RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG...

278
RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 PETA SITUASI iii PETA SITUASI

Transcript of RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG...

Page 1: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

PETA SITUASI iii

PETA SITUASI

Page 2: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

RINGKASAN EKSEKUTIF iv

RINGKASAN EKSEKUTIF

KPHP (Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi) Model Kendilo ditetapkanmelalui Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.966/Menhut-II/2013 tanggal 27Desember 2013 dengan wilayah kelola di Kabupaten Paser Provinsi Kalimantan Timur.Penetapan tersebut diarahkan untuk menjadi solusi pengelolaan hutan khususnya diwilayah selatan Kabupaten Paser guna mewujudkan pengelolaan yang lestari, efektifdan efisien. Mengacu pada isu strategis yang berkembang seperti: kelembagaan yangmandiri, kepastian kawasan dan tenurial, pengelolaan hutan secara lestari, rehabilitasihutan dan lahan, serta ketersediaan data dan informasi yang lengkap dan terbuka,pengelolaan KPHP Model Kendilo mengusung visi “Mewujudkan Wilayah PengelolaanHutan KPHP Model Kendilo yang Terpadu sebagai Penyangga Fungsi EkologisDaerah Aliran Sungai dan Bernilai Ekonomi Bagi Masyarakat serta BerperspektifPerubahan Iklim”.

Guna mewujudkan visi tersebut, maka ditetapkan misi pengelolaan sebagaiberikut: 1) Memantapkan dan mengoptimalkan tata kelola dan pemanfaatan kawasanhutan dalam bentuk penguatan kapasitas dan kemandirian KPHP Model Kendilo gunamendukung inventarisasi potensi kawasan, tata batas kawasan hutan danpengembangan aneka usaha kehutanan berbasis keterlibatan masyarakat; 2)Meningkatkan kualitas dan kuantitas nilai ekologis hutan KPHP Kendilo melaluikegiatan rehabilitasi dan reklamasi hutan/lahan kritis serta kegiatan perlindungan dankonservasi sumber daya hutan dan ekosistem; 3) Meningkatkan koordinasi yangsinergis dengan pemegang izin yang melaksanakan pemanfaatan hasil hutan danpenggunaan kawasan hutan melalui monitoring dan evaluasi perizinan di wilayahKPHP Model Kendilo; 4) Memberdayakan masyarakat desa hutan melalui peningkatanpartisipasi kelompok masyarakat dalam bentuk kerjasama pola kemitraan agroforestryyang multi bisnis/usaha; dan 5) Mengoptimalkan peran dan partisipasi parastakeholder dalam mendukung tugas dan fungsi KPHP Model Kendilo

Visi dan Misi tersebut akan diwujudkan melalui Rencana Pengelolaan HutanJangka Panjang (RPHJP) KPHP Model Kendilo 2017-2026 sebagai berikut:

1. Inventarisasi Berkala Wilayah Kelola dan Penataan HutanKegiatan inventarisasi akan dilakukan secara berkala lima tahunan dari kondisi

awal, kondisi 5 tahun berikutnya dan kondisi 10 tahun berikutnya sehingga dapatdiketahui dengan tepat potensi, karakteristik, bentang alam, kondisi sosial-ekonomidan perubahan yang terjadi di wilayah KPH selama kurun waktu tersebut. Rencanapenataan hutan yang akan dilaksanakan meliputi kegiatan tata batas luar wilayahpengelolaan KPHP Model Kendilo dengan panjang tata batas 411,46 km dan penataanbatas blok kelola sepanjang 772,7 km yang melingkupi 7 unit.

2. Pemanfaatan Hutan pada Wilayah TertentuWilayah tertentu pada KPHP Model Kendilo memiliki luas 83.972 ha yang akan

dikelola oleh KPHP Model Kendilo baik dengan pola swakelola maupun dengankemitraan atau kerja sama dengan investor, masyarakat ataupun pihak lain yangberminat. Prioritas kegiatan pada pemanfaatan hutan pada wilayah tertentu di dalamwilayah KPHP Model Kendilo direncanakan pada pengembangan 3 (tiga) corebusinesses di blok-blok yang telah ditentukan. Pengembangan usaha tersebut adalahsebagai berikut: (1) Pengelolaan dan pengembangan hutan tanaman melalui polakemitraan agroforestry; (2) Pengelolaan dan pengembangan HHBK, seperti: rotan,tumbuhan obat, damar, lebah madu, air mineral, aren dan gaharu; serta (3)Pengelolaan jasa lingkungan untuk wisata alam dan penyerapan karbon.

Page 3: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

RINGKASAN EKSEKUTIF v

3. Pemberdayaan MasyarakatKegiatan pemberdayaan yang direncanakan akan dilakukan dengan skema

mengembangkan skema pola kemitraan pada kawasan hutan yang lokasinya beradapada wilayah yang telah terdapat aktivitas masyarakat di dalam kawasan hutantersebut atau masyarakat memiliki akses yang tinggi terhadap kawasan hutan tersebutdan berada di luar areal izin pengusahaan hutan. Fasilitasi pembentukan kelompoktani hutan dilakukan secara kemitraan antara lembaga pengelola KPHP Model Kendilo,Dinas Kehutanan dan UPT di lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup danKehutanan. Secara spasial lokasi blok pemberdayaan masyarakat tersebar di empatkecamatan dengan total luas 24.578 Ha.

4. Pembinaan dan Pemantauan Pemanfaatan Hutan dan Penggunaan KawasanHutan pada Areal yang Berizin

Rencana kegiatan pembinaan dan pemantauan pada areal KPHP-Model Kendiloyang telah ada hak atau izin pemanfaatan maupun penggunaan kawasan selamajangka 2017-2026 di KPHP-Model Kendilo adalah sebagai berikut: (1) Inventarisasiizin-izin pemanfaatan dan penggunaan kawasan hutan; (2) Pembinaan, monitoring danevaluasi pemanfaatan hutan pada hutan lindung; (3) Pembinaan, monitoring danevaluasi pemanfaatan hutan pada hutan produksi; dan (4) Pembinaan, monitoring,evaluasi dan pelaporan penggunaan kawasan hutan untuk pertambangan, saranaperhubungan/jalan, sarana telekomunikasi/radio, pinjam pakai kawasan hutan, dantransmigrasi.

5. Rehabilitasi pada Areal Kerja di Luar IzinRencana lokasi penyelenggaraan rehabilitasi diarahkan pada areal-areal yang

tutupan hutannya telah terbuka atau yang memiliki penutupan semak belukar sebagaiakibat aktivitas perambahan masyarakat pada kawasan hutan, mengingat fungsi utamadari hutan DAS Kendilo sebagai perlindungan dan pengawetan tata air dan hidrologi.Lokasi rencana kegiatan rehabilitasi pada kawasan hutan mengacu pada sebaran LMUPrioritas DAS dari BPDASHL Mahakam Berau ditambah dengan hasil inventarisasikondisi lapangani. Lokasi prioritas sasaran rehabilitasi wilayah KPHP Model Kendiloseluas 63.713 ha melalui kegiatan: (a) reboisasi; (b) pemeliharaan tanaman; (c)pengayaan tanaman; dan (d) penerapan teknik konservasi tanah

6. Pembinaan dan Pemantauan (Controlling) Pelaksanaan Rehabilitasi danReklamasi pada Areal yang Ada Hak atau Izin Pemanfaatan dan PenggunaanKawasan Hutannya

Rencana kegiatan pembinaan dan pemantauan pelaksanaan rehabilitasi danreklamasi pada areal yang sudah ada hak atau izin pemanfaatan dan penggunaankawasan KPHP Model Kendilo Jangka 2017-2026 adalah sebagai berikut: 1)Identifikasi lahan kritis pada lahan yang dibebani izin/hak pada hutan produksi danhutan lindung; 2) Penyusunan rencana pengelolaan rehabilitasi lahan (RPRL) danRencana Tahunan Rehabilitasi Lahan (RTnRL); 3) Pembinaan, pemantauan danevaluasi pelaksanaan rehabilitasi hutan oleh pemegang izin pemanfaatan dan ataupenggunaan kawasan hutan; 4) Membuat rencana reklamasi hutan yang meliputiinventarisasi lokasi, penetapan lokasi reklamasi hutan; 5) Pembinaan, pemantauandan evaluasi pelaksanaan reklamasi hutan oleh pemegang izin/hak; 6) Pembinaanpenyelenggaraan pengelolaan DAS (pengelolaan DAS terpadu, base line data DASdan peta lahan kritis); 7) Kampanye Pengelolaan DAS Terpadu; dan 8) Monitoring danEvaluasi.

7. Penyelenggaraan Perlindungan dan Konservasi HutanUpaya perlindungan hutan yang direncanakan adalah: (1) Indentifikasi faktor-

faktor yang menyebabkan kerusakan hutan, kawasan hutan dan hasil hutan; (2)Identifikasi dan inventarisasi serta pembuatan peta kawasan rawan kerusakan dan

Page 4: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

RINGKASAN EKSEKUTIF vi

keamanan kawasan hutan; 3) Sosialisasi pencegahan kebakaran hutan dan lahanserta perundang-undangan kehutanan; 4) Patroli pengamanan hutan; 5) Penyidikan,penegakan hukum, advokasi dan konsultasi bantuan hukum; 6) Pencegahan danpemadaman kebakaran hutan dan lahan; 7) Penanganan pasca kebakaran; dan 8)Pembangunan sistem informasi kebakaran hutan dan lahan. Sementarapenyelenggaraan konservasi sumberdaya alam meliputi: (1) Identifikasi dan pemetaankawasan hutan bernilai konservasi tinggi atau High Conservation Value Forest (HCVF);(2) Pengelolaan kawasan lindung dan kawasan HCVF; (3) Monitoring dan evaluasipengelolaan kawasan lindung dan HCVF; (4) Pengawetan keanekaragaman jenistumbuhan dan satwa beserta ekosistemnya; dan (5) Pemanfaatan secara lestari SDAhayati dan ekosistemnya.

8. Penyelenggaraan Koordinasi dan Sinkronisasi antar Pemegang IzinFungsi kerja KPH dalam penyelenggaraan pengelolaan hutan secara operasional

diantaranya melaksanakan pembinaan, monitoring dan evaluasi kinerja pengelolaanhutan yang dilaksanakan oleh pemegang izin pemanfaatan hutan dan penggunaankawasan hutan, pada ruang lingkup perencanaan : pemanfaatan dan penggunaankawasan; perlindungan dan konservasi SDA; rehabilitiasi hutan dan lahan;pemberdayaan masyarakat; dan pengembangan investasi.

9. Penyelenggaraan Koordinasi dan Sinergi dengan Instansi dan StakeholderTerkait

Kegiatan koordinasi dan sinergi dengan instansi dan stakeholder yang terkaitdengan KPHP Kendilo untuk mensinergikan, mengintegrasi dan mengelaborasiprogram dan kegiatan KPHP Model Kendilo, sekaligus mengkomunikasi keberadaan,tugas, pokok dan fungsi dari KPHP Kendilo, karena itu dilakukan kegiatan sebagaiberikut: 1) melakukan identifikasi dan inventarisasi stakeholder yang melakukankegiatan di wilayah KPHP Model Kendilo lebih detail termasuk kewenangannya terkaitpembangunan KPHP Model Kendilo; 2) melakukan integrasi program dan kegiatandengan instansi dan stakeholders terkait; dan 3) melakukan pengembangan programbersama dan pembentukan forum komunikasi.

10. Penyediaan dan Peningkatan Kapasitas SDMSebagai lembaga baru tentunya memerlukan rekrutan SDM untuk

menjalankannya. Prioritas SDM pada periode 10 tahun ke depan adalah sebanyak 38orang dengan kualifikasi SLTA sampai dengan Sarjana (S2). Disamping pemenuhankebutuhan jumlah aparatur, pengembangan aparatur juga perlu dilakukan baikstruktural maupun fungsional dengan mengikuti berbagai bentuk pendidikan danpelatihan yang direncanakan sebanyak 33 diklat selama 10 tahun.

11. Penyediaan PendanaanSelama jangka waktu lima tahun pengelolaan awal, sumber pendanaan

pembangunan KPHP Kendilo diharapkan berasal dari APBN, DBH-DR Kehutanan,DAK bidang kehutanan, DAU (pendamping DAK), dan APBD murni Prov. Kaltim. Padatahap lima tahun kedua ( Tahun 2022 – 2026), KPHP Model Kendilo sudah harusmandiri dengan sumber pendanaan berasal dari hasil investasi dan bagi hasilkemitraan. Dana pemerintah maupun lembaga donor hanya bersifat pendamping ataufasilitasi non fisik. Investasi yang dikembangkan terutama pada wilayah tertentu untukpemanfaatan HHK-HT, jasa lingkungan dan HHBK dengan menjalin kerja samadengan pihak investor / swasta. Bagi hasil kemitraan di peroleh dari hasil panen produkagroforestry dan sejenisnya di wilayah blok pemberdayaan masyarakat, dengan tetapmengutamakan kelompok tani hutan.

Page 5: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

RINGKASAN EKSEKUTIF vii

12. Pengembangan DatabaseTujuan pengembangan sistem database dan informasi KPHP Model Kendilo

adalah untuk menyediakan data dan informasi yang dapat diakses dengan mudah olehpara stakeholders untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi pembangunankehutanan serta materi promosi investasi dengan menyediakan data potensi wilayahkelola KPHP Model Kendilo serta peluang investasi. Database ini disusun secarasistematik dan berbasis komputerisasi internet dengan tahapan sebagai berikut: 1)pengadaan peralatan pendukung database (Komputer, program dan jaringan internet);2) pengelolaan database biogeofisik, sosial ekonomi budaya, pemanfaatan danpenggunaan kawasan hutan; 3) pembangunan database kehutanan berbasis SistemInformasi Geografis (spasial); 4) penyusunan protokol dan mekanisme pertukarandata; dan 5) pembangunan sistem komputerisasi dan internet.

13. Rasionalisasi Wilayah KelolaRasionalisasi Wilayah KPHP Model Kendilo setiap 10 tahun sekali, melalui

evaluasi efektifitas dan efisiensi pengelolaan yang telah dilakukan, memonitoringperubahan kondisi lapangan dan selalu up to date terhadap status perijinan dan hasiltata batas. Beberapa kegiatan rencana rasionalisasi wilayah kelola KPHP ModelKendilo adalah : 1) menginventarisasi hasil monitoring dan evaluasi wilayah kelolaKPHP Model Kendilo per lima tahun; 2) menyusun bahan evaluasi rasionalisasiwilayah kelola KPHP Model Kendilo pada tahun ke 10; 3) menyusun rencanarasionalisasi wilayah kelola untuk dijadikan penetapan RPHJP KPHP Model Kendilotahun 2027 – 2036; 4) pembahasan rencana rasionalisasi wilayah kelola KPHP ModelKendilo dengan stakeholder terkait; dan 5) penetapan Rencana Rasionalisasi wilayahKelola KPHP Model Kendilo pada RPHJP KPHP Model Kendilo Tahun 2027 – 2036.

14. Review Rencana PengelolaanDokumen Rencana Kelola Pemanfaatan Hutan di wilayah KPHP-Model Kendilo

Tahun 2017 – 2026 akan dilakukan review dikarenakan terjadinya dinamika politik dansosial, ekonomi, budaya di wilayah KPHP Model Kendilo. Kegiatan review pengelolaanwilayah KPHP Model Kendilo pada lima tahunan sebagai berikut : 1) menginventarisasihasil monitoring dan evaluasi wilayah kelola KPHP Model Kendilo per tahun; 2)Menyusun bahan evaluasi review wilayah kelola KPHP Model Kendilo pada tahun ke –5; 3) menyusun rencana review kegiatan wilayah kelola untuk dijadikan bahanpenetapan review RPHJP KPHP Model Kendilo tahun 2017 – 2026; 4) pembahasanrencana review kegiatan wilayah kelola KPHP Model Kendilo tahun 2017-2026; dan 5)penetapan Rencana Kegiatan KPHP Model Kendilo Revisi I Tahun 2017 – 2026.

15. Pengembangan InvestasiPengembangan investasi di wilayah KPHP Model Kendilo terbagi dalam dua

kelompok investasi yaitu : Kelompok investasi di wilayah non tertentu kelompokinvestasi di wilayah tertentu. Investasi di wilayah tertentu akan diarahkan pada duasasaran yaitu : 1) investasi kerja sama antara KPHP Model Kendilo dengan pihakInvestor dari BUMN, BUMD dan swasta; dan 2) investasi kemitraan antara KPHPModel Kendilo dengan kelompok tani hutan, koperasi desa dan BUMDES. Investasibisnis yang akan dikembangkan adalah pengelolaan hasil hutan kayu-hutan tanamandan pengembangan pembenihan/pembibitan, serta pengelolaan Hasil Hutan BukanKayu (HHBK). HHBK yang menonjol adalah pengelolaan perlebahan, gaharu,tumbuhan obat, aren, karet dan air mineral.

Page 6: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

KATA PENGANTAR ix

KATA PENGANTAR

KPHP (Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi) Model Kendilo ditetapkan

melalui Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.966/Menhut-II/2013 tanggal 27

Desember 2013 dengan wilayah kelola di Kabupaten Paser Provinsi Kalimantan Timur.

Penetapan tersebut diarahkan untuk menjadi solusi pengelolaan hutan di Kabupaten

Paser guna mewujudkan pengelolaan hutan yang lestari, efektif dan efisien.

Guna memberikan arahan pengelolaan yang terkait dengan kawasan,

kelembagaan, sumberdaya manusia, dan usaha, disusunlah dokumen Rencana

Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHP Model 2017-2026. Dokumen ini menjadi

dasar pengelolaan yang nantinya akan dijabarkan dalam bentuk Rencana Pengelolaan

Hutan Jangka Pendek (tahunan) dengan mengusung Visi Pengelolaan ” Mewujudkan

Wilayah Pengelolaan Hutan KPHP Model Kendilo yang Terpadu sebagai Penyangga

Fungsi Ekologis Daerah Aliran Sungai dan Bernilai Ekonomi Bagi Masyarakat serta

Berperspektif Perubahan Iklim ”.

Sangat disadari bahwa dokumen ini masih sarat dengan kekurangan oleh

karena keterbatasan data dan informasi wilayah yang terkait dengan pengelolaan KPH.

Kendatipun demikian, kekurangan tersebut diharapkan dapat terus dilengkapi dengan

berjalannya pengelolaan melalui proses review lima tahunan dan rasionalisasi.

Penyusunan dokumen ini didukung oleh berbagai pihak, antara lain Kepala

Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Timur, Kepala Balai Pemantapan Kawasan

Hutan (BPKH) Wilayah IV Samarinda, Kepala Balai Pengelolaan Hutan Produksi

(BPHP) Wilayah XI Samarinda, Kepala Dinas Kehutanan Kabupaten Paser, pakar dari

UPT. Ekosistem Tropis dan Pembangunan Berkelanjutan Universitas Mulawarman

serta seluruh para pihak yang telah memberikan masukan dan dukungan

pembangunan KPHP Model Kendilo. Atas partisipasi dan dukungannya disampaikan

penghargaan dan terima kasih sebesar-besarnya.

Tana Paser, Desember 2016

Kepala KPHP Model KendiloKabupaten Paser,

Muhammad Hijrafie, ST, MTNIP. 19781120 200212 1 003

Page 7: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

DAFTAR ISI ix

DAFTAR ISI

Halaman Judul................................................................................................... iLembar Pengesahan ......................................................................................... iiPeta Situasi........................................................................................................ iiiRingkasan Eksekutif ......................................................................................... ivKata Pengantar.................................................................................................. viiiDaftar Isi............................................................................................................. ixDaftar Tabel ....................................................................................................... xiiiDaftar Gambar ................................................................................................... xviiiDaftar Lampiran................................................................................................. xix

I. PENDAHULUAN ................................................................................ I-1

1.1. Latar Belakang.................................................................................. I-11.2. Tujuan............................................................................................... I-31.3. Sasaran ............................................................................................ I-31.4. Ruang Lingkup.................................................................................. I-51.5. Batasan Pengertian........................................................................... I-6

II. DESKRIPSI KAWASAN .................................................................. II-1

2.1. Risalah Wilayah KPHP Model Kendilo .............................................. II-12.1.1. Deskripsi dan Gambaran Umum Wilayah .............................. II-1

2.1.1.1. Kondisi Geografis dan Administrasi.......................... II-12.1.1.2. Kondisi Geofisik Kawasan........................................ II-3

2.1.1.2.1. Geologi dan Tanah................................... II-32.1.1.2.2. Klimatologi ............................................... II-32.1.1.2.3. Topografi, Ketinggian Tempat dan Kelas

Kelerengan............................................... II-62.1.1.2.4. Hidrologi................................................... II-6

2.1.1.3. Aksesibilitas Kawasan dan Infrastruktur ................... II-92.1.1.3.1. Aksesibilitas ............................................. II-92.1.1.3.2. Infrastruktur.............................................. II-13

2.1.1.4. Fungsi Kawasan Hutan ............................................ II-142.1.1.5. Batas Wilayah .......................................................... II-17

2.1.2. Sejarah Pengelolaan Kawasan .............................................. II-172.1.2.1. Sejarah Pengelolaan Hutan Produksi....................... II-182.1.2.2. Sejarah Pengelolaan Hutan Lindung........................ II-19

2.1.3. Pembagian Unit dan Blok Pengelolaan.................................. II-212.2. Potensi Wilayah KPHP Model Kendilo .............................................. II-25

2.2.1. Vegetasi ................................................................................ II-252.2.1.1. Penutupan Vegetasi................................................. II-252.2.1.2. Kehadiran Jenis ....................................................... II-25

2.2.2. Potensi Kayu dan Non Kayu .................................................. II-292.2.2.1. Potensi Kayu............................................................ II-292.2.2.2. Potensi Non Kayu .................................................... II-32

2.2.3. Flora dan Fauna Langka........................................................ II-342.2.3.1. Flora Langka............................................................ II-342.2.3.2. Fauna Langka .......................................................... II-34

Page 8: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

DAFTAR ISI x

2.2.4. Potensi Jasa Lingkungan dan Wisata Alam ........................... II-352.3. Informasi Sosial, Ekonomi dan Budaya Masyarakat di Dalam dan

Sekitar Wilayah KPHP Model Kendilo ............................................... II-422.3.1. Demografi .............................................................................. II-42

2.3.1.1. Kependudukan......................................................... II-422.3.1.2. Tingkat Pendidikan................................................... II-452.3.1.3. Kesehatan................................................................ II-47

2.3.2. Kondisi Perekonomian Masyarakat........................................ II-482.3.2.1. Mata Pencaharian.................................................... II-482.3.2.2. Kelestarian Sumber Daya Alam ............................... II-51

2.3.3. Kondisi Sosial Budaya Masyarakat........................................ II-512.3.3.1. Budaya dan Pengelolaan Hutan oleh Masyarakat.... II-512.3.3.2. Kelembagaan/Organisasi Masyarakat Desa............. II-52

2.4. Situasi Wilayah KPHP Model Kendilo Terkait Izin-izin PemanfaatanHutan dan Penggunaan Kawasan Hutan .......................................... II-522.4.1. Pemanfaatan Hutan dan Hasil Hutan Kayu............................ II-522.4.2. Penggunaan Kawasan Hutan ................................................ II-53

2.5. Kondisi Posisi KPHP Model Kendilo dalam Perspektif Tata RuangWilayah dan Pembangunan Daerah.................................................. II-542.5.1. Perspektif Tata Ruang Wilayah.............................................. II-542.5.2. Perspektif Pembangunan Daerah .......................................... II-61

2.6. Isu Strategis, Kendala dan Permasalahan ........................................ II-63

III. VISI DAN MISI PENGELOLAAN ................................................. III-1

3.1. Visi dan Misi Pengelolan KPHP Model Kendilo ................................. III-13.2. Misi Pengelolaan KPHP Model Kendilo............................................. III-23.3. Tujuan Pengelolaan KPHP Model Kendilo ........................................ III-3

IV. ANALISIS DAN PROYEKSI .......................................................... IV-1

4.1. Analisis Data dan Informasi .............................................................. IV-24.1.1. Analisis Tata Hutan dan Rencana Pengelolaan Hutan........... IV-24.1.2. Analisis Pemanfaatan Hutan dan Penggunaan Kawasan

Hutan..................................................................................... IV-34.1.3. Analisis Rehabilitasi dan Reklamasi Hutan ............................ IV-44.1.4. Analisis Perlindungan, Pengamanan dan Konservasi Hutan.. IV-74.1.5. Analisis Pemberdayaan Masyarakat...................................... IV-9

4.2. Proyeksi Kondisi Wilayah KPHP Model Kendilo ............................... IV-104.2.1. Proyeksi Tata Hutan dan Rencana Pengelolaan Hutan ......... IV-104.2.2. Proyeksi Kondisi Pemanfaatan Hutan dan Penggunaan

Kawasan Hutan ..................................................................... IV-124.2.3. Proyeksi Kondisi Rehabilitasi dan Reklamasi Hutan .............. IV-144.2.4. Proyeksi Kondisi Perlindungan, Pengamanan dan

Konservasi Hutan .................................................................. IV-154.2.5. Proyeksi Kondisi Pemberdayaan Masyarakat ........................ IV-17

4.3. Analisis Faktor-Faktor Internal dan Eksternal dalam PengelolaanKPHP Model Kendilo ........................................................................ IV-18

Page 9: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

DAFTAR ISI xi

V. RENCANA KEGIATAN.................................................................... V-1

5.1. Inventarisasi Berkala Wilayah Kelola dan Penataan Hutan ............... V-15.1.1. Inventarisasi Berkala Lima Tahunan...................................... V-25.1.2. Tata Batas Luar Wilayah........................................................ V-55.1.3. Penataan Batas Blok ............................................................. V-7

5.2. Pemanfaatan Hutan pada Wilayah Tertentu...................................... V-95.2.1. Pengelolaan dan Pengembangan Hutan Tanaman................ V-135.2.2. Pemanfaatan Hasil Hutan Bukan Kayu .................................. V-175.2.3. Pengembangan Jasa Lingkungan untuk Penyerapan Karbon V-21

5.3. Pemberdayaan Masyarakat .............................................................. V-305.4. Pembinaan dan Pemantauan Pemanfaatan Hutan dan Penggunaan

Kawasan Hutan pada Areal yang Berizin .......................................... V-375.5. Rehabilitasi pada Areal Kerja di Luar Izin.......................................... V-41

5.5.1. Lokasi Kegiatan Rehabilitasi.................................................. V-415.5.2. Kegiatan Teknis Rehabilitasi Hutan ....................................... V-435.5.3. Model Rehabilitasi Hutan dan Lahan ..................................... V-45

5.6. Pembinaan dan Pemantauan (Controlling) Pelaksanaan Rehabilitasidan Reklamasi pada Areal yang Ada Hak atau Izin Pemanfaatandan Penggunaan Kawasan Hutannya ............................................... V-48

5.7. Penyelenggaraan Perlindungan, Pengamanan dan KonservasiHutan ................................................................................................ V-525.7.1. Penyelenggaraan Perlindungan Hutan .................................. V-52

5.7.1.1. Identifikasi Faktor-faktor yang menyebabkanKerusakan Hutan, Kawasan Hutan dan Hasil Hutan V-52

5.7.1.2. Identifikasi dan Pembuatan Peta Kawasan RawanKeamanan Hutan ..................................................... V-52

5.7.1.3. Sosialisasi Pencegahan Kebakaran Hutan danLahan serta Perundang-undangan Kehutanan......... V-53

5.7.1.4. Patroli Pengaman Hutan .......................................... V-535.7.1.5. Penyidikan,Penegakan Hukum, Advokasi dan

Konsultasi Bantuan Hukum ...................................... V-545.7.1.6. Pencegahan dan Pemadaman Kebakaran Hutan

dan Lahan................................................................ V-545.7.1.7. Penanganan Pasca Kebakaran................................ V-545.7.1.8. Pembangunan Sistem Informasi Kebakaran Hutan

dan Lahan................................................................ V-555.7.2. Penyelenggaraan Konservasi Sumber Daya Alam................. V-56

5.7.2.1. Perlindungan Sistem Penyangga Kehidupan ........... V-565.7.2.2. Pengawetan Keanekaragaman Jenis Tumbuhan

dan Satwa Beserta Ekosistemnya............................ V-585.7.2.3. Pemanfaatan Secara Lestari SDA Hayati dan

Ekosistemnya........................................................... V-585.8. Penyelenggaraan Koordinasi dan Sinkronisasi antar Pemegang Izin V-625.9. Penyelenggaraan Koordinasi dan Sinergi dengan Instansi dan

Stakeholder Terkait ........................................................................... V-705.10. Penyediaan dan Peningkatan Kapasitas SDM .................................. V-755.11. Penyediaan Pendanaan.................................................................... V-805.12. Pengembangan Database................................................................. V-835.13. Rasionalisasi Wilayah Kelola ............................................................ V-855.14. Review Rencana Pengelolaan .......................................................... V-925.15. Pengembangan Investasi.................................................................. V-94

Page 10: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

DAFTAR ISI xii

VI. PEMBINAAN, PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN .... VI-1

VII. PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN ................. VII-1

7.1. Pelaksana Pemantuan, Evaluasi dan Pelaporan............................... VII-17.2. Tahapan Pelaksanaan Pemantauan, Evaluasi dan Pelaporan .......... VII-2

7.2.1. Tahap Pemantauan ............................................................... VII-37.2.2. Tahap Evaluasi ...................................................................... VII-7

7.3. Peninjauan Ulang Rencana Pengelolaan .......................................... VII-97.4. Pelaporan ......................................................................................... VII-11

VIII. PENUTUP ............................................................................................. VIII-1

Daftar Pustaka .................................................................................................. xx

Page 11: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

DAFTAR TABEL xiii

DAFTAR TABEL

Tabel II-1. Cakupan Wilayah KPHP Model Kendilo Menurut AdministrasiPemerintahan ........................................................................... II-1

Tabel II-2. Jenis Tanah dan Batuan Induk pada Wilayah Kelola KPHPModel Kendilo........................................................................... II-3

Tabel II-3. Banyaknya Curah Hujan di Wilayah KPHP Model KendiloTahun 2013 .............................................................................. II-4

Tabel II-4. Banyaknya Curah Hujan di Wilayah KPHP Model KendiloTahun 2014 .............................................................................. II-4

Tabel II-5. Banyaknya Hari Hujan di Wilayah KPHP Model Kendilo Tahun2013 ......................................................................................... II-5

Tabel II-6. Banyaknya Hari Hujan di Wilayah KPHP Model Kendilo Tahun2014 ......................................................................................... II-5

Tabel II-7. Luas Wilayah Setiap Kecamatan di Kabupaten Paser yangMelingkupi Wilayah KPHP-Model Kendilo BerdasarkanKetinggian di Atas Permukaan Laut (m dpl).............................. II-6

Tabel II-8. Kelas Kelerengan Wilayah Kelola KPHP Model Kendilo ........... II-6

Tabel II-9. Sungai-sungai Utama yang Mengalir di Wilayah Kelola KPHPModel Kendilo........................................................................... II-7

Tabel II-10. Kondisi Aksesibilitas Jalan pada Masing-Masing Desa diWilayah KPHP Model Kendilo................................................... II-10

Tabel II-11. Sumber Listrik Desa-desa di Kabupaten Paser ........................ II-13

Tabel II-12. Luas Wilayah Kelola KPHP Model Kendilo BerdasarkanFungsi Kawasan Hutan............................................................. II-14

Tabel II-13. Status Tata Batas Wilayah Kelola KPHP Model Kendilo........... II-17

Tabel II-14. Pembagian Wilayah KPHP Model Kendilo Berdasarkan IzinPemanfaatan dan Penggunaan Kawasan Hutan ...................... II-22

Tabel II-15. Pembagian Blok-blok Pengelolaan dalam Wilayah KPHPModel Kendilo........................................................................... II-23

Tabel II-16. Gambaran Detil Tipe Penutupan Lahan Wilayah Kelola KPHPModel Kendilo........................................................................... II-25

Tabel II-17. Rangkuman Komposisi Jenis Penyusun Tegakan Hutan AlamProduksi (Hutan Sekunder-Tegakan Bekas Tebangan) HasilInventarisasi Tegakan Izin Pinjam Pakai Kawasan ................... II-26

Tabel II-18. Daftar Jenis Pohon pada Wilayah KPHP Model Kendilo........... II-27

Tabel II-19. Indeks Nilai Penting pada Strata Hutan Lahan KeringSekunder Tingkat Pohon .......................................................... II-28

Tabel II-20. Indeks Nilai Penting pada Strata Belukar Tingkat Pohon.......... II-29

Page 12: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

DAFTAR TABEL xiv

Tabel II-21. Rekapitulasi Dugaan Rata-rata Jumlah Batang dan Volumeper Hektar pada Setiap Plot...................................................... II-30

Tabel II-22. Volume per Hektar Berdasarkan Strata Penutupan Lahan ....... II-30

Tabel II-23. Jumlah Batang (N) Rata-rata per Hektar untuk Tingkat Semai,Pancang dan Tiang pada Plot 1 KPHP Model Kendilo.............. II-30

Tabel II-24. Jumlah Batang (N) Rata-rata per Hektar untuk Tingkat Semai,Pancang dan Tiang pada Plot 2 KPHP Model Kendilo.............. II-31

Tabel II-25. Jumlah Batang (N) Rata-rata per Hektar untuk Tingkat Semai,Pancang dan Tiang pada Plot 3 KPHP Model Kendilo.............. II-31

Tabel II-26. Jumlah Batang (N) Rata-rata per Hektar untuk Tingkat Semai,Pancang dan Tiang pada Plot 4 KPHP Model Kendilo.............. II-32

Tabel II-27. Jumlah Batang (N) Rata-rata per Hektar untuk Tingkat Semai,Pancang dan Tiang pada Plot 5 KPHP Model Kendilo.............. II-32

Tabel II-28. Keberadaan Hasil Hutan Bukan Kayu dan Pemanfaatannyaoleh Masyarakat di Dalam dan Sekitar Wilayah KPHP ModelKendilo ..................................................................................... II-33

Tabel II-29. Keberadaan Satwa Liar di Wilayah KPHP-Model Kendilo......... II-34

Tabel II-30. Cadangan Karbon pada Berbagai Tipe Penutupan Lahan........ II-41

Tabel II-31. Biomassa dan Nilai Karbon untuk Masing-masing PentuupanLahan ....................................................................................... II-41

Tabel II-32. Jumlah dan Rasio Penduduk menurut Jenis Kelamin diKabupaten Paser...................................................................... II-42

Tabel II-33. Rata-rata Laju Pertumbuhan Penduduk Menurut JenisKelamin di Kabupaten Paser .................................................... II-43

Tabel II-34. Luas Wilayah, Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk diEmpat Kecamatan yang Termasuk dalam Wilayah KelolaKPHP-Model Kendilo................................................................ II-43

Tabel II-35. Persentase Penduduk Umur 10 Tahun ke Atas MenurutPendidikan Tertinggi yang Ditamatkan ..................................... II-46

Tabel II-36. Tingkat Pendidikan Masyarakat dan Jumlah Sekolah diWilayah Kelola KPHP-Model Kendilo........................................ II-47

Tabel II-37. Ketersediaan Fasilitas dan Tenaga Kesehatan bagiMasyarakat dalam Wilayah Kelola KPHP-Model Kendilo.......... II-48

Tabel II-38. Ketersediaan Lahan Pertanian Pangan Masyarakat SekitarWilayah KPHP-Model Kendilo Paser ........................................ II-49

Tabel II-39. Mata Pencaharian Penduduk pada Beberapa Desa yang Adadi Wilayah KPHP-Model Kendilo............................................... II-49

Tabel II-40. Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada WilayahKPHP-Model Kendilo................................................................ II-52

Tabel II-41. Izin-izin Pertambangan dalam Wilayah KPHP-Model Kendilo... II-53

Tabel IV-1. Luas dan Lokasi Rehabilitasi Hutan di Wilayah KPHP-ModelKendilo ..................................................................................... IV-6

Page 13: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

DAFTAR TABEL xv

Tabel IV-2. Lokasi Potensial Rehabilitasi dan Reklamasi pada Areal yang SudahAda Hak atau Izin Pemanfaatan dan Penggunaan KawasanHutannya Berdasarkan Tutupan Lahannya di Wilayah KPHP ModelKendilo ...................................................................................... IV-6

Tabel IV-3. Matrik Analisis SWOT Pengelolaan KPHP-Model Kendilo ........ IV-19

Tabel V-1. Uraian Kegiatan Inventarisasi Berkala pada Wilayah KPHP-Model Kendilo........................................................................... V-3

Tabel V-2. Rencana dan Target Waktu Pelaksanaan Rekonstruksi BatasLuar KPHP-Model Kendilo........................................................ V-5

Tabel V-3. Uraian Kegiatan Tata Batas Luar Wilayah KPHP-ModelKendilo Tahun 2017-2026 ........................................................ V-6

Tabel V-4. Rencana Trayek Tata Batas Blok pada KPHP-Model Kendilo .. V-7

Tabel V-5. Uraian Kegiatan Tata Batas Blok Wilayah KPHP-ModelKendilo Tahun 2017-2026 ........................................................ V-8

Tabel V-6. Pembagian Blok dan Penentuan Wilayah Tertentu KPHP-Model Kendilo........................................................................... V-10

Tabel V-7. Prioritas Kegiatan Pemanfaatan Hutan pada Wilayah Tertentudi Wilayah KPHP-Model Kendilo............................................... V-11

Tabel V-8. Rencana Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Wilayah KelolaKPHP-Model Kendilo................................................................ V-13

Tabel V-9. Uraian Rencana Kegiatan Pengelolaan dan PengembanganTanaman Hutan di Wilayah Tertentu KPHP-Model KendiloTahun 2017-2026 ..................................................................... V-15

Tabel V-10. Rencana Pemanfaatan Hasil Hutan Bukan Kayu WilayahKelola KPHP-Model Kendilo ..................................................... V-17

Tabel V-11. Uraian Rencana Kegiatan Pengelolaan dan PengembanganHHBK di Wilayah Tertentu KPHP-Model Kendilo Tahun 2017-2026 ......................................................................................... V-18

Tabel V-12. Uraian Rencana Pengelolaan dan Pengembangan JasaLingkungan untuk Penyerapan Karbon di Wilayah TertentuKPHP-Model Kendilo Tahun 2017-2026 ................................... V-23

Tabel V-13. Uraian Rencana Pengelolaan dan Pengembangan JasaLingkungan untuk Penyerapan Karbon di Wilayah TertentuKPHP-Model Kendilo Tahun 2017-2026 ................................... V-26

Tabel V-14. Rekapitulasi Rencana Kegiatan Strategis Pemanfaatan padaWilayah Tertentu KPHP-Model Kendilo dan TargetCapaiannya .............................................................................. V-29

Tabel V-15. Kondisi dan Letak Blok Pemberdayaan KPHP-Model Kendilopada Wilayah Administrasi Kabupaten Paser ........................... V-30

Tabel V-16. Uraian Rencana Pengelolaan Pemberdayaan Masyarakat diWilayah Tertentu KPHP-Model Kendilo Tahun 2017-2026 ....... V-32

Page 14: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

DAFTAR TABEL xvi

Tabel V-17. Wilayah KPHP-Model Kendilo yang telah ada IzinPemanfaatan Maupun Penggunaan Kawasan Hutan dandalam Proses Perizinan............................................................ V-38

Tabel V-18. Rekapitulasi Rencana Kegiatan Pembinaan dan Pemantauanpada Areal yang telah ada Hak atau Izin PemanfaatanMaupun Penggunaan Kawasan KPHP-Model Kendilo Jangka2017-2026 ................................................................................ V-39

Tabel V-19. Sebaran Lokasi Prioritas Sasaran Rehabilitasi pada WilayahKPHP-Model Kendilo................................................................ V-43

Tabel V-20. Rekapitulasi Rencana Penyelenggaraan Rehabilitasi padaAreal di Luar Izin KPHP-Model Kendilo Jangka 2017-2026 ...... V-47

Tabel V-21. Lokasi Potensial Rehabilitasi dan Reklamasi pada Areal yangSudah Ada Hak atau Izin Pemanfaatan dan PenggunaanKawasan Hutannya Berdasarkan Tutupan Lahannya diWilayah KPHP-Model Kendilo .................................................. V-48

Tabel V-22. Rekapitulasi Rencana Kegiatan Pembinaan dan PemantauanPelaksanaan Rehabilitasi dan Reklamasi pada Areal yangSudah Ada Hak atau Izin Pemanfaatan dan PenggunaanKawasan KPHP-Model Kendilo Jangka 2017-2026 .................. V-49

Tabel V-23. Kriteria Identifikasi dan Pemetaan Wilayah Kelola KPHP-Model Kendilo........................................................................... V-56

Tabel V-24. Rekapitulasi Rencana Kegiatan PenyelenggaraanPerlindungan Hutan dan konservasi Alam KPHP-ModelKendilo Jangka 2017-2026 ....................................................... V-59

Tabel V-25. Ruang Lingkup Koordinasi dan Sinkronisasi KPHP-ModelKendilo dengan Pemegang Ijin ................................................. V-62

Tabel V-26. Rekapitulasi Rencana Kegiatan Penyelenggaraan Koordinasidan Sinkronisasi dengan Pemegang Izin selama Kurun Waktu2017-2026 ................................................................................ V-64

Tabel V-27. Ruang Lingkup Koordinasi dan Sinkronisasi parapihak padaWilayah Kelola KPHP-Model Kendilo....................................... V-70

Tabel V-28. Rekapitulasi Rencana Kegiatan Penyelenggaraan Koordinasidan Sinergi dengan Instansi dasn Stakeholder Terkait diwilayah KPHP Model Kendilo Jangka Waktu 2017-2026 .......... V-74

Tabel V-29. Prioritas Rencana Pemenuhan SDM KPHP-Model Kendilo .... V-75

Tabel V-30. Tahapan Pemenuhan Aparatur SDM KPHP-Model Kendiloselama 2017 - 2026.................................................................. V-76

Tabel V-31. Prioritas Kebutuhan Peningkatan SDM KPHP-Model Kendilo.. V-77

Tabel V-32. Rekapitulasi Rencana Kegiatan Penyediaan dan PeningkatanSDM KPHP-Model Kendilo Jangka Waktu 2017-2026.............. V-79

Tabel V-33. Rekapitulasi Rencana Kegiatan Penyediaan Pendanaan diKPHP Model Kendilo Jangka Waktu 2017-2026....................... V-82

Page 15: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

DAFTAR TABEL xvii

Tabel V-34. Pengembangan Database KPHP-Model Kendilo dalamMendukung Sistem Informasi Kehutanan di Tingkat KPH......... V-83

Tabel V-35. Kebutuhan SDM dan Perangkat Sistem Informasi DatabaseKPHP-Model Kendilo................................................................ V-84

Tabel V-36. Pengembangan Database KPHP-Model Kendilo untukMendukung Pengelolaan Hutan di Tingkat Tapak..................... V-84

Tabel V-37. Rekapitulasi Rencana Kegiatan Pengembangan DatabaseKPHP Model Kendilo Jangka Waktu 2017-2026....................... V-86

Tabel V-38. Rekapitulasi Rencana Kegiatan Rasionalisasi Wilayah KPHPModel Kendilo Jangka Waktu 2017-2026 ................................. V-90

Tabel V-39. Rekapitulasi Rencana Kegiatan Review Rencana PengelolaanKPHP Model Kendilo Jangka Waktu 2017-2026....................... V-95

Tabel V-40. Rencana Kegiatan Pengembangan Investasi Bisnis melaluiPengelolaan Hasil Hutan Kayu Hutan Tanaman....................... V-96

Tabel V-41. Rencana Kegiatan Pengembangan Investasi Bisnis HHBKpada KPHP Model Kendilo ....................................................... V-97

Tabel V-42. Rencana Kegiatan Pengembangan Jasa Lingkungan padaKPHP Model Kendilo ................................................................ V-102

Tabel V-43. Rekapitulasi Rencana Kegiatan Pengembangan InvestasiKPHP Model Kendilo Jangka Waktu 2017-2026....................... V-105

Tabel VI-1. Matrik Proses Rencana Pembinaan – Pengawasan danPengendalian (BINWASDAL) ................................................... VI-7

Tabel VII-1. Tahapan Pemantauan Rencana Kegiatan KPHP ModelKendilo 2017-2026 ................................................................... VII-4

Tabel VII-2. Contoh matriks yang dikembangkan untuk pemantauan setiaptriwulan pelaksanaan Rencana Pengelolaan KPHP ModelKendilo 2016-2026 ................................................................... VII-6

Tabel VII-3. Contoh matriks yang dikembangkan untuk evaluasipelaksanaan Rencana Pengelolaan KPHP-Model Kendilo2016-2026 ................................................................................ VII-8

Page 16: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

DAFTAR GAMBAR xviii

DAFTAR GAMBAR

Gambar II-1. Kesatuan Unit Pengelolaan dan Administrasi KPHP ModelKendilo ................................................................................... II-2

Gambar II-2. Daerah Alirah Sungai dan Sungai Utama di WilayahPengelolaan KPHP Model Kendilo ......................................... II-8

Gambar II-3. Jaringan Jalan Wilayah KPHP Model Kendilo ........................ II-12

Gambar II-4. Wilayah Kelola KPHP Model Kendilo Berdasarkan FungsiKawasan Hutan...................................................................... II-16

Gambar II-5. Izin Pemanfaatan dan Penggunaan Kawasan Hutan KPHP-Model Kendilo ........................................................................ II-20

Gambar II-6. Pembagian Blok-Blok Pengelolaan dalam wilayah KPHPModel Kendilo ........................................................................ II-24

Gambar II-7. Potensi Wisata Alam di Wilayah KPHP Model Kendilo ........... II-38

Gambar II-8. Potensi Wisata Budaya di wilayah KPHP Model Kendilo ........ II-39

Gambar II-9. Peta Rencana Pola Ruang Wilayah Kalimantan Timur........... II-58

Gambar II-10. Peta Kesatuan Pengelolaan Hutan di Wilayah KalimantanTimur...................................................................................... II-59

Gambar II-11. Peta Rencana Pola Ruang di Wilayah Kabupaten Paser ....... II-60

Gambar V-1. Penerapan Konsep 3 Core Businessis pada AgroforestryMulti Usaha ............................................................................ V-13

Gambar V-2. Sebaran Lokasi Sasaran Rehabilitasi di Luar Izin padaWilayah KPHP Model Kendilo ................................................ V-42

Gambar V-3. Rencana Struktur dan Pembagian SDM KPHP ModelKendilo Selama 2017-2026 .................................................... V-76

Gambar V-4. Skema Tahapan Penyediaan Pendanaan KPHP ModelKendilo ................................................................................... V-81

Gambar V-5. Skema Proses Review Rencana Pengelolaan KPHP ModelKendilo ................................................................................... V-93

Gambar V-6. Rencana Skema Pengembangan Investasi di KPHP ModelKendilo ................................................................................... V-81

Gambar VI-1. Alur Pikir BINWASDAL........................................................... VI-4

Gambar VI-2. Proses Pelaksanaan BINWASDAL dalam RencanaPengelolaan KPHP-Model Kendilo ......................................... VI-5

Gambar VI-3. Keterkaitan Aspek-aspek BINWASDAL Pengelolaan KPHP-Model Kendilo ........................................................................ VI-5

Gambar VII-1. Kerangka Sistem Monitoring dan Evaluasi dalam RencanaPengelolaan KPHP-Model Kendilo ......................................... VII-3

Gambar VII-2. Alur proses dan metodologi review RP KPHP-Model Kendilo2015-2024.............................................................................. VII-10

Page 17: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

DAFTAR LAMPIRAN xix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Rangkuman Tabel Hasil Plot Hutan........................................ A-1

Lampiran 2. Peta-Peta KPHP Model Kendilo ............................................. A-11

- Peta Wilayah Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi(KPHP) Model Kendilo........................................................ A-12

- Peta Kesatuan Unit Pengelolaan dan Administrasi KPHPModel Kendilo..................................................................... A-13

- Peta Penutupan Lahan Kesatuan Pengelolaan HutanProduksi (KPHP) Model Kendilo ......................................... A-14

- Peta Daerah Aliran Sungai (DAS) Kesatuan PengelolaanHutan Produksi (KPHP) Model Kendilo............................... A-15

- Peta Potensi Tegakan Kesatuan Pengelolaan HutanProduksi (KPHP) Model Kendilo ......................................... A-16

- Peta Aksesibilitas Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi(KPHP) Model Kendilo........................................................ A-17

- Peta Pembagian Unit dan Sub-Unit Kesatuan PengelolaanHutan Produksi (KPHP) Model Kendilo............................... A-18

- Peta Penataan Hutan Kesatuan Pengelolaan HutanProduksi (KPHP) Model Kendilo ......................................... A-19

- Peta Penggunaan Lahan Kesatuan Pengelolaan HutanProduksi (KPHP) Model Kendilo ......................................... A-20

- Peta Keberadaan Izin Pemanfaatan Hutan danPenggunaan Kawasan Hutan Kesatuan PengelolaanHutan Produksi (KPHP) Model Kendilo............................... A-21

- Peta Tanah Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi(KPHP) Model Kendilo........................................................ A-22

- Peta Iklim Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP)Model Kendilo..................................................................... A-23

- Peta Geologi Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi(KPHP) Model Kendilo........................................................ A-24

- Peta Pemanfaatan Wilayah Tertentu KesatuanPengelolaan Hutan Produksi (KPHP) Model Kendilo .......... A-25

Page 18: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

PENDAHULUAN I-1

BAB IPENDAHULUAN

1.1. Latar BelakangDalam konteks pembangunan nasional, keberadaan tata kelola sumber daya

hutan (SDH) sangat strategis selain berperan memberikan kontribusi barang dan jasa

terhadap pembangunan perekonomian nasional, daerah dan masyarakat, juga

berperan dalam pelestarian lingkungan hidup dengan menjaga keseimbangan sistem

tata air, tanah dan udara sebagai unsur utama daya dukung lingkungan dalam sistem

penyangga kehidupan.

Seiring dengan pelaksanaan pembangunan, pertambahan jumlah penduduk dan

meningkatnya kebutuhan ruang untuk melakukan aktivitas, SDH telah mengalami

tekanan yang cukup besar. Degradasi dan deforestasi yang semakin meningkat

disebabkan oleh berbagai faktor antara lain: kegiatan illegal logging, perambahan

hutan, kebakaran hutan, kurangnya komitmen pengelolaan hutan oleh pemegang ijin,

serta banyaknya kawasan hutan tanpa pengelola dan penanggung jawab di tingkat

tapak yang jelas.

Dalam rangka mewujudkan pengelolaan hutan secara lestari dengan menjaga

keseimbangan aspek produksi, ekologi dan memberikan manfaat sebesar-besarnya

bagi kesejahteraan masyarakat, Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang

Kehutanan, telah memandatkan penyelenggaraan pengurusan SDH dalam 4 (empat)

upaya pokok, yaitu: perencanaan hutan; pengelolaan hutan; penelitian dan

pengembangan; pendidikan dan pelatihan; penyuluhan; serta pengawasan dan

pengendalian. Agar pengelolaan hutan dapat dilaksanakan dengan efisien dan lestari,

selanjutnya diamanatkan pembentukan wilayah pengelolaan hutan pada tingkat

propinsi, kabupaten/kota, dan unit pengelolaan, yang selanjutnya disebut dengan KPH

(Kesatuan Pengelolaan Hutan).

KPH merupakan wilayah pengelolaan hutan sesuai fungsi pokok dan

peruntukannya, yang dapat dikelola secara efisien dan lestari. Untuk mewujudkan hal

tersebut perlu dibangun institusi pengelola yang profesional pada tingkat tapak yang

bertanggungjawab melaksanakan tugas dan fungsi dari organisasi sebagai berikut: (1)

menyelenggarakan pengelolaan hutan yang meliputi: tata hutan dan penyusunan

rencana pengelolaan hutan, pemanfaatan hutan, penggunaan kawasan hutan,

rehabilitasi hutan dan reklamasi dan perlindungan hutan dan konservasi alam; (2)

Page 19: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

PENDAHULUAN I-2

menjabarkan kebijakan kehutanan nasional, provinsi dan kabupaten/kota bidang

kehutanan untuk diimplementasikan; (3) melaksanakan kegiatan pengelolaan hutan di

wilayahnya mulai dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan

serta pengendalian; (4) melaksanakan pemantauan dan penilaian atas pelaksanaan

kegiatan pengelolaan hutan di wilayahnya; (5) membuka peluang investasi guna

mendukung tercapainya tujuan pengelolaan hutan.

Terbentuknya organisasi pengelolaan hutan dalam bentuk KPH akan lebih

mendorong implementasi desentralisasi yang nyata, optimalisasi akses masyarakat

terhadap SDH sebagai salah satu jalan untuk resolusi konflik, kemudahan dan

kepastian investasi, tertanganinya wilayah tertentu yang belum ada pengelolanya yaitu

areal yang belum dibebani ijin, serta upaya untuk meningkatkan keberhasilan

rehabilitasi dan perlindungan hutan.

KPHP Kendilo adalah salah satu organisasi pengelolaan hutan tingkat tapak

yang ada di wilayah Kabupaten Paser, Kalimantan Timur. Organisasi KPHP Kendilo

penting untuk dibentuk karena di wilayah Kabupaten Paser terdapat beberapa fungsi

hutan yang diperlukan pengelolaannya pada tingkat tapak mengingat isu degradasi

dan deforestasi juga terjadi di kawasan hutan Kabupaten Paser. Kelembagaan KPHP

Kendilo ditindaklanjuti pembentukannya melalui Peraturan Bupati Paser Nomor 17

tahun 2013 tanggal 7 Januari 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana

Teknis Dinas Kehutanan Kabupaten Paser. Secara fungsi, KPHP Model Kendilo akan

mengelola HL (Hutan Lindung) seluas ± 44.152 ha, HPT (Hutan Produksi Terbatas)

seluas ± 34.032 ha dan HP (Hutan Produksi) seluas ± 61.051 ha. Hal ini ditegaskan

melalui penetapan wilayah KPH Kendilo sebagai KPH Model melalui Keputusan

Menteri Kehutanan Nomor SK.966/Menhut-II/2013 tanggal 27 Desember 2013 tentang

Penetapan Wilayah Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi Model Kendilo di

Kabupaten Paser Kalimantan Timur, dengan luas 139.235 ha. Seiring dengan

perkembangan terbaru kawasan hutan berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan

Nomor SK.718/Menhut-II/2014 tentang Kawasan Hutan Provinsi Kalimantan Timur dan

Kalimantan Utara, batas administrasi yang dikeluarkan oleh Biro Perbatasan Provinsi

Kalimantan Timur dan tata batas Hutan Lindung Sungai Samu di Kabupaten Paser,

perhitungan luas KPHP Model Kendilo menjadi 137.495,93 ha.

Dalam melaksanakan tugas dan fungsi KPHP Kendilo, harus didasarkan pada

rencana pengelolaan hutan yaitu RPHJP (Rencana Pengelolaan Hutan Jangka

Panjang). Urgensi RPHJP ini sebagai pedoman dan acuan seluruh kegiatan

pengelolaan hutan jangka panjang selama 10 tahun di wilayah KPHP Kendilo untuk

Page 20: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

PENDAHULUAN I-3

mewujudkan pengelolaan hutan yang efektif dan efisien dengan memperhatikan

potensi dan kekhasan wilayah KPHP Kendilo serta sekaligus memudahkan sinergi,

koordinasi dan sinkronisasi antar stakeholder yang terlibat dalam pengelolaan hutan.

Keberadaan RPHJP ini sangat penting karena telah menjabarkan secara detail

mengenai langkah-langkah untuk mencapai visi dan misi serta tujuan rencana

pengelolaan hutan di KPHP Kendilo. Dalam RPHJP akan menjabarkan kondisi yang

dihadapi, strategi serta kelayakan pengembangan pengelolaan hutan yang meliputi

kegiatan tata hutan, pemanfaatan dan penggunaan kawasan hutan, rehabilitasi dan

reklamasi hutan, perlindungan dan konservasi alam. RPHJP ini akan menjadi acuan

untuk menjabarkan rencana pengelolaan hutan yang lebih teknis pada jangka pendek

satu tahunan sehingga memudahkan aparat KPHP Kendilo dalam perencanaan

anggaran dan kegiatan operasional tahunannya. Berdasarkan hal tersebut, KPHP

Model Kendilo melaksanakan penyusunan RPHJP (Rencana Pengelolaan Hutan

Jangka Panjang) dengan jangka waktu 10 tahun yaitu tahun 2017-2026.

Harapannya, KPHP Kendilo benar-benar akan menjadi institusi pengelola yang

profesional pada tingkat tapak yang bertanggungjawab dalam menjalankan tugas dan

fungsinya guna mewujudkan pengelolaan hutan yang lestari dan berkontribusi bagi

kesejahteraan masyarakat, dengan mengacu pada Rencana Pengelolaan Hutan

Jangka Panjang KPHP Kendilo Tahun 2017-2026. Dengan visi dan misi yang diemban,

KPHP Kendilo akan mampu mewujudkan pengembangan kawasan agroforestry di

setiap blok pemberdayaan sebagai bukti kemitraan KPHP Kendilo dengan masyarakat

dalam pengelolaan hutan dan semakin mengurangi aktivitas yang menyebabkan

degradasi dan deforestasi oleh masyarakat.

1.2. TujuanTujuan pengelolaan hutan KPHP Kendilo adalah mempertahankan dan

meningkatkan kualitas dan kuantitas ekologis hutan yang lestari serta mampu

menghasilkan nilai ekonomi hutan yang bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat

dan mendukung pembangunan daerah Kabupaten Paser yang berkelanjutan.

1.3. SasaranSasaran pengelolaan hutan adalah melaksanakan rencana pengelolaan hutan

dalam jangka waktu 10 tahun pada wilayah KPHP Kendilo melalui pencapaian :

Page 21: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

PENDAHULUAN I-4

1. Data dan informasi yang selalu up to date secara berkala pada tiap blok

peruntukan melalui kegiatan inventarisasi berkala wilayah kelola serta penataan

hutannya.

2. Jenis, bentuk dan kelas perusahaan yang memanfaatkan hutan sangat jelas pada

wilayah tertentu berdasarkan pelaksanaan kegiatan pemanfaatan hutan pada

wilayah tertentu sesuai karakteristik wilayah.

3. Penyediaan areal dan kelompok tani/masyarakat yang akan terlibat dalam

kemitraan KPHP Kendilo melalui pelaksanaan rencana pemberdayaan masyarakat.

4. Bentuk pembinaan dan metode pemantauan pemanfaatan hutan dan penggunaan

hutan KPHP Kendilo pada areal yang berizin.

5. Adanya lokasi, bentuk dan pelaksana/kelas perusahaan kegiatan rehabilitasi pada

areal kerja di luar izin.

6. Bentuk pembinaan dan metode pemantauan pembinaan dan pemantauan

pelaksanaan rehabilitasi dan reklamasi di dalam areal yang berizin.

7. Deliniasi areal perlindungan hutan dan konservasi alam dilengkapi dengan upaya

dan tata waktunya.

8. Terbentuknya hubungan koordinasi dan sinkronisasi program kerja yang baik

antara KPHP Kendilo dengan perusahaan/pemegang izin.

9. Terbentuknya hubungan koordinasi yang sinergis KPHP Kendilo dengan

stakeholder terkait aktivitas pengelolaan hutan.

10. Terpenuhinya SDM KPHP Kendilo sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan.

11. Data kebutuhan anggaran dan sumber-sumber pendanaan KPHP Kendilo yang

berkelanjutan.

12. Database pengelolaan hutan berbasis internet berkembang sesuai dengan

kebutuhan kegiatan KPHP Kendilo.

13. Rasionalisasi wilayah kelola KPHP Kendilo karena pengaruh konflik tenurial,

tumpang tindih dan aktivitas yang mendorong degradasi dan deforestasi.

14. Arah review rencana pengelolaan sebagai respon terhadap perubahan-perubahan

yang terjadi dalam proses pengelolaan hutan KPHP Kendilo.

15. Tersusunnya rencana bisnis pemanfaatan hasil hutan kayu, HHBK dan jasa

lingkungan sesuai dengan potensi yang ada di wilayah KPHP Kendilo.

Berdasarkan sasaran di atas maka dalam jangka waktu 10 tahun diharapkan

akan tercapai target sebagai berikut :

Page 22: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

PENDAHULUAN I-5

1. Kawasan KPHP Kendilo yang mantap dari aspek batas terluar, batas fungsi hutan,

batas unit-unit manajemen yang beroperasi, serta batas-batas wilayah kelola

masyarakat adat/local.

2. Peningkatan kapasitas sumber daya manusia dan kesejahteraan masyarakat desa

yang terlibat dalam kegiatan kemitraan KPHP Kendilo dalam pengelolaan hutan.

3. Semakin berkurangnya degradasi dan deforestasi di wilayah kelola KPHP Kendilo.

4. Pengelolaan hutan (baik pemanfaatan maupun penggunaan) yang sesuai dengan

kaidah pengelolaan hutan lestari oleh para pemegang izin dengan memperhatikan

kesejahteraan masyarakat setempat.

5. Pengembangan usaha-usaha potensial, guna menjamin kemandirian finansial

KPHP dan memberikan kontribusi kesejahteraan bagi masyarakat dan

pembangunan ekonomi daerah.

1.4. Ruang LingkupRuang lingkup Rencana Pengelolaan Hutan KPHP Model Kendilo meliputi tiga

lingkup besar pengelolaan yaitu : 1) Rencana strategis pengelolaan hutan; 2) rencana

pemanfaatan wilayah tertentu dan 3) Rencana tindaklanjut. Ketiga lingkup rencana

tersebut disusun dalam kerangka mendukung visi dan misi pengelolaan hutan KPHP

Kendilo.

Rencana strategis pengelolaan hutan dikelompokkan dalam beberapa bagian

utama yaitu :

a. Rencana berkaitan dengan penguatan pengelolaan hutan sebagai penyanggafungsi ekologi daerah aliran sungai secara lestari berspektif perubahaniklim :

1. Rencana inventarisasi berkala wilayah kelola KPHP Kendilo serta penataan

hutannya.

2. Rencana penyediaan dan peningkatan kapasitas SDM.

3. Rencana pembinaan dan pemantauan pemanfaatan hutan dan penggunaan

kawasan hutan pada areal KPHP Kendilo.

4. Rencana penyelenggaraan rehabilitasi pada areal kerja di luar izin.

5. Rencana pembinaan dan pemantauan pelaksanaan rehabilitasi dan reklamasi

pada areal kerja yang sudah ada izin pemanfaatan dan penggunaan kawasan

hutannya.

6. Rencana penyelenggaraan perlindungan hutan dan konservasi alam.

7. Rencana penyelenggaraan koordinasi dan sinkronisasi antar pemegang izin.

Page 23: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

PENDAHULUAN I-6

8. Rencana pengembangan database secara tepat guna.

9. Rencana rasionalisasi wilayah kelola KPHP Kendilo.

10. Rencana review rencana pengelolaan hutan KPHP Kendilo.

b. Rencana berkaitan dengan penguatan Pengelolaan hutan yang bernilaiekonomi bagi peningkatan pendapatan masyarakat Kabupaten Paser :

1. Rencana pemberdayaan masyarakat dalam bentuk penyerapan tenaga lokal,

kemitraan, penyediaan akses usaha kehutanan dan ekonomi produktif lainnya.

2. Koordinasi dan sinergi dengan instansi dan stakeholdr terkait aktivitas

pengelolaan.

3. Rencana kebutuhan anggaran dan potensi sumber pendanaan.

4. Rencana pengembangan investasi di bidang pemanfaatan hasil hutan kayu,

non kayu, jasa lingkungan dan wisata alam.

Selanjutnya untuk lingkup rencana pemanfaatan hutan pada wilayah tertentu

KPHP Kendilo yang memiliki luas 83.972146 ha akan tersebar pada blok-blok: (1)

Pemanfaatan; (2) HPT-Pemanfaatan, Jasa Lingkungan dan HHBK; Pemberdayaan; (3)

HP-Pemanfaatan HHK-HT; Pemberdayaan, dengan bentuk rencana pengelolaan

sebagai berikut :

a. Pengelolaan dan pengembangan hutan tanaman.

b. Pemanfaatan hasil hutan bukan kayu.

c. Pengembangan jasa lingkungan untuk penyerapan karbon.

Lingkup rencana yang berkaitan dengan rencana tindaklanjut berupa rencana

pembinaan, pengawasan dan pengendalian (binwasdal) serta rencana pemantauan,

evaluasi dan pelaporan (monev). Rencana ini untuk mendukung keberlansungan

pelaksanaan rencana strategis pengelolaan hutan KPHP Model Kendilo agar selalu

sesuai dengan visi, misi dan tujuan pengeloaan hutan yang diinginkan.

1.5. Batasan PengertianDalam rangka lebih memahami dokumen RPHJP KPHP Model Kendilo ini, maka

perlu diuraikan beberapa batasan pengertian sebagai berikut :

1. APBD adalah Anggaran Pendapatan Belanja Daerah; rencana keuangan

tahunan Pemerintahan Daerah di Indonesia yang disetujui oleh DPRD;

2. APBN adalah Anggaran Pendapatan Belanja Negara; rencana keuangan

tahunan pemerintahan Negara Indonesia yang disetujui oleh DPR;

Page 24: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

PENDAHULUAN I-7

3. Areal Penggunaan Lain (APL) adalah areal yang berstatus hutan negara yang

berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan tentang penunjukan Kawasan Hutan

dan Perairan Provinsi menjadi bukan Kawasan Hutan;

4. Blok adalah Bagian wilayah KPH yang dibuat relative permanen untuk

meningkatkan efektivitas dan efisiensi pengelolaan;

5. Blok Pengelolaan pada wilayah KPHP adalah bagian dari wilayah KPHP yang

dibuat relatif permanen untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi

pengelolaan;

6. Daerah Aliran Sungai (DAS) adalah suatu wilayah daratan yang merupakan

suatu kesatuan dengan sungai dan anak-anak sungainya yang dibatasi oleh

pemisah topografi berupa punggung bukit atau gunung yang berfungsi

menampung air yang berasal dari hujan dan sumber-sumber air lainnya,

menyimpan serta mengalirkannya ke danau atau laut secara alami;

7. Daerah Penyangga (Buffer Zone) adalah wilayah tertentu diluar kawasan

pelestarian alam (KPA), kawasan suaka alam (KSA) dan taman buru (TB) yang

merupakan kawasan hutan atau kawasan non hutan yang berfungsi menjaga

keutuhan kawasan dari segala bentuk tekanan dan gangguan yang

mengakibatkan perubahan fungsi kawasan;

8. Fasilitasi adalah penyediaan kebutuhan atau kemudahan dalam pemberdayaan

masyarakat setempat dengan cara mengembangkan kapasitas kelembagaan,

usaha, teknologi, keterampilan teknis dan administrasi, dan pemberian akses

legalitas Kemitraan Kehutanan, permodalan, penyelesaian konflik dan akses

pemasaran oleh Pemerintah dan atau pihak lain;

9. Fasilitasi Sarana Prasarana adalah bentuk dukungan pemerintah kepada

KPHP berupa sarana dan prasarana;

10. Hutan adalah suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan, berisi sumber

daya alam hayati yang didominasi oleh pepohonan dalam persekutuan alam

lingkungannya, yang satu dengan lainnya tidak dapat dipisahkan;

11. Hutan Lindung adalah kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok sebagai

perlindungan sistem penyangga kehidupan untuk mengatur tata air, pencegah

banjir, pengendali erosi, mencegah intrusi air laut dan memelihara kesuburan

tanah;

12. Hutan Produksi adalah hutan yang dipertahankan sebagai hutan dengan fungsi

memberikan hasil bagi kepentingan konsumsi, industri dan ekspor;

Page 25: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

PENDAHULUAN I-8

13. Hutan Tanaman Industri (HTI) adalah hutan tanaman pada hutan produksi

yang dibangun oleh kelompok industri kehutanan untuk meningkatkan potensi

dan kualitas hutan produksi dengan menerapkan silvikultur dalam rangka

memenuhi kebutuhan bahan baku industri hasil hutan;

14. Hutan Tanaman Rakyat (HTR) adalah kawasan hutan tanaman pada hutan

produksi yang dibangun oleh perorangan atau kelompok masyarakat dan

koperasi untuk meningkatkan potensi dan kualitas hutan produksi dengan

menerapkan silvikultur dalam rangka menjamin kelestarian sumber daya hutan;

15. Inventarisasi Hutan adalah rangkaian pengumpulan data untuk mengetahui

keadaan dan potensi sumber daya hutan serta lingkungannya secara lengkap;

16. Kawasan Hutan adalah wilayah tertentu yang ditetapkan oleh pemerintah untuk

dipertahankan keberadaannya sebagai hutan tetap;

17. Kesatuan Pengelolaan Hutan selanjutnya disebut KPH adalah wilayah

pengelolaan hutan sesuai fungsi pokok dan peruntukannya yang dapat dikelola

secara efisien dan lestari;

18. Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi selanjutnya disebut KPHP adalah

KPH yang luas wilayahnya seluruhnya atau sebagian besar terdiri dari kawasan

hutan produksi;

19. KPH Model adalah wujud awal dari KPH yang secara bertahap dikembangkan

menuju situasi dan kondisi aktual organisasi KPH di tingkat tapak;

20. KPHP Model Kendilo adalah merupakan salah satu KPH yang ada di

Kabupaten Paser yang ditetapkan sebagai KPHP Model. KPHP Model Kendilo

memang merupakan KPH yang pertama di Kabupaten Paser, dimana digunakan

sebagai media pembelajaran dan sekaligus contoh unit pengelolaan hutan di

tingkat tapak. Berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor

SK.966/Menhut-II/2013 Tanggal 27 Desember 2013 Tentang Penetapan

Wilayah Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi Model Kendilo di Kabupaten

Paser Kalimantan Timur, luasnya adalah 139.235 ha;

21. Izin Pemanfaatan Hutan (IPH) adalah ijin yang diterbitkan oleh pejabat yang

berwenang yang terdiri dari ijin usaha pemanfaatan kawasan, ijin usaha

pemanfaatan jasa lingkungan, ijin usaha pemanfaatan hasil hutan kayu dan /

atau bukan kayu, dan ijin pemungutan hasil hutan kayu dan / atau bukan kayu

pada areal hutan yang telah ditentukan;

22. Izin Pemungutan Hasil Hutan Bukan Kayu (IPHHBK) adalah izin untuk

mengambil hasil hutan berupa bukan kayu pada hutan lindung dan / atau hutan

Page 26: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

PENDAHULUAN I-9

produksi antara lain berupa rotan, madu, buah-buahan, getah-getahan, tanaman

obat-obatan, untuk jangka waktu dan volume tertentu;

23. Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu (IUPHHK) adalah izin usaha yang

diberikan untuk memanfaatkan hasil hutan berupa kayu dalam hutan alam pada

hutan produksi melalui kegiatan pemanenan atau penebangan, pengayaan,

pemeliharaan dan pemasaran;

24. Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Bukan Kayu (IUPHHBK) adalah izin

usaha yang diberikan untuk memanfaatkan hasil hutan bukan kayu dalam hutan

alam pada hutan produksi melalui kegiatan penyiapan lahan, pembibitan,

penanaman, pemeliharaan, pemanenan, dan pemasaran;

25. Izin Usaha Industri Primer Hasil Hutan Kayu (IUIPHHK) adalah izin untuk

mengolah kayu bulat dan atau bulat kecil menjadi satu atau beberapa jenis

produk pada satu lokasi tertentu yang diberikan kepada satu Pemegang Izin

oleh pejabat yang berwenang;

26. Izin Usaha Industri Primer Hasil Hutan Bukan Kayu (IUIPHHBK) adalah izin

untuk mengolah hasil hutan bukan kayu menjadi satu atau beberapa jenis

produk pada satu lokasi tertentu yang diberikan kepada satu Pemegang Izin

oleh pejabat yang berwenang;

27. Izin Usaha Pemanfaatan Kawasan (IUPK) adalah izin usaha yang diberikan

untuk memanfaatkan kawasan lindung dan / atau kawasan produksi;

28. Izin Usaha Pemanfaatan Jasa Lingkungan (IUPJL) adalah Izin usaha yang

diberikan untuk memanfaatkan jasa lingkungan pada hutan lindung dan / atau

hutan produksi;

29. Izin Usaha Pemanfaatan Hasil-Hutan Kayu Hutan Alam (IUPHHK-HA) adalah

izin usaha yang diberikan untuk memanfaatkan hasil hutan berupa kayu dalam

hutan alam pada hutan produksi melalui kegiatan pemanenan atau penebangan,

pengayaan, pemeliharaan dan pemasaran;

30. Izin Usaha Pemanfaatan Hasil-Hutan Kayu Hutan Tanaman (IUPHHK-HT)adalah izin usaha yang diberikan untuk memanfaatkan hasil hutan berupa kayu

dalam hutan alam pada hutan produksi melalui kegiatan penyiapan lahan,

pembibitan, penanaman, pemeliharaan, pemanenan dan pemasaran;

31. Jasa Lingkungan adalah Jasa yang disediakan lingkungan baik bersifat

langsung maupun tidak langsung;

32. Jasa Lingkungan Hutan adalah manfaat besar dapat diperoleh dari

keberadaan hutan melalui fungsinya baik sebagai penyedia sumberdaya air bagi

Page 27: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

PENDAHULUAN I-10

manusia dan lingkungan, kemampuan penyerapan karbon, pemasok oksigen di

udara, penyedia jasa wisata dan mengatur iklim global;

33. Kemitraan Kehutanan adalah kerjasama antara masyarakat setempat dengan

Pemegang Izin pemanfaatan hutan atau Pengelola Hutan, Pemegang Izin usaha

industri primer hasil hutan, dan/atau Kesatuan Pengelolaan Hutan dalam

pengembangan kapasitas dan pemberian akses, dengan prinsip kesetaraan dan

saling menguntungkan;

34. Kawasan Budidaya Kehutanan (KBK) adalah wilayah (dalam Rencana Tata

Ruang) yang ditetapkan dengan fungsi utama untuk dibudidayakan, dikelola

atau dipertahankan sebagai hutan atas dasar kondisi dan potensi berbagai

sumberdayanya (alam, manusia, buatan);

35. Kawasan Budidaya Non-Kehutanan (KBNK) adalah areal hutan negara yang

ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan tentang penunjukkan

kawasan hutan dan perairan provinsi menjadi bukan kawasan hutan;

36. Konflik Tenurial adalah perseteruan yang terjadi yang berhubungan dengan

penguasaan atas tanah hutan, baik permasalahan legalitas penguasaan lahan

atau tanah, serangkaian hak-hak dan kewajiban, maupun permasalahan antar

kelompok;

37. Kawasan Hutan adalah wilayah tertentu yang ditunjuk dan atau ditetapkan oleh

pemerintah untuk dipertahankan keberadaannya sebagai hutan tetap;

38. Masyarakat Setempat adalah kesatuan sosial yang terdiri dari warga Negara

Republik Indonesia yang tinggal di dalam dan di sekitar kawasan hutan yang

memiliki komunitas sosial dengan kesamaan mata pencaharian yang

bergantung pada hutan dan aktivitasnya dapat berpengaruh terhadap ekosistem

hutan;

39. Neraca SDH adalah suatu informasi yang dapat menggambarkan cadangan

sumber daya hutan, melalui perbandingan antara pemanfaatan termasuk

kehilangan sumber daya hutan dan pemulihan termasuk pemulihan secara alami

sumber daya hutan, sehingga diketahui apakah cadangan sumber daya hutan

kecenderungannya mengalami surplus atau defisit jika dibandingkan dengan

keadaan sebelumnya;

40. Pemberdayaan masyarakat setempat melalui kemitraan kehutanan adalah

upaya untuk meningkatkan kemampuan dan kemandirian masyarakat setempat

untuk mendapatkan manfaat sumber daya hutan secara optimal dan adil melalui

Page 28: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

PENDAHULUAN I-11

Kemitraan kehutanan dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat

setempat;

41. Pemegang Izin Usaha Pemanfaatan Hutan adalah badan usaha yang

memperoleh izin untuk memanfaatkan kawasan hutan, memanfaatkan jasa

lingkungan, memanfaatkan hasil hutan kayu dan bukan kayu serta memungut

hasil hutan kayu dan bukan kayu secara optimal dan adil untuk kesejahteraan

masyarakat dengan tetap menjaga kelestariannya;

42. Pemanfaatan Hutan adalah kegiatan untuk memanfaatkan kawasan hutan,

memanfaatkan jasa lingkungan, memanfaatkan hasil hutan kayu dan bukan

kayu serta memungut hasil hutan kayu dan bukan kayu secara optimal dan adil

untuk kesejahteraan masyarakat dengan tetap menjaga kelestariannya;

43. Pemerintah Daerah adalah Gubernur, Bupati, atau Walikota dan perangkat

daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah;

44. Pengelolaan Hutan adalah kegiatan yang meliputi tata hutan dan penyusunan

rencana pen gelolaan hutan, pemanfaatan hutan, penggunaan kawasan hutan,

rehabilitasi dan reklamasi hutan serta perlindungan hutan dan konservasi alam;

45. Penggunaan Kawasan Hutan adalah penggunaan untuk kepentingan

pembangunan di luar kehutanan tanpa mengubah status dan fungsi pokok

kawasan hutan;

46. Petak adalah bagian dari blok dengan luasan tertentu dan menjadi unit usaha

pemanfaatan terkecil yang mendapat perlakuan pengelolaan dan silvikultur yang

sama;

47. Perlindungan Hutan adalah usaha untuk mencegah dan membatasi kerusakan

hutan, kawasan hutan dan hasil hutan, yang disebabkan oleh perbuatan

manusia, ternak, kebakaran, daya-daya alam, hama dan penyakit, serta

mempertahankan dan menjaga hak-hak negara, masyarakat, dan perorangan

atas hutan, kawasan hutan, hasil hutan, investasi serta perangkat yang

berhubungan dengan pengelolaan hutan;

48. Prasarana adalah barang atau benda yang tidak bergerak yang dapat

menunjang atau mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi unit organisasi

antara lain tanah, bangunan, ruang kantor;

49. Pengusahaan Hutan adalah kegiatan pemanfaatan hutan yang didasarkan atas

azaz kelestarian fungsi dan azas perusahaan yang meliputi penanaman,

pemeliharaan dan pengamanan, pemanenan hasil, pengolahan dan pemasaran

hasil hutan;

Page 29: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

PENDAHULUAN I-12

50. Perubahan Iklim adalah berubahnya iklim yang diakibatkan langsung atau tidak

langsung oleh aktivitas manusia sehingga menyebabkan perubahan komposisi

atmosfir secara global dan selain itu juga berupa perubahan variabilitas iklim

alamiah yang teramati pada kurun waktu yang dapat dibandingkan;

51. Plasma Nutfah adalah substansi hidupan pembawa sifat keturunan yang dapat

berupa organ tubuh atau bagian dari tumbuhan atau satwa serta jasad renik;

52. Reklamasi Hutan adalah usaha memperbaiki atau memulihkan kembali lahan

dan vegetasi hutan yang rusak agar dapat berfungsi secara optimal sesuai

dengan peruntukannya;

53. Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL) adalah upaya untuk memulihkan,

mempertahankan, meningkatkan daya dukung, produktivitas dan peranannya

dalam mendukung system penyangga kehidupan tetap terjaga;

54. Rencana Pengelolaan Hutan (RPH) adalah rencana pada KPH yang disusun

oleh Kepala KPH, berdasarkan hasil tata hutan dan rencana kehutanan, dengan

memperhatikan aspirasi, peran serta dan nilai budaya masyarakat serta kondisi

lingkungan, memuat semua aspek pengelolaan hutan dalam kurun jangka

panjang dan jangka pendek;

55. Rencana Kehutanan Tingkat Nasional (RKTN) adalah rencana yang berisi

arahan-arahan makro pemanfaatan dan penggungaan spasial atau ruang dan

potensi kawasan hutan untuk pembangunan kehutanan dan pembangunan

diluar kehutanan yang menggunakan kawasan hutan dalam skala nasional

untuk jangka waktu 20 tahun;

56. Rencana Kehutanan Tingkat Provinsi (RKTP) adalah rencana yang berisi

arahan-arahan makro pemanfaatan dan penggungaan spasial atau ruang dan

potensi kawasan hutan untuk pembangunan kehutanan dan pembangunan

diluar kehutanan yang menggunakan kawasan hutan serta kontribusi sektor

kehutanan di wilayah provinsi untuk jangka waktu 20 tahun;

57. Rencana Kehutanan Tingkat Kabupaten (RKTK) adalah rencana yang berisi

arahan-arahan makro pemanfaatan dan penggunaan spasial atau ruang dan

potensi kawasan hutan untuk pembangunan kehutanan dan pembangunan

diluar kehutanan yang menggunakan kawasan hutan serta perkiraan kontribusi

sector kehutanan di wilayah kabupaten/kota untuk jangka waktu 20 tahun;

58. Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang adalah rencana pengelolaan

hutan pada tingkat strategis berjangka waktu 10 (sepuluh) tahun atau selama

jangka benah pembangunan KPHL dan KPHP;

Page 30: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

PENDAHULUAN I-13

59. Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Pendek adalah Rencana Pengelolaan

Hutan berjangka waktu satu tahun pada tingkat kegiatan operasional berbasis

petak dan/atau blok;

60. Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi adalah strategi

operasionalisasi arahan kebijakan dan strategi pemanfaatan ruang wilayah

nasional pada wilayah provinsi/kabupaten;

61. Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRWK) Kabupaten adalah strategi

operasionalisasi arahan kebijakan dan strategi pemanfaatan ruang wilayah

nasional pada wilayah kabupaten;

62. Tata Hutan adalah kegiatan rancang bangun unit pengelolaan hutan, mencakup

kegiatan pengelompokan sumber daya hutan sesuai dengan tipe ekosistem dan

potensi yang terkandung di dalamnya dengan tujuan untuk memperoleh manfaat

yang sebesar-besarnya bagi masyarakat secara lestari;

63. Tata Guna Hutan adalah kegiatan perencanaan penataan penggunaan hutan

sesuai fungsi dan peruntukannya menurut tata ruang dan kesepakatan dalam

rencana umum pembangunan wilayah di tiap provinsi yang bersangkutan;

64. Tata Kelola adalah rangkaian proses, kebiasaan, kebijakan, aturan, dan institusi

yang memengaruhi pengarahan, pengelolaan, serta pengontrolan sesuatu,

mencakup hubungan antara para pemangku kepentingan (stakeholder) yang

terlibat serta tujuan pengelolaan;

65. Tingkat Tapak adalah kegiatan di lapangan / operasional atau di tingkat unit

manajemen;

66. Wilayah Tertentu adalah wilayah dalam kelola KPH yang belum dibebani izin

pemanfaatan hutan maupun izin penggunaan kawasan;

67. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) adalah unsur pelaksana tugas teknis

pada dinas dan badan. Pelaksana teknis dimaksudkan melaksanakan sebagian

kegiatan teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang. UPTD memiliki

wilayah kerja di satu atau beberapa daerah kabupaten/kota.

Page 31: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

DESKRIPSI KAWASAN II-1

BAB IIDESKRIPSI KAWASAN

2.1. Risalah Wilayah KPHP Model Kendilo2.1.1.Deskripsi dan Gambaran Umum Wilayah2.1.1.1. Kondisi Geografis dan Administrasi

KPHP Model Kendilo memiliki areal yang terpisah, terdiri dari 7 (tujuh) unit areal

yang tidak menyatu dalam satu hamparan (Gambar II-1). Secara geografis, wilayah

KPHP Model Kendilo terletak antara 115°40'44,4"BT - 116°17'49,2"BT dan antara

1°42'32,4"LS - 2°23'24,00"LS. Secara administrasi pemerintahan, wilayah KPHP Model

Kendilo terletak di Kabupaten Paser, meliputi 4 (empat) wilayah administrasi

kecamatan yaitu Kecamatan Muara Komam, Batu Sopang, Muara Samu dan Batu

Engau (Tabel II-1).

Tabel II-1. Cakupan Wilayah KPHP Model Kendilo Menurut Administrasi Pemerintahan

No Kecamatan Desa/Kelurahan Luas (ha)(%)

1 Muara Komam 2 desa (Muara Langon dan Selerong) 7.394(5%)

2 Batu Sopang 2 desa (Busui dan Samurangau) 25.957(19%)

3 Muara Samu9 desa (Rantau Bintungan, Biu, Suweto, Muser,Luan, Libur Dinding, Rantau Atas, Tanjung Pinang,dan Muara Andeh)

77.041(56%)

4 Batu Engau 7 desa (Petangis, Kerang, Kerang Dayo, Lomu,Saing Perupuk, Mengkudu dan Riwang)

27.113(20%)

Total 137.495

Sumber: Hasil analisis peta (2016)

Sebagian besar wilayah kelola KPHP Model Kendilo terletak dalam wilayah

administrasi Kecamatan Muara Samu (56%). Sementara cakupan luasan yang paling

kecil (5%) adalah wilayah administrasi Kecamatan Muara Komam. Dari 20 desa yang

termasuk dalam wilayah KPHP Model Kendilo, pusat pemukiman masyarakat yang

berada langsung dalam wilayah hutan atau berdampingan langsung dalam wilayah

KPHP Model Kendilo sebanyak 3 desa yaitu Muara Andeh, Tanjung Pinang dan

Rantau Atas. Ketiganya masuk dalam wilayah administratif Kecamatan Muara Samu.

Page 32: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

DESKRIPSI KAWASAN II-2

Gambar II-1. Kesatuan Unit Pengelolaan dan Administrasi KPHP Model Kendilo

Page 33: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

DESKRIPSI KAWASAN II-3

2.1.1.2. Kondisi Geofisik Kawasan2.1.1.2.1. Geologi dan Tanah

Berdasarkan Peta Jenis Tanah Provinsi Kalimantan Timur (LPTI tahun 1973),

KPHP Model Kendilo secara umum memiliki jenis tanah Podsolik Kandik, Podsolik

Kromik dan Kambisol Distrik. Adapun jenis tanah dan batuan induk pada wilayah

KPHP Model Kendilo secara lengkap disajikan pada Tabel II-2.

Tabel II-2. Jenis Tanah dan Batuan Induk pada Wilayah Kelola KPHP Model Kendilo

No Jenis Tanah Bahan Induk Luas (ha)

1 Gleisol Distrik, Aluvial Gleik,Kambisol Distrik

Bahan alluvial halus dankasar 6.525

2 Kambisol Eutrik, PodsolikKandik, Kambisol Distrik Plutonik basalt 2.472

3 Podsolik Kandik, PodsolikKromik, Kambisol Distrik Batu pasir 128.598

Jumlah 137.495

Sumber: Hasil analisis peta (2016)

2.1.1.2.2. KlimatologiSeperti halnya wilayah-wilayah yang terletak dekat dengan garis khatulistiwa,

Kabupaten Paser pada umumnya memiliki iklim tropis, dengan ciri memiliki curah hujan

tinggi, sebaran hujan yang merata sepanjang tahun dan penyinaran matahari yang

merata dan temperatur yang tinggi sepanjang tahun. Iklim tropis dipengaruhi oleh

perbedaan yang signifikan antara musim hujan dan kemarau. Berdasarkan klasifikasi

iklim oleh Schmidt & Ferguson, kawasan KPHP Model Kendilo termasuk dalam tipe

iklim B yaitu termasuk dalam kategori tipe hujan basah. Berdasarkan data dari

Kabupaten Paser dalam Angka Tahun 2014 dan 2015, kawasan KPHP Model Kendilo

termasuk dalam tipe iklim B dengan nilai Q=14,3% dengan rata-rata curah hujan

180,47 mm/tahun (Tahun 2013) dan 154,18 mm/tahun (Tahun 2014). Untuk

penyinaran matahari rata-rata 49%/bulan dengan rata-rata suhu udara berkisar 21,4-

36oC. Adapun rangkuman unsur iklim pada wilayah KPHP Model Kendilo secara

lengkap disajikan pada Tabel II-3 – Tabel II-6.

Page 34: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

DESKRIPSI KAWASAN II-4

Tabel II-3. Banyaknya Curah Hujan di wilayah KPHP Model Kendilo Tahun 2013

Tahun Batu Sopang Muara Samu Batu Engau Muara Komam

Januari 375 00 265 171Februari 465 428 318 191Maret 355 338 228 172April 249 234 268 124Mei 295 242 270 76Juni 133 111 34 59Juli 18 159 21 64Agustus 99 103 13 83September 63 164 113 32Oktober 88 34 0 61Nopember 186 161 323 161Desember 260 494 283 64

Rataan 215,50 215,5 178,00 104,83Sumber : Kabupaten Paser dalam Angka (2014)

Tabel II-4. Banyaknya Curah Hujan di wilayah KPHP Model Kendilo Tahun 2014

Tahun Batu Sopang Muara Samu Batu Engau Muara Komam

Januari 103 102 169 120Februari 169 250 202 113Maret 391 583 211 189April 107 309 162 119Mei 207 Rusak** 122 138Juni 288 145 60 145Juli 159 76 93 97Agustus 130 43 88 38September 0 0 15 4Oktober 157 78 33 23Nopember 206 117 177 195Desember 189 354 232 195

Rataan 175.5 187.00 130.33 114.67Sumber : Kabupaten Paser dalam Angka (2015)

Ket :**) Alat Penakar Hujan mengalami kerusakan pada bulan tersebut

Page 35: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

DESKRIPSI KAWASAN II-5

Tabel II-5. Banyaknya Hari Hujan di wilayah KPHP Model Kendilo Tahun 2013

Tahun Batu Sopang Muara Samu Batu Engau Muara Komam

Januari 26 0 9 11Februari 22 14 11 13Maret 24 13 8 14April 20 13 13 14Mei 21 10 11 10Juni 10 7 6 8Juli 5 5 9 8Agustus 12 4 4 11September 10 7 6 7Oktober 11 3 0 9Nopember 17 6 11 14Desember 19 15 12 12

Jumlah 197 97 100 131Sumber : Kabupaten Paser dalam Angka (2014)

Tabel II-6. Banyaknya Hari Hujan di wilayah KPHP Model Kendilo Tahun 2014

Tahun Batu Sopang Muara Samu Batu Engau Muara Komam

Januari 15 7 9 12Februari 16 9 12 12Maret 19 13 11 15April 15 9 8 13Mei 20 ** 10 14Juni 20 10 3 15Juli 15 6 7 6Agustus 13 3 5 7September 0 0 1 2Oktober 5 7 3 3Nopember 15 9 5 15Desember 20 14 13 10

Jumlah 173 97 87 124Sumber : Kabupaten Paser dalam Angka (2015)

Ket :**) Alat Penakar Hujan mengalami kerusakan pada bulan tersebut

Page 36: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

DESKRIPSI KAWASAN II-6

2.1.1.2.3. Topografi, Ketinggian Tempat dan Kelas KelerenganKeadaan topografi Kabupaten Paser bervariasi berdasarkan bentuk relief,

kemiringan lereng dan ketinggian dari permukaan laut. Keadaan topografi kawasan

KPHP Model Kendilo secara umum merupakan formasi perbukitan yang terhampar di

seluruh wilayah kecamatan yang melingkupi wilayah KPHP Model Kendilo. Ketinggian

tempat dari permukaan laut beberapa wilayah kecamatan di Kabupaten Paser yang

termasuk dalam wilayah KPHP Model Kendilo disajikan dalam Tabel II-7.

Tabel II-7. Luas Wilayah Setiap Kecamatan di Kabupaten Paser yang Melingkupi WilayahKPHP Model Kendilo Berdasarkan Ketinggian di Atas Permukaan Laut (m dpl)

No KecamatanKelas Ketinggian Tempat (m dpl)

Jumlah0-10

11-25

26-50

51-100

101-250

251-500

501-1000 >1000

1 Muara Komam 0 0 0 0 590 3.203 3.412 159 7.3642 Muara Samu 0 2 1.661 13.113 19.773 27.030 14.420 8 75.8183 Batu Sopang 106 58 171 4.665 7.702 6.163 7568 694 27.1284 Batu Engau 399 4.062 7.168 1.497 11.282 2.030 747 0 27.185

Jumlah 505 4.122 9.000 19.275 39.258 38.426 26.147 861 137.495

Sumber: Hasil analisis peta (2016)

Tabel II-7 memperlihatkan bahwa wilayah administrasi ketiga kecamatan di

wilayah kelola KPHP Model Kendilo sebagian besar mempunyai ketinggian 26-500 m

dpl. Sedangkan berdasarkan Peta Kelas Lereng Provinsi Kalimantan Timur tahun

2015, keadaan lapangan areal didominasi oleh kelas lereng sangat curam. Secara

detil, kelas kelerengan wilayah KPHP Model Kendilo dapat dilihat pada Tabel II-8.

Tabel II-8. Kelas Kelerengan Wilayah Kelola KPHP Model Kendilo

No Kelas Kelerengan Luas (ha) Persentase (%)1 Datar (0-8%) 13.857 10,072 Acak curam (15-25%) 31.698 22,973 Curam (25-40%) 1.449 1,344 Sangat curam (>40%) 90.491 65,62

Jumlah 137.495 100

Sumber: Data sekunder (2015)

2.1.1.2.4. HidrologiSungai Kendilo merupakan sungai utama yang membentuk kawasan tangkapan

air seluas ± 452.837 ha, atau sekitar 39% total wilayah Kabupaten Paser. Secara

hidrologis wilayah kelola KPHP Model Kendilo berada pada 3 (tiga) DAS (Daerah

Aliran Sungai), yaitu DAS Kendilo, DAS Kerang Segendang dan DAS Apar. Sungai-

sungai yang berada dalam wilayah KPHP Model Kendilo antara lain S. Komam, S.

Selerong, S. Busui, S. Samuranggau, S. Biu, S. Hampunung, S. Samu, S. Mankes, S.

Page 37: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

DESKRIPSI KAWASAN II-7

Pinang, S. Pinaan dan S. Kerang. Sebagian besar dari aliran sungai tersebut mengalir

ke Sungai Kendilo yang mengalir sekitar ± 60 km ke arah Laut Sulawesi (Gambar II-2).

Tabel II-9 memperlihatkan sungai-sungai yang mengalir dalam wilayah kelola KPHP

Model Kendilo.

Tabel II-9. Sungai-sungai Utama yang Mengalir di Wilayah Kelola KPHP Model Kendilo

No Kecamatan Nama Sungai Panjang (Km)

1 Muara KomamS. Komam 19S. Selirung 17

2 Batu Sopang

S. Busui 20S. Songka 4S. Samurangau 23S. Bintungan 4

3 Muara Samu

S. Hampunung 15S. Setiru 10S. Miyatu 9S. Biu 45S. Samu 64S. Pinang 20S. Mantik 50

4 Batu EngauS. Kerang 80S. Mengkudu 19

Sumber: Kabupaten Paser dalam Angka (2015)

Sungai-sungai yang mengalir dalam wilayah kelola KPHP Model Kendilo

sebagian besar merupakan bagian hulu dari sungai yang ada di wilayah Kabupaten

Paser terutama Sungai Kendilo. Dengan demikian kesalahan dalam pemanfaatan

sumber daya hutan tanpa memperhatikan kaidah-kaidah kelestarian akan

mengakibatkan merosotnya kualitas sub-DAS dan selanjutnya akan berakibat

timbulnya bencana alam (sebagai resiko lingkungan).

Sesuai dengan Visi KPHP Model Kendilo bahwa pengelolaan hutan di wilayah

KPHP Model Kendilo harus menjadi penyangga bagi peningkatkan kualitas dan

kuantitas ekologis DAS Kendilo karena keberadaan DAS tersebut menjadi sumber air

baku sebagian besar masyarakat di Ibukota Kabupaten Paser. Pada sekitar DAS

Kendilo terjadi terjadi kegiatan pemanfaatan lahan yang bersifat terbuka (open space),

yang awalnya berupa hutan sekunder menjadi perkebunan, ladang, pertanian,

permukiman serta pertambangan. Kegiatan tersebut menyumbang penurunan kualitas

air sungai pada DAS Kendilo akibat tingginya erositas dan kandungan zat-zat bersifat

negatif yang masuk ke sungai. Kerusakan DAS Kendilo akan semakin parah bila DAS

sungai-sungai hulu juga mengalami proses konversi hutan menjadi lahan non

berhutan.

Page 38: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

DESKRIPSI KAWASAN II-8

Gambar II-2. Daerah Alirah Sungai dan Sungai Utama di Wilayah Pengelolaan KPHP Model Kendilo

Page 39: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

DESKRIPSI KAWASAN II-9

2.1.1.3. Aksesibilitas Kawasan dan InfrastrukturKetersediaan infrastruktur merupakan masukan penting dalam operasional

pengelolaan hutan di lapangan, hal ini berkaitan dengan “tingkat aksesibilitas” (tingkat

keterjangkauan kawasan hutan). Selanjutnya tingkat aksesibilitas akan mempengaruhi

intensitas pengelolaan, utamanya fungsi “pengawasan”. Fungsi ini yang nantinya akan

menjadi fungsi penting yang harus diperankan oleh KPHP Model Kendilo dalam

pengelolaan wilayah kelola yang mempunyai luasan yang cukup luas yaitu 137.495 ha.

Sementara sebagian besar dari wilayah kelola tersebut sudah terdapat izin

pemanfaatan-pengelolaannya dalam bentuk IUPHHK-HT (Izin Usaha Pemanfaatan

Hasil Hutan Kayu Hutan Tanaman) sebanyak 2 unit dan izin pinjam pakai kawasan

untuk pertambangan oleh 2 perusahaan. Kondisi aksesibilitas harus menjadi bahan

pertimbangan dalam pembentukan dan pengembangan KPH pada umumnya,

termasuk KPHP Model Kendilo. Hal ini disebabkan salah satu fungsi penting dari

dibangun dan dikembangkannya KPH adalah fungsi monitoring dan evaluasi (monev).

2.1.1.3.1. AksesibilitasTransportasi darat merupakan satu-satunya alternatif sarana angkutan umum

bagi masyarakat Paser yang ingin bepergian ke luar daerah. Untuk ke luar daerah

tersedia angkutan darat melalui jalur Tanah Grogot-Batu Licin (Kalimantan Selatan),

Kuaro-Banjarmasin dan Tanah Grogot-Penajam. Untuk melayani trayek tersebut

tersedia 3 unit terminal yaitu terminal kota Tanah Grogot, terminal Tepian Batang dan

terminal Kuaro.

Jaringan jalan yang ada di sekitar dan di dalam KPHP Model Kendilo berupa

jalan negara, jalan provinsi, jalan kabupaten, jalan kecamatan, jalan desa dan jalan

perusahaan. Jalan negara penghubung antara Samarinda – Balikpapan - Tanah

Grogot - Banjarmasin kondisi relatif bagus, begitu juga jalan poros yang

menghubungkan Tanah Grogot dan Batu Licin. Sementara jalan yang menghubungkan

antar kecamatan dan antar desa pada KPHP Model Kendilo kondisinya kurang bagus.

Jalan lain yang sudah terbangun adalah pembangunan dan pengembangan jalan

angkutan kayu bulat yang disebutkan sebagai logging road oleh para pemegang ijin

IUPHHK-HT dan yang dibuat oleh perusahaan tambang yang masuk ke dalam

kawasan KPHP Model Kendilo. Kondisi fisik jalan yang berada dalam KPHP Model

Kendilo tersebut juga bukan jalan dengan pengerasan. Sebagian besar berupa jalan

tanah yang hanya ditaburi dengan kerikil, itupun juga pada tempat-tempat yang ekstrim

(misalnya tanjakan).

Page 40: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

DESKRIPSI KAWASAN II-10

Tabel II-10 dan Gambar II-3 menunjukkan jaringan jalan yang terdapat di wilayah

KPHP Model Kendilo. Dengan kondisi jalan darat yang belum berkembang dengan

baik sebagaimana dikemukakan di atas, maka masyarakat juga masih menggunakan

alat transportasi dengan menggunakan sungai. Hal ini juga dalam faktanya masyarakat

pedalaman juga sebagian besar bertempat tinggal di tepi sungai, tanah pertanian juga

sebagian besar berada di tepi sungai (tanah alluvial).

Tabel II-10. Kondisi Aksesibilitas Jalan pada Masing-masing Desa di Wilayah KPHP ModelKendilo

No. Nama Desa Aksesibilitas Jalan Sarana TransportasiI. Kecamatan Muara Komam1. Selerong Jalan negara (aspal) Darat (Roda 2/Roda 4)2. Muara Langon Jalan negara (aspal) Darat (Roda 2/Roda 4)II. Kecamatan Batu Sopang Darat (Roda 2/Roda 4)1. Samurangau Jalan tanah dan perkerasan kerikil Darat (Roda 2/Roda 4)2. Busui Jalan Negara (aspal) Darat (Roda 2/Roda 4)III. Kecamatan Muara Samu

1. Libur Dinding

Jalan tanah sepanjang 8 kmmenuju kecamatan; jalan aspaldan pengerasan sepanjang 68 kmmenuju kabupaten

Darat (Roda 2/Roda 4)

2 Rantau Atas

Jalan raya desa sepanjang 2 km(kondisi pengerasan), jalan kekecamatan sepanjang 20 km(kondisi pengerasan) & jalan keKabupaten sepanjang 67 km(kondisi pengerasan & aspal)

Darat (Roda 2/ Roda 4)

3. Rantau Bintungan Pengerasan Darat (Roda 2/ Roda 4)

4. Suweto

Jalan raya sepanjang 3 kmberupa jalan tanah Jalan ke pasar terdekat

sepanjang 8 km berupa jalantanah Jalan ke kecamatan sepanjang

8 km (jalan tanah) Jalan ke kabupaten sepanjang

45 km (jalan aspal & tanah)

Darat (Roda 2/ Roda 4)

5. Muara Andeh Jalan provinsi (kondisi rusak) Darat (Roda 2/ Roda 4)

6. Biu Jalan kabupaten (aspal,batu,tanah) Darat (Roda 2/ Roda 4)

7. Tanjung Pinang Jalan kabupaten (aspal,batu,tanah) Darat (Roda 2/ Roda 4)

8. Luan Jalan kabupaten (aspal,batu,tanah) Darat (Roda 2/ Roda 4)

9. Muser Jalan kabupaten (aspal,batu,tanah) Darat (Roda 2/ Roda 4)

IV Kecamatan Batu Engau

1. Lomu Jalan provinsi (kondisi jalan masihberbatu) Darat (Roda 2/ Roda 4)

2. Kerang Dayo Jalan Negara (aspal) dan Jalan Darat (Roda 2/ Roda 4)

Page 41: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

DESKRIPSI KAWASAN II-11

No. Nama Desa Aksesibilitas Jalan Sarana TransportasiDesa (tanah/batu)

3. Kerang Jalan Negara (aspal) dan JalanDesa (tanah/batu) Darat (Roda 2/ Roda 4)

4. Riwang Jalan provinsi (kondisi jalan masihberbatu) Darat (Roda 2/ Roda 4)

5. Petangis Jalan Negara (aspal) dan JalanDesa (tanah/batu) Darat (Roda 2/ Roda 4)

6. Mengkudu jalan desa (kondisi jalan masihberbatu) Darat (Roda 2/ Roda 4)

7. Saing Prupuk Jalan Negara (aspal) dan JalanDesa (tanah/batu) Darat (Roda 2/ Roda 4)

Sumber: Monografi Desa (2015) dan BPS Kabupaten Paser (2015)

Page 42: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

DESKRIPSI KAWASAN II-12

Gambar II-3. Jaringan Jalan Wilayah KPHP Model Kendilo

Page 43: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

DESKRIPSI KAWASAN II-13

2.1.1.3.2. InfrastrukturInfrastruktur listrik relatif terbatas, PLN baru menjangkau beberapa desa yang

berada di sekitar ibukota kabupaten dan kecamatan tertentu saja. Pada umumnya

desa yang ada di wilayah KPHP Model Kendilo belum terjangkau dengan PLN.

Beberapa desa menggunakan listrik dari mesin desa dan listrik dari mesin pribadi

(genset). Demikian juga dengan suplai air bersih, umumnya air bersih yang

masyarakat desa gunakan bersumber dari sumur timba, sumber mata air yang

dialirkan melalui pipa, dan hanya sebagian kecil yang bersumber dari PDAM. Lebih

jelasnya dapat dilihat pada Tabel II-11.

Tabel II-11. Sumber Listrik Desa-desa di Wilayah KPHP Model KendiloNo. Nama Desa Sumber Listrik Sumber Air Bersih

I. Kecamatan Muara Komam1. Selerong2. Muara LangonII. Kecamatan Batu Sopang2. Samurangau Tidak ada PLN Tidak ada PDAM4. Busui PLN (Jmlh. Pelanggan = 170) Tidak ada PDAMIII. Kecamatan Muara Samu Semua desa Tidak ada PLN Semua desa Tidak ada PDAM1. Libur Dinding Listrik desa (1 unit) Sumur timba2 Rantau Atas Listrik desa (1 unit) Sumur timba 10 buah (40 KK),

jaringan pipa air minum 1buah (174 KK)

3. Rantau Bintungan4. Suweto Listrik perorangan Sumur timba 20 buah (100

KK)5. Muara Andeh6. Biu7. Tanjung Pinang8. Luan9. MuserIV Kecamatan Batu Engau1. Lomu - Tidak ada PDAM2. Kerang Dayo - Tidak ada PDAM3. Kerang PLN (Jmlh. Pelanggan = 338 PDAM (jmlh. Pelanggan = 2654. Riwang - Tidak ada PDAM5. Petangis - Tidak ada PDAM6. Mengkudu PLN (Jmlh. Pelanggan = 257) Tidak ada PDAM7. Saing Prupuk - Tidak ada PDAM

Sumber: Monografi Desa (2015) dan BPS Kabupaten Paser (2015)

Dengan wilayah yang relatif luas, membuat infrastruktur komunikasi menjadi

penting dalam rangka efektifitas dan efisiensi pengelolaan di wilayah KPHP Model

Kendilo. Telepon/handpone sebagai sebagai sarana komunikasi yang paling efektif

dan efisien selama ini belum dapat menjangkau semua wilayah desa dan wilayah

Page 44: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

DESKRIPSI KAWASAN II-14

kelola KPHP Model Kendilo, meskipun di beberapa tempat sudah dibangun menara-

menara telekomunikasi seluler.

2.1.1.4. Fungsi Kawasan HutanLuas wilayah KPHP Model Kendilo (Unit XXXIV) berdasarkan Keputusan Menteri

Kehutanan Nomor SK.674/Menhut-II/2011 tentang Penetapan Wilayah Kesatuan

Pengelolaan Hutan Lindung (KPHL) dan Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi

(KPHP) di Provinsi Kalimantan Timur adalah 143.709 ha. Sedangkan berdasarkan

Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.718/Menhut-II/2014 tentang Kawasan Hutan

Provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara, batas administrasi yang dikeluarkan

oleh Biro Perbatasan Provinsi Kalimantan Timur dan tata batas Hutan Lindung Sungai

Samu di Kabupaten Paser, luas KPHP Model Kendilo menjadi 137.495 ha.

Berdasarkan fungsinya, wilayah KPHP Model Kendilo dapat dilihat pada Tabel II-12

dan Gambar II-4.

Tabel II-12. Luas Wilayah Kelola KPHP Model Kendilo Berdasarkan Fungsi Kawasan Hutan

No Fungsi Kawasan HutanLuas

Keteranganha %

1 Hutan Lindung (HL) 41.558 30

2 Hutan Produksi Terbatas (HPT) 34.049 25

3 Hutan Produksi (HP) 61.888 45

Luas Keseluruhan 137.495 100

Sumber: SK Menhut Nomor: 718/Menhut-II/2014, hasil tata batas BPKH dan Biro Perbatasan ProvinsiKalimantan Timur

Sebaran spasial wilayah kelola KPHP Model Kendilo berdasarkan fungsi hutan

relatif berimbang, yang paling luas berada dalam kawasan HP dan yang terkecil pada

HPT. Dengan demikian lebih dari setengah (55%) dari wilayah kelola KPHP Model

Kendilo terdiri dari kawasan hutan dengan kondisi topografi yang berat (HL dan HPT)

dengan kelerengan >40%, sehingga dalam pengelolaannya ke depan harus benar-

benar mempertimbangkan resiko lingkungan yang ditimbulkan. Juga adanya fakta

bahwa wilayah kelola tersebut juga termasuk ke dalam DAS terbesar di Kabupaten

Paser, yaitu DAS Kendilo. Kondisi fisik lapangan tersebut ditambah lagi dengan

posisinya berdasarkan ketinggian di atas permukaan laut yang sebagian besar berada

Page 45: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

DESKRIPSI KAWASAN II-15

pada ketinggian 300-1.265 meter, sehingga wilayah kelola tersebut terletak di daerah

dengan curah hujan yang tinggi. Kombinasi kondisi fisik tersebut merupakan hal yang

benar-benar harus mendapatkan perhatian dan pertimbangan dalam pengelolaan

sumber daya yang terdapat di dalamnya.

Page 46: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

DESKRIPSI KAWASAN II-16

Gambar II-4. Wilayah Kelola KPHP Model Kendilo Berdasarkan Fungsi Kawasan Hutan

Page 47: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

DESKRIPSI KAWASAN II-17

2.1.1.5. Batas WilayahSecara fisik di lapangan, batas wilayah kelola KPHP Model Kendilo sebagian

besar merupakan batas alam berupa punggung gunung dan batas buatan berupa

patok. Batas wilayah kelola KPHP Model Kendilo sebagian besar terdiri dari batas

administrasi provinsi dan berbatasan dengan perkebunan dan permukiman

masyarakat. Bagian Barat dan Selatan berbatasan dengan Provinsi Kalimantan

Selatan sementara bagian Utara dan Timur berbatasan dengan areal penggunaan lain

yang berupa permukiman, perkebunan sawit dan lahan pertanian masyarakat. Ini

menggambarkan bahwa prioritas penyelesaian tata batas adalah perbatasan wilayah

Timur dan Utara untuk menjamin kepastian kawasan hutan. Sebaliknya untuk wilayah

Barat dan Selatan yang merupakan batas administrasi pada umumnya adalah

punggung gunung, sehingga aksessibilitasnya relatif sulit.

Tabel II-13. Status Tata Batas Wilayah Kelola KPHP Model Kendilo

Unit Luas (ha) Panjang Batas (km) Status dan kondisi tata batas

I 118.520 257,46Hutan Lindung Sungai Samu sudahditata batas sepanjang 143,85 km dan67,38 km

II 177 5,72 Belum ditata batasIII 388 10,58 Belum ditata batasIV 6.515 40,00 Belum ditata batasV 6.835 49,73 Belum ditata batasVI 4.789 41,34 Belum ditata batasVII 273 6,63 Belum ditata batas

137.495 411,46

Sumber: Hasil analisis peta (2016)

2.1.2.Sejarah Pengelolaan KawasanWilayah KPHP Model Kendilo merupakan wilayah yang sejarah pengelolaannya

selalu berubah-ubah oleh berbagai kegiatan pengelolaan baik pemanfaatan oleh

IUPHHK-HA (Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Hutan Alam) dan HT, maupun

penggunaan kawasan oleh PKP2B (Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan

Batubara) dan IUP (Izin Usaha Pertambangan) di HP, HPT dan HL. Gambar II-5

memperlihatkan kawasan-kawasan yang telah memiliki izin pemanfaatan dan

penggunaan kawasan hutan pada wilayah kelola KPHP Model Kendilo.

Page 48: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

DESKRIPSI KAWASAN II-18

2.1.2.1. Sejarah Pengelolaan Hutan ProduksiSejak tahun 1970-an, kawasan hutan yang ada pada wilayah KPHP Model

Kendilo sudah dikelola melalui izin pemanfaatan yang pada saat itu disebut dengan

HPH (Hak Pengusahaan Hutan) dan HTI (Hutan Tanaman Industri). Seiring dengan

perubahan kebijakan dan kondisi perusahaan, beberapa HPH mengalami likuidasi

kemudian dikelola oleh perusahaan HPH yang lain. Oleh karena potensi yang semakin

berkurang, saat ini tidak ada IUPHHK-HA yang beroperasi. Pada sebagian besar hutan

produksi saat ini terdapat ijin pinjam pakai oleh perusahaan batubara.

PT. Edi Mulya Corp. dengan SK HPH Nomor 227/Kpts/Um/5/74 dengan luas areal

± 130.000 ha. Pada tahun 1996 dilanjutkan pengelolaannya oleh PT. Inhutani II

melalui SK Nomor 707/Menhut-IV/1996 seluas 80.000 ha. Kemudian pada tahun

2002 izin PT. Inhutani II dicabut melalui SK Nomor 10234/Kpts-II/2002. Sampai

sekarang areal ini tidak ada izin IUPHHK baik IUPHHK-HA maupun IUPHHK-HTI.

Sebagian dari areal ini sekarang dikuasai oleh izin pinjam pakai oleh perusahaan

tambang baik izin melalui kabupaten (IUP) maupun izin pemerintah pusat (PKP2B).

Beberapa perusahaan tersebut antara lain: PT. Balengkong Mineral Resources

(IUP), PT. Tunas Muda Jaya (IUP), PT. Kideco Jaya Agung (PKP2B), PT. Borneo

Mega Perkasa (IUP), PT. Batubara Selaras Sapta (PKP2B) dan PT. Interex Sacra

Raya (PKP2B).

Areal ex PT. Tanah Grogot dengan luas areal ± 63.200 ha tahun 1991 dikelola oleh

PT. Inhutani II dengan SK Nomor: 109/Kpts-II/1991. Sampai sekarang areal ini

tidak ada izin IUPHHK baik IUPHHK-HA maupun IUPHHK-HTI. Sebagian besar

dari areal ini sekarang dikuasai oleh izin pinjam pakai oleh perusahaan tambang

baik izin melalui kabupaten (IUP) maupun izin pemerintah pusat (PKP2B).

Beberapa perusahaan tersebut antara lain: PT. Kideco Jaya Agung (PKP2B), PT.

Arindo Antrasit (IUP), PT. Luntho Bioenergi Prima (IUP), PT. Borneo Mega Perkasa

(IUP) dan PT. Batubara Selaras Sapta (PKP2B).

PT. Pamukan Jaya dengan SK HPH Nomor 183/Kpts/Um/4/73 dengan luas areal ±

80.000 ha yang sebagian arealnya juga masuk ke Provinsi Kalimantan Selatan.

Pada tahun 1996 dilanjutkan pengelolaannya oleh PT. Inhutani II melalui SK nomor

707/Menhut-IV/1996 seluas 17.200 ha dan sampai saat ini masih beroperasi.

Areal ex PT. Sumber Rayon Raya seluas ± 106.000 ha, tahun 1992 sebagian

arealnya seluas 9.300 ha diberikan kepada PT. Hutani Trans Kencana yang

merupakan HTI Trans dengan SK Nomor 247/KPTS-V/92. Sedangkan areal

sisanya tahun 1993 dilanjutkan pengelolaannya oleh PT. Inhutani II melalui SK

Page 49: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

DESKRIPSI KAWASAN II-19

Nomor 707/Menhut-IV/1996 dengan luas ± 76.000 ha. Kemudian pada tahun 2002

izin PT. Inhutani II dicabut melalui SK Nomor 10156/Kpts-II/2002. Sebagian besar

dari areal ini sekarang dikuasai oleh izin pinjam pakai oleh perusahaan tambang

baik izin melalui kabupaten (IUP) maupun izin pemerintah pusat (PKP2B).

Beberapa perusahaan tersebut seperti: PT. Aragon Tambang Pratama (IUP), PT.

Kideco Jaya Agung (PKP2B), PT. Batubara Selaras Sapta (PKP2B), PT. Chandra

Gemilang (IUP), PT. Asiaco Citra Mulia (IUP) dan PT. Paser Bara Mandiri (IUP).

Dari luas 96.125 ha, kawasan HP dan HPT yang ada pada wilayah KPHP Model

Kendilo, jika dilihat dari sejarah pengelolaannya semuanya merupakan wilayah bekas

ijin pemanfaatan hasil hutan kayu sejak tahun 1970-an. Sampai saat ini wilayah KPHP

Model Kendilo yang masih aktif dikelola oleh IUPHHK-HT seluas 10.461 ha.

2.1.2.2. Sejarah Pengelolaan Hutan LindungKawasan HL pada KPHP Model Kendilo yaitu HL Sungai Samu, yang

pengelolaannya belum maksimal, sampai dengan saat ini belum ada lembaga yang

mengelola hutan lindung ini. Kawasan HL Sungai Samu sebagian arealnya merupakan

eks areal beberapa perusahaan IUPHHK PT. Edy Mulya Corporation yang beroperasi

mulai tahun 1974, PT. Usaha Mandiri Inti Sejahtera yang beroperasi sejak tahun 2002,

dan PT. Dua Putra Nan Jaya yang beroperasi sekitar tahun 2002. Perubahan fungsi ini

berdasarkan beberapa keputusan antara lain: Keputusan Menteri Kehutanan Nomor

554/Menhut-II/2013 tanggal 2 Agustus 2013 tentang Perubahan Peruntukan Kawasan

Hutan Menjadi bukan Kawasan Hutan, Perubahan Fungsi Kawasan Hutan dan

Penunjukan bukan Kawasan Hutan Menjadi Kawasan Hutan, kemudian muncul SK

Baru yaitu SK.942/Menhut-II/2013 tanggal 2 Agustus 2013 tentang Perubahan atas

Keputusan Menteri Kehutanan Nomor: 79/Kpts-II/2001 tanggal 15 Maret 2001 tentang

Penunjukan Kawasan Hutan dan Perairan di Wilayah Provinsi Kalimantan Timur. Luas

areal hutan lindung saat ini seluas 41.558 ha.

Page 50: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

DESKRIPSI KAWASAN II-20

Gambar II-5. Izin Pemanfaatan dan Penggunaan Kawasan Hutan KPHP Model Kendilo

Page 51: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

DESKRIPSI KAWASAN II-21

2.1.3.Pembagian Unit dan Blok PengelolaanPembagian wilayah kelola KPH ke dalam blok merupakan bagian dan tahapan

berikut dari tahapan awal tata hutan, yaitu inventarisasi hutan. Dalam Permenhut

Nomor P.6/Menhut-II/2010, Pasal 6 (2), dinyatakan bahwa pembagian blok harus

memperhatikan: (a) karakteristik biofisik lapangan; (b) kondisi sosial ekonomi

masyarakat sekitar; (c) potensi sumber daya alam; dan (d) keberadaan hak-hak atau

izin usaha pemanfaatan hutan dan penggunaan kawasan hutan. Selanjutnya

pembagian blok harus memperhatian dan mengacu pada peta arahan

RKTN/RKTP/RKTK, fungsi kawasan, izin pemanfaatan hutan dan penggunaan

kawasan. Berdasarkan arahan kawasan dalam RKTN (Rencana Kehutanan Tingkat

Nasional) dan RKTP (Rencana Kehutanan Tingkat Provinsi) Kaltim, terdapat 6 (enam)

kawasan yaitu: (a) kawasan untuk konservasi; (b) kawasan untuk perlindungan hutan

alam dan gambut; (c) kawasan untuk rehabilitasi; (d) kawasan untuk pengusahaan

hutan skala besar; (e) kawasan untuk pengusahaan hutan skala kecil; dan (f) kawasan

untuk non kehutanan (hutan produksi yang dapat dikonversi).

Blok pengelolaan pada wilayah KPH adalah bagian dari wilayah KPH dengan

persamaan karakteristik biogeofisik (potensi, penutupan lahan, bentang alam, dll.)

bersifat relatif permanen, yang ditetapkan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi

manajemen. Sedangkan petak adalah unit terkecil lahan hutan yang lokasi

geografisnya bersifat permanen, sebagai basis pemberian perlakuan pengelolaan dan

menjadi satuan administrasi (pencatatan) setiap kegiatan pengelolaan yang diterapkan

atasnya. Secara makro, zonasi wilayah kelola KPHP Model Kendilo terdiri dari: (a)

zona kawasan yang telah terdapat izin pengelolaan-pemanfaatan (IUPHHK-HT); (b)

zona kawasan izin pinjam pakai pertambangan; dan (c) zona kawasan yang tidak

ada/belum ada ijin pengelolaan-pemanfaatan (berupa hutan lindung dan kawasan lain).

Secara operasional selanjutnya dalam masing-masing zona dibagi dalam blok-blok dan

petak-anak petak sebagai unit kelestarian manajemen terkecil.

Berdasarkan fungsi kawasan hutan, terdapat wilayah kelola KPHP Model Kendilo

yang merupakan HP, HPT dan HL. Dengan telah adanya beberapa izin pemanfaatan

hutan dan penggunaan kawasan (khususnya pinjam pakai kawasan pertambangan),

wilayah kelola KPHP Model Kendilo secara garis besar dapat dikelompokkan dalam 4

(empat) kelompok yaitu wilayah kelola yang telah terdapat izin pemanfaatan IUPHHK-

HT, kawasan izin pinjam pakai, wilayah tumpang tindih izin pinjam pakai tambang dan

IUPHHK-HT, dan wilayah kelola yang tidak atau belum ada izin pemanfaatannya

(Tabel II-14).

Page 52: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

DESKRIPSI KAWASAN II-22

Tabel II-14. Pembagian Wilayah KPHP Model Kendilo Berdasarkan Izin Pemanfaatan danPenggunaan Kawasan Hutan

No Bagian WilayahFungsi Hutan (ha)

HL HPT HP Jumlah

1 Wilayah izin IUPHHK-HT 0 0 40.988 40.988

2 Wilayah pertambangan 0 2.398 16.454 18.852

3 Wilayah izin pertambangan dalamIUPHHK-HT 0 439 16.307 16.746

4 Wilayah yang belum ada izinpemanfaatannya 41.558 31.723 10.691 83.972

Sumber: Hasil analisis peta (2016)

Dari arahan kawasan-kawasan tersebut, maka berdasarkan fungsi hutan dan

peruntukan kawasan yang ada saat ini di lapangan, wilayah kelola KPHP Model

Kendilo terdiri dari: (a) kawasan hutan lindung terdiri dari blok pemanfaatan; (b)

kawasan hutan produksi terbatas terdiri dari blok pemanfaatan, jasa lingkungan dan

HHBK dan blok pemberdayaan; serta c) kawasan hutan produksi terdiri dari blok

pemanfaatan HHK-HT dan blok pemberdayaan. Pembagian blok pada wilayah tertentu

sangat tergantung dengan skema rencana kegiatan yang akan dilaksanakan pada

wilayah tersebut sesuai dengan fungsi kawasan, kondisi biofisik, sosial ekonomi serta

peraturan perundangan yang berlaku.

Dalam wilayah KPHP Model Kendilo terdapat kawasan hutan yang belum

dibebani hak/izin pemanfaatan atau penggunaan kawasan sehingga sebagian

kawasan tersebut selanjutnya disebut dengan wilayah tertentu. Luas wilayah tertentu

pada KPHP Model Kendilo adalah 83.972 ha yang terdiri dari HL seluas 41.558 ha,

HPT seluas 31.723 ha dan HP seluas 10.691 ha. Dalam rangka mempermudah proses

pengelolaan wilayah tertentu dan inventarisasi secara detail, sebelum dilakukan

pembagian blok sesuai dengan peruntukannya, maka wilayah tertentu pada KPHP

Model Kendilo dikelompokkan berdasarkan fungsi kawasan dan kesatuan areal

(kompartemen) dan aksesibilitas. Tabel II-15 dan Gambar II-6 memberikan gambaran

mengenai pembagian blok-blok pengelolaan dalam wilayah KPHP Model Kendilo.

Page 53: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

DESKRIPSI KAWASAN II-23

Tabel II-15. Pembagian Blok-blok Pengelolaan dalam Wilayah KPHP Model Kendilo

No.Blok

Luas (ha)Fungsi Arahan/peruntukan

1. Hutan Lindung Pemanfaatan 41.557,73

2. Hutan Produksi Terbatas Pemanfaatan, Jasa Lingkungan dan HHBK 20.934,41

Pemberdayaan Masyarakat 13.115,15

3. Hutan Produksi Pemanfaatan HHK-HT 50.498,08

Pemberdayaan Masyarakat 11.390,57

TOTAL 137.495Sumber: Hasil analisis peta (2016)

Page 54: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

DESKRIPSI KAWASAN II-24

Gambar II-6. Pembagian Blok-blok Pengelolaan dalam Wilayah KPHP-Model Kendilo

Page 55: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

DESKRIPSI KAWASAN II-25

2.2. Potensi Wilayah KPHP Model Kendilo2.2.1.Vegetasi2.2.1.1. Penutupan Vegetasi

Kondisi wilayah KPHP Model Kendilo yang sebagian besar merupakan kawasan

HPT dan HL memiliki konsekuensi pada rendahnya aksesibilitas. Gambaran detil

terkait tipe tutupan hutan ataupun vegetasi dan penggunaan lahan lainnya di wilayah

KPHP Model Kendilo dapat dilihat pada Tabel II-16.

Tabel II-16. Gambaran Detil tentang Tipe Penutupan Lahan Wilayah Kelola KPHP ModelKendilo

Tipe Penutupan Lahan Luas (ha) Persentase (%)Hutan:

1 Hutan lahan kering sekunder 99.407,7 72,252 Hutan rawa sekunder 44,9 0,033 Hutan tanaman 2.614,2 1,90

102.066,8 74,18Non Hutan:

1 Semak/belukar 19.530,3 14,192 Belukar rawa 81,2 0,063 Lahan terbuka 2.070,3 1,504 Perkebunan 5.198.0 3,785 Pertambangan 6.568,7 4,776 Pertanian lahan kering 1.671.5 1,217 Tubuh air 407,3 0,30

35.527,2 25,82Total 137.594,0 100,0

Sumber: Peta tutupan lahan tahun 2016 (BPKH Wilayah IV Provinsi Kalimantan Timur)

Berdasarkan Tabel II-16, sebagian besar tutupan lahan wilayah KPHP Model

Kendilo adalah hutan (74,18%), yang terdiri dari hutan lahan kering sekunder

(72,25%), hutan tanaman (1,90%) dan hutan rawa sekunder (0,03%). Sedangkan

sisanya sekitar 25,82% merupakan areal bukan hutan yang terdiri dari semak belukar,

belukar rawa, lahan terbuka, perkebunan, pertambangan, pertanian lahan kering dan

tubuh air.

2.2.1.2. Kehadiran JenisSebagaimana dikemukakan sebelumnya bahwa 74,18% wilayah KPHP Model

Kendilo merupakan areal berhutan, dimana sekitar 72,25% merupakan hutan lahan

kering sekunder yang pada umumnya berada pada kawasan HL dan HPT. Hutan

Page 56: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

DESKRIPSI KAWASAN II-26

primer sudah tidak dapat ditemukan karena seluruh areal merupakan hutan bekas

tebangan yang dikelola oleh beberapa perusahaan kayu di masa lalu.

Wilayah KPHP Model Kendilo didominasi oleh ekosistem hutan lembab tropis.

Komposisi vegetasi penyusun tegakan hutan didominasi oleh famili Dipterocarpaceae.

Jenis-jenis yang dapat ditemui dari kelompok meranti diantaranya Meranti, Jelutung,

Kapur, Nyatoh, Durian, Keruing dan sebagainya. Kelompok rimba campuran yang

dapat ditemui antara lain Asam, Banitan, Binuang, Jambu, Pelawan, Kayu Arang, Kayu

Bawang, Terap dan lain-lain. Selain itu juga masih dapat ditemui kelompok kayu indah

antara lain Bungur, Sungkai dan Ulin. Berdasarkan dokumen RKU (Rencana Kerja

Usaha) dan ITSP (Inventarisasi Tegakan Sebelum Penebangan) IUPHHK-HA,

kehadiran/komposisi jenis kayu berdasarkan kelompok komersialnya dapat

digambarkan pada Tabel II-17.

Tabel II-17. Rangkuman Komposisi Jenis Penyusun Tegakan Hutan Alam Produksi (HutanSekunder-Tegakan Bekas Tebangan) Hasil Inventarisasi Tegakan Izin Pinjam Pakai Kawasan

No Kelompok Jenis Nama IlmiahJumlahPohon

(rataan/ha)I Kayu yang Dilindungi

1. Banggeris Koompassia excelsa2. Nyerakat/Ketiau Ganua motleyana3. Tengkawang Shorea pinanga4. Ulin Eusideroxylon zwageri 1

II Kelompok Jenis Meranti1. Meranti Shorea spp. 14,52. Bangkirai Shorea laevis 0,53. Jelutung Dyera costulata4. Kapur Dryobalanops aromatica 25. Keruing Dipterocarpus spp. 3,66. Medang Cinnamomum spp. 0,127. Mersawa Anisoptera spp. 2,148. Nyatoh Palaquium spp. 20,99. Palapi Heritiera spp.10. Pulai Alstonia spp. 211. Resak Vatica spp.

III Kelompok Jenis Kayu Rimba Campuran1. Bayur Pterospermum spp. 0,122. Benuang Octomeles sumatrana 2,233. Gerunggang Cratoxylum spp.4. Jabon Anthocephalus spp. 3,725. Jambu-jambu Eugenia spp. 2,66. Kempas Koompassia malaccensis 0,67. Simpur Dillenia spp. 0,58. Terap Artocarpus spp. 1

IV Kelompok Jenis Kayu Eboni1. Kayu hitam/eboni Diospyros spp.

Page 57: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

DESKRIPSI KAWASAN II-27

No Kelompok Jenis Nama IlmiahJumlahPohon

(rataan/ha)IV Kelompok Jenis Kayu Indah

1. Sindur Sindora spp. 0,342. Sungkai Peronema canescens 7,87

Sumber: Inventarisasi tegakan ijin pinjam pakai PT. Tunas Muda Jaya (2015)

Berdasarkan dokumen ANDAL (Analisis Dampak Lingkungan) perusahaan yang

berada di dalam wilayah KPHP Model Kendilo, beberapa spesies flora yang dilindungi

yang dapat diidentifikasi antara lain Banggeris (Koompassia excelsa), Tengkawang

(Shorea stenoptera), Ulin (Eusideroxylon zwageri) dan Durian (Durio zibethinus). Hutan

tropika basah yang didominasi jenis-jenis seperti Meranti Merah, Meranti Kuning,

Meranti Putih, Meranti Batu, Keruing, Bengkirai, Nyatoh tersebar di wilayah KPHP

Model Kendilo. Adapun untuk jenis semak belukar yang mendominasi adalah

Karamunting (Rhosophyrtus tomentosa), Alang-alang (Imperata cylindrica) dan Paku

(Neprolepsis hyrsulata).

Untuk mengetahui jenis pohon di wilayah KPHP Model Kendilo, dilaksanakan

survei plot sebanyak 7 titik yaitu :

a. Plot 1 dan 2 : untuk mewakili jenis pohon di bagian wilayah Utara wilayah hutan

KPHP Model Kendilo, tepatnya di kawasan hutan produksi terbatas, Desa Selerong,

Kecamatan Muara Samu.

b. Plot 3 : untuk mewakili jenis pohon di bagian wilayah Utara-Tengah dari wilayah

hutan KPHP Model Kendilo, tepatnya di kawasan hutan produksi, Desa Busui,

Kecamatan Batu Sopang.

c. Plot 4 – 7 : untuk mewakili jenis pohon di bagian wilayah Tengah-Selatan dari

wilayah hutan KPHP Model Kendilo, tepatnya di kawasan hutan produksi, Desa Biu,

Kecamatan Muara Samu.

Dari hasil survei plot di wilayah KPHP Model Kendilo tersebut di atas, setidaknya

dijumpai 39 spesies. Selain itu juga ditemukan jenis bambu, pasak bumi dan beberapa

jenis rotan seperti Rotan Manau, Rotan Danan dan Rotan Semambu. Tabel II-18

menyajikan jenis-jenis pohon yang masih dapat ditemui di wilayah kelola KPHP Model

Kendilo.

Tabel II-18. Daftar Jenis Pohon pada Wilayah KPHP Model Kendilo

No Nama Lokal Nama Ilmiah1 Asam Mangifera spp.2 Banitan Polyalthia spp.3 Belimbing Averhoa spp.

Page 58: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

DESKRIPSI KAWASAN II-28

No Nama Lokal Nama Ilmiah4 Binuang Octomeles sumatrana Miq.5 Beringin Ficus spp.6 Bilungka Cucumis spp.7 Durian Durio spp.8 Gaharu Aquilaria spp.9 Jabon Anthocephalus spp.

10 Jambu-jambu Eugenia spp.11 Jaring Hutan Pithecellobium spp.12 Kacang-kacangan Pentace spp.13 Kapur Dryobalanops spp.14 Kelantan15 Kelempayan16 Kemuning Murraya paniculata17 Kopi Canthium dicoccum18 Laban Vitex pubescens19 Lanan Shorea spp.20 Langsat Lansium spp.21 Lantan Alstonia spp.22 Loa Macaranga spp.23 Mahang Macaranga spp.24 Mali-mali Diospyros spp.25 Meranti Shorea spp.26 Nyatoh Palaquium spp.27 Paci Talinum spp.28 Pala-pala Myristica spp.29 Pelawan Tristania spp.30 Petangis Talauma spp.31 Rambutan Hutan Nephelium spp.32 Sengkuang Dracontomelon spp.33 Simpur Dillenia spp.34 Sintuk Cinnamomum spp.35 Sirihan Diospyros spp.36 Sungkai Peronema canescens37 Temberas Pternandra caeculescens38 Terap Artocarpus sp.39 Trembesi Samanea saman

Sumber: BPKH (2015)

Adapun Indeks Nilai Penting (INP) tingkat pohon (diameter >20 cm) dan

permudaan pada wilayah KPHP Model Kendilo pada masing-masing strata adalah

sebagai berikut.

Tabel II-19. Indeks Nilai Penting pada Strata Hutan Lahan Kering Sekunder Tingkat Pohon(N=jumlah jenis; K=kerapatan jenis; Kr=kerapatan jenis relatif; D=dominansi jenis; V=volume;Dr=dominansi jenis relatif; P=jumlah plot ditemukannya suatu jenis; F=frekuensi jenis;Fr=frekuensi jenis relatif; INP=indeks nilai penting)

No Jenis NK

(N/ha)Kr (%)

D(V/ha)

Dr (%) P F Fr (%) INP(%)

1 Kelompok Kayu 37 12,33 13,81 1,79 15,87 17 0,35 10,37 40,04

Page 59: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

DESKRIPSI KAWASAN II-29

No Jenis NK

(N/ha)Kr (%)

D(V/ha)

Dr (%) P F Fr (%) INP(%)

Indah

2 Kelompok JenisMeranti 97 32,33 36,19 4,51 40,10 48 1,00 29,27 105,56

3 Kelompok RimbaCampuran 134 44,67 50,00 4,96 44,03 99 2,06 60,37 154,39

Jumlah 1 s/d 3 268 89,33 100,00 11,26 100,00 164 3,52 100,00 300,00

Sumber: BPKH (2015)

Dari data di atas diketahui bahwa kelompok jenis yang mendominasi di strata

hutan kering sekunder adalah kelompok jenis rimba campuran (INP = 154,39),

kelompok jenis meranti (INP = 105,56) dan kelompok jenis kayu indah (INP = 40,04).

Tabel II-20. Indeks Nilai Penting pada Strata Belukar Tingkat Pohon (N=jumlah jenis;K=kerapatan jenis; Kr=kerapatan jenis relatif; D=dominansi jenis; V=volume; Dr=dominansijenis relatif; P=jumlah plot ditemukannya suatu jenis; F=frekuensi jenis; Fr=frekuensi jenisrelatif; INP=indeks nilai penting)

No Jenis N K(N/ha) Kr (%) D

(V/ha) Dr (%) P F Fr (%) INP (%)

1 Kelompok KayuIndah 24 8,00 11,06 1,84 22,94 16 0,33 11,03 45,04

2 Kelompok JenisMeranti 58 19,33 26,73 2,09 26,12 34 0,17 23,45 76,29

3 KelompokRimbaCampuran

135 45,00 62,21 4,08 50,94 95 1,98 65,52 178,67

Jumlah Total 217 72,33 100,00 8,01 100,00 145 3,02 100,00 300,00

Sumber: BPKH (2015)

Dari data di atas diketahui bahwa kelompok jenis yang mendominasi di strata

belukar adalah kelompok jenis rimba campuran (INP = 178,67), kelompok jenis

meranti (INP = 76,29) dan kelompok jenis kayu indah (INP = 45,04).

2.2.2. Potensi Kayu dan Non Kayu2.2.2.1. Potensi Kayu

Sebagian besar (62%) dari wilayah kelola KPHP Model Kendilo terdiri dari zona

yang belum terdapat ijin pemanfaatan kawasan dan hasil hutan, yaitu pada kawasan

HL dan HPT. Dengan demikian data dan informasi tentang potensi kayu merupakan

masukan atau kebutuhan pokok-penting dalam pengelolaan sumber daya hutan di

zona tersebut.

Page 60: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

DESKRIPSI KAWASAN II-30

Berikut ditampilkan rekapitulasi dugaan rata-rata jumlah batang dan volume kayu

per ha berdasarkan plot pengukuran.

Tabel II-21. Rekapitulasi Dugaan Rata-Rata Jumlah Batang dan Volume per Hektar padaSetiap Plot

NoPlot

20-29 cm 30-39 cm 40-49 cm 50 cm - up 20 cm - up

N V N V N V N V N V

1 77 14,56 19 8,92 9 9,23 12 21,36 117 54,07

2 16 3,30 8 4,75 4 3,69 13 51,34 41 63,08

3 34 8,5 22 12,55 23 21,12 12 28,49 91 70,71

4 40 10,09 26 15,46 14 17,06 15 40,17 95 82,77

5 26 10,91 23 19,65 13 15,09 15 47,98 77 93,63

6 28 7,92 20 10,37 7 7,97 4 8,53 59 34,78

Jumlah 221 55,32 118 71,70 70 74,16 71 197,86 480 399,04

Sumber: BPKH (2015)

Berikut ditampilkan rekapitulasi dugaan rata-rata jumlah batang dan volume kayu

per ha berdasarkan strata penutupan lahan.

Tabel II-22. Volume per Hektar Berdasarkan Strata Penutupan Lahan

Strata20-29 cm 30-39 cm 40-49 cm 50 cm - up 20 cm - up

N V N V N V N V N V

HutanSekunder 33 9,85 24 16,01 18 18,58 24 39,78 89 84,22

Belukar 40 8,59 16 8,01 6 6,96 10 27,08 72 50,86

Jumlah 74 18,44 40 24,03 24 25,54 24 66,85 162 134,86

Sumber: BPKH (2015)

Data-data mengenai kondisi permudaan di wilayah KPHP Model Kendilo

disajikan pada tabel-tabel dan uraian berikut.

Tabel II-23. Jumlah Batang (N) Rata-rata per Hektar untuk Tingkat Semai, Pancang dan Tiangpada Plot 1 KPHP Model Kendilo

No Jenis Kayu Jumlah Semai(Btg/ha)

Jumlah Pancang(Btg/ha)

Jumlah Tiang(Btg/ha)

Jumlah Total(Btg/ha)

1 Kelompok KayuIndah 80 5 85 170

2 Kelompok Meranti 6 6 0 3

3 Kelompok RimbaCampuran 59 72 0 131

Jumlah 1 s/d 3 145 83 85 304

Sumber: BPKH (2015)

Page 61: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

DESKRIPSI KAWASAN II-31

Pada plot 1 kondisi permudaan didominasi oleh kelompok jenis kayu indah untuk

tingkat semai dan tiang sedangkan kelompok rimba campuran yang mendominasi

untuk pancang.

Tabel II-24. Jumlah Batang (N) Rata-rata per Hektar untuk Tingkat Semai, Pancang dan Tiangpada Plot 2 KPHP Model Kendilo

No Jenis KayuJumlah Semai Jumlah Pancang Jumlah Tiang Jumlah Total

(Btg/ha) (Btg/ha) (Btg/ha) (Btg/ha)

1 Kelompok KayuIndah 4 13 0 17

2 Kelompok Meranti 1 0 0 1

3 Kelompok RimbaCampuran 27 36 0 63

Jumlah 1 s/d 3 32 49 0 81

Sumber: BPKH (2015)

Pada plot 2 permudaan didominasi oleh kelompok jenis rimba campuran untuk

tingkat semai dan tingkat pancang sedangkan untuk tingkat tiang tidak ada data yang

mendominasi.

Tabel II-25. Jumlah Batang (N) Rata-rata per Hektar untuk Tingkat Semai, Pancang dan Tiangpada Plot 3 KPHP Model Kendilo

No Jenis KayuJumlah Semai Jumlah Pancang Jumlah Tiang Jumlah Total

(Btg/ha) (Btg/ha) (Btg/ha) (Btg/ha)

1 Kelompok KayuIndah 5 9 0 14

2 KelompokMeranti 1 0 4 5

3 Kelompok RimbaCampuran 62 30 0 71

Jumlah 1 s/d 3 68 39 4 90

Sumber: BPKH (2015)

Pada plot 3 permudaan didominasi oleh kelompok jenis rimba campuran untuk

tingkat semai dan tingkat pancang sedangkan untuk tingkat tiang didominasi oleh

kelompok jenis meranti.

Page 62: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

DESKRIPSI KAWASAN II-32

Tabel II-26. Jumlah Batang (N) Rata-rata per Hektar untuk Tingkat Semai, Pancang dan Tiangpada Plot 4 KPHP Model Kendilo

No Jenis KayuJumlah Semai Jumlah Pancang Jumlah Tiang Jumlah Total

(Btg/ha) (Btg/ha) (Btg/ha) (Btg/ha)

1 Kelompok Meranti 16 11 0 11

2 Kelompok RimbaCampuran 50 25 0 75

Jumlah 1 s/d 3 66 36 0 86

Sumber: BPKH (2015)

Pada plot 4, permudaan didominasi oleh kelompok jenis rimba campuran untuk

tingkat semai dan tingkat pancang sedangkan untuk tingkat tiang tidak ada data yang

mendominasi.

Tabel II-27. Jumlah Batang (N) Rata-rata per Hektar untuk Tingkat Semai, Pancang dan Tiangpada Plot 5 KPHP Model Kendilo

No Jenis KayuJumlah Semai Jumlah Pancang Jumlah Tiang Jumlah Total

(Btg/ha) (Btg/ha) (Btg/ha) (Btg/ha)

1 KelompokMeranti 4 7 0 11

2 Kelompok RimbaCampuran 30 18 1 49

Jumlah 1 s/d 2 34 25 1 60

Sumber: BPKH (2015)

Pada plot 5, permudaan didominasi oleh kelompok jenis rimba campuran untuk

tingkat semai, tingkat pancang dan tingkat tiang.

2.2.2.2. Potensi Non KayuPemanfaatan sumber daya hutan, khususnya hutan alam lembab tropis yang

telah berlangsung sejak tahun 1970, pada dasarnya berfokus pada pemanfaatan HHK

(hasil hutan kayu). Fakta juga memberikan pelajaran bahwa sampai saat ini pun

pengelolaan SDH dalam skala besar dengan sistem “kontrak-konsesi” juga belum

berhasil mewujudkan pengelolaan SDH secara lestari (SFM/Sustainable Forest

Management).

Belajar dari pengalaman pengelolaan SDH dan pemanfaatan HHK tersebut maka

telah dirumuskan kembali paradigma pembangunan kehutanan. Salah satu perubahan

yang sedang dan akan dikembangkan adalah perubahan dari “timber based oriented “

menjadi “resources based oriented“. Dengan demikian SDH tidak hanya dipandang

sebagai “hanya penghasil kayu, tetapi mampu menghasilkan berbagai fungsi dan

Page 63: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

DESKRIPSI KAWASAN II-33

manfaat yang lain”, antara lain HHBK (Hasil Hutan Bukan Kayu) dan jasa lingkungan

hutan. Keberadaan HHBK dalam kawasan hutan justru memiliki nilai yang penting bagi

masyarakat yang tinggal di sekitar hutan. Karena itu dengan pelaksanaan inventarisasi

sosial budaya masyarakat yang dilakukan oleh BPKH (Balai Pemantapan Kawasan

Hutan), diharapkan pendataan tentang potensi HHBK akan tersedia lebih baik.

Secara historis sosiologis, keberadaan HHBK sangat erat dengan hidup dan

kehidupan masyarakat yang tinggal di dalam dan di sekitar hutan, baik dalam aspek

ekonomi, sosial dan budayanya. Di wilayah KPHP Model Kendilo saat ini sudah

dilakukan inventarisasi potensi HHBK pada beberapa desa di sekitar wilayah KPHP.

Berdasarkan hasil inventarisasi tersebut, maka dapat digambarkan keberadaan HHBK

meliputi: damar, rotan, madu, buah-buahan, hewan buruan, dan tanaman obat-obatan.

Jika dilihat dari kegiatan pemanfaatan yang dilakukan oleh masyarakat selama ini,

HHBK yang ditemukan dan telah dimanfaatkan oleh masyarakat di dalam dan sekitar

wilayah KPHP Model Kendilo dapat dicermati pada Tabel II-28.

Tabel II-28. Keberadaan Hasil Hutan Bukan Kayu dan Pemanfaatannya oleh Masyarakat diDalam dan Sekitar Wilayah KPHP Model Kendilo

No Kelompok Hasil Hutan Bukan Kayu Pemanfaatan

1 Buah-buahan hutan antara lain: durian,cempedak, mata kucing, langsat, dan lain-lain Dikonsumsi dan dijual

2 Pohon/Tumbuhan obat, antara lain: pasakbumi, akar kuning Pengobatan tradisional

3 Rotan antara lain: sega, semambu, dan lain-lain

Sebagai bahan kerajinan tali-temali ataugelang-gelang untuk kemudian dijual

4 Bambu/rebung bambuKontruksi pondok, tikar, peralatan rumahtangga, anyaman, kandang, lemang dan lain-lain

5 Gaharu Dijual6 Getah damar yaitu damar pohon meranti Sebagai bahan dempul perahu

7 Madu pada pohon madu (banggeris, kapurdan meranti) Dikonsumsi dan dijual

8 Hewan buruan, antara lain: babi, payau,pelanduk, landak dan lain sebagainya Dikonsumsi dan dijual

9 Sarang burung walet Dijual

Sumber: Analisis beberapa hasil penelitian dan observasi (2016)

Sampai saat ini belum ada pengelolaan HHBK dalam rangka tujuan komersial

yang dikemas dalam bentuk usaha kerajinan seperti industri rumah tangga (home

industry). Dengan demikian masih diperlukan inventarisasi potensi HHBK dan

pengembangan usaha kerajinan pemanfaatan hasil hutan kayu di wilayah KPHP Model

Kendilo.

Page 64: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

DESKRIPSI KAWASAN II-34

2.2.3.Flora dan Fauna Langka2.2.3.1. Flora Langka

Beberapa spesies flora yang dilindungi yang dapat diidentifikasi pada hutan

lembab tropis KPHP Kendilo antara lain Banggeris (Koompassia excelsa),

Tengkawang (Shorea stenoptera), Ulin (Eusideroxylon zwageri) dan Durian (Durio

zibethinus). Selain itu juga terdapat jenis-jenis flora seperti Meranti Merah, Meranti

Kuning, Meranti Putih, Meranti Batu, Keruing, Bengkirai, dan Nyatoh di wilayah KPHP

Model Kendilo.

2.2.3.2. Fauna LangkaSebagaimana halnya dengan kekayaan flora, ekosistem hutan lembab tropis

KPHP Kendilo juga menyimpan berbagai jenis fauna yang meliputi kelas Mamalia,

Reptilia dan Aves. Berdasarkan IUCN Red List, beberapa jenis diantaranya telah

termasuk ke dalam jenis yang dilindungi dan terancam punah. Berbeda dengan flora,

data dan informasi tentang fauna masih sangat terbatas. Dalam kegiatan inventarisasi

hutan yang dilaksanakan oleh pemegang ijin IUPHHK-HT dan tambang, data dan

informasi tentang potensi fauna belum merupakan kebutuhan dalam penyusunan

rencana pengelolaan hutan. Dengan diterapkannya standar (kriteria dan indikator)

pengelolaan hutan alam produksi, terutama standar dari FSC (Forest Stewardship

Council), ketersediaan data dan informasi tentang keanekaragaman hayati

(biodiversity) baik flora maupun fauna menjadi suatu keharusan.

Berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh PT. Inhutani II Unit Tanah Grogot

dan PT. Tunas Muda Jaya tercatat beberapa jenis satwa yang berhasil diidentifikasi

sebagaimana diperlihatkan pada Tabel II-29.

Tabel II-29. Keberadaan Satwaliar di Wilayah KPHP Model Kendilo

Kelas Nama Lokal Nama LatinStatus Konservasi

IUCN Nasional CITES

Mamalia

Kancil (Pelanduk) Tragulus sp. LC Dilindungi Appendix IIIJelarang Bilalang Ratufa affinis NT - -Kijang Muncak Muntiacus muntjak LC Dilindungi Appendix IIILandak Hystrix brachyura LC Dilindungi Appendix IIIBabi Sus barbatus Vu - -Lutung Kelabu Trachypithecus cristatus NT - Appendix IIMonyet Ekor-panjang Macaca fascicularis LC - -Beruang Madu Helarctos malayanus Vu Dilindungi Appendix ISero Ambrang Aonyx cinerea Vu - -Musang Galing Paguma larvata LC - -

Page 65: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

DESKRIPSI KAWASAN II-35

Kelas Nama Lokal Nama LatinStatus Konservasi

IUCN Nasional CITES

Burung

Beo (Tiong Emas) Gracula religiosa - Dilindungi Appendix IIIDederuk Jawa Streptopelia bitorquata - - -Sepah Hutan Pericrocotus flammeus - - -Puyuh Batu Coturnix chinensis - - -Tekukur Biasa Streptopelia chinensis - - -Elang Bondol Haliastur Indus - - -Beluk Jampuk Bubo sumatranus - - -Perkutut Jawa Geopelia striata - - -Tikusan Kerdil Porzana pusilla - - -Blekok Sawah Ardeola speciosa - - -Punai Gading Treron vernans - - -Bondol Perut-putih Lonchura leucogastra - - -Cucak Kutilang Pycnonotus aurigaster - - -Kapinis Laut Apus pacificus - - -Kapinis Rumah Apus affinis - - -Manyar Ploceus sp. - - -Prenjak Prinia sp. - - -Srigunting Batu Dicrurus paradiseus - - -Betet Ekor-panjang Psittacula longicauda - - -Layang-layang Hirundo sp. - - -Merbah Cerukcuk Pycnonotus goiavier - - -Kucica Hutan Copsychus malabaricus - - -Bubut Alang-alag Centropus bengalensis - - -Kucica Kampung Copsychus saularis - - -Cucak Kuricang Pycnonotus atriceps - - -Pelatuk Kelabu-besar Mulleripicus

pulverulentus- - -

Sikatan Sisi-gelap Muscicapa sibirica - - -

Reptil

Biawak Varanus salvator - - -Ular Kobra Ophiophagus hannah - - -Ular Sanca Bodo Python molurus - Dilindungi Appendix IIUlar Sawa Python reticulatus - - Appendix IIKadal Mabuya multifaciarum - - -Bunglon Calotes sp. - - -

Keterangan: Status national seperti dinyatakan dalam Peraturan Pemerintah RI No. 7/1999, status konservasi menurutdata merah IUCN diunduh pada 07 Februari 2010: NT: Near Threatened (Mendekati terancam); LC: Least Concern(Tidak terperhatikan); Vu: Vulnerable (Rentan) dan status CITES (Convention on International Trade in EndangeredSpecies of Wild Fauna and Flora); Appendix I (daftar seluruh speciestumbuhan dan satwa liar yang dilarang dalamsegala bentuk perdagangan internasional), Appendix II (daftar species yang tidak terancam kepunahan, tapi mungkinterancam punah bila perdagangan terus berlanjut tanpa adanya pengaturan) dan Apeendix III (daftar species tumbuhandan satwa liar yang dilindungi di negara tertentu dalam batas-batas kawasan habitat)

Sumber: Dokumen ANDAL PT. Inhutani II Tanah Grogot dan PT. Tunas Muda Jaya (2015)

2.2.4.Potensi Jasa Lingkungan dan Wisata AlamWisata alam di Kabupaten Paser saat ini boleh dikatakan masih terfokus dan

mengandalkan wisata budaya seperti goa, museum, makam raja, sementara jasa

lingkungan dan wisata alam dengan lansekap hutan yang sebenarnya menyimpan

Page 66: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

DESKRIPSI KAWASAN II-36

potensi besar masih belum banyak digarap. Disadari bahwa dalam upaya peningkatan

dan pengembangan jasa lingkungan berbasiskan lansekap hutan di Kabupaten Paser

sangat diperlukan perencanaan yang baik dan terarah.

Wisata alam merupakan potensi jasa lingkungan hutan yang ke depan

mempunyai nilai ekonomi yang perlu dikembangkan. Jasa lingkungan hutan juga

merupakan potensi SDH yang perlu digali dan dimanfaatkan di masa yang akan

datang. Dengan demikian pendataan terhadap potensi jasa lingkungan ini dan sebaran

spasialnya perlu mendapatkan perhatian dalam kegiatan inventarisasi hutan. Fungsi

estetika dari SDH merupakan salah satu potensi ekowisata yang perlu diidentifikasi

dan diinventarisir dalam pelaksanaan inventarisasi hutan ke depan.

SDH sebagai gabungan produk proses biologis berupa berbagai jenis vegetasi

dan kondisi tapak yang bervariasi, dalam kondisi tertentu-spesifik dapat menghasilkan

apa yang disebut sebagai “estetika-panorama” yang menarik. Keberadaan

keanekaragaman hayati (biodiversitas) juga merupakan potensi jasa lingkungan yang

dapat dikembangkan ke depan. Sebagai contoh, keberadaan hutan lindung dalam

wilayah kelola KPHP Model Kendilo juga merupakan potensi jasa lingkungan sebagai

sumber air. Beberapa obyek wisata yang terdapat di sekitar wilayah KPHP Model

Kendilo dan telah dikenal masyarakat yaitu Gua Tengkorak dan Liang Mangkulangit.

Apabila disinergikan dengan potensi “jasa lingkungan” yang lain dapat dikembangkan

bentuk-bentuk wisata seperti wisata alam (ecotourism), wisata pendidikan dan

penelitian. Keberadaan HL di wilayah kelola KPHP Model Kendilo yaitu Hutan Lindung

Sungai Samu juga menyimpan potensi jasa lingkungan berupa konservasi terhadap

tanah dan air. Hal ini berkaitan dengan kebutuhan penyediaan sumber air bersih bagi

masyarakat di wilayah DAS Kendilo pada umumnya.

Pada wilayah kelola KPHP Model Kendilo, data dan informasi tentang potensi

wisata alam memang belum banyak terungkap, akan tetapi berdasarkan pengamatan

di lapangan dapat diketahui bahwa terdapat beberapa potensi pengembangan wisata

di sekitar wilayah KPHP Model Kendilo, diantaranya:

Wisata Alam Kondisi hutan Dipterocarpaceae yang relatif sehat dan baik kondisinya, menyimpan

kekayaan pohon-pohon berbagai jenis dengan diameter yang besar (> 1 m)

merupakan salah satu pemandangan yang mulai langka;

Wisata sungai berupa air terjun dengan pemandangan alam asri dan indah dengan

berbagai jenis primata seperti monyet dan lutung serta berbagai jenis burung.

Page 67: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

DESKRIPSI KAWASAN II-37

Beberapa potensi air terjun yang teridentifikasi meliputi : Riam Nipo, Riam Pongson

(Desa Selerong), Riam Bangain (Desa Muara Longan), Riam Turun Dayan (desa

Busui), Doyam Glogor (Desa Libur Dinding), Air Terjun Bongkar, Air Terjun

Labuhan, Air Terjun Pancur (Desa Rantau Atas),

Di sekitar kawasan terdapat wisata petualangan menyelusuri sungai (arum jeram),

memasuki gua-gua pegunungan karst dan gua-gua burung walet. Potensi sungai

untuk arum jeram seperti Sungai Setiru (desa Suweto) dan Sungai Andeh (Desa

Muara Andeh)

Riam Doyam Glogor di Desa Libur Dinding

Air Terjun Bongkar di Desa Rantau Atas

Page 68: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

DESKRIPSI KAWASAN II-38

Wisata Arung Sungai di Desa Muara Andeh

Wisata Arung Sungai Setiru di Desa Suweto

Wisata Gua Blawung di Desa Muser

Gambar II-7. Potensi Wisata Alam di Wilayah KPHP Model Kendilo

Page 69: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

DESKRIPSI KAWASAN II-39

Wisata BudayaKeberadaan budaya masyarakat asli Paser dalam bentuk seni seperti tari-tarian,

kerajinan dan budaya kehidupan sehari-hari merupakan potensi yang dapat

dikembangkan sebagi bagian dari wisata, antara lain:

Seni tari-tarian seperti: Ronggeng Paser, Rembara, Gintur, Jepen Muslim, Jepen

Daya Taka, Singkir, Belian dan Gendang Agong.

Kerajinan tangan seperti lampit dan tas.

Budaya kehidupan sehari-hari seperti budaya gotong-royong, memanen madu dan

rotan, perladangan berpindah, menanam, acara perkawinan dan kelahiran anak.

Hasil Panen HHBK Rotan di Wilayah KPHP Kendilo

Budaya Masyarakat Desa Tanjung Pinang

membuat Kerajinan Rotan dan Bambu

Gambar II-8. Potensi Wisata Budaya di Wilayah KPHP Model Kendilo

Page 70: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

DESKRIPSI KAWASAN II-40

Wisata PendidikanKeberadaan hutan yang masih relatif baik dipadukan dengan kearifan lokal merupakan

peluang untuk pengembangan wisata berbasis keilmuan/pendidikan. Dalam rangka

pengembangan wisata di wilayah KPHP Model Kendilo, masih diperlukan informasi

dan data yang cukup banyak meliputi keberadaan potensi, aksesibilitas, infrastruktur,

sarana dan prasarana yang ada. Perencanaan dengan mengintegrasikannya dengan

potensi-potensi wisata yang sudah berkembang seperti yang berada di Kecamatan

Muara Komam (Liang Mangkulangit) dan Kecamatan Batu Sopang (Gua Tengkorak)

sangat diperlukan.

Potensi KarbonSalah satu program pemerintah adalah pengurangan emisi karbon dan kerusakan

hutan melalui program REDD+ (Reducing Emissions from Deforestation and Forest

Degradation). Oleh karenanya perhitungan jumlah karbon yang tersimpan (carbon

stock) dan terserap (carbon sink) oleh keberadaan tegakan hutan dalam wilayah kelola

KPHP Model Kendilo menjadi penting untuk mendapat perhatian dalam

pengelolaannya ke depan. Saat ini belum pernah dilakukan penghitungan cadangan

karbon pada KPHP Model Kendilo. Metode perhitungan karbon telah banyak

dikembangkan oleh beberapa lembaga yang berkaitan dengan program REDD+

melalui program-program pelatihan MRV (Measurement, Reporting and Verification).

Dalam pelaksanaan IHMB (Inventarisasi Hutan Menyeluruh Berkala) juga telah

dikembangkan perhitungan “berat kayu” dalam tegakan hutan disamping perhitungan

volume sebagaimana biasa dikerjakan sebelumnya, sehingga dapat dikonversi ke

dalam kandungan karbonnya, atau besarnya persediaan karbon dalam tegakan hutan.

Tabel II- adalah cadangan karbon pada beberapa tipe hutan berdasarkan hasil

penelitian dari berbagai pakar maupun lembaga. Pada tabel II- memberikan gambaran

secara umum kondisi stok karbon di KPHP Model Kendilo berdasarkan tutupan

lahanya, dimana diperkirakan total stok karbon yang ada di wilayah KPHP Model

Kendilo sebesar 44.517.934.

Page 71: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

DESKRIPSI KAWASAN II-41

Tabel II-30. Cadangan Karbon pada Berbagai Tipe Tutupan Lahan

Sumber: Data Sekunder (2014)

Tabel II-31. Biomassa dan Nilai Karbon untuk Masing-masing Penutupan Lahan

Tipe Penutupan Lahan Luas (ha) Stock C/Ha Total Stock C

Hutan:

1 Hutan lahan kering sekunder 99.407,70 169 16.799.901

2 Hutan rawa sekunder 44,9 155 6.960

3 Hutan tanaman 2.614,20 65 169.923

Non Hutan:1 Semak/belukar 19.530,30 30 85.909

2 Belukar rawa 81,2 30 2.436

3 Lahan terbuka 2.070,30 2,5 5.176

4 Perkebunan 5.198 63 327.474

5 Pertambangan 6.568,70 0 -

6 Pertanian lahan kering 1.671,5 10 16.715

7 Tubuh air 407,3 0 -

Total 137.594,00 44.517.934Sumber: Analisis Tim KPHP Model Kendilo (2016)

Page 72: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

DESKRIPSI KAWASAN II-42

2.3. Informasi Sosial, Ekonomi dan Budaya Masyarakat diDalam dan Sekitar Wilayah KPHP Model Kendilo

2.3.1.Demografi2.3.1.1. Kependudukan

Jumlah penduduk Kabupaten Paser dari tahun ke tahun terus mengalami

kenaikan yang cukup berarti, seperti yang umum terjadi pada desa-desa di Kalimantan

Timur. Jumlah penduduk Kabupaten Paser mencapai 102.936 jiwa pada tahun 1990

dan bertambah menjadi 230.316 jiwa pada tahun 2010. Dengan kata lain, penduduk

Kabupaten Paser telah tumbuh lebih dari dua kali lipat selama 20 tahun terakhir sejak

tahun 1990. Berdasarkan jenis kelamin terlihat bahwa dari tahun 1990-2010 jumlah

penduduk laki-laki masih lebih banyak dibandingkan jumlah penduduk perempuan. Hal

ini terlihat jelas dari rasio jenis kelamin penduduk yang selalu mengalami peningkatan.

RJK (Rasio Jenis Kelamin) merupakan perbandingan antara jumlah penduduk laki–laki

terhadap jumlah penduduk perempuan, dan bila nilai RJK penduduk di suatu wilayah di

atas seratus berarti proporsi penduduk laki-laki lebih banyak dibandingkan perempuan.

Dibandingkan dengan tahun 2011, dimana jumlah penduduk pada saat itu adalah

sebanyak 239.221 jiwa, maka telah terjadi pertumbuhan sebesar 3,51% di tahun 2012.

Tabel II-32. Jumlah dan Rasio Penduduk menurut Jenis Kelamin di Kabupaten Paser

No. Jenis KelaminTahun

2010 2011 2012 2013 20141 Laki-laki 122.995 126.217 129.680 132.722 135.9252 Perempuan 108.693 111.566 114.431 117.269 120.2503 Total 231.688 237.783 244.111 249.991 256.1754 Rasio Jenis Kelamin 113,16 113,13 113,33 113,18 113,04

Sumber: Kompilasi Data Laporan Hasil Inventarisasi Sosial Budaya Masyarakat BPKH Wilayah IVSamarinda (2015) dan Kabupaten Paser dalam Angka (BPS, 2015)

Pertumbuhan penduduk tahun 2000-2010 mengalami penurunan jika

dibandingkan pada periode 10 tahun sebelumnya (tahun 1990-2010). Jika pada tahun

1990-2000 rata-rata laju pertumbuhan penduduk per tahun Kabupaten Paser mencapai

4,45%, maka pada tahun 2000-2010 rerata laju pertumbuhan penduduk turun menjadi

3,77%. Sedangkan pada tahun 2014 persentase pertumbuhan penduduk menurun

menjadi 2,47%.

Page 73: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

DESKRIPSI KAWASAN II-43

Tabel II-33. Rata-rata Laju Pertumbuhan Penduduk Menurut Jenis Kelamin di KabupatenPaser

No. Jenis KelaminTahun

1990 2000 2010 2013 20141 Laki – Laki 4,44 3,91 8,522 Perempuan 4,46 3,62 8,23

Total 4,45 3,77 8,39 2,41 2,47Sumber: Kompilasi Data Laporan Hasil Inventarisasi Sosial Budaya Masyarakat BPKH Wilayah IVSamarinda (2015) dan Kabupaten Paser dalam Angka (BPS, 2015)

Banyak penduduk yang tidak tercatat secara adminsitratif di desa, sehingga

menyebabkan perihal kependudukan tidak tersedia data yang rinci. Sedianya ada studi

menyeluruh mengenai database sosial ekonomi di wilayah Kabupaten Paser pada

wilayah DA (Demonstrative Activity), khususnya areal DA yang masuk ke dalam

wilayah kelola KPHP Model Kendilo. Jumlah penduduk berdasarkan kecamatan yang

ada di wilayah KPHP Model Kendilo tersaji dalam Tabel II-34.

Tabel II-34. Luas Wilayah, Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk di Empat Kecamatanyang Termasuk dalam Wilayah Kelola KPHP-Model Kendilo

No. Kecamatan Ibukota Luas Wilayah(km2)

Jumlah(Jiwa)

KepadatanPenduduk(Jiwa/km2)

1. Batu Engau Kerang 714,05 17.799 24,93

2. Batu Sopang Batu Kajang 1.111,38 25.139 22,62

3. Muara Komam Muara Komam 1.753,40 13.254 7,54

4. Muara Samu Muser 855,25 5.825 6,81

Sumber: Kompilasi Data Laporan Hasil Inventarisasi Sosial Budaya Masyarakat BPKH Wilayah IVSamarinda (2015) dan Kabupaten Paser dalam Angka (BPS, 2015)

Berdasarkan Tabel II-34 terlihat bahwa Kecamatan Muara Samu termasuk

berpenduduk yang paling sedikit dengan tingkat kepadatan yang paling rendah (6,81

jiwa/km2). Adapun rerata tingkat kepadatan penduduk di Kabupaten Paser sebesar

22,08 jiwa/km2. Namun tingkat kepadatan penduduk yang paling tinggi adalah di

Kecamatan Batu Engau yang merupakan pusat aktivitas kegiatan industri

pertambangan dengan kepadatan sebesar 24,93 jiwa/km2.

Persebaran penduduk yang tidak merata perlu mendapat perhatian karena

berkaitan dengan daya dukung dan daya tampung lingkungan. Persebaran penduduk

di Kabupaten Paser secara geografis dapat dikatakan belum merata yang

mengakibatkan penumpukan penduduk pada suatu wilayah. Ketidakmerataan ini

tentunya disebabkan beberapa faktor, salah satu diantaranya adalah potensi wilayah

Page 74: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

DESKRIPSI KAWASAN II-44

yang dimiliki. Penduduk Kabupaten Paser masih mengelompok pada wilayah-wilayah

yang jaraknya cukup dekat dengan ibu kota kabupaten. Lebih dari 25% penduduk

Kabupaten Paser bertempat tinggal di kecamatan yang terletak di ibukota kabupaten,

yaitu Kecamatan Tanah Grogot. Sedang sisanya tidak merata tersebar di 9 kecamatan

lainnya.

Berdasarkan data yang disajikan di atas, terlihat bahwa secara umum wilayah

KPHP Model Kendilo relatif lengang atau tidak mengalami tekanan penduduk yang

tinggi. Meskipun demikian pada wilayah-wilayah di sekitar pemukiman

dipertimbangkan penting untuk tetap mendapatkan perhatian, karena pada umumnya

segala aktivitas ekonomi penduduk terkonsentrasi pada daerah-daerah dekat

pemukiman. Begitu juga tekanan populasi tidak terlihat sebagai penyebab utama dari

kerentanan.

Populasi umum di wilayah KPHP Model Kendilo secara proporsi sangat muda,

dimana lebih dari 63% populasi berusia di bawah 30 tahun. Dikaitkan dengan tingkat

pertumbuhan yang relatif tinggi dan rerata berbagai keluarga berimplikasi terhadap

tekanan populasi pada sumber daya lahan ke depan akan sangat pelik, terutama

mengingat rendahnya tingkat lahan produktif yang dimiliki oleh masing-masing

keluarga. Secara keseluruhan, rata-rata pendapatan rumah tangga penduduk di

wilayah sekitar KPHP Model Kendilo sungguh tinggi, utamanya karena tingginya

potensi pendapatan dari kegiatan non perladangan di kabupaten seperti perkebunan

kelapa sawit dan pertambangan.

Begitu pula tingkat kemiskinan relatif rendah di wilayah KPH ini, dimana 20-30%

rumah tangga dianggap sebagai keluarga ‘miskin’. Namun, kebanyakan desa di

wilayah KPH ini dianggap rentan kemiskinan akibat ketiadaan intervensi tertentu

utamanya karena ketergantungan mereka terhadap sumber daya alam dan

keterisolasian geografis.

Salah satu tantangan terberat yang dihadapi oleh keluarga di setiap desa yang

disurvei adalah ketidakmampuan menciptakan atau membangun kesejahteraan akibat

rendahnya pendapatan dan tingkat pengeluaran yang cukup tinggi. Meskipun hal ini

bukan menjadi penyebab utama dari kemiskinan, namun hal ini menjadi penghalang

utama dalam membangun ketahanan dan pengurangan kerentanan di wilayah KPH.

Ketidakmampuan untuk membangun dan memanfaatkan kekayaan sangat membatasi

kemampuan rumah tangga untuk mengadopsi strategi mata pencaharian baru dan

merespon perubahan.

Page 75: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

DESKRIPSI KAWASAN II-45

Hubungan antara masyarakat dengan hutan dan SDH di wilayah kelola KPHP

Model Kendilo ini diantaranya dalam bidang usaha budidaya kehutanan dalam bentuk

tanaman keras/kayu yang merupakan usaha jangka panjang. Kegiatan usaha tersebut

dilakukan baik dalam bentuk kerja sama dengan pihak perusahaan (plasma) maupun

kegiatan yang dilakukan oleh Dinas Kehutanan Kabupaten Paser sendiri dalam bentuk

pemberian bibit melalui Kebun Bibit Rakyat (KBR) yang dikelola langsung oleh

kelompok tani. Usaha sektor kehutan dan perkebunan terdiri dari jati, sengon, akasia,

karet, kelapa sawit, kopi dan kelapa. Hasil hutan yang dimanfaatkan oleh masyarakat

antara lain damar, rotan, madu, kayu, gaharu, buah-buah dan berburu. Mekanisme

masyarakat untuk dapat memanfaatkan hasil hutan, apabila penduduk asli dapat

mengambil langsung kedalam hutan namun jika penduduk pendatang harus mendapat

izin kepala desa atau pemilik lahan. Hasil hutan sebagian dijual dan sebagian dipakai

sendiri.

2.3.1.2. Tingkat PendidikanPendidikan merupakan kebutuhan dasar bagi manusia untuk meningkatkan

keterampilan dan kecerdasan yang dimilikinya. Sesuai dengan amanat yang diemban

negara, sebagaimana tertuang dalam Pembukaan UUD 1945 adalah mencerdaskan

kehidupan bangsa. Tolok ukur yang biasa digunakan untuk melihat keberhasilan

pendidikan di suatu wilayah adalah penyediaan sarana dan prasarana pendidikan, baik

gedung sekolah maupun tenaga pengajar dan rasio murid terhadap guru.

Secara umum jumlah sarana sekolah jenjang TK hingga SMU/SMK, baik negeri

maupun swasta yang berada di bawah Departemen Pendidikan secara kuantitatif

mengalami perkembangan. Fasilitas pendidikan untuk jenjang selain pendidikan dasar

dan menengah, di Kabupaten Paser juga terdapat 3, tetapi juga banyak yang keluar

kabupaten seperti ke kota yang terdekat Balikpapan, Samarinda, Banjarmasin dan ke

beberapa kota besar lainnya.

Adapun persentasi penduduk berdasarkan pendidikan tertinggi yang ditamatkan

(Tabel II-35), terlihat bahwa sebagian masyarakat hanya lulus SD dan tidak

mempunyai ijazah, sementara sekitar 43% lulus SLTP & SLTA, dan hanya 6% yang

berijasah diploma/sarjana/pascasarjana.

Page 76: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

DESKRIPSI KAWASAN II-46

Tabel II-35. Persentase Penduduk Umur 10 Tahun ke Atas menurut Pendidikan Terakhir yangDitamatkan

No Pendidikan Terakhir yang Ditamatkan Laki-laki(%)

Perempuan(%)

Jumlah(%)

1 Tidak punya ijazah 22,27 25,65 23,822 SD 32,11 33,68 32,833 SLTP 14,53 14,42 14,474 SLTA 25,31 20,66 23,185 Diploma/Sarjana/Pascasarjana 5,78 5,59 5,70

Jumlah 100,00 100,00 100,00Sumber: Kompilasi Data Laporan Hasil Inventarisasi Sosial Budaya Masyarakat BPKH Wilayah IVSamarinda (2015) dan Kabupaten Paser dalam Angka (BPS, 2015)

Dalam kaitannya dengan pengelolaan KPHP Model Kendilo ke depan, tingkat

pendidikan masyarakat merupakan faktor penting terhadap pemahaman tentang peran

hutan dan kehutanan dalam hidup dan kehidupannya ke depan. Juga berkaitan

dengan ketersediaan tenaga kerja yang dibutuhkan dalam penyelenggaraan

pengelolaan hutan oleh KPH. Dalam hal pendidikan terdapat 2 (dua) faktor utama yang

perlu mendapat perhatian, yaitu sejauh mana pendidikan telah menjadi kebutuhan

masyarakat dan seberapa besar peran pemerintah dalam pelaksanaan program

pendidikan bagi masyarakat.

Kemajuan dunia pendidikan pada suatu wilayah tidak lepas dari campur tangan

pemerintah baik pemerintah pusat maupun daerah. Salah satu wujud peran serta

pemerintah dalam kemajuan dunia pendidikan adalah peningkatan jumlah sekolah dari

tahun ke tahun. Sampai dengan tahun 2014, jumlah sekolah yang ada di Kabupaten

Paser berdasarkan tingkat pendidikan adalah SD 225 unit, SLTP 75 unit, SLTA 36 unit,

dan PT 3 unit.

Dari data statistik terlihat bahwa terdapat peningkatan partisipasi masyarakat

dalam bidang pendidikan. Hal ini bisa dilihat dari terus bertambahnya jumlah sekolah

dan jumlah murid di sekolah-sekolah dari SD sampai SLTA. Namun demikian

perkembangan tersebut masih terpusat di kecamatan-kecamatan yang dekat dengan

ibukota kabupaten (Tanah Grogot). Dengan demikian tingkat pendidikan masyarakat

yang jauh dari ibukota dapat dinyatakan masih rendah. Tabel II-35 memberikan

penjelasan tentang tingkat pendidikan masyarakat di kecamatan dalam wilayah kelola

KPHP Model yaitu yang sebagian besar masih didominasi oleh tingkat pendidikan SD.

Page 77: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

DESKRIPSI KAWASAN II-47

Tabel II-36. Tingkat Pendidikan Masyarakat dan Jumlah Sekolah di Wilayah Kelola KPHP-Model Kendilo

No TingkatPendidikan

JumlahSekolah

JumlahGuru

JumlahMurid

RasioGuru:Murid

RasioRombel %

1 Kecamatan Batu EngauTK 2SD 10 99 1473 14,88 20,75 65SLTP 5 100 535 5,35 24,31SLTA 2 25 248 9,92 27,56Jumlah 2256

2 Kecamatan Batu SopangTK 7

SD 7 115 2500 21,74 30,12 65

SLTP 2 45 869 19,31 29,97

SLTA 1 35 471 13,46 29,44

Jumlah 3840

3 Kecamatan Muara Komam

TK 3

SD 6 76 938 12,34 19,14 59

SLTP 2 48 508 10,58 26,74

SLTA 1 16 157 9,81 26,17

Jumlah 1603

4 Kecamatan Muara Samu

TK 0

SD 8 70 656 9,37 12,86 76

SLTP 2 19 125 6,58 20,83

SLTA 1 14 80 5,71 26,67

Jumlah 861

66Sumber: Kompilasi Data Laporan Hasil Inventarisasi Sosial Budaya Masyarakat BPKH Wilayah IVSamarinda (2015) dan Kabupaten Paser dalam Angka (BPS, 2015)

Dari Tabel II-36 di atas ternyata sebagian besar (>70%) tingkat pendidikan

masyarakat sekitar wilayah kelola KPHP Model Kendilo masih rendah, yaitu tingkat

Sekolah Dasar.

2.3.1.3. KesehatanKesehatan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia. Oleh karenanya

masalah kesehatan merupakan bagian penting program pemerintah dalam

meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Oleh karenanya upaya pelayanan kesehatan

yang telah dilakukan oleh Pemda. Kabupaten Paser berupa pembangunan fasilitas

Page 78: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

DESKRIPSI KAWASAN II-48

kesehatan terus ditingkatkan. Upaya pemerintah untuk meningkatkan derajat dan

status kesehatan masyarakat dilakukan terus dari tahun ke tahunnya. Upaya-upaya

tersebut dilakukan antara lain dengan meningkatkan ketersediaan dan keterjangkauan

fasilitas dan sarana kesehatan. Jumlah rumah sakit, puskesmas, puskesmas

pembantu, dan klinik swasta di Kabupaten Paser tahun 2012 masing masing adalah 1

unit, 17 unit, 95 unit, dan 17 unit.

Gambaran tentang fasilitas dasar pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang

tersedia di kecamatan dalam wilayah kelola KPHP Model Paser disajikan pada Tabel

II-37.

Tabel II-37. Ketersediaan Fasilitas dan Tenaga Kesehatan bagi Masyarakat dalam WilayahKelola KPHP-Model Kendilo

Kecamatan Puskesmas Pusban Polindes Dokter DokterGigi Bidan Tenaga

MedisNon

Medis

Batu Engau 1 6 4 1 0 13 22 5

Batu Sopang 1 3 0 1 2 10 10 17

MuaraKomam 1 2 2 1 0 9 11 23

MuaraSamu 4 14 10 4 3 47 52 50

Jumlah 7 25 16 7 5 79 95 95Sumber: Kompilasi Data Laporan Hasil Inventarisasi Sosial Budaya Masyarakat BPKH Wilayah IVSamarinda (2015) dan Kabupaten Paser dalam Angka (BPS, 2015)

Tabel II-37 menjelaskan bahwa sebagian besar fasilitas kesehatan dalam

kecamatan dalam wilayah kelola KPHP Model Kendilo masih relatif sederhana.

2.3.2.Kondisi Perekonomian Masyarakat2.3.2.1. Mata Pencaharian

Sebagian besar masyarakat desa di wilayah KPHP Model Kendilo memiliki

sumber mata pencaharian dari sektor pertanian, terutama pertanian lahan kering

(perladangan) yang menunjukkan peningkatan. Dalam perkembangan berikutnya

usaha perkebunan juga menunjukkan peningkatan juga. Khususnya untuk pertanian

pangan, terdapat 2 (dua) sumber produksi padi, yaitu berasal dari pertanian lahan

basah (sawah) dan pertanian lahan kering (perladangan). Untuk mendapatkan

gambaran tentang sumber mata pencaharian masyarakat di sekitar wilayah kelola

KPHP Model Kendilo utamanya pertanian pangan. Tabel II-38 menyajikan

ketersediaan lahan pertanian pangan masyarakat.

Page 79: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

DESKRIPSI KAWASAN II-49

Tabel II-38. Ketersediaan Lahan Pertanian Pangan Masyarakat Sekitar Wilayah KPHP-ModelKendilo Paser

No. Kecamatan

Lahan Basah(Sawah)

Lahan Kering(Ladang) Sawah

(%) Ladang (%)Luas

panen (ha)Produksi

(ton)Luas

panen (ha)Produksi

(ton)

1. Batu Engau - - 300 830 - 16,262. Batu Sopang 22 7 354 963 50 19,19

3. MuaraKomam - - 837 2420 - 45,37

4. Muara Samu 22 7 354 963 50 19,19Jumlah 44 1845

Sumber: Kompilasi Data Laporan Hasil Inventarisasi Sosial Budaya Masyarakat BPKH Wilayah IVSamarinda (2015) dan Kabupaten Paser dalam Angka (BPS, 2015)

Tabel II-38 menjelaskan bahwa lahan kering masih merupakan bagian penting

sebagai sumber mata pencaharian masyarakat di 4 (empat) kecamatan dalam wilayah

kelola KPHP Model Paser.

Secara lebih spesifik mata pencarian pada desa-desa yang ada di wilayah KPHP

Model Kendilo dapat dilihat pada Tabel II-39.

Tabel II-39. Mata Pencaharian Penduduk pada Beberapa Desa yang Terdapat di WilayahKPHP-Model Kendilo

No. Kecamatan/Desa Penduduk (Asli danPendatang) Mata Pencaharian

A. Batu Engau

1. Kerang Dayo Petani, swasta, buruh, pedagang,PNS/Pensiunan, pertukangan dll

2. Kerang

Petani, pegawai/karyawan(negeri/swasta), buruh, pertukangan,pedagang, pekebun, budidayakehutanan dll

3. Mengkudu

Petani/pemilik penggarap, pekebun,pemilik ternak, pemilik tambak, buruhtani, penebar hasil bumi, pengolah hasilpertanian, budidaya kehutanan

B. Kecamatan Muara Samu

1. Libur Dinding

Penduduk asli: Dayak Paser;suku pendatang: Banjar,Jawa, Timor, Lombok/Sasak,Bugis

Petani (sawah, ladang, kebun),pedagang, pemungut hasil hutan,pengrajin/industry kecil, jasa (angkutan,tukang), pegawai/pensiunan(negeri/swasta), buruh dll

2. Rantau AtasPenduduk asli : Dayak Paser;suku pendatang: Banjar,Jawa, Bugis

Wiraswasta, Petani/pekebun, karyawanswasta, karyawan honorer, buruh harianlepas, PNS, pedagang, polisi, mengurusrumah tangga, dll

Page 80: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

DESKRIPSI KAWASAN II-50

No. Kecamatan/Desa Penduduk (Asli danPendatang) Mata Pencaharian

3. SuwetoPenduduk asli: Dayak Paser;suku pendatang: Banjar,Jawa, NTT

Petani (sawah, ladang, kebun),pemungut hasil hutan,pegawai/pensiunan (negeri/swasta,pedagang, buruh dll

Sumber: Kompilasi Data Laporan Hasil Inventarisasi Sosial Budaya Masyarakat BPKH Wilayah IVSamarinda (2015) dan Kabupaten Paser dalam Angka (BPS, 2015)

Berdasarkan Tabel II-39 dapat disimpulkan bahwa ada tiga ketergantungan

masyarakat dengan sumber daya alam yang ada pada wilayah KPHP-Model Kendilo

Paser, yaitu:

1. Ketergantungan untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari; Bentuk

pemanfaatan sumber daya hutan dan sungai untuk memenuhi kebutuhan sehari-

hari seperti sandang, pangan dan papan; pangan seperti ikan, binatang buruan,

buah,sayur; papan/sandang seperti kayu, rotan. Pemanfaatan sumber daya alam

sungai merupakan sumber pemenuhan kebutuhan pangan sehari-hari yang

penting, teristimewa bagi desa-desa di bagian hulu.

2. Ketergantungan untuk memperoleh pendapatan (uang tunai); Bentuk

pemanfaatan untuk memperoleh pendapatan (uang tunai); gaharu, damar,

sarangburung walet, emas, madu, kayu. Pemanfaatan SDA sungai dan hutan

untukmemperoleh pendapatan/uang tunai untuk pemenuhan kebutuhan pokok

bagi masyarakat di wilayah DAS Kendilo, DAS Kerang Segendang dan DAS Apar

tidak sepenuhnya menggantungkan kebutuhan hidupnya dengan pemanfaatan

SDA, karena hasil yang diperoleh masih belum mencukupi kehidupan sehari-hari.

3. Ketergantungan terhadap fungsi lahan dan sungai untuk sarana danprasarana; Pemanfaatan sumber daya alam berdasarkan fungsinya: sungai

sebagai sarana transportasi; lahan untuk pemukiman, pertanian/perkebunan dan

hutan sebagai daerah tangkapan air. yang membahas bagaimana masyarakat

memanfaatkan lahan untukperladangan dengan sistim ladang berpindah dengan

norma lahan pertama ditanam buah-buahan atau langsung dijadikan kebun dan

ditanami karet atau kelapa sawit dan tidak dibuka kembali sehingga tidak merusak

hutan. Untuk lahan perkebunan dengan total luas rata-rata 1.044 ha dalam

pengembangannya mulai diperkenalkan tanaman produksiseperti cokelat dengan

teknik budidaya yang tepat terutama bagi kampung-kampung dibagian hulu sungai

Kendilo. Untuk sungai dalam fungsinya sebagai jalur transportasi baik sebagai

sarana penghubung antar desa dalam membangun komunikasi dengan

menggunakan perahu ketinting atau long boat juga merupakan sumber

Page 81: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

DESKRIPSI KAWASAN II-51

pendapatan melalui pelayanan jasa transportasi. Sedangkan fungsi hutan sebagai

daerah tangkapan air telah dimanfaatkan oleh masyarakat yang digunakan

sebagai sumber air bersih.

2.3.2.2. Kelestarian Sumber Daya AlamDalam kaitannya dengan pemanfaatan (pengelolaan) sumber daya alam yang

tersedia, Pemerintah Kabupaten Paser memiliki program-program yang

mengindikasikan adanya pengakuan dan upaya pelestarian keberadaannya. Program-

program tersebut antara lain: a) Program perlindungan dan konservasi sumber daya

alam; b) Program rehabilitasi dan pemulihan cadangan sumber daya alam; c) Program

pengembangan kapasitas pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup dan d)

Program pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan.

Dari gambaran mata pencaharian penduduk-masyarakat sebagaimana

dikemukakan terdahulu, bahwa pertanian dalam arti luas (pertanian tanaman pangan,

perkebunan, peternakan) merupakan sumber mata pencaharian sebagian besar (±

40%) dari masyarakat di Kabupaten Paser. Sektor pertanian (dalam arti luas) tersebut

merupakan sektor yang memerlukan sumber daya lahan (basah dan/atau kering).

Dengan demikian keberadaan sumberdaya hutan akan sangat diperlukan oleh mereka.

Di sisi lain masyarakat menganggap hutan sebagai : a). tempat tinggal dan melakukan

aktivitas hidup dan kehidupan masyarakat secara kolektif dan b). disamping sebagai

sumber kehidupan, hutan juga dipandang sebagai sumber ”kebudayaan adat”

masyarakat.

2.3.3.Kondisi Sosial Budaya Masyarakat2.3.3.1. Budaya dan Pengelolaan Hutan oleh Masyarakat

Dalam wilayah kelola KPHP Model Kendilo sebagian besar desa-desa yang

berada di dalamnya masih memberlakukan sistem dan budaya adat sesuai dengan

kelompok etnis masing-masing dalam memanfaatkan SDH. Diantara mereka adalah

dari suku Dayak Paser, Banjar, Jawa dan Bugis. Masyarakat tradisional masih sangat

tergantung dari sumber daya hutan dan oleh karenanya secara umum masih

menginginkan keberlangsungan keberadaan hutan. Bagi masyarakat tradisional hutan

adalah penghidupan dan juga kehidupan, yaitu: a) sebagai penghidupan, artinya hutan

sebagai sumber kebutuhan pokok dan ekonomi masyarakat, antara lain: kayu dan

berbagai produk non kayu (nabati dan hewani) serta juga lahan pertanian dengan

tujuan utama untuk dijual ataupun menghasilkan pendapatan dan b) sebagai

Page 82: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

DESKRIPSI KAWASAN II-52

kehidupan, artinya merupakan ruang dimana keseluruhan kegiatan keseharian dan

tradisi yang berkembang menjadi bagian yang integral antara lain aktivitas budaya dan

berbagai ritual adat istiadat hingga struktur dan fungsi sosial yang terbentuk

berdasarkan dinamika biofisik lingkungan hutan.

2.3.3.2. Kelembagaan/Organisasi Masyarakat DesaSecara umum pada setiap desa yang ada di wilayah KPHP Model Kendilo

memiliki kelembagaan desa yang sama yaitu Lembaga Pemerintah Desa (Kepala

Desa dan Kepengurusannya), Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM), Badan

Permusyawaratan Desa (BPD), koperasi, kelompok tani, karang taruna, dasa wisma,

Pendidikan Kesejahteraan Keluarga (PKK). Lembaga-lembaga tersebut mempunyai

peranan yang sangat penting dalam pengambilan keputusan desa serta menjadi

mediator jika terjadi konflik dan gangguan keamanan di wilayah desa masing-masing.

Di beberapa desa selain terdapat kepala desa yang dibantu staf-stafnya terdapat pula

kepala adat/lembaga adat yang salah satu fungsinya tetap menjaga budaya leluhur

yang masih mereka laksanakan seperti upacara adat ketika akan melaksanakan

penanaman dan panen padi, pengobatan dan upacara perkawinan.

2.4. Situasi Wilayah KPHP Model Kendilo Terkait Izin-izinPemanfaatan Hutan dan Penggunaan Kawasan Hutan

2.4.1.Pemanfaatan Hutan dan Hasil Hutan KayuIzin pemanfaatan hutan pada wilayah KPHP Model Kendilo terdiri dari IUPHHK-

HT sebanyak 1 unit seluas 17.200 ha dan pencadangan IUPHHK sebanyak 1 unit

manajemen seluas 36.165 ha. Dengan demikian luas keseluruhan izin pemanfaatan

hasil hutan adalah 53.365 ha. Secara rinci dapat dilihat pada Tabel II-40.

Tabel II-40. Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Wilayah KPHP-Model Kendilo

No. Nama Perusahaan SK Masa Berlaku Luas dalamWilayah KPH (ha)

Status DiLapangan

A IUPHHK-HT

1 PT. Inhutani II UnitTanah Grogot

SK.504/Menhut-II/2009 1995 - 2024 13.933 Aktif

Jumlah

B PencadanganIUPHHK

1 PT. Jaya BumiPaser

S.780/Menhut-VI/2011 2011-2012 35.303 Belum

AktifJUMLAH (A + B) 53.365 49.236

Sumber: Analisis Peta (2016)

Page 83: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

DESKRIPSI KAWASAN II-53

Dari Tabel II-40 tergambar bahwa kedua IUPHHK yang ada tersebut, areal ijin

usahanya hampir semua berada dalam wilayah kelola KPHP Model Kendilo. Izin-izin

pemanfaatan hutan pada wilayah KPHP Model Kendilo berada pada kawasan Hutan

Produksi. Dengan Hutan Produksi (HP) yang ada pada wilayah kelola KPHP Model

Kendilo seluas 62.003 ha, maka 79 % (49.236 ha) dari total hutan produksi tersebut

sudah dibebani izin pemanfaatan atau 36 % dari luas total wilayah KPHP Model

Kendilo.

2.4.2.Penggunaan Kawasan HutanPada wilayah KPHP-Model Kendilo, penggunaan kawasan hutan yang dominan

adalah ijin usaha pertambangan. Jumlah izin usaha pertambangan yang ada di wilayah

KPHP-Model Kendilo sejumlah 13 pemegang ijin terdiri dari 3 izin yang dikeluarkan

PKP2B (izin Pemerintah Pusat) dan 10 izin yang dikeluarkan oleh Bupati Paser dalam

bentuk IUP. Luas IUP yang ada pada wilayah KPHP Model Kendilo adalah 61.481 ha

yang secara rinci dapat dilihat pada Tabel II-41.

Tabel II-41. Izin-izin Pertambangan dalam Wilayah KPHP-Model Kendilo

No. Nama Perusahaan Tahapan SK PerijinanPertambangan

MasaBerlaku

Luas dalamKPH (ha)

Status diLapangan

A PKP2B1. PT. Batubara

Selaras SaptaEksplorasi 717.K/20.01/DJ

P/1999 GEN III 2000 – 2005 33.203* Tidak Aktif

2. PT. Interex SacraRaya

Eksploitasi 668.K/20.01/DJP/1998 GEN III 1998 – 2008 138* Selesai

3. PT. Kideco JayaAgung

Eksploitasi 638.K/30/DJB/2011 2011-2023 11.998* Akif

Total A 45.339*B IUP4. PT. Laut Merah An

NabihPencadangan 545/4/Operasi

Produksi/Ek/V/2010

2011-2012 2.399* Tidak Aktif

5. PT. Lima Serumpun Eksplorasi 2008-2016 1.395* Tidak Aktif6. PT. Aragon

Tambang PratamaEksplorasi 545/5/EKSPLOR

ASI/EK/X/2010 2009-2014 211* Tidak Aktif

7. PT. Bara Linon Besi PenyelidikanUmum

545/1/EKSPLORASI/EK/II/2011 2011-2014 3.716* Tidak Aktif

8. PT. BelengkongMineral Resources(B)

Eksploitasi 545/1‐OperasiProduksi/Ek/V/2009**

2009-2018 536* Tidak Aktif

9. PT. BelengkongMineral Resources

Eksploitasi 545/2‐OperasiProduksi/Ek/V/2 2009-2015 262* Selesai

Page 84: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

DESKRIPSI KAWASAN II-54

No. Nama Perusahaan Tahapan SK PerijinanPertambangan

MasaBerlaku

Luas dalamKPH (ha)

Status diLapangan

(S) 009**

10. PT. Bina UtamaSurya

PenyelidikanUmum

545/21/EKSPLORASI/EK/V/2011 2011-2015 427* Tidak Aktif

11. PT. Borneo MegaPerkasa

Eksplorasi 545/13/EKSPLORASI/EK/V/2011 2011-2014 4.959* Tidak Aktif

12. PT. SelatanSelabara

Eksploitasi 545/7/OperasiProduksi/Ek/IV/2010**

2013-2023 670* Tidak Aktif

13. PT. Tunas MudaJaya

Eksploitasi 545/5/OperasiProduksi/Ek/IV/2010**

2011-2021 1.567* Tidak Aktif

Total B 16.142Total (A+B) 61.481

Sumber: * Analisis peta, ** Data rekap IUP CnC (28 Juni 2011) dari Kementerian ESDM

Dilihat dari luasan wilayah izin usaha pertambangan, hampir 74% dari izin usaha

pertambangan adalah PKP2B (izin Pemerintah Pusat) sedangkan sisanya adalah izin

yang dikeluarkan oleh Bupati dalam bentuk KP (Kuasa Pertambangan). Disamping itu

tergambar bahwa sebagian kecil izin usaha pertambangan yang ada tersebut masuk

dalam wilayah kelola KPHP Model Kendilo yaitu sekitar 38,6% (61.481 ha) dari seluruh

luas izin pertambangan atau 44,7% dari luas total wilayah KPHP Model Kendilo.

Dalam proses pemanfaatan hutan dan penggunaan kawasan hutan di wilayah

KPHP Model Kendilo perlu disaring status izin-izin yang masih aktif dan tidak aktif serta

kegiatan yang sudah selesai atau masih dalam tahap pencadangan/eksplorasi. Hal ini

penting untuk menentukan wilayah-wilayah hutan mana saja yang sudah tidak ada izin

ataupun sudah selesai kegiatannya sehingga dapat direncanakan pemanfaatan

tindaklanjutnya. Wilayah yang sudah tidak berizin atau sudah selesai

dimanfaatkan/digunakan akan dijadikan statusnya sebagai wilayah tertentu KPHP

Model Kendilo untuk dikelola sebagai bagian kegiatan investasi.

2.5. Kondisi Posisi KPHP Model Kendilo dalam Perspektif TataRuang Wilayah dan Pembangunan Daerah

2.5.1.Perspektif Tata Ruang WilayahBerdasarkan UU No. 24/1992 jo UU No. 26/2007, Tata Ruang Wilayah

merupakan upaya atau kegiatan pengaturan ruang berdasarkan berbagai fungsi dan

kepentingan tertentu, dalam rangka menetapkan peluang dan batasan bagi kegiatan

pembangunan. Dengan demikian hasil tata ruang wilayah merupakan dasar dan

panduan bagi perencanaan pembangunan sehingga dapat diwujudkannya

Page 85: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

DESKRIPSI KAWASAN II-55

pemanfaatan sumber daya dan distribusinya secara efisien dan mampu memberikan

nilai tambah ekonomi untuk kesejahteraan masyarakat dengan tetap mempertahankan

kualitas lingkungan fisik bahkan dapat ditingkatkan bagi pembangunan berkelanjutan.

Dengan demikian RTRW (Rencana Tata Ruang Wilayah) merupakan instrumen

akses para pemangku kepentingan dalam pembangunan terhadap keberadaan dan

pemanfaatan sumber daya yang tersedia melalui sistem yang transparan dalam

pembangunan berbasis SDA. Ketika RTRW tidak mampu mengarahkan dan

mengontrol pemanfaatan sumber daya (lack of enforcement), akan terjadi suatu

kondisi dimana interaksi aktor atau jaringan (network), politik atau kepentingan,

pelaksana kebijakan dan pelaku usaha lebih dominan (web of power) dan menjadi

kontrol ”terselubung” dalam distribusi manfaat sumber daya hutan atau lahan. Oleh

karenanya disamping sebagai panduan pembangunan, RTRW sebagai hasil sebuah

proses yang transparan yang mencerminkan keterwakilan kepentingan para pihak

pembangunan, RTRW sebagai produk sebuah proses dalam pembangunan harus

mampu menjadi dasar rule of the game dalam pembangunan dan harus mampu

menjadi instrumen pengontrol dan pengendalian alokasi dan pemanfaatan SDA yang

tersedia.

Dalam Kebijakan RTRW Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2016 – 2036 tetap

mengacu pada pembagian fungsi kawasan hutan menjadi tiga yaitu Hutan Lindung

(HL), Hutan Produksi Terbatas (HPT) dan Hutan Produksi (HP) sebagaimana

tergambar dalam gambar II.9. Artinya kebijakan pemerintah pusat melalui Kementerian

Lingkungan Hidup dan Kehutanan dalam pembagian kawaan hutan telah dijadikan

acuan dalam kebijakan RTRW Provinsi Kalimantan Timur.

Dan yang paling penting adalah bahwa dalam RTRW Provinsi Kalimantan Timur

Tahun 2016 – 2036 juga telah menampilkan wilayah Kesatuan Pengelolaan Hutan se

Kalimantan Timur, baik yang sudah ditetapkan oleh Menteri Lingkungan Hidup dan

Kehutanan, maupun yang masih dalam proses, sebagaimana yang tergambar dalam

gambar II.10. Hal ini menunjukkan kawasan hutan di wilayah Kalimantan Timur telah

terbagi habis dalam bentuk Kesatuan Pengelola Hutan sehingga komitmen untuk

pengelolaannya di tingkat tapak akan mudah direalisasikan oleh lembaga KPHP, KPHL

maupun KPHK. Dengan demikian eksistensi KPHP Model Kendilo dalam menjalankan

peran dan fungsinya telah sejalan dengan perspektif kebijakan tata ruang wilayah di

wilayah Kalimantan Timur.

Kebijakan RTRW Kabupaten Paser juga sejalan dengan RTRW Provinsi

Kalimantan Timur dalam penetapan kawasan hutannya sebagaimana tergambar dalam

Page 86: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

DESKRIPSI KAWASAN II-56

Peta Rencana Pola Ruang Kabupaten Paser (Gambar II.11). Melaui Perda Nomor 9

Tahun 2015 tentang RTRW Kabupaten Paser Tahun 2015 – 2035, telah menetapkan

kawasan hutan dalam tiga fungsi yaitu Hutan Lindung, Hutan Produksi Terbatas dan

Hutan Produksi, dimana pengelolaan tingkat tapak akan dilaksanakan oleh KPHP

Model Kendilo. Arahan untuk peruntukan hutan produksi meliputi :

a. Pemanfaatan kawasan peruntukkan hutan produksi berdasarkan prinsip-prinsip

untuk mengelola hutan lestari dan meningkatkan fungsi utamanya;

b. Diperbolehkan melakukan pemanfaatan dan penggunaan kawasan hutan produksi;

c. Dilarang melakukan penebangan pohon dalam kawasan hutan dengan radius

ataujarak sampai dengan 500 (lima ratus) meter dari tepi waduk atau danau, cagar

alam, hutan raya, hutan lindung, 200 (dua ratus) meter dari tepi mata air dan kiri

kanan sungai di daerah rawa, 100 (seratus) meter dari kiri kanan tepi sungai, 50

(lima puluh) meter dari kiri kanan tepi anak sungai, 2 (dua) kali kedalaman jurang

dari tepi jurang, 130 (seratus tiga puluh) kali selisih pasang tertinggi dan pasang

terendah dari tepi pantai;

d. Tata cara mengenai pemanfaatan dan penggunaan kawasan hutan produksi

mengacu pada ketentuan peraturan perundang-undangan; dan

e. Kegiatan permukiman dan budidaya yang telah ada di kawasan peruntukkan hutan

produksi dan dilakukan masyarakat secara turun-temurun sebelum ditetapkannya

rencana tata ruang ini tetap diakui keberadaannya, namun pengembangannya lebih

lanjut secara ekspansif dibatasi dan perijinan perluasan kegiatan tersebut tidak

diijinkan sejak diberlakukannya rencana tata ruang ini.

Dalam kaitannya dengan pembangunan dan pengembangan KPH, RTRW

merupakan dasar penetapan wilayah kelola KPHP di daerah, sebagai bentuk peran

Pemerintah Daerah sebagaimana telah diperankan oleh Pemerintah Kabupaten Paser.

Oleh karenanya dalam perspektif Tata Ruang Wilayah, keberadaan KPHP-Model

Kendilo sebagai organisasi pengelolaan sumber daya hutan di tingkat tapak yang

dibangun berdasarkan komitmen Pemerintah Daerah dan bersifat spesifik lokal,

mempunyai posisi strategis karena:

• Keberadaan organisasi KPHP Model tersebut diharapkan dapat

mengoptimalisasikan akses masyarakat terhadap hutan dan lahan sebagai bagian

dari proses perencanaan Tata Ruang Wilayah di daerah;

• Sebagai organisasi tingkat tapak, keberadaan organisasi KPHP Model tersebut

diharapkan mampu mengenali secara detail potensi dan masalah-kendala dalam

pengelolaan-pemanfaatan sumber daya hutan dan lahan di wilayahnya. Hal

Page 87: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

DESKRIPSI KAWASAN II-57

demikian merupakan kondisi-prakondisi yang diperlukan dalam penyelenggaraan

resolusi konflik. Dengan demikian proses Tata Ruang Wilayah dapat dilaksanakan

pada kondisi dan situasi yang bersih dari konfik;

• Sebagai organisasi tingkat tapak, keberadaan organisasi KPHP Model tersebut

diharapkan dapat membangun komunikasi rutin dan intens dengan masyarakat-para

pihak setempat, sehingga mampu menggali potensi sesuai kebutuhan lokal. Dengan

demikian proses RTRW dapat diselenggarakan berdasarkan aspirasi para

pemangku kepentingan (partisipatif);

• Keberadaan organisasi KPHP-Model tersebut diharapkan dapat berperan sebagai

jembatan komunikasi dan mediasi antara kebijakan pemerintah dan kebutuhan lokal

(sebagai salah satu fungsi KPH). Dengan demikian keberadaan organisasi KPH

dapat berperan mendorong terselenggaranya proses RTRW yang lebih aspiratif-

obyektif dan rasional.

Dengan ditetapkannya KPHP Model Kendilo sebagai model pembangunan dan

pengembangan KPH di Kabupaten Paser melalui peran-perannya di atas, sehingga

dengan beroperasinya KPHP Model tersebut diharapkan dapat berperan kedepan

sebagai instrumen dan bagian dari proses penyelenggaraan RTRW yang lebih

transparan, aspiratif dan partisipatif. Dengan demikian diharapkan hasil proses RTRW

tersebut sebagai dokumen legal, mendapatkan akseptabilitas dan aplikabilitas secara

lebih luas. Lebih lanjut, produk RTRW tersebut dapat dipergunakan sebagai “dasar dan

panduan” dalam perencanaan pembangunan daerah berbasis pemanfaatan SDA

berkelanjutan di Kabupaten Paser ke depan.

Page 88: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

DESKRIPSI KAWASAN II-58

Gambar II-9. Peta Rencana Pola Ruang Wilayah Kalimantan TImur

Page 89: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

DESKRIPSI KAWASAN II-59

Gambar II-10. Peta Kesatuan Pengelolaan Hutan di Wilayah Kalimantan TImur

Page 90: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

DESKRIPSI KAWASAN II-60

Gambar II-11. Peta Rencana Pola Ruang di Wilayah Kabupaten Paser

Page 91: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

DESKRIPSI KAWASAN II-61

2.5.2.Perspektif Pembangunan DaerahDibandingkan dengan kabupaten lain di Kalimantan Timur, Kabupaten Paser

memiliki sumber daya hutan yang relatif masih utuh, yang terbebas dari bencana alam

berupa kebakaran hutan (forest fire). Dari data luas kawasan kehutanan menurut

fungsi/statusnya, Kabupaten Paser memiliki kawasan hutan seluas 1.148.703 ha.

Dengan visi pembangunan daerah “Menuju Masyarakat Kabupaten Paser yang

Agamis, Sejahtera dan Berbudaya”, posisi dan peranan hutan dan kehutanan masih

signifikan bagi pencapaian visi pembangunan tersebut. Untuk dapat mewujudkan

masyarakat yang sejahtera di Kabupaten Paser, membutuhkan upaya pengelolaan

yang lestari terhadap sumber daya lahan dan hutan (yang kaya akan keanekaragaman

hayati) sehingga memiliki peran dan diharapkan dapat memberikan kontribusi yang

signifikan dan proporsional. Dengan demikian sumber daya hutan dan sektor

kehutanan mempunyai ”peranan sentral” dalam rangka mewujudkan visi pembangunan

daerah di atas. Di satu sisi, sektor kehutanan harus mampu mewujudkan visi

pembangunan kehutanan di daerah ini, di sisi lain sektor kehutanan juga dihadapkan

dengan “dinamika pembangunan sektor berbasis lahan yang lain” yaitu: sektor

perkebunan dan pertambangan. Fenomena ini tidak hanya terjadi di Kabupaten Paser,

tetapi terjadi hampir di semua kabupaten di Kalimantan Timur, sebagai konsekuensi

dari semangat desentralisasi dan reformasi dalam sistem pembangunan nasional dan

daerah. Dengan kawasan APL (Areal untuk Penggunaan Lain) seluas 489.495 ha

(42,6%) dari total kawasan hutan Kabupaten Paser, diindikasikan tidak mampu

“menampung” dinamika arah pembangunan daerah saat ini, terutama pembangunan

yang berbasis lahan (land based development).

Kawasan KPHP Model Kendilo (unit XXXIV) pada mulanya memiliki luas 143.709

ha dan telah ditetapkan melalui Keputusan Menteri Kehutanan Nomor:

SK.674/Menhut-II/2011 tentang Penetapan Wilayah Kesatuan Pengelolaan Hutan

Lindung (KPHL) dan Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) di Provinsi

Kalimantan Timur. Dalam rangka mengakomodir dinamika konversi hutan-lahan yang

terjadi, rencana tata ruang melalui Keputusan Menteri Kehutanan Nomor:

SK.718/Menhut-II/2014 (tentang Kawasan Hutan Provinsi Kalimantan Timur dan

Provinsi Kalimantan Utara) telah diintegrasikan dalam proses penetapan blok dan

petak KPHP-Model Kendilo selanjutnya, dengan total luas keseluruhan sekitar 137.495

ha.

Berdasarkan akumulasi pengalaman dalam pembangunan kehutanan melalui

pemanfaatan sumber daya hutan selama lebih dari 4 dasawarsa, ternyata pengelolaan

Page 92: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

DESKRIPSI KAWASAN II-62

hutan di tingkat unit manajemen-tingkat tapak masih belum mampu mewujudkan

pengelolaan sumber daya hutan secara lestari. Hal tersebut terjadi karena tugas dan

tanggung jawab Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah dalam pengelolaan hutan

di tingkat unit pengelolaan masih sangat lemah, karena penjabaran tugas dan

tanggung jawab pemerintahan lebih pada bidang administrasi urusan pemerintahan

daripada langsung mengelola sumber daya hutan di lapangan (Dewan Kehutanan

Nasional, 2009).

Dari uraian di atas, maka dalam perspektif pembangunan daerah, khususnya

dalam pembangunan kehutanan, pembangunan dan pengembangan KPHP-Model

Kendilo diharapkan dapat berperan sebagai salah satu bentuk “desentralisasi“ yang

nyata (riil) dan operasional di lapangan. Bentuk peran keberadaan KPHP-Model

Kendilo tersebut antara lain:

• Fungsi pengelolaan hutan merupakan perangkat untuk membangun hutan lestari

dengan mendekatkannya kepada penyelenggara pemerintahan di daerah, oleh

karena itu implementasinya menggunakan falsafah desentralisasi penyelenggaraan

pengelolaan namun dengan tetap memperhatikan kriteria-kriteria atau syarat-syarat

menuju suatu pengelolaan hutan yang benar.

• Sesuai amanat peraturan perundangan bahwa, kelembagaan/organisasi KPH

merupakan organisasi yang mempunyai tanggung jawab sangat besar, serta

”benar-benar” menyelenggarakan pengelolaan yang sangat berbeda dengan

penyelenggaraan ”pengurusan”, oleh karena itu apabila menggunakan pendekatan

desentralisasi maka kelembagaan/organisasi KPH harus berdiri sendiri dan berada

langsung di bawah tanggung jawab pimpinan daerah (Gubernur atau Bupati).

• Demikian pula dalam pelaksanaan rehabilitasi hutan (misalnya Gerhan), serta

implementasi perijinan yang berupa Hutan Kemasyarakatan, Hutan Tanaman

Rakyat dan Hutan Desa, terdapat permasalahan, karena tidak ada yang memelihara

hasil tanaman maupun lemah dalam mempersiapkan lokasi dan masyarakat

pesertanya.

• Pembangunan KPH, sebagai perangkat pengelola di tingkat tapak/lapangan

(melaksanakan inventarisasi dan tata hutan lokasi-lokasi bagi pengembangan

ekonomi, perlindungan dan konservasi kawasan, menyusun data dan informasi

dasar, pemberdayaan masyarakat sebagai pengelola SDH mandiri serta mediasi

masalah-masalah yang terkait kepastian hak atas tanah).

• Pembentukan KPH tersebut diarahkan untuk meningkatkan intensitas pengelolaan

kawasan hutan negara.

Page 93: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

DESKRIPSI KAWASAN II-63

• Terkait dengan usaha komersial kehutanan, juga terdapat biaya transaksi tinggi,

karena dalam pelaksanaan perencanaan, penetapan jatah produksi, administrasi,

dll. Belum didasarkan pada informasi lapangan secara akurat. Oleh karena itu

keberadaan KPH sangat penting dalam upaya memecahkan masalah-masalah

tersebut.

2.6. Isu Strategis, Kendala dan PermasalahanSeiring dengan pelaksanaan pembangunan, pertambahan jumlah penduduk dan

meningkatnya kebutuhan ruang untuk melakukan aktivitas, sumber daya hutan juga

mengalami tekanan yang cukup besar, sehingga menjadi perhatian berbagai pihak

baik dari dalam maupun luar negeri.

Isu Strategis Kelembagaan yang mandiri

Dalam menjalankan fungsi pengelolaan yang bersifat berkelanjutan, kemandirian

lembaga KPHP Model Kendilo menjadi hal penting guna memastikan

keberlangsungan pelaksanaan program pengelolaan secara efektif dan efesien.

Oleh karena KPHP Model Kendilo akan berusaha mengembangkan kegiatan-

kegiatan multi usaha yang memberikan nilai tambah bagi masyarakat dan KPHP

Model Kendilo sehingga setiap penghasilan dari usaha-usaha tersebut menjadi

penghasilan mandiri.

Kepastian kawasan dan tenurial

Fungsi kawasan hutan yang ada pada wilayah KPHP-Model Kendilo serta di

Kabupaten Paser pada umumnya masih pada tahap penunjukan kawasan

(berdasarkan SK Menteri Kehutanan Nomor 79/KPTS-II/2001, 15 Maret 2001,

tentang Penunjukan Kawasan Hutan dan Perairan Kalimantan Timur), belum ada

tata batas dan pengukuhan baik batas fungsi maupun batas luar KPH. Di lapangan

masih terdapat ketidakpastian status dan fungsi kawasan sehingga masih terdapat

overlap/ketidakcocokan antara fungsi kawasan dengan ijin pengelolaan

pemanfaatan dan penggunaan kawasan seperti keberadaan perkampungan,

perkebunan dan pertanian, di dalam kawasan Hutan Produksi dan wilayah IUPHHK-

HT, serta tumpang tindih antara Izin Pemanfaatan (IUPHHK) dengan Izin

Pertambangan.

Page 94: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

DESKRIPSI KAWASAN II-64

Pengelolaan hutan secara lestari

Keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan sumber daya hutan masih rendah, baik

keterlibatan dalam izin pemanfaatan yang sudah ada maupun pengelolaan secara

langsung melalui skema-skema berbasis masyarakat seperti: Hutan Tanaman

Rakyat (HTR), Hutan Kemasyarakatan (HKm), Hutan Desa, serta belum optimalnya

pemanfaatan Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK), pemanfaatan jasa lingkungan dan

pengembangan wisata alam.

Rehabilitasi hutan dan lahan

Kabupaten Paser merupakan salah satu daerah penghasil Dana Reboisasi dan

PSDH. Perkiraan alokasi Dana Bagi Hasil (DBH) SDA Kehutanan Pemerintah

Kabupaten Paser dari PSDH dan DR pada tahun 2011 sekitar Rp 24.088.032.243,-,

sekitar Rp 11.048.476.308,- pada tahun 2012 dan sekitar Rp 8.653.625.821,- pada

tahun 2013 (PMK Kehutanan, 2011-2012-2013). Pemerintah Daerah sangat

kesulitan dalam menggunakan dana tersebut dikarenakan data dan informasi lokasi

yang tidak akurat sehingga perencanaan RHL yang tidak dapat dilaksanakan, selain

itu keadaan lokasi juga dibatasi oleh keberadaan konsesi izin pemanfaatan dan

penggunaan kawasan hutan.

Ketersediaan data dan informasi yang lengkap dan terbuka

Data dan informasi bio-fisik,ekonomi dan sosial budaya serta spasial (keruangan)

terkait dengan sumber daya hutan di wilayah KPHP-Model Kendilo masih belum

lengkap dan belum sinkron pada berbagai tingkat pemerintahan (pusat, provinsi dan

kabupaten) serta belum tersedianya protokol pertukaran dan sinkronisasi data di

berbagai tingkatan.

Kendala Tata hubungan kerja dengan Dinas Kehutanan Kabupaten Paser belum ada

kejelasan, sebelum kewenangan kehutanan ditarik ke Pemerintah Provinsi

Kalimantan Timur. Kondisi demikian menyebabkan tugas dan fungsi KPHP Model

Kendilo hanya bersifat administrasi sebaga pelaksana dari Dinas Kehutanan

Kabupaten Paser. Pembagian tugas adminstrator dan operator belum diatur

sedemikian rupa. Pada masa transisi penarikan kewenangan kehutanan ke Provinsi

Kaltim, menyebabkan tugas dan fungsi KPHP Model Kendilo perlu disinergikan

kembali dengan kewenangan Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Timur.

Keterbatasan personil/staf, anggaran dan sarana/prasarana UPTD KPHP-Model

Kendilo sehingga lingkup pelaksanaan kegiatannya masih sangat terbatas dan

Page 95: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

DESKRIPSI KAWASAN II-65

membutuhkan waktu cukup lama. Disisi lain, KPHP Model Kendilo dituntut untuk

segera mengembangkan bisnis dan investasi guna menuju kemandirian.

Keberadaan KPH belum sepenuhnya dipahami dan diterima oleh masyarakat dan

para pihak lainnya. Masih terdapat pemahaman bahwa keberadaan KPHP Model

Kendilo adalah seperti model pemerintahan daerah sebelumnya, yang hanya

sekedar datang melaksanakan proyek-proyek kehutanan. Paradigma pembangunan

kehutanan oleh KPHP Model Kendilo adalah bermitra dan bekerja sama dengan

masyarakat dan pihak lainnya untuk mendukung kelestarian hutan dan

meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Persepsi masyarakat terhadap keberadaan fungsi SDH masih rendah. Hal ini

dilatarbelakangi oleh model kehidupan tradisional yang dilaksanakan secara turun-

menurun. Disisi lain, masyarakat masih sangat kurang mendapatkan pengetahuan

mengenai potensi SDH yang ada di wilayah KPHP Model Kendilo. Paradigma lama

kegiatan kehutanan pun mendorong persepsi masyarakat bahwa kegiatan

kehutanan hanya berhubungan dengan kayu semata. Hasil Hutan Bukan Kayu

(HHBK) masih dianggap kegiatan tradisional yang nilai tambahnya dianggap rendah

karena memang belum dikelola dengan modern;

Minimnya data dan informasi potensi aspek ekologi, ekonomi dan sosial-budaya

dalam kawasan KPHP-Model Kendilo. Kondisi ini disebabkan selama ini kegiatan

identifikasi potensi SDH oleh pengusaha hutan hanya difokuskan pada hasil kayu

semata. Sangat jarang dilakukan invetarisasi potensi non kayu. Demikian juga

kegiatan penggunaan lahan yang cenderung belum mampu melakukan survei

identitikasi potensi, kecuali berkaitan dengan kepentingan penilaian kepedulian

terhadap lingkungan.

Permasalahan Status kawasan hutan yang belum diketahui secara luas oleh masyarakat di dalam

maupun disekitar kawasan hutan. Ketidaktahuan masyarakat terhadap status

kawasan hutan didorong oleh beberapa hal yaitu :

a. Kurangnya sosialisasi mengenai batasan kawasan hutan kepada masyarakat.

Kalaupun telah ada proses sosialisasi namun belum mampu menyentuh seluruh

elemen masyarakat terutama masyarakat yang langsung berdampingan atau

beraktivitas di dalam kawasan hutan. Peserta yang hadir dalam sosialisasi

formal di kantor kecamatan atau desa kebanyakan diisi oleh para aparat desa

dan tokoh-tokoh setempat. Oleh karenanya perlu dilakukan sosialisasi secara

Page 96: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

DESKRIPSI KAWASAN II-66

langsung di lapangan, bersifat non formal, menyasar langsung pada warga

masyarakat yang hidup dan beraktivitas di sekitar atau di dalam kawasan hutan.

b. Kurang terlibatnya masyarakat dalam proses tata batas kawasan hutan di

lapangan. Masyarakat biasanya hanya dijadikan tenaga buruh lepas dan

perannya kurang dilibatkan sebagai penentu tata batas. Dalam proses tata

batas tersebut, masyarakat perlu diperlukan pemahaman mengenai pembacaan

peta sehingga mampu mengetahui batas kawasan di atas peta dengan batas

yang ada di lapangan.

c. Dokumen peta hasil tata batas tidak dibagikan ke masyarakat secara luas

sehingga masyarakat tidak pernah membaca atau mengetahui batasan

kawasan hutan tersebut.

d. Proses pemeliharaan ataupun rekontruksi tidak rutin dilaksanakan, sehingga

keberadaan patok batas dengan jalur inspeksinya tidak terawat baik. Bila patok

batas tersebut rusak atau hilang maka masyarakat tidak akan pernah merasa

tahu batasan kawasan hutan.

e. Kurangnya papan informasi mengenai status kawasan hutan di lapangan.

Papan informasi tersebut sangat minim dan bahkan sangat jarang ditemukan di

lapangan. Walaupun pernah ada dipasang, mungkin sudah tidak dipelihara

sehingga keberadaan papan informasi tersebut rusak atau hilang.

Tumpang tindih pemanfaatan kawasan sangat mungkin terjadi antara kegiatan

kehutanan dengan perkebunan kelapa sawit, terutama pada kawasan hutan yang

belum dilaksanakan tata batas. Tumpah tindih pemanfaatan ini didorong oleh

beberapa hal yaitu :

a. Kurangnya koordinasi dalam proses penerbitan izin lokasi kawasan perkebunan,

dimana dasar peta yang digunakan tidak mengacu pada peta kawasan hutan.

Biasanya, instansi lain di luar sektor kehutanan, memiliki acuan peta areal

penggunaan lain (APL) dari sumber yang berbeda dengan peta kawasan hutan,

sehingga batasan kawasan hutan dengan batas areal penggunaan lain menjadi

berbeda dan bahkan tumpang tindih.

b. Tidak adanya batas acuan lapangan untuk kawasan hutan, menyebabkan juru

ukur lapangan (biasanya pihak BPN) untuk areal perkebunan akan kesulitan

menentukan batas sebenarnya di lapangan. Terkadang mereka pun akan

kesulitan informasi patok batas kawasan hutan karena tidak mendapat dokumen

hasil tata batas kawasan hutan.

Page 97: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

DESKRIPSI KAWASAN II-67

c. Proses pembebasan lahan untuk kegiatan perkebunan, kadang kala mengacu

pada klaim lahan masyarakat (ulayat/adat)sehingga dianggap apa yang menjadi

lahan masyarakat berarti bukan lahan negara. Padahal klaim masyarakat atas

lahan ulayat/adat belum tentu diakui kebenarannya. Klaim masyarakat pun

dapat dijadikan motif untuk pelepasan status kawasan hutan sehingga dapat

dikonversi menjadi lahan APL.

Klaim kawasan/land tenure (sertifikat hak milik, tanah ulayat) menjadi permasalahan

umum di kawasan hutan terutama pada masyarakat desa/kampung yang

keberadaannya sudah ada sebelum ada proses penetapan kawasan hutan.

Masyarakat tradisional suku Paser dan Dayak merupakan masyarakat yagn hidup di

daerah pedalaman hutan. Kehidupan tradisional mereka secara turun menurun

mewariskan aturan-aturan penguasaan lahan secara perorangan maupun keluarga.

Kondisi ini hampir meliputi seluruh kawasan hutan di KPHP Model Kendilo. Konflik

tenurial yang paling mengemuka adalah klaim masyarakat desa Kerang, Kerang

Dayo, Mengkudu, Riwang dan Lomu terhadap areal kegiatan PT Inhutani II Paser.

Kebanyakan masyarakat tersebut memiliki lahan dengan dasar jual beli dengan

didasarkan Surat Keterangan Tanah dari aparat desa.

Tingginya deforestasi dan degradasi potensi hutan

Degradasi dan deforestasi merupakan salah satu isu di sektor kehutanan yang

akhir-akhir ini menjadi perhatian berbagai pihak baik dari dalam maupun luar negeri.

Degradasi dan deforestasi selalu dikaitkan dengan kegiatan perambahan hutan,

illegal logging, konversi kawasan hutan untuk penggunaan di luar sektor kehutanan

serta pengelolaan hutan yang tidak menjaga keseimbangan lingkungan. Tidak dapat

dipungkiri bahwa pengurusan yang dilakukan oleh Pemerintah/Pemerintah Daerah

saat ini masih banyak bersifat pelayanan administrasi perijinan dan tanggung jawab

pada pengelolaan di tingkat tapak sangat lemah. Pengelolaan lebih banyak

diserahkan kepada pihak ketiga selaku pemegang izin pemanfaatan hutan

sementara pengawasan dan pengendalian tidak dilakukan dengan baik. Selama tiga

tahun terakhir (2011-2013), besarnya deforestasi yang terjadi di Kabupaten Paser

sebesar 18.000 ha (ICEL-FITRA, 2013).

Alih fungsi kawasan hutan yang belum ditindaklanjuti secara serius sehingga

menimbulkan konflik pemanfaatan, terutama kawasan yang telah memiliki izin

pemanfaatan. Tindaklanjut berupa tata batas ulang masih belum dilaksanakan oleh

pihak yang berwenang. Bagi masyarakat awam yang kurang memahami proses alih

fungsi lahan menganggap kawasan hutan yang dapat dikonversi berdasarkan surat

Page 98: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

DESKRIPSI KAWASAN II-68

keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan otomatis menjadi areal

pengunaan lain (APL). Kondisi demikian menimbulkan konflik yang cukup serius

dilapangan. Beberapa kawasan hutan yang dapat dikonversi bahkan sudah

dikeluarkan izin lokasinya untuk kegiatan perkebunan.

Keberadaan izin pemanfaatan dan penggunaan lahan yang berstatus quo,

menyebabkan pengelolaan kawasan menjadi tidak efektif. PT Jaya Bumi Paser

pada prinsipnya mengantongi izin pencadangan untuk kegiatan pemanfaatan hutan

tamanan di kawasan hutan produksi,namun hingga saat ini belum ada kegiatan

ataupun proses tindaklanjutnya. Kondisi demikian menciptakan kewenangan

pengelolaan di tingkat lapangan menjadi tidak efektif. Kawasan tersebut cenderung

tanpa ada pemiliknya karena si pemilik izin belum melakukan pemeliharaan

kawasan. Demikian pula para pemegang izin pertambangan yang tidak melakukan

perlindungan ataupun penjagaan arealnya. Kondisi demikian dimanfaatkan oleh

masyarakat yang tidak bertanggungjawab untuk melakukan ilegal logging.

Page 99: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

VISI DAN MISI PENGELOLAAN III-1

BAB IIIVISI DAN MISI PENGELOLAAN

3.1. Visi Pengelolaan KPHP Model KendiloPosisi dan peranan hutan sebagai salah satu SDA andalan di Kabupaten Paser

harus benar-benar dikelola secara strategis agar fungsinya sebagai penopang ekonomi

tetap berpijak pada fungsi utamanya untuk menjaga stabilitas lingkungan. Banyak hal

yang bisa dilakukan pada pengelolaan hutan dalam peningkatan perekonomian

masyarakat dan pemerintah, tanpa harus merubah fungsi hutan misalanya

pengembangan ekowisata dan eksplorasi manfaat dan budidaya HHBK dan

keanekaragam hayati lainnya.

KPHP Model Kendilo merupakan lembaga yang dibentuk oleh pemerintah

daerah harus dapat menterjemahkan dan mendukung kebijakan pembangunan daerah

pada tingkat tapak sehingga visi dan misi pembangunan daerah dan sektor kehutanan

dapat terwujudkan. Mencermati beberapa poin pada misi dan visi Kabupaten Paser

dan juga visi, misi tujuan, strategi dan kebijakan dari Dinas Kehutanan Kabupten

Paser maka keberadaan KPHP Model Kendilo dapat menjadi bagian dari pengelolaan

hutan yang dapat menyeimbangkan unsur kelestarian dan pemanfaatan di Kabupaten

Paser. Maka ditetapkan VISI pengelolaan KPHP Model Kendilo untuk jangka waktu 10

tahun (2017-2026), yaitu “MEWUJUDKAN WILAYAH PENGELOLAAN HUTANKPHP MODEL KENDILO YANG TERPADU SEBAGAI PENYANGGA FUNGSIEKOLOGIS DAERAH ALIRAN SUNGAI DAN BERNILAI EKONOMI BAGIMASYARAKAT SERTA BERPERSPEKTIF PERUBAHAN IKLIM”.

KPHP Model Kendilo diharapakan dapat menjalankan fungsinya walaupun harus

disadari pula bahwa tekanan dari sektor lain terutama pertambangan dan perkebunan

menjadi tantangan tersediri. Visi tersebut diharapkan dapat merefleksikan beberapa

cita-cita yang ingin dicapai di masa depan khususnya dalam pembentukan KPHP

Model yang pertama di Kabupaten Paser tersebut, adapun makna dari visi tersebut

adalah sebagai berkut :

Pengelolaan hutan terpadu sebagai penyangga fungsi ekologi daerah aliransungai secara lestari, dimaksudkan bahwa pengelolaan hutan harus dapat

menjamin keberlanjutan fungsi ekologis hutan di Kabupaten Paser untuk

mendukung peningkatan kualitas dan kuantitas ekosistem Daerah Aliran Sungai,

Page 100: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

VISI DAN MISI PENGELOLAAN III-2

dimana pelaksanaannya harus secara terpadu baik sisi keterlibatan stakeholder

maupun rencana pengelolaan serta program/kegiatan di lapangan.

Pengelolaan hutan terpadu yang bernilai ekonomi bagi masyarakat,dimaksudkan sebagai upaya untuk mendayagunakan sumberdaya hutan sesuai

dengan fungsinya, khususnya hutan produksi maupun hutan lindung sebagai

modal pembangunan ekonomi masyarakat dan daerah serta harus menjadi

bagian pilar utama dalam meningkatkan pendapatan masyarakat terutama

masyarakat di sekitar dan di dalam kawasan hutan, dimana pelaksanaannya

harus secara terpadu baik sisi keterlibatan stakeholder maupun rencana

pengelolaan serta program/kegiatan di lapangan.

Pengelolaan hutan terpadu yang berperspektif perubahan iklim,

dimaksudkan sebagai bagian dari agenda besar nasional dan internasional dari

isu perubahan iklim untuk penyelamatan lingkungan bumi, khususnya di

Kalimantan Timur, dimana pelaksanaannya harus secara terpadu baik sisi

keterlibatan stakeholder maupun rencana pengelolaan serta program/kegiatan di

lapangan.

3.2. Misi Pengelolaan KPHP Model KendiloUntuk mewujudkan visi tersebut maka perlu diwujudkan beberapa misi dari

KPHP Model Kendilo, sebagai berikut :

1. Memantapkan dan mengoptimalkan tata kelola dan pemanfaatan kawasan hutan

dalam bentuk penguatan kapasitas dan kemandirian KPHP Model Kendilo guna

mendukung inventarisasi potensi kawasan, tata batas kawasan hutan dan

pengembangan aneka usaha kehutanan berbasis keterlibatan masyarakat.

2. Meningkatkan kualitas dan kuantitas nilai ekologis hutan KPHP Kendilo melalui

kegiatan rehabilitasi dan reklamasi hutan/lahan kritis serta kegiatan perlindungan

dan konservasi sumber daya hutan dan ekosistem.

3. Meningkatkan koordinasi yang sinergis dengan pemegang izin yang

melaksanakan pemanfaatan hasil hutan dan penggunaan kawasan hutan melalui

monitoring dan evaluasi perizinan di wilayah KPHP Model Kendilo;

4. Memberdayakan masyarakat desa hutan melalui peningkatan partisipasi kelompok

masyarakat dalam bentuk kerjasama pola kemitraan agroforestry yang multi

bisnis/usaha.

5. Mengoptimalkan peran dan partisipasi para stakeholder dalam mendukung tugas

dan fungsi KPHP Model Kendilo.

Page 101: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

VISI DAN MISI PENGELOLAAN III-3

3.3. Tujuan Pengelolaan KPHP Model KendiloTujuan yang akan dicapai dari KPHP Kendilo dalam kurun 10 tahun (2017-2026)

terkait dengan implementasi dari misi di atas adalah :

1. Melaksanakan proses inventarisasi wilayah hutan KPHP Model Kendilo pada

setiap unit pengelolaan hutan (unit I – VII) secara bertahap setiap tahun selama 10

tahun.

2. Melaksanakan penataan :

a. batas luar wilayah hutan KPHP Model Kendilo sepanjang 20 Km setiap tahun

selama 10 tahun.

b. batas blok pemanfaatan; blok pemanfaatan, jasa lingkungan dan HHBK; blok

pemberdayaan masyarakat; dan blok pemanfaatan HHK-HT, sepanjang 10 Km

setiap tahun selama 10 tahun.

3. Melaksanakan pemanfaatan hutan pada wilayah tertentu :

a. melalui pola kemitraan masyarakat pada blok pemberdayaan, dan blok

pemanfaatan, jasa lingkungan dan hhbk, seluas 10 ha tiap 2 desa, setiap

tahun selama 10 tahun.

b. Melalui pola kerjasama investor dan pihak berminat lainnya pada blok

pemanfaatan dan blok pemanfaatan, jasa lingkungan dan hhbk, seluas minimal

>50 ha, setiap dua tahun selama 10 tahun.

4. Terkelolanya blok-blok pemberdayaan masyarakat melalui pola kemitraan antara

KPHP Kendilo dengan Kelompok Tani Hutan dengan membangun areal

agroforestry sebagai core bisnis bersifat multi bisnis/usaha melalui pembentukan

20 kelompok tani hutan yaitu sebanyak >1 kelompok setiap desa, setiap tahun

selama 10 tahun, dengan didukung fasilitisasi penguatan kelembagaannya.

5. Melaksanakan pembinaan dan pemantauan pada :

a. Setiap pemegang Izin IUPHHK-HT Pemanfaatan hutan satu kali dalam

setahun selama 10 tahun.

b. Setiap pemegang izin penggunaan lahan (pinjam pakai) satu kali dalam

setahun selama 10 tahun.

6. Melaksanakan rehabilitasi hutan dan lahan pada areal di luar izin dengan kategori :

a. LMU Prioritas I seluas > 100 Ha per tahun selama 10 tahun.

b. LMU Prioritas II seluas > 25 Ha per tahun selama 10 tahun.

7. Melaksanakan pembinaan dan pemantauan pelaksanaan rehabilitasi dan

reklamasi pada :

Page 102: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

VISI DAN MISI PENGELOLAAN III-4

a. Areal setiap pemegang Izin IUPHHK-HT satu kali dalam setahun selama 10

tahun.

b. Areal setiap pemegang izin penggunaan lahan (pinjam pakai) satu kali dalam

setahun selama 10 tahun.

8. Melaksanakan perlindungan dan konservasi alam melalui kegiatan :

a. Survey lapangan identifikasi faktor penyebab kerusakan hutan/kawasan

hutan/hasil hutan di wilayah pemegang Izin maupun wilayah tertentu, setiap

satu kali dalam setahun selama 10 tahun.

b. Survey lapangan identifikasi dan pembuatan peta kawasan rawan keamanan

hutan di wilayah pemegang Izin maupun wilayah tertentu, setiap satu kali dalam

setahun selama 10 tahun

c. Sosialiasi perundang-undangan kehutanan pada 20 desa dalam wilayah kerja

KPHP Model Kendilo, masing-maing satu kali dalam setahun selama 10 tahun.

9. Melaksanakan perlindungan sistem penyangga kehidupan melalui kegiatan :

a. Survey identifikasi dan pemetaan kawasan hutan bernilai konservasi tinggi

pada setiap unit blok peruntukan hutan, satu kali per unit dalam setahun selama

10 tahun.

b. Pengelolaan kawasan lindung dan kawasan HCVF baik di wilayah pemegang

Izin maupun wilayah tertentu, selama 10 tahun.

c. Monitoring dan evaluasi pengelolaan kawasan lindung dan HCVF, baik di

wilayah pemegang Izin maupun wilayah tertentu, satu kali dalam setahun

selama 10 tahun.

d. Pengawetan keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa beserta

ekosistemnya, selama 10 tahun.

e. Pemanfaatan secara lestari SDA hayati dan ekosistemnya selama 10 tahun.

10. Melaksanakan koordinasi dan sinkronisasi antar pemegang izin (IUPHHK-HT dan

Izin Pinjam Pakai) mengenai harmonisasi tata hubungan, program/kegiatan RPH

dan pelaksanaan lapangan, yang dilaksanakan empat kali dalam setahun selama

10 tahun.

11. Melaksanakan koordinasi dan sinergi dengan instansi dan stakeholder terkait

untuk menciptakan dan menjalin tata hubungan kerja yang sinergis antara KPHP

Kendilo dengan pemerintah pusat dan daerah, serta terbentuknya hubungan kerja

sama yang baik dengan lembaga non pemerintahan (NGO) serta pihak swasta

untuk mendukung tugas dan fungsi KPHP Kendilo di tingkat lapangan, yang

dilaksanakan minimal 10 kali dalam setahun selama 10 tahun.

Page 103: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

VISI DAN MISI PENGELOLAAN III-5

12. Menyediakan minimal 20 orang SDM KPHP Kendilo pada tahun 2017 dan

meningkatkan kapasitas sumber daya manusia sesuai dengan kompetensi yang

dibutuhkan dengan mengikuti pendidikan dan pelatihan minimal 1 orang satu diklat

dalam 5 tahun selama 10 tahun.

13. Menyediakan pendanaan kegiatan rutin dan operasional KPHP Model Kendilo,

dengan skema :

a. Tahap awal bersumber dari dana pemerintah yaitu APBN, DBH-DR Kehutanan,

DAK bidang Kehutanan, APBD Provinsi Kaltim, serta dana dari lembaga donor

selama 5 tahun pertama.

b. Tahap Kedua 70 % bersumber dari keuntungan investasi kerjasama dengan

pihak investor/lainnya serta bagi hasil dari kemitraan KPHP Model Kendilo

dengan Kelompok Tani Hutan, menginjak pada 5 Tahun kedua.

14. Mengembangkan database kehutanan KPHP Model Kendilo secara

komputerariasi dan internet pada tahun ke 5.

15. Melaksanakan rasionalisasi wilayah kelola KPHP Kendilo setiap 10 tahun sekali.

16. Melaksanakan review rencana pengelolaan wilayah Hutan KPHP Model Kendilo

setiap 5 tahun sekali.

17. Mengembangkan investasi skala besar dan kecil pada :

a. Pengelolaan hasil hutan kayu-hutan tanaman mulai pada tahun ke 5 pada

areal kemitraan agroforestry blok pemberdayaan.

b. Pengembangan pembenihan dan pembibitan seluas 100 Meter persegi mulai

pada tahun ke 3 pada setiap areal agroforestry di 20 desa.

c. Pengelolaan hasil hutan bukan kayu (HHBK) :

- Madu alam di mulai tahun ke 3 dengan target 1 ton tiap tahun.

- Air minuman kemasan mulai tahun ke 5 dengan target 1000 dus botol tiap

tahun.

- Gaharu di mulai tahun ke 8 dengan target 500 kg kayu gaharu siap olah.

Page 104: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

ANALISIS DAN PROYEKSI IV-1

BAB IVANALISIS DAN PROYEKSI

Analisis dan proyeksi mencakup dua aspek penting yaitu; (a) analisis data dan

informasi yang saat ini tersedia (baik data primer hasil dari inventarisasi hutan dan

penataan hutan, maupun data sekunder) dan (b) proyeksi kondisi wilayah KPH di masa

yang akan datang. Pelaksanaan pengelolaan hutan dalam wilayah KPHP-Model

Kendilo oleh kelembagaan yang telah dibentuk diharapkan mampu: memperbaiki tata

kelola hutan (forest governance); memperkecil laju degradasi hutan; mempercepat

upaya-upaya rehabilitasi dan reforestasi; meningkatkan perlindungan dan pengamanan

hutan; meningkatkan stabilitas supply hasil hutan; serta meningkatkan manfaat hutan

bagi masyarakat di dalam dan sekitar hutan.

Dengan telah ditetapkannya kawasan hutan seluas 137.495 ha sebagai wilayah

kelola KPHP-Model Kendilo dan organisasi pengelolanya, diharapkan dapat

diwujudkan Visi dan Misi pengelolaan hutan yang telah ditetapkan dalam wilayah

tersebut. Untuk selanjutnya diharapkan keberadaan KPHP-Model Kendilo dapat

memberikan kontribusi dalam beberapa aspek pengelolaan hutan di tingkat tapak

sebagai berikut:

1. Penataan hutan dan rencana pengelolaan hutan. Ketersediaan dan akurasi

data dan informasi potensi, karakteristik, bentang alam, kondisi sosial ekonomi

serta informasi lain pada wilayah kelola KPHP-Model Kendilo merupakan acuan

dalam penataan hutan dan penyusunan rencana pengelolaan. Dengan demikian

ada jaminan kepastian kawasan yang lebih baik sehingga kapasitas pengawasan

pengelolaan dapat lebih ditingkatkan. Dengan keberadaan KPH, rencana dan

investasi kehutanan dapat diintegrasikan pada tingkat tapak karena didasarkan

pada tersedianya informasi sumber daya hutan yang lebih akurat.

2. Pemanfaatan hutan dan penggunaan kawasan hutan. Wilayah KPHP-Model

Kendilo dapat terkelola secara optimal, baik hasil hutan kayu, bukan kayu maupun

jasa lingkungan sesuai dengan kaidah-kaidah kelestarian, baik wilayah tertentu

yang dikelola oleh KPH maupun wilayah yang dibebani ijin pemanfaatan.

Penggunaan kawasan hutan yang termasuk dalam wilayah KPHP-Model Kendilo

juga dapat terpantau dan dikendalikan dengan baik.

Page 105: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

ANALISIS DAN PROYEKSI IV-2

3. Rehabilitasi dan reklamasi hutan. Kegiatan RHL pada wilayah KPHP-Model

Kendilo dapat dilaksanakan dengan baik sesuai dengan data dan informasi tingkat

tapak yang akurat dan kelembagaan yang mendukung.

4. Perlindungan, pengamanan dan konservasi sumber daya hutan. Keberadaan

organisasi KPH mampu mendeteksi dini dan menanggulangi berbagai gangguan

terhadap sumber daya hutan secara lebih intensif serta meningkatkan fungsi

konservasi wilayah KPHP-Model Kendilo;

5. Pemberdayaan masyarakat. KPHP-Model Kendilo dapat mengelola hutan secara

mandiri dengan melibatkan masyarakat setempat melalui pola kemitraan sehingga

diharapkan pada akhirnya KPHP Model Kendilo mampu berperan sebagai

pendorong investasi yang memberikan kontribusi terhadap penghasilan

masyarakat dan Kabupaten Paser secara berkelanjutan.

4.1. Analisis Data dan Informasi4.1.1. Analisis Tata Hutan dan Rencana Pengelolaan Hutan

Kawasan KPHP-Model Kendilo (unit XXXIV) pada mulanya memiliki luas

143.709 ha dan telah ditetapkan melalui Keputusan Menteri Kehutanan Nomor:

SK.674/Menhut-II/2011 tentang Penetapan Wilayah Kesatuan Pengelolaan Hutan

Lindung (KPHL) dan Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) di Provinsi

Kalimantan Timur. Dalam rangka mengakomodir dinamika konversi hutan-lahan yang

terjadi, rencana tata ruang melalui Keputusan Menteri Kehutanan Nomor:

SK.718/Menhut-II/2014 (tentang Kawasan Hutan Provinsi Kalimantan Timur dan

Provinsi Kalimantan Utara) telah diintegrasikan dalam proses penetapan blok dan

petak KPHP-Model Kendilo selanjutnya, dengan total luas keseluruhan sekitar 137.495

ha, yang terbagi dalam 7 (tujuh) unit. Sebagian besar batas pengelolaan KPHP-Model

Kendilo belum ditata batas, hanya bagian wilayah yang juga merupakan Hutan Lindung

Sungai Samu yang telah ditata batas (+ 251,68 km).

Secara makro, zonasi wilayah kelola KPHP-Model Kendilo terdiri dari: (a)

zona kawasan yang telah terdapat ijin pengelolaan-pemanfaatan (IUPHHK-HT); (b)

zona kawasan ijin pinjam pakai pertambangan; dan (c) zona kawasan yang tidak

ada/belum ada ijin pengelolaan-pemanfaatan (berupa hutan lindung dan kawasan lain).

Luas wilayah tertentu pada KPHP-Model Kendilo adalah 84.156 ha yang terdiri dari

Hutan Lindung seluas 41.558 ha, Hutan Produksi Terbatas (HPT) seluas 31.807 ha

dan Hutan Produksi (HP) seluas 10.791 ha. Dalam konteks pengaturan unit kelestarian,

blok atau bagian wilayah KPHP-Model Kendilo secara operasional dibagi dalam blok-

Page 106: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

ANALISIS DAN PROYEKSI IV-3

blok sebagai unit kelestarian manajemen terkecil, terdiri dari: (a) kawasan hutan

lindung terdiri dari blok inti seluas 39.153 ha dan blok pemanfaatan seluas 2.404 ha; (b)

kawasan hutan produksi terdiri dari blok perlindungan seluas 24.531 ha, blok

pemanfaatan hasil hutan kayu hutan alam (HHK-HA) seluas 9.040 ha, blok

pemanfaatan hasil hutan kayu hutan tanaman (HHK-HT) seluas 3.746 ha dan blok

pemberdayaan seluas 5.283 ha.

Pembagian blok KPHP-Model Kendilo memang telah dilakukan berdasarkan

kriteria pembagian masing-masing blok pada kawasan hutan, namun demikian

pembagiannya ke dalam petak-petak pengelolaan masih memerlukan risalah yang

lebh detil. Data dan informasi pada areal-areal tersebut relatif masih sangat terbatas

karena belum dilakukan inventarisasi secara menyeluruh dan terpadu. Dengan belum

tersedianya data dan informasi tentang kondisi dan potensi sumber daya hutan baik di

hutan produksi dan hutan lindung tersebut yang meliputi data dan informasi HHK,

HHBK dan jasa lingkungan hutan, sehingga belum dapat dimungkinkan tersusunnya

perencanaan pengelolaan yang rasional dan lebih komprehensif.

4.1.2. Analisis Pemanfaatan Hutan dan Penggunaan KawasanHutanLemahnya perencanaan hutan, tata hutan dan perencanaan pengelolaan

hutan yang telah berjalan selama ini dilihat dari rendahnya kapasitas untuk

menjalankan seluruh kegiatan tersebut yang menjadi tanggung jawab pemerintah. Hal

ini disebabkan oleh orientasi Pemerintah dan Pemerintah Daeah pada perijinan dan

administrasi komoditas hasil hutan dan bukan pada pengelolaan wilayah/kawasan

hutan. Oleh karena itu, kegiatan pemanfaatan hutan-yang berjalan atas sejumlah

perijinan-hanya aspek pelaksanaan dari sejumlah rencana di atas, maka ketika

perencanaannya lemah, kontrol atas pemanfaatan hutan dan hasil hutan juga lemah.

Dalam kasus perijinan, prosedur untuk mendapatkan kawasan hutan yang

terbebas dari konflik juga dibebankan kepada pemohon ijin. Dengan demikian,

prakondisi adanya kawasan hutan yang bebas konflik yang menjadi urusan pemerintah,

ongkosnya dibebankan kepada pemegang ijin. Evaluasi terhadap pelaksanaan

perijinan pemanfaatan hutan dan hasil hutan saat ini tidak cukup efisien. Biaya

transaksi tinggi tidak terhindarkan dalam pelaksanaan evaluasi ini.

Data dan informasi tentang potensi Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) yang

dimiliki masih sangat kurang baik secara kualitas maupun kuantitasnya. Hal ini

disebabkan karena dalam kegiatan inventarisasi hutan yang dilaksanakan saat ini oleh

Page 107: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

ANALISIS DAN PROYEKSI IV-4

para pemegang ijin masih berfokus pada hasil hutan kayu (HHK). Namun demikian

berdasarkan hasil pengamatan di masyarakat yang dilakukan oleh IUPHHK-HT yang

ada di wilayah KPHP-Model Kendilo, menunjukkan bahwa pemanfaatan hasil hutan

bukan kayu (HHBK) telah dilakukan oleh masyarakat sekitar dan di dalam kawasan

hutan secara turun-temurun.

Berdasarkan pengalaman, terdapat beberapa jenis HHBK yang telah

dimanfaatkan oleh masyarakat, antara lain: rotan, bambu, damar, madu, buah

tengkawang, getah gaharu, buah-buahan (buah kapul, maritem, jenis-jenis durian, dan

sebagainya) tanaman obat-obatan, sarang semut, hewan buruan (babi, rusa, burung

dan lain-lain) serta sarang burung walet. Sampai saat ini belum terdapat pemegang ijin

pemanfaatan HHBK dan jasa lingkungan hutan dalam wilayah kelola KPHP-Model

Kendilo. Hal demikian mengindikasikan bahwa pemanfaatan potensi sumber daya

hutan belum intensif, sebagaimana diharapkan dalam perubahan paradigma

pembangunan kehutanan di atas (timber based menjadi resource based management).

Sehingga sumber daya hutan belum dapat memberikan kontribusi dalam

pembangunan (ekonomi) secara nasional dan daerah secara maksimal. Tepatnya

sumber daya hutan dan sektor kehutanan belum mampu berkontribusi secara

maksimal dalam pendapatan negara (PDRB).

4.1.3. Analisis Rehabilitasi dan Reklamasi HutanWilayah hutan KPHP Model Kendilo mengalami degradasi dan deforestasy

yang cukup signifikan akibat konversi atau alih fungi lahan baik yang direncanakan

maupun yang tidak direncanakan. Wilayah KPHP Model Kendilo yang mengalami

degradasi dan deforestasy sudah dipastikan akan mengganggu sistem ekologis daerah

aliran sungai Kendilo sehingga diperlukan upaya rehabilitasi dan reklamasi lahan.

Kegiatan rehabilitasi hutan lebih dominan dilaksanakan oleh pemerintah

daripada kegiatan reklamasi hutan. Kegiatan rehabilitasi hutan yang telah dilaksanakan

oleh pemerintah Kabupaten Paser melalui Dinas Kehutanan sejak bergulirnya Dana

Alokasi Khusus – Dana Reboisasi (DAK-DR) dan Dana Bagi Hasil – Dana Reboisasi

(DBH-DR). Namun, tingkat keberhasilan kegiatan rehabilitasi tersebut dipandang

kurang signifikan mengurangi areal hutan yang mengalami kerusakan. Beberapa hal

yang melatarbelakangi kurang berhasilnya kegiatan tersebut adalah :

a. Pendekatan kegiatan tersebut cenderung dilaksanakan dengan pola proyek sistem

putus tahun. Artinya target kegiatan hanya sampai pada luas dan penanaman bibit.

Page 108: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

ANALISIS DAN PROYEKSI IV-5

Tindak lanjut pemeliharaan tanaman hingga berhasil tumbuh menjadi pohon masih

kurang diperhatikan.

b. Keterlibatan masyarakat dalam kegiatan rehabilitasi cenderung hanya sebagai

buruh tanam, tanpa ada tindak lanjut tanggung jawab untuk pemeliharaannya.

Masyarakat hanya dijadikan pekerja dengan imbalan upah dalam masa proyek

tersebut. Bila ada kegiatan pemeliharaan atau sejenisnya maka harus diberikan

upah tambahan.

c. Tujuan kegiatan rehabilitasi memang difokuskan pada mengembalikan fungsi

ekologi kawasan hutan yang rusak dan kurang memperhatikan kondisi ekonomi

masyarakat sekitar kegiatan.

d. Kesulitan dalam menentukan lokasi rehabilitasi hutan karena lahan hutan yang

telah terbuka akibat kegiatan perladangan masyarakat tidak diperkenakan oleh

masyarakat untuk ditanami tanaman hutan yang dianggap tidak bermanfaat bagi

mereka.

Sejauh ini belum terdapat koordinasi yang sinergis untuk menentukan lokasi

rehabilitasi hutan dan lahan, baik bagi Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi

Kalimantan Timur maupun Pemerintah Kabupaten Paser. Balai Pengendalian Daerah

Aliran Sungai dan Hutan Lindung sebagai UPT yang berwenang untuk kegiatan

rehabilitasi hutan pada DAS juga hanya terbatas pada pemetaaan kawasan RHL di

Hutan Lindung. Intinya belum terdapat upaya menyatukan sistem pemetaan bersama

areal-areal kawasan hutan yang perlu di rehablitasi baik di kawasan hutan lindung,

hutan produksi terbatas dan hutan produksi. Peta RHL bersama ini harus selalu di

update setiap tahun dengan menggunakan analisis spasial dari citra landsat.

Permasalahan selanjutnya yaitu dalam pelaksanaan rehabilitasi hutan dan

lahan adalah ketiadaan pengelola setelah tanaman berumur lebih dari 3 tahun. Hal ini

kembali lagi pada konsep RHL yang cenderung diberlakukan sistem proyek. Oleh

karenanya perlu melibatkan masyarakat sekitar sebagai pengelola tanaman secara

terus menerus untuk memelihara dan menjaganya. Pendekatan RHL perlu dirubah dari

sistem proyek menjadi program yang berkesinambungan yaitu RHL pola Agroforestry.

Berdasarkan analisis spasial, wilayah tertentu pada KPHP-Model Kendilo

diperoleh luasan areal lahan yang potensial untuk dilaksanakannya kegiatan

penanaman seluas 63.713,08 ha terdiri dari Hutan Lindung seluas 39.154,21 ha dan

Hutan Produksi seluas 24.558,87 ha. Sedangkan berdasarkan hasil analisis spasial

BPDASHL Mahakan Berau Tahun 2016 diperoleh luas unit lahan kritis (LMU) 1 dan 2

Page 109: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

ANALISIS DAN PROYEKSI IV-6

sebesar 43.383 Ha, dengan rincian lokasi ditiap fungsi hutan dan blok peruntukan pada

pada tabel berikut :

Tabel IV-1. Luas dan Lokasi Rehabilitasi Hutan di Wilayah KPHP Model Kendilo

NO. FUNGSI HUTAN DAN BLOKPERUNTUKAN

LUAS RHL PRIORITASTOTAL

RHL Prioritas I RHL Prioritas IIA. Hutan Lindung

Pemanfaatan 1.787,81 25.790,39 27.578,19B. Hutan Produksi

Pemanfaatan HHK-HT 879,73 879,73

Pemberdayaan Masyarakat 3,50 3,50C. Hutan Produksi Terbatas

Pemanfaatan, Jasa Lingkungan danHHBK

12,91 8.302,97 8.315,88

Pemberdayaan Masyarakat 6.605,90 6.605,90TOTAL 1.800,72 41.582,49 43.383,21

Sumber: Peta RHL 2016, BPDASHL Mahakam Berau

Untuk kegiatan rehabilitasi dan reklamasi hutan dan lahan yang berada di

dalam areal berizin akan menjadi tanggung jawab pihak pemegang izin, baik itu izin

pemanfaatan hutan maupun izin penggunaan lahan. Berdasarkan data tabel IV.2

diperoleh indikasi bahwa luas potensial rehabilitasi dan reklamasi oleh pemegang izin

pinjam pakai (penggunaan lahan) mencapai 8.898,69 Ha sedangkan oleh pemegang

izin pemanfaatan hutan mencapai 6.537,61 Ha.

Tabel IV-2. Lokasi Potensial Rehabilitasi dan Reklamasi pada Areal yang Sudah Ada Hak atauIzin Pemanfaatan dan Penggunaan Kawasan Hutannya Berdasarkan Tutupan Lahannya diWilayah KPHP Model Kendilo

No Izin Pemanfaatan Kawasan Bentuk Tutupan Lahan Luas

1 HP-Kawasan Pinjam Pakai (IPPKH)

Lahan terbuka 79,17Perkebunan 16,37Pertambangan 6.540,99Semak belukar 2.262,16

2 HP-Kawasan Pengusahaan Hutan Skala Besar(IUPHHK-HTI)

Belukar rawa 81,18Hutan tanaman 2.610,25Lahan terbuka 1.606,81Perkebunan 1.456,64Pertambangan 26,22Pertanian lahan kering 756,51Semak belukar 10.680,07

Jumlah 26.116,37

Sumber: Analisis GIS (2015)

Page 110: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

ANALISIS DAN PROYEKSI IV-7

Pemegang izin Pinjam Pakai terutama disektor pertambangan memiliki

tanggung jawab besar untuk mereklamasi lahan dan kemudian melakukan

penanaman hutan kembali sesuai fungsi utamanya. PT Kideco Jaya Agung

merupakan perusahaan yang masih aktif melakukan kegiatan pertambangan

dengan luasan lahan terbukanya sangat signifikan. PT Kideco Jaya Agung wajib

menutup lubang tambangnya sesuai ketentuan dan kemudian melakukan

penanaman kembali.

Terkait dengan para pemegang izin, maka diperlukan koordinasi yang

sinergis untuk bersama-sama melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap

progges kemajuan pelaksanaan rehabilitasi dan reklamasi. Perlu ditekankan

bahwa kegiatan tersebut harus mempertimbangkan terwujudnya fungsi kawasan

hutan yang mampu mendukung ekologis DAS Kendilo disertai dengan adanya nilai

tambah untuk kesejahteraan masyarakat.

Isu pasca tambang yang akan segera terjadi pada saat PT Kideco Jaya

Agung akan berakhir masa operasionalnya, maka perlu didorong lebih jauh tingkat

pekasanaan kegiatan rehabilitasi dan reklamasi hutan dan lahannya. Disisi lain

kegiatan rehabilitasi dan reklamasi hutan dan lahan tersebut harus memberikan

arti peluang ekonomi bagi masyarakat sekitar. Salah satu pendekatan yang akan

dikoordinasikan dengan pihak PT Kideco Jaya Agung adalah kombinasi kegiatan

RHL dengan agroforestry, sehingga diharapkan lahan pasca tambah dapat lebih

bermanfaatn untuk kesejahteraan masyarakat.

4.1.4. Analisis Perlindungan, Pengamanan dan KonservasiHutanPermasalahan kegiatan perlindungan hutan di wilayah KPHP-Model Kendilo

berkaitan dengan lemahnya pengelolaan hutan di tingkat tapak/lapangan. Data dan

informasi terkait kawasan-kawasan lindung yang ada pada Wilayah KPHP-Model

Kendilo belum memadai. Melalui data RKU IUPHHK-HA/HT sudah dipetakan kawasan-

kawasan lindung yang ada di wilayah ijin pengelolaan, akan tetapi kawasan-kawasan

penting bagi kepentingan masyarakat yang ada di sekitar hutan belum terpetakan.

Demikian juga kawasan-kawasan rawan keamanan hutan baik dari perambahan, illegal

logging maupun dari kebakaran hutan belum juga dipetakan dengan baik. Masih terjadi

perambahan pada kawasan hutan untuk kegiatan-kegiatan di luar sektor kehutanan

yang dilakukan oleh masyarakat di dalam dan di sekitar areal kerja. Berdasarkan hasil

analisis terhadap wilayah pembukaan lahan yang dilakukan oleh masyarakat pada

Page 111: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

ANALISIS DAN PROYEKSI IV-8

kawasan hutan khususnya pada areal konsesi PT Inhutani II yang berada pada KPHP-

Model Kendilo.

Belum ada pengelolaan secara maksimal terhadap kawasan-kawasan lindung

yang ada pada KPHP-Model Kendilo, baik hutan lindung maupun kawasan-kawasan

lindung yang ada pada Izin Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu (IUPHHK-HT) berupa

Kawasan Pelestarian Plasma Nutfah (KPPN) juga kawasan lindung (sempadan sungai

dan kelerengan >40%). Kondisi pengelolaan kawasan lindung dan konservasi

sebagaimana dikemukakan di atas, akan berpengaruh terhadap upaya untuk

mewujudkan pengelolaan sumberdaya hutan secara lestari, khususnya bagi pemegang

ijin pemanfaatan. Selanjutnya dalam konservasi juga terdapat kemungkingan

dilaksanakan pemanfaatan secara terbatas, dengan tetap berpedoman pada prinsip

kelestarian (lestari produksi-ekonomi). Namun demikian, selama ini kegiatan

konservasi dilaksanakan secara spesifik dan belum terdapat pengembangan

pemanfaatan secara signifikan.

kinerja seluruh usaha yang ada;

Menetapkan peta indikatif yang dapat mengatasi masalah lebarnya gap antara

kawasan hutan yang tergambar di atas peta dengan realitas penggunaannya

untuk berbagai bentuk perijinan.

KPHP-Model Kendilo diharapkan dapat menjalankan fungsi integrasi berbagai

kegiatan pengelolaan hutan serta menjadi pusat informasi bagi evaluasi dan penilaian

perencanaan kegiatan yang dilakukan oleh para pemegang ijin di wilayahnya.

Perencanaan jangka panjang KPH menjadi dasar untuk mengaitkan pengelolaan hutan

yang akan dilaksanakan di tingkat KPH dengan rencana pengelolaan hutan baik di

level Kabupaten Paser sendiri, Provinsi Kalimantan Timur dan Nasional. Terdapat dua

peran yang dapat dan harus dimainkan oleh KPH berkaitan dengan tersedianya data

dan informasi tentang sumber daya hutan (yang obyektif dan komprehensif serta

terbaharui), yaitu: (a) Merencanakan dan mendorong percepatan dilaksanakannya

inventarisasi (komprehensif dan akurat) pada kawasan tertentu (b) Mengidentifikasi

dan mengkoordinasikan data dan informasi yang telah diinventarisir oleh pemegang ijin

pemanfaatan (IHMB dan ITSP). Dari kedua peran tersebut maka ke depan perlu

dibangun dan dikembangkan data base dari sumber daya hutan dalam wilayah kelola

yang terbarukan dari wilayah kelola sebagai dasar untuk melakukan revisi rencana

pengelolaan hutan yang telah disusun.

Sehubungan dengan belum tersedianya data dan informasi yang memadai dari

kawasan tertentu dalam wilayah kelola KPHP-Model Kendilo, maka perlu secara

Page 112: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

ANALISIS DAN PROYEKSI IV-9

khusus dilakukan inventarisasi terhadap kondisi biogeofisik dan sosial budayanya.

Dengan tersedianya data dan informasi tersebut, maka dapat disusun rencana

pengelolaannya berdasarkan “core business” yang telah ditetapkan. Model

pengelolaannya kemungkinan dapat dikembangkan model pengelolaan sumber daya

hutan berbasis masyarakat (community based forest management). Dalam hal ini,

peran KPH adalah menginisiasi dan mengidentifikasi serta melakukan inventarisasi

kondisi faktual kawasan hutan, menyusun rencana pengelolaan dan rencana bisnis

(business plan) masing-masing sub-blok tertentu berdasarkan hasil inventarisasi.

Pengelolaan multi fungsi sumber daya hutan secara lestari di Kabupaten Paser

merupakan bagian penting dari keberadaan KPHP-Model Kendilo. Perwujudan upaya

pemanfaatan multi potensi sumber daya hutan ke depan perlu didasarkan pada data

dan informasi yang berkualitas. Oleh karenanya peran yang dapat dilaksanakan oleh

KPHP-Model Kendilo adalah mendorong dan bahkan mengharuskan dimasukkannya

keberadaan dan potensi dari HHBK dan jasa lingkungan hutan sebagai bagian dari

tujuan kegiatan inventarisasi hutan yang dilaksanakan oleh setiap pemegang ijin

(IUPHHK-HA/HT), termasuk pengamatan tentang kondisi pemanfaatannya oleh

masyarakat. Dengan demikian KPH dapat memetakan keberadaan dan potensi HHBK

dan jasa lingkungan hutan di wilayahnya, sehingga dapat disusun strategi dan pola

pemanfaatannya ke depan. Selain itu, wisata alam juga merupakan potensi jasa

lingkungan hutan yang ke depan mempunyai nilai ekonomi yang perlu dikembangkan.

Dengan demikian pendataan terhadap potensi jasa lingkungan ini dan sebaran

spasialnya perlu mendapatkan perhatian dalam kegiatan inventarisasi hutan. Namun

demikian sampai saat ini belum banyak mendapatkan perhatian. Fungsi estetika dari

sumber daya hutan merupakan salah satu potensi ekowisata yang perlu diidentifikasi

dan diinventarisir dalam pelaksanaan inventarisasi hutan ke depan. Terkait isu global,

Kabupaten Paser dengan kawasan hutan (alam) yang masih tersisa dapat diarahkan

posisi dan perannya dalam upaya penurunan emisi karbon.

4.1.5. Analisis Pemberdayaan MasyarakatBerdasarkan data statistik (2013) diperoleh informasi secara umum dari aspek

sosial sebagian besar (>70%) masyarakat berpendidikan rendah (SD), sedangkan dari

aspek ekonomi sebagian memiliki sumber mata pencaharian sebagai petani (sebagian

besar petani lahan kering-ladang). Keberadaan hutan masih merupakan bagian dari

hidup dan kehidupan masyarakat di wilayah kelola KPHP-Model Kendilo.

Page 113: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

ANALISIS DAN PROYEKSI IV-10

Beberapa bentuk ketergantungan masyarakat terhadap sumber daya hutan

antara lain: (1) Ketergantungan untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari seperti

sandang, pangan dan papan; pangan seperti ikan, binatang buruan, buah, sayur;

papan/sandang seperti kayu, rotan. Pemanfaatan sumber daya alam sungai

merupakan sumber pemenuhan kebutuhan pangan sehari-hari yang penting, terutama

bagi kampung-kampung di bagian hulu; (2) Ketergantungan untuk memperoleh

pendapatan (uang tunai); bentuk pemanfaatan untuk memperoleh pendapatan (uang

tunai) seperti gaharu, sarang burung walet, emas dan madu. Pemanfaatan SDA sungai

dan hutan untuk memperoleh pendapatan/uang tunai untuk pemenuhan kebutuhan

pokok bagi masyarakat di wilayah DAS Kendilo masih sangat tinggi dan menjadi

pilihan utama; (3) ketergantungan terhadap fungsi lahan dan sungai untuk sarana dan

prasarana seperti sungai sebagai sarana transportasi; lahan untuk pemukiman,

pertanian/perkebunan dan hutan sebagai daerah tangkapan air.

Dengan demikian keberadaan multi fungsi sumberdaya hutan (HP dan HL),

memiliki posisi dan peran yang strategis bagi hidup dan kehidupan masyarakat di

dalam dan di sekitar kawasan hutan dalam wilayah kelola KPHP-Model Kendilo.

Kerusakan dan merosotnya kualitas sumberdaya hutan akan memiliki dampak yang

serius bagi hidup dan kebidupan masyarakat ke depan.

4.2. Proyeksi Kondisi Wilayah KPHP Model Kendilo Ke depan

4.2.1. Proyeksi Kondisi Tata Hutan dan Rencana PengelolaanHutanKegiatan tata hutan pada dasarnya dilaksanakan untuk memastikan

pemanfaatan dan penggunaan sumber daya hutan dilakukan secara terencana

berdasarkan informasi sumber daya hutan, ekonomi, sosial, budaya dan lingkungan

yang akurat serta memperhatikan kebijakan-kebijakan pemerintah, provinsi, kabupaten

termasuk integrasi dengan tata ruang. Tata hutan pada prinsipnya adalah kegiatan

rancang bangun unit pengelolaan hutan, mencakup kegiatan pengelompokan sumber

daya hutan sesuai dengan tipe ekosistem dan potensi yang terkandung di dalamnya

yang diwujudkan dalam bentuk tata batas, inventarisasi hutan, pembagian ke dalam

blok atau zona, pembagian petak dan anak petak, dan pemetaan, dengan tujuan untuk

memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya bagi masyarakat secara lestari. Blok

atau bagian wilayah KPH dijadikan dasar untuk pengaturan unit kelestarian, sehingga

satu blok/bagian hutan dapat memiliki satu unit kelestarian. Dengan demikian, dalam

Page 114: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

ANALISIS DAN PROYEKSI IV-11

satu unit KPH dapat terdiri dari satu atau lebih unit kelestarian sesuai dengan

karakteristik bio-fisik, aksesibilitas lokasi dan kelas perusahaan yang dikembangkan.

Sedangkan inventarisasi yang dimaksud adalah kegiatan yang dilaksanakan

untuk mengetahui dan memperoleh data serta informasi tentang potensi sumber daya

hutan serta lingkungannya secara lengkap dan dipergunakan sebagai bahan

perencanaan dan perumusan kebijaksanaan strategi jangka panjang, jangka

menengah dan operasional jangka pendek sesuai dengan tingkatan dan kedalaman

inventarisasi yang dilaksanakan. Dalam pembagian blok, inventarisasi diarahkan untuk

memperoleh risalah terkait: (1) Karakteristik bio-fisik lapangan; (2) Kondisi sosial

ekonomi masyarakat sekitar; (3) Potensi sumber daya alam; dan (4) Keberadaan hak-

hak atau izin usaha pemanfaatan hutan dan penggunaan kawasan.

A. Prospek ke DepanPerencanaan jangka panjang dan jangka pendek KPHP Model Kendilo menjadi

dasar alokasi hutan untuk perijinan dan alat kontrol tata hutan yang dilakukan oleh

pemegang ijin. Pelaksanaan pengukuhan kawasan dan tata hutan perlu ditunjang oleh

informasi mengenai potensi dan kondisi penggunaan kawasan hutan. Hasil yang

diharapkan dari adanya kegiatan rekontruksi batas luar dan penataan blok adalah:

Adanya batas luar yang jelas mempunyai kepastian hukum yuridis formal wilayah

KPHP Model Kendilo yang meliputi tata batas unit pengelolaan dan blok serta

petak yang keberadaannya memperoleh legalitas dan pengakuan oleh seluruh

pemangku kepentingan dan pemanfaatan kawasan hutan, sehingga menjamin

kepastian areal pengelolaan kawasan hutan untuk produksi kayu, non kayu dan

jasa lingkungan sebagai unit manajemen terkecil.

Kepastian luasan kawasan budidaya non kehutanan sebagai buffer lingkungan

dan pembinaan sosial.

Meningkatnya pengendalian dan kelestarian kawasan hutan sesuai dengan

fungsinya.

Rencana kerja di tingkat pemegang ijin harus sejalan dengan rencana

pengelolaan KPHP-Model Kendilo, serta rencana pengelolaan Kabupaten Paser,

Provinsi Kalimantan Timur dan Nasional. Dengan dapat disusunnya rencana

pengelolaan yang rasional dan komprehensif wilayah kelola, khususnya wilayah

tertentu, berdasarkan data dan informasi yang komprehensif, lengkap, akurat dan

terbaharui, maka diharapkan kemandirian KPHP-Model Kendilo dapat diwujudkan.

Kemandirian dari aspek pendanaan dalam mengimplementasikan rencana

Page 115: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

ANALISIS DAN PROYEKSI IV-12

pengelolaan masih merupakan kendala yang dihadapi oleh sebagaian besar KPH di

Indonesia.

B. Input kegiatan dan peran serta kontribusi KPH.Tata hutan merupakan hal utama dalam pengelolaan hutan, dimana pada

kegiatan ini perlu ditetapkan kawasan hutan yang relatif tetap dan tidak mudah diubah-

ubah selama masa pengelolaan hutan dalam rangka untuk meningkatkan efektivitas

dan efisiensi pengelolaan. Dengan adanya KPHP Model Kendilo akan meningkatkan

kapasitas untuk melakukan pengukuhan kawasan hutan bersama-sama lembaga lain

yang mempunyai kewenangan. Inventarisasi hutan sebagai salah satu komponen

penting dalam kegiatan tata hutan mengandung arti pembangkitan informasi. Dalam

bermitra dengan swasta (pemegang izin), kepemilikan informasi yang akurat oleh

pemilik sumber daya hutan (dalam hal ini KPH sebagai kepanjangan tangan

pemerintah) menjadi syarat penting bagi tegaknya hak-hak pemerintah dan sebagai

dasar untuk penilaian kinerja mitra dalam pencapaian pengelolaan hutan lestari.

Apabila kegiatan tersebut dillakukan oleh pemegang izin, maka akan

memunculkan resiko terjadinya penyimpangan-penyimpangan yang merugikan

pemerintah dan kelestarian hutan. Dengan dilaksanakannya kegiatan tata hutan oleh

KPH sebagai representasi pemerintah di tingkat tapak dalam pengelolaan hutan,

munculnya resiko-resiko tersebut dapat ditekan. Beberapa kontribusi dapat disebutkan

di sini antara lain:

Meningkatkan akurasi data dan informasi kawasan;

Meningkatkan kemampuan dalam pembinaan, pengawasan dan pengendalian

pelaksanaan izin oleh pemegang izin karena kepemilikan informasi yang kuat;

Memudahkan penerapan kriteria measurable, reportable, verifiable (MRV) dalam

implementasi REDD+ karena ketersediaan data dan informasi sumber daya hutan

yang akurat, serta dilengkapi dengan sistem monitoring dan evaluasi

4.2.2. Proyeksi Kondisi Pemanfaatan Hutan dan PenggunaanKawasan Hutan

Penyelenggaraan pemanfaatan hutan bertujuan untuk memperoleh manfaat hasil

dan jasa hutan secara optimal, adil dan lestari bagi kesejahteraan masyarakat. Secara

umum pemanfaatan hutan dapat dapat diselenggarakan melalui kegiatan: (1)

Pemanfaatan jasa lingkungan; (2) Pemanfaatan hasil hutan kayu dan bukan kayu; (3)

Pemungutan hasil hutan kayu dan bukan kayu; (4) Penggunaan kawasan hutan.

Page 116: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

ANALISIS DAN PROYEKSI IV-13

Pemanfaatan hutan harus memiliki keabsahan legalitas izin, baik melalui izin Menteri

Kehutanan, Gubernur Kalimantan Timur maupun Bupati Kabupaten Paser. KPHP-

Model Kendilo mempunyai peran penting untuk secara ekonomis dapat mewujudkan

kelancaran perizinan tersebut dengan tetap memperhatikan kepentingan sosial dan

lingkungan.

A. Input kegiatan dan peran serta kontribusi KPH.Penataan hubungan antar lembaga dalam pemanfaatan hutan perlu dibangun.

Penetapan kepastian kawasan hutan yang mendapat legitimasi dari berbagai pihak

dan peningkatan kemampuan masyarakat setempat dapat memanfaatkan peluang

perizinan perlu dijalankan dengan program tersendiri. Orientasi kerja pengelolaan

hutan dalam wilayah KPH adalah menyiapkan prakondisi berbagai ijin maupun

kegiatan pengelolaan hutan lainnya. Untuk kondisi saat ini, penyiapan kawasan hutan

yang mendapat legitimasi untuk kepastian penetapan dari berbagai pihak dan

peningkatan kemampuan masyarakat setempat menjadi prioritas utama sebelum ijin

diberlakukan. KPH diharapkan dapat menjalankan tugas ini terlebih dahulu sebelum

proses administrasi perijinan berjalan.

Untuk dapat mewujudkan pengelolaan secara lestari multi fungsi sumber daya

hutan di Kabupaten Paser, keberadaan KPHP-Model Kendilo mempunyai peran yang

sangat penting. Melakukan monitoring dan evaluasi (monev) serta pembinaan

terhadap kinerja setiap IUPHHK-HA dan IUPHHK-HT dalam penerapan 3 (tiga) aspek

pokok dari kaidah-prinsip pengelolaan hutan secera lestari, yaitu: produksi-ekologi dan

sodari KPHP-Model Kendilo. MONEV tersebut dapat dilakukan dengan bekerjasama

dengan lembaga yang memiliki kompetensi yang memadai. Keberadaan KPH tidak

menjamin efisiensi evaluasi dan penilaian perizinan apabila kontrol secara langsung

terhadap pemegang izin oleh Pemerintah, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah

Kabupaten masih dilaksanakan. Untuk kasus HTR (Hutan Tanaman Rakyat), peran

KPH dapat diarahkan untuk menyelesaikan lokasi perijinan, baik dalam hal status

kawasan hutan maupun lokasinya dalam petak/blok di dalam kawasan KPH.

Keberadaan KPH akan sangat penting untuk dapat mengurangi panjangnya prosedur

perijinan yang berlaku saat ini terutama yang terkait dengan penetapan lokasinya.

Pada kawasan yang belum terdapat ijin pemanfaatannya, KPH berperan

sebagai pengelola. Diharapkan ke depan kawasan-kawasan hutan yang ”tidak bertuan”

dalam wilayah kelola KPHP-Model Kendilo dapat dikelola secara profesional dan

lestari dengan pendekatan kolaborasi dan kemitraan dengan berbagai pihak terutama

Page 117: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

ANALISIS DAN PROYEKSI IV-14

masyarakat. Sebagaimana disampaikan bahwa dalam wilayah kelola KPHP-Model

Kendilo telah terdapat pemegang izin pemanfaatan (IUPHHK-HT). Dengan demikian,

pengembangan pola pengelolaan secara kolaboratif dengan mengikutsertakan

masyarakat merupakan pilihan yang perlu mendapat pertimbangan ke depan. Dengan

demikian diharapkan KPHP-Model Kendilo dapat menjadi salah satu KPHP-Model

yang mampu mandiri di Kalimantan Timur.

4.2.3. Proyeksi Kondisi Rehabilitasi dan Reklamasi HutanRehabilitasi hutan adalah upaya untuk memulihkan, mempertahankan dan

meningkatkan fungsi hutan dan lahan sehingga daya dukung, produktifitas dan

peranannya dalam mendukung sistem penyanggah kehidupan tetap terjaga. Kegiatan-

kegiatan yang tercakup dalam rehabilitasi hutan meliputi reboisasi, pemeliharaan

tanaman, pengayaan tanaman dan penerapan teknik konservasi tanah. Kegiatan-

kegiatan tersebut pelaksanaannya menjadi tanggung jawab KPH, khususnya pada

wilayah KPH yang wilayahnya tidak dibebani izin/hak pemanfaatan hutan kepada pihak

ketiga. Sedangkan pada wilayah KPH yang telah dibebani izin/hak pemanfaatan hutan

kepada pihak ketiga, pelaksanaan rehabilitasi hutan dilakukan oleh pemegang izin/hak

yang bersangkutan.

Sementara itu, reklamasi hutan adalah usaha untuk memperbaiki atau

memulihkan kembali lahan dan vegetasi hutan yang rusak agar dapat berfungsi secara

optimal sesuai dengan peruntukannya. Kegiatan ini dilakukan pada lahan dan vegetasi

hutan pada kawasan hutan yang telah mengalami perubahan permukaan dan

penutupan tanah. Pada dasarnya pelaksanaan kegiatan reklamasi hutan menjadi

tanggung jawab pemegang izin penggunaan kawasan. Dalam hal pemegang izin

penggunaan kawasan hutan telah melaksanakan reklamasi hutan, maka Kepala KPH

bertanggung jawab atas pengamanan dan perlindungan atas hasil-hasil reklamasi

hutan yang bersangkutan.

A. Prospek ke depan.Dengan dapat dilaksanakannya kegiatan RHL pada lahan-lahan kritis tersebut

diharapkan luas tutupan lahan kawasan tertentu akan meningkat. Hal ini tidak hanya

bermanfaat bagi upaya untuk meningkatkan kualitas DAS dan sub DAS, tetapi juga

akan bermanfaat bagi upaya untuk menurunkan emisi karbon sebagai program penting

dan strategis di Kalimantan Timur dan khususnya Kabupaten Paser. Selanjutnya

Page 118: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

ANALISIS DAN PROYEKSI IV-15

berbagai kegiatan ekonomi dapat dikembangkan melalui peran serta masyarakat di

sekitar dan di dalam kawasan tertentu tersebut.

Pendekatan RHL dengan pola agroforestry dipandang penting untuk

memberikan kepastian adanya pengelola kawasan RHL setelah 3 tahun berjalan

sehingga tanaman tetap terpelihara dan terjaga. Disisi lain melalui pola agroforestry

akan memberikan nilai tambah kawasan melalui tanaman-tanaman penghasil pangan

dalam jangka pendek seperti padi dan jagung serta tanaman buah-buahan untuk

pendapatan jangka menengah bagi masyarakat yang terlibat.

B. Input kegiatan dan Peran serta Kontribusi KPH.Sebagaimana kegiatan pemanfaatan hutan dan hasil hutan, dalam

pelaksanaan kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan diperlukan wadah pengelola hutan

yang disamping memastikan lokasi juga memastikan kelestarian dan pemanfaatan

hasil rehabilitasi tersbeut. Penetapan lokasi di dalam kawasan hutan perlu

diintegrasikan dengan rancang pembangunan KPH baik yang telah maupun yang

sedang dilakukan.

Karena kawasan tertentu belum terdapat ijin pemanfaatannya, maka KPHP-

Model Kendilo harus mengambil peran sebagai “pelaku-inisiator utama” dalam

pengelolaan tersebut. Di sisi lain, KPH juga memiliki tupoksi untuk menterjemahkan

kebijakan pembangunan nasional dan daerah, maka melibatkan dan

memperansertakan masyarakat sekitar dan di dalam kawasan hutan dalam

pengelolaan kawasan tertentu tersebut menjadi tugas KPH.

4.2.4. Proyeksi Kondisi Perlindungan, Pengamanan danKonservasi HutanKegiatan perlindungan hutan difokuskan pada pengendalian kebakaran hutan

dan pembalakan illegal. Perlindungan dan konservasi merupakan bagian penting

dalam pengelolaan multifungsi sumber daya hutan, termasuk hutan produksi (HP) dan

terlebih hutan lindung (HL). Hal ini dapat dicermati dalam prosedur dan mekanisme

penilaian (evaluasi) kinerja pemegang ijin pemanfaatan hutan (HHK), terdapat kriteria

indikator tentang ”perlindungan dan konservasi” dalam areal kerjanya.

Page 119: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

ANALISIS DAN PROYEKSI IV-16

A. Prospek ke Depan.Perlindungan, pengamanan dan konservasi hutan pada prinsipnya ditujukan

untuk menjaga hutan, hasil hutan, kawasan hutan dan lingkungannya, agar fungsi

lindung, konservasi dan produksi tercapai secara optimal dan lestari. Agar prinsip

tersebut tercapai, 2 (dua) hal yang ditekankan adalah: (1) Mencegah dan membatasi

kerusakan hutan, kawasan hutan dan hasil hutan baik oleh manusia dan satwa,

kebakaran hutan dan hama penyakit; serta (2) Mempertahankan dan menjaga hak-hak

negara, masyarakat, perorangan atas hutan, kawasan hutan, hasil hutan, investasi

serta perangkat yang berhubungan dengan pengelolaan hutan.

Seperti halnya dengan HHBK dan jasa lingkungan hutan, keberadaan

kawasan yang telah ditetapkan sebagai kawasan perlindungan dan konservasi (di

dalam dan di luar areal kerja pemegang ijin), keberadaannya belum mendapat

perhatian secara proporsional dan komprehensif. Sementara dengan tetap

menerapkan prinsip-prinsip pengelolaan multi fungsi sumberdaya hutan secara lestari,

maka pemanfaatan-pengelolaan kawasan lindung dan konservasi dapat juga

memberikan kontribusi terhadap “pembangunan ekonomi lokal”.

B. Input Kegiatan Dan Peran Serta Kontribusi KPH.Dalam kaitannya dengan perlindungan dan konservasi hutan, sebagaimana

dikemukakan di atas, maka sudah tentu perlu dilaksanakan inventarisasi terhadap

potensi kawasan lindung dan kawasan konservasi. Oleh karenanya KPH memiliki

peran untuk mendorong dapat dilaksanakannya kegiatan tersebut, sebagai bagian dari

tupoksi pembinaan dan pengawasan terhadap pemegang ijin pemanfaatan. KPH

selanjutnya dapat berperan sebagai mediator dan fasilitator dalam pengelolaan potensi

kawasan lindung dan konservasi berdasarkan data dan informasi yang telah diperoleh

melalui kegiatan inventarisasi di atas.

Dalam konteks pengelolaan KPH, perlindungan pengamanan dan konservasi

hutan meliputi:

Pengamanan areal kerja, kawasan hutan dan hasil hutan termasuk tumbuhan dan

satwa;

Pencegahan kerusakan hutan baik karena manusia dan satwa, kebakaran hutan

dan hama penyakit;

Pengambilan tindakan pertama yang diperlukan terhadap adanya gangguan

keamanan hutan di areal kerja;

Pelaporan setiap adanya kejadian pelanggaran hukum di areal kerja;

Page 120: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

ANALISIS DAN PROYEKSI IV-17

Penyediaan sarana dan prasarana serta tenaga pengamanan hutan yang sesuai

dengan kebutuhan.

4.2.5. Proyeksi Kondisi Pemberdayaan MasyarakatSecara administrasi, wilayah KPHP-Model Kendilo masuk dalam 4 kecamatan

yaitu Kecamatan Muara Komam, Batu Sopang, Muara Samu dan Batu Engau.

Sebagian besar (56%) wilayah kelola KPHP-Model Kendilo terletak dalam wilayah

administrasi Kecamatan Muara Samu. Sementara cakupan luasan yang paling kecil

(5%) adalah wilayah administrasi Kecamatan Muara Komam. Dari 24 desa yang

termasuk dalam wilayah KPHP-Model Kendilo, pusat pemukiman masyarakat yang

berada langsung dalam wilayah KPHP-Model Kendilo sebanyak 3 desa yaitu Muara

Andeh, Tanjung Pinang dan Rantau Atas. Ketiganya masuk dalam wilayah

administratif Kecamatan Muara Samu.

A. Prospek ke Depan.Diharapkan dengan keberadaan KPHP-Model Kendilo mampu

mentransformasikan kebijakan pembangunan kehutanan (utamanya kebijakan tingkat

daerah) bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan berbasis

SDH dan lahan, melalui skema-skema kemitraan dan perhutanan sosial. Masyarakat

yang berada di dalam maupun di sekitar hutan akan dibentuk dalam kelompok tani

hutan (KTH) sebagai wadah untuk membentuk kekuatan dan kemandirian organisasi

seerta peningkatan kualitas sumber daya manusia sebagai mitra dalam pengelolaan

hutan.

Kelompok Tani Hutan merupakan wadah masyarakat yang resmi untuk

melakukan kerjasama dan kemitraan dengan KPHP Model Kendilo dalam mengelola

kawasan hutan khususnya di blok pemberdayaan masyarakat. Kegiatan kemitraan

yang dikembangkan diutamakan berupa kemitraan agroforestry dengan sistem bagi

hasil. Pola ini akan memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk mengakses

kawasan hutan dengan mengembangkan kombinasi kegiatan budidaya tanaman

dengan kegiatan pertanian, perkebunan,perikanan, peternakan dan lainnya.

Melalui KTH, masyarakat akan mendapatkan bagi hasil lebih besar hingga

mencapai 70% dari setiap hasil panen kawasan. Hasil panen yang diperoleh dapat

berupa tanaman pangan jangka pendek seperti padi, jagung dan palawija, tanaman

jangka menengah berupa buah-buahan dan hhbk lainnya, dan terakhir tanaman jangka

panjang berupa hasil kayu-kayuan.

Page 121: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

ANALISIS DAN PROYEKSI IV-18

B. Input Kegiatan Dan Peran Serta Kontribusi KPH.Dengan posisi, peran dan kontribusi keberadaan hutan yang masih memiliki

prospek ke depan, maka perlu adanya kebijakan yang ”memproteksi” keberadaan

sumber daya hutan. Adanya kecenderungan dari pembangunan berbasis lahan

yang ”mendesak” keberadaan SDH di wilayah pedesaan. Peran KPH adalah

melakukan inventarisasi kondisi faktual kawasan dan SDH di wilayah kelola KPHP-

Model yang berbatasan dengan masyarakat pedesaan. Pada saat yang sama

menginventarisasi ijin-ijin pembangunan berbasis lahan yang ada. KPHP-Model harus

berperan sebagai fasilitator dan mediator permasalahan SDH dan lahan.

Selanjutnya, KPH Model Kendilo akan melakukan sosialisasi skema kemitraan

KPHP Model Kendilo dengan masyarakat melalui Kelompok Tani Hutan. Proses

pembentukan KTH hingga penguatannya akan di fasilitasi oleh KPHP Model Kendilo,

hingga akhirnya KTH siap bekerja sama dan menjadi mitra dalam pengelolaan hutan.

Skema kemitraan akan mendudukan kesejajaran KPHP model Kendilo dengan KTH

sehingga peran dan kontribusi KTH harus sangat signifikan.

Diharapkan KTH yang dibentuk KPHP Model Kendilo akan menjadi multipler

effect pengembangan KTH lainnya yang siap bermitra dengan KPHP Model Kendilo.

Dengan demikian ketergantungan masyarakat terhadap SDH dan lahan hutan akan

terus dikembangkan dalam kerangka mendukung kelestarian hutan. Setidaknya yang

paling dimanfaatkan oleh masyarakat adalah hasil hutan bukan kayu seperti madu,

gaharu, tanaman obat, rotan, jasa lingkungan dan lainnya.

Pola agroforestry atau sejenisnya yang dikembangkan KPHP Model Kendilo

harus bersifat multi bisnis/usaha sehingga sumber-sumber pendapatan masyarakat

dalam wadah KTH akan sangat bervariasi dan berkesinambungan. Kemandirian pola

agroforestry menjadi hal yang utama untuk memastikan kesejahteraan masyarakat

hutan terus berlangsung seiring dengan kelestarian hutan dalam mendukung ekologis

daerah aliran sungai.

4.3. Analisis Faktor-faktor Internal dan Eksternal dalamPengelolaan KPHP-Model KendiloDalam rangka menganalisis berbagai permasalahan dan kendala serta potensi

terkait kondisi KPHP-Model Kendilo dalam mencapai visi dan misi yang diinginkan,

maka dilakukan analisis SWOT yang merupakan analisis strategis terhadap lingkungan

internal yang meliputi kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness), lingkungan

eksternal yang meliputi peluang (opportunity) dan ancaman (threat).

Page 122: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

ANALISIS DAN PROYEKSI IV-19

Keterkaitan antara hasil identifikasi analisis faktor lingkungan internal dan faktor

lingkungan eksternal dengan strategi-strategi yang telah ditetapkan dapat dilihat pada

Tabel IV-3.

Tabel IV-3. Matrik Analisis SWOT Pengelolaan KPHP-Model Kendilo

Kekuatan (S)1. KPHP-Model Kendilo

memiliki kewenangan,tugas dan fungsi yangtelah diatur dalamperundang-undangan

2. Kepastian pembiayaandari APBD

3. Kondisi bio-geofisik yangstrategis terhadapKabupaten Paser

4. Wilayah yang luas denganpotensi HHK, HHBK danjasling

5. Keberadaan flora danfauna langka dan endemik

Kelemahan (W)1. Kapasitas SDM dalam

pengelolaan hutan masihrendah

2. Sarana dan prasarana masihterbatas

3. Tata hubungan kerja denganstakeholders yang belum diatur

4. Teknologi pengembangan danpengelolaan HHBK masihterbatas

5. Data dan informasi kehutananbelum lengkap dan terintegrasi

6. Lahan kritis yang belumdirehabilitasi masih relatif luas

Peluang (O)1. Komitmen dan kebijakan

pemerintah dalam pengelolaankawasan hutan berbasis KPHP

2. Pendanaan dari APBN danpendanaan lain berorientasipembangunan KPH

3. Persepsi positif dan dukunganmasyarakat terhadappengelolaan hutan berbasisKPH

4. Adanya izin pemanfaatan kayu(IUPHHK-HT) dan penggunaankawasan hutan (pertambangan)dalam wilayah KPH

5. Dukungan dari lembaga-lembaga non pemerintah(internasional dan lokal)

Strategi menggunakankekutan untukmemanfaatkan peluang(SO)

Strategi menanggulangikelemahan denganmemanfaatkan peluang (WO)

1. Optimalisasi pengelolaandan pemanfaatan hutanoleh KPH, terutamawilayah tertentu

2. Mendorong kemandirianKPH melaluipengembangan investasidan bisnis KPH

1. Inventarisasi SDH secaraberkala

2. Membangun database KPH3. Peningkatan dan penyediaan

sarana prasarana3. Penyediaan dan peningkatan

kapasitas SDM4. Mendorong koordinasi dan

integrasi parapihak/stakeholders

5. Konvergensi pendanaan APBN,APBD dan mitra lain

6. Membangun kemitraan dalampengelolaan HHK, HHBK danjasling

Ancaman (T)1. Laju deforestasi dan degradasi

yang cukup tinggi di wilayahKPHP-Model Kendilo akibatperambahan dan illegal logging

2. Konflik lahan dan tekananterhadap kawasan

3. Pemukiman penduduk yangtinggal di sekitar dan di dalamwilayah KPH

4. Pelaksanaan pengelolaanhutan lestari oleh IUPHHK-HTbelum optimal

5. Ijin pertambangan padawilayah KPH (pinjam pakai)

Strategi menggunakankekuatan untuk mengatasiancaman (ST)

Strategi memperkecilkelemahan untuk mengatasiancaman (WT)

1. Pemantapan kawasanhutan untuk menjaminkepastian pengelolaanhutan lestari

2. Monitoring, evaluasi danpembinaan ijin pemanfatandan penggunaan kawasanhutan

3. Perlindungan dankonservasikeanekaragaman hayatidan ekosistem

1. Rasionalisasi luas KPHP-ModelKendilo

2. Pemberdayaan danpeningkatan kemandirianmasyarakat dalam pengelolaanhutan

3. Sosialisasi peraturan dankebijakan kehutanan

4. Mendorong dan memfasilitasikemitraan/pemberdayaan dalampenyelesaian konflik tenurial

Faktor Internal

Faktor Eksternal

Page 123: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

ANALISIS DAN PROYEKSI IV-20

Berdasarkan tabel matrik analisis tersebut maka ada beberapa strategi yang

harus mendapat perhatian dalam penyusunan program dan rencana kegiatan pada

KPHP-Model Kendilo yaitu :

1. Inventarisasi SDH secara berkala dan pembangunan data base KPH;

2. Peningkatan dan penyediaan sarana prasarana pengelolaan hutan;

3. Penyediaan dan peningkatan kapasitas SDM KPH;

4. Mendorong koordinasi dan integrasi para pihak/stakeholders dalam pelaksanaan

pengelolaan hutan;

5. Membangun kemitraan dalam pengelolaan HHK, HHBK dan jasling;

6. Optimalisasi pengelolaan dan pemanfaatan hutan oleh KPH, terutama wilayah

tertentu;

7. Mendorong kemandirian KPH melalui pengembangan investasi dan bisnis KPH;

8. Pemantapan kawasan hutan untuk menjamin kepastian dalam pengelolaan

kawasan hutan;

9. Monitoring, evaluasi dan pembinaan izin pemanfaatan dan penggunaan kawasan

hutan;

10. Perlindungan dan konservasi keanekaragaman hayati dan ekosistem;

11. Rasionalisasi luas KPHP-Model Kendilo;

12. Pemberdayaan dan peningkatan kemandirian masyarakat dalam pengelolaan

hutan;

13. Sosialisasi peraturan dan kebijakan kehutanan;

14. Mendorong dan memfasilitasi kemitraan dalam penyelesaian konflik tenurial;

15. Konvergensi pendanaan APBN, APBD dan mitra lain.

Page 124: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

RENCANA KEGIATAN V-1

BAB VRENCANA KEGIATAN

Perencanaan program dan kegiatan KPHP Model Kendilo mengacu pada:

Rencana Kehutanan Tingkat Nasional (RKTN) tahun 2011-2030; Rencana Strategis

Kementerian Kehutanan tahun 2010-2014; Rencana Pembangunan Jangka Panjang

Daerah (RPJPD) Provinsi Kalimantan Timur tahun 2005-2025; Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Kalimantan Timur tahun 20013-2018;

Rencana Kehutanan Tingkat Provinsi (RKTP) Kalimantan Timur tahun 2011-2030;

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Paser tahun

2006-2025; Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten

Paser tahun 2011-2015, Rencana Strategis Dinas Kehutanan Provinsi Kaltim tahun

2017-2018; Rencana Kerja Dinas Kehutanan Provinsi Kaltim tahun 2009-2014;

Rencana Strategis Dinas Kehutanan Kabupaten Paser tahun 2011-2014; Rencana

Kerja Dinas Kehutanan Kabupaten Paser tahun 2011-2014; serta berbagai isu

strategis dan permasalahan yang muncul di tingkat tapak.

Berdasarkan hal tersebut ditetapkan Visi dan Misi KPHP Model Kendilo tahun

2017-2026 dan untuk selanjutnya dijabarkan dalam bentuk kegiatan-kegiatan guna

mencapai tujuan KPHP Model Kendilo yang ditetapkan hingga tahun 2026. Rumusan

kegiatan KPHP Model Kendilo selama 10 tahun mulai tahun 2017-2026 juga

merupakan hasil analisis SWOT yang menguraikan kondisi potensi kekuatan,

kelemahan, peluang dan ancaman yang dihadapi ke depan. Adapun kegiatan tersebut

dapat dijabarkan sebagai berikut.

5.1. Inventarisasi Berkala Wilayah Kelola dan Penataan HutanInventarisasi berkala bio-geofisik dan sosekbud akan mengacu pada Petunjuk

Teknis Tata Hutan dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan pada KPHL dan

KPHP berdasarkan Perdirjen Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan Nomor

P.5/VII-WP3H/2012. Metode yang digunakan adalah metode IHMB. Sementara untuk

inventarisasi sosekbud akan menggunakan metode purposive sampling yakni

pengambilan sampel secara sengaja dengan beberapa pertimbangan menyangkut

wilayah/lokasi, informan (tokoh kunci) dan responden. Pelaksanaan kegiatan dengan

menggunakan pendekatan kualitatif (inventarisasi bersama masyarakat, yakni

Page 125: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

RENCANA KEGIATAN V-2

membangun hubungan baik dengan warga setempat sambil melakukan observasi dan

wawancara).

5.1.1. Inventarisasi Berkala Lima TahunanInventarisasi hutan dilakukan guna mendapatkan data dan informasi tentang

potensi, karakteristik, bentang alam, kondisi sosial-ekonomi dan lain-lainnya. Oleh

karenanya kegiatan inventarisasi akan dilakukan secara berkala sesuai dengan

kebutuhan pada tahapan pembentukan, pembangunan dan pengembangan.

Inventarisasi berkala wilayah kelola KPH Model Kendilo merupakan kegiatan berkala

yang perlu dilakukan untuk mengetahui dengan tepat perubahan yang terjadi di

wilayah KPH Model Kendilo selama kurun waktu tertentu. Kegiatan berkala ini juga

dapat mengakomodir perubahan yang terjadi pada kondisi bio-geofisik dan dinamika

sosial ekonomi dan budaya pada setiap blok pengelolaan hutan di wilayah KPHP

Model Kendilo.

Kegiatan ini dilaksanakan setiap 5 tahun sekali yang bertujuan untuk

memperoleh data update dan akurat pada masing-masing unit pengelolaan, blok dan

petak. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah kegiatan dilaksanakan sesuai

arah kebijakan pengelolaan yang telah ditetapkan dan perkembangan yang dicapai.

Inventarisasi hutan secara berkala pelaksanaannya mengacu pada pedoman

inventarisasi hutan. Hasil inventarisasi ini memberikan gambaran tentang risalah

kondisi unit pengelolaan hutan secara berkala sebagai berikut:

Kondisi awal;

Kondisi 5 tahun berikutnya dan dilengkapi dengan uraian peningkatan dan

penurunan serta permasalahannya;

Kondisi 10 tahun berikutnya dan dilengkapi dengan uraian peningkatan dan

penurunan serta permasalahannya.

Target kegiatan inventarisasi berkala ini menyebar pada 4 (empat) wilayah

kecamatan di Kabupaten Paser yang tercakup dalam 4 (empat) blok pengelolaan

terdiri dari : kawasan HL terdiri dari 1 blok pemanfaatan terbatas (jasling dan HHBK);

Kawasan HPT terdiri dari 1 blok pemanfaatan, jasa lingkungan dan HHBK, dan 1 blok

pemberdayaan masyarakat; dan Kawasan HP terdiri dari 1 blok pemanfaatan HHK-HT

dan 1 blok pemberdayaan masyarakat. Uraian kegiatan inventarisasi selengkapnya

pada wilayah KPHP Model Kendilo disajikan pada Tabel V-1.

Page 126: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

RENCANA KEGIATAN V-3

Tabel V-1. Uraian Kegiatan Inventarisasi Berkala pada Wilayah KPHP Model Kendilo Tahun 2017 - 2026

NO KEGIATANTARGET / INDIKATOR BIAYA

( x Juta)WAKTU DAN BIAYA PERTAHUN KEGIATAN (x Juta)

LOKASI VOLUME INDIKATOR 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026

5.1.1 Inventarisasi Berkala

a. Inventarisasi potensiflora dan fauna

Seluruh wilayah KPHPModel Kendilo

137.495 ha

Dokumen potensiflora dan fauna diwilayah KPHPModel Kendiloper 5 tahun

1.000 500 500

b. Inventarisasi tutupanhutan

Blok HL-Pemanfaatan 41.558 ha

Dokumen IHMBper 5 tahun

400 200 200

Blok HP- Pemanfaatan,jasling dan HHBK

20.934 ha 200 100 100

Blok HP-PemanfaatanHHK-HT

50.498 ha 200 100 100

Blok HP-Pemberdayaanmasyarakat

24.996 ha 200 100 100

c. Inventarisasi arealyang telah digunakanoleh masyarakat danpola pemanfaatannya

Blok HL- Pemanfaatan 41.558 ha

Terpetakannyaareal yang telahdigunakan olehmasyarakat

225 125 100

Blok HP- Pemanfaatan,jasling dan HHBK

20.934 ha 225 125 100

Blok HP-PemanfaatanHHK-HT

50.498 ha 225 125 100

Blok HP-Pemberdayaanmasyarakat

24.996 ha 225 125 100

d. Inventarisasi arealyang perludirehabilitasi

Seluruh wilayah KPHPModel Kendilo 137.495 ha

Terpetakannyaareal yang perludirehabilitasi

300 200 100

e. Pembuatan PUPCarbon trade

Blok HL-Pemanfaatan 41.558 haDokumentasipotensi karbon diseluruh blokpengelolaan KPHPModel Kendilo

50 25 25

Blok HP-Pemanfaatanjasling dan HHBK

20.934 ha 50 25 25

Blok HP-PemanfaatanHHK-HT

50.498 ha 50 25 25

Blok HP-Pemberdayaanmasyarakat

24.996 ha 50 25 25

Page 127: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

RENCANA KEGIATAN V-4

Sumber: Kajian Rencana Tim KPHP Model Kendilo (2016)

f. Inventarisasi potensijasling dan HHBK

Blok HL- Pemanfaatan 41.558 haDokumen potensiHHBK (madualam, gaharu,aren, tanamanobat dankosmetik)

300 200 100 Blok HP- Pemanfaatan,

jasling dan HHBK20.934 ha 300 200 100

Blok HP-PemanfaatanHHK-HT

50.498 ha 300 200 100

Blok HP-Pemberdayaanmasyarakat

24.996 ha 300 200 100

g. Inventarisasi HCVA Blok HP-PemanfaatanHHK-HT 50.498 ha

Terpetakanyaareal-arealbernilaikonservasi tinggi

300 200 100

h. Inventarisasi kondisisosial, ekonomi danbudaya masyarakat

20 desa yang berada didalam dan sekitar wilayahKPHP Model Kendilo

Dilakukandi tahun2017 dan2018 @ 20desa

Dokumen sosial,ekonomi danbudayamasyarakat

150 100 50

Page 128: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

RENCANA KEGIATAN V-5

5.1.2. Tata Batas Luar WilayahKegiatan pembuatan batas luar wilayah KPHP Model Kendilo merupakan

kegiatan riil fisik di lapangan sebagai lanjutan dari sketch mapping yang telah

dilakukan dengan pendekatan GIS dan survei awal terhadap batas-batas kawasan

budidaya masyarakat atau kawasan non hutan yang ada di lapangan. Batas luar KPHP

Model Kendilo memisahkan wilayah KPH dengan areal luarnya yang dapat berupa:

Kawasan hutan yang termasuk KPH lain (KPH Telake dan KPH wilayah Provinsi

Kalimantan Selatan);

Kawasan non kehutanan;

Kawasan hutan dengan fungsi lain seperti kawasan lindung, atau kawasan

konservasi dan untuk wilayah peruntukan lain, seperti jalan, pemukiman masyarakat

dan lain-lain.

Estimasi dan rencana pengukuran panjang trayek rekonstruksi batas luar wilayah

pengelolaan KPHP Model Kendilo dapat dilihat pada Tabel V-2.

Tabel V-2. Rencana dan Target Waktu Pelaksanaan Rekonstruksi Batas Luar KPHP ModelKendilo

UnitPengelolaan Fungsi Hutan Panjang Batas (km) Tahun Pelaksanaan

I Hutan Lindung 257,46 I-XII Hutan Produksi 5,72 IIIIII Hutan Produksi 10,58 IVIV Hutan Produksi 40,00 I-IVV Hutan Produksi 49,73 I-VVI Hutan Produksi 41,34 I-VVII Hutan Produksi 6,63 V

411,46Sumber: Analisis GIS (2016)

Adapun rencana kegiatan tata batas luar wilayah KPHP Model Kendilo meliputi :

a. Sosialisasi batas luar wilayah KPHP Model terutama yang bersinggungan dengan

masyarakat atau pihak lain.

b. Melaksanakan proses tata batas luar wilayah KPHP Model Kendilo.

c. Pemeliharaan pal batas.

d. Rekonstruksi batas wilayah KPHP Model Kendilo tiap 10 tahun sekali.

Sajian lengkap mengenai kegiatan tata batas luar wilayah KPHP Model Kendilo

dapat dilihat pada tabel V.3.

Page 129: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

RENCANA KEGIATAN V-6

Tabel V-3. Uraian Kegiatan Tata Batas Luar Wilayah KPHP Model Kendilo Tahun 2017 – 2026

NO KEGIATANTARGET / INDIKATOR BIAYA

( x Juta)WAKTU DAN BIAYA PERTAHUN KEGIATAN (x Juta)

LOKASI VOLUME INDIKATOR 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026

5.1.2 Tata Batas Luar WilayahKPHP Model Kendiloa. Sosialisasi batas luar

wilayah KPHP Modelterutama yangbersinggungandengan masyarakatatau pihak lain

20 Desa3 desa per

tahun

Laporan hasilsosialisasi batasluar setiap tahun

150 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15

b. Tata batas luarwilayah KPHP ModelKendilo

Batas luar unit I 247,39 km

Dokumen tatabatas wilayahKPHP ModelKendilo

500 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50

Batas luar unit II 5,72 km 50 50

Batas luar unit III 10,58 km 100 100

Batas luar unit IV 40,00 km 200 50 50 50 50

Batas luar unit V 49,73 km 250 50 50 50 50 50

Batas luar unit VI 41,34 km 250 50 50 50 50 50

Batas luar unit VII 6,63 km 50 50

c. Pemeliharaan palbatas

Batas luar masing-masing unit 411,46 km

Laporan hasilpemeliharaan palbatas setiap 5Tahun

250 175 175

d. Rekonstruksi bataswilayah KPHP ModelKendilo tiap 10 tahunsekali

Batas luar masing-masing unit

411,46 km

Dokumen danpeta hasilrekonstruksibatas luar

500 250 250

Sumber: Kajian Rencana Tim KPHP Model Kendilo (2016)

Page 130: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

RENCANA KEGIATAN V-7

5.1.3. Penataan Batas BlokTata batas blok dilaksanakan sebagai penataan lanjutan setelah tata batas

terluar kawasan pengelolaan. Pembagian blok dilakukan berdasarkan kesamaan

karakter fisiografi, kesamaan fungsi pengelolaan dan kemudahaan aksesibilitas,

sehingga blok dapat dikelola secara efektif dan efesien. Adapun jumlah target rencana

pelaksanaan penataan batas blok pada KPHP Model Kendilo disajikan pada Tabel V-4.

Tabel V-4. Rencana Trayek Tata Batas Blok di KPHP Model Kendilo

No.Blok

Luas (ha)Panjang

Batas(km)Fungsi Arahan/peruntukan

1. Hutan Lindung Pemanfaatan (terbatas utk Jasling-HHBK) 41.557,73 256,02

2. Hutan ProduksiTerbatas

Pemanfaatan, Jasa Lingkungan dan HHBK 20.934,41 191,51Pemberdayaan Masyarakat 13.115,15 142,11

3. Hutan Produksi Pemanfaatan HHK-HT 50.498,08 146,33Pemberdayaan Masyarakat 11.390,57 36,73

137.495 772,7Sumber: Analisis peta dan data sekunder (2016)

Hasil yang diharapkan dari adanya kegiatan rekontruksi batas luar dalam rangka

penataan blok adalah :

Adanya batas blok yang jelas mempunyai kepastian hukum yuridis formal di

lapangan. Wilayah KPHP Model Kendilo yang meliputi tata batas unit pengelolaan

dan blok serta petak akan memperoleh legalitas dan pengakuan oleh seluruh

pemangku kepentingan dan pemanfaatan kawasan hutan, sehingga menjamin

kepastian areal pengelolaan kawasan hutan untuk produksi kayu, non kayu dan jasa

lingkungan sebagai unit manajemen terkecil;

Kepastian luasan kawasan budidaya non kehutanan sebagai buffer lingkungan dan

pembinaan sosial;

Meningkatnya pengendalian dan kelestarian kawasan hutan sesuai dengan

fungsinya.

Adapun rencana kegiatan tata batas luar wilayah KPHP Model Kendilo meliputi :

a. Sosialisasi batas luar wilayah KPHP Model terutama yang bersinggungan dengan

masyarakat atau pihak lain.

b. Melaksanakan proses tata batas luar wilayah KPHP Model Kendilo.

c. Pemeliharaan pal batas.

d. Rekonstruksi batas wilayah KPHP Model Kendilo tiap 10 tahun sekali.

Sajian lengkap mengenai kegiatan tersebut dapat dilihat pada tabel V.5.

Page 131: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

RENCANA KEGIATAN V-8

Tabel V-5. Uraian Kegiatan Tata Batas Blok Wilayah KPHP Model Kendilo Tahun 2017 – 2026

NO KEGIATANTARGET / INDIKATOR BIAYA

( x Juta)WAKTU DAN BIAYA PERTAHUN KEGIATAN (x Juta)

LOKASI VOLUME INDIKATOR 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026

5.1.2Penataan Batas BlokWilayah KPHP ModelKendilo

a. Sosialisasi batas blokwilayah KPHP Modelterutama yangbersinggungandengan masyarakatatau pihak lain

20 Desa3 desa per

tahun

Laporan hasilsosialisasi batasluar setiap tahun

150 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15

b. Penandaan batasblok wilayah KPHPModel Kendilo

Blok pemanfaatanterbatas Jasling danHHBK (HL)

256,02 km

Dokumen tatabatas blokwilayah KPHPModel Kendilo

1.000 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

Blok pemanfaatanJasling dan HHBK (HP)

191,51 km 300 50 50 50 50 50 50

Blok PemberdayaanMasyarakat (HP)

178,84 km 300 50 50 50 50 50 50

Blok pemanfaatanHHK-HT (HP)

146,33 km 300 50 50 50 50 50 50

c. Pemeliharaan palbatas blok

Batas masing-masingblok

772,7 km

Laporan hasilpemeliharaan palbatas setiap 5Tahun

300 150 150

d. Rekonstruksi batasblok wilayah KPHPModel Kendilo tiap10 tahun sekali

Batas masing-masingblok

772,7 km

Dokumen danpeta hasilrekonstruksibatas blok

300 150 150

Sumber: Kajian Rencana Tim KPHP Model Kendilo (2016)

Page 132: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

RENCANA KEGIATAN V-9

5.2. Pemanfaatan Hutan pada Wilayah TertentuWilayah tertentu adalah wilayah hutan yang situasi dan kondisinya belum

menarik bagi pihak ketiga atau belum diminati oleh pihak ketiga untuk

mengembangkan usaha pemanfaatannya. Wilayah kelola KPHP Model Kendilo yang

belum diminati oleh investor akan dikelola sendiri sesuai dengan fungsi hutan dan

potensinya. Pemanfaatan pada wilayah tertentu akan dilaksanakan setelah KPHP

Model Kendilo mendapat penunjukan dari Menteri.

Wilayah tertentu pada KPHP Model Kendilo memiliki luas 83.972 ha yang

tersebar pada blok-blok: (1) Pemanfaatan; (2) HPT-Pemanfaatan, Jasa Lingkungan

dan HHBK; Pemberdayaan; (3) HP-Pemanfaatan HHK-HT; Pemberdayaan. Wilayah

tersebut direncanakan akan dikelola oleh KPHP Model Kendilo baik dengan pola

swakelola maupun dengan kemitraan atau kerja sama dengan investor, masyarakat

ataupun pihak lain yang berminat. Sebaran spasial, kelas perusahaan dan rencana

program kegiatan pada wilayah tertentu KPHP Model Kendilo selengkapnya disajikan

pada Tabel V-5.

Wilayah tertentu KPHP Model Kendilo akan dikelola secara profesional untuk

menjadi sumber pendapatan bagi KPHP Model Kendilo sehingga menginjak tahun

perencanaan ke - 8 sudah dapat mandiri untuk mendukung kegiatan operasional rutin

KPHP Model Kendilo. Oleh karena itu, penggalian potensi wilayah tertentu terutama

potensi HHBK dan jasa lingkungan pada proses inventarisasi awal tahun perencanaan

sangat penting untuk segera mengembangkan bisnis KPHP Model Kendilo.

Pengembangan bisnis HHBK dan jasa lingkungan diutamakan pada blok HL-

Pemanfaatan, blok HPT-Pemanfaatan, Jasa Lingkungan dan HHBK, serta blok

pemberdayaan masyarakat. Diutamakan kegiatan tersebut dilakukan dengan skema

kemitraan dan kerja sama bersama masyarakat setempat.

Wilayah tertentu KPHP Model Kendilo juga akan mengelola hutan tanaman yang

dengan skema kemitraan dan kerja sama dengan masyarakat, investor profesional

atau pihak lain yang tertarik. Pengembangan hutan tanaman ini diutamakan pada

lahan yang sudah mengalami kritis, sehingga manfaat kegiatannya sekaligus

melakukan rehabilitasi hutan dan lahan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas

ekologis Daerah Aliran Sungai. Pola penanaman agroforestry akan lebih ditekankan

untuk meningkatkan nilai tambah kawasan dalam jangka pendek (tanaman pangan),

jangka menengah (tanaman MTPS) dan jangka panjang (tanaman kayu-kayuan).

Page 133: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

RENCANA KEGIATAN V-10

Tabel V-6. Pembagian Blok dan Penentuan Wilayah Tertentu KPHP Model Kendilo

FungsiHutan Unit Blok Penggunaan dan Izin Pemanfaatan Luas Kelola (ha)

HutanLindung I Pemanfaatan

- Perlindungan ekosistem- Usaha pemungutan HHBK- Pemanfaatan jasa lingkungan wisata

alam dan penyerapan karbon

41.558

HutanProduksi(Terbatas)

IPemanfaatan,Jasa Lingkungandan HHBK

- Perlindungan dan pengawetan tata air- Usaha pemungutan HHBK- Pemanfaatan jasa lingkungan wisata alam

dan penyerapan karbon

20.495

HutanProduksi(Terbatas)

I PemberdayaanMasyarakat

- Hutan Tanaman Rakyat (HTR)- Hutan Kemasyarakatan (HKm)- Hutan Desa (HD)- Pemanfaatan Hutan tanaman melalui

skema Kemitraan atau kerja sama- Usaha pemungutan HHBK- Pemanfaatan jasa lingkungan wisata

alam dan penyerapan karbon

11.228

HutanProduksi I Pemberdayaan

Masyarakat

- Hutan Tanaman Rakyat (HTR)- Hutan Kemasyarakatan (HKm)- Hutan Desa (HD)- Pemanfaatan Hutan tanaman melalui

skema Kemitraan atau kerja sama- Usaha pemungutan HHBK- Pemanfaatan jasa lingkungan wisata

alam dan penyerapan karbon

2.310

HutanProduksi II Pemberdayaan

Masyarakat

- Hutan Tanaman Rakyat (HTR)- Hutan Kemasyarakatan (HKm)- Hutan Desa (HD)- Pemanfaatan Hutan tanaman melalui

skema Kemitraan atau kerja sama- Usaha pemungutan HHBK- Pemanfaatan jasa lingkungan wisata

alam dan penyerapan karbon

156

HutanProduksi III Pemberdayaan

Masyarakat

- Hutan Tanaman Rakyat (HTR)- Hutan Kemasyarakatan (HKm)- Hutan Desa (HD)- Pemanfaatan Hutan tanaman melalui

skema Kemitraan atau kerja sama- Usaha pemungutan HHBK- Pemanfaatan jasa lingkungan wisata

alam dan penyerapan karbon

261

HutanProduksi IV Pemberdayaan

Masyarakat

- Hutan Tanaman Rakyat (HTR)- Hutan Kemasyarakatan (HKm)- Hutan Desa (HD)- Pemanfaatan Hutan tanaman melalui

skema Kemitraan atau kerja sama- Usaha pemungutan HHBK- Pemanfaatan jasa lingkungan wisata

alam dan penyerapan karbon

6.515

HutanProduksi V Pemberdayaan

Masyarakat

- Hutan Tanaman Rakyat (HTR)- Hutan Kemasyarakatan (HKm)- Hutan Desa (HD)

797

Page 134: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

RENCANA KEGIATAN V-11

FungsiHutan Unit Blok Penggunaan dan Izin Pemanfaatan Luas Kelola (ha)

- Pemanfaatan Hutan tanaman melaluiskema Kemitraan atau kerja sama- Usaha pemungutan HHBK- Pemanfaatan jasa lingkungan wisata

alam dan penyerapan karbon

HutanProduksi VI Pemberdayaan

Masyarakat

- Hutan Tanaman Rakyat (HTR)- Hutan Kemasyarakatan (HKm)- Hutan Desa (HD)- Pemanfaatan Hutan tanaman melalui

skema Kemitraan atau kerja sama- Usaha pemungutan HHBK- Pemanfaatan jasa lingkungan wisata

alam dan penyerapan karbon

364

HutanProduksi VII Pemberdayaan

Masyarakat

- Hutan Tanaman Rakyat (HTR)- Hutan Kemasyarakatan (HKm)- Hutan Desa (HD)- Pemanfaatan Hutan tanaman melalui

skema Kemitraan atau kerja sama- Usaha pemungutan HHBK- Pemanfaatan jasa lingkungan wisata

alam dan penyerapan karbon

272

Sumber: Analisis peta dan data sekunder (2016)

Prioritas kegiatan pada pemanfaatan hutan pada wilayah tertentu di dalam

wilayah KPHP Model Kendilo direncanakan pada pengembangan 3 (tiga) core

businesses di blok-blok yang telah ditentukan. Pengembangan usaha tersebut adalah

sebagai berikut: (1) Pengelolaan dan pengembangan hutan tanaman melalui pola

kemitraan agroforestry; (2) Pengelolaan dan pengembangan HHBK, seperti: rotan,

tumbuhan obat, damar, lebah madu, air mineral, aren dan gaharu; serta (3)

Pengelolaan jasa lingkungan untuk wisata alam dan penyerapan karbon.

Tabel V-7. Prioritas Kegiatan Pemanfaatan Hutan pada Wilayah Tertentu di Wilayah KPHPModel Kendilo

No Jenis Usaha Blok TahunPelaksanan Arahan Pencapaian

1 Pengelolaan danPengembangan HutanAlam dan Tanaman(pertukangan)

-HP-Pemanfaatan-HP-HHK-HT-HP-Pemberdayaan

Tahun 1-10Prioritas 1

- Terbentuknya usaha dankelembagaan pemanfaatanhasil hutan kayu hutan alam;- Terbentuknya usaha dan

kelembagaan pengelolahutan tanaman;- Terbangunnya usaha hutan

tanaman Pertukangan untukmendukung bahan bakuindutsri produk pengolahankayu; Pertukangan di

Page 135: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

RENCANA KEGIATAN V-12

No Jenis Usaha Blok TahunPelaksanan Arahan Pencapaian

Kabupaten Paser

2 Pengelolaan danpengembangan HasilHutan Bukan Kayu(HHBK) : gaharu,tumbuhan obat, damaragathis, lebah madu, airmineral, dan aren

Blok HL-Pemanfaatan; BlokHP-Pemanfaatan,Jasa Lingkungandan HHBK; BlokHP-Pemberdayaan

Tahun 1 - 10Prioritas 1

- Terbentuknya usahapengelolaan HHBK (rumputketak, gaharu, tumbuhanobat, damar, lebah madu,aren, dan air mineral);- Terbangunnya usaha home

industry pengelolaantumbuhan obat, madu, airmineral, air madu, aren/gulamerah, dan kerajinan rumputketak.

3 Pengelolaan Jasalingkungan untuk wisataalam Penyerapankarbon

Blok HL-Pemanfaatan; BlokHP-Pemanfaatan,Jasa Lingkungandan HHBK; BlokHP-Pemberdayaan

Tahun 1 -10Prioritas 1

- Terinventarisirnya potensijasa lingkungan untuk carbontrade;- Termanfaatkannya potensi

jasa lingkungan secara lestari;- Meningkatnya area yang

dapat mendukung programpenyerapan karbon.

Sumber: Hasil analisis potensi di lapangan (2016)

Gambaran penerapan tiga core businesses tersebut pada prinsipnya diwadahi

dalam kegiatan agroforestry multi bisnis/usaha. Model penerapan yang telah

dikembangkan adalah kemitraan agroforestry KPHP Kendilo dengan KTH Alas Taka,

dimana multi bisnis yang akan dikembangkan meliputi :

a. Bisnis Tanaman Hutan berupa kayu industri jabon, sengon, meranti, gaharu dan

lainnya.

b. Bisnis HHBK berupa buah-buahan, minyak gaharu, beras, bibit padi, kompos dan

lainnya;

c. Bisnis Jasa lingkungan berupa wisata alam jelajah sungai/arung jeram, air

kemasan, energi listrik mikrohidro, perkemahan, cross road, dan atraksi alam

lainnya.

Untuk lebih jelasnya gambaran pola agroforestry multi bisnis/usaha dapat dilihat

pada gambar berikut :

Page 136: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

RENCANA KEGIATAN V-13

Gambar V-1. Penerapan Konsep 3 Core Businessis pada Agroforestry Multi Usaha

5.2.1. Pengelolaan dan Pengembangan Hutan TanamanPada wilayah KPHP Model Kendilo terdapat beberapa blok hutan sekunder yang

tidak terlalu luas namun bisa berpotensi untuk dikembangkan. Pemanfaatan hasil

hutan tersebut akan dilakukan oleh KPHP Model Kendilo bekerjasama dengan

masyarakat dan dalam pengusahaannya akan melibatkan investor profesional sebagai

mitra. Pemanfatan hasil hutan kayu yang akan dilakukan di wilayah KPHP Model

Kendilo dengan kelas perusahaan pemanfaatan HHK-HT, dengan lokasi dan luasan

sebagai berikut.

Tabel V-8. Rencana Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu di Wilayah Kelola KPHP Model Kendilo

Jenis Pemanfaatan Lokasi Kegiatan Luas (ha)

Pemanfaatan HHK-HT

Blok Pemanfaatan HHK-HT Unit I 40.268

Blok Pemanfaatan HHK-HT Unit V 6.036

Blok Pemanfaatan HHK-HT Unit VI 4.424

Blok Pemberdayaan Masyarakat Unit I 2.758

Blok Pemberdayaan Masyarakat Unit II 177

Blok Pemberdayaan Masyarakat Unit III 388

Page 137: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

RENCANA KEGIATAN V-14

Jenis Pemanfaatan Lokasi Kegiatan Luas (ha)

Blok Pemberdayaan Masyarakat Unit IV 6.515

Blok Pemberdayaan Masyarakat Unit V 798

Blok Pemberdayaan Masyarakat Unit VI 364

Blok Pemberdayaan Masyarakat Unit VII 273

Jumlah 62.001Sumber: Analisis peta dan data sekunder (2016)

Untuk pengembangan hutan tanaman, beberapa kegiatan yang dilakukan

sebagai berikut:

a. Melakukan pemetaan potensi dan sebaran hutan tanaman pada wilayah KPHP

Model Kendilo;

b. Penyusunan Rencana Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan

Tanaman (RKUPHHK-HT) berdasarkan Hasil Inventarisasi menyeluruh berkala

(IHMB);

c. Menyusun rencana pemanfaatan dan pengembangan hutan tanaman;

d. Penyiapan kelembagaan pengelola (sarana prasarana, SDM dan peralatan);

e. Pengembangan jaringan pasar;

f. Monitoring dan Evaluasi Kegiatan.

Gambaran lengkap mengenai rencana pengelolaan dan pengembangan hutan

tanaman di wilayah KPHP Model Kendilo dapat dilihat pada tabel V.8.

Page 138: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

RENCANA KEGIATAN V-15

Tabel V-8. Uraian Rencana Kegiatan Pengelolaan dan Pengembangan Tanaman Hutan di Wilayah Tertentu KPHP Model Kendilo Tahun 2017 – 2026

NO KEGIATANTARGET / INDIKATOR BIAYA

( x Juta)WAKTU DAN BIAYA PERTAHUN KEGIATAN (x Juta)

LOKASI VOLUME INDIKATOR 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026

5.2.1Pengelolaan danPengembangan HutanTanaman

a. Melakukanpemetaan potensidan sebaran hutantanaman padawilayah tertentuKPHP-Model Kendilo

Blok Pemanfaatan HHK-HT Unit I 40.151 Ha

Dokumen danPeta sebaranpotensi dansebaran Kayupada HutanTanaman

500 100 100 100 100 100

Blok PemberdayaanMasyarakat Unit I 2.876 Ha 150 50 50 50

Blok PemberdayaanMasyarakat Unit II 177 Ha 50 30 10 10

Blok PemberdayaanMasyarakat Unit III 388 Ha 50 30 10 10

Blok PemberdayaanMasyarakat Unit IV 6.515 Ha 200 100 50 50

Blok PemberdayaanMasyarakat Unit V 798 Ha 50 30 10 10

Blok PemberdayaanMasyarakat Unit VI 364 Ha 50 30 10 10

Blok PemberdayaanMasyarakat Unit VII 273 Ha 50 30 10 10

b. Penyusunan RencanaUsaha PemanfaatanHasil Hutan Kayupada Hutan Tanaman(RKUPHHK-HT)berdasarkan HasilInventarisasimenyeluruh berkala(IHMB)

Blok Pemanfaatan HHK-HT Unit I 1 Dokumen

DokumenRKUPHHK-HT

500 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50

Blok PemberdayaanMasyarakat Unit I

10Dokumen 120 20 20 20 20 20 20

Blok PemberdayaanMasyarakat Unit II 1 Dokumen 120 20 20 20 20 20 20

Blok PemberdayaanMasyarakat Unit III 1 Dokumen 120 20 20 20 20 20 20

Blok PemberdayaanMasyarakat Unit IV 5 Dokumen 180 30 30 30 30 30 30

Page 139: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

RENCANA KEGIATAN V-16

NO KEGIATANTARGET / INDIKATOR BIAYA

( x Juta)WAKTU DAN BIAYA PERTAHUN KEGIATAN (x Juta)

LOKASI VOLUME INDIKATOR 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026

Blok PemberdayaanMasyarakat Unit V 2 Dokumen 120 20 20 20 20 20 20

Blok PemberdayaanMasyarakat Unit VI 1 Dokumen 120 20 20 20 20 20 20

Blok PemberdayaanMasyarakat Unit VII 1 Dokumen 120 20 20 20 20 20 20

c. Penyiapankelembagaanpengelola (saranaprasarana, SDM danperalatan)

Blok Pemanfaatan HHK-HT Unit I 1 UM

Lembaga UnitManagemen(UM), DokumenKesepakatanKemitraan/Kerjasama pada masing-masing blok dankegiatan;Adanya Saranadan PrasaranaOperasional

50 25 25

Blok PemberdayaanMasyarakat Unit I 10 UM 300 150 150

Blok PemberdayaanMasyarakat Unit II 1 UM 50 25 25

Blok PemberdayaanMasyarakat Unit III 1 UM 50 25 25

Blok PemberdayaanMasyarakat Unit IV 5 UM 150 75 75

Blok PemberdayaanMasyarakat Unit V 2 UM 100 50 50

Blok PemberdayaanMasyarakat Unit VI 1 UM 50 25 25

Blok PemberdayaanMasyarakat Unit VII 1 UM 50 25 25

d. Pengembanganjaringan pasar

Blok Pemanfaatan HHK-HT Unit I dan BlokPemberdayaanMasyarakat Unit I-VII

4 Jaringan(Lokal,Kaltim,Kalsel,Jawa)

Adanya pasaruntukpemanfaatanHHK-HT

200 50 25 25 25 25 25 25

e. Monitoring danEvaluasi Kegiatan

Blok Pemanfaatan HHK-HT Unit I dan BlokPemberdayaanMasyarakat Unit I-VII

22 UM Laporan EvaluasiTahunan 100 20 20 20 20 20

Sumber: Kajian Rencana Tim KPHP Model Kendilo (2016)

Page 140: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

RENCANA KEGIATAN V-17

5.2.2. Pemanfaatan Hasil Hutan Bukan KayuPemanfaatan HHBK akan dilaksanakan oleh KPHP Model Kendilo bermitra atau

bekerja sama denga masyarakat. Wilayah yang akan dikembangkan dalam

pemanfaatan HHBK adalah di blok HL-pemanfaatan, blok HPT-pemanfaatan, jasa

lingkungan dan HHBK, serta blok HP-pemberdayaan. Blok pemberdayaan akan

diutamakan kegiatan agroforestry yang mengembangkan produk HHBK, terutama

pada areal dekat dengan pemukiman penduduk, yang tersebar hampir ke seluruh

wilayah KPHP Model Kendilo.

Tabel V-10. Rencana Pemanfaatan Hasil Hutan Bukan Kayu Wilayah Kelola KPHP-ModelKendilo

Jenis Pemanfaatan Lokasi Kegiatan (Blok/Unit/Sub-Unit) Luas (ha)

PemanfaatanJasling dan HHBK

Blok HL-Pemanfaatan Unit I 41.558

Blok HPT-Pemanfaatan, Jasa Lingkungan danHHBK Unit I 20.934

Blok HPT-Pemberdayaan Unit I 13.187

Blok HP-Pemberdayaan Unit I 2.876

Blok HP-Pemberdayaan Unit II 177

Blok HP-Pemberdayaan Unit III 388

Blok HP-Pemberdayaan Unit IV 6.515

Blok HP-Pemberdayaan Unit V 798

Blok HP-Pemberdayaan Unit VI 364

Blok HP-Pemberdayaan Unit VII 273

Jumlah 87.070

Sumber: Analisis Peta dan Data Sekunder (2016)

Beberapa kegiatan yang perlu dilakukan dalam pengembangan HHBK adalah

sebagai berikut:

a. Melakukan pemetaan potensi dan sebaran HHBK pada wilayah KPHP Model

Kendilo;

b. Inventarisasi potensi jenis HHBK dan pola pemanfaatan oleh masyarakat, yang

akan dilaksanakan pada seluruh wilayah tertentu KPHP Model Kendilo;

c. Menyusun rencana pemanfaatan dan pengembangan HHBK;

d. Penyiapan kelembagaaan pengelola (sarana prasarana, SDM dan peralatan);

e. Pengembangan jaringan pasar.

Page 141: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

RENCANA KEGIATAN V-18

Tabel V-11. Uraian Rencana Kegiatan Pengelolaan dan Pengembangan HHBK di Wilayah Tertentu KPHP Model Kendilo Tahun 2017 – 2026

NO KEGIATANTARGET / INDIKATOR BIAYA

( x Juta)WAKTU DAN BIAYA PERTAHUN KEGIATAN (x Juta)

LOKASI VOLUME INDIKATOR 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026

5.2.2 Pengelolaan danPengembangan HHBK

a. Melakukanpemetaan potensidan sebaran HHBKpada wilayahtertentu KPHP-Model Kendilo

Blok HL-Pemanfaatan Unit I 41.558 Ha

Dokumen danPeta sebaranpotensi HHBK

100 50 25 25

Blok Pemanfaatan, JasaLingkungan dan HHBK Unit I 20.934 Ha 100 50 25 25

Blok Pemanfaatan HHK-HTUnit I 40.151 Ha 100 50 25 25

Blok PemberdayaanMasyarakat Unit I 2.876 Ha 100 50 25 25

Blok PemberdayaanMasyarakat Unit II 177 Ha 50 25 25

Blok PemberdayaanMasyarakat Unit III 388 Ha 50 25 25

Blok PemberdayaanMasyarakat Unit IV 6.515 Ha 100 50 25 25

Blok PemberdayaanMasyarakat Unit V 798 Ha 50 25 25

Blok PemberdayaanMasyarakat Unit VI 364 Ha 50 25 25

Blok PemberdayaanMasyarakat Unit VII 273 Ha 50 25 25

b. Inventarisasipotensi jenis HHBKdan polapemanfaatan olehmasyarakat, yangakan dilaksanakanpada seluruhwilayah tertentu

Blok HL-Pemanfaatan Unit I 41.558 Ha

Dokumen danPeta sebaranpotensi HHBK

100 50 25 25

Blok Pemanfaatan, JasaLingkungan dan HHBK Unit I 20.934 Ha 100 50 25 25

Blok Pemanfaatan HHK-HTUnit I 40.151 Ha 100 50 25 25

Blok PemberdayaanMasyarakat Unit I 2.876 Ha 100 50 25 25

Page 142: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

RENCANA KEGIATAN V-19

NO KEGIATANTARGET / INDIKATOR BIAYA

( x Juta)WAKTU DAN BIAYA PERTAHUN KEGIATAN (x Juta)

LOKASI VOLUME INDIKATOR 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026

KPHP-ModelKendilo)

Blok PemberdayaanMasyarakat Unit II 177 Ha 50 25 25

Blok PemberdayaanMasyarakat Unit III 388 Ha 50 25 25

Blok PemberdayaanMasyarakat Unit IV 6.515 Ha 100 50 25 25

Blok PemberdayaanMasyarakat Unit V 798 Ha 50 25 25

Blok PemberdayaanMasyarakat Unit VI 364 Ha 50 25 25

Blok PemberdayaanMasyarakat Unit VII 273 Ha 50 25 25

c. Menyusun RencanaPemanfaatan danPengembanganHHBK

Blok HL-Pemanfaatan Unit I 3 Dokumen

DokumenRencanaPemanfaatanHHBK Potensial

45 25 25 25

Blok Pemanfaatan, JasaLingkungan dan HHBK Unit I 3 Dokumen 45 25 25 25

Blok Pemanfaatan HHK-HTUnit I 1 Dokumen 15 5 5 5

Blok PemberdayaanMasyarakat Unit I

10Dokumen 150 50 50 50

Blok PemberdayaanMasyarakat Unit II 1 Dokumen 15 5 5 5

Blok PemberdayaanMasyarakat Unit III 1 Dokumen 15 5 5 5

Blok PemberdayaanMasyarakat Unit IV 5 Dokumen 75 25 25 25

Blok PemberdayaanMasyarakat Unit V 2 Dokumen 30 10 10 10

Blok PemberdayaanMasyarakat Unit VI 1 Dokumen 15 5 5 5

Blok PemberdayaanMasyarakat Unit VII 1 Dokumen 15 5 5 5

d. Penyiapankelembagaan

Blok HL-Pemanfaatan Unit I 3 UM Lembaga UnitManagemen

150 150Blok Pemanfaatan, Jasa 3 Um 150 150

Page 143: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

RENCANA KEGIATAN V-20

NO KEGIATANTARGET / INDIKATOR BIAYA

( x Juta)WAKTU DAN BIAYA PERTAHUN KEGIATAN (x Juta)

LOKASI VOLUME INDIKATOR 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026

pengelola (saranaprasarana, SDMdan peralatan)

Lingkungan dan HHBK Unit I (UM), DokumenKesepakatanKemitraan/Kerjasama pada masing-masing blok dankegiatan;Adanya Saranadan PrasaranaOperasional

Blok Pemanfaatan HHK-HTUnit I 1 UM 50 50

Blok PemberdayaanMasyarakat Unit I 10 UM 500 200 150 150

Blok PemberdayaanMasyarakat Unit II 1 UM 50 50

Blok PemberdayaanMasyarakat Unit III 1 UM 50 50

Blok PemberdayaanMasyarakat Unit IV 5 UM 250 100 50 50 50

Blok PemberdayaanMasyarakat Unit V 2 UM 100 100

Blok PemberdayaanMasyarakat Unit VI 1 UM 50 50

Blok PemberdayaanMasyarakat Unit VII 1 UM 50 50

e. Pengembanganjaringan pasar

Blok HL-Pemanfaatan; BlokPemanfaatan, Jasling &HHBK; Blok PemanfaatanHHK-HT Unit I dan BlokPemberdayaan MasyarakatUnit I-VII

4 Jaringan(Lokal,Kaltim,Kalsel,Jawa)

Adanya pasaruntukpemanfaatanHHBK

200 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

f. Monitoring danEvaluasi Kegiatan

Blok HL-Pemanfaatan; BlokPemanfaatan, Jasling &HHBK; Blok PemanfaatanHHK-HT Unit I dan BlokPemberdayaan MasyarakatUnit I-VII

24 UM Laporan EvaluasiTahunan 100 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

Sumber: Kajian Rencana Tim KPHP Model Kendilo (2016)

Page 144: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

RENCANA KEGIATAN V-21

5.2.3. Pengembangan Jasa Lingkungan untuk PenyerapanKarbon dan Wisata Alam

A. Pengembangan Jasa Lingkungan Penyerapan KarbonPada wilayah tertentu untuk pengembangan jasa lingkungan yang akan dikelola

langsung oleh KPHP Model Kendilo maka strateginya adalah memastikan tata kelola

yang dilakukan berorientasi pada kelestarian. Dalam upaya perlindungan hutan untuk

kelestarian serta pengurangan emisi dari degradasi dan deforestasi serta upaya

mempertahankan dan meningkatkan stok karbon dari pengelolaan hutan secara lestari

(PHL), konservasi serta rehabilitasi sebagaimana halnya program REDD+, maka

upaya tersebut juga merupakan bagian dari program-program yang akan dilaksanakan

oleh KPHP Model Kendilo sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Dalam rangka mengukur dan memastikan bahwa kegiatan-kegiatan yang

dilakukan oleh KPHP Model Kendilo merupakan bagian dari pengurangan emisi maka

akan dilakukan beberapa kegiatan sebagai berikut:

a. Pemetaan wilayah lindung dan potensi yang ada di dalamnya;

b. Inventarisasi carbon trade (PUP Karbon) dan jasa lingkungan lainnya;

c. Melakukan analisis faktor penyebab degradasi dan deforestasi skala KPHP Model

Kendilo;

d. Menyusun REL (Reduction Emission Level) skala KPHP Model Kendilo;

e. Menyusun desain penurunan emisi yang terintegrasi dengan rencana pengelolaan

KPH dan ijin pemanfaatan dan penggunaan kawasan hutan;

f. Inventarisasi area yang perlu direhabilitasi.

B. Pengembangan Jasa Lingkungan Wisata AlamPotensi wisata alam pada wilayah tertentu KPHP Model Kendilo sangat besar.

Oleh karenanya perlu keseriusan dan fokus dalam pengelolaannya dengan melibatkan

pihak terkait baik ditingkat pemerintahan lokal (desa), juga pemerintah kabupaten

Paser dan Provinsi Kaltim. Jasa lingkungan wisata alam yang dikembangkan

merupakan bagian dari kegiatan utama pemanfaatan hutan tanaman dengan pola

agroforestry yang melibatkan langsung peran masyarakat desa dalam wadah

kelompok tani hutan. Masyarakat tetap harus dilibatkan langsung dalam pengelolaan

wisata alam karena nilai manfaatnya harus dapat dirasakan langsung oleh masyarakat

sehingga kesadaran memelihara dan menjaga sarana-prasarana wisata alam menjadi

bagian tanggung jawab mereka.

Page 145: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

RENCANA KEGIATAN V-22

Wisata alam di KPHP Model Kendilo akan dikelola dalam bentuk paket wisata

yang saling berhubungan dengan atraksi-atraksi alam sehingga tercipta keragaman

aktivitas wisata oleh para pengunjung. Contoh pengembangan wisata alam adalah

pada areal kemitraan agroforestry KPHP Model Kendilo dengan KTH Alas Taka di

Desa Suweto. Di areal ini akan dikembangkan wisata buah kelengkeng sebagai bagian

dari kegiatan agroforestry. Selanjutnya, pengunjung akan diajak berwisata jelajah

sungai Setiru dengan menggunakan ban renang sambill menikmati arum jeram dan

pemandangan alam sungai. Bagi pengunjung yang ingin menginap, telah disiapkan

camping area dengan fasilitas kemah dan kamar mandi. Camping area ini memberikan

pemandangan alam perbukitan Desa Suweto, dengan nuansa sunrise dan sunset yang

indah. Pada malam hari, akan melihat pemandangan langit yang indah dan kemudian

akan merasakan nuansa kabut dengan tebaran kunang-kunang malam. Bagi pencinta

tantangan, pengunjung dapat menikmati cross road mengelilingi medan bukit

agroforesty dan melintasi sungai Setiru. Atraksi lainnya yang akan dikembangkan

adalah flying fox. Dari blok areal kemitraan agroforestry Suweto, akan ada aktivitas

wisata lainnya dibeberapa calon areal kemitraan agroforestry lainnya seperti air terjun,

panjat gunung blawung, wisata gua dan lainnya.

Beberapa kegiatan yang perlu dilakukan dalam pengembangan jasa lingkungan

wisata alam sebagai berikut:

a. Melakukan pemetaan dan inventarisasi potensi dan sebaran jasa lingkungan

wisata alam pada wilayah KPHP Model Kendilo;

b. Menyusun rencana pemanfaatan dan pengembangan jasa lingkungan wisata

alam;

c. Penyiapan kelembagaaan pengelola (sarana prasarana, SDM dan peralatan);

d. Pengembangan jaringan pasar;

e. Monitoring dan evaluasi.

Gambaran lengkap mengenai rencana pengelolaan dan pengembangan jasa

lingkungan penyerapan karbon dan wisata alam di wilayah KPHP Model Kendilo dapat

dilihat pada tabel V.12 dan tabel V.13.

Page 146: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

RENCANA KEGIATAN V-23

Tabel V-12. Uraian Rencana Pengelolaan dan Pengembangan Jasa Lingkungan Untuk Penyerapan Karbon di Wilayah Tertentu KPHP Model KendiloTahun 2017 – 2026

NO KEGIATANTARGET / INDIKATOR BIAYA

( x Juta)WAKTU DAN BIAYA PERTAHUN KEGIATAN (x Juta)

LOKASI VOLUME INDIKATOR 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026

5.2.3 A. Pengelolaan dan Pengembangan Jasa LingkunganPenyerapan Karbon

a. Pemetaan wilayahlindung danpotensinya

Blok HL-Pemanfaatan Unit I 41.558 Ha

Dokumen danPeta sebaranpotensi dansebaran Kayupada HutanTanaman

100 50 25 25

Blok Pemanfaatan, JasaLingkungan dan HHBK Unit I 20.934 Ha 100 50 25 25

Blok Pemanfaatan HHK-HTUnit I 40.151 Ha 100 50 25 25

Blok PemberdayaanMasyarakat Unit I 2.876 Ha 100 50 25 25

Blok PemberdayaanMasyarakat Unit II 177 Ha 25 15 5 5

Blok PemberdayaanMasyarakat Unit III 388 Ha 25 15 5 5

Blok PemberdayaanMasyarakat Unit IV 6.515 Ha 100 50 25 25

Blok PemberdayaanMasyarakat Unit V 798 Ha 25 15 5 5

Blok PemberdayaanMasyarakat Unit VI 364 Ha 25 15 5 5

Blok PemberdayaanMasyarakat Unit VII 273 Ha 50 20 15 15

b. Inventarisasicarbon trade (PUPKarbon) danjasling

Blok HL-Pemanfaatan Unit I 41.558 Ha

Dokumen danPeta sebaranpotensi HHBK

100 50 25 25

Blok Pemanfaatan, JasaLingkungan dan HHBK Unit I 20.934 Ha 100 50 25 25

Blok Pemanfaatan HHK-HTUnit I 40.151 Ha 100 50 25 25

Blok PemberdayaanMasyarakat Unit I 2.876 Ha 100 50 25 25

Page 147: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

RENCANA KEGIATAN V-24

NO KEGIATANTARGET / INDIKATOR BIAYA

( x Juta)WAKTU DAN BIAYA PERTAHUN KEGIATAN (x Juta)

LOKASI VOLUME INDIKATOR 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026

Blok PemberdayaanMasyarakat Unit II 177 Ha 25 15 5 5

Blok PemberdayaanMasyarakat Unit III 388 Ha 25 15 5 5

Blok PemberdayaanMasyarakat Unit IV 6.515 Ha 100 50 25 25

Blok PemberdayaanMasyarakat Unit V 798 Ha 25 15 5 5

Blok PemberdayaanMasyarakat Unit VI 364 Ha 25 15 5 5

Blok PemberdayaanMasyarakat Unit VII 273 Ha 50 20 15 15

c. Melakukananalisis faktorpenyebabdegradasi dandeforestasi skalaKPHP-ModelKendilo

Blok HL-Pemanfaatan Unit I 1 Dokumen

DokumenRencanaPemanfaatanHHBK Potensial

25 15 5 5

Blok Pemanfaatan, JasaLingkungan dan HHBK Unit I 1 Dokumen 25 15 5 5

Blok Pemanfaatan HHK-HTUnit I 1 Dokumen 25 15 5 5

Blok PemberdayaanMasyarakat Unit I 1 Dokumen 25 15 5 5

Blok PemberdayaanMasyarakat Unit II 1 Dokumen 25 15 5 5

Blok PemberdayaanMasyarakat Unit III 1 Dokumen 25 15 5 5

Blok PemberdayaanMasyarakat Unit IV 1 Dokumen 25 15 5 5

Blok PemberdayaanMasyarakat Unit V 1 Dokumen 25 15 5 5

Blok PemberdayaanMasyarakat Unit VI 1 Dokumen 25 15 5 5

Blok PemberdayaanMasyarakat Unit VII 1 Dokumen 25 15 5 5

d. Menyusun RELskala KPHP-Model

Blok HL-Pemanfaatan Unit I 3 UM Lembaga UnitManagemen

150 150Blok Pemanfaatan, Jasa 3 UM 150 150

Page 148: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

RENCANA KEGIATAN V-25

NO KEGIATANTARGET / INDIKATOR BIAYA

( x Juta)WAKTU DAN BIAYA PERTAHUN KEGIATAN (x Juta)

LOKASI VOLUME INDIKATOR 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026

Kendilo Lingkungan dan HHBK Unit I (UM), DokumenKesepakatanKemitraan/Kerjasama pada masing-masing blok dankegiatan;Adanya Saranadan PrasaranaOperasional

Blok Pemanfaatan HHK-HTUnit I 1 UM 50 50

Blok PemberdayaanMasyarakat Unit I 10 UM 500 300 200 200

Blok PemberdayaanMasyarakat Unit II 1 UM 50 50

Blok PemberdayaanMasyarakat Unit III 1 UM 50 50

Blok PemberdayaanMasyarakat Unit IV 5 UM 250 100 50 50 50

Blok PemberdayaanMasyarakat Unit V 2 UM 100 100

Blok PemberdayaanMasyarakat Unit VI 1 UM 50 50

Blok PemberdayaanMasyarakat Unit VII 1 UM 50 50

e. Menyusun desainpenurunan emisiyang terintegrasidengan rencanapengelolaan KPHdan ijinpemanfaatan danpenggunaankawasan hutan

Blok HL-Pemanfaatan Unit I;Blok Pemanfaatan, Jasling &HHBK Unit I; BlokPemanfaatan HHK-HT Unit Idan Blok PemberdayaanMasyarakat Unit I-VII

4 Jaringan(Lokal,Kaltim,Kalsel,Jawa)

Adanya pasaruntukpemanfaatanHHBK

200 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

f. Inventarisasi areayang perludirehabilitasi

Blok HL-Pemanfaatan Unit I;Blok Pemanfaatan, Jasling &HHBK Unit I; BlokPemanfaatan HHK-HT Unit Idan Blok PemberdayaanMasyarakat Unit I-VII

30 UM Laporan EvaluasiTahunan 100 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

Sumber: Kajian Rencana Tim KPHP Model Kendilo (2016)

Page 149: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

RENCANA KEGIATAN V-26

Tabel V-13. Uraian Rencana Kegiatan Pengelolaan dan Pengembangan Jasa Lingkungan untuk Wisata Alam di Wilayah Tertentu KPHP ModelKendilo Tahun 2017 – 2026

NO KEGIATANTARGET / INDIKATOR BIAYA

( x Juta)WAKTU DAN BIAYA PERTAHUN KEGIATAN (x Juta)

LOKASI VOLUME INDIKATOR 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026

5.2.3. B. Pengelolaan dan Pengembangan Jasa Lingkunganutk Wisata Alam

a. Melakukan pemetaandan inventarisasipotensi dan sebaranJasa LingkunganWisata Alam padawilayah tertentuKPHP-Model Kendilo

Blok HL-PemanfaatanUnit I 41.558 Ha

Dokumen danPeta sebaranpotensi WisataAlam

60 20 20 20

Blok Pemanfaatan, JasaLingkungan dan HHBKUnit I

20.934 Ha 60 20 20 20

Blok Pemanfaatan HHK-HT Unit I 40.151 Ha 60 20 20 20

Blok PemberdayaanMasyarakat Unit I 2.876 Ha 30 15 15

Blok PemberdayaanMasyarakat Unit II 177 Ha 10 5 5

Blok PemberdayaanMasyarakat Unit III 388 Ha 10 5 5

Blok PemberdayaanMasyarakat Unit IV 6.515 Ha 30 10 10 10

Blok PemberdayaanMasyarakat Unit V 798 Ha 10 5 5

Blok PemberdayaanMasyarakat Unit VI 364 Ha 10 5 5

Blok PemberdayaanMasyarakat Unit VII 273 Ha 10 5 5

b. Menyusun RencanaPemanfaatan danPengembangan JasaLingkungan WisataAlam

Blok HL-PemanfaatanUnit I 1 Dokumen

DokumenRencanaPemanfaatanWisata Alam

25 10 10 5

Blok Pemanfaatan, JasaLingkungan dan HHBKUnit I

1 Dokumen 25 10 10 5

Blok Pemanfaatan HHK-HT Unit I 1 Dokumen 25 10 10 5

Page 150: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

RENCANA KEGIATAN V-27

NO KEGIATANTARGET / INDIKATOR BIAYA

( x Juta)WAKTU DAN BIAYA PERTAHUN KEGIATAN (x Juta)

LOKASI VOLUME INDIKATOR 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026

Blok PemberdayaanMasyarakat Unit I 1 Dokumen 25 10 10 5

Blok PemberdayaanMasyarakat Unit II 1 Dokumen 25 10 10 5

Blok PemberdayaanMasyarakat Unit III 1 Dokumen 25 10 10 5

Blok PemberdayaanMasyarakat Unit IV 1 Dokumen 25 10 10 5

Blok PemberdayaanMasyarakat Unit V 1 Dokumen 25 10 10 5

Blok PemberdayaanMasyarakat Unit VI 1 Dokumen 25 10 10 5

Blok PemberdayaanMasyarakat Unit VII 1 Dokumen 25 10 10 5

c. Penyiapankelembagaanpengelola (saranaprasarana, SDM danperalatan)

Blok HL-PemanfaatanUnit I 3 UM

Lembaga UnitManagemen(UM), DokumenKesepakatanKemitraan/Kerjasama padamasing-masingblok dankegiatan;Adanya Saranadan PrasaranaOperasional

150 100 50

Blok Pemanfaatan, JasaLingkungan dan HHBKUnit I

3 Um 150 100 50

Blok Pemanfaatan HHK-HT Unit I 1 UM 50 25 25

Blok PemberdayaanMasyarakat Unit I 10 UM 500 200 150 150

Blok PemberdayaanMasyarakat Unit II 1 UM 50 25 25

Blok PemberdayaanMasyarakat Unit III 1 UM 50 25 25

Blok PemberdayaanMasyarakat Unit IV 5 UM 250 200 100 100 100

Blok PemberdayaanMasyarakat Unit V 2 UM 100 50 50

Blok PemberdayaanMasyarakat Unit VI 1 UM 50 25 25

Blok Pemberdayaan 1 UM 50 25 25

Page 151: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

RENCANA KEGIATAN V-28

NO KEGIATANTARGET / INDIKATOR BIAYA

( x Juta)WAKTU DAN BIAYA PERTAHUN KEGIATAN (x Juta)

LOKASI VOLUME INDIKATOR 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026

Masyarakat Unit VII

d. Pengembanganjaringan pasar

Blok HL-Pemanfaatan;Blok Pemanfaatan, Jasling& HHBK; BlokPemanfaatan HHK-HTUnit I dan BlokPemberdayaanMasyarakat Unit I-VII

4 Jaringan(Lokal,Kaltim,Kalsel,Jawa)

Adanya pasaruntukpemanfaatan JasaWisata

200 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

e. Monitoring danEvaluasi Kegiatan

Blok HL-Pemanfaatan;Blok Pemanfaatan, Jasling& HHBK; BlokPemanfaatan HHK-HTUnit I dan BlokPemberdayaanMasyarakat Unit I-VII

30 UM Laporan EvaluasiTahunan 100 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

Sumber: Kajian Rencana Tim KPHP Model Kendilo (2016)

Page 152: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

RENCANA KEGIATAN V-29

Selanjutnya untuk melaksanakan program-program kerja yang telah diuraikan di

atas maka terdapat beberapa kegiatan strategis yang perlu dilakukan dalam

pemanfaatan wilayah tertentu pada KPHP Model Kendilo periode 2017-2026.

Selengkapnya disajikan pada Tabel V-14.

Tabel V-14. Rekapitulasi Rencana Kegiatan Strategis Pemanfaatan pada Wilayah TertentuKPHP Model Kendilo dan Target Capaiannya

No Rencana Kegiatan Target Pencapaian

1 Inventarisasi hutan padawilayah tertentu Tahun I

Diperoleh data potensi baik kayu maupun non kayu Diketahuinya penyebaran kelas diameter berbagai jenis

tegakan komersil dan non komersil

2

Penataan hutan danpenetapan areal kelolapemanfaatan wilayahtertentu KPHP Tahun II

Ditetapkannya batas dan luas areal pemanfaatan, blok, petakdan anak petak pada areal pemanfaatan wilayah tertentuyang dikelola KPHP Model Kendilo

Berdasarkan hasil inventarisasi dan penataan tersebut dapatdilakukan pengaturan hasil berdasarkan etat luas danberdasarkan etat volume

3.

Prakondisi KPHPmenerapkan polaPengelolaan BLU (BadanLayanan Umum) Tahun I

Penunjukan KPHP Model Kendilo dan mengelola wilayahtertentu oleh Menteri Kehutanan dan LH

Penetapan KPHP Model Kendilo sebagai lembaga yangmenerapkan pola pengelolaan keuangan Badan LayananUmum Daerah (BLUD) oleh Gubernur

4Pembuatan business plandan penentuan kelasperusahaan

Tersusunnya Buku business plan dan master plan Terbentuknya kelas perusahaan HHK, HHBK, jasling

5.

OperasionalisasiPengusahaan HutanTanamanTahun V

Terlaksananya kegiatan pengusahaan hutan tanaman padaareal wilayah tertentu

Terbangunnya kemitraan dan kerjasama dengan investor danatau masyarakat dalam kegiatan Pengusahaan Hutan

Tersusunnnya buku Renstra Business Tersusunnya RKT/bagan kerja Terbentuknya operasionalisasi produksi dan pemasaran.

8Operasionalisasi UsahaHHBKTahun IV-V

Terlaksananya kegiatan usaha HHBK Terbangunnya kerjasama dengan investor yang tertarik

sebagai mitra pada pengusahaan HHBK Adanya mekanisme pengelolaan HHBK yang jelas dengan

pihak lain (apabila usaha tersebut dilakukan dengankerjasama/ kemitraan)

9Operasionalisasi UsahaJasa LingkunganTahun IV-V

Terlaksananya kegiatan usaha Jasling berbasis penjualankarbon pada hutan lindung

Sumber: Kajian Rencana Tim KPHP Model Kendilo (2016)

Page 153: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

RENCANA KEGIATAN V-30

5.3. Pemberdayaan MasyarakatPemberdayaan dan pelibatan masyarakat setempat dalam pengelolaan hutan

merupakan salah satu upaya pemanfaatan sumberdaya hutan secara optimal dan

berkelanjutan. Upaya tersebut dapat dilakukan baik melalui pengembangan kapasitas

maupun pemberian akses pemanfaatan SDH dengan tujuan meningkatkan

kesejahteraan masyarakat di dalam dan di sekitar hutan. Pemberdayaan masyarakat

setempat tersebut merupakan kewajiban pemerintah, pemerintah provinsi dan

pemerintah kabupaten/kota yang pelaksanaannya menjadi tanggung jawab KPH.

Dalam implementasinya di wilayah KPHP-Model Kendilo terdapat Blok

Pemberdayaan masyarakat, yang lokasinya berada pada wilayah yang telah terdapat

aktivitas masyarakat di dalam kawasan hutan tersebut atau masyarakat memiliki akses

yang tinggi terhadap kawasan hutan tersebut dan berada di luar areal izin

pengusahaan hutan, sehingga cukup berpotensi menimbulkan konflik tenurial bila tidak

ditangani dengan pendekatan pemberdayaan masyarakat. Secara spasial lokasi blok

pemberdayaan masyarakat tersebar di empat kecamatan dengan total luas 24.578 Ha.

Penutupan lahan pada blok pemberdayaan ini banyak terdapat berupa semak

belukar/lahan terbuka, pertanian campuran/kebun dan Hutan (lahan kering) sekunder.

Selengkapnya disajikan pada tabel di bawah ini.

Tabel V-15. Kondisi dan Letak Blok Pemberdayaan KPHP-Model Kendilo pada WilayahAdministrasi Kabupaten Paser

No ArahanBlok/Unit Kecamatan Desa/Kelurahan Luas (Ha)

1 IMuara Samu, Muara

Komam, Batu Engau, BatuSopang

Libur Dinding, MuaraLangon,Selerong, Busui,Muara Andeh, Kerang Dayo,Petangis, Saing Prupuk,Suweto, Luan

16.063

2 II Muara Samu Suweto, Rantau Bintungan 1773 III Muara Samu Libur dinding 388

4 IV Muara Samu Suweto, Luan, Saing Prupuk,Petangis, Libur Dinding 6.515

5 V Batu Engau Kerang, Mengkudu 798VI Batu Engau Lomu, Riwang, Mengkudu 364

6 VII Batu Engau Lomu 273JUMLAH 24.578

Sumber: Hasil analisis data sekunder (2016)

Page 154: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

RENCANA KEGIATAN V-31

Selanjutnya terdapat beberapa lingkup rencana kegiatan yang akan

dilaksanakan pada blok pemberdayaan masyarakat selama jangka 2017-2026 di

KPHP Model Kendilo meliputi :

1. Penyiapan dan pencadangan areal blok pemberdayaan masyarakat untuk

kegiatan skema perhutanan sosial seperti Hutan Tanaman Rakyat, Hutan

Desa, Hutan Kemasyarakatan dan Kemitraan/kerja sama.

2. Kegiatan penerapan skema perhutanan sosial berupa :

- Sosialisasi skema perhutanan sosial;

- Pendampingan dan fasilitasi pelaksanaan verifikasi lokasi sampai

penetapan;

- Penyiapan kelembagaan masyarakat (organisasi, SDM, dan sarana-

prasarana);

- Pendampingan penyusunan rencana pengelolaan dan penetapan;

- Monitoring dan evaluasi.

3. Kegiatan pendukung dalam rangka penguatan pemberdayaan masyarakat,

seperti :

- Pengembangan sumber daya manusia;

- Pengembangan kelembagaan ekonomi rakyat;

- Pengembangan kemampuan permodalan dengan membangun skema micro

finance untuk masyarakat;

- Peningkatan daya saing;

- Pembinaan jejaring dan kemitraan;

- Membangun model pembangunan masyarakat sekitar hutan produksi dalam

rangka peningkatan usaha masyarakat sekitar.

4. Kegiatan pemberdayaan masyarakat dalam bentuk penyerapan tenaga lokal,

kemitraan, penyediaan akses usaha kehutanan dan ekonomi produktif lainnya.

Uraian masing-masing lingkup rencana kegiatan tersebut di atas akan tampilkan

pada pada Tabel V-16.

Page 155: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

RENCANA KEGIATAN V-32

Tabel V-16. Uraian Rencana Pengelolaan Pemberdayaan Masyarakat di Wilayah Tertentu KPHP Model Kendilo Tahun 2017 – 2026

NO KEGIATANTARGET / INDIKATOR BIAYA

( x Juta)WAKTU DAN BIAYA PERTAHUN KEGIATAN (x Juta)

LOKASI VOLUME INDIKATOR 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026

5.3.1 Penyiapan dan pencadangan areal untuk skemaperhutanan sosial dan kemitraan agroforestry

a. Penyiapan danpencadanganarealHkm/HD/HTR/kemitraankehutanan

Blok PemberdayaanMasyarakat Unit I 2.876 Ha Terbentuknya

Kelompok TaniHKM/HD/HTR/kemitraankehutanan

TerbentuknyaUsahaPengelolaanHKM/HD/HTR/Kemitraan

Terbitnya SKPencadanganHKM/HD/HTR/Kemitraan

40 20 10 10

Blok PemberdayaanMasyarakat Unit II 177 Ha 25 15 5 5

Blok PemberdayaanMasyarakat Unit III 388 Ha 25 15 5 5

Blok PemberdayaanMasyarakat Unit IV 6.515 Ha 100 50 25 25

Blok PemberdayaanMasyarakat Unit V 798 Ha 25 15 5 5

Blok PemberdayaanMasyarakat Unit VI 364 Ha 25 15 5 5

Blok PemberdayaanMasyarakat Unit VII 273 Ha 25 15 5 5

b. Penyiapan danpencadanganareal kemitraanagoforestry

Blok PemberdayaanMasyarakat Unit I 2.876 Ha

TerbentuknyaKelompok TaniHutan

TerbentuknyaUsahaPengelolaanHutan TanamanAgroforestry

Terbitnya SKKTH

40 20 10 10

Blok PemberdayaanMasyarakat Unit II 177 Ha 25 15 5 5

Blok PemberdayaanMasyarakat Unit III 388 Ha 25 15 5 5

Blok PemberdayaanMasyarakat Unit IV 6.515 Ha 100 50 25 25

Blok PemberdayaanMasyarakat Unit V 798 Ha 25 15 5 5

Blok PemberdayaanMasyarakat Unit VI 364 Ha 25 15 5 5

Blok PemberdayaanMasyarakat Unit VII 273 Ha 25 15 5 5

Page 156: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

RENCANA KEGIATAN V-33

NO KEGIATANTARGET / INDIKATOR BIAYA

( x Juta)WAKTU DAN BIAYA PERTAHUN KEGIATAN (x Juta)

LOKASI VOLUME INDIKATOR 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026

5.3.2 Kegiatan penerapan skema perhutanan sosial dankemitraan agroforestry

a. Sosialisasi SkemaPerhutanan Sosial 20 Desa di empat Kecamatan 3 Desa per

tahun

LaporanSosialisasiMasing-masingDesa

175 25 25 25 25 25 25 25

b. Pendampingandan fasilitasipelaksanaanverifikasi lokasisampai penetapan(HTR, HD/HKM/Kemitraanagroforestry/kerjasama)

7 Blok Pemberdayaan Unit I -VII 24.578 Ha SK Penetapan

Tiap Lokasi 300 50 50 50 50 50 50

c. Penyiapankelembagaanmasyarakat(Organisasi, SDM,sarana prasarana)

7 Blok Pemberdayaan Unit I -VII 20 KTH

Adanyakelembagaan,SDM, dan saranaprasaranapenunjang padatiap lokasi

200 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

d. PendampinganPenyusunanrencanapengelolaan danpenetapan

7 Blok Pemberdayaan Unit I -VII 20 KTH

DokumenRencanaPengelolaan padamasing-masinglokasi

200 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

e. Monitoring danevaluasi

7 Blok Pemberdayaan Unit I -VII 20 KTH Laporan Evaluasi

Tiap Tahun 100 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

5.3.3 Kegiatan pendukung dalam rangka penguatanpemberdayaan masyarakata. Pengembangan

sumber dayamanusia (petani,Polhut, peneliti,pelaku bisnis,

20 Desa di empat Kecamatan 3 Desa pertahun

Terlaksananyakegiatanpelatihan, studibanding,workshop/

300 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Page 157: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

RENCANA KEGIATAN V-34

NO KEGIATANTARGET / INDIKATOR BIAYA

( x Juta)WAKTU DAN BIAYA PERTAHUN KEGIATAN (x Juta)

LOKASI VOLUME INDIKATOR 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026

birokrasi, LSM):- Pelatihan- Studi banding- Workshop/

seminar- Kursus/magang

seminar, kursusdan magang

b. Pengembangankelembagaanekonomi rakyat- Membuat

regulasi- Pembentukan

forummultipihak

- Pendampingankelembagaan

20 Desa di empat Kecamatan 3 Desa pertahun

Terwujudnyaregulasi,terbentuknyaforum multi pihakdan terlaksananyapendampingankelembagaan

210 30 30 30 30 30 30 30

c. Pengembangankemampuanpermodalandenganmembangunskema microfinance untukmasyarakat)

20 Desa di empat Kecamatan 3 Desa pertahun

Terbangunnyaskema mikrofinance

210 30 30 30 30 30 30 30

d. Peningkatandaya saing

- Sertifikasiproduk

- Industrialisasiprodukberbasismasyarakat(home industri)

20 Desa di empat Kecamatan 3 Desa pertahun

Terwujudnyasertifikasi produkdan industrialisasiproduk berbasismasyarakat

1.000 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

e. Pembinaanjejaring dan 20 Desa di empat Kecamatan 3 Desa per

tahunTerlaksananyakemitraan 100 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

Page 158: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

RENCANA KEGIATAN V-35

NO KEGIATANTARGET / INDIKATOR BIAYA

( x Juta)WAKTU DAN BIAYA PERTAHUN KEGIATAN (x Juta)

LOKASI VOLUME INDIKATOR 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026

kemitraan- Kemitraan

bisnis- Kemitraan

perlindungandan konservasihutan

bisnis,perlindungan dan konservasihutan

f. Membangunmodelkelembagaanmasyarakatsekitar HP dalamrangkapeningkatanusahamasyarakatsekitar

20 Desa di empat Kecamatan 3 Desa pertahun

Terbangunnyamodelkelembagaanmasyarakatsekitar hutanproduksi

250 50 50 50 25 25 25 25

g. Pengembangansentra HHBKunggulan

20 Desa di empat Kecamatan 3 Desa pertahun

BerkembangnyaHHBK 1000 250 250 100 100 100 100 100

5.3.4Kegiatan pemberdayaan masyarakat dalam bentukpenyerapan tenaga lokal, kemitraan, penyediaanakses usaha kehutanan dan ekonomi produktif lainnya

a. Sosialisasi KPH(membangunkepercayaan padamasyarakat danpemerintah desa)

20 Desa di empat Kecamatan 4 Desa pertahun

KPH Kendilodikenal olehmasyarakat disekitar WilayahKPHP Kendilo danKabupaten Paser

250 50 50 50 50 50

b. Mengumpulkandata desa(monografi atauprofil desa)

20 Desa di empat Kecamatan 4 Desa pertahun Data Desa 100 20 20 20 20 20

c. Lokakarya ataupertemuan- 20 Desa di empat Kecamatan 4 Desa per

tahunHistoris Daerah,Potensi Desa 200 40 40 40 40 40

Page 159: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

RENCANA KEGIATAN V-36

NO KEGIATANTARGET / INDIKATOR BIAYA

( x Juta)WAKTU DAN BIAYA PERTAHUN KEGIATAN (x Juta)

LOKASI VOLUME INDIKATOR 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026

pertemuan 20desa

(SDA) JenisProgram yang adadan pernahmasuk,keterlibatanpemangkukepentingan

d. Penilaian tentangkebutuhankapasitas

20 Desa di empat Kecamatan 4 Desa pertahun

Kelompok desa,ruang salingberbagi informasi,menilai komiditiyang menjadiprioritas desa

200 40 40 40 40 40

Sumber: Kajian Rencana Tim KPHP Model Kendilo (2016)

Page 160: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

RENCANA KEGIATAN V-37

Seperti yang terlihat pada tabel di atas, secara teknis program pemberdayaan

masyarakat setempat dalam pengelolaan hutan khusus pada Blok Pemberdayaan

Masyarakat pada KPHP Model Kendilo, dapat dilakukan dengan skema Perhutanan

Sosial yaitu Kemitraan kehutanan pola Agroforestry. Untuk menunjang upaya

sinergisitas dan kerjasama antar pihak, maka KPHP Model Kendilo memfasilitasi

terbentuknya dan memanfaatkan forum multi pihak sebagai wadah untuk

mengakomodir aspirasi dari berbagai pihak dan membangun jejaring kemitraan.

Untuk kegiatan pemberdayaan yang direncanakan akan dilakukan dengan skema

kemitraan, beberapa kegiatan pokok yang perlu dilakukan, antara lain:

1. Mengembangkan skema pola kemitraan pada kawasan hutan produksi yang tidak

produktif.

2. Fasilitasi pembentukan kelompok tani hutan dilakukan secara kemitraan antara

lembaga pengelola KPHP Model Kendilo, kelompok tani hutan, Dinas Kehutanan

dan UPT di lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Pelaksanaan kegiatan pada Blok Pemberdayaan Masyarakat bertujuan untuk

meningkatkan serapan tenaga kerja lokal, proses kemitraan dan penyediaan akses

usaha kehutanan dan ekonomi produktif lainnya bagi masyarakat. Diperlukan prasyarat

awal untuk melaksanakan program kegiatan dan pencapaian tujuan dari rencana

pengembangan blok pemberdayaan masyarakat di wilayah KPHP-Model Kendilo,

sebagaimana dapat dilihat pada tabel berikut.

5.4. Pembinaan dan Pemantauan Pemanfaatan Hutan danPenggunaan Kawasan Hutan pada Areal yang Berizin

Pada prinsipnya seluruh kawasan hutan dapat dimanfaatkan secara optimal bagi

kesejahteraan masyarakat dengan tetap memperhatikan sifat, karakteristik dan

kerentanannya serta tidak dibenarkan mengubah fungsi pokok hutan, fungsi

konservasi, lindung dan produksi. Kesesuaian ketiga fungsi tersebut sangat dinamis

dan yang paling penting dalam pemanfaatan hutan dan kawasan hutan harus tetap

sinergi.

Pihak swasta dalam melakukan kegiatan di wilayah kehutanan, umumnya

melakukan dua jenis kegiatan yaitu : pemanfaatan hutan dan penggunaan kawasan

hutan. Secara umum pemanfaatan hutan pada hutan produksi dapat diselenggarakan

melalui kegiatan: (1) pemanfaatan kawasan; (2) pemanfaatan jasa lingkungan; (3)

pemanfaatan hasil hutan kayu dan bukan kayu. Sebaliknya pemanfaatan hutan pada

hutan lindung dibatasi pada jenis (1) pemanfaatan kawasan, (2) pemanfaatan jasa

Page 161: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

RENCANA KEGIATAN V-38

lingkungan, dan (3) Pemungutan hasil hutan bukan kayu. Sedangkan untuk

penggunaan kawasan hutan bertujuan untuk mengatur penggunaan sebagian kawasan

hutan untuk kepentingan pembangunan di luar kegiatan kehutanan tanpa mengubah

fungsi pokok kawasan hutan.

Beberapa kegiatan pemanfaatan hutan dan penggunaan kawasan hutan yang

ada di wilayah hutan KPHP Model Kendilo ditampilkan pada tabel berikut :

Tabel V-17. Wilayah KPHP-Model Kendilo yang telah ada Izin Pemanfaatan maupunPenggunaan Kawasan Hutan dan dalam Proses Perizinan

No Nama Izin Blok Kacamatan Luas (ha)

1. Kideco Jaya Agung HP-Pemanfaatan IUPHHK-HTunit I Muara Samu 11.723,25

2. Jaya Bumi Paser HP-Pemanfaatan IUPHHK-HTunit I

- Muara Samu- Batu Engau 27.749,88

3. Inhutani II Tanah Grogot

- HP- Pemanfaatan IUPHHK-HT unit V- HP- Pemanfaatan IUPHHK-

HT unit VI- HP- Pemanfaatan IUPHHK-

HT unit I

- Batu Engau

- Batu Engau

- Batu Engau

6.036,67

4.424,99

1.060,24

Jumlah 50.995,03

Sumber: Hasil analisis data sekunder (2016)

Rencana Kegiatan Pembinaan dan Pemantauan pada areal KPHP-Model

Kendilo yang telah ada hak atau izin pemanfaatan maupun penggunaan kawasan

selama jangka 2017-2026 di KPHP-Model Kendilo disajikan pada tabel dibawah ini:

Page 162: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

RENCANA KEGIATAN V-39

Tabel V-18. Rekapitulasi Rencana Kegiatan Pembinaan dan Pemantauan pada Areal yang telah ada Hak atau Izin Pemanfaatan Maupun PenggunaanKawasan KPHP-Model Kendilo Periode 2017–2026

NO KEGIATANTARGET / INDIKATOR BIAYA

( x Juta)WAKTU DAN BIAYA PERTAHUN KEGIATAN (x Juta)

LOKASI VOLUME INDIKATOR 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026

a. Inventarisasi izin-izinpemanfaatan danpenggunaan kawasanhutan

Wilayah Kelola KPHPModel Kendilo 137.683 Ha Jumlah IPPKH dan

IUPHHK-HA/HT 10 5 5

b. Pembinaan,Pengawasan,Pengendalian,Monitoring danevaluasi PengelolaanHutan danPemanfaatan HasilHutan pada HutanLindung seperti:- Pemanfaatan

kawasan,- Pemanfaatan jasa

lingkungan- Pemungutan HHBK

Blok HL-PemanfaatanUnit I

2 UnitManajemen

/Usaha

Jumlah unitmanajemen/usaha yangdilakukanPembinaan,Pengawasan,Pengendalian,Monitoring danevaluasi

50 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

c. Pembinaan,Pengawasan,Pengendalian,Monitoring danevaluasi PengelolaanHutan danPemanfaatan HasilHutan pada HutanProduksi seperti:- Pemanfaatan

kawasan- Pemanfaatan

jasling

- Blok HPT-Pemanfaatan;- Blok HP-Pemanfaatan,

Jasa Lingkungan danHHBK

10 UnitManajemen

/Usaha

Jumlah unitmanajemen/usaha yangdilakukanPembinaan,Pengawasan,Pengendalian,Monitoring danevaluasi

50 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

Page 163: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

RENCANA KEGIATAN V-40

NO KEGIATANTARGET / INDIKATOR BIAYA

( x Juta)WAKTU DAN BIAYA PERTAHUN KEGIATAN (x Juta)

LOKASI VOLUME INDIKATOR 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026

- Pemanfaatan HHKdan HHBK

- Pemungutan Hasilhutan kayu dalamhutan alam,

- Pemungutan Hasilhutan bukan kayudalam hutan alam

- Pemungutan Hasilhutan bukan kayudalam hutantanaman

d. Pembinaan,Pengawasan,Pengendalian,Monitoring danevaluasi penggunaankawasan hutan untukpertambangan,sarana perhubungan/jalan, saranatelekomunikasi/radio,pinjam pakai kawasanhutan, transmigrasi

Blok HL-Pemanfaatan;Blok Pemanfaatan, Jasling& HHBK; BlokPemanfaatan HHK-HT danBlok PemberdayaanMasyarakat

5 UnitManajemen

/Usaha

Jumlah unitmanajemen/usaha yangdilakukanPembinaan,Pengawasan,Pengendalian,Monitoring danevaluasi

50 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

Sumber: Kajian Rencana Tim KPHP Model Kendilo (2016)

Page 164: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

RENCANA KEGIATAN V-41

5.5. Rehabilitasi pada Areal Kerja di Luar IzinSesuai visi KPHP Model Kendilo adalah mengelola kawasan hutan sebagai

penyangga daerah aliran sungai maka kegiatan rehabilitasi hutan pada areal diluar Izin

merupakan bagian penting sistem pengelolaan hutan di wilayah DAS Kendilo. Sasaran

rehabilitasi hutan adalah hutan produksi dan hutan lindung di wilayah KPHP Model

Kendilo yang telah terdegradasi dan merupakan DAS prioritas berdasarkan hasil

pemetaan lahan kritis oleh BPDASHL Mahakam Berau Samarinda. DAS Prioritas

ditunjukkan dengan status LMU terutama pada:

Bagian hulu DAS yang rawan memberikan dampak bencana banjir, kekeringan dan

tanah longsor;

Daerah tangkapan air (catchment area) dari waduk, bendungan dan danau;

Daerah resapan air (recharge area) di hulu DAS;

Daerah sempadan sungai, mata air, danau dan waduk;

Bagian hilir DAS yang rawan bencana.

5.5.1. Lokasi Kegiatan RehabilitasiPelaksanaan rehabilitasi areal di luar izin dilakukan pada areal sesuai kelas

perusahaan, kegiatan kemitraan dan konservasi yang kondisi lahannya tergolong kritis

sehingga perlu direhabilitasi. Rehabilitasi pada hakekatnya adalah upaya untuk

menghutankan kembali kawasan hutan agar dapat berfungsi optimal sebagaimana

peruntukannya. Rencana lokasi penyelenggaraan rehabilitasi diarahkan pada areal-

areal yang tutupan hutannya telah terbuka atau yang memiliki penutupan semak

belukar sebagai akibat aktivitas perambahan masyarakat pada kawasan hutan. Hal

tersebut mengingat fungsi utama dari hutan lindung sebagai perlindungan dan

pengawetan tata air dan hidrologi.

Lokasi rencana kegiatan rehabilitasi pada hutan lindung mengacu pada sebaran

LMU Prioritas DAS dari BPDASHL Mahakam Berau ditambah dengan hasil

inventarisasi kondisi lapangan. Indikasi sebaran sasaran rehabilitasi di wilayah KPHP

Model Kendilo disajikan pada Tabel V-18 dan Gambar V-2.

Page 165: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

RENCANA KEGIATAN V-42

Gambar V-2. Sebaran Lokasi Sasaran Rehabilitasi di Luar Izin pada Wilayah KPHP-Model Kendilo

Page 166: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

RENCANA KEGIATAN V-43

Tabel V-19. Sebaran Lokasi Prioritas Sasaran Rehabilitasi pada Wilayah KPHP Model Kendilo

Arahan Blok Penutupan Lahan Kecamatan Luas (ha)

Blok HL-Pemanfaatan Hutan lahan kering sekunder - Muara Komam- Batu Sopang- Muara Samu

37.081,74

Semak belukar 2.072,47Blok HPT-Pemanfaatan, Jaslingdan HHBK

Hutan lahan kering sekunder - Muara Komam- Batu Sopang- Muara Samu- Batu Engau

22.905,18Lahan terbuka 5,16Pertanian lahan kering 275,55Semak belukar 1.367,66

TOTAL 63.713,08

Sumber: Analisis GIS (2016)

Blok pemanfaatan di Hutan Lindung dan Blok Pemanfaatan, Jasa Lingkungan

dan HHBK di Hutan Produksi Terbatas yang tutupan hutannya berupa semak belukar

dan belum dirambah masyarakat dilakukan rehabilitasi lahan melalui program RHL

dengan sistem pembuatan tanaman dan pengkayaan tanaman, sedang yang telah

dirambah masyarakat dalam bentuk pertanian lahan kering dan atau pertanian

campuran maka dilakukan rehabilitasi pola agroforestry. Hasil pengamatan lapang dan

wawancara dengan masyarakat menunjukkan bahwa masyarakat menginginkan

pengembangan beberapa jenis komoditas baik berupa kayu-kayuan maupun

komoditas MPTS (Multi Purpose Tree Spesies) pada pelaksanaan RHL. Dengan

demikian masyarakat tersebut tetap akan mendapatkan untuk kebutuhan hariannya,

sementara mereka juga akan membangun tegakan hutan dengan menanam tanaman

jenis kayu-kayuan. Jenis-jenis yang diinginkan oleh masyarakat antara lain karet,

gaharu, aren, agathis/kayu damar, jenis buah-buahan seperti durian, rambutan, langsat

dan lain-lain.

5.5.2. Kegiatan Teknis Rehabilitasi HutanRehabilitasi hutan di wilayah KPH Model Kendilo diselenggarakan melalui

kegiatan: (a) reboisasi; (b) pemeliharaan tanaman; (c) pengayaan tanaman; dan (d)

penerapan teknik konservasi tanah.

A. ReboisasiPelaksanaan reboisasi dimulai dengan tahap persiapan yang berupa:

1) Penyiapan kelembagaan: meliputi penyiapan organisasi pelaksana dan koordinasi

dengan pihak terkait untuk penyiapan lokasi, bibit dan tenaga kerja yang akan

melakukan penanaman;

Page 167: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

RENCANA KEGIATAN V-44

2) Penyiapan sarana prasarana seperti penyiapan rancangan pembuatan tanaman,

penyiapan dokumen-dokumen untuk pembuatan tanaman, penyiapan bahan dan

alat, penyiapan bibit tanaman;

3) Penyiapan areal seperti pembagian blok petak, pembuatan jalan pemeriksaan,

pelaksanaan penanaman.

B. Pemeliharaan TanamanPada prinsipnya pemeliharaan tanaman dilakukan sampai dengan tanaman

mencapai umur tebang. Pada umumnya pemeliharaan hanya dilakukan sampai

dengan tahun kedua. Hal ini semata karena keterbatasan dana yang disediakan oleh

pemerintah. Untuk itu KPH Model Kendilo harus mampu menyediakan anggaran mulai

tahun ketiga sampai dengan tanaman siap dipanen. Pemeliharaan tanaman melalui

perawatan tanaman dan pengendalian hama dan penyakit dilaksanakan oleh KPH

atau pemegang izin/hak untuk kawasan hutan yang telah dibebani hak atau izin.

Pelaksanaan pemeliharaan dilakukan sebagai berikut:

1) Pemeliharaan I, dilaksanakan pada tahun kedua dengan komponen pekerjaan

penyiangan, pendangiran, pemberantasan hama penyakit dan penyulaman.

Jumlah bibit untuk penyulaman pada pemeliharaan I sebanyak 20% dari jumlah

yag ditanam semula. Pemeliharaan I dapat dilakukan apabila prosentase tumbuh

tanaman pada tahun I minimal 70%;

2) Pemeliharaan II, dilaksanakan pada tahun ketiga, dengan komponen pekerjaan

penyiangan, pendangiran dan pemberantasan hama penyakit. Pemeliharaan II

dapat dilakukan apabila prosentase tumbuh tanaman setelah pemeliharaan I

minimal 80%;

3) Pemeliharaan lanjutan, untuk jenis-jenis tanaman tertentu pemeliharaan dapat

dilanjutkan sampai dengan tanman siap dipanen sepanjang dana memungkinkan.

C. Pengayaan TanamanIstilah pengayaan tanaman ditujukan pada hutan alam yang telah dilakukan

penebangan pada pohon-pohon yang diizinkan. Pengayaan tanaman adalah kegiatan

penambahan anakan pohon pada areal hutan rawang yang memiliki tegakan berupa

anakan, pancang, tiang dan pohon 500-700 batang per ha, dengan maksud untuk

meningkatkan nilai tegakan hutan baik kuallitas maupun kuantitas sesuai fungsinya.

Pengayaan tanaman ditujukan untuk meningkatkan produktifitas hutan, dengan

pemanfaatan ruang tumbuh secara optimal melalui jumlah dan keragaman jenis

Page 168: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

RENCANA KEGIATAN V-45

tanaman. Pengayaan tanaman dilaksanakan pada hutan rawang baik di hutan produksi

maupun hutan lindung. Pengayaan tanaman meliputi kegiatan persemaian,

penanaman, pemeliharaan tanaman, dan pengamanan.

5.5.3. Model Rehabilitasi Hutan dan LahanA. Pola Agroforestry

Pola agroforestry yang dapat dikembangkan antara lain sylvopasture dan

agrisylviculture. Sistem penanaman dapat dilakukan dengan tumpangsari maupun

(alley cropping). Alley cropping merupakan pola agroforestry yang sesuai untuk lahan

datar sampai topografi agak miring. Dengan alley cropping tanaman pohon ditanam

secara kelompok berselang-seling dengan tanaman endemik kehutanan dan MTPS

dengan tumpangsari tanaman padi atau palawija. Pohon-pohon yang ditanam secara

berkelompok tersebut dapat berfungsi sebagai penahan erosi yang cukup efektif

disamping sebagai sumber bahan organik untuk mempertahankan dan mengembalikan

kesuburan tanah. Pada jalur tanaman kayu-kayuan ditanam jenis pohon seperti

mahoni, jati, karet, durian, rambutan, nangka dan lain-lain.

B. Pola PengayaanPola pengayaan dilakukan pada kawasan hutan yang telah mengalami

kerusakan dengan penutupan lahan berupa semak belukar, atau pada lahan pertanian

lahan kering campur semak, sehingga tidak diperlukan penanaman secara

menyeluruh. Pengayaan ini mengikuti model spot/mosaik dengan jalan menanam

jenis-jenis kayu unggulan setempat dan jenis-jenis pohon penghidupan (MPTS) yang

ditanam secara mengelompok maupun secara campuran. Jenis-jenis pohon unggulan

setempat seperti: kemiri, durian, langsat, rambutan, nangka, petai, mangga, kapuk,

dan sebagainya. Penanaman dapat dilakukan secara campuran ataupun secara

kelompok.

C. Pola Hutan Tanaman Campuran/Hutan Serba GunaPada pola ini beberapa jenis pohon, jenis kayu-kayuan untuk pertukangan dan

jenis MPTS dapat ditanam secara bercampur disesuaikan dengan kondisi lapangan,

lebar tajuk dan kebutuhan akan cahaya dari masing-masing jenis yang dipilih. Pola ini

cukup baik untuk diterapkan pada penutupan semak belukar dan atau alang-alang.

Kombinasi tanaman dapat dilakukan sesuai keinginan dan tujuan penekanan yang

diinginkan. Perbandingan antara kayu-kayuan dan jenis MPTS dapat dipilih antara lain:

Page 169: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

RENCANA KEGIATAN V-46

70% : 30%; 60% : 40%; 50% : 50% dan seterusnya. Model kebun campuran ini adalah

mengkombinasikan tanaman kayu-kayuan, MPTS dan tanaman semusim.

Beberapa pola yang dapat dikembangkan pada lahan alang-alang adalah

sebagai berikut:

Pola hutan tanaman penghasil kayu dan buah; pola ini sesuai dilaksanakan pada

areal alang-alang dan tanah kosong untuk meningkatkan produktifitasnya dengan

menanam tanaman MPTS yang bermanfaat bagi penduduk.

Hutan tanaman kayu pertukangan; hutan tanaman kayu pertukangan diarahkan

pada areal semak belukar, alang-alang dan tanah kosong pada kawasan hutan atau

lahan milik. Jenis yang dikembangkan adalah jenis kayu yang disenangi oleh

masyarakat untuk memenuhi kebutuhan kayu pertukangan. Tanaman kayu-kayuan

ditanam pada jalur tersendiri dan tanaman MPTS ditanam pada jalur tersendiri pula,

sehingga terbentuk sabuk-sabuk yang mengikuti kontur.

Rencana penyelenggaraan rehabilitasi pada areal di luar izin selama jangka

2017 -2026 di KPHP Model Kendilo disajikan pada Tabel V-20.

Page 170: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

RENCANA KEGIATAN V-47

Tabel V-20. Rekapitulasi Rencana Penyelenggaraan Rehabilitasi pada Areal di Luar Izin KPHP Model Kendilo Periode 2017-2026

NO KEGIATANTARGET / INDIKATOR BIAYA

( x Juta)WAKTU DAN BIAYA PERTAHUN KEGIATAN (x Juta)

LOKASI VOLUME INDIKATOR 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026

a.

Identifikasi lahan kritispada lahan yang tidakdibebani hak pada hutanproduksi dan hutanlindung

Wilayah Kelola KPHPModel Kendilo 137.683 Ha

Luas hasilidentifikasi Lahankritis pada lahanyang tidakdibebani hak

100 50 50

b. Penyusunan rencanapengelolaan DAS

DAS yang mengalamikritis di wilayah KPHPModel Kendilo

Jumlah dokumenrencanapengelolaan DAS

150 150

c.

Penyusunan rencanapengelolaan rehabilitasilahan RPRL) dan RencanaTahunan RehabilitasiLahan (RTnRL)

Lahan kritis di wilayahKPHP Model Kendilo

Jumlah dokumenrencanapengelolaan dabrencana tahunanrehabilitasi lahan

150 150

d.

Penyelenggaraan RHLseperti Reboisasi,pemeliharaan tanaman,pengayaan tanaman diDAS Prioritas (RHLkawasan Produksi, RHLKawasan Lindung,Rehabilitasi Lahan Kritis)

Lahan kritis (LMU 1 danLMU 2) di wilayah KPHPModel Kendilo

63.713,08

Berkurangnyaluas lahan kritisyang tidakdibebani hak

10.000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000

e. Kampanye PengelolaanDAS Terpadu

20 Desa 2 desa pertahun

Jumlah kelompokmasyarakat yangtersosialisasikanpengelolaan DAS

100 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

f. Monitoring dan evaluasiLahan kritis (LMU 1 danLMU 2) di wilayah KPHPModel Kendilo

63.713,08Laporan hasilmonitoring danevaluasi

80 10 10 10 10 10 10 10 10

Sumber: Kajian Rencana Tim KPHP Model Kendilo (2016)

Page 171: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

RENCANA KEGIATAN V-48

5.6. Pembinaan dan Pemantauan (Controlling) PelaksanaanRehabilitasi dan Reklamasi pada Areal yang Ada Hak atauIzin Pemanfaatan dan Penggunaan Kawasan Hutannya

Gambaran mengenai areal yang diarahkan untuk rehabilitasi dan reklamasi pada

wilayah yang sudah ada hak atau izin pemanfaatan dan penggunaan kawasannya

diperoleh dengan melakukan tumpang tindih antara peta izin pemanfaatan kawasan

dan penggunaan lahan pada wilayah KPHP Model Kendilo dengan peta penutupan

lahan. Berikut disajikan sebaran lokasi potensial rehabilitasi dan reklamasi pada areal

yang sudah ada hak atau izin pemanfaatan dan penggunaan kawasan hutannya

berdasarkan tutupan lahannya.

Tabel V-21. Lokasi Potensial Rehabilitasi dan Reklamasi pada Areal yang Sudah Ada Hak atauIzin Pemanfaatan dan Penggunaan Kawasan Hutannya Berdasarkan Tutupan Lahannya diWilayah KPHP Model Kendilo

No Izin Pemanfaatan Kawasan Bentuk Tutupan Lahan Luas

1. Izin Penggunaan Kawasan Hutan

Lahan terbuka 79,17Perkebunan 16,37Pertambangan 6.540,99Semak belukar 2.262,16

2. Izin Pemanfaatan Hutan

Belukar rawa 81,18Hutan tanaman 2.610,25Lahan terbuka 1.606,81Perkebunan 1.456,64Pertambangan 26,22Pertanian lahan kering 756,51Semak belukar 10.680,07

Jumlah 26.116,37

Sumber: Analisis GIS (2016)

Rangkuman rencana kegiatan pembinaan dan pemantauan pelaksanaan

rehabilitasi dan reklamasi pada areal yang sudah ada hak atau izin pemanfaatan dan

penggunaan kawasan selama jangka 2017-2026 di KPHP Model Kendilo disajikan

pada Tabel V-22

Page 172: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

RENCANA KEGIATAN V-49

Tabel V-22. Rekapitulasi Rencana Kegiatan Pembinaan dan Pemantauan Pelaksanaan Rehabilitasi dan Reklamasi pada Areal yang Sudah Ada Hakatau Izin Pemanfaatan dan Penggunaan Kawasan KPHP Model Kendilo Jangka 2017-2026

NO KEGIATANTARGET / INDIKATOR BIAYA

( x Juta)WAKTU DAN BIAYA PERTAHUN KEGIATAN (x Juta)

LOKASI VOLUME INDIKATOR 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026

1.Identifikasi lahan kritispada lahan yang dibebaniizin/hak pada HP dan HL

wilayah izin pemanfaatanhutan dan penggunaankawasan Kawasan hutandi wilayah KPHP ModelKendilo

26.116 ha

Luas hasilidentifikasi Lahankritis pada lahanyang dibebaniizin/hak

150 50 50 50

2.

Penyusunan rencanapengelolaan rehabilitasilahan (RPRL) dan RencanaTahunan RehabilitasiLahan (RTnRL)

wilayah izin pemanfaatanhutan dan penggunaankawasan Kawasan hutandi wilayah KPHP ModelKendilo

26.116 ha

Jumlah dokumenrencanapengelolaan danrencana tahunanrehabilitasi lahan

1000 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

3.

Pembinaan, pemantauandan evaluasi pelaksanaanrehabilitasi hutan olehpemegang izinpemanfaatan dan ataupenggunaan kawasanhutan

Lahan kritis pada wilayahizin pemanfaatan hutandan penggunaan kawasanKawasan hutan di wilayahKPHP Model Kendilo

26.116 ha

- TerlaksananyaPembinaan danpemantauanpelaksanaanrehabilitasihutan olehpemegang izinpemanfaatandan/ataupenggunaankawasan hutan

- Adanya evaluasidan laporanpelaksanaanrehabilitasihutan olehpemegang izinpemanfaatandan/ataupenggunaan

50 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

Page 173: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

RENCANA KEGIATAN V-50

NO KEGIATANTARGET / INDIKATOR BIAYA

( x Juta)WAKTU DAN BIAYA PERTAHUN KEGIATAN (x Juta)

LOKASI VOLUME INDIKATOR 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026

kawasan hutan

4.

Membuat rencanareklamasi hutan yangmeliputi inventarisasilokasi,penetapan lokasireklamasi hutan.

wilayah izin pemanfaatanhutan dan penggunaankawasan Kawasan hutandi wilayah KPHP ModelKendilo

26.116 ha 100 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

5.

Pembinaan, pemantauandan evaluasi pelaksanaanreklamasi hutan olehpemegang izin/hak

Lahan kritis pada wilayahizin pemanfaatan hutandan penggunaan kawasanKawasan hutan di wilayahKPHP Model Kendilo

26.116 ha

- TerlaksananyaPembinaan danpemantauanpelaksanaanreklamasi hutanoleh pemegangizinpemanfaatandan/ataupenggunaankawasan hutan

- Adanya evaluasidan laporanpelaksanaanreklamasi hutanoleh pemegangizinpemanfaatandan/ataupenggunaankawasan hutan

50 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

6.

Pembinaanpenyelenggaraanpengelolaan DAS(Pengelolaan DASTerpadu,Base LineDAS,Data dan Peta LahanKritis).

wilayah izin pemanfaatanhutan dan penggunaankawasan Kawasan hutandi wilayah KPHP ModelKendilo

26.116 ha

- TerlaksananyaPembinaanpelaksanaanpengelolaanDAS olehpemegang izinpemanfaatan

50 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

Page 174: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

RENCANA KEGIATAN V-51

NO KEGIATANTARGET / INDIKATOR BIAYA

( x Juta)WAKTU DAN BIAYA PERTAHUN KEGIATAN (x Juta)

LOKASI VOLUME INDIKATOR 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026

dan/ataupenggunaankawasan hutan

- Adanyaevaluasi danlaporanpenyelenggaraan PengelolaanDAS olehpemegang izinpemanfaatandan/ataupenggunaankawasan hutan

7.Kampanye PengelolaanDAS Terpadu

Desa-desa sekitar wilayahizin pemanfaatan hutandan penggunaan kawasanKawasan hutan di wilayahKPHP Model Kendilo

3 desa pertahun

Jumlah kelompokmasyarakat yangtersosialisasikanpengelolaan DAS

300 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

8. Monitoring dan evaluasi

Lahan rehabilitasi hutandan reklamasi Lahan diwilayah izin pemanfaatanhutan dan penggunaankawasan Kawasan hutandi wilayah KPHP ModelKendilo

26.116 haLaporan hasilmonitoring danevaluasi

50 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

Sumber: Kajian Rencana Tim KPHP Model Kendilo (2016)

Page 175: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

RENCANA KEGIATAN V-52

5.7. Penyelenggaraan Perlindungan dan Konservasi Alam

5.7.1. Penyelenggaraan Perlindungan HutanPenyelenggaraan perlindungan hutan bertujuan untuk menjaga hutan, hasil

hutan, kawasan hutan dan lingkungannya agar fungsi lindung, fungsi konservasi dan

fungsi produksi tercapai secara optimal dan lestari. Prinsip perlindungan hutan adalah

usaha mencegah dan membatasi kerusakan hutan, kawasan hutan dan hasil hutan

yang disebabkan oleh perbuatan manusia, ternak, kebakaran, daya-daya alam, hama

dan penyakit, serta mempertahankan dan menjaga hak-hak negara, masyarakat dan

perorangan atas hutan, kawasan hutan, hasil hutan, investasi serta perangkat yang

berhubungan dengan pengelolaan hutan. Dalam rangka penyelenggaraan

perlindungan hutan maka akan dilakukan beberapa kegiatan prioritas sebagai berikut:

5.7.1.1. Identifikasi Faktor-faktor yang menyebabkan Kerusakan Hutan,Kawasan Hutan dan Hasil Hutan

Sebelum dilakukan kegiatan perlindungan hutan terlebih dahulu harus dilakukan

identifikasi faktor-faktor yang menyebabkan kerusakan hutan, baik faktor secara

langsung maupun faktor tidak langsung.

5.7.1.2. Identifikasi dan inventarisasi serta Pembuatan Peta KawasanKerawanan Kerusakan dan Keamanan Kawasan Hutan

Identifikasi dan pemetaan kawasan rawan keamanan hutan akan dilakukan pada

seluruh wilayah KPHP Model Kendilo baik yang berada pada wilayah izin pemanfaatan

dan penggunaan kawasan hutan maupun yang berada pada wilayah tertentu karena

merupakan suatu bagian yang tidak dapat terpisahkan. Identifikasi dan pemetaan

kawasan yang berada pada wilayah izin pemanfatan dan penggunaan kawasan hutan

akan dilakukan secara bersama-sama dengan pemegang izin. Sedangkan pada

wilayah tertentu akan dilaksanakan secara langsung oleh KPHP Model Kendilo.

Keluaran dari kegiatan identifikasi dan pembuatan peta kawasan rawan keamanan

hutan adalah adanya beberapa peta tematik terkait kerawanan keamanan hutan yang

meliputi:

Peta rawan perambahan dan illegal logging;

Peta rawan bencana alam;

Peta rawan kebakaran hutan.

Page 176: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

RENCANA KEGIATAN V-53

Peta-peta tersebut akan dijadikan acuan bagi KPHP Model Kendilo dalam

melakukan pengamanan dan pemantauan terhadap lokasi-lokasi yang rawan

keamanan hutan.

5.7.1.3. Sosialisasi Pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan sertaPerundang-undangan Kehutanan

Kegiatan sosialisasi perundang-undangan kehutanan akan dilaksanakan pada

seluruh wilayah KPHP Model Kendilo dengan sasaran masyarakat yang berada di

sekitar dan di dalam hutan serta pemegang izin pemanfaatan dan penggunaan

kawasan hutan yang ada pada wilayah KPHP Model Kendilo. Dalam rangka efektifitas

maka kegiatan sosialisasi dan penyuluhan perundang-undangan kehutanan akan

dilakukan secara bersama-sama dan terintegrasi dengan kegiatan pemegang izin

pemanfaatan dan penggunaan kawasan hutan. Bentuk kegiatan sosialisasi perundang-

undangan yang dilakukan adalah sebagai berikut:

Kegiatan penyululuhan kepada sasaran kegiatan;

Pemasangan papan peringatan dan batas-batas kawasan hutan;

Brosur, film dan distribusi peraturan perundang-undangan kehutanan;

Distribusi peta-peta kawasan hutan dan pemanfaatan dan penggunaan kawasan.

5.7.1.4. Patroli Pengamanan HutanKegiatan patroli pengamanan SDH akan dlaksanakan pada seluruh wilayah

KPHP Model Kendilo baik wilayah yang sudah ada izin pemanfaatan dan

penggunaannya maupun wilayah tertentu. Pada wilayah yang sudah ada izin

pemanfaatan dan penggunaannya akan dilakukan monitoring, evaluasi dan pembinaan

terhadap kegiatan pengamanan yang dilakukan oleh pemegang izin dan pada wilayah

tertentu akan dilakukan secara langsung oleh KPHP Model Kendilo. Dalam rangka

meningkatkan efektifitas dan peningkatan peran para pihak maka dilakukan beberapa

kegiatan sebagai berikut:

Penyusunan standar operasional prosedur pengamanan hutan;

Pembentukan satuan pengamanan hutan;

Pembentukan kelompok-kelompok pengamanan hutan di masyarakat;

Patroli pengamanan gabungan.

Page 177: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

RENCANA KEGIATAN V-54

5.7.1.5. Penyidikan, Penegakan Hukum, Advokasi dan Konsultasi BantuanHukum

Kegiatan penyidikan, penegakan hukum, advokasi dan konsultan bantuan

hukum merupakan kegiatan pasca patroli pengamanan kawasan hutan untuk

menangani kasus-kasus tindak pidana kehutanan. Penanganan kasus tersebut akan

bekerja sama dengan PPNS, polisi dan TNI sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Untuk keperluan tersebut maka KPHP Model Kendio harus memiliki standar

operasional dan prosedur penanganan kasus tindak pidana kehutanan serta

sumberdaya manusia yang berkompeten yaitu polisi kehutanan.

5.7.1.6. Pencegahan dan Pemadaman Kebakaran Hutan dan LahanPada kegiatan pencegahan dan pemadaman kebakaran hutan dan lahan

merupakan upaya-upaya antisipasi mengurangi kejadian kebakaran hutan dan lahan di

wilayah kerja KPHP Model Kendilo. Dengan melakukan patroli wilayah KPHP Model

Kendilo, setidaknya sudah dapat dipantau lokasi-lokasi yang kemungkinan akan

dibakar oleh masyarakat yang melakukan kegiatan perladangan. Sejak dini dilakukan

pendekatan kepada masyarakat untuk tidak melakukan pembakaran dan bila terpaksa

harus dibakar maka perlu diatur waktu, luasan dan penjagaannya. Koordinasi dengan

para pemegang izin pemanfatan hutan dan penggunaan lahan harus dilakukan sejak

dini untuk bersama-sama memantau kawasan pengelolaannya yang berpotensi terjadi

rembetan kebakaran.

Selain itu, kesiapan regu pemadam kebakaran hutan dan lahan KPHP Model

Kendilo juga harus mengantisipasi bila terjadi kebakaran besar pada hutan dan lahan.

Oleh karenanya kesiapan SDM dan peralatan pemadam kebakaran sangat penting

setiap waktu pada musim-musim rawan kebakaran. Titik-titik sumber air sudah harus

disiapkan pada lokasi-lokasi yang rawan terjadi kebakaran.

5.7.1.7. Penanganan Pasca KebakaranKerugian akibat kejadian kebakaran hutan dan lahan umumnya sangat

merugikan terutama kerusakan ekosistem hutan. Tanpa disadari banyak flora dan

fauna yang menjadi korban kebakaran. Biasanya kejadian kebakaran dianggap serius

saat terjadi kematian pada manusia atau harta benda. Dalam skala yang lebih besar,

sesungguhnya kerusakan ekosistem hutan sangat merugikan kehidupan manusia dan

akan mempengaruhi sistem ekosistem lainnya. Misalnya kebakaran hutan di kawasan

hulu DAS, pasti akan berpengaruh terhadap kehidupan ekosistem di DAS hilirnya.

Page 178: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

RENCANA KEGIATAN V-55

Beberapa kegiatan penanganan pasca kebakaran yang akan dilakukan KPHP Model

Kendilo adalah :

a. Pemetaan lokasi dan kronologis kejadian kebakaran hutan dan lahan;

b. Identifikasi kerusakan dan kerugian kebakaran hutan dan lahan;

c. Identifikasi pihak-pihak yang diindikasikan terlibat kejadian kebakaran hutan dan

lahan;

d. Pelaporan kejadian kebakaran hutan dan lahan untuk dijadikan bahan tindak lanjut

bila penyelidikan bila mengandung unsur tindak pidana kehutanan.

e. Menyusun rencana pemulihan kondisi hutan dan lahan, melalui kegiatan

rehabilitasi atau penghijauan kembali.

5.7.1.8. Pembangunan Sistem Informasi Kebakaran Hutan dan LahanUntuk memudahkan proses pencegahan dan pemadaman serta penanganan

pasca kebakaran hutan, perlu dibangun sistem informasi kebakaran hutan dan lahan

yang terpadu sehingga sistem koordinasi informasi dan data kebakaran hutan semakin

mudah diakses dan dapat melibatkan lebih banyak stakeholder. Pembangunan sistem

informasi kebakaran hutan dan lahan ini, harus mampu menjangkau tingkat lapangan

seperti kecamatan dan desa, sehingga langkah-langkah antisipasi sudah dapat

dilakukan sejak dini oleh aparat lapangan dan lebih cepat berkoordinasi dengan regu

inti pemadam kebakaran hutan dan lahan dari KPHP Model Kendilo. Regu pemadam

Kebakaran KPHP Model Kendilo akan lebih mudah mendapat laporan-laporan kejadian

kebakaran hutan dari masyarakat ataupun pihak unit manajemen, dan mengambil

tindakan secepatnya.

Beberapa hal yang perlu dilakukan dalam kegiatan pembangunan sistem

informasi kebakaran hutan dan lahan adalah :

1. Pemetaan unsur-unsur data dan informasi kejadian kebakaran hutan dan lahan.

2. Identifikasi para pihak yang terlibat dalam pencegahan, pelaksanaan pemadaman

dan penanganan pasca kebakaran hutan dan lahan.

3. Menyusun model sistem informasi kebakaran hutan dan lahan.

4. Membangun sistem informasi kebakaran hutan dan lahan KPHP Model Kendilo

dan melakukan uji coba sistemnya berbasis komputerasisasi dan jaringan internet.

5. Sosialiasi sistem informasi kebakaran hutan dan lahan kepada para stakeholder.

Page 179: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

RENCANA KEGIATAN V-56

5.7.2. Penyelenggaraan Konservasi Sumber Daya AlamSebagaimana diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun

1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati Dan Ekosistemnya, bahwa

konservasi SDA hayati adalah pengelolaan SDA hayati yang pemanfaatannya

dilakukan secara bijaksana untuk menjamin kesinambungan persediaannya dengan

tetap memelihara dan meningkatkan kualitas keanekaragaman dan nilainya.

Konservasi SDA hayati dan ekosistemnya bertujuan mengusahakan terwujudnya

kelestarian SDA hayati serta keseimbangan ekosistemnya sehingga dapat lebih

mendukung upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat dan mutu kehidupan

manusia. Ruang lingkup pelaksanaan kegiatan konservasi SDA hayati dan

ekosistemnya yang akan dilakukan meliputi:

5.7.2.1. Perlindungan Sistem Penyangga KehidupanPerlindungan sistem penyangga kehidupan ditujukan bagi terpeliharanya proses

ekologis yang menunjang kelangsungan kehidupan untuk meningkatkan kesejahteraan

masyarakat dan mutu kehidupan manusia. Dalam rangka mewujudkan kegiatan

tersebut maka diperlukan identifikasi kawasan-kawasan lindung dan pengaturan

pengelolaannya. Dengan demikian akan dilakukan beberapa kegiatan sebagai berikut:

1) Identifikasi dan Pemetaan Kawasan Hutan Bernilai Konservasi Tinggi atauHigh Conservation Value Forest (HCVF)

Identifikasi dan pemetaan Kawasan Hutan Bernilai Konservasi Tinggi

dilaksanakan pada seluruh wilayah KPHP Model Kendilo dengan mempertimbangkan

beberapa aspek dan kriteria sebagai berikut:

Tabel V-23. Kriteria Identifikasi dan Pemetaan Wilayah Kelola KPHP Model Kendilo

No Aspek Kriteria HCVF

1 Keanekaragamanhayati

a. Kawasan yang mempunyai tingkat keanekaragaman hayati yang penting

b. Kawasan bentang alam yang penting bagi dinamika ekologi secara alami

c. Kawasan yang mempunyai ekosistem langka atau terancam punah

2 Jasa lingkungan Kawasan yang menyediakan jasa-jasa lingkungan alami

3 Sosial budaya

a. Kawasan yang mempunyai fungsi penting untuk pemenuhan kebutuhandasar masyarakat lokal

b. Kawasan yang mempunyai fungsi penting untuk identitas budayatradisional komunitas lokal

Sumber: Pedoman HCVF (2009)

Page 180: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

RENCANA KEGIATAN V-57

Pelaksanaan identifikasi dan pemetaan HCVF dilakukan dengan dua

pendekatan, yaitu: (1) Untuk wilayah yang sudah ada izin pemanfaatan dan

penggunaan kawasan hutan maka pelaksanaannya akan dilakukan secara bersama-

sama dengan pemegang izin sebagai bagian dari pembinaan dalam mendorong

sertifikasi pengelolaan lestari. Khusus untuk perusahaan pemegang izin pengelolaab

hutan yang akan masuk dalam sertifikasi FSC (Forest Stewardship Council), konsep

HCVF atau hutan bernilai konservasi tinggi sebagai prinsip kesembilan dari standar

pengelolaan hutan yang berkelanjutan oleh FSC. Dengan demikian identifikasi dan

pemetaan HCVF merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan dokumen RKU dan

AMDAL Izin Pemanfaatan dan Penggunaan Kawasan Hutan; (2) Pelaksanaan

identifikasi dan pemetaan HCVF pada wilayah tertentu atau wilayah tanpa izin

pengelolaan akan dilaksanakan secara langsung oleh KPHP Model Kendilo, sebagian

dari rencana pemanfaatan pada tiap-tiap wilayah tertentu.

2) Pengelolaan Kawasan Lindung dan Kawasan HCVFDalam rangka menjamin kelestarian kawasan-kawasan lindung dan HCVF, maka

perlu dilakukan pengelolaan secara lestari. Kawasan HCVF yang berada pada wilayah

izin pemanfaatan dan penggunaan kawasan hutan pengelolaannya akan dilakukan

oleh pemegang izin sebagai bagian dari rencana kegiatan pemanfaatan yang

dilakukan, fungsi KPHP pada wilayah berijin adalah melakukan monitoring, evaluasi

dan pembinaan. Sedangkan HCVF yang berada pada wilayah tertentu akan dilakukan

pengelolaan secara langsung oleh KPHP Model Kendilo. Dalam rangka efektifitas

pengelolaan kawasan lindung/HCVF maka akan dilakukan beberapa kegiatan sebagai

berikut:

Penyusunan master plan pengelolaan HCVF (khusus wilayah tertentu);

Menyusun standar pemanfaatan dan penggunaan kawasan HCVF.

3) Monitoring dan Evaluasi Pengelolaan Kawasan Lindung dan HCVFDalam rangka menjamin kelestarian kawasan lindung dan HCVF maka perlu

dilakukan kegiatan monitoring, evaluasi dan pembinaan terhadap pengelolaan yang

telah dilakukan secara berkala (minimal per tahun), baik yang ada pada wilayah izin

pemanfaatan dan penggunaan kawasan maupun pada wilayah tertentu.

Page 181: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

RENCANA KEGIATAN V-58

5.7.2.2. Pengawetan Keanekaragaman Jenis Tumbuhan dan Satwa BesertaEkosistemnya

Pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan satwa beserta ekosistemnya

dilaksanakan dengan menjaga keutuhan kawasan hutan agar tetap dalam keadaan

asli. Sedangkan pengawetan jenis tumbuhan dilakukan dengan menjaga dan

mengembangbiakkan jenis tumbuhan dan satwa yang dilindungi untuk menghindari

bahaya kepunahan.

5.7.2.3. Pemanfaatan Secara Lestari SDA Hayati dan Ekosistemnya

Pemanfaatan secara lestari SDA hayati dan ekosistemnya dilakukan dengan

ruang lingkup kegiatan sebagai berikut:

Pemanfaatan kondisi lingkungan kawasan pelestarian alam yaitu dengan tetap

menjaga kelestarian fungsi kawasan;

Pemanfaatan jenis tumbuhan dan satwa liar, yaitu dengan memperhatikan

kelangsungan potensi, daya dukung dan keanekaragaman jenis tumbuhan dan

satwa liar.

Adapun penjabaran kegiatan penyelenggaraan perlindungan dan konservasi

sumberdaya alam disampaikan dalam tabel berikut :

Page 182: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

RENCANA KEGIATAN V-59

Tabel V-24. Rekapitulasi Rencana Kegiatan Penyelenggaraan Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam KPHP Model Kendilo Jangka 2017-2026

NO KEGIATANTARGET / INDIKATOR BIAYA

( x Juta)WAKTU DAN BIAYA PERTAHUN KEGIATAN (x Juta)

LOKASI VOLUME INDIKATOR 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026

5.7.1 PenyelenggaraanPerlindungan Hutan

1.

Identifikasi faktor-faktoryang menyebabkankerusakan hutan,kawasan hutan dan hasilhutan

Seluruh Wilayah KPHPModel Kendilo 137.683 ha

DokumenIdentifikasiFaktorFaktor yangmenyebabkankerusakan hutan,kawasan hutandan hasil hutan

150 75 75

2.

Identifikasi daninventarisasi sertaPembuatan Peta KawasanKerawanan Kerusakandan Keamanan KawasanHutan

Seluruh Wilayah KPHPModel Kendilo 137.683 ha

Dokumen danPeta RawanPerambahan,Ilegal Loging,Bencana Alam,Kebakaran Hutan

150 75 75

3.

Sosialisasi PencegahanKebakaran Hutan danLahan serta Perundang-undangan Kehutanan

20 Desa 2 kalisetahun

Jumlah kegiatansosialisasikarhutla danPerundang-undanganKehutanan

100 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

4. Patroli pengamananhutan

Seluruh Wilayah KPHPModel Kendilo

5 kalisetahun

Jumlah operasipengamananhutan

500 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50

5.

Penyidikan, PenegakanHukum, Advokasi danKonsultasi BantuanHukum

Daeran rawanperambahan,illegallogging dan kebakaranhutan

1 kasussetahun

Jumlahpenanganankasus tindakpidana kehutanan

200 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

6. Pencegahan danPemadaman Kebakaran

Seluruh Wilayah KPHPModel Kendilo

4 lokasi pertahun

Jumlah lokasipencegahan dan 200 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

Page 183: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

RENCANA KEGIATAN V-60

NO KEGIATANTARGET / INDIKATOR BIAYA

( x Juta)WAKTU DAN BIAYA PERTAHUN KEGIATAN (x Juta)

LOKASI VOLUME INDIKATOR 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026

Hutan dan Lahan pemadamkebakaran hutandan lahan

7.Penanganan PascaKebakaran

Kawasan hutan dan lahanyang mengalamikebakaran

3 lokasi pertahun

Jumlah lokasipenangananpasca kebakarandan penyelesaianpenegakanhukum kebakaran

300 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

8.

Pembangunan SistemInformasi KebakaranHutan dan Lahan

Wilayah KPHP ModelKendilo

1 ProgramSistem

Informasi

Jumlah sisteminformasipengendaliankebakaran hutan

100 50 50

5.7.2PenyelenggaraanKonservasi Sumber DayaAlam

1.

Perlindungan sistempenyangga kehidupan :- Identifikasi dan

pemetaan kawasanhutan bernilaikonservasitinggi/HCVF

- Pengelolaan KawasanLindung/ KawasanHCVF

- Monitoring danEvaluasi PengelolaanKawasanLindung/HCVF

Wilayah KPHP ModelKendilo 137.683 ha

- Dokumen danPeta KawasanLindung danHCVF KPHPKendilo

- TerlaksananyaPengelolaanKawasanLindung danKawasan HCVF

200 100 100

2.

Pengawetankeanekaragaman jenistumbuhan dan satwabeserta ekosistemnya

Wilayah KPHP ModelKendilo 4 lokasi

Minimal 2KawasanPengawetanKeanekaragamanJenis Tumbuhan

100 25 25 25 25

Page 184: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

RENCANA KEGIATAN V-61

NO KEGIATANTARGET / INDIKATOR BIAYA

( x Juta)WAKTU DAN BIAYA PERTAHUN KEGIATAN (x Juta)

LOKASI VOLUME INDIKATOR 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026

dan Satwa

3.Pemanfaatan secaralestari SDA hayati danekosistemnya

Wilayah KPHP ModelKendilo 137.683 ha

- Termanfaatkannya kondisilingkungankawasanpelestarianalam yang tetapmenjagakelestarianfungsi kawasan.

- Termanfaatkannya jenistumbuhan dansatwa liar, yangmemperhatikankelangsunganpotensi, dayadukung, dankeanekaragaman jenistumbuhan dansatwa liar

100 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

4.Identifikasi daninventarisasi sumber dayagenetik/tanaman hutan

Wilayah KPHP ModelKendilo 137.683 ha

- Jumlah lokaisumber dayagenetik /tanaman hutan

150 50 50 50

3.Monitoring dan evaluasiperedaran benih tanamanhutan

Tempatpersemaian/pembibitan/perawatan lokalmasyarakat/perusahaandi wilayah KPHP ModelKendilo

10 Lokasi

Jumlah monevperedaranbenih tanamanhutan / genetik

50 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

Sumber: Kajian Rencana Tim KPHP Model Kendilo (2016)

Page 185: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

RENCANA KEGIATAN V-62

5.8. Penyelenggaraan Koordinasi dan Sinkronisasi antarPemegang Izin

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2007 jo. Peraturan

Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 yang dijabarkan dalam Permenhut Nomor

P.6/Menhut-II/2010 yang mengatur mengenai norma, standar, prosedur dan kriteria

pengelolaan hutan pada KPHL dan KPHP, dijelaskan bahwa fungsi kerja KPH dalam

penyelenggaraan pengelolaan hutan secara operasional diantaranya melaksanakan

pembinaan, monitoring dan evaluasi kinerja pengelolaan hutan yang dilaksanakan oleh

pemegang izin pemanfaatan hutan dan penggunaan kawasan hutan. Ruang lingkup

koordinasi dan sinkronisasi kegiatan antara pemegang izin dengan KPHP Model

Kendilo yang akan dilaksanakan pada beberapa aspek sebagai berkut:

Tabel V-25. Ruang Lingkup Koordinasi dan Sinkronisasi KPHP Model Kendilo denganPemegang Izin

No Aspek Ruang Lingkup Koordinasi dan Sinkronisasi

1 Perencanaan

Sinkronisasi data dan informasi hasil inventarisasi (biofisik,ekonomi dan sosial budaya);

Kepastian batas kawasan dan batas wilayah kelola; Integarasi rencana pengelolaan antara pemegang izin

pemanfaatan (RKU, AMDAL dan RKT), izin penggunaankawasan hutan (rencana kegiatan dan izin pinjam pakai danAMDAL) dan Rencana Pengelolaan KPHP Model Kendilo (RPJP);

Monitoring dan evaluasi serta pembinaan pelaksanaan teknisperencanaan pada pemegang ijin yang akan dilaksanakan olehKPHP Model Kendilo.

2 Pemanfaatan danPenggunaan Kawasan

Sinkronisasi data dan informasi pelaksanaan pemanfaatan danpenggunaan kawasan hutan;

Sistim silvikultur yang dipergunakan dalam pemanfaatan hasilhutan kayu;

Kemitraaan dalam pemanfaatan hasil hutan antara lainpemanfaatan limbah, HHBK dan jasa lingkungan;

Monitoring dan evaluasi serta pembinaan pelaksanaan teknispemanfaatan dan penggunaan kawasan hutan yang akandilaksanakan oleh KPHP Model Kendilo.

3Perlindungan danKonservasi Sumber DayaAlam

Sinkronisasi data dan informasi terkait pelaksanaan kegiatanperlindungan hutan serta pengelolaan kawasan-kawasanlindung;

Pemetaan kawasan lindung dan kawasan rawan keamananhutan;

Kemitraaan dalam pelaksanaan kegiatan perlindungan dankonservasi SDA;

Monitoring dan evaluasi serta pembinaan pelaksanaanperlindungan dan konservasi SDA oleh KPHP Model Kendilo.

4 Rehabilitasi Hutan danLahan (RHL)

Sinkronisasi dan koordinasi terkait pelaksanaan kegiatan RHLyang dilaksanakan oleh pemegang izin;

Kemitraaan dalam pelaksanaan kegiatan kegiatan RHL;

Page 186: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

RENCANA KEGIATAN V-63

No Aspek Ruang Lingkup Koordinasi dan Sinkronisasi

Monitoring dan evaluasi serta pembinaan pelaksanaankegiatan RHL oleh KPHP Model Kendilo.

5 Pemberdayaanmasyarakat

Sinkronisasi dan koordinasi pelaksanaan kegiatanpemberdayaan masyarakat antar pemegang izin dan KPHPModel Kendilo;

Fasilitasi kemitraaan dan integrasi program/kegiatan dalamrangka pemberdayaan masyarakat;

Monitoring dan evaluasi serta pembinaan pemberdayaanmasyarakat oleh KPHP Model Kendilo.

6 Pengembangan Investasi

Sebagai penyedia data dan potensi pengembangan investasidalam KPHP Model Kendilo.

Membangun kemitraan dalam pemanfaatan wilayah tertentuKPHP Model Kendilo;

Membangun kemitraan dengan pemegang izin dalampemanfaatan kawasan hutan, HHBK dan jasa lingkungan padaizin pemanfaatan hasil hutan kayu (IUPHHK-HT).

Sumber: Hasil analisis data sekunder (2016)

Dalam rangka mengefektifkan pelaksanaan sinkronisasi dan koordinasi maka

perlu dibangun tata hubungan kerja antara pemegang izin pemanfaatan dan

penggunaan kawasan hutan dengan KPHP Model Kendilo. Norma, standar, prosedur

dan kriteria (NSPK) sinkonisasi dan koordinasi perlu dibangun melalui regulasi yang

jelas.

Adapun penjabaran kegiatan Koordinasi dan Sinkronisasi dengan Pemegang

Izin selama kurun waktu 2017 – 2026 disampaikan dalam tabel berikut :

Page 187: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

RENCANA KEGIATAN V-64

Tabel V-26. Rekapitulasi Rencana Kegiatan Penyelenggaraan Koordinasi dan Sinkronisasi dengan Pemegang Izin selama kurun waktu 2017 – 2026

NO KEGIATANTARGET / INDIKATOR BIAYA

( x Juta) WAKTU DAN BIAYA PERTAHUN KEGIATAN (x Juta)

LOKASI VOLUME INDIKATOR 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026

5.8.1 Perencanaan

1.

Sinkronisasi data daninformasi hasilinventarisasi (biofisik,ekonomi dan sosialbudaya)

Wilayah Izin PemanfaatanHutan dan PenggunaanKawasan Hutan diwilayah KPHP ModelKendilo

1 Dokumenper lima

tahun

Tersusun Dokumensinkronisasi data daninformasi dari hasilinventarisasi biofisikdan sosekbudwilayah

50 25 25

2. Kepastian batas kawasandan batas wilayah kelola

Wilayah Izin PemanfaatanHutan dan PenggunaanKawasan Hutan diwilayah KPHP ModelKendilo

125 KmDokumen panjangbatas kawasan danbatas wilayah kelola

50 25 25

3.

Integrasi rencanapengelolaan antarapemegang izinpemanfaatan (RKU,AMDAL dan RKT), ijinpenggunaan kawasanhutan (rencana kegiatanizin pinjam pakai danAMDAL) dan RPHJP KPHPModel Kendilo

Wilayah Izin PemanfaatanHutan dan PenggunaanKawasan Hutan diwilayah KPHP ModelKendilo

5 Dokumenper tahun

Jumlah dokumenintegrasi rencanapengelolaan antarapemegang izindengan rencanapengelolaan KPHPModel Kendilo

50 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

4.

Monitoring dan evaluasiserta pembinaanpelaksanaan teknisperencanaan padapemegang izin yang akandilaksanakan oleh KPHPModel Kendilo

Wilayah Izin PemanfaatanHutan dan PenggunaanKawasan Hutan diwilayah KPHP ModelKendilo

1 kali pertahun

Terlaksananyamonev danpembinaanpelaksanaan teknisperencanaan padapemegang izin olehKPHP Model Kendilo

50 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

Page 188: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

RENCANA KEGIATAN V-65

NO KEGIATANTARGET / INDIKATOR BIAYA

( x Juta) WAKTU DAN BIAYA PERTAHUN KEGIATAN (x Juta)

LOKASI VOLUME INDIKATOR 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026

5.8.2 Pemanfaatan dan Penggunaan Kawasan

5.

Sinkronisasi data daninformasi pelaksanaanpemanfaatan danpenggunaan kawasanhutan

Wilayah Izin PemanfaatanHutan dan PenggunaanKawasan Hutan diwilayah KPHP ModelKendilo

2 DokumenSinkronisasiper tahun

Jumlah dokumensinkronisasi data daninformasipelaksanaanpemanfaatan danpenggunaankawasan hutan diwilayah KPHP ModelKendilo

50 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

6.Sistem silvikultur yangdipergunakan dalampemanfaatan HHK

Wilayah Izin PemanfaatanHutan dan PenggunaanKawasan Hutan diwilayah KPHP ModelKendilo

2 lokasi

Terbangunnya sistemsilvikultur yangdipergunakan dalampemanfaatan HHK

50 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

7.

Kemitraan dalampemanfaatan hasil hutanantara lain pemanfaatanlimbah, HHBK dan jasling

Wilayah Izin PemanfaatanHutan dan PenggunaanKawasan Hutan diwilayah KPHP ModelKendilo

5 kelompoktani hutankemitraan

Jumlahterbangunnyakemitraan dalampemanfaatan HHantara lainpemanfaatan limbah,HHBK dan jasling

500 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50

8.

Monitoring dan evaluasiserta pembinaanpelaksanaan teknispemanfaatan danpenggunaan kawasanhutan oleh KPHP ModelKendilo

Wilayah Izin PemanfaatanHutan dan PenggunaanKawasan Hutan diwilayah KPHP ModelKendilo

2 kali pertahun

Terlaksananyamonitoring danevaluasi sertapembinaanpelaksanaan teknispemanfaatan danpenggunaankawasan hutan olehKPHP Model Kendilo

50 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

Page 189: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

RENCANA KEGIATAN V-66

NO KEGIATANTARGET / INDIKATOR BIAYA

( x Juta) WAKTU DAN BIAYA PERTAHUN KEGIATAN (x Juta)

LOKASI VOLUME INDIKATOR 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026

5.8.3PenyelenggaraanKonservasi Sumber DayaAlam

1.

Sinkronisasi data daninformasi terkaitpelaksanaan kegiatanperlindungan hutan sertapengelolaan kawasanlindung

Wilayah Izin PemanfaatanHutan dan PenggunaanKawasan Hutan diwilayah KPHP ModelKendilo

1 Dokumenper lima

tahun

Tersusunnyadokumensinkronisasi data daninformasi terkaitpelaksanaankegiatanperlindungan hutanserta pengelolaankawasan lindung

50 25 25

2.Pemetaan kawasanlindung dan kawasanrawan keamanan hutan

Wilayah Izin PemanfaatanHutan dan PenggunaanKawasan Hutan diwilayah KPHP ModelKendilo

2 Peta

Terlaksananyapemetaan kawasanlindung dan kawasanrawan keamananhutan

50 25 25

3.

Kemitraaan dalampelaksanaan kegiatanperlindungan dankonservasi SDA

Wilayah Izin PemanfaatanHutan dan PenggunaanKawasan Hutan diwilayah KPHP ModelKendilo

5 kelompoktani hutankemitraan

Terbangunnyakemitraan dalampelaksanaankegiatanperlindungan dankonservasi SDA

200 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

4.

Monitoring dan evaluasiserta pembinaanpelaksanaanperlindungan dankonservasi SDA oleh KPHPModel Kendilo

Wilayah Izin PemanfaatanHutan dan PenggunaanKawasan Hutan diwilayah KPHP ModelKendilo

2 kali pertahun

Terlaksananyamonitoring danevaluasi sertapembinaanpelaksanaanperlindungan dankonservasi SDA olehKPHP Model Kendilo

50 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

Page 190: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

RENCANA KEGIATAN V-67

NO KEGIATANTARGET / INDIKATOR BIAYA

( x Juta) WAKTU DAN BIAYA PERTAHUN KEGIATAN (x Juta)

LOKASI VOLUME INDIKATOR 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026

5.8.4 Rehabilitasi Hutan danLahan (RHL)

1.

Sinkronisasi dankoordinasi terkaitpelaksanaan kegiatan RHLyang dilaksanakan olehpemegang izin

Wilayah Izin PemanfaatanHutan dan PenggunaanKawasan Hutan diwilayah KPHP ModelKendilo

1 Dokumenper lima

tahun

Tersusunnyadokumensinkronisasi data daninformasi terkaitpelaksanaankegiatan RHL yangdilaksanakan olehPemegang ijin

50 50

2. Pemetaan kawasanpotensi RHL

Wilayah Izin PemanfaatanHutan dan PenggunaanKawasan Hutan diwilayah KPHP ModelKendilo

2 PetaTerlaksananyapemetaan kawasanpotensi RHL

50 25 25

3.Kemitraaan dalampelaksanaan kegiatankegiatan RHL

Wilayah Izin PemanfaatanHutan dan PenggunaanKawasan Hutan diwilayah KPHP ModelKendilo

5 kelompoktani hutankemitraan

Terbangunnyakemitraan dalampelaksanaankegiatan kegiatanRHL

200 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

4.

Monitoring dan evaluasiserta pembinaanpelaksanaan kegiatan RHLoleh KPHP Model Kendilo

Wilayah Izin PemanfaatanHutan dan PenggunaanKawasan Hutan diwilayah KPHP ModelKendilo

2 kali pertahun

TerlaksananyaMonitoring &evaluasi sertapembinaanpelaksanaankegiatan RHL olehKPHP Model Kendilo

50 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

5.8.5 PemberdayaanMasyarakat

a.

Sinkronisasi dankoordinasi pelaksanaankegiatan pemberdayaanmasyarakat antarpemegang ijin dan KPHP

Desa-desa sekitar wilayahIzin Pemanfaatan Hutandan Penggunaan KawasanHutan di wilayah KPHPModel Kendilo

1 Dokumenper lima

tahun

Tersusunnyadokumensinkronisasi dankoordinasipelaksanaan

50 25 25

Page 191: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

RENCANA KEGIATAN V-68

NO KEGIATANTARGET / INDIKATOR BIAYA

( x Juta) WAKTU DAN BIAYA PERTAHUN KEGIATAN (x Juta)

LOKASI VOLUME INDIKATOR 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026

Model Kendilo kegiatanpemberdayaanmasyarakat antarpemegang ijin danKPHP Model Kendilo

b.

Fasilitasi kemitraaan danintegrasiprogram/kegiatan dalamrangka pemberdayaanmasyarakat

Desa-desa sekitar wilayahIzin Pemanfaatan Hutandan Penggunaan KawasanHutan di wilayah KPHPModel Kendilo

10kelompoktani hutankemitraan

Terlaksananyafasilitasi Kemitraaandan integarasiprogram/ kegiatandalam rangkapemberdayaanmasyarakat

500 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50

c.

Monitoring dan evaluasiserta pembinaanpemberdayaanmasyarakat oleh KPHPModel Kendilo

Desa-desa sekitar wilayahIzin Pemanfaatan Hutandan Penggunaan KawasanHutan di wilayah KPHPModel Kendilo

2 kali pertahun

TerlaksananyaMonitoring &evaluasi sertapembinaanpemberdayaanmasyarakat olehKPHP Model Kendilo

50 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

5.8.6 Pengembangan Investasi

1.

Sebagai penyedia datadan potensipengembangan investasidalam KPHP ModelKendilo

Pemegang IzinPemanfaatan Hutan danPenggunaan KawasanHutan di wilayah KPHPModel Kendilo

2 UM

Terlaksananya peransebagai penyediadata dan potensipengembanganinvestasi dalam KPHPModel Kendilo

15 5 5 5

4.

Membangun kemitraandalam pemanfaatanwilayah tertentu KPHPModel Kendilo

Wilayah tertentu KPHPModel Kendilo

2 Lokasikemitraan

Jumlah lokasiterbangunnyaKemitraan dalampemanfaatanWilayah tertentuKPHP Model Kendilo

1.000 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

3. Membangun kemitraan Wilayah Izin Pemanfaatan 2 Lokasi Jumlah lokasi 100 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

Page 192: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

RENCANA KEGIATAN V-69

NO KEGIATANTARGET / INDIKATOR BIAYA

( x Juta) WAKTU DAN BIAYA PERTAHUN KEGIATAN (x Juta)

LOKASI VOLUME INDIKATOR 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026

dengan pemegang izindalam pemanfaatankawasan hutan, HHBKdan jasling pada IUPHHK-HT.

Hutan dan PenggunaanKawasan Hutan diwilayah KPHP ModelKendilo

terbangunnyakemitraan denganpemegang ijin dalampemanfaatanKawasan Hutan,HHBK dan Jasalingkungan pada Ijinpemanfaatan HasilHutan Kayu (IUPHHK-HT).

Sumber: Kajian Rencana Tim KPHP Model Kendilo (2016)

Page 193: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

RENCANA KEGIATAN V-70

5.9. Penyelenggaraan Koordinasi dan Sinergi dengan Instansidan Stakeholder Terkait

Koordinasi dan sinergi dengan instansi dan parapihak terkait merupakan salah

satu prasyarat keberhasilan KPHP Model Kendilo dalam mewujudkan visi dan misi

pengelolaannya, mengingat adanya keterbatasan-keterbatasan baik dari sisi SDM dan

kelembagaan, kewenangan serta akses pendanaan. Berdasarkan hasil analisis

pemangku kepentingan yang dilakukan oleh KPHP Model Kendilo, teridentifikasi

beberapa para pihak kunci yang berhubungan dengan KPHP Model Kendilo sebagai

berikut:

Tabel V-27. Ruang Lingkup Koordinasi dan Sinkronisasi Parapihak pada Wilayah KelolaKPHP Model Kendilo

No Parapihak Ruang Lingkup Koordinasi dan Sinkronisasiyang akan dilaksanakan

1 Kementerian Kehutanana. Ditjen Planologi

Kehutanan dan TataLingkungan, serta BPKHWilayah IV Samarinda

Data dan informasi status dan fungsi kawasan hutan sertapemanfaatan dan penggunaan kawasan hutan;

Penetapan dan revisi wilayah KPH; Penyiapan kelembagaan (fasilitasi SDM dan sarana

prasarana); Inventarisasi, tata hutan dan penyusunan rencana

pengelolaan KPHP Model Kendilo; Penetapan wilayah izin pinjam pakai kawasan hutan; Monitoring dan pemantauan izin pinjam pakai kawasan

hutan; Tata batas dan pengukuhan kawasan hutan; Regulasi dan NSPK pembangunan KPH.

b. Ditjen PHPL dan BPHPSamarinda

Pemanfaatan kawasan hutan produksi pada wilayahtertentu yang akan dilaksanakan oleh KPHP ModelKendilo;

Penyusunan rencana bisnis KPH; Penyiapan kelembagaan (fasilitasi SDM dan sarana

prasarana; Regulasi dan NSPK pemanfaatan kawasan hutan produksi; Monitoring dan pemantauan izin pemanfaatan kawasan

hutan. Konvergensi kegiatan dan penganggaran pembangunan

KPHP; Pengesahan Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang

(RPHJP) KPHP;c. Ditjen PSKL dan BPDASHL Penyusunan RHL pada wilayah KPHP;

Pengembangan perhutanan sosial (HD, HKm, HTR,Kemitraan Kehutanan);

Peningkatan SDM terkait RHL dan perhutanan sosial; Regulasi dan NSPK pelaksanaan RHL dan perhutanan

sosial.

Page 194: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

RENCANA KEGIATAN V-71

No Parapihak Ruang Lingkup Koordinasi dan Sinkronisasiyang akan dilaksanakan

Fasilitasi penyelesaian konflik tenurial pada wilayahKPHP.

d. Ditjend KSDAE danBKSDAE

Pengelolaan kawasan lindung dan keanekaragamanhayati yang dilindungi;

Pengamanan dan perlindungan hutan.e. BP2SDM Fasilitasi SDM KPHP melalui Bhakti Sarjana Kehutanan

(Basarhut) dan SMK Kehutanan yang selanjutnya akanmenjadi Bhakti Rimbawan;

Peningkatan SDM KPHP (pelatihan dan training); Regulasi dan NSPK SDM KPHP.

f. Biro PerencanaanKementerian Kehutanan

Pengalokasian anggaran DAK-Kehutanan untukpembangunan KPH.

g. Balai BesarDopterocarpaceaeSamarinda

Data dan informasi terkait hasil-hasil penelitian; Pengelolaan KHDTK (Kawasan Hutan dengan Tujuan

Khusus); Kemitraan pengamanan dan perlindungan hutan.

2 Dinas Kehutanan ProvinsiKalimantan Timur

Validasi dan informasi kehutanan; Pengalokasi Anggaran Dekonsentrasi Kehutanan untuk

Pembangunan KPHP; Monitoring dan evaluasi pemanfaatan dan penggunaan

Kawasan hutan. Pelaksanaan RHL; Fasilitasi kelembagaan (SDM dan sarana prasarana); Tata hubungan kerja dan sinkronisasi tupoksi.

3 Dinas Pertambangan ProvinsiKaltim

Data dan informasi terkait izin pertambangan dan pinjampakai di wilayah KPHP Model Kendilo;

Monitoring dan evaluasi kegiatan pertambangan danpinjam pakai.

4 Dinas Pertanian danPerkebunan Provinsi Kaltim

Validasi dan informasi terkait kegiatan pertanian danperkebunan di kawasan hutan

Monitoring dan evaluasi pemanfaatan dan penggunaanKawasan hutan untuk kegiatan pertanian danperkebunan.

5 Dinas Peternakan ProvinsiKaltim

Validasi dan informasi terkait izin pertanian di kawasanhutan

Monitoring dan evaluasi pemanfaatan dan penggunaanKawasan hutan untuk kegiatan peternakan.

4 Bappeda Kabupaten Paser Data dan informasi penataan ruang Kabupaten Paser; Pengalokasian APBD dan APBN untuk pembangunan

KPHP.5 BLH Kabupaten Paser Data dan informasi pengelolaan lingkungan (dokumen

AMDAL pemegang izin); Pengelolaan kawasan lindung; Monitoring dan evaluasi pemanfaatan dan penggunaan

kawasan hutan terkait aspek lingkungan.7 Badan Pertanahan Nasional

(BPN) Data dan informasi terkait status hak milik pengelolaan

lahan yang ada pada kawasan hutan; Batas areal transmigrasi yang masuk dalam wilayah KPHP

Model Kendilo; Penyelesaian kasus-kasus tenurial pada wilayah KPHP

Page 195: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

RENCANA KEGIATAN V-72

No Parapihak Ruang Lingkup Koordinasi dan Sinkronisasiyang akan dilaksanakan

Model Kendilo.

8 Polres (Polsek Muara Komam,Batu Sopang, Muara Samu,Batu Engau)

Pengamanan dan perlindungan hutan; Penyelesaian konflik-konflik tenurial pada wilayah KPHP

Model Kendilo.9 Pemerintah Kecamatan

(Muara Komam, Batu Sopang,Muara Samu, Batu Engau)

Pemberdayaan masyarakat kampung di sekitar hutan; Penyelesaian konflik tenurial antara masyarakat dengan

pemegang izin pemanfaatan dan penggunaan kawasanhutan.

10 Perguruan Tinggi (RAKI, TESDUNMUL)

Penelitian dan pengembangan; Pendampingan dalam penyediaan data dan informasi.

111 Lembaga SwadayaMasyarakat (LSM/NGO)antara lain: GIZ Forclime, TBI,Bioma, Prakarsa Borneo,Setapak

Data dan informasi melalui penelitian-penelitianpengembangan pengelolaan kawasan hutan

Pendampingan dan peningkatan kapasitas pemegang ijinpemanfaatan hutan untuk sertifikasi

Pendampingan masyarakat dalam membangun kemitraanpengelolaan kawasan hutan

Pengembangan metode dan teknologi pengelolaankawasan hutan

Pendampingan KPHP-Model Kendilo dalam peningkatankapasitas dan pengembangan pengelolaan kawasanhutan

11 Kelompok-kelompokmasyarakat dan lembagaantara lain: Forum CSR,lembaga adat desa.

Pemberdayaan masyarakat desa di sekitar hutan; Penyelesaian konflik tenurial antara masyarakat dengan

pemegang izin pemanfaatan dan penggunaan kawasanhutan;

Membangun kemitraan antara pemegang izin dan KPHPModel Kendilo;

Monitoring pengelolaan SDA secara partisipatif.

Sumber: Hasil analisis data sekunder (2016)

Kegiatan koordinasi dan sinergi dengan instansi dan stakeholder yang terkait

dengan KPHP Kendilo untuk mensinergikan, mengintegrasi dan mengelaborasi

program dan kegiatan KPHP Model Kendilo, sekaligus mengkomunikasi keberadaan,

tugas, pokok dan fungsi dari KPHP Kendilo, karena itu perlu dilakukan kegiatan

sebagai berikut:

1. Melakukan identifikasi dan inventarisasi stakeholder yang melakukan kegiatan di

wilayah KPHP Model Kendilo lebih detail termasuk kewenangannya terkait

pembangunan KPHP Model Kendilo.

2. Melakukan integrasi program dan kegiatan dengan instansi dan Stakeholders

terkait.

3. Melakukan pengembangan program bersama dan pembentukan forum

komunikasi.

Page 196: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

RENCANA KEGIATAN V-73

Adapun penjabaran kegiatan Koordinasi dan sinergi dengan instansi dan

parapihak terkait selama kurun waktu 2017 – 2026 disampaikan dalam tabel berikut :

Page 197: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

RENCANA KEGIATAN V-74

Tabel V-28. Rekapitulasi Rencana Kegiatan Penyelenggaraan Koordinasi dan Sinergi dengan instansi dan stakeholder terkait di Wilayah KPHP ModelKendilo Jangka Waktu 2017-2026

NO KEGIATANTARGET / INDIKATOR BIAYA

( x Juta)WAKTU DAN BIAYA PERTAHUN KEGIATAN (x Juta)

LOKASI VOLUME INDIKATOR 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026

1.

Melakukan identifikasidan inventarisasistakeholder yangmelakukan kegiatan diwilayah KPHP ModelKendilo lebih detailtermasukkewenangannya terkaitpembangunan KPHPModel Kendilo

Wilayah Kelola KPHPModel Kendilo 1 Dokumen

TersusunDokumenidentifikasi daninventarisasistakeholder yangmelakukankegiatan diwilayah KPHPModel Kendilo

50

25 25

2.

Melakukan integrasiprogram dan kegiatandengan instansi danparapihak

Kantor KPHP ModelKendilo

2Pertemuan

per tahun

Terlaksananyapertemuanpengintegrasianprogram dankegiatan denganinstansi danStakeholdersterkait

50

5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

3.Melakukanpengembangan programbersama

Wilayah KPHP ModelKendilo

> 2 Programper tahun

Terlaksananya 2pengembanganprogram bersama

15015 15 15 15 15 15 15 15 15 15

4. Pembentukan forumkomunikasi

Kantor KPHP ModelKendilo

1 kalisetahun

Terbentuknyaforum komunikasiantarstakeholders

150

15 15 15 15 15 15 15 15 15 15

Sumber: Kajian Rencana Tim KPHP Model Kendilo (2016)

Page 198: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

RENCANA KEGIATAN V-75

Dalam rangka efektifitas pelaksanaan koordinasi dan sinergi dengan instansi dan

stakeholder terkait maka perlu dibangun forum bersama antara stakeholder

berdasarkan simpul-simpul kegiatan yang akan dilaksanakan. Dalam konteks

koordinasi dan sinergi dengan instansi dan stakeholder yang terkait telah dibentuk

Forum Komunikasi CSR Kabupaten Paser yang dapat dijadikan sarana komunikasi

antar pihak. Forum ini akan menjadi wadah untuk mengiventarisasi kegiatan-kegiatan

kemitraan yang dapat dikembangkan secara tri partit yaitu KPHP Model Kendilo, Unit

Manajemen dan Kelompok Tani Hutan.

5.10. Penyediaan dan Peningkatan Kapasitas SDM1. Penyediaan SDM

KPHP Model Kendilo merupakan lembaga yang terhitung masih proses transisi

kelembagaan dari pemerintah kabupaten ke pemerintah provinsi dengan kondisi SDM

yang masih sangat terbatas. Berkenaan dengan pemenuhan kebutuhan

aparatur/personil maka perlu dilakukan penyusunan rencana SDM KPHP Model

Kendilo yang disesuaikan dengan beban kerja dan jumlah aparatur yang dibutuhkan,

dan secara simultan dilakukan penambahan personil untuk memenuhi kebutuhan

tersebut.

Dalam rangka memastikan KPHP Model Kendilo beroperasi secara maksimal

maka prioritas penyediaan SDM minimal yang akan dilakukan pada priode 2017-2026

adalah sebagai berikut.

Tabel V-29. Prioritas Rencana Pemenuhan SDM KPHP-Model Kendilo

No Jabatan PendidikanMinimal Kebutuhan

Tersedia SekarangJumlah Kualifikasi

1 Kepala KPHP S2 1 1 S2

2 KaSubBag TU S1 1 1 S1

3 Kasi 1 S1 1 - -4 Kasi 2 S1 1 - -5 Staf Perencanaan S1 2 2 S1

6 Staf AdministrasiUmum

SMK Kehutanan/SLTA 2 1 S1

7 Staf Pelaksana SMK Kehutanan/SLTA 15 4 SMK Kehutanan

8 Kepala Resort SMK Kehutanan/SLTA 3 - -

9 Polhut SMK Kehutanan/SLTA 12 - -

Jumlah 38 9

Sumber: Hasil analisis data sekunder (2016)

Page 199: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

RENCANA KEGIATAN V-76

Kebutuhan aparatur/personil KPHP Model Kendilo diharapkan sudah terisi

sejak tahun 2017 seiring dengan proses transisi kelembagaan KPHP Model Kendilo

dari pemerintah Kabupaten Paser ke Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur. Untuk

pengisian aparatur/personil jabatan struktural akan disusu berdasarkan tipe A

lembaga UPTD lingkup Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Timur. Tahapan

kebutuhan aparatur/personil disusun dengan mempertimbangkan kemampuan

pembiayaan dari pemerintah provinsi, yang diharapkan sudah terisi lengkap dalam

tiga tahap sebagai berikut :

Tabel V-30. Tahapan Pemenuhan Aparatur SDM KPHP-Model Kendilo selama 2017 - 2026

No Jabatan Kebutuhan Tahap I(2017-2018)

Tahap II(2019-2020)

Tahap III(2021-2022)

1 Kepala KPHP 1 1 - -2 KaSubBag TU 1 1 - -3 Kasi 1 1 1 - -4 Kasi 2 1 1 - -5 Staf Perencanaan 2 2 - -6 Staf Administrasi Umum 2 1 1 -7 Staf Pelaksana 15 8 4 38 Kepala Resort 3 3 - -9 Polhut 12 6 3 3

Jumlah 38 24 8 6

Sumber: Hasil Kajian Rencana Tim KPHP Model Kendilo (2016)

Gambar V-3. Rencana Struktur dan Pembagian SDM KPHP-Model Kendilo selama 2017 -

2026

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

RENCANA KEGIATAN V-76

Kebutuhan aparatur/personil KPHP Model Kendilo diharapkan sudah terisi

sejak tahun 2017 seiring dengan proses transisi kelembagaan KPHP Model Kendilo

dari pemerintah Kabupaten Paser ke Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur. Untuk

pengisian aparatur/personil jabatan struktural akan disusu berdasarkan tipe A

lembaga UPTD lingkup Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Timur. Tahapan

kebutuhan aparatur/personil disusun dengan mempertimbangkan kemampuan

pembiayaan dari pemerintah provinsi, yang diharapkan sudah terisi lengkap dalam

tiga tahap sebagai berikut :

Tabel V-30. Tahapan Pemenuhan Aparatur SDM KPHP-Model Kendilo selama 2017 - 2026

No Jabatan Kebutuhan Tahap I(2017-2018)

Tahap II(2019-2020)

Tahap III(2021-2022)

1 Kepala KPHP 1 1 - -2 KaSubBag TU 1 1 - -3 Kasi 1 1 1 - -4 Kasi 2 1 1 - -5 Staf Perencanaan 2 2 - -6 Staf Administrasi Umum 2 1 1 -7 Staf Pelaksana 15 8 4 38 Kepala Resort 3 3 - -9 Polhut 12 6 3 3

Jumlah 38 24 8 6

Sumber: Hasil Kajian Rencana Tim KPHP Model Kendilo (2016)

Gambar V-3. Rencana Struktur dan Pembagian SDM KPHP-Model Kendilo selama 2017 -

2026

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

RENCANA KEGIATAN V-76

Kebutuhan aparatur/personil KPHP Model Kendilo diharapkan sudah terisi

sejak tahun 2017 seiring dengan proses transisi kelembagaan KPHP Model Kendilo

dari pemerintah Kabupaten Paser ke Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur. Untuk

pengisian aparatur/personil jabatan struktural akan disusu berdasarkan tipe A

lembaga UPTD lingkup Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Timur. Tahapan

kebutuhan aparatur/personil disusun dengan mempertimbangkan kemampuan

pembiayaan dari pemerintah provinsi, yang diharapkan sudah terisi lengkap dalam

tiga tahap sebagai berikut :

Tabel V-30. Tahapan Pemenuhan Aparatur SDM KPHP-Model Kendilo selama 2017 - 2026

No Jabatan Kebutuhan Tahap I(2017-2018)

Tahap II(2019-2020)

Tahap III(2021-2022)

1 Kepala KPHP 1 1 - -2 KaSubBag TU 1 1 - -3 Kasi 1 1 1 - -4 Kasi 2 1 1 - -5 Staf Perencanaan 2 2 - -6 Staf Administrasi Umum 2 1 1 -7 Staf Pelaksana 15 8 4 38 Kepala Resort 3 3 - -9 Polhut 12 6 3 3

Jumlah 38 24 8 6

Sumber: Hasil Kajian Rencana Tim KPHP Model Kendilo (2016)

Gambar V-3. Rencana Struktur dan Pembagian SDM KPHP-Model Kendilo selama 2017 -

2026

Page 200: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

RENCANA KEGIATAN V-77

2. Peningkatan Kapasitas AparaturDisamping pemenuhan kebutuhan jumlah aparatur, pengembangan aparatur

juga perlu dilakukan baik struktural maupun fungsional. Pendidikan dan latihan

struktural tentunya telah baku ditetapkan oleh Badan Diklat Daerah. Pendidikan teknis

fungsional untuk tenaga lapangan perlu dirancang untuk dapat difasilitasi agar

penyelenggaraan pengelolaan hutan semakin berkualitas. Berbagai pendidikan dan

latihan ini yang dibutuhkan diantaranya Diklat perencanaan hutan, diklat polisi

kehutanan, Diklat Pengawas Teknis Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (Wasganis

PHPL) meliputi Wasganis Canhut (Perencanaan), Wasganis Nenhut (Pemanenan

Hutan), Wasganis PKB (Penguji Kayu Bulat), Wasganis Binhut (Pembinaan Hutan),

Diklat Pengelolaan Kawasan Lindung Dan Konservasi, Diklat Penatausahaan Hasil

Hutan Kayu, Diklat Pengolahan Hasil Hutan Kayu Dan Non Kayu, Diklat Resolusi Dan

Manjemen Konflik, Diklat GIS dan Perpetaan serta Lainnya.

Tabel V-31. Prioritas Kebutuhan Peningkatan SDM KPHP Model Kendilo

No Uraian Diklat Jumlah Tahapan Pelatihan

Tahap I(2017-2018)

Tahap II(2019-2020)

Tahap III(2021-2022)

A Diklat Struktural

1. Diklat Kepala KPH 1 1

2. Diklat Perencanaan Hutan 3 1 1 1

3. Diklat Kepala RPH 3 1 1 1

B Jabatan FungsionalPerencanaan Hutan

1. Diklat Perencanaan Hutan(Wasganis Canhut)

4 2 2 -

2. Diklat Pengukuran danPerpetaan (GIS)

12 4 4 4

Perlindungan Hutan &Konservasi SDA1. Diklat Polisi Kehutanan 12 6 3 32. Diklat PPNS Kehutanan 4 2 2 -3. Diklat Pengendali Ekosistem

Hutan (PEH)2 1 1 -

4. Diklat Pengendali KonflikTenurial

2 1 1 -

5. Diklat Pengendali KebakaranHutan 5 2 2 1

Page 201: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

RENCANA KEGIATAN V-78

No Uraian Diklat Jumlah Tahapan Pelatihan

Tahap I(2017-2018)

Tahap II(2019-2020)

Tahap III(2021-2022)

Pemanfaatan dan MonevPerizinan1. Wasganis Pemanenan Hutan 2 1 1 -2. Wasganis Pengukuran Kayu

Bulat (PKB)2 1 1 -

RHL dan Perhutanan Sosial

1. Pengelola Persemaian 2 1 1 -2. Pemberdayaan masyarakat

dan penyuluhan2 1 1 -

C Kebutuhan Khusus

1. Diklat Pengelola Bisnis KPH 2 1 1 -2. Diklat Pengelola Keuangan 2 1 1 -

Sumber: Hasil Kajian Rencana Tim KPHP Model Kendilo (2016)

Page 202: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

RENCANA KEGIATAN V-79

Tabel V-32. Rekapitulasi Rencana Kegiatan Penyediaan dan Peningkatan SDM di KPHP Model Kendilo Jangka Waktu 2017-2026

NO KEGIATANTARGET / INDIKATOR BIAYA

( x Juta)WAKTU DAN BIAYA PERTAHUN KEGIATAN (x Juta)

LOKASI VOLUME INDIKATOR 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026

1. Penyediaan SDM Kantor KPHP ModelKendilo 33 Orang

Jumlah aparatursesuaikompetensi yangdibutuhkanterpenuhi

1.800

500 500 250 250 150 150

2. Peningkatan kapasitasaparatur

Kantor KPHP ModelKendilo 60 Diklat

Jumlah aparaturyang mengikutiPendidikan danpelatihan sesuaikebutuhanterpenuhi

360

60 60 60 60 60 60

Sumber: Kajian Rencana Tim KPHP Model Kendilo (2016)

Page 203: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

RENCANA KEGIATAN V-80

5.11. Penyediaan PendanaanPerencanaan pembiayaan harus dilakukan secara terpadu antara pemerintah,

pemerintah provinsi dan pemerintah Kabupaten/Kota untuk efisiensi dan menghindari

pengadaan suatu sarana prasarana tumpang tindih. Pembiayaan dengan sumber dana

APBN, selain digunakan untuk pembangunan sarana prasarana juga dimungkinkan

untuk membiayai kegiatan pengelolaan hutan. Menggunakan KPH sebagai bagian

penguatan system pengurusan hutan dengan mewujudkan integrasi program atau

konvergensi program kehutanan nasional, provinsi dan kabupaten/kota (rehabilitasi,

inventarisasi, pemberdayaan masyarakat, dll.), sehingga diperoleh sinergisitas

kegiatan pembangunan kehutanan. Dengan banyaknya aktivitas kegiatan kehutanan

di lokasi KPH, maka secara otomatis akan menarik para rimbawan muda untuk bekerja

di lapangan.

Selama jangka waktu lima tahun pengelolaan awal, sumber pendanaan

pembangunan KPHP Kendilo diharapkan berasal dari APBN, DBH-DR Kehutanan,

DAK bidang kehutanan, DAU (pendamping DAK), dan APBD murni Prov. Kaltim.

Proses pendanaan pemerintah diusulkan melalui usulan kegiatan yang dituangkan

dalam Rencana Kegiatan dan Anggaran (RKA) pemerintah per tahun. Penggalian

sumber pembiayaan dari sumber lain yang syah dan tidak mengikat sangat

dimungkinkan, dengan menyampaikan program peluang investasi yang telah disusun

sesuai dengan rencana pengelolaan jangka panjang kepada lembaga donor. Pada

tahal awal ini, prinsip pendanaan dari pemerintah dan lembaga donor dijadikan modal

investasi awal untuk membangun kemantapan kelembagaan dan sarana prasarana.

Pada tahap lima tahun kedua ( Tahun 2022 – 2026), KPHP Model Kendilo sudah

harus mandiri dengan sumber pendanaan berasal dari hasil investasi dan bagi hasil

kemitraan. Dana pemerintah maupun lembaga donor hanya bersifat pendamping atau

fasilitasi non fisik. Investasi yang dikembangkan terutama pada wilayah tertentu untuk

pemanfaatan HHK-HT, jasa lingkungan dan HHBK dengan menjalin kerja sama

dengan pihak investor / swasta. Bagi hasil kemitraan di peroleh dari hasil panen produk

agroforestry dan sejenisnya di wilayah blok pemberdayaan masyarakat, dengan tetap

mengutamakan kelompok tani hutan.

Page 204: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

RENCANA KEGIATAN V-81

Skema tahapan sumber pendanaan KPHP Model Kendilo ditampilkan sebagai

berikut :

Gambar V-4. Skema Tahapan Penyediaan Pendanaan KPHP-Model Kendilo

Dana pemerintah direncanakan mendukung kegiatan KPHP Kendilo mencapai

90 % dan dimungkinkan dana lembaga donor mencapai 10%. Target kemandirian

KPHP Model Kendilo akan dicapai pada tahun 2022 dimana saat itu semua dana

pemerintah pada 5 tahun sebelumnya sudah menjadi investasi sarana-prasarana

usaha produktif sehingga menginjak tahun ke-6 (2022) sudah menghasilkan

pendapatan sendiri mencapai 70% yang bersumber dari investasi dan bagi hasil

kemitraan/kerja sama. Sisanya 20% tetap berasal dari dana pemerintah untuk biaya

gaji aparatur dan 10% dari lembaga donor untuk kegiatan penguatan/fasilitasi non fisik.

Beberapa kegiatan penyediaan dana KPHP Model Kendilo adalah :

1. Pengusulan rencana kegiatan dan anggaran tahunan SKPD Dinas Kehutanan

Provinsi Kalimantan Timur untuk dana APBD Provinsi.

2. Pengusulan rencana kegiatan dan anggaran kementerian/lembaga untuk Dana

APBN melalui Balai Pengelolaan hutan Produksi Wilayah XI Samarinda.

3. Pengusulan proposal kegiatan ke lembaga donor.

4. Pengusulan proposal bisnis/kerja sama investasi dengan investor/swasta untuk

pemanfaatan wilayah tertentu.

5. Pengaturan besaran bagi hasil kemitraan KPHP Model Kendilo dengan kelompok

tani hutan.

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

RENCANA KEGIATAN V-81

Skema tahapan sumber pendanaan KPHP Model Kendilo ditampilkan sebagai

berikut :

Gambar V-4. Skema Tahapan Penyediaan Pendanaan KPHP-Model Kendilo

Dana pemerintah direncanakan mendukung kegiatan KPHP Kendilo mencapai

90 % dan dimungkinkan dana lembaga donor mencapai 10%. Target kemandirian

KPHP Model Kendilo akan dicapai pada tahun 2022 dimana saat itu semua dana

pemerintah pada 5 tahun sebelumnya sudah menjadi investasi sarana-prasarana

usaha produktif sehingga menginjak tahun ke-6 (2022) sudah menghasilkan

pendapatan sendiri mencapai 70% yang bersumber dari investasi dan bagi hasil

kemitraan/kerja sama. Sisanya 20% tetap berasal dari dana pemerintah untuk biaya

gaji aparatur dan 10% dari lembaga donor untuk kegiatan penguatan/fasilitasi non fisik.

Beberapa kegiatan penyediaan dana KPHP Model Kendilo adalah :

1. Pengusulan rencana kegiatan dan anggaran tahunan SKPD Dinas Kehutanan

Provinsi Kalimantan Timur untuk dana APBD Provinsi.

2. Pengusulan rencana kegiatan dan anggaran kementerian/lembaga untuk Dana

APBN melalui Balai Pengelolaan hutan Produksi Wilayah XI Samarinda.

3. Pengusulan proposal kegiatan ke lembaga donor.

4. Pengusulan proposal bisnis/kerja sama investasi dengan investor/swasta untuk

pemanfaatan wilayah tertentu.

5. Pengaturan besaran bagi hasil kemitraan KPHP Model Kendilo dengan kelompok

tani hutan.

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

RENCANA KEGIATAN V-81

Skema tahapan sumber pendanaan KPHP Model Kendilo ditampilkan sebagai

berikut :

Gambar V-4. Skema Tahapan Penyediaan Pendanaan KPHP-Model Kendilo

Dana pemerintah direncanakan mendukung kegiatan KPHP Kendilo mencapai

90 % dan dimungkinkan dana lembaga donor mencapai 10%. Target kemandirian

KPHP Model Kendilo akan dicapai pada tahun 2022 dimana saat itu semua dana

pemerintah pada 5 tahun sebelumnya sudah menjadi investasi sarana-prasarana

usaha produktif sehingga menginjak tahun ke-6 (2022) sudah menghasilkan

pendapatan sendiri mencapai 70% yang bersumber dari investasi dan bagi hasil

kemitraan/kerja sama. Sisanya 20% tetap berasal dari dana pemerintah untuk biaya

gaji aparatur dan 10% dari lembaga donor untuk kegiatan penguatan/fasilitasi non fisik.

Beberapa kegiatan penyediaan dana KPHP Model Kendilo adalah :

1. Pengusulan rencana kegiatan dan anggaran tahunan SKPD Dinas Kehutanan

Provinsi Kalimantan Timur untuk dana APBD Provinsi.

2. Pengusulan rencana kegiatan dan anggaran kementerian/lembaga untuk Dana

APBN melalui Balai Pengelolaan hutan Produksi Wilayah XI Samarinda.

3. Pengusulan proposal kegiatan ke lembaga donor.

4. Pengusulan proposal bisnis/kerja sama investasi dengan investor/swasta untuk

pemanfaatan wilayah tertentu.

5. Pengaturan besaran bagi hasil kemitraan KPHP Model Kendilo dengan kelompok

tani hutan.

Page 205: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

RENCANA KEGIATAN V-82

Tabel V-33. Rekapitulasi Rencana Kegiatan Penyediaan Pendanaan di KPHP Model Kendilo Jangka Waktu 2017-2026

NO KEGIATANTARGET / INDIKATOR BIAYA

( x Juta)WAKTU DAN BIAYA PERTAHUN KEGIATAN (x Juta)

LOKASI VOLUME INDIKATOR 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026

1.

Pengusulan rencanakegiatan dan anggarantahunan SKPD utk DanaAPBD Provinsi

Dinas Kehutanan ProvinsiKalimantan Timur

1 Dokumenper tahun

Tersusundokumen RKAdan ditetapkanDPA kegiatanKPHP ModelKendilo

50 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

2.

Pengusulan rencanakegiatan dan anggarankementerian/lembagauntuk DANA APBN

BPHP Wilayah XISamarinda

1 Dokumenper tahun

Tersusundokumen RKA-KLdan ditetapkanDPA kegiatanKPHP ModelKendilo

50 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

3.Pengusulan proposalkegiatan ke lembagadonor

Lembaga Donor terkait 3 Dokumen

Tersusundokumenproposal dandisetujui olehlembaga donor

10 5 5

4.

Pengusulan proposalbisnis/kerja samainvestasi denganinvestor/swasta untukpemanfaatan wilayahtertentu

Investor dan KPHP ModelKendilo

10Dokumen

Tersusundokumenproposal danPersetujuan kerjasama investasi

15 5 5 5

5.

Pengaturan besaran bagihasil kemitraan KPHPModel Kendilo dengankelompok tani hutan

KPHP Model Kendilo 20Dokumen

Persetujuandokumenkemitraan danbesaran bagi hasil

50 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

Sumber: Kajian Rencana Tim KPHP Model Kendilo (2016)

Page 206: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

RENCANA KEGIATAN V-83

5.12. Pengembangan DatabaseTujuan umum pengembangan sistem database dan informasi KPHP Model

Kendilo adalah untuk menyediakan data dan informasi yang dapat diakses dengan

mudah oleh para stakeholders untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi

pembangunan kehutanan. Selain itu, database sebagai materi promosi investasi

dengan menyediakan data potensi wilayah kelola KPHP Model Kendilo serta peluang

investasi. Database bermanfaat pula tntuk menyediakan data dan informasi dalam

rangka penelitian dan pengembangan wilayah kelola KPHP Model Kendilo.

Database ini disusun secara sistematik dan berbasis komputerisasi internet

dengan tahapan sebagai berikut:

1. Pengadaan peralatan pendukung database (Komputer, program dan jaringan

internet)

2. Pengelolaan database biogeofisik, sosial ekonomi budaya, pemanfaatan dan

penggunaan kawasan hutan.

3. Pembangunan database kehutanan berbasis Sistem Informasi Geografis (spasial).

4. Penyusunan protokol dan mekanisme pertukaran data.

5. Pembangunan sistem komputerisasi dan internet.

Jenis data dan informasi wilayah kelola KPHP Kendilo untuk mendukung sistem

informasi kehutanan secara berjenjang dan terintegrasi meliputi jenis data

sebagaimana disajikan pada tabel berikut ini.

Tabel V-33. Pengembangan Database KPHP Model Kendilo dalam Mendukung SistemInformasi Kehutanan di Tingkat KPH

No Jenis Data Uraian Jenis Data1. Kawasan dan

Potensi Hutan1. Luas dan letak wilayah kelola KPHP Kendilo2. Potensi Hasil Hutan Kayu dan Hasil Hutan Bukan Kayu3. Luas areal tertutup dan tidak tertutup hutan4. Luas dan letak areal penggunaan kawasan hutan dan pemanfaatan hutan5. Jenis flora dan fauna6. Gangguan kemanan hutan7. Lokasi dan luas areal kebakaran hutan8. Perlindungan hutan

2. RehabilitasiLahan Kritis

1. Lokasi dan luas lahan kritis berdasarkan DAS2. Laju deforestasi dan degradasi3. Hasil rehabilitasi hutan dan lahan4. Luas dan kegiatan reklamasi hutan5. Pengembangan kegiatan perbenihan

3. PemberdayaanMasyarakat

1. Lokasi dan luas hutan desa2. Jumlah, letak dan luas areal HTR, HKm.3. Pengembangan PHBM dan Jasa Lingkungan4. Pengelolaan ekonomi dan peningkatan usaha masyarakat disekitar hutan.

4. Tata KelolaKehutanan

1. Jumlah Personil (Pns Dan Non Pns)2. Alokasi Dan Realisasi Anggaran3. Sarana Dan Prasarana Pegelolaan Hutan

Page 207: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

RENCANA KEGIATAN V-84

No Jenis Data Uraian Jenis Data4. Pelaksanaan dan Pelaporan Audit Kinerja5. Penyuluhan Kehutanan6. Hasil hasil Penelitian

Sumber: Hasil analisis data sekunder (2016)

Pengembangan database ini akan membutuhkan tenaga staf khusus yang

mengelola IT di kantor KPHP Model Kendilo dan kebutuhannya di awal tahun 2017

seiring dengan penyediaan sarana dan prasarana berupa satu komputer IT dengan

jaringan internet, dengan rencana sebagai berikut :

Tabel V-35. Kebutuhan SDM dan Perangkat Sistem Informasi Database KPHP-Model Kendilo

No Kebutuhan Jumlah Tahun Kebutuhan2017 - 2018

1 Operator SIG 1 Org 12 Operator Website dan IT 1 Org 13 Komputer Server 1 Unit 14 Komputer SIG 1 Unit 14 Komputer Website/IT 1 Unit 15 Jaringan Internet 1 line/20 Gb 16 Program IT 1 Program 1

Sumber: Hasil Kajian Rencana Tim KPHP Model Kendilo (2016)

Keberadaan sistem informasi database akan mendukung penyelenggaran

pengelolaan hutan di tingkat tapak sesuai dengan tugas-tugas KPHP Model Kendilo

yang disajikan pada tabel dibawah ini:

Tabel V-36. Pengembangan Database KPHP Model Kendilo untuk Mendukung PengelolaanHutan di Tingkat Tapak

No Jenis Data Uraian Jenis Data1 Kegiatan Pengelolaan Hutan - Informasi dan Data Spasial Tata Hutan dan penyusunan

rencana pengelolaan hutan.- Inventarisasi Hutan Menyeluruh Berkala (IHMB)- Informasi Neraca Sumber Daya Hutan (INSDH)- Realisasi dan kemajuan Rencana Pengelolaan Hutan Jangka

Panjang- Realisasi dan kemajuan Rencana Pengelolaan Hutan Jangka

Pendek2 Pencatatan kegiatan fisik

pengelolaan sumber dayahutan

Mengakomodasi pencatatan proses, prosedur dan pelaksanaanpengelolaan hutan baik yang dilaksanakan sendiri KPHP Kendiloatau pun pemegang izin, meliputi seluruh tindakan silvikulturpengelolaan hutan dan tindakan lainya menurut kaidah danatau tujuan pengelolaan hutan lestari

3 Pencatatan pembiayaanpengelolaan sumber dayahutan

Melakukan pencatatan sumber-sumber pembiayaan danrealisasi, proses perhitungan biaya pengelolaan sumber dayahutan, penerimaan dan pengeluaran pada seluruhpemanfaatan hutan/penggunaan hutan

4 Laporan pelaksanaan Menghasilkan laporan kegiatan fisik dan laporan keuangan dari

Page 208: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

RENCANA KEGIATAN V-85

No Jenis Data Uraian Jenis Datapengelolaan sumber dayahutan

proses pengelolaan sumber daya hutan yang menjaminakuntabilitas pengelolaan hutan dan keuangan.

Sumber: Hasil analisis data sekunder (2016)

Pencapaian pengembangan data base dalam rencana pengelolaan hutan selama

10 tahun KPHP Model Kendilo diselenggarakan melalui kegiatan sebagaimana dalam

tabel 3.6.

5.13. Rasionalisasi Wilayah KelolaRasionalisasi Wilayah KPHP Model Kendilo sangat memungkinkan untuk

dilakukan mengingat pertimbangan sebagai berikut:

1. Konflik Tenurial dan Tumpang Tindih Pemanfaatan KawasaanKeberadaan masyarakat yang secara turun temurun di dalam dan sekitar

kawasan hutan perlu dipertimbangkan untuk enclave kawasan hutan sehingga

kepastian status kawasan terhadap wilayah kelola KPHP Model Kendilo dan

masyarakat akan semakin jelas. Setidaknya ada 20 desa yang pemukimannya berada

di dalam dan di sekitar kawasan hutan KPHP Model Kendilo. Berdasarkan hasil

pemantauan dan data yang terkumpul, serta peta penunjukan Kawasan hutan

beberapa wilayah kawasan hutan yang berada pada wilayah kelola KPHP-Model

Kendilo, masih terdapat beberapa aktivitas masyarakat yang perlu dipertimbangkan

untuk di enclave mengingat konflik tenurial yang terjadi cukup siginifikan.

Selanjutnya, perubahan luasan kawasan hutan akan secara dinamis terus terjadi

mengingat :

a. proses tata batas wilayah provinsi Kalimantan Timur dengan Kalimantan Selatan

belum selesai sehingga luasan kawasan hutan dan perbedaan kepentingan

peruntukan wilayah hutan antara pemerintah Provinsi Kaltim dengan Kalsel masih

dinamis terjadi.

b. Secara internal, tata batas wilayah pengelolaan oleh izin pemanfaatan hutan dan

penggunaan lahan hutan juga belum selesai semua sehingga proses tata batas

kawasan pengelolaan harus terus dilakukan untuk menghindari tumpang tindih

pemanfaatan dan penggunaan kawasan hutan.

c. Tata batas kawasan hutan secara fungsional juga belum selesai, terutama pada

fungsi kawasan hutan lindung dan hutan produksi unit I sehingga tugas rumahan

Balai Pemantapan Kawasan Hutan Wilayah IX Samarinda masih terus berlanjut di

bantu oleh KPHP Model Kendilo.

Page 209: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

RENCANA KEGIATAN V-86

Tabel V-37. Rekapitulasi Rencana Kegiatan Pengembangan Database KPHP Model Kendilo Jangka Waktu 2017-2026

NO KEGIATANTARGET / INDIKATOR BIAYA

( x Juta)WAKTU DAN BIAYA PERTAHUN KEGIATAN (x Juta)

LOKASI VOLUME INDIKATOR 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026

1.

Pengadaan peralatanpendukung database(Komputer Server-SIG-Website,program/software,jaringan internet)

Kantor KPHP ModelKendilo

3 unitkomputer,1 programwebsite, 1

linejaringaninternet

Peralatanpendukungdatabaseterpenuhi

200 100 100

2.

Pengolahan data basebiogeofisik, sosialekonomi budaya,pemanfaatan danpenggunaan kawasanhutan

Kantor KPHP ModelKendilo

DokumenData analog

dan dataspasial ter

updatesetiaptahun

Adanya dokumendata daninformasibiogeofisik dansosekbudmasyarakat,pemanfaatan danpenggunaankawasan hutandalam bentukdata analog danspasial

50 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

3.Pembangunan databasekehutanan berbasis SIG(spasial)

Kantor KPHP ModelKendilo

1 set datatematikspasial

TerbangunnyaSistem InformasiGeografisKehutanan yangmemuat tematikspasial wilayahKPHP ModelKendilo

20 10 10

4.Penyusunan protokol danmekanisme pertukarandata

Kantor KPHP ModelKendilo 1 Dokumen

Tersusunnyadokumen standarprotokol danmekanismepertukaran data

10

5 5

Page 210: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

RENCANA KEGIATAN V-87

NO KEGIATANTARGET / INDIKATOR BIAYA

( x Juta)WAKTU DAN BIAYA PERTAHUN KEGIATAN (x Juta)

LOKASI VOLUME INDIKATOR 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026

5.

Pembangunan sistemkomputerisasi daninternet databasekehutanan

Kantor KPHP ModelKendilo

1 WebsiteKPHP

ModelKendilo

Terbangunnyasystemkomputerisasidan internet database kehutananpada WebsiteKPHP ModelKendilo

10 5 5

6. Implementasi sisteminformasi kehutanan

Kantor KPHP ModelKendilo

JaringanWebsiteinternal

daneksternal

LaunchingWebsite sistemInformasiDatabaseKehutanan KPHPmodel Kendilo

50 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

Sumber: Kajian Rencana Tim KPHP Model Kendilo (2016)

Page 211: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

RENCANA KEGIATAN V-88

2. Tingginya Deforestasi dan Degradasi HutanAkibat dari konflik tenurial dan tumpang tindih pemanfaatan kawasan oleh

masyarakat dan perusahaan yang berada di sekitar wilayah KPHP-Model Kendilo,

maka banyak areal yang mengalami deforestasi dan degradasi. Banyak wilayah yang

sudah terbuka dan menjadi semak belukar, hal ini menjadikan potensi kayu pada

wilayah KPHP-Model Kendilo ini sangat kurang. Dengan demikian akan ada

rasionalisasi penentuan blok peruntukan kegiatan pada wilayah KPHP yang mungkin

awalnya blok pemanfaatan HHK-HT akan menjadi blok pemberdayaan untuk

menjembatani wilayah konflik tenurial dengan konsep rehabilitasi – agroforestry.

3. Keluarnya izin baru pemanfaatan hutan dan penggunaan kawasan hutanWilayah KPHP Model Kendilo memiliki izin pencadangaan HHK-HT PT jaya Bumi

Paser pada hutan produksi yang sewaktu-waktu status perijinan dapat meningkat

menjadi IUPHHK-HT. Disisi lain, wilayah KPHP Model Kendilo menyimpan potensi

cadangan batu bara yang belum tereksploitasi dan beberapa perusahaan tambang

(terbesar PT Kideco Jaya Agung dan PT Batubara Selaras Sapta) yang telah

mengeplot wilayah eksplorasinya. Kondisi demikian sangat berpotensi mengubah

batasan, luasan dan pola peruntukan hutan wilayah KPHP Model Kendilo. Kegiatan

pemanfaatan hutan dan penggunaan kawasan hutan, umumnya akan mendorong

timbulnya konflik tenurial baru bila tidak segera diantisipasi dari awal. Oleh karenanya

rasionalisasi wilayah kelola KPHP Model Kendilo menjadi obyek dampak yang harus

dilakukan dan juga menjadi bagian solusi dari permasalahan yang timbul kemudian.

Dengan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas, akan dilakukan

Rasionalisasi Wilayah KPHP Model Kendilo setiap 10 tahun sekali, melalui evaluasi

efektifitas dan efisiensi pengelolaan yang telah dilakukan. Strategi yang sebaiknya

dilakukan adalah proaktif dalam melakukan koordinasi penjemputan program,

memonitoring perubahan kondisi lapangan dan selalu up to date terhadap status

perijinan dan hasil tata batas. Beberapa kegiatan rencana rasionalisasi wilayah kelola

KPHP Model Kendilo adalah :

1. Menginventarisasi hasil monitoring dan evaluasi wilayah kelola KPHP Model

Kendilo per lima tahun.

2. Menyusun bahan evaluasi rasionalisasi wilayah kelola KPHP Model Kendilo pada

tahun ke 10.

3. Menyusun rencana rasionalisasi wilayah kelola untuk dijadikan penetapan RPHJP

KPHP Model Kendilo tahun 2027 – 2036.

Page 212: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

RENCANA KEGIATAN V-89

4. Pembahasan rencana rasionalisasi wilayah kelola KPHP Model Kendilo dengan

stakeholder terkait.

5. Penetapan Rencana Rasionalisasi wilayah Kelola KPHP Model Kendilo pada

RPHJP KPHP Model Kendilo Tahun 2027 – 2036.

Adapun rincian rencana rasionalisasi wilayah kelola KPHP Model Kendilo tahun

2017 – 2026 disampaikan dalam tabel berikut :

Page 213: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

RENCANA KEGIATAN V-90

Tabel V-38. Rekapitulasi Rencana Kegiatan Rasionalisasi Wilayah Kelola KPHP Model Kendilo Jangka Waktu 2017-2026

NO KEGIATANTARGET / INDIKATOR BIAYA

( x Juta)WAKTU DAN BIAYA PER TAHUN KEGIATAN (x juta)

LOKASI VOLUME INDIKATOR 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026

1.

Menginventarisasi hasilmonitoring dan evaluasiwilayah kelola KPHPModel Kendilo

Wilayah KPHP ModelKendilo

1 Dokumenper 5 tahun

Tersusunnyadokumeninventarisasi hasilmonitoring danevaluasi wilayahkelola KPHPModel Kendilo

10 10

2.

Menyusun bahan evaluasirasionalisasi wilayahkelola KPHP ModelKendilo pada tahun ke 10.

Kantor KPHP ModelKendilo

1 Dokumenper 10tahun

Tersusunnyadokumen danpeta evaluasirasionalisasiwilayah KPHPModel Kendilo

10 10

3.

Menyusun rencanarasionalisasi wilayahkelola untuk dijadikanbahan penetapan RPHJPKPHP Model Kendilotahun 2027 – 2036

Kantor KPHP ModelKendilo

1 DokumenRasionaliasi

Tersusunnyadokumen danpeta rencanarasionalisasiwilayah KPHPModel Kendilo2027 - 2036

10 10

4.

Pembahasan rencanarasionalisasi wilayahkelola KPHP ModelKendilo denganstakeholder terkait

Kantor KPHP ModelKendilo

1 kaliPertemuan/rapat

Terlaksananyarapatpembahasandokumen danpeta rencanarasionalisasiwilayah KPHPModel Kendilo2027 - 2036

25 5

5. Penetapan RencanaRasionalisasi wilayah

Kantor KPHP ModelKendilo

1 DokumenPenetapan

Ditetapkannyadokumen dan 15 15

Page 214: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

RENCANA KEGIATAN V-91

NO KEGIATANTARGET / INDIKATOR BIAYA

( x Juta)WAKTU DAN BIAYA PER TAHUN KEGIATAN (x juta)

LOKASI VOLUME INDIKATOR 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026

Kelola KPHP ModelKendilo pada RPHJP KPHPModel Kendilo Tahun2027 – 2036

Rasionaliasi peta rencanarasionalisasiwilayah KPHPModel Kendilo2027 - 2036

Sumber: Kajian Rencana Tim KPHP Model Kendilo (2016)

Page 215: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

RENCANA KEGIATAN V-92

5.14. Review Rencana PengelolaanDokumen Rencana Kelola Pemanfaatan Hutan di wilayah KPHP-Model Kendilo

Tahun 2017 – 2026 akan dilakukan review dikarenakan terjadinya dinamika politik dan

sosial, ekonomi, budaya di wilayah KPHP Model Kendilo yang dilatarbelakangi oleh :

a. Konflik tenurial dan tumpang tindih pemanfaatan kawasan.

b. Tingginya deforestasi dan degradasi hutan.

c. Keluarnya izin baru pemanfaatan hutan dan penggunaan kawasan hutan.

d. Target perencanaan tahunan, lima tahunan ataupun selama 10 tahun diprediksi

tidak akan tercapai bila tidak segera pendekatan pengelolaannya.

e. Perubahan kebijakan dan ketentuan perundang-undangan terkait pengelolaan

wilayah hutan.

f. Perubahan tata ruang tingkat nasional, provinsi dan daerah yang memprioritaskan

pemanfaataan hutan atau penggunaan kawasan hutan tertentu.

g. dan hal lainnya baik secara internal maupun eksternal yang memberikan dampak

signifikan pada pengelolaan wilayah hutan di KPHP Model Kendilo.

Perubahan kondisi di atas cenderung akan mendorong terjadinya peninjauan

ulang atas rencana yang dibuat dikarenakan dipertimbangkan rencana yang ada sudah

tidak sesuai lagi dengan kondisi yang ada. Artinya bahwa review dilakukan sebagai

jalan untuk kemungkinan melakukan revisi atas rencana yang sudah ada. Proses

review akan memanfaatan hasil monitoring dan evaluasi tahunan terhadap rencana

dan target kegiatan.

Sesuai dengan ketentuan maka kegiatan review akan dilakukan minimal 5 (lima)

tahun sekali dalam rangka memperoleh data update dan akurat pada masing-masing

unit pengelolaan, blok dan petak sehingga minimal dapat diketahui apakah kegiatan

dilaksanakan sesuai arah kebijakan pengelolaan yang telah ditetapkan dan

perkembangan yang dicapai.

. Kegiatan review pengelolaan wilayah KPHP Model Kendilo pada lima tahunan

sebagai berikut :

1. Menginventarisasi hasil monitoring dan evaluasi wilayah kelola KPHP Model

Kendilo per tahun.

2. Menyusun bahan evaluasi review wilayah kelola KPHP Model Kendilo pada tahun

ke - 5.

3. Menyusun rencana review kegiatan wilayah kelola untuk dijadikan bahan

penetapan review RPHJP KPHP Model Kendilo tahun 2017 – 2026.

Page 216: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

RENCANA KEGIATAN V-93

4. Pembahasan rencana review kegiatan wilayah kelola KPHP Model Kendilo tahun

2017-2026.

5. Penetapan Rencana Kegiatan KPHP Model Kendilo Revisi I Tahun 2017 – 2026.

Skenario hasil evaluasi dapat terjadi pada beberapa alternatif yaitu :

a. Revisi Total, bila 90% rencana kegiatan tidak ada yang tercapai dan diperkirakan

tidak akan tercapai pada tahun ke-10.

b. Revisi Sebagian, bila hanya sekitar 50% yang diperkirakan rencana kegiatan

tidak akan tercapai pada tahun ke-10.

c. Tanpa Revisi, karena diprediksi sesuai kemajuan rencana kegiatan per tahun

akan tercapai hingga tahun ke-10.

Skema keseluruhan proses review rencana pengelolaan digambarkan ada

gambar berikut :

Gambar V-5. Skema Proses Review Rencana Pengelolaan KPHP-Model Kendilo

Metoda utama yang digunakan untuk review Rencana Kelola KPHP-Model

Kendilo adalah Analisis Kualitatif (Qualitative Analysis) terhadap dokumen

perencanaan pengelolaan KPH sendiri dan dokumen perencanaan daerah dan

kehutanan lainnya, dokumen-dokumen serta laporan-laporan terkait yang tersedia

berkaitan dengan hutan dan kehutanan, serta perubahan peraturan perundangan yang

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

RENCANA KEGIATAN V-93

4. Pembahasan rencana review kegiatan wilayah kelola KPHP Model Kendilo tahun

2017-2026.

5. Penetapan Rencana Kegiatan KPHP Model Kendilo Revisi I Tahun 2017 – 2026.

Skenario hasil evaluasi dapat terjadi pada beberapa alternatif yaitu :

a. Revisi Total, bila 90% rencana kegiatan tidak ada yang tercapai dan diperkirakan

tidak akan tercapai pada tahun ke-10.

b. Revisi Sebagian, bila hanya sekitar 50% yang diperkirakan rencana kegiatan

tidak akan tercapai pada tahun ke-10.

c. Tanpa Revisi, karena diprediksi sesuai kemajuan rencana kegiatan per tahun

akan tercapai hingga tahun ke-10.

Skema keseluruhan proses review rencana pengelolaan digambarkan ada

gambar berikut :

Gambar V-5. Skema Proses Review Rencana Pengelolaan KPHP-Model Kendilo

Metoda utama yang digunakan untuk review Rencana Kelola KPHP-Model

Kendilo adalah Analisis Kualitatif (Qualitative Analysis) terhadap dokumen

perencanaan pengelolaan KPH sendiri dan dokumen perencanaan daerah dan

kehutanan lainnya, dokumen-dokumen serta laporan-laporan terkait yang tersedia

berkaitan dengan hutan dan kehutanan, serta perubahan peraturan perundangan yang

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

RENCANA KEGIATAN V-93

4. Pembahasan rencana review kegiatan wilayah kelola KPHP Model Kendilo tahun

2017-2026.

5. Penetapan Rencana Kegiatan KPHP Model Kendilo Revisi I Tahun 2017 – 2026.

Skenario hasil evaluasi dapat terjadi pada beberapa alternatif yaitu :

a. Revisi Total, bila 90% rencana kegiatan tidak ada yang tercapai dan diperkirakan

tidak akan tercapai pada tahun ke-10.

b. Revisi Sebagian, bila hanya sekitar 50% yang diperkirakan rencana kegiatan

tidak akan tercapai pada tahun ke-10.

c. Tanpa Revisi, karena diprediksi sesuai kemajuan rencana kegiatan per tahun

akan tercapai hingga tahun ke-10.

Skema keseluruhan proses review rencana pengelolaan digambarkan ada

gambar berikut :

Gambar V-5. Skema Proses Review Rencana Pengelolaan KPHP-Model Kendilo

Metoda utama yang digunakan untuk review Rencana Kelola KPHP-Model

Kendilo adalah Analisis Kualitatif (Qualitative Analysis) terhadap dokumen

perencanaan pengelolaan KPH sendiri dan dokumen perencanaan daerah dan

kehutanan lainnya, dokumen-dokumen serta laporan-laporan terkait yang tersedia

berkaitan dengan hutan dan kehutanan, serta perubahan peraturan perundangan yang

Page 217: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

RENCANA KEGIATAN V-94

berlaku selama kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir, selanjutnya dikombinasikan

dengan Analisis Kesenjangan (Gap Analysis) berkaitan dengan implementasinya,

observasi fakta lapangan dan jika diperlukan hasil interview terhadap parapihak yang

relevan terhadap lingkup dan tujuan review.

Adapun rincian review rencana kegiatan KPHP Model Kendilo tahun 2017 – 2026

disampaikan dalam tabel 3.8.

5.15. Pengembangan InvestasiPengembangan investasi di wilayah KPHP Model Kendilo terbagi dalam dua

kelompok investasi yaitu :

1. Kelompok investasi di wilayah non tertentu

Investasi di wilayah non tertentu ini diarahkan pada para pemegang izin

pemanfaatan hutan dan penggunaan kawasan hutan yang telah memiliki izin baik

yang telah melaksanakan kegiatan ataupun yang belum aktif. Kelas

perusahaannya adalah skala besar meliputi IUPHHK-HT dan IPPKH.

2. Kelompok investasi di wilayah tertentu

Investasi di wilayah tertentu akan diarahkan pada dua sasaran yaitu :

- Investasi kerja sama antara KPHP Model Kendilo dengan pihak Investor dari

BUMN, BUMD dan swasta. Kelas perusahaan ini bersifat skala menengah dan

besar yang akan mengelola blok HP-pemanfaatan HHK-HT, Jasa Lingkungan

dan HHBK serta Blok HL-Pemanfaatan. Ijin yang akan dikelola meliputi :

IUPHHK-HT, IUPJL,IUPHHBK dan sejenisnya.

- Investasi kemitraan antara KPHP Model Kendilo dengan kelompok tani hutan,

koperasi desa dan BUMDES. Kelas perusahaan ini bersifat skala kecil dengan

luasan kelola di bawah 100 Ha pada blok pemberdayaan masyarakat.

Page 218: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

RENCANA KEGIATAN V-95

Tabel V-39. Rekapitulasi Rencana Kegiatan Review Rencana Pengelolaan KPHP Model Kendilo Jangka Waktu 2017-2026

NO KEGIATANTARGET / INDIKATOR BIAYA

( x Juta)WAKTU DAN BIAYA PER TAHUN KEGIATAN (x juta)

LOKASI VOLUME INDIKATOR 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026

1.

Menginventarisasi hasilmonitoring dan evaluasiwilayah kelola KPHP ModelKendilo

Wilayah KPHP ModelKendilo

1 Dokumenper 5 tahun

Tersusunnyadokumeninventarisasi hasilmonitoring danevaluasi wilayahkelola KPHP ModelKendilo

10 10

2.

Menyusun bahan evaluasireview rencanapengelolaan KPHP ModelKendilo pada tahun ke 5.

Kantor KPHP ModelKendilo

1 Dokumenper 5 tahun

Tersusunnyadokumen dan petareview rencanapengelolaan wilayahKPHP Model Kendilo

10 10

3.

Menyusun review rencanapengelolaan untukdijadikan bahan penetapanRPHJP KPHP Model KendiloRevisi I tahun 2027 – 2036

Kantor KPHP ModelKendilo

1 DokumenReviewRencanaPenglolaan

Tersusunnyadokumen dan petareview rencanapengelolaan KPHPModel Kendilo 2027 -2036

10 10

4.

Pembahasan reviewrencana pengelolaan KPHPModel Kendilo denganstakeholder terkait

Kantor KPHP ModelKendilo

1 kaliPertemuan/rapat

Terlaksananya rapatpembahasandokumen dan petareview rencanapengelolaan KPHPModel Kendilo 2027 -2036

25 25

5.

Penetapan ReviewRencanan PengelolaanKPHP Model Kendilo padaRPHJP KPHP Model KendiloRevisi I Tahun 2027 – 2036

Kantor KPHP ModelKendilo

1 DokumenPenetapanReview

Ditetapkannyadokumen RPHJPKPHP Model KendiloRevisi I Tahun 2027 -2036

15 15

Sumber: Kajian Rencana Tim KPHP Model Kendilo (2016)

Page 219: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

RENCANA KEGIATAN V-96

Berdasarkan potensi sumber daya hutan yang ada di KPHP Model Kendilo, maka

dua kelompok investasi di atas akan di arahkan pengembangan investasi bisnis yang

akan dikembangkan dalam kurun waktu 10 Tahun adalah sebagai berikut :

1. Pengelolaan Hasil Hutan Kayu-Hutan Tanaman dan PengembanganPembenihan dan Pembibitan

Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Tanaman merupakan upaya memanfaatkan kayu

hutan tanaman yang masih ada di wilayah tertentu KPHP-Model Kendilo yang terdapat

pada Blok HP-HHK-HT, yang merupakan areal bekas lahan Inhutani II yang telah tidak

aktif lagi di areal tersebut maupun areal lain di blok pemberdayaan masyarakat.

Dengan memanfaatkan hasil hutan kayu, maka diperlukan rehabilitasi lahan

setelah penebangan, untuk itu pembangunan pembenihan/pembibitan untuk

memenuhi dan meningkatkan hutan tanaman sebagai penghasil kayu baik untuk

industri, pertukangan, kayu energi dan lain-lain perlu dilakukan. Dengan menggunakan

materi tanaman yang unggul melalui kegiatan pembibitan yang baik akan dapat

meningkatkan produktivitasnya dan mutu tegakan yang dihasilkan.

Rencana kegiatan pengembangan yang akan dilakukan, secara garis besar

dijelaskan pada tabel dibawah ini.

Tabel V-40. Rencana Kegiatan Pengembangan Investasi Bisnis Melalui Pengelolaan HasilHutan Kayu Hutan Tanaman

Jenis Pemanfaatan Lokasi Rencana Kegiatan ProdukA. Pemanfaatan

Hasil HutanKayu-HutanTanaman

Wilayah Tertentupada HutanProduksi Blok HP-HHK-HT

1. Menyusun MasterPlan/Rencana Bisnis

2. Penyusunan RKUPHHK-HT untuk WilayahTertentu

3. Penyusunan rencanaPembangunan IndustriPrimer Hasil Hutan

4. Penyiapan danpemantapanKelembagaan Bisnis(Organisasi, SDM dansarana prasarna)

5. Membangun kerjasama/kemitraan denganinvestor

6. Monitoring dan Evaluasisecara berkala

1. Kayu Log HutanTanaman

2. Kayu gergajian

B. PengembanganPembenihan

Untuk memenuhikebutuhan bibit

1. Menyusun MasterPlan/Rencana Bisnis

1. Benih dan BibitTanaman

Page 220: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

RENCANA KEGIATAN V-97

Jenis Pemanfaatan Lokasi Rencana Kegiatan Produkdan Pembibitan bagi areal Hutan

Tanaman (HTI)yang akanditanami makapenting untukmembangunpersemaian yangdapat dipusatkandekat denganareal HTI yaitu diBlok HP-HHK-HT.

2. Pembangunanpersemaian

3. Penyiapan danpemantapanKelembagaan Bisnis(Organisasi, SDM dansarana prasarana)

4. Membangun kemitraandengan masyarakat

5. Monitoring dan Evaluasisecara berkala

2. Benih dan BibitHutan AlamSertifikasi

3. Benih dan BibitHutan TanamanSertifikasi

4. Pengembangankultur jaringan

Sumber: Kajian Rencana Tim KPHP Model Kendilo (2016)

2. Pengelolaan Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK)Sumberdaya hutan (SDH) mempunyai potensi multi fungsi yang dapat

memberikan manfaat social, ekonomi, dan budaya serta lingkungan bagi

kesejahteraan masyarakat. Manfaat tersebut selain berasal dari Hasil Hutan Kayu

(HHK), juga dapat dihasilkan dari Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK). Produk-produk

yang dihasilkan dari HHBK dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan di antaranya

untuk pangan (Food), energi (Energy) dan obat-obatan termasuk kosmetika

(Medicine).

Potensi yang bisa diberikan oleh HHBK di wilayah KPHP Model Kendilo, sampai

saat ini belum dikelola dan memiliki potensi cukup tinggi untuk dikembangkan skala

investasi/bisnis, jika pengelolaannya dilakukan secara terpadu dengan pengembangan

teknologi dan hasil penelitian yang memadai. Dalam rangka pengembangan HHBK

untuk investasi/bisnis, KPHP Model Kendilo akan memprioritaskan pada

pengembangan pengelolaan madu, rotan, aren, gaharu, tanaman obat, dan air minum

siap pakai (kemasan/gallon).

Rencana pengembangan investasi bisnis pengelolaan hasil hutan bukan kayu

(HHBK) yang akan dilakukan dijelaskan pada tabel berikut.

Tabel V-41. Rencana Kegiatan Pengembangan Investasi Bisnis HHBK pada KPHP ModelKendilo

Jenis Pemanfaatan Potensi Rencana Kegiatan ProdukA. Pengelolaan

Madu Alam danBudidaya

Terdapat pohon penghasilmadu alam dikampung disekitar dan di dalamwilayah KPHP ModelKendilo (muara komam,batu sopang, muara Samu,Batu Engau) sebagaipenghasil madu alamdengan rata-rata produksi

1. Melakukan inventarisasikembali terhadap pohonmadu alam yang ada

2. Menyiapkanpengembangan budidayamadu dan meniyapkanpakan lebah madu dari alamdengan hutan tanaman danagroforestry

1. Madu Alamdalamkemasanyangtersertifikasi

2. MadubudidayaTersertifikasi

3. Obat-obatan

Page 221: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

RENCANA KEGIATAN V-98

Jenis Pemanfaatan Potensi Rencana Kegiatan Produkpada musim panen rayamencapai 0,5-16ton/tahun, dan saat iniyang dimanfaat-kan olehmasyarakat hanyamadunya, sedangkanproduk turunan lainnyabelum dimanfaatkan.Selain itu, denganpengembangan arealagroforestry akandikembangkan budidayaternak lebah madu.

3. Penyiapan dan pemantapanKelembagaan Bisnis(Organisasi, SDM dansarana prasarna)

4. Menyiapkan industripendukung (kemasan,mengolah produk turunan)

5. Bermitra dengan investorpendukung kegiatan(termasuk pemasaranproduk)

(propolis,beebread,apilarnil,pollen dll.)

4. Lilin5. Air madu

dalamkemasan

B. PengelolaanGaharu

Pohon gaharu alam masihbanyak terdapat di sekitardan di dalam wilayah KPHPModel Kendilo, dan saat inisebagian masyarakatmasih memiliki usahamencari gaharu di hutan,dan sebagian masyarakattelah mengembangkanbudidaya tanaman gaharu.Kegiatan Agroforestry jugatelah membudidayakantanaman garahu

1. Melakukan inventarisasikembali terhadap pohongaharu alam

2. Menyiapkanpengembangan budidayagaharu di areal agroforestry

3. Penyiapan dan pemantapanKelembagaan Bisnis(Organisasi, SDM dansarana prasarna)

4. Bermitra dengan investorpendukung kegiatan(termasuk pemasaranproduk)

Gaharu

C. Pengelolaan HasilHutan Bukan Kayuuntuk tumbuhanobat-obatan dankosmetik

Beberapa Kampung yangada di dalam dan sekitarKPHP Model Kendilo telahmemanfaatkan beberapatanaman, buah-buahan,daun-daunan, getah,Jamur ataupun akarbeberapa jenis tanamanuntuk obat-obattradisional dan kosmetik,seperti: rambai sungai,pasak bumi, akar kuning,bawang tiwai, tahongai,kedaung.

1. Melakukan inventarisasikembali terhadaptumbuhan obat dankosmetik alam

2. Menyiapkanpengembangan budidayatumbuhan obat dankosmetik

3. Penyiapan dan pemantapanKelembagaan Bisnis(Organisasi, SDM dansarana prasarna)

4. Menyiapkan industripendukung (kemasan,mengolah produk)

5. Bermitra dengan investorpendukung kegiatan.

1. Obat-ObatanHerbal

2. Kosmetik

D. Pengelolaan HasilHutan Bukan KayuTanaman Aren

Pohon Aren banyaktumbuh disekitar dandidalam wilayah KPHPModel Kendilo, danmerupakan usahamasyarakat setempatberupa gula merah (gulaaren). Hasil Aren diwilayah ini berkisar antara

1. Melakukan inventarisasikembali terhadap pohonaren alam

2. Menyiapkanpengembangan budidayapohon aren terutama diareal agroforestry

3. Penyiapan dan pemantapanKelembagaan Bisnis

1. Gula merah(gula aren)

2. Gula semut(brownsugar)

3. Manisan“buah aren”(kolangkaling),

Page 222: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

RENCANA KEGIATAN V-99

Jenis Pemanfaatan Potensi Rencana Kegiatan Produk9–21 ton/tahun (dari +/-67ha). Saat ini umumnyamasyarakat hanyamemanfaatkan aren untukdibuat gula merah danhanya sedikit untuk sapulidi, sedangkan produklainnya seperti untuk gulasemut (‘brown sugar’)belum ada yangmengolahnya

(Organisasi, SDM dansarana prasarna)

4. Menyiapkan industripendukung (kemasan,mengolah produk turunan)

5. Bermitra dengan investorpendukung kegiatan(termasuk pemasaranproduk)

4. Sapu ijuk,sapu lidi

5. dll

E. Pengelolaan HasilHutan Bukan KayuRotan

Tanaman rotan merupakantanaman budidayamasyarakat secaratradisional yang masihbanyak tumbuh disekitardan didalam wilayah KPHPModel Kendilo, danmerupakan usahamasyarakat setempatberupa kerajinan tanganberupa lampit, keranjangdan barang souvenir.

6. Melakukan inventarisasikembali terhadap tanamanrotan

7. Menyiapkanpengembangan budidayatanaman rotan terutama diareal agroforestry

8. Penyiapan dan pemantapanKelembagaan Bisnis(Organisasi, SDM dansarana prasarana)

9. Menyiapkan industripendukung (pengolah rotanmasak)

10. Bermitra dengan investorpendukung kegiatan(termasuk pemasaranproduk)

1. Lampit/tikar2. Keranjang/tas3. Topi4. Souvenir4. dll

F. Budi daya Karet Pohon Karet banyaktumbuh disekitar dandidalam wilayah KPHPModel Kendilo, danmerupakan usahamasyarakat setempatberupa getah karet. Saatini umumnya masyarakathanya memanfaatkankaret untuk diambilgetahnya.

1. Melakukan inventarisasikembali terhadap pohonkaret alam

2. Menyiapkanpengembangan budidayakaret

3. Penyiapan dan pemantapanKelembagaan Bisnis(Organisasi, SDM dansarana prasarna)

4. Bermitra dengan investorpendukung kegiatan(termasuk pemasaranproduk)

1. Karetmentah

2. Karetsetengahjadi

3. dll

G. Pengelolaan AirMinum Kemasandan Air Madu

Pada desa-desa wilayahmuara samu banyakterdapat anak sungai yangberpotensi sebagai airbaku air minumankemasan.

1. Melakukan penataan areauntuk pengaturan tata air.

2. Menyiapkanpengembangan budidayapohon hutan yang sesuaidengan harapanmasyarakat tetapi denganmempertimbangkankebutuhan lahan.

3. Penyiapan dan pemantapan

Air minum danair madu siappakai dalamkemasan

Page 223: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

RENCANA KEGIATAN V-100

Jenis Pemanfaatan Potensi Rencana Kegiatan ProdukKelembagaan Bisnis(Organisasi, SDM dansarana prasarna)

4. Menyiapkan industripendukung (kemasan,pengolahan produk airbersih)

5. Bermitra dengan investorpendukung kegiatan.

H. PengolahanKompos Organik

Potensi serasah rumputdan semak belukar bekaskegiatan penyiapan lahanpada areal agroforestrysangat besar, ditambahlagi dengan serasah padidan palawija yang telah dipanen menjadi bahan bakuutama untuk pembuatankompos organik. Kegiatanini sekaligus mengurangipembakaran lahan.

1. Melakukan pengumpulanserasah pada tiap arealargoforestry

2. Penyiapan dan pemantapanKelembagaan Bisnis(Organisasi, SDM dan saranaprasarna)

3. Menyiapkan mesinpengolahan kompos danpendukungnya

4. Bermitra dengan investorpendukung kegiatan.

Kompos Organikdalam Kemasan

I. Pengolahan berasgunung

Potensi beras gunungcukup tinggi di wilayahKPHP Model Kendilokarena secara tradisional,masyarakat telah turunmenurun mengembangkanpadi gunung sebagai bahanpangan. Luas lahankawasan hutan yangdipadukan dengankegiatan agroporestry akanmenjadikan wilayah KPHPModel Kendilo sebagaipenghasil beras gunung.

1. Melakukan konsolidasikelompok tani hutanpenghasil beras gunung

2. Penyiapan dan pemantapanKelembagaan Bisnis(Organisasi, SDM dan saranaprasarna)

3. Menyiapkan mesinpengolahan padi gunungdan kemasannya.

4. Bermitra dengan investorpendukung kegiatan.

Beras gunungdalam Kemasan

J. Pengolahan BibitPadi Gunung

Bibit padi gunung belumdiperjualbelikan dipasaransehingga menjadi peluangbagi KPHP Model Kendilountuk menyediakan bibitpadi gunung dsanmengemas sertamenjualnya dipasaran.

1. Melakukan pengumpulanbibit padi unggul di setiapareal agroforestry

2. Penyiapan dan pemantapanKelembagaan Bisnis(Organisasi, SDM dan saranaprasarna)

3. Menyiapkan mesinpengolahan bibit padigunung dan pendukungnya

4. Bermitra dengan investorpendukung kegiatan.

Bibit padi gunungdalam Kemasan

Sumber: Kajian Rencana Tim KPHP Model Kendilo (2016)

Page 224: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

RENCANA KEGIATAN V-101

Peningkatan pertambahan penduduk yang cukup pesat berdampak pada

meningkatnya kebutuhan masyarakat akan pangan, energi dan obat, sementara

produk yang dihasilkan dari tanaman HHBK selama ini belum dapat memenuhi baik

kebutuhan sehari-hari maupun penambahan pendapatan masyarakat sekitar hutan.

Dengan demikian ketiga manfaat HHBK tersebut telah menjadi isu global yang cukup

penting saat ini. Untuk menghadapi isu global tersebut, maka tujuan dari Pengelolaan

HHBK ini adalah meningkatkan produktivitas dan nilai ekonomi HHBK sebagai sumber

pangan, energi dan bahan obat-obatan serta kosmetik.

Pendekatan yang akan ditempuh oleh KPHP Model Kendilo untuk mencapai

tujuan tersebut adalah menjawab permasalahan yang ada melalui beberapa komponen

riset dari aspek hulu sampai hilir yaitu aspek budidaya (termasuk bioteknologi dan

pemuliaan), pengolahan dan sosial ekonomi serta kebijakan HHBK. Pengelolaan

HHBK yang tepat merupakan suatu sistem perencanaan hutan yang memberikan

arahan untuk kegiatan pemanfaatan/pemungutan, rehabilitasi dan konservasi,

kelembagaan dan pemberdayaan masyarakat sekitar hutan, sehingga diharapkan

selain berdampak pada peningkatan pendapatan masyarakat sekitar hutan juga akan

berdampak pula pada pemenuhan bahan baku (kuantitas dan kualitas) bagi industri

pangan, energi pedesaan dan industri farmasi.

3. Pengembangan Jasa Lingkungan Wisata Alam dan Penyerapan KarbonPotensi alam yang ada di wilayah KPHP Model Kendilo sangat besar bila akan

dikembangkan jasa lingkungan wisata alam. Pengembangannya membutuhkan

keseriusan dan keterpaduan dari pihak-pihak terkait. Keberadaan wisata alam ini akan

menjadi kombinasi yang menarik dalam pengembangan areal kemitraan agroforestry

karena akan menambah aktraksi dan aktivitas pengunjung untuk mengunjungi wilayah

hutan KPHP Model Kendilo.

Wisata alam yang ditawarkan di KPHP Model Kendilo memang cenderung wisata

yang berlandaskan minat khusus pengunjung pada keindahan alam dan petualangan

di alam hutan. Jenis wisata alam tersebut meliputi :

a. Wisata jelajah sungai dengan mengarungi beberapa arung jeram menggunakan

ban renang atau perahu karet. Wisata jelajah sungai yang saat ini dalam proses

pengembangan adalah jelajah sungai Setiru di areal kemitraan agroforestry KPHP

Model Kendilo dengan Kelompok Tani Hutan Alas Taka, Desa Suweto.

b. Wisata jelajah alam atau hutan menggunakan kendaraan trail dengan beberapa

track cross road.

Page 225: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

RENCANA KEGIATAN V-102

c. Kemah Alam di camping area yang akan dikembangkan di setiap areal

agroforestry. Pengunjung akan menikmati suasana malam dan pagi yang berkabut

sehingga terasa sangat nyaman dan tenang untuk menyegarkan pikiran.

d. Wisata jelajah gua di kawasan pegunungan karst seperti gua blawung di Desa

Muser dan gunung sampi di Desa Luan. Dari atas punggung gunung tersebut kita

dapat menikmati pemandangan alam wilayah KPHP Model Kendilo.

Jasa lingkungan lain yang perlu dikembangkan adalah penyerapan karbon yang

sesungguhnya memiliki wilayah hutan KPHP Model Kendilo memiliki potensi untuk

dilakukan perhitungan penyimpanan karbon. Upaya pengembangan jasa lingkungan ini

memang belum terlalu dikembangkan mengingat jasa penyerapan karbon

membutuhkan upaya serius dengan pengelolaan yang profesional. Upaya RHL dan

pengembangan Agroforestry dapat menjadi pertimbangan sebagai bagian jasa

lingkungan penyerapan karbon.

Keberadaan aliran sungai di wilayah KPHP Model Kendilo dapat menjadi sumber

energi listrik melalui sistem pembangkit listrik tenaga mikrohidro. Konsep

pengembangan energi listrik mikrohidro sangat penting dilaksanakan di areal

kemitraan agroforestry untuk mendukung kemandirian energi sehingga langkah untuk

pengembangan industri hulu akan sangat terbantu dengan adanya kemandirian energi

tersebut. Salah satu energi listrik mikrohidro yang akan dikembangkan adalah di areal

kemitraan agroforestry Desa Suweto untuk mendukung industri hulu pabrik kompos,

pengemasan karung beras, bibit padi serta produk HHBK agroforestry lainnya.

Tabel V-42. Rencana Kegiatan Pengembangan Jasa Lingkungan pada KPHP Model Kendilo

Jenis Pemanfaatan Potensi Rencana Kegiatan ProdukA. Jasa Lingkungan

Wisata AlamTerdapat potensiwisata alam :jelajahsungai/arungjeram, jelajahalam hutan,kemah alam,jelajah gua danlainnya.

1. Melakukan inventarisasilokasi wisata alam

2. Menyiapkanpengembangan jasawisata alam terutamapada areal agroforestry

3. Penyiapan danpemantapanKelembagaan Bisnis(Organisasi, SDM dansarana prasarna)

4. Menyiapkan atraksiwisata pendukung (rumahmakan, akomodasi danlainnya)

5. Bermitra dengan investorpendukung kegiatan(termasuk pemasaran

6. Wisata jelajahsungai

7. Wisata jelajahalam hutan

8. Wisata jlajah gua9. Kemah lama

Page 226: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

RENCANA KEGIATAN V-103

Jenis Pemanfaatan Potensi Rencana Kegiatan Produkproduk)

B. Jasa LingkunganPenyerapan Karbon

Potensi hutanalam dan arealagroforestrysebagai stockpenyimpankarbon alam

1. Melakukan inventarisasitutupan lahan olehtanaman kayu-kayuan

2. Menyiapkanpengembangan budidayatanaman kayu-kayuan diareal RHL danagroforestry

3. Penyiapan danpemantapanKelembagaan Bisnis(Organisasi, SDM dansarana prasarna)

4. Bermitra dengan investorpendukung kegiatan

Stok Karbon alam

C. Jasa Lingkunganpembangkit ListrikMikrohidro

Potensi aliransungai dikawasan hutandengan debityang relatif stabiluntukmenggerakkanturbin mikrohidro

1. Melakukan inventarisasialiran sungai yangberpotensi dan relatifdekat dengan arealpengembanganagroforestry

2. Menyiapkanpengembanganpembangkit listrikmikrohidro

3. Penyiapan danpemantapanKelembagaan Bisnis(Organisasi, SDM dansarana prasarna)

4. Bermitra dengan investorpendukung kegiatan

Listrik tenaga mikrohidro

Sumber: Kajian Rencana Tim KPHP Model Kendilo (2016)

Page 227: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

RENCANA KEGIATAN V-104

Gambar V-6. Rencana Skema Pengembangan Investasi di KPHP-Model Kendilo

Berdasarkan gambar di atas, pengembangan investasi pada wilayah tertentu

blok pemberdayaan masyarakat diutamakan dengan pendekatan kemitraan

agroforestry bersama kelompok tani hutan. Hal ini dilakukan agar keseimbangan

kepentingan pengelolaan hutan tidak lagi selalu berpihak kepada investor luar.

Masyarakat di dalam dan di sekitar hutan mendapat peluang yang sama untuk

mengakses pengelolaan kawasan hutan dengan tujuan utama mendapatkan nilai

tambah ekonomi hutan bagi kesejahteraan masyarakat.

Adapun rekapitulasi rencana pengembangan investasi di KPHP Model Kendilo

tahun 2017 – 2026 di tampilkan pada tabel berikut :

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

RENCANA KEGIATAN V-104

Gambar V-6. Rencana Skema Pengembangan Investasi di KPHP-Model Kendilo

Berdasarkan gambar di atas, pengembangan investasi pada wilayah tertentu

blok pemberdayaan masyarakat diutamakan dengan pendekatan kemitraan

agroforestry bersama kelompok tani hutan. Hal ini dilakukan agar keseimbangan

kepentingan pengelolaan hutan tidak lagi selalu berpihak kepada investor luar.

Masyarakat di dalam dan di sekitar hutan mendapat peluang yang sama untuk

mengakses pengelolaan kawasan hutan dengan tujuan utama mendapatkan nilai

tambah ekonomi hutan bagi kesejahteraan masyarakat.

Adapun rekapitulasi rencana pengembangan investasi di KPHP Model Kendilo

tahun 2017 – 2026 di tampilkan pada tabel berikut :

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

RENCANA KEGIATAN V-104

Gambar V-6. Rencana Skema Pengembangan Investasi di KPHP-Model Kendilo

Berdasarkan gambar di atas, pengembangan investasi pada wilayah tertentu

blok pemberdayaan masyarakat diutamakan dengan pendekatan kemitraan

agroforestry bersama kelompok tani hutan. Hal ini dilakukan agar keseimbangan

kepentingan pengelolaan hutan tidak lagi selalu berpihak kepada investor luar.

Masyarakat di dalam dan di sekitar hutan mendapat peluang yang sama untuk

mengakses pengelolaan kawasan hutan dengan tujuan utama mendapatkan nilai

tambah ekonomi hutan bagi kesejahteraan masyarakat.

Adapun rekapitulasi rencana pengembangan investasi di KPHP Model Kendilo

tahun 2017 – 2026 di tampilkan pada tabel berikut :

Page 228: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

RENCANA KEGIATAN V-105

Tabel V-43. Rekapitulasi Rencana Kegiatan Pengembangan Investasi KPHP Model Kendilo Jangka Waktu 2017-2026

NO KEGIATANTARGET / INDIKATOR BIAYA

( x Juta)WAKTU DAN BIAYA PER TAHUN KEGIATAN (x juta)

LOKASI VOLUME INDIKATOR 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026

5.15.1 Pengelolaan Hasil HutanKayu-Hutan Tanaman

1. Menyusun MasterPlan/Rencana Bisnis

Wilayah Tertentu padaHutan Produksi Blok HP-HHK-HT dan BlokPemberdayanMasyarakat

1 Dokumenper tahun

Tersusunnyadokumen Masterplan KPHP ModelKendilo

100 100

2.Penyusunan RKUPHHK-HT untuk WilayahTertentu

Wilayah Tertentu padaHutan Produksi Blok HP-HHK-HT dan BlokPemberdayanMasyarakat

3 Dokumen

TersusunnyadokumenRKUPHHK-HTwilayah KPHPModel Kendilo

100 100

3.Penyusunan rencanaPembangunan IndustriPrimer Hasil Hutan

Wilayah Tertentu padaHutan Produksi Blok HP-HHK-HT dan BlokPemberdayanMasyarakat

1 DokumenPembangunan IndustriPrimerHasil Hutan

TersusunnyaDokumenPembangunanIndustri PrimerHasil Hutan

50 50

4.

Penyiapan danpemantapanKelembagaan Bisnis(Organisasi, SDM dansarana prasarna )

Wilayah Tertentu padaHutan Produksi Blok HP-HHK-HT dan BlokPemberdayanMasyarakat

Lembagabisnis/kerjasama

Terbentuknyalembagabisnis/kerja samaKPHP ModelKendilo

50 50

5. Membangun kemitraandengan investor

Wilayah Tertentu padaHutan Produksi Blok HP-HHK-HT dan BlokPemberdayanMasyarakat

5KsepakatankerjasamaKemitraan

Terbangunnyakemitraan denganinvestor

150 50 50 50

6. Monitoring dan Evaluasisecara berkala

Wilayah Tertentu padaHutan Produksi Blok HP-HHK-HT dan BlokPemberdayanMasyarakat

2 KaliMonitoringper tahun

Terlaksananyamonev secaraberkala(pelaporan)

50 10 10 10 10 10

Page 229: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

RENCANA KEGIATAN V-106

NO KEGIATANTARGET / INDIKATOR BIAYA

( x Juta)WAKTU DAN BIAYA PER TAHUN KEGIATAN (x juta)

LOKASI VOLUME INDIKATOR 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026

5.15.2PengembanganPembenihan danPembibitan

1. Menyusun MasterPlan/Rencana Bisnis

Wilayah Tertentu padaHutan Produksi Blok HP-HHK-HT dan BlokPemberdayanMasyarakat

1 Dokumenper tahun

Tersusunnyadokumen Masterplan KPHP ModelKendilo

50 50

2. PembangunanPersemaian/ pembibitan

Wilayah Tertentu padaHutan Produksi Blok HP-HHK-HT dan BlokPemberdayanMasyarakat

3 bangunanpersemaianpembibitan

Tersusunnyadokumenpersemaian

150 50 50 50

4.

Penyiapan danpemantapanKelembagaan Bisnis(Organisasi, SDM dansarana prasarna )

Wilayah Tertentu padaHutan Produksi Blok HP-HHK-HT dan BlokPemberdayanMasyarakat

Lembagabisnis/kerjasama

Terbentuknyalembagabisnis/kerja samaKPHP ModelKendilo

50 50

5. Membangun kemitraandengan investor

Wilayah Tertentu padaHutan Produksi Blok HP-HHK-HT dan BlokPemberdayanMasyarakat

3KsepakatankerjasamaKemitraan

Terbangunnyakemitraan denganinvestor

50 50

6. Monitoring dan Evaluasisecara berkala

Wilayah Tertentu padaHutan Produksi Blok HP-HHK-HT dan BlokPemberdayanMasyarakat

2 KaliMonitoringper tahun

Terlaksananyamonev secaraberkala(pelaporan)

25 5 5 5 5 5

5.15.3 Pengelolaan Hasil HutanBukan Kayu (HHBK)

1. Pengelolaan Madu Alamdan Budidaya

a.Melakukan re-inventarisasi terhadappohon madu alam yang

Wilayah Tertentu padaHutan Produksi Blok HP-HHK-HT dan Blok

100 Pohonmenunjanglebah madu

Teridentifikasinyapohon madu alamyang terjaga

75 25 25 25

Page 230: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

RENCANA KEGIATAN V-107

NO KEGIATANTARGET / INDIKATOR BIAYA

( x Juta)WAKTU DAN BIAYA PER TAHUN KEGIATAN (x juta)

LOKASI VOLUME INDIKATOR 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026

ada PemberdayanMasyarakat

alam lingkungannya

b.

Menyiapkanpengembangan budidayamadu dan menyiapkanpakan alami lebah madudari hutan tanaman danagroforestry

Wilayah Tertentu padaHutan Produksi Blok HP-HHK-HT dan BlokPemberdayanMasyarakat

10Dokumen

Tersusunnyadokumen bisnispengembanganbudidaya madu

20 20

c.

Penyiapan danpemantapanKelembagaan bisnis(organisasi, SDM dansarpras)

Wilayah Tertentu padaHutan Produksi Blok HP-HHK-HT dan BlokPemberdayanMasyarakat

10kelompoktani hutanpengelolabudidayamadu

Terbentuknyakelompok tanihutan

50 50

d.

Penyiapan industripendukung (kemasan,pengolah produkturunan)

Wilayah Tertentu padaHutan Produksi Blok HP-HHK-HT dan BlokPemberdayanMasyarakat

1 Set Mesinpengolahmadu dankemasan

Tersedianyamesin pengolahmadu dankemasan

100 100

e.

Bermitra dengan investorpendukung kegiatan(termasuk pemasaranproduk)

Wilayah Tertentu padaHutan Produksi Blok HP-HHK-HT dan BlokPemberdayanMasyarakat

2 mitrainvestor

Terjalin kemitraaninvestor dengankelompok tanihutan

50 25 25

2. Pengelolaan Gaharu

a.Melakukan re-inventarisasi terhadappohon gaharu alam

Wilayah Tertentu padaHutan Produksi Blok HP-HHK-HT dan BlokPemberdayanMasyarakat

1000 pohon

Teridentifikasinyapohon gaharualam yang terjagalingkungannya

40 20 20

b.Menyiapkanpengembangan budidayagaharu

Wilayah Tertentu padaHutan Produksi Blok HP-HHK-HT dan BlokPemberdayan

10Dokumen

Tersusunnyadokumen bisnispengembanganbudidaya gaharu

25 25

Page 231: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

RENCANA KEGIATAN V-108

NO KEGIATANTARGET / INDIKATOR BIAYA

( x Juta)WAKTU DAN BIAYA PER TAHUN KEGIATAN (x juta)

LOKASI VOLUME INDIKATOR 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026

Masyarakat

c.

Penyiapan danpemantapankelembagaan bisnis(organisasi, SDM dansarpras)

Wilayah Tertentu padaHutan Produksi Blok HP-HHK-HT dan BlokPemberdayanMasyarakat

10kelompoktani hutanpengelolabudidayagaharu

Terbentuknyakelompok tanihutan

50 50

d.

Bermitra dengan investorpendukung kegiatan(termasuk pemasaranproduk)

Wilayah Tertentu padaHutan Produksi Blok HP-HHK-HT dan BlokPemberdayanMasyarakat

1 Mitrainvestor

Terjalin kemitraaninvestor dengankelompok tanihutan

50 50

3.Pengelolaan HHBK untuktumbuhan obat-obatandan kosmetik

a.

Melakukan inventarisasikembali terhadaptumbuhan obat dankosmetik alam

Wilayah Tertentu padaHutan Produksi Blok HP-HHK-HT dan BlokPemberdayanMasyarakat

10 jenistanamanobat dankosmetik

Teridentifikasinyatanaman obatdan kosmetikalam yang terjagalingkungannya

75 25 25 25

b.

Menyiapkanpengembangan budidayatumbuhan obat dankosmetik

Wilayah Tertentu padaHutan Produksi Blok HP-HHK-HT dan BlokPemberdayanMasyarakat

1 Dokumen

Tersusunnyadokumen bisnispengembangantumbuhan obatdan kosmetik

20 20

c.

Penyiapan danpemantapanKelembagaan Bisnis(Organisasi, SDM dansarana prasarna)

Wilayah Tertentu padaHutan Produksi Blok HP-HHK-HT dan BlokPemberdayanMasyarakat

1 kelompoktani hutanpengelolatanamanobat dankosmetik

Terbentuknyakelompok tanihutan

50 50

d. Bermitra dengan investorpendukung kegiatan.

Wilayah Tertentu padaHutan Produksi Blok HP-HHK-HT dan Blok

1 Mitrainvestor

Terjalin kemitraaninvestor dengankelompok tani

50 50

Page 232: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

RENCANA KEGIATAN V-109

NO KEGIATANTARGET / INDIKATOR BIAYA

( x Juta)WAKTU DAN BIAYA PER TAHUN KEGIATAN (x juta)

LOKASI VOLUME INDIKATOR 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026

PemberdayanMasyarakat

hutan

4. Pengelolaan HHBKtanaman aren

a.Melakukan re-inventarisasi terhadappohon aren alam

Wilayah Tertentu padaHutan Produksi Blok HP-HHK-HT dan BlokPemberdayanMasyarakat

500 Pohonaren

Teridentifikasinyapohon aren yangterjagalingkungannya

75 25 25 25

b.Menyiapkanpengembangan budidayapohon aren

Wilayah Tertentu padaHutan Produksi Blok HP-HHK-HT dan BlokPemberdayanMasyarakat

2 Dokumen

Tersusunnyadokumen bisnispengembanganbudidaya aren

20 20

c.

Penyiapan danpemantapankelembagaan bisnis(organisasi, SDM dansarpras)

Wilayah Tertentu padaHutan Produksi Blok HP-HHK-HT dan BlokPemberdayanMasyarakat

2 kelompoktani hutanpengelolabudidayatanamanaren

Terbentuknyakelompok tanihutan

50 50

d.

Menyiapkan industripendukung (kemasan,mengolah produkturunan)

Wilayah Tertentu padaHutan Produksi Blok HP-HHK-HT dan BlokPemberdayanMasyarakat

2 Mesinpengolahtanamanaren

Tersedianyamesin pengolahtanaman aren

100 100

e.

Bermitra dengan investorpendukung kegiatan(termasuk pemasaranproduk)

Wilayah Tertentu padaHutan Produksi Blok HP-HHK-HT dan BlokPemberdayanMasyarakat

1 mitrainvestor

Terjalin kemitraaninvestor dengankelompok tanihutan

50 50

5 Pengelolaan HHBKtanaman rotan

a.Melakukan re-inventarisasi terhadaptanaman rotan

Wilayah Tertentu padaHutan Produksi Blok HP-HHK-HT dan Blok

10.000tanamanrotan

Teridentifikasinyatanaman rotanyang terjaga

75 25 25 25

Page 233: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

RENCANA KEGIATAN V-110

NO KEGIATANTARGET / INDIKATOR BIAYA

( x Juta)WAKTU DAN BIAYA PER TAHUN KEGIATAN (x juta)

LOKASI VOLUME INDIKATOR 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026

PemberdayanMasyarakat

lingkungannya

b.Menyiapkanpengembangan budidayatanaman rotan

Wilayah Tertentu padaHutan Produksi Blok HP-HHK-HT dan BlokPemberdayanMasyarakat

2 Dokumen

Tersusunnyadokumen bisnispengembanganbudidayatanaman rotan

20 20

c.

Penyiapan danpemantapankelembagaan bisnis(organisasi, SDM dansarpras)

Wilayah Tertentu padaHutan Produksi Blok HP-HHK-HT dan BlokPemberdayanMasyarakat

2 kelompoktani hutanpengelolabudidayatanamanrotan

Terbentuknyakelompok tanihutan

50 50

d.

Menyiapkan industripendukung (kemasan,mengolah produkturunan)

Wilayah Tertentu padaHutan Produksi Blok HP-HHK-HT dan BlokPemberdayanMasyarakat

1 Mesinpengolahrotanmasak

Tersedianyamesin pengolahrotan

100 100

e.

Bermitra dengan investorpendukung kegiatan(termasuk pemasaranproduk)

Wilayah Tertentu padaHutan Produksi Blok HP-HHK-HT dan BlokPemberdayanMasyarakat

1 mitrainvestor

Terjalin kemitraaninvestor dengankelompok tanihutan

50 50

6. Budidaya karet

a.Melakukan re-inventarisasi terhadappohon karet alam

Wilayah Tertentu padaHutan Produksi Blok HP-HHK-HT dan BlokPemberdayanMasyarakat

10.000tanamankaret

Teridentifikasinyatanaman karetyang terjagalingkungannya

75 25 25 25

b.Menyiapkanpengembangan budidayakaret

Wilayah Tertentu padaHutan Produksi Blok HP-HHK-HT dan BlokPemberdayanMasyarakat

2 Dokumen

Tersusunnyadokumen bisnispengembanganbudidayatanaman karet

20 20

Page 234: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

RENCANA KEGIATAN V-111

NO KEGIATANTARGET / INDIKATOR BIAYA

( x Juta)WAKTU DAN BIAYA PER TAHUN KEGIATAN (x juta)

LOKASI VOLUME INDIKATOR 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026

c.Penyiapan danpemantapankelembagaan bisnis

Wilayah Tertentu padaHutan Produksi Blok HP-HHK-HT dan BlokPemberdayanMasyarakat

2 kelompoktani hutanpengelolabudidayatanamankaret

Terbentuknyakelompok tanihutan

50 50

d.

Bermitra dengan investorpendukung kegiatan(termasuk pemasaranproduk)

Wilayah Tertentu padaHutan Produksi Blok HP-HHK-HT dan BlokPemberdayanMasyarakat

1 mitrainvestor

Terjalin kemitraaninvestor dengankelompok tanihutan

50 50

7. Pengelolaan air minumkemasan dan air madu

a. Melakukan penataan areauntuk pengaturan tata air

Wilayah Tertentu padaHutan Produksi Blok HP-HHK-HT dan BlokPemberdayanMasyarakat

1.000 Ha

Teridentifikasinyaarea tangkapanair yang terjagalingkungannya

500 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50

b.

Menyiapkanpengembangan budidayapohon hutan yang sesuaiharapan masyarakatdenganmempertimbangkankebutuhan lahan

Wilayah Tertentu padaHutan Produksi Blok HP-HHK-HT dan BlokPemberdayanMasyarakat

2 Dokumen

Tersusunnyadokumenpengembanganbudidaya pohonhutan

20 20

c.

Penyiapan danpemantapankelembagaan bisnis(organisasi, SDM dansarpra)

Wilayah Tertentu padaHutan Produksi Blok HP-HHK-HT dan BlokPemberdayanMasyarakat

1 kelompoktani hutanpengelolaair minumkemasandan airmadu

Terbentuknyakelompok tanihutan

50 50

d.Menyiapkan industripendukung (kemasan,pengolahan produk air

Wilayah Tertentu padaHutan Produksi Blok HP-HHK-HT dan Blok

1 Mesinpengolahproduk air

Tersedianyamesin pengolahproduk air dan

100 100

Page 235: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

RENCANA KEGIATAN V-112

NO KEGIATANTARGET / INDIKATOR BIAYA

( x Juta)WAKTU DAN BIAYA PER TAHUN KEGIATAN (x juta)

LOKASI VOLUME INDIKATOR 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026

bersih) PemberdayanMasyarakat

bersih dankemasan

kemasan

e. Bermitra dengan investorpendukung kegiatan

Wilayah Tertentu padaHutan Produksi Blok HP-HHK-HT dan BlokPemberdayanMasyarakat

1 mitrainvestor

Terjalin kemitraaninvestor dengankelompok tanihutan

50 50

8. Pengolahan KomposOrganik

a.Melakukan pengumpulanserasah pada tiap arealargoforestry

Wilayah Tertentu padaHutan Produksi Blok HP-HHK-HT dan BlokPemberdayanMasyarakat

100 Tonper tahun

Terkumpulnyaserasah bahanbaku kompos

100 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

b.

Penyiapan danpemantapankelembagaan bisnis(organisasi, SDM dansarpra)

Wilayah Tertentu padaHutan Produksi Blok HP-HHK-HT dan BlokPemberdayanMasyarakat

1 kelompoktani hutanpengelolakompos

Terbentuknyakelompok tanihutan

50 50

c.Menyiapkan mesinpengolahan kompos danpendukungnya

Wilayah Tertentu padaHutan Produksi Blok HP-HHK-HT dan BlokPemberdayanMasyarakat

1 Mesinpengolahprodukkompos

Tersedianyamesin pengolahkompos

50 50

d. Bermitra dengan investorpendukung kegiatan

Wilayah Tertentu padaHutan Produksi Blok HP-HHK-HT dan BlokPemberdayanMasyarakat

1 mitrainvestor

Terjalin kemitraaninvestor dengankelompok tanihutan

50 50

9. Pengolahan BerasGunung

a.

Melakukan konsolidasikelompok tani hutanuntuk mengumpulkanberas gunung

Wilayah Tertentu padaHutan Produksi Blok HP-HHK-HT dan BlokPemberdayan

1000 Tonper tahun

Terkumpulnyaberas gunung 100 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

Page 236: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

RENCANA KEGIATAN V-113

NO KEGIATANTARGET / INDIKATOR BIAYA

( x Juta)WAKTU DAN BIAYA PER TAHUN KEGIATAN (x juta)

LOKASI VOLUME INDIKATOR 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026

Masyarakat

b.

Penyiapan danpemantapankelembagaan bisnis(organisasi, SDM dansarpra)

Wilayah Tertentu padaHutan Produksi Blok HP-HHK-HT dan BlokPemberdayanMasyarakat

1 kelompoktani hutanpengelolaberasgunung

Terbentuknyakelompok tanihutan pengurusbisnis berasgunung

50 50

c.Menyiapkan mesinpengolahan beras dandan pendukungnya

Wilayah Tertentu padaHutan Produksi Blok HP-HHK-HT dan BlokPemberdayanMasyarakat

1 Mesinpengolahprodukberas dankemasanya

Tersedianyamesin pengolahberas danpendukungnya

50 50

d. Bermitra dengan investorpendukung kegiatan

Wilayah Tertentu padaHutan Produksi Blok HP-HHK-HT dan BlokPemberdayanMasyarakat

1 mitrainvestor

Terjalin kemitraaninvestor dengankelompok tanihutan

50 50

10. Pengolahan Bibit PadiGunung

a.Melakukan pengumpulanbibit padi unggul di setiapareal argoforestry

Wilayah Tertentu padaHutan Produksi Blok HP-HHK-HT dan BlokPemberdayanMasyarakat

1 Tonper tahun

Terkumpulnyabibit padi gunung 100 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

b.

Penyiapan danpemantapankelembagaan bisnis(organisasi, SDM dansarpra)

Wilayah Tertentu padaHutan Produksi Blok HP-HHK-HT dan BlokPemberdayanMasyarakat

1 kelompoktani hutanpengelolabibit padigunungunggul

Terbentuknyakelompok tanihutan

50 50

c.Menyiapkan mesinpengolahan bibit padi danpendukungnya

Wilayah Tertentu padaHutan Produksi Blok HP-HHK-HT dan BlokPemberdayanMasyarakat

1 Mesinpengolahbibit padidanpendukung

Tersedianyamesin pengolahbibit padi dankemasan

50 50

Page 237: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

RENCANA KEGIATAN V-114

NO KEGIATANTARGET / INDIKATOR BIAYA

( x Juta)WAKTU DAN BIAYA PER TAHUN KEGIATAN (x juta)

LOKASI VOLUME INDIKATOR 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026

nya

d. Bermitra dengan investorpendukung kegiatan

Wilayah Tertentu padaHutan Produksi Blok HP-HHK-HT dan BlokPemberdayanMasyarakat

1 mitrainvestor

Terjalin kemitraaninvestor dengankelompok tanihutan

50 50

5.15.4Pengelolaan JasaLingkungan Wisata Alamdan Penyerapan Karbon

1. Jasa Lingkungan WisataAlam

a.Melakukan re-inventarisasi terhadaplokasi wisata alam

Wilayah Tertentu padaHutan Produksi Blok HP-HHK-HT dan BlokPemberdayanMasyarakat

10 lokasiwisata alam

Teridentifikasinyalokasi wisata alamyang berpotensidikembangkan

100 50 50

b.Menyiapkanpengembangan jasalingkungan wisata alam

Wilayah Tertentu padaHutan Produksi Blok HP-HHK-HT dan BlokPemberdayanMasyarakat

10Dokumen

Tersusunnyadokumenpengembanganjasling wisataalam

25 25

c.

Penyiapan danpemantapanKelembagaan bisnis(organisasi, SDM dansarpras)

Wilayah Tertentu padaHutan Produksi Blok HP-HHK-HT dan BlokPemberdayanMasyarakat

10kelompoktani hutanpengelolawisata alam

Terbentuknyakelompok tanihutan

50 50

d.

Bermitra dengan investorpendukung kegiatan(termasuk pemasaranproduk)

Wilayah Tertentu padaHutan Produksi Blok HP-HHK-HT dan BlokPemberdayanMasyarakat

1 mitrainvestor

Terjalin kemitraaninvestor dengankelompok tanihutan

50 50

Page 238: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

RENCANA KEGIATAN V-115

NO KEGIATANTARGET / INDIKATOR BIAYA

( x Juta)WAKTU DAN BIAYA PER TAHUN KEGIATAN (x juta)

LOKASI VOLUME INDIKATOR 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026

2. Jasa LingkunganPenyerapan Karbon

a.

Melakukan re-inventarisasi terhadapareal potensi carbontrade

Wilayah Tertentu padaHutan Produksi Blok HP-HHK-HT dan BlokPemberdayanMasyarakat

10.000 Ha

Tersedianya arealdenganpenutupan hutanyang berpotensicarbon trade

100 25 25 25 25

b..

Penyiapan danpemantapankelembagaan bisnis(organisasi, SDM dansarpras)

Wilayah Tertentu padaHutan Produksi Blok HP-HHK-HT dan BlokPemberdayanMasyarakat

5 kelompoktani hutanpengelolahutan

Terbentuknyakelompok tanihutan

50 50

c.

Bermitra dengan investorpendukung kegiatan(termasuk pemasaranproduk)

Wilayah Tertentu padaHutan Produksi Blok HP-HHK-HT dan BlokPemberdayanMasyarakat

1 mitrainvestor

Terjalin kemitraaninvestor dengankelompok tanihutan

50 50

3. Jasa Lingkungan Pembangkit Listrik Mikrohidro

a.

Melakukan inventarisasialiran sungai yangberpotensi dan relatifdekat dengan arealpengembanganagroforestry

Wilayah Tertentu padaHutan Produksi Blok HP-HHK-HT dan BlokPemberdayanMasyarakat

10 lokasi

Tersusunnyadokumen lokasialiran sungaiberpotensi listrikmikrohidro

100 25 25 25 25

b.

Menyiapkanpengembanganpembangkit listrikmikrohidro

Wilayah Tertentu padaHutan Produksi Blok HP-HHK-HT dan BlokPemberdayanMasyarakat

Mesinturbinmikrohidro

Tersedia mesinturbin mikrohidro 100 100

c.

Penyiapan danpemantapanKelembagaan Bisnis(Organisasi, SDM dansarana prasarna)

Wilayah Tertentu padaHutan Produksi Blok HP-HHK-HT dan BlokPemberdayanMasyarakat

10kelompoktani hutanpengelolahutan

Terbentuknyakelompok tanihutan

50 50

Page 239: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

RENCANA KEGIATAN V-116

NO KEGIATANTARGET / INDIKATOR BIAYA

( x Juta)WAKTU DAN BIAYA PER TAHUN KEGIATAN (x juta)

LOKASI VOLUME INDIKATOR 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026

d. Bermitra dengan investorpendukung kegiatan.

Wilayah Tertentu padaHutan Produksi Blok HP-HHK-HT dan BlokPemberdayanMasyarakat

1 mitrainvestor

Terjalin kemitraaninvestor dengankelompok tanihutan

50 50

Sumber: Kajian Rencana Tim KPHP Model Kendilo (2016)

Page 240: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

PEMBINAAN, PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN VI-1

BAB VIPEMBINAAN, PENGAWASAN DANPENGENDALIAN

Perencanaan merupakan kegiatan pengambilan keputusan dari sejumlah pilihan

mengenai sasaran dan cara-cara yang akan dilaksanakan di masa depan guna

mencapai tujuan yang diinginkan, serta pemantauan dan penilaian atas perkembangan

hasil pelaksanaannya, yang dilaksanakan secara sistematis dan berkesinambungan.

Dengan demikian pembinaan, pengawasan dan pengendalian (BINWASDAL)

merupakan bagian dari siklus perencanaan. Dalam kaitannya dengan implementasi

rencana pengelolaan, tujuan dari BINWASDAL adalah untuk: a). Meningkatkan

kemampuan-kompetensi SDM; b). Menjaga adanya konsistensi pelaksanaan kegiatan

dengan tujuan yang ingin dicapai dan c). Menjamin kesesuaian pelaksanaan rencana

kegiatan dengan peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan kegiatan.

Untuk mencapai tujuan tersebut, maka perlu digambarkan tiga aspek penting

dalam proses BINWASDAL adalah :

a. Pelaksana BINWASDALPelaksana BINWASDAL melibatkan dua lingkup lembaga yaitu :

1. Lingkup Internal

Secara internal, berarti BINWASDAL akan melibatkan lembaga KPHP Model

Kendilo sendiri untuk melakukan Pembinaan terhadap kinerja aparatur SDM,

dan konsistensi pelaksanaan kegiatan berdasarkan tujuan dan peraturan

NSPK yang berlaku. Dalam hal ini, pejabat struktural KPHP Model Kendilo

menjadi pelaksana utama BINWASDAL yaitu :

- Kepala KPHP Model Kendilo untuk melakukan pembinaan, pengawasan

dan pengendalian seluruh sistem kegiatan yang dilaksanakan oleh

aparatur KPHP Model Kendilo.

- Kepala Seksi untuk melakukan pembinaan, pengawasan dan pengendalian

seluruh sistem kegiatan yang dilaksanakan dalam lingkup tupoksinya.

2. Lingkup Eksternal

Lingkup BINWASDAL secara eksternal akan melibatkan lembaga struktural di

atas lembaga KPHP Model Kendilo, baik yang memiliki hubungan struktural

langsung atau yang berkaitan dengan hubungan lingkup kewenangan

Page 241: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

PEMBINAAN, PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN VI-2

kegiatannya dalam rangka melakukan Pembinaan terhadap kinerja aparatur

SDM KPHP Model Kendilo dan konsistensi pelaksanaan kegiatannya

berdasarkan tujuan dan peraturan NSPK yang berlaku. Dalam hal ini, lembaga

struktural yang berwenang untuk melakukan BINWASDAL terhadap KPHP

Model Kendilo yaitu :

- Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Timur selaku SKPD Induk di

Pemerintahan Daerah Provinsi Kalimantan Timur. Kepala Dinas dan

pejabat di bawahnya, berwenang untuk melakukan pembinaan,

pengawasan dan pengendalian seluruh sistem kegiatan yang dilaksanakan

oleh aparatur KPHP Model Kendilo. KPHP Model Kendilo sejak tahun 2017

berada di bawah struktur Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Timur

berdasarkan UU No. 23 Tahun 2014.

- Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, melalui Direktorat

Jenderal Pengelolaan Hutan Produksi Lestari untuk melakukan pembinaan,

pengawasan dan pengendalian seluruh sistem kegiatan yang dilaksanakan

KPHP Model Kendilo. Kementerian LHK mempunyai andil besar dalam

proses BINWASDAL mengingat seluruh NSPK yang mempayungi

operasional KPHP Model Kendilo diterbitkan dan di pantau

pelaksanaannya oleh para dirjend Kementerian LHK. Demikian pula

penganggaran APBN untuk kegiatan KPHP Model Kendilo juga berasal

dari DIPA UPT BPHP Kementerian LHK.

b. Obyek BINWASDALObyek BINWASDAL pada prinsipnya ada dua yaitu :

1. Aparatur KPHP Model Kendilo

Aparatur KPHP Model Kendilo merupakan sumber daya manusia yang

melaksanakan sistem program/kegiatan dan menjadi penentu berhasil atau

tidaknya program atau kegiatan tersebut dilaksanakan. Oleh karena, peranan

BINWASDAL sangat penting untuk menjamin bahwa eksistensi para aparatur

KPHP Kendilo telah sesuai dengan kompetensi dan mendorong peningkatan

kemampuannya untuk menjalankan sistem-sistem program/kegiatan yang ada

di lembaga KPHP Model Kendilo.

Aparatur KPHP Model Kendilo terdiri dari Kepala KPH, Kepala Seksi, Kasubag

Tata Usaha, Kepala Resort, dan para staf pelaksana. Masing-masing aparat

akan di BINWASDAL sesuai dengan tingkatan kewenangan tupoksinya.

Page 242: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

PEMBINAAN, PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN VI-3

BINWASDAL akan memberikan pengaruh terhadap kinerja aparatur dimana

aparat yang memiliki kinerja baik akan mendapatkan penghargaan sedangkan

aparat yang memiliki kinerja kurang baik akan mendapatkan sanksi.

2. Rencana Kegiatan KPHP Model Kendilo

Rencana kegiatan KPHP Model Kendilo mengacu pada dokumen RPHJP

KPHP Model Kendilo tahun 2017 – 2026 serta program/kegiatan Dinas

Kehutanan Provinsi Kalimantan Timur. Hal-hal yang perlu di BINWASDAL

pada rencana tersebut adalah :

- Rencana kegiatan tersebut harus dilaksanakan oleh para aparatur KPHP

Model Kendilo sesuai dengan target ouput kegiatan dan jangka waktu

pelaksanaannya.

- Tingkat efektifitas dan efisiensi pelaksanaan kegiatan dari sisi anggaran.

- Kesesuaian pelaksanaan rencana kegiatan dengan tupoksi aparat dan

kompetensinya.

Pelaksanaan BINWADAL rencana kegiatan KPHP Model Kendilo sekaligus

menjadi tolok ukur keberhasilan pelaksanaan kegiatan KPHP Model Kendilo.

Proses ini selaras dengan pelaksanaan monitoring dan pemantauan

pelaksanaan kegiatan.

c. Bentuk Kegiatan BINWASDAL dan PelaksanaannyaKegiatan BINWASDAL tetap memperhatikan lingkup kegiatan KPHP Model

Kendilo sesuai karakteristik wilayah kerjanya. Sebagaimana diketahui, wilayah

pengelolaan KPHP-Model Kendilo terdiri dari aspek fungsi hutan : a). Hutan produksi

tetap (HP); b). Hutan Produksi Terbatas (HPT); c). Hutan Lindung (HL). Selanjutnya

dari aspek pemanfaatan terdiri dari: a). wilayah yang telah terdapat ijin pemanfaatan

dan penggunaan kawasan hutan (IUPHHK-HT dan IPPKH) dan b). wilayah yang belum

dan tidak ada ijin pemanfaatannya. Sebagai konsekuensi logisnya, maka secara

substansial rencana pengelolaan wilayah kelola KPHP-Model Kendilo tersebut harus

mempertimbangkan atau memperhatikan keberadaan dari Rencana Pengelolaan dari

wilayah yang telah ada, yaitu bagi wilayah yang telah terdapat ijin pemanfaatannya.

Secara skematis dapat digambarkan sebagai berikut:

Page 243: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

PEMBINAAN, PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN VI-4

Gambar VI-1. Alur Pikir BINWASDAL

Berdasarkan ketentuan P.06/2010, pembinaan, pengendalian dan pengawasan

dalam pengelolaan KPH meliputi aspek-aspek :

Penyelenggaraan tata hutan dan penyusun an rencana pengelolaan hutan,

Pemanfaatan hutan,

Penggunaan kawasan hutan,

Rehabilitasi dan reklamasi hutan dan

Perlindungan hutan oleh KPHL dan KPHP

Dari alur pikir pelaksanaan BINWASDAL (Gambar VI-1) di atas dan lingkup

pelaksanaannya, selanjutnya Gambar VI-2 dan VI-3 berikut menyajikan proses

pelaksanaan penilaian (audit).

FUNGSI POKOK DARI KPH Berdasarkan PP : Menyelenggarakan pengelolaan hutan Fungsi Manajemen Menjabarkan kebijakan Nasional, Provinsi dan Kab/Kota Melaksanakan pengelolaan hutan dengan POAC Melaksanakan Pemantauan dan penilaian pengelolaan hutan di wilayahnya Membuka peluang investasi.

PlanningOrganizingActuatingControlling

“Terwujudnya pengelolaan hutan secara mandiri dan lestari sertaberkontribusi pada peningkatan pendapatan masyarakat Kabupaten Paser”

Pengelolaan Wilayah Kelola yangtelah terdapat ijin pemanfaatan(IUPHHK-Ha/Ht)

Pengelolaan Wilayah Kelolayang belum terdapat ijinpemanfaatan (HL + Kws.TT)

KPHP

Ditransformasikan

Rencana terdiri dari rencanabagian dari wilayah kelola yangterdapat ijin pemanfaatan(IUPHHK-Ha/Ht; KHDTK). Rencana dari kawasan tertentu.

Tujuan dari BINWASDAL padadasarnya adalah dapatdicapainya tujuan dari RencanaPengelolaan KPH P-ModelKendilo.

Secara substansialpelaksanaan BINWASDALmeliputi aspek-aspek:koordinasi – sinergi – integrasidan sinkronisasi.

Page 244: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

PEMBINAAN, PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN VI-5

Gambar VI-2. Proses Pelaksanaan BINWASDAL dalam Rencana Pengelolaan KPHP-ModelKendilo

Gambar VI-3. Keterkaitan Aspek-aspek BINWASDAL Pengelolaan KPHP-Model Kendilo

PEMBINAAN PENGAWASAN

Koordinasi Sinergi SinkronisasiIntegrasi

Sasaran BINWASDAL (berdasarkanP.06/2010, Bab VIII Pasal 31):a. Tata hutan dan renlola;b. Pemanfaatan hutan;c. Penggunaan kawasan hutan;d. Rehabilitasi dan reklamasi sertae. Perlindungan Hutan

Pelaksanaan BINWASDAL

Kebijakan (peraturan,per-UUan)

Juklak dan juknis Konsep - kaidah-kaidah

PENGENDALIAN

TUJUANPENGELOLAAN+

SumberdayaSdm-Tek-Sis

BIN-WAS-DAL

Koordinasi – Sinergi – Integritas - Sinkronisasi

Wilayah + Izin Wilayah tanpa izin

SistemBINWASDALyang telah

berlaku (pusat-daerah)

Aspek Renlola apa yang perlu di Binwasdal : Penyelenggaraan tata hutan dan penyusunan rencana

pengelolaan hutan, Pemanfaatan hutan, Penggunaan kawasan hutan, Rehabilitasi dan reklamasi hutan dan Perlindungan hutan oleh KPHL dan KPHP.

Page 245: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

PEMBINAAN, PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN VI-6

Berdasarkan penyajian gambar di atas, maka pelaksanaan BINWASDAL di

KPHP Model Kendilo akan difokuskan pada proses pembinaan, pengawasan dan

pengendalian dengan menggunakan prinsip koordinasi, sinergi, integritas, dan

sinkronisasi oleh para pelaksana BINWASDAL guna mengukur kinerja aparat SDM

KPHP Model Kendilo dan rencana kegiatan yang meliputi aspek penyelenggaraan tata

hutan dan penyusunan rencana pengelolaan hutan; pemanfaatan hutan; penggunaan

kawasan hutan; rehabilitasi dan reklamasi hutan; dan perlindungan hutan oleh KPHP

Model Kendilo.

Selanjutnya Tabel VI-1 berikut menyajikan peran BINWASDAL KPHP-Model

dalam mengelola wilayah kelola dengan kondisi yang beragam (berdasarkan fungsi

hutan dan bentuk pemanfaatannya).

Page 246: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

PEMBINAAN, PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN VI-7

Tabel VI-1. Matrik Proses Rencana Pembinaan, Pengawasan dan Pengendalian (BINWASDAL)

No. Obyek Binwasdal Pelaksana Target Pembinaan, Pengawasan dan Pengendalian (BINWASDAL)Pembinaan Pengawasan Pengendalian

A. Sumber Daya Manusia1. Aparatur KPHP Model Kendilo Kementerian LHK

Kepala DinasKehutananProvinsi Kaltim

Kepala KPHP Kepala Seksi

Mendorong dan memfasilitasipeningkatan kapasitas SDMmelalui Diklat terkait lingkuprencana kegiatan.

Mengawasi tingkat kehadiranaparat di tempat kerja danintensitas kinerja melaksanakankegiatan

Menilai tingkat kehadiran dankinerja aparat per tri wulandalam pelaksanaan kegiatan

Pemberian insentif dan sanksisesuai prestasi kinerja

B. Rencana Kegiatan1. Penyelenggaraan tata hutan

dan penyusunan rencanapengelolaan hutan

Kementerian LHK Kepala Dinas

KehutananProvinsi Kaltim

Kepala KPHP Kepala Seksi

Mendorong dan memfasilitasipenyelenggaraan :- Invetarisasi berkala

wilayah kelola danpenataan hutan

- Pemberdayaanmasyarakat

- Penyediaan danpeningkatan kapasitasSDM

- Penyediaan pendanaan- Pengembangan database- Rasionalisasi wilayah

kelola- Review rencana

pengelolaan- Pengembangan investasi Fasilitasi komunikasi dan

membangun jejaring(networking) para stakeholderuntuk mendukungpenyelenggaraan tata hutandan penyusunan pengelolaanhutan

Pengawasan pencapaiantarget kegiatan dan jangkawaktu pelaksanaannya

Pengawasan efektifitas danefisiensi pemanfaatananggaran

Pengawasan kesesuaianpelaksanaan kegiatan dengankebijakan atau NSPK terkait

Sosialisasi NSPK kegiatantata hutan dan penyusunanrencana pengelolaan hutan Penilaian keberhasilan

pelaksanaan kegiatan tatahutan dan penyusunanrencana pengelolaan hutanper tri wulan Pengaturan tata waktu

penganggaran dan besaranalokasi untuk mengendalikantarget pencapaian kegiatantata hutan dan penyusunanrencana pengelolaan

1. Pemanfaatan Hutan Kementerian LHK Kepala Dinas

KehutananProvinsi Kaltim

Mendorong dan memfasilitasipenyelenggaraan :- Pemanfaatan hutan pada

wilayah tertentu

Pengawasan pencapaiantarget kegiatan dan jangkawaktu pelaksanaannya

Pengawasan efektifitas dan

Sosialisasi NSPK kegiatanpemanfaatan Penilaian keberhasilan

pelaksanaan pemanfaatan

Page 247: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

PEMBINAAN, PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN VI-8

No. Obyek Binwasdal Pelaksana Target Pembinaan, Pengawasan dan Pengendalian (BINWASDAL)Pembinaan Pengawasan Pengendalian

Kepala KPHP Kepala Seksi

- Pemberdayaanmasyarakat

- Pembinaan danpemantauan pemanfaatanhutan dan penggunaankawasan hutan pada arealyang berizin

- Penyelenggaraankoordinasi dansinkronisasi antarpemegang izin

- Penyelenggaraankoordinasi dan sinergidengan instansi danstakeholder terkait

Fasilitasi komunikasi danmembangun jejaring(networking) para stakeholderuntuk mendukungpemanfaatan hutan

efisiensi pemanfaatananggaran

Pengawasan kesesuaianpelaksanaan kegiatan dengankebijakan atau NSPK terkait

hutan per tri wulan Pengaturan tata waktu

penganggaran dan besaranalokasi untuk mengendalikantarget pencapaian kegiatanpemanfaatan hutan

1. Penggunaan kawasan hutan Kementerian LHK Kepala Dinas

KehutananProvinsi Kaltim

Kepala KPHP Kepala Seksi

Mendorong dan memfasilitasipenyelenggaraan :- Pemanfaatan hutan pada

wilayah tertentu- Pemberdayaan

masyarakat- Pembinaan dan

pemantauan pemanfaatanhutan dan penggunaankawasan hutan pada arealyang berizin

Fasilitasi komunikasi danmembangun jejaring(networking) para stakeholderuntuk mendukungpenggunaan kawasan hutan

Pengawasan pencapaiantarget kegiatan dan jangkawaktu pelaksanaannya

Pengawasan efektifitas danefisiensi pemanfaatananggaran

Pengawasan kesesuaianpelaksanaan kegiatan dengankebijakan atau NSPK terkait

Sosialisasi NSPK kegiatanpenggunaan kawasan hutan Penilaian keberhasilan

pelaksanaan kegiatanpenggunaan kawasan hutanper tri wulan Pengaturan tata waktu

penganggaran dan besaranalokasi untuk mengendalikantarget pencapaian kegiatanpenggunaan kawasan hutan

1. Rehabilitasi dan reklamasihutan dan lahan

Kementerian LHK Kepala Dinas

Mendorong dan memfasilitasipenyelenggaraan :

Pengawasan pencapaiantarget kegiatan dan jangka

Sosialisasi NSPK kegiatanrehablitasi dan reklamasi

Page 248: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

PEMBINAAN, PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN VI-9

No. Obyek Binwasdal Pelaksana Target Pembinaan, Pengawasan dan Pengendalian (BINWASDAL)Pembinaan Pengawasan Pengendalian

KehutananProvinsi Kaltim

Kepala KPHP Kepala Seksi

- Pemanfaatan hutan padawilayah tertentu

- Pemberdayaanmasyarakat

- Rehabilitasi pada arealkerja di luar izin

- Pembinaan danpemantauan pelaksanaanrehabilitasi dan reklamasipada areal yang ada hakatau izin pemanfaatan danpenggunaan kawasanhutannya

Fasilitasi komunikasi danmembangun jejaring(networking) para stakeholderuntuk mendukung Rehabilitasidan reklamasi hutan danlahan

waktu pelaksanaannya Pengawasan efektifitas dan

efisiensi pemanfaatananggaran

Pengawasan kesesuaianpelaksanaan kegiatan dengankebijakan atau NSPK terkait

hutan dan lahan Penilaian keberhasilan

pelaksanaan kegiatanRehabilitasi dan reklamasihutan dan lahan per tri wulan Pengaturan tata waktu

penganggaran dan besaranalokasi untuk mengendalikantarget pencapaian kegiatanRehabilitasi dan reklamasihutan dan lahan

1. Perlindungan Hutan Kementerian LHK Kepala Dinas

KehutananProvinsi Kaltim

Kepala KPHP Kepala Seksi

Mendorong dan memfasilitasipenyelenggaraan :- Penyelenggaraan

perlindungan dankonservasi alam

- Penyelenggaraankoordinasi dansinkronisasi antarpemegang izin

- Penyelenggaraankoordinasi dan sinergidengan instansi danstakeholder terkait

Fasilitasi komunikasi danmembangun jejaring(networking) para stakeholderuntuk mendukungperlindungan hutan

Pengawasan pencapaiantarget kegiatan dan jangkawaktu pelaksanaannya

Pengawasan efektifitas danefisiensi pemanfaatananggaran

Pengawasan kesesuaianpelaksanaan kegiatan dengankebijakan atau NSPK terkait

Sosialisasi NSPK kegiatanperlindungan hutan Penilaian keberhasilan

pelaksanaan kegiatanperlindungan hutan per triwulan Pengaturan tata waktu

penganggaran dan besaranalokasi untuk mengendalikantarget pencapaian kegiatanperlindungan hutan

*1 = wilayah kelola yang telah terdapat izin pemanfaatan; 2 = wilayah tertentu, yaitu wilayah kelola yang belum terdapat izin pemanfaatan

Page 249: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN VII-1

BAB VIIPEMANTAUAN, EVALUASI DANPELAPORAN

Kegiatan pemantauan (monitoring), evaluasi dan pelaporan KPHP Model Kendilo

dilaksanakan dalam rangka mengemban fungsi : (a) menjamin program kegiatan yang

dijalankan akan berjalan sebagaimana rencana yang telah ditetapkan; (b) menjaga

agar perencanaan mampu beradaptasi dengan perkembangan, dinamika dan

tantangan yang mungkin saja berubah selama implementasinya; (c) mendapatkan

solusi atas permasalahan dan/atau kendala yang dihadapi; (d) mengidentifikasi adanya

kebutuhan yang harus dipenuhi dalam rangka efektifitas dan efisiensi rencana; (e)

memberikan gambaran capaian kinerja sehingga dapat dikenakan rewards atau

punishments terhadap para pelaksana.

7.1 Pelaksana Pemantauan, Evaluasi dan PelaporanPelaksana pemantauan, evaluasi dan pelaporan akan dilaksanakan oleh

aparatur KPHP Model Kendilo secara berjenjang dan sesuai pembagian tupoksi yaitu :

a. Kepala KPHP Model Kendilo

Pemantauan, evaluasi dan pelaporan oleh Kepala KPHP Model Kendilo berada

pada jenjang tertinggi untuk melihat secara keseluruhan pelaksanaan kegiatan

KPHP Model Kendilo per tahun. Kepala akan memantau setiap pelaksanaan

kegiatan pada masing-masing seksi, kasubbag dan kepala resort. Pemantauan

dapat dilakukan secara langsung atau berdasarkan laporan yang disampaikan

masing-masing bagian.

b. Kepala Seksi

Kepala seksi menjalankan proses pemantauan sesuai lingkup tupoksinya. Seksi I

akan melakukan pemantauan, evaluasi dan pelaporan lingkup kegiatan tata hutan

dan perencanaan dan pemanfaatan hutan. Seksi II akan melakukan pemantauan,

evaluasi dan pelaporan lingkup kegiatan perlindungan, KSDAE dan

pemberdayaan masyarakat.

c. Kasubbag Tata Usaha

Kasubbag TU akan melakukan pemantauan, evaluasi dan pelaporan lingkup

kegiatan umum, kepegawaian, program dan keuangan. Peran Kasubbag TU

Page 250: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN VII-2

sangat penting untuk memastikan proses penganggaran dan pelaksanaan

kegiatan sesuai dengan administrasi keuangan yang benar.

d. Kepala Resort

Pada pelaksanaan kegiatan di tingkat lapangan, akan langsung dipantau,

dievaluasi dan dilaporkan oleh kepala resort. Secara rutin, kepala resort

memantau perkembangan pelaksanaan kegiatan dan memastikan berjalan sesuai

dengan target output, biaya dan waktu yang direncanakan.

7.2 Tahapan Pelaksanaan Pemantauan, Evaluasi danPelaporanSistem Monev (monitoring, evaluasi) dan pelaporan merupakan bagian-bagian

yang terintegrasi untuk saling mendukung dalam mengawal implementasi program

terutama dalam penerapan kebijakan/strategi, teknis operasional serta alternatif solusi

pemecahan masalah yang dihadapi. Sistem yang dibangun dimulai dari monitoring

secara berkelanjutan terhadap implementasi program tahunan. Hasil seri pemantauan

tersebut menjadi masukan yang berarti untuk dievaluasi pada setiap akhir tahun yang

merupakan evaluasi terhadap implementasi program tahunan. Hasil evaluasi ini

menjadi rujukan dalam menentukan rencana program tahun berikutnya.

Dalam rencana pengelolaan jangka panjang, dikembangkan dua tahapan

evaluasi, yaitu pada pertengahan masa implementasi (tahun ke-5) dan akhir masa

implementasi rencana (tahun ke-10). Evaluasi pertengahan dimaksudkan untuk

mengatasi kemungkinan adanya kesenjangan strategi dari dinamika yang terjadi,

sekaligus membuka terjadinya review rencana pengelolaan jangka panjang (lebih detil

dipaparkan pada sub-bab selanjutnya). Kemudian evaluasi akhir menjadi landasan

dalam perencanaan pengelolaan jangka panjang periode selanjutnya.

Penjelasan pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan tersebut di atas,

secara keseluruhan akan digambarkan dalam kerangka sistem monitoring dan evaluasi

dalam rencana pengelolaan KPHP-Model Kendilo sebagai berikut :

Page 251: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN VII-3

Gambar VII-1. Kerangka Sistem Monitoring dan Evaluasi dalam RencanaPengelolaan KPHP-Model Kendilo

7.2.1 Tahap PemantauanPemantauan (monitoring) dilakukan oleh para aparat KPHP Model Kendilo

guna mengawal rencana RPHJP Tahun 2017-2026 yang telah ditetapkan dengan cara

meninjau kemajuan dan capaian secara berkala triwulan (tiga bulan sekali).

Penggabungan hasil pemantauan selama empat tri wulan pada akhir desember akan

dilakukan setiap tahun sehingga akan diperoleh gambaran keseluruhan pelaksanaan

kegiatan selama satu tahun. Setiap penyusunan rencana pengelolaan tahunan, akan

ditentukan target output dan indikator pencapaian dalam rangka mencapai indikator

RPHJP selama 10 tahun. Target ouput inilah yang akan dipantau oleh para aparatur

KPHP Model Kendilo. Rincian pelaksanaan pemantauan disusun sebagai berikut :

MonitoringTriwulan I

MonitoringTriwulan II

MonitoringTriwulan III

MonitoringTriwulan IV

Rencana PengelolaanHutan Jangka

PanjangKPHP-Model Kendilo

(2017-2026)

Rencana kelolaJangka pendek/

Tahunan

Evaluasi AkhirImplementasi Pengelolan

Periode 2015-2024

ReviewRencana

Pengelolaan

Evaluasi Tahunan

EvaluasiPertengahan

Program (Th. Ke-5)

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka PanjangPeriode II (2027-2036)

Page 252: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN VII-4

Tabel VII-1. Tahapan Pemantauan Rencana Kegiatan KPHP Model Kendilo selama 2017 -

2026

No Lingkup ObyekPemantauan

MetodePelaksanaan

Jangka Waktu Pemantauan per Tahun selama 2017-2026

Tri Wulan I Tri Wulan II Tri Wulan III Tri Wulan IV

1

InventarisasiBerkala WilayahKelola danPenataan hutan

- Pengamatanlapangan

- PengisianFormPemantauan

AkhirMaret Akhir Juni Akhir

SeptemberAkhirDesember

2PemanfaatanHutan padaWilayah Tertentu

- Pengamatanlapangan

- PengisianFormPemantauan

AkhirMaret Akhir Juni Akhir

SeptemberAkhirDesember

3 PemberdayaanMasyarakat

- Pengamatanlapangan

- PengisianFormPemantauan

AkhirMaret Akhir Juni Akhir

SeptemberAkhirDesember

4

Pembinaan danPemantauanPemanfaatanHutan danPenggunaanKawasan Hutanpada Areal yangBerizin

- Pengamatanlapangan

- PengisianFormPemantauan

AkhirMaret Akhir Juni Akhir

SeptemberAkhirDesember

5Rehabilitasi padaAreal Kerja diLuar Izin

- Pengamatanlapangan

- PengisianFormPemantauan

AkhirMaret Akhir Juni Akhir

SeptemberAkhirDesember

6

Pembinaan danPemantauanPelaksanaanRehabilitasi danReklamasi padaAreal yang adahak atau IzinPemanfaatan danPenggunaanKawasanHutannya

- Pengamatanlapangan

- PengisianFormPemantauan

AkhirMaret Akhir Juni Akhir

SeptemberAkhirDesember

7PenyelenggaraanPerlindungan danKonservasi Alam

- Pengamatanlapangan

- PengisianFormPemantauan

AkhirMaret Akhir Juni Akhir

SeptemberAkhirDesember

8PenyelenggaraanKoordinasi danSinkronisasi antar

- Pengamatanlapangan

- Pengisian

AkhirMaret Akhir Juni Akhir

SeptemberAkhirDesember

Page 253: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN VII-5

No Lingkup ObyekPemantauan

MetodePelaksanaan

Jangka Waktu Pemantauan per Tahun selama 2017-2026

Tri Wulan I Tri Wulan II Tri Wulan III Tri Wulan IV

Pemegang Izin FormPemantauan

9

PenyelenggaraanKoordinasi danSinergi denganinstansi danstakeholderterkait

- Pengamatanlapangan

- PengisianFormPemantauan

AkhirMaret Akhir Juni Akhir

SeptemberAkhirDesember

10Penyediaan danPeningkatankapasitas SDM

- Pengamatanlapangan

- PengisianFormPemantauan

AkhirMaret Akhir Juni Akhir

SeptemberAkhirDesember

11 PenyediaanPendanaan

- Pengamatanlapangan

- PengisianFormPemantauan

AkhirMaret Akhir Juni Akhir

SeptemberAkhirDesember

12 PengembanganDatabase

- Pengamatanlapangan

- PengisianFormPemantauan

AkhirMaret Akhir Juni Akhir

SeptemberAkhirDesember

13 RasionalisasiWilayah Kelola

- Pengamatanlapangan

- PengisianFormPemantauan

AkhirMaret Akhir Juni Akhir

SeptemberAkhirDesember

14 Review RencanaPengelolaan

- Pengamatanlapangan

- PengisianFormPemantauan

AkhirMaret Akhir Juni Akhir

SeptemberAkhirDesember

15 PengembanganInvestasi

- Pengamatanlapangan

- PengisianFormPemantauan

AkhirMaret Akhir Juni Akhir

SeptemberAkhirDesember

Sumber: Hasil Kajian Rencana Tim KPHP Model Kendilo (2016)

Metode pelaksanaan pemantauan diutamakan dengan pengamatan lapangan

oleh para pelaksana kegiatan. Hasil pengamatan lapangan ditampilkan dalam form

pemantauan Dalam implementasi pemantauan rencana pengelolaan hutan di wilayah

KPHP-Model Kendilo dikembangkan form pemantauan yang pada dasarnya umum

digunakan dalam perencanaan lainnya, sebagai berikut :

Page 254: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN VII-6

Tabel VII-2. Contoh matriks yang dikembangkan untuk pemantauan setiap triwulanpelaksanaan Rencana Pengelolaan KPHP Model Kendilo 2017-2026

Triwulan: Zona: Blok:

No Kegiatan/Sub-Kegiatan

Pelaksana JangkaWaktu Indikator Target Capaian Tindak

LanjutKete-

ranganPJ SH A B C(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)1.

.

.

.

dstKeterangan: PJ= Penanggung Jawab; SH= Parapihak Terkait

Penjelasan Kolom :

Kolom 1 : Nomor kegiatan/sub-kegiatan yang telah ditetapkan;

Kolom 2 : Kegiatan/sub-kegiatan yang dijalankan;

Kolom 3 dan 4 : Institusi penanggung jawab implementasi; dan institusi rekanan kerja yang

terlibat;

Kolom 5 : Jangka waktu implementasi rencana kegiatan/sub-kegiatan yang telah

ditetapkan dalam perencanaan;

Kolom 6 : Indikator capaian kegiatan/sub-kegiatan yang telah ditetapkan;

Kolom 7 : Target hingga pada saat pemantauan (jika ada/diperlukan); pemantauan

dilakukan setiap 3 (tiga) bulan, jadi bulan ke-3; bulan ke-6; bulan ke-9; dan

bulan ke-12 (dalam hal ini hanya bisa dilakukan pada rencana detil tahunan);

Kolom 8; 9; 10 : Capaian dari implementasi, terbagi atas 3 (tiga) tingkatan sesuai dengan

deviasinya, yaitu: A = jika yang dicapai sesuai dengan target yang ditetapkan;

B = Jika yang dicapai tidak sesuai dengan yang ditargetkan, akan tetapi masih

bisa dilaksanakan dengan berbagai upaya tindak lanjut; dan C= Jika yang

direncanakan sama sekali tidak bisa dilakukan dan mungkin memerlukan

perubahan rencana);

Kolom 11 : Upaya tindak lanjut yang akan dapat/harus dijalankan dalam rangka

melaksanakan rencana kegiatan sesuai dengan kebutuhan dari hasil

pemantauan yang dilakukan;

Kolom 12 : Keterangan, memberikan ruang terhadap hal-hal yang belum bisa diakomodir

dalam kolom 1-11, tetapi penting untuk diketahui.

Setiap rencana kegiatan/sub kegiatan yang telah direncanakan pada Bab V akan

dipantau setiap triwulan oleh manajemen internal yang ditunjuk oleh Kepala KPHP

Model Kendilo. Hasil pemantauan menjadi bahan diskusi manajemen KPHP Model

Kendilo dengan parapihak terkait untuk perbaikan dan tindak-lanjut pelaksanaan

program/kegiatan yang telah dicanangkan. Selanjutnya hasil pemantauan juga

Page 255: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN VII-7

dijadikan bahan telaahan untuk kegiatan evaluasi secara menyeluruh yang akan

dilakukan pada pertengahan dan akhir rencana pengelolaan.

7.2.2 Tahap Evaluasi1. Tahap Evaluasi

Evaluasi kegiatan pengelolaan hutan KPHP Model Kendilo akan dilaksanakan

dalam dua tahap yaitu :

a. Tahap I, melakukan evaluasi rencana pengelolaan hutan jangka pendek (RPHJPd)

setiap akhir tahun kegiatan berdasarkan bahan hasil pemantauan tri wulan dan

rekapitulasi pemantauan selama 1 tahun.

b. Tahap II, melakukan evaluasi untuk rencana pengelolaan hutan jangka panjang

(RPHJP) pada pertengahan (akhir tahun ke-5) dan akhir masa perencanaan (akhir

tahun ke-10).

Hasil evaluasi tahunan akan dijadikan rujukan pengelolaan tahunan berikutnya.

Evaluasi untuk pengelolaan jangka panjang dapat dijadikan landasan review dokumen

perencanaan serta menjadi acuan perencanaan untuk rencana pengelolaan satu

dasawarsa ke depan. Pelaksanaan evaluasi Rencana Pengelolaan KPHP Model

Kendilo merupakan tanggung-jawab dari manajemen internal KPHP Model Kendilo

yang dapat dilaksanakan sendiri maupun meminta pihak lain yang berkompeten.

2. Metode EvaluasiEvaluasi (Evaluation) adalah proses menentukan nilai atau pentingnya suatu

kegiatan, kebijakan atau program. Sebuah penilaian yang obyektif dan sistematik

terhadap kegiatan yang tengah dilangsungkan maupun telah dilaksanakan. Sehingga

penilaian kinerja biasanya dilakukan pada pertengahan dan atau akhir dari

masa/durasi perencanaan kegiatan.

Manajemen KPHP ModelKendilo akan menggunakan metode indikator output

dengan menempatkan lima kriteria evaluasi dalam menilai pelaksanaan kegiatan.

Kriteria tersebut adalah relevansi, efektifitas, efesiensi, dampak, dan keberlanjutan.

Penilaian “relevansi” merupakan evaluasi terhadap sejauh mana dukungan kegiatan

terhadap prioritas pengelolaan KPHP Model Kendilo. Kriteria “efektifitas” diarahkan

untuk melihat sejauh mana kegiatan yang dijalankan mencapai tujuan. “Efisiensi”

merupakan alat ukur untuk mengetahui keluaran (kualitatif dan kuantitatif) yang

dihubungkan dengan modal yang dipergunakan (input). Kriteria “dampak” untuk

mengetahui perubahan positif dan negatif dari kegiatan yang dilaksanakan. Sementara

Page 256: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN VII-8

kriteria “keberlanjutan” ditujukan untuk menilai prospek manfaat dari keberlajutan

kegiatan.

Guna aktualisasi pelaksanaan evaluasi dari rencana pengelolaan hutan di

wilayah KPHP Model Kendilo dikembangkan matriks untuk memudahkan dan

keseragaman dalam proses penilaian. Matriks tersebut akan mengurai penilaian

terhadap setiap kegiatan yang telah dicanangkan pada Bab V dengan pola sebagai

berikut :

Tabel VII-3. Contoh matriks yang dikembangkan untuk evaluasi pelaksanaan RencanaPengelolaan KPHP Model Kendilo 2017-2026

No.Kegiatan/

Sub-Kegiatan

PelaksanaIndikator Target

Evaluasi CapaianRekomendasiPJ SH A B C D E

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)1.

.

.

.

dst

Keterangan: PJ= Penanggung Jawab; SH= Parapihak Terkait

Penjelasan :

Kolom 1 : Nomor kegiatan/sub-kegiatan yang telah ditetapkan;

Kolom 2 : Kegiatan/sub-kegiatan yang dijalankan;

Kolom 3 dan 4 : Institusi penanggung jawab implementasi; dan institusi rekanan kerja yang

terlibat;

Kolom 5 : Indikator capaian kegiatan/sub-kegiatan yang telah ditetapkan;

Kolom 6 : Target capaian hingga pada tahun ke-5 atau ke-10 (akhir 1 periode

perencanaan);

Kolom 7; 8; 9; 10;

11

: Evaluasi dari capaian kegiatan dengan kriteria penilaian: A = faktor relevansi;

B = faktor efektifitas; C = efesiensi; D = Dampak; E = Keberlanjutan;

Kolom 12 : Rekomendasi dari setiap pelaksanaan kegiatan setelah memperhatikan kriteria

penilaian yang bermuara pada kesimpulan kelayakan kegiatan dan saran

perbaikan.

7.3. Peninjauan Ulang Rencana PengelolaanTenggang waktu implementasi dokumen rencana pengelolaan hutan jangka

panjang (RPHJP) KPHP Model Kendilo adalah selama 10 tahun. Selama masa itu

dimungkinkan terjadi dinamika politik, sosial ekonomi, peraturan baru, kebijakan

pemerintah pusat/daerah, yang menuntut peninjauan ulang (review) atas rencana yang

telah dibuat, dikarenakan oleh pertimbangan rencana yang ada sudah tidak sesuai lagi

dengan kondisi yang aktual. Artinya bahwa review dilakukan sebagai jalan untuk

Page 257: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN VII-9

melakukan revisi atas rencana yang sudah ada, dan oleh karenanya pemanfaatan

hasil pemantauan dan evaluasi menjadi bagian penting dalam pertimbangan (lihat

Gambar 7.1.).

1. Tahapan ReviewTahapan review ada dua yaitu :

a. Tahap I : Proses review diawali dengan melihat hasil evaluasi pada

pertengahan (akhir tahun ke-5). Pada tahap ini, semua rekapitulasi hasil

evaluasi tahunan akan dikumpulkan dan dievaluasi secara keseluruhan untuk

melihat sejauh mana kegiatan pengelolaan hutan KPHP Model Kendilo telah

dicapai sesuai dengan target yang direncanakan.

b. Tahap II : proses review akan dilakukan pada akhir masa perencanaan (akhir

tahun ke-10). Hasil evaluasi akhir akan menunjukkan bagaimana tingkat

keberhasilan program/kegiatan pengelolaan hutan oleh KPHP Model Kendilo

dilaksanakan sejak tahun 2017 hingga 2026. Hasil evaluasi akhir menjadi

bahan penting untuk menyusun rencana pengelolaan hutan sepuluh tahun ke

depan.

2. Metode ReviewMetoda utama yang digunakan untuk review Rencana Pengelolaan KPHP-Model

Kendilo adalah Analisis Isi secara Kualitatif (Qualitative Content Analysis) terhadap

dokumen RPH KPH sendiri dan dokumen perencanaan daerah dan kehutanan lainnya,

dokumen-dokumen serta laporan-laporan terkait yang tersedia berkaitan dengan hutan

dan kehutanan, serta perubahan peraturan perundangan yang berlaku selama kurun

waktu 5 (lima) tahun terakhir. Selanjutnya analisis tersebut dikombinasikan dengan

Analisis Kesenjangan (Gap Analysis) berkaitan dengan implementasinya, observasi

fakta lapangan dan jika diperlukan hasil interviews terhadap parapihak yang relevan

terhadap lingkup dan tujuan review. Adapun alur dari review ini secara sederhana

disajikan sebagai berikut:

Page 258: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN VII-10

Gambar VII-2. Alur proses dan metodologi review RP KPHP-Model Kendilo 2017-2026

Dalam proses analisis review dokumen RPH KPHP-Model Kendilo dipergunakan

empat aspek sebagai dasar pertimbangan hasil dan kesimpulan review. Adapun

keempat aspek tersebut adalah:

(1) Substansi, meninjau ulang apakah sudah mencakup keseluruhan informasi

kondisi, permasalahan, kebutuhan dan bahkan tantangan yang dihadapi secara

lengkap dan terpercaya agar mampu untuk merealisasikan Visi dan Misi

pengelolaan KPHP Model kendilo yang telah disusun pada Bab III;(2) Implementasi, meninjau ulang sejauh mana substansi yang ada selama 5 tahun

pengelolaan yang memungkinkan diimplementasikan dengan komitmen,

konsisten dan konsekuensi oleh seluruh jajaran KPHP Model Kendilo dan

mendapat dukungan dari institusi lainnya;

(3) Relevansi, meninjau ulang kesesuaian substansi dan implementasi RPH KPHP-

Model Kendilo dengan dokumen perencanaan pembangunan kehutanan dan

daerah lainnya, baik yang bersifat vertikal maupun horisontal, agar tercapai

keselarasan dalam pencapaian tujuan pembangunan secara umum dan

pembangunan kehutanan secara khusus;

(4) Adaptabilitas, meninjau ulang apakah substansi, implementasi dan relevansi

yang dimiliki RPh KPHP Model Kendilo yang ada, bisa menyesuaikan diri (luwes)

terhadap segala kemungkinan perubahan atau dinamika politik, sosial dan

ekonomi sejak awal implementasi hingga akhir jangka waktu perencanaan

nantinya.

RP KPHP-Model

Kendilo2017-2026

Hasil danKesimpulan

Review

StrategiAkselerasi

Modifikasi RPTahunan

Revisi Total RP

QualitativeContentAnalysis danGap Analysis

Reko-mendasiOpsi

1. Substansi 2. Implementasi

3. Relevansi 4. AdaptabilitasRP KPHP ModelKendilo 2017-

2026

Page 259: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN VII-11

Hasil akhir dari review terdapat tiga skenario yang akan diterapkan yaitu :

a. Tidak ada perubahan dari RPH KPHP Model Kendilo kecuali menerapkan strategi

implementasi untuk akselerasi pencapaian Visi dan Misi yang telah ditetapkan

pada masa waktu yang tersisa;

b. Tidak ada perubahan dalam perencanaan jangka panjang, tetapi modifikasi pada

rencana tahunannya;

c. Dilakukan revisi total terhadap dokumen ini sebagai RPH KPHP Model Kendilo,

dikarenakan tidak mungkin dilanjutkan guna mencapai Visi dan Misi dengan

substansi yang ada, khususnya akibat perubahan eksternal yang mendasar (misal

perubahan politik kehutanan dan pemerintahan di pusat/daerah).

7.4. PelaporanDengan status saat ini sebagai Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) dibawah

Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Timur, Kepala KPHP Model Kendilo memiliki

kewajiban untuk menyampaikan seluruh perencanaan dan juga hasil monitoring dan

evaluasi implementasi kegiatan dalam perencanaan secara reguler kepada :

1. Kepala Dinas Kehutanan selaku atasan dan pejabat yang berwenang melakukan

pembinaan, pengawasan dan pengendalian terhadap kinerja KPHP Model Kendilo.

Laporan ini akan menjadi bahan Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan

Timur untuk disampaikan kepada Gubernur Kalimantan Timur.

2. Pemerintah Pusat c.q. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, karena

program/kegiatan pencapaian pengelolaan hutan lestari oleh Kementerian LHK

telah dilimpahkan pada pengelola tingkat tapak yaitu KPHP Model Kendilo. Oleh

karena sebagian pembiayaan kegiatan implementasi KPH diperoleh dari Anggaran

Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Disamping yang bersifat reguler, pelaporan juga dilakukan dalam konteks

insidentil, yaitu sewaktu-waktu dibutuhkan oleh pengguna (users) terutama pada saat-

saat khusus (misal ada bencana alam), baik diminta ataupun tidak.

Dalam konteks pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program yang bersifat

reguler, sistem pelaporan dikembangkan dalam dua model sistematika, yaitu laporan

tahunan (jangka pendek) dan laporan akhir jangka panjang (10 tahunan). Sistimatika

laporan tahunan dirancang seperti berikut ini:

Page 260: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN VII-12

HALAMAN JUDULHALAMAN PENGESAHANKATA PENGANTARDAFTAR ISIDAFTAR TABELDAFTAR GAMBARBAB I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

1.2. Maksud dan Tujuan

1.3. Hasil yang Diharapkan

1.4. Metodologi

BAB II. RENCANA PENGELOLAAN KPH2.1. Visi dan Misi

2.2. Ringkasa Rencana Jangka Panjang

2.3. Rencana Pengelolaan Jangka Pendek

2.4. Tujuan dan Sasaran Pengelolaan Jangka Pendek

BAB III. HASIL DAN ANALISIS PEMANTAUAN3.1. Kemajuan Triwulan I

3.2. Kemajuan Triwulan II

3.3. Kemajuan Triwulan III

3.4. Kemajuan Triwulan IV

BAB IV. HASIL DAN ANALISIS EVALUASI TAHUNAN4.1. Kondisi Awal

4.2. Capaian Akhir Tahun

4.3. Analisis dan Kesimpulan Capaian Kinerja

4.4. Rekomendasi Tindak Lanjut

BAB V. PENUTUPRUJUKANLAMPIRAN

Laporan-laporan tahunan menjadi portofolio manajemen KPH untuk menyusun

laporan pengelolaan jangka panjang. Adapun sistematika laporan pengelolaan jangka

panjang dirancang sebagai berikut.

Page 261: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN VII-13

HALAMAN JUDULHALAMAN PENGESAHANKATA PENGANTARDAFTAR ISIDAFTAR TABELDAFTAR GAMBARBAB I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

1.2. Maksud dan Tujuan

1.3. Hasil yang Diharapkan

1.4. Metodologi

BAB II. RENCANA PENGELOLAAN KPH2.1. Visi dan Misi

2.2. Rencana Pengelolaan Jangka Panjang

2.3. Tujuan dan Sasaran Jangka Panjang

BAB III. IMPLEMENTASI PROGRAM TAHUNAN3.1. Target dan Capaian Tahun-1

. …………………..

. …………………..

. …………………..

3.10. Target dan Capaian Tahun-10

BAB IV. HASIL DAN ANALISIS EVALUASI PROGRAM PENGELOLAAN4.1. Kondisi Awal

4.2. Capaian Akhir Pengelolaan

4.3. Analisis Kinerja, Permasalahan, Peluang dan Tantangan

4.4. Rekomendasi Tindak Lanjut

BAB V. PENUTUPRUJUKANLAMPIRAN

Kedua model sistematika laporan di atas untuk memberikan arahan mengenai

sistematika pelaporan kegiatan agar tercipta konsistensi dalam tiap periode pelaporan

sehingga memudahkan dalam monitoring dan evaluasi. Namun hal tersebut tidak

bersifat mutlak, melainkan dapat dikembangkan atau dimodifikasi dengan penambahan

atau pengurangan item, yang disesuaikan dengan kebutuhan saat pelaporan.

Page 262: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

PENUTUP VIII-1

BAB VIIIPENUTUP

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panajang (RPHJP) KPHP Model Kendilo

tahun 2017-2026 ini diharapkan dapat menjadi arah atau pedoman

pengurusan/pembangunan kehutanan untuk dapat mencapai kondisi dimana tahun

2026 nanti dapat terbangun sesuai dengan visi dan misi pembangunan KPHP Model

Kendilo.

Diawal beroperasinya KPHP Model Kendilo tentu banyak menjumpai berbagai

kendala seperti kejelasan tata hubungan kerja dengan Dinas Kehutanan Provinsi

Kalimantan Timur sebagai bagian proses transisi pelimpahan kewenangan sektor

kehutanan dari Pemerintah Kabupaten Paser ke Pemerintah Provinsi Kalimantan

Timur; sarana dan prasarana yang kurang memadai, jumlah dan kualitas SDM masih

terbatas; regulasi yang belum lengkap disamping keberadaan KPH belum sepenuhnya

difahami dan diterima oleh masyarakat dan para pihak lainnya; persepsi masyarakat

mengenai keberadaan fungsi sumberdaya hutan masih sangat rendah; kemudian data

dan informasi mengenai potensi baik dari aspek ekologi, ekonomi sosial budaya

maupun hal-hal pendukung lainnya yang dimiliki masih sangat minim dan belum

memiliki pengalaman dalam tindakan pengelolaan hutan lestari.

Berdasarkan pengalaman sampai saat ini, pengelolaan multi fungsi sumberdaya

hutan sebagai bagian pokok dari pembangunan sektor kehutanan masih dihadapkan

pada banyak permasalahan bagi upaya untuk mewujudkan pengelolaan secara lestari.

Namun disisi lain, potensi pengelolaan multifungsi sumberdaya hutan akan

memberikan peluang nilai tambah bagi peningkatan nilai ekonomi kawasan hutan

karena keberadaan hasil hutan bukan kayu (HHBK) dan jasa lingkungan dari

pemanfaatan kawasan huta memiliki nilai ekonomi sangat tinggi. Dibeberapa tempat

kawasan hutan di Indonesia telah membuktikan bahwa pengelolaan HHBK dan jasa

lingkungan mampu memberikan kontribusi pendapatan baik bagi masyarakat desa

secara langsung dan berdampak positif bagi pembangunan daerah.

Terbentuknya KPHP-Model Kendilo dengan luas 137.495 ha diharapkan

pengelolaan sumberdaya hutan di tingkat tapak dapat dilaksanakan dengan lebih baik

dan intensif. Kondisi areal wilayah kerja KPHP-Model Kendilo disamping menyimpan

potensi yang menjanjikan manfaat untuk pembangunan daerah, peningkatan

kesejahteraan masyarakat dan menjaga keseimbangan lingkungan hidup, ternyata

Page 263: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

PENUTUP VIII-2

juga berpotensi untuk terjadinya degradasi fungsi lahan, deforestasi sebagai akibat dari

kegiatan pemanfaatan hutan, penggunaan kawasan hutan untuk non kehutanan dan

aktifitas illegal dibidang kehutanan lainnya. KPHP Model Kendilo akan menjadi

lembaga yang memastikan kehadiran negara di tingkat tapak dan menjamin adanya

pengelolaan langsung kawasan hutan dengan berbagai program/kegiatan

berkelanjutan yang melibatkan masyarakat desa secara langsung.

Arahan dalam Rencana Pengelolaan Hutan KPHP Model Kendilo tahun 2017-

2026 ini sangat diharapkan dapat mewujudkan lembaga KPH yang mandiri, menjadi

KPHP percontohan sesuai dengan SK-nya sebagai KPH Model di Indonesia dan dapat

mewujudkan kawasan hutan yang lestari, pemanfaatan dan penggunaan kawasan

hutan yang optimal, laju rehablitasi yang harus melebihi laju degradasi/deforestasi,

menurunnnya angka degradasi dan deforestasi, optimalnya pengelolaan kawasan

konservasi, dengan kesetaraan antara perlindungan hutan, pengawetan dan

pemanfaatan, terinternaliasinya komitmen dan kesepakatan daerah serta nasional

sektor kehutanan dalam kebijakan dan pelaksanaan pembanguan kehutanan di pusat,

provinsi dan Kabupaten/Kota.

Proses penyusunan rencana pengelolaan hutan ini akan melibatkan melibatkan

berbagai pihak, baik ditingkat pusat, provinsi, daerah, desa hingga tingkat lapangan,

serta melibatkan para pihak diluar sektor kehutanan, baik sektor perikanan, pertanian,

perkebunan, peternakan dan sektor sosial lainnya. Pihak yang terlibat tindak hanya

kalangan pemerintahan, tetapi juga akademisi, praktisi, LSM, swasta dan lainnya.

Hubungan semua stakeholder tersebut harus dapat terbangun dan terjalin kuat

mengingat paradigma pembangunan hutan sekarang tidak lagi sekedar menanam dan

mengelola kayu semata tetapi wajib membangun masyarakat desa sekitar hutan atau

di dalam hutan dengan berbagai aspek kehidupannya. Membangun hutan juga berarti

menyelesaikan berbagai permasalahan yang telah terjadi selama era lama

pengelolaan hutan yang dianggap tidak berhasil mewujudkan pengelolaan hutan lestari

dan masyarakat sejahtera.

Dengan RPHJP KPHP Model Kendilo Tahun 2017-2026 maka semua harapan

pengelolaan hutan yang terpadu dalam mendukung mewujudkan hutan sebagai

penyangga DAS Kendilo yang berspektif perubahan iklim dan meningkatkan

kesejahteraan masyarakat akan benar-benar dapat dilaksanakan oleh KPHP Model

Kendilo sebagai bentuk solusi terbaik dimasa pembangunan hutan terkini saat ini,

meninggalkan pembangunan hutan yang bersifat “Business as Usual”

Page 264: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

DAFTAR PUSTAKA xx

DAFTAR PUSTAKA

Balai Pemantapan Kawasan Hutan Wilayah IV Samarinda. 2014. Laporan HasilInventarisasi Sosial Budaya Masyarakat di Dalam/Sekitar Kesatuan PengelolaanHutan Produksi (KPHP) Model Kendilo dalam Rangka Penyusunan Tata Hutandan Rencana Pengelolaan Jangka Panjang 2014. Samarinda.

Balai Pemantapan Kawasan Hutan Wilayah IV Samarinda. 2014. Laporan HasilInventarisasi Sosial Budaya Masyarakat di Dalam/Sekitar Kesatuan PengelolaanHutan Produksi (KPHP) Model Kendilo dalam Rangka Penyusunan Tata Hutandan Rencana Pengelolaan KPH Kabupaten Paser Provinsi Kalimantan Timur.Samarinda.

Balai Pemantapan Kawasan Hutan Wilayah IV. 2014. Laporan Inventarisasi Hutanpada Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) Kendilo Kabupaten Paser.Samarinda.

Badan Planologi Kehutanan Pusat Wilayah Pengelolaan Kawasan Hutan DepartemenKehutanan. 2007. Tanya – Jawab : Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH). Jakarta

Badan Pusat Statistik Kabupatenuapen Paser. 2013. Kabupatenupaten Paser DalamAngka 2013. Kabupaten Paser. Kalimantan Timur.

Badan Pusat Statistik Kabupatenupaten Paser, 2013. Kecamatan Muara Samu DalamAngka 2013. Kabupaten Paser. Kalimantan Timur.

Badan Pusat Statistik Kabupatenupaten Paser. 2013. Kecamatan Batu Engau DalamAngka 2013. Kabupaten Paser. Kalimantan Timur.

Badan Pusat Statistik Kabupatenupaten Paser. 2013. Kecamatan Muara KomanDalam Angka 2013. Kabupaten Paser. Kalimantan Timur.

Badan Pusat Statistik Kabupatenupaten Paser. 2013. Kecamatan Batu Sopang DalamAngka 2013. Kabupaten Paser. Kalimantan Timur.

Biro Organisasi-Setjen Kementerian Dalam Negeri. 2011. Organisasi KPHL/KPHPdalam Koridor Permendagri Nomor : 61 Tahun 2010. Jakarta.

Dinas Kehutanan Samarinda. 2007. Laporan Hasil Pelaksanaan PemeriksaanInventarisasi Tegakan pada Ijin Pinjam Pakai Kawasan Hutan untuk EkspoitasiBatubara dan Sarana Penunjangnya a/n PT. Tunas Jaya. Kabupaten Paser.Kalimantan Timur.

Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Paser. 2010. Rencana Strategis Tahun2011-2015. Kabupaten Paser.

Badan Planologi Kehutanan. 2008. Finalisasi Rancangan KPH Model. DepartemenKehutanan. Jakarta.

Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan. 2011. Berita Acara dalam Rangka Tata BatasKawasan Hutan. Kementerian Kehutanan RI. Jakarta.

Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan. 2011. Peraturan Menteri Kehutanan NomorP.50/Menhut-II/2011, tentang Pengukuran Kawasan Hutan. KementerianKehutanan RI. Jakarta.

Page 265: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

DAFTAR PUSTAKA xxi

Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan. 2011. Arahan Direktur Jenderal PlanologiKehutanan pada Acara Rapat Koordinasi KPH. Bogor.

Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan. 2012. Peraturan Direktur Jenderal PlanologiKehutanan Nomor : P.5/VII-WP3H/2012, tentang Petunjuk Teknis Tata Hutandan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan pada Kesatuan PengelolaanHutan Lindung (KPHL) dan Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP).Kementerian Kehutanan RI. Jakarta.

Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan. Direktorat Wilayah Pengelolaan danPenyiapan Areal Pemanfaatan Kawasan Hutan. 2011. Peraturan TerkaitKesatuan Pengelolaan Hutan (KPH). Kementerian Kehutanan RI. Jakarta.

Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan. Direktorat Wilayah Pengelolaan danPenyiapan Areal Pemanfaatan Kawasan Hutan. 2013. Ringkasan PembangunanKesatuan Pengelolaan Hutan (KPH). Kementerian Kehutanan RI. Jakarta.

Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan. Direktorat Wilayah Pengelolaan danPenyiapan Areal Pemanfaatan Kawasan Hutan. 2013. Pola PengelolaanKeuangan Badan Layanan Umum Daerah Menuju Kemandirian KesatuanPengelolaan Hutan (KPH). Kementerian Kehutanan RI. Jakarta.

Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan. Direktorat Wilayah Pengelolaan danPenyiapan Areal Pemanfaatan Kawasan Hutan. 2013. Peraturan TerkaitKesatuan Pengelolaan Hutan (KPH). Kementerian Kehutanan RI. Jakarta.

Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan. Direktorat Wilayah Pengelolaan danPenyiapan Areal Pemanfaatan Kawasan Hutan. 2013. Pembangunan KesatuanPengelolaan Hutan (KPH) Konsep, Peraturan Perundangan dan Implementasi.Kementerian Kehutanan RI. Jakarta.

Dinas Kehutanan., GTZ-FORCLIME. 2009. Instrumen Penilaian KPH Merujuk padaPeraturan Menteri Kehutanan Nomor : 6/Menhut-II/2009, tentang PembentukanWilayah KPH. Kota Tarakan.

Gesellschaft fur Internationale Zusammenarbeit (GIZ)-FORCLIME. 2012. RencanaKelola Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) Model Berau Barat Tahun2012-2022. Samarinda.

Harmonis, M. Sutisna, D. Mardji, RE Iskandar, 2007. Potensi dan prospekpengembangan usaha perlebahan di Kalimantan Timur. Rimba Kalimantan 12(1): 25–34

Inhutani II. 2008. Analisis Dampak Lingkungan Hidup (Andal) Izin Usaha PemanfaatanHasil Hutan Kayu pada Hutan Tanaman Industri (IUPHHK-HTI) PT. INHUTANI IISub. Unit Tanah Grogot 2008. Kabupaten Paser Kalimantan Timur.

Kementerian Kehutanan Republik Indonesia, 2009. Rencana Strategis PembangunanKehutanan Indonesia 2010-2014.

Kementerian Kehutanan Republik Indonesia, 2010. Rencana Strategis KementerianKehutanan tahun 2010-2014 (Permenhut No. P. 08/Menhut-II/2010).

Kementerian Kehutanan Republik Indonesia, 2013. Statistik Kehutanan IndonesiaTahun 2012.

Keputusan Menteri Kehutanan RI No. SK 554/Menhut-II/2013. Tentang PerubahanPeruntukan Kawasan Hutan Menjadi Bukan Kawasan Hutan Seluas + 395.621ha, Perubahan Fungsi Kawasan Hutan Seluas + 276.240 ha dan Penunjukan

Page 266: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

DAFTAR PUSTAKA xxii

Bukan Kawasan Hutan Menjadi Kawasan Hutan Seluas + 11.732 ha Di ProvinsiKalimantan Timur.

Paparan (Presentasi). Penataan Ruang Daerah Provinsi Kalimantan Timur.Disampaikan pada FGD Komite I DPD RI. Samarinda 18 September 2012.

Paparan (presentasi). Dr. Dadang Rukmana. Panduan Penerapan ketentuan HoldingZone dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi/Kabupaten/Kota.Direktorat Jenderal Penataan Ruang Kementerian Pekerjaan Umum. Balikpapan,10 Mei 2012.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2004 TentangPerencanaan Kehutanan.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2007 Tentang Tata Hutandan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan serta Pemanfaatan Hutan.

Peraturan Pemerintah RI No. 6 Tahun 1999. Tentang Pengusahaan Hutan danPemungutan Hasil Hutan pada Hutan Produksi.

Peraturan Pemerintah RI No. 15 Tahun 2010. Tentang Penyelenggaraan PenataanRuang.

Peraturan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor P.50/Menhut-II/2009 TentangPenegasan Status dan Fungsi Kawasan Hutan.

Peraturan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor P.32/Menhut-II/2010 TentangTukar Menukar Kawasan Hutan.

PT. Belengkong Mineral Recources. 2010. Analisis Dampak Lingkungan RencanaPertambangan Batubara Kapasitas Produksi : 200.000 Ton/Tahun Seluas : 711Ha. Kabupaten Paser. Kalimantan Timur.

PT. Kideco Jaya Agung Jakarta. 2009. Rencana Pengelolaan Lingkungan HidupPeningkatan Produksi Batubara 40 Juta Ton/Tahun Penambangan Batubara PTKideco Jaya Agung di Wilayah DU 1546/Kaltim di Kecamatan Batu Sopang danMuara Samu dan Pelabuhan Khusus Batubara di Kecamatan Tanah GrogotKabupatenupaten Paser, Kalimantan Timur.

PT. Kideco Jaya Agung. 2013. Rencana dan Realisasi Paket Program CorporateSocial Responsibility. Kabupaten Paser. Kalimantan Timur.

PT. Kideco Jaya Agung 2014. Realisasi Program Corporate Social ResponsibilityTriwulan I 2014. Kabupaten Paser. Kalimantan Timur.

PT. Kideco Jaya Agung. 2014. Realisasi Program Corporate Social ResponsibilityTriwulan II 2014. Kabupaten Paser. Kalimantan Timur.

PT. Tunas Muda Jaya Jakarta 2003. Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) RencanaUsaha atau Kegiatan Pertambangan Batubara (KW 0202 PP 0012 dan 0203 PP0007) Perintegrasi dengan Rencana Usaha atau Kegiatan Pembangunan JalanAngkut dan Pelabuhan Khusus Batubara. Kabupaten Paser. Kalimantan Timur.

RePPProT, 1987. Land Systems/Land Suitability. Badan Koordinasi Survey danPemetaan Nasional.

Rencana Strategis Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Timur 2009-2013.

Sigit, M.N.A., 2013. Identifikasi Masalah Tenurial dengan Pendekatan KomunikasiSosial.

Page 267: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

DAFTAR PUSTAKA xxiii

Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 6188/Kpts-II/2002 Tentang Organisasi danTata Kerja Balai Pemanfaatan Kawasan Hutan.

Surat dan Lampiran Surat Kepala BAPPEDA Provinsi Kaltara kepada DirekturPenataan Ruang Wilayah Nasional tanggal 26 Agustus 2013 dengan Nomorsurat: 050/012/Bapp.04/VIII/2013 perihal Masukan Pemerintah ProvinsiKalimantan Utara untuk RTRWN.

Undang-undang RI No. 5 Tahun 1990. Tentang Konservasi Sumberdaya Alam Hayatidan Ekosistemnya.

Undang-undang RI No. 41 Tahun 1999. Tentang Kehutanan.

Undang-undang RI No. 35 Tahun 2002. Tentang Reboisasi.

Undang-undang RI No. 33 Tahun 2004. Tentang Perimbangan Keuangan AntaraPemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.

Undang-undang RI No. 26 Tahun 2007. Tentang Penataan Ruang.

Page 268: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

LAMPIRAN A-1

LAMPIRAN 1

RANGKUMAN TABEL HASIL PLOT POHON

Page 269: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

LAMPIRAN A-2

RANGKUMAN TABEL HASIL PLOT POHON

Tabel 1. Indeks Nilai Penting pada Strata Hutan Lahan Kering Sekunder Tingkat Pohon(N=jumlah jenis; K=kerapatan jenis; Kr=kerapatan jenis relatif; D=dominansi jenis; V=volume;Dr=dominansi jenis relatif; P=jumlah plot ditemukannya suatu jenis; F=frekuensi jenis;Fr=frekuensi jenis relatif; INP=indeks nilai penting)

No Jenis NK

(N/ha)Kr (%)

D

(V/ha)Dr (%) P F Fr (%)

INP(%)

I Kelompok Kayu Indah

1 Bungur 1 0,33 0,37 0,03 0,24 1 0,02 0,61 1,22

2 Sungkai 24 8,00 8,96 1,08 9,59 7 0,15 4,27 22,81

3 Ulin 12 4,00 4,48 0,68 6,05 9 0,19 5,49 16,01

Jumlah I 37 12,33 13,81 1,79 15,87 17 0,35 10,37 40,04

II Kelompok Jenis Meranti

1 Durian 1 0,33 0,37 0,07 0,61 1 0,02 0,61 1,59

2 Jelutung 1 0,33 0,37 0,03 0,28 1 0,02 0,61 1,26

3 Kapur 6 2,00 2,24 0,41 3,64 3 0,06 1,83 7,71

4 Lanan 5 1,67 1,87 0,19 1,68 5 0,10 3,05 6,60

5 Limpasu 1 0,33 0,37 0,06 0,49 1 0,02 0,61 1,47

6 Markabang 1 0,33 0,37 0,09 0,81 1 0,02 0,61 1,79

7 Meranti 71 23,67 26,49 3,15 28,00 30 0,63 18,29 72,79

8 Meranti Batu 1 0,33 0,37 0,03 0,24 1 0,02 0,61 1,22

9 Meranti Merah 3 1,00 1,17 0,20 1,75 3 0,06 1,83 4,70

10 Meranti Putih 1 0,33 0,37 0,04 0,39 1 0,02 0,61 1,37

11 Nyatoh 6 2,00 2,24 0,25 2,21 1 0,02 0,61 5,05

Jumlah II 97 32,33 36,19 4,51 40,10 48 1,00 29,27 105,56

III Kelompok Limbah Campuran

1 Asam 6 2,00 2,24 0,19 1,64 4 0,08 2,44 6,32

2 Banitan 1 0,33 0,37 0,02 0,14 1 0,02 0,61 1,12

3 Bawang 1 0,33 0,37 0,08 0,68 1 0,02 0,61 1,66

4 Benuang 8 2,67 2,99 0,32 2,83 4 0,08 2,44 8,26

5 Bingkungan 4 1,33 1,49 0,12 1,08 1 0,02 0,61 3,18

6 Biwan 12 4,00 4,48 0,54 4,76 6 0,13 3,66 12,89

7 Buno 1 0,33 0,37 0,02 0,17 1 0,02 0,61 1,15

8 Gusi 1 0,33 0,37 0,20 1,80 1 0,02 0,61 2,78

Page 270: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

LAMPIRAN A-3

No Jenis NK

(N/ha)Kr (%)

D

(V/ha)Dr (%) P F Fr (%)

INP(%)

9 Jambu 30 10,00 11,19 0,90 8,03 22 0,46 13,41 32,64

10 Joleng 1 0,33 0,37 0,01 0,11 1 0,02 0,61 1,10

11 Kacang 1 0,33 0,37 0,02 0,21 1 0,02 0,61 1,19

12 Kapul 1 0,33 0,37 0,16 1,56 1 0,02 0,61 2,25

13 Kayu Arang 3 1,00 1,12 0,06 0,55 3 0,06 1,83 3,50

14 Kayu Batu 1 0,33 0,37 0,03 0,22 1 0,02 0,61 1,21

15 Kelantan 3 1,00 1,12 0,16 1,39 3 0,06 1,83 4,34

16 Kelempayan 1 0,33 0,37 0,01 0,11 1 0,02 0,61 1,09

17 Keranji 7 2,33 2,61 0,61 5,44 7 0,15 4,27 12,32

18 Laban 6 2,00 2,24 0,10 0,88 5 0,10 3,05 6,16

19 Loa 2 0,67 0,75 0,03 0,24 2 0,04 1,22 2,20

20 Mahang 5 1,67 1,87 0,09 0,83 3 0.06 1,83 4,52

21 Medang 2 0,67 0,75 0,13 1,16 2 0,04 1,33 3,12

22 Pala Pala 1 0,33 0,37 0,01 0,11 1 0,02 0,61 1,10

23 Pelawan 5 1,67 1,87 0,12 1,04 2 0,04 1,22 4,12

24 Pomanji 1 0,33 0,37 0,04 0,34 1 0,02 0,61 1,32

25 Puntung 2 0,67 0,75 0,04 0,38 2 0,04 1,22 2,35

26 Rambutan Hutan 1 0,33 0,37 0,02 0,22 1 0,02 0,61 1,20

27 Rawali 2 0,67 0,75 0,16 1,41 2 0,04 1,22 3,37

28 Sangkuang 7 2,33 2,61 0,16 1,40 4 0,08 2,44 6,45

29 Simpur 1 0,33 0,37 0,02 0,21 1 0,02 0,61 1,19

30 Tamburesan 1 0,33 0,37 0,05 0,45 1 0,02 0,61 1,43

31 Temberas 6 2,00 2,24 0,20 1,81 5 0,10 3,05 7,10

32 Terap 2 0,67 0,75 0,08 0,75 2 0,04 1,22 2,71

33 Umat 1 0,33 0,37 0,01 0,11 1 0,02 0,61 1,09

34 Wayan 7 2,33 26,61 0,22 1,99 5 0,10 3,05 7,65

Jumlah III 134 44,67 50,00 4,96 44,03 99 2,06 60,37 154,39

Jumlah I s/d III 268 89,33 100,00 11,26 100,00 164 3,52 100,00 300,00

Sumber: BPKH (2016)

Page 271: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

LAMPIRAN A-4

Tabel 2. Indeks Nilai Penting pada Strata Belukar Tingkat Pohon (N=jumlah jenis;K=kerapatan jenis; Kr=kerapatan jenis relatif; D=dominansi jenis; V=volume; Dr=dominansijenis relatif; P=jumlah plot ditemukannya suatu jenis; F=frekuensi jenis; Fr=frekuensi jenisrelatif; INP=indeks nilai penting)

No Jenis NK

(N/ha)Kr (%)

D

(V/ha)Dr (%) P F Fr (%) INP (%)

I Kelompok Kayu Indah

1 Bungur 1 0,33 0,46 0,09 1,17 1 0,02 0,69 2,32

2 Dahu 1 0,33 0,46 0,02 0,25 1 0,02 0,69 1,40

3 Sungkai 22 7,33 10,14 1,72 21,53 14 0,29 9,66 41,32

Jumlah I 24 8,00 11,06 1,84 22,94 16 0,33 11,03 45,04

II Kelompok Jenis Meranti

1 Balik Angin 1 0,33 0,46 0,02 0,22 1 0,02 0,69 1,37

2 Jelutung 4 1,33 1,84 0,11 1,41 2 0,04 1,38 4,64

3 Kapur 1 0,33 0,46 0,01 0,15 1 0,02 0,69 1,30

4 Keruing 1 0,33 0,46 0,03 0,39 1 0,02 0,69 1,54

5 Lanan 10 3,33 4,61 0,30 3,78 4 0,08 2,76 11,14

6 Lantan 3 1,00 1,38 0,06 0,77 2 0,04 1,38 3,53

7 Markabang 11 3,67 5,07 0,49 6,09 6 0,13 4,14 15,29

8 Meranti 23 7,67 10,60 0,85 10,66 13 0,27 8,97 30,22

9 Meranti Merah 2 0,67 0,92 0,15 1,82 2 0,04 1,38 4,12

10 Meranti Putih 1 0,33 0,46 0,05 0,67 1 0,02 0,69 1,82

11 Nyatoh 1 0,33 0,46 0,01 0,17 1 0,02 0,69 1,32

Jumlah II 58 19,33 26,73 2,09 26,12 34 0,17 23,45 76,29

III Kelompok Rimba Campuran

1 Banitan 2 0,67 0,92 0,03 0,36 1 0,02 0,69 1,97

2 Bawang 1 0,33 0,46 0,12 1,50 1 0,02 0,69 2,65

3 Benuang 17 5,67 7,83 0,62 7,73 10 0,21 6,90 22,46

4 Biwan 6 2,00 2,76 0,23 2,90 5 0,10 3,45 9,11

5 Buno 1 0,33 0,46 0,05 0,57 1 0,02 0,69 1,72

6 Bunuria 1 0,33 0,46 0,01 0,13 1 0,02 0,69 1,28

7 Gusi 3 1,00 1,38 0,18 2,27 2 0,04 1,38 5,03

8 Jambu 16 5,33 7,37 0,47 5,84 11 0,23 7,59 20,80

9 Jarring Hutan 1 0,33 0,46 0,02 0,22 1 0,02 0,69 1,37

10 Kacang 2 0,67 0,92 0,05 0,56 2 0,04 1,38 2,87

11 Kariwaya 3 1,00 1,38 0,46 5,70 2 0,04 1,38 8,46

Page 272: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

LAMPIRAN A-5

No Jenis NK

(N/ha)Kr (%)

D

(V/ha)Dr (%) P F Fr (%) INP (%)

12 Kayu Arang 3 1,00 1,38 0,06 0,71 3 0,06 2,07 4,16

13 Kayu Bawang 3 1,00 1,38 0,05 0,60 2 0,04 1,38 3,36

14 Kelantan 8 2,67 3,69 0,27 3,36 1 0,15 4,83 11,87

15 Kelempayan 1 0,33 0,46 0,01 0,16 1 0,02 0,69 1,31

16 Keranji 2 0,67 0,92 0,08 0,97 1 0,02 0,69 2,58

17 Laban 7 2,33 3,23 0,13 1,64 4 0,08 2,76 7,63

18 Mahang 27 9,00 12,44 0,54 6,80 16 0,33 11,03 30,28

19 Medang 1 0,33 0,46 0,01 0,14 1 0,02 0,69 1,29

20 Nangka Hutan 1 0,33 0,46 0,03 0,42 1 0,02 0,69 1,57

21 Pelawan 5 1,67 2,30 0,11 1,37 4 0,08 2,76 6,43

22 Petangis 1 0,33 0,46 0,01 0,14 1 0,02 0,69 1,29

23 Rawali 2 0,67 0,92 0,05 0,64 1 0,02 0,69 2,25

24 Sengkuang 1 0,33 0,46 0,01 0,18 1 0,02 0,69 1,33

25 Simpur 1 0,33 0,46 0,07 0,91 1 0,02 0,69 2,06

26 Terap 13 4,33 5,99 0,24 3,01 9 0,19 6,21 15,20

27 Umat 1 0,33 0,46 0,01 0,14 1 0,02 0,69 1,29

28 Wayan 5 1,67 2,30 0,16 1,99 4 0,08 2,76 7,05

Jumlah III 135 45,00 62,21 4,08 50,94 95 1,98 65,52 178,67

Jumlah Total 217 72,33 100,00 8,01 100,00 145 3,02 100,00 300,00

Sumber: BPKH (2016)

Page 273: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

LAMPIRAN A-6

Tabel 3. Jumlah Batang (N) Rata-rata per Hektar untuk Tingkat Semai, Pancang dan Tiangpada Plot 1 KPHP Model Kendilo

No Jenis KayuJumlah Semai

(Btg/ha)Jumlah Pancang

(Btg/ha)Jumlah Tiang

(Btg/ha)Jumlah Total

(Btg/ha)

I Kelompok Kayu Indah

1 Mali-mali 0 1 1 2

2 Sirihan 2 4 6 12

3 Sungkai 1 0 1 2

4 Trembesi 77 0 77 154

Jumlah I 80 5 85 170

II Kelompok Meranti

1 Kapur 3 0 0 3

2 Meranti 3 6 0 0

Jumlah II 6 6 0 3

III Kelompok Rimba Campuran

1 Belimbing 2 11 0 13

2 Bilungka 0 1 0 1

3 Duru-duru 2 0 0 2

4 Jambu-jambu 10 31 0 41

5 Kelantan 2 4 0 6

6 Kopi 2 2 0 4

7 Laban 6 11 0 17

8 Langsat 0 1 0 1

9 Pala-pala 0 1 0 1

10 Pelawan 5 3 0 8

11 Petangis 0 4 0 4

12 Tengkuni 30 2 0 32

13 Umat 0 1 0 1

Jumlah III 59 72 0 131

Jumlah I s/d III 145 83 85 304

Sumber: BPKH (2016)

Page 274: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

LAMPIRAN A-7

Tabel 4. Jumlah Batang (N) Rata-rata per Hektar untuk Tingkat Semai, Pancang dan Tiangpada Plot 2 KPHP Model Kendilo

No Jenis KayuJumlah Semai Jumlah Pancang Jumlah Tiang Jumlah Total

(Btg/ha) (Btg/ha) (Btg/ha) (Btg/ha)

I Kelompok Kayu Indah

1 Mali-mali 4 0 0 4

2 Sirihan 0 1 0 1

3 Sungkai 0 12 0 12

Jumlah I 4 13 0 17

II Kelompok Meranti

1 kapur 1 0 0 1

Jumlah II 1 0 0 1

III Kelompok Rimba Campuran

1 Asam 0 1 0 1

2 Gaharu 0 1 0 1

3 Jabon 0 2 0 2

4 Jambu-jambu 1 1 0 2

5 Kemuning 1 0 0 1

6 Kopi 2 0 0 2

7 Loa 1 0 0 1

8 Mahang 8 24 0 32

9 Sengkuang 1 3 0 4

10 Simpur 1 1 0 2

11 Sintuk 0 1 0 1

12 Temberas 11 1 0 12

13 Tengkuni 0 1 0 1

14 Terap 1 0 0 1

Jumlah III 27 36 0 63

Sumber: BPKH (2016)

Page 275: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

LAMPIRAN A-8

Tabel 5. Jumlah Batang (N) Rata-rata per Hektar untuk Tingkat Semai, Pancang dan Tiangpada Plot 3 KPHP Model Kendilo

No Jenis KayuJumlah Semai Jumlah Pancang Jumlah Tiang Jumlah Total

(Btg/ha) (Btg/ha) (Btg/ha) (Btg/ha)

I Kelompok Kayu Indah

1 Mali-mali 5 1 0 6

2 Sungkai 0 8 0 8

Jumlah I 5 9 0 14

II Kelompok Meranti

1 Meranti 1 0 4 5

Jumlah II 1 0 4 5

III Kelompok Rimba Campuran

1 Banitan 0 4 0 4

2 Jambu-jambu 26 0 0 26

3 Jaring Hutan 0 1 0 0

4 Kacang-kacangan 0 1 0 1

5 Kelempayan 0 2 0 2

6 Kopi 10 0 0 0

7 Lanan 0 1 0 1

8 Lantan 1 0 0 1

9 Loa 0 2 0 2

10 Mahang 0 1 0 1

11 Pergipu 0 1 0 0

12 Rambutan Hutan 0 1 0 1

13 Sengkuang 17 3 0 20

14 Simpur 1 0 0 1

15 Temberas 4 5 0 0

16 Tengkuni 3 8 0 11

Jumlah III 62 30 0 71

Jumlah I s/d III 68 39 4 90

Sumber: BPKH (2016)

Page 276: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

LAMPIRAN A-9

Tabel 6. Jumlah Batang (N) Rata-rata per Hektar untuk Tingkat Semai, Pancang dan Tiangpada Plot 4 KPHP Model Kendilo

No Jenis KayuJumlah Semai Jumlah Pancang Jumlah Tiang Jumlah Total

(Btg/ha) (Btg/ha) (Btg/ha) (Btg/ha)

I Kelompok Meranti

1 Durian 1 0 0 1

2 Kapur 7 2 0 9

3 Lanan 0 1 0 1

4 Meranti 8 8 0 0

Jumlah I 16 11 0 11

II Kelompok Rimba Campuran

1 Asam 0 5 0 5

2 Banitan 2 0 0 2

3 Benuang 1 0 0 1

4 Hantata 0 1 0 1

5 Jambu-jambu 9 8 0 17

6 Kelantan 0 1 0 1

7 Laban 2 3 0 5

8 Mahang 2 0 0 2

9 Paci 2 0 0 2

10 Petangis 1 0 0 1

11 Sengkuang 3 1 0 4

12 Simpur 2 0 0 2

13 Tengkuni 23 5 0 28

14 Terap 2 1 0 3

15 Umat 1 0 0 1

Jumlah II 50 25 0 75

Jumlah I s/d II 66 36 0 86

Sumber: BPKH (2016)

Page 277: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

LAMPIRAN A-10

Tabel 7. Jumlah Batang (N) Rata-rata per Hektar untuk Tingkat Semai, Pancang dan Tiangpada Plot 5 KPHP Model Kendilo

No Jenis KayuJumlah Semai Jumlah Pancang Jumlah Tiang Jumlah Total

(Btg/ha) (Btg/ha) (Btg/ha) (Btg/ha)

I Kelompok Meranti

1 Meranti 4 6 0 10

2 Nyatoh 0 1 0 1

Jumlah I 4 7 0 11

II Kelompok Rimba Campuran

1 Asam 2 0 0 2

2 banitan 2 0 0 2

3 Beringin 3 0 0 3

4 Jambu-jambu 20 13 1 34

5 Laban 0 2 0 2

6 Mahang 0 1 0 1

7 temberas 3 2 0 5

Jumlah II 30 18 1 49

Jumlah I s/d II 34 25 1 60

Sumber: BPKH (2016)

Page 278: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG ...kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1491969095RPHJP...RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026 RINGKASAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL KENDILO 2017-2026

LAMPIRAN A-11

LAMPIRAN 2

PETA-PETA KPHP MODEL KENDILO