. Pembelajaran

dilakukan dengan menggunakan model Learning Cycle 5 fase. Adapun deskripsi

rencana pelaksanaan pembelajaran II dalam tiap fasenya adalah sebagai berikut.

• Fase Pendahuluan (Engagement)

Fase pendahuluan bertujuan untuk mendorong kemampuan berfikir siswa.

Guru mengakses pengetahuan awal siswa dengan mengingatkan siswa pada materi

mengenai asam, basa, dan reaksi penetralan dalam contoh-contoh di kehidupan

sehari-hari. Siswa diminta menjawab beberapa pertanyaan sehingga mendapatkan

gambaran tentang pengertian titrasi asidi-alkalimetri.

• Fase Eksplorasi (Exploration)

Dalam fase eksplorasi, siswa diarahkan untuk merencanakan, melakukan

kegiatan praktikum, dan menganalisis hasil percobaan mengenai titrasi asidi-

alkalimetri secara berkelompok.

Page 56: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

• Fase Penjelasan (Explanation)

Konsep tentang titrasi asidi-alkalimetri diberikan kepada siswa dengan

cara diskusi kelompok. Guru dapat menggunakan beberapa pertanyaan dalam

modul analisis volumetri yang telah dikembangkan atau dari buku panduan

Kimia.

• Fase Penerapan Konsep (Elaboration)

Adapun kegiatan belajar yang dilakukan siswa adalah menganalisis

beberapa soal terapan yang terkait dengan artikel yang berhubungan dengan

konsep titrasi asidi-alkalimetri secara berkelompok.

• Fase Evaluasi (Evaluation)

Fase evaluasi bertujuan untuk mengetahui tingkat pemahaman yang telah

diperoleh siswa.

c) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran III

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) III dialokasikan dalam 7 kali

pertemuan atau 18 jam pelajaran, dimana 1 jam pelajaran adalah 45 menit. Proses

pembelajaran yang direncanakan berkaitan dengan kegiatan praktikum di

laboratorium. Materi yang diajarkan tentang analisis berdasarkan reaksi

pengendapan yang meliputi pengertian titrasi argentometri, berat ekivalen,

beberapa jenis cara penentuan titik akhir titrasi dan perhitungan dalam analisis

volumetri dalam titrasi argentometri. Pembelajaran dilakukan dengan

menggunakan model Learning Cycle 5 fase.

Page 57: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

Adapun deskripsi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) III dalam tiap

fasenya adalah sebagai berikut.

• Fase Pendahuluan (Engagement)

Guru mengakses pengetahuan awal siswa dengan mengingatkan siswa

tentang garam. Siswa diminta menjawab beberapa pertanyaan sehingga

mendapatkan gambaran tentang manfaat titrasi argentometri dalam kehidupan

sehari-hari.

• Fase Eksplorasi (Exploration)

Dalam fase eksplorasi, siswa diarahkan untuk merencanakan, melakukan

kegiatan praktikum, dan menganalisis hasil percobaan mengenai titrasi

argentometri secara berkelompok.

• Fase Penjelasan (Explanation)

Konsep tentang titrasi argentometri diberikan kepada siswa dengan cara

diskusi kelompok. Materi yang akan diajarkan meliputi pengertian titrasi

argentometri, berat ekivalen, beberapa jenis cara penentuan titik akhir titrasi dan

perhitungan dalam analisis volumetri dalam titrasi. Hasil diskusi akan dibahas

dalam diskusi kelas.

• Fase Penerapan Konsep (Elaboration)

Kegiatan belajar yang dilakukan siswa adalah menganalisis beberapa soal

terapan yang terkait dengan artikel yang berhubungan dengan konsep titrasi

argentometri secara berkelompok.

• Fase Evaluasi (Evaluation)

Fase evaluasi bertujuan untuk mengetahui tingkat pemahaman yang telah

diperoleh siswa.

Page 58: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

d) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran IV

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) IV dialokasikan dalam 7 kali

pertemuan atau 18 jam pelajaran, dimana 1 jam pelajaran adalah 45 menit. Proses

pembelajaran yang direncanakan berkaitan dengan kegiatan praktikum di

laboratorium. Materi yang diajarkan tentang analisis berdasarkan reaksi oksidasi-

reduksi yang meliputi pengertian dan perbedaan titrasi iodometri dengan

iodimetri, berat ekivalen, larutan indikator, larutan standar dalam titrasi iodo-

iodimetri, dan perhitungan dalam analisis volumetri dalam titrasi iodo-iodimetri.

Pembelajaran dilakukan dengan menggunakan model Learning Cycle 5 fase.

Deskripsi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) IV dalam tiap

fasenya adalah sebagai berikut.

• Fase Pendahuluan (Engagement)

Guru mengakses pengetahuan awal siswa dengan memberi beberapa

pertanyaan tentang kandungan buah jeruk dan manfaat pemakaian kaporit,

sehingga siswa mendapat gambaran tentang manfaat titrasi iodo-iodimetri dalam

kehidupan sehari-hari.

• Fase Eksplorasi (Exploration)

Fase eksplorasi memberikan kesempatan kepada siswa untuk

merencanakan, melakukan kegiatan praktikum, dan menganalisis hasil percobaan

mengenai titrasi iodo-iodimetri secara berkelompok.

• Fase Penjelasan (Explanation)

Konsep titrasi iodo-iodimetri diberikan kepada siswa dengan diskusi

kelompok. Materi yang akan diajarkan meliputi pengertian dan perbedaan titrasi

iodometri dengan iodimetri, berat ekivalen, larutan indikator, larutan standar

Page 59: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

dalam titrasi iodo-iodimetri, dan perhitungan dalam analisis volumetri dalam

titrasi iodo-iodimetri. Hasil diskusi akan dibahas dalam diskusi kelas.

• Fase Penerapan Konsep (Elaboration)

Kegiatan belajar yang dilakukan siswa adalah menganalisis beberapa soal

terapan yang terkait dengan artikel yang berhubungan dengan konsep titrasi iodo-

iodimetri secara berkelompok.

• Fase Evaluasi (Evaluation)

Fase evaluasi bertujuan untuk mengetahui tingkat pemahaman yang telah

diperoleh siswa. Pada fase evaluasi dilakukan penilaian atau evaluasi terhadap

tingkat pemahaman siswa mengenai konsep titrasi iodo-iodimetri.

e) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran V

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) V dialokasikan dalam 7 kali

pertemuan atau 18 jam pelajaran, dimana 1 jam pelajaran adalah 45 menit. Proses

pembelajaran yang direncanakan berkaitan dengan kegiatan praktikum di

laboratorium. Materi yang diajarkan tentang analisis berdasarkan reaksi

pembentukan kompleks yang meliputi pengertian titrasi kompleksometri, larutan

EDTA, penerapan titrasi kompleksometri dalam kehidupan sehari-hari dan

perhitungan dalam analisis volumetri dalam titrasi kompleksometri. Pembelajaran

dilakukan dengan menggunakan model Learning Cycle 5 fase.

Deskripsi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) V dalam tiap fasenya

adalah sebagai berikut.

• Fase Pendahuluan (Engagement)

Guru mendorong kemampuan berfikir dan menarik perhatian siswa dengan

mengingatkan siswa pada pengetahuan mengenai air sadah. Siswa diminta

Page 60: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

menjawab beberapa pertanyaan sehingga mendapatkan gambaran tentang manfaat

titrasi kompleksometri dalam kehidupan sehari-hari.

• Fase Eksplorasi (Exploration)

Siswa diarahkan untuk merencanakan, melakukan kegiatan praktikum, dan

menganalisis hasil percobaan mengenai titrasi kompleksometri secara

berkelompok.

• Fase Penjelasan (Explanation)

Konsep tentang titrasi kompleksometri diberikan kepada siswa dengan

cara diskusi kelompok. Materi yang akan diajarkan tentang pengertian titrasi

kompleksometri, larutan EDTA, penerapan titrasi kompleksometri dalam

kehidupan sehari-hari dan perhitungan dalam analisis volumetri dalam titrasi

kompleksometri. Hasil diskusi akan dibahas dalam diskusi kelas.

• Fase Penerapan Konsep (Elaboration)

Kegiatan belajar yang dilakukan siswa adalah menganalisis beberapa soal

terapan yang terkait dengan artikel yang berhubungan dengan konsep titrasi

kompleksometri secara berkelompok.

• Fase Evaluasi (Evaluation)

Fase evaluasi bertujuan untuk mengetahui tingkat pemahaman yang telah

diperoleh siswa.

2. Data Hasil Validasi

a. Modul Analisis Volumetri

Data hasil validasi terhadap modul analisis volumetri diperoleh dari

beberapa validator yang terdiri dari 1 dosen kimia Universitas Negeri Malang dan

2 guru kimia SMK Negeri 7 Malang dalam program keahlian analisis kimia. Pada

Page 61: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

bab III telah dijelaskan bahwa pengembangan modul analisis volumetri hanya

dilakukan validasi isi dan tidak diujicobakan di lapangan karena keterbatasan

waktu dan biaya. Oleh karena itu, data yang disajikan adalah data hasil validasi isi

dari validator. Data hasil validasi modul analisis volumetri dapat dilihat pada

Lampiran 1.

Rangkuman data hasil validasi modul secara keseluruhan terdapat pada

Tabel 4.2.

Tabel 4.2 Data Hasil Validasi Modul Analisis Volumetri

No. Aspek yang Dinilai Persentase (%) Kriteria

1. Halaman Depan (Cover) 80,58 Valid

2. Kata Pengantar 81,25 Valid

3. Petunjuk Penggunaan Modul 75 Cukup valid

4. Tahap-Tahap Penggunaan Modul 86,11 Valid

5. Model Pembelajaran 72,2 Cukup valid

6. Daftar Isi 91,67 Valid

7. Daftar Gambar 91,67 Valid

8. Daftar Tabel 80,58 Valid

9. Kompetensi 70,83 Cukup valid

10. Kegiatan Belajar Siswa 75,83 Valid

11. Gambar 70,83 Cukup valid

12. Tabel 75 Cukup valid

13. Rangkuman 72,22 Cukup valid

14. Soal Pendalaman 75 Cukup valid

15. Kunci Jawaban 75 Cukup valid

16. Umpan Balik 75 Cukup valid

17. Suplemen Materi 73,80 Cukup valid

Page 62: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

G

K

18. Daftar R

Data

Gambar 4.1.

Gambar

Keterangan :

Rujukan

Persentase R

a hasil valida

.

r 4.1 Persentas

1. Cover 2. Kata Pen3. Petunjuk4. Tahap-ta5. Model P6. Daftar Is7. Daftar G8. Daftar T9. Kompete

10. Kegiatan

Rata-rata

asi modul sec

se Rata-rata H

ngantar k Penggunaan Mahap Pengguna

Pembelajaran dsi

Gambar Tabel ensi n Belajar Siswa

7

7

cara keseluru

Hasil Validasi

Modul aan Modul dalam Modul

a

72,22

77,49

uhan lebih je

Modul terhad

1112131415161718

Cukup

Val

elasnya disaj

dap Aspek Pe

. Gambar

. Tabel

. Rangkuman

. Soal Pendalam

. Kunci Jawaba

. Umpan Balik

. Suplemen Ma

. Daftar Rujuk

p valid

lid

jikan pada

nilaian

man an

k ateri an

Page 63: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

Skala kriteria validasi yang digunakan adalah skala Likert. Pada gambar 4.1 grafik dimulai dari skala 50 % dengan tujuan untuk memperjelas tampilan gambar, sehingga lebih mudah melihat perbandingan nilai rata-rata yang diperoleh pada tiap aspek penilaian.

Data hasil validasi secara keseluruhan diperoleh persentase rata-rata

sebesar 77,49%. Hal ini menunjukkan bahwa kriteria ini sudah valid. Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa modul Analisis Volumetri untuk kelas XI

Sekolah Menengah Kejuruan tidak perlu direvisi total dan sudah layak untuk

dilakukan uji lapangan dalam pembelajaran dengan modul analisis volumetri di

sekolah.

Data kualitatif berupa komentar dan saran dari validator terhadap modul

analisis volumetri dapat dilihat pada Tabel 4.3.

Tabel 4.3 Komentar dan Saran dari Validator tentang Modul Analisis Volumetri

No. Aspek Komentar dan Saran 1. Kata Pengantar • Dalam kata pengantar sebaiknya penulisannya

dirapikan dengan cara rata kanan dan kiri 2. Petunjuk Penggunaan

Modul • Dalam petunjuk penggunaan modul untuk siswa lebih

diperjelas dengan memberi arah panah. 3. Model Pembelajaran

dalam Modul • Dalam fase exploration sebaiknya disebutkan adanya

tahapan siswa mengembangkan prosedur percobaan dan mendiskusikan hasil

4. Kompetensi • Dalam penulisan kompetensi dasar sebaiknya diperjelas dengan materi yang akan dibahas dalam modul.

5. Kegiatan Belajar Siswa • Pertanyaan hal. 21, no.3 pada fase explanation pada kegiatan belajar I sebaiknya dihilangkan karena dianggap terlalu sulit.

b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Analisis Volumetri

Data hasil validasi terhadap Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

analisis volumetri diperoleh dari validator yang terdiri dari 2 guru kimia SMK

Negeri 7 Malang. Pada bab III telah dijelaskan bahwa pada pengembangan modul

ini hanya dilakukan validasi isi dan tidak diujicobakan di lapangan karena

Page 64: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

k

h

k

t

T

G

 

 

keterbatasan

hasil validas

keseluruhan

Rang

terdapat pad

Tabel 4.4 Data

No. Aspek

1. Komp

2. Indika

3. Tujuan

4. Uraian

5. Skena

6. Lemba

Persen

Data

Gambar 4.2.

n waktu dan

si isi dari val

dapat diliha

gkuman data

da Tabel 4.4.

a Hasil Valida

k Yang Dinilai

petensi

ator

n hasil belajar

n materi

ario pembelajar

ar penilaian

ntase Rata-rata

a hasil valida

.

biaya. Oleh

lidator. Data

at pada Lamp

a hasil valida

asi Rencana P

i

ran

a

asi secara ke

karena itu, d

a hasil valida

piran 2.

asi Rencana

Pelaksanaan P

Persent

7

7

7

76

77

7

75

seluruhan le

data yang dis

asi yang telah

Pelaksanaan

embelajaran (

tase (%)

75

75

75

,56

,50

75

,67

ebih jelasnya

sajikan adala

h diperoleh s

n Pembelajar

(RPP) Analisi

Krite

Cukup

Cukup

Cukup

Val

Val

Cukup

Cukup

a disajikan pa

ah data

secara

ran (RPP)

is Volumetri

eria

valid

valid

valid

id

id

valid

valid

ada

Page 65: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

 

 

 

 

  Gambar 4.2 Persentase Rata-rata Hasil Validasi RPP terhadap Aspek Penilaian

Keterangan : 1. Kompetensi 2. Indikator 3. Tujuan Hasil Belajar 4. Uraian Materi 5. Skenario Pembelajaran 6. Lembar Penilaian

Skala kriteria validasi yang digunakan adalah skala Likert. Pada gambar 4.2 grafik dimulai dari skala 65% dengan tujuan untuk memperjelas tampilan gambar, sehingga lebih mudah melihat perbandingan nilai rata-rata yang diperoleh pada tiap aspek penilaian.

Data hasil validasi secara keseluruhan diperoleh persentase rata-rata

sebesar 75,67% yang berarti cukup valid, dengan demikian dapat disimpulkan

bahwa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) analisis volumetri untuk kelas

XI SMK program keahlian analisis kimia tidak perlu direvisi dan dapat dilakukan

uji lapangan (validasi empirik) dalam pembelajaran dengan modul analisis

volumetri di sekolah untuk lebih menyempurnakan produk pengembangan.

Data kualitatif hasil validasi terhadap Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP) yang berupa komentar dan saran dari validator, terdapat pada Tabel 4.5.

Tabel 4.5 Komentar dan Saran dari Validator tentang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP) Analisis Volumetri

No. Aspek Komentar dan Saran 1. Skenario

Pembelajaran • Pada tahap pendahuluan hendaknya guru

mempresensi siswa satu persatu dengan harapan dapat mengenal siswa.

• Penulisan media pembelajaran sebaiknya bukan dalam bentuk buku tapi berupa alat (alat-alat kimia

Page 66: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

atau video tentang titrasi) • Penulisan sumber belajar lebih spesifik

B. Analisis Data Dan Pembahasan

1. Deskripsi Hasil Validasi Modul Analisis Volumetri dengan Model

Learning Cycle 5 Fase

Berdasarkan pada Tabel 4.2 dapat dideskripsikan data hasil validasi

terhadap modul pembelajaran analisis volumetri yang menggunakan model

Learning Cycle 5 Fase sebagai berikut.

a. Halaman Depan (Cover)

Kriteria penilaian terhadap halaman depan (cover) meliputi kejelasan

bahasa, kemenarikan bahasa, kejelasan gambar, kemenarikan gambar, ketepatan

ukuran huruf, dan ketepatan jenis huruf. Berdasarkan Tabel 4.2, hasil penilaian

dari 3 validator terhadap halaman depan menunjukkan persentase rata-rata sebesar

80,58% yang berarti valid. Hal ini dapat disimpulkan bahwa cover yang

dikembangkan sudah menarik baik dari segi bahasa, gambar, maupun huruf yang

digunakan dan sesuai untuk dijadikan cover modul analisis volumetri. Data

selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 1(a).

b. Kata Pengantar

Aspek kata pengantar meliputi kejelasan isi, kejelasan susunan kalimat,

kemudahan memahami isi pengantar, dan kesederhanaan bahasa. Tabel 4.2

menunjukkan penilaian terhadap aspek kata pengantar adalah valid dengan

persentase rata-rata sebesar 81,25% . Hal ini menunjukkan bahwa aspek kata

pengantar tidak perlu direvisi.

Page 67: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

Meskipun demikian, berdasarkan saran validator agar penulisan dalam

kata pengantar lebih dirapikan dengan penggunaan rata kanan dan kiri, maka

pengembang merevisi hal tersebut. Hasil revisi disajikan pada revisi produk dan

lebih jelasnya dapat dilihat pada modul analisis volumetri. Data selengkapnya

dapat dilihat pada Lampiran 1(b).

c. Petunjuk Penggunaan Modul

Petunjuk penggunaan modul memiliki 4 kriteria penilaian yaitu kejelasan

isi, kejelasan susunan kalimat, kemudahan memahami isi petunjuk, dan

kesederhanaan bahasa. Berdasarkan Tabel 4.2, petunjuk penggunaan modul

memiliki persentase rata-rata sebesar 75% yang berarti cukup valid, sehingga

tidak perlu direvisi. Data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 1(c).

Meskipun demikian berdasarkan saran dari validator agar petunjuk

penggunaan modul lebih diperjelas dengan menambahkan arah panah, maka

pengembang merevisi hal tersebut. Hasil revisi disajikan pada revisi modul pada

Tabel 4.6 dan lebih jelasnya dapat dilihat pada modul analisis volumetri.

d. Tahap-tahap Penggunaan Modul

Tahap-tahap penggunaan modul dianalisis kevalidannya berdasarkan 3

kriteria penilaian yaitu kejelasan isi, kejelasan susunan kalimat, dan kemudahan

memahami tahap-tahap penggunaan modul. Tabel 4.2 menunjukkan bahwa aspek

tahap-tahap penggunaan modul memiliki persentase sebesar 86,11%. Hal ini

menunjukkan bahwa tahap-tahap penggunaan modul tidak perlu direvisi. Data

selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 1(d).

e. Model Pembelajaran dalam Modul

Page 68: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

Aspek model pembelajaran dalam modul memiliki tiga kriteria yaitu

kejelasan isi, kejelasan susunan kalimat, dan kemudahan memahami isi model

pembelajaran dalam modul. Berdasarkan Tabel 4.2, data hasil validasi terhadap

model pembelajaran dalam modul adalah cukup valid dengan persentase rata-rata

sebesar 72,22%. Hasil analisis tersebut menunjukkan bahwa model pembelajaran

dalam modul tidak perlu direvisi. Data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran

1(e).

Meskipun demikian, berdasarkan saran dari validator agar pada fase

exploration disebutkan tahapan siswa dalam mengembangkan prosedur percobaan

dan mendiskusikan hasil, maka pengembang merevisi hal tersebut. Hasil revisi

disajikan pada revisi modul pada Tabel 4.6 dan lebih jelasnya dapat dilihat pada

modul analisis volumetri.

f. Daftar Isi

Aspek penilaian terhadap daftar isi meliputi tiga kriteria yaitu kesesuaian

penulisan daftar isi, kemudahan memahami daftar isi, dan kejelasan daftar isi.

Hasil analisis yang dituliskan dalam Tabel 4.2 menunjukkan bahwa aspek daftar

isi bernilai valid dengan persentase rata-rata sebesar 91,67%. Hal ini

menunjukkan bahwa daftar isi tidak perlu direvisi. Data selengkapnya dapat

dilihat pada Lampiran 1(f).

g. Daftar Gambar

Aspek daftar gambar menggunakan tiga kriteria yaitu kesesuaian penulisan

daftar gambar, kemudahan memahami daftar gambar, dan kejelasan daftar

gambar. Hasil analisis dalam Tabel 4.2 menunjukkan aspek daftar gambar bernilai

Page 69: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

valid dengan persentase rata-rata sebesar 91,67%. Hal ini menunjukkan bahwa

daftar gambar tidak perlu direvisi. Data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran

1(g).

h. Daftar Tabel

Berdasarkan Tabel 4.2, hasil analisis terhadap aspek daftar tabel bernilai

valid dengan persentase rata-rata sebesar 80,58%. Hal ini menunjukkan bahwa

daftar tabel dalam modul tidak perlu direvisi. Aspek daftar tabel menggunakan

tiga kriteria yaitu kesesuaian penulisan daftar tabel, kemudahan memahami daftar

tabel, dan kejelasan daftar tabel. Data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran

1(h).

i. Kompetensi

Aspek kompetensi meliputi kemudahan memahami kalimat dan kejelasan

susunan kalimat dan bahasa. Data hasil validasi terhadap kompetensi adalah

cukup valid dengan persentase rata-rata 70,83%. Data selengkapnya dapat dilihat

dalam Lampiran 1(i). Berdasarkan hasil analisis tersebut, maka bagian ini tidak

perlu direvisi.

Meskipun demikian berdasarkan saran dari validator agar dalam penulisan

kompetensi dasar disebutkan materi yang akan dibahas dalam modul, maka

pengembang merevisi hal tersebut. Hasil revisi disajikan pada revisi modul pada

Tabel 4.6 dan lebih jelasnya dapat dilihat pada modul analisis volumetri.

j. Kegiatan Belajar Siswa

Kriteria dalam aspek penilaian kegiatan belajar siswa meliputi kesesuaian

kegiatan belajar dengan indikator pencapaian hasil belajar, kesesuaian dengan

Page 70: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

materi yang dipelajari, ketepatan kalimat yang digunakan, adanya fase

engagement yang memberikan pengetahuan awal mengenai materi yang

dipelajari, adanya fase exploration yang memberikan kesempatan siswa

mengeksplor pengetahuannya dalam kegiatan percobaan, kemudahan kegiatan

untuk dilakukan oleh siswa, ketepatan rumusan tujuan dalam kegiatan siswa,

adanya fase explanation yang mengenalkan konsep secara mendalam dan

memberikan informasi serta memberikan definisi-definisi formal, adanya fase

elaboration yang memberikan kesempatan siswa untuk menerapkan konsep pada

situasi baru, dan adanya fase evaluation yang memberikan kesempatan siswa

untuk menguji pemahamannya mengenai konsep secara menyeluruh.

Tabel 4.2 menunjukkan bahwa hasil validasi terhadap aspek kegiatan

belajar siswa memiliki persentase rata-rata sebesar 75,83%. Hal ini menunjukkan

bahwa aspek kegiatan belajar siswa cukup valid dan tidak perlu direvisi. Data

selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 1(j).

k. Gambar

Data hasil validasi terhadap aspek gambar adalah cukup valid dengan

persentase rata-rata 70,83%. Kriteria tentang gambar meliputi kesesuaian gambar

dengan tema yang dibahas, kemenarikan gambar untuk dipelajari, kesesuaian

gambar untuk mengilustrasikan konsep, dan kelengkapan keterangan gambar.

Berdasarkan hasil analisis tersebut, maka gambar dalam modul tidak perlu

direvisi. Data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 1(k).

l. Tabel

Page 71: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

Kriteria aspek tabel meliputi kesesuaian tabel dengan materi, kemudahan

bahasa dalam tabel untuk dipelajari, dan kelengkapan isi tabel. Hasil analisis

beberapa kriteria tentang aspek tabel menunjukkan persentase rata-rata sebesar

75% yang berarti cukup valid. Berdasarkan hasil analisis tersebut, maka tabel

tidak perlu direvisi. Data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 1(l).

m. Rangkuman

Berdasarkan Tabel 4.2 , persentase rata-rata terhadap aspek rangkuman

dalam modul sebesar 72,22% yang berarti cukup valid. Hasil analisis tersebut

menunjukkan bahwa rangkuman tidak perlu direvisi. Kriteria dari aspek

rangkuman meliputi kesesuaian rangkuman dengan materi, kemudahan bahasa

dalam rangkuman untuk dipelajari, dan kelengkapan isi rangkuman. Data

selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 1(m).

n. Soal Pendalaman

Aspek soal pendalaman memiliki empat kriteria yaitu kesesuaian soal

pendalaman dengan materi, kejelasan isi dalam soal pendalaman, kejelasan

susunan kalimat, dan kemudahan memahami uraian soal pendalaman. Tabel 4.2

menunjukkan bahwa persentase rata-rata hasil validasi sebesar 75% yang berarti

cukup valid. Hasil analisis tersebut menunjukkan bahwa soal pendalaman tidak

perlu direvisi. Data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 1(n).

o. Kunci Jawaban

Penilaian terhadap aspek kunci jawaban yang diperoleh menunjukkan

persentase rata-rata sebesar 75% yang berarti cukup valid. Berdasarkan hasil

analisis tersebut maka kunci jawaban tidak perlu direvisi. Aspek kunci jawaban

Page 72: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

menggunakan empat kriteria untuk validasi modul yaitu kesesuaian kunci jawaban

dengan soal, kemudahan dalam menggunakan kunci jawaban, kejelasan isi,

kejelasan susunan kalimat, dan kemudahan memahami kunci jawaban. Data

selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 1(o).

p. Umpan Balik

Tabel 4.2 menunjukkan bahwa persentase rata-rata hasil validasi terhadap

aspek umpan balik sebesar 75% yang berarti cukup valid. Berdasarkan hasil

analisis tersebut, maka umpan balik tidak perlu direvisi.Aspek umpan balik

meliputi kemudahan memahami petunjuk umpan balik, kejelasan isi, dan

kejelasan susunan kalimat. Data selengkapnya dapat dilihat dalam Lampiran 1(p).

q. Suplemen Materi

Kriteria aspek suplemen materi meliputi kemudahan memahami isi materi,

kejelasan isi, kejelasan susunan kalimat, kesesuaian dengan tujuan hasil belajar,

konstruksi konsep cukup jelas, kedalaman materi sudah cukup, dan keluasan

materi sudah cukup. Hasil analisis beberapa kriteria tentang aspek suplemen

materi menunjukkan persentase rata-rata sebesar 73,80% yang berarti cukup valid.

Berdasarkan hasil analisis tersebut, maka suplemen materi tidak perlu direvisi.

Data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 1(q).

r. Daftar Rujukan

Aspek kunci jawaban mempunyai tiga kriteria yaitu kesesuaian daftar

rujukan dengan materi, sistematika penulisan daftar rujukan, dan kemudahan

memahami daftar rujukan. Penilaian terhadap aspek daftar rujukan menunjukkan

Page 73: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

persentase rata-rata sebesar 72,22% yang berarti cukup valid sehingga daftar

rujukan tidak perlu direvisi. Data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 1(r).

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Analisis Volumetri dengan Model

Learning Cycle 5 Fase

Berdasarkan pada Tabel 4.4 dapat dideskripsikan data hasil validasi

terhadap Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) analisis volumetri yang

menggunakan model Learning Cycle 5 Fase sebagai berikut.

a. Kompetensi

Aspek kompetensi dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

memiliki dua kriteria penilaian yaitu kemudahan memahami kalimat dan kejelasan

susunan kalimat dan bahasa. Berdasarkan Tabel 4.4 diketahui bahwa aspek

kompetensi memiliki persentase 75% yang berarti cukup valid. Hal ini

menunjukkan bahwa tidak perlu dilakukan revisi terhadap kompetensi. Data

selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 2(a).

b. Indikator

Secara umum data hasil validasi terhadap indikator dalam Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah cukup valid dengan persentase rata-rata

sebesar 75%. Berdasarkan hasil analisis tersebut, maka indikator dalam RPP tidak

perlu direvisi.Kriteria indikator meliputi kesesuaian dengan kompetensi,

mengukur kompetensi tertentu, dan penulisan telah operasional. Data

selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 2(b).

c. Tujuan Hasil Belajar

Page 74: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

Hasil penilaian yang diperoleh terhadap aspek tujuan hasil belajar adalah

cukup valid dengan persentase rata-rata sebesar 75%. Aspek tujuan hasil belajar

meliputi kesesuaian dengan kompetensi, kemudahan memahami kalimat, dan

kejelasan susunan kalimat dan bahasa. Berdasarkan hasil analisis tersebut, maka

tujuan pembelajaran tidak perlu direvisi. Data hasil penilaian tersebut dapat dilihat

pada Lampiran 2(c).

d. Uraian Materi

Berdasarkan Tabel 4.4 diketahui bahwa persentase rata-rata hasil validasi

terhadap aspek uraian materi dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

sebesar 76,56% yang berarti valid. Aspek uraian materi memiliki delapan kriteria

penilaian yaitu kesesuaian dengan kompetensi, kemudahan memahami isi materi,

kejelasan isi, kejelasan susunan kalimat, kesesuaian dengan tujuan hasil belajar,

konstruksi konsep cukup jelas, kedalaman materi sudah cukup, dan keluasan

materi sudah cukup. Hal ini menunjukkan bahwa uraian materi tidak perlu

direvisi. Data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 1(d).

e. Skenario Pembelajaran

Kriteria penilaian tentang skenario pembelajaran dalam Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) meliputi adanya fase engagement yang

memberikan pengetahuan awal mengenai materi yang dipelajari, adanya fase

exploration yang memberikan kesempatan siswa mengeksplor pengetahuannya

dalam kegiatan percobaan, adanya fase explanation yang mengenalkan konsep

secara mendalam dan memberikan informasi serta memberikan definisi-definisi

formal, adanya fase elaboration yang memberikan kesempatan siswa untuk

Page 75: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

menerapkan konsep pada situasi baru, dan adanya fase evaluation yang

memberikan kesempatan siswa untuk menguji pemahamannya mengenai konsep

secara menyeluruh.

Hasil validasi dari dua validator memiliki persentase rata-rata sebesar

77,50%. Hal ini menunjukkan bahwa skenario pembelajaran sudah valid dan tidak

perlu direvisi. Data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 1(e).

Komentar dan saran dari validator mengenai skenario pembelajaran yaitu

(1) agar dalam tahap kegiatan awal (pendahuluan), guru sebaiknya melakukan

absensi terhadap masing-masing siswa yang bertujuan agar lebih mengenal siswa,

(2) media pembelajaran yang digunakan dalam RPP sebaiknya disebutkan berupa

alat-alat praktikum atau video pembelajaran tentang titrasi, dan (3) penulisan

sumber belajar sebaiknya lebih spesifik, maka pengembang merevisi hal tersebut.

Hasil revisi disajikan pada revisi rencana pelaksanaan pembelajaran pada Tabel

4.7 dan lebih jelasnya dapat dilihat pada rencana pelaksanaan pembelajaran materi

analisis volumetri. Data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 2(f).

f. Lembar Penilaian

Lembar penilaian dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) memiliki

tiga kriteria yaitu kesesuaian lembar penilaian dengan Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP), kemudahan bahasa dalam lembar penilaian untuk dipahami,

dan kelengkapan isi. Tabel 4.4 menunjukkan bahwa persentase terhadap aspek

lembar penilaian sebesar 75% yang berarti cukup valid. Hal ini menunjukkan bahwa

lembar penilaian tidak perlu direvisi. Data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran

2(f).

Page 76: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

C. Revisi Produk Pengembangan

1. Modul Analisis Volumetri dengan model Learning Cycle 5 Fase

Bagian modul yang direvisi secara terperinci terdapat pada Tabel 4.6.

Tabel 4.6 Revisi Modul Analisis Volumetri

No. Aspek Hal. Sebelum Direvisi

Sesudah Direvisi

1. Kata Pengantar

i-ii Penulisan kata pengantar dengan cara rata kiri

Penulisan kata pengantar dengan cara rata kanan dan kiri

2. Petunjuk Penggunaan Modul

iv Dalam petunjuk penggunaan modul untuk siswa tidak diberi arah panah.

Petunjuk penggunaan modul untuk siswa lebih diperjelas dengan memberi tanda panah.

3. Model Pembelajaran dalam Modul

vi Dalam fase exploration tidak disebutkan adanya tahapan siswa mengembangkan prosedur percobaan dan mendiskusikan hasil

Dalam fase exploration disebutkan adanya tahapan siswa mengembangkan prosedur percobaan dan mendiskusikan hasil

4. Kompetensi ix Dalam penulisan kompetensi dasar tidak disebutkan materi yang akan dibahas dalam modul.

Dalam penulisan kompetensi dasar disebutkan materi yang akan dibahas dalam modul.

5. Kegiatan Belajar Siswa

Pertanyaan hal. 21, no.3 pada fase explanation pada kegiatan belajar I membahas mengenai perhitungan kemurnian asam sitrat.

Pertanyaan hal. 21, no.3 pada fase explanation pada kegiatan belajar I sebaiknya dihilangkan karena dianggap terlalu sulit.

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran analisis volumetri dengan model

Learning Cycle 5 Fase

Page 77: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

Bagian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang direvisi secara

terperinci terdapat pada tabel 4.7.

Tabel 4.7 Revisi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Analisis Volumetri

Aspek Sebelum Direvisi Sesudah Direvisi Skenario Pembelajaran

• Pada tahap pendahuluan guru menanyakan presensi siswa.

• Penulisan media pembelajaran dalam bentuk buku

• Penulisan sumber belajar kurang

spesifik

• Pada tahap pendahuluan guru mempresensi siswa satu persatu dengan harapan dapat mengenal siswa.

• Penulisan media pembelajaran dalam bentuk alat (alat-alat kimia atau video tentang titrasi)

• Penulisan sumber belajar lebih spesifik

     

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Modul Analisis Volumetri yang dikembangkan terdiri dari 4 kegiatan

belajar yaitu kegiatan belajar I (Titrasi Asidi-Alkalimetri), kegiatan belajar

II (Titrasi Argentometri), kegiatan belajar III ( Titrasi Iodo-Iodimetri), dan

kegiatan belajar IV (Titrasi Kompleksometri). Tiap-tiap kegiatan belajar

terdiri dari 5 fase, yaitu fase pendahuluan (engagement), fase eksplorasi

Page 78: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

(exploration), fase penjelasan (explanation), fase penerapan konsep

(elaboration), dan fase evaluasi (evaluation).

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dikembangkan terdiri dari

RPP I membahas tentang dasar-dasar analisis volumetri, RPP II

membahas tentang analisis berdasarkan reaksi penetralan yang

dikhususkan titrasi asidi-alkalimetri, RPP III membahas tentang analisis

berdasarkan reaksi pengendapan yang dikhususkan titrasi argentometri,

RPP IV membahas tentang analisis berdasarkan reaksi oksidasi-reduksi

yang dikhususkan titrasi iodo-iodimetri, dan RPP V membahas tentang

analisis berdasarkan reaksi pembentukan kompleks yang dikhususkan

titrasi kompleksometri.

3. Hasil validasi modul yang dikembangkan diperoleh persentase rata-rata

sebesar 77,49% dengan kriteria penilaian valid. Hasil validasi Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dikembangkan diperoleh persentase

rata-rata sebesar 75,67% dengan kriteria penilaian cukup valid.

Kesimpulan yang diperoleh berdasarkan persentase tersebut adalah modul

dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) analisis volumetri sudah

layak untuk dilakukan uji lapangan atau validasi empirik oleh guru dalam

pembelajaran analisis volumetri di kelas XI SMK program keahlian

analisis kimia.

B. Saran

Beberapa saran yang berkaitan dengan pengembangan Modul dan

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) analisis volumetri adalah sebagai

berikut.

Page 79: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

1. Validasi produk hasil pengembangan sebaiknya dilanjutkan pada tahap uji

coba lapangan awal (tahap keempat dari model Borg dan Gall).

2. Proses validasi terhadap produk pengembangan sebaiknya dilakukan

terhadap beberapa guru sehingga diperoleh banyak masukan dan saran

terhadap penyempurnaan produk.

3. Selama proses pembelajaran sebaiknya guru bertindak sebagai fasilitator

yang mengarahkan siswa agar dapat belajar secara aktif dan mandiri dengan

menggunakan modul.

       

DAFTAR RUJUKAN

Arifin, M. 2005. Strategi Belajar Mengajar Kimia. Malang: UM press. Arikunto, S. 1993. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:

PT.Rineka Cipta. Arikunto, S. 2003. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Badan Standar Nasional Pendidikan. 2006. Panduan Penyusunan Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Nasional.

Dasna, I. W dan Sutrisno (Eds). 2005. Model-model Pembelajaran

Konstruktivistik dalam Pengajaran Sains-Kimia. Malang: Universitas Negeri Malang.

Page 80: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

Iskandar, S.M. 2004. Strategi Pembelajaran Konstruktivistik dalam Kimia. Malang: Universitas Negeri Malang.

Mardalis. 2002. Metode Penelitian (Suatu Pendekatan Proposal). Jakarta: PT

Bumi Aksara. Masyrufah. 2007. Pengembangan Modul Termokimia Model Learning Cycle 5-E

untuk SMA/MA Kelas XI Semester I sebagai Penunjang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Skripsi tidak diterbitkan. Malang: FMIPA Universitas Negeri Malang.

Mulyasa. 2003. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya. Mulyasa. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya. Nikmah, H. 2008. Pengembangan Modul Pemisahan Campuran untuk SMP/MTs

Kelas VII Semester I dengan Model Learning Cycle 5 Fase berdasarkan Penunjang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Skripsi tidak diterbitkan. Malang: FMIPA Universitas Negeri Malang.

Nurliana, E. 2007. Implementasi Modul Bahan Kimia dalam Kehidupan Sehari-

hari berbasis Learning Cycle pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 4 Nganjuk. Skripsi tidak diterbitkan. Malang: FMIPA Universitas Negeri Malang.

Pannen, P. 2001. Pendidikan sebagai Sistem. Jakarta: Dirjen pendidikan. Saukah, A., Sukarnyana, I.W. & Waseso, M.G. 2000. Pedoman Penulisan Karya

Ilmiah Edisi Keempat. Malang: Universitas Negeri Malang. Sukmadinata, N.S. 2005. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : PT Remaja

Kanisius. Suparno, P.1997. Filsafat Konstruktivisme dalam Pendidikan. Yogyakarta:

Kanisius. Yustisia, A. 2008. Pengembangan Modul Perubahan Fisika dan Kimia untuk

SMP/MTs Kelas VII dengan Model Belajar Learning Cycle 5 Fase sebagai Penunjang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Skripsi tidak diterbitkan. Malang: FMIPA Universitas Negeri Malang.

Page 81: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

                       

 

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Tasrifah

NIM : 105331479019

Jurusan/Prodi : Kimia/Pendidikan Kimia

Fakultas/Program : MIPA/S1

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar

merupakan hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilan tulisan atau

pikiran orang lain yang saya aku sebagai hasil tulisan atau pikiran saya sendiri.

Page 82: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

Apabila di kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil jiplakan,

maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.

      

                   

Malang, Februari 2010 Yang membuat pernyataan

Tasrifah NIM 105331479019

Page 83: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

                        Lampiran 1: Data Nilai Persentase Hasil Validasi Modul Analisis Volumetri

a. Data Nilai Persentase Hasil Validasi Halaman Depan (Cover)

Item Pertanyaan

Option

∑ responden

∑ nilai

Persentase

Kriteria

a 3 10

83,33

Valid

b 3 10

83,33

Valid 

c 3 10

83,33

Valid 

d 3 10

83,33

Valid 

e 3 9 75 Cuku

p valid

f 3 9 75 Cukup

Page 84: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

valid

Rata-rata 3

9,67

80,58

Valid

b. Data Nilai Persentase Hasil Validasi Kata Pengantar

Item Pertanyaan

Option

∑ responden

∑ nilai

Persentase

Kriteria

a 3 9 75 Cuku

p Valid

b 3 10

83,33

Valid 

c 3 10

83,33

Valid 

d 3 10

83,33

Valid 

Rata-rata 3

9,75

81,25

Valid

c. Data Nilai Persentase Hasil Validasi Petunjuk Penggunaan Modul

Item Pertanyaan

Option

∑ responden

∑ nilai

Rata-rata

Kriteria

a 3 9 75 Cuku

p Valid

b 3 9 75 Cukup Valid

c 3 9 75 Cukup Valid

d 3 9 75 Cukup

Page 85: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

Valid

Rata-rata 3 9 75

Cukup

valid  

d. Data Nilai Persentase Hasil Validasi Tahap-Tahap Penggunaan Modul

Item Pertanyaan

Option

∑ responden

∑ nilai

Rata-rata

Kriteria

a 3 11

91,67

Valid

b 3 10

83,33

Valid 

c 3 10

83,33

Valid 

Rata-rata 3

10,3

86,11

Valid

     

e. Data Nilai Persentase Hasil Validasi Model Pembelajaran dalam Modul

Item Pertanyaan

Option

∑ responden

∑ nilai

Rata-rata

Kriteria

a 3 9 75 Cuku

p Valid

b 3 866,67

Cukup

Valid

c 3 9 75 Cuku

p Valid

Rata-rata 3

8,6

72,22

Cukup

Valid

Page 86: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

f. Data Nilai Persentase Hasil Validasi Daftar Isi

Item Pertanyaan

Option

∑ responden

∑ nilai

Rata-rata

Kriteria

a 3 11

91,67

Valid

b 3 11

91,67

Valid

c 3 11

91,67

Valid

Rata-rata 3 1

1

91,67

Valid

 g. Data Nilai Persentase Hasil Validasi Daftar Gambar

Item Pertanyaan

Option

∑ responden

∑ nilai

Rata-rata

Kriteria

a 3 11

91,67

Valid

b 3 11

91,67

Valid

c 3 11

91,67

Valid

Rata-rata 3 1

1

91,67

Valid

 h. Data Nilai Persentase Hasil Validasi Daftar Tabel

Item Pertanyaan

Option ∑

responden

∑ ni

Rata-ra

Kriteria

Page 87: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

lai

ta

a 3 10

83,33

Valid

b 3 9 75 Cuku

p Valid

c 3 10

83,33

Valid

Rata-rata 3

9,67

80,58

Cukup

Valid

 i. Data Nilai Persentase Hasil Validasi Kompetensi

Item Pertanyaan

Option

∑ responden

∑ nilai

Rata-rata

Kriteria

a 3 9 75 Cuku

p Valid

b 3 866,67

Cukup

Valid Rata-rata 3 8

,5

70,83

Cukup

Valid    

j. Data Nilai Persentase Hasil Validasi Kegiatan Belajar Siswa

Item Pertanyaan

Option

∑ responden

∑ nilai

Rata-rata

Kriteria

a 3 866,67

Cukup

valid

b 3 9 75 Cuku

p valid

c 3 1 83 Valid

Page 88: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

0 ,33

d 3 10

83,33

Valid 

e 3 9 75 Cuku

p valid

f 3 866,67

Cukup

valid

g 3  9 75 Cuku

p valid

h 3  9 75 Cuku

p valid

i 3  9 75 Cuku

p valid

j 3  10

83,33

Valid

Rata-rata 3

9,10

75,83

Cukup

valid

 k. Data Nilai Persentase Hasil Validasi Gambar

Item Pertanyaan

Option

∑ responden

∑ nilai

Rata-rata

Kriteria

a 3 866,67

Cukup Valid

b 3 866,67

Cukup Valid 

c 3 9 75 Cukup Valid

d 3 9 75 Cukup Valid

Rata-rata 3

8,5

70,83

Cukup Valid

 l. Data Nilai Persentase Hasil Validasi Tabel

Page 89: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

Item Pertanyaan

Option

∑ responden

∑ nilai

Rata-rata

Kriteria

a 3 9 75 Cuku

p Valid

b 3 9 75 Cuku

p Valid

c 3 9 75 Cuku

p Valid

Rata-rata 3 9 75

Cukup

Valid

m. Data Nilai Persentase Hasil Validasi Rangkuman

Item Pertanyaan

Option

∑ responden

∑ nilai

Rata-rata

Kriteria

a 3 9 75 Cuku

p Valid

b 3 9 75 Cuku

p Valid

c 3 866,67

Cukup

Valid

Rata-rata 3

8,67

72,22

Cukup

Valid

      

n. Data Nilai Persentase Hasil Validasi Soal Pendalaman

Item Pertanyaan

Option

∑ responden

∑ n

Rata-

Kriteria

Page 90: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

ilai

rata

a 3 10

83,33

Valid

b 3 9 75 Cukup Valid

c 3 9 75 Cukup Valid

d 3 866,67

Cukup Valid

Rata-rata 3 9 75

Cukup

valid  

o. Data Nilai Persentase Hasil Validasi Kunci Jawaban

Item Pertanyaan

Option

∑ responden

∑ nilai

Rata-rata

Kriteria

a 3 10

83,33

Valid

b 3 9 75 Cukup Valid

c 3 9 75 Cukup Valid

d 3 9 75 Cukup Valid

e 3 866,67

Cukup valid

Rata-rata 3 9 75

Cukup

Valid  

p. Data Nilai Persentase Hasil Validasi Umpan Balik

Item Pertanyaan

Option ∑

responden

∑ ni

Rata-ra

Kriteria

Page 91: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

lai

ta

a 3 9 75 Cukup Valid

b 3 9 75 Cukup Valid

c 3 9 75 Cukup Valid

Rata-rata 3 9 75

Cukup

Valid  

q. Data Nilai Persentase Hasil Validasi Suplemen Materi

Item Pertanyaan

Option

∑ responden

∑ nilai

Rata-rata

Kriteria

a 3 9 75 Cuku

p valid

b 3 9 75 Cuku

p valid

c 3 9 75 Cuku

p valid

d 3 9 75 Cuku

p valid

e 3 866,67

Cukup

valid

f 3 9 75 Cuku

p valid

g 3 9 75 Cuku

p valid

Rata-rata 3

8,85

73,81

Cukup

Valid

Page 92: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

r. Data Nilai Persentase Hasil Validasi Daftar Rujukan

Item Pertanyaan

Option

∑ responden

∑ nilai

Rata-rata

Kriteria

a 3 866,67

Cukup Valid

b 3 9 75 Cukup Valid

c 3 9 75 Cukup Valid

Rata-rata 3

8,67

72,22

Cukup Valid

                         

Page 93: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

           Lampiran 2: Data Nilai Persentase Hasil Validasi Rancangan Pelaksanaan

Pembelajaran Analisis Volumetri

a. Data Nilai Persentase Hasil Validasi Kompetensi

Item Pertanyaan

Option

∑ responden

∑ nilai

Persentase

Kriteria

a 2 6 75 Cuku

p valid

b 2 6 75 Cuku

p valid

Rata-rata 2 6 75

Cukup

valid  b. Data Nilai Persentase Hasil Validasi Indikator

Item Pertanyaan

Option

∑ responden

∑ nilai

Persentase

Kriteria

a 2 6 75 Cukup Valid

b 2 6 75 Cukup Valid

c 2 6 75 Cukup

Page 94: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

Valid

Rata-rata 2 6 75

Cukup

Valid  c. Data Nilai Persentase Hasil Validasi Uraian Materi

Item Pertanyaan

Option

∑ responden

∑ nilai

Persentase

Kriteria

a 2 6 75 Cukup Valid

b 2 6 75 Cukup Valid

c 2 6 75 Cukup Valid

Rata-rata 2 6 75

Cukup

Valid d. Data Nilai Persentase Hasil Validasi Uraian Materi

Item Pertanyaan

Option

∑ responden

∑ nilai

Persentase

Kriteria

a 2 6 75 Cuku

p Valid

b 2 787,50

Valid 

c 2 6 75 Cuku

p Valid

d 2 6 75 Cuku

p Valid

e 2 6

75 Cuku

p Valid

f 2 6

75 Cuku

p Valid

Page 95: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

g 2 6

75 Cuku

p Valid

h 2 6

75 Cuku

p Valid

Rata-rata 2

6,1

76,56

Valid

e. Data Nilai Persentase Hasil Validasi Skenario Pembelajaran

Item Pertanyaan

Option

∑ responden

∑ nilai

Persentase

Kriteria

a 2 7 87,5 Valid 

b 2 6 75 Cuku

p Valid

c 2 6 75 Cuku

p Valid

d 2 6 75 Cuku

p Valid

e 2 6

75 Cuku

p Valid

Rata-rata 2

6,2

77,50

Valid

f. Data Nilai Persentase Hasil Validasi Lembar Penilaian

Item Pertanyaan

Option

∑ responden

∑ nilai

Persentase

Kriteria

a 2 6 75 Cukup

Page 96: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

Valid

b 2 6 75 Cukup Valid

c 2 6 75 Cukup Valid

Rata-rata 2 6 75

Cukup

Valid

Lampiran 3: Rekapan Hasil Validasi Modul Analisis Volumetri

Aspek yang Dinilai Item Pertanyaan

Validator V1

V2

Halaman Depan (Cover) a 4 3

b 4 3 c 3 4 d 3 4 e 3 3

Page 97: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

f 3 3

Kata Pengantar a 3 3

b 3 4 c 3 3

d 3 3

Petunjuk Penggunaan Modul

a 3 3

b 3 3 c 2 3

d 3 3

Petunjuk Penggunaan Modul

a 3 4

b 3 3

c 2 3

Model Pembelajaran dalam Modul

a 3 3

b 2 3

c 3 3

Daftar Isi a 4 3

b 4 3

c 4 3

Daftar Gambar a 4 3

b 4 3

c 4 3

Daftar Tabel a 4 3

b 3 3

c 4 3

Kompetensi a 3 3

b 2 3

Kegiatan Belajar Siswa a 2 3

b 3 3 c 3 3 d 3 3 e 3 3 f 2 3 g 3 3 h 3 3 i 3 3

j 3 3

Lanjutan Tabel

Page 98: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

Aspek yang Dinilai Item Pertanyaan

Validator V1

V2

Gambar a 2 3

b 2 3 c 3 3 d 3 3

Tabel a 3 3

b 3 3

c 3 3

Rangkuman a 3 3

b 3 3

c 2 3

Soal Pedalaman a 3 3

b 3 3 c 3 3 d 2 3

Kunci Jawaban a

3 3

b 3 3 c 3 3 d 3 3 e 2 3

Umpan Balik a 3 3

b 3 3 c 3 3

Suplemen Materi a 3 3

b 3 3 c 3 3 d 3 3 e 2 3 f 3 3 g 3 3

Daftar Rujukan a 2 3

b 3 3 c 3 3

Page 99: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

Lampiran 4: Rekapan Hasil Validasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP) Analisis Volumetri

Aspek yang Dinilai Item Pertanyaan

Validator

V2

Kompetensi a 3

b 3

Indikator a 3

b 3 c 3

Tujuan Hasil Belajar a 3

b 3 c 3

Uraian Materi a 3

b 3 c 3 d 3 e 3 f 3 g 3 h 3

Skenario Pembelajaran a 3

b 3 c 3 d 3 e 3

Lembar Penilaian a 3

b 3 c 3

Page 100: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

Keterangan : V1 adalah Dosen Kimia V2 dan V3 adalah Guru kimia SMK Negeri 7 Malang V1 = Drs. Muhammad Shodiq Ibnu, M.Si V2 = Tri Pangastuti, S.Pd V3 = Yanuarita Tri Harini, S.Si

        

ANGKET VALIDASI DOSEN

  

1. Berikan penilaian Anda secara objektif.

2. Penilaian atas produk pengembangan modul ini menginformasikan

ketepatan, kesesuaian, kelayakan, dan kemenarikan modul pembelajaran.

3. Kontribusi anda apapun bentuknya pada angket ini sangat bermanfaat

untuk menilai kelayakan pengembangan modul pembelajaran ini.

4. Berilah tanda cek list (√) pada salah satu jawaban yang paling sesuai

menurut pendapat Anda, yaitu:

Angka 4 berarti = sangat baik/menarik/layak/mudah/sesuai/tepat

Angka 3 berarti = baik/menarik/layak/mudah/sesuai/tepat

Angka 2 berarti = kurang baik/menarik/layak/mudah/sesuai/tepat

Angka 1 berarti = sangat kurang baik/menarik/layak/mudah/sesuai/tepat

5. Untuk saran terbuka dari Anda, isilah di tempat yang disediakan.

  

Page 101: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

                                             

Page 102: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

                                             

Page 103: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

                                             

Page 104: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

                                               

Page 105: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

                 

ANGKET VALIDASI GURU

  

1. Berikan penilaian Anda secara objektif.

2. Penilaian atas produk pengembangan modul ini menginformasikan

ketepatan, kesesuaian, kelayakan, dan kemenarikan modul pembelajaran.

3. Kontribusi anda apapun bentuknya pada angket ini sangat bermanfaat

untuk menilai kelayakan pengembangan modul pembelajaran ini.

4. Berilah tanda cek list (√) pada salah satu jawaban yang paling sesuai

menurut pendapat Anda, yaitu:

Angka 4 berarti = sangat baik/menarik/layak/mudah/sesuai/tepat

Angka 3 berarti = baik/menarik/layak/mudah/sesuai/tepat

Angka 2 berarti = kurang baik/menarik/layak/mudah/sesuai/tepat

Angka 1 berarti = sangat kurang baik/menarik/layak/mudah/sesuai/tepat

5. Untuk saran terbuka dari Anda, isilah di tempat yang disediakan.

  

Page 106: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

                                             

Page 107: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

                                             

Page 108: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

                                             

Page 109: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

                                             

Page 110: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

                                             

Page 111: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

                                             

Page 112: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

                                             

Page 113: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

                 

ANGKET VALIDASI GURU

  

1. Berikan penilaian Anda secara objektif.

2. Penilaian atas produk pengembangan modul ini menginformasikan

ketepatan, kesesuaian, kelayakan, dan kemenarikan modul pembelajaran.

3. Kontribusi anda apapun bentuknya pada angket ini sangat bermanfaat

untuk menilai kelayakan pengembangan modul pembelajaran ini.

4. Berilah tanda cek list (√) pada salah satu jawaban yang paling sesuai

menurut pendapat Anda, yaitu:

Angka 4 berarti = sangat baik/menarik/layak/mudah/sesuai/tepat

Angka 3 berarti = baik/menarik/layak/mudah/sesuai/tepat

Angka 2 berarti = kurang baik/menarik/layak/mudah/sesuai/tepat

Angka 1 berarti = sangat kurang baik/menarik/layak/mudah/sesuai/tepat

5. Untuk saran terbuka dari Anda, isilah di tempat yang disediakan.

  

Page 114: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

                                             

Page 115: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

                                             

Page 116: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

                                               

Page 117: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

                                             

Page 118: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

                                             

Page 119: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

                                             

Page 120: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

                                             

Page 121: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

                    

                    

Page 122: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

                                             

Page 123: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

                                             

Page 124: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

                                             

Page 125: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

                   

                   

Page 126: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

                    

                    

Page 127: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

                

   

   

                    

D

  

 

PenTa

PembDrs. Darso

Dra. Na

nyusun: asrifah

bimbing:ono Sigit, Mazriati, M.

M.Pd .Si

Page 128: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

                 

Alhamdulillahirabbil’alamin.  Puji  syukur  kehadirat  Allah  SWT  yang 

telah  memberikan  rahmatNya  sehingga  modul  ”Analisis  Volumetri”  dapat 

selesai dengan baik. Shalawat serta salam semoga tercurahkan kepada Nabi 

Muhammad SAW beserta orang‐orang yang  Istiqamah di  jalan‐Nya. Adanya 

perubahan paradigma pembelajaran dari behaviorisme ke   konstruktivisme 

menuntut  siswa  untuk  dapat  belajar  secara  aktif  dan  mandiri  dalam 

membangun  pengetahuannya  tanpa  harus  tergantung  pada  guru.  Untuk 

memenuhi  tuntutan  tersebut,  maka  disusunlah modul  ”Analisis  Volumetri” 

sebagai media pembelajaran. 

Dalam pendekatan konstruktivistik   dikembangkan model, metode, 

strategi maupun pendekatan‐pendekatan pembelajaran baru yang digunakan 

untuk  mendukung  proses  pembelajaran.  Salah  satu  model  yang 

dikembangkan  dalam  pembelajaran  konstruktivistik  ini  adalah  model 

Learning Cycle 5 Fase. Model pembelajaran ini menghubungkan pengetahuan 

awal  siswa untuk membentuk pengetahuan baru melalui beberapa  tahapan 

atau fase yaitu engagement (membangkitkan minat dan rasa keingintahuan), 

Page 129: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

exploration  (eksplorasi),  explanation  (penjelasan  konsep),  elaboration 

(penerapan konsep), dan evaluation (evaluasi).  

Penyusun berharap dengan modul  ”Analisis Volumetri”, para siswa 

dapat  memahami  ilmu  kimia,  khususnya  materi  analisis  volumetri  dengan 

mudah, aktif, dan mandiri, serta dapat membangun sendiri pengetahuannya. 

Modul ”Analisis Volumetri”   diharapkan pula dapat digunakan sebagai salah 

satu  contoh  penerapan  pembelajaran  kontekstual  dengan  model  Learning 

Cycle 5 Fase. Modul ini berisi 4 kegiatan belajar, yaitu: 

1. kegiatan belajar 1  : titrasi asidi‐alkalimetri 

2. kegiatan belajar 2 : titrasi argentometri 

3. kegiatan belajar 3 : titrasi iodo‐iodimetri 

4. kegiatan belajar 4 : titrasi kompleksometri 

 

Penyusun menyadari  sepenuhnya bahwa modul  ”Analisis  Volumetri” masih 

banyak  kekurangan/kelemahan  dan  jauh  dari  kesempurnaan,  baik  dari 

segi  isi,  sistematika,  penulisan,  maupun  penuturannya.  Untuk  itu 

penyusun  mengharapkan  saran  dan  kritik  dari  pembaca  demi 

penyempurnaan  modul  ini.  Akhir  kata,  penyusun  ingin  menyampaikan 

rasa terima kasih kepada              Bapak Drs. Darsono Sigit, M.Pd dan Ibu 

Dra.  Nazriati,  M.Si  yang  telah  membimbing  penyusunan  modul,  serta 

semua  pihak  yang  telah  membantu  terselesainya  modul  ”Analisis 

Volumetri”. 

 

 

Penyusun 

 

    

Page 130: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

                   

  

      

Page 131: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

         

Membkriter

Mempterdapat

jawab

Pada faskepada

Pada tahatau

Explor

Pada tasiswa un

pen

Pada tadengan psiswa b

fenomen

Menjela

berikan kesria penilaian

ke

perhatikan st pada moduban sebelum

se Elaboratisiswa untuk

menge

hap Explanamemantapkration denga

ahap Explorntuk belaja

dengan kndapat, argu

pertanya

ahap Engagpertanyaan

bukan dengana di luar p

askan tugas

empatan pan yang telahegiatan bela

siswa pada ul. Jangan m mereka m

ion dan Evak mengerjaetahui tingk

ation, guru mkan konsepan konsep b

ration, guruar dalam konkelompok mumen, atau aan yang ter

gement, gurn-pertanyaanan menyamersepsi, pem

-tugas yangpenggu

ada siswa yh ditentukaajar dalam m

saat mengemembiarka

mengerjakan

aluation, gurkan soal-sokat penguas

mengajak sip siswa yangbaru yang b

u memberiknteks pema

mereka untu jawaban terdapat pada

ru mencoban atau feno

mpaikan sesmahaman a

g dilakukanunaan modu

yang belum an dengan mmodul.

erjakan soaan siswa men semua soa

ru memberioal secara msaan siswa.

iswa menemg diperoleh belum dipah

an kesempaakaian bersauk menyatak

rhadap pera kegiatan i

a mengawalimena yang uatu yang a

atau penget

n siswa dengul.

memenuhi mengulangi

al-soal yang embuka kunal evaluasi.

i kesempatamandiri untu

mukan konsdari tahap

hami siswa.

atan kepadaama (sharinkan tanyaan-ini.

i pengajaran menarik baabstrak ataahuan sisw

gan petunju

 

nci

an uk

sep

a ng)

n agi

au wa.

uk

Page 132: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

                                      

 

 

     

Membpetunju

dansisw

langkah

Bila Akesu

dengan

Tentumenggutelah di

Laselanjutmemenkemba

belum

baca dan muk penggunn petunjuka, serta perh-langkah p

modul.

Anda menlitan, diskn teman a

Anda.

ukan skor Aunakan umsediakan panjutkan ktnya, jika snuhi kriteriali materi, jim mencuku

memahami naan moduk untuk rhatikan penggunan

ngalami kusikan atau guru

Anda dengapan balik y

pada modulke materi kor Anda tia dan pelajika skor Anupi kriteria

PETUMemberi

m

l

n

an yang l ini.

telah jari nda a.

NJUK PENinformasi b

memudahka

Membmateri modul

menjawdi te

Mengerjaakhir kemengeta

Anda tterdap

jangan sebelum

so

GGUNAANentuk dan is

an penggunaa

aca dan me yang terdal secara cer

wab setiap pempat yangdisediakan

akan soal-egiatan mohui tingkaterhadap m

pat dalam melihat ku

m Anda meoal-soal te

N MODUL si modul untuanya.

emahami apat pada rmat dan pertanyaan g telah n.

-soal tes podul ini unat penguasmateri yanmodul. Daunci jawabenyelesaikrsebut.

uk

pada ntuk saan ng an ban kan

Page 133: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

                                      

      Dalam  modul  ”Analisis  Volumetri”,  Anda  akan  mempelajari  materi Analisis  Volumetri.  Modul  ”Analisis  Volumetri”    dikembangkan  menjadi  4 kegiatan belajar, yaitu: 

Page 134: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

5. kegiatan belajar 1 : Titrasi Asidi‐Alkalimetri  6. kegiatan belajar 2: Titrasi Argentometri 7. kegiatan belajar 3 : Titrasi Iodo‐Iodimetri 8. kegiatan belajar 4 : Titrasi Kompleksometri 

 Bentuk  penyajian  materi  dalam modul  ini  disusun  berdasarkan model 

pembelajaran  Learning Cycle  5  Fase. Adapun  tahapan‐tahapan dalam  Learning Cycle 5 Fase adalah sebagai berikut: 

  

Bertujuan mengaitkan topik dengan gejala/peristiwa yang banyak dijumpai di lingkungan sekitar dan akrab dengan siswa. 

 Bertujuan melakukan eksplorasi dengan mengamati,mengidentifikasi, mengembangkan prosedur percobaan dan membuat kelompok belajar kooperatif dengan mendiskusikan hasil percobaan. 

 Berfungsi untuk menjelaskan konsep atau pembahasan berdasarkan hasil kegiatan exploration, berupa uraian pertanyaan dari materi yang dipelajari.   Berfungsi merangsang, melatih, dan mendorong keterampilan dalam menyelesaikan soal‐soal.  

  Berfungsi untuk mengetahui pengalaman yang telah diperoleh siswa dan sebagai refleksi untuk melakukan siklus lebih lanjut yaitu untuk pembelajaran pada konsep berikutnya   

                    Halaman Kata Pengantar ....................................................................................... i Petunjuk untuk Guru ............................................................................... iii Petunjuk untuk Siswa .............................................................................. iv Tahap-tahap Penggunaan Modul ............................................................ v Model yang digunakan dalam modul ...................................................... vi Daftar isi .................................................................................................. vii

Page 135: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

Daftar gambar.......................................................................................... viii Kurikulum ............................................................................................... ix Pengantar Volumetri ....................................Peralatan Analisis Volumetri .................................................................. 2 Kegiatan Belajar 1 : Titrasi Asidi-Alkalimetri

A. Engagement ................................................................................ 5 B. Exploration .................................................................................. 6 C. Explanation ................................................................................. 16 D. Elaboration ................................................................................. 22 E. Evaluation .................................................................................... 26

Kegiatan Belajar 2 : Titrasi Argentometri A.Engagement…………………………………………………….. 29 B.Exploration……………………………………………………... 30 C.Explanation……………………………………………………... 45 D.Elaboration……………………………………………………… 51 E.Evaluation………………………………………………………. 53

Kegiatan Belajar 3 : Titrasi Iodo-iodimetri A. Engagement ................................................................................ 55 B.Exploration .................................................................................. 56 C.Explanation ................................................................................. 68 D.Elaboration ................................................................................. 75 E.Evaluation .................................................................................... 78

Kegiatan Belajar 4: Titrasi Kompleksometri A.Engagement .................................................................................. 80 B.Exploration……………………………………………………... 81 C.Explanation……………………………………………………... 91 D.Elaboration……………………………………………………… 94 E.Evaluation………………………………………………………. 98 Rangkuman ............................................................................................ 99 Soal Pendalaman .................................................................................... 100 Kunci Jawaban Soal ................................................................................ 103 Umpan Balik ........................................................................................... 111 Daftar Rujukan ........................................................................................ 112  

 

 

 

Gambar                                                                                                                   Halaman 

1.1 Lahan Gambut ...............................................................................................   5 

Page 136: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

1.2 Cuka Tetes .....................................................................................................   5 

1.3 Lambung ........................................................................................................   22 

2.1 Garam ............................................................................................................   29 

3.1 Buah Jeruk .....................................................................................................   55 

3.2 Kaporit ...........................................................................................................   55 

4.1 Air ..................................................................................................................   80 

                              Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, Dan Indikator Yang digunakan, disesuaikan dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), yaitu:   

STANDAR KOMPETENSI 8. Melakukan Analisis Titrimetri

KOMPETENSI DASAR

Page 137: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

                                       

     

Page 138: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

                                

Peralatan Analisis Volumetri Di bawah ini merupakan peralatan yang umum dipakai untuk keperluan titrasi antara lain buret dan statis, erlenmeyer, labu ukur, pipet ukur, gelas arloji, pipet tetes, dan karet penghisap.

Gambar Alat Nama & Fungsi ANALISIS VOLUMETRI

ASIDI‐ALKALIMETRI  ARGENTOMETRI KOMPEKSOMETRI  OKSIDIMETRIASIDI‐ALKALIMETRI  ARGENTOMETRI KOMPEKSOMETRI IODO‐IODIMETRI

Page 139: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

B

Buret dtitran, badalah b50 mL. atas danStatis dburet (mwaktu t

Erlenmmeletakdiperguadalah umudah mudah

Untuk mdengan 10, ataugunakanmenggukarena ppresisi. dalam b

Buret dan S

dipakai sebagbiasanya yanburet denganSkala 0 ada

n 50 ada di bdipakai untukmeletakkan btitrasi.

Erlenmey

meyer dipakaikkan analit. Bunakan untukukuran 250 mdipegang damelihat anal

Pipet Uku

mengambil avolume tert

u 25 mL makn pipet ukurunakan gelaspipet ukur lePipet ukur t

banyak ukur

tatis

gai tempat ng dipakai n volume

a dibagian bawah. k menahan buret) pada

er

i untuk Biasa yang k titrasi mL agar

ang lebih lit.

ur

analit tentu misal ka r, jangan s ukur ebih tersedia an.

Page 140: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

                                        

Alat inimembudengan misalnyJangan untuk mstandar presisi.

Pipet teuntuk myang akwaktu t

Untmenim

untuk jangan

akanmegg

K

Gunauntuk mwaktupipet

tergber

mengh

Labu Uku

i dipakai untuat larutan st

volume tertya 10, 25, 50gunakan bea

membuat larusebab labu u

Pipet Tete

etes biasanyamengambil inkan digunakatitrasi.

Gelas Arlo

tuk alas padambang zat klarutan standn mengunakn tetapi Andgunakan gela

Karet Pengh

akan karet pemengambil au Anda mengt ukur. Jika agolong zat yarbahaya Andisapnya deng

ur

tuk andar tentu 0 mL. aker glass utan ukur lebih

es

a dipakai ndikator an pada

oji

a waktu kimia (zat dar) maka

kan kertas da harus as arloji.

hisap

enghisap analit pada ggunakan analitnya ang tak da bisa gan mulut.

Page 141: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

 

TITRASI ASIDI-ALKALIMETRI

Standar Kompetensi Melakukan Analisis titrimetri

Kompetensi Dasar Menjelaskan dasar-dasar analisis titrimetri Melaksanakan analisis titrimetri berdasar reaksi penetralan

Indikator Titrimetri dan jenis-jenis titrimetri diidentifikasi. Larutan baku standar, titik ekivalen dan titik akhir titrasi serta kurva titrasi diidentifikasi

Analisis titrimetri berdasarkan reaksi penetralan diidentifikasi reaksinya

Analisis titrimetri berdasarkan reaksi penetralan ditentukan perhitungannya

 

Page 142: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

Gb. 1.1http://imag

Pada malkalimemelakukUntuk dpernyata

Boto

warung Apakah makanancuka? Pasam cucara meterkandugunakandari alaborato

Untuk lekegiatan

1 lahan gambges.google.co

EN

modul ini etri. Apa yakan titrasi? dapat menaan berikut

ol cuka bibakso atatujuan

n? ApakahPernahkah uka dalam enghitung kung di dalan untuk measam cukorium?

ebih meman dalam fas

ut o.id

NGAG

kita akanang dimaks

njawab pet ini.

Pernahgambuorganikdari tmengglahan g

iasa ditemau di dappenambah

h rumus Anda mengbotol cuk

kadar darimnya? Metoengetahui ka dalam

ahami menge exploratio

GEME

n mempelasud denga

rtanyaan-pe

hkah Andaut? Tanah k yang santanah gam

gunakan pugambut?

mukan di wpur rumahhan cuka kimia dargamati kadka? Bagaim asam cukode apa yankeakuratan

m makan

genai titrasion!

ENT

ajari mengan titrasi?

ertanyaan

a mendengambut

ngat tinggi. mbut? Menupuk yang

warung-h Anda. a pada ri asam dar dari manakah ka yang ng Anda n kadar

nan di

si Asidi-Alk

Gb. 1.2 cwww.image

genai titraMengapa k

di atas,

ngar istilamenganduBagaimana

ngapa parbersifat b

kalimetri, la

cuka teteses.google.com

asi asidi-kita perlu

simaklah

ah tanah ng asam akah sifat ra petani basa pada

akukanlah

m

Page 143: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

U

k

Untuk leb

kegiatan-ke

Pertany

1. Apak

oksa

dala

Kegia

_________________________________

EXP

bih memah

egiatan ber

Pembu

yaan :

kah yang a

alat? Tulisk

am kegiatan

Tujuan :

Alat dan - Labu - Pipet

atan 1.1

_________________________________________________________________________________________________________________________

PLOR

hami titra

ikut ini!

uatan L

akan Anda

kanlah pro

n ini!

siswa dapa

Bahan : takar volume

_________________________________________________________________________________________________________________________

RATI

asi asidi-a

Larutan

lakukan d

osedur ker

at membua

- -

_________________________________________________________________________________________________________________________

ION

alkalimetri,

n Asam O

dalam mem

rja yang a

at larutan

asam oks akuades

_________________________________________________________________________________________________________________________

maka la

Oksalat

mbuat laru

akan Anda

baku Asam

alat

______________________________________________________________________________________________________________

akukanlah

t 0,1 N

utan asam

a lakukan

m Oksalat

___________________________________________________________________________________________________

t

Page 144: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

2. Lakukanlah kegiatan ini berdasarkan prosedur kerja yang telah

Anda buat dan catat data pengamatan!

_________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

Page 145: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

Pembuatan larutan NaOH 0,1 N

Pertanyaan :

1. Urutkanlah prosedur kerja yang masih acak di atas sehingga

diperoleh suatu prosedur kerja yang benar!

Tujuan : membuat larutan baku NaOH Alat dan Bahan:

- Labu takar 1000 mL - Akuades

- Gelas arloji - NaOH kristal

- Gelas beker

Prosedur percobaan (masih acak): a. Larutkan dengan sedikit akuades dalam gelas beker. b. Timbang dengan teliti massa NaOH kristal yang diperlukan

dalam gelas arloji yang telah ditimbang. c. Simpan larutan dalam tempat tertutup. d. Kocok sehingga semua endapan larut. e. Masukkan dalam labu takar 1000 mL, diencerkan hingga

volume larutan 1000 mL (sampai tanda batas).

Kegiatan 1.2

________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

Page 146: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

2. Lakukanlah kegiatan ini berdasarkan prosedur kerja yang telah

Anda buat dan catat data pengamatanmu!

Aspek Keterangan Massa NaOH Volume akuades Konsentrasi NaOH dari perhitungan teoritis

Page 147: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

Standarisasi larutan NaOH

Pertanyaan :

1. Urutkanlah prosedur kerja yang masih acak di atas sehingga

diperoleh suatu prosedur kerja yang benar!

Tujuan : siswa dapat membuat larutan standar NaOH 0,1 N Alat dan Bahan :

- Larutan Asam Oksalat - Pipet tetes - Erlenmeyer - Fenolftalein - Buret - Larutan NaOH dari kegiatan 1.1 - Statif

Prosedur Percobaan (Masih Acak): a. Titrasi larutan asam oksalat yang telah anda buat dengan

larutan NaOH yang akan ditentukan konsentrasinya. b. Pipet 25 mL larutan asam oksalat ke dalam erlenmeyer. c. Tambahkan 3 tetes indikator fenolftalein dan kocok. d. Hitung normalitas larutan NaOH tersebut.

Kegiatan 1.3

____________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

Page 148: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

2. Bagaimanakah hipotesismu mengenai percobaan ini?

3. Lakukanlah kegiatan ini berdasarkan prosedur kerja yang telah

Anda buat dan catat data pengamatanmu!

No. Hal Keterangan 1. Warna larutan asam oksalat 2. Konsentrasi larutan asam oksalat 3. Volume NaOH saat titik akhir titrasi 4. Konsentrasi NaOH sebelum standarisasi 5. Konsentrasi NaOH setelah standarisasi

4. Tuliskan persamaan reaksi dalam percobaan ini!

5. Buatlah laporan dari percobaan ini yang dilengkapi dengan

pembahasan, dan kesimpulan!

____________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

 

________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

Page 149: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

Standarisasi larutan HCl

Pertanyaan :

1. Urutkanlah prosedur kerja yang masih acak di atas sehingga

diperoleh suatu prosedur kerja yang benar!

2.

3.

4.

Tujuan : melakukan standarisasi larutan baku HCl Alat dan Bahan

- Larutan HCl yang telah tersedia

- Gelas arloji - Erlenmeyer - Buret - Statif - Pipet tetes - Larutan NaOH hasil standarisasi pada kegiatan 1.3

Prosedur percobaan (masih acak): a. Isilah buret dengan larutan NaOH yang telah

distandarisasi. b. Ulangi prosedur percobaan sebanyak 3 kali dan hitunglah

volume rata-rata. c. Masukkan 20 mL larutan HCl dan 3 tetes fenolftalein ke

dalam erlenmeyer.

Kegiatan 1.4

_____________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

Page 150: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

2. Bagaimanakah hipotesismu mengenai percobaan ini?

3. Lakukanlah kegiatan ini berdasarkan prosedur kerja yang telah

Anda buat dan catat data pengamatanmu!

4. Tuliskan persamaan reaksi dalam percobaan ini!

5. Buatlah laporan dari percobaan ini yang dilengkapi dengan

pembahasan dan kesimpulan!

No. Hal Keterangan 1. Konsentrasi larutan NaOH 2. Volume larutan HCl dalam erlenmeyer 3. Volume NaOH saat titik akhir titrasi I 4. Volume NaOH saat titik akhir titrasi II 5. Volume NaOH saat titik akhir titrasi III 6. Volume NaOH rata-rata 7. Konsentrasi HCl hasil standarisasi

________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

____________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

 

________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

Page 151: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

Percobaan Menentukan Kadar Asam Cuka

Pertanyaan :

1. Susunlah prosedur kerja yang akan Anda lakukan! Ulangi prosedur

percobaan sebanyak 3 kali sehingga diperoleh data volume NaOH

rata-rata pada titik akhir titrasi!

2. Bagaimanakah hipotesismu mengenai percobaan ini?

Tujuan : menentukan normalitas atau molaritas asam cuka Alat dan Bahan:

- Erlenmeyer - Larutan Asam Cuka

- Buret - larutan NaOH yang telah distandarisasi

- Statif - Indikator Fenolftalein

- Pipet tetes

Kegiatan 1.5

______________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

Page 152: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

2. Lakukanlah kegiatan ini berdasarkan prosedur kerja yang telah

Anda buat dan catat data pengamatanmu!

3. Tuliskan persamaan reaksi dalam percobaan ini!

4. Buatlah laporan dari percobaan ini yang dilengkapi dengan

analisa, pembahasan, dan kesimpulan!

No. Hal Keterangan 1. Konsentrasi larutan NaOH

2. Volume larutan asam cuka dalam erlenmeyer

3. Volume NaOH saat titik akhir titrasi I 4. Volume NaOH saat titik akhir titrasi II 5. Volume NaOH saat titik akhir titrasi III 6. Volume NaOH rata-rata 7. Konsentrasi HCl hasil standarisasi

________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

Page 153: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

EXPLANATION

Untuk lebih memahami titrasi asidi-alkalimetri, maka jawablah

pertanyaan-pertanyaan berikut ini!

Pertanyaan :

1. Apakah yang dimaksud dengan titrimetri?

2. Sebutkan jenis-jenis titrasi dan berilah penjelasan masing-masing

jenis titrasi!

____________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

TITRIMETRI

___________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

Page 154: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

Pertanyaan :

1. Apakah yang dimaksud dengan larutan standar?

2. Sebutkan beberapa persyaratan untuk zat yang dapat digunakan

sebagai bahan baku primer!

Pertanyaan :

Apakah perbedaan dari titik ekivalen dengan titik akhir titrasi?

____________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

LARUTAN STANDAR

_____________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

_____________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

Titik Ekivalen dan Titik Akhir dalam Titrasi

Page 155: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

Berdasarkan percobaan pada kegiatan 1.3, jawablah pertanyaan di

bawah ini:

1. Apakah fungsi penggunaan larutan asam oksalat pada percobaan

ini? Berapakah berat ekivalen dari asam oksalat?

2. Mengapa perlu dilakukan standarisasi terhadap larutan NaOH?

Jelaskan!

Berdasarkan percobaan pada kegiatan 1.3, jawablah pertanyaan di

bawah ini:

1. Manakah yang berfungsi sebagai titran, titrat, larutan standar dan

indikator pada percobaan ini?

____________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

Penentuan kadar asam cuka

________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

Standarisasi larutan NaOH

________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

Page 156: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

Pertanyaan :

1. Jika 50 mL HCl 0,1 M dititrasi dengan KOH 0,1 M, hitunglah: a. pH larutan pada penambahan 25 mL KOH 0,1 M. b. volume KOH pada titik ekivalen.

2. Sebanyak 15 mL sampel asam cuka dagang memerlukan 50 mL

NaOH 0,30 M untuk titrasinya. Hitunglah persentase berat asam

cuka!

_____________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

Perhitungan

Page 157: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

Beragam Manfaat Cuka

Cuka yang telah dikenal sejak ribuan tahun lalu ternyata menyimpan sejumlah manfaat. Selain untuk menambah rasa sedap pada masakan, cuka juga bisa mengatasi berbagai gangguan kesehatan. Secara tradisional, cuka bisa dibuat melalui proses enzimatik dengan bantuan bakteri dan difermentasi dari alkohol menjadi asam asetat. Hasilnya, cuka meja yang biasa kita gunakan di dapur. Berikut adalah beberapa jenis cuka yang dapat ditambahkan ke dalam daftar bumbu dapur kita.

1. Cuka beras (rice vinegar). Hasil fermentasi dari beras. Merupakan jenis cuka yang sering digunakan pada masakan timur, seperti sushi. Aroma cuka beras cukup tajam, sehingga dimanfaatkan juga untuk menghilangkan bau amis pada makanan.

2. Cuka apel (cider vinegar). Cuka apel menjadi paling populer penggunaannya di rumah tangga karena banyak manfaatnya. Selain sebagai penyedap dan penambah rasa asam alami pada masakan, cuka jenis ini juga dapat dimanfaatkan untuk mengawetkan makanan, seperti daging, sayur, dan acar. Untuk kesehatan, banyak yang mengatakan apple cider vinegar bisa membantu program penurunan berat badan, meredakan artritis, menurunkan kadar kolesterol jahat, melawan kanker, mencegah penuaan, dan beragam manfaat lainnya. Diduga, kandungan mineral, enzim, serta asam di dalam cuka apel (bisa didapat dalam bentuk suplemen) bisa membantu menghancurkan lemak, jika kita meminum beberapa sendok teh sebelum makan.

INFO

Page 158: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

Menurut Andrew Weil, MD, direktur Program Pengobatan Integratif di College of Medicine, University of Arizona, pada studi terhadap manusia, vinegar dilihat bisa menurunkan kadar gula dalam darah. Sedangkan penelitian terhadap hewan menunjukkan bahwa vinegar bisa menurunkan kadar kolesterol dan tekanan darah. Tetapi, lagi-lagi hasilnya masih tak jelas. Weil menganggap, keasaman dari vinegar bisa memperbaiki kualitas pencernaan pada sebagian orang. Jadi, boleh saja jika Anda mau menggunakannya sebagai teman makan salad. Juga, jika ditambah dengan suplemen.

3. Cuka anggur merah (red wine vinegar). Seperti namanya, bahan dasar pembuatan cuka ini adalah anggur merah. Kualitas cuka anggur merah juga dapat bervariasi, tergantung dari kualitas buah anggur dan lama pembuatannya. Semakin lama proses pembuatan cuka akan semakin baik kualitasnya. Tingkat keasamannya cenderung lebih rendah daripada cuka apel. Cuka anggur merah sangat cocok dipakai sebagai salad dressing dan bumbu penyedap pada hidangan daging.

4. Cuka balsam (balsamic vinegar). Merupakan sejenis cuka yang dibuat dari buah anggur. Namun, yang

membedakannya dari cuka anggur adalah proses pembuatan dan bahan-bahan yang digunakan. Selain itu, cuka balsam berwarna coklat kehitaman, sedangkan cuka anggur berwarna kemerahan. Biasanya, cuka balsam digunakan untuk menambah cita rasa pada masakan Eropa, khususnya masakan Perancis. Rasanya yang sedikit asam dan beraroma sedap membuat cuka ini lebih banyak berfungsi sebagai bumbu daripada cuka.

Sumber : www.kompas.com   

Page 159: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

P

D

Perhatikan

Dari pernya

1. Apak

Baga

SeosenSepasabahprojugatertrasaini dalaasa

____________________

ELA

pernyataan

ataan di ata

kah manfaa

aimanakah

orang siswanyawa antaperti yang am klorida d

hkan dapatotein yang a dapat mtentu, HCla nyeri karedapat diatam obat mam lambung

____________________________________________

ABOR

n berikut!

as, jawabla

at mengkon

reaksi kim

ingin mengasida di obanda ketahdalam lamb melarutkaberasal dar

membunuh l dapat menena terlambasi oleh suaag. Senyaw.

________________________________________

Gw

RATI

ah pertanyaa

nsumsi oba

mia yang ter

guji kadar Mbat sakit ui, bahwa t

bung. Asaman logam. Ari makananbakteri d

nyerang dinbat makan

uatu anti aswa ini bersi

____________________________________________

Gb.1.3 lambungwww.google.com

ION

an berikut!

at maag ba

rjadi?

Mg(OH)2 yamaag dengtubuh kita klorida ad

Asam ini men yang kita dalam lambnding lambuatau keadasam (antasiifat basa d

________________________________________

gm

!

agi penderi

ng terkandgan metod

a dapat memdalah asam embantu pe konsumsi.

bung. Padaung dan meaan kosongida) yang tean akan me

____________________________________________

ita maag?

ung dalam de titrasi. mproduksi kuat yang

encernaan Asam ini

a keadaan nimbulkan

g. Keadaan erkandung enetralkan

________________________________

Page 160: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

2. Manakah yang berfungsi sebagai titran, titrat, dan indikator pada

percobaan ini? Larutan standar apa yang sesuai untuk percobaan

ini? Jelaskan!

3. Buatlah suatu langkah kerja singkat penentuan kadar basa dalam

antasida dengan kalimat Anda sendiri!

_____________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

____________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

Page 161: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

P

d

P

Pilihlah lar

dengan me

Pertanyaan

1. Tulis

Titran

______________________________

rutan yang

mberi tand

n:

skan reaksi

SayaBisalang

30 mL Larutan HCl0,1 M

40 mL  Larutan K2CrO4 0,1 M

50 mL  Larutan KCl 0,1 M

__________________________________________________________________

dapat digu

da silang pa

i kimia yan

a ingin melakah kaliangkah kerja

M

Tit

____________________________________________________________

nakan seba

ada kotak ya

g terjadi!

lakukan titrn membantudan menge

larut0,4 M

LarutAgNO

LarutNaO

trat

__________________________________________________________________

agai titran,

ang tidak A

rasi asidi-alu saya dalaerjakan per

tan NaCl M

tan O3 0,1 M

tan H 0,1 M

____________________________________________________________

titrat, dan

Anda pilih!

lkalimetri. am membuahitungan p

Indikator

__________________________________________________________________

n indikator

at H-nya?

metil mer

fenolftale

Bromtimobiru

________________________________________________

rah

ein

ol 

Page 162: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

2. Isilah data pH larutan di bawah ini dengan berpedoman pada

larutan titran, titrat, dan indikator yang telah Anda pilih!

Keterangan pH larutan

Penambahan titrat

0 mL ..... 10 mL ..... 15 mL ..... 30 mL ..... 45 mL .....

Page 163: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

EVALUATION

1) Jelaskan pengertian-pengertian berikut : (bobot 10)

a. Titrasi

b. Titran

c. Titrat

d. zat baku primer

e. indikator asam basa

2) Apakah yang dimaksud dengan kurva titrasi? (bobot 5)

3) Jika 4,7750 gram boraks dilarutkan dalam labu takar 250 mL,

kemudian dipipet 25 mL dan ditambahkan indikator metil merah.

Dalam titrasinya memerlukan 24,51 mL HCl. Hitung konsentrasi

HCl! (bobot 10)

4) 9,9965 gram larutan sampel asam cuka diencerkan ke dalam labu

takar 250 mL, kemudian dipipet 25 mL dan ditambahkan indikator

fenolftalein. Larutan asam cuka tersebut dititrasi dengan larutan

NaOH 0,0995 N dan ternyata memerlukan 30,12 mL. Hitung kadar

asam cuka dalam larutan sampel asam cuka! (bobot 10)

5) Sebanyak 40 mL HCl 0,09 M diencerkan sampai 100 mL dengan air

dan dititrasi dengan 0,1 M NaOH. Hitung pH setelah penambahan

volume titran berikut:

a. 0 mL

b. 10 mL

c. 18 mL

d. 30 mL

(bobot 20)

6) Sebanyak 5 mL sampel asam cuka perdagangan memerlukan 40,0

mL NaOH 0,50 M untuk titrasinya. Berapakah persentase berat asam

cuka? (bobot 10)

e. 35,95 mL

f. 36 mL

g. 36,05 mL

h. 40 mL

 

Page 164: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

6. Formaldehid dalam pestisida ditentukan dengan cara menimbang

1,10 gram sampel lalu dimasukkan dalam labu dan diperlakukan

dengan Na2SO3 netral.

H

HCHO + Na2SO3 + H2O H C SO3Na + OH- + Na+

H

Dalam titrasinya memerlukan 37,49 mL HCl 0,2664 N untuk basa

yang dibebaskan. Hitunglah persentase formaldehid dalam sampel

insektisida tersebut! (bobot 15)

 

 

                      

Page 165: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

 

                   

  

 

 

TITRASI ARGENTOMETRI

Standar Kompetensi Melakukan Analisis titrimetri

Kompetensi Dasar Melaksanakan analisis titrimetri berdasar

reaksi pengendapan

Indikator Analisis titrimetri berdasar reaksi pengendapan diidentifikasi reaksinya

Analisis titrimetri berdasar reaksi pengendapan ditentukan perhitungannya

 

Page 166: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

Gb. 2.1 garam www.images.google.com

ENGAGEMENT

Pada modul ini kita akan mempelajari mengenai titrasi argentometri. Apa yang dimaksud dengan titrasi argentometri? Mengapa kita perlu melakukan titrasi argentometri? Untuk dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas, simaklah pernyataan berikut ini.

Proses pembuatan garam secara sederhana dilakukan oleh para petani garam di tambak-tambak di pinggir pantai. Bagaimanakah cara pembuatan garam dari air laut? Apakah rumus kimia dari garam? Bagaimanakah cara menghitung kadar dari ion halida yang terkandung di dalam garam di laboratorium?

Untuk lebih memahami mengenai titrasi Argentometri, lakukanlah percobaan di bawah ini!

Page 167: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

     

EX  

         

Pertany

1. Tulismemsend

  T A

- -

Pr

Ke

______________________________

Deng

XPLO

Pemb

yaan :

skanlah prmbuat larutadiri!

Tujuan : sisAlat dan Ba

Labu ukurGelas bek

rosedur pe

egiatan 2

____________________________________________________________

massa gra

d

gelas bek

Labu takar

an akuades s

Hingga ho

ORAT

buatan l

rosedur kan AgNO3

swa dapat mahan : r 500 mL ker rcobaan :

2.1

__________________________________________________________________

am

dimasukkan

ker

dimasukka500 mL

diencerkansampai tanda

omogen dikocok

ATION

larutan

kerja yang 0,1 N deng

membuat lar

- AgNO3 m- akuades

____________________________________________________________

an

n

a batas

dilarutk

N

n baku A

akan Angan menggu

rutan AgNO

murni

__________________________________________________________________

sedka

AgNO3 0

nda lakukaunakan kal

O3

____________________________________________________________

dikit pelarut /

0,1 N

an dalam imat Anda

______________________________________________________

akuades

Page 168: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

2. Lakukanlah kegiatan ini berdasarkan prosedur kerja yang telah Anda buat dan catat data pengamatan!

 

No. Hal Keterangan 1. Massa AgNO3 murni 2. Warna larutan AgNO3 3. Konsentrasi AgNO3 dari perhitungan teoritis

Page 169: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

 

Pembuatan Larutan NaCl 0,1 N

   

Pertanyaan :

1. Tuliskanlah prosedur kerja yang akan Anda lakukan dalam membuat larutan NaCl 0,1 N dengan menggunakan kalimat Anda sendiri!

2. Lakukanlah kegiatan ini berdasarkan prosedur kerja yang telah

Anda buat dan catat data pengamatan!

         

No. Hal Keterangan 1. Massa NaCl murni 2. Volume akuades 2. Warna larutan NaCl 3. Konsentrasi NaCl dari perhitungan teoritis

Tujuan : siswa dapat menentukan larutan baku NaCl 0,1 N Alat dan Bahan :

- Gelas beker - NaCl murni - Labu takar 500 mL - akuades

Kegiatan 2.2

____________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

Page 170: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

  

Pembuatan larutan baku NH4CNS 0,1 N

   

 

Pertanyaan :

1. Tuliskanlah prosedur kerja yang akan Anda lakukan dalam

membuat larutan NH4CNS 0,1 N dengan menggunakan kalimat

Anda sendiri!

2. Lakukanlah kegiatan ini berdasarkan prosedur kerja yang telah

Anda buat dan catat data pengamatan!

      

No. Hal Keterangan 1. Massa NH4CNS murni 2. Volume akuades 2. Warna larutan NH4CNS 3. Konsentrasi NH4CNS dari percobaan

Tujuan : siswa dapat menentukan larutan baku NH4CNS 0,1 N Alat dan Bahan :

- Gelas beker - NH4CNS murni - Labu takar 500 mL - akuades

Kegiatan 2.3

____________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

Page 171: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

   

Standarisasi larutan AgNO3 dengan larutan NaCl menggunakan indikator K2CrO4

         

 

Pertanyaan :

1. Tuliskanlah prosedur kerja yang akan Anda lakukan dalam

standarisasi larutan AgNO3 dengan NaCl 0,1 N menggunakan

indikator K2CrO4 dengan menggunakan kalimat sendiri!

Tujuan : menentukan normalitas dari larutan AgNO3 dengan NaCl Alat dan Bahan

- Erlenmeyer - larutan NaCl yang diperoleh dari kegiatan 2.2 - Buret - indikator K2CrO4

Prosedur percobaan :

Kegiatan 2.4

_________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

25 ml larutan NaCl

Erlenmeyer

dimasukkan

1 mL indikator K2CrO4 ditambahkan

diperoleh

Larutan kuning

dititrasi

dengan larutan AgNO3 sampai terjadi perubahan warna dari kuning menjadi merah bata

volume AgNO3 yang diperlukan

diulangi

dicatat

2 x titrasi

Page 172: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

2. Bagaimanakah hipotesismu mengenai percobaan ini?

3. Lakukanlah kegiatan ini berdasarkan prosedur kerja yang telah Anda buat dan catat data pengamatan!

4. Buatlah laporan dari percobaan ini yang dilengkapi dengan

analisa, pembahasan, dan kesimpulan!

            

No. Hal Keterangan 1. Konsentrasi larutan NaCl 2. Volume larutan NaCl dalam erlenmeyer 3. Volume AgNO3 saat titik akhir titrasi I 4. Volume AgNO3 saat titik akhir titrasi II 5. Volume AgNO3 rata-rata 6. Konsentrasi AgNO3 hasil standarisasi

____________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

____________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

Page 173: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

 

Standarisasi larutan AgNO3 dengan NaCl 0,1 N menggunakan indikator Fluorescein

         

 

Pertanyaan :

1. Tuliskanlah prosedur kerja yang akan Anda lakukan dalam standarisasi larutan AgNO3 dengan NaCl 0,1 N menggunakan indikator Fluorescein dengan menggunakan kalimat sendiri!

Tujuan : menentukan normalitas larutan AgNO3 dengan larutan NaCl Alat dan Bahan

- Erlenmeyer - larutan NaCl yang diperoleh dari kegiatan 2.2 - Buret - indikator fluorescein

Prosedur percobaan :

_________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

25 ml larutan NaCl

erlenmeyer

dimasukkan

0,5 mL indikator fluorescein ditambahkan

diperoleh

Larutan kuning kehijauan

dititrasi

Dengan larutan AgNO3 sampai terjadi perubahan warna dari kuning kehijauan sampai ada endapan pink 

volume AgNO3 yang diperlukan

diulangi

dicatat

2 x titrasi

Kegiatan 2.5

Page 174: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

2. Bagaimanakah hipotesismu mengenai percobaan ini?

3. Lakukanlah kegiatan ini berdasarkan prosedur kerja yang telah Anda buat dan catat data pengamatan!

4. Buatlah laporan dari percobaan ini yang dilengkapi dengan

analisa, pembahasan, dan kesimpulan!

 

No. Hal Keterangan 1. Konsentrasi larutan NaCl 2. Volume larutan NaCl dalam erlenmeyer 3. Volume AgNO3 saat titik akhir titrasi I 4. Volume AgNO3 saat titik akhir titrasi II 5. Volume AgNO3 rata-rata 6. Volume NaOH rata-rata 7. Konsentrasi AgNO3 hasil standarisasi

____________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

____________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

Page 175: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

 

Standarisasi larutan AgNO3 dengan NH4CNS 0,1 N

 

         

 

Pertanyaan :

1. Tuliskanlah prosedur kerja yang akan Anda lakukan dalam standarisasi larutan AgNO3 dengan NH4CNS 0,1 N dengan menggunakan kalimat Anda sendiri!

Tujuan : menentukan normalitas AgNO3 dengan larutan NH4CNS Alat dan Bahan

- Erlenmeyer - larutan NH4CNS dari kegiatan 2.2 - Buret - indikator fluorescein - Larutan asam nitrat 6 N

Prosedur percobaan :

____________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

25 ml AgNO3 0,1 N

erlenmeyer

dimasukkan

0,5 mL indikator ferri ammonium sulfat

ditambahkan

diperoleh

Larutan putih keruh

dititrasi

dengan NH4CNS sampai terjadi perubahan warna dari putih keruh menjadi merah bata, endapan putih

volume NH4CNS yang diperlukan

diulangi

dicatat

2 x titrasi

Kegiatan 2.6

2,5 ml HNO3 6 N 

Page 176: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

2. Bagaimanakah hipotesismu mengenai percobaan ini?

3. Lakukanlah kegiatan ini berdasarkan prosedur kerja yang telah Anda buat dan catat data pengamatan!

4. Buatlah laporan dari percobaan ini yang dilengkapi dengan

analisa, pembahasan, dan kesimpulan!

              

No. Hal Keterangan 1. Konsentrasi larutan AgNO3 2. Volume larutan AgNO3dalam erlenmeyer 3. Volume NH4CNS saat titik akhir titrasi I

4. Volume NH4CNS saat titik akhir titrasi II

5. Volume NH4CNS rata-rata

7. Konsentrasi AgNO3 hasil standarisasi

____________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

____________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

Page 177: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

   

  Penentuan kadar berat Cl- dalam NaCl

     

     

 

 

Tujuan : siswa dapat menetukan kadar klor dalam NaCl Alat dan Bahan :

- Gelas beker - garam dapur kasar - Erlenmeyer - akuades - Buret - indikator K2CrO4 - Statif -larutan AgNO3 yang telah distandarisasi

Kegiatan 2.7

Prosedur pembuatan larutan garam dapur : 0,45 gram garam dapur kasar

dimasukkan

gelas beker

dimasukkan

sedikit pelarut / akuades

Labu takar 100 ml

diencerkan

Dengan akuades sampai tanda batas

Hingga homogen

dikocok

dilarutka

Page 178: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

      

 

Pertanyaan :

1. Tuliskanlah prosedur kerja yang akan Anda lakukan untuk menentukan kadar klorida dalam garam dapur kotor dengan menggunakan kalimat Anda sendiri!

____________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

Prosedur penentuan kadar klor:

10 mL larutan garam dapur

erlenmeyer

dimasukkan

1 mL indikator K2CrO4 ditambahkan

diperoleh

Larutan kuning kehijauan

dititrasi

dengan larutan AgNO3 sampai terjadi perubahan warna dari kuning kehijauan menjadi merah bata, endapan putih 

volume AgNO3 yang diperlukan

diulangi

dicatat

2 x titrasi

Page 179: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

2. Bagaimanakah hipotesismu mengenai percobaan ini?

3. Lakukanlah kegiatan ini berdasarkan prosedur kerja yang telah Anda buat dan catat data pengamatan!

4. Buatlah laporan dari percobaan ini yang dilengkapi dengan

analisa, pembahasan, dan kesimpulan!

No. Hal Keterangan 1. Massa garam dapur 2. Volume larutan garam dapur dalam erlenmeyer 3. Volume AgNO3 saat titik akhir titrasi I 4. Volume AgNO3 saat titik akhir titrasi II 5. Volume AgNO3 rata-rata 6. Kadar NaCl dalam larutan garam dapur 7. Kadar klorida dalam larutan garam dapur

__________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

____________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

Page 180: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

 

Penetapan Bromida dalam KBr

 

         

 

Pertanyaan :

1. Tuliskanlah prosedur kerja yang akan Anda lakukan dalam menentukan kadar bromida dalam KBr dengan menggunakan kalimat sendiri!

Tujuan : menentukan bromida dalam KBr dengan titrasi argentometri Alat dan Bahan

- Erlenmeyer - larutan NH4CNS 0,1 N - Buret - indikator ferri ammonium sulfat - Larutan asam nitrat encer - larutan KBr

Prosedur percobaan :

10 ml AgNO3 0,1 N

erlenmeyer

dimasukkan

0,5 mL indikator ferri ammonium sulfat

ditambahkan

diperoleh

Larutan coklat keruh

dititrasi

dengan NH4CNS 0,1 N sampai terjadi perubahan warna dari coklat keruh menjadi merah bata, endapan putih

volume NH4CNS yang diperlukan

diulangi

dicatat

2 x titrasi

1 ml HNO3 encer 

Kegiatan 2.8

5 ml KBr

____________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

Page 181: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

2. Bagaimanakah hipotesismu mengenai percobaan ini?

3. Lakukanlah kegiatan ini berdasarkan prosedur kerja yang telah Anda buat dan catat data pengamatan!

4. Buatlah laporan dari percobaan ini yang dilengkapi dengan

analisa, pembahasan, dan kesimpulan!

No. Hal Keterangan 1. Volume NH4CNS saat titik akhir titrasi I

2. Volume NH4CNS saat titik akhir titrasi II

3. Volume NH4CNS rata-rata

____________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

____________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

Page 182: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

EXPLANATION  

Untuk lebih memahami titrasi argentometri, maka jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini!

Pertanyaan :

1. Apakah yang dimaksud dengan titrasi argentometri?

2. Bagaimanakah hubungan kelarutan endapan dengan jalannya

reaksi dalam titrasi argentometri? Jelaskan jawaban Anda!

Pendahuluan Argentometri

________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

____________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

Page 183: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

Berdasarkan percobaan pada kegiatan 1.3, jawablah pertanyaan di bawah

ini:

1. Sebutkan larutan yang berfungsi sebagai titran, titrat, dan indikator?

2. Bagaimana metode penentuan titik akhir pada percobaan ini?

Jelaskan!

Standarisasi larutan AgNO3 dengan NaCl 0,1 N menggunakan indikator K2CrO4

________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

____________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

Page 184: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

Berdasarkan percobaan pada kegiatan 1.3, jawablah pertanyaan di bawah

ini:

1. Sebutkan larutan yang berfungsi sebagai titran, titrat, dan indikator?

2. Apakah yang dimaksud indikator adsorpsi?

3. Bagaimana metode penentuan titik akhir pada percobaan ini?

Jelaskan!

____________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

____________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

Standarisasi larutan AgNO3 dengan NaCl 0,1 N menggunakan indikator Fluorescein

________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

Page 185: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

Berdasarkan percobaan pada kegiatan 1.3, jawablah pertanyaan di

bawah ini:

1. Sebutkan larutan yang berfungsi sebagai titran, titrat, dan indikator?

2. Bagaimana metode penentuan titik akhir pada percobaan ini?

Jelaskan!

1. Suatu sampel KBr tidak murni seberat 523,1 mg diperlakukan

dengan larutan AgNO3 berlebih, ternyata diperoleh endapan AgBr

seberat 814,5 mg. Berapakah tingkat kemurnian KBr dalam

sampel dinyatakan dalam persentase!

Standarisasi larutan AgNO3 dengan NH4CNS 0,1 N

________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

____________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

Perhitungan Argentometri

________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

Page 186: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

2. Berat sampel yang mengandung BaCl2 adalah 0,5 gram. 50 mL ;

0,21 N AgNO3 ditambahkan sehingga terbentuk endapan AgCl.

AgNO3 yang berlebih dititrasi dengan 0,28 N KSCN dan titik akhir

tercapai pada 25,5 mL. Hitung persentase BaCl2 pada sampel!

3. Berapa berat sampel yang diperlukan untuk titrasi klorida

sehingga volume 0,1 M AgNO3 sama dengan persen ion klorida

dan persen NaCl!

____________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

Page 187: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

semi-otErick Bmenggudigunamengatmenyeb

polimerdigunapendet

ini bisbisa tesekaratradisioyang k

miniatuaplikassepertipenting

Cranfiebermanpilihan Disadur

T

Peneliti di tomatis dalamBakker di Puunakan sebuaakan mendetetakan bahwababkan terlepIon-ion yan

r yang serupakan untuk beeksian dengaMereka men

a digunakan erbukti lebih ng. Khususnyonal, karena kecil tidak ak

Menurut Baur piranti titsi kedokterani magnesium, dg untuk pembFrank Davi

eld Universitynfaat dalam tn utama karen

dari: http://w

Titrasi t

Amerika Serim menghasilkrdue Universah membran ksi ion-ion) u

a pengaplikaspasnya ion dng terlepas kepa. Para peneerbagai tipe an batas detengatakan bah untuk meleppraktis diban

ya, metode inlarutan baku kan jadi masaakker, sistem rasi bebas ka

n termasuk mdan protein nbekuan darahes, seorang sy mengatakantitrasi-titrasi na tidak mem

www.rsc.org/ch

tanpa K

ikat telah mekan ion-ion usity, Indiana, polimer selekuntuk menghaian pulsa aru

dalam jumlah emudian dideeliti ini menutitrasi elektreksi nanomolahwa dengan paskan berbagnding sistem ni bisa menggtidak lagi dialah, kata Ba ini bisa digualibrasi. Meto

menghasilkan nuklear manuh). spesialis dalan metode pel elektrokimiamerlukan lagi

hemistryworld/

Kalibra

engembangkanuntuk titrasi b dan rekan-rektif-ion (yangasilkan ion. Pus melintasi yang dapat

eteksi melaluiunjukkan bahwokimia dan mar. beberapa pengai ion secar penyaluran gantikan titraiperlukan danakker. unakan untukode ini digundan mendeteksia seperti h

am bidang biolepasan ion ba. “Teknik inii kalibrasi,” k

/

si

n sebuah mebebas-kalibraekannya telahg biasanya Para peneliti membran ini ditentukan. i sebuah elekwa sistem inmampu melak

nyesuaian, mra elektrolisis, reagen yang asi kimia n ukuran sam

k membuat senakan dalam ksi ion-ion loeparin (yang

oeletkrokimiabisa sangat i bisa menjadkata Davies.

Tahukah

tode asi. h

ini bisa

ktroda i bisa kukan

etode dan ada

mpel

ebuah

ogam

di

di

h Kamu?

Page 188: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

Terapung di Laut Mati

VIVAnews – Teman-teman ada yang pernah mendengar Laut Mati ? Laut Mati ini terletak di antara negara Yordania dan Israel. Panjang Laut Mati yaitu 77 kilometer dan lebarnya 18 kilometer. Dinamakan Laut Mati karena tidak ada satupun binatang dan tumbuhan yang hidup di dalamnya. Hal itu karena, kadar garam di dalamnya sangat tinggi, yaitu enam kali lebih banyak dibandingkan air laut biasa.

Karena kandungan garamnya sangat tinggi, kandungan mineral, magnesium klorida, kalsium klorida dan potasium kloridanya juga sangat besar. Kandungan tersebut dipercaya dapat membuat kulit lebih halus. Bahkan pasir-pasir di sekitar pantainya banyak dijadikan masker oleh para wisatawan wanita yang berkunjung ke sana. Lalu, mengapa kandungan garam di laut mati sangat tinggi ? Hal itu karena, saat hujan datang mineral garam terbawa oleh air sungai. Jadi, semua mineral seperti sodium, magnesium dan silika yang ada di bumi terbawa oleh air sungai dan bermuara ke Laut Mati. Aliran air di sekitarnya seperti sungai Yordan dan beberapa anak sungai lainnya juga akan bermuara ke Laut Mati. Tetapi, air-air yang ada di laut mati tidak akan kembali mengalir ke tempat lain. Air Laut Mati akan mengalami penguapan saat cuaca panas. Nah, saat penguapan ini garam-garam tidak akan terbawa dan tertinggal di lautan. Sehingga, kadar garamnya setiap hari akan bertambah dan lebih asin dibandingkan dengan laut-laut lainnya. Dahulu luas Laut Mati lebih luas dari sekarang. Tetapi, karena penguapan yang tinggi air laut semakin berkurang dan kadar garamnya semakin tinggi. Dan, setiap tahun kadar garamnya akan semakin bertambah. Nah, hal yang sangat menarik dari Laut Mati adalah kalian bisa berenang tanpa takut tenggelam. Karena kadar garamnya sangat tinggi, seseorang yang berenang di Laut Mati bisa mengapung. Jadi, untuk kalian yang tidak bisa berenang dan takut tenggelam, tidak perlu khawatir jika bermain-main di Laut Mati. Wah, sangat menarik ya. Sumber :  http://en.vivanews.com/

INFO

Page 189: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

ELABORATION

  

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Analisis Kadar Klorida pada Air dan Air Limbah dengan Metode Argentometri Limbah cair adalah air yang tak terpakai lagi dan merupakan hasil dari suatu produksi atau kegiatan manusia. Limbah cair yang di buang ke dalam tanah,sungai,danau,laut yang jika berlebihan dapat menyebabkan kerusakan lingkungan. Salah satu zat kimia yang terkandung di dalam air dan air limbah adalah klorida. Klorida merupakan suatu senyawa kimia yang bersifat toksik terhadap lingkungan. Untuk itu perlu dilakukannya analisa klorida dengan menggunakan beberapa metode. Dengan pemilihan metode analisa yang tergantung pada kadar analit dan jenis sampelnya. Pada analisis ini di tentukan kadar khlorida oleh sampel air dan air limbah dengan metode yang di gunakan yaitu metode argentometri yaitu dengan menggunakan metode titrasi yang menggunakan AgNO3 0,0141 N dan indikator K2CrO4 5%. Alasan di gunakannya metode ini sebagai penentuan kadar klorida karena pelaksanaannya yang mudah dan cepat serta memiliki ketelitian dan ketepatan yang cukup tinggi, juga dapat di gunakan untuk menentukan kadar berbagai zat yang mempunyai sifat yang berbeda-beda. Dari analisis yang di lakukan di peroleh hasil 2,8927 untuk air dan 317,1357 untuk air limbah. Dari hasil tersebut di dapat bahwa sampel tidak melebihi baku mutu yang telah ditetapkan. Sumber : http://library.usu.ac.id/index.php/component/journals/index.php?option=com_journal_review&id=14157&task=view

Page 190: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

Dari artikel di atas, jawablah pertanyaan berikut!

1. Bagaimanakah kesimpulan Anda terhadap artikel di atas?

Hubungkan dengan materi yang telah Anda pelajari pada kegiatan

belajar ini!

2. Sebutkan larutan yang berfungsi sebagai titran, titrat, dan

indikator dari artikel tersebut?

3. Buatlah suatu prosedur kerja singkat dalam penentuan kadar

klorida dalam air dan air limbah dengan kalimat Anda!

 

____________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

____________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

____________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

Page 191: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

EVALUATION

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut!

1) Apakah yang dimaksud titrasi argentometri?(bobot 3)

2) Jelaskan perbedaan ketiga jenis metode penggunaan indikator

dalam titrasi argentometri! (bobot 8)

3) Apakah yang dimaksud dengan indikator adsorpsi? (bobot 5)

4) 20 tablet sampel sakarin yang larut diperlakukan dengan 25 mL;

0,0624 M AgNO3, perak yang berlebih dititrasi dengan 1,81 mL;

0,0583 M KSCN. Hitung berat sakarin rata-rata (per tablet) dalam

satuan mg (Mr sakarin = 205,2)

(bobot 10)

                         

Page 192: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

 

TITRASI IODO-IODIMETRI

Standar Kompetensi

Melakukan Analisis titrimetri

Kompetensi Dasar Melaksanakan analisis titrimetri berdasar reaksi reduksi

oksidasi

Indikator Analisis titrimetri berdasar reaksi reduksi oksidasi

diidentifikasi reaksinya Analisis titrimetri berdasar reaksi reduksi oksidasi

ditentukan perhitungannya

Page 193: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

P

y

m

U

p

P

Pada modu

yang dima

melakukan

Untuk dap

pernyataan

Perhatikan

Pernahk

biasanya

desinfek

Bagaima

terkandu

Untuk lekegiatan

  Gb. 3(http://imag

E

ul ini kita ak

aksud den

titrasi iodo

pat menja

n berikut in

gambar be

kah anda me

a digunakan

ktan. Apakah

anakah cara

ung dalam k

bih memahn dalam fas

.1 buah jerukges.google.co

ENGA

kan mempe

ngan titras

o-iodimetri?

awab pert

i.

erikut ini!

Jeru

vitam

tubu

adal

dari

tubu

terka

Baga

seny

endengar is

n oleh peru

h rumus ki

a mengana

kaporit?

hami mengee eksploras

k om) 

AGEM

elajari meng

si iodo-iod

?

tanyaan-per

uk merupak

min-vitamin

uh. Salah sa

ah vitamin

vitamin C t

uh? Tahuka

andung dal

aimana And

yawa terseb

stilah kapo

usahaan air

mia dari ka

alisis kadar

enai titrasi si!

MENT

genai titras

dimetri? M

rtanyaan

kan buah ya

n yang sang

atu vitamin

C. Sebutka

tersebut ter

h Anda sen

lam vitamin

da dapat me

but dalam la

orit? Kapori

r minum se

aporit?

klor aktif y

iodo-iodime

T

si iodo-iodim

Mengapa k

di atas,

ang kaya ak

gat diperluk

yang terka

an beberapa

rhadap kes

nyawa apa y

n tersebut?

enganalisis

aboratorium

it

bagai

yang

etri, lakuka

(htt

metri. Apa

kita perlu

simaklah

kan

kan bagi

andung

a manfaat

sehatan

yang

s kadar

m?

anlah

  Gb. 3.2 kaptp://images.g

poritoogle.com) 

Page 194: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

EXP

Pertany

1. Urut

dipe

Tu Al

- - -

Pra. Ab. Tc. P

md. P

alg

Kegiat

______________________________

PLOR

Pembu

yaan :

tkanlah pro

roleh suatu

ujuan : siswlat dan Ba

Labu tak

Gelas bek

Na2CO3

rosedur perAduk dengTimbang mPindahkanmL akuadePindahkanakuades diarutan 500

gram.

tan 3.1

__________________________________________________________________

RAT

uatan Lar

osedur ker

u prosedur

wa dapat mahan :

kar 500 ml

ker

rcobaan (mgan baik hmassa Na2Sn ke dalames. n larutan kingin yang0 mL (sam

____________________________________________________________

TION

rutan Sta

rja yang m

kerja yang

membuat

l - a

- N

masih acakingga homS2O3.5H2O

m gelas bek

ke dalam lag telah didimpai batas

__________________________________________________________________

andar Na2

masih aca

g benar!

larutan N

akuades

Na2S2O3.5H

k): mogen. O yang dipker dan dil

abu takar,idihkan sa) dan tam

____________________________________________________________

S2O3 0,1 N

k di atas

Na2S2O3

H2O

perlukan. arutkan d

, encerkanampai volubah Na2CO

__________________________________________________________________

N

sehingga

engan 50

n dengan ume O3 0,1

______________________________________________________

Page 195: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

2. Lakukanlah kegiatan ini berdasarkan prosedur kerja yang telah

Anda buat dan catat data pengamatan!

                        

Aspek Keterangan Massa Na2S2O3.5H2O Volume akuades Konsentrasi Na2S2O3 dari percobaan

Page 196: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

 

 Standarisasi Larutan Na2S2O3 dengan K2Cr2O7 0,1 N

Pertanyaan :

1. Urutkanlah prosedur kerja yang masih acak di atas sehingga

diperoleh suatu prosedur kerja yang benar!

Tujuan : siswa dapat menentukan konsentrasi larutan baku Na2S2O3

Alat dan Bahan : - Gelas ukur 10 ml - larutan K2Cr2O7 0,1 N - Gelas beker - akuades - Buret - larutan HCl pekat - Erlenmeyer - larutan KI 0,1 N - Pipet tetes - larutan amilum - Pipet volume - larutan Na2S2O3

Prosedur percobaan (masih acak): a. Iodium yang dibebaskan kemudian dititrasi dengan larutan

standar Na2S2O3 sampai warna kekuningan memudar. b. Ambil 10 mL K2Cr2O7 0,1 N encerkan dengan 40 mL akuades

dan tambahkan 3 mL HCl pekat. c. Catat volume Na2S2O3 (misalnya = V mL) yang terjadi pada

saat terbentuknya perubahan warna dari biru tua menjadi hijau

d. Tambahkan 5 ml indikator amilum e. Tambahkan 12 mL KI 0,1 N.

Kegiatan 3.2

_________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

Page 197: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

2. Bagaimanakah hipotesismu mengenai percobaan ini?

3. Lakukanlah kegiatan ini berdasarkan prosedur kerja yang telah

Anda buat dan catat data pengamatan!

4. Buatlah laporan dari percobaan ini yang dilengkapi dengan

analisa, pembahasan, dan kesimpulan!

 

No. Hal Keterangan 1. Volume K2Cr2O7 0,1 N 2. Volume Na2S2O3 saat titik akhir titrasi

3. Konsentrasi Na2S2O3 setelah standarisasi

____________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

_______________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

Page 198: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

Pembuatan larutan baku I2 0,1 N

Pertanyaan :

1. Urutkanlah prosedur kerja yang masih acak di atas sehingga

diperoleh suatu prosedur kerja yang benar!

Tujuan : Siswa dapat membuat larutan I2 Alat dan Bahan : - botol bertutup dan berwarna coklat/gelap - labu takar 500 ml - I2 murni - KI - Akuades

Prosedur percobaan (masih acak) : a. Simpan dalam botol yang bertutup dan berwarna

coklat/gelap dalam tempat yang gelap dan beri etiket. b. Timbang dengan teliti 6,5 gram I2 murni c. Pindahkan dalam labu takar, encerkan dengan akuades

hingga volumenya menjadi 500 mL (sampai tanda batas) sambil dikocok dengan baik hingga homogen.

d. Timbang 10-11 gram KI, tambahkan dalam gelas beker yang telah berisi 6,5 gram I2 dan tambahkan 20 mL akuades. Aduk dengan baik sehingga semua larut.

Kegiatan 3.3

____________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

Page 199: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

2. Lakukanlah kegiatan ini berdasarkan prosedur kerja yang telah

anda buat dan catat data pengamatan!

3. Tuliskan persamaan reaksi dalam percobaan ini!

No. Hal Keterangan 1. Massa I2 murni 2. Warna larutan

3. Konsentrasi Na2S2O3 dari percobaan

________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

Page 200: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

Standarisasi larutan I2 dengan Larutan As2O3

Tujuan : Siswa dapat menetapkan konsentrasi larutan I2 Alat dan Bahan : - Erlenmeyer - larutan As2O3 0,1 N - Pipet volume - larutan amilum - Buret - natrium bikarbonat

Prosedur percobaan (masih acak): a. Titrasi dengan I2 yang akan ditetapkan konsentrasinya sampai

warna biru menjadi jelas. b. Pipet 25 mL larutan As2O3 ke dalam erlenmeyer c. Tambahkan 5 mL amilum d. Tambahkan sedikit natrium bikarbonat ke dalam erlenmeyer.

Kegiatan 3.4

Pembuatan larutan As2O3 0,1 N

Alat dan Bahan : - Massa As2O3 - natrium hidroksida - akuades - indikator fenolftalein - Labu takar - larutan HCl

Prosedur percobaan (masih acak): a. Aduk dengan baik hingga homogen. b. Timbang massa As2O3 yang diperlukan. c. Tambahkan 1 mL HCl berlebih. d. Pindahkan ke dalam gelas beker, tambahkan 3 gram

natrium hidroksida dalam 10 mL akuades, biarkan sampai larut semua.

e. Tambahkan 50 mL akuades, 2 tetes fenolftalein dan asam klorida 1 : 1 sampai warna merah muda indikator tepat hilang.

f. Pindahkan larutan ke labu takar 250 mL, encerkan sampai garis tanda, dan kocok sampai homogen.

Page 201: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

Pertanyaan :

1. Urutkanlah prosedur kerja yang masih acak di atas sehingga

diperoleh suatu prosedur kerja yang benar!

2. Bagaimanakah hipotesismu mengenai percobaan ini?

3. Lakukanlah kegiatan ini berdasarkan prosedur kerja yang telah

Anda buat dan catat data pengamatan!

4. Buatlah laporan dari percobaan ini yang dilengkapi dengan

analisa, pembahasan, dan kesimpulan!

 

No. Hal Keterangan 1. massa As2O3 2. Konsentrasi larutan As2O3

3. Volume I2 yang diperlukan 4. Konsentrasi I2 setelah standarisasi

____________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

____________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

_______________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

Page 202: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

 

 Penetapan kadar klor aktif dalam kaporit (Iodometri)

Pertanyaan :

1. Urutkanlah prosedur kerja yang masih acak di atas sehingga

diperoleh suatu prosedur kerja yang benar!

Tujuan : Siswa dapat menentukan kadar klor aktif dalam tepung pemutih atau kaporit

Alat dan Bahan : - Labu takar 250 mL - tepung pemutih (kaporit) - Erlenmeyer - akuades - Buret - larutan KI 0,1 N - Pipet tetes - asam cuka glasial - Gelas ukur 10 mL - larutan Na2S2O3 dari kegiatan 3.2 - Indikator amilum

Prosedur kerja (masih acak) : a. Tambahkan 5 ml amilum. b. Ambil 10 mL kaporit dan masukkan dalam erlenmeyer,

encerkan dengan 8 mL akuades dan tambahkan 4 mL larutan KI 0,1 N.

c. Iodium yang bebas dititrasi dengan larutan Na2S2O3 dengan sampai warna coklat iodium hampir hilang.

d. Masukkan dalam labu takar 250 ml. Beri air sampai garis tanda. e. Tambahkan 10 mL asam cuka glasial. f. Catat volume yang diperlukan pada saat terjadi perubahan

warna (misal = V mL) g. Timbang 2,5 g tepung pemutih. h. Lanjutkan titrasi sampai warna biru tepat hilang

Kegiatan 3.5

_________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

Page 203: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

2. Bagaimanakah hipotesismu mengenai percobaan ini?

3. Lakukanlah kegiatan ini berdasarkan prosedur kerja yang telah

anda buat dan catat data pengamatan!

4. Buatlah laporan dari percobaan ini yang dilengkapi dengan

analisa, pembahasan, dan kesimpulan!

 

No. Hal Keterangan 1. Massa kaporit 2. Volume larutan kaporit 3. Volume Na2S2O3 yang diperlukan

____________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

_______________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

Page 204: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

Penentuan kadar Vitamin C (Iodimetri)

Pertanyaan :

1. Urutkanlah prosedur kerja yang masih acak di atas sehingga

diperoleh suatu prosedur kerja yang benar!

Tujuan : Siswa dapat menentukan kadar vitamin C dalam vitamin C

Alat dan Bahan : - Gelas arloji - tablet vitamin C - Erlenmeyer - akuades - Buret - indikator amilum - Larutan I2 0,1 N

Prosedur Percobaan (masih acak):

a. Hitung kadar vitamin C dalam sampel b. Timbang sejumlah sampel vitamin C yang setara dengan 250-

300 mg vitamin C c. Timbang 20 tablet vitamin C dan hitunglah berat rata-rata

pertabletnya d. Tambahkan 2 mL amilum e. Tambahkan 25 mL akuades f. Masukkan ke dalam erlenmeyer bertutup g. Titrasi dengan larutan I2 0,1 N sampai warna biru jelas h. Gerus hingga halus

Kegiatan 3.6

____________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

Page 205: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

2. Bagaimanakah hipotesismu mengenai percobaan ini?

3. Lakukanlah kegiatan ini berdasarkan prosedur kerja yang telah

Anda buat dan catat data pengamatan!

4. Buatlah laporan dari percobaan ini yang dilengkapi dengan

analisa, pembahasan, dan kesimpulan!

No. Hal Keterangan 1. Massa tablet vitamin C 2. Volume larutan vitamin C 3. Volume I2 yang diperlukan

____________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

____________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

Page 206: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

EX

1. Menga

Jelask

2. Bagai

3. Apaka

4. Bagai

________________________

________________________

________________________

____________________

XPLA

apa titrasi

kan!

mana pula

ah yang ber

manakah p

________________________________________

____________________________________________

________________________________________

________________________________________

ANAT

iodimetri

reaksi yan

rfungsi seba

prinsip perh

IODIM

____________________________________________

________________________________________

____________________________________________

____________________________________________

TION

disebut ju

g terjadi di

agai laruta

hitungan be

METRI

________________________________________

____________________________________________

________________________________________

________________________________________

N

uga sebaga

i dalamnya?

an standar d

erat ekivale

I

____________________________________________

____________________________________________

____________________________________________

____________________________________________

ai titrasi l

? Jelaskan!

dalam titras

en dalam io

________________________________________

________________________________________

________________________________________

____________________________________________

langsung?

si ini?

dimetri?

____________________________________

________________________________

____________________________________

____________________________________

Page 207: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

1. Mengapa titrasi iodometri disebut juga sebagai titrasi tak langsung?

Jelaskan!

2. Bagaimana pula reaksi yang terjadi di dalamnya? Jelaskan!

3. Apakah yang berfungsi sebagai larutan standar dalam titrasi ini?

4. Bagaimanakah prinsip perhitungan berat ekivalen dalam iodimetri?

IODOMETRI

____________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

____________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

_______________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

____________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

Page 208: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

Mengapa terjadi perbedaan waktu dalam penambahan larutan amilum

antara iodometri dan iodimetri? Jelaskan!

1. Apakah fungsi penambahan Na2CO3?

2. Mengapa akuades yang digunakan harus dididihkan terlebih dahulu?

Jelaskan!

INDIKATOR

Pembuatan Larutan Na2S2O3 0,1 N

_________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

_________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

_________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

Page 209: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

1. Apakah fungsi penambahan HCl pekat?

2. Apakah termasuk titrasi iodimetri ataukah titrasi iodometri, jenis

dari titrasi yang dilakukan pada percobaan ini? Jelaskan

jawabanmu!

1. Mengapa proses penyimpanan larutan ini harus dalam botol yang

berwarna gelap?

Standarisasi Larutan Na2S2O3 0,1 N

Standarisasi Larutan Na2S2O3 0,1 N

_________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

_________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

_________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

Page 210: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

2. Apakah fungsi penambahan KI dalam percobaan ini?

1. Asam askorbat dalam vitamin C mempunyai berat molekul 176,126

adalah pereaksi reduksi. Reaksinya sebagai berikut :

C6H8O6 C6H8O6 + 2 H+ + 2e

Dapat ditentukan oleh oksidasi dengan larutan standar iodium.

Suatu contoh 200 ml minuman jeruk diasamkan dengan H2SO4, dan

10 mL; 0,025 M ditambahkan. Setelah reaksi berlangsung lengkap,

kelebihan I2 dititrasi dengan 4,60 mL; 0,0100 M Na2S2O3.

Hitunglah jumlah miligram asam askorbat dalam tiap mililiter

minuman itu!

PERHITUNGAN

_________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

______________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

Page 211: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

2. Serbuk pengelantang CaOCl2 bereaksi dengan ion iodida dalam

suasana asam dan dibebaskan iodium. Apabila 35,24 mL; 0,1084 N

Na2S2O3. Diperlukan untuk melakukan titrasi iodium yang dibebaskan

dari 0,60 gram sampel serbuk pengelantang, hitung persentase Cl

dalam sampel!

_________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

Page 212: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

j

K

Struktur kimi Vitdalam air dmenjaga kkimia dari termasuk gteroksidasipenggunaadijumpai. Vitpada tahuvitamin inisariawan. ANobel dalauntuk peneaskorbat lememperkuvitamin C totak, karenpeneliti di TSMTP yangternyata mjumlah vita Visejenis protserabut, kumanusia. Vkanker. sumber : www

Kamu Perl

A

ia vitamin C tamin C adadan pentin

kesehatan. V bentuk utagolongan ai oleh panaaan vitamin

tamin C ben 1928 dan i merupakaAlbert Szen

am Fisiologiemuan ini. ebih terkenuat imunitaternyata juna otak baTexas Wom

g tingkat vimenghasilkaamin C-nyaitamin C petein yang mulit, urat, tuVitamin C ju

w.wikipedia.co

lu Tahu!!!

Asam a

alah nutrieg untuk keVitamin iniamanya yantioksidan s, cahaya, dn C sebaga

erhasil di iso pada tahuan agen yannt-Györgyi mi atau Kedo Selama ini

nal perannyas terhadapuga berperaanyak mengman's Univeitamin C-nyan tes IQ lea lebih renderlu untuk menghubunulang rawauga mamp

om

askorba

en dan vitamehidupan sei juga dikenaitu asam a karena sandan logam,

ai antioksida

olasi untuk un 1932 diteng dapat mmenerima okteran pa vitamin C

ya dalam mp infeksi. Siaan penting gandung vi

ersity menemya dalam dbih baik da

dah. menjaga st

ngkan semuan, dan jariu menangk

at

min yang laerta untuk nal denganaskorbat. Vngat muda, oleh karenan semakin

pertama kemukan bahmencegah penghargada tahun 19 atau asam

menjaga daapa sangka dalam fungitamin C. Dmukan, mu

darah lebiharipada ya

truktur kolaua jaringaningan lain dkal nitrit pe

arut

n nama itamin c

ah na itu n sering

kalinya hwa

aan 937

m an a gsi

Dua urid tinggi ng

agen, n di tubuh enyebab

Page 213: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

EL

Kafexanthina. stimulat/pdalam bijdalam biji

Kafejuga dapasecara adireaksi adisanalisa dereaksi red

Untudengan amemisahkkarena dazat lain seyang menvolume dadengan lakafein dap

Prosedur

Prep1. D2. D

3. D

Anal1. D

2.

3. D

4. D

Dari perhisehingga kteh sepeda Sumber : h

LABO

ANALIS

einA merupDalam

perangsang. i kopi. Kadai kopi hanya

ein terdapatat diperoleh isi, sehingga si dengan ka

engan titrasiuksi dan ok

uk mengetaalkohol. Alkkan senyawaalam teh tideperti miny

ngandung kaan konsentra

arutan natriupat dihitung

r Percobaaparasi SampDitimbang 2Ditambahkamenit sambDiuapkan fisekitar 20 mlisis Kadar KDimasukkanditambahkahomogen. Ditambahkdalam labusampai homDiambil 20 indikator kaDititrasi dendilakukan situngan dalakonsentrasi ka balap ada

http://annisa

ORAT

SIS KAD

pakan alkaaktivitasnya Kadar kafar kafein dia mencapai t pada teh, k dari sintesa kadar kafeafein digunai redoks, yait

ksidasi (Syukahui kadar kohol yang a organik ddak hanya myak oli yangafein ini ditaasinya. Keleum thiosulfag.

an Analisis pel Teh 25 gram tehan 100 mL a

bil diaduk seiltrat yang dmL, diangkaKafein dalamn filtrat tean 25 mL

kan 5 mL Hu takar, dienmogen.

mL larutananji.

ngan larutansebanyak 3 am percobakafein padaalah 65,48%

anfushie.wor

TION

DAR KAF

aloid dengaa secara fein dalam i dalam teh 0,5% (Vogekopi, kola, m

a kimia. Kafeein dapat diakan iodiumtu penetapa

kri, 1999). kafein, madigunakanengan zat omengandung merupakaambahkan

ebihan iodiuat (Na2S2O3

Kadar Kaf

h kering, dimakuades, keesekali. Angkdiperoleh hinat dan didingm Teh h hasil pre

L alkohol,

H2SO4 10% dncerkan sam

n, dimasukk

n Na2S2O3 0kali pengula

aan diperolea proses titra.

rdpress.com/

N

FEIN DA

an penamfaal, kaf

daun teh h adalah sebel, 1985). mente dan cein dapat beukur denga

m berlebih, kan kadar za

aka terlebih dalam pe

organik yanng teh tetapan pewanglarutan iodim setelah te), sehingga

fein dalam

masukkan daemudian didkat, lalu disangga volumginkan filtra

eparasi daladikocok se

dan 20 mL mpai batas,

an dalam e

0,1 N hingga angan.

eh massa kaasi dengan m

/2008/12/07/

ALAM TE

aan kimiafein berfulabih besar

besar 2-4%,

coklat. Selainereaksi deng

an larutan Iokelebihan ioat berdasark

h dahulu teercobaan beg terkandun

pi juga mengi teh. Kemuium yang teerjadi reaksiiodium yan

m Teh

alam gelas bdihkan larutaring.

menya berkuat.

am labu taekitar 5 m

larutan iod kemudian k

erlenmeyer,

warna biru

fein sebesarmenggunaka

/titrasi-redo

EH

a 1,3,7-trimengsi sebagr daripada sedangkan

n itu kafein gan iodium

odium. Untuodium di kan atas

eh diekstraerguna untng dalam te

ngandung zaudian larutelah diketahi adisi di titrg teradisi ol

beker. tan sampai

urang menja

akar 100 mmenit samp

dium 0,1 N kocok larut

ditambahk

hilang. Titr

r 1,637 gram,an sampel

oks/

etil gai

di di

uk

ksi uk eh, at-an hui asi leh

30

adi

mL, pai

ke an

an

asi

,

Page 214: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

Dari pernyataan tersebut, jawablah pertanyaan berikut!

1. Apakah termasuk titrasi iodometri ataukah titrasi iodimetri, jenis

dari titrasi dalam penetapan kadar kafein dalam teh? Jelaskan

jawabanmu!

2. Bagaimanakah cara menganalisis kadar kafein dalam teh?

3. Mengapa teh harus diekstraksi terlebih dahulu sebelum dianalisis

menggunakan titrasi redoks?

_____________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

____________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

Page 215: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

Dari pernyataan tersebut, jawablah pertanyaan berikut!

1. Tuliskan persamaan reaksi dalam penentuan tembaga tersebut!

2. Apakah termasuk titrasi iodometri ataukah titrasi iodimetri, jenis

dari titrasi yang dapat digunakan dalam penentuan tembaga?

Jelaskan jawabanmu!

3. Hitunglah persentase CuO dalam sampel!

PENENTUAN TEMBAGA

Suatu contoh tembaga oksida berat 2,013 gram dilarutkan dalam asam, pH diatur, dan ditambahkan KI belebihan untuk membebaskan I2. I2 dititrasi dengan 29,68 mL; 0,1058 N Na2S2O3.

_____________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

____________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

Page 216: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

EVALUATION

 

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut!

1) Jelaskan cara pembuatan dan penyimpanan larutan I2 yang sangat

peka terhadap cahaya matahari! (bobot 5)

2) Apa yang dimaksud dengan : (bobot 10)

a) Iodimetri

b) Iodometri

3) Apa perbedaan dari Iodimetri dan Iodometri ? (bobot 10)

4) Apa sebab penambahan indikator amilum pada Iodimetri pada awal

titrasi, sedangkan pada iodometri pada akhir titrasi ? (bobot 5)

5) Sebutkan 2 faktor yang menyebabkan kesalahan pada titrasi

Iodimetri dan Iodometri ! Jelaskan ! (bobot 10)

6) Dua tablet vitamin C @ 250 mg, dilarutkan dalam labu takar

sampai volume 100 ml tepat. 25 ml aliquot diambil dan dititrasi

dengan 0,500 M I2, memerlukan 28 mL.

Hitunglah mg asam askorbat yang terkandung dalam vitamin C

pertablet (Mr = 176,12)! (bobot 10)

7) Hitung berat ekivalen dari Cu sebagai reduktor dalam reaksi :

2 Cu2+ + 4I- 2 CuI(s) + I2 (bobot 5)

8) Untuk mencari kadar larutan H2O2 10 ml larutan ini ditambahkan

pada larutan KI berlebihan dengan H2SO4 . Sesudahnya harus

dititrasi dengan 60 mL natrium tiosulfat 0,05 N . Berapa gram H2O2

terdapat dalam 100mL larutan H2O2 ?(bobot 10)

       

Page 217: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

  

TITRASI KOMPLEKSOMETRI

Standar Kompetensi Melakukan Analisis titrimetri

Kompetensi Dasar Melaksanakan analisis titrimetri berdasar reaksi pembentukan senyawa kompleks

Indikator Analisis titrimetri berdasar reaksi pembentukan senyawa kompleks diidentifikasi reaksinya

Analisis titrimetri berdasar reaksi pembentukan senyawa kompleks ditentukan perhitungannya

Page 218: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

P

A

d

U

p

U

e

Pada modu

Apa yang d

dari titrasi

Untuk dap

pernyataan

Untuk lebih

eksplorasi

ul ini kita a

dimaksud d

komplekso

pat menja

n berikut in

h memaham

berikut!

w

EN

akan memp

dengan titra

ometri?

awab pert

i.

Pernah

Apakah

apa ya

Apakah

Bagaim

air dal

mi mengena

Gb. 4.1 Aiwww.google.

NGAG

pelajari me

asi komple

tanyaan-per

hkah Anda m

h pengertian

ang menyeba

h kerugian y

mana cara

lam laborato

ai kesadaha

ir .com

GEME

engenai titr

eksometri?

rtanyaan

mengenal ist

n dari kesad

abkan air me

yang ditimbu

mengetahui

orium?

an air, laku

ENT

rasi komple

Apa saja p

di atas,

tilah air sada

dahan air? Se

enjadi bersif

ulkan dari a

i tingkat kes

kanlah keg

eksometri.

penerapan

simaklah

ah?

enyawa

fat sadah?

ir sadah?

sadahan

giatan

Page 219: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

 

 

 

Tuj Alat

- L- N

Pros

Kegia

Ke

EX

Pembu

uan : siswt dan BahaLabu ukur Na2EDTA sedur perc

atan 4.1

egiatan 4.

Tambatur 1 L d

Bia

XPLO

uatan Rea

Larut

wa dapat mean :

cobaan :

.1.1

mas

bahkan 10 volumenya

dengan men

arkan selam

akuades y

ORAT

agen dala

tan EDT

embuat lar

- ak- Mg

ssa Na2EDT

mg MgCl2 aa hingga danambahkan

ma 2 hari s

yang telah

dilaru

TION

am Komp

TA 0,01

utan EDTA

uades gCl2

TA

atau MgSOlam labu uk akuades.

ebelum dip

dididihkan

utkan

N

pleksom

1 N

A 0,01 N

O4 dan kur

pakai.

n

metri

Page 220: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

Pertanyaan :

1. Apakah yang akan Anda lakukan dalam membuat larutan EDTA

0,01 N? Tuliskanlah prosedur kerja yang akan Anda lakukan dalam

kegiatan ini dengan menggunakan kalimat sendiri!

2. Lakukanlah kegiatan ini berdasarkan prosedur kerja yang telah

Anda buat dan catat data pengamatan!

No. Hal Keterangan 1. Massa Na2EDTA 2. Volume akuades 3. Konsentrasi EDTA dari percobaan

_________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

Page 221: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

Larutan Standar Kalsium 0,01N

Pertanyaan :

1. Apakah yang akan Anda lakukan dalam membuat larutan standar

kalsium 0,01 N? Tuliskanlah prosedur kerja yang akan Anda

lakukan dalam kegiatan ini dengan menggunakan kalimat sendiri!

Tujuan : siswa dapat membuat larutan Standar Kalsium Alat dan Bahan :

- Labu takar 1 liter - CaCO3 - HCl - akuades

Prosedur percobaan :

Kegiatan 4.1.2

______________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

dilarutkan dengan sedikit akuades dalam labu takar 1 liter

Tambahkan sedikit HCl

Atur volumenya menjadi 1 liter dengan menambahkan akuades lagi.

Massa CaCO3 

Page 222: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

2. Lakukanlah kegiatan ini berdasarkan prosedur kerja yang telah

Anda buat dan catat data pengamatan!

 

No. Hal Keterangan 1. Massa CaCO3 2. Volume akuades 3. Konsentrasi larutan standar kalsium dari

percobaan

Page 223: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

Standarisasi Larutan EDTA dengan Indikator EBT

Tujuan : siswa dapat menentukan konsentrasi EDTA dengan indikator EBT

Alat dan Bahan : - Pipet volum - larutan standar kalsium - Erlenmeyer - buffer pH 10 - Gelas ukur 10 ml - indikator EBT - Buret - larutan EDTA

Prosedur percobaan :

Kegiatan 4.2

± 50 mg indikator EBT Larutan akan berwarna merah anggur

Titrasi dengan larutan EDTA yang anda buat sampai terjadi perubahan warna larutan dari merah anggur menjadi biru.

Catat pemakaian EDTA

10 mL larutan standar kalsium 

Erlenmeyer 100 mL

5 mL buffer pH 10 

Dimasukkan  

ditambahkan 

ditambahkan 

Page 224: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

Pertanyaan :

1. Apakah yang akan Anda lakukan dalam melakukan standarisasi

larutan EDTA? Tuliskanlah prosedur kerja yang akan Anda lakukan

dalam kegiatan ini dengan menggunakan kalimat sendiri!

2. Bagaimanakah hipotesismu mengenai percobaan ini?

3. Lakukanlah kegiatan ini berdasarkan prosedur kerja yang telah

Anda buat dan catat data pengamatan!

4. Buatlah laporan dari percobaan ini yang dilengkapi dengan

analisa, pembahasan, dan kesimpulan!

 

 

No. Hal Keterangan

1. Volume larutan standar kalsium

2. Volume EDTA

3. Konsentrasi EDTA dari standarisasi

_________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

____________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

_______________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

Page 225: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

 

 

 Penetapan kesadahan total (Ca2+ + Mg2+)

Tujuan : siswa dapat menentukan kesadahan total air Alat dan Bahan :

- Pipet volum - buffer pH 10 - Erlenmeyer - indikator EBT - Buret - sampel air - Larutan EDTA

Prosedur percobaan :

Kegiatan 4.3

50 mL sampel air

erlenmeyer 250 mL 

1 mL buffer pH 10 

50 mg indikator EBT 

Titrasi dengan larutan EDTA sampai terjadi perubahan warna larutan dari merah anggur menjadi biru.

Dilakukan duplo

dimasukkan

ditambahkan

ditambahkan

Page 226: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

Pertanyaan :

1. Apakah yang akan Anda lakukan dalam menetapkan kesadahan

total sampel air? Tuliskanlah prosedur kerja yang akan Anda

lakukan dalam kegiatan ini dengan menggunakan kalimat sendiri!

2. Bagaimanakah hipotesismu mengenai percobaan ini?

3. Lakukanlah kegiatan ini berdasarkan prosedur kerja yang telah

Anda buat dan catat data pengamatan!

4. Buatlah laporan dari percobaan ini yang dilengkapi dengan

analisa, pembahasan, dan kesimpulan!

No. Hal Keterangan

1. Volume air dalam erlenmeyer

2. Volume EDTA saat titik akhir titrasi I

3. Volume EDTA saat titik akhir titrasi II

4. Volume EDTA rata-rata

____________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

____________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

_______________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

Page 227: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

Penetapan kesadahan Tetap

Tujuan : siswa dapat menentukan kesadahan tetap air Alat dan Bahan :

- Pipet volum - buffer pH 10 - Erlenmeyer - indikator EBT - Buret - sampel air - Larutan EDTA - Gelas beker

Prosedur percobaan :

Kegiatan 4.4

250 mL sampel air dimasukkan dalam gelas beker

Dididihkan selama 30 menit

Didinginkan, menyaring dengan kertas saring

Ditampung filtrat ke dalam Erlenmeyer 250 mL tanpa pembilasan kertas saring

Diambil 50 mL filtrat dan ditambahkan 1 mL larutan buffer pH 10

Ditambahkan 50 mg indikator EBT

Titrasi dengan larutan EDTA sampai terjadi perubahan warna larutan dari merah anggur menjadi ungu (violet).

Dilakukan duplo 

Page 228: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

Pertanyaan :

1. Apakah yang akan Anda lakukan dalam menetapkan kesadahan

tetap sampel air? Tuliskanlah prosedur kerja yang akan anda

lakukan dalam kegiatan ini dengan menggunakan kalimat sendiri!

2. Bagaimanakah hipotesismu mengenai percobaan ini?

3. Lakukanlah kegiatan ini berdasarkan prosedur kerja yang telah

anda buat dan catat data pengamatan!

4. Buatlah laporan dari percobaan ini yang dilengkapi dengan

analisa, pembahasan, dan kesimpulan!

No. Hal Keterangan 1. Volume air dalam erlenmeyer 2. Volume EDTA saat titik akhir titrasi I 3. Volume EDTA saat titik akhir titrasi II 4. Volume EDTA rata-rata

____________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

____________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

_______________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

Page 229: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

1. Apak

2. Sebu

titrim

3. Apak

1. A

________________________

______________________________

__________________

____________________________

kah singkat

utkan beber

metrik!

kah tujuan

Apakah yang

____________________________________________

__________________________________________________

_________________________________

________________________________________

I

E

tan dari ED

rapa faktor

penambaha

g dimaksud

________________________________________

_______________________________________________________

______________________________

____________________________________________

NDIKATO

EXPL

DTA? Bagaim

r kelebihan

an buffer p

d indikator

EDTA

____________________________________________

_______________________________________________________

_________________________________

________________________________________

OR MELAK

LANA

mana pula s

EDTA seba

ada titrasi

melakroma

A

________________________________________

__________________________________________________

______________________________

____________________________________________

KROMAT

ATION

struktur kim

agai pereaks

EDTA?

atik? Jelask

____________________________________________

_______________________________________________________

_________________________________

________________________________________

IK

N

mianya?

si

kan!

________________________________

___________________________________

________________________

________________________________

Page 230: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

2. Sebutkan beberapa jenis indikator yang dapat digunakan dalam

titrasi kompleksometri!

1. Apakah yang yang dimaksud dengan kesadahan air?

2. Apakah perbedaan dari kesadahan total, kesadahan tetap, dan

kesadahan sementara? Jelaskan!

3. Berapakah nilai kesadahan sementara dari percobaan yang telah

Anda lakukan pada fase exploration? Ingat bahwa kesadahan

sementara = kesadahan total – kesadahan tetap!

____________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

____________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

____________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

KESADAHAN AIR

____________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

Page 231: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

4. Sebutkan beberapa akibat yang dapat ditimbulkan dengan adanya

kesadahan air?

1. Hitunglah volume 0,0500 M EDTA yang diperlukan untuk

melakukan titrasi dengan :

a. 27,16 mL dari 0,0741 M Mg(NO3)2

b. 0,1973 gram CaCO3

2. Suatu 50 mL sampel air sumur dititrasi dengan 0,0102 M EDTA .

titik akhir tercapai pada 29,85 mL. Berapakah kesadahan air

dalam ppm CaCO3.

____________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

PERHITUNGAN

_________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

_________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

Page 232: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

E

Menga Oleh EG Gi Jika kitsetelah maisabun dibandemikian ? Hal itu bkesadahan yLalu apa itu KesadahPenyebab ajuga disebabbervalensi bklorida dan Pengertdimana sabupenyebab darti dari keskonsentrasiKesadahan

1. KesaAdalsepeKesa(penReakCa(HMg(

ELAB

apa ma

iwangkara S

ta melakukan di pantai, ndingkan jik

besar kemunyang tinggi,

u ‘kesadahanhan atau harair menjadi sbkan karenabanyak) sep

n bikarbonattian kesadahun ini diien

dominan/utasadahan dibi jumlah darada dua jeniadahan semelah kesadah

erti Ca(HCOadahan semendidihan), seksinya: HCO3)2 -dipHCO3)2 -dip

ABOR

andi d

S

n kegiatan mmungkin ta

ka kita menc

ngkinan ter meskipun i

n’ ? Dan menrdness adalasadah adalaha adanya ionerti Al, Fe, M

t dalam jumlhan air adalandapkan olehama kesadahatasi sebaga

ri ion Ca2+ dais, yaitu : entara

han yang disO3)2, Mg(HCOentara ini daehingga terb

anaskan–> Cpanaskan–>

RATIO

di pant

mencuci, baanpa disadarcuci di temp

rjadi karena itu bukan mngapa terjadah salah satuh karena adan-ion lain daMn, Sr dan lah kecil. ah kemampuh ion-ion yahan adalah Cai sifat / karaan Mg2+, yan

ebabkan oleO3)2. apat / mudabentuk enca

CO2 (gas) + HCO2 (gas) +

ON

tai bor

aik mandi atri kita akan pat yang jau

air yang kitmerupakan pdi demikian u sifat kimia anya ion-ionari polyvalenZn dalam b

uan air menang saya sebCa2+ dan Mgakteristik airng dinyatak

eh adanya ga

ah dieliminirapan CaCO3

H2O (cair) +H2O (cair)

ros sab

tau mencucimenghabisk

uh dari panta

ta gunakan mpenyebab sat

? yang dimili

n Ca2+, Mg2+

nt metal (loentuk garam

ngendapkan butkan diata

2+, khususnyr yang meng

kan sebagai C

aram-garam

r dengan peatau MgCO

+ CaCO3 (en+ MgCO3 (e

bun?

i pakaian kan banyak ai. Mengapa

mempunyaitu-satunya.

iki oleh air. +. Atau dapaogam m sulfat,

sabun, s. Karena ya Ca2+, makggambarkanCaCO3.

m bikarbonat

manasan O3.

ndapan) endapan)

a

i

at

ka n

t,

Page 233: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

2. Kesadahan tetap Adalah kesadahan yang disebabkan oleh adanya garam-garam klorida, sulfat dan karbonat, misal CaSO4, MgSO4, CaCl2, MgCl2. Kesadahan tetap dapat dikurangi dengan penambahan larutan soda – kapur (terdiri dari larutan natrium karbonat dan magnesium hidroksida ) sehingga terbentuk endapan kalium karbonat (padatan/endapan) dan magnesium hidroksida (padattan/endapan) dalam air. Reaksinya: CaCl2 + Na2CO3 –> CaCO3 (padatan/endapan) + 2 NaCl (larut) CaSO4 + Na2CO3 –> CaCO3 (padatan/endapan) + Na2SO4 (larut) MgCl2 + Ca(OH)2 –> Mg(OH)2 (padatan/endapan) + CaCl2 (larut) MgSO4 + Ca(OH)2 –> Mg(OH)2 (padatan/endapan) + CaSO4 (larut)

Satuan ukuran kesadahan ada 3, yaitu : 1. Derajat Jerman, dilambangkan dengan °D 2. Derajat Inggris, dilambangkan dengan °E 3. Derajat Perancis, dilambangkan dengan °F Dari ketiganya yang sering digunakan adalah derajat jerman, dimana 1 °D setara dengan 10 mg CaO per liter. artinya jika suatu air memiliki kesadahan 1 °D maka didalam air tersebut mengandung 10 mg CaO dalam setiap liternya. Dari keterangan diatas mungkin bisa saya beri contoh paling sederhana yang sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari mengenai kesadahan, yaitu : Jika di suatu tempat anda mencuci apapun menggunakan sabun dan ternyata busa yang terbentuk jumlahnya dibawah perkiraan anda atau tidak seperti biasanya sehingga utuk memperbanyak busa (karena sugesti bahwa mencuci yang baik harus banyak busa) anda harus menambah sabun sehingga mengakibatkan boros sabun, maka besar kemungkinan air yang digunakan utnuk mencuci tersebut memiliki kesadahan tinggi. Hal itu terjadi karena sebagian sabun yang ditambahkan kedalam air bereaksi dengan garam karbonat dari Ca2+ dan Mg2+. Jika menemukan endapan putih seperti bedak atau kadang berbentuk kerak didasar panci untuk memasak air, maka besar kemungkinan air yang dimasak tersebut memiliki kesadahan tinggi. Hal itu terjadi karena gas CO2 lepas saat pemanasan, sehingga yang tertinggal hanya endapan karbonat, terutama kalsium karbonat (lihat reaksi no. 1 diatas). sumber : http://persembahanku.wordpress.com

Page 234: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

Pertanyaan :

1. Sebutkan beberapa kerugian dari kesadahan air!

2. Dari artikel di atas, buatlah suatu kesimpulan mengenai air sadah!

____________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

_________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

Page 235: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

H

Hitung :

a) mo

b) Jum

me

c) Apa

den

kes

______________________________

Se0,2klo25Se42

_________________________

____________________

olaritas laru

mlah garam

mbuat 1 lit

abila sampe

ngan 16,38

sadahan air

__________________________________________________

buah samp2428 g dilaorida dan la0 mL dalambuah aliquo,74 mL laru

_______________________________________________________

____________________________________________

utan EDTA

m Na2H2Y.2H

ter larutan.

el air 200 m

8 ml larutan

r dalam ppm

_______________________________________________________

pel murni Caarutkan dalarutan dienm suatu botot 50 mL mutan EDTA

__________________________________________________

________________________________________

H2O (BM= 37

.

mL yang me

n EDTA ters

m dari CaC

_______________________________________________________

aCO3, sebeam asam

ncerkan metol ukur.

memerlukanA untuk titr

_______________________________________________________

____________________________________________

72,2) yang

engandung

sebut. Bera

O3?

__________________________________________________

erat

enjadi

n rasi.

__________________________________________________

____________________________________________

diperlukan

g ion-ion Ca

apakah dera

_______________________________________________________

_______________________________________________________

________________________________________

n untuk

a2+ dititrasi

ajat

________________________________________

_____________________________________________

____________________________________

Page 236: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

          

Jawablah

1) Jelask

a. at

b. lig

2) Sebut

(bobo

3) Jelask

4) Sebut

kompl

5) Suatu

100 m

0,01 M

dalam

h pertanyaa

kan pengert

tom pusat

gan

kan keungg

ot 10)

kan pengert

kan bebera

leksometri!

u 0,5 gram

ml asam. Se

M EDTA unt

m sampel? (

E

an-pertanya

tian: (bobot

gulan EDTA

tian kesada

apa indikato

! (bobot 5)

sampel per

etiap 25 mL

tuk mencap

(bobot 10)

EVAL

aan berikut

t 5)

A dalam titr

ahan air! (b

or yang dig

runggu men

L larutan in

pai titik akh

LUAT

t!

asi komple

bobot 5)

gunakan dal

ngandung Z

ni memerlu

hir. Berapa

TION

ksometri!

lam titrasi

Zn dilarutka

kan 10,25

kah persen

an dalam

mL ;

n Zn

Page 237: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

       

Analisis volumetri merupakan analisis untuk menentukan jumlah zat yang tidak diketahui dengan mengukur volume larutan reaktan yang dibutuhkan agar bereaksi sempurna. Proses mengukur volume larutan di dalam buret (konsentrasi diketahui) yang ditambahkan ke dalam larutan lain dan diketahui volumenya sampai terjadi reaksi sempurna disebut titrasi.

Zat yang akan dititrasi disebut sebagai titrat (ditampung dalam erlenmeyer), sedangkan larutan yang digunakan untuk menitrasi disebut sebagai titran (dimasukkan ke dalam buret). Berdasarkan cara titrasinya, titrimetri dikelompokkan menjadi Titrasi langsung dan Titrasi tidak langsung. Berdasarkan reaksi kimianya, titrimetri dikelompokkan dalam empat jenis.

1. Asam-basa (netralisasi). 2. Oksidasi-reduksi (redoks). 3. Pengendapan. 4. Pembentukan kompleks. Asidimetri merupakan penetapan kadar secara kuantitatif

terhadap senyawa-senyawa yang bersifat basa dengan menggunakan baku asam, sebaliknya alkalimetri adalah penetapan kadar senyawa-senyawa yang bersifat asam dengan menggunakan baku basa. Argentometri merupakan salah satu cara untuk menentukan kadar zat dalam suatu larutan yang dilakukan dengan titrasi berdasar pembentukan endapan dengan ion Ag+. Pada titrasi argentometri, zat pemeriksaan yang telah dibubuhi indikator dicampur dengan larutan standar garam perak nitrat (AgNO3).

Titrasi Iodimetri dan Iodometri adalah metode penentuan kuantitatif yang dasar penentuannya adalah jumlah I2, yang bereaksi dengan cuplikan atau terbentuk oleh cuplikan kalau direaksikan dengan ion I-. Kompleksometri merupakan penetapan kadar secara kuantitatif yang memanfaatkan reaksi kompleks antara ligan dengan ion logam utamanya.

     

Page 238: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

     

SOAL OBJEKTIF 1. Proses mengukur volume larutan di dalam buret (konsentrasi

diketahui) yang ditambahkan ke dalam larutan lain dan diketahui volumenya sampai terjadi reaksi sempurna disebut.... a. titrasi d. titrimetri b. titrat e. volumetri c. titran

2. larutan yang konsentrasinya diketahui dengan tepat dan dapat digunakan untuk menentukan konsentrasi larutan lain adalah.... a. larutan baku d. larutan sekunder b. larutan indikator e. larutan kalibrasi c. larutan tetap

3. pernyataan di bawah ini yang tidak termasuk persyaratan dalam titrasi adalah.... a. Reaksi harus berjalan sempurna, tunggal, dan menurut

persamaan yang jelas. b. Reaksi harus berlangsung cepat dan tidak ada reaksi

samping. c. Ada penunjuk akhir titrasi (indikator) untuk menunjukkan

perubahan yang terjadi. d. Titik akhir titrasi dapat dideteksi e. Titik ekivalen dapat dideteksi

4. penetapan kadar secara kuantitatif terhadap senyawa-senyawa yang bersifat basa dengan menggunakan baku asam disebut.... a. alkalimetri d. titrimetri b. asidimetri e. kompleksometri c. presipitimetri

5. yang termasuk indikator dalam asidi-alkalimetri adalah.... a. Murexid d. EBT b. metil merah e. eosin c. biru bromfenol

Page 239: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

6. yang bertindak sebagai larutan standar dalam iodimetri adalah.... a. larutan Na2S2O3 d. larutan NaI b. larutan I2 e. larutan amilum c. larutan KI

7. gugus yang terikat pada atom pusat disebut.... a. senyawa kompleks d. gugus biner b. atom pusat e. gugus kompleks c. ligan

8. yang bukan termasuk nama tak resmi dari EDTA adalah.... a. Complexon d. Fluoresein b. Sequestrene e. Versene c. Nullapon

9. yang termasuk cirri dari metode Mohr adalah.... a. pH harus cukup rendah, agar Fe3+ tidak terhidrolisa. b. pH tergantung dari macam anion dan indikator yang

dipakai. c. Apabila terlalu basa, maka dapat terbentuk endapan

AgOH yang selanjutnya teruarai menjadi Ag2O sehingga titran terlalu banyak terpakai.

2 Ag+ + 2OH- + 2 AgOH Ag2O + H2O

d. Penerapan terpenting ialah untuk penentuan secar tidak langsung ion-ion halogenida.

e. penerapannya agak terbatas karena memerlukan endapan berbentuk koloid yang juga harus terbentuk dengan cepat.

10. yang bukan termasuk Syarat-syarat yang diperlukan untuk membuat bahan baku primer adalah …. a. Sangat murni, atau mudah dimurnikan, mudah diperoleh

dan dikeringkan b. Stabil dalam keadaan biasa c. Mudah diperiksa kemurniannya d. Mampu bereaksi menurut syarat-syarat reaksi titrasi e. Mempunyai berat ekivalen yang rendah

Page 240: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

SOAL SUBJEKTIF

1. Bagaimana cara anda memilih indikator yang tepat untuk suatu titrasi asambasa!

2. Hitunglah bobot ekuivalen AgNO3 dan BaCl2 dalam reaksi :

3. 25 mL asam oksalat 0,1001 N dititrasi dengan larutan NaOH. Jika volum larutan NaOH yang diperlukan adalah 25,15 mL. a. Hitung normalitas NaOH ! b. Tulis reaksi yang terjadi ! c. Indikator apa yang digunakan dalam titrasi asam-basa tersebut ? d. Berapa pH pada saat TE ?

4. apakah perbedaan dari iodimetri dan iodometri! 5. Asam oksalat, H2C2O4, sebagai asam bereaksi dengan basa.

Sebagai reduktor bereaksi dengan KMnO4. Berapa ml 0,1 M NaOH, 0,10 M KMnO4 dapat bereaksi dengan 500 mg H2C2O4 (Mr = 90)? Reaksi:

H2C2O4 + 2 NaOH Na2C2O4 + H2O

5 C2O42- + 2 MnO4- + 6H+ 10 CO2 + 2 Mn2+ H2O

6. mengapa pada metode Mohr pH harus diatur agar tidak terlalu asam!jelaskan!

7. jelaskan pengertian air sadah dalam penerapan kompleksometri!

             

Page 241: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

Jawaban Soal Fase Evaluasi

1. a. Titrasi adalah suatu pekerjaan mereaksikan sejumlah

tertentu suatu larutan dengan larutan lain secara bertahap hingga kedua larutan bereaksi sempurna.

b. Titran adalah larutan yang sudah diketahui konsentrasinya dan biasanya yang ditambahkan dari buret

c. Titrat adalah larutan yang akan ditetapkan konsentrasinya melalui proses titrasi dan merupakan larutan yang ditambah titran.

d. zat baku primer adalah Zat yang setelah ditimbang dengan teliti konsentrasinya dapat diketahui dengan pasti.

e. zat baku sekunder adalah Zat yang konsentrasinya harus ditetapkan terhadap zat baku primer.

f. indikator asam basa adalah Senyawa asam organik atau basa organik yang pada umumnya adalah asam atau basa lemah dan warna senyawanya (sebagai asam atau basa) berbeda dengan warna ionnya.biasanya digunakan dalam titrasi asam basa

2. suatu grafik yang menggambarkan pH larutan dialurkan dengan

volume titran pada waktu-waktu tertentu setelah titrasi dimulai. apabila titik ekivalen tidak sama dengan titik akhir titrasi.

3. [Boraks] = 1,025,0

1917750,4

==V

BEgram

N

V1 . N1 = V2 . N2 25 ml. 0,1 N = 24,51 ml . N2 N2 = 0,1020 N

Kegiatan Belajar I

Page 242: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

jadi [HCl] = 0,1020 N 4. mek CH3COOH = mek NaOH

mek CH3COOH = (V . N) NaOH = 30,12 Ml . 0,0995 N = 2,9969 mek mek CH3COOH total = 9969,2.25

250 = 29,969 mek

mg CH3COOH = mek CH3COOH x BE CH3COOH mg CH3COOH = 29,969 x 60 = 1798,14 mg

% CH3COOH = sampelgram

COOHCH3gram x 100%

= 9,9965 1798,14 x 100% = 17,99%

5. a. 1,44 ; b. 1,63 ; c. 1,82 ; d. 2,34 ; e. 4,43 ; f. 7,00 ; g. 9,57 ; h. 11,46

6. 24 % 7. 57,91 %

Page 243: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

1) Argentometri merupakan salah satu cara untuk menentukan kadar zat dalam suatu larutan yang dilakukan dengan titrasi berdasar pembentukan endapan dengan ion Ag+.

2) a. Metode Mohr dapat digunakan untuk menetapkan kadar klorida dan bromida dalam suasana netral dengan larutan standar AgNO3 dan penambahan K2CrO4 sebagai indikator.

b. Metode Volhard digunakan dalam penentuan ion Cl+, Br-, dan I- dengan penambahan larutan standar AgNO3. Indikator yang dipakai adalah Fe3+ dengan titran NH4CNS, untuk menentralkan kadar garam perak dengan titrasi kembali setelah ditambah larutan standar berlebih.

c. Metode Fajans hampir sama seperti pada cara Mohr, hanya terdapat perbedaan pada jenis indikator yang digunakan. Indikator yang digunakan dalam cara ini adalah indikator adsorbsi.

3) a. 1,00 ; b. 1,48 ; c. 4,00 ; d. 4,10 ; e. 4,30 ; f. 8,14 4) mmol AgNO3 = mmol sakarin + mmol KSCN

massa sakarin = (mmol mmol AgNO3 - mmol KSCN) Mr sakarin

= (25 mL x 0,0624 M – 1,81 mL x 0,0583 M) 205,2 mg/mmol

= 298,56 mg dalam 20 tablet.

Berarti pertablet mengandung 14,9 mg sakarin.

Kegiatan Belajar II

Page 244: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

1) Membuat larutan I2 adalah dengan cara melarutkan sejumlah tertentu I2 dalam larutan Kalium Iodida, KI + 20%, sebelum diencerkan dengan aqua dm.

2) Iodimetri : metode titrasi yang menggunakan penitrasi Iodium Iodometri : metode titrasi yang menghasilkan I2, lalu dititrasi dengan larutan tiosulfit (Na2S2O3).

3) Perbedaan Iodimetri dan Iodometri:

a) Pada Iodimetri (1) : Iodium bekerja sebagai oksidator

b) Pada Iodometri (2) : Iodida bekerja sebagai reduktor

4) Iodium berikatan dengan amylun Iodamylum (warna biru) a) Pada Iodometri telah ada Iodium yang dengan amylum membentuk

kompleks Iod-amylum yang berwarna biru. Warna biru ini akan hilang, seiring dengan habisnya Iodium yang terbentuk tersebut telah berikatan dengan Na2S2O3 (TA titrasi)

b) Pada Iodimetri, mula-mula belum ada Iodium ketika dititrasi dengan larutan iodium, maka zat bereaksi dengan Iodium, dan berlebih, Iodium dapat diketahui terbentuknya warna biru dari kompleks Iod-amylum (TA titrasi)

5) a. Oksidasi dari Iodida dalam keadaan asam oleh O2 dari udara

Oksidasi ini berjalan lambat dalam keadaan netral, tetapi apabila keadaan asam bertambah, maka akan lebih cepat. Sinar matahari pun dapat mempercepat reaksi itu, oleh karena itu ion-ion Iodida yang diasamkan/tidak diasamkan harus segera dititrasi.

b. Kecepatan menguap dari Iodium

Kegiatan Belajar III

Page 245: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

Agar penguapan larut Iodium tidak begitu besar, maka larutan itu harus dibubuhi KI hingga berlebih (Konsentrasi I- minimal 4%), dimana Iodida yang ditambahkan itu mengikat molekul-molekul Iodium menjadi ion triiodida

6) 4931,36 mg 7) 63,54 mg/meq 8) Diketahui : V H2O2 = 10 ml

V Tio Sanat 0,0500 N = 60ml

Ditanya : Gram H2O2 yang terdapat dalam 100 ml larutan H2O2 ?

Reaksi : H2O2 + 2KI + H2SO4 → K2SO4 + 2H2O + I2

I2 + Na2S2O3 → 2NaI + Na2S4O6

Jawab :

Untuk 10 ml larutan H2O2 memerlukan = 60 x 0,0500 mgrek Tio

Untuk 100ml larutan H2O2 memerlukan = 100 / 10 x 60 x 0,0500

= 30 mgrek

30 mgrek tio setara dengan 30 mgrek H2O2

= 30 x 34 mgr H2O2

= 1,02 gram H2O2

Jadi dalam 100 ml larutan H2O2 terdapat 1,02 gram H2O2.

Page 246: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

1. a. atom pusat adalah Ion logam dalam kompleks b. ligan adalah gugus yang terikat pada atom pusat 2. a. Dengan ion logam selalu terbentuk kompleks 1:1(satu molekul

EDTA dengan satu ion logam) b. Konstan kestabilan kelatnya umumnya besar sekali sehingga

reaksinya sempurna kecuali dengan logam alkali.

c. Banyak ion logam yang bereaksi cepat.

3. Air yang mengandung mineral (berupa ion-ion) kalsium dan magnesium dalam jumlah yang cukup banyak

4. Eriochrome Black T(EBT), Murexide, Calmagite , Arsenazo I, NAS, Jingga xilenol, Pyrocatechol Violet, Calcon.

5. 5,36%

Kegiatan Belajar IV

Page 247: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

a. Soal Objektif 1. A 2. A 3. D 4. B 5. B 6. B 7. C 8. D 9. C 10. E

b. Soal Subjektif 1. Indikator yang dipilih memiliki trayek pH disekitar TE.

2.

3. a. 0,0995 N b. 2 NaOH (aq) + H2C2O4 (aq) Na2C2O4 (aq) + 2 H2O c. Phenol phtalein. d. pH = 7

4. a) Pada Iodimetri (1) : Iodium bekerja sebagai oksidator b) Pada Iodometri (2) : Iodida bekerja sebagai reduktor

5. 222,2 ml 6. Apabila terlalu asam, maka ion CrO4

2- sebagian berubah menjadi Cr2O7

2- karena reaksi, 2H+ + 2CrO4

2- Cr2O42- + H2O

Yang mengurangi konsentrasi indikator dan menyebabkan tidak timbulnya endapan atau sangat terlambat.

Jawaban Soal Pendalaman 

Page 248: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

7. air sadah adalah Air yang mengandung mineral (berupa ion-ion) kalsium dan magnesium dalam jumlah yang cukup banyak. dengan penerapan kompleksometri maka tingkat kesadahan air akan dapat diukur.

                                      

Page 249: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

  Untuk mengetahui tingkat keberhasilan anda dalam menjawab soal pada fase

evaluasi dan soal pendalaman, bandingkan hasil jawaban anda dengan kunci

jawaban yang sudah disediakan di bagian akhir modul. Adapun cara

menghitung skor yang telah anda peroleh adalah:

‐ Cocokkan jawaban anda dengan kunci jawaban

‐ Pada fase evaluasi: Terdapat bobot jawaban pada masing-masing soal

‐ Pada soal pendalaman

a. Pada soal pilihan ganda

1. Bila jawaban anda benar berilah skor 2

2. Bila jawaban anda salah berilah skor 0

b. Pada soal uraian

1. Bila jawaban anda benar berilah skor 5

2. Bila jawaban anda benar tapi kurang sempurna berilah skor 4

3. Bila jawaban anda salah berilah skor 1

‐ Hitunglah skor akhir anda dengan rumus :

Tingkat penguasaan = 100xtotalskorjumlahbenarskorjumlah

‐ Cocokkan tingkat penguasaan anda pada tabel di bawah ini!

1. ≥ 91 ISTIMEWA Selamat !!! anda telah berhasil, lanjutkan ke kegiatan belajar selanjutnya.

2. 82 - 90 BAIK SEKALI

Kamu telah berhasil. Pertahankan prestasi yang kamu capai. Lanjutkan ke kegiatan belajar berikutnya.

3. 65 – 81 BAIK

Kamu masih perlu mempelajari kegiatan ini dengan seksama. Pelajari kembali bagian-bagian yang belum kamu kuasai. Tingkatkan terus belajarmu!

4. 55 – 64 CUKUP BAIK

Kamu harus lebih giat lagi. Pelajari kembali kegiatan belajar tersebut secara berulang. Diskusikan dengan temanmu dan tanyakan kepada gurumu bila terdapat hal-hal yang dirasa sulit atau

Page 250: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

belum dimengerti.

5. < 54

KURANG BAIK

(harus

mengulang)

Pelajari kembali modul ini dari awal. Selanjutnya kerjakan kembali semua pertanyaan yang terdapat pada setiap fase. Jangan putus asa!

Anonim. 2008. Titrasi Asam Basa, (Online), (http://www.chem-is-

try.org//, diakses tanggal 5 September 2009).

Anonim. 2009. Asam Askorbat, (Online), (www.wikipedia.com, diakses

tanggal 7 September 2009).

Anonim. 2009. Beragam Manfaat Cuka, (Online),

(http://www.kompas.com, diakses tanggal 14 September 2009).

Day, R.A., G.D. and Underwood, A.L., (1998); Analisis Kimia

Kuantitatif, 5th edition, New Delhi:Prentice-Hall, Inc.

Dinda. 2008. Iodometri dan Iodimetri, (Online),

(http://medicafarma.blogspot.com/2008/04/iodometri-dan-

iodimetri.html, diakses tanggal 7 September 2009).

Ekoph. 2008. Air Sadah, (Online),

(http://rumahkimia.wordpress.com/, diakses tanggal 14

September 2009).

Firdaus, Ikhsan. 2009. Beberapa Contoh Penetapan dalam

Kompleksometri, (Online), (http://www.chem-is-try.org//, diakses

tanggal 5 September 2009).

Page 251: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

Firdaus, Ikhsan. 2009. Rangkuman Kompleksometri, (Online),

(http://www.chem-is-try.org//, diakses tanggal 5 September

2009).

Harjadi, W. 1986. Ilmu Kimia Analitik Dasar. Jakarta : PT Gramedia.

Hadimoeljono, M.Ir, dan soetikno, Ir.1981. Petunjuk Praktek Kimia

Analisa 2.Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan.

Khopkhar,_SM._1990._Konsep Dasar Kimia Analitik. Jakarta : UI

Press.

Maryami, Tri. 2002. Penerapan Alat-Alat Ukur yang berhubungan

dengan Analisis Volumetri. Malang : FMIPA UM.

Septyaningrum, R. 2009. Contoh Perhitungan, (Online),

(http://www.chem-is-try.org//, diakses tanggal 5 September

2009).

Skogg. 1965. Analytical Chemistry. Edisi keenam. Florida : Sounders

College Publishing._

Soetrisno. 2009. Titrasi tanpa kalibrasi, (Online),

(http://www.chem-is-try.org//, diakses tanggal 5 September

2009).

Suharsini, M. dan Saptarini, D. 2007. Kimia dan Kecakapan Hidup.

Jakarta : Ganeca exact.

Syabatini, A. 4 Januari 2009. Laporan Praktikum Kimia Analitik I

Kompleksometri, (Online), (http: Annisanfushie’s Weblogdiakses

tanggal 5 September 2009).

Page 252: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

                                  

Tim Dos

Prakt

Unive

sen Praktik

tikum Dasar

ersitas Neg

kum Dasar-

ar-Dasar Ki

geri Malang

D

Dasar Kim

imia Analiti

g FMIPA ju

PenTa

PembDrs. Darso

Dra. Na

ia Analitik.

tik. Malang:

urusan Kim

nyusun: asrifah

bimbing:ono Sigit, Mazriati, M.

. 2006.Petu

Depdiknas

mia.

M.Pd .Si

tunjuk

s

Page 253: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

                                      Halaman Daftar isi .................................................................................................. i Daftar gambar.......................................................................................... ii Daftar tabel .............................................................................................. iii 1. Dasar-dasar Analisis Volumetri ......................................................... 1

Analisis Volumetri ........................................................................... 1 Teknik Kerja Titrasi ......................................................................... 1 Titik Ekivalen dan Titik Akhir Titrasi ............................................. 2 Larutan Standar ................................................................................ 3 Persyaratan dalam Titrasi ................................................................. 4 Jenis-jenis Titrasi ............................................................................. 5 Berat Ekuivalen................................................................................. 6 Pehitungan dalam Analisis Volumetri ............................................. 8

2. Titrasi Asidi-Alkalimetri .................................................................... 9 Pendahuluan ..................................................................................... 9 Perhitungan dalam Titrasi Asidi-Alkalimetri ................................... 9 Perubahan pH pada Titrasi Asam Basa ............................................ 10 Indikator Asam Basa dan Kurva Titrasi ........................................... 13 Larutan Standar ................................................................................ 18

3. Titrasi Argentometri ........................................................................... 20

Pendahuluan .................................................................................... 20 Penentuan Titik akhir Titrasi........................................................... 20 Contoh Perhitungan ......................................................................... 23

4. Titrasi Iodo-iodimetri ......................................................................... 24

Pendahuluan ..................................................................................... 24 Iodimetri atau proses Langsung ....................................................... 24 Iodometri atau proses tidak Langsung ............................................. 25 Indikator ........................................................................................... 25 Penyebab Kesalahan pada Iodometri dan Iodimetri ........................ 26

Page 254: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

Contoh Perhitungan .................................

5. Titrasi

Kompleksometri ................................................................................. 29 Pendahuluan ..................................................................................... 29

Perhitungan dalam Titrasi Kompleksometri .................................... 29 Larutan Baku EDTA ........................................................................ 29 Indikator dalam Titrasi Kompleksometri ......................................... 30 Kinetika Titrasi Kompleksometri.................................................... 31 Selektivitas Titrasi Kompleksometri ................................................ 31 Kelebihan Titrasi Kompleksometri .................................................. 31

Daftar Rujukan ................................................................................. 33

  

 

 

Gambar                                                                                                                   Halaman 

1. Teknik Kerja Titrasi .........................................................................................    1 

2. Struktur metil jingga .......................................................................................    13 

3. Metil jingga dalam larutan asam ....................................................................    14 

4. Kurva titrasi asam kuat dan basa kuat ............................................................    15 

5. Kurva titrasi asam kuat dan basa lemah .........................................................    16 

6. Kurva titrasi asam lemah dan basa kuat .........................................................    17 

7. Kurva titrasi asam lemah dan basa lemah ......................................................    17 

8. Struktur EDTA .................................................................................................    30 

 

 

         

Page 255: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

               

 

 

      

Tabel                                                                                                                       Halaman 

1. Indikator asam basa ........................................................................................................ 15 

2. Indikator Adsorpsi ........................................................................................................... 23 

 

                   

Page 256: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

         

 

ANALISIS VOLUMETRI

Titrasi merupakan salah satu teknik analisis kimia kuantitatif yang

dipergunakan untuk menentukan konsentrasi suatu larutan tertentu,

dimana penentuannya menggunakan suatu larutan standar yang sudah

diketahui konsentrasinya secara tepat. Pengukuran volume dalam titrasi

memegang peranan yang amat penting sehingga sampai saat ini banyak

orang yang menyebut titrasi dengan nama analisis volumetri. Nama analisis

volumetri juga sering digantikan dengan analisis titrimetri karena analisis

titrimetri dianggap lebih tepat untuk menyatakan proses titrasi.

TEKNIK KERJA TITRASI

Zat yang akan dititrasi disebut sebagai titrat atau analit (ditampung

dalam erlenmeyer), sedangkan larutan yang digunakan untuk menitrasi

disebut sebagai titran (dimasukkan ke dalam buret). Posisi tangan pada

saat titrasi ditunjukkan seperti gambar dibawah.

Page 257: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

Cara Melakukan Titrasi

1) Zat penitrasi (titran) yang merupakan larutan baku dimasukkan ke dalam

buret.

2) Zat yang dititrasi (titrat) ditempatkan pada erlenmeyer. Ditempatkan

tepat di bawah buret yang berisi titran.

3) Tambahkan indikator yang sesuai pada titrat, misalnya, indikator

fenoftalien untuk titrasi asam basa.

4) Rangkai alat titrasi dengan baik. Buret harus berdiri tegak, wadah titrat

tepat di bawah ujung buret, dan tempatkan sehelai kertas putih atau tissu

putih di bawah wadah titrat.

5) Atur titran yang keluar dari buret (titran dikeluarkan sedikit demi sedikit)

sampai larutan di dalam erlenmeyer menunjukkan perubahan warna dan

diperoleh titik akhir titrasi.

TITIK EKIVALEN dan TITIK AKHIR TITRASI

Cara Mengetahui Titik Ekuivalen :

Ada dua cara umum untuk menentukan titik ekuivalen pada titrasi

asam basa.

1. Memakai pH meter untuk memonitor perubahan pH selama titrasi

dilakukan, kemudian membuat plot antara pH dengan volume titrant

untuk memperoleh kurva titrasi. Titik tengah dari kurva titrasi tersebut

adalah “titik ekuivalen”.

2. Memakai indikator. Indikator ditambahkan pada titran sebelum proses

titrasi dilakukan.

Untuk mengetahui akhir penambahan titran digunakan suatu zat yang

disebut indikator, yang menandai kelebihan titran dengan adanya

perubahan warna. Pada saat titran yang ditambahkan telah ekivalen

dinamakan titik ekivalen (TE). Titik dalam titrasi pada saat indikator

Gb.1 Teknik Kerja Titrasi 

Page 258: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

berubah warna disebut titik akhir (TA). Selisih TA dan TE merupakan suatu

kesalahan titrasi.

LARUTAN STANDAR

Larutan standar adalah larutan yang konsentrasinya diketahui dengan

tepat dan dapat digunakan untuk menentukan konsentrasi larutan lain.

Standarisasi adalah usaha untuk menentukan konsentrasi yang tepat dari suatu

larutan.

Syarat senyawa yang dapat dijadikan standar primer antara lain:

1. Memiliki kemurnian 100%

2. Bersifat stabil pada suhu kamar dan stabil pada suhu pemanasan

(pengeringan) disebabkan standar primer biasanya dipanaskan dahulu

sebelum ditimbang.

3. Memiliki berat molekul yang tinggi (MR), hal ini untuk menghindari

kesalahan relatif pada saat menimbang.

Menimbang dengan berat yang besar akan lebih mudah dan memiliki

kesalahan yang kecil dibandingkan dengan menimbang sejumlah kecil

zat tertentu.

Terdapat dua macam larutan standar yaitu larutan standar primer dan larutan

standar sekunder.

a. Larutan standar primer

adalah larutan standar yang konsentrasinya diperoleh dengan cara

menimbang.

Contoh senyawa yang dapat digunakan sebagai standar primer adalah:

• Arsen trioksida (As2O3) dipakai untuk membuat larutan natrium

arsenit NaAsO2 yang dipakai untuk menstandarisasi larutan

natrium periodat NaIO4, larutan I2, dan cerium(IV) sulfat Ce(SO4)2.

Page 259: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

• Asam benzoat dipakai untuk menstandarisasi larutan natrium

etanolat, isopropanol atau DMF.

• Kalium bromat KBrO3 untuk menstandarisasi larutan natrium

tiosulfat Na2S2O3.

• Kalium hidrogen phtalat (KHP) digunakan untuk menstandarisasi

larutan asam perklorat dan asam asetat.

• Natrium Karbonat dipakai untuk standarisasi larutan H2SO4, HCl

dan HNO3.

• Natrium klorida (NaCl) untuk menstandarisasi larutan AgNO3

• Asam sulfanilik (4-aminobenzene sulfonic acid) digunakan untuk

standarisasi larutan natrium nitrit.

As2O3, asam benzoat, KBrO3, KHP, Na2CO3, NaCl, dan asam sulfanilik di

atas adalah standar primer jadi senyawa ini ditimbang dengan berat tertentu

kemudian dilarutkan dalam akuades dengan volume tertentu untuk

didapatkan larutan standar primer.

b. Larutan standar sekunder

adalah larutan yang konsentrasinya diperoleh dengan cara mentitrasi

dengan larutan standar primer.

NaOH tidak dapat dipakai untuk standar primer disebabkan NaOH

bersifat higroskopis oleh sebab itu, NaOH harus dititrasi dahulu dengan KHP

agar dapat dipakai sebagai standar primer. Begitu juga dengan H2SO4 dan

HCl tidak bisa dipakai sebagai standar primer, supaya menjadi standar

sekunder maka larutan ini dapat dititrasi dengan larutan standar primer

Na2CO3.

PERSYARATAN dalam TITRASI

Tidak semua zat/senyawa yang ada dalam bentuk larutannya dapat

ditentukan dengan metode titrasi. Terdapat beberapa syarat agar kita dapat

menentukan sesuatu dengan cara titrasi. Syarat-syarat tersebut adalah:

1. Reaksi antara titran dengan analit harus stoikiometri.

Artinya reaksi keduanya dapat ditulis dalam persamaan reaksi yang

telah diketahui dengan pasti. Jadi produk reaksi antara titran dan analit

Page 260: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

diketahui secara pasti sehingga kita dapat menulis dan menyetarakan

reaksinya. Sebagai contoh reaksi antara HCl dengan KOH dapat ditulis

secara pasti sebagai berikut:

HCl + KOH -> KCl + H2O

2. Reaksi antara titran dan analit harus berlangsung dengan cepat, hal ini

untuk memastikan proses titrasi cepat berlangsung dan titik ekuivalen

cepat diketahui.

3. Tidak ada reaksi lain yang mengganggu reaksi antara titran dan analit.

Bila ada zat-zat pengganggu maka zat tersebut harus dihilangkan.

Sebagai contoh apabila kita melakukan titrasi antara asam asetat dengan

NaOH maka tidak boleh ada asam lain seperti H2SO4 yang nantinya akan

mengganggu reaksi antara asam asetat dan NaOH.

4. Bila reaksi antara titran dengan analit telah berjalan dengan sempurna

(artinya titran dan analit sama-sama habis bereaksi) maka harus ada

sesuatu yang dapat dipergunakan untuk penanda keadaan ini.

Perubahan ini bisa berupa berubahnya warna larutan, perubahan arus

listrik, ataupun perubahan sifat fisik larutan yang lain. Perubahan ini

dalam titrasi asam basa bisa dipergunakan indikator tapi yang perlu

diingat jarak antara titik akhir titrasi dengan titik ekuivalen harus

berdekatan.

5. Kesetimbangan reaksi harus mengarah jauh ke pembentukan produk

sehingga dapat diukur secara kuantitatif.

Bila reaksi tidak mengarah jauh ke pembentukan produk maka akan sulit

untuk menentukan titik akhir titrasi.

JENIS-JENIS TITRASI

Berdasarkan reaksi kimianya, titrimetri dikelompokkan dalam empat jenis.

1. Titrasi Asam-basa (netralisasi).

Meliputi reaksi asam dan basa baik kuat maupun lemah. Jika HA

menyatakan asam yang akan ditetapkan dan BOH basanya,

reaksinya adalah :

Page 261: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

Umumnya titran adalah larutan standar elektrolit kuat, seperti NaOH

dan HCl. Dalam titrasi ini perubahan terpenting yang mendasari

penentuan titik akhir dan cara perhitungan ialah perubahan pH

titrat.

2. Titrasi Oksidasi-reduksi (redoks).

Meliputi hampir semua reaksi oksidasi reduksi.

3. Titrasi Pengendapan.

Titrasi yang berdasarkan reaksi pembentukan endapan. Semakin kecil

kelarutan endapan, semakin sempurna reaksinya. Titrasi

pengendapan yang menyangkut larutan perak biasa disebut

argentometri.

Reaksinya adalah :

Dimana X- dapat berupa klorida, bromida, iodida, atau tiosianat

(SCN-).

4. Titrasi Pembentukan kompleks.

Titrasi berdasarkan pembentukan persenyawaan kompleks (ion

kompleks atau garam yang sukar mengion). Suatu contoh reaksi

dimana terbentuk suatu kompleks stabil antara ion perak dengan

sianida :

Pereaksi organik tertentu, seperti asam etilen diamina tetra asetat

(EDTA), membentuk kompleks stabil dengan sejumlah ion logam dan

digunakan secara meluas untuk penetapan titrimetri logam-logam ini.

BERAT EKUIVALEN (BE)

Berat ekuivalen adalah berat satu ekuivalen suatu zat dalam gram.

Keterangan :

BM = Berat molekul

Page 262: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

Ekivalensi = Jumlah mol ion hidrogen, elektron, atau kation univalen yang

diberikan atau diikat oleh zat yang bereaksi.

Berat ekuivalen suatu zat yang terlibat dalam suatu reaksi, yang

digunakan sebagai dasar untuk suatu titrasi, didefinisikan sebagai berikut:

a. Asam-basa.

Berat ekuivalen adalah bobot dalam gram (dari) suatu zat yang

diperlukan untuk memberikan atau bereaksi dengan 1 mol H+.

Contoh soal :

Hitunglah berat ekuivalen SO3 yang digunakan sebagai asam dalam

larutan air, asam ini akan memberikan dua proton

Karena 1 mol SO3 memberikan 2 mol H+, maka :

b. Redoks.

Berat ekuivalen adalah berat dalam gram (dari) suatu zat yang

diperlukan untuk memberikan atau bereaksi dengan 1 mol elektron.

Contoh soal :

Hitunglah berat ekuivalen Na2C2O4, zat pereduksi, dan K2Cr2O7, zat

pengoksid, dalam reaksi berikut:

Banyaknya elektron yang diperoleh atau diberikan dapat diketahui

dari perubahan bilangan oksidasi dalam setengah reaksi. Stengah

reaksinya adalah:

Ion oksalat memberikan dua elektron dan ion dikromat memperoleh

enam elektron, maka :

Page 263: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

c. Pengendapan atau pembentukan kompleks.

Berat ekuivalen adalah berat dalam gram (dari) zat itu yang

diperlukan untuk memberikan atau bereaksi dengan 1 mol kation

univalen, ½ mol kation divalen,1/3 kation trivalen dan seterusnya.

Contoh soal :

Hitunglah berat ekuivalen AgNO3 dan BaCl2 dalam reaksi :

Satu mol perak nitrat memberikan 1 mol kation univalen, Ag+;

1 mol BaCl2 bereaksi dengan 2 mol Ag+, karena itu:

PERHITUNGAN dalam ANALISIS VOLUMETRI

a. Molaritas

Molaritas = banyaknya mol zat terlarut per liter larutan

Atau M = Vn

Karena n =BM

g maka M =

VxBMg

b. Normalitas

Normalitas = banyaknya ekivalen zat terlarut per liter larutan

Atau N = Vek

Karena ek =BEg

maka N =VxBE

g

Hubungan molaritas dan normalitas adalah

Page 264: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

N = nM

Dengan n adalah jumlah mol ion hidrogen, mol elektron atau mol

kation univalen yang diberikan atau diikat oleh zat yang bereaksi.

c. Persentase kadar

% kadar zat A = %100xsampelmg

Amg

Contoh soal :

Hitunglah berapa gram Na2CO3 murni diperlukan untuk membuat 250

ml larutan 0,150 N!

Natrium karbonat itu dititrasi dengan HCl menurut persamaan :

CO32- + 2H+ H2CO3

Tiap Na2CO3 bereaksi dengan 2H+ oleh karena itu bobot ekuivalennya

setengah bobot molekulnya :

105,99/2 = 53,00 g/ek.

Jadi g = 0,250 liter x 0,150 ek/liter x 53,00 g/ek = 1,99 gram

Page 265: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

PENDAHULUAN

Asidimetri merupakan penetapan kadar secara kuantitatif terhadap

senyawa-senyawa yang bersifat basa dengan menggunakan bahan baku

asam, sebaliknya alkalimetri adalah penetapan kadar senyawa-senyawa yang

bersifat asam dengan menggunakan baku basa.

PERHITUNGAN DALAM TITRASI ASIDI-ALKALIMETRI

Molaritas = mol zat per volume larutan atau

Mol zat = volume larutan x molaritas

maka,

Persamaan reaksi antara larutan asam A dan larutan basa B:

aA + bB → cC + dD + …

Nyatakan rumus untuk menghitung mol A dan mol B yang bereaksi :

nA = MA x VA

nB = MB x VB

Dari persamaan reaksi A dan B, perbandingan mol A dan mol B agar habis

bereaksi = a : b. Jadi diperoleh :

Vasam x Masam = Vbasa x Mbasa 

Page 266: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

MA VA MB VB

 a b

Dengan : MA, MB = kemolaran asam A dan basa B

VA, VB = volume asam A dan basa B

a, b = koefisien reaksi asam A dan basa B

Contoh Soal:

1. 10 mL HCl yang tidak diketahui konsentrasinya dititrasi oleh larutan

NaOH 0,1 M. Pada titik akhir titrasi ternyata rata-rata volume NaOH

0,1 M yang digunakan adalah 12,52 mL. Hitung [HCl] yang dititrasi?

Jawab :

Vasam x M asam = Vbasa x M basa

10 mL x M asam = 12,52 mL x 0,1 M

0,1252M10mL

1M12,52mLx0,Masam ==

Konsentrasi HCl = 0,1252 M

2. 2 mL larutan amoniak dititrasi oleh larutan HCl 0,1 M. HCl yang

digunakan adalah 34,9 mL.

Tentukan :

a. Molaritas larutan amoniak,

b. Kadar (%) NH3; jika massa jenis larutan NH3 0,935 g/mL !

Jawab :

Persamaan reaksi : NH3 (aq) + HCl (aq) → NH4Cl (aq)

a. VNH3 x M NH3 = VHCl x MHCl

NH3

HClHClNH3 V

xMVM =

1,745M2mL

M34,9mLx0,1M NH3 ==

b. Dalam 1 L larutan amoniak terdapat,

1,745 x 17 gram NH3 = 29,665 gram NH3.

Diketahui massa 1 L larutan = 985 gram.

3,01%%100985

29,665 NHlarutan % 3 == x

Page 267: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

PERUBAHAN pH pada TITRASI ASAM BASA

Larutan yang dititrasi dalam asidimetri-alkalimetri mengalami

perubahan pH, misalnya larutan asam dititrasi dengan basa, maka pH larutan

yang mula-mula rendah selama titrasi terus menerus naik. Harga pH itu

diukur dengan pengukur pH (pH meter) pada awal titrasi yaitu sebelum

ditambah basa dan pada waktu-waktu tertentu setelah titrasi dimulai, maka

grafik yang diperoleh dengan mengalurkan perubahan pH terhadap volume

reaktan yang ditambahkan disebut kurva titrasi.

Bila suatu indikator pH digunakan untuk menunjukan titik akhir titrasi,

maka :

1. Indikator harus berubah warna tepat pada saat titran ekivalen dengan

titrat yaitu agar tidak terjadi kesalahan titrasi (selisih antara titik akhir

dan titik ekivalen)

2. Perubahan warna itu harus terjadi secara mendadak agar tidak ada

keragu-raguan tentang kapan titrasi harus dihentikan. Bila perubahan

warna mendadak sekali yaitu tetes terakhir menyebabkan warna sama

sekali lain, maka dikatakan bahwa titik akhirnya tegas (sharp)

Ada empat macam perhitungan jika asam dititrasi dengan basa.

Penghitungannya sebagai berikut.

a. Titik awal merupakan keadaan sebelum penambahan basa.

b. Daerah antara (sebelum titik ekivalen) merupakan keadaaan yang

menunjukkan larutan mengandung garam dan asam.

c. Titik ekivalen merupakan keadaan yang menunjukkan larutan

hanya mengandung garam.

d. Setelah titik ekivalen merupakan keadaan yang menunjukkan

larutan mengandung garam dan basa berlebih.

1) Titrasi Asam Kuat dengan Basa Kuat

Penghitungan titrasi asam kuat dengan basa kuat sebagai berikut.

a. Titik awal

Pada awal titrasi, pH larutan ditentukan oleh konsentrasi larutan asam.

[H+] = Masam

Page 268: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

b. Daerah antara (sebelum titik ekivalen)

Pada daerah antara, pH larutan ditentukan dengan persamaan

berikut.

[H+] = basaasam

basabasaasamasam

VVMVMV

+−

Keterangan :

asamV = volume asam asamM = molaritas asam

basaV = volume basa basaM = molaritas basa

c. Titik ekivalen

Pada titik ekivalen asam tepat dinetralkan oleh basa. Penghitungan

pH larutan sebagai berikut.

Vbasa (ekuivalen) = basa

asamasam

MMV

[H+] = [OH-]

[H+] = Kw ]

d. Setelah titik ekivalen

Setelah titik ekivalen, pH ditentukan oleh konsentrasi ion OH- yang

berlebih. Penghitungan pH larutan sebagai berikut.

[OH-] = basaasam

asamasambasabasa

VVMVMV

+−

2) Titrasi Asam Lemah dengan Basa Kuat

Penghitungan titrasi asam lemah dengan basa kuat sebagai berikut.

a. Titik awal

Pada awal titrasi, pH larutan ditentukan oleh konsentrasi larutan

asam.

[H+] = MasamKa

b. Daerah antara (sebelum titik ekivalen)

Pada daerah antara, pH larutan ditentukan dengan persamaan

berikut.

Page 269: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

[H+] = pKa + log

⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

⎛+

⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

⎛+

basaasam

asamasam

basaasam

basabasa

VVMV

VVMV

Keterangan :

asamV = volume asam yang belum bereaksi asamM = molaritas asam

basaV = volume basa yang telah bereaksi basaM = molaritas basa

c. Titik ekivalen

Pada titik ekivalen, semua asam telah beraksi dengan basa

membentuk garam.

Penghitungan pH larutan sebagai berikut.

[OH-] = ⎟⎠⎞

⎜⎝⎛

KaKwMgaram

d. Setelah titik ekivalen

Setelah titik ekivalen, pH ditentukan oleh konsentrasi ion OH- yang

berlebih. Penghitungan pH larutan sebagai berikut.

[OH-] = basaasam

asamasambasabasa

VVMVMV

+−

Indikator asam-basa dan Kurva Titrasi

Indikator Asam Basa

- Indikator asam basa adalah asam lemah atau basa lemah

(senyawa organik) yang dalam larutannya warna molekul-

molekulnya berbeda dengan warna ion-ionnya

- Zat indikator dapat berupa asam atau basa yang larut, stabil,

dan menunjukkan perubahan warna yang kuat.

- Indikator asam-basa terletak pada titik ekivalen dan ukuran

dari pH

Beberapa contoh indikator asam basa :

Page 270: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

M

dalam

berwa

S

yang b

satu

memb

Kesetim

Metil jin

jingga t

F

dan fe

a. Metil j

Metil jingga

m titrasi. Da

arna kuning

Saat penam

bermuatan

ion nitroge

berikan struk

mbangan ant

ngga dimana

terjadi pada

b. Fenolft

Fenolftalein

enolftalein in

G

Gb.

jingga

merupakan

alam laruta

dan struktu

mbahan asa

negatif oksi

en pada

ktur yang d

tara dua be

a campuran

a pH 3,7 men

talein

adalah ind

ni merupaka

Gb.2  Struktu

 3 Metil jing

n salah satu

an yang b

urnya adala

am, ion hidro

igen. Tetapi,

ikatan ran

dapat ditulis

entuk jingga

n merah dan

ndekati netr

dikator yang

an bentuk a

ur metil jingg

gga dalam lar

u indikator y

ersifat basa

ah:

ogen tidak

, ion hidroge

ngkap nitro

kan seperti

a metil

n kuning me

ral.

g sering dig

asam lemah

ga 

rutan asam

yang sering d

a, metil jin

akan ditan

en tertarik p

ogen-nitrog

berikut ini:

enghasilkan

unakan dal

yang lain.

digunakan

gga akan

ngkap oleh

pada salah

gen untuk

n warna

lam titrasi,

Page 271: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

Asam lemah yang tidak berwarna dan ionnya berwarna merah

muda terang. Penambahan ion hidrogen berlebih menggeser posisi

kesetimbangan ke arah kiri, dan mengubah indikator menjadi tak

berwarna. Penambahan ion hidroksida menghilangkan ion hidrogen dari

kesetimbangan yang mengarah ke kanan untuk menggantikannya,

mengubah indikator menjadi merah muda, terjadi pada pH 9.3.

Pencampuran warna merah muda dan tak berwarna menghasilkan

warna merah muda yang pucat, hal ini menyebabkan sulit untuk

mendeteksinya dengan akurat.

No. Nama Trayek pH Warna Asam Warna Basa

1. Kuning Metil 2,9-4,0 Merah Kuning

2. Metil Jingga 3,1-4,4 Merah Kuning

3. Hijau Bromkesol 3,8-5,4 Kuning Biru

4. Merah Metil 4,2-6,3 Merah Kuning

5. Bromtimol Biru 6,0-7,6 Kuning Biru

6. Merah Fenol 6,4-8,0 Kuning Merah

7. Purper Kresol 7,4-9,6 Kuning Purpur

8. Fenolftalein 8,0-9,6 Tidak Berwarna Merah

9. Timolftalein 9,3-10,5 Tidak Berwarna Biru

Tabel .1 indikator asam basa

Page 272: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

a) Asam

Diag

kuat pada

rentang pH

Dari

pada titik

yang men

ditambahk

Apab

sampai fen

merupaka

Apab

sampai m

merah, kit

b) Asam

10. K

Pemilih

m kuat vs ba

gram beriku

a basa kua

H untuk me

kurva di at

ekivalen. A

nunjukkan t

kan apapun

bila mengg

nolftalein be

an titik terde

bila mengg

uncul warn

ta mendapa

m kuat vs ba

Kuning Aliza

Gb.4 Ku

an indikat

asa kuat

ut menunju

at. Bagian y

etil jingga da

tas terlihat

Akan tetapi,

tidak terda

n indikator y

gunakan fe

erubah men

ekat untuk

gunakan m

a jingga da

atkan titik y

asa lemah

arin

urva titrasi a

tor dan Ku

kkan kurva

yang diarsir

an fenolftale

bahwa tida

gambar me

apat perbed

yang diguna

enolftalein,

njadi tak be

mendapatk

metil jingga,

alam laruta

ang lebih ja

10,1-12,0

asam kuat da

urva Titras

a pH untuk

r pada gam

ein.

ak terdapat

enurun taja

daan pada

akan.

maka titr

erwarna (pa

kan titik ekiv

, kita aka

an. Jika laru

auh dari titik

Tidak B

an basa kuat

i

k penamba

mbar terseb

t perubahan

am pada titi

a volume a

rasi akan

ada pH 8,8)

valen.

an melakuk

tan beruba

k ekivalen.

Berwarna

ahan asam

but adalah

n indikator

k ekivalen

asam yang

dilakukan

karena itu

kan titrasi

ah menjadi

Violett

Page 273: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

Dari

digunakan

jingga san

berubah w

c) Asam

gambar te

n. Akan tet

gat mendek

warna pada

m lemah vs b

Gb

G

ersebut jela

tapi metil j

kati titik ek

bagian kur

basa kuat

b. 5 Kurva tit

b. 6 Kurva ti

as terlihat b

jingga mula

kivalen. Kita

rva yang cur

trasi asam k

itrasi asam le

bahwa feno

ai berubah

a memiliki p

ram.

uat dan basa

emah dan b

olftalein tid

dari kunin

pilihan indik

a lemah 

asa kuat 

dak dapat

g menjadi

kator yang

Page 274: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

Metil

dengan te

d) Asam

Kurv

lemah. C

terletak p

Terlih

akan be

jingga b

dapat m

menggun

melakuk

LARUT

1. Laruta

a. Bo

S

higrosko

diperluk

l jingga tida

pat.

m lemah vs b

va berikut a

Contohnya, a

pada pH ya

hat bahwa

erakhir peru

erada jauh

melakukan

nakan indik

kan titrasi an

TAN STAN

an baku pr

oraks, Na2B

Senyawa in

opis. Oleh k

kan. Kekura

Gb. 7 K

ak dapat dig

basa lemah

adalah untu

asam etano

ang lain.

kedua ind

ubahannya

h di bawah

titrasi a

kator. Kecur

ntara asam

NDAR

rimer

B4O7. 10 H2O

ni berupa

karena itu d

angannya s

Kurva titrasi 

gunakan, te

uk asam da

oat dan laru

ikator tidak

sebelum te

h. Kesimpula

asam lema

raman yang

lemah vs ba

O

serbuk pu

dapat lang

senyawa in

asam lemah

etapi fenolfta

n basa yang

utan amonia

k dapat dig

ercapai titik

annya, kita

ah dan a

g berkurang

asa lemah.

utih, sanga

sung diguna

ni agak lam

h dan basa le

alein beruba

g sama-sam

a , titik ekiv

gunakan. F

k ekivalen,

a tidak aka

asam basa

g berarti b

at stabil d

akan setiap

mbat larut

emah 

ah warna

ma bersifat

valen akan

Fenolftalein

dan metil

an pernah

a dengan

ahwa sulit

dan tidak

p saat jika

dalam air

Page 275: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

sehingga dalam pelarutannya harus dibantu dengan pemanasan. Pada

reaksinya dengan asam, setiap mol-nya sebanding dengan 2 mol H+

sehingga berat ekivalennya akan setengah Mr-nya. BE Boraks adalah 191.

b. Asam Oksalat, H2C2O4.2 H2O

Asam oksalat adalah zat padat, hablur, halus, putih, larut baik

dalam air. Asam oksalat adalah asam divalent dan pada titrasinya selalu

sampai terbentuk garam normalnya. Berat ekivalen asam oksalat adalah

63.

2. Larutan baku sekunder

a. Zat baku sekunder yang bersifat asam

Zat baku yang biasa digunakan adalah HCl pekat. HCl pekat

adalah zat cair, tidak berwarna, berasap putih karena terjadinya

HCl.2H2O (Hidroklorida hidrat) dari gas HCl yang menguap dari HCl

pekat tersebut dengan uap air yang ada di udara. Uap/gas HCl sangat

berbahaya dan korosif karena itu membuka tutup botol HCl pekat

menuangkan HCl pekat ini harus dilakukan dalam ruang asam.

b. Zat baku sekunder bersifat basa

Yang biasa digunakan adalah : NaOH padat p.a. NaOH adalah zat

padat, putih, mudah larut dalam air dan pelarutan NaOH dalam air

termasuk ke dalam peristiwa eksoterm.

Berat ekivalen NaOH = 40.

Page 276: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

 

 

   

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 PENDAHULUAN

Argentometri merupakan salah satu cara untuk menentukan kadar zat

dalam suatu larutan yang dilakukan dengan titrasi berdasar pembentukan

endapan dengan ion Ag+. Pada titrasi argentometri, zat pemeriksaan yang

Page 277: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

telah dibubuhi indikator dicampur dengan larutan standar garam perak

nitrat (AgNO3). Dengan mengukur volume larutan standar yang digunakan

sehingga seluruh ion Ag+ dapat tepat diendapkan,kadar garam dalam

larutan dapat ditentukan. Contoh yang mudah adalah,

AgNO3 + NaCl AgCl + NaNO3

Makin kecil kelarutan garam yang terbentuk, makin sempurna

reaksinya.

PENENTUAN TITIK AKHIR TITRASI

Berdasarkan indikator yang dipakai untuk penentuan titik akhir dalam

argentometri ini dibedakan menjadi tiga macam, yaitu

1) Cara Mohr (Pembentukan endapan berwarna)

Metode Mohr dapat digunakan untuk menetapkan kadar klorida

dan bromida dalam suasana netral dengan larutan standar AgNO3

dan penambahan K2CHO4 sebagai indikator. Titrasi dengan cara ini

harus dilakukan dalam suasana netral atau dengan sedikit alkalis, pH 6,5 -

9,0. Dalam suasana asam, perak kromat larut karena terbentuk dikromat

dan dalam suasana basa akan terbentuk endapan perak hidroksida.

Apabila terlalu asam, maka ion CrO42- sebagian berubah menjadi

Cr2O72- karena reaksi,

2H+ + 2CrO42- Cr2O7

2- + H2O

Pengurangan konsentrasi ion kromat mengharuskan penambahan ion

perak dalam jumlah berlebihan untuk membentuk endapan perak kromat,

hal ini akan menyebabkan kesalahan yang besar. Dikromat pada

umumnya cukup larut.

Apabila terlalu basa, maka dapat terbentuk endapan AgOH yang

selanjutnya teruarai menjadi Ag2O sehingga titran terlalu banyak terpakai.

2 Ag+ + 2OH- + 2 AgOH Ag2O + H2O

Sesama larutan dapat diukur dengan natrium bikorbonat atau

kalsium karbonat. Larutan alkalis diasamkan dulu dengan asam asetat

atau asam borat sebelum dinetralkan dengan kalsium karbonat. Meskipun

Page 278: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

menurut hasil kali kelarutan iodida dan tiosianat mungkin untuknditetapkan

kadarnya dengan cara ini. Namun oleh karena perak lodida maupun tiosanat

sangat kuat menyerang kromat, maka hasilnya tidak memuaskan.

Perak juga tidak dapat ditetapkan dengan titrasi menggunakan

NaCl sebagai titran karena endapan perak kromat yang mula-mula

terbentuk sukar bereaksi pada titik akhir. Larutan klorida atau bromida

dalam suasana netral atau agak katalis dititrasi dengan larutan titer

perak nitrat menggunakan indikator kromat. Apabila ion klorida atau

bromida telah habis diendapkan oleh ion perak, maka ion kromat akan

bereaksi membentuk endapan perak kromat yang berwarna

coklat/merah bata sebagai titik akhir titrasi.

Sebagai indikator digunakan larutan kromat K2CrO4 0,003M

atau 0,005M yang dengan ion perak akan membentuk endapan coklat

merah dalam suasana netral atau agak alkalis. Kelebihan indikator yang

berwarna kuning akan menganggu warna, ini dapat diatasi dengan

melarutkan blanko indikator suatu titrasi tanpa zat uji dengan

penambaan kalsium karbonat sebagai pengganti endapan AgCl.

Contoh :

Perak kromat (8,4 x 10-5 mol/liter) lebih larut daripada perak klorida (1x

10-5 mol/liter). Jika ion perak ditambahkan ke dalam suatu larutan yang

mengandung konsentrasi besar ion klorida dan konsentrasi kecil ion

kromat, maka perak klorida akan mengendap pertama, perak kromat

baru akan terbentuk setelah konsentrasi ion perak meningkat.

2) Cara Volhard (Penentu zat warna yang mudah larut)

Metode ini digunakan dalam penentuan ion Cl+, Br -, dan I- dengan

penambahan larutan standar AgNO3. Indikator yang dipakai adalah Fe3+

dengan titran NH4CNS, untuk menentralkan kadar garam perak dengan

titrasi kembali setelah ditambah larutan standar berlebih. Kelebihan AgNO3

dititrasi dengan larutan standar KCNS, sedangkan indikator yang digunakan

adalah ion Fe3+ dimana kelebihan larutan KCNS akan diikat oleh ion Fe3+

membentuk warna merah darah dari FeSCN.

Karena titrannya SCN- dan reaksinya berlangsung dengan Ag+ maka

dengan cara Volhard, titrasi langsung hanya dapat digunakan untuk

penentuan Ag+ atau SCN-, sedangkan untuk anion-anion lain harus ditempuh

Page 279: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

dengan cara titrasi kembali. Penerapan terpenting cara Volhard ialah untuk

penentuan secara tidak langsung ion-ion halogenida. Keadaan larutan yang

harus asam sebagai syarat titrasi Volhard merupakan keuntungan

dibandingkan cara-cara lain penentuan ion halogenida, karena ion-ion

karbonat, oksalat, dan arsenat tidak akan menganggu sebab garamnya

larut dalam keadaan asam.

3) Cara Fajans (Indikator Adsorpsi)

Titrasi argenometri dengan cara fajans adalah sama seperti pada

cara Mohr, hanya terdapat perbedaan pada jenis indikator yang

digunakan. Indikator yang digunakan dalam cara ini adalah indikator

absorbsi seperti cosine atau fluonescein menurut macam anion yang

diendapkan oleh Ag+. Titrannya adalah AgNO3 hingga suspensi violet

menjadi merah.

pH tergantung pada macam anion dan indikator yang

dipakai. Indikator absorbsi adalah zat yang dapat diserap oleh

permukaan endapan dan menyebabkan timbulnya warna. Pengendapan

ini dapat diatur agar terjadi pada titik ekuivalen antara lain dengan

memilih macam indikator yang dipakai dan pH.

Sebelum titik ekuivalen tercapai, ion Cl- berada dalam lapisan

primer dan setelah tercapai ekuivalen maka kelebihan sedikit AgNO3

menyebabkan ion Cl- akan digantikan oleh Ag+ sehingga ion Cl- akan berada

pada lapisan sekunder.

Kesulitan dalam menggunakan indikator adsorpsi ialah bahwa

banyak di antara zat warna tersebut membuat endapan perak menjadi

peka terhadap cahaya (fotosensitifasi) dan menyebabkan endapan terurai.

Titrasi menggunakan indikator adsorpsi biasanya cepat, akurat dan

terpercaya. Contoh-contoh indikator adsorpsi dapat dilihat dalam tabel di

bawah ini:

Tabel 2 indikator adsorpsi

Page 280: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

CONTOH PERHITUNGAN

Sebuah contoh natrium klorida murni (BM = BE = 58,44) seberat 0,2286

gram dilarutkan dalam air dan tepat 50 mL larutan perak nitrat

ditambahkan untuk mengendapkan AgCl. Kelebihan Ag+ dititrasi

dengan 12,56 mL larutan KSCN dari 0,0986 N. Hitung normalitas

larutan AgNO3.

mek AgNO3 = mek NaCl + mek KSCN

N AgNO3 = (massa / BE NaCl + mek KSCN)/ Volume AgNO3

= 0,1030 mek/ml

PENDAHULUAN

No. Indikator Analit Titran Kondisi Reaksi

1. Diklorofluoresein Cl- Ag+ pH = 4

2. Fluoresein Cl- Ag+ pH = 7 - 8

3. Eosin Br-, I-, SCN- Ag+ pH = 2

4. Thorin SO42- Ba2+ pH = 1,5 – 3,5

5. Hijau Bromkresol SCN- Ag+ pH = 4 - 5

6. Ungu Metil Ag+ Cl- Larutan Asam

7. Rhodamin 6G Ag+ Br- HNO3 s/d 0,3 M

8. Orthokrom T Pb+ CrO42- Larutan Netral 0,02 M

9. Biru Bromfenol Hg22+ Cl- Larutan 0,1 M

Page 281: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

Titrasi Iodimetri dan Iodometri adalah metode penentuan

kuantitatif yang dasar penentuannya adalah jumlah I2, yang bereaksi

dengan cuplikan atau terbentuk oleh cuplikan kalau direaksikan dengan

ion I-.

Jadi dasar reaksi yang digunakan pada Iodimetri dan iodometri adalah:

Kesetimbangan reaksi tersebut diatas dapat berjalan baik ke

kanan maupun ke kiri. Pada reaksi 1 I2 bekerja/ bertindak sebagai

oksidator, sedangkan pada reaksi 2 I2 bertindak sebagai reduktor.

Karena harga E° iodium berada pada daerah pertengahan maka sistem

iodium dapat digunakan untuk oksidator maupun reduktor. I2 adalah

oksidator lemah sedangkan iodida secara relatif merupakan reduktor

lemah.

IODIMETRI atau PROSES LANGSUNG

Iodimetri adalah merupakan analisis titrimetri yang secara

langsung digunakan untuk zat reduktor atau natrium tiosulfat dengan

menggunakan larutan iodin atau dengan penambahan larutan baku

berlebihan. Kelebihan iodin dititrasi kembali dengan larutan tiosulfat.

Reduktor + I2 → 2I-

Na2S2O3 + I2 → NaI +Na2S4O6

Larutan standar yang digunakan dalam iodimetri adalah larutan

iod. Larutan ini harus disimpan dalam botol gelap untuk mencegah

penguaraian HIO oleh cahaya matahari. I2 atau iodium adalah zat padat

yang sangat mudah menguap, agak sukar larut dalam air. I2 ternyata jauh

lebih mudah larut dalam larutan KI dan ini disebabkan oleh terjadinya

reaksi:

I2 + I- I3-

Karena itu larutan baku I2 dibuat dengan melarutkan I2 dalam

larutan KI. Sebagai pengoksid larutan I2 yang sebenarnya adalah larutan I3-

akan mengalami reaksi reduksi :

Page 282: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

IODOMETRI atau PROSES TIDAK LANGSUNG

Iodometri adalah analisa titrimetrik yang secara tidak langsung

untuk zat yang bersifat oksidator seperti besi III, tembaga II, dimana zat ini

akan mengoksidasi iodida yang ditambahkan membentuk iodin. Iodin yang

terbentuk akan ditentukan dengan menggunakan larutan baku natrium

tiosulfat.

Oksidator + KI → I2 + 2e

I2 + Na2S2O3 → NaI + Na2S4O6

Larutan natrium tiosulfat tidak stabil dalam waktu yang lama.

Bakteri yang memakan belerang akhirnya masuk ke larutan itu, dan proses

metaboliknya akan mengakibatkan pembentukan SO32-, SO4

2- dan

belerang koloidal. Belerang ini yang menyebabkan kekeruhan, bila timbul

kekeruhan larutan harus dibuang.

INDIKATOR

Baik pada iodimetri maupun iodometri, titrasinya selalu berkaitan

dengan I2. Meskipun warna I2 (bentuk teroksidasi) berbeda dengan warna I-

(bentuk tereduksi), secara teoritis untuk titrasi ini tidak memerlukan

indikator, tapi karena warnanya, dalam keadaan encer, sangat “lemah’,

maka pada titrasi ini diperlukan indikator. Indikator yang digunakan

adalah larutan kanji (amilum). Kanji atau amilum dengan I2 akan bereaksi

dan reaksinya adalah reaksi yang dapat balik :

Kompleks iod-amilum ini adalah senyawa yang agak sukar larut dalam

air sehingga kalau pada reaksi ini I2 tinggi, kesetimbangan akan terletak

jauh di sebelah kanan, kompleks iod-amilum yang terbentuk banyak, akan

terjadi endapan. Akibatnya kalau pada titrasi I2 “hilang” karena tereduksi,

kesetimbangannya tidak segera kembali bergeser ke arah kiri, warna

kompleks iod-amilum agak sukar hilang.

Pemakaian larutan indikator ini:

Page 283: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

1) Pada iodimetri

Karena setiap saat sepanjang titrasi I2 dalam larutan reaksi kecil

bahkan sebelum TE dicapai praktis = 0, maka larutan indikator dapat

ditambahkan dari sejak awal titrasi artinya larutan indikator

ditambahkan sebelum titrasinya dimulai.

2) Pada iodometri

Pada iodometri, karena I2 di awal titrasi sangat besar, maka larutan

indikator tidak dapat ditambahkan di awal titrasi. Larutan indikator

ditambahkan pada saat-saat menjelang TE dicapai, yaitu pada saat I2

cukup kecil.

PENYEBAB KESALAHAN pada IODIMETRI dan IODOMETRI

a) Oksidasi dari Iodida dalam keadaan asam oleh O2 dari udara

Oksidasi ini berjalan lambat dalam keadaan netral, tetapi

apabila keadaan asam bertambah, maka akan lebih cepat. Sinar

matahari pun dapat mempercepat reaksi itu, oleh karena itu ion-ion

Iodida yang diasamkan/tidak diasamkan harus segera dititrasi.

b) Kecepatan menguap dari Iodium

Agar penguapan larut Iodium tidak begitu besar, maka larutan

itu harus dibubuhi KI hingga berlebih (Konsentrasi I- minimal 4%),

dimana Iodida yang ditambahkan itu mengikat molekul-molekul

Iodium menjadi ion triiodida,

Karena reaksi ini bolak balik maka suatu larutan tri iodida pada reaksi-

reaksi kimia bereaksi sebagai Iodium murni.

 

CONTOH PERHITUNGAN IODO-IODIMETRI

Asam Askorbat atau vitamin C Mr-nya 176,126 yang merupakan zat

pereduksi diteapkan dengan oksidasi menggunakan larutan standar I2. 200

Page 284: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

ml air jeruk diasamkan dengan H2SO4 ditambah dengan 10 ml I2 0,04 M

kelebihan I2 dititrasi dengan Tio 0,01 M ternyata dibutuhkan 30,23 ml Tio.

Buatlah reaksi dan hitung berapa mg Asam Askorbat setiap ml Air jeruk

tersebut ?

Diketahui : Mr Asam Askorbat : 176,126

Volume Asam Askorbat : 200 ml

Volume I2 0,01 M : 10 ml

Volume Tio 0,01 M : 30,23 ml

Ditanya : a. Reaksi ?

b. mg asam askorbat dalam air jeruk ?

Jawab :

a. C6H8O6 + I2 → C6H6O6 + 2HI (berlebih)

I2 + 2Na2S2O3 → Na2S4O6

b. Cara I :

mmol I2 berlebih = V I2 x M = 10 x 0,04 = 0,4 mmol

mmol Tio = V tio x M = 30,23 x 0,01 = 0,3023 mmol

mmol I2 (sisa) = TiokoefIkoef

.. 2 x mmol Tio = ½ x 0,3023

= 0,1512 mmol

mmol I2 berlebih = mmol As. Askorbat + mmol I2 sisa

mmol As. Askorbat = mmol I2 berlebih - mmol I2 sisa

= 0,4000 - 0,1512 = 0,2488 mmol

mg As. Askorbat = mmol x Mr = 0,2488 x 176,126

= 43,82015 mg/200ml

Per ml As. Askorbat =200

43,82015 = 0,2191 mg/ml

Cara 2 :

Mgrek I2 ( berlebih) = volume I2 x N I2

= 10 x (2 x 0,04 ) = 0,8 mgrek

mgrek Tio = volume tio x valensi x Mtio

= 30,23 x 2 x 0,01 = 0,6046 mgrek

Page 285: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

mgrek I2 (sisa) = ( koef. I2 / koef. Na2S2O3 ) x mgrek tio

= ½ x 0,6406 = 0,3023 mgrek

mgrek vit. C = mgrek I2 - mgrek I2 sisa

= 0,8 - 0,3023 = 0,4977 mgrek

mg setiap ml = mgrek vit. C x Mr/ volume x valensi

= 0,4977 x 176,126 / ( 200 x 2 ) = 0,2191 mg/ml

 

 

 

PENDAHULUAN

Kompleksometri merupakan penetapan kadar secara kuantitatif

yang memanfaatkan reaksi kompleks antara ligan dengan ion logam

utamanya. Ion logam dalam kompleks disebut atom pusat, dan gugus yang

terikat pada atom pusat disebut ligan.

Page 286: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

PERHITUNGAN DALAM TITRASI KOMPLEKSOMETRI dan

KURVA TITRASI

Kesalahan titrasi kompleksometri tergantung pada cara yang

dipakai untuk mengetahui titik akhir. Pada prinsipnya ada dua cara, yaitu

kelebihan titran yang pertama ditunjukkan atau berkurangnya konsentrasi

komponen tertentu sampai batas yang ditentukan, telah dideteksi.

1. Kesalahan titrasi dihitung dengan cara yang sama pada titrasi

pengendapan.

2. Digunakan senyawa yang membentuk senyawa kompleks yang

berwarna tajam dengan logam yang ditetapkan. Warna ini hilang

atau berubah sewaktu logam telah diikat menjadi kompleks yang

lebih stabil, misalnya EDTA.

LARUTAN BAKU EDTA

EDTA terdapat sebagai kristal H4Y dan kristal garam dinatriumnya,

Na2H2Y.2H2O. Kristal H4Y sukar larut dalam air. Untuk melarutkannya

harus digunakan NaOH yang cukup untuk pembentukan garam dinatrium

tersebut yang sangat mudah larut dalam air.

Nama resmi EDTA adalah Ethylenedinitrilotetraacetic acid.

Sedangkan nama tak resminya seperti Complexon, komplexon, Nullapon,

Sequestrene, Versene untuk garam dinatrium-EDTA.

 

  Gb. 8 struktur EDTA

Faktor-faktor yang membuat EDTA ampuh sebagai pereaksi

titrimetrik adalah:

b. Dengan ion logam selalu terbentuk kompleks 1:1(satu molekul EDTA

dengan satu ion logam)

Page 287: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

c. Konstan kestabilan kelatnya umumnya besar sekali sehingga

reaksinya sempurna kecuali dengan logam alkali.

d. Banyak ion logam yang bereaksi cepat.

INDIKATOR dalam TITRASI KOMPLEKSOMETRI

Titrasi kompleksometri menggunakan indikator yang juga bertindak

sebagai pengompleks dan kompleks logamnya mempunyai warna yang

berbeda dengan pengompleksnya sendiri. Indikator tersebut disebut Indikator

Metalokromat. Contohnya: Enriochrome black T; pyrocatechol violet; xylenol

orange; calmagit; 1-(2-piridil-azonaftol), PAN, zincon, asam salisilat, metafalein,

dan calcein blue. Keefektifan indikator tergantung pada kestabilannya.

Indikator dalam jumlah yang banyak akan menyebabkan kesalahan titrasi.

Penentuan Ca dan Mg dalam air sudah dilakukan dengan titrasi EDTA. pH

untuk titrasi adalah 10 dengan indikator eriochrom black T. Pada pH lebih

tinggi, 12, Mg(OH)2 akan mengendap, sehingga EDTA dapat dikonsumsi hanya

oleh Ca2+ dengan indikator murexide.

Adanya gangguan dari Cu bebas dari pipa-pipa saluran air dapat

dimasking dengan H2S. EBT yang dihaluskan bersama NaCl padat

kadangkala juga digunakan sebagai indikator untuk penentuan Ca ataupun

hidroksinaftol.

 

KINETIKA TITRASI KOMPLEKSOMETRI

Beberapa ion seperti Cr3+, Co3+, Al3+, dan Zr4+ dan kadangkala Fe3+, Bi3+

terkomplekskan secara lambat dengan EDTA. Untuk ini titrasi dilakukan pada

temperatur 40-60°C. Lambatnya pembentukan kompleks ini dapat diatasi

dengan titrasi balik seperti Cr(III) dititrasi dengan kelebihan EDTA pada pH

1,0–4,0 pada 40-50°C. EDTA yang berlebih dititrasi kembali dengan garam Zn

atau Mg.

EDTA membentuk kompleks yang cukup cepat dengan Cr3+ bila Cr3+

dalam keadaan segar (baru dibuat dari Cr4+). Pada pH = 3, Fe(III) membentuk

kompleks lebih cepat dengan EDTA daripada pH = 10. Untuk Al kompleks Al

pada pH > 4,0 akan terjadi hidrolisis tetapi pada pH < 3,0, kompleks yang

Page 288: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

terbentuk sangat stabil. Oleh karena itu dalam kasus penambahan reagen

adallah sama pentingnya.

SELEKTIVITAS TITRASI KOMPLEKSOMETRI

Karena banyaknya logam yang dapat dititrasi dengan EDTA, maka

masalah selektivitas menjadi masalah yang sangat penting. Selektivitasnya

dapat diperbaiki dengan mengendalikan pH pemakaian pengompleks

sekunder, pemilihan penitrannya dan pengendalian laju reaksi.

Kompleks yang stabil biasanya terbentuk pada pH rendah seperti Fe

(pH = 2), Al3+, Zr4+,B3+ semua dititrasi pada pH rendah untuk menghindarkan

hidrolisis. Zn , Cd, dan Pb dititrasi pada pH = 5. Pada titrasi Ca untuk

menghindarkan interferensi dari Zn, dan Cd, ion-ion ini dimasking dengan KCN.

KELEBIHAN TITRASI KOMPLEKSOMETRI

EDTA stabil, mudah larut dan menunjukkan komposisi kimiawi yang

tertentu. Selektivitas kompleks dapat diatur dengan pengendalian pH, misal

Mg, Cr, Ca dan Ba dapat dititrasi pada pH= 11, Mn2+, Fe, Co, Ni, Zn, Cd, Al, Pb,

Cu,Ti dan V dapat dititrasi pada pH 4-7. Terakhir logam seperti Hg, Bi, Co, Fe,

Cr, Ca, In, Sc, Ti, V, dan Th dapat dititrasi pada pH 1,0 – 4,0.

EDTA sebagai garam natrium, Na2H2Y merupakan standar primer

sehingga tidak perlu distandarisasi lebih lanjut. Kompleks yang mudah larut

dalam air ditemukan. Suatu titik ekivalen segera tercapai dalam titrasi

demikian dan akhirnya titrasi kompleksometri dapat digunakan untuk

penentuan beberapa logam pada operasi skala semimikro.

Page 289: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

Day, R.A., G.D. and Underwood, A.L.(1998). Analisis Kimia Kuantitatif,

5th edition, New Delhi:Prentice-Hall, Inc.

Dinda. 2008. Iodometri dan Iodimetri, (Online),

(http://medicafarma.blogspot.com/2008/04/iodometri-dan-

iodimetri.html, diakses tanggal 7 September 2009).

Ekoph. 2008. Air Sadah, (Online),

(http://rumahkimia.wordpress.com/, diakses tanggal 14

September 2009).

Firdaus, Ikhsan. 2009. Beberapa Contoh Penetapan dalam

Kompleksometri, (Online), (http://www.chem-is-try.org//, diakses

tanggal 5 September 2009).

Firdaus, I. 2009. Rangkuman Kompleksometri, (Online),

(http://www.chem-is-try.org//, diakses tanggal 5 September

2009).

Harjadi, W. 1986. Ilmu Kimia Analitik Dasar. Jakarta : PT Gramedia.

Hadimoeljono, M.Ir, dan soetikno, Ir.1981. Petunjuk Praktek Kimia

Analisa 2.Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan.

Khopkhar,S.M. 1990. Konsep Dasar Kimia Analitik. Jakarta : UI Press.

Maryami, T. 2002. Penerapan Alat-Alat Ukur yang berhubungan

dengan Analisis Volumetri. Malang : FMIPA UM.

Septyaningrum, R. 2009. Contoh Perhitungan, (Online),

(http://www.chem-is-try.org//, diakses tanggal 5 September

2009).

Skogg. 1965. Analytical Chemistry. Edisi keenam. Florida : Sounders

College Publishing.

Soetrisno. 2009. Titrasi tanpa kalibrasi, (Online), (http://www.chem-

is-try.org//, diakses tanggal 5 September 2009).

Suharsini, M. dan Saptarini, D. 2007. Kimia dan Kecakapan Hidup.

Jakarta : Ganeca exact.

Page 290: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

Syabatini, A. 4 Januari 2009. Laporan Praktikum Kimia Analitik I

Kompleksometri, (Online), (http: Annisanfushie’s Weblogdiakses

tanggal 5 September 2009).

Tim Dosen Praktikum Dasar-Dasar Kimia Analitik. 2006.Petunjuk

Praktikum Dasar-Dasar Kimia Analitik. Malang: Depdiknas

Universitas Negeri Malang FMIPA jurusan Kimia.

______. 2008. Titrasi Asam Basa, (Online), (http://www.chem-is-

try.org//, diakses tanggal 5 September 2009).

______. 2009. Asam Askorbat, (Online), (www.wikipedia.com, diakses

tanggal 7 September 2009).

______. 2009. Beragam Manfaat Cuka, (Online),

(http://www.kompas.com, diakses tanggal 14 September 2009).

                       

Page 291: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

                    

                   

SILABUS

NAMA SEKOLAH : SMK Negeri 7 Malang

Page 292: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

MATA DIKLAT : Melakukan Analisis Titrimetri (ATT) KELAS/SEMESTER : XI/3 STANDAR KOMPETENSI : Melakukan Analisis titrimetri KODE KOMPETENSI : KK.08.052 ALOKASI WAKTU : 114 x 45 Menit

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI

PEMBELAJARAN KEGIATAN

PEMBELAJARAN PENILAIAN ALOKASI WAKTU SUMBER

BELAJAR TM PS PI

1. Menjelaskan dasar-dasar analisis titrimetri

- Titrimetri dan jenis-jenis titrimetri diidentifikasi

- Larutan baku standar, titik ekivalen dan titik akhir titrasi serta kurva titrasi diidentifikasi

- Titrimetri dan jenis-jenis titrimetri

- Larutan baku standar, titik ekivalen dan titik akhir titrasi dan titik akhir titrasi dan kurva titrasi

- Mendeskripsian pengertian titrasi dan mengidentifikasi jenis-jenis titrasi

- Menentukan larutan baku standar, titik akhir titrasi dan kurva titrasi

- Tes tulis

14

- - - Penuntun Praktikum Kimia

- Kimia Analitik

2. Melaksanakan analisis titrimetri berdasar reaksi penetralan

- Analisis titrimetri berdasar reaksi penetralan diidentifikasi reaksinya

- Analisis titrimetri berdasar reaksi penetralan ditentukan perhitungannya

- Reaksi yang terjadi berdasarkan titrimetri reaksi penetralan

- Perhitungan analisis titrimetri berdasar reaksi penetralan

- Mengidentifikasi reaksi berdasar analisis titrimetri reaksi penetralan dan menentukan perhitungannya

- Praktik analisis titrimetri reaksi penetralan

- Tes tulis - Observasi - Laporan

kelompok

22 6 (3)

- Kimia Analitik

3. Melaksanakan analisis titrimetri berdasar reaksi pengendapan

- Analisis titrimetri berdasar reaksi pengendapan diidentifikasi reaksinya

- Analisis titrimetri berdasar reaksi pengendapan ditentukan perhitungannya

- Reaksi yang terjadi berdasarkan titrimetri reaksi pengendapan

- Perhitungan analisis titrimetri berdasar reaksi pengendapan

- Mengidentifikasi reaksi berdasar analisis titrimetri reaksi pengendapan dan menentukan perhitungannya

- Praktik analisis titrimetri reaksi pengendapan

- Tes tulis - Observasi - Laporan

kelompok

22 6 (3)

- Kimia Analitik

265 

Page 293: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI

PEMBELAJARAN KEGIATAN

PEMBELAJARAN PENILAIAN ALOKASI WAKTU SUMBER

BELAJAR TM PS PI

4. Melaksanakan analisis titrimetri berdasar reaksi reduksi oksidasi

- Analisis titrimetri berdasar reaksi reduksi oksidasi diidentifikasi reaksinya

- Analisis titrimetri berdasar reaksi reduksi oksidasi ditentukan perhitungannya

- Reaksi yang terjadi berdasarkan titrimetri reaksi reduksi oksidasi

- Perhitungan analisis titrimetri berdasar reaksi reduksi oksidasi

- Mengidentifikasi reaksi berdasar analisis titrimetri reaksi reduksi oksidasi dan menentukan perhitungannya

- Praktik analisis titrimetri reaksi reduksi oksidasi

- Tes tulis - Observasi - Laporan

kelompok

22 6 (3)

- Kimia Analitik

5. Melaksanakan analisis titrimetri berdasar reaksi pembentukan senyawa kompleks

- Analisis titrimetri berdasar reaksi pembentukan senyawa kompleks diidentifikasi reaksinya

- Analisis titrimetri berdasar reaksi pembentukan senyawa kompleks ditentukan perhitungannya

- Reaksi yang terjadi berdasarkan titrimetri reaksi pembentukan senyawa kompleks

- Perhitungan analisis titrimetri berdasar reaksi pembentukan senyawa kompleks

- Mengidentifikasi reaksi berdasar analisis titrimetri reaksi pembentukan senyawa kompleks dan menentukan perhitungannya

- Praktik analisis titrimetri reaksi pembentukan senyawa kompleks

- Tes tulis - Observasi - Laporan

kelompok

22 6 (3)

- Kimia Analitik

JUMLAH 102 24 (12) -

                

Page 294: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

         

(RPP)

ANALISIS VOLUMETRI                           

Page 295: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 1

Nama Sekolah : SMK Negeri 7 Malang

Kelas/Semester : XI/3

Program Keahlian : Analisis Kimia

Kompetensi : Melakukan Analisis Titrimetri

Kode kompetensi : KK.08.052

Pertemuan : 8 x 45 menit = 4 x pertemuan

`

I. STANDAR KOMPETENSI

Melaksanakan Analisis Titrimetri

II. KOMPETENSI DASAR

Menjelaskan dasar-dasar analisis titrimetri

III. MATERI POKOK

Dasar-dasar Analisis Titrimetri

IV. INDIKATOR

- Titrimetri dan jenis-jenis titrimetri diidentifikasi

- Larutan baku standar, titik ekivalen dan titik akhir titrasi serta kurva titrasi

diidentifikasi

V. TUJUAN PEMBELAJARAN

Kognitif

o Siswa dapat mendeskripsikan titrimetri.

o Siswa dapat menjelasan perbedaan titran dengan titrat.

o Siswa dapat menjelaskan perbedaan antara titik ekivalen dengan titik akhir

titrasi

o Siswa dapat menghitung berat ekivalen senyawa berdasarkan reaksi asam-

basa

Page 296: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

Sikap :

o Siswa dapat menentukan peralatan analisis yang tepat.

o Siswa dapat menggunakan peralatan analisis dengan baik, tepat, dan

cermat.

o Siswa dapat melaksanakan prosedur kerja pada praktikum dengan tepat.

VI. MODEL PEMBELAJARAN

Learning Cycle 5-E

VII. MEDIA PEMBELAJARAN

Buku Penunjang Kimia

VIII. URAIAN MATERI

Analisis volumetri merupakan analisis untuk menentukan jumlah zat

yang tidak diketahui dengan mengukur volume larutan reaktan yang

dibutuhkanagar bereaksi sempurna. Proses mengukur volume larutan di dalam

buret (konsentrasi diketahui) yang ditambahkan ke dalam larutan lain dan

diketahui volumenya sampai terjadi reaksi sempurna disebut titrasi. Dahulu,

orang mengenal analisis ini dengan nama analisis volumetri, sekarang, nama

analisis volumetri digantikan dengan analisis titrimetri karena analisis

titrimetri lebih tepat untuk menyatakan proses titrasi.

Zat yang akan dititrasi disebut sebagai titrat (ditampung dalam

erlenmeyer), sedangkan larutan yang digunakan untuk menitrasi disebut

sebagai titran (dimasukkan ke dalam buret). Pada saat titran yang ditambahkan

telah ekivalen dinamakan titik ekivalen (TE). Untuk mengetahui akhir

penambahan titran digunakan suatu zat yang disebut indikator, yang menandai

kelebihan titran dengan perubahan warna. Titik dalam titrasi pada saat

indikator berubah warna disebut titik akhir (TA). Selisih TA dan TE

merupakan suatu kesalahan titrasi.

Larutan baku adalah larutan yang konsentrasinya diketahui dengan

tepat dan dapat digunakan untuk menentukan konsentrasi larutan lain.

Standarisasi adalah usaha untuk menentukan konsentrasi yang tepat dari suatu

Page 297: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

larutan. Dikenal dua jenis larutan standar/baku yaitu larutan standar primer

dan larutan standar sekunder. Syarat-syarat yang diperlukan untuk membuat

bahan baku primer, yakni:

a. Sangat murni, atau mudah dimurnikan, mudah diperoleh dan

dikeringkan

b. Mudah diperiksa kemurniannya

c. Stabil dalam keadaan biasa

d. Mempunyai berat ekivalen yang tinggi

e. Mampu bereaksi menurut syarat-syarat reaksi titrasi

Larutan baku primer adalah larutan baku yang konsentrasinya dapat

ditentukan dengan jalan menghitung dari berat zat terlarut yang dilarutkan

dengan tepat. Larutan baku sekunder adalah larutan baku yang konsentrasinya

harus ditentukan dengan cara titrasi terhadap larutan baku primer.

Bobot ekuivalen adalah bobot satu ekuivalen suatu zat dalam gram.

Keterangan :

BM = Berat molekul

Ekivalensi = Jumlah mol ion hidrogen, elektron, atau kation univalen yang

diberikan atau diikat oleh zat yang bereaksi.

Page 298: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

IX. SKENARIO PEMBELAJARAN

- Pertemuan I (2 x 45 menit) Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Alokasi

Waktu Pendahuluan

• Guru mengucapkan salam dan menanyakan kabar siswa

• Guru melakukan absensi terhadap siswa satu per satu.

• Siswa menjawab salam

• Siswa menjawab absensi

guru

5’

Kegiatan Inti Engagement

• Guru mengakses pengetahuan awal siswa dengan mengingatkan siswa pada materi mengenai standarisasi larutan yang telah diajarkan.

• Guru menyampaikan bahwa pada hari ini akan mempelajari materi mengenai dasar-dasar analisis titrimetri.

• Guru meminta siswa untuk mencari bahan-bahan di perpustakaan mengenai titrimetri dan jenis-jenisnya dengan membentuk kelompok.

• Guru meminta siswa mendiskusikan hasil yang diperoleh dalam kelompok.

• Siswa menjawab

pertanyaan guru • Siswa memperhatikan

penjelasan guru. • Siswa membentuk

kelompok dan mencari data mengenai titrimetri dan jenis-jenisnya.

• Siswa melakukan diskusi kelompok

75’

Penutup • Guru meminta salah satu siswa

untuk membacakan hasil yang diperoleh untuk dibuat kesimpulan dari pembelaran hari ini.

• Guru memberi tugas kepada masing-masing kelompok untuk mempersiapkan power point dari hasil pencarian di perpustakaan (bisa ditambah dari internet) untuk kegiatan presentasi pada pertemuan berikutnya.

• Guru mengucapkan salam.

• Siswa membuat

kesimpulan. • Siswa memperhatikan

penjelasan guru. • Siswa menjawab salam

10’

Page 299: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

• Pertemuan II (2 x 45 menit) Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Alokasi

Waktu Pendahuluan

• Guru menyampaikan salam dan menanyakan kabar siswa

• Guru melakukan absensi terhadap siswa satu per satu.

• Siswa menjawab salam

• Siswa menjawab

pertanyaan guru

5’

Kegiatan Inti exploration

• Guru meminta masing-masing siswa dalam kelompok untuk mempresentasikan hasil observasi dan pencarian di perpustakaan mengenai titrimetri dan jenis-jenisnya di depan kelas.

• Guru memberikan penguatan di akhir tiap presentasi.

• Guru memberikan beberapa soal kepada siswa untuk

• Siswa dalam kelompok

melakukan diskusi kelas dengan mempresentasikan jawabannya.

• Siswa memperhatikan penjelasan guru

• Siswa mengerjakan soal.

75’

Penutup • Guru meminta siswa menarik

kesimpulan pada pembelajaran hari ini.

• Guru mengingatkan siswa untuk mempelajari dan mencari data mengenai syarat-syarat dalam pembuatan larutan standar.

• Guru mengucapkan salam.

• Siswa membuat kesimpulan.

• Siswa memperhatikan

penjelasan guru • Siswa menjawab salam.

10’

Page 300: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

- Pertemuan III (2 x 45 menit) Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Alokasi

Waktu Pendahuluan

• Guru mengucapkan salam dan menanyakan kabar siswa

• Guru melakukan absensi terhadap siswa satu per satu.

• Siswa menjawab salam

• Siswa menjawab

pertanyaan guru

5’

Kegiatan Inti explanation

• Guru meminta masing-masing siswa dalam kelompok untuk mempresentasikan hasil observasi dan pencarian di perpustakaan mengenai syarat-syarat dari zat baku standar, cara pembuatannya di depan kelas.

• Guru memberikan penguatan di akhir tiap presentasi.

• Guru memberikan beberapa soal kepada siswa untuk

• Siswa dalam kelompok

melakukan diskusi kelas dengan mempresentasikan jawabannya.

• Siswa memperhatikan penjelasan guru

• Siswa mengerjakan soal.

75’

Penutup • Guru meminta siswa menarik

kesimpulan pada pembelajaran hari ini.

• Guru mengingatkan siswa untuk mempelajari dan mencari data mengenai perbedaan dari titik ekivalen dengan titik akhir dalam titrasi serta kurva titrasi.

• Guru mengucapkan salam.

• Siswa membuat

kesimpulan. • Siswa memperhatikan

penjelasan guru • Siswa menjawab salam.

10’

            

Page 301: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

 - Pertemuan IV (2 x 45 menit)

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Alokasi Waktu

Pendahuluan • Guru mengucapkan salam dan

menanyakan kabar siswa • Guru melakukan absensi terhadap

siswa satu per satu. • Guru memberikan soal pretes

mengenai pembelajaran yang telah dipelajari mengenai titrimetri dan larutan standar.

• Siswa menjawab salam

• Siswa menjawab absensi

guru

• Siswa mengerjakan soal

5’

Kegiatan Inti • Guru meminta siswa menjelaskan

mengenai perbedaan antara titik ekivalen dengan titik akhir serta hubungannya dengan kesalahan titrasi juga mengenai pembuatan kurva titrasi.

• Guru memberikan penguatan di akhir tiap presentasi. elaboration

• Guru memberikan beberapa soal kepada siswa untuk mengetahui pemahaman siswa.

• Siswa menjelaskan

konsep.

• Siswa memperhatikan penjelasan guru

• Siswa mengerjakan soal.

75’

Penutup evaluation

• Guru meminta siswa menarik kesimpulan pada pembelajaran hari ini.

• Guru mengingatkan siswa untuk mempelajari materi mengenai dasar-dasar titrimetri untuk mempermudah pemahaman menuju konsep analisis titrimetri yang akan dibahas selanjutnya.

• Guru mengucapkan salam.

• Siswa membuat kesimpulan.

• Siswa memperhatikan

penjelasan guru • Siswa menjawab salam.

10’

      

Page 302: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

X. Sumber Belajar

- Buku Kimia

Day, R.A., G.D. and Underwood, A.L., (1998); Analisis Kimia Kuantitatif,

5th edition, New Delhi: Prentice-Hall, Inc.

Harjadi,W. 1986. Ilmu Kimia Analitik Dasar. Jakarta : PT Gramedia.

Khopkhar,SM._1990._Konsep Dasar Kimia Analitik. Jakarta : UI Press.

- Bahan ajar (Modul)

- Media Pembelajaran (alat-alat praktikum)

XI. Penilaian (instrumen terlampir)

- Presentasi dan diskusi

Malang, ...........................

                     

Mengetahui,

Kepala sekolah

(..........................................)

 

Guru Materi Analisis Volumetri

(.............................................)

 

Page 303: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 2

Nama Sekolah : SMK Negeri 7 Malang

Kelas/Semester : XI/3

Program Keahlian : Analisis Kimia

Kompetensi : Melakukan Analisis Titrimetri

Kode kompetensi : KK.08.052

Pertemuan : 18 x 45 menit = 7 x pertemuan

`

I. STANDAR KOMPETENSI

Melaksanakan Analisis Titrimetri

II. KOMPETENSI DASAR

Melaksanakan analisis titrimetri berdasar reaksi penetralan

III. MATERI POKOK

Titrasi Asidi-Alkalimetri

IV. INDIKATOR

- Analisis titrimetri berdasar reaksi penetralan diidentifikasi reaksinya.

- Analisis titrimetri berdasar reaksi penetralan ditentukan perhitungannya

V. TUJUAN PEMBELAJARAN

Kognitif

o Siswa dapat mendeskripsikan titrasi Asidi-Alkalimetri

o Siswa dapat menghitung pH larutan dan kadar suatu zat dalam titrasi asidi-

alkalimetri

o Siswa dapat Mendeskripsikan prosedur kerja dalam membuat larutan

standar, standarisasi larutan, dan penentuan kadar zat secara titrasi asidi-

alkalimetri dalam laboratorium.

Page 304: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

Sikap :

o Siswa dapat menentukan peralatan analisis yang tepat.

o Siswa dapat menggunakan peralatan analisis dengan baik, tepat, dan

cermat.

o Siswa dapat melaksanakan prosedur kerja pada praktikum dengan tepat.

o Siswa dapat menentukan bahan yang sesuai untuk titrasi asidi-alklaimetri

Keterampilan :

o Siswa dapat membuat larutan baku NaOH 0,1 N.

o Siswa dapat menetapkan konsentrasi NaOH terhadap larutan baku primer

H2C2O4.2H2O.

o Siswa dapat menetapkan konsentrasi HCl terhadap larutan standar NaOH

0,1 N.

o Siswa dapat menetapkan titik akhir titrasi menggunakan indikator dengan

tepat.

o Siswa dapat menggunakan peralatan analisis.

o Siswa dapat menentukan kadar asam cuka dagang dalam laboratorium

VI. MODEL PEMBELAJARAN

Learning Cycle 5-E

VII. MEDIA PEMBELAJARAN

Modul Analisis Volumetri dan Peralatan Titrasi.

VIII. URAIAN MATERI

Asidimetri merupakan penetapan kadar secara kuantitatif terhadap

senyawa-senyawa yang bersifat basa dengan menggunakan baku asam,

sebaliknya alkalimetri adalah penetapan kadar senyawa-senyawa yang bersifat

asam dengan menggunakan baku basa.

Larutan yang dititrasi dalam asidimetri-alkalimetri mengalami

perubahan pH, misalnya larutan asam dititrasi dengan basa, maka pH larutan

yang mula-mula rendah selama titrasi terus menerus naik. Bila pH itu diukur

dengan pengukur pH (pH meter) pada awal titrasi yaitu sebelum ditambah

Page 305: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

basa dan pada waktu-waktu tertentu setelah titrasi dimulai, maka kalau pH

larutan dialurkan lawan volume titran, kita peroleh grafik yang disebut „kurva

titrasi“.

Ada empat macam perhitungan jika asam dititrasi dengan basa.

Penghitungannya sebagai berikut.

e. Titik awal merupakan keadaan sebelum penambahan basa.

f. Daerah antara (sebelum titik ekivalen) merupakan keadaaan yang

menunjukkan larutan mengandung garam dan asam.

g. Titik ekivalen merupakan keadaan yang menunjukkan larutan hanya

mengandung garam.

h. Setelah titik ekivalen merupakan keadaan yang menunjukkan larutan

mengandung garam dan basa berlebih.

Page 306: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

IX. SKENARIO PEMBELAJARAN

- Pertemuan I (2 x 45 menit) Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Alokasi

Waktu Pendahuluan

• Guru mengucapkan salam dan menanyakan kabar siswa

• Guru melakukan absensi terhadap siswa satu per satu.

• Siswa menjawab salam

• Siswa menjawab absensi

guru

5’

Kegiatan Inti Engagement

• Guru mengakses pengetahuan awal siswa dengan mengajukan beberapa pertanyaan:

1. Pernahkah kalian mendengar istilah tanah gambut?

Apakah manfaat dari tanah gambut? Bagaimanakah sifat dari tanah gambut? Mengapa para petani menggunakan pupuk yang bersifat basa pada lahan gambut?

2. Pernahkah kalian makan acar

mentimun?

Zat apa yang biasa ditambahkan dalam acar? Apakah tujuan penambahan cuka pada makanan? Apakah rumus kimia dari asam cuka? Pernahkah anda mengamati kadar dari asam cuka dalam botol cuka?

• Siswa menjawab

pertanyaan guru 1. - Ada sebagian yang

menjawab ‘pernah’, ada yang menjawab ‘belum pernah’.

- ‘Manfaat lahan gambut berguna dalam bidang pertanian’.

- Ada sebagian yang menjawab ‘asam’, ada yang menjawab ‘basa’.

- Ada sebagian yang menjawab ‘tidak tahu’, ada yang menjawab ‘untuk menetralkan sifat asam’.

2. - Ada sebagian yang menjawab ‘pernah’, ada yang menjawab ‘belum pernah’.

- Ada sebagian yang menjawab ‘cuka’.

- Ada sebagian yang menjawab ‘agar bersifat asam’.

- Ada sebagian yang menjawab ‘tidak tahu’, ada yang menjawab ‘CH3COOH’.

- Ada sebagian yang menjawab ‘tidak pernah’, ada yang menjawab ‘pernah’.

75’

Page 307: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

Bagaimanakah cara menghitung kadar dari asam cuka yang terkandung di dalamnya? Metode apa yang dapat digunakan untuk mengetahui keakuratan kadar dari asam cuka di laboratorium?

• Guru menyampaikan bahwa pada hari ini akan mempelajari materi mengenai titrasi asidi-alkalimetri.

• Guru meminta siswa untuk mencari bahan-bahan di perpustakaan mengenai asidi-alkalimetri dengan membentuk kelompok .

- Ada sebagian yang menjawab ‘tidak tahu’, ada yang menjawab ‘menggunakan perhitungan asam basa’.

- Ada sebagian yang tidak menjawab, ada yang menjawab ‘titrasi’.

• Siswa memperhatikan penjelasan guru.

• Siswa membentuk

kelompok dan mencari data mengenai titrasi asidi-alkalimetri.

Penutup

• Guru meminta salah satu siswa untuk memberikan kesimpulan mengenai data asidi-alkalimetri yang telah diperoleh dari diskusi kelas.

• Guru memberi tugas kepada masing-masing kelompok untuk mempersiapkan power point untuk kegiatan presentasi pada pertemuan berikutnya.

• Guru mengucapkan salam.

• Siswa membuat

kesimpulan. • Siswa memperhatikan

penjelasan guru. • Siswa menjawab salam

10’

Page 308: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

• Pertemuan II (2 x 45 menit) Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Alokasi

Waktu Pendahuluan

• Guru mengucapkan salam dan menanyakan kabar siswa

• Guru melakukan absensi terhadap siswa satu per satu.

• Siswa menjawab salam

• Siswa menjawab absensi

guru

5’

Kegiatan Inti • Guru meminta masing-masing

siswa dalam kelompok untuk mempresentasikan hasil observasi dan pencarian di perpustakaan mengenai titrasi asidi-alkalimetri di depan kelas.

• Guru memberikan penguatan di akhir tiap presentasi.

• Guru memberikan beberapa soal kepada siswa untuk

• Siswa dalam kelompok

melakukan diskusi kelas dengan mempresentasikan jawabannya.

• Siswa memperhatikan penjelasan guru

• Siswa mengerjakan soal.

75’

Penutup • Guru meminta siswa menarik

kesimpulan pada pembelajaran hari ini.

• Guru memberi tugas kepada masing-masing kelompok untuk mempersiapkan kegiatan praktikum titrasi asidi-alkalimetri dengan membaca modul pada fase exploration.

• Guru mengucapkan salam.

• Siswa membuat kesimpulan.

• Siswa memperhatikan

penjelasan guru • Siswa menjawab salam.

10’

        

Page 309: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

- Pertemuan III (4 x 45 menit) Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Alokasi

Waktu Pendahuluan

• Guru mengucapkan salam dan menanyakan kabar siswa

• Guru melakukan absensi terhadap siswa satu per satu.

• Siswa menjawab salam

• Siswa menjawab

pertanyaan guru

5’

Kegiatan Inti Exploration

• Guru meminta siswa membuka modul dan meminta siswa dalam 5 kelompok untuk melakukan percobaan untuk pembuatan larutan asam oksalat dan larutan NaOH sesuai dengan langkah kerja dalam modul pada fase exploration.

• Guru meminta siswa mencatat data hasil percobaan

• Guru meminta siswa dalam

kelompok untuk mempresentasikan hasil analisis di depan kelas.

• Guru memberikan penguatan di akhir tiap presentasi.

• Siswa membentuk 5

kelompok dalam pembuatan larutan asam oksalat dan larutan NaOH.

• Siswa mencatat data

hasil percobaan dengan menjawab pertanyaan dalam modul.

• Siswa dalam kelompok mempresentasikan jawabannya dalam diskusi kelas

• Siswa memperhatikan penjelasan guru.

165’

Penutup • Guru meminta salah satu siswa

untuk memberikan kesimpulan mengenai pembelajaran hari ini.

• Guru memberi tugas kepada masing-masing kelompok untuk kegiatan praktikum standarisasi larutan dengan membaca modul pada fase exploration.

• Guru mengucapkan salam.

• Siswa membuat

kesimpulan. • Siswa memperhatikan

penjelasan guru. • Siswa menjawab salam

10’

Page 310: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

- Pertemuan IV (4 x 45 menit) Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Alokasi

Waktu Pendahuluan

• Guru mengucapkan salam dan menanyakan kabar siswa

• Guru melakukan absensi terhadap siswa satu per satu.

• Siswa menjawab salam

• Siswa menjawab absensi

guru

5’

Kegiatan Inti Exploration

• Guru meminta siswa membuka modul dan meminta siswa dalam 5 kelompok untuk melakukan percobaan standarisasi larutan dan penetapan kadar asam cuka sesuai dengan langkah kerja dalam modul pada fase exploration.

• Guru meminta siswa mencatat data hasil percobaan

• Guru meminta siswa dalam

kelompok untuk mempresentasikan hasil analisis di depan kelas.

• Guru memberikan penguatan di akhir tiap presentasi.

• Siswa membentuk 5

kelompok dalam percobaan standarisasi larutan dan penetapan kadar asam cuka.

• Siswa mencatat data

hasil percobaan dengan menjawab pertanyaan dalam modul.

• Siswa dalam kelompok mempresentasikan jawabannya dalam diskusi kelas

• Siswa memperhatikan penjelasan guru.

165’

Penutup • Guru meminta salah satu siswa

untuk memberikan kesimpulan mengenai pembelajaran hari ini.

• Guru memberi tugas kepada siswa untuk membuat laporan mengenai percobaan-percobaan yang telah dilakukan hari ini dan dikumpulkan pada pertemuan selanjutnya.

• Guru mengucapkan salam.

• Siswa membuat

kesimpulan. • Siswa memperhatikan

penjelasan guru. • Siswa menjawab salam

10’

Page 311: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

• Pertemuan V (2 x 45 menit) Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Alokasi

Waktu Pendahuluan

• Guru mengucapkan salam dan menanyakan kabar siswa

• Guru melakukan absensi terhadap siswa satu per satu.

• Guru meminta siswa untuk mengumpulkan laporan praktikum mengenai titrasi asidi-alkalimetri

• Siswa menjawab salam

• Siswa menjawab absensi

guru • Siswa mengumpulkan

laporan

10’

Kegiatan Inti Explanation

• Guru meminta siswa menjawab pertanyaan dalam modul dalam fase explanation secara berkelompok

• Guru meminta siswa mempresentasikan jawaban dalam diskusi kelas.

• Guru memberikan penguatan di akhir tiap presentasi.

• Guru memberi kesempatan kepada siswa yang ingin bertanya mengenai hal yang belum dimengerti.

• Siswa dalam kelompok

melakukan diskusi kelompok.

• Siswa dalam kelompok

melakukan diskusi kelas dengan mempresentasikan jawabannya.

• Siswa memperhatikan penjelasan dari guru.

• Siswa mengajukan beberapa pertanyaan.

60’

Penutup • Guru meminta siswa menarik

kesimpulan pada pembelajaran hari ini.

• Guru mengucapkan salam.

• Siswa membuat

kesimpulan. • Siswa menjawab salam.

10’

Page 312: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

• Pertemuan VI (2 x 45 menit) Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Alokasi

Waktu Pendahuluan

• Guru mengucapkan salam dan menanyakan kabar siswa

• Guru melakukan absensi terhadap siswa satu per satu.

• Siswa menjawab salam

• Siswa menjawab absensi

guru

5’

Kegiatan Inti Elaboration

• Guru memberikan beberapa soal dari fase elaboration kepada siswa untuk menganalisisnya secara individual.

• Guru meminta siswa menukarkan jawabannya dengan teman sebangku dan saling mendiskusikan hasil jawaban.

• Guru meminta beberapa siswa menuliskan jawaban di depan kelas.

• Guru memberi kesempatan kepada siswa yang ingin bertanya mengenai hal yang belum dimengerti.

• Siswa dalam kelompok

melakukan diskusi kelompok.

• Siswa dengan teman sebangku melakukan diskusi.

• Siswa memperhatikan penjelasan dari guru.

• Siswa mengajukan

beberapa pertanyaan.

60’

Penutup • Guru memberikan kuis untuk lebih

mengetahui pemahaman siswa secara individual.

• Guru meminta siswa menarik kesimpulan pada pembelajaran hari ini.

• Guru mengucapkan salam.

• Siswa mengerjakan soal

kuis.

• Siswa membuat kesimpulan.

• Siswa menjawab salam.

25’

Page 313: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

• Pertemuan VII (2 x 45 menit) Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Alokasi

Waktu Pendahuluan

• Guru mengucapkan salam dan menanyakan kabar siswa

• Guru menanyakan ada tidaknya siswa yang absen pada hari ini.

• Guru memberikan soal pretes untuk mengetahui pengetahuan siswa mengenai materi asidi-alkalimetri yang telah dipelajari.

• Siswa menjawab salam

• Siswa menjawab absensi

guru • Siswa mengerjakan soal

pretes

15’

Kegiatan Inti Evaluation

• Guru memberi latihan soal dari fase evaluation atau dari buku Kimia untuk mengetahui pemahaman siswa mengenai materi titrasi asidi-alkalimetri.

• Guru meminta siswa mengumpulkan jawaban pada fase evaluasi untuk dinilai berdasarkan sistem umpan balik.

• Guru meminta beberapa siswa menuliskan jawaban di depan kelas.

• Guru memberi kesempatan kepada siswa yang ingin bertanya mengenai hal yang belum dimengerti.

• Siswa mengerjakan soal

untuk mengetahui pemahaman siswa.

• Siswa mengumpulkan

jawaban kepada guru • Siswa menuliskan

jawaban di depan kelas. • Siswa mengajukan

beberapa pertanyaan.

60’

Penutup • Guru memberikan postes untuk

lebih mengetahui pemahaman siswa secara individual.

• Guru mengingatkan siswa untuk lebih mempelajari materi titrasi asidi-alkalimetri serta perhitungannya.

• Guru mengucapkan salam.

• Siswa mengerjakan soal

postes

• Siswa memperhatikan penjelasan guru.

• Siswa menjawab salam.

25’

Page 314: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

X. Sumber Belajar

- Buku Kimia

Day, R.A., G.D. and Underwood, A.L., (1998); Analisis Kimia Kuantitatif,

5th edition, New Delhi:Prentice-Hall, Inc.

Harjadi, W. 1986. Ilmu Kimia Analitik Dasar. Jakarta : PT Gramedia.

Khopkhar,_SM._1990._Konsep Dasar Kimia Analitik. Jakarta : UI Press.

- Bahan ajar (Modul)

- Media Pembelajaran (alat-alat praktikum)

XI. Penilaian (instrumen terlampir)

- Presentasi dan diskusi

Malang, ...........................

                     

Mengetahui,

Kepala sekolah

(..........................................)

 

Guru Materi Analisis Volumetri

(.............................................)

 

Page 315: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 3

Nama Sekolah : SMK Negeri 7 Malang

Kelas/Semester : XI/3

Program Keahlian : Analisis Kimia

Kompetensi : Melakukan Analisis Titrimetri

Kode kompetensi : KK.08.052

Pertemuan : 18 x 45 menit = 7 x pertemuan

`

I. STANDAR KOMPETENSI

Melakukan Analisis Titrimetri

II. KOMPETENSI DASAR

Melaksanakan Analisis Titrimetri berdasar Reaksi Pengendapan

III. INDIKATOR

- Analisis titrimetri berdasar reaksi pengendapan diidentifikasi reaksinya.

- Analisis titrimetri berdasar reaksi pengendapan ditentukan perhitungannya.

IV. TUJUAN PEMBELAJARAN

Kognitif :

Siswa dapat Mendeskripsikan Titrasi Argentometri

Siswa dapat Mendeskripsikan larutan baku AgNO3

Siswa dapat Mendeskripsikan larutan baku NH4CNS

Siswa dapat Mendeskripsikan penetapan [AgNO3]

Siswa dapat Mendeskripsikan penetapan [NH4CNS]

Siswa dapat Mendeskripsikan teknik penyimpanan pereaksi

Sikap :

Siswa dapat Menentukan peralatan analisis yang tepat.

Siswa dapat Menggunakan peralatan analisis dengan baik, tepat, dan

cermat.

Siswa dapat Melaksanakan instruksi kerja.

Page 316: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

Ketrampilan :

Siswa dapat Dapat membuat larutan baku AgNO3 0,1 N.

Siswa dapat Dapat membuat larutan baku NH4CNS 0,1 N.

Siswa dapat Melakukan standarisasi AgNO3 dengan NaCl.

Siswa dapat Melakukan standarisasi NH4CNS dengan AgNO3

Siswa dapat Dapat menentukan klorida dalam garam dapur kasar

Siswa dapat Dapat menentukan bromida dengan cara volhard

Siswa dapat Menggunakan peralatan analisis.

V. MODEL PEMBELAJARAN

Learning Cycle 5-E

VI. MEDIA PEMBELAJARAN

Modul Analisis Volumetri.

VII. URAIAN MATERI

Argentometri merupakan salah satu cara untuk menentukan kadar zat

dalam suatu larutan yang dilakukan dengan titrasi berdasar pembentukan

endapan dengan ion Ag+. Pada titrasi argentometri, zat pemeriksaan yang

telah dibubuhi indikator dicampur dengan larutan standar garam perak nitrat

(AgNO3). Dengan mengukur volume larutan standar yangdigunakan

sehingga seluruh ion Ag+ dapat tepat diendapkan,kadar garam dalam larutan

pemeriksaan dapat ditentukan. Contoh yang mudah adalah,

AgNO3 + NaCl AgCl + NaNO3

Makin kecil kelarutan garam yang terbentuk, makin sempurna reaksinya.

Berdasarkan indikator yang dipakai untuk penentuan titik akhir dalam

argentometri ini dibedakan menjadi tiga macam, yaitu cara Mohr, Volhard

dan Fajans. Kurva titrasi untuk reaksi pengendapan dapat dibuat dan

seluruhnya analog dengan kurva titrasi asam basa.

Page 317: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

VIII. SKENARIO PEMBELAJARAN

- Pertemuan I (2 x 45 menit) Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Alokasi

Waktu Pendahuluan

• Guru mengucapkan salam dan menanyakan kabar siswa

• Guru melakukan absensi terhadap siswa satu per satu.

• Siswa menjawab salam

• Siswa menjawab absensi

guru

5’

Kegiatan Inti Engagement

• Guru mengakses pengetahuan awal siswa dengan mengajukan beberapa pertanyaan: - Pernahkah kalian membantu

ibu memasak di dapur? Pasti kalian tidak asing dengan zat yang bernama garam.

- Tahukah kalian apa fungsi penambahan garam dalam masakan?

- Tahukah kalian nama kimia dari garam?

• Guru menyampaikan bahwa pada

hari ini akan mempelajari materi mengenai analisis titrimetri berdasar reaksi pengendapan.

• Guru meminta siswa untuk mencari bahan-bahan di perpustakaan mengenai titrasi yang berhubungan dengan reaksi pengendapan terutama mengenai argentometri dengan membentuk kelompok .

• Siswa menjawab

pertanyaan guru

- Ada sebagian yang menjawab ‘pernah’, ada yang menjawab ‘belum pernah’.

- Ada sebagian yang menjawab ‘agar masakan mempunyai rasa asin’.

- Ada sebagian yang menjawab ‘tidak tahu’, ada yang menjawab ‘NaCl’.

• Siswa memperhatikan penjelasan guru.

• Siswa membentuk

kelompok dan mencari data mengenai titrasi asidi-alkalimetri.

75’

Page 318: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

Penutup • Guru meminta salah satu siswa

untuk memberikan kesimpulan mengenai data argentometri yang telah diperoleh dari diskusi kelas.

• Guru memberi tugas kepada masing-masing kelompok untuk mempersiapkan power point untuk kegiatan presentasi pada pertemuan berikutnya.

• Guru mengucapkan salam.

• Siswa membuat

kesimpulan. • Siswa memperhatikan

penjelasan guru. • Siswa menjawab salam

10’

Page 319: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

• Pertemuan II (2 x 45 menit) Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Alokasi

Waktu Pendahuluan

• Guru menyampaikan salam dan menanyakan kabar siswa

• Guru melakukan absensi terhadap siswa satu per satu.

• Siswa menjawab salam

• Siswa menjawab absensi

guru

5’

Kegiatan Inti • Guru meminta masing-masing

siswa dalam kelompok untuk mempresentasikan hasil observasi dan pencarian di perpustakaan mengenai titrasi argentometri di depan kelas.

• Guru memberikan penguatan di akhir tiap presentasi.

• Guru memberikan beberapa soal kepada siswa untuk

• Siswa dalam kelompok

melakukan diskusi kelas dengan mempresentasikan jawabannya.

• Siswa memperhatikan penjelasan guru

• Siswa mengerjakan soal.

75’

Penutup • Guru meminta siswa menarik

kesimpulan pada pembelajaran hari ini.

• Guru memberi tugas kepada masing-masing kelompok untuk mempersiapkan kegiatan praktikum titrasi argentometri dengan membaca modul pada fase exploration.

• Guru mengucapkan salam.

• Siswa membuat

kesimpulan. • Siswa memperhatikan

penjelasan guru • Siswa menjawab salam.

10’

        

Page 320: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

- Pertemuan III (4 x 45 menit) Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Alokasi

Waktu Pendahuluan

• Guru mengucapkan salam dan menanyakan kabar siswa

• Guru melakukan absensi terhadap siswa satu per satu.

• Siswa menjawab salam

• Siswa menjawab absensi

guru

5’

Kegiatan Inti Exploration

• Guru meminta siswa membuka modul dan meminta siswa dalam 5 kelompok untuk melakukan percobaan untuk pembuatan larutan AgNO3, larutan NaCl, dan larutan NH4CNS sesuai dengan langkah kerja dalam modul pada fase exploration.

• Guru meminta siswa mencatat data hasil percobaan

• Guru meminta siswa dalam

kelompok untuk mempresentasikan hasil analisis di depan kelas.

• Guru memberikan penguatan di akhir tiap presentasi.

• Siswa membentuk 5

kelompok dalam pembuatan larutan AgNO3, larutan NaCl, dan larutan NH4CNS.

• Siswa mencatat data

hasil percobaan dengan menjawab pertanyaan dalam modul.

• Siswa dalam kelompok mempresentasikan jawabannya dalam diskusi kelas

• Siswa memperhatikan penjelasan guru.

75’

Penutup • Guru meminta salah satu siswa

untuk memberikan kesimpulan mengenai pembelajaran hari ini.

• Guru memberi tugas kepada masing-masing kelompok untuk kegiatan praktikum standarisasi larutan dengan membaca modul pada fase exploration.

• Guru mengucapkan salam.

• Siswa membuat

kesimpulan. • Siswa memperhatikan

penjelasan guru. • Siswa menjawab salam

10’

Page 321: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

- Pertemuan IV (4 x 45 menit) Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Alokasi

Waktu Pendahuluan

• Guru mengucapkan salam dan menanyakan kabar siswa

• Guru melakukan absensi terhadap siswa satu per satu.

• Siswa menjawab salam

• Siswa menjawab absensi

guru

5’

Kegiatan Inti Exploration

• Guru meminta siswa membuka modul dan meminta siswa dalam 5 kelompok untuk melakukan percobaan standarisasi larutan dengan metode Mohr, Fajans, Volhard dan penetapan kadar ion klorida dalam NaCl, serta penetapan kadar ion bromida dalam KBr sesuai dengan langkah kerja dalam modul pada fase exploration.

• Guru meminta siswa mencatat data hasil percobaan

• Guru meminta siswa dalam

kelompok untuk mempresentasikan hasil analisis di depan kelas.

• Guru memberikan penguatan di akhir tiap presentasi.

• Siswa membentuk 5

kelompok dalam percobaan standarisasi larutan dengan metode Mohr, Fajans, Volhard dan penetapan kadar ion klorida dalam NaCl, serta penetapan kadar ion bromida dalam KBr.

• Siswa mencatat data

hasil percobaan dengan menjawab pertanyaan dalam modul.

• Siswa dalam kelompok mempresentasikan jawabannya dalam diskusi kelas

• Siswa memperhatikan penjelasan guru.

75’

Penutup • Guru meminta salah satu siswa

untuk memberikan kesimpulan mengenai pembelajaran hari ini.

• Guru memberi tugas kepada siswa untuk membuat laporan mengenai percobaan-percobaan yang telah dilakukan hari ini dan dikumpulkan pada pertemuan selanjutnya.

• Guru mengucapkan salam.

• Siswa membuat

kesimpulan. • Siswa memperhatikan

penjelasan guru. • Siswa menjawab salam

10’

Page 322: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

• Pertemuan V (2 x 45 menit) Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Alokasi

Waktu Pendahuluan

• Guru mengucapkan salam dan menanyakan kabar siswa

• Guru melakukan absensi terhadap siswa satu per satu.

• Guru meminta siswa untuk mengumpulkan laporan praktikum mengenai titrasi argentometri

• Siswa menjawab salam

• Siswa menjawab absensi

guru • Siswa mengumpulkan

laporan

15’

Kegiatan Inti Explanation

• Guru meminta siswa menjawab pertanyaan dalam modul dalam fase explanation secara berkelompok

• Guru meminta siswa mempresentasikan jawaban dalam diskusi kelas.

• Guru memberikan penguatan di akhir tiap presentasi.

• Guru memberi kesempatan kepada siswa yang ingin bertanya mengenai hal yang belum dimengerti.

• Siswa dalam kelompok

melakukan diskusi kelompok.

• Siswa dalam kelompok

melakukan diskusi kelas dengan mempresentasikan jawabannya.

• Siswa memperhatikan penjelasan dari guru.

• Siswa mengajukan beberapa pertanyaan.

65’

Penutup • Guru meminta siswa menarik

kesimpulan pada pembelajaran hari ini.

• Guru mengucapkan salam.

• Siswa membuat

kesimpulan. • Siswa menjawab salam.

20’

Page 323: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

• Pertemuan VII (2 x 45 menit) Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Alokasi

Waktu Pendahuluan

• Guru menyampaikan salam dan menanyakan kabar siswa

• Guru melakukan absensi terhadap siswa satu per satu.

• Siswa menjawab salam

• Siswa menjawab absensi

guru

5’

Kegiatan Inti Elaboration

• Guru memberikan beberapa soal dari fase elaboration kepada siswa untuk menganalisisnya secara individual.

• Guru meminta siswa menukarkan jawabannya dengan teman sebangku dan saling mendiskusikan hasil jawaban.

• Guru meminta beberapa siswa menuliskan jawaban di depan kelas.

• Guru memberi kesempatan kepada siswa yang ingin bertanya mengenai hal yang belum dimengerti.

• Siswa dalam kelompok

melakukan diskusi kelompok.

• Siswa dengan teman sebangku melakukan diskusi.

• Siswa memperhatikan penjelasan dari guru.

• Siswa mengajukan

beberapa pertanyaan.

70’

Penutup • Guru memberikan kuis untuk lebih

mengetahui pemahaman siswa secara individual.

• Guru meminta siswa menarik kesimpulan pada pembelajaran hari ini.

• Guru mengucapkan salam.

• Siswa mengerjakan soal

kuis.

• Siswa membuat kesimpulan.

• Siswa menjawab salam.

15’

Page 324: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

• Pertemuan VIII (2 x 45 menit) Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Alokasi

Waktu Pendahuluan

• Guru menyampaikan salam dan menanyakan kabar siswa

• Guru melakukan absensi terhadap siswa satu per satu.

• Guru memberikan soal pretes untuk mengetahui pengetahuan siswa mengenai materi argentometri yang telah dipelajari.

• Siswa menjawab salam

• Siswa menjawab absensi

guru • Siswa mengerjakan soal

pretes

15’

Kegiatan Inti Evaluation

• Guru memberi latihan soal dari fase evaluasi atau dari buku Kimia untuk mengetahui pemahaman siswa mengenai materi titrasi argentometri.

• Guru meminta siswa mengumpulkan jawaban pada fase evaluasi untuk dinilai berdasarkan sistem umpan balik.

• Guru meminta beberapa siswa menuliskan jawaban di depan kelas.

• Guru memberi kesempatan kepada siswa yang ingin bertanya mengenai hal yang belum dimengerti.

• Siswa mengerjakan soal

untuk mengetahui pemahaman siswa.

• Siswa mengumpulkan

jawaban kepada guru • Siswa menuliskan

jawaban di depan kelas. • Siswa mengajukan

beberapa pertanyaan.

60’

Penutup • Guru memberikan postes untuk

lebih mengetahui pemahaman siswa secara individual.

• Guru mengingatkan siswa untuk lebih mempelajari materi titrasi argentometri serta perhitungannya.

• Guru mengucapkan salam.

• Siswa mengerjakan soal

postes

• Siswa memperhatikan penjelasan guru.

• Siswa menjawab salam.

25’

Page 325: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

IX. Sumber Belajar

- Buku Kimia

Day, R.A., G.D. and Underwood, A.L., (1998); Analisis Kimia Kuantitatif,

5th edition, New Delhi:Prentice-Hall, Inc.

Harjadi, W. 1986. Ilmu Kimia Analitik Dasar. Jakarta : PT Gramedia.

Khopkhar,_SM._1990._Konsep Dasar Kimia Analitik. Jakarta : UI Press.

- Bahan ajar (Modul)

- Media Pembelajaran (alat-alat praktikum)

X. Penilaian (instrumen terlampir)

- Presentasi dan diskusi

Malang, ...........................

    

             

Mengetahui,

Kepala sekolah

(..........................................)

 

Guru Materi Analisis Volumetri

(.............................................)

 

Page 326: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 4

Nama Sekolah : SMK Negeri 7 Malang

Kelas/Semester : XI/3

Program Keahlian : Analisis Kimia

Kompetensi : Melakukan Analisis Titrimetri

Kode kompetensi : KK.08.052

Pertemuan : 18 x 45 menit = 7 x pertemuan

`

I. STANDAR KOMPETENSI

Melakukan Analisis Titrimetri

II. KOMPETENSI DASAR

Melaksanakan Analisis Titrimetri berdasar Reaksi Reduksi Oksidasi

III. INDIKATOR

- Analisis titrimetri berdasar reaksi reduksi oksidasi diidentifikasi reaksinya.

- Analisis titrimetri berdasar reaksi reduksi oksidasi ditentukan perhitungannya.

IV. TUJUAN PEMBELAJARAN

Kognitif

Siswa dapat mendeskripsikan pengelompokan Iodo-iodimetri

Siswa dapat mendeskripsikan indikator yang digunakan dalam titrasi Iodo-

iodimetri

Siswa dapat mendeskripsikan teknik analisis Iodo-iodimetri

Siswa dapat menghitung kadar zat yang diukur

Sikap

Siswa dapat menerapkan teknik pengukuran analisis Iodo-iodimetri

Siswa dapat menghitung kadar zat yang diukur dengan tepat dan teliti

Keterampilan

Siswa dapat menerapkan prinsip-prinsip titrasi Iodo-iodimetri

Siswa dapat memilih jenis titrasi Iodo-iodimetri

Page 327: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

Siswa dapat melakukan pemilihan pelarut yang sesuai

Siswa dapat memilih indikator yang tepat

Siswa dapat menerapkan teknik analisis Iodo-iodimetri

Siswa dapat menghitung kadar zat yang diukur

V. MODEL PEMBELAJARAN

Learning Cycle 5-E

VI. MEDIA PEMBELAJARAN

Modul Analisis Volumetri.

VII. URAIAN MATERI

Titrasi Iodimetri dan Iodometri adalah metode penentuan

kuantitatif yang dasar penentuannya adalah jumlah I2, yang bereaksi

dengan cuplikan atau terbentuk oleh cuplikan kalau direaksikan dengan

ion I-.

Jadi dasar reaksi yang digunakan pada Iodimetri dan iodometri

adalah:

Iodimetri adalah merupakan analisis titrimetri yang secara

langsung digunakan untuk zat reduktor atau natrium tiosulfat dengan

menggunakan larutan iodin atau dengan penambahan larutan baku

berlebihan. Kelebihan iodine dititrasi kembali dengan larutan tiosulfat.

Reduktor + I2 → 2I-

Na2S2O3 + I2 → NaI +Na2S4O6

Larutan standar yang digunakan dalam iodimetri adalah larutan

iod. Iodometri adalah analisa titrimetrik yang secara tidak langsung untuk

zat yang bersifat oksidator seperti besi III, tembaga II, dimana zat ini akan

mengoksidasi iodida yang ditambahkan membentuk iodin. Iodin yang

terbentuk akan ditentukn dengan menggunakan larutan baku natrium

tiosulfat .

Page 328: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

Oksidator + KI → I2 + 2e

I2 + Na2S2O3 → NaI + Na2S4O6

Larutan natrium tiosulfat tidak stabil dalam waktu yang lama.

Indikator yang digunakan adalah larutan kanji (amilum). Kanji atau

amilum dengan I2 akan bereaksi dan reaksinya adalah reaksi yang dapat

balik :

Dua faktor penyebab kesalahan pada Iodimetri dan Iodometri

adalah:

a) Oksidasi dari Iodida dalam keadaan asam oleh O2 dari udara

Oksidasi ini berjalan lambat dalam keadaan netral, tetapi apabila

keadaan asam bertambah, maka akan lebih cepat. Sinar matahari pun dapat

mempercepat reaksi itu, oleh karena itu ion-ion Iodida yang

diasamkan/tidak diasamkan harus segera dititrasi.

b) Kecepatan menguap dari Iodium

Agar penguapan larut Iodium tidak begitu besar, maka larutan itu

harus dibubuhi KI hingga berlebih (Konsentrasi I- minimal 4%), dimana

Iodida yang ditambahkan itu mengikat molekul-molekul Iodium menjadi

ion triiodida,

Karena reaksi ini bolak balik maka suatu larutan tri iodida pada

reaksi-reaksi kimia bereaksi sebagai Iodium murni.

Page 329: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

VIII. SKENARIO PEMBELAJARAN

- Pertemuan I (2 x 45 menit) Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Alokasi

Waktu Pendahuluan

• Guru mengucapkan salam dan menanyakan kabar siswa

• Guru melakukan absensi terhadap siswa satu per satu.

• Siswa menjawab salam

• Siswa menjawab

pertanyaan guru

5’

Kegiatan Inti Engagement

• Guru mengakses pengetahuan awal siswa dengan mengajukan beberapa pertanyaan:

1. Jeruk kaya akan vitamin C. Sebutkan manfaat dari vitamin C terhadap kesehatan tubuh?

Tahukah kalian senyawa yang terkandung dalam vitamin C?

Bagaimanakah cara menganalisis kadar senyawa tersebut dalam laboratorium?

2. Pernahkah kalian mendengar istilah kaporit?

Apakah rumus kimia dari kaporit?

Bagaimanakah cara menghitung kadar dari klor aktif yang terkandung di dalamnya?

• Guru menyampaikan bahwa pada hari ini akan mempelajari materi mengenai titrasi iodo-iodimetri.

• Guru meminta siswa untuk mencari bahan-bahan di perpustakaan mengenai analisis titrimetri berdasarkan reaksi

• Siswa menjawab

pertanyaan guru 1. - Ada sebagian yang

menjawab ‘mencegah sariawan’, ada yang menjawab ‘menjaga daya tahan tubuh’.

- Ada sebagian yang menjawab ‘tidak tahu’, ada yang menjawab ‘asam askorbat’.

- Ada sebagian yang tidak menjawab, ada yang menjawab ‘titrasi’.

2. - Ada sebagian yang menjawab ‘pernah’, ada yang menjawab ‘belum pernah’.

- Ada sebagian yang menjawab ‘tidak tahu’, ada yang menjawab ‘CaOCl2’.

- Ada sebagian yang tidak menjawab, ada yang menjawab ‘titrasi redoks’.

• Siswa memperhatikan penjelasan guru.

• Siswa membentuk

kelompok dan mencari data mengenai analisis titrimetri berdasarkan

75’

Page 330: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

reduksi oksidasi terutama mengenai iodo-iodimetri dengan membentuk kelompok .

reaksi reduksi oksidasi terutama mengenai iodo-iodimetri.

Penutup • Guru meminta salah satu siswa

untuk memberikan kesimpulan mengenai data iodo-iodimetri yang telah diperoleh dari diskusi kelas.

• Guru memberi tugas kepada masing-masing kelompok untuk mempersiapkan power point untuk kegiatan presentasi pada pertemuan berikutnya.

• Guru mengucapkan salam.

• Siswa membuat

kesimpulan. • Siswa memperhatikan

penjelasan guru. • Siswa menjawab salam

10’

Page 331: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

• Pertemuan II (2 x 45 menit) Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Alokasi

Waktu Pendahuluan

• Guru mengucapkan salam dan menanyakan kabar siswa

• Guru menanyakan ada tidaknya siswa yang absen pada hari ini.

• Siswa menjawab salam

• Siswa menjawab

pertanyaan guru

5’

Kegiatan Inti • Guru meminta masing-masing

siswa dalam kelompok untuk mempresentasikan hasil observasi dan pencarian di perpustakaan mengenai titrasi iodo-iodimetri di depan kelas.

• Guru memberikan penguatan di akhir tiap presentasi.

• Guru memberikan beberapa soal kepada siswa untuk

• Siswa dalam kelompok

melakukan diskusi kelas dengan mempresentasikan jawabannya.

• Siswa memperhatikan penjelasan guru

• Siswa mengerjakan soal.

75’

Penutup • Guru meminta siswa menarik

kesimpulan pada pembelajaran hari ini.

• Guru memberi tugas kepada masing-masing kelompok untuk mempersiapkan kegiatan praktikum titrasi iodo-iodimetri dengan membaca modul pada fase explorasi.

• Guru mengucapkan salam.

• Siswa membuat kesimpulan.

• Siswa memperhatikan

penjelasan guru • Siswa menjawab salam.

10’

        

Page 332: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

- Pertemuan III (4 x 45 menit) Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Alokasi

Waktu Pendahuluan

• Guru mengucapkan salam dan menanyakan kabar siswa

• Guru menanyakan ada tidaknya siswa yang absen pada hari ini.

• Siswa menjawab salam

• Siswa menjawab

pertanyaan guru

5’

Kegiatan Inti Exploration

• Guru meminta siswa membuka modul dan meminta siswa dalam 5 kelompok untuk melakukan percobaan untuk pembuatan larutan natrium tiosulfat dan larutan I2 sesuai dengan langkah kerja dalam modul pada fase exploration.

• Guru meminta siswa mencatat data hasil percobaan

• Guru meminta siswa dalam

kelompok untuk mempresentasikan hasil analisis di depan kelas.

• Guru memberikan penguatan di akhir tiap presentasi.

• Siswa membentuk 5

kelompok dalam pembuatan larutan natrium tiosulfat dan larutan I2.

• Siswa mencatat data

hasil percobaan dengan menjawab pertanyaan dalam modul.

• Siswa dalam kelompok mempresentasikan jawabannya dalam diskusi kelas

• Siswa memperhatikan penjelasan guru.

165’

Penutup • Guru meminta salah satu siswa

untuk memberikan kesimpulan mengenai pembelajaran hari ini.

• Guru memberi tugas kepada masing-masing kelompok untuk kegiatan praktikum standarisasi larutan dengan membaca modul pada fase exploration.

• Guru mengucapkan salam.

• Siswa membuat

kesimpulan. • Siswa memperhatikan

penjelasan guru. • Siswa menjawab salam

10’

Page 333: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

- Pertemuan IV (4 x 45 menit) Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Alokasi

Waktu Pendahuluan

• Guru mengucapkan salam dan menanyakan kabar siswa

• Guru menanyakan ada tidaknya siswa yang absen pada hari ini.

• Siswa menjawab salam

• Siswa menjawab

pertanyaan guru

5’

Kegiatan Inti Exploration

• Guru meminta siswa membuka modul dan meminta siswa dalam 5 kelompok untuk melakukan percobaan standarisasi larutan dan penetapan kadar klor aktif dan kadar vitamin C sesuai dengan langkah kerja dalam modul pada fase exploration.

• Guru meminta siswa mencatat data hasil percobaan

• Guru meminta siswa dalam

kelompok untuk mempresentasikan hasil analisis di depan kelas.

• Guru memberikan penguatan di akhir tiap presentasi.

• Siswa membentuk 5

kelompok dalam percobaan standarisasi larutan dan penetapan kadar asam cuka.

• Siswa mencatat data

hasil percobaan dengan menjawab pertanyaan dalam modul.

• Siswa dalam kelompok mempresentasikan jawabannya dalam diskusi kelas

• Siswa memperhatikan penjelasan guru.

165’

Penutup • Guru meminta salah satu siswa

untuk memberikan kesimpulan mengenai pembelajaran hari ini.

• Guru memberi tugas kepada siswa untuk membuat laporan mengenai percobaan-percobaan yang telah dilakukan hari ini dan dikumpulkan pada pertemuan selanjutnya.

• Guru mengucapkan salam.

• Siswa membuat

kesimpulan. • Siswa memperhatikan

penjelasan guru. • Siswa menjawab salam

10’

Page 334: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

• Pertemuan V (2 x 45 menit) Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Alokasi

Waktu Pendahuluan

• Guru mengucapkan salam dan menanyakan kabar siswa

• Guru menanyakan ada tidaknya siswa yang absen pada hari ini.

• Guru meminta siswa untuk mengumpulkan laporan praktikum mengenai titrasi iodo-iodimetri.

• Siswa menjawab salam

• Siswa menjawab

pertanyaan guru • Siswa mengumpulkan

laporan

15’

Kegiatan Inti Explanation

• Guru meminta siswa menjawab pertanyaan dalam modul dalam fase explanation secara berkelompok

• Guru meminta siswa mempresentasikan jawaban dalam diskusi kelas.

• Guru memberikan penguatan di akhir tiap presentasi.

• Guru memberi kesempatan kepada siswa yang ingin bertanya mengenai hal yang belum dimengerti.

• Siswa dalam kelompok

melakukan diskusi kelompok.

• Siswa dalam kelompok

melakukan diskusi kelas dengan mempresentasikan jawabannya.

• Siswa memperhatikan penjelasan dari guru.

• Siswa mengajukan beberapa pertanyaan.

60’

Penutup • Guru meminta siswa menarik

kesimpulan pada pembelajaran hari ini.

• Guru mengucapkan salam.

• Siswa membuat

kesimpulan. • Siswa menjawab salam.

25’

Page 335: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

• Pertemuan VI (2 x 45 menit) Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Alokasi

Waktu Pendahuluan

• Guru mengucapkan salam dan menanyakan kabar siswa

• Guru menanyakan ada tidaknya siswa yang absen pada hari ini.

• Siswa menjawab salam

• Siswa menjawab

pertanyaan guru

5’

Kegiatan Inti Elaboration

• Guru memberikan beberapa soal dari fase elaboration kepada siswa untuk menganalisisnya secara individual.

• Guru meminta siswa menukarkan jawabannya dengan teman sebangku dan saling mendiskusikan hasil jawaban.

• Guru meminta beberapa siswa menuliskan jawaban di depan kelas.

• Guru memberi kesempatan kepada siswa yang ingin bertanya mengenai hal yang belum dimengerti.

• Siswa dalam kelompok

melakukan diskusi kelompok.

• Siswa dengan teman sebangku melakukan diskusi.

• Siswa memperhatikan penjelasan dari guru.

• Siswa mengajukan

beberapa pertanyaan.

75’

Penutup • Guru memberikan kuis untuk lebih

mengetahui pemahaman siswa secara individual.

• Guru meminta siswa menarik kesimpulan pada pembelajaran hari ini.

• Guru mengucapkan salam.

• Siswa mengerjakan soal

kuis.

• Siswa membuat kesimpulan.

• Siswa menjawab salam.

10’

Page 336: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

• Pertemuan VII (2 x 45 menit) Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Alokasi

Waktu Pendahuluan

• Guru mengucapkan salam dan menanyakan kabar siswa

• Guru menanyakan ada tidaknya siswa yang absen pada hari ini.

• Guru memberikan soal pretes untuk mengetahui pengetahuan siswa mengenai materi titrasi iodo-iodimetri yang telah dipelajari.

• Siswa menjawab salam

• Siswa menjawab

pertanyaan guru • Siswa mengerjakan soal

pretes

15’

Kegiatan Inti Evaluation

• Guru memberi latihan soal dari fase evaluation atau dari buku Kimia untuk mengetahui pemahaman siswa mengenai materi titrasi iodo-iodimetri.

• Guru meminta siswa mengumpulkan jawaban pada fase evaluation untuk dinilai berdasarkan sistem umpan balik.

• Guru meminta beberapa siswa menuliskan jawaban di depan kelas.

• Guru memberi kesempatan kepada siswa yang ingin bertanya mengenai hal yang belum dimengerti.

• Siswa mengerjakan soal

untuk mengetahui pemahaman siswa.

• Siswa mengumpulkan

jawaban kepada guru • Siswa menuliskan

jawaban di depan kelas. • Siswa mengajukan

beberapa pertanyaan.

75’

Penutup • Guru memberikan postes untuk

lebih mengetahui pemahaman siswa secara individual.

• Guru mengingatkan siswa untuk lebih mempelajari materi titrasi iodo-iodimetri serta perhitungannya.

• Guru mengucapkan salam.

• Siswa mengerjakan soal

postes

• Siswa memperhatikan penjelasan guru.

• Siswa menjawab salam.

10’

Page 337: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

IX. Sumber Belajar

- Buku Kimia

Day, R.A., G.D. and Underwood, A.L., (1998); Analisis Kimia Kuantitatif,

5th edition, New Delhi:Prentice-Hall, Inc.

Harjadi, W. 1986. Ilmu Kimia Analitik Dasar. Jakarta : PT Gramedia.

Khopkhar,_SM._1990._Konsep Dasar Kimia Analitik. Jakarta : UI Press.

- Bahan ajar (Modul)

- Media Pembelajaran (alat-alat praktikum)

X. Penilaian (instrumen terlampir)

- Presentasi dan diskusi

Malang, ...........................

    

               

Mengetahui,

Kepala sekolah

(..........................................)

 

Guru Materi Analisis Volumetri

(.............................................)

 

Page 338: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

 

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 5

Nama Sekolah : SMK Negeri 7 Malang

Kelas/Semester : XI/3

Program Keahlian : Analisis Kimia

Kompetensi : Melakukan Analisis Titrimetri

Kode kompetensi : KK.08.052

Pertemuan : 18 x 45 menit = 7 x pertemuan

`

I. STANDAR KOMPETENSI

Melakukan Analisis Titrimetri

II. KOMPETENSI DASAR

Melaksanakan Analisis Titrimetri berdasar Reaksi Pembentukan Senyawa

Kompleks

III. INDIKATOR

- Analisis titrimetri berdasar reaksi pembentukan senyawa kompleks

diidentifikasi reaksinya.

- Analisis titrimetri berdasar reaksi pembentukan senyawa kompleks ditentukan

perhitungannya.

IV. TUJUAN PEMBELAJARAN

Kognitif :

Siswa diharapkan dapat menjelaskan pengertian Titrasi

Kompleksometri

Siswa diharapkan dapat mendeskripsikan kesadahan air

Sikap :

Siswa diharapkan dapat menentukan peralatan analisis yang tepat.

Siswa diharapkan dapat menggunakan peralatan analisis dengan baik,

tepat, dan cermat.

Page 339: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

Ketrampilan :

Siswa diharapkan dapat membuat larutan EDTA

Siswa diharapkan dapat melakukan standarisasi EDTA dengan

indikator EBT

Siswa diharapkan dapat menetapkan kesadahan total dari sampel air

V. MODEL PEMBELAJARAN

Learning Cycle 5-E

VI. MEDIA PEMBELAJARAN

Modul Analisis Volumetri.

VII. URAIAN MATERI

Kompleksometri merupakan penetapan kadar secara kuantitatif yang

memanfaatkan reaksi kompleks antara ligan dengan ion logam utamanya.

Ion logam dalam kompleks disebut atom pusat, dan gugus yang terikat pada

atom pusat disebut ligan.

Kesalahan titrasi kompleksometri tergantung pada cara yang dipakai

untuk mengetahui titik akhir. Pada prinsipnya ada dua cara, yaitu kelebihan

titran yang pertama ditunjukkan atau berkurangnya konsentrasi komponen

tertentu sampai batas yang ditentukan, telah dideteksi.

1. Kesalahan titrasi dihitung dengan cara yang sama pada titrasi

pengendapan.

2. Digunakan senyawa yang membentuk senyawa kompleks yang

berwarna tajam dengan logam yang ditetapkan. Warna ini hilang atau

berubah sewaktu logam telah diikat menjadi kompleks yang lebih

stabil, misalnya EDTA.

EDTA terdapat sebagai kristal H4Y dan kristal garam dinatriumnya,

Na2H2Y.2H2O. Kristal H4Y sukar larut dalam air. Untuk melarutkannya

harus digunakan NaOH yang cukup untuk pembentukan garam dinatrium

tersebut yang sangat mudah larut dalam air.

Page 340: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

Nama resmi EDTA adalah Ethylenedinitrilotetraacetic acid.

Sedangkan nama tak resminya seperti Complexon, komplexon, Nullapon,

Sequestrene, Versene untuk garam dinatrium-EDTA.

Indikator dalam titrasi ini merupakan zat warna organik yang bersifat

asam atau basa lemah, dan juga merupakan pengkelat yang dapat

mengkompleks ion logam. Misalnya , Eriochrome Black T(EBT), Murexide,

Calmagite , Arsenazo I, NAS, Jingga xilenol, Pyrocatechol Violet, Calcon.

Penggunaan penting dari titrasi EDTA adalah penentuan kesadahan

air. Kesadahan total air disebabkan oleh garam kalsium dan magnesium

yang larut. Di samping itu, air biasanya mengandung sedikit ion besi atau

logam lain yang larut, yang akan bereaksi secara irreversible dengan EBT,

dan akan mencegah terjadinya titik akhir pada titrasi kalsium dan

magnesium. Bila konsentrasinya rendah, buffer amonia akan membentuk

kompleks hidrokso dengan besi dan tak akan terjadi gangguan. Natrium

sianida dapat mencegah gangguan dari konsentrasi besi dan tembaga(II)

yang lebih besar.

Page 341: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

VIII. SKENARIO PEMBELAJARAN

- Pertemuan I (2 x 45 menit) Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Alokasi

Waktu Pendahuluan

• Guru mengucapkan salam dan menanyakan kabar siswa

• Guru menanyakan ada tidaknya siswa yang absen pada hari ini.

• Siswa menjawab salam

• Siswa menjawab

pertanyaan guru

5’

Kegiatan Inti Engagement

• Guru mengakses pengetahuan awal siswa dengan mengajukan beberapa pertanyaan: Pernahkah kalian mendengar istilah air sadah? Apakah pengertian dari kesadahan air?

Apakah kerugian yang ditimbulkan dari air sadah?

• Guru menyampaikan bahwa pada

hari ini akan mempelajari materi mengenai titrasi kompleksometri.

• Guru meminta siswa untuk mencari bahan-bahan di perpustakaan mengenai kompleksometri dengan membentuk kelompok .

• Siswa menjawab

pertanyaan guru

- Ada sebagian yang menjawab ‘pernah’, ada yang menjawab ‘belum pernah’.

- Ada sebagian yang menjawab ‘air yang mengandung ion-ion logam Ca atau Mg’, ada yang tidak menjawab.

- Ada sebagian yang menjawab ‘tidak tahu’, ada yang menjawab ‘sabun tidak berbusa’.

• Siswa memperhatikan penjelasan guru.

• Siswa membentuk

kelompok dan mencari data mengenai titrasi kompleksometri.

75’

Page 342: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

Penutup • Guru meminta salah satu siswa

untuk memberikan kesimpulan mengenai data kompleksometri yang telah diperoleh dari diskusi kelas.

• Guru memberi tugas kepada masing-masing kelompok untuk mempersiapkan power point untuk kegiatan presentasi pada pertemuan berikutnya.

• Guru mengucapkan salam.

• Siswa membuat

kesimpulan. • Siswa memperhatikan

penjelasan guru. • Siswa menjawab salam

10’

Page 343: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

• Pertemuan II (2 x 45 menit) Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Alokasi

Waktu Pendahuluan

• Guru mengucapkan salam dan menanyakan kabar siswa

• Guru menanyakan ada tidaknya siswa yang absen pada hari ini.

• Siswa menjawab salam

• Siswa menjawab

pertanyaan guru

5’

Kegiatan Inti • Guru meminta masing-masing

siswa dalam kelompok untuk mempresentasikan hasil observasi dan pencarian di perpustakaan mengenai titrasi kompleksometri di depan kelas.

• Guru memberikan penguatan di akhir tiap presentasi.

• Guru memberikan beberapa soal kepada siswa untuk

• Siswa dalam kelompok

melakukan diskusi kelas dengan mempresentasikan jawabannya.

• Siswa memperhatikan penjelasan guru

• Siswa mengerjakan soal.

75’

Penutup • Guru meminta siswa menarik

kesimpulan pada pembelajaran hari ini.

• Guru memberi tugas kepada masing-masing kelompok untuk mempersiapkan kegiatan praktikum titrasi kompleksometri dengan membaca modul pada fase exploration.

• Guru mengucapkan salam.

• Siswa membuat kesimpulan.

• Siswa memperhatikan

penjelasan guru • Siswa menjawab salam.

10’

        

Page 344: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

- Pertemuan III (4 x 45 menit) Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Alokasi

Waktu Pendahuluan

• Guru mengucapkan salam dan menanyakan kabar siswa

• Guru menanyakan ada tidaknya siswa yang absen pada hari ini.

• Siswa menjawab salam

• Siswa menjawab

pertanyaan guru

5’

Kegiatan Inti Exploration

• Guru meminta siswa membuka modul dan meminta siswa dalam 5 kelompok untuk melakukan percobaan untuk pembuatan larutan EDTA dan larutan standar kalsium sesuai dengan langkah kerja dalam modul pada fase exploration.

• Guru meminta siswa mencatat data hasil percobaan

• Guru meminta siswa dalam

kelompok untuk mempresentasikan hasil analisis di depan kelas.

• Guru memberikan penguatan di akhir tiap presentasi.

• Siswa membentuk 5

kelompok dalam pembuatan larutan EDTA dan larutan standar kalsium.

• Siswa mencatat data

hasil percobaan dengan menjawab pertanyaan dalam modul.

• Siswa dalam kelompok mempresentasikan jawabannya dalam diskusi kelas

• Siswa memperhatikan penjelasan guru.

165’

Penutup • Guru meminta salah satu siswa

untuk memberikan kesimpulan mengenai pembelajaran hari ini.

• Guru memberi tugas kepada masing-masing kelompok untuk kegiatan praktikum standarisasi larutan dengan membaca modul pada fase exploration.

• Guru mengucapkan salam.

• Siswa membuat

kesimpulan. • Siswa memperhatikan

penjelasan guru. • Siswa menjawab salam

10’

Page 345: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

- Pertemuan IV (4 x 45 menit) Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Alokasi

Waktu Pendahuluan

• Guru mengucapkan salam dan menanyakan kabar siswa

• Guru menanyakan ada tidaknya siswa yang absen pada hari ini.

• Siswa menjawab salam

• Siswa menjawab

pertanyaan guru

5’

Kegiatan Inti Exploration

• Guru meminta siswa membuka modul dan meminta siswa dalam 5 kelompok untuk melakukan percobaan standarisasi larutan dan penetapan kesadahan air sesuai dengan langkah kerja dalam modul pada fase exploration.

• Guru meminta siswa mencatat data hasil percobaan

• Guru meminta siswa dalam

kelompok untuk mempresentasikan hasil analisis di depan kelas.

• Guru memberikan penguatan di akhir tiap presentasi.

• Siswa membentuk 5

kelompok dalam percobaan standarisasi larutan dan penetapan kesadahan.

• Siswa mencatat data

hasil percobaan dengan menjawab pertanyaan dalam modul.

• Siswa dalam kelompok mempresentasikan jawabannya dalam diskusi kelas

• Siswa memperhatikan penjelasan guru.

165’

Penutup • Guru meminta salah satu siswa

untuk memberikan kesimpulan mengenai pembelajaran hari ini.

• Guru memberi tugas kepada siswa untuk membuat laporan mengenai percobaan-percobaan yang telah dilakukan hari ini dan dikumpulkan pada pertemuan selanjutnya.

• Guru mengucapkan salam.

• Siswa membuat

kesimpulan. • Siswa memperhatikan

penjelasan guru. • Siswa menjawab salam

10’

Page 346: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

• Pertemuan V (2 x 45 menit) Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Alokasi

Waktu Pendahuluan

• Guru mengucapkan salam dan menanyakan kabar siswa

• Guru menanyakan ada tidaknya siswa yang absen pada hari ini.

• Guru meminta siswa untuk mengumpulkan laporan praktikum mengenai titrasi kompleksometri

• Siswa menjawab salam

• Siswa menjawab

pertanyaan guru • Siswa mengumpulkan

laporan

5’

Kegiatan Inti Explanation

• Guru meminta siswa menjawab pertanyaan dalam modul dalam fase explanation secara berkelompok

• Guru meminta siswa mempresentasikan jawaban dalam diskusi kelas.

• Guru memberikan penguatan di akhir tiap presentasi.

• Guru memberi kesempatan kepada siswa yang ingin bertanya mengenai hal yang belum dimengerti.

• Siswa dalam kelompok

melakukan diskusi kelompok.

• Siswa dalam kelompok

melakukan diskusi kelas dengan mempresentasikan jawabannya.

• Siswa memperhatikan penjelasan dari guru.

• Siswa mengajukan beberapa pertanyaan.

75’

Penutup • Guru meminta siswa menarik

kesimpulan pada pembelajaran hari ini.

• Guru mengucapkan salam.

• Siswa membuat

kesimpulan. • Siswa menjawab salam.

10’

Page 347: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

• Pertemuan VI (2 x 45 menit) Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Alokasi

Waktu Pendahuluan

• Guru mengucapkan salam dan menanyakan kabar siswa

• Guru menanyakan ada tidaknya siswa yang absen pada hari ini.

• Siswa menjawab salam

• Siswa menjawab

pertanyaan guru

5’

Kegiatan Inti Elaboration

• Guru memberikan beberapa soal dari fase elaboration kepada siswa untuk menganalisisnya secara individual.

• Guru meminta siswa menukarkan jawabannya dengan teman sebangku dan saling mendiskusikan hasil jawaban.

• Guru meminta beberapa siswa menuliskan jawaban di depan kelas.

• Guru memberi kesempatan kepada siswa yang ingin bertanya mengenai hal yang belum dimengerti.

• Siswa dalam kelompok

melakukan diskusi kelompok.

• Siswa dengan teman sebangku melakukan diskusi.

• Siswa memperhatikan penjelasan dari guru.

• Siswa mengajukan

beberapa pertanyaan.

60’

Penutup • Guru memberikan kuis untuk lebih

mengetahui pemahaman siswa secara individual.

• Guru meminta siswa menarik kesimpulan pada pembelajaran hari ini.

• Guru mengucapkan salam.

• Siswa mengerjakan soal

kuis.

• Siswa membuat kesimpulan.

• Siswa menjawab salam.

25’

Page 348: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

• Pertemuan VII (2 x 45 menit) Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Alokasi

Waktu Pendahuluan

• Guru mengucapkan salam dan menanyakan kabar siswa

• Guru menanyakan ada tidaknya siswa yang absen pada hari ini.

• Guru memberikan soal pretes untuk mengetahui pengetahuan siswa mengenai materi kompleksometri yang telah dipelajari.

• Siswa menjawab salam

• Siswa menjawab

pertanyaan guru • Siswa mengerjakan soal

pretes

15’

Kegiatan Inti Evaluation

• Guru memberi latihan soal dari fase evaluation atau dari buku Kimia untuk mengetahui pemahaman siswa mengenai materi titrasi kompleksometri.

• Guru meminta siswa mengumpulkan jawaban pada fase evaluation untuk dinilai berdasarkan sistem umpan balik.

• Guru meminta beberapa siswa menuliskan jawaban di depan kelas.

• Guru memberi kesempatan kepada siswa yang ingin bertanya mengenai hal yang belum dimengerti.

• Siswa mengerjakan soal

untuk mengetahui pemahaman siswa.

• Siswa mengumpulkan

jawaban kepada guru • Siswa menuliskan

jawaban di depan kelas. • Siswa mengajukan

beberapa pertanyaan.

50’

Penutup • Guru memberikan postes untuk

lebih mengetahui pemahaman siswa secara individual.

• Guru mengingatkan siswa untuk lebih mempelajari materi titrasi kompleksometri serta perhitungannya.

• Guru mengucapkan salam.

• Siswa mengerjakan soal

postes

• Siswa memperhatikan penjelasan guru.

• Siswa menjawab salam.

25’

Page 349: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

IX. Sumber Belajar

- Buku Kimia

- Bahan ajar (Modul)

X. Penilaian (instrumen terlampir)

- Presentasi dan diskusi

Malang,..........................

   

 

               

Mengetahui,

Kepala sekolah

(..........................................)

 

Guru Materi Analisis Volumetri

(.............................................)

 

Page 350: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

   

SISTEM PENILAIAN

a. Penilaian individu meliputi

Nilai tingkah laku

b. Penilaian kelompok meliputi

1. Nilai laporan praktikum

2. Nilai kinerja dalam laboratorium

Format Penulisan Laporan

1. Tujuan 2. Dasar Teori 3. Alat dan Bahan 4. Prosedur Percobaan 5. Penyampaian Data Percobaan 6. Analisis Data dan Pembahasan 7. Kesimpulan 8. Daftar Pustaka

Page 351: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

   

LEMBAR PENILAIAN TINGKAH LAKU

No

Indikator Nama

TINGKAH LAKU

Keh

adira

n di

kel

as

Kea

ktifa

n da

lam

kel

as

Perh

atia

n/ k

eser

iusa

n/

mot

ivas

i

Ket

epat

an w

aktu

da

lam

men

gum

pulk

an

tuga

s K

erja

sam

a da

n ta

nggu

ng ja

wab

Men

ghar

gai o

rang

la

in

Tida

k m

engg

angg

u te

man

lain

nya

Jum

lah

skor

Jum

lah

nila

i

Keterangan penilaian tingkah laku: Total skor maksimum: 28 Kriteria penilaian: 4 = baik sekali 2 = sedang 3 = baik 1 = buruk

Nilai =  100xmaksimalskorjumlah

diperolehyangskor 

Page 352: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

   

Rubrik :

No Skor Aspek Yang dinilai

4 3 2 1

1. Kehadiran di kelas

Siswa hadir tepat waktu

Siswa terlambat

Siswa tidak masuk

Siswa membolos

2. Keaktifan dalam kelas

Siswa aktif dalam kelas

Siswa kurang aktif

Siswa tidak aktif Diam saja dan pasif

3. Perhatian/ keseriusan/ motivasi

Siswa memper-hatikan, serius, dan memiliki motivasi

Siswa kurang memperhati-kan, serius, dan memiliki motivasi

Siswa tidak memperhatikan, serius, dan memiliki motivasi

Siswa tidak memperhatikan, serius, dan tidak memiliki motivasi

4. Ketepatan waktu dalam meng-umpulkan tugas

Mengumpulkan tugas tepat waktu

Mengumpulkan tugas tidak tepat waktu

Mengumpulkan tugas sangat terlambat

Tidak mengum-pulkan tugas

5. Kerjasama dan tanggung jawab

Sangat bertang-gung jawab

Bertanggung jawab

Kurang bertang-gung jawab

Tidak bertang-gung jawab

6. Menghargai orang lain

Sangat meng-hargai orang lain

Menghargai orang lain

Kurang meng-hargai orang lain

Tidak menghar-gai orang lain

7. Tidak mengganggu teman lainnya

Tenang dan memperhatikan guru, tidak mengganggu teman lainnya

Tidak mengganggu teman lainnya

Menganggu teman lainnya

Sangat menganggu teman lainnya

Page 353: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

   

LEMBAR PENILAIAN LAPORAN PRAKTIKUM Kelompok : ..................................................

Nama :1)................................................

2)................................................

3)................................................

4)................................................

Kelas : ..................................................

Hari/Tanggal : ..................................................

Aspek yang dinilai Skor Tujuan Dasar Teori Alat dan Bahan Prosedur Percobaan Penyampaian Data Percobaan Analisis dan Pembahasan Kesimpulan Daftar Pustaka Jumlah skor yang diperoleh Jumlah Nilai

Skor: 4 = sangat baik, 3 = baik, 2 = cukup, 1 = kurang Total skor maksimum = 28

Nilai =  100x

maksimalskorjumlahdiperolehyangskor

 

Page 354: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

   

Rubrik :

No. Aspek yang

dinilai Skor

4 3 2 1 1. Tujuan ada pengembangan

sebagian kecil salah

Ada tidak ada 2. Dasar Teori ada pengembangan sama dengan petunjuk

praktikum tidak ada

3. Alat dan Bahan Lengkap dan benar Sama dengan petunjuk praktikum

Tidak ada

3. Prosedur Percobaan

narasi langkah yang telah dilakukan

sama dengan petunjuk praktikum

tidak ada

4. Penyampaian Data Percobaan

sistematis, runtut tidak sistematis tidak ada

5. Analisis dan Pembahasan

mengulas data/ hasil berdasarkan teori

ada, tetapi tidak meng-ulas data/hasil, hanya menyampaikan fakta

tidak ada pembaha- san

6. Kesimpulan ada, sesuai dengan yang dilakukan

ada, tidak sesuai dengan yang dilakukan

tidak ada kesimpulan

7. Daftar Pustaka ada penambahan dari yang ada dalam petunjuk praktikum

sama dengan petunjuk praktikum

tidak ada

Page 355: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

LEMBAR PENILAIAN PSIKOMOTOR SISWA DI LABORATORIUM

Keterangan penilaian tingkah laku: Total skor maksimum: 16

No.

Nama kelompok

Men

cuci

dan

mel

ap a

lat-a

lat s

ebel

um

digu

naka

n

Ket

epat

an m

engg

unak

an p

ipet

tete

s

Ket

epat

an d

alam

men

gam

ati p

erub

ahan

la

ruta

n

Ket

eliti

an d

alam

bek

erja

Ker

jasa

ma

deng

an a

nggo

ta k

elom

pok

Ket

epat

an w

aktu

dal

am m

enye

lesa

ikan

pr

aktik

um

Mem

bers

ihka

n pe

rala

tan

yang

tela

h di

guna

kan

Mem

bers

ihka

n m

eja

dan

mer

apik

anny

a

Jum

lah

Skor

Nila

i

I II III IV V VI

Nilai =  100xmaksimalskorjumlah

diperolehyangskor 

Page 356: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

 

   

Rubrik :

No. Aspek yang dinilai Skor 2 1

1. Mencuci dan melap alat-alat sebelum digunakan

Mencuci dan melap semua alat-alat sebelum digunakan

Tidak mencuci atau melap alat-alat sebelum digunakan

2. Ketepatan menggunakan pipet tetes Selalu menggunakan pipet tetes dengan benar Tidak bisa menggunakan pipet tetes dengan benar

3. Ketepatan dalam mengamati perubahan larutan Mengamati perubahan larutan dengan tepat Mengamati perubahan larutan kurang tepat

4. Ketelitian dalam bekerja Selalu teliti dalam bekerja Kurang teliti dalam bekerja

5. Kerjasama dengan anggota kelompok

Kekompakan dan kerjasama seluruh anggota kelompok

Kurang kompak antar anggota kelompok

6. Ketepatan waktu dalam menyelesaikan praktikum

Kegiatan praktikum sesuai dengan waktu yang ditetapkan

Terlambat sampai 15 menit dari waktu yang ditetapkan.

7. Membersihkan peralatan yang telah digunakan

Mencuci dan melap semua alat-alat yang telah digunakan

Hanya mencuci atau melap saja alat-alat yang telah digunakan

8. Membersihkan meja dan merapikannya

Membersihkan meja dan merapikannya setelah selesai praktikum.

Hanya merapikan barang-barang yang ada di meja.

Page 357: 01088ki10-Pengembangan Modul Analisis Volumetri Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Sekolah Menengah k

t (tsPS    

tahun 2005. Selan

(UM) Jurusatahun 2005. satu Unit KePenulis jugaSMA Neger

pbMdPSMtM

njutnya penuan Kimia, PrSemasa men

egiatan Maha berkesempari 9 Malang.

RIW

Tasripada tanggalbersaudara, pMukatini. Pedi kampung Pendidikan SSDN GanduMTsN Modetahun 2002. Madrasah A

ulis melanjutrogram Studnjadi mahasiasiswa yaituatan mengik

WAYAT HID

ifah dilahirkl 20 Februarpasangan Baendidikan dahalamannya

Sekolah Dasusari II. Pendel TrenggalePendidikan liyah Negeri

tkan studinyi Pendidikaniswa, penuli

u IPRI (Ikatakuti Praktek P

DUP

kan di Trenggri 1987, anakapak Alm. Nasar dan mena yaitu di Tresar diselesaikdidikan selanek selama 3 tMenengah Ui I Trenggale

ya di Universn Kimia mels berkesemp

an Pecinta RePengalaman

galek, Jawa k ketiga dari Ngasito dan Inengah telahenggalek, Jakan pada tahnjutnya ditemtahun dan luUmum ditemek dan lulus

sitas Negeri alui jalur PM

patan mengiketorika IndoLapangan (

Timur tiga

Ibu h ditempuh awa Timur. hun 1999 di mpuh di ulus pada mpuh di

pada

Malang MDK pada kuti salah nesia). PPL) di