0#&%10,.(20&., !#$%&'()*' +,-'*$(.#/00%01(2,,#3%$*kph.menlhk.go.id/phocadownload/Berita/Toolkit/BUKU...

50
Toolkits Perencanaan Multiguna Hutan Multiple Use Forest Planning Toolkits BUKU B: PENILAIAN (ASSESSMENT) PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HUTAN BADAN PENELITIAN, PENGEMBANGAN, DAN INOVASI KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN

Transcript of 0#&%10,.(20&., !#$%&'()*' +,-'*$(.#/00%01(2,,#3%$*kph.menlhk.go.id/phocadownload/Berita/Toolkit/BUKU...

Toolkits PerencanaanMultiguna HutanMultiple UseForest Planning Toolkits

BUKU B:PENILAIAN (ASSESSMENT)

PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HUTANBADAN PENELITIAN, PENGEMBANGAN, DAN INOVASIKEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN

BUKU B :

PENILAIAN (ASSESSMENT)

Toolkits Perencanaan Multiguna Hutan

Multiple Use Forest Planning

Toolkits Pengarah: Agus Justianto Kirsfianti L. Ginoga Disusun oleh: Rinaldi Imanuddin Agustinus Tampubolon Miranti Triana Zulkifli Bontor L. Tobing Adi Suprihadhi Rahayu Wulandini Adhi Nurul Hadi Akub Indrajaya Ramdhani

Midian S. Manurung Didid Sulastiyo Nassat Idris Nurka Cahyaningsih Eko Budi Wiyono Ade Wahyu Deden Nurochman Harityas Wiyoga Ristianto Pribadi

Diterbitkan oleh:

Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan Badan Penelitian, Pengembangan dan Inovasi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Bekerjasama dengan:

BUKU B: PENILAIAN (ASSESSMENT) Toolkits Perencanaan Multiguna Hutan Multiple Use Forest Planning Toolkits Pengarah: Agus Justianto Kirsfianti L. Ginoga

Disusun oleh: Agustinus Tampubolon Rinaldi Imanuddin Miranti Triana Zulkifli Bontor L. Tobing Adi Suprihadhi Rahayu Wulandini Adhi Nurul Hadi Akub Indrajaya Ramdhani

Midian S. Manurung Didid Sulastiyo Nassat Idris Nurka Cahyaningsih Eko Budi Wiyono Ade Wahyu Deden Nurochman Harityas Wiyoga Ristianto Pribadi

Desain sampul dan tata letak: Harityas Wiyoga

ISBN 978-602-1681-43-5 Penerbit: Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan Badan Penelitian, Pengembangan dan Inovasi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Jl. Raya Gunung Batu No.5, Kotak Pos 165, Bogor 16610 Telepon: (0251) 8633234 Fax: (0251) 8638111 Bekerjasama dengan United States Agency for International Development dan United States Forest Service, International Programs

Cetakan ke-1, Januari 2018

B U K U B : P E N I L A I A N ( A S S E S S M E N T )

1

DaftarIsi

DaftarIsi 1

B:Penilaian(Assessment) 5

B1–ProsedurPenilaian 6

B1.1–PenilaianSkalaspasial 8

B1.2–PertimbanganRencana,Penilaian,danSumberInformasiRelevanyangTersedia 8

B1.3–DokumenPenilaianuntukPenyusunanRencanadanRevisiRencana 8

B1.31–PartisipasiPublikdalamPenilaian 9

B1.32–KonsultasiMasyarakatLokaldalamPenilaian 10

B2–PenilaianKelestarianEkologidanKeanekaragamanTumbuhandanSatwa 10

B2.1–PenilaianEkosistemTeresterial,Perairan,danDaerahAliranSungai(DAS)10

B2.11–IdentifikasiEkosistemuntukPenilaian 10

B2.12–SkalaSpasialdalamPenilaianKeutuhanEkologi 11

B2.13–IdentifikasiKarakteristikEkosistemKunci 11

B2.14–PenilaianKeutuhanEkosistem 14

B2.14a–MenggambarkanRentangVariasiAlami 14

B2.14b–AlternatifPendekatanRentangVariasiAlami 15

B2.14c-PenilaianStatusdanTrenEkosistem 16

B2.14d-PenilaianKawasanRipariandanEkosistemyangBergantungpadaAirTanah 17

B2.2-PenilaianUdara,Tanah,danSumberDayaAir 18

B2.21-PenilaianKualitasUdara 18

B2.22–PenilaianTanah 19

B2.23-PenilaianDASdanSumberDayaAir 19

B2.3–PenilaianPenggerakSistem(SystemDrivers),Stressors,TermasukRisikoPerubahanIklim 20

B2.31-PertimbanganPenggerakSistem 20

B2.32-PertimbanganStressors 21

B2.4-PenilaianStokKarbon 22

B2.41-IdentifikasiPenyimpananKarbon(CarbonPool) 23

B2.42-PenilaianPengaruhWilayahRencanaTerhadapStokKarbon 23

B2.5-IdentifikasidanPenilaianSpesiesBeresiko 23

B2.51-IdentifikasiSpesiesyangDiakuiSecaraNasional 24

T O O L K I T S P E R E N C A N A A N M U L T I G U N A H U T A N

2

B2.52-IdentifikasiSpesiesyangMenjadiPerhatianKonservasi 24

B2.52a-TanggungJawabuntukSpesiesyangMenjadiPerhatianKonservasiSelamaPenilaian 24

B2.52b-PenyusunanDaftarSpesiesPotensialyangMenjadiPerhatianKonservasi 24

B2.52c-KriteriauntukMengidentifikasiSpesiesyangMenjadiPerhatianKonservasi 25

B2.52d-SpesiesyangHarusDipertimbangkanSaatIdentifikasiSpesiesPotensialyangMenjadiPerhatianKonservasi. 26

B2.53-EvaluasiInformasiRelevanuntukSpesiesBeresiko 26

B2.54-PilihanPengelompokanSpesies 27

B2.55-PenentuanStatusSpesiesBeresiko 27

B3-PenilaianKeberlanjutanSosial,EkonomidanMultigunaHutan 29

B3.1KontribusiWilayahRencanaterhadapKondisiSosial,BudayadanEkonomi 30

B3.11–MultigunaHutan 31

B3.12-JasaEkosistem 32

B3.13–Infrastruktur 33

B3.14-KehadiranKPHdalamMasyarakat 33

B3.2-PenilaianKondisiSosial,Budaya,danEkonomi 33

B3.21-KondisiSosial,Budaya,danEkonomipadaWilayahTerpengaruh 33

B3.22–PengaruhKondisiSosial,Budaya,danEkonomiTerhadapWilayahRencana 34

B3.23–PengaruhWilayahRencanaterhadapKondisiSosial,BudayadanEkonomipadaWilayahyangTerpengaruh 35

B3.24–PengaruhWilayahRencanaTerhadapKondisiSosial,Budaya,danEkonomipadaSkalayangLebihLuas 36

B3.25–SumberInformasiMengenaiKondisiSosial,Budaya,danEkonomi 37

B3.3–PenilaianMultigunaHutan 37

B3.31–RekreasiAlam 37

B3.32–ArealPenggembalaan 37

B3.33Kayu 38

B3.34DaerahAliranSungai(DAS) 38

B3.35–Satwa,IkandanTumbuhan 39

B3.4–PenilaianLokasiRekreasi,PeluangdanAkses,sertaKarakteristikKeindahan 39

B3.5PenilaianSumberEnergiyangDapatdanTidakDapatDiperbaharui,SumberMineraldanBahayaGeologis 41

B U K U B : P E N I L A I A N ( A S S E S S M E N T )

3

B3.51–SumberDayaEnergiyangDapatDiperbaharui 41

B3.52–SumberdayaEnergiyangTidakDapatDiperbaharuidanSumberDayaMineral 41

B3.53–BahayaGeologis 42

B3.6–PenilaianInfrastruktur 42

B3.7-PenilaianAreaKepentinganMasyarakatLokal 43

B3.8–PenilaianPemanfaatanSumberDayaBudayadanSejarah 43

B3.9–PenilaianStatusdanKepemilikan,Penggunaan,danAksesLahan 44

B4–PenilaianWilayahyangDitetapkan 45

B5–PenilaianuntukPerubahanRencana 46

T O O L K I T S P E R E N C A N A A N M U L T I G U N A H U T A N

4

B U K U B : P E N I L A I A N ( A S S E S S M E N T )

5

B:Penilaian(Assessment)Buku ini menjelaskan prosedur untuk mengidentifikasi dan melakukan penilaian(assessment) terhadap informasi dasar yang tersedia dan relevanuntukpenyusunanrencanaataurevisirencana,melalui:

• Identifikasi ketersediaan informasi yang relevan denganmelakukan peninjauankembaliberbagaisumberdaninformasiyangdisediakanolehpublikdanlembagapemerintahlainnya,termasuksumberinformasiilmiahyangtersedia.

• Menilai ketersediaan informasi bersama publik dan pihak terkait lainnya yangrelevan.

• Mengembangkan pemahaman pada kondisi dan kecenderungan tema penilaianyangbergunauntukmembuatkeputusantentangkomponendanisirencana.

• Membangun pemahamanmengenai informasi yang relevan bersama publik danpihakterkaitlainnyasebelummemulaipenyusunanataurevisirencana.

• Membangun hubungan dengan pihak terkait untuk memfasilitasi partisipasipublikdanpemerintah,antaralainlembagapemerintahterkait,masyarakatlokal,pemiliklahanhak(private),danpihakyangberkepentinganlainnya.

• Mengembangkan kesiapan pengelolaan hutan bagi pengelola dan publik untukfokuskepadatemayangsesuaidenganrencanaataurevisirencana.

Secara umum tugas dan tanggung jawab Kepala KPH dalam melaksanakan prosespenilaianadalahsebagaiberikut:

• Menetapkan skala, ruang lingkup, dan waktu penilaian di awal prosesberdasarkanapayangtelahdipelajaridaripemantauandanpelaksanaankegiatansebelumnya.

• Menetapkan Ketua dan Anggota Tim Multidisiplin untuk melaksanakan prosespenilaian.

• Mengidentifikasi pendekatan sistematis dengan Tim Multidisiplin untukmenyelesaikanpenilaiandalamjangkawaktuyangtelahditentukan.

• Mengidentifikasitemayangakandianalisalebihmendalam.• Mengawasi proses penilaian, sehingga penilaian dilakukan dengan analisis dan

sintesisyangsesuaiuntukmendapatkaninformasipentingyangrelevan.• Melibatkan entitas publik dan pemerintah lebih awal untuk mendorong

partisipasidalampengumpulaninformasiuntukprosespenilaian.• Mengelola proses penilaian sehingga dokumen penilaian segera tersedia untuk

publik.• Memastikan dokumen penilaian dinyatakan dalam bahasa sederhana sehingga

mudahdipahami.• Memastikan dokumen penilaian memiliki ringkasan hasil yang berguna untuk

mengidentifikasikebutuhanuntukmengubahrencanatersebut.• Memastikan bahwa penilaian berada dalam kewenangan yang melekat dan

kemampuananggaranKPHpadawilayahrencana.• Memastikanbahwapenilaianselesaisebelumtahapperencanaan.

T O O L K I T S P E R E N C A N A A N M U L T I G U N A H U T A N

6

B1–ProsedurPenilaian

Penilaian dengan cepat mengevaluasi informasi yang tersedia mengenai relevansikondisiekologi,ekonomi,sosialsertahubungannyadenganrencanapengelolaandalamkonteks lanskap yang lebih luas. Kepala KPH harus mempertimbangkan danmengevaluasikondisidankecenderungannyadimasadepanpadawilayahpengelolaan,dan menilai keberlanjutan sosial, ekonomi, dan kelestarian ekologi dalam wilayahrencanadandalamkontekslanskapyanglebihluas.KepalaKPHmemilikikewenanganuntuk menentukan ruang lingkup, skala, dan waktu penilaian yang sesuai denganketentuanyangberlaku.

Sebuah penilaian perlu dilakukan dalam rangka penyusunan rencana atau revisirencana.Untukitu,KepalaKPHperlumelakukanhal-halsebagaiberikut:

• Mengidentifikasidanmempertimbangkan informasi relevandari rencana, laporanpemantauan,hasil studi,dansumber informasirelevan lainnya.Sumber informasitersebut dapat mencakup penilaian dan strategi pengelolaan hutan, antara lain:rencana rekreasi yang komperehensif, rencana perlindungan kebakaran, rencanatransportasi umum, rencana perlindungan satwa liar dan rencana atau penilaiansumber daya. Informasi dari pengetahuan lokal yang terkait dengan rencanapengelolaanlahandapatdipertimbangkanolehKepalaKPH.

• Berkonsultasi kepada Dinas Kehutanan dan memberikan kesempatan bagimasyarakat lokal/adat, lembaga pemerintah dan non pemerintah terkait, sertamasyarakatumumuntukmemberikaninformasidalamkegiatanpenilaian.

Kegiatan penilaian untuk penyusunan atau revisi rencana, Kepala KPH perlumengidentifikasi dan mengevaluasi informasi yang relevan pada wilayah rencana,seperti:

1. Ekosistemdarat,ekosistemperairan,dandaerahaliransungai;2. Udara,tanah,dansumberdayaairsertakualitasnya;3. Penggerak sistem (drivers system), meliputi: proses ekologi yang dominan, pola

gangguan, dan stressors, sebagai contoh: suksesi alami, kebakaran lahan, spesiesinvasif, dan perubahan iklim; kemampuan ekosistem darat dan perairan padawilayahrencanauntukberadaptasiterhadapperubahan;

4. Penilaiandasarstokkarbon;5. Spesies terancam, terancam punah, spesies diusulkan dan spesies kandidat serta

spesiesyangpotensialuntukmenjadiperhatiankonservasipadawilayahrencana;6. Kondisisosial,budaya,danekonomi;7. ManfaatyangdiperolehmasyarakatdariwilayahrencanaKPH(jasaekosistem);8. Multigunahutandankontribusinyapadaekonomi;9. Pengaturankegiatanrekreasi,kesempatandanakses,sertalokasirekreasi;10. Energiterbarukandantidakterbarukan;11. Infrastruktursepertifasilitasrekreasidantransportasi,sertakoridorutilitas(utility

corridor);12. Zonasikepentinganmasyarakatlokal;13. Sumberdayabudayadansejarahsertapenggunaannya;14. Statuslahandankepemilikan,penggunaan,danpolaakses;dan

B U K U B : P E N I L A I A N ( A S S E S S M E N T )

7

15. Areal yang telahditetapkandalamwilayah rencana termasukhutan alamprimer,sungai alami dan indah, serta potensi kebutuhan dan peluang untuk menambaharealyangditetapkan.

Pelaksanaankegiatanpenilaiandijelaskanmelaluitahapansebagaiberikut:

1. Sebelum memulai tahap perencanaan, dilakukan identifikasi dan evaluasi secaracepat terhadapketersediaandan relevansi informasi (selanjutnyadisebut sebagai“informasiyangtersedia”).a. Istilah “evaluasi” berarti Tim Multidisiplin menjelaskan kondisi di lapangan

dan menduga kecenderungan (tren), dengan asumsi rencana yang ada tetapberjalandanasumsidampaknyadariiklimyangberubah.

b. Istilah “kecenderungan” berarti TimMultidisiplinmenjelaskan arahan umumapabila ada sesuatu yang berubah atau menjelaskan arahan umum sebagaisebuahrentangdarigariskecenderunan(tren).

c. Istilah “relevan” berarti informasi tersebut harus memiliki hubungan yangnyatadengantemayangdipersyaratkandanrencanapengelolaanhutan.

(1) Jika suatu tema yang dipersyaratkan atau ditentukan tidak dapatdiaplikasikanpadawilayahrencana,makaKepalaKPHharusmenjelaskanalasanmengapatematersebuttidakrelevandalamdokumenpenilaian.

(2) Mereviusumber-sumberinformasi.

d. Istilah “ketersediaan” berarti bahwa informasi tersebut terkini dan mudahdiakses oleh KPH sehingga berguna untuk proses perencanaan tanpamelakukan pengumpulan,modifikasi, dan validasi lebih lanjut. Jika tidak adainformasi yang tersedia untuk tema yang ditentukan, maka tidak adakeharusan untuk memulai studi baru untuk mendapatkan ataumengembangkaninformasitersebut.

2. Menyediakan kesempatan kepada publik, termasuk lembaga pemerintah, untukberpartisipasidalamprosespenilaian(BukuE.PartisipasiPublik).

3. Menyediakaninformasiuntukmengidentifikasikebutuhanrevisirencana(BukuC.RencanaPengelolaanHutan).

4. Menyediakaninformasiuntukrevisirencana,jikaKepalaKPHberanggapanbahwahasilpenilaianterkinidiperlukanuntukrevisirencana.

5. Laporanpenilaianharusmengidentifikasikebutuhaninformasiyangrelevanterkaittema yang ditentukan. Kepala KPH dapat menangani pemenuhan kebutuhaninformasi tersebut pada proses perencanaan melalui kegiatan pemantauan ataudiluarprosesperencanaanmelaluiinventarisasiataupenelitian.

Proses untuk mengevaluasi tema yang ditentukan tersebut seringkali bersifat iteratif(berulang), karena pada saat proses analisis, atau ketika publik telah memberikaninformasi,pertanyaanyangbarumungkinakanmuncul.

Kepala KPH tidak diperkenankan menggunakan cara apapun untuk mendapatkaninformasiyangdilarang(tanpapersetujuan)olehkebijakandanperaturan.

T O O L K I T S P E R E N C A N A A N M U L T I G U N A H U T A N

8

B1.1–PenilaianSkalaspasial

Skala spasial penilaian dapat bervariasi menurut tema, dikarenakan beberapa alasansebagaiberikut:

1.Skalaspasialperludipertimbangkanberdasarkantema:

a. Cukup luas, sehingga cukup untuk menjelaskan keterkaitan antara kondisi diwilayah rencana dan lanskap yang lebih luas, namun tidak terlalu luas karenadapatmengurangiketerkaitanrelevansinyadenganarahanpadawilayahrencana.

b. Mempertimbangkan sejauh mana atribut sosial, ekonomi dan ekologi padalanskaplebihluasdapatmendukungataudidukungolehkondisiwilayahrencana.

2.Faktor-faktoryangdapatmempengaruhipenentuanskalaspasialyangtepat:

a. Karakteristik dari akses publik terhadap sumber daya di wilayah rencana ataupenggunaanuntukkepentinganumum,

b. Karakteristik ekosistem yang meliputi: komposisi, struktur, fungsi, dankonektivitas,sertaskalageografis,

c. Nilai ekonomi sumber daya di wilayah rencana dan ketersediaan pasar untukprodukyangdihasilkandarisumberdayatersebut,

d.Kebakarandanbentukataupolagangguanlainnya,

e. Pola kawasanhutandanhubungannyadengan lahan atau areal di luar kawasanhutan,

f.Distribusidankelimpahantumbuhan,satwa,spesies,ataukomunitas,

g.Minatpublikpadasatuataubeberapasumberdayaataupenggunaanspesifik,

h.Konektivitassosialterhadapstatusdanfungsihutan,dan

i. DaerahAliranSungai(DAS).

B1.2 – Pertimbangan Rencana, Penilaian, dan Sumber Informasi Relevan yangTersedia

Mengidentifikasi dan mempertimbangkan informasi relevan yang tersedia padapenilaian, rencana, laporanpemantauan, studi, dan sumber informasi relevan lainnya.Informasiserupatermasukmengenaistrategi-strategidanpenilaianhutanyangrelevan,penilaian eko-regional, atau rencana lokal lainnya, seperti: rencana komunitas lokal,rencana rekreasi yang komperehensif, rencana perlindungan kebakaran, rencanatransportasi umum, rencana perlindungan satwa liar dan rencana atau penilaiansumber daya. Informasi pribadi yang relevan dapat dipertimbangkan terutamapengetahuanlokalyangterkaitdenganrencanapengelolaanhutan.

B1.3–DokumenPenilaianuntukPenyusunanRencanadanRevisiRencana

Dokumen penilaianmendokumentasikan hasil penilaian dalam bentuk dokumen yangtersedia untuk publik, mencakup kebutuhan informasi yang relevan dengan tema.Dokumentersebutmenyediakaninformasiilmiahhasilpenilaian.

B U K U B : P E N I L A I A N ( A S S E S S M E N T )

9

Beberapahalmengenaidokumenpenilaian,adalahsebagaiberikut:

1. Merupakanringkasansingkatdaripenilaian;2. Bukanmerupakandokumenkeputusan;3. Menjelaskan informasi dengan jelas untuk mengidentifikasi kebutuhan revisi

rencana;4. Mengintegrasikantemayangdisyaratkandalamdokumenpenilaian,jikasesuai;5. Menjelaskan kondisi alam dan kecenderungan, perluasan, dan peranannya dalam

wilayahrencanadanpadalanskapyanglebihluas;6. Meringkas sebaik mungkin informasi ilmiah dan informasi lainnya yang tersedia

dalam menginformasikan substansi penilaian (Buku C. Rencana PengelolaanHutan);

7. Mengidentifikasikebutuhaninformasiyangdipersyaratkan;8. Mengidentifikasi asumsi utama, resiko, ketidakpastian areal, dan bagaimana

penilaian dapat menginformasikan pengembangan dari kegiatan pemantauan(contohnyadenganmenyarankanasumsiuntukpengujian);

9. Membantumenggambarkankondisisaatinidalamlaporandampaklingkungan;10. Meringkas beberapa topik penilaian (misalnya utilitas koridor mungkin hanya

memerlukansebuahpeta);11. Ditulis dalam bahasa yang sederhana dan menggunakan grafis yang sesuai agar

masyarakatumumdapatmemahamidenganmudah;dan12. Dapat menggunakan referensi peta, tabel, grafik, atau referensi lainnya yang

relevandenganwilayahrencana.13. Ringkasan informasi yang disampaikan publik selama proses penilaian dan

gambaransingkatbagaimanahaltersebutdigunakan.

B1.31–PartisipasiPublikdalamPenilaian

Partisipasi publik (Buku E. Partisipasi Publik) mempersyaratkan Kepala KPHmemberikankesempatankepadastafKPH,lembagapemerintah,masyarakatlokal,dankomunitas adat lainnya, serta publik untuk menyediakan informasi yang ada untukkegiatan penilaian. Selama proses penilaian, juga diberikan kesempatan bagimasyarakat untuk mengembangkan pemahaman umum tentang kompleksitas isuterkait lanskap dengan unit perencanan. Hubungan yang terbentuk selama prosespenilaianberkontribusipadakesiapanKPHdanpublikuntukfokuspadatemaprioritasselamaprosesperencanaan.

SelanjutnyaKepalaKPHharusmelibatkanpublikdanlembagapemerintah,melalui:

1. Penggunaan sumber informasi tradisional dan non-tradisional termasuk mediayang umum digunakan, contoh: papan pengumuman, blog, media sosial, daninternet.

2. Penjangkauankelompokdankomunitas, seperti:masyarakatyangberpenghasilanrendahdan tertinggal;masyarakat yangmemiliki hubungan sosial, ekonomi, ataubudayadenganwilayahrencana;dankomunitasminatkhusus(misalnyakomunitassepedagunung)untukmendapatkanperspektifmereka,mengenai:a. Kebutuhandannilai-nilaisosial,ekonomi,danbudaya,danb. Kelestarianekologidankomunitastumbuhandansatwa.

T O O L K I T S P E R E N C A N A A N M U L T I G U N A H U T A N

10

B1.32–KonsultasiMasyarakatLokaldalamPenilaian

InformasimengenaiKonsultasiMasyarakatLokaldapatdilihatpadaBukuE.PartisipasiPublik.

B2 – Penilaian Kelestarian Ekologi dan KeanekaragamanTumbuhandanSatwa

Padabagian ini akandijelaskanmengenaipertimbangandalammenilai aspekekologi.Meskipun penyajiannya secara terpisah, Kepala KPH diharapkan dapatmengintegrasikannyasecarabersamaandalamdokumenpenilaian.

B2.1–PenilaianEkosistemTeresterial,Perairan,danDaerahAliranSungai(DAS)

TimMultidisiplin harusmenentukan sejauhmana keutuhan ekosistem teresterial danperairan yang relevan di wilayah rencana dan mendokumentasikan hasil penilaiandalam catatan perencanaan. Penting untuk diketahui bahwa kondisi ekosistemteresterial,perairan,danripariansalingberkaitandengangeologi,kondisiDAS,kualitasdansumberdayaair.

Selain itu, pengetahuanmengenai keutuhanekologi dalamwilayah rencanadanpadawilayahrencanaskalalebihluas,menjadipentinguntukmengidentifikasipeluangatauketerbatasan lahan dalam berkontribusi pada keutuhan ekologi yang lebih luas, sertapengaruhterhadapkelestariansumberdayapadalanskapyanglebihluas.

Dalammenilaikeutuhanekologi,TimMultidisiplinharusmempertimbangkaninformasiyang tersedia dari berbagai sumber mengenai ekosistem teresterial, perairan, danriparian pada wilayah rencana. Tahapan tugas yang diperlukan dalammenilai statuskeutuhanekologi,adalahsebagaiberikut:

1. Mengidentifikasirelevansiekositemdarat,perairan,danriparianyangakandinilai.2. Memilih karakteristik ekosistem kunci yang digunakan untuk memprediksi

keutuhanekologidimasadepan.3. Mengidentifikasi kemungkinan penggerak sistem (drivers system) dan stressors,

sertamenilaidampaknyaterhadapkarakteristikekosistemkunci.4. Menjelaskanrentangvariasialamiuntukkarakteristikekosistemkunciyangdipilih

ataualternatifyangsesuaiuntukmembangunkontekskelestarianfungsiekosistemkunci.

5. Menilai dan mendokumentasikan status proyeksi ekosistem berdasarkankecenderungan yang diproyeksikan dari karakteristik ekosistem kunci setelahmempertimbangkanrencanadanpengaruhperubahaniklimsaatini.

B2.11–IdentifikasiEkosistemuntukPenilaian

Skalaspasialyangtepatdalammengidentifikasiekosistemyangakandinilaibergantungpadaisuataumasalahspesifikpadaberbagaitahapanprosesperencanaan.

Dalamprosespenilaian,TimMultidisiplinharusmenggunakanperangkatdaninformasiilmiahyangtersediauntukmengidentifikasiekosistem.Berdasarkaninformasitentangekosistemyangtelahdiidentifikasi,TimMultidisiplinharusmempertimbangkanhal-halberikut:

B U K U B : P E N I L A I A N ( A S S E S S M E N T )

11

1. Eksosistem teresterial, perairan, air tanah, riparian, dan karakteristik ruangatmosfiryangsaatinidanjugaberlakupadaskalalanskapyanglebihluas;

2. Keragamantipehabitat;3. Keberadaantumbuhandansatwaperairandandaratlangka;dan4. Jumlah, distribusi, dan konektivitas ekosistem, hutan, tipe habitat, dan komunitas

tumbuhandansatwa.

B2.12–SkalaSpasialdalamPenilaianKeutuhanEkologi

Keutuhan ekologi dapat dipertimbangkan pada skala spasial dan temporal. TimMultidisiplin harus mengidentifikasi tingkatan hirarki untuk ekosistem yang relevanpadawilayahrencanadengancara:

1. Memilih skala yang tepat untuk menilai keutuhan ekologi denganmempertimbangkan:a. Skalagangguanyangmempengaruhiwilayahrencana;b. Rentang wilayah geografis dan habitat untuk spesies beresiko di wilayah

rencana;c. Karakteristik ekosistem kunci yang relevan dengan penyusunan komponen

rencana.2. Menilaiarealanalisisdenganluasancukupuntukmendapatkaninformasi:

a. Kecenderunganumum;danb. Rentangvariasialami(ataualternatifyangsesuai)untukintensitasgangguan,

frekuensi,danluasareal.

B2.13–IdentifikasiKarakteristikEkosistemKunci

Karakteristikekosistemkuncimenggambarkansebuahmekanismeuntukmenilaistatuskondisiekosistemberdasarkankeutuhanekologiyangdiidentifikasi,dipilih,dandiaksesselama tahappenilaian,dandiajukanuntukmembantumenyusunkomponenrencana,serta dapat berguna untuk merancang pertanyaan, parameter dan indikator dalamrangka kegiatan pemantauan. Karakteristik ekosistem kunci dapat ditambah ataudimodifikasiselamatahapperencanaan.

1. Karakteristikekosistemkunci:a. Merupakan elemen spesifik penting dari sebuah ekosistem yang memiliki

keutuhanekologidalamjangkapanjang.b. Mencakup karakteristik ekologi dominan, seperti komposisi, struktur, fungsi,

dankonektivitaspadaekosistemteresterial,perairandanriparian;sertac. Dapatmenjadistressorsdanefekstressors.

2. Mendokumentasikan karakteristik ekosistem kunci yang dipilih untuk dievaluasidan alasan pemilihannya. Dalam pemilihan karakteristik ekosistem, jikadipertahankan atau dipulihkan, maka keutuhan ekosistem darat, perairan danriparianpadawilayahrencanaharusdipertahankan.

T O O L K I T S P E R E N C A N A A N M U L T I G U N A H U T A N

12

Kotak01ContohKarakteristikEkosistemKunciPotensial

untukKomposisi,Struktur,FungsidanKonektivitas

Komposisi• Distribusidanluasvegetasi,termasuksemakbelukar,hutan,dansavana.• Keberadaandankelimpahan tipehabitatunikdan langka, seperti: rawa, gambut

danpegunungan.• Kekayaan spesies, yang merupakan identitas, karakteristik dan jumlah dari

spesiesaslidiwilayahrencana.• Keanekaragamanjenis,termasukkekayaandankemerataannya.• Keberadaandandistribusispesiesinvasif.• Keberadaandankelimpahanspesiesberesiko.• Keberadaan dan distribusi spesies yang memiliki dampak terhadap

keanekaragamanjenisdanfungsiekosistem.• Bentuklahantermasukaliransungaiyangberdekatan,sepertiendapansungaidan

lembahbagiandalam.• Tipedanlokasilahanbasah,danaudanembung.• Distribusidanluasjenistanahdanbentangalam.• Tipe, distribusi, dan keterkaitan (patahan, lipatan) formasi geologi atau tipe

batuan.• Kerapatanjalan.

Struktur

• Distribusivertikaldanhorizontal,sertaukuransemai,pancang,tiang,pohon,dantumbuhanbawahpadajenisvegetasiyangdipilihpadaberbagaitahapansuksesi.

• Kerapatan,ukuran,kelasdekomposisi,dandistribusipohonmati.• Karakteristik fragmentasi seperti: ukuran patch, persentase areal berhutan,

jumlahdandistribusivegetasiataustrukturtegakandankonektivitas.• Patch,konektivitas,dankompatibilitaspenggunaanlahansekitar.• Kondisidankecenderunganarealyangditumbuhivegetasisecaraalami.• Kompleksitashabitatsungai.• Konektivitassungaiuntuklintasanikandanalirannutrisibagispesiesperairan.• Riparian,lahanbasah,danstrukturhabitatyangbergantungpadaairtanah.• Lokasidanpersimpangananaksungai.• Morfometri danau, melingkupi: kedalaman, lebar dan pembangunan pada tepi

danau.• Tekstur dan kepadatan tanah, dan mikrotopografi yang mempengaruhi

ketersediaanairtanahdanfungsitanahlainnya.• Kerusakanvegetasiakibatkerusakanlapisanozon.• Distribusipengalihanaliransungai.• Karakteristik morfometri dan hidrologi, seperti: elevasi, pola drainase, pola

pengisiandanpembuanganairtanah,distribusisungaiperennial,intermittent,danephemeral.

• Kualitas, kuantitas, waktu, dan distribusi sumber daya air sepanjang DAS danakuifer

B U K U B : P E N I L A I A N ( A S S E S S M E N T )

13

• Kualitasudarayangdiukurpadakonsentrasidanpengendapanpolutandi suatuareal.

• Longsor, aliran sungai yang dipengaruhi oleh patahan, dan karakteristik geologiyangmempengaruhiairtanahyangbergantungpadaekosistem.

Fungsi(ProsesEkologi)

• Tipe, frekuensi, tingkatkeparahan,ukuranpatch, luasdanpolaspasialgangguanseperti:kebakaran,penggembalaan,pemanenankayu, longsor,banjirdanwabahpenyakitatauhama.

• Kemampuanspesiesasliuntukbergerakdiseluruhwilayahrencanadanmelintasiareal yang berdekatan sebagai habitat untuk melengkapi kebutuhan siklushidupnya(misalnyaberkembangbiak,mencaripakan,migrasi,danberlindung).

• Jalursuksesidanperkembangantegakandari jenisvegetasi,kesinambungandanpergantianhabitatyangdominan.

• Penyerbukan.• Predasipadaberbagaitingkatrantaimakanan.• Suhudanpolanutrisisungaidandanau.• Polaaliranhidrologimencakupwaktu,durasi,danbesarannya.• Lajusedimenmelingkupiwaktudandurasi.• Siklus biogeokimia, termasuk konsentrasi nitrat dan fosfat, metil-merkuri, dan

kapasitaspenetralasam.• Lajuinvasidarispesiesasli.• Produktivitastanah.• Aliranenergi.

Konektivitas

• Karakteristik jarakdanukuran seperti ukuranpatch, persentase areal berhutan,jumlahdandistribusitingkatpertumbuhanvegetasi.

• Patch,konektivitas,distribusidankompatibilitaspenggunaanlahansekitar.• Distribusidanukuranjaringansungaiyangtidakmenghalangilintasanorganisme

perairan.• Panjangsungaidenganaliranyangcukupuntukpenggunaanyangbermanfaat.• Karakteristik morfometri dan hidrologi DAS, seperti: pola drainase, lokasi

pertukaranairtanah,dandistribusialiransungai.• Ketersediaanhabitatuntukmendukungkegiatanspesies,antaralain:berkembang

biak,mencaripakan,danberlindung.• Polaaliranhidrologitermasukwaktu,durasi,danbesarannya.• Kemampuan aliran untuk mengangkut nutrisi yang dibutuhkan oleh spesies

perairan.• Sumbergangguan(stressors)yangmengurangiataumenurunkankonektivitas.

3. KarakteristikEkosistemKunciyangdipilihharusdibatasi sesuaiKotak01diatas,ketika:a. Informasikarakteristiktersebuttersedia.

T O O L K I T S P E R E N C A N A A N M U L T I G U N A H U T A N

14

b. Karakteristik tersebutdapatdiukurataudipetakan,dandapatdianalisapadaskala yang tepat untuk keputusan perencanaan atau dapat digolongkan dandinilaiolehparaahli.

c. Responkarakteristiktersebutterhadappengelolaansecaralangsungatautidaklangsung.

4. Kriteriayangdigunakandalampemilihankarakteristikekosistemkunci,yaitu:a. Kondisi dan kecenderungan karakteristik sangat penting untuk menjaga

keutuhandanbergunadalampenyusunankomponenrencana.Sebagaicontohkarakteristiktersebutpentinguntuk:(1) Fungsidanprosesekologiyangmenciptakanataumenjagaekosistemdan

jasaturunannya;(2) Mengindikasikanketerwakilan;(3) Memahamikemungkinandampakstressors;(4) Mengindikasikanredundancy;atau(5) Menggunakanindeksbiologisatauekologi.

b. Karakteristik yang mencakup kondisi ekologi dibutuhkan untuk spesiesterancam, spesies terancam punah, spesies usulan, spesies kandidat, atauspesiesuntukperhatiankonservasi.

c. Karakteristiktersebutbergunauntukberbagaitujuanpenilaian.d. Karakteristiktersebutbergunauntukmemantaukecenderungan,sepertistatus

spesiesutama.

B2.14–PenilaianKeutuhanEkosistem

Tujuanpenilaiankeutuhanekosistemadalahuntukmenentukanfungsiekosistemdapatberjalan secara normal dan tanpa kompromi. Ekosistem memiliki keutuhan ketikakomposisi, struktur, fungsi, dan konektivitasnya berjalan dengan normal pada skalaspasialdantemporal.Terdapatdualangkahuntukmenilaiadanyakeutuhanekosistem,yaitu:

1. Menggunakanrentangvariasialamiataupendekatanalternatifuntukmenentukankondisi yang mendukung keutuhan karakteristik ekosistem kunci. Kondisi yangmendukungkeutuhanjugadisebutsebagaimodelreferensiekologi.

2. Menilai dan mendokumentasikan kondisi dan status ekosistem saat ini denganmenggunakan karakteristik ekosistem kunci dan dapat memproyeksikan kondisidankecenderungannyadimasayangakandatang.

B2.14a–MenggambarkanRentangVariasiAlami

Ketika menilai apakah suatu ekosistem memiliki keutuhan, Tim Multidisiplin harusmenggunakan rentang variasi alami sebagai model referensi ekologi, kecuali jikainformasikarakteristikekosistemkunci sebelumnya tidakcukup,atausistem tersebuttidak lagi mampu mempertahankan karakteristik ekosistem kunci yang diidentifikasisebagaihalyangumumdimasalaluuntukdipertahankansesuaikondisilingkungandimasadepan.

Deskripsirentangvariasialamimemberikanwawasantentangdinamikatemporaldankarakteristik ekologi kunci serta memberikan konteks untuk menilai apakah suatuekosistem memiliki keutuhan. Misalnya: rentang variasi alami dapat dibandingkan

B U K U B : P E N I L A I A N ( A S S E S S M E N T )

15

dengan kondisi yang ada dan proses gangguan saat ini, yang memungkinkan TimMultidisiplinuntukmengidentifikasikomposisi,struktur,danfungsiyangpentinguntukmengembangkankomponenrencana.

Rentangvariasialamitidakmewakilitujuanpengelolaanataukondisiyangdiinginkan.Deskripsi rentang variasi alami saja tidak cukup untukmenentukan adanya keutuhanekologi.

Tim Multidisiplin harus menjelaskan rentang variasi alami berdasarkan data daninformasiyangtersediauntukkarakteristikekosistemkunciyangdipilihdariekosistemdarat, perairan, dan riparian. Informasi yang digunakan untuk menentukan rentangvariasialamidapatdiambildaribanyaksumbertermasukjurnalilmiah,catatandanfotosejarah, survei awal, analisis lingkar tahun pohon, atau deskripsi areal referensi. TimMultidisiplindapatmengadopsianalisisrentangvariasialamidariwilayahKPHlainnyauntukekosistemspesifikdanmelakukanpenyesuaiandengankondisisetempat.

Rentangvariasialamiharusdigambarkansebagairentangkondisidanprosesdominanyang terjadi selama periode tertentu yang dipilih untuk dianalisis. Beberapa kondisimungkin sering terjadi, dan yang lainnya mungkin jarang terjadi. Saat menjelaskanrentangvariasialami,TimMultidisiplindapatmempertimbangkanpendekatanberikut:

1. Tentukanskalatemporaluntukdeskripsirentangvariasialami.2. Jelaskanrentangvariasialamidariberbagaipolagangguandalamperiodetertentu.

Jelaskan bagaimana pola gangguan yang dominan mempengaruhi karakteristikekosistemkunci.Deskripsidaripolagangguandapattermasuk:a. Jenisgangguan(sepertihamadanpenyakit,bencanageologi,cuaca,banjir,dan

kebakaran),b. Frekuensidanintervalwaktugangguan,c. Tingkatkeparahan,termasukrentangdaerahatauukuranbagianyangterkena

dampakdanintensitasgangguan,d. Pola lanskap(termasukdistribusiukuranpatch,konektivitas,danketerkaitan

denganlingkunganfisik),danbagaimanapolatersebutberubahseiringwaktukarenavariasifrekuensidantingkatkeparahangangguan,dan

e. Mekanisme pola gangguan dalam mempengaruhi struktur, komposisi, dankeadaansuksesivegetasidarat,perairandanriparian.

B2.14b–AlternatifPendekatanRentangVariasiAlami

Dalambeberapasituasi, tidakcukup informasiuntukmemahamirentangvariasialamidibawahpolagangguanmasalaluuntukkarakteristikekosistemkunciyangdipilihatausistemtersebuttidaklagimampumempertahankankarakteristikekosistemkunciyangdiidentifikasisebagaihalyangumumdimasa laluuntukdipertahankansesuaikondisilingkungan dimasa depan. TimMultidisiplin harusmembuatmodel referensi ekologialternatifuntukkontekspenilaiankeutuhandenganmengidentifikasikondisiyangakanmempertahankankarakteristikekosistemkunci.Dalamhalini,modelreferensiekologidapatmencakupfaktor-faktoryangdapatdikombinasikansatusamalainnya,meliputi:

1. Keterwakilan.2. Dampak stressors terhadap keutuhan ekosistem dalam hal komposisi, struktur,

fungsi,dankonektivitas.

T O O L K I T S P E R E N C A N A A N M U L T I G U N A H U T A N

16

3. Redundancy.4. Asosiasi habitat spesies atau kelompok spesies tertentu dengan wilayah jelajah,

polamigrasi,dan/atauafinitashabitatyangberbeda.5. Keutuhanbiotikyangada,menggunakanindeksbiologiatauekologi.

B2.14c-PenilaianStatusdanTrenEkosistem

Tim Multidisiplin harus menilai status masing-masing karakteristik ekosistem kunciterkait dengan keutuhan ekosistem. TimMultidisiplin harusmemproyeksikan kondisimasa depan yang mengindikasikan keutuhan ekologi. Ketika menilai kondisikarakteristik ekosistem kunci, dan mengidentifikasi kecenderungannya, TimMultidisiplin harus mengasumsikan arah rencana yang ada dan pengaruh perubahaniklimdanstressorslainnya.Untukmengetahuilebihlanjut,berikutinidijelaskanproses-prosesterkaitpenilaianstatusdantrenekosistem:

1. Dengan menggunakan model referensi ekologi sebagai hal yang normal untukkeutuhanekologi,makatimMultidisiplinperlumempertimbangkan:a. Apakah karakteristik ekosistem kunci dan proses fisik, kimia, dan biologinya

akanterusberfungsisehinggaberkontribusipadakeutuhanekosistemjangkapanjangdanmemberikankondisiuntukadaptasispesiesterhadapperubahaniklim;

b. Apakah karakteristik ekosistemdan proses terkait telah diubah, dihilangkan,menurun atau meningkat secara signifikan, termasuk perubahan dalam polaspasial;

c. Apakahadahambatanyangdapatdiperkirakanterhadapkonektivitasekologiuntukorganismedaratdanperairan;

d. Jika karakteristik ekosistem kunci atau fungsi ekologi, jarang terdapat diwilayahrencanaataurentanterhadapperubahanlingkungandimasadepan;

e. Jika kegiatan diperlukan untuk mempertahankan atau memulihkankarakteristikekosistemataufungsiekologi;

f. Bagaimana peran atau kontribusi yang ada dari wilayah rencanamempengaruhikarakteristikekosistemkunciataufungsiekologiyangrelevanpadalanskapyanglebihluas;

g. Pengaruhterhadapkarakteristikekosistemkunciatauprosesyangberasaldarikondisi, ancaman, atau stressors, yang dapat berada di dalam atau di luarwilayahrencana;dan

h. Kemungkinantrenatauproseskarakteristikekosistemkuncitersebut.2. Untuk mengetahui kondisi ekosistem riparian dan perairan saat ini, Tim

Multidisiplindapatmempertimbangkan:a. Konektivitasekologi,menggunakandistribusispasialdandampakpenghalang

terhadaporganismeperairandanprosesbiotikdanabiotik;b. Stressors seperti perubahan dalam pola aliran dan pengeringan, kanalisasi,

spesies invasif,perubahanaliransedimensungai,herbivora,kebakaranhutandan penumpukan bahan bakar, perubahan kualitas air akibat polutan, danpenumpukansedimen;dan

c. Perbandingan seluruh kondisi riparian dengan rentang variasi alami ataubeberapamodelreferensiekologilainnya.

B U K U B : P E N I L A I A N ( A S S E S S M E N T )

17

3. Penilaian status keutuhan ekosistem dapat dilakukan dengan langkah-langkahsebagaiberikut:a. Bandingkan kondisi masing-masing karakteristik ekosistem kunci dengan

informasirentangvariasialami.Bilainformasiinikurangatausistemtersebuttidak lagi mampu mempertahankan karakteristik ekosistem kunci yangdiidentifikasisebagaihalyangumumdimasalaluuntukdipertahankansesuaikondisi lingkungandimasadepan,gunakanmodelreferensiekologialternatifuntukmenilai apakah kondisi masing-masing karakteristik akanmendukungkeutuhanekosistem.

b. Jelaskan proyeksi status dan kondisi masing-masing karakteristik ekosistemkuncidimasadepan,denganasumsi:(1) Rencanayangadatetapberlaku,dan(2) Dampak perubahan iklim dan ancaman dan stressors lainnya akan

berlanjut,berdasarkaninformasiilmiahterbaik.c. Jelaskan kondisi masing-masing karakteristik ekosistem kunci baik di luar

maupundidalamwilayahrencana,dengan:(1) Membandingkankondisikarakteristikdiwilayahrencanadengankondisi

karakteristik pada skala ekologi yang lebih luas untuk menyesuaikankondisididalamwilayahrencanadalamkontekslanskapyanglebihluas;

(2) Mengidentifikasipoladanpenyimpangankarakteristikekosistemkuncidiwilayahrencana;dan

(3) Mengidentifikasi karakteristik ekosistem kunci yang melimpah ataulangkadiwilayahrencanadanpadaskalaekologiyanglebihluas.

d. Tentukan apakah kondisi ekologi saat ini mendukung keutuhan ekologi. Jikatidak, sejauhmana kondisi saat ini berbeda dengan kondisi yang dapatmendukungkeutuhan ekologi, danproyeksi kondisi ekologi tersebutdimasadepan. Berikan penjelasan jika hal berikut akan diterapkan untuk setiapkarakteristikekosistemkunci:(1) Karakteristikekosistemkunciberfungsi sehinggaberkontribusi terhadap

keutuhan ekosistem jangka panjang dan adaptasi spesies terhadapperubahaniklim.Kondisitersebutdiinginkanterusberlanjutberdasarkanrencanayangada;

(2) Karakteristik ekosistem kunci saat ini tidak memberikan kontribusiterhadap keutuhan ekologi, namun dengan perubahan pengelolaan atauarahrencana,dapatmemberikankontribusidimasadepan;atau

(3) Karakteristik ekosistem kunci tidak diharapkan dapat berkontribusiterhadapkeutuhanekologidimasadepan,karenaancamanataustressorsyang tidak dapat dikontrol karena berada di luar kewenangan KPH,kemampuan yang melekat pada wilayah rencana, atau kemampuananggaranKPH.

B2.14d - Penilaian Kawasan Riparian dan Ekosistem yang Bergantung pada AirTanah

Penilaian yang dilakukan harus menjelaskan status daerah riparian (ekosistem)menggunakan pedoman terkaitmodel referensi ekologi, dengan asumsi rencana yangadatetapberlaku.TimMultidisiplinharusmengidentifikasidanmenilaidaerahriparian

T O O L K I T S P E R E N C A N A A N M U L T I G U N A H U T A N

18

dan ekosistem yang bergantung pada air tanah di wilayah rencana untuk penilaian.Ekosistemtersebutmeliputi:mataair,sungaiabadi,rawa,gua,ripariandanlahanbasah.Identifikasi ini harus relevan dengan penyusunan komponen rencana. Untukmengidentifikasi daerah riparian dan ekosistem yang bergantung pada air tanah,pertimbangkanbeberapametodeberikut:

1. Identifikasi lokasi dan luas permukaan tubuh air, vegetasi, geologi, tanah,geomorfologi,dantopografi.

2. Identifikasi indikator vegetasi riparian dan ekosistem yang bergantung pada airtanahtermasukvegetasiyangkhaspadaekosistemtersebut.

3. Identifikasikriteriadan indikatorgeomorfik fluvialuntukarealriparian termasuklongsor,buktideposisi fluvial, tandaairpasang, formasi tanahdataran tinggi,danpertumbuhanlumutpadabatuan.

4. Identifikasi interval banjir sebagai dasar indentifikasi ekosistemyang bergantungpadaairtanahuntukpenyusunankomponenrencana.

5. Identifikasiwilayahripariantertentu,delineasiekosistemyangbergantungpadaairtanah dan daerah penyangganya,wilayah pengelolaan riparian dan rencana yangterkaitdenganhaltersebut.

B2.2-PenilaianUdara,Tanah,danSumberDayaAirTim Multidisiplin hendaknya menilai informasi yang tersedia tentang udara, tanah,geologi,dansumberdayaairyangdigunakanuntukmenyusunkomponenrencanadansubstansirencanalainnya.

B2.21-PenilaianKualitasUdara

Penilaianharusmenggambarkankondisiyangadadantrenkondisidankualitasudara.Tim Multidisiplin harus menggunakan informasi yang tersedia. Selain itu, TimMultidisiplin harus melakukan hal berikut pada skala daerah aliran udara yangditentukan:

1. Mengidentifikasi daerah aliran udara (airsheds) yang relevan dengan wilayahrencana.

2. Mengidentifikasilokasidanluasdaerahaliranudarasensitif.3. Mengidentifikasidatadaninformasijenisdansumberemisi,kondisidantrendalam

daerahaliranudarayangrelevan.4. Mengidentifikasiambangbataskritisemisidiwilayahrencana. Jikaambangbatas

kritis tersebut terlewati perlu dilakukan penilaian luas dampak dan tingkatkeparahannya.

5. Dengan menggunakan informasi yang dikumpulkan dari butir 1 - 4 di atas,dokumentasikankondisidantrendaerahaliranudarayangrelevandenganasumsirencanayangadatetapberlaku.

Klasifikasi kualitas udara mengacu pada peraturan perundangan yang berlaku dandapatberkoordinasidenganinstansiyangmenanganiurusanlingkunganhidupdaerahsetempat.

B U K U B : P E N I L A I A N ( A S S E S S M E N T )

19

B2.22–PenilaianTanah

TimMultidisiplinharusmengidentifikasidanmenilaiinformasiyangtersediamengenaitanah, geologi, geomorfologi, dan kondisi ekologi lain untukmendukung karakteristikekosistemkunci.

1. Saat menilai tanah dan produktivitas tanah, Tim Multidisiplin dapatmempertimbangkaninformasisebagaiberikut:a. Interpretasihasilsurveytanahyangada.b. Informasi mengenai kesesuaian dan produktivitas vegetasi, serta rentang

variasialaminya.c. Datadaninformasitanahberdasarkanhasilpenginderaanjauhataupendapat

ahli.2. Ketika mengidentifikasi dan menilai ketersediaan informasi, Tim Multidisiplin

harus:a. Mengidentifikasi data dan informasi mengenai kondisi tanah dan kebutuhan

untukperbaikannya;b. Mengidentifikasikarakteristikdanprosesdaritanahtermasukerositanahdan

sedimentasi yang keutuhannya rentan hilang akibat penggunaan, gangguan,atauperubahanlingkunganyangspesifik;dan

c. Menjelaskankondisidantrensumberdayadankualitastanahyangadadenganasumsirencanayangadatetapberlaku.

B2.23-PenilaianDASdanSumberDayaAirTim Multidisiplin harus mengidentifikasi dan menilai informasi yang tersedia untukdaerahaliransungaidansumberdayaair(airpermukaandanairtanah)danperannyadalammempertahankanstrukturdan fungsiekosistemdarat, ripariandanperairandidalamdandi luarwilayah rencana. Penilaianharusmenggambarkankondisi dan trenDASdansumberdayaairyangadadiwilayahrencana.

Tim Multidisiplin harus menilai informasi tentang pengaruh dari daerah pada skalayanglebihluasterhadapkondisidanstatusDASdansumberdayaairdiwilayahrencanabegitupulasebaliknya.

Untukmenyusunkomponen rencanadan substansi rencana lainnya,TimMultidisiplinharusmempertimbangkanhal-halberikut:

1. InformasitentangdaerahtangkapanairdansumberairtermasukPanduanTeknisKlasifikasi Kondisi DAS sesuai ketentuan yang berlaku. Informasi lain yang perludipertimbangkanmeliputi:a. KondisiDaerahAliranSungaiyangsesuaidenganrencana.b. Gangguanataukontaminasiterhadapairpermukaandanairtanah.c. Kuantitas, kualitas,waktu, dan distribusi air yangmelewatiwilayah rencana,

termasuk sumber daya air tanah dan ekosistem yang bergantung pada airtanah.

d. Polaaliranuntukmempertahankanekosistem.e. Informasiyangtersediaterkaitspesiesberisiko.f. Tempat perlindungan (refugia) yang sudah didokumentasikan untuk spesies

akuatik.

T O O L K I T S P E R E N C A N A A N M U L T I G U N A H U T A N

20

2. Konteks historis (seperti rentang variasi alami) dari kondisi ekologi yangmendukungperkembangansistemhidrologi;

3. Sifat, luasdanperanpemanfaatanbaikkomersialmaupunnonkomersial (sepertirekreasi, habitat konservasi, restorasi), termasuk pengambilan, penyimpanan,penyaluranairdaninfastrukturnya;

4. Sifatdandistribusiairyangmelintasiwilayahrencana;5. Habitat ikan yang penting, untuk pemijahan, pembesaran, dan fungsi penting

lainnya;6. Pola perubahan dari presipitasi, iklim, kekeringan, evapotranspirasi, banjir, dan

temperatur;7. Daerahaliransungaidiperkotaan,sumberakuifertunggal,danareaperlindungan

airdiwilayahrencanadanareayanglebihluas;8. Dampak dari penggunaan lahan, kegiatan, dan perkiraan pengambilan dan

pengalihan air, dan fasilitas penyimpanan air (permukaan dan bawah tanah)terhadapproseshidrologidangeomorfikdansumberdayaair;

9. Peran (proses dan jasa) ekologi, sosial, dan ekonomi dari sumber daya dalamkontekslanskapyanglebihluas;dan

10. Berdasarkan informasi di atas, penilaian harusmenggambarkan kondisi dan trendaerahaliransungaidansumberdayaairdenganasumsirencanatetapberlaku.

B2.3 – Penilaian Penggerak Sistem (SystemDrivers), Stressors, TermasukRisikoPerubahanIklim

KepalaKPHmengidentifikasi danmengevaluasi informasi yang tersedia padawilayahrencanauntukpenggeraksistemdarikarakteristikekosistemkuncimeliputiekosistemdarat,perairan,danripariansertadaerahaliransungaitermasukpengaruhperubahaniklim. Hasil proses tersebut setidaknya dapat menjawab pertanyaan berikut: “apapenggerak sistem dan stressors yangmempengaruhiwilayah rencana, dan apa peluang

untuk mengurangi risiko dan menyesuaikan dengan penggerak sistem, stressors dan

pengaruhperubahaniklim?“

B2.31-PertimbanganPenggerakSistem

Saat mengidentifikasi dan mengevaluasi penggerak sistem, Tim Multidisiplin harusmempertimbangkan:

1. PolaGangguanAlam,dengancara:a. Menggambarkan pola gangguan alam seperti kebakaran dan angin selama

periodeacuanyangdigunakanuntukmenentukanrentangvariasialami.b. Membandingkan pola gangguan alam tersebut dengan jenis dan frekuensi

gangguanalamyangadasaatini;danc. Menggambarkan apakah pola gangguan telah berubah hingga tingkat yang

mengganggufungsikarakteristikekosistemkunciataukondisiekologilainnyayangdiperlukanuntukmendukungekosistemdarat,perairan,danripariandiwilayahrencana.

2. PolaIklimyangDominan

Menilai pola iklim yang dominan dengan meninjau informasi yang ada sepertipenilaian kerentanan dan perencanaan skenario. Tim Multidisiplin harus

B U K U B : P E N I L A I A N ( A S S E S S M E N T )

21

berkoordinasi dengan instansi terkaitmengenai informasi perubahan iklimuntukmemahamipolaiklimyangdominan.

3. Polagangguandanpenggeraksistempadaskalalebihluas.a. Menggambarkan pola gangguan pada skala yang lebih luas, seperti banjir

dengan skala yang luas, hama dan penyakit, bencana geologi, dan kebakaranhutan;dan

b. Identifikasi kondisi lainnya yang mempengaruhi penggerak sistem, sepertikebakaran oleh tindakan manusia yang menyebabkan menurunnyakesempatanregenerasitanamanpadatahapawalpertumbuhan.

4. Suksesivegetasialami:a. Menjelaskanpengaruhkondisiumur,ukuran,strukturdankomposisiterhadap

karakteristikekosistemkunci;b. Mengidentifikasi perubahan yang diakibatkan oleh manusia pada tahapan

suksesi yang dapat mempertahankan vegetasi dalam kondisi tertentu yangdiinginkan;dan

c. Mempertimbangkan status kelangkaan dan kelimpahan dari tahapan suksesidibandingkan dengan periode acuan yang digunakan, untuk menentukanrentangvariasialami.

B2.32-PertimbanganStressors

Kepala KPH harus mengidentifikasi dan menilai informasi yang tersedia mengenaistressors, yang secara langsung atau tidak langsung dapat menurunkan ataumengganggukarakteristik ekosistemkuncidankeberlanjutanekologi, seperti dampakspesies invasif, hilangnya konektivitas ekologi, perubahan pola gangguan alami, danpengaruhperubahaniklim.

1. Ketika mengidentifikasi dan menilai informasi dan kecenderungan dari stressors,TimMultidisiplindapatmempertimbangkanhalberikut:a. Kemampuan ekosistem di wilayah rencana untuk beradaptasi terhadap

perubahan yang disebabkan oleh stressors, dengan mempertahankankomposisi,struktur,danfungsinya;

b. Durasidanintervalstressors;c. Dampak lingkungan dari stressors, termasuk apakah perubahan kondisi

karakteristik ekosistem kunci yang disebabkan oleh stressors dapatmenyebabkanperubahanmendasardalamekosistemsecaratiba-tiba;

d. Intensitasdampakdaristressors;e. Pengaruh perubahan iklim, seperti perubahan pola curah hujan, polamusim,

danstressors lainnya terhadapkarakteristikekosistemkunci,dankerentananyangdiakibatkannyapadakemungkinankondisidimasadepan;

f. Reversibilitas (jika tindakan pengelolaan dilakukan untuk mengurangidampak);

g. Tingkatkeparahandankecederungannyasesuaidengandampaknyaterhadapkarakteristikekosistemkunci;

h. Stressors yang terkait dengan kondisi yang tidak dapat pulih kembali(irreversible),diluarekosistemyangdireorganisasidantransisimenujusuatukondisialternatif;

T O O L K I T S P E R E N C A N A A N M U L T I G U N A H U T A N

22

i. Stressors tidak dapat dikendalikan melalui pengelolaan wilayah rencanasehingga dapat mempengaruhi kondisi, mengubah pola penggunaan lahan,fasilitaspenyimpananair,ataufasilitasmikrohidrodiwilayahKPH;

j. Stressors dan ancaman terhadap kondisi riparian, seperti perubahan polaaliran,periodewaktuhidrograf,pengambilandanpengeringanair,penyaluran,spesiesinvasif,perubahansedimentasi,herbivora,suhudankimiaair(sepertilogamberat),kebakarandanbahanbakar;

k. Stressorsyangterkaitdengandampakdariaktivitasmanusia,termasukenergi(terbarukandantidakterbarukan),infrastruktur,mineral,rekreasialam,arealpenggembalaan,pemanenankayu,daerahaliransungai,kebakaranhutan,zonatransisihutanalamdanarealpemukiman,satwaliar,danikan;dan;

l. Stressors yang ditimbulkan oleh stressors lainnya, stressors yang tumpangtindih, atau stressors terakumulasi. Misalnya, adanya penyakit pada spesiespakanternakyangmerupakanhasildarikonsentrasiherbivoraakibatadanyakekeringan yang menyebabkan hilangnya sebuah habitat. Penyakit yangditimbulkan oleh stressors secara langsung mempengaruhi spesies pakanternak yang tersedia dan secara tidak langsung mempengaruhi terjadinyakebakaran,sehinggamengakibatkanspesiesinvasif(sebagaistressors)menjadidominandansemakinmengurangispesiespakanternak;dan

m. Stressors,hasildaripenambahanstressorslainsecaraterus-menerus.2. Tim Multidisiplin harus menggunakan informasi yang tersedia mengenai

perubahaniklim,sepertipenilaiankerentanandanrencanaskenarioselamatahapevaluasi stressors dan seharusnya mengidentifikasi kesenjangan, ketidakpastian,danasumsiinformasisaatmengevaluasistressorsyangadadanyangakandatang.Perhatikanbahwaperubahaniklimadalahpenggeraksistemdanstressors.

B2.4-PenilaianStokKarbon

Penyerapan dan penyimpanan karbon adalah jasa lingkungan yang disediakan olehhutan. Kepala KPH harus mengidentifikasi dan menilai ketersediaan informasi yangrelevan diwilayah rencana untuk penilaian awal stok karbon. Sebuah penilaian awalmemperkirakan stok karbon yang adadanperubahan stok karbon saat ini diwilayahrencana. Jika penilaian stok karbon pada wilayah rencana sudah tersedia, TimMultidisiplindapatmenggunakannya.

Penilaianstokkarbondikembangkanuntukmemahami:

1. Peranwilayahrencanadalammenyerapdanmenyimpankarbon;2. Gangguan dan kegiatan yang mempengaruhi stok karbon di masa lalu dan

pengaruhnyadimasadepan;dan3. Dimanakarbondisimpan,perubahannya,sertabagaimanadapatdipengaruhioleh

pengelolaan.

TimMultidisiplindapatmempertimbangkan:

1. Apakah kondisi dan tren vegetasi saat ini (penyimpanan karbon di atas tanah)menunjukkan bahwa wilayah rencana adalah sumber penyerap atau penyimpankarbon;dan

2. Trenmasa depan dariwilayah rencana dalammenyerap danmenyimpan karbonberdasarkanpedomanrencanayangada.

B U K U B : P E N I L A I A N ( A S S E S S M E N T )

23

B2.41-IdentifikasiPenyimpananKarbon(CarbonPool)

TimMultidisiplin seharusnyamengidentifikasi penyimpanan karbon dari stok karbonyangdinilaipadawilayahrencana.

Tim Multidisiplin dapat menggunakan nilai stok karbon sebelumnya untuk wilayahrencana,beberapawilayahrencana,ataupadaskalaekologiyangsesuaiselamahasilnyadapatdigunakandiwilayahrencana.

Tim Multidisiplin dapat mempertimbangkan untuk memisahkan perkiraanpenyimpanan karbon ekosistem hutan dan non-hutan (misalnya semak belukar dansavana). Berikut adalah beberapa pertimbangan yang dapat digunakan untukmemperkirakanpenyimpanankarbon:1. Persamaanataumodelalometrik.2. Petavegetasihutandandatategakanpohon.3. Datadananalisishasilinventarisasihutan,publikasi,danlaporan.4. Laporanpengelolaanbahanbakarkayu.5. Petavegetasitahanapi.6. Informasiilmiahyangdapatdiaplikasikanpadawilayahrencana.7. Hasilsurveitanah.8. Informasi habitat satwa liar untuk simpanankarbonpadapohonmati danpohon

tumbang.

B2.42-PenilaianPengaruhWilayahRencanaTerhadapStokKarbon

TimMultidisiplin harusmengidentifikasi pengaruh pada stok karbon. Pengaruh padakarbon atau senyawa penyusun karbon dari penyimpanan karbon dapat mencakup:penyakit, serangga, pertumbuhan, pengelolaan, pemanenan kayu, vegetasi, dankebakaranhutan.Penilaiandapatmencakupperubahanpotensialdariwaktukewaktu(fluks) terhadap stok karbon di dalam area penyimpanan karbon tersebut. Contohsumberinformasipotensialmeliputi:1. Peta sejarah kebakaran hutan dan informasi lainnya (contohnya tren tingkat

keparahankebakaran).2. Informasi kesehatan hutan (misalnya, peta deteksi udara tentang kematian

seranggadanpenyakitterkini).3. Datadanlaporanperlakuanvegetasilainnya.

B2.5-IdentifikasidanPenilaianSpesiesBeresiko

TimMultidisiplin harusmengidentifikasi danmenilai informasi relevan yang tersediadenganwilayahrencanauntukspesiesterancam,terancampunah,usulan,dankandidatspesies dan spesies potensial yangmenjadi perhatian konservasi yang ada diwilayahrencana.

Berdasarkan informasi tersebut, Tim Multidisiplin harus mengidentifikasi danmendokumentasikan kumpulan spesies berisiko dan menilai kondisi ekologi padawilayah rencana untuk beberapa spesies yang dinilai. Kumpulan spesies berisikotersebutantaralain:

1. Spesiesterancam,terancampunah,yangdiusulkan,danspesieskandidat.2. Spesiespotensialyangmenjadiperhatiankonservasi.

T O O L K I T S P E R E N C A N A A N M U L T I G U N A H U T A N

24

B2.51-IdentifikasiSpesiesyangDiakuiSecaraNasional

Sebagai bagian dari proses penilaian dan perencanaan, Kepala KPH berkoordinasidengan unit kerja yang menangani konservasi sumber daya alam untukmengidentifikasi spesies terancam dan terancam punah, yang diusulkan, dan spesieskandidatdiwilayahrencana.

B2.52-IdentifikasiSpesiesyangMenjadiPerhatianKonservasi

Spesiesyangmenjadiperhatiankonservasiadalah:

1. Spesies selain spesies terancam, terancam punah, diusulkan, atau kandidat dandiketahuiterdapatdiwilayahrencana.

2. Unitkerjayangmenanganikonservasisumberdayaalamtelahmenetapkanbahwaberdasarkaninformasiilmiahyangtersediaterdapatkekhawatiranspesiestersebuttidakdapatbertahandalamjangkapanjangdiwilayahrencana.

Kepala KPH harus mengidentifikasi spesies potensial yang menjadi perhatiankonservasidanmenilaiberdasarkaninformasiyangtersedia.

B2.52a - Tanggung Jawab untuk Spesies yang Menjadi Perhatian KonservasiSelamaPenilaian

KepalaKPHmemilikiwewenangdantanggungjawabuntuk:

1. Mengidentifikasispesiespotensialyangmenjadiperhatiankonservasi;2. Mengidentifikasidanmenilai informasiyangrelevanterhadapspesiesyangadadi

wilayah rencana, dan ketika informasi ilmiah yang tersedia mengindikasikankekhawatiran terhadap keberadaan spesies dalam jangka panjang di wilayahrencana. Informasi ini berfungsi sebagai penapis selama proses penilaian untukmembantu efisiensi dan efektifitas proses identifikasi spesies potensial yangmenjadiperhatiankonservasi;

3. Memanfaatkan pengetahuan publik dan pendapat ahli untuk mengidentifikasispesiespotensialyangmenjadiperhatiankonservasi;

4. Melibatkandanmempertimbangkanmasukanpublikdalampenilaianspesiesyangmenjadiperhatiankonservasi.

B2.52b-PenyusunanDaftarSpesiesPotensialyangMenjadiPerhatianKonservasi

Apabila spesies yang menjadi perhatian konservasi belum teridentifikasi sebelumprosespenilaian,makaKepalaKPHharus:

1. Berkoordinasi dengan unit kerja yang menangani konservasi sumber daya alamsaat mengidentifikasi spesies potensial yang menjadi perhatiankonservasi.Koordinasiinidapatdilakukanmelaluibeberapacaraseperti:a. Kepala KPH dan unit kerja yang menangani konservasi sumber daya alam

dapat bersama-sama mengidentifikasi spesies potensial yang menjadiperhatiankonservasidiwilayahrencana;

b. KepalaKPHdapatmemberikandaftarawaldarispesiespotensialyangmenjadiperhatiankonservasiuntukdireviuolehunitkerjayangmenanganikonservasisumberdayaalam;

B U K U B : P E N I L A I A N ( A S S E S S M E N T )

25

c. Kepala KPH dan unit kerja yang menangani konservasi sumber daya alamdapat mereviu dan menyesuaikan daftar sebelumnya hasil studi di wilayahrencana ataubeberapawilayah rencana ataupenilaianpada skala yang lebihluas;

d. Unit kerja yang menangani konservasi sumber daya alam dapat menyusundaftar awal spesies potensial yangmenjadi perhatian konservasi dan KepalaKPHdapatmenganalisisspesiespadadaftartersebut.

2. MengunakankriteriapadabagianB2.52ddanbagianB2.52cuntukmemilihspesiesyang akan dipertimbangkan dan spesies potensial yang menjadi perhatiankonservasi;

3. Mendokumentasikan informasi ilmiahyang tersedia,yangmendukung identifikasispesiessebagaispesiespotensialyangmenjadiperhatiankonservasi;

4. Mendokumentasikaninformasiilmiahyangtersedia,yangmendukunguntuktidakmengidentifikasi spesies yang sebelumnya dipertimbangkan namun tidakteridentifikasisebagaispesiesyangpotensialmenjadiperhatiankonservasi.Alasantersebutdapatmencakup:a. Pengetahuan tentang kelimpahan, distribusi, kurangnya ancaman terhadap

kelangsungan hidup spesies, kecenderungan habitat, dan respon terhadappengelolaan,atau

b. Kurangnyainformasiilmiahmengenaistatusspesies.

B2.52c - Kriteria untuk Mengidentifikasi Spesies yang Menjadi PerhatianKonservasi

Kriteria untuk mengidentifikasi spesies yang menjadi perhatian konservasi jugamerupakan kriteria untuk mengidentifikasi spesies potensial yang menjadi perhatiankonservasi.Kriteriaidentifikasidijelaskansebagaiberikut:

1. Spesiesasli,dandiketahuiterdapat,diwilayahrencana.

Spesiesdiketahuiterdapatdiwilayahrencanajika:

a. Pada saat penyusunan rencana, informasi ilmiah terbaik mengindikasikanbahwaspesiestersebuttelahberadaataumungkinberadadiwilayahrencana.

b. Spesies yang muncul secara individual di wilayah rencana yang diketahuisecara "tidak disengaja" atau "sementara", atau berada di luar jelajahnya,dianggap tidak berada atau mungkin tidak berada di wilayah rencana.Jikajangkauan dari spesies berubah sehingga jangakauan "normal" spesiestersebut termasuk wilayah rencana, maka kemunculan individu spesiestersebuttidakdianggap“sementara”atau“tidakdisengaja”.

2. Kesediaan informasi ilmiah terbaik mengenai spesies ini mengindikasikankekhawatiran tentang keberadaan spesies dalam jangka panjang di wilayahrencana.

Jika informasi ilmiah yang tersedia tidak memadai untuk menyimpulkankekhawatiran tentang keberadaan spesies untuk bertahan dalam jangka panjang,maka spesies tersebut tidak dapat diidentifikasi sebagai spesies perhatiankonservasi.

T O O L K I T S P E R E N C A N A A N M U L T I G U N A H U T A N

26

Suatu spesies dapat dikatakan tidak beresiko jika spesies tersebut terjamin danmampubertahandalamjangkapanjangdiwilayahrencana,berdasarkaninformasimengenai kelimpahan, distribusi, rendahnya ancaman terhadap kelangsunganhidup,kecenderunganhabitat,atauresponterhadappengelolaansehinggaspesiestersebut tidak dapat diidentifikasi sebagai spesies yang menjadi perhatiankonservasi.

B2.52d-SpesiesyangHarusDipertimbangkanSaatIdentifikasiSpesiesPotensialyangMenjadiPerhatianKonservasi.

Saatmengidentifikasispesiespotensialyangmenjadiperhatiankonservasi,KepalaKPHharusmempertimbangkanspesiesasli,dandiketahuiterdapat,diwilayahrencana.

Spesiesdalamkategoriberikutharusdipertimbangkan:

1. Spesies yang tidak tercantum dalam daftar appendix CITES, namun berdasarkaninformasiilmiahdiperkirakankemampuanspesiestersebutuntukbertahandalamjangkapanjangakanterganggu,karena:a. Ancamanyangsignifikan,yangdisebabkanolehstressors;b. Menurunnyapopulasiatauhabitatdiwilayahrencana;c. Wilayahjelajahnyaterbatas.

2. Spesiesyangkeberadaanyamemilikiketerkaitandengannilaibudayasetempat.

B2.53-EvaluasiInformasiRelevanuntukSpesiesBeresiko

Tim Multidisiplin harus mempertimbangkan informasi yang tersedia mengenaikumpulan spesies berisiko untuk memahami kondisi ekologi yang diperlukan untukmempertahankan kehidupan spesies tersebut. Tahap penilaian fokus pada evaluasicepat terhadap informasi yang tersedia, bukan untuk menyusun informasi baru,mengenai kondisi ekologi ataumengenai spesies individual. Laporan penilaian harusmendokumentasikankesenjanganinformasiyangrelevandenganspesiesberisikoyangdapatdipenuhimelaluiinventarisasi,kegiatanpemantauanrencana,ataupenelitian.

Informasi dapat berasal dari berbagai sumber, mengenai keberadaan dan statuspopulasi, analisiswilayah, penilaian pada skala luas, dan informasi yang tersedia daripakarspesieslokaldanorganisasilainnya.

Tim Multidisiplin seharusnya mempertimbangkan informasi tentang spesies berisikosepertiberikut,bilatersedia:

1. Taksonomi;2. Distribusi (termasuk tren historis dan terkini), terutama spesies yang diketahui

hanyadaribeberapalokasiyangterpisah,danstatuslokasitersebut;3. Kelimpahan(termasuktrenhistorisdanterkini);4. Kecenderungan demografi dan populasi, termasuk dampak populasi yang

diakibatkan oleh perburuan, penangkapan ikan, dan fluktuasi populasi alami, jikatersedia;

5. Keanekaragaman(fenotip,genetik,danekologi);6. Persyaratankondisiekologi(habitat)padaskalaspasialyang;7. Jumlah,kualitas,distribusi,konektivitas,status,dankecenderungankondisiekologi

(habitat)diwilayahrencana;

B U K U B : P E N I L A I A N ( A S S E S S M E N T )

27

8. Fungsiekologispesiesberesiko;9. Interaksi biologis dan proses ekologis yang penting, seperti kebakaran hutan,

banjir,pembuanganairtanah,dansebagainya;10. Kondisi ekologi yang merupakan ancaman atau faktor pembatas bagi

keberlangsunganhidupspesies;11. Pengaruh dari kejadian alam yang tidak biasa seperti bencana kebakaran hutan

atauepidemihama;12. Dampak perubahan iklim dan kerentanan terhadap stressors disebabkan oleh

gangguanataukegiatanmanusiasepertipolusiudaradanair,spesiesinvasif,jejak,jalan,danbendungan;

13. Informasimengenaistatusspesiesterancampunah.

B2.54-PilihanPengelompokanSpesies

Dalam beberapa kasus, mungkin praktis atau efisien untukmengelompokkan spesiesberisiko untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi informasi yang relevan mengenaispesies tersebut karena memiliki kondisi ekologi dan kebutuhan habitat yangmirip. Jika digunakan, pengelompokan harus dilakukan berdasarkan kondisi ekologiyang diperlukan untuk mempertahankan, atau, dalam kasus spesies terancam atauterancam, untuk memulihkan spesies dalam kelompok. Sebagai pendekatan dasar,pengelompokkanmungkin didasarkan pada kebutuhan spesies,misalnya, sehubungandenganvegetasi, tahapsuksesivegetasi,ukuransungai,susunandasar lembah,ukurandanau,kedekatan,atauaksesterhadapairtanah,atautipelahanbasah.Pengelompokanseperti ituharusmempertimbangkankondisiekosistemkuncilainnya,yangdigunakanolehmasing-masingspesiesseperti jenisvegetasi,struktur,danfaktorhidrogeomorfik.Mengelompokkan spesies berisiko pada tahap penilaian secara ketat merupakan alatanalisis dan evaluasi yang dapat digunakan untuk meningkatkan efisiensiperencanaan. Saat spesies dikelompokkandalam sebuahpenilaian, penilaian tersebutharusmemberikanalasanuntukmelakukannya,seperti:

1. Identifikasi asumsi kritis yang dibuat untuk mengelompokan, atau untukmemasukkan spesies ke dalam kelompok, dan menjelaskan mengapa asumsitersebutmasukakal;dan

2. Identifikasi setiap ketidakpastian berkaitan dengan masuknya spesies dalamkelompokdanmengapapengelompokantersebuttetapmasukakal.

Setelah kelompok diidentifikasi, kondisi ekologi untuk spesies individu di setiapkelompok dapat dijelaskan lebih lanjut dengan menggunakan atribut seperti yangtercantumdalambagianB2.53.

B2.55-PenentuanStatusSpesiesBeresiko

Tim Multidisiplin harus menentukan status spesies berisiko, denganmempertimbangkan arah rencana yang ada, kondisi ekologi yang diperlukan untukmendukungspesies,statuskondisiekologidiwilayahrencanadan informasi lainyangrelevan. Penilaian seharusnya mengidentifikasi pengaruh pada kondisi ekologi yangdiperlukan untuk mendukung spesies, faktor risiko utama terhadap kondisi ekologitersebut,danfaktorpembatasbaikdidalammaupundiluarwilayahrencana.

T O O L K I T S P E R E N C A N A A N M U L T I G U N A H U T A N

28

Berikutiniadalahpendekatanyangdisarankanuntukmenentukanstatussetiapspesiesberisiko:

1. Menggambarkan keberadaan terkini dari setiap spesies berisiko di wilayahrencana;

2. Identifikasi kondisi ekologi diwilayah rencana yang diperlukan untukmemenuhipersyaratanuntuksetiapspesiesberisikodanpengelompokanspesiesberisiko.Haltersebutadalahkondisiekologiyangharusdipertimbangkanuntukspesiesberisikodalampenilaian;

3. Identifikasi kondisi ekologi yang dinilai dengan penilaian karakteristik ekosistemkunci;

4. Identifikasi kondisi ekologi diwilayah rencana yang diperlukan untukmemenuhipersyaratanuntuk setiap spesies berisiko yang tidakdiakomodir dalampenilaiankarakteristikekosistemkuncisebagaiberikut:a. Menjelaskan status kondisi ekologi saat ini dan kemungkinan masa depan

yang diperlukan untukmemenuhi persyaratan untuk setiap spesies berisiko,denganasumsipengelolaanterusmengacupadarencanasaatini;

b. Membandingkan status spesies saat ini dan kemungkinannya dimasa depanuntuk setiap spesies berisiko, terhadap kondisi ekologi dari rentang variasialami,ataumodelreferensiekologialternatif;

c. Menilaistressorsyangdiakibatkanolehmanusia(misalnyajalan,perpindahandan gangguan manusia, bendungan) dan apakah dapat dikelola di bawahkewenanganKPH;

d. Identifikasi ancaman lain atau faktor pembatas (misalnya, populasi kecil danterisolasisecaraalami,perubahan iklim)danapakahdapatdikeloladibawahkewenanganKPH.

5. Menjelaskan status keseluruhan kondisi ekologi saat ini dan yang diproyeksikanuntukmemenuhipersyaratanbagispesiesberisiko,mempertimbangkankombinasikondisi ekologi yang diakomodirmelalui penilaian karakteristik ekosistem kunci,dan,jikadiperlukan,untukkelompokatauspesiesberisikotertentu;

6. Untuk kondisi ekologi yang saat ini belum memenuhi atau diharapkan dapatmemenuhi persyaratan untuk spesies berisiko, agar dijelaskan outcome potensialdari status spesies berisiko dan mengidentifikasi faktor risiko kunci, denganmempertimbangkanfaktor-faktorsepertiwaktu(misalnya, jangkapanjang, jangkapendek,periodeperencanaan,generasispesies), terdampaknyasejarahkehidupan(misalnya, hilangnya bagian habitat pakan ternak, kehilangan semua habitatpemijahan), atau terdampaknya dinamika populasi (misalnya, hilangnya ruterekolonisasi);

7. Identifikasi faktor risiko kunci yang mempengaruhi kondisi ekologi yang tidakdiharapkanuntukmemenuhipersyaratanuntukspesiesberisikoyangdipengaruhiataudapatdipengaruhiolehpengelolaandiwilayahrencana;

8. Menjelaskan perbedaan dalam kemungkinan yang akan datang mengenai statuskelompok individu di wilayah rencana yang diketahui atau diduga secarareproduktifterisolasidanterpisahdariindividuspesiesberisikolainnya;

9. Merangkum keseluruhan status setiap kelompok spesies atau spesies berisikodengan penjelasan tentang faktor-faktor risiko kunci yangmemiliki bobot palingtinggi dalampenentuan status spesies. Jelaskan dampak faktor risiko kunci pada

B U K U B : P E N I L A I A N ( A S S E S S M E N T )

29

spesies secara sederhana seperti tingkat kerentanan dan kecenderungan didalamnya.Menyatakankesimpulantentangprosesstatuskerentananuntuksetiapspesies yang memudahkan dalam mengidentifikasi kebutuhan perubahan dandalam menyusuan komponen rencana yang menyediakan kondisi ekologi yangdiperlukan untuk mempertahankan spesies.Dokumentasikan informasi danevaluasistatusyangdihasilkandalamdokumencatatanperencanaan.

B3 - Penilaian Keberlanjutan Sosial, Ekonomi dan MultigunaHutan

Pengelolaanwilayahrencanaberkontribusiterhadapkeberlanjutansosialdanekonomidengan berkontribusi terhadap kondisi sosial, budaya, dan ekonomi pada wilayahrencanadanlanskapyanglebihluas,danmengelolakondisisosial,budaya,danekonomiyangdiinginkandalamwilayahrencana.Kontribusitersebututamanyameliputi:

1. Multigunahutan2. Jasaekosistem3. Infrastruktur,dan4. ProgramkegiatanpengelolaanhutanolehKPH.

Penilaianseharusnyamengidentifikasidanmenilaiinformasiyangtersediaseperti:

1. Kontribusidariwilayahrencanaterhadapkeberlanjutansosialdanekonomi.2. Kondisi sosial, budaya, dan ekonomi yang dipengaruhi oleh pengelolaan wilayah

rencana.3. Resiko, stressors, atau penggerak (drivers) yang mempengaruhi kontribusi atau

kondisi,dan4. Keberlanjutankontribusi.

Kotak02,menyanjikancontohpendekatandalampenilaiankontribusiwilayahrencanaterhadapkeberlanjutansosialdanekonomi.

Kotak02

Contohkontribusirencanaterhadapkeberlanjutansosialdanekonomi

Rekreasi

Kontribusi wilayah rencana: pemandangan yang sangat indah memikat pengunjunguntukdatangkewilayahrencana.

Kondisi sosial budaya dan ekonomi: Lapangan pekerjaan pariwisata yang diperolehdaribelanjapengunjung,dapatmeningkatkanekonomilokal.

Risiko, Penggerak atau Stressors: Risiko terjadinya kebakaran yang parah terusmeningkat,mengancamkualitaspemandanganyangindah.

Isu keberlanjutan: Apakah wilayah rencana dapat dikelola untuk mempertahankankualitaspemandangan?

Pasokandankualitasair

Kontribusi wilayah rencana: daerah aliran sungai di wilayah rencana memenuhipasokankebutuhanairmasyarakatsekitardengankualitasyangmemenuhistandar.

T O O L K I T S P E R E N C A N A A N M U L T I G U N A H U T A N

30

Kondisi sosial budaya dan ekonomi:masyarakat diwilayah hilir dan areal pertanianbergantungpadasumberairdariwilayahrencana.

Risiko, Penggerak atau Stressors: peningkatan pertumbuhan populasi penduduk danpembangunan di wilayah hilir berpotensi menurunkan debit air sehingga kapasitassumberairsaatinitidakmampumemenuhikebutuhanpublik.

Isu keberlanjutan: Apakah wilayah rencana mampu mempertahankan ataumeningkatkan pasokan pasokan air ke wilayah hilir sekaligus mempertanhankankeutuhanekologihabitatperairan?

Penilaian seharusnya membantu mengarahkan fokus perencanaan denganmengidentifikasihubunganantarapengelolaanwilayahrencanadengankondisi sosial,budayadanekonomidiluarwilayahrencana.

B3.1KontribusiWilayahRencanaterhadapKondisiSosial,BudayadanEkonomi

Wilayah Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) memberikan kontribusi yangmempengaruhi kondisi sosial, budaya, dan ekonomi.Kontribusi tersebutmeliputi jasaekosistem dan multiguna hutan dari wilayah rencana yang memberi manfaat baiksecaralangsungmaupuntidaklangsung.Infrastrukturdiwilayahrencanajugapentinguntuk memberi kontribusi manfaat bagi publik. Pengelolaan wilayah rencana jugadapat memberikan kontribusi penting baik terhadap masyarakat sekitar maupunmasyarakatpadaskalayang lebih luas.Kotak03menampilkanbeberapacontoh jeniskontribusiwilayahrencanaterhadapkeberlanjutansosialbudayadanekonomi.

Kotak03

ContohKontribusiWilayahRencanaterhadapKondisiSosial,Budaya,danEkonomi

Multiguna:

a. Desainlokasirekreasidanpeluanguntukberekreasib. Penyediaanairc. Areapenggembalaansesuaikondisidankaraktersitikwilayahrencanad. Kayudanbiomasakayue. Peluang untuk berburu danmemancing sesuai kondisi dan karaktersitik wilayah

rencanadanketentuanyangberlaku

JasaEkosistem

a. Stokkarbondanlajusimpanankarbonb. Kualitas air dan daerah aliran sungai yang befungsi dengan baik sehingga

mendukungkelangsunganhiduporganismeperairanc. Pemandanganindahd. Situsbudayauntukpenggunaandankesenanganmanusia

Infrastruktur

1. Sistemjalandanjaluruntukkegiatanrekreasi2. Infrastruktur,untukmengalirkanenergikepublik3. Infrastruktur air, untuk penampungan dan penyaluran air, tempat pemancingan

danmemberikankesempatanuntukberperahu,sertapengendalibanjir

B U K U B : P E N I L A I A N ( A S S E S S M E N T )

31

4. Fasilitasyangdikembangkanyangmenyediakanaksesuntukrekreasi, interpretasibudaya,danpendidikan

KehadiranKPHdalammasyarakat

1. Kerjasamadankemitraandenganmasyarakat2. PeranKPHdalammendukungkehidupansosialmasyarakatsetempat

TimMultidisiplinjugadapatmengidentifikasidanmenilaiinformasiyangadamengenaimanfaat, atau kondisi sosial dan ekonomi yang dipengaruhi oleh kontribusi tersebut.Misalnya, sebuah studi mungkin menjelaskan manfaat ekonomi dari kegiatan wisatadiwilayah wilayah rencana. Manfaat dapat dijelaskan dalam bentuk perkiraan nilaifinansial atau deskripsi manfaat sosial dan ekonomi lainnya. Informasi ini dapatmembantu tim Multidisiplin untuk mengevaluasi kontribusi wilayah rencana yangmemilikinilaisignifikan.

TimMultidisiplindapatmengidentifikasiseperangkatkontribusiwilayahrencanauntukkeberlanjutan sosial dan ekonomi yang paling mempengaruhi kondisi sosial, budaya,danekonomidiwilayahrencanmaupunpadaskalayanglebihluas.

Kontribusiyangsignifikantersebutdapatmenjadifokusdalampenyusunankomponenrencana atau sebagai dasar dalam mempertahankan bagian rencana yang telahmemberikan kontribusi tersebut. Metode atau indikator yang digunakan dalampenilaian untuk menggambarkan atau menghitung kontribusi tersebut, juga dapatmembantudalammenetapkankontribusidalamprosespenyusunanrencana.Penilaianharus mengidentifikasi dan mengevaluasi informasi yang ada mengenai kontribusitersebutdanpengaruhnyaterhadapkondisisosial,ekonomi,danbudaya.

B3.11–MultigunaHutan

Pengelolaan multiguna hutan memberikan berbagai manfaat dan jasa. Pengelolaanmultiguna hutan tidak hanya untuk satu sumber daya, manfaat atau penggunaantertentu, tapi berlaku untuk seluruh sumber daya, manfaat dan jasa yang dapatdihasilkan di wilayah rencana dengan memperhitungkan prinsip kelestarian sesuaiketentuanyangberlaku.

Rekreasialam,lahanpenggembalaan,pemanenankayu,daerahaliransungai, ikan,dansatwaliar,dapatberkontribusiterhadapkeberlanjutansosialdanekonomi.Penggunaansumber daya tersebut dan sumber daya lainnya dapat berkontribusi dalammempertahankansosialbudayadankearifanlokal,menghubungkanmasyarakatdenganwilayahKPH,sertadapatmenyediakanlapangankerja,pendapatan,danmeningkatkankualitashiduppublik.

Pengelolaan wilayah rencana akan menentukan jenis dan kombinasi penggunaansumberdayayangadadiwilayahrencana,yangmempengaruhikondisisosial,budaya,dan ekonomimasyarakat di sekitarwilayahKPHdan skala yang lebih luas. Selain itu,pilihan pengelolaan terhadap satu sumber daya dan penggunaan mempengaruhisumberdayadanpenggunaan lainnyadan elemenkelestarian ekologi.Misalnya, arealhutan dan savana sering menjadi sumber lahan untuk penggembalaan ternak, yangmemberikan manfaat bagi masyarakat setempat. Namun, penggembalaan tersebut

T O O L K I T S P E R E N C A N A A N M U L T I G U N A H U T A N

32

dapatmempengaruhi(menurunkan)dayatarikarealtersebutsebagaitempatrekreasi,danmempengaruhistrukturdankomposisiekosistemnya.

Ruanglingkuppenilaianuntuksetiapmultigunahutanharussesuaidanrelevandenganpenggunaan sumber daya di wilayah rencana. Dampak dari beberapa penggunaanterhadapkelestarianekologijugaharusmenjadibagianpentingdalampenilaian.

B3.12-JasaEkosistem

Jasa ekosistem adalah produk dari hasil pengelolaan ekosistem yang ditujukan untukmempertahankanataumeningkatkankondisi sosial,budaya,danekonomimasyarakatbaikdidalamwilayahrencanadanpadaskalayanglebihluas.

Manfaatyangdapatdiperolehdariekosistem,diantaranya:

1. Jasa penyediaan, seperti udara dan air bersih, energi, bahan bakar, pakan ternak,serat,danmineral;

2. Jasa pengaturan, seperti penyimpanan karbon; pengaturan iklim mikro;penyaringan, pemurnian dan penyimpanan air; stabilisasi tanah; pengendalianbanjir;danpengendalianpenyakit;

3. Jasapendukung,sepertipenyerbukan,penyebaranbenih,pembentukantanah,dansiklushara;dan

4. Jasa kultural, seperti nilai pendidikan, estetika, spiritual dan budaya, pengalamanrekreasidanpeluangwisata.

Definisi dan kategori jasa ekosistem tersebut menyediakan kerangka kerja untukmempertimbangkanberbagaimanfaatyangdiperolehdariwilayah rencana.Meskipuntindakan pengelolaan mempengaruhi ekosistem dan tingkat atau kualitas jasaekosistem,namuntindakanpengelolaantidaktermasuksebagaijasaekosistem.

Pengelolaanwilayah rencana akanmempengaruhi kontribusi jasa ekosistem terhadapkondisi sosial, budaya, dan ekonomi. Misalnya, jasa budaya seperti akses danperlindunganterhadapsitusbudayaatauarealtertentudapatmemberikanmanfaatbagiusahawisata, nilai budaya, dan penggunaan tradisional olehmasyarakat sekitar. Jasapengaturan,sepertipengendalianbanjir,dapatmemberikanmanfaatyangsangattinggibagimasyarakatdisekitarwilayahrencanamaupunpadaskalayanglebihluas.

Untukmemfokuskan penilaian, penyusunan rencana atau revisi rencana, Kepala KPHseharusnyamengidentifikasi danmengevaluasi jasa ekosistem kunci yang disediakanolehwilayahrencana, tidakperlumengidentifikasidanmengevaluasi informasisemuajasaekosistemyangmungkinadadiwilayahrencana.Jasaekosistemkunciadalahjasaekosistemyangpentingyangadadiwilayahrencanataupadaskalayanglebihluasdanjasa ekosistem yang akan dikelola atau dipengaruhi oleh rencana pengelolaan hutan.Jasa ekosistemkunci yangdiidentifikasi dalampenilaianmenjadi basis data awal darijasa ekosistem yang dipertimbangkan dalam penyusunan rencana atau rencana revisiataudalamtahapperencanaanlainnya.Informasitambahanyangdiperolehpadatahapperencanaanselanjutnyadapatmenambahataumengurangijasaekosistemkunciyangadadalambasisdataawalhasilpenilaian.

Tim Multidisiplin harus mengidentifikasi dan mengevaluasi informasi setiap jasaekosistemkunciyangteridentifikasi,seperti:

B U K U B : P E N I L A I A N ( A S S E S S M E N T )

33

1. Skalageografisdimanawilayahrencanamemberikontribusipada jasaekosistemkunci(misalnyadaerahaliransungai,kabupaten,atauekoregion).

2. Kondisidankecenderunganjasaekosistemkunci.3. Stressors dan penggerak yang mempengaruhi permintaan dan ketersediaan jasa

ekosistemkuncidimasadepan.4. Kondisidankecenderunganekosistemataukarakteristik ekosistemkunci saat ini

yangmempertahankanjasaekosistemkuncidiwilayahrencana.5. Pengaruh dari areal di luarwilayah rencana atau kondisi lainnya yang berada di

luar kewenangan KPH yang mempengaruhi kemampuan wilayah rencana untukmenyediakanjasaekosistemkunci.

6. Hubunganantarajasaekosistemkuncidengankondisisosial,budaya,danekonomikunci.

B3.13–Infrastruktur

Infrastrukturdidalamwilayahrencanadapatmemilikidampakterhadapkondisisosial,budaya,ekonomi,danekologibaikdidalamwilayahrencanadanpadaskalayanglebihluas. Infrastruktur mencakup fasilitas untuk pembangkit energi, transportasi,komunikasi, penyaluran air, atau untuk rekreasi. Fasilitas tersebut secara langsungmempengaruhi kondisi dan penggunaan di wilayah rencana dan dapat mendukungdistribusibarangdanjasapadaskalayanglebihluas.Trenpenggunaankawasanhutanadalah salah satu indikator akan kebutuhan infrastruktur di masa depan yang harusdiperhatikandalampenilaianinfrastruktur.

B3.14-KehadiranKPHdalamMasyarakat

Keberadaan KPH (termasuk seluruh elemen di dalamnya), adanya kerjasama dankemitraan antara KPH dengan masyarakat, dan kegiatan pengelolaan hutan yangdilakukan, secara langsung dan tidak langsungmempengaruhi kondisi sosial, budaya,dan ekonomimasyarakatmelalui penyediaanbarangdan jasa, sertamelalui pelibatanmasyarakat dalam pengelolaan. Selain itu, KPH dapatmelibatkan diri dalam kegiatanyangadadimasyarakat.KeberadaanKPHsertaseluruhelemendidalamnya, termasukhubungannya dengan masyarakat sekitar harus dipertimbangkan dalam prosesperencanaan(penilaian,penyusunanataurevisirencanamaupunpemantauan).

B3.2-PenilaianKondisiSosial,Budaya,danEkonomi

Kepala KPH harus mengidentifikasi dan mengevaluasi informasi yang tersediamengenai:

1. Kondisisosial,budaya,danekonomidiwilayahKPHdanpadaskalayanglebihluas.2. Pengaruhsosial,budaya,danekonomiyangpentingterhadapwilayahrencana,dan3. Bagaimana wilayah rencana mempengaruhi kondisi sosial, ekonomi, dan budaya

padaskalayanglebihluas.

B3.21-KondisiSosial,Budaya,danEkonomipadaWilayahTerpengaruh

Kepala KPH harusmengidentifikasi danmenggambarkan wilayah terpengaruh utamayang digunakan untuk mengevaluasi kondisi sosial, budaya, dan ekonomi. Wilayahterpengaruh utama merupakan wilayah yang kondisi sosial, budaya dan ekonominya

T O O L K I T S P E R E N C A N A A N M U L T I G U N A H U T A N

34

sangatterpengaruholehkegiatanpengelolaandiwilayarencana.Wilayahterpengaruhutama bisa merupakan sebagian wilayah rencana, wilayah rencana atau wilaya padaskalayangkebihluas.

KepalaKPHdapatmemilihuntukmengidentifikasidanmengevaluasiareaterpengaruhlainnya, jika terdapat wilayah yang secara spasial mendapat pengaruh yang pentingsecaraekonomi,sosialdanbudayadariwilayahrencana.

Kepala KPH harus meminta masukan dari masyarakat dan melakukan koordinasidenganinstansipemerintahterkaituntukmenentukanbataswilayahyangterpengaruholeh kegiatan pengelolaan wilayah rencana. Kepala KPH mempertimbangkanketersediaan informasi saat mengidentifikasi batasan wilayah tersebut.Wilayah yangterpengaruhdapatdigunakanuntukmenjelaskanpengaruhsosial,budaya,danekonomidari berbagai alternatif rencana dalam laporan dampak lingkungan (environmentalimpactstatement-EIS)untukrencanaataurevisirencana.

Wilayah yang terpengaruh tidak mencakup daerah yang jauh dari KPH meskipunanggota masyarakatnya memiliki kepentingan, atau terkadang menggunakan wilayahrencana,terkecualikondisisosial,budaya,danekonomidiwilayatersebutdipengaruhioleh pengelolaanwilayah rencana. Sebagai contoh,minat para pengendaraoff road diKabupatenBatangharimelakukanrekreasidanoffroaddiwilayahKPHBukitPekakHuluLandaidiKabupatenSarolangun,tidakmenyebabkanwilayahdiKabupatenBatangharitersebutmenjadiwilayahyangdipengaruhiolehpengelolaanKPH, terkecualikegiatanrekreasi dan offroad tersebu memepengaruhi kondisi sosial, budaya dan ekonomi diKabupaten Batanghari. Pengaruh dari wilayah rencana terhadap wilayah yang cukupjauh tersebut dapat dikategorikan sebagai pengaruh dari rencana pengelolaan hutanwilayahrencanaterhadapwilayahpadaskalayanglebihluas.

Tim Multidisiplin harus mengidentifikasi dan mengevaluasi informasi yang tersediatentangwilayah,antaralainmengenai:

1. Datademografissepertiusia,jeniskelamin,kepadatanatauperpindahanpenduduk,pendidikan,dankepemilikanrumah.

2. Pendudukminoritasdanberpendapatanrendah.3. Informasikeselamatanmengenairisikokepadamasyarakatterkaitdenganwilayah

rencana.4. Tradisibudayayangpenting.5. Komunitas masyarakat yang berada dalam wilayah terpengaruh dan

karakteristiknya(misalnya,perkotaan,pedesaan,pinggirankota).6. Sektor-sektorpentingdalamperekonomian.7. Pekerjadanpengangguran.8. Tingkatdan sumberpendapatan rumah tangga atauperkapita (seperti upahdan

gaji).

B3.22 – Pengaruh Kondisi Sosial, Budaya, dan Ekonomi Terhadap WilayahRencana

Tim Multidisiplin harus secara singkat menjelaskan kondisi dan dinamika sosial,ekonomi, atau budaya yang mempengaruhi wilayah rencana. Informasi tersebut jugadapat digunakan untuk membantu mengidentifikasi bagaimana kecenderungan sosial

B U K U B : P E N I L A I A N ( A S S E S S M E N T )

35

danekonomidapatmempengaruhikondisidankeutuhanekologi.kondisidandinamikatersebuttermasuk:

1. Kebutuhan terhadap sumberdayadan jasa ekosistem tertentu, seperti udara danairbersih,pengendalianbanjir,peluangrekreasi,hasilhutan,mineraldanpangan,danproduksiserat.

2. Minat dalam penggunaan tertentu, lingkungan, atau pengelolaan, termasukpermintaanuntukperawatankhusus,kegiatanrestorasi,ataustrategipengendaliankebakaran.

3. Kebutuhanbudayaterkaitdenganpenggunaantradisionaldanhistorisdariwilayahrencanaolehberbagaikomunitas,masyarakatlokal,danmasyarakatadat.

4. Tren ekonomi yang mempengaruhi wilayah rencana dan wilayah terpengaruhlainnya.

B3.23–PengaruhWilayahRencanaterhadapKondisiSosial,BudayadanEkonomipadaWilayahyangTerpengaruh

Informasitentangkondisisosial,budaya,danekonomidiarealyangterpengaruhdapatdigunakan untuk membantu mengidentifikasi bagaimana kondisi sosial, budaya, danekonomiyangpalingdipengaruhi olehpengelolaanwilayah rencana. Sebagiankondisisosial,budaya,danekonomidiwilayahterpengaruhsensitifterhadapperubahandalampengelolaan wilayah rencana. Kondisi sosial, budaya, dan ekonomi di wilayahterpengaruh yang tidak sensitif terhadap, atau tidak mempengaruhi pengelolaanwilayahrencanamungkintidakperludianalisissecararincidalamprosesperencanaan.Penilaian harus mengidentifikasi kondisi sosial, budaya, dan ekonomi yang sensitifterhadappengelolaanwilayahrencana.

Tim Multidisiplin seharusnya mengidentifikasi dan mengevaluasi informasi yangtersediatentanghubunganwilayahrencanadengankondisisosial,budaya,danekonomidiwilayahterpengaruh,seperti:

1. Hubungan antara kontribusi dariwilayah rencana dengan kondisi sosial, budaya,danekonomi.

2. Trenyangmempengaruhikondisisosial,budaya,danekonomi.3. Peluangkontribusiwilayahrencanadalammempertahankankondisisosial,budaya,

danekonomi.

Saat mengidentifikasi dan mengevaluasi hubungan antara wilayah rencana dengankondisisosial,TimMultidisiplindapatmempertimbangkankondisiseperti:

1. Aktifitas dan tradisi yang menghubungan masyarakat dengan wilayah rencanasepertikegiatanrekreasi,pendidikan,dankegiataninterpretatif.

2. Nilaibagimasyarakatatassuatuarealatautempatyangadadiwilayahrencana.3. Pola pemukiman, perubahanpenggunaan lahan, dan konflik penggunaan lahandi

dalamataudisekitarwilayahrencana.4. Pengaruhdariwilayah rencana terhadapkesehatandankeselamatanmasyarakat,

termasukkondisisepertifrekuensikecelakaan,polusi,ataukejahatan.

Saat mengidentifikasi dan mengevaluasi hubungan antara rencana dengan kondisibudaya,TimMultidisiplindapatmempertimbangkankondisiseperti:

T O O L K I T S P E R E N C A N A A N M U L T I G U N A H U T A N

36

1. Kegiatan, tradisi, acara budaya, dan nilai-nilai masyarakat yang terkait denganwilayahrencana.

2. Warisansejarahdanhubunganbudayaantarawilayahrencanadenganmasyarakat.3. Lokasidanaksesuntukmemancing,berburu,ataupemungutanhasilhutandidalam

ataudisekitarwilayahrencanasesuaiketentuanyangberlaku.4. Kondisi dan tren lain mengenai sumber daya budaya dan sejarah, dan

penggunaannyadiwilayahrencana.

Saat mengidentifikasi dan mengevaluasi hubungan wilayah rencana dengan kondisiekonomi,TimMultidisiplindapatmempertimbangkan:

1. Kontribusi ekonomi dari beberapa penggunaan dan jasa ekosistem di wilayahrencana,danmanfaatyangdiperolehdaripengunjungrekreasiyangmenggerakanpeluangbisnislokal.

2. Peranan infrastruktur di dalam wilayah rencana dalam menunjang kegiatanekonomi.

3. Kontribusi ekonomi dari belanja anggaran KPH termasuk pekerjaan danpendapatanpegawaiKPH.

4. Keindahanalamwilayahrencanayangdapatmeningkatkandayatarikpengunjungndaninvestor.

5. Dampakekonomi tidak langsung(multifliereffect)yangdihasilkandarikontribusilangsungwilayahrencanasesuaibutira,bdanc.

B3.24 – Pengaruh Wilayah Rencana Terhadap Kondisi Sosial, Budaya, danEkonomipadaSkalayangLebihLuas

Selain pengaruhnya terhadap kondisi sosial, budaya, dan ekonomi di sekitar wilayahrencana, pengelolaan wilayah rencana mungkin memiliki pengaruh yang lebih luas,termasuk pengaruh terhadap komunitas masyarakat yang berada jauh dari wilayahrencana yang memiliki hubungan khusus atau memiliki kepentingan dengan wilayahrencana. Dalam beberapa kasus, kontribusi wilayah rencana bahkan dinilai pentingsecara nasional bahkan internasional. Penilaian harusmengidentifikasi pengaruh danhubungan antara pengelolaan wilayah rencana dengan kondisi sosial, budaya, danekonomipadalanskapatauskalayanglebihluas.

TimMultidisiplinharusmengidentifikasidanmengevaluasiinformasiyangadatentangkontribusiwilayahrencanaterhadapkondisisosial,budaya,danekonomipadalanskapyanglebihluas,seperti:

1. Peluangrekreasiyangadadiwilayahrencanayangdicariolehwisatawannonlokaldanminat rekreasi dariwisawannon lokal.Hal tersebutdapat termasukpeluangrekreasi seperti pendakian gunung, arung jeram, lintas alam, atau berkendara dijalanyangpenuhdenganpemandangan indah.Peluang inimembantumendukungusaha pembuatan atau penjualan peralatan rekreasi atau layanan yang berkaitandenganrekreasi.

2. Pemandanganbentangalamyangunikdiwilayahrencanayangdikenaldandiakuisecaraluas,termasukwilayahyangditetapkandiwilayahrencana.

3. Sumberdayadidalamwilayahrencanaseperti ikan,berburu,dantumbuhanyangmenarikpengunjungjauh(nonlokal)baikuntukrekreasimaupunsebagaisumberpangan.

B U K U B : P E N I L A I A N ( A S S E S S M E N T )

37

4. Sumberdayadiwilayahrencanayangdapatdigunakansebagaibarangdanjasadanberkontribusi pada ekonomi pada skala yang lebih luas, termasuk kontribusi air,kayu, hewan ternak, energi atau sumber daya mineral, yang digunakan olehberbagaiusahapertanian,manufaktur,atauusahalainnya.

5. Infrastruktur yang menyediakan jalur transportasi antar wilayah atau jaringanuntukmendistribusikanenergiataulistrikketempatyanglebihjauh.

B3.25–SumberInformasiMengenaiKondisiSosial,Budaya,danEkonomi

Berbagaisumberinformasiyangberkaitandengankondisisosial,budaya,danekonomidapatmemberikaninformasiyangrelevanuntukpenilaian.

B3.3–PenilaianMultigunaHutan

Ruang lingkup penilaian dari setiap aspek multiguna hutan harus berimbang antarakondisisaatinidanpotensipenggunaannyadiwilayahrencana.

B3.31–RekreasiAlam

Lihat pada bagian B3.4 untuk panduan berdasarkan hasil penilaian terhadapperencanaan areal tempat rekreasi, kesempatan, akses, dan karakteristik keindahanalam.

B3.32–ArealPenggembalaan

Areal penggembalaanmeliputi areal vegetasi untuk produksi pakan ternak permanendansementaraatauberpindah(sepertisehabispemanenankayuataukebakaran)yangmemungkinkan untukmendukung jenis satwa liar atau sebagai areal penggembalaanternak. Jikakegiatanpenggembalaan ternak terjadidiwilayahrencana,makakegiatanpenilaian harus mengidentifikasi dan mengevaluasi informasi yang ada, mengenaibagaimanawilayahrencanasaatinidapatmenyediakantempatpenggembalaansebagaisumberpakanternaklokalpadaarealpenggembalaanbaikbersifatpermanenmaupunberpindah. Bagian B2.1 memberikan panduan mengenai penilaian kelestarian atasekosistem spesifik yang berkaitan dengan padang gembala, seperti semak tanamanaromatik,padangrumputluas,danpadangrumputkecil.

Tim Multidisiplin harus mengidentifikasi dan mengevaluasi informasi yang tersediamengenaiarealpenggembalaan,seperti:

1. Kondisi padang gembala saat ini diwilayah rencana dan kecenderungan apa sajayang dapat mempengaruhinya. Informasi yang relevan dapat meliputikeanekaragamanspesiesrumputyangadadiwilayahrencana.

2. Tingkat penggembalaan saat ini diwilayah rencana dan pada skala lanskap yanglebihluas.

3. Tingkat kemampuan dan produktivitas dari wilayah rencana untuk dapatmendukungaktivitaspenggembalaanternak.

4. Dampakpenggembalaanterhadapkeutuhanekologidankeanekaragamanspesies.5. Kontribusi dari kegiatan penggembalaan diwilayah rencana terhadap kelestarian

sosial,ekonomi,danekologi.

T O O L K I T S P E R E N C A N A A N M U L T I G U N A H U T A N

38

B3.33Kayu

Pemanenandanproduksikayudapatmemilikiperanpentingdalammencapaikondisiyang diinginkan untuk kelestarian ekologi dan dapat berkontribusi terhadapkeberlanjutan sosial dan ekonomi. Penilaian harus mampu mengidentifikasi danmengevaluasi informasi yang tersediamengenai bagaimana pemanenan dan produksikayu dapat berkontribusi untuk kelestarian dan keseimbangan aspek sosial, ekonomidanekologi.

Tim Multidisiplin seharusnya mengidentifikasi dan mengevaluasi informasi yangtersedia,seperti:

1. Kondisi hutan saat ini di wilayah rencana termasuk struktur dan komposisitegakannya.

2. Tingkatpemanenandanproduksikayusaatinidiwilayahrencana,termasuktujuanpemanenankayu,hasilkegiatanpemanenan,danprosespemanenankayu(sepertipenjualankayu,kontrakpemanenankayu,ataupemanenanyangbersifatincidentaluntukpenggunaanlain).

3. Tingkatpemanenandanproduksikayusaatinipadaskalayanglebihluas.4. Data Sistem Informasi Geografis (SIG) dan informasi terkait lainnya untuk

mengidentifikasikecocokanlahanuntukproduksikayu.5. Kemampuankegiatanpemanenankayudalammempengaruhiketahananhutandan

resiliensihutanterhadapstressors,sepertikebakaran,hamadanpenyakit.6. Kemampuan kegiatan pemanenan kayu dalam memelihara atau memulihkan

karakteristikekosistemkunciuntukkelestarianekologi.7. Kapasitas dan tren kebutuhan kayu, restorasi ekosistem, dan infrastruktur

pengolahankayupadaskalawilayahyanglebihluas.8. Aspek yang mendorong tingkat penyediaan (supply) dan permintaan (demand)

terhadapkayudiwilayahrencana.9. Dampak dari pemanenan kayu terhadap keutuhan ekologi dan keanekaragaman

spesies.10. Kontribusi pemanenan dan produksi kayu di wilayah rencana untuk kelestarian

ekologidankeberlanjutansosial,ekonomi.

B3.34DaerahAliranSungai(DAS)

Penilaian harus mengidentifikasi dan mengevaluasi informasi yang ada mengenaikontribusi DAS dan sumber daya air terhadap keberlanjutan sosial dan ekonomi.Evaluasiinidapatmembanguninformasiuntukmendukungbagiandaripenilaiandalamrangka menunjukkan kelestarian ekologi. Tim Multidisiplin seharusnyamengidentifikasidanmengevaluasiinformasiyangada,seperti:

1. Kontribusi sumber daya air di wilayah rencana untuk rekreasi dan pemanfaatanoleh publik, yang mencakup penggunaan konsumtif termasuk termasukpengambilan air dan penyaluran air untuk pertanian, wilayah perkotaan, danpenggunaan komersil lainnya, serta penggunaan non konsumtif seperti lokasipenampunganairuntukmengaturbanjir,pembangkitlistrik,danrekreasi.

2. Kondisidankecenderunganterkaitpenggunaanairdanpemanfaatannyadiwilayahrencanadanpadaskalayanglebihluas.

B U K U B : P E N I L A I A N ( A S S E S S M E N T )

39

3. Dampak pemanfaatan air oleh manusia terhadap DAS, keutuhan ekologi, dankeanekaragamanspesies.

4. DampakaktivitasmanusiadanmultigunapadaDAS.5. Peran dari air dan DAS dalammendukung upaya pemanfaatan lainnya (rekreasi,

berburudanmemancing,kegunaankhusus,kebudayaan,dankeindahanalam).6. Kontribusi dari penggunaan dan pemanfaatan air dari wilayah rencana untuk

keberlanjutansosialdanekonomi

B3.35–Satwa,IkandanTumbuhan

Satwa, ikan dan tumbuhan di wilayah KPH merupakan sumber daya yang penting,dinikmati oleh masyarakat dalam berbagai cara. Pada bagian ini akan dijelaskanmengenai panduan untuk menilai kontribusi dari satwa, ikan dan tumbuhan untukkeberlanjutansosialdanekonomi.

Tim Multidisiplin seharusnya mengidentifikasi dan mengevaluasi informasi yangtersedia,seperti:

1. Spesies satwa, Ikan dan tumbuhan yang umumnya digunakan dan dinikmati olehpublik untuk berburu, memancing, pengamatan satwa, atau sumber pangan,termasukjugapenggunaanuntukbudayalokalsetempat.

2. Kondisidankecenderungandiwilayahrencanayangberkaitandenganjenisspesies-spesiestersebutbesertanilaimanfaatnya.

3. Dampak dari berburu, memancing, maupun pengambilan tanaman terhadapkeutuhanekologidankeanekaragamanspesies

4. Kontribusidaripenggunaandanpemanfaatandarispesies-spesiesdimaksuddiatasterhadapkeberlanjutansosialdanekonomi.

B3.4 – Penilaian Lokasi Rekreasi, Peluang dan Akses, serta KarakteristikKeindahan

Rekreasiberkontribusiterhadapkeberlangsungankehidupansosialdanpembangunanekonomi,sertamenyediakanpeluanguntukmendekatkanmanusiadenganalam.Fokuspenilaian untuk kegiatan rekreasi adalah untuk mengidentifikasi dan mengevaluasiinformasiyangadaterkaitkondisisaatini,trendankeberlanjutandari lokasirekreasi,peluang,penggunaan,preferensi,akses,dankarakteristikkeindahanalam.Kondisidantrendinilaidalamwilayahrencanadanjugadalamkaitannyadenganskalawilayahyanglebihluas.

Tim Multidisiplin harus mengidentifikasi dan mengevaluasi informasi yang adamengenai tempat rekreasi dan peluangnya, termasuk variasi musiman,menggunakanROS (the Recreation Opportunity Spectrum) atau spektrum peluang rekreasi. Timtersebut juga harus mengidentifikasi dan mengevaluasi informasi yang ada ataskarakterkeindahandariwilayahrencanayangtersediadanpotensial,berdasarkanpetadan informasi lainnya dengan menggunakan Scenery Management System. Tim jugaharus mempertimbangkan informasi yang disediakan oleh publik berkenaan dengankesempatan rerkreasi, aktivitas, dan pemandangan yang tidak tercakup di dalamROS(theRecreationOpportunitySpectrum),danSceneryManagementSystem.

T O O L K I T S P E R E N C A N A A N M U L T I G U N A H U T A N

40

Berdasarkan informasidimaksuddiatasdan informasi lainnyasepertiyangdijelaskandibawahmaupunhasil indentifikasi atau informasidaripublik,KepalaKPHsebaiknyamenilai sejauh mana wilayah rencana dapat memenuhi permintaan atas peluangrekreasi dan kemampuan wilayah rencana agar tempat rekreasi, peluang, akses, dankarakterkeindahannyadapatlestari.

1. Tim Multidisiplin seharusnya mengidentifikasi dan mengevaluasi informasitambahan yang tersediamengenai karakteristik aktivitas rekreasi dan keindahanalamdiwilayahperencanaanrencanaseperti:a. Potensi kegiatan rekreasi yang tersedia di wilayah rencana yang mencakup

distribusi lokasi aktivitas, variasimusimandankeunikanalamidan topografiyangmenciptakanpotensikegiatanrekreasitersebut.

b. Kondisi lokasi rekreasi penting di wilayah rencana, termasuk keamanannyauntukaktivitasrekreasi.

c. Hubungan di antara aktivitas rekreasi yang tersedia, termasuk tingkatkesesuaianatauketidaksesuaiannya.

d. Kondisi alam, jalur trek, infrastuktur jalan, sarana prasarana, dan jalurtransportasi dan infrastruktur lain untuk memastikan ketersediaan aksesrekreasi.

e. Kesempatan-kesempatan yang terdapat di wilayah rencana yang dapatdigunakan untuk membangun hubungan yang lebih baik antara manusiadenganalammelaluiedukasi,pengalaman,rekreasi,dankaderisasi.

f. Kondisidankecenderunganapasajayangdapatmempengaruhikualitaslokasirekreasidankarakteristikalamdiwilayahrencana.

g. Informasi mengenai keberlanjutan atau kelestarian lokasi rekreasi, peluang,akses,dankarakterkeindahanalamyangdimiliki.

h. Potensi yang dimiliki oleh wilayah rencana ataumeningkatkan potensi yangada untuk mengembangkan rekreasi yang berkelanjutan dan untukmenawarkan peluang rekreasi berkelanjutan baru yang mampu memenuhikebutuhanpubliksaatinidanakandatang.

i. Dampakrekreasipadakeutuhanekologidankeanekaragamanspesies.j. Kontribusi rekreasi dalam wilayah rencana terhadap keberlanjutan sosial,

ekonomi,dankelestarianekologi.2. Selain itu, TimMultidisiplin sebaiknyamempertimbangkan bagaimana pengaruh-

pengaruhdiluarwilayahrencanayangmungkindapatmempengaruhipermintaanrekreasi di wilayah rencana atau kemampuan wilayah rencana untuk memenuhipermintaan-permintaantersebut.TimMultidisiplinsebaiknyamempertimbangkaninformasiseperti:a. Minatataupreferensipublikdanpermintaanakanpeluangataulokasirekreasi

yangspesifik.b. Ketersediaanpeluangrekreasididaerahlainnyapadaskalawilayahyanglebih

luas.c. Perencanaan rekreasi di wilayah rencana yang telah ditetapkan dan

diterbitkanolehLembagaAdat,Provinsi,ataupemerintahlokalsetempat.d. Kondisi sosial, budaya, dan ekonomi sekitar wilayah rencana, seperti

pertumbuhan populasi, pemanfaatan tradisional, atau tingkat pendapatanmasyarakatyangakanmempengaruhipermintaanrekreasidiwilayahrencana.

B U K U B : P E N I L A I A N ( A S S E S S M E N T )

41

e. Munculnya ketertarikan atau tren rekreasi yang baru dan unik, yang dapatmempengaruhipermintaanrekreasidiwilayahrencana.

f. Isu atau dinamika terkait kondisi sosial, budaya, atau ekonomi yang dapatmenghambat bahkan menghalangi kelompok masyarakat untuk mencari,mengakses,atauberpartisipasidalamkegiatanrekreasiyangbiasanyadimintaolehmasyarakatpadaumumnya.

g. Arti penting lokasi rekreasi di wilayah rencana dari sudut pandangkepentinganprovinsi,nationaldaninternasional.

B3.5PenilaianSumberEnergiyangDapatdanTidakDapatDiperbaharui,SumberMineraldanBahayaGeologis

Penilaian ini mengidentifikasi dan mengevaluasi informasi yang tersedia tentangkontribusienergiyangdapatdantakdapatdiperbaharui jugasumber-sumbermineraluntukkeberlanjutansosialdanekonomi.

B3.51–SumberDayaEnergiyangDapatDiperbaharui

Sumberenergiyangdapatdiperbaharuitermasukangin,tenagaair,matahari,biomassa,dan panas bumi. Tim Multidisiplin seharusnya mengidentifikasi dan mengevaluasiinformasiyangtersediaseperti:

1. Proyeksikebutuhansumberenergiyangdapatdiperbaharui.2. Potensiwilayahrencanauntukmenyediakanenergiyangdapatdiperbaharui.3. Faktor-faktoryangakanmempengaruhisumberenergiyangdapatdiperbaharuidi

wiilayahperencanaan.4. Koridortransmisienergiyangadasaatinidanpotensikebutuhankoridortransmisi

yangbaru.5. Dampak pengelolaan energi yang dapat diperbaharui terhadap keutuhan ekologi

dankeanekaragamanspesies.6. Kontribusi energi yang dapat diperbaharui dalam wilayah rencana terhadap

keberlanjutansosialdanekonomi.

B3.52 – Sumber daya Energi yang Tidak Dapat Diperbaharui dan Sumber DayaMineral

Sumber daya energi dan mineral menyediakan material yang dibutuhkan olehkehidupan masyarakat modern. Setiap jenis dari energi yang tak dapat diperbaharuiatau mineral dalam wilayah rencana membutuhkan pertimbangan dari hukum yangberlaku,kewenanganpemerintahdanpemerintahprovinsi.

Potensi sumber mineral dan sumber energi yang tak dapat diperbaharui yang dapatdiidentifikasidalamkegiatanpenilaianantaralain:

1. Sumberdayamineral,sepertiemas,perak,tembaga,danjenisminerallainnya.2. Sumberdayaminyakdangas.3. Sumber-sumberenergipanasbumi.4. SumberdayagaliangolonganC.

T O O L K I T S P E R E N C A N A A N M U L T I G U N A H U T A N

42

SelanjutnyaTimMultidisiplindapatmengidentifikasidanmengevaluasiinformasiyangadadalamrangkapertimbanganrencanapengelolaansumberenergiyang tidakdapatdiperbaharuidansumbermineraldiwilayahrencanaseperti:

1. Potensiketersediaansumberenergiyangtakdapatdiperbaharuidanmineral.2. Jenis,tingkatan,danlokasiumumdarienergitakdapatdiperbaharuidanaktivitas

mineralsertakemampuanpenyeduaanenergidiwilayahrencanapadasaatini.3. Informasitentangkeputusandankebijakansebelumnyaterkaitdenganpemenuhan

kebutuhandancadanganenerginasional.4. Proyeksipotensisumberenergitakdapatdiperbaharuidansumbermineral,serta

prediksipengembangansumberminyakdangasdimasadepan.5. Trensumberenergiyangtakdapatdiperbaharuidanmineraldiwilayahrencana.6. Kebutuhanreklamasiataurestorasiarealbekastambang.7. Kegiatanpenambangannonkomersial.8. Dampak eksploitasi energi yang tak dapat diperbaharui dan mineral terhadap

keutuhanekologidankeanekaragamanspesies.9. Kontribusi eksploitasi energi yang takdapatdiperbaharuidanmineraldiwilayah

rencanaterhadapkeberlanjutansosialdanekonomi.

B3.53–BahayaGeologis

TimMultidisiplin seharusnya jugamengidentifikasi danmengevaluasi informasi yangtersedia tentang bahaya geologis cakupannya luas dan berdampak besar, termasuktanah longsor, reruntuhan bebatuan, aliran lumpur, gempa bumi, reruntuhan karst,letusan gunung berapi, banjir, amblesan, batuan mengandung asam, serta gas danmineral alami, seperti asbestos, erionite, radon, and methan. Secara khusus, TimMultidisplin sebaiknya mengidentifikasi dan mengevaluasi kondisi bahaya geologisterutamayangberdekatandenganlokasipemukiman, infrastuktur,arealrekreasiyangdibangun,danarealainnyayangseringdigunakan.

B3.6–PenilaianInfrastruktur

Kegiatan penilaian seharusnya mengidentifikasi dan mengevaluasi informasi yangtersedia tentang kontribusi infrastruktur terhadap keberlanjutan sosial dan ekonomi.Tim Multidisiplin seharusnya mengidentifikasi dan mengevaluasi beberapa informasiseperti:

1. Lokasi dan kondisi infrastruktur yang ada di wilayah rencana. Infrastrukturmeliputi sistem jalan hutan, infrastruktur rekreasi (seperti fasilitas yang telahdikembangkan, jalur trekking, dan fasilitas penginapan), kantor dan pos jaga,bendungan,infrastrukturpenyaluranair,pagar,menarakomunikasi,danjembatandalamwilayahrencana.

2. Pengaruh infrastruktur eksternal padawilayah rencana atau di luar kewenanganKPH namun berkaitan denganmanajemenwilayah rencana. Contoh infrastrukturseperti itu adalah jalanNegara yangmemiliki hubungan penting dengan jaringanjalanhutandiKPH.

3. Kecenderungan yang dapat mempengaruhi kondisi atau perkembanganinfrastruktur dalam wilayah rencana, antara lain pertumbuhan populasi atauperubahan penggunaan lahan yang dapat mempengaruhi kebutuhan akses dan

B U K U B : P E N I L A I A N ( A S S E S S M E N T )

43

infrastruktur untuk mendukung pemanfaatan sumber daya potensial saat inimaupundimasadepandiwilayah rencana, seperti rekreasi, penggembalaan, daneksploitasimineraldanenergi.

4. Informasi mengenai keberlanjutan penyediaan infrastruktur, termasukkemampuananggaranunitKPHuntukmemeliharainfrastrukturyangsudahada.

5. Perencanaan, penilaian, dan laporan kegiatan terdahulu seperti rencanamanajemenpariwisataterkaitdenganinfrastrukturdiwilayahrencana.

6. Dampak pembangunan infrastruktur terhadap keutuhan ekologi dankeanekaragamanspesies.

7. Kontribusiketersediaaninfrastrukturterhadapkeberlanjutansosialdanekonomi.

B3.7-PenilaianAreaKepentinganMasyarakatLokal

Penilaian ini harus mengenali areal-areal yang penting bagi masyarakat lokal. TimMultidisiplin seharusnya mengidentifikasi dan mengevaluasi informasi yang tersediamengenai:

1. Masyarakat adat, lembaga adat atau lembaga masyarakat lokal yang berkaitandenganwilayahrencana.

2. Hak-hak masyarakat adat atau lokal yang ada saat ini, termasuk yang berkaitandengan berbagai aktivitas berbasis kearifan lokal seperti berburu, memancing,berkumpul,sertamelindungisitusbudayadanspiritual.

3. Areal di wilayah rencana atau yang terpengaruh oleh kegiatan pengelolaan diwilayahrencana,yangdiketahuipentingbagimasyarakatadat, lembagaadatataulembagamasyarakatlokal.

4. Kondisi dan kemungkinan sumber daya yang mempengaruhi hak dan wilayahmasyarakatadatataulokal.

KepalaKPHharusmelindungikerahasiaanberkenaandenganinformasiyangsensitivesecarabudayapadamasyarakatadatataulokal.

Kepala KPH sebaiknya menggali informasi yang tersedia mengenai hak dan wilayahmasyarakatadatataulokal,yangdapatdiperolehantaralaindaridiskusidengankepalaadatatautokohlokaldansumberinformasilainnya.

B3.8–PenilaianPemanfaatanSumberDayaBudayadanSejarah

Penilaian sebaiknya mengidentifikasi dan mengevaluasi informasi yang tersediamengenai kontribusi dari penggunaan dan sumber daya budaya dan sejarah untukkeberlanjutan sosial dan ekonomi. Sumber daya budaya ini termasuk aset warisanbudayaprioritasyangadadiwilayahrencanadanseluruhnyaditetapkansebagaihartapeninggalanbersejarah.Asetwarisanbudayaprioritasakanmencakupasetbudayadanassetbersejarahyangtelahdiketahuiartipentingnyabagiwilayahrencana.

Nilai sumber daya budaya dan sejarah dapat termasuk pengetahuan dan pemahamanakansejarah,budaya,danhubunganspiritualpadawarisanbangsa,datailmiahtentangbudayadimasalampauataukondisihistoris,adaptasimanusiaterhadapperistiwaiklimdi masa lampau dan hal lainnya yang serupa, serta pariwisata yang menguntungkanekonomimasyarakatlokal.

T O O L K I T S P E R E N C A N A A N M U L T I G U N A H U T A N

44

Tim Multidisiplin dapat mengidentifikasi dan mengevaluasi informasi yang tersediaseperti:

1. Konteksbudayadansejarahdariwilayahrencanadalamskalawilayahyang lebihluas.

2. Sumber daya budaya dan sejarah, termasuk keberadaan aset peninggalanbersejarahyangadadiwilayahrencana.

3. Keadaandarisumberdayabudayadansejarahyangtelahdiketahui.4. Kecenderungan yang dapat memengaruhi kondisi dari, atau permintaan untuk,

sumberdayabudayadansejarah,termasukpengaruhdaripenggunaanpublikdanpengelolaanKPH.

5. Peluangdidalamwilayahrencanauntukmembangunhubungan lebihbaikantaramasyarakatdengansumberdayabudayadansejarahdiluarwilayahrencana.

6. Kontribusi dari pemanfaatan sumber daya budaya dan sejarah terhadapkeberlanjutansosial,ekonomi,dankelestarianekologi.

B3.9–PenilaianStatusdanKepemilikan,Penggunaan,danAksesLahan

Penilaian seharusnyamemuat informasi yangmenjelaskan tentang bagaimana status,kepemilikan, penggunaan, dan akses lahandapatmempengaruhiwilayah rencanadanbagaimana pengelolaanwilayah rencana dapatmempengaruhi penggunaan dan akseslahan.

Kepemilikan lahan dan status lahan adalah pola dasar dari kepemilikan publik ataunegaradankepemilikanswastaatau individuatashakmilikdipermukaanmaupundibawah permukaan lahan dan batasan hukum dan perizinan atas penggunaan lahan.Status lahan juga mengacu pada perencanaan, zonasi, hak memasuki wilayah, atauketetapan hukum lainnya untuk lahan individu, dan kategori pengelolaan formal ataslahanpubliklainnya(sepertitamannasional,tamanhutanraya,danwilayahKPH).

Penggunaan lahan adalah pemanfaatan lahan saat ini, seperti pemukiman, komersil,industri, atau pertanian untuk lahan individu, dan alokasi lahan saat ini sertapenggunaanlahanyangdiizinkanpadawilayahhutanyangadapadaKPH.Penggunaanlahan yang berada di bawah kewenangan pemerintah daerah dapat menyediakaninformasipentingtentangbagaimanaperubahanpenggunaanlahandimasadepanyangdapatmempengaruhipengelolaanwilayahrencana.

Selanjutnya Tim Multidisiplin mengidentifikasi dan mengevaluasi informasi yangtersediaseperti:

1. Pola yang ada saat ini terkait kepemilikan, status, dan penggunaan lahan baik didalam,diluarmaupundisekitarwilayahrencana.

2. Kecenderungan yang mempengaruhi status, kepemilikan, dan penggunaan lahandenganperhatiankhususpadakecenderunganyangberadadidalamataudisekitarbataswilayahrencana.

3. Pengaruhwilayahrencanaterhadapkepemilikan,status,danpenggunaanlahandidalamskalawilayahyanglebihluas.

4. Akseske,dari,ataumelaluiwilayahrencanauntukberbagaimodatransportasidandaridaerahperkotaankepedesaandisekitarwilayahrencana.

B U K U B : P E N I L A I A N ( A S S E S S M E N T )

45

5. Peluang untuk mengintegrasikan pengelolaan wilayah rencana dengan lahansekitarnya.

6. Kecenderunganstatusdankepemilikanlahanyangmempengaruhiaksesterhadapwilayah rencana dan bagaimana kecenderungan tersebut mempengaruhipemanfaatanwilayahrencana.

7. Pengaruh dari kecenderungan dan kondisi dari kepemilikan, status, penggunaan,danakseslahanterhadapkondisisosial,budaya,ekonomi,danekologi.

B4–PenilaianWilayahyangDitetapkan

Penilaianharusmengidentifikasiarealyangditetapkandidalamwilayahrencana.Arealyangditetapkanadalaharealspesifikdidalamwilayahrencanayangtelahmemperolehpenunjukkansecarapermanenuntukmempertahankankeunikankarakternyaataupuntujuannya.Untukitu,TimMultidisiplinseharusnyamengidentifikasidanmengevaluasiinformasiyangtersediamengenaiarealyangditetapkan,termasuk:

1. Tipe, tujuan, dan lokasi dari areal yang ditetapkan yang telah dibentuk di dalamwilayah rencana. Kepala KPH harus menggunakan peta untuk mengidentifikasilokasi-lokasi tersebut, terkecuali lokasi tersebut harus tetap dirahasiakan untukperlindungansumberdaya.

2. Cakupan penggunaan, aktivitas pengelolaan, atau pembatasan manajemen terkaitdenganarealyangditetapkanpadawilayahrencana.

3. Perencanaan yang ada saat ini untuk pengelolaan dari areal yang ditetapkan didalam wilayah rencana, seperti perencanaan komprehensif untuk jalurpemandangan alam nasional (national scenic trails) atau jalur bersejarah (historictrails).

4. Kebutuhan dan peluang potensial untuk penambahan areal yang ditetapkan. TimMultidisiplin perlu mengidentifikasi dan mengevaluasi informasi yang tersediauntukmenjawabbeberapapertanyaanseperti:a. Apakah tersedia dokumen atau usulan yang mengidentifikasi kebutuhan

pentingataupotensialuntuksebuaharealyangditetapkan?Contohnya,sebuahlaporanpenelitian yangmengindikasikankebutuhanuntukhutanpendidikandidalamwilayahrencana.

b. Adakah tipe lahan atau ekosistem spesifik di wilayah rencana yang belumterwakili?

c. Adakahsumberdayayang langkaataumenakjubkandiwilayahrencanayangsesuaidengantipetertentudariarealyangditetapkan?

d. Apakah ada peluang untuk mempromosikan areal rekreasi yang unik ataukeindahan alam yang menakjubkan di wilayah rencana yang telah diketahuisebelumnyadanbisamewujudkanrekreasiberkelanjutan?

e. Apakah tersedia informasi ilmiah atau bersejarah yang menyajikan peluangunikuntukmenonjolkanpeluangpendidikan,sejarah,budaya,ataupenelitiantertentu?

f. Sudahkah kebutuhan atau peluang untuk areal yang ditetapkan terakomodirdalamperencanaanprovinsi,kabupatendanmasyarakatadat?

g. Adakahperanekologipentingyang telahdiketahui, sepertimenjaminhabitatataukonektivitasuntukspesiesberisikoyangbisadidukungmelaluiarealyangditetapkan?

T O O L K I T S P E R E N C A N A A N M U L T I G U N A H U T A N

46

h. Bagaimana areal yang ditetapkan tersebut dapat berkontribusi padakeberlanjutansosial,ekonomi,dankelestarianekologi?

Penilaian areal yang ditetapkan, pada butir 4 dan 5 dari butir di atas tidakmembutuhkan identifikasi dan evaluasi pada setiap areal potensial yang ditetapkanyangdapatdiaplikasikanpadawilayah rencana. Itu adalahulasandari informasi yangtelah tersedia untuk mengevaluasi mengenai peluang apa yang sudah teridentifikasipadaarealtersebutdankebutuhanapayangbisadipenuhioleharealyangditentukan.

B5–PenilaianuntukPerubahanRencana

Pada kondisi dimana Kepala KPH memutuskan bahwa penilaian terbaru dibutuhkanuntuk menginformasikan sebuah perubahan rencana, maka Kepala KPH dapatmenentukancakupan,skala,proses,danisipenilaiantergantungpadatopikatautopik-topikyangperludiakomodirdalamperubahanrencana.

Sebuah penilaian tidak diperlukan lagi untuk perubahan rencana ketika laporanpenilaian telah tersedia secara utuh. Dokumentasi lainnya, seperti laporan evaluasipemantauan atau sumber informasi baru lainnyamengindikasikan perubahan kondisiwilayah rencana,mungkinakan cukupuntukmenentukankebutuhanakanperubahanrencana. Namun demikian, Kepala KPH dapat menentukan apakah penilaian tersebutberguna, untuk mengidentifikasi informasi terkait yang tersedia dan mengevaluasikeadaan dan tren sosial, budaya, ekonomi, dan sistem ekologi yang relevan pada isuataumasalahpokokyangmengindikasikanbahwasebuahperubahanrencanamungkindiperlukan.Cakupan,skala,dankompleksitasdari isuataumasalahpokokakansecarakhususmenentukancakupan,skala,dankompleksitaspenilaian.

ISBN 978-602-1681-43-5

9 7 8 6 0 2 1 6 8 1 4 3 5